makalah pendidikan agama islam-sistem ekonomi islam

25
SISTEM EKONOMI ISLAM MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Disusun Oleh: Dennis Armadhan NIM 4312111015 Eka Rahmawati NIM 4312111003 Muadz Abdurrohman NIM 4312111029 Mohammad Taufan Renaldy P NIM 4312111028 Teknik Komputer dan Jaringan Politeknik Negeri Jakarta 2012

Upload: eka-rahmawati

Post on 04-Aug-2015

202 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Pendidikan Agama Islam-Sistem Ekonomi Islam

SISTEM EKONOMI ISLAM

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Disusun Oleh:

Dennis Armadhan NIM 4312111015

Eka Rahmawati NIM 4312111003

Muadz Abdurrohman NIM 4312111029

Mohammad Taufan Renaldy P NIM 4312111028

Teknik Komputer dan Jaringan

Politeknik Negeri Jakarta

2012

Page 2: Makalah Pendidikan Agama Islam-Sistem Ekonomi Islam

Sistem Ekonomi Islam | i

DAFTAR ISI

Daftar Isi ................................................................................................................ i

BAB I. Pendahuluan .............................................................................................. 1

BAB II. Sistem Ekonomi Islam ............................................................................. 2

2.1 Pengertian Ekonomi Islam ......................................................................... 2

2.2 Zakat .......................................................................................................... 6

2.2.1 Hukum Zakat .................................................................................... 7

2.2.2 Jenis-jenis Zakat ................................................................................ 7

2.2.3 Syarat-syarat Wajib Zakat ................................................................. 10

2.3 Jual Beli ..................................................................................................... 10

2.4 Riba ............................................................................................................ 12

2.5 Wakaf ......................................................................................................... 14

2.5.1 Hukum Wakaf ................................................................................... 15

2.5.2 Rukun Wakaf .................................................................................... 15

2.5.3 Wakaf Tunai ...................................................................................... 16

2.6 Prinsip-prinsip Ekonomi ............................................................................ 17

2.7 Perbankan yang Sesuai dengan Prinsip Hukum Islam ............................... 18

2.8 Tujuan Ekonomi Islam ............................................................................... 19

BAB III. Kesimpulan ....................................................................................... 20

Daftar Pustaka .................................................................................................. ii

Page 3: Makalah Pendidikan Agama Islam-Sistem Ekonomi Islam

Sistem Ekonomi Islam | 1

BAB I

PENDAHULUAN

Islam adalah satu-satunya agama yang sempurna yang mengatur seluruh

sendi kehidupan manusia dan alam semesta. Kegiatan perekonomian manusia juga

diatur dalam Islam dengan prinsip illahiyah. Harta yang ada pada kita,

sesungguhnya bukan milik manusia, melainkan hanya titipan dari Allah swt agar

dimanfaatkan sebaik-baiknya demi kepentingan umat manusia yang pada akhirnya

semua akan kembali kepada Allah swt untuk dipertanggungjawabkan.

Pemikiran ekonomi Islam diawali sejak Muhammad saw dipilih sebagai

seorang Rasul (utusan Allah). Rasulullah saw mengeluarkan sejumlah kebijakan

yang menyangkut berbagai hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan hidup

masyarakat, selain masalah hokum (fiqh), politik (siyasah), juga masalah

perniagaan atau ekonomi (muamalat). Masalah-masalah ekonomi umat menjadi

perhatian Rasulullah saw, karena masalah ekonomi merupakan pilar penyangga

keimanan yang harus diperhatikan. Sebagaimana diriwayatkan oleh Muslim,

Rasulullah saw bersabda, “kemiskinan membawa orang kepada kekafiran”. Maka

upaya untuk mengentas kemiskinan merupakan bagian dari kebijakan-kebijakan

ekonomi yang dikeluarkan Rasulullah saw.

Perkembangan pemikiran ekonomi Islam pada masa Nabi Muhammad saw

belum berkembang, hal ini disebabkan karena masyarkat pada saat itu langsung

mempraktekannya dan apabila menemui persoalan dapat menanyakan langsung

kepada Nabi. Sementara secara kontekstual persoalan ekonomi pada masa itu

belum begitu kompleks. Secara mikro praktek ekonomi yang dilakukan oleh Nabi

dan para sahabat pada masa itu sarat dengan unsur economic justice dalam

kerangka etika bisnis yang Qur’ani.

Page 4: Makalah Pendidikan Agama Islam-Sistem Ekonomi Islam

Sistem Ekonomi Islam | 2

BAB II

SISTEM EKONOMI DALAM ISLAM

Sistem Ekonomi Islam atau syariah sekarang ini sedang banyak

diperbincangkan di Indonesia. Banyak kalangan masyarakat yang mendesak agar

Pemerintah Indonesia segera mengimplementasikan sistem Ekonomi Islam dalam

sistem Perekonomian Indonesia seiring dengan hancurnya sistem Ekonomi

Kapitalisme. Makalah ini akan membahas tentang apa sistem ekonomi

Islam/syariah itu.

2.1 Pengertian Ekonomi Islam

Ekonomi adalah segala kegiatan yang berkaitan dengan usaha-usaha yang

bertujuan untuk memenuhi segala keperluan hidup manusia. Dalam pengertian

masa kini, ekonomi ialah satu pengkajian yang berkenaan dengan kegiatan

manusia dalam menggunakan sumber-sumber untuk memenuhi keperluan mereka.

Dalam islam, kegiatan seperti ini termasuk kedalam syariah.

Pengertian syariah secara etimologi (asal kata) berarti sumber air atau jalan

yang lurus. Sedangkan secara terminologi, syariah adalah kumpulan norma Illahi

Islam

Aqidah Syariah Akhlaq

Ibadah Muamalah

Hukum

Pidana/Perdata

Ekonomi &

Finansial Politik

Page 5: Makalah Pendidikan Agama Islam-Sistem Ekonomi Islam

Sistem Ekonomi Islam | 3

yang mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhan, hubungan manusia

dengan sesama manusia, juga hubungan manusia dengan alam, dan norma-norma

ini sudah pasti benar dan lurus.

