6. medikolegal, malpraktek

Upload: ririt-yuliarti-taha-ii

Post on 19-Feb-2018

238 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 6. MEDIKOLEGAL, MALPRAKTEK

    1/36

    1

    MEDIKOLEGAL, MALPRAKTIK, ASPEK HUKUM/ETIKA

    KEDOKTERAN, SAKSI AHLI

    A. Aspek Medikolegal

    1. De!i"isi

    Medikolegal adalah tata-cara atau prosedur penatalaksanaan dan

    berbagai aspek yang berkaitan pelayanan kedokteran untuk kepentingan

    hukum. Akhir-akhir ini, karena maraknya kasus dugaan malpraktek medik

    atau kelalaian medik di Indonesia, ditambah keberanian pasien yang

    menjadi korban untuk menuntut hak-haknya, para dokter seakan baru mulai

    sibuk berbenah diri. erutama dalam menghadapi kasus malpraktek.

    !esibukan ini terjadi sejalan dengan makin baiknya tingkat pendidikan dan

    keadaan sosial ekonomi masyarakat, dan meningkatnya

    "elain sudah mempunyai Majelis !ehormatan #tik !edokteran

    $M!#!% dan &engadilan 'egeri, ada yang mengusulkan pembentukan

    Majelis !ehormatan &ro(esi )okter $M!&)% dan peradilan ad hoc. )alam

    hal seorang dokter diduga melakukan pelanggaran etika kedokteran $tanpa

    melanggar norma hukum%, maka ia akan dipanggil dan disidang oleh Majelis

    !ehormatan #tik !edokteran $M!#!% I)I untuk dimintai pertanggung-

    ja*aban $etik dan disiplin pro(esi% nya. &ersidangan M!#! bertujuan untuk

    mempertahankan akuntabilitas, pro(esionalisme dan keluhuran pro(esi. "aat

    ini M!#! menjadi satu-satunya majelis pro(esi yang menyidangkan kasus

    dugaan pelanggaran etik dan+atau disiplin pro(esi di kalangan kedokteran. )i

    kemudian hari Majelis !ehormatan )isiplin !edokteran Indonesia

    $M!)!I%, lembaga yang dimandatkan untuk didirikan oleh 'o +

    //0, akan menjadi majelis yang menyidangkan dugaan pelanggaran disiplin

    pro(esi kedokteran.

    )i dalam praktek kedokteran terdapat aspek etik dan aspek hukum yang

    sangat luas, yang sering tumpang-tindih pada suatu issue tertentu, seperti

  • 7/23/2019 6. MEDIKOLEGAL, MALPRAKTEK

    2/36

    2

    pada informed consent, *ajib simpan rahasia kedokteran, pro(esionalisme,

    dan lain-lain. 1ahkan di dalam praktek kedokteran, aspek etik seringkali

    tidak dapat dipisahkan dari aspek hukumnya, oleh karena banyaknya norma

    etik yang telah diangkat menjadi norma hukum, atau sebaliknya norma

    hukum yang mengandung nilai-nilai etika. Aspek etik kedokteran yang

    mencantumkan juga ke*ajiban memenuhi standar pro(esi mengakibatkan

    penilaian perilaku etik seseorang dokter yang diadukan tidak dapat

    dipisahkan dengan penilaian perilaku pro(esinya. #tik yang memiliki sanksi

    moral dipaksa berbaur dengan kepro(esian yang memiliki sanksi disiplin

    pro(esi yang bersi(at administrati(. !eadaan menjadi semakin sulit sejak para

    ahli hukum menganggap bah*a standar prosedur dan standar pelayanan

    medis dianggap sebagai domain hukum, padahal selama ini pro(esi

    menganggap bah*a memenuhi standar pro(esi adalah bagian dari sikap etis

    dan sikap pro(esional. )engan demikian pelanggaran standar pro(esi dapat

    dinilai sebagai pelanggaran etik dan juga sekaligus pelanggaran hukum.

    World Medical Associationdalam )eklarasi 2ene3a pada tahun 456

    menelorkan sumpah dokter $dunia% dan !ode #tik !edokteran Internasional.

    !ode #tik !edokteran Internasional berisikan tentang ke*ajiban umum,

    ke*ajiban terhadap pasien, ke*ajiban terhadap sesama dan ke*ajiban

    terhadap diri sendiri. "elanjutnya, !ode #tik !edokteran Indonesia dibuat

    dengan mengacu kepada !ode #tik !edokteran Internasional. "elain !ode

    #tik &ro(esi di atas, praktek kedokteran juga berpegang kepada prinsip-

    prinsip moral kedokteran, prinsip-prinsip moral yang dijadikan arahan dalam

    membuat keputusan dan bertindak, arahan dalam menilai baik-buruknya atau

    benar-salahnya suatu keputusan atau tindakan medis dilihat dari segi moral.

    &engetahuan etika ini dalam perkembangannya kemudian disebut sebagai

    etika biomedis. #tika biomedis memberi pedoman bagi para tenaga medis

    dalam membuat keputusan klinis yang etis $clinical ethics% dan pedoman

    dalam melakukan penelitian di bidang medis.

  • 7/23/2019 6. MEDIKOLEGAL, MALPRAKTEK

    3/36

    3

    &ada banyak kasus medikolegal kompleks yang sampai ke pengadilan,

    banyak yang memerlukan pendapat saksi ahli karena metodologi dan tata

    laksana standar kedokteran ada di luar pengetahuan juri. 7ika terdapat

    tuduhan tindakan malpraktik maka orang yang mengajukan tuduhan tersebut

    disyaratkan untuk memberikan bukti adanya penyimpangan tersebut. 1ukti

    tersebut harus datang dari ahli yang memiliki kuali(ikasi yang sesuai dengan

    subjek yang dipermasalahkan. !arena itu, umumnya banyak didapatkan

    dokter enggan bersaksi mela*an teman seja*atnya. Alasan keengganannya

    tersebut ber3ariasi mulai dari stigma tuduhan malpraktik, nama buruk yang

    didapat setelah bersaksi, ancaman pengeluaran dari komunitas tempat dia

    bernaung, ancaman dari perusahaan asuransi dokter tersebut, ancaman

    pengadilan pro(esi, dan adanya konspirasi untuk tutup mulut.

    &embelaan yang lebih rele3an dan dapat diterapkan dalam praktik

    kedokteran sehari-hari termasuk 8

    $4% Asumsi pasien mengenai resiko berdasarkan surat persetujuan yang

    telah dibuat

    $% 9aktor penyebab kelalaian terletak di tangan pasien

    $:% !elalaian terletak pada pihak ke tiga.

    erdapat pencegahan-pencegahan tertentu yang dapat dilakukan secara

    rutin sehingga tuduhan malpraktik dapat dielakkan. ;al ini termasuk 8

    4. Mempekerjakan dan melatih asisten dengan arahan langsung sampai

    asisten tersebut dapat memenuhi standar kuali(ikasi yang ada.. Mengambil langkah hati-hati untuk menghilangkan (aktor resiko di

    tempat praktik.

    :. Memeriksa secara periodik peralatan yang tersedia di tempat praktik.0. Menghindari dalam meletakkan literatur medis di tempat yang mudah

    diakses oleh pasien. !esalahpahaman dapat mudah terjadi jika pasien

    membaca dan menyalahartikan literatur yang ada.

  • 7/23/2019 6. MEDIKOLEGAL, MALPRAKTEK

    4/36

    4

    6. 7angan menjamin keberhasilan pengobatan atau prosedur operasi yang

    ada.

    . >ahasiakanlah sesuatu yang seharusnya menjadi rahasia. 7angan

    membocorkan in(ormasi yang ada kepada siapapun. >ahasia ini hanya

    diketahui oleh dokter dan pasien.4/. "impanlah rekam medis secara lengkap, jangan menghapus atau

    mengubah isi yang ada.

    44. 7angan menggunakan singkatan-singakatan atau simbol-simbol tertentu

    di rekam medis.

    4. 2unakan (ormulir persetujuan yang sah dan sesuai )ocu-books adalah

    alat bantu yang penting dalam menyimpan surat persetujuan yang telahdibuat.

    4:. 7angan mengabaikan pasienmu.40. ?obalah untuk menghindari debat dengan pasien tentang tari( dokter

    yang terlampau mahal. 1uatlah diskusi dan pengertian dengan pasien

    mengenai tari( dokter yang *ajar.

    4

  • 7/23/2019 6. MEDIKOLEGAL, MALPRAKTEK

    5/36

    5

    #. Sikap dok$e% $e%&adap &'k'(.

