makalah agama islam toleransi

22
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas PAI TOLERANSI PEMBIMBING : MUHAMMAD SOFYAN HADI S.Pdi Nip. 19811121 201101 1 009 PENYUSUN : ADI TRISNA PUTRA (10) AGUNG RIYADI (11) AKBAR ISA PRAKOSO (14) AL AMIN S.R (15) SMK NEGERI 5 (STM PEMBANGUNAN) SURABAYA Jl. Mayjen. Prof. Dr. Moestopo 167-169 Surabaya 60285 MAKALAH

Upload: al-amin-sr

Post on 30-Nov-2015

573 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

hanya berbago

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Agama Islam Toleransi

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas PAITOLERANSI

PEMBIMBING : MUHAMMAD SOFYAN HADI S.Pdi Nip. 19811121 201101 1 009

PENYUSUN : ADI TRISNA PUTRA (10) AGUNG RIYADI (11) AKBAR ISA PRAKOSO(14) AL AMIN S.R (15)

SMK NEGERI 5 (STM PEMBANGUNAN) SURABAYAJl. Mayjen. Prof. Dr. Moestopo 167-169 Surabaya 60285

Telp. (031) 5934888, 5924994, 5928703 ; Fax .(031) 5924990www.smkn5-sby.sch.id

MAKALAH

Page 2: Makalah Agama Islam Toleransi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan

rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini tepat

pada waktunya yang berjudul “TOLERANSI”

Makalah ini berisikan informasi tentang pengertian dan perkembangan toleransi antar

umat beragama. Lebih khususnya tentang bagaimana toleransi antar umat beragama dalam islam

itu diterapkan. Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang

bagaimana toleransi antar umat beragama itu terjadi sehingga dapat menambah wawasan dan

tingkah laku pembaca.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik

dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan

makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta

dalam penyusunan makalah ini dari awal hingga akhir. Semoga Tuhan Yang Maha Esa

senantiasa memberikan kelancaran segala usaha kita.

Page 3: Makalah Agama Islam Toleransi

PENDAHULUANBelakangan ini, agama adalah sebuah nama yang terkesan membuat gentar, menakutkan,

dan mencemaskan. Agama di tangan para pemeluknya sering tampil dengan wajah kekerasan.

Dalam beberapa tahun terakhr banyak muncul konflik, intoleransi, dan kekerasan atas nama

agama. Pandangan dunia keagamaan yang cenderung tidak cocok dengan zaman saat ini

memang sangat berpotensi untuk memecah belah dan saling klaim kebenaran sehingga

menimbulkan berbagai macam konflik. Fenomena yang juga terjadi saat ini adalah muncul dan

berkembangnya tingkat kekerasan yang membawa-bawa nama agama (mengatasnamakan

agama) sehingga realitas kehidupan beragama yang muncul adalah saling curiga mencurigai,

saling tidak percaya, dan hidup dalam ketidak harmonisan.

Toleransi yang merupakan bagian dari visi teologi atau akidah Islam dan masuk dalam

kerangka system teologi Islam sejatinya harus dikaji secara mendalam dan diaplikasikan dalam

kehidupan beragama karena ia adalah suatu keniscayaan social bagi seluruh umat beragama dan

merupakan jalan bagi terciptanya kerukunan antar umat beragama.

Page 4: Makalah Agama Islam Toleransi

A. Pengertian Menurut Etimologi Dan Terminologi

Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, toleransi berasal dari kata “toleran” (Inggris: tolerance; Arab: tasamuh) yang berarti batas ukur untuk penambahan atau pengurangan yang masih diperbolehkan. Secara etimologi, toleransi adalah kesabaran, ketahanan emosional, dan kelapangan dada.1 Sedangkan menurut istilah (terminology), toleransi yaitu bersifat atau bersikap menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, dsb) yang berbeda dan atau yang bertentangan dengan pendiriannya.

Jadi, toleransi beragama adalah ialah sikap sabar dan menahan diri untuk tidak mengganggu dan tidak melecehkan agama atau system keyakinan dan ibadah penganut agama-agama lain.

