tugas makalah nbz 016 aldrin x ips iv

21
TUGAS MAKALAH DISUSUN O L E H

Upload: fathul-muin

Post on 22-Oct-2015

17 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Q2E CRW43

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Makalah Nbz 016 Aldrin x Ips IV

TUGAS MAKALAH

DISUSUN

OLEH

Nama: YOHANES FRENDI

Kelas: x ips 4

Page 2: Tugas Makalah Nbz 016 Aldrin x Ips IV

A.    Virus

Virus adalah parasit  berukuran mikroskopik yang menginfeksi  sel organisme biologis. Virus

bersifat parasit obligat, hal tersebut disebabkan karena virus hanya dapat  bereproduksi  di

dalam material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus

tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. Biasanya virus mengandung

sejumlah kecilasam nukleat  (DNA  atau RNA , tetapi tidak kombinasi keduanya) yang diselubungi

semacam bahan pelindung yang terdiri atasprotein , lipid , glikoprotein , atau kombinasi

ketiganya. Genom  virus akan diekspresikan menjadi baik protein yang digunakan untuk memuat

bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur hidupnya.

Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-partikel yang menginfeksi sel-

sel eukariota (organisme multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal), sementara

istilah bakteriofageatau fage  digunakan untuk jenis yang menyerang jenis-jenis

sel prokariota  (bakteri  dan organisme lain yang tidak berinti sel ).

Virus sering diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup karena ia tidak dapat menjalankan

fungsi biologisnya secara bebas jika tidak berada dalam sel inang. Karena karakteristik khasnya

ini virus selalu terasosiasi dengan penyakit tertentu, baik pada manusia (misalnya

virus influenza  dan HIV ), hewan (misalnya virus flu burung ), atau tanaman (misalnyavirus

mosaik tembakau /TMV).

Struktur dan anatomi virus

Virus adalah organisme subselular yang karena ukurannya sangat kecil, hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron . Ukurannya lebih kecil daripada bakteri  sehingga virus tidak dapat disaring dengan penyaring bakteri. Virus terkecil berdiameter hanya 20 nm (lebih kecil daripada ribosom ), sedangkan virus terbesar sekalipun sukar dilihat dengan mikroskop cahaya.

Genom virus dapat berupa DNA  ataupun RNA . Genom virus dapat terdiri dari DNA

untai ganda, DNA untai tunggal, RNA untai ganda, atau RNA untai tunggal. Selain itu,

asam nukleat genom virus dapat berbentuk linear tunggal atau sirkuler. Jumlah gen virus

bervariasi dari empat untuk yang terkecil sampai dengan beberapa ratus untuk yang

terbesar. Bahan genetik kebanyakan virus hewan dan manusia berupa DNA, dan pada

virus tumbuhan kebanyakan adalah RNA yang beruntai tunggal.

Bahan genetik virus diselubungi oleh suatu lapisan pelindung. Protein  yang menjadi

lapisan pelindung tersebut disebut kapsid. Bergantung pada tipe virusnya, kapsid bisa

berbentuk bulat (sferik), heliks, polihedral, atau bentuk yang lebih kompleks dan terdiri

Page 3: Tugas Makalah Nbz 016 Aldrin x Ips IV

atas protein yang disandikan oleh genom  virus. Kapsid terbentuk dari banyak subunit

protein yang disebut kapsomer.

Untuk virus berbentuk heliks, protein kapsid (biasanya disebut protein nukleokapsid)

terikat langsung dengan genom virus. Misalnya, pada virus campak, setiap protein

nukleokapsid terhubung dengan enam basa RNA membentuk heliks sepanjang sekitar 1,3

mikrometer. Komposisi kompleks protein dan asam nukleat ini disebut nukleokapsid.

Pada virus campak , nukleokapsid ini diselubungi oleh lapisan lipid yang didapatkan dari

sel inang, dan glikoprotein yang disandikan oleh virus melekat pada selubung lipid

tersebut. Bagian-bagian ini berfungsi dalam pengikatan pada dan pemasukan ke sel inang

pada awal infeksi.

