skenario 1 blok medikolegal ga pk pasal

Upload: nanda-rizky-fathiya

Post on 09-Feb-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 Skenario 1 Blok Medikolegal Ga Pk Pasal

    1/17

    MAJELIS KEHORMATAN ETIK KEDOKTERAN (MKEK)

    Dalam hal seorang dokter diduga melakukan pelanggaran etika kedokteran (tanpa melanggar norma hukum),

    maka ia akan dipanggil dan disidang oleh Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) IDI untuk dimintai

    pertanggung-jawaban (etik dan disiplin profesi)nya !ersidangan MKEK bertujuan untuk mempertahankan

    akuntabilitas, profesionalisme dan keluhuran profesi "aat ini MKEK menjadi satu-satunya majelis profesi yang

    menyidangkan kasus dugaan pelanggaran etik dan#atau disiplin profesi di kalangan kedokteran Di kemudian hari

    Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia (MKDKI), lembaga yang dimandatkan untuk didirikan oleh$$ %o &' # &, akan menjadi majelis yang menyidangkan dugaan pelanggaran disiplin profesi kedokteran

    Dalam hal MKDKI dalam sidangnya menemukan adanya pelanggaran etika, maka MKDKI akan meneruskan kasus

    tersebut kepada MKEK

    Fungsi MKEK

    !ersidangan MKEK bersifat inkuisitorial khas profesi, yaitu Majelis (ketua dan anggota) bersikap aktif melakukan

    pemeriksaan, tanpa adanya badan atau perorangan sebagai penuntut !ersidangan MKEK se*ara formil tidak

    menggunakan sistem pembuktian sebagaimana la+imnya di dalam hukum a*ara pidana ataupun perdata, namun

    demikian tetap berupaya melakukan pembuktian mendekati ketentuan-ketentuan pembuktian yang la+im Dalam

    melakukan pemeriksaannya, Majelis berwenang memperoleh

    Keterangan, baik lisan maupun tertulis (affida.it), langsung dari pihak-pihak terkait (pengadu, teradu, pihak

    lain yang terkait) dan peer-group # para ahli di bidangnya yang dibutuhkan& Dokumen yang terkait, seperti bukti kompetensi dalam bentuk berbagai ijasah# bre.et dan pengalaman, bukti

    keanggotaan profesi, bukti kewenangan berupa "urat Ijin !raktek /enaga Medis, !erijinan rumah sakit tempat

    kejadian, bukti hubungan dokter dengan rumah sakit, hospital bylaws, "0! dan "!M setempat, rekam medis, dan

    surat-surat lain yang berkaitan dengan kasusnya

    Tugas MKEK

    Melakukan tugas bimbingan, pengawasan dan penilaian dalam pelaksanaan etik kedokteran, termasuk

    perbuatan anggota yang melanggar kehormatan dan tradisi luhur kedokteran

    & Memperjuangkan agar etik kedokteran dapat ditegakkan di Indonesia

    1 Memberikan usul dan saran diminta atau tidak diminta kepada pengurus *abang

    Membina hubungan baik dengan majelis atau instansi yang berhubungan dengan etik profesi, baik

    pemerintah maupun organisasi profesi lain2 3ertanggung jawab kepada musyawarah *abang

    MAJELIS KEHORMATAN DISIPLIN KEDOKTERAN INDONESIA ( MKDKI )

    Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia adalah lembaga yang berwenang untuk menentukan ada

    tidaknya kesalahan yang dilakukan dokter dan dokter gigi dalam penerapan disiplin ilmu kedokteran dan

    kedokteran gigi, dan menetapkan sanksi Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia merupakan lembaga

    otonom dari Konsil Kedokteran Indonesia, dan dalam menjalankan tugasnya bersifat independen, serta bertanggung

    jawab kepada Konsil Kedokteran Indonesia 3erkedudukan di ibu kota negara 4epublik Indonesia Majelis

    Kehormatan Disiplin Kedokteran di tingkat pro.insi dapat dibentuk oleh Konsil Kedokteran Indonesia atas usul

    Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia

    !impinan MKDKI terdiri atas seorang ketua, seorang wakil ketua, dan seorang sekretaris Keanggotaan

    MKDKI terdiri atas 1 orang dokter gigi dan organisasi profesi masing-masing, seorang dokter dan seorang dokter

    gigi mewakili asosiasi rumah sakit, dan 1 orang sarjana hukum 5nggota MKDKI ditetapkan oleh Menteri atas usul

    organisasi profesi Masa bakti keanggotaan MKDKI sebagaimana dimaksud dalam !asal 6 adalah 2 tahun dan

    dapat diangkat kembali untuk kali masa jabatan !impinan MKDKI dipilih dan ditetapkan oleh rapat pleno

    anggota Ketentuan lebih lanjut mengenai tata *ara pemilihan pimpinan MKDKI diatur dengan !eraturan Konsil

    Kedokteran Indonesia

    Fungsi MKDKI

    Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia (MKDKI) adalah lembaga %egara yang berwenang untuk

    Menentukan ada atau tidaknya kesalahan yang dilakukan dokter#dokter gigi dalam penerapan disiplin ilmu

    kedokteran#kedokteran gigi& Menetapkan sanksi bagi dokter#dokter gigi yang dinyatakan bersalah

    1 Dasar pembentukan dan kewenangan MKDKI adalah $ndang-$ndang %omor &' /ahun & tentang

    !raktik Kedokteran

    Tugas MKDKI

  • 7/22/2019 Skenario 1 Blok Medikolegal Ga Pk Pasal

    2/17

    Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia bertugas

    Menerima pengaduan, memeriksa, dan memutuskan kasus pelanggaran disiplin dokter dan dokter gigi yang

    diajukan

    & Menyusun pedoman dan tata *ara penanganan kasus pelanggaran disiplin dokter atau dokter gigi

    !elanggaran disiplin adalah pelanggaran terhadap aturan aturan dan#atau ketentuan penerapan keilmuan

    dalam pelaksanaan pelayanan yang seharusnya diikuti oleh dokter dan dokter gigi "ebagian dari aturan dan

    ketentuan tersebut terdapat dalam $$ !raktik Kedokteran, dan sebagian lagi tersebar didalam !eraturan

    !emerintah, !ermenkes, !eraturan KKI, !edoman 0rganisasi !rofesi, K0DEKI, !edoman atau ketentuan lain!elanggaran disiplin pada hakikatnya dibagi menjadi

    Melaksanakan praktik kedokteran dengan tidak kompeten

    & /ugas dan tanggung jawab profesional pada pasien tidak dilaksanakan dengan baik

    1 3erperilaku ter*ela yang merusak martabat dan kehormatan profesi kedokteran

    "etiap orang yang mengetahui atau kepentingannya dirugikan atas tindakan dokter atau gigi dalam

    menjalankan praktik kedokteran dapat mengadukan se*ara tertulis kepada Ketua MKDKI !engaduan sekurang-

    kurangnya harus memuat

    Identitas pengadu

    & %ama dan alamat tempat praktik dokter atau dokter gigi dan waktu tindakan dilakukan dan

    1 5lasan pengaduan

    !engaduan sebagaimana dimaksud diatas, tidak menghilangkan hak setiap orang untuk melaporkan adanya

    dugaan tindak pidana kepada pihak yang berwenang dan#atau menggugat kerugian perdata ke pengadilan MKDKI

    memeriksa dan memberikan keputusan terhadap pengaduan yang berkaitan dengan disiplin dokter dan dokter gigi

    5pabila dalam pemeriksaan ditemukan pelanggaran etika, MKDKI meneruskan pengaduan pada organisasi

    profesi Keputusan MKDKI mengikat dokter, dokter gigi, dan Konsil Kedokteran Indonesia Keputusan dapat

    berupa dinyatakan tidak bersalah atau pemberian sanksi disiplin "anksi disiplin dapat berupa

    !emberian peringatan tertulis7

    & 4ekomendasi pen*abutan surat tanda registrasi atau surat i+in praktik7 dan#atau

    1 Kewajiban mengikuti pendidikan atau pelatihan di institusi pendidikan kedokteran atau kedokteran gigi

    Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan fungsi dan tugas Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran

    Indonesia, tata *ara penanganan kasus, tata *ara pengaduan, dan tata *ara pemeriksaan serta pemberian keputusandiatur dengan !eraturan Konsil Kedokteran Indonesia

    (Buku Himpunan Peraturan tentang MKDKI Tahun 2008)

    MALPRAKTEK

    Malpraktek adalah kelalaian dari seseorang dokter atau perawat untuk mempergunakan tingkat kepandaian

    dan ilmu pengetahuan dalam mengobati dan merawat pasien, yang la+im dipergunakan terhadap pasien atau orang

    yang terluka menurut ukuran dilingkungan yang sama(Valentin v. La !"iet# $e Bien%ai&an"e Mutuelle $e L!&

    'ngel!& ali%!rnia *+,-). Dari definisi tersebut malpraktek harus dibuktikan bahwa apakah benar telah terjadi

    kelalaian tenaga kesehatan dalam menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang ukurannya adalah la+im

    dipergunakan diwilayah tersebut 8ika akibat yang tidak diinginkan tersebut terjadi apakah bukan merupakan resiko

    yang melekat terhadap suatu tindakan medis tersebut (ri&k !% treatment) karena perikatan dalam transaksi teraputik

    antara tenagakesehatan dengan pasien adalah perikatan#perjanjian jenis daya upaya (inspaning .erbintenis) dan

    bukan perjanjian#perjanjian akan hasil (resultaa .erbintenis)

    Malpraktek se*ara $mum, seperti disebutkan di atas, teori tentang kelalaian melibatkan lima elemen ()

    tugas yang mestinya dikerjakan, (&) tugas yang dilalaikan, (1) kerugian yang ditimbulkan, () !enyebabnya, dan (2)