B. Macam – Macam Toleransi Dalam Kehidupan Sehari - hari

1.      Toleransi Agama

Yang dimaksud dengan toleransi ini adalah menghargai antar umat beragama. Apalagi

kita sebagai warga Negara Republik Indonesia yang memiliki beberapa macam agama yang

disahkan oleh pemerintah maka kita harus saling menghargai, menghormati antar umat

beragama. Tidak pilih kasih dalam berteman juga merupakan contoh toleransi agama. contoh lain

adalah antar pemuka agama tidak diperbolehkan untuk saling mengganggu, mencela, dan saling

berdebat. Saling menghargai, namun kita tidak diperbolehkan untuk mengikuti cara peribadatan

1

Page 5: Makalah Agama Islam Toleransi

mereka. Agamamu, agamamu, agamaku, agamaku! Jadi kita tidak diperbolehkan untuk

mengikuti ajaran atau tata cara pelaksanaan agama lain. kita cukup untuk menghargai,

menghormati, dan tidak diperbolehkan untuk saling pilih kasih dalam berteman.

2.      Toleransi Budaya

Dengan tujuan menjaga, memenuhi, dan menghargai budaya orang lain. Mengapa kita perlu

memiliki sikap toleransi antar budaya? Karena Indonesia merupakan Negara yang kaya akan

budaya sehingga kita wajib menghargainya. Apabila kita tidak menghargai budaya orang lain

maka aka nada perpecah belah di antara kita. Padahal di lambang burung garuda telah tertempel

kata “Bhineka Tunggal Ika”.

3. Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

Kehidupan berbangsa dan bernegara pada hakikatnya merupakan kehidupan masyarakat bangsa. Di dalamnya terdapat kehidupan berbagai macam pemeluk agama dan penganut kepercayaan yang berbeda-beda. Demikian pula di dalamnya terdapat berbagai kehidupan antar suku bangsa yang berbeda. Namun demikian perbedaan-perbedaan kehidupan tersebut tidak menjadikan bangsa ini tercerai-berai, akan tetapi justru menjadi kemajemukan kehidupan sebagai suatu bangsa dan Negara Indonesia. Oleh karena itu kehidupan tersebut perlu tetap dipelihara agar tidak terjadi disintegrasi bangsa.Adapun toleransi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara antara lain:a. Merasa senasib sepenanggungan.b. Menciptakan persatuan dan kesatuan, rasa kebangsaan atau nasionalisme.c. Mengakui dan menghargai hak asasi manusia.d. Membantu orang lain yang membutuhkan pertolongan.e. Menghindari Terjadinya Perpecahanf. Memperkokoh Silaturahmi dan Menerima Perbedaan

Page 6: Makalah Agama Islam Toleransi
Page 7: Makalah Agama Islam Toleransi

C. Toleransi Dalam Pandangan Islam

Islam adalah agama yang sempurna dan memiliki sejumlah syariat yang sangat

menjunjung tinggi sikap toleransi. Kesalahan memahami arti toleransi dapat mengakibatkan

talbisul haqbil bathil (mencampuradukan antara hak dan bathil) yakni suatu sikap yang sangat

terlarang dilakukan seorang muslim, seperti halnya nikah antar agama yang dijadikan alasan

adalah toleransi padahal itu merupakan sikap sinkretisme yang dilarang oleh Islam. Sinkretisme

adalah membenarkan semua agama. 

Beberapa waktu lalu, wajah keberagaman kita tercoreng kembali setelah penyerangan

terhadap jamaah Ahmadiyah di Pandeglang, Banten yang menjadi sasaran kekerasan orang –

orang yang berbeda keyakinan. Tiga orang jemaah tewas, dan puluhan lainnya luka – luka, dan

banyak bangunan rusak parah akibat amukan ribuan massa. Sungguh, kekerasan tak pernak

berujung solusi.

Mahatma Gandhi dengan Ahimasnya telah membuktikan, melawan dengan kekerasan

tidak pernah berujung dengan perdamaian. Kekerasan yang mengatasnamakan agama tidak

pernah lahir sebagai perintah dari langit. Ia muncul karena orang yang memeluk agama dikepung

oleh kata benci terhadap kelompok lain, kepentingan mendominasi dan paham teologis yang

sempit tafsir.

