sistem ekonomi islam

14
Sistem Ekonomi Islam Prinsip-prinsip Ekonomi Islam 1. Norma Dasar Ekonomi Islam Norma dasar islam di bidang ekonomi dapat diungkapkan dalam do’a sehari-hari: ِ ارَ ّ ن ل اَ ابَ ذَ ا عَ نِ قَ وً ةَ نَ سَ حِ ةَ رِ خ آْ ال يِ فَ وً ةَ نَ سَ ح اَ نْ # نُ ّ الذ يِ ف اَ نِ ( ن ا اَ نَ ّ نَ ر“Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka”. (QS Al-Baqarah [2]: 201) 2. Prinsip-prinsip Ekonomi Berdasarkan Syariah Islam Berdasarkan (QS Al-Baqarah [2]: 201) dengan dikaitkan dengan ayat-ayat lainnya, secara kontekstual dapat dipahami bahwa prinsip-prinsip ekonomi islam adalah: 1 a. Alam adalah mutlak milik Allah (QS Al-Ma’idah [5]: 120); b. Alam merupakan karunia allah yang diperuntukkan bagi manusia (QS Luqman [31]: 20 dan Ibrahim [14]: 33-35); (hal 377) 1 Saleh, Hasan, KAJIAN FIQI NABAWI dan FIQIH KONTEMPORER, Rajawali Pers, 2008, Jakarta, hal. 377-378

Upload: lusi-mentari

Post on 04-Dec-2015

220 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

SEI

TRANSCRIPT

Page 1: Sistem Ekonomi Islam

Sistem Ekonomi Islam

Prinsip-prinsip Ekonomi Islam

1. Norma Dasar Ekonomi Islam

Norma dasar islam di bidang ekonomi dapat diungkapkan dalam do’a

sehari-hari:

ع�ذ�اب� �ا و�ق�ن �ة� ن ح�س� ة� خ�ر� اآل� و�ف�ي �ة� ن ح�س� �ا �ي الد�ن ف�ي �ا �ن آت �ا �ن ب ر�

�ار� الن

“Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan

peliharalah kami dari siksa neraka”. (QS Al-Baqarah [2]: 201)

2. Prinsip-prinsip Ekonomi Berdasarkan Syariah Islam

Berdasarkan (QS Al-Baqarah [2]: 201) dengan dikaitkan dengan ayat-ayat

lainnya, secara kontekstual dapat dipahami bahwa prinsip-prinsip ekonomi islam

adalah:1

a. Alam adalah mutlak milik Allah (QS Al-Ma’idah [5]: 120);

b. Alam merupakan karunia allah yang diperuntukkan bagi manusia (QS

Luqman [31]: 20 dan Ibrahim [14]: 33-35); (hal 377)

c. Alam ini untuk diolah, dimanfaatkan dan dinikmati, tanpa melampaui

batas (QS Al-A’raf [7]: 31 dan Al-Zukhruf [43]: 32);

d. Hak milik perorangan adalah tidak mutlak (relatif), diakui sebagai hasil

jerih payah yang halal dan hanya boleh digunakan untuk hal-hal yang

halah pula (QS Al-Nisa’ [4]: 32, Al-Baqarah [2]: 274, Al-Nahl [16]: 71,

Al-Taghabun [64]: 15, dan Al-Zukhruf [43]: 25);

e. Allah melarang menimbun harta kekayaan yang tidak digunakan untuk

kesejahteraan bersama (QS Al-Taubah [9]: 34 dan Al-Hasyr [59]: 7);

1 Saleh, Hasan, KAJIAN FIQI NABAWI dan FIQIH KONTEMPORER, Rajawali Pers, 2008, Jakarta, hal. 377-378

Page 2: Sistem Ekonomi Islam

f. Pada harta orang kaya terdapat hak orang-orang miskin (QS Al-Isra’ [17]:

26, Al-an’am [6]: 14, Al-Dzariyat [51]: 19, dan Al-Taubah [9]: 60);

g. Allah memerintahkan kita untuk melakukan jual-beli atas dasar suka sama

suka (an’ taradlin) dan melarang keras memakan makanan secara batil

(QS Al-Nisa’ [4]: 29, Al-Baqarah [2]: 188) baik dengan jalan tipuan (QS

Al-An’am [6]: 152) maupun dengan jalan melanggar janji atau sumpah

(kolusi) (QS Al-Nahl [16]: 92) ataupun dengan jalan mencuri (QS Al-

Ma’idah [5]: 38);

h. Allah menghalalkan jual-beli dan mengharamkan riba (QS Al-Baqarah [2]:

275, 278-280, dan Ali Imran [3]: 130).

