makalah agama islam.-fundamentalisdocx

29
MAKALAH AGAMA ISLAM “ FUNDAMENTALIS MENURUT ISLAM“ Disusun Oleh : Nama : Dian Nur Ikhsan NIM : 15137034 Jurusan : Teknik Pertambangan Fakultas : Teknik MATA KULIAH UMUM

Upload: ikhsan

Post on 13-Apr-2016

40 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

makalah agama islam tentang fundamentalis

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH AGAMA ISLAM.-fundamentalisdocx

MAKALAH AGAMA ISLAM“ FUNDAMENTALIS MENURUT ISLAM“

Disusun Oleh :

Nama : Dian Nur Ikhsan

NIM : 15137034

Jurusan : Teknik Pertambangan

Fakultas : Teknik

MATA KULIAH UMUM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2015

Page 2: MAKALAH AGAMA ISLAM.-fundamentalisdocx

KATA  PENGANTAR

 

            Puji dan syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena  berkat

rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Agama Islam ini yang berjudul

“Fundamentalis Menurut Islam” dengan baik. Kami juga sangat berterima kasih kepada

Dr. Fuady Anwar, M.Ag. yang telah membimbing kami dalam menyusun makalah ini.

Adapun tujuan kami menulis makalah ini, yaitu agar serta penggunaannya baik di

dalam proses pembelajaran maupun di dalam kehidupan sehari-hari.

Tidak ada manusia yang sempurna. Kami menyadari masih terdapat banyak

kesalahan yang tanpa sengaja dibuat, baik kata maupun tata bahasa di dalam makalah ini.

Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan

makalah kami. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Padang, November 2015

Penulis

Page 3: MAKALAH AGAMA ISLAM.-fundamentalisdocx

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................

DAFTAR ISI..........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................

1.1. Latar Belakang..........................................................................................

1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................

1.3. Tujuan.......................................................................................................

1.4. Manfaat.....................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Fundamentalis.........................................................................

2.2 Sejarah Fundamentalis..............................................................................

2.3 Ciri-ciri Fundamentalis.............................................................................

2.4 Fundamentalis Menurut Islam..................................................................

2.5 Fundamentalis di Indonesia......................................................................

2.6 Cara Menyikapi Fundementalis...............................................................

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan...............................................................................................

3.2 Saran.........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................

Page 4: MAKALAH AGAMA ISLAM.-fundamentalisdocx

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Dewasa ini (belakangan ini) kita mengenal istilah “fundamentalisme

Islam” atau “Islam fundamentalis” ataupun Islam garis keras. Istilah ini cukup

popular dan tidak asing lagi dalam dunia media massa, baik media elektronik

maupun media cetak ataupun media lainnya yang berskala nasional maupun

internasional. Istilah “fundamentalisme Islam” atau “Islam fundamentalis” atau

Islam garis keras ini banyak dilontarkan oleh kalangan pers dan juga otang

banyak terhadap gerakan-gerakan kebangkitan Islam kontemporer semacam

Hamas, Hizbullah, Al-Ikhwanul Muslimin, Jemaat Islami, dan Hizbut Tahrir

Al-Islamy, dan lain-lain. Penggunaan istilah fundamentalisme yang

‘dituduhkan’ oleh media massa terhadap gerakan-gerakan kebangkitan Islam

kontemporer tersebut, disamping bertujuan memberikan gambaran yang

‘negatif’ terhadap berbagai aktivitas mereka, juga bertujuan untuk menjatuhkan

‘kredibilitas’ mereka di mata dunia.

Dapat diartikan bahwa fundamentalisme adalah paham yang berusaha

untuk memperjuangkan atau menerapkan apa yang dianggap mendasar.

Pada dasarnya, fundamentalisme Islam bergelora melalui penggunaan

bendera jihad untuk memperjuangkan agama. Suatu ideologi yang kerap kali

mempunyai fungsi menggugah militansi dan radikalisasi umat.