    )okter yang terlibat pada kasus hukum dan telah membaca laporan

    kasus hukum sering kesal pada tatalaksana yang diterima oleh mereka

    sendiri atau koleganya di tangan pengacara. 'amun, terlihat jelas dari

    laporan kasus singkat pada bab ini, bah*a pasien telah sering mengalami

    banyak kehilangan dan satu-satunya kesempatan kompensasi untuk dirinya

    sendiri dan tergugat bergantung pada tindakan hukum. 7uga jelas dari

    laporan kasus bah*a pengadilan menjunjung tinggi reputasi dokter saat hal

    tersebut mungkin, dan tidak boleh bersimpati terhadap disabilitas pasien

    yang berpengaruh pada keputusan hukum.Apabila seorang dokter telah terbukti dan dinyatakan telah melakukan

    tindakan malpraktek maka dia akan dikenai sanksi hukum sesuai dengan

    'o. : 4 tentang kesehatan. )an &raktek kedokteran dalam 1A1 @

    !etentuan &idana &asal =< ayat $4% yang berbunyi "etiap dokter atau dokter

    gigi yang dengan sengaja melakukan praktik kedokteran tanpa memiliki

    surat tanda registrasi sebagaimana dimaksud dalam &asal ayat $4%

    dipidana dengan pidana penjara paling lama : $tiga% tahun atau denda paling

    banyak >p4//.///.///,// $seratus juta rupiah%. "ehubungan dengan hasil

    keputusan Mahkama !onstitusi pasal tersebut telah mengalami re3isi,

    dimana salah satu keputusan dari Mahkama !onstitusi adalah ketentuan

    ancaman pidana penjara kurungan badan yang tercantum dalam pasal =

  • 7/23/2019 6. MEDIKOLEGAL, MALPRAKTEK

    6/36

    6

    pelayanan kesehatan di bidang kedokteran atau kedokteran gigi yang bersi(at

    sementara di Indonesia.

    Ayat $:% berbunyi "etiap dokter atau dokter gigi *arga negara asing

    yang dengan sengaja. "urat tanda registrasi yang dimaksud adalah

    melakukan praktik kedokteran tanpa memiliki surat tanda registrasi bersyarat

    sebagaimana dimaksud dalam &asal : ayat $4% dipidana dengan pidana

    penjara paling lama : $tiga% tahun atau denda paling banyak

    >p4//.///.///,// $seratus juta rupiah%.

    "elain pasal =

  • 7/23/2019 6. MEDIKOLEGAL, MALPRAKTEK

    7/36

    7

    Indonesia $M!)!I%, suatu organ atribusian baru di sisi hilir pengaturan

    praktik kedokteran yang secara khusus kelak akan mengembangkan bentuk

    hukum baru, yakni hukum disiplin $medik%. &ada bagian penjelasannya

    tertulis8

    6yang dimaksud dengan 6penegakan disiplin6 dalam ayat ini adalah

    penegakan aturan.aturan dan7atau ketentuan penerapan keilmuan dalam

    pelaksanaan pelayanan yang harus diikuti oleh dokter dan dokter gigi6

    )engan demikian penegakan disiplin yang merupakan sendi hukum disiplin

    kedokteran adalah 8

    a. &enegakan aturan-aturan dalam pelayanan kesehatan+kedokteran dan

    atau

    b. &enegakan ketentuan penerapan keilmuan dalam pelayanan

    kedokteran+kesehatan

    c. ajib diikuti dokter+dokter gigi

    1ertolak dari pengertian tersebut dapat diartikan secara sederhana bah*a

    disiplin adalah aturan dan penerapan keilmuan yang *ajib diikuti oleh

    dokter+dokter gigi $subyek hukum% dalam menjalankan pro(esinya $obyek

    hukum% dalam konteks berada dalam *ujud hubungan dokter B pasien

    $hubungan hukum%. )engan demikian hukum disiplin adalah hukum yang

    mempelajari pelbagai hal yang berkaian dengan ke*ajiban $tentu saja

    termasuk hak-hak% dalam suatu bangunan kesatuan hubungan pro(esional

    dokter B pasien, yang meliputi aturan dan penerapan keilmuan kedokterannya

    yang dimiliki selaku kaum pro(esi untuk mencapai tujuan kedokteran tertentu

    demi kepentingan pasien sebagai bahagian dari masyarakat. "ecara anatomis,

    hukum disiplin akan menyorot mutu dokter sebagai pro(esi $dalam keadaan

    diam, sebelum berhubungan dengan pasiennya% dan secara (isiologis, hukum

    disiplin menyorot hubungan dokter B pasien sebagai sesuatu yang bergerak

  • 7/23/2019 6. MEDIKOLEGAL, MALPRAKTEK

    8/36

    8

    atau dinamis%. )alam konteks &raktik !edokteran, hukum disiplin medik

    diam akan melingkupi kiprah !onsil !edokteran Indonesia sebagai lembaga

    atribusian baru di sisi hulu yang diamanatkan untuk memproduksi dokter

    lege artis B siap mengadbdi bagi perlindungan $kesehatan% masyarakat,

    memberdayakan kelembagaan pro(esi serta membimbing sesama dokter untuk

    tetap atau bahkan lebih lege artis. "edangkan hukum disiplin bergerak akan

    memberi pekerjaan rumah bagi M!)!I untuk menga*asi pelaksanaan

    praktik dokter+dokter gigi, termasuk menjatuhkan sanksi bagi pelanggarnya.

    *. Aspek Medikolegal Dala( Malp%ak$ik1. De!i"isi Malp%ak$ik Kedok$e%a"

    Malpraktek merupakan istilah yang sangat umum si(atnya dan tidak

    selalu berkonotasi yuridis. "ecara har(iah mal memiliki arti salah,

    praktek memiliki arti pelaksanaan atau tindakan sehingga malpraktek

    berarti pelaksanaan atau tindakan yang salah dalam rangka pelaksanaan suatu

    pro(esi. )ari segi hukum, malpraktek dapat terjadi karena suatu tinndakan

    yang disengaja $intentional% seperti pada misconduct tertentu, tindakan

    kelalaian $negligence% ataupun suatu kekurangmahiran+ketidakkompetenan

    yang tidak beralasan. &ro(essional misconduct yang merupakan kesengajan

    dalam bentuk pelanggaran ketentuan etik, ketentuan disiplin pro(esi, jukum

    administrati( serta hukum pidana dan perdata, seperti melakukan kesengajaan

    yang merugikan pasien, (raud, pelanggaran *ajib simpan rahasia kedokteran,

    aborsi ilegal, euthanasia, penyerangan seksual, misreprentasi, keterangan

    palsu, menggunakan iptekdok yang belum teruji, berpraktik tanpa "I&,

    berpraktik di luar kompetensinya.#. +e"is+e"is Malp%ak$ik

    a. #thical malpractice

    !elalaian dalam menjalani panduan dan standar etika yang ada secara

    umum tidak memiliki dampak terhadap dokter dalam hubungannya

    dengan pasien. 'amun, hal ini akan mempengaruhi keputusan dokter

  • 7/23/2019 6. MEDIKOLEGAL, MALPRAKTEK

    9/36

    9

    dalam memberikan tata laksana yang baik. ;al tersebut dapat

    menghasilkan reaksi yang kontro3ersial dan menimbulkan kerugian baik

    kepada dokter, maupun kepada pasien karena dokter telah melalaikan

    standar etika yang ada. indakan tidak pro(esional yang dilakukan dengan

    mengabaikan standar etika yang ada umumnya hanya berurusan dengan

    komite disiplin dari pro(esi tersebut. ;ukuman yang diberikan termasuk

    pelarangan tindakan praktik untuk sementara dan pada kasus yang tertentu

    dapat dilakukan tindakan pencabutan iCin praktek.

    b. Degal malpractice, teridiri dari 84% Administrati3e malpractice

    Administrati3e malpractice terjadi apabila dokter atau tenaga kerja

    kesehatan lain melakukan pelanggaran terhadap hukum administrasi

    negara yang berlaku, misalnya menjalankan praktek dokter tanpa

    lisensi atau iCin praktek, melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan

    lisensi atau iinnya, menjalanka praktek dengan iCin yang sudah

    kadaluarsa dan menjalankan praktek tanpa membuat catatan medik.