Itulah yang menyumbat indahnya sikap beragama dengan toleransi. Ada tiga pola

dimensi beragama yang mempengaruhi sikap keagamaan seseorang. Pertama, supernatural dan

transcendental. Pola ini adalah pola hubngan intim pemeluk agama dengan kekuatan

suprastruktur diluar dirinya seperti meyakini sifat-sifat imajiner Tuhan, menginspirasi para Nabi,

dan meneladani tokoh-tokoh spiritual yang dianggap berpengaruh dalam kehidupannya. Kedua,

pola komunikasi internal. Pemeluk agama secara psikologis membangun keyakinan

primordialnya dengan sesama yang memiliki keyakinan todak berbeda. Mereka saling

meyakinkan, meneguhkan keimanan dan praktek kesolehan. Pola ini termasuk pola ketega gan,

bahkan bahkan menumbuhkan kesejukan. Ketiga, pola komunikasi eksternal. Orang akan mudah

bersikap represif karena bertemu dengan kelompok lain yang berbeda identitas dan keyakinan.

Dimensi ini sarat konflik dan ketegangan. Apalagi kepercayaan orang lain itu dianggap

sebagai benalu keyakinannya. Dalam tiga aras dimensi beragama itulah, toleransi tersumbat. Satu

Page 8: Makalah Agama Islam Toleransi

tawaran dari buku ini untuk keluar dari tersumbatnya kehidupan beragama yang intoleran itu

adalah dengan mengintegrasikan ketiga dimensi itu dalam satu terminology : teologi pluralisme.

Fanatisme beragama timbul karena selain latar belakang sosial, politik, ekonomi dan

budaya, juga disebabkan oleh runtuhnya sikap saling menghargai. Dalam pluralisme teologis,

keintiman berkomunikasi dengan Tuhan itu sinergis dengan keintiman komunikasi dengan

sesama umat beragama (internal) dan antarumat beragama (eksternal).

Pluralisme seperti ini adalah sebuah kesadaran teologis yang menganggap sah setiap

keyakinan kita, namun tetap ada kemungkinan mengandung kesalahan. Sebaliknya, keyakinan

orang lain mungkin saja sah dianggap salah, tetapi ada kemungkinan terkandung kebenaran.

Sesuatu yang dipegang bukan sah dan benar, melainkan Tuhan. Menyembah Tuhan adalah laku

pluralisme. Pluralisme bukan “menyembah” fanatisme kebenaran.

Secara doktrinal, toleransi sepenuhnya diharuskan oleh Islam. Islam secara definisi

adalah “damai”, “selamat” dan “menyerahkan diri”. Definisi Islam yang demikian sering

dirumuskan dengan istilah “Islam agama rahmatal lil’ālamîn” (agama yang mengayomi seluruh

alam). Ini berarti bahwa Islam bukan untuk menghapus semua agama yang sudah ada. Islam

menawarkan dialog dan toleransi dalam bentuk saling menghormati. Islam menyadari bahwa

keragaman umat manusia dalam agama dan keyakinan adalah kehendak Allah, karena itu tak

mungkin disamakan. Dalam al-Qur’an Allah berfirman yang artinya, ““dan Jikalau Tuhanmu

menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya. Maka Apakah

kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman

semuanaya?

Di bagian lain Allah mengingatkan, yang artinya: “Sesungguhnya ini adalah umatmu

semua (wahai para rasul), yaitu umat yang tunggal, dan aku adalah Tuhanmu, maka sembahlah

olehmu sekalian akan Daku (saja).  Ayat ini menegaskan bahwa pada dasarnya umat manusia itu

tunggal tapi kemudian mereka berpencar memilih keyakinannya masing-masing. Ini

mengartikulasikan bahwa Islam memahami pilihan keyakinan mereka sekalipun Islam juga

menjelaskan “sesungguhnya telah jelas antara yang benar dari yang bathil”.