Fundamentalisme ini diwujudkan dalam konteks pemberlakuan syariat Islam

yang dianggap sebagai solusi alternatif terhadap krisis bangsa. Mereka hendak

melaksanakan syariat Islam secara kaffah dengan pendekatan tafsir literal atas

al-Quran.

Mereka akan berusaha sebaik-baiknya dalam menjalankan syariat

agama sesuai dengan ajaran dan tuntunan Rasulullah SAW. Pada dasarnya,

ajaran dan tuntunan Rasulullah adalah sama dari asalnya, namun para pengikut

Page 5: MAKALAH AGAMA ISLAM.-fundamentalisdocx

mempunyai pemahaman yang berbeda sehingga menimbulkan tafsir yang

berbeda dari aslinya.

Sebagaian umat Islam menafsirkan syariat-syariat Islam yang berlaku

dengan batasan-batasan yang begitu keras. Hal tersebut tentu saja akan

menimbulkan fundamentalisme Islam, di mana syariat-syariat Islam

mempunyai aturan yang sangat mengikat kuat bagi para pemeluknya. Aturan

yang mengikat kuat tersebut akan menimbulkan masalah yang cukup kompleks.

1.2. RUMUSAN MASALAH

1. Pengerian dan sejarah fundamentalis ?

2. Bagaimana Cici-ciri fundamentalis ?

3. Bagaimana fundamentalis menurut Islam ?

4. Fundamentalis di Indonesia?

5. Bagaimana menyikapi fundamentalis ?

1.3. TUJUAN

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Agama Islam. Disamping itu

penulisan makalah ini agar mendapat wawasan dan untuk mengetahui mengenai

fundamentalis menurut islam serta persebarannya di Indonesia. Dan dapat dijadikan

sumber bacaan untuk menunjang proses pembelajaran dan menjadi salah satu

pengetahuan tambahan di masyarakat. Serta menjadi salah satu ilmu tambahan dalam

menyikapinya.

1.4. MANFAAT

Manfaat dibuat makalah ini adalah:

1. Mahasiswa mengetahui apa itu fundamentalis (Islam garis keras).

2. Mahasiswa dapat mengerti serta megetahui pengertian dan sejarah serta ciri-ciri

fundamentalis .

3. Mahasiswa dapat mengetahui fundamentalis yang ada di Indonesia.

4. Mahasiswa dapat mengetahui lalu mengpraktekkan bagaimana menyikapi

fundamentalis itu.

Page 6: MAKALAH AGAMA ISLAM.-fundamentalisdocx

BAB II

PEMBAHASAN

Fundamentalis Menurut Islam

2.1. Pengertian Fundamentalis

Istilah fundamentalis muncul pertama kali di kalangan agama Kristen

di Amerika. Istilah ini pada mulanya digunakan untuk menyebut gerakan dalam

agama Kriten Protestan yang menganut ajaran ortodoksi Kristen yang berdasar

atas keyakinan-keyakinan yang mendasar.

Kamus kecil Petite Larouse Encyclopedique edisi tahun 1968

menyatakan bahwa fundamentalis adalah sikap orang-orang yang menolak

penyesuaian kepercayaan dengan kondisi-kondisi modern, KBBI (Kamus Besar

Bahasa Indonesia), 1990:245 Menyatakan fundamental sebagai kata sifat yang

memberikan pengertian bersifat dasar (pokok) atau mendasar serta

“Fundament” yang berarti “dasar, asas, alas, pondasi”.

Dengan demikian fundamentalis dapat diartikan dengan paham yang

berusaha untuk memperjuangkan atau menerapkan apa yang dianggap

mendasar.