Kapsid virus sferik menyelubungi genom virus secara keseluruhan dan tidak terlalu

berikatan dengan asam nukleat seperti virus heliks. Struktur ini bisa bervariasi dari

ukuran 20 nanometer hingga 400 nanometer dan terdiri atas protein virus yang tersusun

dalam bentuk simetri ikosahedral . Jumlah protein yang dibutuhkan untuk membentuk

kapsid virus sferik ditentukan dengan koefisien T, yaitu sekitar 60t protein. Sebagai

contoh, virus hepatitis B  memiliki angka T=4, butuh 240 protein untuk membentuk

kapsid. Seperti virus bentuk heliks, kapsid sebagian jenis virus sferik dapat diselubungi

lapisan lipid, namun biasanya protein kapsid sendiri langsung terlibat dalam

penginfeksian sel.

Beberapa jenis virus memiliki unsur tambahan yang membantunya menginfeksi

inang.Virus pada hewan memiliki selubung virus, yaitu membran menyelubungi kapsid.

Selubung ini mengandung fosfolipid  dan protein dari sel inang, tetapi juga mengandung

protein danglikoprotein  yang berasal dari virus.  Selain protein selubung dan protein

kapsid, virus juga membawa beberapa molekul enzim di dalam kapsidnya. Ada pula

beberapa jenisbakteriofag  yang memiliki ekor protein yang melekat pada "kepala"

kapsid. Serabut-serabut ekor tersebut digunakan oleh fag untuk menempel pada suatu

bakteri. Partikel lengkap virus disebut virion. Virion berfungsi sebagai alat transportasi

gen, sedangkan komponen selubung dan kapsid bertanggung jawab dalam mekanisme

penginfeksian sel inang.

Patogenesis Virus

Page 4: Tugas Makalah Nbz 016 Aldrin x Ips IV

Macam-macam infeksi virus

Virus dapat menginfeksi inangnya dan menyebabkan berbagai akibat bagi inangnya. ada yang

berbahaya, namun juga ada yang dapat ditangani oleh sel imun  dalam tubuh sehingga akibat

yang dihasilkan tidak terlalu besar.

1. Infeksi Akut

infeksi akut merupakan infeksi  yang berlangsung dalam jangka waktu cepat namun dapat

juga berakibat fatal. Akibat dari infeksi akut adalah :

* Sembuh tanpa kerusakan (Sembuh total)

* Sembuh dengan kerusakan/cacat , misalnya : polio

* Berlanjut kepada infeksi kronis

* Kematian

2. Infeksi Kronis

Infeksi kronis merupakan infeksi virus yang berkepanjangan sehingga ada resiko gejala

penyakit muncul kembali. Contoh dari infeksi kronis adalah :

* Silent subclinical infection seumur hidup, contoh : cytomegalovirus ( CMV) 

* Periode diam yang cukup lama sebelum munculnya penyakit, contoh  : HIV  

* Reaktivasi yang menyebabkan infeksi akut, contoh : shingles

* Penyakit kronis yang berulang (kambuh), contoh : HBV , HCV

* Kanker contoh : HTLV-1 , HPV , HBV , HCV , HHV .[

Pelekatan Virus

Pelekatan virus merupakan proses interaksi awal antara partikel virus dengan

molekulreseptor  pada permukaan sel inang. Pada tahap ini, terjadi ikatan spesifik antara

molekul reseptor seluler dengan antireseptor  pada virus. Beberapa jenis virus

memerlukan molekul lainnya untuk proses pelekatan yaitu koreseptor .

Molekul reseptor yang target pada permukaan sel dapat berbentuk protein  (biasanya

glikoprotein) atau residu karbohidrat  yang terdapat pada glikoprotein  atau glikolipid .

Page 5: Tugas Makalah Nbz 016 Aldrin x Ips IV

Beberapa virus kompleks seperti poxvirus  dan herpesvirus  memiliki lebih dari satu

reseptor sehingga mempunyai beberapa rute untuk berikatan dengan sel.