3. Prinsip-pinsip Keseimbangan

Prinsip Ekonomi Islam adalah prinsip keseimbangan.

a. Larangan Berlaku Boros

Dari satu segi islam melarang pemborosan, tetapi dari segi lain Islam

melarang sifat bakhil (QS Al-Furqan, [25]: 67, Al-Lail [92]: 8-10); (hal 378)

b. Perintah Menyantuni Orang-orang Miskin

Dari satu segi Islam memerintahkan orang kaya untuk menyantuni orang

miskin (QS Al-Ma’arij [70]: 24-25 dan Al-Taubah [9]: 60), tetapi dari segi lain

Islam melarang orang miskin mempertahankan status quo-nya sebagai orang

miskin (QS Al-Ra’d [13]: 11 dan riwayat Muslim).

Sebagaimana firman Allah (QS Al-Ma’arij [70]: 24-25):

#وم ) م�ع�ل ح�ق' �ه�م� م�و�ال� أ ف�ي �ذ�ين� ( 24و�ال

) � وم �م�ح�ر# و�ال �ل� ائ ��لس )25ل

Dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu. Bagi

orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa (yang

tidak mau meminta). (QS Al-Ma’arij [70]: 24-25)

Dan firman Allah yang lain (QS Al-Taubah [9]: 60):

Page 3: Sistem Ekonomi Islam

�ين� ... اك �م�س� و�ال اء� �ف#ق�ر� �ل ل الص�د�ق�ات# �م�ا �ن إ

Sesungguhnya zakat-zakat itu, hannyalah untuk orang-orang fakir, orang-

orang miskin,... (Al-Taubah [9]: 60)

Dalam hal ini, Islam melarang orang miskin mempertahankan status quo-

nya sebagai orang miskin, sebagaimana firman Allah:

� م� ه� ه� ف� م أ�� ه� أ�� ف�وا ي� أ� ف� ى� �� أ أ� �م �م أ� ه� أ�� ف� ي� أ� ف� أ!ا أ" #� أ ال أ�% ه&ا Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum hingga

mereka sendiri berusaha merubahnya. (QS Al-Ra’d [13]: 11)

Senada dengan pernyataan ayat tersebut, Nabi Saw. Menegaskan:

السفلى اليد من خير العليا اليد أن

“Tangan d iatas lebih mulia daripada tangan di bawah.” (HR Muslim)

c. Antara mencari Keuntungan dan Beramal Saleh

Dari satu segi, Islam membenarkan orang untuk mencari keuntungan

sebanyak-banyaknya, tetapi pada waktu yang sama Islam memerintahkan agar

harta berfungsi sosial.

Berdasarkan, ayat-ayat dan hadis-hadis di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa sistem ekonomi Islam:

1) Merupakan harmoni atau keseimbangan antara kepentingan individu

dan kepentingan masyarakat;

2) Perlu suatu organisasi yang mengatur keseimbangan antara hak-hak

individu dan hak-hak masyarakat;

3) Menciptakan keseimbangan (sintesa) antara sistem ekonomi kapitalis

dan sistem ekonomi sosialis;

Page 4: Sistem Ekonomi Islam

4) Memadukan hal-hal yang positif dari sistem ekonomi kapitalis dan hal-

hal yang positif dari sistem ekonomi sosialis (Baca: Syafruddin

Prawiranegara, Sistem Ekonomi Islam, hlm. 19, 23 dan 27) (hal 380).2

TUJUAN EKONOMI

A. Prinsip Ekonomi

Firman Allah yang menunjukkan tentang prinsip ekonomi antara lain

sebagai berikut :

1. Prinsip Ekonomi Zulumat/ Syar (Non Islam)

Prinsip ekonomi Zulumat adalah prinsip ekonomi yang melandaskan

pada pola pikir materialisme, yang menempatkan manusia sebagai segala-galanya,

baik secara kolektif atau komunal maupun individual atau liberal. Tata aturan

yang bersangkut paut dengan kegiatan ekonomi ditetapkan berdasarkan aturan

manusia. Berdasarkan itu ajaran Tuhan ditolaknya. Prinsip ekonomi inilah yang

melandasi ekonomi konvensional pada kurun waktu sejak dunia Barat

mendominasi peradaban. Prinsip ekonomi yang demikian dinyatakan dalam Al-

Qur’an sebagai menyesat kehidupan, yang pada akhirnya akan melahirkan

peradabanyang saling baku hantam dan mencari kelengahan pihak lain.