    % ?i3il malpractice

    ?i3il malpractice adalah tipe malpraktek dimana dokter karena

    pengobatannya dapat mengakibatkan pasien meninggal atau luka tetapi

    dalam *aktu yang sama tidak melanggar hukum pidana. "ementara

    'egara tidak dapat menuntut secara pidana, tetapi pasien atau

    keluarganya dapat menggugat dokter secara perdata untuk

    mendapatkan uang sebagai ganti rugi. anggung ja*ab dokter tersebut

    tidak berkurang meskipun pasien tersebut kaya atau tidak mampu

    membayar. Misalnya seorang dokter yang menyebabkan pasien luka

    atau meningggal akibat pemakaian metode pengobatan yang sama

    sekali tidak benar dan berbahaya tetapi sulit dibuktikan pelangggaran

    pidananya, maka pasien atau keluarganya dapat menggugat perdata.

    :% ?riminal malpractice

  • 7/23/2019 6. MEDIKOLEGAL, MALPRAKTEK

    10/36

    10

    ?riminal malpractice eterjadi ketika seorang dokter yang

    menangani sebuah kasus telah melanggar undang-undang hukum

    pidana. Malpraktik dianggap sebagai tindakan kriminal dan termasuk

    perbuatan yang dapat diancam hukuman. &erbuatan ini termasuk

    ketidakjujuran, kesalahan dalam rekam medis, penggunaan ilegal obat-

    obat narkotika, pelanggaran dalam sumpah dokter, pera*atan yang

    lalai, dan tindakan pelecehan seksual pada pasien yang sakit secara

    mental maupun pasien yang dira*at di bangsal psikiatri atau pasien

    yang tidak sadar karena e(ek obat anestesi.

    &eraturan hukum mengenai tindak kriminal memang tidakmemiliki batasan antara tenaga pro(esional dan anggota masyarakat

    lain. 7ika pera*atan dan tata laksana yang dilakukan dokter dianggap

    mengabaikan atau tidak bertanggung ja*ab, tidak baik, tidak dapat

    dipercaya dan keadaan - keadaan yang tidak menghargai nya*a dan

    keselamatan pasien maka hal itu pantas untuk menerima hukuman.

    )an jika kematian menjadi akibat dari tindak malpraktik yang

    dilakukan, dokter tersebut dapat dikenakan tuduhan tindak kriminal

    pembunuhan.?riminal malpractice sebenarnya tidak banyak dijumpai. Misalnya

    melakukan pembedahan dengan niat membunuh pasiennya atau

    adanya dokter yang sengaja melakukan pembedahan pada pasiennya

    tanpa indikasi medik, $appendektomi, histerektomi dan sebagainya%,

    yang sebenarnya tidak perlu dilakukan, jadi sematamata untuk

    mengeruk keuntungan pribadi. Memang dalam masyarakat yang

    menjadi materialistis, hedonistis dan konsumti(, dimana kalangan

    dokter turut terimbas, malpraktek diatas dapat meluas.

    -. Aspek Medikolegal Dala( Aspek H'k'(/E$ika Kedok$e%a"

    1 De!i"isi da" a$asa" pe"ge%$ia" e$ika kedok$e%a"

    Medikolegal secara har(iah berasal dari dua pengertian yaitu medik

    yang berarti pro(esi dokter dan legal yang berarti hukum. "ehingga batasan

  • 7/23/2019 6. MEDIKOLEGAL, MALPRAKTEK

    11/36

    11

    medikolegal adalah ilmu hukum yang mengatur bagaimana pro(esi dokter ini

    dilakukan sehingga memenuhi aturan-aturan hukum yang ada. ;al ini untuk

    mencegah penyele*engan pelaksanaan pro(esional medis maupun

    mengantisipasi dengan berkembang serta lajunya ilmu-ilmu kedokteran yang

    tentunya terdapat hal-hal yang ra*an terhadap hukum.

    #tika merupakan bagian dari (ilsa(at aksiologi yang mempelajari baik-

    buruk, benar-salah, pantas-tidak pantas, dsb. )alam penggunaan sehari-hari,

    nilai+norma dalam masyarakat umum berlaku dan ditentukan oleh

    masyarakat tertentu.)alam kode etik oleh$ammurabi, telah disusun bermacam-macam

    sistem+peraturan mengenai para dokter. erdapat pula beberapa bagian

    mengenai norma-norma tinggi moral+akhlak dan tanggung ja*ab yang

    diharapkan harus dimiliki oleh para dokter serta petunjuk-petunjuk

    meEngenai hubungan antar dokter-pasien dan beberapa masalah lain.)alam menjaga etika kedokteran, dibuthkan suatu pedoman agar .

    !ode etik adalah adalah pedoman perilaku yang berisi garis B garis besar,

    adalah pemandu sikap dan perilaku. )alam kedokteran, kode etik

    menyangkut $ dua % hal yang harus diperhatikan ialah 8

    4. #tik 7abatan !edokteran $ Medical #thics %Menyangkut masalah yang berkaitan dengan sikap dokter terhadap teman

    seja*at, para pembantunya serta terhadap masyarakat F pemerintah.

    . #tik Asuhan !edokteran $ #thics o( Medical ?are %Mengenai sikap F tindakan seorang dokter terhadap penderita yang menjadi

    tanggungja*abnya. &elanggaran etik tidak selalu berarti pelanggaran hukum,

    dan pelanggaran hukum belum berarti pelanggaran etik.

    # Kode e$ik kedok$e%a" I"do"esia

    #tika !edokteran mempunyai : $ tiga % aCas pokok, yaitu 8

    4. Gtonomia. ;al ini membutuhkan orang B orang yang kompeten, dipengaruhi

    oleh kehendak dan keinginannya sendiri dan kemampuan

    $kompetensi%. Memiliki pengertian pada tiap-tiap kasus yang

  • 7/23/2019 6. MEDIKOLEGAL, MALPRAKTEK

    12/36

    12

    dipersoalkan memilik kemampuan untuk menanggung konsekuensi

    dari keputusan yang secara otonomi atau mandiri telah diambil.

    . Melindungi mereka yang lemah, berarti kita dituntut untuk

    memberikan perlindungan dalam pemeliharaan, per*alian,

    pengasuhan kepada anak-anak, para remaja dan orang de*asa yang

    berada dalam kondisi lemah dan tidak mempunyai kemampuan

    otonom $ mandiri %

    #. 1ersi(at dan bersikap amal, berbudi baik

    )asar ini tercantum pada etik kedokteran yang sebenarnya bernada

    negati( H &>IMM 'G' 'G?#># $janganlah berbuat merugikan +

    salah%. ;endaknya kita bernada positi( dengan berbuat baik dan apabila

    perlu kita mulai dengan kegiatan yang merupakan a*al kesejahteraan

    para indi3idu +masyarakat.

    ). !eadilan

    ACas ini bertujuan untuk menyelenggarakan keadilan dalam transaksi

    dan perlakuan antar manusia, umpamanya mulai mengusahakan

    peningkatan keadilan terhadap si indi3idu dan masyarakat dimana

    mungkin terjadi risiko dan imbalan yang tidak *ajar dan bah*a

    segolongan manusia janganlah dikorbankan untuk kepentingan golongan

    lain. $ kodeki, M!#!,// %

    "ebagai pedoman dalam berperilaku, !ode #tik !edokteran mengandung

    beberapa ketentuan yang kesemuanya tertuang dalam Mukaddimah dan

    kedua puluh pasalnya. "ecara umum pasal-pasal tersebut dapat dibedakan

    menjadi < bagian, yaitu 84% !e*ajiban umum seorang dokter

    %asal !

    "etiap dokter harus menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan

    sumpah dokter.

    %asal /

    "eorang dokter harus senantiasa berupaya melaksanakan pro(esinya

    sesuai dengan standar pro(esi yang tertinggi.

  • 7/23/2019 6. MEDIKOLEGAL, MALPRAKTEK

    13/36

    13

    %asal &

    )alam melakukan pekerjaan kedokterannya, seorang dokter tidak

    boleh dipengaruhi oleh sesuatu yang mengakibatkan hilangnya

    kebebasan dan kemandirian pro(esi.

    %asal '

    "etiap dokter harus menghindarkan diri dari perbuatan yang bersi(at

    memuji diri.

    %asal 2

    iap perbuatan atau nasehat yang mungkin melemahkan daya tahan

    psikis maupun (isik hanya diberikan untuk kepentingan dan kebaikan

    pasien, setelah memperoleh persetujuan pasien.

    %asal (

    "etiap dokter harus senantiasa berhati-hati dalam mengumumkan dan

    menerapkan setiap penemuan teknik atau pengobatan baru yang belum

    diuji kebenarannya dan hal-hal yang dapat menimbulkan keresahan

    masyarakat.