Jadi, ekonomi Islam merupakan ilmu yang mempelajari perilaku ekonomi

manusia yang perilakunya diatur berdasarkan aturan agama Islam dan didasari

dengan tauhid sebagaimana dirangkum dalam rukun iman dan rukun Islam.

Bekerja salah satu bentuk kegiatan ekonomi dan merupakan suatu kewajiban

karena Allah swt memerintahkannya, sebagaimana firman-Nya dalam surat At

Taubah ayat 105:

È≅è% uρ (#θ è=yϑ ôã$# “u�z�|¡ sù ª!$# ö/ä3n=uΗxå …ã& è!θ ß™u‘uρ tβθ ãΖÏΒ÷σ ßϑø9 $#uρ ( šχρ–Š u�äI y™uρ 4’ n<Î) ÉΟÎ=≈ tã É=ø‹tó ø9 $#

Íοy‰≈pκ ¤¶9$#uρ /ä3 ã∞ Îm7t⊥ ã‹sù $ yϑ Î/ ÷ΛäΖ ä. tβθè= yϑ÷è s? ∩⊇⊃∈∪

Artinya: “Dan katakanlah, bekerjalah kamu, karena Allah dan Rasul-Nya serta

orang-orang yang beriman akan melihat pekerjaan itu”.

Karena kerja membawa pada keampunan, sebagaimana sabada Rasulullah

Muhammad saw: “Barang siapa diwaktu sorenya kelelahan karena kerja

tangannya, maka di waktu sore itu ia mendapat ampunan”. (HR.Thabrani dan

Baihaqi)

Menurut Karim (2002:13-15), setidaknya ada tiga mazhab ekonomi Islam, yaitu:

a. Mazhab Baqir As-Sadr

Mazhab ini berpandangan bahwa ilmu ekonomi tidak pernah sejalan dengan

Islam. Ekonomi tetap ekonomi dan Islam tetap Islam. Secara filosfis keduanya

mempunyai dasra yang tidak hanya berbeda, tetapi berseberangan dan kontradiktif.

Menurut ilmu ekonomi, keinginan manusia itu tidak terbatas sementara

sumber daya yang tersedia itu terbatas, yang menjadi sumber masalah ekonomi.

Sementara menurut Islam, karena segala sesuatunya telah terukur dengan

sempurna maka Allah telah memberikan sumber daya yang cukup bagi manusia di

dunia sebagaimana firman-Nya dalam surat Al-Qamar ayat 49:

Page 6: Makalah Pendidikan Agama Islam-Sistem Ekonomi Islam

Sistem Ekonomi Islam | 4

$ ‾Ρ Î) ¨≅ä. > óx« çµ≈oΨ ø)n= yz 9‘y‰ s)Î/ ∩⊆∪

Artinya: “Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu dalam ukuran yang

setepat-tepatnya.”

Demikian juga dengan keinginan manusia yang tidak terbatas itu adalah

pernyataan yang salah dan menyesatkan karena pada kenyataannya keinginan

manusia itu terbatas. Mereka mencotohkan bahwa manusia akan berhenti minum

jika dahaganya sudah terpuaskan.

Masalah ekonomi muncul karena adanya distribusi yang tidak merata dan

adil sebagai akibat sistem ekonomi yang membolehkan eksploitasi pihak yang

kuat terhadap pihak yang lemah (ekonomi kapitalisme).

Oleh karenanya mazhab ini tidak menggunakan istilah ekonomi islami, tetapi

menggantinya dengan istilah ‘iqtishad’ yang secara filosofi lebih tepat dan lebih

islami. Iqtishad berasal dari bahasa arab ‘qasad’ yang mempunyai arti ekuilibrium

atau keadaan sama, seimbang atau pertengahan.

Konsekuensi dari pemilihan istilah ini adalah mereka menolak dang

membuang jauh-jauh ilmu ekonomi konvensional dan berusaha menyusun teori-

teori baru dalam ekonomi yang langsung digali dan dideduksi dari Al-Qur’an dan

As-Sunah.

Tokoh utama mazhab ini adalah Muhammad Baqir As-Sadr.

b. Mazhab Mainsream

Mazhab ini berbed dengan mazhab yang pertama dan mendukung konsep

ilmu ekonomi yang menyatakan bahwa sumber masalah ekonomi adalah karena

sumber daya yang terbatas dan dihadapkan pada keinginana manusia yang tidak

terbatas. Bahkan menurut mereka keterbatasan sumber daya ini diakui oleh islam

sebagaimana Allah firmankan dalam surat Al-Baqarah ayat 155:

Page 7: Makalah Pendidikan Agama Islam-Sistem Ekonomi Islam

Sistem Ekonomi Islam | 5

Νä3 ‾Ρuθ è= ö7oΨ s9 uρ & óy Î/ zÏiΒ Å∃öθ sƒø: $# Æíθ àfø9$# uρ <Èø)tΡ uρ zÏiΒ ÉΑ≡ uθ øΒF{$# ħà�ΡF{$#uρ ÏN≡ t�yϑ ¨W9 $#uρ 3 Ì�Ïe± o0 uρ šÎ�É9≈ ¢Á9 $# ∩⊇∈∈∪

Artinya: “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit

ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah

berita gembira kepada orang-orang yang sabar.”