Page 9: Makalah Agama Islam Toleransi

Selanjutnya, di Surah Yunus Allah menandaskan lagi, yang artinya: “Katakan olehmu (ya

Muhamad), ‘Wahai Ahli Kitab! Marilah menuju ke titik pertemuan (kalimatun sawā atau

common values) antara kami dan kamu, yaitu bahwa kita tidak menyembah selain Allah dan

tidak pula memperserikatkan-Nya kepada apa pun, dan bahwa sebagian dari kita tidak

mengangkat sebagian yang lain sebagai “tuhan-tuhan” selain Allah!”  Ayat ini mengajak umat

beragama (terutama Yahudi, Kristiani, dan Islam) menekankan persamaan dan menghindari

perbedaan demi merengkuh rasa saling menghargai dan menghormati. Ayat ini juga mengajak

untuk sama-sama menjunjung tinggi tawhid, yaitu sikap tidak menyekutukan Allah dengan

selain-Nya. Jadi, ayat ini dengan amat jelas menyuguhkan suatu konsep toleransi antar-umat

beragama yang didasari oleh kepentingan yang sama, yaitu ‘menjauhi konflik’.

Saling menghargai dalam iman dan keyakinan adalah konsep Islam yang amat

komprehensif. Konsekuensi dari prinsip ini adalah lahirnya spirit taqwa dalam beragama. Karena

taqwa kepada Allah melahirkan rasa persaudaraan universal di antara umat manusia. Abu Ju’la 

dengan amat menarik mengemukakan, “Al-khalqu kulluhum ‘iyālullāhi fa ahabbuhum ilahi

anfa’uhum li’iyālihi” (“Semu makhluk adalah tanggungan Allah, dan yang paling dicintainya

adalah yang paling bermanfaat bagi sesama tanggungannya”).

Selain itu, hadits Nabi tentang persaudaraan universal juga menyatakan, “irhamuu man fil

ardhi yarhamukum man fil samā” (sayangilah orang yang ada di bumi maka akan sayang pula

mereka yang di lanit kepadamu).  Persaudaran universal adalah bentuk dari toleransi yang

diajarkan Islam. Persaudaraan ini menyebabkan terlindunginya hak-hak orang lain dan

diterimanya perbedaan dalam suatu masyarakat Islam. Dalam persaudaraan universal juga

terlibat konsep keadilan, perdamaian, dan kerja sama yang saling menguntungkan serta

menegasikan semua keburukan.

Fakta historis toleransi juga dapat ditunjukkan melalui Piagam Madinah.  Piagam ini

adalah satu contoh mengenai prinsip kemerdekaan beragama yang pernah dipraktikkan oleh Nabi

Muhamad SAW di Madinah. Di antara butir-butir yang menegaskan toleransi beragama adalah

Page 10: Makalah Agama Islam Toleransi

sikap saling menghormati di antara agama yang ada dan tidak saling menyakiti serta saling

melindungi anggota yang terikat dalam Piagam Madinah. 

Sikap melindungi dan saling tolong-menolong tanpa mempersoalkan perbedaan

keyakinan juga muncul dalam sejumlah Hadis dan praktik Nabi. Bahkan sikap ini dianggap

sebagai bagian yang melibatkan Tuhan. Sebagai contoh, dalam sebuah hadis yang diriwayatkan 

dalam Syu’ab al-Imam, karya seorang pemikir abad ke-11, al-Baihaqi, dikatakan: “Siapa yang

membongkar aib orang lain di dunia ini, maka Allah (nanti) pasti akan membongkar aibnya di

hari pembalasan”. 

Di sini, saling tolong-menolong di antara sesama umat manusia muncul dari pemahaman

bahwa umat manusia adalah satu badan, dan kehilangan sifat kemanusiaannya bila mereka

menyakiti satu sama lain. Tolong-menolong, sebagai bagian dari inti toleransi, menajdi prinsip

yang sangat kuat di dalam Islam.

Namun, prinsip yang mengakar paling kuat dalam pemikiran Islam yang mendukung

sebuah teologi toleransi adalah keyakinan kepada sebuah agama fitrah, yang tertanam di dalam

diri semua manusia, dan kebaikan manusia merupakan konsekuensi alamiah dari prinsip ini.