Adapun defenisi lain dari fundamentalis sebagai berikut fundamentalis

sebuah gerakan dalam sebuah aliran, paham atau agama yang berupaya untuk

kembali kepada apa yang diyakini sebagai dasar-dasar atau asas-asas

(fundamental). Karenanya, kelompok-kelompok yang mengikuti paham ini

seringkali berbenturan dengan kelompok-kelompok lain bahkan yang ada di

lingkungan agamanya sendiri. Dengan kata lain kelompok fundamentalis

memiliki paham yang tidakkan sama dengan kelompok lain maupun dengan

lingkungan disekitarnya. Mereka menganggap diri sendiri lebih murni dan

dengan demikian juga lebih benar daripada lawan-lawan mereka yang iman

atau ajaran agamanya telah "tercemar". Kelompok fundamentalis mengajak

Page 7: MAKALAH AGAMA ISLAM.-fundamentalisdocx

seluruh masyarakat luas agar taat terhadap teks-teks Kitab Suci yang otentik

dan tanpa kesalahan. Mereka juga mencoba meraih kekuasaan politik demi

mendesakkan kejayaan kembali ke tradisi mereka.

Biasanya hal ini didasarkan pada tafsir atau interpretasi secara harfiah

semua ajaran yang terkandung dalam Kitab Suci atau buku pedoman lainnya.

2.2. Sejarah Fundamentalis

Adapun sejarah perkembangan fundamentalis di dunia menurut

James Barr yang merupakan rujukan utama dalam bidang fundamentalisme

mengatakan, kata ini bermula dari judul essay yang berjudul "Fundamentals"

yang muncul di Amerika sekitar tahun 1910-1915. Istilah ini digunakan untuk

mengkategorikan teologi ekslusif, yaitu kepercayaan mutlak terhadap wahyu,

ketuhanan Al-Masih, mukjizat Maryam yang melahirkan ketika masih

perawan, serta kepercayaan lain yang masih diyakini oleh golongan

fundamentalis Kristen sampai sekarang.

Namun adapun pendapat secara historis, istilah fundamentalisme

muncul pertama dan populer di kalangan tradisi Barat-Kristen. Namun bukan

berarti dalam Islam tidak dijumpai istilah atau tindakan yang mirip dengan

fundamentalisme yang ada di barat.

Gerakan fundamentalisme awal dalam Islam bisa dirujukkan kepada

gerakan Khawarij, sedangkan representasi gerakan fundamentalisme

kontemporer bisa dialamatkan kepada gerakan Wahabi Arab Saudi dan

Revolusi Islam Iran.

faktor yang melatarbelakangi lahirnya gerakan fundamentalis adalah

situasi politik suatu waktu baik tingkat domestik maupun di tingkat

internasional. Ini dapat dibuktikan dengan munculnya gerakan fundamentalis

pada masa akhir khalifah Ali bin Abi Thalib, di mana situasi dan kondisi sosial

Page 8: MAKALAH AGAMA ISLAM.-fundamentalisdocx

politik tidak kondusif. Pada masa khalifah Ali, perang saudara berkecamuk

hebat antara kelompok Ali dan Muawiyah karena masalah pembunuhan

Utsman.

Dalam keadaan runyam, Khawarij yang awalnya masuk golongan Ali

membelot dan muncul secara independen ke permukaan sejarah klasik Islam.

Dengan latar belakang kekecewaan mendalam atas roman ganas dua kelompok

yang berseteru, mereka berpendapat bahwa Ali dan Muawiyah kafir dan halal

darahnya. Kemudian Ali mereka bunuh, sedangkan Muawiyah masih tetap

hidup.

Sedangkan gerakan muslim fundamentalis Indonesia, lebih banyak

dipengaruhi oleh instabilitas sosial politik. Dimana pada akhir pemerintahan

Soeharto, Indonesia mengalami krisis multidimensi yang cukup akut. Bidang

ekonomi, sosial, politik, dan moral semuanya parah. Yang membuat masyarakat

resah dan kepercayaan terhadap pemerintah dan sistemnya menghilang. Hal ini

juga dirasakan pula oleh golongan muslim fundamentalis. Sehingga setelah

reformasi, kebebasan kelompok terbuka lebar dan mereka pun keluar dari

persembunyian-persembunyian selama ini. Mereka mendirikan kubu-kubu dan

mengkampanyekan penerapan syariat sebagai solusi krisis. Dengan situasi

tersebut mereka diterima di masyarakat karena masyarakat yang telah tidak

percaya lagi terhadap pemerintah. Tidak heran jika banyak tudingan yang

mengatakan bahwa gerakan fundamentalisme Islam merupakan bagian dari

politisasi Islam. Latar belakang tersebut lah yang melahirkan fundamentalis

islam di Indonesia.