Reseptor virus mempunyai beberapa kelas yang berbeda :

molekul immunoglobulin-like superfamily

reseptor terkait membran

saluran dan transporter transmembran

Beberapa contoh virus beserta reseptor yang dimiliki :

Human Rhinovirus (HRV)

Human Rhinovirus memiliki reseptor ICAM-1(Intracelluler adhesion molecule-1).

Molekul tersebut merupakan molekul adhesi yang fungsi normalnya adalah untuk

mengikatkan sel kepada substratnya . struktur ICAM-1 mirip dengan

molekul imunoglobulin  dengan domain  C dan V sehingga digolongkan sebagai

protein supefamily immunoglobulin

Struktur ICAM-1 memiliki lima Ig-like domain untuk berikatan dengan  Lfa-1 (Leukocite

function antigen-1), Mac-1  (Macrofage antigen-1), Rhinovirus (HRV), fibrinogen ,

dan PFIE  (malaria infected erythocytes).

10 serotipe  dari HRV menggunakan ICAM-1 sebagai reseptor, sepuluh serotipe lainnya

menggunakan protein yang beruhubungan dengan LDL reseptor.

Poliovirus

mempunyai reseptor virus berupa protein membran integral  yang juga anggota dari

molekul superfamily immunoglobulin. Reseptor ini memiliki tiga domain  yaitu satu

berupa variabel dan dua konstan.

Virus influenza

Virus ini mempunyai dua tipe spike glikoprotein  pada permukaan partikel virus

yaituhemagglutinin  (HA) dan neuraminidase . HA akan berikatan dengan reseptor virus

influenza yang berupa asam sialat (N-asetil neuraminic acid).

virus ini berikatan dengan muatan negatif dari moieties asam sialat  yang ada pada

rantai oligosakarida  yang secara kovalen berikatan dengan glikoprotein pada permukaan

sel.

Page 6: Tugas Makalah Nbz 016 Aldrin x Ips IV

adanya asam sialat pada hampir semua jenis sel menyebabkan virus  influenza  bisa

berikatan dengan banyak tipe sel.

Klasifikasi virus

Virus dapat diklasifikasi menurut morfologi, tropisme dan cara penyebaran, dan genomik

fungsional.

Klasifikasi virus berdasarkan morfologi

Berdasarkan morfologi , virus dibagi berdasarkan jenis asam nukleat  dan jugaprotein

membran  terluarnya (envelope) menjadi 4 kelompok, yaitu :

1. Virus DNA

2. Virus RNA

3. Virus berselubung

4. Virus non-selubung

Klasifikasi virus berdasarkan tropisme  dan cara penyebaran

Berdasarkan tropisme dan cara penyebaran, virus dibagi menjadi:

1. Virus Enterik

2. Virus Respirasi

3. Arbovirus

4. Virus onkogenik

5. Hepatitis  virus

Klasifikasi virus berdasarkan genomik fungsional

Virus di klasifikan menjadi 7 kelompok berdasarkan alur fungsi  genomnya . Klasifikasi

ini disebut juga klasifikasi Baltimore yaitu:

1. Virus Tipe I = DNA Utas Ganda

2. Virus Tipe II = DNA Utas Tunggal

Page 7: Tugas Makalah Nbz 016 Aldrin x Ips IV

3. Virus Tipe III = RNA Utas Ganda

4. Virus Tipe IV = RNA Utas Tunggal (+)

5. Virus Tipe V = RNA Utas Tunggal (-)

6. Virus Tipe VI = RNA Utas Tunggal (+) dengan DNA perantara

7. Virus Tipe VII = DNA Utas Ganda dengan RNA perantara

B.     BAKTERI

Bakteri (dari kata Latin  bacterium; jamak: bacteria) adalah kelompok organisme  yang tidak

memiliki membran inti sel. Organisme ini termasuk ke dalam domainprokariota  dan berukuran

sangat kecil (mikroskopik), serta memiliki peran besar dalam kehidupan di  bumi . Beberapa

kelompok bakteri dikenal sebagai agen penyebab infeksi  dan penyakit , sedangkan kelompok

lainnya dapat memberikan manfaat dibidang pangan , pengobatan , dan industri . Struktur sel

bakteri relatif sederhana: tanpa nukleus /inti sel, kerangka sel , dan organel -organel lain

sepertimitokondria  dan kloroplas .Hal inilah yang menjadi dasar perbedaan

antara sel  prokariot dengan sel eukariot  yang lebih kompleks. Bakteri dapat ditemukan di hampir

semua tempat: di tanah , air , udara , dalam simbiosis dengan organisme lain maupun sebagai

agen parasit  (patogen ), bahkan dalam tubuh manusia. Pada umumnya, bakteri berukuran 0,5-5

