skenario3pediatri

Upload: sani-widya-firnanda

Post on 19-Oct-2015

15 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pediatri

TRANSCRIPT

Tatalaksanan penilaian tumbuh kembang:1. Anamnesa : keluhan orangtua dan riwayat tumbuh kembang (lisan dan tertulis/ kuesioner skrining perkembangan anak).2. Pemeriksaan :a. Observasi dan pemeriksaan (bentuk mukan, tubuh , tindak tanduk anak, hubungan anak dengan orang tuanya/ pengasuhnya, sikap anak terhadap pemeriksa).b. Pengukuran anthropometri : Rutin : tinggi badan, berat badan, lingkar kepala, lingkaran lengan.Atas indikasi : lingkaran dada, panjang lengan (armspan), panjang tungkai, tenal kulit (skinfold).3. Penilaian pertumbuhan.Plot pada kurva pertumbuhan yang sesuai dengan stansar yang dipakai4. Penialain maturiatasa. Pertumbuhan pubertas (Tanner):Anak perempuan ( payudara, haid, rambut pubis)Anak laki-laki (testis, penis, rambut pubis)Umur tulan (bone age)5. Penilaian perkembangan :Skrinning dengan instru,em Denver II, Munchen, Bayley, Stanford binner atau lainnya.Pilihlah tes yang paling dikuasai pemeriksa.6. Pemeriksaan lain yang diperlukan atas indikasi :a. Radiologi : umur tulang (Bone Age), Foto tengkorak, CT Scan/ MRI.b. Laboratorium : darah (umum atau hormonal)urine tergantung penyakit atau kelainan organik yang mendasari.c. Fungsi pendengatan (TDD)d. Fungsi penglihayan (TLD), Funduskopi, lapang pandange. Pemeriksaan potot (EMG)7. Klasifikasi / diagnosis kerja :Setelah dilakukan skrinning kemudian perlu ditetapka apakah anak termasuk kategori normal atau menyimpang (teralambat atau terlalu cepat dibandingkan dengan standar )8. RujukanMenetapkan indikasi rujukan : dirujuk kemana danpersiapan apa saja yang diperlukan. Perlu dipersiapkan pada intervensi/tindkan infasif : information of consent kemudian disusul informed consent (Soetjiningsih, 2012).

Soetjiningsih. 2012. Tumbung Kembang Anak. Jakarta: EGC Penerbit Buku Kedokeran

RETARDASI MENTALAmerican Association on Mental Deficiency (AAMD) membuat definisi retardasi mental yang kemudian direvisi oleh Rick Heber (1961) sebagai suatu penurunan fungsi intelektual secara menyeluruh yang terjadi pada masa perkembangan dan dihubungkan dengan gangguan adaptasi sosial. Ada 3 hal penting yang merupakan kata kunci dalam definisi ini yaitu penurunan fungsi intelektual, adaptasi sosial, dan masa perkembangan. Penurunan fungsi intelektual secara umum menurut definisi Rick Heber diukur berdasarkan tes intelegensia standar paling sedikit satu deviasi standar (1 SD) di bawah rata-rata. Periode perkembangan mental menurut definisi ini adalah mulai dari lahir sampai umur 16 tahun. Gangguan adaptasi sosial dalam definisi ini dihubungkan dengan adanya penurunan fungsi intelektual. Menurut definisi ini tidak ada kriteria bahwa retardasi mental tidak dapat diperbaiki seperti definisi retardasi mental sebelumnya.

Retardasi mental ringanRetardasi mental ringan dikategorikan sebagai retardasi mental dapat dididik (educable). Anakmengalami gangguan berbahasa tetapi masih mampu menguasainya untuk keperluan bicara sehari-hari dan untuk wawancara klinik. Umumnya mereka juga mampu mengurus diri sendiri secara independen (makan, mencuci, memakai baju, mengontrol saluran cerna dan kandung kemih), meskipun tingkat perkembangannya sedikit lebih lambat dari ukuran normal. Kesulitan utama biasanya terlihat pada pekerjaan akademik sekolah, dan banyak yang bermasalah dalam membaca dan menulis. Dalam konteks sosiokultural yang memerlukan sedikit kemampuan akademik, mereka tidak ada masalah. Tetapi jika ternyata timbul masalah emosional dan sosial, akan terlihat bahwa mereka mengalami gangguan, misal tidak mampu menguasai masalah perkawinan atau mengasuh anak, atau kesulitan menyesuaikan diri dengan tradisi budaya.

Retardasi mental sedangRetardasi mental sedang dikategorikan sebagai retardasi mental dapat dilatih (trainable). Pada kelompok ini anak mengalami keterlambatan perkembangan pemahaman dan penggunaan bahasa, serta pencapaian akhirnya terbatas. Pencapaian kemampuan mengurus diri sendiri dan ketrampilan motor juga mengalami keterlambatan, dan beberapa diantaranya membutuhkan pengawasan sepanjang hidupnya. Kemajuan di sekolah terbatas, sebagian masih bisa belajar dasardasar membaca, menulis dan berhitung.

Retardasi mental beratKelompok retardasi mental berat ini hampir sama dengan retardasi mental sedang dalam hal gambaran klinis, penyebab organik, dan keadaan-keadaan yang terkait. Perbedaan utama adalah pada retardasi mental berat ini biasanya mengalami kerusakan motor yang bermakna atau adanya defisit neurologis.

Retardasi mental sangat beratRetardasi mental sangat berat berarti secara praktis anak sangat terbatas kemampuannya dalam mengerti dan menuruti permintaan atau instruksi. Umumnya anak sangat terbatas dalam hal mobilitas, dan hanya mampu pada bentuk komunikasi nonverbal yang sangat elementer.