Sedangkan keinginan manusia tidak terbatas juga dianggap sebagai hal

yang ilmiah. Dalilnya firman Allah dalam surat At-Takatsur ayat 1-3 yang

berbunyi:

ãΝä39yγ ø9 r& ã�èO%s3 −G9 $# ∩⊇∪ 4®L ym ãΛän ö‘ ã— t�Î/$ s) yϑø9 $# ∩⊄∪ āξ x. š’ôθ y™ tβθ ßϑ n=÷è s? ∩⊂∪

Artinya: “Bermegah-megahan telah melalaikan kamu. Sampai kamu masuk ke

liang kubur. Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu

itu). ”

Meskipun mazhab ini sejalan dengan pandangan imu ekonomi konvensional,

mereka mempunyai perbedaan dalam hal menyelesaikan masalah tersebut. Dilema

keterbatasan sumberdaya menghadapi keinginan manusia yang tak terbatas

memaksa manusia untuk menentukan pilihan-pilihan atas keinginannya Dalam

ekonomi konvesional, penentuan pilihan tersebut dilakukan brdasarkan selera

pribadi. Manusia boleh mempertimbangkan tuntutan agama, boleh juga

mengabaikannya. Hal demikian dalam al-qur’an disebut “pilihan yang dilakukan

dengan mempertaruhkan hawa nafsu”. Dalam ekonomi Islam, keputusan pilihan

ini tidak dapat dilakukan semaunya saja. Perilaku manusia dalam setiap aspek

kehidupannya, termasuk ekonomi, selalu dipandu oleh Allah lewat Al-Qur’an dan

Sunnah. Tokoh utama mazhab ini adalah M. Umar Chapra, M.A Mannan dan

Nejatullah Siddiqi.

c. Mazhab Alternatif-Kritis

Page 8: Makalah Pendidikan Agama Islam-Sistem Ekonomi Islam

Sistem Ekonomi Islam | 6

Mazhab ini mengkritik dua mazhab sebelumnya. Mazhab Baqhir di kritik

sebagai mazhab yang berusaha untuk menemukan sesuatu yang baru yang

sebenarnya sudah ditemukan oleh orang lain. Sementara mazhab mainstream

dikritiknya sebagai jiplakan dari ekonomi neo-klasik dengan menghilangkan

variabel riba dan memasukkan variabel zakat dan niat.

Mazhab ini berpendapat bahwa analisis-kritis bukan saja harus dilakukan

terhadap sosailisme dan kapitalisme, tetapi juga terhadap ekonomi Islam itu

sendiri. Mereka yakin bahwa Islam pasti benar, tetapi ekonomi Islami belum tentu

benar karena ekonomi Islami adalah tafsiran manusia atas Al-Qur’an dan Sunnah

sehingga nilai kebenarannya tidak mutlak. Proposisi dan teori yang diajukan oleh

ekonomi Islam harus selalu diuji kebenarannya sebagaimana yang dilakukan

terhadap ekonomi konvensional.

2.2 Zakat

Secara bahasa zakat berasal dari kata zaka yang berarti tambah atau tumbuh,

bersih dan suci sedangkan secara istilah zakat adalah mengeluarkan sebagian harta

kepada mereka yang telah ditetapkan menurut syariat.

Menurut Hukum Islam (istilah syara'), zakat adalah nama bagi suatu

pengambilan tertentu dari harta yang tertentu, menurut sifat-sifat yang tertentu

dan untuk diberikan kepada golongan tertentu (Al Mawardi dalam kitab Al

Hawiy)

Selain itu, ada istilah shadaqah dan infaq, sebagian ulama fiqh, mengatakan

bahwa sadaqah wajib dinamakan zakat, sedang sadaqah sunnah dinamakan infaq.

Sebagian yang lain mengatakan infaq wajib dinamakan zakat, sedangkan infaq

sunnah dinamakan shadaqah.

Dengan mengeluarkan zakat diharapkan hati orang yang berzakat akan

menjadi bersih. Hal ini sesuai dengan firmana Allah SWT:

Page 9: Makalah Pendidikan Agama Islam-Sistem Ekonomi Islam

Sistem Ekonomi Islam | 7

õõ õõ‹‹‹‹ èè èè{{{{ ôô ôô ÏÏ ÏÏΒΒΒΒ öö ööΝΝΝΝ ÏÏ ÏÏλλλλ ÎÎ ÎÎ;;;;≡≡≡≡ uu uuθθθθ øø øøΒΒΒΒ rr rr&&&& ZZ ZZππππ ss ss%%%% yy yy‰‰‰‰ || ||¹¹¹¹ öö ööΝΝΝΝ èè èèδδδδ ãã ãã���� ÎÎ ÎÎ dd ddγγγγ ss ssÜÜÜÜ èè èè???? ΝΝΝΝ ÍÍ ÍÍκκκκ���� ÏÏ ÏÏ jj jj.... tt tt““““ èè èè???? uu uuρρρρ $$$$ pp ppκκκκ ÍÍ ÍÍ5555 ÈÈ ÈÈ ee ee≅≅≅≅ || ||¹¹¹¹ uu uuρρρρ öö ööΝΝΝΝ ÎÎ ÎÎγγγγ øø øø‹‹‹‹ nn nn==== tt ttææææ (( (( ¨¨ ¨¨ββββ ÎÎ ÎÎ)))) yy yy7777 ss ss???? 44 44θθθθ nn nn==== || ||¹¹¹¹ ÖÖ ÖÖ ss ss3333 yy yy™™™™ öö ööΝΝΝΝ çç ççλλλλ °° °°;;;; 33 33 ªª ªª!!!! $$ $$#### uu uuρρρρ ìì ìììììì‹‹‹‹ ÏÏ ÏÏϑϑϑϑ yy yy™™™™ íí ííΟΟΟΟŠŠŠŠ ÎÎ ÎÎ==== tt ttææææ ∩∩∩∩⊇⊇⊇⊇⊃⊃⊃⊃⊂⊂⊂⊂∪∪∪∪

Artinya: “Pungutlah zakat dari kekayaan mereka, engkau bersihkan dan sucikan

mereka dengannya” (At-Taubah:103)

2.2.1 Hukum Zakat

Zakat merupakan salah satu rukun Islam, dan menjadi salah satu unsur pokok

bagi tegaknya syariat Islam. Oleh sebab itu hukum zakat adalah wajib (fardhu)

atas setiap muslim yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Zakat termasuk

dalam kategori ibadah (seperti shalat, haji, dan puasa) yang telah diatur secara

rinci dan paten berdasarkan Al-Qur'an dan As Sunnah, sekaligus merupakan amal

sosial kemasyarakatan dan kemanusiaan yang dapat berkembang sesuai dengan

perkembangan ummat manusia.