μm, tetapi ada bakteri tertentu yang dapat berdiameter hingga 700 μm, yaitu  Thiomargarita .

Mereka umumnya memiliki dinding sel , seperti sel tumbuhan  dan jamur , tetapi dengan bahan

pembentuk sangat berbeda (peptidoglikan ). Beberapa jenis bakteri bersifat motil (mampu

bergerak) dan mobilitasnya ini disebabkan oleh flagel .

Struktur sel

Seperti prokariot (organisme yang tidak memiliki  membran inti ) pada umumnya, semua bakteri

memiliki struktur sel yang relatif sederhana. [16]  Sehubungan dengan ketiadaan membran inti,

meteri genetik (DNA  dan RNA ) bakteri melayang-layang di daerah sitoplasma yang

bernamanukleoid . Salah satu struktur bakteri yang penting adalah dinding sel . Bakteri dapat

diklasifikasikan dalam dua kelompok besar berdasarkan struktur dinding selnya, yaitu bakteri

gram negatif dan bakteri gram positif. Bakteri gram positif memiliki dinding sel yang tersusun

dari lapisan peptidoglikan  (sejenis molekul polisakarida ) yang tebal dan asam teikoat ,

Page 8: Tugas Makalah Nbz 016 Aldrin x Ips IV

sedangkan bakteri gram negatif memiliki lapisan peptidoglikan yang lebih tipis dan mempunyai

struktur lipopolisakarida  yang tebal. Metode yang digunakan untuk membedakan kedua jenis

kelompok bakteri ini dikembangkan oleh ilmuwan Denmark,  Hans Christian Gram  pada tahun

1884. Banyak bakteri memiliki struktur di luar sel lainnya seperti  flagel  dan fimbria  yang

digunakan untuk bergerak, melekat dan konjugasi . Beberapa bakteri juga memiliki kapsul yang

beperan dalam melindungi sel bakteri dari kekeringan dan fagositosis . Struktur kapsul inilah

yang sering kali menjadi faktor virulensi penyebab penyakit, seperti yang ditemukan

pada Escherichia coli  dan Streptococcus pneumoniae . Bakteri juga memiliki kromosom ,ribosom ,

dan beberapa spesies lainnya memiliki granula  makanan, vakuola gas , danmagnetosom .

Beberapa bakteri mampu membentuk diri menjadi endospora  yang membuat mereka mampu

bertahan hidup pada lingkungan ekstrim. Clostridium botulinum  merupakan salah satu contoh

bakteri penghasil endospora yang sangat tahan suhu dan tekanan tinggi, dimana bakteri ini juga

termasuk golongan bakteri pengebab keracunan pada makanan kaleng

Morfologi bakteri

Berdasarkan bentuknya, bakteri dibagi menjadi tiga golongan besar, yaitu:

Kokus (Coccus) adalah bakteri yang berbentuk bulat seperti bola dan mempunyai

beberapa variasi sebagai berikut:

Mikrococcus, jika kecil dan tunggal

Diplococcus, jka berganda dua-dua

Tetracoccus, jika bergandengan empat dan membentuk bujur sangkar

Sarcina, jika bergerombol membentuk kubus

Staphylococcus, jika bergerombol

Streptococcus, jika bergandengan membentuk rantai

Basil (Bacillus) adalah kelompok bakteri yang berbentuk batang atau silinder, dan

mempunyai variasi sebagai berikut:

Diplobacillus, jika bergandengan dua-dua

Streptobacillus, jika bergandengan membentuk rantai

Page 9: Tugas Makalah Nbz 016 Aldrin x Ips IV

Spiral (Spirilum) adalah bakteri yang berbentuk lengkung dan mempunyai variasi

sebagai berikut:

Vibrio, (bentuk koma), jika lengkung kurang dari setengah lingkaran (bentuk

koma)

Spiral, jika lengkung lebih dari setengah lingkaran

Spirochete, jika lengkung membentuk struktur yang fleksibel.