    5ntisipasi yang dilakukan

    5pabila tenaga tenaga kesehatan didakwa telah melakukan kesalahan profesi, hal ini bukanlah merupakan

    hal yang mudah bagi siapa saja yang tidak memahami profesi kesehatan dalam membuktikan ada dan tidaknya

    kesalahan

    Dalam hal tenaga kesehatan didakwa telah melakukan "riminal malpra"ti"e harus dibuktikan apakah

    perbuatan tenaga kesehatan tersebut telah memenuhi unsur tidak pidanya yakni

    a 5pakah perbuatan (p!&iti% a"t atau negati% a"t) merupakan perbuatan yang ter*elab 5pakah perbuatan tersebut dilakukan dengan sikap batin (men& rea) yang salah (sengaja, *eroboh atau

    adanya kealpaan) "elanjutnya apabila tenaga perawatan dituduh telah melakukan kealpaan sehingga

    mengakibatkan pasien meninggal dunia, menderita luka, maka yang harus dibuktikan adalah adanya unsur

    perbuatan ter*ela (salah) yang dilakukan dengan sikap batin berupa alpa atau kurang hati-hati ataupun kurang

    praduga

  • 7/22/2019 Skenario 1 Blok Medikolegal Ga Pk Pasal

    3/17

    Cara penelusuran dan pe!u"#ian alpra"#e"

    Dalam kasus atau gugatan adanya "ivil malpra"ti"epembuktianya dapat dilakukan dengan dua *ara yakni

    Cara langsung

    0leh /aylor membuktikan adanya kelalaian memakai tolok ukur adanya D yakni

    Dut# (kea/ian) Dalam hubungan perjanjian tenaga perawatan dengan pasien, tenaga perawatan haruslah

    bertindak berdasarkan

    o 5danya indikasi medis

    o 3ertindak se*ara hati-hati dan telitio 3ekerja sesuai standar profesi

    o "udah ada informed *onsent

    Dereli"ti!n !% Dut# (pen#impangan $ari kea/ian) 1 8ika seorang tenaga perawatan melakukan asuhan

    keperawatan menyimpang dari apa yang seharusnya atau tidak melakukan apa yang seharusnya dilakukan

    menurut standard profesinya, maka tenaga perawatan tersebut dapat dipersalahkan

    Dire"t au&ati!n (pen#ea lang&ung) !enyebab langsung yang dimaksudkan dimana suatu tindakan

    langsung yang terjadi, yang mengakibatkan ke*a*atan pada pasien akibat kealpaan seorang dokter pada

    diagnosis dan perawatan terhadap pasien "e*ara hukum harus dapat dibuktikan se*ara medis yang menjadi

    bukti penyebab langsung terjadinya malpraktik dalam kasus manapun $ntuk berhasilnya suatu gugatan ganti-

    rugi berdasarkan malpraktek medik, maka harus ada hubungan kausal yang wajar antara sikap-tindak tergugat

    (dokter) dengan kerugian (damage) yang menjadi diderita oleh pasien sebagai akibatnya /indakan dokter itu

    harus merupakan penyebab langsung 9anya atas dasar penyimpangan saja, belumlah *uklup untuk mengajukan

    tutunyutan ganti-kerugian Ke*uali jika sifat penyimpangan itu sedemikian tidak wajar sehingga sampai

    men*ederai pasien %amun apabila pasien tersebut sudah diperiksa oleh dokter se*ara edekuat, maka hanya atas

    dasar suatu kekeliruan dalam menegakkan diagnosis saja, tidaklah *ukup kuat untuk meminta

    pertanggungjawaban hukumannya

    Damage (kerugian) adalah *edera atau kerugian yang diakibatkan kepada pasien :alaupun seorang dokter

    atau rumah sakit dituduh telah berlaku lalai, tetapi jika tidak sampai menimbulkan luka#*edera#kerugian

    (damage, injury, harm) kepada pasien, maka ia tidak dapat dituntut ganti-kerugian Istilah luka (injury) tidak

    saja dala bentuk fisik, namun kadangkala juga termasuk dalam arti ini gangguan mental yang hebat (mental

    anguish) 8uga apabila tejadi pelanggaran terhadap hak pri.asi orang lain

    /enaga perawatan untuk dapat dipersalahkan haruslah ada hubungan kausal (langsung) antara penyebab("au&al) dan kerugian ($amage) yang diderita oleh karenanya dan tidak ada peristiwa atau tindakan sela

    diantaranya, dan hal ini haruslah dibuktikan dengan jelas 9asil (!ut"!me) negatif tidak dapat sebagai dasar

    menyalahkan tenaga perawatan "ebagai adagium dalam ilmu pengetahuan hukum, maka pembuktiannya adanya

    kesalahan dibebankan#harus diberikan oleh si penggugat (pasien)

    Cara tidak langsung

    ;ara tidak langsung merupakan *ara pembuktian yang mudah bagi pasien, yakni dengan mengajukan fakta-fakta

    yang diderita olehnya&eagai ha&il la#anan peraatan ($!ktrin re& ip&a l!uitur).Doktrin re& ip&a l!uitur dapat

    diterapkan apabila fakta-fakta yang ada memenuhi kriteria

    a

  • 7/22/2019 Skenario 1 Blok Medikolegal Ga Pk Pasal

    4/17

    Penanganan Malpra"#e"

    !ada dasarnya penanganan kasus malpraktik dilakukan dengan mendasarkan kepada konsep malpraktik

    medis dan ad.erse e.ents yang diuraikan di atas Dalam makalah ini tidak akan diuraikan pelaksanaan pada kasus

    per-kasus, namun lebih ke arah hasil pembelajaran (lesson learned) dari pengalaman penanganan berbagai kasus

    dugaan malpraktik, baik dari sisi profesi maupun dari sisi hukum

    "uatu tuntutan hukum perdata, dalam hal ini sengketa antara pihak dokter dan rumah sakit berhadapan

    dengan pasien dan keluarga atau kuasanya, dapat diselesaikan melalui dua *ara, yaitu *ara litigasi (melalui proses

    peradilan) dan *ara non litigasi (di luar proses peradilan)

    5pabila dipilih penyelesaian melalui proses pengadilan, maka penggugat akan mengajukan gugatannya ke

    pengadilan negeri di wilayah kejadian, dapat dengan menggunakan kuasa hukum (penga*ara) ataupun tidak Dalam

    proses pengadilan umumnya ingin di*apai suatu putusan tentang kebenaran suatu gugatan berdasarkan bukti-bukti

    yang sah (right-based) dan kemudian putusan tentang jumlah uang ganti rugi yang >layak> dibayar oleh tergugat

    kepada penggugat Dalam menentukan putusan benar-salahnya suatu perbuatan hakim akan membandingkan

    perbuatan yang dilakukan dengan suatu norma tertentu, standar, ataupun suatu kepatutan tertentu, sedangkan dalam

    memutus besarnya ganti rugi hakim akan mempertimbangkan kedudukan sosial-ekonomi kedua pihak (pasal 1?-1? K$9 !erdata)

    5pabila dipilih proses di luar pengadilan (alternati.e dispute resolution), maka kedua pihak berupaya untuk

    men*ari kesepakatan tentang penyelesaian sengketa (mufakat) !ermufakatan tersebut dapat di*apai dengan

    pembi*araan kedua belah pihak se*ara langsung (konsiliasi atau negosiasi), ataupun melalui fasilitasi, mediasi, dan

    arbitrasi, atau *ara-*ara kombinasi

  • 7/22/2019 Skenario 1 Blok Medikolegal Ga Pk Pasal

    5/17

    Pen$ega%an Malpra"#e"

    Upaya pencegahan malpraktek dalam pelayanan kesehatan

    Dengan adanya ke*enderungan masyarakat untuk menggugat tenaga medis karena adanya malpraktek

    diharapkan tenaga dalam menjalankan tugasnya selalu bertindak hati-hati, yakni

    a /idak menjanjikan atau memberi garansi akan keberhasilan upayanya, karena perjanjian berbentuk daya

    upaya (inspaning .erbintenis) bukan perjanjian akan berhasil (resultaat .erbintenis)

    b "ebelum melakukan inter.ensi agar selalu dilakukan informed *onsent

    * Men*atat semua tindakan yang dilakukan dalam rekam medis

    d 5pabila terjadi keragu-raguan, konsultasikan kepada senior atau doktere Memperlakukan pasien se*ara manusiawi dengan memperhatikan segala kebutuhannya

    f Menjalin komunikasi yang baik dengan pasien, keluarga dan masyarakat sekitarnya