2.3. Ciri-ciri Fundamentalis

Dari sekelumit paparan deskriptif historis kemunculan

fundamentalisme Islam, dapat dinyatakan bahwa memang ada beberapa

karakter / ciri khas yang bisa dilekatkan kepada kaum fundamentalis. Secara

umun karakteristik fundamentalisme adalah skriptualisme, yaitu keyakinan

Page 9: MAKALAH AGAMA ISLAM.-fundamentalisdocx

harfiah terhadap kitab suci yang merupakan firman Tuhan dan dianggap tanpa

kesalahan. Dengan keyakinan itu, dikembangkanlah gagasan dasar yang

menyatakan bahwa suatu agama tertentu dipegang secara kokoh dalam bentuk

literal dan bulat tanpa kompromi, pelunakan, reinterpretasi, dan pengurangan.

Ciri-ciri umum dari fundamentalisme Islam menurut Prof. Dr. Mudjahirin

Thohir, M.A, yaitu :

1. Gerakan-gerakan Islam yang secara politik menjadikan Islam sebagai

ideology dan secara budaya menjadikan barat sebagai the others.

2. Memiliki prinsip yang mengarah pada paham perlawanan

(oppotionalisme).

3. Penolakan terhadap hermeneutika, karena pemahaman Alquran sepenuhnya

adalah skriptualistik.

4. Secara epistemologis, dalam wilayah gerakan sosial-politik menolak

pluralisme dan realativisme.

5. Menolak perkembangan historis dan sosiologis, karena dalam pandangan

mereka, “umat manusia yang tengah melakukan aktivitas sejarah di dunia

harus menyesuaikan diri dengan teks Alquran, bukan sebaliknya”.

Dalam beberapa kelompok Islam, di dalamnya terdapat karakteristik

gerakan Islam fundamentalis, diantaranya :

1. Mereka cenderung melakukan interpretasi literal terhadap teks-teks suci

agama dan menolak pemahaman kontekstual atas teks agama karena

pemahaman seperti itu dianggap mereduksi kesucian agama.

2. Mereka menolak pluralisme dan relativisme. Bagi kaum fundamentalis,

pluralism merupakan produk yang keliru dari pemahaman terhadap teks suci.

3. Mereka memonopoli kebenaran atas tafsir agama. Di dalam  khasanah Islam

perbedaan tafsir merupakan suatu yang biasa, sehingga dikenal banyak

mazhab.

4 mahzab terbesar di Indonesia adalah

Page 10: MAKALAH AGAMA ISLAM.-fundamentalisdocx

a. Ikhwanul Muslimin

b. Salafi atau Wahabi

c. Hizbut Tahrir

d. Habib.

4. Setiap gerakan fundamentalisme hampir selalu dapat dihubungkan dengan

fanatisme, eksklusifisme, intoleran, radikalisme, dan militanisme..

Beberapa karakteristik lain dari gerakan fundamentalisme Islam, yaitu :

1. Lazimnya kelompok ini memiliki perilaku yang eksklusif, tertutup, dan

mencurigai kelompok lain.

2. Mempunyai prinsip interpretasi ajaran agama yang berbeda atau

berseberangan dengan tradisi yang berlaku.

3.   Berkat keyakinan akan kebenaran pemahamannya tentang ajaran agama,

kelompok fundamentalis selalu aktif menyebarkan pahamnya, agresif

dalam merekrut pengikut baru, dan sebagainya.