Dalam hal ini, al-Qur’an menyatakan yang artinya: “Maka hadapkanlah wajahmu ke arah agama

menurut cara (Alla); yang alamiah sesuai dengan pola pemberian (fitrah) Allah, atas dasar mana

Dia menciptakan manusia…” 

Mufassir Baidhawi terhadap ayat di atas menegaskan bahwa kalimat itu merujuk pada

perjanjian yang disepakati Adam dan keturunanya. Perjanjian ini dibuat dalam suatu keadaan,

yang dianggap seluruh kaum Muslim sebagai suatu yang sentral dalam sejarah moral umat

manusia, karena semua benih umat manusia berasal dari sulbi anak-anak Adam. Penegasan

Baidhawi sangat relevan jika dikaitkan dengan hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari, Nabi

ditanya: “Agama yang manakah yang paling dicintai Allah?’ Beliau menjawab “agama asal mula

yang toleran (al-hanîfiyyatus samhah). 

Dilihat dari argumen-argumen di atas, menunjukkan bahwa baik al-Qur’an maupun

Sunnah Nabi secara otentik mengajarkan toleransi dalam artinya yang penuh. Ini jelas berbeda

Page 11: Makalah Agama Islam Toleransi

dengan gagasan dan praktik toleransi yang ada di barat. Toleransi di barat lahir karena perang-

perang agama pada abad ke-17 telah mengoyak-ngoyak rasa kemanusiaan sehingga nyaris harga

manusia jatuh ke titik nadir. Latar belakang itu menghasilkan kesepakatan-kesepakatan di bidang

Toleransi Antar-agama yang kemudian meluas ke aspek-aspek kesetaraan manusia di depan

hukum.

- Macam-Macam Toleransi Dalam Islam

1.  Toleransi dalam jual beli

Dari Muhammad bin Al Mukadir, dari Jabir bin Abdullah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda,

“Allah mengasihi orang yang murah hati apabila menjual, apabila membeli, dan apabila

menagih.” (Shahih Bukhari Hadits No. 2076 dalam Fathul Baari karangan Ibnu Hajari Al

asqalani).

Maksud “murah hati” adalah tidak bersitegang atau yang sepertinya, bukan berarti tidak

melakukan perhitungan saat melakukan jual beli. “apabila menagihí”, yakni meminta untuk

melunasi utangnya dengan cara yang ramah dan tidak memaksa. Dalam hadits ini terdapat

anjuran untuk bersifat lapang dan murah hati dalam kehidupan sosial (muamalah), serta

menunjukan akhlak mulia satu sama lain. Hadits ini juga memotivasi agar tidak menusahkan

ketika menagih utang serta senantiasa memberi maaf kepada mereka.

2.  Toleransi Dalam Hutang dan Tagihan.

Dari Az-Zuhri, dari Ubaidillah bin Abdullah bahwasannya ia mendengar Dari Abu Hurairah RA,

dari Nabi SAW, beliau bersabda, “Pernah ada seorang pedagang memberi utang kepada

manusia. Apabila ia melihat orang yang kesulitan, maka dia berkata kepada para pelayannya,

“Berilah kemudahan baginya, mudah-mudahan Allah memberi kemudahan bagi kita. Maka

Allah memberi kemudahan baginya.” (Shahi Bukhari Hadits No. 983 dalam Fathul Baari

karangan Ibnu Hajari Al asqalani).

Dalam hadits ini dikatakan bahwa kebaikan yang sedikit tapi dilakukan dengan ikhlas karena

allah, maka akan dapat menghapus keburukan yang banyak. Selain itu, bahwa pahala itudapat

diperoleh oleh orang yang memerintahkan kebaikan meskipun ia tidak mengerjakannya sendiri

secara langsung.

Termasuk cara menagih yang bagus adalah toleran dalam menagih, menerima kekurangan sedikit

yang ada padanya. Menuntutnya dengan mudah, tidak menjilat (rentenir), tidak mempersulit

orang dan mema’afkan mereka.