    /erdapat pen*egahan-pen*egahan tertentu yang dapat dilakukan se*ara rutin sehingga tuduhan malpraktik dapat

    dielakkan 9al ini termasuk

    o Mempekerjakan dan melatih asisten dengan arahan langsung sampai asisten tersebut dapat memenuhi

    standar kualifikasi yang ada

    o Mengambil langkah hati-hati untuk menghilangkan faktor resiko di tempat praktik

    o Memeriksa se*ara periodik peralatan yang tersedia di tempat praktik

    o Menghindari dalam meletakkan literatur medis di tempat yang mudah diakses oleh pasien Kesalahpahaman

    dapat mudah terjadi jika pasien memba*a dan menyalahartikan literatur yang ada

    o Menghindari menyebut diagnosis lewat telepon

    o 8angan meresepkan obat tanpa memeriksa pasien terlebih dahuluo 8angan memberikan resep obat lewat telepon

    o 8angan menjamin keberhasilan pengobatan atau prosedur operasi yang ada

    o 4ahasiakanlah sesuatu yang seharusnya menjadi rahasia 8angan membo*orkan informasi yang ada kepada

    siapapun 4ahasia ini hanya diketahui oleh dokter dan pasien

    o "impanlah rekam medis se*ara lengkap, jangan menghapus atau mengubah isi yang ada

    o 8angan menggunakan singkatan-singakatan atau simbol-simbol tertentu di rekam medis

    o =unakan formulir persetujuan yang sah dan sesuai Do*u-books adalah alat bantu yang penting dalam

    menyimpan surat persetujuan yang telah dibuat

    o 8angan mengabaikan pasienmu

    o ;obalah untuk menghindari debat dengan pasien tentang tarif dokter yang terlampau mahal 3uatlah diskusi

    dan pengertian dengan pasien mengenai tarif dokter yang wajaro !ada tiap kali pertemuan, gunakanlah bahasa yang dapat dimengerti oleh pasien 8angan pernah menduga

    jika pasien mengerti apa yang kita u*apkan

    o 8alinlah empati untuk setiap masalah yang dialami pasien, dengan ini tata laksana akan menjadi

    komprehensif

    o 8angan pernah berbohong, memaksa, mengan*am, atau melakukan penipuan kepada pasien 8angan

    mengakali pasienmu 8angan mengarang-ngarang *erita mengenai penyakit pasien

    o 8angan pernah melakukan pemasangan alat bantu, pengobatan atau tata laksana jika pasien masih berada

    dalam pengaruh alkohol atau pengaruh pengobatan yang mengandung narkotika

    o 8angan pernah menawarkan untuk membiayai pengobatan pasien dengan dana sendiri 8ika pengobatan yang

    diberikan melebihi polis asuransi yang pasien miliki, maka jangan limpahkan kepada polis asuransi yang kita

    milikio 8angan menjelek-jelekkan pasien atau teman sejawatmu

    o 8angan pernah ikut serta dalam gerakan tutup mulut

    Upaya menghadapi tuntutan hukum

    5pabila upaya kesehatan yang dilakukan kepada pasien tidak memuaskan sehingga perawat menghadapi

    tuntutan hukum, maka tenaga kesehatan seharusnyalah bersifat pasif dan pasien atau keluarganyalah yang aktif

    membuktikan kelalaian tenaga kesehatan 5pabila tuduhan kepada kesehatan merupakan "riminal malpra"ti"e,

    maka tenaga kesehatan dapat melakukan

    a In%!rmal $e%en"e, dengan mengajukan bukti untuk menangkis# menyangkal bahwa tuduhan yang diajukan

    tidak berdasar atau tidak menunjuk pada doktrin-doktrin yang ada, misalnya perawat mengajukan bukti bahwa

    yang terjadi bukan disengaja, akan tetapi merupakan risiko medik (ri&k !% treatment) atau mengajukan alasan

    bahwa dirinya tidak mempunyai sikap batin (men rea) sebagaimana disyaratkan dalam perumusan delik yang

    dituduhkanb 3!rmal4legal $e%en"e, yakni melakukan pembelaan dengan mengajukan atau menunjuk pada doktrin-doktrin

    hukum, yakni dengan menyangkal tuntutan dengan *ara menolak unsur-unsur pertanggung jawaban atau

    melakukan pembelaan untuk membebaskan diri dari pertanggung jawaban, dengan mengajukan bukti bahwa

    yang dilakukan adalah pengaruh daya paksa 3erbi*ara mengenai pembelaan, ada baiknya perawat

    menggunakan jasa penasehat hukum, sehingga yang sifatnya teknis pembelaan diserahkan kepadanya !ada

  • 7/22/2019 Skenario 1 Blok Medikolegal Ga Pk Pasal

    6/17

    perkara perdata dalam tuduhan "ivil malpra"ti"e dimana perawat digugat membayar ganti rugi sejumlah uang,

    yang dilakukan adalah mementahkan dalil-dalil penggugat, karena dalam peradilan perdata, pihak yang

    mendalilkan harus membuktikan di pengadilan, dengan perkataan lain pasien atau penga*aranya harus

    membuktikan dalil sebagai dasar gugatan bahwa tergugat (perawat) bertanggung jawab atas derita ($amage)

    yang dialami penggugat $ntuk membuktikan adanya "ivil malpra"ti"e tidaklah mudah, utamanya tidak

    diketemukannya fakta yang dapat berbi*ara sendiri (re& ip&a l!uitur) apalagi untuk membuktikan adanya

    tindakan menterlantarkan kewajiban ($ereli"ti!n !% $ut#) dan adanya hubungan langsung antara menterlantarkan

    kewajiban dengan adanya rusaknya kesehatan ($amage) sedangkan yang harus membuktikan adalah orang-

    orang awam dibidang kesehatan dan hal inilah yang menguntungkan tenaga perawatan

    REKAM MEDIS

    4ekam Medis adalah berkas yang menyatakan siapa, apa, mengapa, dimana, kapan dan bagaimana pelayanan

    yang diperoleb seorang pasien selama dirawat atau menjalani pengobatan (5$na K Hu%%man)

    4ekam Medis adalah berkas yang beiisi *atatan dan dokumen mengenai identitas pasien, basil pemeriksaan,

    pengobatan, tindakan dan pelayanan lainnya yang diterima pasien pada sarana kesebatan, baik rawat jalan

    maupun rawat inap (Permenke& 6!. 7+a4Menke&9Per4:II4*+8+)

    4ekam Medis merupakan kumpulan fakta tentang kehidupan seseorang dan riwayat penyakitnya, termasuk

    keadaan sakit, pengobatan saat ini dan saat lampau yang ditulis oleb para praktisi kesehatan dalam upaya

    mereka memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien (;emala Hatta)

    Kompendium (ikhtisar) yang berisi informasi tentang keadaan pasien selama perawatan atau selama

    pemeliharaan kesehatan (

  • 7/22/2019 Skenario 1 Blok Medikolegal Ga Pk Pasal

    7/17

    Di rumah sakit didapat dua jenis 4ekam Medis, yaitu

    o 4ekam Medis untuk pasien rawat jalan

    $ntuk pasien rawat jalan, termasuk pasien gawat darurat, rekam medis mempunyai informasi pasien antara lain

    Identitas dan formulir peri+inan (lembar hak kuasa)

    4iwayat penyakit (anamnesa) tentang

    C Keluhan utama

    C 4iwayat sekarang

    C 4iwayat penyakit yang pernah diderita

    C 4iwayat keluarga tentang penyakit yang pernah diturunkan Baporan pemeriksaan fisik, termasuk pemeriksaan laboratorium, foto rontgen, s*anning, M4I dll

    Diagnosa dan atau diagnosis banding

    Instruksi diagnosis dan terapeutik dengan tanda tangan pejabat kesehatan yang berwenang

    o 4ekam Medis untuk pasien rawat inap

    $ntuk rawat inap, memuat informasi yang sama dengan yang terdapat dalam rawat jalan, dengan

    tambahan

    !ersetujuan tindakan medi*

    ;atatan konsultasi

    ;atatan perawat dan tenaga kesehatan lainnya

    ;atatan obser.asi klinik dan hasil pengobatan

    4esume akhir dan e.aluasi pengobatan

    Isi Re"a Medis

    Isi 4ekam Medis merupakan *atatan keadaan tubuh dan kesehatan, termasuk data tentang identitas dan data

    medis seorang pasien "e*ara umum isi 4ekam Medis dapat dibagi dalam dua kelompok data yaitu

    Data me$i& atau $ata klini& ang termasuk data medis adalah segala data tentang riwayat penyakit, hasil

    pemeriksaan fisik, diagnosis, pengobatan serta hasilnya, laporan dokter, perawat, hasil pemeriksaan

    laboratorium, ronsen dsb Data-data ini merupakan data yang bersifat rahasia (*onfidential) sebingga tidak dapat

    dibuka kepada pibak ketiga tanpa i+in dari pasien yang bersangkutan ke*uali jika ada alasan lain berdasarkan

    peraturan atau perundang-undangan yang memaksa dibukanya informasi tersebut& Data &!&i!l!gi& atau $ata n!n=me$i& ang termasuk data ini adalah segala data lain yang tidak berkaitan

    langsung dengan data medis, seperti data identitas, data sosial ekonomi, alamat dsb Data ini oleh sebagian

    orang dianggap bukan rahasia, tetapi menurut sebagian lainnya merupakan data yang juga bersifat rahasia

    (*onfidensial)

    ang er"e*a&i!an Me!ua# Re"a Medis

    "etiap sarana kesehatan wajib membuat rekam medis, dibuat oleh dokter dan atau tenaga kesehatan lain yang

    terkait, harus dibuat segera dan dilengkapi setelah pasien menerima pelayanan, harus dibubuhi tandatangan yang

    memberikan pelayanan "etiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktik kedokteran wajib membuat

    rekam medis

    Ta#a$ara Pen+elenggara Re"a Medis!enyelenggaraan 4ekam Medis pada suatu sarana pelayanan kesehatan merupakan salah satu indikator mutu

    pelayanan pada institusi tersebut 3erdasarkan data pada 4ekam Medis tersebut akan dapat dinilai apakah

    pelayanan yang diberikan sudah *ukup baik mutunya atau tidak, serta apakah sudah sesuai standar atau tidak

    $ntuk itulah, maka pemerintah, dalam hal ini Departemen Kesehatan merasa perlu mengatur tata *ara

    penyelenggaraan 4ekam Medis dalam suatu peraturan menteri keehatan agar jelas rambu-rambunya, yaitu berupa

    !ermenkes %o?'aMenkes#!er#FII#'A' "e*ara garis besar penyelenggaraan 4ekam Medis dalam !ermenkes

    tersebut diatur sebagai berikut

    4ekam Medis harus segera dibuat dan dilengkapi seluruhnya setelah pasien menerima pelayanan (pasal )