TatalaksanaTatalaksana MedisObat-obat yang sering digunakan dalam pengobatan retardasi mental adalah terutama untuk menekan gejala-gejala hiperkinetik. Metilfenidat (ritalin) dapat memperbaiki keseimbangan emosi dan fungsi kognitif. Imipramin, dekstroamfetamin, klorpromazin, flufenazin, fluoksetin kadang-kadang dipergunakan oleh psikiatri anak. Untuk menaikkan kemampuan belajar pada umumnya diberikan tioridazin (melleril), metilfenidat, amfetamin, asam glutamat, gamma aminobutyric acid (GABA).

Rumah Sakit/Panti KhususPenempatan di panti-panti khusus perlu dipertimbangkan atas dasar: kedudukan sosial keluarga, sikap dan perasaan orangtua terhadap anak, derajat retardasi mental, pandangan orangtua mengenai prognosis anak, fasilitas perawatan dalam masyarakat, dan fasilitas untuk membimbing orangtua dan sosialisasi anak. Kerugian penempatan di panti khusus bagi anak retardasi mental adalah kurangnya stimulasi mental karena kurangnya kontak dengan orang lain dan kurangnya variasi lingkungan yang memberika kebutuhan dasar bagi anak.

PsikoterapiPsikoterapi dapat diberikan kepada anak retardasi mental maupun kepada orangtua anak tersebut. Walaupun tidak dapat menyembuhkan retardasi mental tetapi dengan psikoterapi dan obat-obatan dapat diusahakan perubahan sikap, tingkah laku dan adaptasi sosialnya.

KonselingTujuan konseling dalam bidang retardasi mental ini adalah menentukan ada atau tidaknya retardasi mental dan derajat retardasi mentalnya, evaluasi mengenai sistem kekeluargaan dan pengaruh retardasi mental pada keluarga, kemungkinan penempatan di panti khusus, konseling pranikah dan pranatal.

PendidikanPendidikan yang penting disini bukan hanya asal sekolah, namun bagaimana mendapatkan pendidikan yang cocok bagi anak yang terbelakang ini. Terdapat empat macam tipe pendidikan untuk retardasi mental. Kelas khusus sebagai tambahan dari sekolah biasa Sekolah luar biasa C Panti khusus Pusat latihan kerja (sheltered workshop) (Sularyo, 2000).

Sularyo, Titi Sunarwati. 2000. Retardasi Mental. Sari Pediatri. Vol 2 (3): 170-177

Cerebral palsy (CP) adalah suatu gangguan atau kelainan yang terjadi pada suatu kurun waktu dalam perkembangan anak mengenai sel-sel motorik di dalam susunan saraf pusat, bersifat kronik dan tidak progresif akibat kelainan atau cacat pada jaringan otak yang belum selesai pertumbuhannya. Gangguan neurologik ini menyebabkan cacat menetap. Cerebral palsy terjadi akibat kerusakan atau gangguan pada otak yang sedang tumbuh (belum matang). Otak dianggap matang kirakira pada usia 4 tahun, sedangkan menurut The American Academy for Cerebral Palsy batas kematangan otak adalah 5 tahun. Adapula beberapa penelitian yang menyebutkan bahwa kematangan otak terjadi pada usia 8 9 tahun.PenatalaksanaanPerawatan pada anak CP memerlukan pengertian dan kerja sama yang baik dari pihak orang tua/keluarga penderita. Hal ini akan tercapai dengan baik jika diorganisasi terpadu pada satu pusat klinik khusus. Cerebral palsy yang dikelola tenaga tenaga dari pelbagai multidisipliner ( misal: dokter anak, neurologis, ahli bedah ortopedi, bedah saraf, THT, guru luar biasa)a. Obat obatan 1. Obat anti spastisitas Biasanya indikasi pembarian obat obatan anti spastisitas pada penderita C.P. karena : Spastisitas penderita sangat hebat yang disertai rasa nyeri sehingga mengganggu program rehabilitasi. Keadaan hiperefleksi yang sangant mengganggu fungsi motorik (misalnya: ada klonus kaki yang hebat) Kontraksi pleksi pada tungkai yang progresif. Spasitisitas penderita yang mempersulit perawatan. 2. Obat psikotropik 3. Antikonvulsanb. Tindakan ortopedi Salah satu indikasi dilakukan tindakan ortopedi jika sudah terjadi deformitas akibat proses spasme otot atau telah terjadi kontraktur pada otot dan tendon. Dalam hal ini harus dipertimbangkan secara matang beberapa factor sebelum melakukan tindakan bedah. c. Fisioterapi Fisioterapi merupakan salah satu terapi dasar bagi penderita C.P fisioterapi yang cepat dilaksanakan pada penderita yang masih muda pada tahap dini manfaatnya jauh lebih nyata jika dibandingkan dengan penderita yang lebih lambat. Satu hal yang perlu ditekan kan pada orang tua didalam membantu pelaksanaan fisioterpi sang anak berada dirumah.PrognosisDi negara yang telah maju misalnya inggris dan skandinvia terdapat 20-25% penderita cerebral palsy sebagai buruh penuh dan 30-50% tinggal di institute cerebral palsy. Prognosis penderita dengan gejala motorik yang ringan adalah baik, makin banyak gejala penyertanya dan makin berat gejala motoriknya, makin buruk prognosisnya (Soetjiningsih, 2012).Soetjiningsih. 2012. Tumbung Kembang Anak. Jakarta: EGC Penerbit Buku Kedokeran