3.  Toleransi Dengan Ilmu

Page 12: Makalah Agama Islam Toleransi

Toleransi dengan ilmu di sini yaitu dengan cara menyebarkan ilmu dan ini termasuk pintu

toleransi yang paling utama dan lebih baik daripada toleransi dengan harta, sebab ilmu lebih

mulia daripada harta.

Maka seyogyanya seorang alim menyebarkan ilmu kepada setiap orang yang bertanya

tentangnya bahkan mengeluarkannya secara keseluruhan, bila ia ditanya tentang suatu masalah.

Maka dia memperinci jawabannya dengan perincian yang memuaskan dan menyebutkan sisi-sisi

dalilnya, dia tidak cukup menjawab pertanyaan si penanya, namun dia menyebutkan contoh

kasus serupa dengan kaitan-kaitannya serta faedah-faedah yang dapat memuaskan dan

mencukupinya.

Para sahabat yang mulia Radliyallahu ‘anhum pernah bertanya kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi

wa sallam tentang orang yang berwudlu dengan air laut, maka beliau menjawab.

"Laut itu suci airnya lagi halal bangkainya" (Hadits Riwayat Ashabus Sunan dan Malik, lihat

takhrijnya secara rinci dalam Ash-Shahihah 480)

Beliau menjawab pertanyaan mereka dan memberikan kepada mereka ketarangan tambahan yang

mungkin sewaktu-waktu lebih mereka butuhkan daripada apa yang mereka pertanyakan.

  

4.  Toleransi dalam bertetangga

Dari Abu Hurairah RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Demi Allah, seseorang itu

belum sempurna imannya (diulang sampai tiga kali).” Ada seorang sahabat yang bertanya,

“Siapakah orang yang belum sempurna imannya itu?” Beliau menjawab, “Orang yang

tetangganya tidak aman karena gangguannya.”  (HR. Bukhari dan Muslim).

Dalam hadits tersebut, Rasulullah SAW mengajarkan kepada kita agar hidup rukun dan damai

dengan tetangga. Bahkan dikatakan dalam hadits tersebut, belum sempurna iman kita jika

tetangga kita tertaganggu karena tingkah laku kita. Islam sangat mengatur bagaimana adab

bertetangga yang baik agar tercipta kehidupan yang rukun dan damai. Kaitannya dengan ini,

sikap toleransi mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan bertetangga. Dengan

adanya sikap toleransi dengan sesama tetangga maka akan timbul sikap saling menghargai dan

menghormati, tidak akan ada tetangga yang merasa tertaganggu oleh tetangga lainnya karena

masing-masing terpenuhi haknya dengan baik

- Manfaat Toleransi Beragama dalam Pandangan Islam

a) Menghindari Terjadinya Perpecahan.

Bersikap toleran merupakan solusi agar tidak terjadi perpecahan dalam mengamalkan

agama. Sikap bertoleransi harus menjadi suatu kesadaran pribadi yang selalu dibiasakan

dalam wujud interaksi sosial. Toleransi dalam kehidupan beragama menjadi sangat mutlak

adanya dengan eksisnya berbagai agama samawi maupun agama ardli dalam kehidupan umat

manusia ini .

Page 13: Makalah Agama Islam Toleransi

b) Memperkokoh Silaturahmi dan Menerima Perbedaan

Salah satu wujud dari toleransi hidup beragama adalah menjalin dan memperkokoh tali

silaturahmi antarumat beragama dan menjaga hubungan yang baik dengan manusia lainnya.

Pada umumnya, manusia tidak dapat menerima perbedaan antara sesamanya, perbedaan

dijadikan alasan untuk bertentangan satu sama lainnya. Perbedaan agama merupakan salah

satu faktor penyebab utama adanya konflik antar sesama manusia.

Merajut hubungan damai antar penganut agama hanya bisa dimungkinkan jika masing-

masing pihak menghargai pihak lain. Mengembangkan sikap toleransi beragama, bahwa

setiap penganut agama boleh menjalankan ajaran dan ritual agamanya dengan bebas dan tanpa

tekanan. Oleh karena itu, hendaknya toleransi beragama kita jadikan kekuatan untuk

memperkokoh silaturahmi dan menerima adanya perbedaan. Dengan ini, akan terwujud

perdamaian, ketentraman, dan kesejahteraan.