    9al ini dimaksudkan agar data yang di*atat masih original dan tidak ada yang terlupakan karena adanya

    tenggang waktu

    & "etiap pen*atatan 4ekam Medis harus dibubuhi nama dan tanda tangan petugas pelayanan kesehatan 9al ini

    diperlukan untuk memudahkan sistim pertanggung-jawaban atas pen*atatan tersebut (pasal 2)

    !ada saat seorang pasien berobat ke dokter, sebenamya telah terjadi suatu hubungan kontrak terapeutik

    antara pasien dan dokter 9ubungan tersebut didasarkan atas keper*ayaan pasien bahwa dokter tersebut mampu

    mengobatinya, dan akan merahasiakan semua rahasia pasien yang diketahuinya pada saat hubungan tersebut

    terjadi

  • 7/22/2019 Skenario 1 Blok Medikolegal Ga Pk Pasal

    8/17

    Dalam hubungan tersebut seGara otomatis akan banyak data pribadi pasien tersebut yang akan diketahui oleh

    dokter serta tenaga kesehatan yang memeriksa pasien tersebut "ebagian dari rahasia tadi dibuat dalam bentuk

    tulisan yang kita kenal sebagai 4ekam Medis Dengan demikian, kewajiban tenaga kesehatan untuk menjaga

    rahasia kedokteran, men*akup juga kewajiban untuk menjaga kerahasiaan isi 4ekam Medis

    !ada prinsipnya isi 4ekam Medis adalah milik pasien, sedangkan berkas 4ekam Medis (se*ara fisik) adalah

    milik 4umah "akit atau institusi kesehatan !asal !ermenkes %o ?'a menyatakan bahwa berkas rekam medis

    itu merupakan milik sarana pelayanan kesehatan, yang harus disimpan sekurang-kurangnya untuk jangka waktu 2

    tahun terhitung sejak tanggal terakhir pasien berobat $ntuk tujuan itulah di setiap institusi pelayanan kesehatan,

    dibentuk $nit 4ekam Medis yang bertugas menyelenggarakan proses pengelolaan serta penyimpanan 4ekamMedis di institusi tersebut

    !embuatan rekam medis dilaksanakan melalui pen*atatan dan pendokumentasian hasil pemeriksaan,

    pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien "etiap pen*atatan ke dalam rekam

    medis harus dibubuhi nama, waktu dan tanda tangan dokter, dokter gigi atau tenaga kesehatan tertentu yang

    memberikan pelayanan kesehatan se*ara langsung 3ila terjadi kesalahan dalam melakukan pen*atatan pada rekam

    medis dapat dilakukan pembetulan dengan *ara pen*oretan tanpa menghilangkan *atatan yang dibetulkan dan

    dibubuhi paraf dokter, dokter gigi atau tenaga kesehatan tertentu yang bersangkutan Dokter, dokter gigi atau

    tenaga kesehatan bertanggungjawab atas pen*atatan atau pendokumentasian pada rekam medis

    Pen+ipanan , Peusna%an Re"a Medis

    Dalam audit medis, umumnya sumber data yang digunakan adalah rekam medis pasien, baik yang rawat

    jalan maupun yang rawat inap 4ekam medis adalah sumber data yang paling baik di rumah sakit, meskipunbanyak memiliki kelemahan 3eberapa kelemahan rekam medis adalah sering tidak adanya beberapa data yang

    bersifat sosial-ekonomi pasien, seringnya pengisian rekam medis yang tak lengkap, tidak ter*antumnya persepsi

    pasien, tidak berisi penatalaksanaan Hpelengkap seperti penjelasan dokter dan perawat, seringkali tidak memuat

    kunjungan kontrol pas*a perawatan inap, dll

    Dampak dari audit medis yang diharapkan tentu saja adalah peningkatan mutu dan efektifitas pelayanan

    medis di sarana kesehatan tersebut %amun di samping itu, kita juga perlu memperhatikan dampak lain, seperti

    dampaknya terhadap perilaku para profesional, tanggung-jawab manajemen terhadap nilai dari audit medis

    tersebut, seberapa jauh mempengaruhi beban kerja, rasa akuntabilitas, prospek karier dan moral, dan jenis pelatihan

    yang diperlukan

    Diantara semua manfaat 4ekam Medis, yang terpenting adalah aspek legal 4ekam Medis !ada kasus

    malpraktek medis, keperawatan maupun farmasi, 4ekam Medis merupakan salah satu bukti tertulis yang penting

    3erdasarkan informasi dalam 4ekam Medis, petugas hukum serta Majelis 9akim dapat menentukan benar tidaknyatelah terjadi tindakan malpraktek, bagaimana terjadinya malpraktek tersebut serta menentukan siapa sebenarnya

    yang bersalah dalam perkara tersebut

    Tata"ara pemu&nahan rekam me$i&

    85D:5B 4E/E%"I 54"I! 4EK5M MEDI" $ntuk pertama kalinya sebelum melakukan proses

    pemusnahan harus terlebih dahulu ditetapkan jadual 4etensi 5rsip 4ekam Medis sebagaimana berikut

    $mum

    5nak di retensi menurut kebutuhan tertentu

    KI$!J4egisterJIndek, disimpan permanen#abadi

    4etensi berkas-berkas 4ekam Medis berdasarkan penggolongan penyakit 4umah "akit harus membuat

    ketentuan sendiri bila retensinya lebih lama dari ketentuan umum yang ada, antara lain untuk riset danedukasi, kasus-kasus terlibat hukum ( legal aspek) minimal &1 tahun setelah ada ketetapan hokum, untuk

    kepentingan tertentu, penyakit jiwa, ketergantungan obat, 0rthopaedi, kusta, mata, perkosaan, 9I@,

    penyesuaian kelamin, pasien orang asing, kasus adopsi, bayi /abung, *angkok 0rgan, plastik 4ekontruksi

    4etensi berdasarkan diagnosa

    Masing-masing 4umah "akit berdasarkan keputusan Komite 4ekam Medis# Komite Medis menetapkan jadual

    4etensi dari diagnosis tertentu, bila lebih dari ketentuan umum dengan pertimbangan nilai guna Indikator nilai

    guna

    !rimer

    5dminstrsi

    & 9ukum

    1 Keuangan I!/EK

    "ekunder

    !embuktian

    & "ejarah

  • 7/22/2019 Skenario 1 Blok Medikolegal Ga Pk Pasal

    9/17

    /5/5 ;545 !E%IB5I5% 3E4K5" 4EK5M MEDI" D5B5M !40"E" !EM$"%595%

    P5MI6D'H'6 B5>K' >M 'KTI3 M56?'DI B5>K' >M I6'KTI3

    a Dilihat dari tanggal kunjungan terakhir

    b "etelah 2 (lima) tahun dari kunjungan terakhir tersebut berkas dipisahkan di ruang lain#terpisah dari berkas

    4M aktif

    * 3erkas rekam medis inaktif dikelompokkan sesuai dengan tahun terakhir kunjungan

    P56IL'I'6

    a 3erkas rekam medis yang dinilai adalah berkas rekam medis yang telah & tahun inaktif

    b Indikator yang digunakan untuk menilai berkas rekam medis inaktif "eringnya rekam medis digunakan untuk pendidikan dan penelitian

    %ilai guna

    a) !rimer 5dministrasi, 9ukum, Keuangan, Iptek

    b) "ekunder !embuktian, "ejarah

    *) Bembar rekam medis yang dipilah ringkasan masuk dan keluar, resume, lembar operasi,

    identifikasi bayi, lembar persetujuan, lembar kematian, berkas rekam medis tertentu disimpan

    diruang berkas rekam medis inaktif, lembar rekam medis sisa dan berkas rekam medis rusak

    tidak terba*a disiapkan untuk dimusnahkan, tim penilai dibentuk dengan "K Direktur

    beranggotakan Komite 4ekam Medis#Komite Medis, petugas rekam medis senior, perawat

    senior dan tenaga lain yang terkait

    T'T' '>' P5M@6'H'6

    a) !embentukan /im !emusnah dari unsur 4ekam Medis dan /ata $saha dengan "K Direktur 4"b) /im pembuat pertelaan

    *) !elaksanaan pemusnahan

    Dibakar menggunakan in*inerator, dibakar biasa, di*a*ah, dibuat bubur !ihak ke III disaksikan /im

    !emusnah

    d) /im !emusnah membuat 3erita 5*ara !emusnahan yang ditandatangani Ketua dan "ekretaris dan

    diketahui Direktur 4umah "akit

    e) 3erita 5*ara !emusnahan 4M, yang asli disimpan di 4umah "akit, lembar ke & dikirim kepada pemilik

    4" (4", @ertikal kepada Dirjen !elayanan Medik)

    f) Khusus untuk arsip 4ekam Medis yang sudah rusak#tidak terba*a dapat langsung dimusnahkan

    dengan terlebih dahulu membuat pernyataan diatas kertas segel oleh Direktur 4umah "akit

    $ntuk !elayanan Kesehatan di 4umah "akit dalam mengelola dan pemusnahan rekam medis maka harus

    memenuhi aturan sebagai berikut

    4ekam medis pasien rawat inap wajib disimpan sekurang-kuangnya 2 tahun sejak pasien berobat terakhir

    atau pulang dari berobat di rumah sakit

    "etelah 2 tahun rekam medis dapat dimusnahkan ke*uali ringakasan pulang dan persetujuan tindakan medik