    %asal 8

    "eorang dokter hanya memberi surat keterangan dan pendapat yang

    telah diperiksa sendiri kebenarannya.

    %asal 8a

    "eorang dokter harus, dalam setiap praktik medisnya, memberikan

    pelayanan medis yang kompeten dengan kebebasan teknis dan moral

    sepenuhnya, disertai rasa kasih sayang $compassion% dan

    penghormatan atas martabat manusia.

    %asal 8b

    "eorang dokter harus bersikap jujur dalam berhubungan dengan pasien

    dan seja*atnya, dan berupaya untuk mengingatkan seja*atnya yang

    dia ketahui memiliki kekurangan dalam karakter atau kompetensi, atau

    yang melakukan penipuan atau penggelapan, dalam menangani pasien

  • 7/23/2019 6. MEDIKOLEGAL, MALPRAKTEK

    14/36

    14

    %asal 8c

    "eorang dokter harus menghormati hak-hak pasien, hak-hak

    seja*atnya, dan hak tenaga kesehatan lainnya, dan harus menjaga

    kepercayaan pasien.

    %asal 8d

    "etiap dokter harus senantiasa mengingat akan ke*ajiban melindungi

    hidup makhluk insani.

    %asal 0

    )alam melakukan pekerjaannya seorang dokter harus memperhatikan

    kepentingan masyarakat dan memperhatikan semua aspek pelayanan

    kesehatan yang menyeluruh $promoti(, pre3enti(, kurati( dan

    rehabilitati(%, baik (isik maupun psiko-sosial, serta berusaha menjadi

    pendidik dan pengabdi masyarakat yang sebenar-benarnya.

    %asal 5

    "etiap dokter dalam bekerja sama dengan para pejabat di bidang

    kesehatan dan bidang lainnya serta masyarakat, harus saling

    menghormati

    % !e*ajiban dokter terhadap pasien

    %asal !"

    "etiap dokter *ajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan segala

    ilmu dan ketrampilannya untuk kepentingan pasien. )alam hal ini ia

    tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau pengobatan, maka

    atas persetujuan pasien,ia *ajib menujuk pasien kepada dokten yang

    mempunyai keahlian dalam penyakit tersebut.

    %asal !!

    "etiap dokter harus memberikan kesempatan kepada pasien agar

    senantiasa dapat berhubungan dengan keluarga dan penasehatnya

    dalam beribadat dan atau dalam masalah lainnya.

    %asal !/

  • 7/23/2019 6. MEDIKOLEGAL, MALPRAKTEK

    15/36

    15

    "etiap dokter *ajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya

    tentang seorang pasien, bahkan juga setelah pasien itu meninggal

    dunia.

    %asal !&

    "etiap dokter *ajib melakukan pertolongan darurat sebagai suatu

    tugas perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang lain bersedia

    dan mampu memberikannya.:% !e*ajiban dokter terhadap teman seja*at

    %asal !'

    "etiap dokter memperlakukan teman seja*atnya sebagaimana iasendiri ingin diperlakukan.

    %asal !2

    "etiap dokter tidak boleh mengambil alih pasien dan teman seja*at,

    kecuali dengan persetujuan atau berdasarkan prosedur yang etis.

    0% !e*ajiban dokter terhadap diri sendiri

    %asal !(

    "etiap dokter harus memelihara kesehatannya, supaya dapat bekerja

    dengan baik.

    %asal !8

    "etiap dokter harus senantiasa mengikuti perkembangan ilmu

    pengetahuan dan teknologi kedokteran+kesehatan.

  • 7/23/2019 6. MEDIKOLEGAL, MALPRAKTEK

    16/36

    16

    "eorang dokter dalam menjalankan tugasnya mempunyai alasan yang

    mulia, yaitu berusaha untuk menyehatkan tubuh pasien, atau setidak-tidaknya

    berbuat untuk mengurangi penderitaan pasien. Gleh karenanya dengan alasan

    yang demikian *ajarlah apabila apa yang dilakukan oleh dokter itu layak

    untuk mendapatkan perlindungan hukum sampai batas-batas tertentu. "ampai

    batas mana perbuatan dokter itu dapat dilindungi oleh hukum, inilah yang

    menjadi permasalahan. Mengetahui batas tindakan yang diperbolehkan

    menurut hukum, merupakan hal yang sangat penting, baik bagi dokter itu

    sendiri maupun bagi pasien dan para aparat penegak hukum.

    Masalahnya sekarang, adalah sangat sulit untuk menentukan kapansuatu tindakan medis memenuhi patokan atau standar pelayanan kesehatan.

    &engaturan hukum seperti yang tercantum dalam !;&erdata masih bersi(at

    terlalu umum. ntuk itu diperlukan adanya suatu pengaturan yang isinya

    mengatur hubungan antara pasien dengan dokter. )alam kaitannya dengan

    hal ini an der Mijn $46 8

  • 7/23/2019 6. MEDIKOLEGAL, MALPRAKTEK

    17/36

    17

    sebagai konsekuensinya mereka juga bertanggung ja*ab dan bertanggung

    gugat secara hukum.

    ;ukum kesehatan menurut Anggaran )asar &erhimpunan ;ukum

    !esehatan Indonesia $>;!I%, adalah semua ketentuan hukum yang

    berhubungan langsung dengan pemeliharaan + pelayanan kesehatan dan

    penerapannya. ;al ini menyangkut hak dan ke*ajiban baik dari perorangan

    dan segenap lapisan masyarakat sebagai penerima pelayanan kesehatan

    maupun dari pihak penyelenggara pelayanan kesehatan dalam segala

    aspeknya, organisasi, sarana, pedoman standar pelayanan medik, ilmu

    pengetahuan kesehatan dan hukum serta sumber-sumber hukum lainnya.

    ;ukum kedokteran merupakan bagian dari hukum kesehatan, yaitu

    yang menyangkut asuhan + pelayanan kedokteran $medical care + se3ice%&ada

    masa kini dapat disepakati luas ruang lingkup peraturan hukum untuk

    kegiatan pelayanan kesehatan menurut ilmu kedokteran mencakup aspek-

    aspek di bidang pidana, hukum perdata, hukum administrasi, bahkan sudah

    memasuki aspek hukum tatanegara.

    &ersyaratan pendidikan keahlian, menjalankan pekerjaan pro(esi,

    tatacara membuka praktek pengobatan, dan berbagai pembatasan serta

    penga*asan pro(esi dokter masuk dalam bagian hukum administrasi. ;ak

    dan ke*ajiban yang timbul dari hubungan pelayanan kesehatan, persetujuan

    antara dokter dan pasien serta keluarganya, akibat kelalaian perdata serta

    tuntutannya dalam pelayanan kesehatan masuk bagian hukum perdata.

    !esaksian, kebenaran isi surat keterangan kesehatan, menyimpan rahasia,

    pengguguran kandungan, resep obat keras atau narkotika, pertolongan orang

    sakit yang berakibat bahaya maut atau luka-luka masuk bagian hukum

    pidana.

    1. ;ubungan antara dokter dan pasien

    )alam praktik sehari-hari, dapat dilihat berbagai hal yang

    menyebabkan timbulnya hubungan antara pasien dengan dokter,

  • 7/23/2019 6. MEDIKOLEGAL, MALPRAKTEK

    18/36

    18

    hubungan itu terjadi terutama karena beberapa sebab8 antara lain karena

    pasien sendiri yang mendatangi dokter untuk meminta pertolongan

    mengobati sakit yang dideritanya. )alam keadaan seperti ini terjadi

    persetujuan kehendak antara kedua belah pihak, artinya para pihak

    sudah sepenuhnya setuju untuk mengadakan hubungan hukum.

    ;ubungan hukum ini bersumber pada kepercayaan pasien terhadap

    dokter, sehingga pasien bersedia memberikan persetujuan tindakan

    medik $in(ormed consent%, yaitu suatu persetujuan pasien untuk

    menerima upaya medis yang akan dilakukan setelah ia mendapat

    in(ormasi dari dokter mengenai upaya medis yang dapat dilakukan

    untuk menolong dirinya, termasuk memperoleh in(ormasi mengenai

    segala risiko yang mungkin terjadi.

    )i indonesia in(ormed consent dalam pelayanan kesehatan, telah

    memperoleh pembenaran secara yuridis melalui &eraturan Menteri

    !esehatan >epublik Indonesia 'o.