2.2.2 Jenis-jenis Zakat

Dalam ajaran islam terdapat dua jenis zakat, yakni:

a. Zakat Fitrah

Zakat fitrah adalah zakat yang diwajibkan atas tiap-tiap orang muslim yang harus

dibayarkan sebelum bulan Ramadhan berakhir atau paling kambat sebelum shalat

Idul Fitri dilaksanakan. Zakat ini diberikan kepada fakir dan miskin sebesar dua

setengah kilogram beras atau makanan pokok yang biasa dikonsumsi di daerah

yang bersangkutan.

b. Zakat Maal

Menurut bahasa (lughat), harta adalah segala sesuatu yang diinginkan sekali sekali

oleh manusia untuk memiliki, memanfaatkan dan menyimpannya.

Menurut syar'a, harta adalah segala sesuatu yang dapat dimiliki (dikuasai) dan

dapat digunakan (dimanfaatkan). Menurut ghalibnya (lazim) sesuatu dapat disebut

dengan maal (harta) apabila memenuhi 2 (dua) syarat, yaitu:

a. Dapat dimiliki, disimpan, dihimpun, dikuasai

Page 10: Makalah Pendidikan Agama Islam-Sistem Ekonomi Islam

Sistem Ekonomi Islam | 8

b. Dapat diambil manfaatnya sesuai dengan ghalibnya. Misalnya rumah, mobil,

ternak, hasil pertanian, uang, emas, perak, dll.

Syarat-syarat kekayaan yang wajib di zakati diantaranya:

1. Milik Penuh (Almilkuttam)

Yaitu harta tersebut berada dalam kontrol dan kekuasaanya secara penuh, dan

dapat diambil manfaatnya secara penuh. Harta tersebut didapatkan melalui proses

pemilikan yang dibenarkan menurut syariat islam, seperti: usaha, warisan,

pemberian negara atau orang lain dan cara-cara yang sah. Sedangkan apabila harta

tersebut diperoleh dengan cara yang haram, maka zakat atas harta tersebut

tidaklah wajib, sebab harta tersebut harus dibebaskan dari tugasnya dengan cara

dikembalikan kepada yang berhak atau ahli warisnya.

2. Berkembang

Yaitu harta tersebut dapat bertambah atau berkembang bila diusahakan atau

mempunyai potensi untuk berkembang.

3. Cukup Nishab

Artinya harta tersebut telah mencapai jumlah tertentu sesuai dengan

ketetapan syara'. sedangkan harta yang tidak sampai nishabnya terbebas dari

Zakat

4. Lebih Dari Kebutuhan Pokok (Alhajatul Ashliyah)

Kebutuhan pokok adalah kebutuhan minimal yang diperlukan seseorang dan

keluarga yang menjadi tanggungannya, untuk kelangsungan hidupnya. Artinya

apabila kebutuhan tersebut tidak terpenuhi yang bersangkutan tidak dapat hidup

layak. Kebutuhan tersebut seperti kebutuhan primer atau kebutuhan hidup

minimum (KHM), misal, belanja sehari-hari, pakaian, rumah, kesehatan,

pendidikan, dsb.

5. Bebas Dari hutang

Page 11: Makalah Pendidikan Agama Islam-Sistem Ekonomi Islam

Sistem Ekonomi Islam | 9

Orang yang mempunyai hutang sebesar atau mengurangi senishab yang harus

dibayar pada waktu yang sama (dengan waktu mengeluarkan zakat), maka harta

tersebut terbebas dari zakat.

6. Berlalu Satu Tahun (Al-Haul)

Maksudnya adalah bahwa pemilikan harta tersebut sudah belalu satu tahun.

Persyaratan ini hanya berlaku bagi ternak, harta simpanan dan perniagaan. Sedang

hasil pertanian, buah-buahan dan rikaz (barang temuan) tidak ada syarat haul.

Harta yang wajib di zakati antara lain:

a. Binatang Ternak

Hewan ternak meliputi hewan besar (unta, sapi, kerbau), hewan kecil

(kambing, domba) dan unggas (ayam, itik, burung).

b. Emas Dan Perak

Emas dan perak merupakan logam mulia yang selain merupakan tambang

elok, juga sering dijadikan perhiasan. Emas dan perak juga dijadikan mata uang

yang berlaku dari waktu ke waktu. Islam memandang emas dan perak sebagai

harta yang (potensial) berkembang. Oleh karena syara' mewajibkan zakat atas

keduanya, baik berupa uang, leburan logam, bejana, souvenir, ukiran atau yang

lain.

Termasuk dalam kategori emas dan perak, adalah mata uang yang berlaku

pada waktu itu di masing-masing negara. Oleh karena segala bentuk penyimpanan

uang seperti tabungan, deposito, cek, saham atau surat berharga lainnya, termasuk

kedalam kategori emas dan perak. sehingga penentuan nishab dan besarnya zakat

disetarakan dengan emas dan perak.

c. Harta Perniagaan

Harta perniagaan adalah semua yang diperuntukkan untuk diperjual-belikan

dalam berbagai jenisnya, baik berupa barang seperti alat-alat, pakaian, makanan,

perhiasan, dll. Perniagaan tersebut di usahakan secara perorangan atau

perserikatan seperti CV, PT, Koperasi, dsb.