ة� خ�ر� اآل� ف�ي و�ه#و� �ه# م�ن �ل� #ق�ب ي �ن� ف�ل �ا د�ين � م ال� �س� اإل� �ر� غ�ي �غ� �ت �ب ي و�م�ن�ر�ين� �خ�اس� ال م�ن�

“Barang siapa mencari Agama selain Islam, maka sekali-kali tidaklah akan

diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang

merugi”. (QS. Ali-Imran (3): 85)

2. Prinsip Ekonomi Nur (Khair)

Prinsip ekonomi Nur yaitu prinsip ekonomi yang didasarkan atas

konsep ketuhanan secara fungsional. Maksudnya hal yang berkaitan dengan

kegiatan ekonomi ditetapkan berdasarkan aturan Allah dalam Al-Qur’an

2 Saleh, Hasan, KAJIAN FIQI NABAWI dan FIQIH KONTEMPORER, Rajawali Pers, 2008, Jakarta, hal. 378-380

Page 5: Sistem Ekonomi Islam

sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah. Di antara prinsip-prinsip tersebut

adalah : (hal 26)

a. Alam ini milik mutlak Allah SWT.

�ح�ت� ت و�م�ا �ه#م�ا �ن �ي ب و�م�ا ر�ض�� األ� ف�ي و�م�ا م�او�ات� �الس ف�ي م�ا �ه# ل

Iى �ر� الث

“Kepunyaan Allah-lah semua yang ada di langit, semua yang dibumi, semua

yang di antara keduanya dan semua yang di bawah tanah”. (QS.Thaha (20): 6)

Lل# ك Iع�ل�ى و�ه#و� �و�م�اف�يه�ن ر�ض�� و�األ� م�او�ات� �الس م#ل�ك# �ه� �ل �ل

ش�ي�ءOق�د�ير

“Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada di

dalamnya dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS.Al-Maidah (5): 120)

�ه# ل �و�م ن و�ال� �ة ن س� خ#ذ#ه#� �أ ت ال� �وم# �ق�ي ال �ح�ي� ال ه#و� ��ال إ �Iه� �ل إ ال� �ه# �الل �

ف�ع# �ش� ي �ذ�ي ال ذ�ا م�ن� ر�ض� � ف�ياأل� و�م�ا م�او�ات� �الس ف�ي �م�ا

�م�ا ب ��ال إ �م�ه� ل ع� م�ن� Oي�ء �ش� ب #ح�يط#ون� ي و�ال� �ف�ه#م� ل و�م�اخ� �د�يه�م� ي� أ �ن� �ي ب م�ا �م# �ع�ل ي �ه� �ذ�ن �إ ب ��ال إ �د�ه# ن �ع� �

#ود#ه# �ئ ي و�ال� ر�ض� � و�األ� م�او�ات� �الس �ه# ي س� #ر� ك ع� و�س� اء� �ش� �

�ع�ظ�يم# ال �ع�ل�ي� ال و�ه#و� �ح�ف�ظ#ه#م�ا “Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, yang hidup

kekal, tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya lah apa yang dilangit dan

bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah

mengetahui apa-apa yang dihadapan mereka dan dibelakang mereka, dan mereka

tidak megetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya.

Ilmu Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara

keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” (QS.Al-Baqarah (2): 255)

(hal 27)

Page 6: Sistem Ekonomi Islam

b. Alam merupakan nikmat kurnia Allah, diperuntukkan bagi

manusia:

ف�ي و�م�ا م�او�ات� �الس ف�ي م�ا #م� �ك ل خ�ر� س� �ه� الل �ن� أ و�ا �ر� ت �م� ل

� أ�اس� الن و�م�ن� �ة� �اط�ن ة�و�ب ظ�اه�ر� �ع�م�ه# ن #م� �ك �ي ع�ل �غ� ب س�

� و�أ ر�ض�� �األ�

Oير� م#ن Oاب� �ت ك و�ال� ه#د�ى و�ال� O �م ل ع� �ر� �غ�ي ب �ه� الل ف�ي #ج�اد�ل# ي م�ن�

“Tidaklah kamu memperhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk

(kepentingan)mu apa yang dilangit dan apa yang ada di bumi dan

menyempurnakan untuk mu nikmat-Nya lahir dan batin. Dan diantara manusia

ada yang membantah tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu pengetahuan atau

petunjuk dan tanpa kitab yang memberi penerangan (QS.Luqman (31): 20)