Bentuk tubuh/morfologi  bakteri dipengaruhi oleh keadaan lingkungan, medium, dan usia.

Walaupun secara morfologi berbeda-beda, bakteri tetap merupakan sel tunggal yang

dapat hidup mandiri bahkan saat terpisah dari koloninya

Alat gerak

Banyak spesies  bakteri yang bergerak menggunakan flagel . Bakteri yang tidak memiliki

alat gerak biasanya hanya mengikuti pergerakan media pertumbuhannya atau lingkungan

tempat bakteri tersebut berada.  Sama seperti struktur kapsul, flagel juga dapat menjadi

agen penyebab penyakit pada beberapa spesies bakteri. Berdasarkan tempat dan jumlah

flagel yang dimiliki, bakteri dibagi menjadi lima golongan, yaitu:

Atrik, tidak mempunyai flagel.

Monotrik, mempunyai satu flagel pada salah satu ujungnya.

Lofotrik, mempunyai sejumlah flagel pada salah satu ujungnya.

Amfitrik, mempunyai satu flagel pada kedua ujungnya.

Peritrik, mempunyai flagel pada seluruh permukaan tubuhnya.

 

Pengaruh lingkungan terhadap bakteri

Kondisi lingkungan yang mendukung dapat memacu pertumbuhan

dan reproduksi  bakteri. Faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap

pertumbuhan dan reproduksi bakteri adalah suhu , kelembapan , dan cahaya .[39]  Secara

umum, terdapat beberapa alat yang dapat digunakan untuk melakukan pengamatan sel

Page 10: Tugas Makalah Nbz 016 Aldrin x Ips IV

bakteri terhadap berbagai parameter tersebut, seperti  mikroskop  optikal,

mikroskop elektron , dan atomic force microscope  (AFM).

Suhu

Suhu  berperan penting dalam mengatur jalannya reaksi  metabolisme  bagi semua

makhluk hidup. Khususnya bagi bakteri, suhu lingkungan yang berada lebih tinggi dari

suhu yang dapat ditoleransi akan menyebabkan denaturasi  protein  dan

komponen sel  esensial lainnya sehingga sel akan mati.  Demikian pula bila suhu

lingkungannya berada di bawah batas toleransi, membran sitoplasma  tidak akan

berwujud cair sehingga transportasi nutrisi  akan terhambat dan proses kehidupan sel

akan terhenti

Kelembaban relatif

ada umumnya bakteri memerlukan kelembaban relatif  (relative humidity, RH) yang

cukup tinggi, kira-kira 85%.Kelembaban relatif dapat didefinisikan sebagai kandungan

air yang terdapat di udara. Pengurangan kadar air dari protoplasma  menyebabkan

kegiatanmetabolisme  terhenti, misalnya pada proses pembekuan dan pengeringan.

Sebagai contoh, bakteri Escherichia coli  akan mengalami penurunan daya tahan dan

elastisitas dinding selnya saat RH lingkungan kurang dari 84%.Bakteri gram positif

cenderung hidup pada kelembaban udara yang lebih tinggi dibandingkan dengan bakteri

gram negatif terkait dengan perubahan struktur membran selnya yang

mengandung lipid  bilayer

Cahaya

Cahaya  merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri. Secara

umum, bakteri dan mikroorganisme lainnya dapat hidup dengan baik pada paparan

cahaya normal. Akan tetapi, paparan cahaya dengan intensitas sinar ultraviolet  (UV)

tinggi dapat berakibat fatal bagi pertumbuhan bakteri. Teknik penggunaan sinar

UV, sinar x , dan sinar gamma  untuk mensterilkan suatu lingkungan dari bakteri dan

mikroorganisme lainnya dikenal dengan teknik iradiasi  yang mulai berkembang sejak

awal abad ke-20.