Page 12: Makalah Pendidikan Agama Islam-Sistem Ekonomi Islam

Sistem Ekonomi Islam | 10

d. Hasil Pertanian

Hasil pertanian adalah hasil tumbuh-tumbuhan atau tanaman yang bernilai

ekonomis seperti biji-bijian, umbi-umbian, sayur-mayur, buah-buahan, tanaman

hias, rumput-rumputan, dedaunan, dll.

e. Ma-din dan Kekayaan Laut

Ma'din (hasil tambang) adalah benda-benda yang terdapat di dalam perut

bumi dan memiliki nilai ekonomis seperti emas, perak, timah, tembaga, marmer,

giok, minyak bumi, batu-bara, dll. Kekayaan laut adalah segala sesuatu yang

dieksploitasi dari laut seperti mutiara, ambar, marjan, dll.

f. Rikaz

Rikaz adalah harta terpendam dari zaman dahulu atau biasa disebut dengan

harta karun. Termasuk didalamnya harta yang ditemukan dan tidak ada yang

mengaku sebagai pemiliknya.

2.2.3 Syarat-syarat Wajib Zakat

a. Muslim

b. Aqil

c. Baligh

d. Memiliki harta yang mencapai nishab

2.3 Jual Beli

Jual beli dalam bahasa arab terdiri dari dua kata yang mengandung makna

berlawanan yaitu al bai’ yang artinya jual dan al syira’a yang artinya beli.

Menurut istilah hukum syara, jual beli adalah penukaran harta (dalam pengertian

luas) atas dasar saling rela atau tukar menukar suatu benda (barang) yang

dilakukan antara dua pihak dengan kesepakatan (akad) tertentu atas dasar suka

sama suka (QS az-Zumar:39, At-Taubah:103, Hud:93).

Jual beli hukumnya adalah mubah, artinya hal tersebut diperbolehkan

sepanjang suka sama suka. Allah berfirman dalam surat An-Nisa ayat 29.

Page 13: Makalah Pendidikan Agama Islam-Sistem Ekonomi Islam

Sistem Ekonomi Islam | 11

$yγ •ƒ r'‾≈ tƒ šÏ%©!$# (#θ ãΨ tΒ#u Ÿω (# þθè= à2ù' s? Νä3s9≡ uθ øΒ r& Μà6 oΨ ÷�t/ È≅ ÏÜ≈t6ø9 $$Î/ HωÎ) β r& šχθ ä3s?

¸οt�≈pg ÏB tã <Ú#t�s? öΝä3ΖÏiΒ 4 Ÿωuρ (#þθ è=çF ø)s? öΝä3|¡ à�Ρr& 4 ¨β Î) ©!$# tβ% x. öΝ ä3Î/ $ VϑŠ Ïm u‘ ∩⊄∪

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kailan saling memakan

harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali de-ngan jalan perniagaan yang

berlaku dengan saling ridha di antara kalian."

Hadits Nabi Muhammad saw. Menyatakan sebagai berikut: “Dari Abi Daud

Ibnu Shaleh Almadani berkata, telah mendengar Aba Said Al Khudri, Rasulullah

saw. Bersabda. “Sesungguhnya jual beli itu hanya sah jika suka sama suka.”(HR.

Ibnu Majah)

Dari Hakim Ibnu Hijam r.a. Rasulullah saw. Bersabda. “Dua orang jual beli

boleh memilih akan meneruskan jual beli mereka atau tidak, selama keduanya

belum berpisah dari tempat akad.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari hadits tersebut dapat disimpulkan bahwa apabila seseorang melakukan

jual beli dan tawar-menawar dan tidak ada kesesuaian harga antara penjual

dengan pembeli, maka si pembeli boleh memilih akan meneruskan jual beli

tersebut atau tidak. Apabila telah terjadi akad (kesepakatan) jual beli dilaksanakan

dan terjadi pembayaran, kemudian keduanya meninggalkan tempat akad, maka

keduanya tidak boleh membatalkan jual beli yang telah disepakatinya.

Al-Qur’an telah menjelaskan hukum jual beli secara eksplisit sebagai berikut:

“Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.” (QS Al-Baqarah:275)

a. Rukun dan Syarat Jual Beli

Dalam pelaksanaan jual beli, minimal ada tiga rukun yang perlu dipenuhi.

Rukun-rukun tersebut diantaranya:

1) Penjual atau Pembeli Harus dalam Keadaan Sehat Akalnya.

Page 14: Makalah Pendidikan Agama Islam-Sistem Ekonomi Islam

Sistem Ekonomi Islam | 12

Orang yang gila tidak sah jual belinya. Penjual atau pembeli melakukan jual

beli dengan kehendak sendiri, tidak ada paksaan kepada keduanya, atau salah satu

diantara keduanya. Apabila ada paksaan, maka jual beli tersebut tidak sah.

2) Syarat Ijab dan Qabul

Ijab adalah perkataan untuk menjual atau transaksi menyerahkan, misalnya

saya menjual mobil ini dengan harga 25 juta rupiah. Kabul adalah ucapan si

pembeli sebagai jawaban dari perkataan si penjual, misalnya saya membeli mobil

ini dengan harga 25 juta rupiah. Sebelum akad terjadi, biasanya telah terjadi

proses tawar menawar terlebih dahulu.

3) Benda yang Diperjualbelikan

Barang yang diperjualbelikan harus memenuhi syarat sebagai berikut :

• Suci atau bersih dan halal barangnya.

• Barang yang harus diperjualbelikan harus diteliti lebih dulu.

• Barang yang diperjualbelikan tidak berada dalam proses penawaran

dengan orang lain.

• Barang yang diperjualbelikan bukan hasil monopoli yang merugikan.

• Barang yang diperjualbelikan tidak boleh ditaksir (spekulasi).

• Barang yang dijual adalah milik sendiri atau yang dibeli kuasa.

• Barang itu dapat diserahterimakan.