    4ingakasan pulang dan persetujuan tindakan medik wajib disimpan dalam jangka waktu sejak ringkasan

    dan persetujuan medik dibuat

    4ekam medis dan ringkasan pulang disimpan oleh petugas yang ditunjuk oleh pimpinan sarana pelayanan

    kesehatan

    $ntuk !elayanan Kesehatan non rumah "akit dalam mengelola dan pemusnahan rekam medis harus memenuhi

    aturan sebagai berikut

    4ekam medis pasien wajib disimpan sekurang-kuangnya & tahun sejak pasien berobat terakhir atau pulang

    dari berobat "etelah & tahun maka rekam medis dapat dimusnahkan

    Kerahasiaan isi rekam medis yang berupa identitas, diagnosis, riwayat penyakit, riwayat pemeriksaan dan riwayat

    pengobatan harus dijaga kerahasiaannya oleh dokter, dokter gigi, petugas kesehatan lain, petugas pengelola dan

    pimpinan sarana pelayanan kesehatan $ntuk keperluan tertentu rekam medis tersebut dapat dibuka dengan

    ketentuan

    $ntuk kepentingan kesehatan pasien

    5tas perintah pengadilan untuk penegakan hukum

    !ermintaan dan atau persetujuan pasien sendiri

    !ermintaan lembaga #institusi berdasarkan undang-undang

    $ntuk kepentingan penelitian, audit, pendidikan dengan syarat tidak menyebutkan identitas pasien

    Kepeili"an , Tanggung Ja*a! #er%adap Re"a Medis

    o !asien berhak mendapatkan *opy rekam medis

    o Dijaga kerahasiaannya, bahkan sampai pasien meninggal dunia 8ika pasien meninggal dunia, maka keluarga

    tidak berhak untuk meminta rekam medis

  • 7/22/2019 Skenario 1 Blok Medikolegal Ga Pk Pasal

    10/17

    o $ntuk kepentingan penelitian, dapat diberikan, namun tanpa identitas

    o 5pabila sudah menjadi perkara baru dapat diberikan kepada penegak hokum

    o Dasar dari pengaduan dan gugatan pasien hanya melalui rekam medis

    o !asien atau penga*ara pasien sulit memba*a rekam medis, harus diba*a oleh dokter

    o 3elum tentu dokter lain juga dapat memba*a rekam medis dari dokter

    o Dokter menggunakan 4ekam medis untuk pembuktian kasus yang menimpa dirinya (rahasia pasien)

    o 4ekam medis lengkap dan tidak lengkap ukurannya adalah apabila semua yang ditentukan telah dilakukan

    o 3erkas rekam medis hilang, maka yang bertanggungjawab adalah petugas yang menjaga arsip rekam medis,

    sanksinya *ukup berat, dapat dikatagorikan menghilangkan barang buktio !enghapusan rekam medis, dapat dikategorikan sebagai pemalsuan, jadi kalau salah tulis hanya dapat

    dibetulkan pada saat itu, dengan *ara men*oret yang salah dan dibubuhkan paraf- "ekali ditulis tidak dapat

    diperbaiki kemudian

    o !emeriksaan penunjang, selalu diberikan kepada pasien, karena adanya pendapat itu milik pasien

    o 5pabila dilakukan harus ditulis hasilnya diberikan kepada pasien Masalah timbul apabila pasien

    menghilangkan hasil pemeriksaan tersebut

    Berka& >ekam Me$i& $i Penga$ilan

    o 4ekam medis bukan akta otentik

    o !embuktian di pengadilan, masih memerlukan interpretasi

    o 8adi rekam medis dapat digunakan untuk pembuktian, namun masih tetap saja dapat diperdebatkan

    o 3erguna untuk dokter, sedikit gunanya untuk pasien!ada saat seorang pasien berobat ke dokter, sebenamya telah terjadi suatu hubungan kontrak terapeutik

    antara pasien dan dokter 9ubungan tersebut didasarkan atas keper*ayaan pasien bahwa dokter tersebut mampu

    mengobatinya, dan akan merahasiakan semua rahasia pasien yang diketahuinya pada saat hubungan tersebut

    terjadi Dalam hubungan tersebut seGara otomatis akan banyak data pribadi pasien tersebut yang akan diketahui

    oleh dokter serta tenaga kesehatan yang memeriksa pasien tersebut "ebagian dari rahasia tadi dibuat dalam bentuk

    tulisan yang kita kenal sebagai 4ekam Medis Dengan demikian, kewajiban tenaga kesehatan untuk menjaga

    rahasia kedokteran, men*akup juga kewajiban untuk menjaga kerahasiaan isi 4ekam Medis

    !ada prinsipnya isi 4ekam Medis adalah milik pasien, sedangkan berkas 4ekam Medis (se*ara fisik) adalah

    milik 4umah "akit atau institusi kesehatan !asal !ermenkes %o ?'a menyatakan bahwa berkas rekam medis

    itu merupakan milik sarana pelayanan kesehatan, yang harus disimpan sekurang-kurangnya untuk jangka waktu 2

    tahun terhitung sejak tanggal terakhir pasien berobat $ntuk tujuan itulah di setiap institusi pelayanan kesehatan,

    dibentuk $nit 4ekam Medis yang bertugas menyelenggarakan proses pengelolaan serta penyimpanan 4ekamMedis di institusi tersebut Karena isi 4ekam Medis merupakan milik pasien, maka pada prinsipnya tidak pada

    tempatnya jika dokter atau petugas medis menolak memberitahu tentang isi 4ekam Medis kepada pasiennya,

    ka*uali pada keadaan-keadaan tertentu yang memaksa dokter untuk bertindak sebaliknya "ebaliknya, karena

    berkas 4ekam Medis merupakan milik institusi, maka tidak pada tempatnya pula jika pasien meminjam 4ekam

    Medis tersebut se*ara paksa, apalagi jika institusi pelayanan kesehatan tersebut menolaknya

    Masa simpan rekam medis disarana rumah sakit adalah selama 2 (lima) tahun terhitung sejak tanggal terakhir

    pasien mendapat perawatan, ke*uali ringkasan pulang dan persetujuan tindakan selama (sepluh) tahun

    "edangkan masa simpan disarana kesehatan selain rumah sakit adalah & (dua) tahun

    "etelah batas waktu tersebut, maka rekam medis dapat dimusnahkan dengan mengikuti aturan yang telah

    ditentukan untuk pemusnahan dokumen

    Keraha&iaan >ekam Me$i&

    Informasi tentang identitas, diagnosis, riwayat penyakit, riwayat pemeriksaan dan riwayat pengobatan pasien harus

    dijaga kerahasiaannya oleh dokter, dokter gigi, tenaga kesehatan tertentu, petugas pengelola dan pimpinan sarana

    pelayanan kesehatan Informasi tentang identitas, diagnosis, riwayat penyakit, riwayat pemeriksaan dan riwayat

    pengobatan dapat dibuka dalam hal

    $ntuk kepentingan kesehatan pasien

    Memenuhi permintaan aparatur penegak hukum dalam rangka penegakan hukum atas perintah pengadilan7

    !ermintaan dan#atau persetujuan pasien sendiri

    !ermintaan institusi#lembaga berdasarkan ketentuan perundang-undangan

    $ntuk kepentingan penelitian, pendidikan, dan audit medis, sepanjang tidak menyebutkan identitas pasien

    !ermintaan rekam medis untuk tujuan tersebut diatas harus dilakukan se*ara tertulis kepada pimpinan sarana

    pelayanan kesehatan

    San"si

    " anksi 9ukum

  • 7/22/2019 Skenario 1 Blok Medikolegal Ga Pk Pasal

    11/17

    "etiap tenaga kesehatan yang mempunyai kewajiban untuk menyimpan rahasia tentang penyakit pasien

    beserta data-data medisnya dapat dijatuhi sanksi pidana, sanksi perdata maupun sanksi administratif, apabila

    dengan sengaja membo*orkan rahasia tersebut tanpa alasan yang sah, sehingga pasien menderita kerugian akibat

    tindakan tersebut 5kibat yang mungkin timbul karena pembo*oran rahasia ini, misalnya

    /idak jadi menerima santunan asuransi karena pihak asuransi membatalkan keputusannya setelah mendapat

    informasi tentang penyakit yang diderita oleh *alon kliennya

    /idak jadi menikah, karena salah satu pihak mendapat informasi mengenai penyakit yang diidap oleh *alon

    pasangannya

    /erjadi per*eraian, karena salah satu pihak mengetahui penyakit yang diidap oleh pasangannya "eorang pemimpin kalah dalam per*aturan politik karena lawan politiknya mendapat informasi mengenai

    penyakit yang diidapnya

    Merugikan negara, apabila informasi yang dibo*orkan itu merupakan rahasia negara

    "anksi !idana

    !asal 1&& Kitab $ndang-undang 9ukum !idana (K$9!) menyebutkan bahwa

    ) 3arang siapa dengan sengaja membuka suatu rahasia, yang menurut jabatan atau pekerjaannya, baik yang

    sekarang maupun yang dahulu, ia diwajibkan untuk menyimpannya, dihukum dengan pidana penjara paling

    lama sembilan bulan atau denda paling banyak sembilan ribu rupiah

    &) 8ika kejahatan itu dilakukan terhadap seseorang tertentu, maka perbuatn itu hanya dapat dituntut atas

    pengaduan orang itu

    atatan

    !asal ini berlaku bagi orang yang membo*orkan rahasia pekerjaannya maupun rahasia jabatan (dan atau

    rahasia jabatan)

    !asal ini berlaku bagi orang yang membo*orkan rahasia pekerjaannya dan atau rahasia jabatan, baik yang

    sekarang maupun yang telah lalu, karena dia pindah pekerjaan atau telah pensiun

    5yat (&) menunjukkan bahwa delik ini adalah delik aduan, dimana perkara itu tidak dapat diusut tanpa

    pengaduan dari orang yang dirugikan !engaduan itu dapat di*abut kembali, selama belum diajukan ke sidang

    pengadilan %amun demikian, pada pasal !enjelasan !! %omor /ahun '66 disebutkan bahwa 1A Demi

    kepentingan umum Menteri Ke&ehatan $apat ertin$ak terha$ap pem!"!ran raha&ia ke$!kteran me&kipun

    ti$ak a$a &uatu penga$uan.