4.   Keyakinan akan perlunya upaya yang sungguh-sungguh (jihad) dalam

mencapai keselamatan hidup baik di dunia ataupun di akhirat menjadikan

kelompok fundamentalis senantiasa giat dan militan melakukan segala

aktifitasnya.

2.4. Fundamentalis Menurut Islam

Kata islam berasal dari bahasa Arab yang diambil dari kata slima atau

aslama yang mengandung arti berserah diri, patuh, taat. Menurut Razi Ahmad,

kata islam merupakan kata jadian bahasa Arab salama yang berarti menjadi

tenteram, menjadi tenang, untuk melaksanakan tugas, menjadi jujur dan betul-

betul damai. Dengan kata lain islam bermakna kedamaian, keselamatan,

keamanan, dan penyelamatan.

Dengan pengertian yang demikian, mestinya islam sangat anti

kekerasan dalam segala jenisnya, islam sangat tidak menyukai cara-cara

kekerasan atas nama apapun, termasuk atas nama agama/Tuhan.

Page 11: MAKALAH AGAMA ISLAM.-fundamentalisdocx

Di dalam ajaran islam, baik yang bersumber dari Al-Qur’an maupun

Hadits, banyak dijumpai doktrin-doktrin yang sangat anti-kekerasan.

Misalnya Firman Allah berikut ini:

“Tidak ada paksaan dalam agama. Sesungguhnya telah jelas jalan yang

benar dan sesat”

(QS, 2:256)

“Kami tetapkan bagi bani Israil bahwa barang siapa yang membunuh

seorang manusia kecuali karena orang itu membunuh antara membuat

kerusakan di muka bumi maka seolah-olah ia telah membunuh manusia secara

keseluruhan. Dan jika seseorang memelihara suatu kehidupan manusia maka

seolah-olah ia telah memelihara kehidupan seluruh manusia”.

(QS, 5:32)

“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, kecuali untuk menjaga rahmat

bagi semesta alam”.

(QS, 21:107)

Namun demikian, didalam Al-Qur’an juga terdapat ‘pijakan’ yang

menjustifikasi orang untuk bisa melakukan kekerasan atau minimal terdapat

ayat yang mengandung potensi untuk dipergunakan sebagai landasan

melakukan kekerasan.

Ayat-ayat tersebut menurut Machasin, antara lain:

“Wahai orang-orang yang beriman masuklah ke dalam (agama) Islam

secara keseluruhan”.

(QS, 2:208)

“Kemudian apabila telah habislah bulanbulan yang dihormati itu maka

bunuhlah orang-orang Musyrik itu di mana saja kamu menemuinya, tawanlah

Page 12: MAKALAH AGAMA ISLAM.-fundamentalisdocx

mereka, dan kepunglah mereka, serta awasilah mereka di tiap-tiap tempat

mengawas. Kemudian jika mereka bertaubat dan mendirikan sholat serta

memberi zakat, maka lepskanlah mereka. SesungguhnyaAllah Maha

Pengampun, lagi Maha Mengasihani”.

(QS, 9:5)

“Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan hari

akhir, tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Allah dan Rasul-

Nya, dan tidak beragama dengan agama yang benar, yaitu dari orang-orang

yang diberi kitab, sampai mereka membayar “jizyah” dengan patuh, sedang

mereka dalam kedamaian tunduk”.

(QS, 9:29)

2.5. Fundamentalis di Indonesia

Munculnya gerakan keagamaan yang berkarakter fundamentalis

merupakan fenomena penting yang turut mewarnai citra Islam kontemporer di

Indonesia. Fundamentalis di Indonesia sendiri bemula pada saat zaman akhir

pemerintahan presiden soeharto menjelang reformasi dimana terjadi krisis yang

sangat besar di Indonesia. Dimana hal itu lah yang memicu hadirnya dan

lahirnya fundamentalis Islam di Indonesia karena masyarakat sudah kehilangan

kepercayaan terhadap pemerintah pada masa itu dan dampaknya sampai

sekarang. Istilah Islam fundamentalis sebagai sebuah kesatuan dari berbagai

fenomena sosial keagamaan kelompok-kelompok muslim merupakan hal yang

demikian kompleks. Islam fundamentalis tidak sepenuhnya mampu

mendiskripsikan fenomena yang beragam atas gerakan-gerakan keagamaan

yang muncul di Indonesia.