  • 7/23/2019 6. MEDIKOLEGAL, MALPRAKTEK

    19/36

    19

    &erbedaan kepentingan ini jika tidak memenuhi titik temu yang

    memuaskan kedua belah pihak, akan menyebabkan timbulnya kon(lik

    kepentingan. Misalnya pasien berkepentingan untuk penyembuhan

    penyakit yang di deritanya, akan tetapi mengingat risiko yang akan

    timbul berdasarkan in(ormasi yang di perolehnya dari dokter, pasien

    atau keluarganya menolak memberi persetujuan, sedangkan pada sisi

    lain dokter yang akan melakukan pera*atan membutuhkan persetujuan

    tersebut.

    Alasan lain yang menyebabkan timbulnya hubungan antara pasien

    dengan dokter, adalah karena keadaan pasien yang sangat mendesakuntuk segera mendapatkan pertolongan dari dokter, misalnya karena

    terjadi kecelakaan lalu lintas, terjadi bencana alam, maupun karena

    adanya situasi lain yang menyebabkan keadaan pasien sudah ga*at,

    sehingga sangat sulit bagi dokter yang menangani utnuk mengetahui

    dengan pasti kehendak pasien. )alam keadaan seperti ini dokter

    langsung melakukan apa yang disebut dengan Caak*aarneming

    sebagaimana diatur dalam &asal 4:

  • 7/23/2019 6. MEDIKOLEGAL, MALPRAKTEK

    20/36

    20

    mematuhi aturan-aturan yang ditentukan oleh dokter termasuk

    memberikan imbalan jasa. Masalahnya sekarang adalah8 1agaimana jika

    pasien menolak usul pera*atan atau usaha penyembuhan yang

    dita*arkan oleh dokter.

    egasnya dalam hubungan antara pasien dengan dokter diperlukan

    adanya persetujuan, karena dengan adanya persetujuan ini berakibat

    telah tercapainya ikatan perjanjian yang menimbulkan hak dan

    ke*ajiban secara timbal balik. &erjanjian ini mempunyai kekuatan

    mengikat dalam arti mempunyai kekuatan sebagai hukum yang dipatuhi

    oleh kedua pihak.)alam praktiknya, baik hubungan antara pasien dengan dokter yang

    diikat dengan transaksi terapeutik, maiupun yang didasarkan pada

    Caak*aarneming, sering menimbulkan terjadinya kesalahan atau

    kelalaian, dalam hal ini jalur penyelesaiannya dapat dilakukan melalui

    Majelis !ode #tik !edokteran. 7ika melalui jalur ini tidak terdapat

    penyelesaian, permasalahan tersebut diselesaikan melalui jalur hukum

    dengan melanjutkan perkaranya ke pengadilan.

    &ada sisi lain, *alaupun secara yuridis diperlukan adanya persetujuan

    tindakan medis untuk melakukan pera*atan, namun dalam

    kenyataannya sering terjadi bah*a suatu pera*atan *alaupun tanpa

    persetujuan tindakan medik, apabila tidak menimbulkan kerugian bagi

    pasien, hal tersebut akan didiamkan saja oleh pasien. 'amun jika

    kesalahan atau kelalaian dilakukan oleh dokter dan akibat dari kesalahan

    tersebut menimbulkan kerugian atau penderitaan bagi pasien, maka

    persoalan tersebut akan diselesaikan oleh pasien atau keluarganya

    melalui jalur hukum. )alam praktik seperti ini terlihat betapa sulitnya

    posisi dokter dalam melakukan pelayanan kesehatan, baik pada tahap

    diagnosa maupun pada tahap pera*atan, sehingga dari mereka

    diperlukan adanya sikap ketelitian dan kehati-hatian yang sunguh-

    sungguh.

  • 7/23/2019 6. MEDIKOLEGAL, MALPRAKTEK

    21/36

    21

    #. ;ak dan ke*ajiban dokter-pasien

    &ada bagian ini akan dibahas tentang hak dan ke*ajiban para pihak

    secara umum, pembahasan tentang hal ini dirasakan sangat penting

    karena kenyataan menunjukkan, bah*a akibat adanya ketidakpahaman

    mengenai hak dan ke*ajiban, menyebabkan adanya kecenderungan

    untuk mengabaikan hak-hak pasien sehingga perlindungan hukum

    pasien semakin pudar. "elain itu dalam praktik sehari-hari banyak (alta

    menunjukkan, bah*a s*cara umum ada anggapan dimana kedudukan

    pasien lebih rendah dari kedudukan dokter, sehingga dokter dianggap

    dapat mengambil keputusan sendiri terhadap pasien mengenai tindakanapa yang dilakukannya,. "ebenarnya jika dilihat dari sudut perjanjian

    terapeutik pendapat seperti ini, merupakan pendapat yang keliru karena

    dengan adanya perjanjian terapeutik tersebut kedudukan antara dokter

    dengan pasien adalah sama dan sederajat.

    )alam pandangan hukum, pasien adalah subjek hukum mandiri yang

    dianggap dapat mengambil keputusan untuk kepentingan dirinya. Gleh

    karena itu adalah suatu hal yang keliru apabila menganggap pasien selali

    tidak dapat mengambil keputusan karena ia sedang sakit. )alam

    pergaulan hidup normal sehari-hari, biasanya pengungkapan keinginan

    atau kehendak dianggap sebagai titik tolak untuk mengambil keputusan.

    )engan demikian *alaupun seorang pasien sedang sakit, kedudukan

    hukumnya tetap sama seperti orang sehat. 7adi, secara hukum pasien

    juga berhak mengambil keputusan terhadap pelayanan kesehatan yang

    akan dilakukan terhadapnya, karena hal ini berhubungan erat dengan

    hak asasinya sebagai manusia. !ecuali apabila dapat dibuktikan bah*a

    keadaan mentalnya tidak mendukung untuk mrngambil keputusan yang

    diperlukan.)alam hubungannya dengan hak asasi manusia, persoalan mengenai

    kesehatan ini dinegara kita diatur dalam 'o. : ahun 4 tentang

    !esehatan, dimana dalam 1ab III &asal 4 Ayat $4% dan &asal 0

  • 7/23/2019 6. MEDIKOLEGAL, MALPRAKTEK

    22/36

    22

    menyebutkan8 &asal 4 $4%8 !esehatan adalah keadaan sejahtera dari

    badan, ji*a, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup

    produkti( secara sosial dan ekonomi. "elanjutnya dalam &asal 0

    dinyatakan8 "etiap orang mempunyai hak yang sama dalam

    memperoleh derajat kesehatan yang optimal.

    "ehubungan dengan hak atas kesehatan tersebut yang harus dimiliki

    oleh setiap orang, negara memberi jaminan untuk me*ujudkannya.

    7aminan ini antara lain diatur dalam 1ab I mulai dari &asal 5 sampai

    &asal 'o. : ahun 4 tentang !esehatan pada bagian tugas

    dan tanggung ja*ab pemerintah.;ak atas pelayanan kesehatan memerlukan penanganan yang

    sungguh-sungguh, hal ini diakui secara internasional sebagaimana diatur

    dalam 9he #ni:ersal Declaration of $uman 1ights tahun 406.

    beberapa pasal yang berkaitan dengan hak atas pelayanan kesehatan dan

    hak atas diri sendiri antara lain dimuat dalam Article : yang berbunyi8

    E:eryone has the right to life, liberty and the security of person

    +elanjutnya dalam Article 2 disebutkan* ;o one shall be subjected to

    torture or to cruel, inhuman or degrading treatmen

    !etentuan lainnya dimuat dalam Article = dan 4/. !etentuan Article =

    menyebutkan8;o one shall be subjected to torture or to cruel, inhuman degrading

    treatment< In particular, no one shall be subjected -ithout his free

    consent to medical or scientific e=perimentation

    )an ketentuan Article 4/ mengatur tentang8

    All persons depri:ed of their liberty shall be treated -ith humanity and

    -ith respect for the inherent dignity of the human person

    1erbicara mengenai hak-hak pasien dalam pelayanan kesehatan, secara

    umum hak pasien tersebut dapat dirinci sebagai berikut.

    a ;ak pasien atas pera*atan

  • 7/23/2019 6. MEDIKOLEGAL, MALPRAKTEK

    23/36

    23

    ;ak untuk menolak cara pera*atan tertentu

    0 ;ak untuk memilih tenaga kesehatan dan rumah sakit yang akan

    mera*at pasien.d ;ak atas in(ormasi.

    e ;ak untuk menolak pera*atan tanpa iCin.

    ! ;ak atas rasa aman.

    g ;ak atas pembatasan terhadap pengaturan kebebasan pera*atan.