Page 11: Tugas Makalah Nbz 016 Aldrin x Ips IV

Radiasi

Radiasi  pada kekuatan tertentu dapat menyebabkan kelainan dan bahkan dapat bersifat letal

bagi makhluk hidup , terutama bakteri. Sebagai contoh pada manusia , radiasi dapat

menyebabkan penyakit hati  akut, katarak , hipertensi , dan bahkan kanker . Akan tetapi, terdapat

kelompok bakteri tertentu yang mampu bertahan dari paparan radiasi yang sangat tinggi,

bahkan ratusan kali lebih besar dari daya tahan manusia tehadap radiasi, yaitu

kelompok Deinococcaceae .  Sebagai perbandingan, manusia pada umumnya tidak dapat

bertahan pada paparan radiasi lebih dari 10 Gray  (Gy, 1 Gy = 100 rad), sedangkan bakteri yang

termasuk dalam kelompok ini dapat bertahan hingga 5.000 Gy.

Peranan Di Bidang Kesehatan

Tidak hanya di bidang lingkungan dan pangan, bakteri juga dapat memberikan manfaat

dibidang kesehatan . Antibiotik  merupakan zat yang dihasilkan oleh mikroorganisme dan

mempunyai daya hambat terhadap kegiatan mikroorganisme lain dan senyawa ini banyak

digunakan dalam menyembuhkan suatu penyakit . Beberapa bakteri yang menghasilkan

antibiotik adalah:

Streptomyces griseus , menghasilkan antibiotik streptomycin

Streptomyces aureofaciens , menghasilkan antibiotik tetracycline

Streptomyces venezuelae , menghasilkan antibiotik chloramphenicol

Penicillium , menghasilkan antibiotik penisilin

Bacillus polymyxa , menghasilkan antibiotik polymixin.

Peranan Di Bidang Pangan

Terdapat beberapa kelompok bakteri yang mampu melakukan proses  fermentasi  dan hal

ini telah banyak diterapkan pada pengolahan berbagi jenis  makanan . Bahan pangan  yang

telah difermentasi pada umumnya akan memiliki masa simpan yang lebih lama, juga

dapat meningkatkan atau bahkan memberikan cita rasa  baru dan unik pada makanan

tersebut. Beberapa makanan hasil fermentasi dan mikroorganisme yang berperan:

Page 12: Tugas Makalah Nbz 016 Aldrin x Ips IV

No. Nama produk atau

makananBahan baku Bakteri yang berperan

1. Yoghurt susuLactobacillus bulgaricus danStreptococcus

thermophilus

2. Mentega susu Streptococcus lactis

3. Terasi ikan Lactobacillus sp.

4. Asinan buah-buahan buah-buahan Lactobacillus sp.

5. Sosis daging Pediococcus cerevisiae

6. Kefir susuLactobacillus bulgaricus danStreptococcus

lactis

C.    JAMUR/ FUNGI

 Morfologi dan Fisiologi Fungi

Sebagian besar fungi adalah organisem multiseluler dengan hifa yang dibagi menjadi sel-sel

oleh dinding yang bersilangan atau septa. Disamping itu juga terdapat fungi asepta, yaitu

hifanya tidak dibagi sel-selnya oleh septum.

Hifa adalah benang halus yang merupakan bagian dari dinding tubuler yang mengelilingi

membran plasma dan sitoplasma. Jamur sederhana berupa sel tunggal atau benang-banang

hifa saja.Jamur bertingkat tinggi terdiri dari anyaman hifa yang disebut posenim atau

pseudoparenkim.Prosenkim adalah jalinan hifa yang kendor dan pseudoparenkim adalah

anyaman hifa yang lebih padat dan seragam.