    !asal & K$9! menyebutkan bahwa H3arang siapa dengan sengaja mengumumkan atau mengabarkan

    atau menyampaikan surat, kabar dan keterangan tentang suatu hal kepada negara asing, sedang diketahuinyabahwa surat, kabar atau keterangan itu harus dirahasiakan demi kepentingan negara, maka ia dihukum dengan

    pidana penjara paling lama tujuh tahun

    " anksi !erdata

    5pabila pembo*oran rahasia tentang penyakit pasien termasuk data-data medisnya, mengakibatkan kerugian

    terhadap pasien, keluarganya maupun orang lain yang berkaitan dengan hal tersebut, maka orang yang

    membo*orkan rahasia itu dapat digugat se*ara perdata untuk mengganti kerugian 9al ini diatur dalam $ndang-

    $ndang /entang Kesehatan maupun dalam Kitab $ndang-$ndang 9ukum "ipil atau !erdata (K$9") !asal 22

    $ndang-$ndang /entang Kesehatan menyebutkan bahwa

    ) "etiap orang berhak atas ganti rugi akibat kesalahan atau kelaian yang dilakukan tenaga kesehatan

    &) =anti rugi sebagaimana dimaksud dalam ayat () dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan

    yang berlaku

    !asal 162 K$9" menyebutkan bahwa H "etiap perbuatan melanggar hukum yang mengakibatkan kerugian

    bagi orang lain, mewajibkan orang yang karena kesalahannya mengakibatkan kerugian itu, mengganti kerugian

    tersebut

    !asal 166 K$9" menyebutkan bahwa H"etiap orang bertanggung jawab tidak saja atas kerugian karena

    perbuatannya, tetapi atas kerugian yang disebabkan karena kelalaian atau kurang hati-hati

    !asal 16? K$9" menyebutkan bahwa H"eseorang tidak saja bertanggung jawab untuk kerugian yang

    disebabkan karena perbuatan sendiri, tetapi juga untuk kerugian yang disebabkan karena perbuatan orang-orang

    yang menjadi tanggungannya atau disebabkan oleh barang-barang yang dibawah kekuasaannya

    0rang tua dan wali bertanggung jawab tentang kerugian yang disebabkan oleh anak-anak belum dewasa

    yang tinggal pada mereka dan terhadap siapa mereka melakukan kekuasaan orang tua atau wali Majikan-majikan

    dan mereka yang mengangkat orang-orang lain yang mewakili urusan-urusan mereka mereka adalah bertanggung

    jawab tentang kerugian yang ditimbulkan oleh pelayan-pelayan atau bawahan-bawahan mereka di dalammelakukan pekerjaan untuk mana orang-orang dipakainya =uru-guru sekolah dan kepala-kepala tukang

    bertanggung jawab tentang kerugian yang ditimbulkan oleh murid-murid dan tukang-tukang mereka selama waktu

    orang-orang ini berada dibawah pengawasan mereka /anggung jawab yang disebutkan diatas berakhir, jika orang

    tua-orang tua, wali-wali, guru-guru sekolah dan tukang itu membuktikan bahwa mereka tidak dapat men*egah

    perbuatan untuk mana mereka seharusnya bertanggung jawab

  • 7/22/2019 Skenario 1 Blok Medikolegal Ga Pk Pasal

    12/17

    '6KI PID'6' @6T@K P5MBCC>'6 >'H'I' >5K'M M5DI B5>D''>K'6 P5>'T@>'6

    P5M5>I6T'H T56T'6; T56';' K55H'T'6.

    !asal 12 huruf d /entang Ketentuan !idana yang diatur dalam !! %omor 1& tahun '66 /entang /enaga

    Kesehatan menyebutkan H/idak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud dalam pasal && ayat

    dipidana denda paling banyak 4p,- (sepuluh juta rupiah) "edangkan bunyi pasal && ayat () yang

    dimaksud adalah H3agi setiap tenaga kesehatan jenis tertentu dalam melaksanakan tugas profesinya berkewajiban

    untuk

    a Menghormati hak pasien7b Menjaga kerahasiaan identitas dan data kesehatan pribadi pasien7

    * Memberikan informasi yang berkaitan dengan kondisi dan tindakan yang akan dilakukan7

    d Meminta persetujuan terhadap tindakan yang akan dilakukan7

    e Membuat dan memelihara rekam medis

    "anksi 5dministratif

    "anksi administratif untuk tenaga kesehatan sehubungan dengan peraturan tentang rekam medis diatur dalam

    pasal & !E4ME%KE" /entang 4ekam Medis yang berbunyi H!elanggaran terhadap ketentuan Lketentuan dalam

    peraturan ini dapat dikenakan sanksi administratif mulai dari teguran sampai pen*abutan ijin

    INFORMED CONSENT

    Informed *onsent adalah suatu proses yang menunjukkan komunikasi yang efektif antara dokter dengan

    pasien, dan bertemunya pemikiran tentang apa yang akan dan apa yang tidak akan dilakukan terhadap pasien

    Informed *onsent dilihat dari aspek hukum bukanlah sebagai perjanjian antara dua pihak, melainkan lebih ke arah

    persetujuan sepihak atas layanan yang ditawarkan pihak lain

    Definisi operasionalnya adalah suatu pernyataan sepihak dari orang yang berhak (yaitu pasien, keluarga atau

    walinya) yang isinya berupa i+in atau persetujuan kepada dokter untuk melakukan tindakan medik sesudah orang

    yang berhak tersebut diberi informasi se*ukupnya

    Eleen In'.r C.nsen#

    /hreshold elements Elemen ini sifatnya lebih ke arah syarat, yaitu pemberi *onsent haruslah seseorang

    yang kompeten (*akap) Kompeten disini diartikan sebagai kapasitas untuk membuat keputusan medis

    Kompetensi manusia untuk membuat keputusan sebenarnya merupakan suaut kontinuum, dari sama sekali tidakmemiliki kompetensi hingga memiliki kompetensi yang penuh Diantaranya terdapat berbagai tingkat

    kompetensi membuat keputusan tertentu (keputusan yang rea&!nale berdasarkan alasan yang rea&!nale)

    "e*ara hukum seseorang dianggap *akap (kompeten) apabila telah dewasa, sadar dan berada dalam keadaan

    mental yang tidak di bawah pengampuan Dewasa diartikan sebagai usia telah men*apai & tahun atau telah

    pernah menikah "edangkan keadaan mental yang dianggap tidak kompeten adalah apabila mempunyai penyakit

    mental sedemikian rupa sehingga kemampuan membuat keputusan menjadi terganggu

    Information elements Elemen ini terdiri dari dua bagian yaitu, disclosure (pengungkapan) dan

    understanding (pemahaman) !engertian berdasarkan pemahaman yang adekuat membawa konsekuensi

    kepada tenaga medis untuk memberikan informasi ($i&"l!&ure) sedemikian rupa sehingga pasien dapat

    men*apai pemahaman yang adekuat Dalam hal ini, seberapa baik informasi harus diberikan kepada pasien,

    dapat dilihat dari 1 standar o S#andar Pra"#i" Pr.'esi / 3ahwa kewajiban memberikan informasi dan kriteria ke-adekuat-an informasi

    ditentukan bagaimana 3I5"5%5 dilakukan dalam komunitas tenaga medis Dalam standar ini ada

    kemungkinan bahwa kebiasaan tersebut di atas tidak sesuai dengan nilai-nilai sosial setempat, misalnya

    resiko yang tidak bermakna (menurut medis) tidak diinformasikan, padahal mungkin bermakna dari sisi

    sosial pasien

    o S#andar Su!+e"#i' / 3ahwa keputusan harus didasarkan atas nilai-nilai yang dianut oleh pasien se*ara

    pribadi, sehingga informasi yang diberikan harus memadai untuk pasien tersebut dalam membuat keputusan

    Kesulitannya adalah mustahil (dalam hal waktu#kesempatan) bagi profesional medis memahami nilai-nilai

    yang se*ara indi.idual dianut oleh pasien

    o S#andar pada reasonable person/ "tandar ini merupakan hasil kompromi dari kedua standar sebelumnya,

    yaitu dianggap *ukup apabila informasi yang diberikan telah memenuhi kebutuhan umumnya orang awam

    ;onsent elements Elemen ini terdiri dari dua bagian yaitu, voluntariness (kesukarelaan, kebebasan) danauthorization (persetujuan) Kesukarelaan mengharuskan tidak ada tipuan, misrepresentasi ataupun paksaan