م�اء� م�اء� �الس م�ن� ل� �ز� ن� و�أ ر�ض�

� و�األ� م�او�ات� �الس ل�ق� خ� �ذ�ي ال �ه# الل�ك� �ف#ل ال #م# �ك ل خ�ر� و�س� #م� �ك ق�ال ر�ز� ات� �م�ر� الث م�ن� �ه� ب ج� خ�ر�

� �ف�أ) �ه�ار� ن

� األ� #م# �ك ل خ�ر� و�س� م�ر�ه� � �أ �ح�ر�ب �ب ال ف�ي �ج�ر�ي� �ت ر�) 32 �ل �خ و�س�

) �ه�ار� و�الن �ل� �ي الل #م# �ك ل خ�ر� و�س� �ن� �ي �ب د�ائ �ق�م�ر� و�ال م�س� �الش #م# �ك �ل#وم ) 33 �ظ�ل �س�ان�ل �ن �ن�اإل� إ #ح�ص#وه�ا ت ال� �ه� الل �ع�م�ت� �ع#د�وان ت �ن� و�إ #م#وه# �ت ل

� م�اس�أ Lل# #م�م�ن�ك �اك �و�آت � ) �ف�ار )34ك

“Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air hujan

dari langit, kemudian Dia mengeluarkan dengan air hujan itu, berbagai buah-

buahan menjadi rizki untukmu; dan Dia telah menundukkan bahtera bagimu

supaya bahtera itu berlayar di lautan dengan kehendak-Nya, dan Dia telah

menundukkan (pula) bagimu matahari dan bulan yang terus menerus beredar

(dalam orbitnya); dan telah menundukkan bagimu malam dan siang. Dan Dia

telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dari segala apa yang kamu

mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat

kamu menghitugnya. Sesungguhnya manusia itu, sangat lazim dan sangat

mengingkari (nikmat Allah).” (QS.Ibrahim (14): 32-33-34) (hal 28)

Page 7: Sistem Ekonomi Islam

c. Alam kurnia Allah ini untuk di nikmati dan dimanfaatkan dengan

tidak melampaui batas-batas ketentuan :

و�ال� #وا ب ر� و�اش� #وا #ل و�ك Oج�د م�س� Lل# ك �د� ن ع� #م� �ك �ت ز�ين خ#ذ#وا آد�م� �ي �ن ب �ا ير�ف�ين� �م#س� ال #ح�ب� ي ال� �ه# �ن إ ر�ف#وا #س� �ت

“Hai anak Adam, pakailah pakaian mu yang iindah di setiap (memasuki)

masjid, makan dan minumlah dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya

Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (QS. Al-Araf (7): 31)

d. Hak milik perseoragan diakui sebagai hasil jerih payah usaha yang

halal dan hanya boleh dipergunakan untuk hal-hal yang halal pula.

(hal 29)

و�م�م�ا #م� �ت ب �س� ك م�ا �ات� Lب ط�ي م�ن� �ف�ق#وا �ن أ #وا آم�ن �ذ�ين� ال �ه�ا ي� أ �ا ي

�ف�ق#ون� #ن ت �ه# م�ن �يث� ب �خ� ال �م�م#وا �ي ت و�ال� ر�ض� � األ� م�ن� #م� �ك ل �ا ن ج� خ�ر�

� �أ�ي' غ�ن �ه� الل �ن

� أ �م#وا و�اع�ل #غ�م�ض#واف�يه� ت �ن� أ ��ال إ �آخ�ذ�يه� ب #م� ت �و�ل�س�

ح�م�يد

“Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (dijalan Allah) sebagian dari

hasil usaha mu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari

bumi untuk kamu. Dan jannganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu

nafkahkan dari padanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya

melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa

Allah maha kaya lagi Maha terpuji.” (QS. Al-Baqarah (2): 267)

e. Allah melarang menimbun kekayaan tanpa ada manfaat bagi

sesama manusia :

#ون� #ل ك� �أ �ي ل �ان� ه�ب و�الر� �ار� ب ح�

� األ� م�ن� ا �ير� �ث ك ��ن إ #وا آم�ن �ذ�ين� ال �ه�ا ي� أ �ا ي

�ذ�ين� و�ال �ه� الل �يل� ب س� ع�ن� �ص#د�ون� و�ي �اط�ل� �ب �ال ب �اس� الن م�و�ال�� �أ

Page 8: Sistem Ekonomi Islam

�ه� الل �يل� ب س� ف�ي �ه�ا �ف�ق#ون #ن ي و�ال� �ف�ض�ة� و�ال الذ�ه�ب� ون� �ز# �ن �ك ي O �يم ل� أ Oع�ذ�اب� ب ه#م� ر� Lش� ف�ب

“Hai orang-orang beriman, sesungguhnya sebagian besar dari orang-orang

alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan

jalan yang batil, dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah.