Pada khamir ukurannya sangat beragam 1 sampai 5 µm lebarnya dan panjangnya 5 sampai 10

µm atau lebih. Bisanya berbentuk bulat telur, tetapi ada yang memanjang atau berbentuk bola

dan khamir tidak dilengkapi dengan flagelum sebagai alat bergerak. Sedangkan kapang, tubuh

atau talusnya terdiri dari 2 bagian yaitu: miselium dan spora.

Sebagian besar fungi membentuk dinding selnya terutama dari kitin, suatu polisakarida yang

mengandung pigemen-pigmen yang kuat namun fleksibel dan pautan di antara gula-gula seperti

yang terdapat pada selulosa dan peptidoglikan.

Page 13: Tugas Makalah Nbz 016 Aldrin x Ips IV

Fungi dapat lebih bertahan dalam keadaan alam sekitar yang tidak menguntungkan. Sebagai

contoh, khamir dan kapang dapat tumbuh dalam suatu substrat atau medium berisikan

konsentrasi gula yang dapat menghambat pertumbuhan kebanyakan bakteri. Khamir merupakan

mikroorganisme fakultatif, artinya mereka dapat hidup dalam keadaan aerobik maupun

anaerobik.

Fungi dapat tumbuh dalam kisaran suhu yang luas, dengan suhu optimum bagi kebanyakan

spesies saprofitik dari 22 sampai 300C, spesies patogenik mempunyai suhu ptimum lebih tinggi,

biasanya 30 sampai 37 0 C. Pada cendawan akan tumbuh pada atau mendekati 0° C (Pelczar,

1986).

 Reproduksi Fungi

Spora fungi memiliki berbagai bentuk dan ukuran, dan dapat dihasilkan secara seksual maupun

aseksual. Pada umumnya spora adalah organisme uniseluler , tetapi ada juga   spora

multiseluler. Spora dihasilkan di dalam atau dari struktur hifa yang terspesalisasi. Ketika kondisi

lingkngan memungkinkan, pertumbuhan yang cepat, fungi mengklon diri mereka sendiri dengan

cara menghasilkan banyak sekal spora secara aseksual. Terbawa oleh angin atau air, spora-

spora tersebut berkecamabh jika berada pada tempat yang lembab pada permukaan yang

sesuai.

Menurut Pelczar (1986), bahwa spora seksual yang dihasilkan dari peleburan dua nukleus. Ada

beberapa spora seksual yaitu:

1. Aksospora: Spora bersel satu ini terbentuk di dalam pundi atau kantung yang dinamakan

askus. Biasanya terdapat delapan askospora di dalam setiap askus.

2. Basidiospora: Spora bersel satu ini terbentuk di atas struktur berbentuk gada yang

dinamakan basidium.

3. Zigospora: merupakan spora besar berdinding tebal yang terbentuk apabila ujung-ujung dua

hifa yang secara seksual serasi, disebut juga gametangin, pada beberapa cendawan melebur.

4. Oospora: Spora ini terbentuk di dalam struktur betina khusus yang disebut ooginium,

pembuahan telur atau oosfer oleh gamet jantan yang terbentuk di dalam anteredium

mengasilkan oospor

 Klasifikasi Fungi

Klasifikasi fungi terutama berdasakan pada cirri-ciri spora seksual dan tubuh buah yang ada

selama tahap – tahap seksual dalam daur hidupnya. Cendawan yang diketahui tingkat

seksualnya disbut cendawan perfek/sempurna. Cendawan yang dbelum diktahui tingkat

seksualnya dinamakan cendawan imperfek. Berdasarkan pada cara dan ciri reproduksinya

Page 14: Tugas Makalah Nbz 016 Aldrin x Ips IV

terdapat empat kelas cendawan sejati atau berfilamen di dalam dunia Fungi yaitu:

Phycomycetes, Ascomycetes, Basidiomycetes dan Deuteromycetes.

Phycomycetes

Anggota kelas ini seringkali disebut sebagai cendawan tingkat rendah. Ciri yang umum pada

spesies ini adalah tidak adanya septum di dalam hifa yang membedakan dengan tiga anggota

yang lain. Phycomycetes mempunyai talus miselium yang berkembang dengan baik. Hifa fertile

menghasikan sporangium pada ujung sporangiospora. Pada talus Rhizopus, disamping hifa

vegetatif dan sporangium terdapat juga hifa seperti hifa pendek dan bercabang banyak yang

disebut rizoid (Pelczar, 1986).