Page 14: Makalah Agama Islam Toleransi

DAFTAR PUSTAKA

Hartono Yudi, Abdul Rozaqi dkk. 2002.Agama dan Relasi Sosial. LKiS : Yogyakarta

Kahmad Dadang. 2000. Sosiologi Agama. Pt Remaja Rosdakarya : Bandung.

http://zifazy.wordpress.com/2012/02/13/tugas-makalah-pendidikan-kewarganegaraan-

toleransi-beragama-untuk-mewujudkan-negara-demokrasi-dan-masyarakat-madani-di-

indonesia/

http://juliani-vj.blogspot.com/2011/11/makalah-toleransi-antar-umat-beragama.html

Page 15: Makalah Agama Islam Toleransi

D. Manfaat Toleransi

1.Menghindari Perpecahan

Dengan belajar dan melakukan Toleransi maka kita  juga belajar bagaimana agar bangsa sbesar kita ini indonesia dapat bertahan lama. Negara kita terbukti sangat peka terhadap isu keagamaan oleh karena itu jika tidak bisa menjaga hubungan baik antara agama. Bahaya besar telah menanti bangsa ini.

2.Mempererat Hubungan

Dengan toleransi tidak hanya dapat menghindarkan kita dari sebuah perpecahan tapi juga dapat membuat kita lebih solid dalam hubungan kemasyarakatan. Dapat juga bertukar pikiran (bukan berdebat tentang  agama yang lebih baik ) agar dari hari kehari kehidupan ala multiagama di negara ini menjadi sesuatu yang biasa dan tidak menjadi alasan terjadi pertikaian anatara umat beragama.

3.Mengokohkan Iman

Semua agama mangajarkan hal yang baik bagaimana  mngatur hubungan dengan masyarakat yang beragama lain. Wujud nyata tingkah laku toleransi akan menunjukkan perwujudan iman keagamaan dalam kehidupan sehari-hari. 

Contoh Toleransi Beragama

1.Saling Menghormati

Salah satu contoh toleransi dalam beragama ialah dengan saling menghormati anatar umat beragama. Dengan cara jika ada yang sedang puasa ya setidaknya kita jangan menganggi atau merusak puasanya. Jika ada yang  sedang berdoa tetaplah menjaga ketenangan saat umat lain beribadah.

2.Tidak Menganggu

Tidak menggu sudah cukup baik untuk mewujudkan toleransi beragama di dalam masyarakat dengan cara jika ada upacara agama lain hendaklah tidak melanggar aturan. Misalnya acaranya nyepi janganlah merusak dengan menciptakan keributan tanpa peduli acara umat lain. 

Page 16: Makalah Agama Islam Toleransi

3.Partisipasi

Di sini perlu ditekankan pertisipasi tidak berarti anda mengikuti acara agama lain. Contoh paling nyata ialah jika ada Lebaran,Natal dan acar besar agama lainnya apa sih salahnya memberikan selamat kepada mereka. Ini menunjukkan perwujudan iman yang dewasa dalam masyarakat.

E. KesimpulanToleransi adalah sikap tenggang rasa yang berarti rukun dan tidak menyimpang dari aturan

dimana seseorang harus saling menghargai dan saling menghormati. Toleransi beragama sangat

diperlukan pada kehidupan sehari-hari untuk menjalin hubungan yang harmonis, rukun dan

sejahtera.

Agama Islam tidak memaksa orang (selain islam) untuk memeluk agama islam, karena

Allah memberikan hak kepada mereka untuk memilih sendiri beriman kepada Islam atau pun

tidak. Tapi Allah sangat tidak suka dengan orang yang murtad.

Peran berbagai elemen tokoh masyarakat, tokoh agama dan pemerintah sangat diperlukan

untuk memberikan pencerahan dan penyadaran akan arti pentingnya menghargai perbedaan

dalam toleransi beragama. Sikap toleransi bisa ditunjukkan melalui sikap menghargai perbedaan

pandangan, keyakinan dan tradisi orang lain dengan kesadaran tinggi bahwa perbedaan adalah

rahmat Tuhan yang harus disyukuri.