    & ;ak untuk mengakhiri perjanjian pera*atan.

    i ;ak atas t*enty-(or-a-day-3isitor-rights

    ;ak pasien menggugat atau menuntut.

    k ;ak pasien mengenai bantuan hokum.

    l ;ak pasien untuk menasihatkan mengenai percobaan oleh tenaga

    kesehatan atau ahlinya.

    1erbarengan dengan hak tersebut pasien juga mempunyai ke*ajiban,

    baik ke*ajiban secara moral maupun secara yuridis. "ecara moral

    pasien berke*ajiban memelihara kesehatannya dan menjalankan aturan-

    aturan pera*atan sesuai dengan nasihat dokter yang mera*atnya.

    1eberapa ke*ajiban pasien yang harus dipenuhinya dalam pelayanan

    kesehatan adalah sebagai berikut8

    a !e*ajiban memberikan in(ormasi. !e*ajiban melaksanakan nasihat dokter atau tenaga kesehatan.

    0 !e*ajiban untuk berterus terang apabila timbul masalah dalam

    hubungannya dengan dokter atau tenaga kesehatan.

    d !e*ajiban memberikan imbalan jasa.

    e !e*ajiban memberikan ganti-rugi, apabila tindakannya merugikan

    dokter atau tenaga kesehatan.

    1erdasarkan pada perjanjian terapeutik yang menimbulkan hak dan

    ke*ajiban bagi para pihak, dokter juga mempunyai hak dan ke*ajiban

    sebagai pengemban pro(esi. ;ak-hak dokter sebagai pengemban pro(esi

    dapat dirumuskan sebagai berikut.

  • 7/23/2019 6. MEDIKOLEGAL, MALPRAKTEK

    24/36

    24

    4. ;ak memperoleh in(ormasi yang selengkap-lengkapnya dan sejujur-

    jujurnya dari pasien yang akan digunakannya bagi kepentingan

    diagnosis maupun terapeutik.

    . ;ak atas imbalan jasa atau honorarium terhadap pelayanan yang

    diberikannya kepada pasien.

    :. ;ak atas itikad baik dari pasien atau keluarganya dalam

    melaksanakan transaksi terapeutik.

    0. ;ak membela diri terhadap tuntutan atau gugatan pasien atas

    pelayanan kesehatan yang diberikannya.

  • 7/23/2019 6. MEDIKOLEGAL, MALPRAKTEK

    25/36

    25

    1erpedoman pada isi rumusan kode etik kedokteran tersebut,

    ;ermien ;adiati !oes*adji mengatakan bah*a secara pokok ke*ajiban

    dokter dapat dirumuskan sebagai berikut.

    4. 1ah*a ia *ajib mera*at pasiennya dengan cara keilmuan yang ia

    miliki secara adekuat. )okter dalam perjanjian tersebut tidak

    menjanjikan manghasilkan satu resultaat atau hasil tertentu, karena

    apa yang dilakukannya itu merupakan upaya atau usaha sejauh

    mungkin sesuai dengan ilmu yang dimilikinya. !arenanya bukan

    merupakan inspanningss3erbintenis. Ini berarti bah*a dokter *ajibberusaha dengan hati-hati dan kesungguhan $met Corg eh inspanning%

    menjalankan tugasnya. &erbedaan antara resultaat3erbintenis dengan

    inspanningserbintenis ini yakni dalam hal terjadi suatu kesalahan.

    . )okter *ajib menjalankan tugasnya sendiri $dalam arti secara pribadi

    dan bukan dilakukan oleh orang lain% sesuai dengan yang telah

    diperjanjikan, kecuali apabila pasien menyetujui perlu adanya

    seseorang yang me*akilinya $karena dokter dalam la(al sumpahnya

    juga *ajib menjaga kesehatannya sendiri%.

    :. )okter *ajib memberi in(ormasi kepada pasiennya mengenai segala

    sesuatu yang berhubungan dengan penyakit atau penderitaannya.

    !e*ajiban dikter ini dalam hal perjanjian pera*atan

    $behandelingscontract% menyangkut dua hal yang ada kaitannya

    dengan ke*ajiban pasien.

    )i samping itu ada beberapa perbuatan atau tindakan yang dilarang

    dilakukan oleh dokter, karena perbuatan tersebut dianggap bertentangan

    dengan etik kedokteran. &erbuatan atau tindakan yang dilarang tersebut

    adalah sebagai berikut.

  • 7/23/2019 6. MEDIKOLEGAL, MALPRAKTEK

    26/36

    26

    4. Melakukan suatu perbuatan yang bersi(at memuji diri sendiri.

    . Ikut serta dalam memberikan pertolongan kedokteran dalam segala

    bentuk, tanpa kebebasan pro(esi.

    :. Menerima uang selain dari imbalan yang layak sesuai dengan

    jasanya, meskipun dengan sepengetahuan pasien atau keluarganya.

    )engan demikian jika diperhatikan isi kode etik kedokteran tersebut

    dapat disimpulkan bah*a8 kode etik kedokteran mengandung tuntutan

    agar dokter menjalankan pro(esinya berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan

    yang luhur. Apalagi sebagian besar dari masyarakat, terutama yang

    tinggal dipedesaan belum memiliki pengertian yang cukup tentang cara

    memelihara kesehatan. Gleh karena itu, upaya untuk memberikan

    bimbingan dan penerangan kepada masyarakat tentang kesehatan,

    merupakan salah satu tugas dokter yang tidak kalah pentingnya dari

    pekerjaan penyembuhan. Malahan tugas dokter tidak terbatas pada

    pekerjaan kurati( dan pre3enti( saja, jabatan pro(esi dokter, lebih-lebihdi pedesaan, sebetulnya meliputi semua bidang kegiatan masyarakat,

    artinya dokter harus ikut akti( dalam kegiatan-kegiatan sosial dan

    kemanusiaan.

    Atas dasar hal tersebut, jika moti3asi seorang dokter dalam bekerja

    karena uang dan kedudukan, dokter tersebut dapat di golongkan dalam

    moti3asi rendah. 7ika dokter cenderung untuk bekerja sedikit dengan

    hasil banyak, dokter yang bersangkutan akan tergelincir untuk

    melanggar kode etik dan sumpahnya. "ebaliknya jika moti3asinya

    berdasarkan pada keinginan untuk memenuhi prestasi, tanggung ja*ab

    dan tantangan dari tugas itu sendiri, akan mudah baginya untuk

    menghayati dan mangamalkan kode etik dan sumpahnya. )i samping itu

  • 7/23/2019 6. MEDIKOLEGAL, MALPRAKTEK

    27/36

    27

    dia senantiasa akan melakukan pro(esinya menurut ukuran yang

    tertinggi, serta meningkatkan keterampilannya sehingga kemampuan

    untuk melaksanakan tugasnya tidak perlu disangsikan lagi.

    D. Aspek Medikolegal Dala( Saksi A&li

    1 De!i"isi

    "aksi adalah orang yang dapat memberikan keterangan guna

    kepentingan penyidikan, penuntutan dan peradilan tentang suatu perkara

    pidana yang ia dengar sendiri, ia lihat sendiri dan ia alami sendiri $&asal 4

    !;A& 1utir 5%."aksi ahli adalah seseorang yang dapat menyimpulkan berdasarkan

    pengalaman keahliannya tentang (akta atau data suatu kejadian, baik yang

    ditemukan sendiri maupun oleh orang lain, serta mampu menyampaikan

    pendapatnya tersebut $9ranklin ?.A, 466%.< "aksi ahli merupakan orang

    yang memenuhi syarat dalam hal pengetahuan dan pengalamannya untuk

    memberikan pendapat tentang isu tertentu ke pengadilan.!eterangan saksi adalah salah satu alat bukti dalam perkara pidana

    yang berupa keterangan dari saksi mengenai suatu peristi*a pidana yang ia

    dengar sendiri, ia lihat sendiri dan ia alami sendiri dengan menyebut alasan

    dari pengetahuannya $&asal 4 !;A& 1utir =%.

    !eterangan ahli adalah keterangan yang diberikan oleh seorang yang

    memiliki keahlian khusus tentang hal yang diperlukan untuk membuat terang

    suatu perkara pidana guna kepentingan pemeriksaan $&asal 4 !;A& 1utir

    6%. !eterangan ahli ialah apa yang seorang ahli nyatakan di sidang

    pengadilan $&asal 465 !;A&%.