2.4 Riba

Bagi manusia yang tidak memiliki iman, segala sesuatunya selalu dinilai

dengan harta (materialisme). Manusia berlomba-lomba untuk memperoleh harta

kekayaan sebanyak mungkin. Mereka tidak memperdulikan dari mana datangnya

harta yang didapat, apakah dari sumber yang halal atau haram. Salah satu contoh

perolehan harta yang haram adalah sesuatu yang berasal dari pekerjaan memungut

riba. Hadis nabi Muhammad SAW menyatakan sebagai berikut. Yang

artinya: “Dari Abu Hurairah r.a ia berkata: Rasulullah SAW bersabda : Akan

Page 15: Makalah Pendidikan Agama Islam-Sistem Ekonomi Islam

Sistem Ekonomi Islam | 13

tiba suatu zaman, tidak ada seorang pun, kecuali ia memakan harta riba. Kalau

ia memakannya secara langsung ia akan terkena debunya.” (HR Ibnu Majah)

Kata riba (ar-riba) menurut bahasa yaitu tambahan (az-ziyadah) atau

kelebihan. Riba menurut istilah syarak ialah suatu akad perjanjian yang terjadi

dalam tukar menukar suatu barang yang tidak diketahui syaraknya. Atau dalam

tukar menukar itu disyaratkan menerima salah satu dari dua barang apabila

terlambat. Riba dapat terjadi pada hutang piutang, pinjaman, gadai, atau sewa

menyewa. Contohnya, Fauzi meminjam uang sebesar Rp 10.000 pada hari senin.

Disepakati dalam setiap satu hari keterlambatan, Fauzi harus mengembalikan

uang tersebut dengan tambahan 2%. Jadi hari berikutnya Fauzi harus

mengembalikan hutangnya menjadi Rp 10.200. Kelebihan atau tambahan ini

disebut dengan riba.

Allah SWT berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 275 yang artinya: Orang-

orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti

berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila.

Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata

(berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah

menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai

kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba),

maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan

urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka

orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. (QS Al

Baqarah:275)

Allah telah melarang hamba-Nya untuk memakan riba, Allah juga

menjanjikan untuk melipatgandakan pahala bagi orang yang ikhlas mengeluarkan

zakat, infak dan sedekah. Allah SWT berfirman yang artinya: “Allah

memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah Dan Allah tidak menyukai setiap

Page 16: Makalah Pendidikan Agama Islam-Sistem Ekonomi Islam

Sistem Ekonomi Islam | 14

orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa.” (QS Al

Baqarah:276)

Hadis nabi Muhammad SAW yang artinya: “Dari Jabir r.a ia berkata:

Rasulullah SAW telah melaknati orang-orang yang memakan riba, orang yang

menjadi wakilnya (orang yang memberi makan hasil riba), orang yang

menuliskan, orang yang menyaksikannya, dan (selanjutnya) nabi bersabda,

mereka itu semua sama saja.” (HR Muslim)

Ayat dan hadis yang telah disebutkan menunjukan bahwa Islam sangat

membenci perbuatan riba dan menganjurkan kepada umatnya agar didalam

mencari rezeki hendaknya menempuh cara yang halal.

Ulama fikih membagi riba menjadi empat bagian, yaitu sebagai berikut:

1) Riba fadal

Riba fadal yaitu tukar menukar dua buah barang yang sama jenisnya,

namun tidak sama ukurannya yang disyaratkan oleh orang yang menukarnya.

Contohnya tukar menukar emas dengan emas atau beras dengan beras, dan ada

kelebihan yang disyaratkan oleh yang menukarkan.

2) Riba nasiah

Riba nasiah yaitu tukar menukar barang yang sejenis maupun yang tidak

sejenis atau jual beli yang pembayarannya disyaratkan lebih oleh penjual dengan

waktu yang dilambatkan. Contohnya, salim membeli arloji seharga Rp 500.000.

Oleh penjualnya disyaratkan membayarnya tahun depan dengan harga Rp 525.000

3) Riba yad

Riba yad yaitu berpisah dari tempat akad jual beli sebelum serah terima.

Misalnya, orang yang membeli suatu barang sebelum ia menerima barang tersebut

dari penjual, penjual dan pembeli tersebut telah berpisah sebelum serah terima

barang itu. Jual beli ini dinamakan riba yad.

2.5 Wakaf

Page 17: Makalah Pendidikan Agama Islam-Sistem Ekonomi Islam

Sistem Ekonomi Islam | 15

Secara bahasa wakaf berasal dari bahasa Arab “Al-Waqfu” bentuk masdar dari

kata waqafa yang berarti menahan, mencegah, menghentikan dan berdiam di

tempat. Kata Al-Waqfu semakna dengan kata Al-Habsu, sehingga istilah wakaf

pada awalnya menggunakan kata Al-Habsu. Hal tersebut diperkuat dengan adanya

riwayat hadits yang menggunakan istilah al-habsu untuk wakaf, tapi kemudian

yang berkembang adalah istilah wakaf dibanding istilah Al-Habsu, kecuali orang-

orang Maroko yang sampai saat ini masih menggunakan istilah Al-Ahbas (bentuk

plural dari kata Al-Habsu) untuk wakaf.

2.5.1 Hukum Wakaf

Hukum wakaf adalah sunnah, berdasarkan dalil-dalil umum dan dalil-dalil

khusus. Di antara dalil umumnya adalah firman Allah swt dalam surat Ali Imran

Ayat 92 yang artinya : “Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan yang

sempurna, sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa

saja yang kamu nafkahkan, maka sesungguhnya Allah maha mengetahui”. Serta

sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Muslim yang artinya “Jika seseorang

meninggal dunia, maka terputuslah segala amal perbuatannya kecuali tiga :

shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak saleh yang mendoakannya.”

Shadaqah jariyah yang dimaksud adalah wakaf.