Berdasarkan karakteristik yang menjadi platform gerakan

fundamentalis di Indonesia terdapat.

Beberapa kelompok yang diasumsikan sebagai kelompok Islam fundamentalis

di antaranya :

Page 13: MAKALAH AGAMA ISLAM.-fundamentalisdocx

1. Forum Komunikasi Ahlusunnah Wal Jamaah (FKAWJ)

2. Front Pembela Islam (FPI)

3. Hizbut Tahrir Indonesia (HTI)

4. Laskar Jihad.

5. Majlis Mujahidin Indonesia (MMI)

Secara umum dapat diidentifikasi landasan ideologis yang dijumpai

dalam gerakan-gerakan tersebut :

1. Kembali pada al-Quran dan sunnah. Dalam konsep ini umat Islam

diperintahkan untuk kembali kepada akar-akar Islam awal dan praktik nabi

yang puritan dalam mencari keaslian (otentitas) dan pembaruan. Jika umat

Islam tidak kembali ke ‘jalan yang benar’ dari para pendahulu mereka maka

mereka niscaya tidak akan selamat. Kembali kepada al-Quran dan Sunnah

dipahami secara skriptual dan totalistik.

2. Konsep Din wa Daulah (agama dan negara). Dalam konsep ini Islam

dipahami sebagai sistem hidup total, yang secara universal dapat diterapkan

pada semua keadaan, waktu, dan tempat. Pemisahan antara agama dan

negara tidak dapat diterima oleh kelompok fundamentalis, sehingga agama

dan negara dipahami secara integralistik.

3. Menempatkan jihad sebagai instrumen gerakan. Umat Islam diperintahkan

untuk membangun masyarakat ideal sebagaimana telah digariskan dan

sesuai dengan syariat Islam. Dengan demikian diperlukan adanya upaya

menghancurkan kehidupan jahiliyah dan menaklukkan kekuasaan-

kekuasaan duniawi melalui jihad atau perang suci.

4. Berpegang teguh pada kedaulatan syariat Islam. Tujuan utama umat Islam

adalah menegakkan kedaulatan Tuhan di muka bumi ini. Tujuan ini biasa

dicapai dengan membangun tatanan Islam yang memposisikan syariat

sebagai undang-undang tertinggi.

5. Puritanisme dan keadilan sosial. Nilai-nilai budaya barat ditolak karena

dianggap sesuatu yang asing bagi Islam. Perlawanan terhadap Barat yang

Page 14: MAKALAH AGAMA ISLAM.-fundamentalisdocx

hagemonik dan menentang keterlibatan mendalam dari pihak Barat untuk

urusan dalam negeri negara-negara Islam.

Ideologi-ideologi itulah yang menyatukan gerakan-gerakan Islam di

berbagai negara termasuk Indonesia. Yang membedakan di antara mereka

barangkali terletak pada bentuk artikulasi gerakan. Dalam hal ini mereka

tergantung pada problem yang dihadapi di negara masing-masing. Di Indonesia

sendiri, antara Hizbut Tahrir Indonesia, Majelis Mujahidin Indonesia, dan Front

Pembela Islam memiliki kesamaan ideologi, namun cara menterjemahkan

ideologi dan praktik gerakannya satu sama lain berbeda-beda. Sehingga dengan

kata lain kelompok satu dengan kelompok lainnya penyrbarannya yang

menggunakan cara-cara yang berbeda-beda.

2.6. Cara Menyikapi Fundamentalis

Kaum fundamentalis memiliki sikap positif dan juga sikap negatif.