    # Dasa% &'k'(!e*ajiban dokter untuk membuat keterangan ahli telah diatur dalam

    pasal 4:: !;A&. !eterangan ahli ini akan dijadikan sebagai alat bukti

    yang sah di depan sidang pengadilan $&asal 460 !;A&% dan dapat

    diberikan secara lisan di depan sidang pengadilan $&asal 465 !;A&%. 1ila

  • 7/23/2019 6. MEDIKOLEGAL, MALPRAKTEK

    28/36

    28

    dokter atau tenaga kesehatan dengan sengaja tidak memenuhi ke*ajiban saat

    dipanggil sebagai saksi, atau sebagai ahli dalam suatu kasus yang diduga

    terkait dengan suatu kejahatan, maka dalam perkara pidana diancam dengan

    pidana penjara paling lama sembilan bulan dan dalam perkara lain, diancam

    dengan pidana paling lama enam bulan $&asal 0 !;&%. &ada kasus yang

    terkait dengan pelanggaran, maka dokter atau tenaga kesehatan dapat

    didenda sesuai kepantasan menurut persidangan $&asal

  • 7/23/2019 6. MEDIKOLEGAL, MALPRAKTEK

    29/36

    29

    )ari segi yuridis, setiap dokter adalah ahli, baik dokter itu ahli ilmu

    kedokteran kehakiman ataupun bukan, Gleh sebab itu setiap dokter dapat

    dimintai bantuannya untuk membantu membuat terang perkara pidana oleh

    pihak yang ber*enang. Akan tetapi supaya dapat diperoleh suatu bantuan

    yang maksimal, permintaan bantuan itu perlu diajukan pada dokter yang

    memiliki keahlian yang sesuai dengan objek yang akan diperiksa, misalnya 8

    a. ntuk objek korban mati, sebaiknya diminta kepada ahli ilmu kedokteran

    kehakiman.

    b. ntuk objek korban hidup yang menderita luka-luka sebaiknya

    dimintakan kepada dokter ahli bedah.

    c. ntuk objek korban hidup akibat tindakan pidana seksual sebaiknya

    dimintakan kepada dokter ahli kandungan.d. ntuk objek yang berkatan dengan gigi $untuk kepentingan identi(ikasi%

    sebaiknya dimintakan bantuan kepada dokter gigi.

    e. ntuk objek terdak*a yang menderita+diduga menderita penyakit ji*a

    sebaiknya dimintakan kepada dokter ahli ji*a.

    )okter pemeriksa sebagai saksi ahli dapat terkait :isum et repertum

    yang dibuat ataupun di luar e> berupa pertanyaan hipotetik hakim. )okter

    diminta hadir di pengadilan, oleh karena dua 3ersi. ersi pertama sebagai

    saksi A charge. "aksi ini dihadirkan ke persidangan oleh 7aksa &enuntut

    mum dimana keterangannya dapat menguntungkan maupun memberatkan

    terdak*a. ersi kedua dokter bertindak sebagai saksiA de ?harge. "aksi ini

    dihadirkan ke persidangan oleh terdak*a atau penasehat hukumnya, dimana

    keterangan yang diberikannya meringankan terdak*a atau dapat dijadikan

    dasar bagi nota pembelaan $pledoi% dari terdak*a atau penasehat hukumnya.

    "ehingga pada tahap pemeriksaan di pengadilan, baik jaksa penuntut

    maupun penasehat hukum tersangka dapat menghadirkan saksi atau ahli

    dengan ijin hakim. "eorang dokter dapat pula dipanggil untuk didengar dan

    diperiksa sebagai saksi, bila dinilai penyidik terkait langsung dengan kasus.

  • 7/23/2019 6. MEDIKOLEGAL, MALPRAKTEK

    30/36

    30

    1erdasarkan Ethical >uidelines for Doctors Acting as Medical

    Witnesses, terdapat dua jenis saksi medis, sehingga ketika dokter dipanggil

    untuk menjadi saksi medis, penting untuk membedakan konteks bukti yang

    akan disertakan, apakah sebagai saksi (akta $dokter yang mera*at% atau saksi

    pendapat $ahli independen%.

    "aksi (akta diberikan oleh dokter yang memeriksa, mera*at atau

    memberikan penatalaksanaan sebuah kasus medik. )okter tersebut akan

    diminta untuk mempresentasikan bukti medis terhadap penatalaksanaan yang

    telah dilakukannya dan memberikan in(ormasi yang (aktual tentang hasilnya.

    "aksi pendapat adalah saksi ahli yang independen yang diminta untuk

    memberikan pendapat yang independen berdasarkan (akta-(akta dari kasus

    tertentu yang sudah ada. )alam hal ini dokter akan memberikan pendapat

    sesuai dengan pengalaman dan keahliannya yang rele3an.

    "ebagai saksi ahli independen, dokter dapat membantu pengadilan

    dalam dua cara, yaitu dengan memberikan pendapat ahli berdasarkan

    pengetahuan dan pengalamannya terhadap (akta dan mengin(ormasikan

    pengadilan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan keahlian khusus

    mereka.

    )okter terlibat dalam kasus persidangan karena keahlian, pengetahuan

    dan area khusus yang dimilikinya untuk memberikan bukti medis. )okter

    memainkan peranan penting dan tidak terpisahkan dalam gugatan hukum

    tersebut. ntuk itu dokter berhak untuk mendapatkan in(ormasi lengkap

    tentang kasus, peran dokter didalamnya, dan hal lain yang mungkin diminta

    dalam memberikan bukti medis berupa dokumen yang rele3an dan in(ormasi

    klinis mengenai kasus kepada penyidik atau pengacara yang meminta untuk

    hadir di persidangan. Apabila pengacara atau penyidik memiliki pertanyaan

    untuk in(ormasi lebih lanjut dan dokter mengalami kesulitan dalam

    menja*abnya, di luar negeri terdapat M)G $Medical Defence Organi@ation%

    untuk dimintai bantuan.: )i Indonesia dokter dapat berkonsultasi pada

  • 7/23/2019 6. MEDIKOLEGAL, MALPRAKTEK

    31/36

    31

    !omite Medikolegal )okter Indonesia atau bisa langsung kepada ahli

    !edokteran 9orensik.

    7ika diperlukan untuk berdiskusi dengan saksi ahli independen lain

    atau menyiapkan laporan dengan saksi ahli lain, dokter harus memberikan

    yang disetujui, tidak disetujui dan mengutarakan alasannya. )okter harus

    menghindari instruksi atau permintaan untuk terjadinya kesepakatan.

    2unakan cara yang moderat dan objekti( ketika memberikan bukti. Menolak

    usaha-usaha yang dirancang untuk mempro3okasi dokter dan hindari

    perdebatan.

    "eorang saksi ahli harus memiliki kualitas sebagai berikut 8

    a. &engetahuan dan pengalaman praktis dari materi yang dibahas dalam

    kasus.

    b. !emampuan untuk berkomunikasi mengenai temuan atau opini yang akan

    disampaikan dengan jelas, singkat, dan dapat dipahami oleh pihak-pihak

    a*am yang terkait dalam persidangan.

    c. 9leksibel dalam hal pikiran dan kepercayaan diri untuk memodi(ikasi

    pendapat sebagai bukti baru atau argumen yang berla*anan.

    d. !emampuan untuk berpikir dari sisi yang berbeda agar dapat menguasai

    situasi apapun yang bisa saja terjadi di persidangan.e. "ikap dan penampilan yang meyakinkan di peradilan.

    ugas dan tanggung ja*ab saksi ahli dalam kasus perdata meliputi 8

    a. 1ukti ahli yang disampaikan harus dipandang sebagai produk independen

    yang tidak dipengaruhi bentuk dan isinya oleh keadaan apapun.

    b. "aksi ahli harus memberikan bantuan independen pada pengadilan

    dengan memberikan pendapat yang objekti( terkait dengan keahliannya.

    c. "aksi ahli harus menyatakan (akta-(akta atau asumsi yang memiliki dasar

    yang jelas.d. "aksi ahli harus memberikan penjelasan apabila terdapat pertanyaan atau

    permasalahan yang diluar keahliannya.

    e. 7ika pendapat ahli tidak berdasarkan penelitian, hanya bderdasarkan data

    yang tersedia, maka harus disertakan penjelasan bah*a ini hanya bersi(at

    sementara.

  • 7/23/2019 6. MEDIKOLEGAL, MALPRAKTEK

    32/36

    32

    2 Ta$a 0a%a da" sikap dok$e% di pe%sida"ga" I"do"esia

    &emanggilan atau pemberitahuan oleh pihak ber*enang kepada saksi

    ahli, dalam hal ini dokter, disampaikan selambat-lambatnya tiga hari

    sebelum tanggal hadir yang ditentukan oleh hakim di tempat tinggal saksi

    ahli dan disampaikan secara langsung. !emudian petugas membuat catatan

    bah*a panggilan telah diterima oleh yang bersangkutan dengan

    membubuhkan tanggal serta tandatangan petugas dan saksi ahli beserta

    alasan apabila saksi ahli tersebut tidak mau menandatangani catatan tersebut.