2.5.2 Rukun Wakaf

Rukun yang harus ada dalam wakaf yaitu:

a. Waqif (orang yang berwakaf)

Syaratnya :

1. Cakap melakukan tindakan hukum (sehat akalnya, dalam keadaan

sadar dan telah mencapai umur baligh)

2. Benar-benar pemilik harta yang diwakafkan

b. Mauquf bih (benda yang diwaqafkan)

Syaratnya adalah :

1. Benda wakaf dapat dimanfaatkan untuk jangka panjang

Page 18: Makalah Pendidikan Agama Islam-Sistem Ekonomi Islam

Sistem Ekonomi Islam | 16

2. Benda wakaf dapat berupa milik seseorang atau kelompok atau

badan hokum

3. Hak milik pewakaf (waqif) yang jelas batas-batas kepemilikannya

4. Benda wakaf tersebut dapat dimiliki dan dipindahkan

kepemilikannya

5. Benda wakaf dapat dialihkan hanya jika jelas-jelas untuk maslahat

yang lebih besar

6. Benda wakaf tidak dapat diperjualbelikan, dihibahkan atau

diwariskan

c. Mauquf’alihi (tujuan atau sasaran wakaf)

Sebaiknya pewakaf menentukan tujuan ia mewakafkan harta benda

miliknya entah itu keluarganya sendiri, fakir miskin, sabilillah, ibnu sabil,

atau buat kepentingan umum.

d. Sighat (ikrar atau akad wakaf)

Adalah pernyataan kehendak dari pewakaf untuk mewakafkan harta benda

miiknya. Pernyataan tersebut harus secara tegas baik lisan maupun tulisan

e. Nadzir (pengelola wakaf)

Adalah orang atau sekelompok orang dan atau badan hokum yang diserahi

tugas oleh pewakaf untuk mengelola wakaf.

Syaratnya adalah :

1. Mukallaf (cakap hokum)

2. Memiliki kemampuan dan keahlian mengelola wakaf

(professional)

3. Memiliki sifat amanah, jujur, dan adil.

2.5.3 Wakaf Tunai

Menurut MUI wakaf hukumnya jawaz (boleh) untuk digunakan pada hal-hal yang

dibolehkan secara syar’I dan harus dapat dijamin kelestariannya, tidak boleh

dijual, dihibahkan dan atau diwariskan.

Page 19: Makalah Pendidikan Agama Islam-Sistem Ekonomi Islam

Sistem Ekonomi Islam | 17

Manfaat wakaf tunai:

1. Wakaf tunai jumlahnya bias bervaiasi sehingga seseorang yang memiliki

dana terbatas sudah bias memberikan dana wakafnya tanpa harus

menunggu menjadi tuan tanah terlebih dahulu.

2. Melalui wakaf tunai, asset-aset wakaf yang berupa tanah-tanah kosong

dapat dimanfaatkan dengan pembangunan gedung misalnya atau diolah

untuk lahan pertanian

3. Dana wakaf tunai juga bias membantu sebagian lembaga-lembaga

pendidikan islam yang anggaran pendidikannya kurang sehingga bias

meningkatkan kualitas pendidikan

4. Umat islam dapat lebih mandiri dalam mengembangkan dunia pendidikan

serta bidang kehidupan lainnya tanpa terlalu menggantungkan diri pada

bantuan pemerintah yang memang terbatas anggarannya.

2.6 Prinsip-prinsip Ekonomi Islam

a. Prinsip-prinsip Universal Ekonomi Islam

Secara umum, seperti dijelaskan oleh Karim (2002:18-22) Ekonomi Islam

dibangun diatas prinsip-prinsip sebagai berikut:

1) Tauhid

Tauhid merupakan pondasi ajaran Islam. Tauhid mengajarkan bahwa Allah-lah

pencipta dan pemilik hakiki dari semua yang ada di alam semesta, termasuk

manusia dan seluruh sumber daya yang ada. Manusia hanya diberi amanah untuk

“memiliki” untuk sementara waktu sebagai ujian bagi mereka

2) ‘Adl

Dalam banyak ayat Allah memerintahkan manusia untuk berbuat adil. Dalam

Islam, adil adalah “tidak mendzalimi dan tidak didzalimi”. Implikasi ekonomi dari

nilai ini adalah bahwa pelaku ekonomi tidak diperbolehkan untuk mengejar

keuntungan pribadi bila hal itu merugikan orang lain atau merusak alam. Tanpa

Page 20: Makalah Pendidikan Agama Islam-Sistem Ekonomi Islam

Sistem Ekonomi Islam | 18

keadilan, manusia akan terkotak-kotak dalam berbagai golongan. Golongan yang

satu akan mendzalimi golongan yang lain, sehingga terjadi eksploitas manusia

atas manusia. Masing-masing berusaha mendapatkan hasil yang lebih besar

daripada usaha yang dilakukannnya karena kerakusannya.

3) Nubuwwah

Prinsip ini menegaskan bahwa seluruh kegiatan ekonomi dan bisnis islami harus

mengacu kepada contoh yang telah nabi dan rasul berikan. Fungsi rasul atau nabi

untuk menjadi model tebaik yang harus diteladani manusia agar medapatkan

keselamatan di dunia dan akhirat. Untuk umat muslim, Allah telah mengirimkan

manusia model terakhir dan sempurna untuk diteladani sampai akhir zaman, yakni

nabi Muhammad SAW. Sifat-sifat utama sang model dalam berekonomi dan

bisnis diantaranya adalah Amanah, Fathanah, Sidiq, dan Tabligh.

2.7 Perbankan yang Sesuai dengan Prinsip Hukum Islam

Lahirnya ekonomi Islam di zaman modern ini cukup unik dalam sejarah

perkembangan ekonomi. Ekonomi Islam berbeda dengan ekonomi-ekonomi yang

lain karena lahir atau berasal dari ajaran Islam yang mengharamkan riba dan

menganjurkan sedekah. Kesadaran tentang larangan riba telah menimbulkan

gagasan pembentukan suatu bank Islam pada dasawarsa kedua abad ke-20.

Bank non Islam yang disebut juga bank konvensional adalah sebuah lembaga

keuangan yang fungsi utamanya menghimpun dana untuk disalurkan kepada yang

memerlukan dana, baik perorangan atau badan usaha guna investasi dalam usaha-

usaha yang produktif dan lain-lain dengan sistem bunga.

Sedangkan Bank Islam yang dikenal dengan Bank Syariah adalah sebuah

lembaga keuangan yang menjalankan operasinya menurut hukum (syariat) Islam

dan tidak memakai sistem bunga karena bunga dianggap riba yang diharamkan

oleh Islam (QS Al Baqarah:275-279).