    !asien juga harus bebas dari tekanan yang dilakukan tenaga medis yang bersikap seolah-olah akan

    dibiarkan apabila tidak menyetujui tawarannya

  • 7/22/2019 Skenario 1 Blok Medikolegal Ga Pk Pasal

    13/17

    en#u" In'.r C.nsen#

    Dinyatakan (epre&&e$)

    o Dinyatakan se*ara lisan

    o Dinyatakan se*ara tertulis !ernyataan tertulis diperlukan apabila dibutuhkan bukti di kemudian hari,

    umumnya pada tindakan yang in.asif atau yang beresiko mempengaruhi kesehatan penderita se*ara

    bermakna !ermenkes tentang persetujuan tindakan medis menyatakan bahwa semua jenis tindakan operatif

    harus memperoleh persetujuan tertulis

    /idak dinyatakan (implie$)

    o !asien tidak menyatakannya, baik se*ara lisan maupun tertulis, namun melakukan tingkah laku (gerakan)yang menunjukkan jawabannya

    o Meskipun *onsent jenis ini tidak memiliki bukti, namun *onsent jenis inilah yang paling banyak dilakukan

    dalam praktik sehari-hari

    o Misalnya adalah seseorang yang menggulung lengan bajunya dan mengulurkan lengannya ketika akan

    diambil darahnya

    Proxy Consentadalah *onsent yang diberikan oelh orang yang bukan si pasien itu sendiri, dengan syarat bahwa pasien tidak

    mampu memberikan *onsent se*ara pribadi, dan *onsent tersebut harus mendekati apa yang sekiranya akan diberikan olehpasien, bukan baik buat orang banyak) $mumnya urutan orang yang dapat memberikan proy *onsent adalah suami#istri,

    anak, orang tua, saudara kandung, dst !roy *onsent hanya boleh dilakukan dengan pertimbangan yang matang dan ketat

    Konteks dan Informed Consent1 doktrin Informed ;onsent tidak berlaku pada 2 keadaan

    Keadaan darurat medis

    5n*aman terhadap kesehatan masyarakat

    !elepasan hak memberikan *onsent (wai.er)

    lini"al privilege (penggunaan "lini"al privilege hanya dapat dilakukan pada pasien yang melepaskan haknya

    memberikan "!n&ent

    !asien yang tidak kompeten dalam memberikan "!n&ent

    Contextual circumstancesjuga seringkali mempengaruhi pola perolehan informed *onsent "eorang yang dianggap

    sudah pikun, orang yang dianggap memiliki mental lemah untuk dapat menerima kenyataan, dan orang dalam

    keadaan terminal seringkali tidak dianggap H*akap menerima informasi yang benar L apalagi membuat keputusanmedis 3anyak keluarga pasien melarang para dokter untuk berkata benar kepada pasien tentang keadaan sakitnya

    Keluhan pasien tentang proses informed consent :

    3ahasa yang digunakan untuk menjelaskan terlalu teknis

    !erilaku dokter yang terlihat terburu-buru atau tidak perhatian, atau tidak ada waktu untuk tanya-jawab

    !asien sedang dalam keadaan stress emosional sehingga tidak mampu men*erna informasi

    !asien dalam keadaan tidak sadar atau mengantuk

    Keluhan dokter tentang informed consent :

    !asien tidak mau diberitahu

    !asien tak mampu memahami

    4esiko terlalu umum atau terlalu jarang terjadi

    "ituasi gawat darurat atau waktu yang sempit

    Perse#u&uan In'.red C.nsen#

    "eorang dewasa dianggap kompeten dan oleh karena itu harus mengetahui terapi yang diren*anakan 0rang

    dewasa yang tidak kompeten karena penyakit fisik atau kejiwaan dan tidak mampu mengerti tentu saja tidak dapat

    memberikan informed *onsent yang sah "ebagai akibatnya, persetujuan diperoleh dari orang lain yang memiliki

    otoritas atas nama pasien Ketika pengadilan telah memutuskan bahwa pasien inkompeten, wali pasien yang

    ditunjuk pengadilan harus mengambil otoritas terhadap pasien

    !ersetujuan pengganti ini menimbulkan beberapa masalah 0toritas seseorang terhadap persetujuan

    pengobatan bagi pasien inkompeten termasuk hak untuk menolak perawatan tersebut !engadilan telah membatasi

    hak penolakan ini untuk kasus dengan alasan yang tidak rasional !ada kasus tersebut, pihak dokter atau rumah

    sakit dapat memperlakukan kasus sebagai keadaan gawat darurat dan memohon pada pengadilan untuk melakukanperawatan yang diperlukan 8ika tidak *ukup waktu untuk memohon pada pengadilan, dokter dapat berkonsultasi

    dengan satu atau beberapa sejawatnya

    8ika keluarga dekat pasien tidak setuju dengan perawatan yang diren*anakan atau jika pasien, meskipun

    inkompeten, mengambil posisi berlawanan dengan keinginan keluarga, maka dokter perlu berhati-hati /erdapat

  • 7/22/2019 Skenario 1 Blok Medikolegal Ga Pk Pasal

    14/17

    beberapa indikasi dimana pengadilan akan mempertimbangkan keinginan pasien, meskipun pasien tidak mampu

    untuk memberikan persetujuan yang sah !ada kebanyakan kasus, terapi sebaiknya segera dilakukan () jika

    keluarga dekat setuju, (&) jika memang se*ara medis perlu penatalaksanaan segera, (1) jika tidak ada dilarang

    undang-undang ;ara terbaik untuk menghindari risiko hukum dari persetujuan pengganti bagi pasien dewasa

    inkompeten adalah dengan membawa masalah ini ke pengadilan

    Pen.la"an In'.red C.nsen#

    4umah sakit memiliki tugas untuk menjamin bahwa informed *onsent sudah didapat Istilah untuk kelalaian

    rumah sakit tersebut yaitu fraudulent *on*ealment !asien yang akan menjalani operasi mendapat penjelasan dariseorang dokter bedah namun dioperasi oleh dokter lain dapat saja menuntut malpraktik dokter yang tidak

    mengoperasi karena kurangnya informed *onsent dan dapat menuntut dokter yang mengoperasi untuk

    kelanjutannya3entuk persetujuan tidaklah penting namun dapat membantu dalam persidangan bahwa persetujuan

    diperoleh !ersetujuan tersebut harus berdasarkan semua elemen dari informed *onsent yang benar yaitu

    pengetahuan, sukarela dan kompetensi

    3eberapa rumah sakit dan dokter telah mengembangkan bentuk persetujuan yang merangkum semua

    informasi dan juga rekaman permanen, biasanya dalam rekam medis pasien

  • 7/22/2019 Skenario 1 Blok Medikolegal Ga Pk Pasal

    15/17

    !elayanan kesehatan pada ben*ana

    !elayanan darah

    Kesehatan gigi dan mulut

    !enanggulangan gangguan penglihatan dan gangguan pendengaran

    Kesehatan matra

    !engamanan dan penggunaan sediaan farmasi dan alat kesehatan

    !engamanan makanan dan minuman

    !engamanan +at adiktif7 dan#atau3edah mayat

    !enyelenggaraan upaya kesehatan sebagaimana dimaksud dalam !asal ? dilaksanakan melalui kegiatan

    2 9ak atas rahasia kondisi kesehatan pribadi ke*uali pada saat adanya perintah undang-undang7 perintah

    pengadilan7 i+in yang bersangkutan7 kepentingan masyarakat7 atau kepentingan orang tersebutN

    6 9ak menuntut ganti rugi terhadap seseorang, tenaga kesehatan, dan#atau penyelenggara kesehatan yang

    menimbulkan kerugian akibat kesalahan atau kelalaian dalam pelayanan kesehatan yang diterimanya

    ? 9ak memperoleh informasi, edukasi, dan konseling mengenai kesehatan reproduksi yang benar dan dapat

    dipertanggungjawabkan

    A 9ak mendapatkan sarana informasi dan sarana pelayanan kesehatan reproduksi yang aman, bermutu, dan

    terjangkau masyarakat, termasuk keluarga beren*ana

    ' 9ak untuk melakukan aborsi dengan beberapa alasan sebagai berikut indikasi kedaruratan medis yang

    dideteksi sejak usia dini kehamilan, baik yang mengan*am nyawa ibu dan#atau janin, yang menderita penyakitgenetik berat dan#atau *a*at bawaan, maupun yang tidak dapat diperbaiki sehingga menyulitkan bayi tersebut

    hidup di luar kandungan7 atau kehamilan akibat perkosaan yang dapat menyebabkan trauma psikologis bagi

    korban perkosaan yang dilakukan melalui konseling yang baik, benar serta berkualitas terlebih dahulu

    & 9ak atas ketersediaan sumber daya, fasilitas, dan pelaksanaan pelayanan kesehatan se*ara menyeluruh dan

    berkesinambungan pada ben*ana yang dijaminkan oleh !emerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat

    & 9ak atas transfusi darah yang aman (sehat L *ontoh sudah melalui skrening anti 9I@ dan muatan .irus @B,

    tes anyti 9epatitis 3, 9epatitis ;) sesuai menurut $$ dan bebas dari transaksi jual beli dengan alasan apapun

    yang dilindungi hukum

    && 9ak bebas dari intimidasi dan penindasan struktural dikarenakan pengadaan, penyimpanan, pengolahan,

    promosi, dan pedaran obat dan bahan yang berkhasiat obat yang diselenggarakan oleh pihak yang tidak

    memiliki keahlian dan kewenangan

    &1 9ak untuk mengolah, memproduksi, mengedarkan, mengembangkan, meningkatkan, dan menggunakan obattradisional yang dapat dipertanggungjawabkan manfaat dan keamanannya sesuai dengan !eraturan

    !emerintah

    & 9ak untuk memproduksi, menyimpan, mengedarkan, dan menggunakan narkotika dan psikotropika dengan

    wajib memenuhi standar dan#atau persyaratan tertentu sesuai aturan perundangan yang berlaku

    &2 9ak untuk dilindungi dari kefarmasiaan yang meliputi pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan

    farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian obat, pelayanan obat atas resep dokter,

    pelayanan informasi obat serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional harus dilakukan oleh

    tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

    undangan

    &6 9ak bagi Ibu untuk menjaga kesehatan ibu sehingga mampu melahirkan generasi yang sehat dan berkualitas

    serta mengurangi angka kematian ibu termasuk sediaan !arents to ;hild /ransmission (!/;/)# Mother to;hild /ransmission (M/;/)