    "urat pemanggilan ini juga dapat disampaikan melalui kepala desa apabila

    yang bersangkutan tidak ada di tempat tinggalnya dan melalui per*akilan>epublik Indonesia tempatnya berada apabila sedang di luar negeri $pasal

    = !;A&%.

    )okter yang dipanggil untuk menjadi saksi ahli kemudian memeriksa

    surat panggilan tersebut dan dapat menghubungi jaksa yang ber*enang

    dalam kasus ini untuk meminta penjelasan mengenai kasus dan korban yang

    akan dibahas di persidangan. )okter kemudian dianjurkan memperkirakan

    pertanyaan yang akan diajukan agar lebih siap dalam menja*abnya.

    )alam suatu perkara pidana yang menimbulkan korban, dokter

    diharapkan dapat menemukan kelainan yang terjadi pada tubuh korban,

    bagaimana kelainan tersebut timbul, apa penyebabnya serta akibat yang

    timbul terhadap kesehatan korban. )alam hal korban meninggal, dokter

    diharapkan dapat menjelaskan penyebab kematian yang bersangkutan,

    bagaimana mekanisme terjadinya kematian tersebut, serta membantu dalam

    perkiraan saat kematian dan perkiraan cara kematian.4 )okter sebagai saksi

    ahli memberikan penilaian atau penghargaan tentang hasil akhir, bukan

    prosesnya sehingga perlu diingat bah*a dokter itu bertindak sebagai saksi

    ahli bukan saksi mata.

    "ebagai saksi yang akan diajukan dalam persidangan, terlebih dahulu

    harus menyampaikan curriculum :itae kepada kepaniteraan mahkamah

    sebelum pelaksanaan sidang. &emeriksaan ahli dalam bidang keahlian yang

  • 7/23/2019 6. MEDIKOLEGAL, MALPRAKTEK

    33/36

    33

    sama yang diajukan oleh pihak-pihak dilakukan dalam *aktu yang

    bersamaan.

    )okter sebagai saksi ahli di pengadilan *ajib mengenakan pakaian

    rapi dan sopan. )okter juga harus berpenampilan yang tidak melecehkan

    dirinya sendiri ataupun la*an bicaranya. Ia harus hadir tepat *aktu,

    berpakaian rapi, sikap yang santun, menyiapkan data kasusnya, bersikap

    tegas dan yakin, mengutarakan sesuatu yang benar dan obyekti( serta

    menyeluruh.

    )okter sebagai saksi ahli yang hadir untuk mengikuti persidangan

    *ajib mengisi da(tar hadir, menempati tempat duduk yang telah disediakan,

    duduk tertib dan sopan selama persidangan serta menunjukkan sikap hormat

    kepada Majelis ;akim. ;akim ketua sidang menanyakan kepada saksi

    keterangan tentang nama lengkap, tempat lahir, umur atau tanggal lahir, jenis

    kelamin, kebangsaan, tempat tinggal, agama dan pekerjaan, selanjutnya

    apakah ia kenal terdak*a sebelum terdak*a melakukan perbuatan yang

    menjadi dasar dak*aan serta apakah ia berkeluarga sedarah atau semenda

    dan sampai derajat keberapa dengan terdak*a, atau apakah ia suami atau

    isteri terdak*a meskipun sudah bercerai atau terikat hubungan kerja

    dengannya $pasal 45/ !;A& butir %. Menyangkut hal ini saksi atau ahli

    *ajib memba*a !&, !artu !eluarga, "urat 'ikah, IjaCah dan dokumen

    lainnya yang menyangkut data dirinya karena hakim dapat saja meminta

    saksi atau ahli untuk menunjukkannya di a*al persidangan. "ebelum

    memberikan keterangan, saksi atau ahli *ajib mengucapkan sumpah atau

    janji menurut agamanya masing-masing, bah*a ia akan memberikan

    keterangan yang sebenarnya dan tidak lain daripada yang sebenarnya $pasal

    45/ !;A& butir :%.

    )i dalam berbagai dasar hukum dikatakan bah*a segala sesuatu yang

    diketahui dokter dalam melakukan pekerjaannya adalah rahasia kedokteran

    dan setiap dokter dalam melaksanakan praktik kedokteran secara khusus

    dibebankan ke*ajiban hukum untuk menyimpan rahasia kedokteran $pasal 4

  • 7/23/2019 6. MEDIKOLEGAL, MALPRAKTEK

    34/36

    34

    && no. 4/ tahun 455, pasal 4=/ !;A&, pasal

  • 7/23/2019 6. MEDIKOLEGAL, MALPRAKTEK

    35/36

    35

    pemeriksaan, dokter berhak mendapat penggantian biaya menurut

    perundang-undangan yang berlaku. ;ak ini disampaikan oleh pejabat yang

    melakukan pemanggilan kepada dokter $pasal !;A&%.

    3 Pedo(a" (e"adi saksi a&li

    a. ;anya menghadiri peradilan yang mengeluarkan panggilan tertulis

    untuk perintah menghadap sidang.

    . Memba*a (ile atau dokumen lengkap yang dibutuhkan di pengadilan

    sesuai dengan instruksi yang diberikan.

    0. Memperjelas apa bidang keahlian yang diharapkan saat persidangan.

    d. Menanyakan dan memperjelas laporan tertulis apa yang dibutuhkan

    peradilan.

    e. injau kembali (ile dan in(ormasi yang rele3an terkait kasus untuk

    menyegarkan ingatan, memusatkan perhatian pada (akta-(akta penting

    dan isu-isu untuk meningkatkan kredibilitas kesaksian.

    !. &astikan *aktu untuk menghadiri persidangan.

    g. Menanyakan, apabila dibutuhkan, kapan pertemuan sebelum sidang bisa

    dilakukan untuk mencari tahu diba*ah kasus apa kesaksian ini

    dibutuhkan dan siapa yang mengambil keputusan.

    &. Menanyakan apakah terdapat saksi ahli lain yang juga dipanggil di

    persidangan yang sama dan kapan *aktu mereka ditunjuk untuk hadir.

    ;al ini untuk mempersiapkan pertentangan pendapat apabila terdapat

    perbedaan pemahaman di antara saksi. "ebagai saksi ahli.

    DA4TAR PUSTAKA

    4. "amil, >atna, //4, #tika !edokteran Indonesia, Jayasan 1ina &ustaka "ar*ono

    &ra*irohardjo, jakarta

    . 1udiyanto, ;ukum dan #tik !edokteran, "tandar &ro(esi Medis )an

    Audit Medis $artikel%, a3ailable at 8 http8++budi:.*ordpress.com+about+ .

    accessed 8 4 agustus /40-/6-4:

    :. 1uku Memahami 1erbagai #tika &ro(esi F &ekerjaan &enulis Ismantoro )*i

    Ju*ono,".;, &enerbit &ustaka Justisia. http8++***.iluni(k6:.com+c-kesehatan-

    dan-ilmu-kedokteran

    http://budi399.wordpress.com/about/http://www.ilunifk83.com/c2-kesehatan-dan-ilmu-kedokteranhttp://www.ilunifk83.com/c2-kesehatan-dan-ilmu-kedokteranhttp://www.ilunifk83.com/c2-kesehatan-dan-ilmu-kedokteranhttp://www.ilunifk83.com/c2-kesehatan-dan-ilmu-kedokteranhttp://budi399.wordpress.com/about/
  • 7/23/2019 6. MEDIKOLEGAL, MALPRAKTEK

    36/36

    36

    0. Dembaga &enga*al !onstitusi. &engajuan "aksi+Ahli. Mahkamah !onstitusi

    Indonesia $diunduh 9ebruari /4:%. ersedia dari8 >D8 ;J>DI'!

    http8++***.mahkamahkonstitusi.go.id+indeK.phpLpage*eb.ata?araFid4

    D8 ;J>DI'!

    http8++***.lectla*.com+(iles+eKp=.htm

    http://www.mahkamahkonstitusi.go.id/index.php?page=web.TataCara&id=12http://www.lectlaw.com/files/exp27.htmhttp://www.mahkamahkonstitusi.go.id/index.php?page=web.TataCara&id=12http://www.lectlaw.com/files/exp27.htm