Dan orang-orang yang menyimpan Emas dan Perak dan tidak menafkahkannya

pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan

mendapat) siksa yang pedih.” (QS. At-Taubah (9): 34) (hal 30)

f. Di dalam harta orang kaya itu terdapat hak orang miskin, fakir dan

lain sebagainya.

�ذLر� #ب ت و�ال� �يل� ب �الس �ن� و�اب ك�ين� �م�س� و�ال ح�ق�ه# Iى� ب �ق#ر� ال ذ�ا و�آت�ا �ذ�ير� �ب ت

“Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada

orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu

menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros (QS. Al-Isra’ (17): 26)

� وم �م�ح�ر# و�ال �ل� ائ ��لس ل ح�ق' �ه�م� م�و�ال� أ و�ف�ي

“Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan

orang miskin yang tidak mendapat bahagia.” (QS. Adz-Dzaariyaat (15): 26)

(31).3

B. Tujuan Ekonomi Islam

1) Mewujudkan kehidupan ekonomi umat manusia yang makmur dan

selalu dalam taraf lebih maju, dengan jalan melaksanakan produksi

barang dan jasa dalam kualitas dan kuantitas yang cukup, guna

memenuhi kebutuhan jasmani, rohani serta kebutuhan spiritual, dalam

3 Marzuki, Muharrom, Ph.D, dkk, ISLAM untuk DISIPLIN EKONOMI, Departemen Agama RI, 2002, Jakarta. 2, hal. 26-31

Page 9: Sistem Ekonomi Islam

rangka menumbuhkan taraf kesejahteraan duniawi maupun ukhrowi

secara serasi dan seimbang. (hal 46)

2) Mewujudkan kehidupan ekonomi ummat manusia yang adil dan

merata, dengan jalan melaksanakan distribusi barang, jasa,

kesempatan, kekuasaan dan pendapatan masyarakat secara jujur dan

terarah dan selalu meningkatkan taraf keadilan dan pemerataannya.

3) Mewujudkan kehidupan ekonomi ummat yang stabil dengan jalan

menghindarkan gangguan-gangguan inflasi dan depresi ataupun

stagnasi, namun tidak menghambat laju pertumbuhan ekonomi

masyarakat, dengan jalan mengendalikan tingkaah laku masyarakat

yang membawa ke arah kegoncangan ekonomi.

4) Mewujudkan kehidupan ekonomi yang serasi, bersatu, damai, dan

maju, dalam suasana kekeluargaan sesama ummat, dengan jalan

menghilangkan nafsu untuk menguasai, menumpuk harta, ataupun

sikap-sikap lemah terhadap gejala-gejala yang negatif.

5) Mewujudkan kehidupan ekonomi yang relatif menjamin kemerdekaan,

baik dalam memilih jenis barang dan jasa, memilih sistem dan

organisasi produksi, maaupun memilih sistem distribusi, sehingga

tingkat partisipasi masyarakat dapat dikerahkan secara maksimal,

dengan meniadakan penguasaan berlebih dari sekelompok masyarakat

ekonomi, serta menumbuhkan sikap-sikap kebersamaan (solidaritas).

6) Mewujudkan kehidupan ekonomi yang tidak menimbulkan kerusakan

di bumi, sehingga kelestarian dapat dijaga sebaik-baiknya, baik alam

fisik, kultural, sosial maupun spiritual keagamaan.

7) Mewujudkan kehidupan ekonomi ummat manusia yang relatif mandiri

tanpa adanya ketergantungan yang berlebihan dari kelompok-

kelompok masyarakat lain.

Untuk memudahkan dalam mengingatnya rumusan tujuan ekonomi Islam

tersebut dapat diringkas sebagai berikut:

1. Makmur dan sejahtera

Page 10: Sistem Ekonomi Islam

2. Adil dan merata

3. Tentram (stabil) dan maju

4. Serasi, damai dan maju

5. Merdeka

6. Kelestarian alam

7. Mandiri. 4

4 Marzuki, Muharrom, Ph.D, dkk, ISLAM untuk DISIPLIN EKONOMI, Departemen Agama RI, 2002, Jakarta. 2, hal.46-47