Ascomycetes

Ascomycetes menghasilkan dua macam spora, yang terbentuk secara aseksual disebut

konidiam, berkembang di dalam rantai ujung hifa. Macam spora ke dua dihasilkan sebagai

akibat reproduksi seksual. Empat atau delapan spora ini disebut askospora, terbentuk di dalam

askus berupa kantung. Kebanyakan hidup sebagai saprofit. Banyak khamir termasuk kelas

Ascomycetes karena membentuk askospora. Secara aseksual, genus khamir

Schizosaccharomyces ini memperbanyak diri dengan pembelahan diri melintang.

Basidiomycetes

Basidiomycetes merupakan pengurai penting bagi kayu dan bagian tumbuhan yang lainnya.

Kelompok ini dicirikan oleh adanya basidiospora yang terbentuk di luar pada ujung atau sisi

basidium. Basidiomycetes yang banyak dikenal meliputi jamur, cendawan papan pada

pepohonan, dan cendawan karat serta cendawan gosong yang menghancurkan serealia. Jamur

adalah tubuh buah, atau Basidiokarp yang mengandung basidia bersama basidiosporanya.

Deuteromycetes

Page 15: Tugas Makalah Nbz 016 Aldrin x Ips IV

Kelas ini meliputi cendawan yang tingkat reproduksinya imperfek. Sebagian besar cendawan

yang patogenik pada manusia adalah Deuteromycetes. Mereka seringkali membentuk spora

aseksual beberapa macam di dalam spesies yang sama. Di samping fase saprofitik yang

berbentuk miselium, banyak di antaranya parasitik seperti khamir. Salah satu spesies yang

patogen adalah Histoplasma capsulatum.

 Peranan Fungi / Jamur Dalam Lingkungan Akuatik.

Yang Menguntungkan

a. Banyak jenis fungi di dalam badan air berlaku sebagai jasad decomposer. Artinya jasad

tersebut mempunyai kemampuan untuk mengurai atau merombak senyawa yang berada

(masuk) ke dalam badan air. Sehingga kehadirannya telah dimanfaatkan di dalam rangka

pengolahan buangan di dalam air secara biologis.

b. Kehadiran hasil uraian senyawa hasil rombakan fungi, ternyata digunakan atau dimanfaatkan

oleh jasad-jasad lain, antara lain oleh microalgae, oleh bakteri atau fungi sendiri. Sehingga

dalam masalah ini jasad-jasad pengguna tersebut dinamakan consumer atau jasad pemakai.

Yang Merugikan akibat kehadiran kelompok jamur/ fungi dalam air, dapat mendatangkan

kerugian. Kehadiran kelompok bakteri dan mikroalga tersebut di dalam air, dapat menyebabkan

terjadinya penurunan turbiditas dan hambatan aliran, karena kelompok bakteri besi dan

belerang dapat membentuk serat atau lendir. Akibat lainnya adalah terjadinya proses korosi

(pengkaratan) terhadap benda-benda logam yang berada di dalamnya, menjadi bau, berubah

warna, dan sebagainya.

Page 16: Tugas Makalah Nbz 016 Aldrin x Ips IV

My Adolescence

I had my adolescence when I was thirteen.

It started with acne that showed up on my face. It was very annoying. It lowered my self-esteem and I was embarrassed to come out of my house and play with friends.Fortunately, my Mum gave me a good medicine. In three weeks, the acnes started to vanish although those showed some black spots in my face.

That was my bad experience with adolescence, though there were still lots of good experience too.

Page 17: Tugas Makalah Nbz 016 Aldrin x Ips IV

AnnouncementNotified to all students SMPN 1 Majalengka that in connection with Indonesia's Independence Day will be held competitions creation of posters and sloganswhich will be held onDay:   Wednesday, august 06, 2011Place: at school hallTime: at 10 amStudents are expected to participate in the eventfor registration and more information please contact the organizers.