    &? 9ak bayi mendapatkan air susu ibu eksklusif sejak dilahirkan selama 6 (enam) bulan, ke*uali atas indikasi

    medis yang jelas serta memberikan pilihan bagi Ibu dan 3ayi

    &A 9ak pemeliharaan kesehatan bayi dan anak harus ditujukan untuk mempersiapkan generasi yang akan datang

    yang sehat, *erdas, dan berkualitas serta untuk menurunkan angka kematian bayi dan anak yang dijaminkan

    oleh !emerintah

    &' 9ak kesehatan bagi 4emaja

    1 9ak kesehatan bagi orang dengan kekhusus-an fungsi tubuh

    1 9ak atas perbaikan gi+i

    1& 9ak atas kesehatan jiwa

    11 9ak tetap sehat dengan adanya situasi dan kondisi terkait penyakit menular

    1 9ak mendapatkan kesehatan kerja12 9ak untuk mendapatkan bagian dalam layanan yang dibiayai melalui 2O 5!3% dengan alokasi utama bagi

    penduduk miskin, kelompok lanjut usia, dan anak terlantar

    16 9ak untuk mendapatkan bagian dalam layanan yang dibiayai melalui O 5!3D terutama bagi penduduk

    miskin, kelompok lanjut usia, dan anak terlantar

  • 7/22/2019 Skenario 1 Blok Medikolegal Ga Pk Pasal

    16/17

    00 N.- 36 #a%un 3;;7 #en#ang Pra"#i" Ked."#eran

    $ndang-$ndang %o &' tahun & tentang !raktik Kedokteran diundangkan pada tanggal 6 0ktober &

    untuk mengatur praktik kedokteran dengan tujuan agar dapat memberikan perlindungan kepada pasien dan

    masyarakat, mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan medis dan memberikan kepastian hukum kepada

    masyarakat, dokter dan dokter gigi

    !ada bagian awal, $ndang-$ndang %o &'#& mengatur tentang persyaratan dokter untuk dapat berpraktik

    kedokteran, yang dimulai dengan keharusan memiliki sertifikat kompetensi kedokteran yang diperoleh dari

    Kolegium selain ijasah dokter yang telah dimilikinya, keharusan memperoleh "urat /anda 4egistrasi dari Konsil

    Kedokteran Indonesia dan kemudian memperoleh "urat ijin !raktik dari Dinas Kesehatan Kota # KabupatenDokter juga harus telah mengu*apkan sumpah dokter, sehat fisik dan mental serta menyatakan akan mematuhi dan

    melaksanakan ketentuan etika profesi Dengan demikian se*ara formal dokter harus memiliki "/4 dan "I! yang

    masih berlaku apabila ingin berpraktik

    "elain mengatur persyaratan praktik kedokteran di atas, $ndang-$ndang %o &'#& juga mengatur tentang

    organisasi Konsil Kedokteran, "tandar !endidikan !rofesi Kedokteran serta !endidikan dan !elatihannya, dan

    proses registrasi tenaga dokter !ada bagian berikutnya, $ndang-$ndang %o &'#& mengatur tentang

    penyelenggaraan praktik kedokteran Dalam bagian ini diatur tentang perijinan praktik kedokteran, yang antara lain

    mengatur syarat memperoleh "I! (memiliki "/4, tempat praktik dan rekomendasi organisasi profesi), batas

    maksimal 1 tempat praktik, dan keharusan memasang papan praktik atau men*antumkan namanya di daftar dokter

    bila di rumah sakit Dalam aturan tentang pelaksanaan praktik diatur agar dokter memberitahu apabila berhalangan

    atau memperoleh pengganti yang juga memiliki "I!, keharusan memenuhi standar pelayanan, memenuhi aturan

    tentang persetujuan tindakan medis, memenuhi ketentuan tentang pembuatan rekam medis, menjaga rahasiakedokteran, serta mengendalikan mutu dan biaya

    !enjelasan pada proses informed *onsent setidaknya harus meliputi diagnosis dan tata *ara tindakan medis,

    tujuan tindakan medis, alternatif tindakan lain dan risikonya, risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi dan

    prognosisnya !ersetujuan pasien atau oleh yang berhak menyetujuinya dapat dilakukan se*ara lisan ataupun

    tertulis, namun demikian disebutkan bahwa tindakan yang memiliki risiko tinggi membutuhkan persetujuan tertulis

    $ndang-undang mengijinkan pengungkapan rahasia kedokteran untuk kepentingan pasien, memenuhi permintaan

    aparatur penegak hukum dalam rangka penegakan hukum, permintaan pasien sendiri atau berdasarkan ketentuan

    undang-undang

    !ada bagian tersebut $ndang-$ndang juga mengatur tentang hak dan kewajiban dokter dan pasien 3eberapa

    hak dokter adalah memperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas sesuai dengan standar profesi

    dan standar prosedur operasional, bekerja sesuai dengan standar profesi dan "0!, menerima informasi yang

    lengkap dan jujur dari pasien dan memperoleh imbalan jasa "edangkan hak pasien adalah hak memperolehpenjelasan tentang penyakit, tindakan medis, manfaat, alternatif, risiko, komplikasi dan prognosisnya, hak untuk

    menyetujui atau menolak tindakan medis, serta hak mendapatkan isi rekam medis

    !ada bagian berikutnya $ndang-$ndang %o &'#& mengatur tentang disiplin profesi $ndang-$ndang

    memandatkan pendirian Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia (MKDKI) yang bertugas menerima

    pengaduan, memeriksa dan memutuskan kasus pelanggaran disiplin dokter "anksi yang diberikan oleh MKDKI

    adalah berupa peringatan tertulis, rekomendasi pen*abutan "/4 dan#atau "I!, dan kewajiban mengikuti pendidikan

    dan pelatihan tertentu yang dibutuhkan !engaduan ke MKDKI tidak menghalangi penuntutan pidana dan#atau

    perdata

    !ada akhirnya $ndang-$ndang %o &'#& mengan*am pidana bagi mereka yang berpraktik tanpa "/4 (ps

    ?2) dan atau "I! (ps ?6), mereka yang bukan dokter tetapi bersikap atau bertindak seolah-olah dokter (ps ?? dan

    ?A), dokter yang berpraktik tanpa membuat rekam medis, tidak memasang papan praktik atau tidak memenuhi

    kewajiban dokter (ps ?') !idana lebih berat dian*amkan kepada mereka yang mempekerjakan dokter yang tidak

    memiliki "/4 dan#atau "I! (ps A)

    $ndang-$ndang %o &'#& berlaku setelah satu tahun sejak diundangkan (6 0ktober &2), bahkan

    penyesuaian "/4 dan "I! diberi waktu hingga dua tahun sejak Konsil Kedokteran terbentuk (&' 5pril &?)

    $$ !raktik Kedokteran belum bisa diterapkan se*ara sempurna apabila peraturan pelaksanaannya belum

    seluruhnya dibuat !eraturan Konsil yang harus dibuat adalah ketentuan tentang

  • 7/22/2019 Skenario 1 Blok Medikolegal Ga Pk Pasal

    17/17

    "aat ini Konsil Kedokteran Indonesia telah mengeluarkan !eraturan KKI %o tahun &2 tentang 4egistrasi

    Dokter dan Doktergigi berikut !edomannya, sedangkan Menteri Kesehatan telah mengeluarkan !ermenkes %o

    ' tahun &2 tentang !enyelenggaraan praktik dokter dan dokter gigi

    3eberapa ketentuan dalam peraturan-peraturan tersebut telah Hmemperluas dan menjelaskan ketentuan

    dalam $$, seperti ketentuan bagi mahasiswa kedokteran dan peserta !!D", e.aluasi lulusan luar negeri, registrasi

    ulang, kewenangan dinas kesehatan kabupaten#kota mempertimbangkan keseimbangan jumlah dokter dengan

    kebutuhan pelayanan kesehatan serta kewenangan untuk menugaskan dokter untuk bekerja di rumah sakit tertentu

    untuk kepentingan pelayanan tanpa memiliki "I! di rumah sakit tersebut !ermenkes ' bahkan Hmemperlunak

    ketentuan tentang pembatasan 1 tempat praktik dengan membolehkan dokter bekerja di rumah sakit pendidikanberikut seluruh jejaringnya dengan keharusan hanya memiliki satu "I! dan kemungkinan dokter bekerja dengan

    berdasarkan surat tugas dari dinkes Kab#kota sebagaimana di atas

    Masyarakat kedokteran dapat mengidentifikasi beberapa kelemahan $$, bahkan juga Hkesalahan $$,

    diantaranya tentang ketentuan pidana yang berlebihan, tidak diaturnya !!%", mudahnya pembukaan rahasia

    kedokteran, pembatasan 1 tempat praktik tanpa jalan keluar bagi keahlian yang terbatas jumlahnya, serta belum

    adanya ketentuan yang berkaitan dengan malpraktik medis Mukernas IDI di bulan Desember &2 menyepakati

    perlunya peninjauan kembali $$ !raktik Kedokteran, tidak hanya bertujuan untuk menambal-sulam kekurangan

    $$, melainkan juga melengkapinya sehingga $$ tersebut betul-betul dapat men*apai tujuannya

    00 N.- 77 #a%un 3;;6 #en#ang Rua% Sa"i#

    ) 4umah "akit dapat menolak mengungkapkan segala informasi kepada publik yang berkaitan

    dengan rahasia kedokteran&) !asien dan#atau keluarga yang menuntut 4umah "akit dan menginformasikannya melalui

    media massa, dianggap telah melepaskan hak rahasia kedokterannya kepada umum

    1) !enginformasian kepada media massa sebagaimana dimaksud pada ayat (&) memberikan

    kewenangan kepada 4umah "akit untuk mengungkapkan rahasia kedokteran pasien sebagai hak

    jawab 4umah "akit