Perkembangan pesat Bank-Bank Islam yang lazim disebut Bank syariah

terjadi pada dasawarsa 70-an setelah terjadinya krisis minyak yang

Page 21: Makalah Pendidikan Agama Islam-Sistem Ekonomi Islam

Sistem Ekonomi Islam | 19

menimbulkan oil boom pada tahun 1971. perkembangan pesat Bank syariah

tersebut membuktikan bahwa:

(1) ajaran Islam menggerakkan ide sosial ekonomi. Ide spirit yang bersumber

pada ajaran Islam disebut juga modal masyarakat (Social Capital).

(2) Peranan cendikiawan yang memiliki suatu konsep yang mengoperasionalkan

ajaran agama yaitu zakat, infak, sedekah (ZIS), dan larangan riba. ZIS dapat

dijadikan modal Bank, hal ini juga pernah dipelopori oleh pemikiran dari KH.

Ahmad Dahlan. Beliau memiliki gagasan membentuk lembaga amil (penghimpun

dan pengelola zakat).

2.8 Tujuan Ekonomi Islam

Segala aturan yang diturunkan Allah swt dalam system Islam mengarah pada

tercapainya kebaikan, kesejahteraan, keutamaan, serta menghapuskan kejahatan,

kesengsaraan, dan kerugian pada seluruh ciptaan-Nya. Demikian pula dalam hal

ekonomi, tujuannya adalah membantu manusia mencapai kemenangan di dunia

dan di akhirat.

Seorang fuqaha asal Mesir bernama Prof. Muhammad Abu Zahrah

mengatakan ada tiga sasaran hukum Islam yang menunjukan bahwa Islam

diturunkan sebagai rahmat bagi seluruh umat manusia, yaitu:

1. Penyucian jiwa agar setiap muslim bisa menjadi sumber kebaikan bagi

masyarakat dan lingkungannya.

2. Tegaknya keadilan dalam masyarakat. Keadilan yang dimaksud mencakup

aspek kehidupan di bidang hukum dan muamalah.

3. Tercapainya maslahah (merupakan puncaknya). Para ulama menyepakati

bahwa maslahah yang menjad puncak sasaran di atas mencakup lima

jaminan dasar:

• keselamatan keyakinan agama ( al din)

• kesalamatan jiwa (al nafs)

• keselamatan akal (al aql)

Page 22: Makalah Pendidikan Agama Islam-Sistem Ekonomi Islam

Sistem Ekonomi Islam | 20

• keselamatan keluarga dan keturunan (al nasl)

• keselamatan harta benda (al mal)

Page 23: Makalah Pendidikan Agama Islam-Sistem Ekonomi Islam

Sistem Ekonomi Islam | 21

BAB III

KESIMPULAN

Segala aturan yang diturunkan Allah swt dalam system Islam mengarah

pada tercapainya kebaikan, kesejahteraan, keutamaan, serta menghapuskan

kejahatan, kesengsaraan, dan kerugian pada seluruh ciptaan-Nya. Demikian pula

dalam hal ekonomi, tujuannya adalah membantu manusia mencapai kemenangan

di dunia dan di akhirat. Ekonomi Islam merupakan ilmu yang mempelajari

perilaku ekonomi manusia yang perilakunya diatur berdasarkan aturan agama

Islam dan didasari dengan tauhid sebagaimana dirangkum dalam rukun iman dan

rukun Islam.

Teori ekonomi manapun mempunyai tujuan utama agar terciptanya

kesejahteraan bagi masyarakat. Ekonomi kapitalis mencoba membuat

kesejahteraan ada di tangan individu yang bersifat liberal, dimana mereka

menyerahkan semuanya pada mekanisme pasar yang ternyata mereka mampu

menciptakan kesejahteraan. Tapi, pada hakikatnya mereka hanya sekedar

mengenyangkan perut segelintir orang dan belum mendapatkan kesejahteraan

yang sesungguhnya bagi masyarakat luas. Lalu munculah pola ekonomi baru yang

di sebut sebagai sosialis sebagai bentuk ketidakpuasan terhadap ekonomi

kapitalis,dimana pada akhirnya system yang berbau secular itu justru tumbang.

Dan pada titik dimana semua orang berlomba lomba memenuhi

kebutuhannya dengan cara yang cenderung agak tak manusiawi, munculah

ekonomi islam yang benar benar mengajak menusia untuk kembali pada

keberadaban bagi manusia, dimana untuk peduli kepada sesama, tak

mengedepankan egoisme, tapi tetap membolehkan manusia untuk sukses dengan

memberikan rambu rambu tertentu bagi kepentingan umat itu sendiri. Dengan

berlandaskan pada prinsip-prinsip tauhid, adl, dan nubuwah yang mengacu pada

Page 24: Makalah Pendidikan Agama Islam-Sistem Ekonomi Islam

Sistem Ekonomi Islam | 22

aturan yang diambil dari Al-Qur’an dan sunnah, segala aktifitas dalam ruang

lingkup ekonomi seperti transaksi jual-beli, kerjasama, perbankan sampai

lembaga-lembaga keuangan non-bank seperti system asurransi, disempurnakan

sedemikian rupa oleh syariat islam demi menciptakan kemaslahatan umat, dan

tentunya untuk bekal selama hidup baik di dunia maupun di akhirat.

Wallahua’lam.

Page 25: Makalah Pendidikan Agama Islam-Sistem Ekonomi Islam

Sistem Ekonomi Islam | ii

Daftar Pustaka

Hadi Kusuma, Riza, dkk. 2010. Pendidikan Agama Islam Untuk Politeknik Negeri

Jakarta. Depok: Politeknik Negeri Jakarta.

Anwar, Junaidi, Margiono, Latifah. 2006. Pendidikan Agama Islam Penuntun Hidup

Untuk SMK Kelas XI. Jakarta: Yudistira.

http://rayasaforever.blogspot.com/2012/06/ibadah-syariah-dan-muamalah.html