Dimana sikap ini lah yang mereka sering perlihatkan. Adapun sikap tersebut

sebagai berikut :

1. Sikap Positif

Sikap positif kaum fundamentalis antara lain: taat, setia, berpegang

teguh pada idiologinya, kerja tim, ikatan solidaritas yang cukup tinggi,

militan dan rela menerima resiko dari sebuah perjuangan.

2. Sikap Negatif

Sikap negatif kaum fundamental antara lain : rigid, literalis, lebih

menekankan simbol-simbol keagamaan dari pada substansinya, yakin

bahwa pandangan yang paling benar, yang tidak sejalan dianggap salah,

kehidupan mereka terkesan kolot, kuno dan cenderung nyeleneh, dan

cenderung memaksakan kehendak.

Dari sikap diatas kita harus bisa menyikapi fundamentalis yang sekarang

mulai mempengaruhi orang-orang banyak agak bergabung bersama mereka.

Adapun sikap kita dalam menyikapi fundamentalis adalah sebagai berikut :

Page 15: MAKALAH AGAMA ISLAM.-fundamentalisdocx

1. Kita harus terbuka dengan fenomena fundamentalis yang terjadi.

2. Kita harus kritis dalam menyikapi hal yang terjadi karena fenomena

fundamentalis.

3. Kita harus peka terhadap kejadian yang terjadi disekitar kita jangan lah

acu tak acu dengan kejadian yang sedang terjadi disekitar kita.

4. Kita harus banyak mencari informasi tentang fenomena-fenomena apa

saja yang terjadi disekitar kita jika kita tak tau maka kita akan mudah

terjerumus dan mengikuti hal-hal yang dianggap tidak baik dan tidak

wajar.

5. Kita harus bisa memilah mana yang baik dan mana yang buruk menurut

agama dan sesuai keyakinan kita.

Fanatik terhadap agama memang diperlukan namun fanatik yang

terlalu dan tidak mau menerima pandangan lain itu yang salah, karena Islam

mengajarkan toleransi. Menurut kami, kita tidak boleh serta merta menolak

kaum fundamentalis selama masih dalam koridor yang rasional dan tidak

merugikan orang lain. Namun, kita juga jangan terhasut oleh doktrin-doktrin

yang mengatasnamankan agama untuk kekerasan. Sekaran gkembali ke diri kita

sendiri apakah hal yang kita lihat dan kita saksikan baik untuk kita atau tidak

ambil sisi positifnya saja yang negatif dibuang atau diubah ke sisi positif yang

benar menurut agama dan masyarakat serta tempat mengaplikasikan

dimasyarakat.

Page 16: MAKALAH AGAMA ISLAM.-fundamentalisdocx

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Dari makalah yang telah dipaparkan di atas, dapat diambil kesimpulan :

Fundamentalisme merupakan paham dimana para penganutnya berusaha

untuk memperjuangkan atau menerapkan apa yang dianggap mendasar.

Fundamentalisme Islam yang terjadi di Indonesia saat ini muncul dalam

gerakan-gerakan maupun organisasi yang berlafashkan Islam seperti

misalnya Hizbut Tahrir Indonesia, Majelis Mujahidin Indonesia, dan Front

Pembela Islam di mana tiap-tiap organisasi memiliki ideologi yang hampir

sama tapi cara praktik yang mereka gunakan berbeda-beda.

Istilah fundamentalisme yang kerap diidentikkan dengan tindakan

terorisme dan radikalisme merupakan suatu pendapat yang keliru karena

makna fundamentalis Islam bukan berarti seseorang sebagai teroris, tetapi

muslim yang bersedia melaksanakan nilai-nilai yang terkandung dalam al-

Quran dan Sunnah Nabi secara konsisten. Justru ajaran Islam bersikap

toleran dan membawa rahmat bagi umat manusia dan seluruh alam.

Fundamentalis di Indonesia sendiri bemula pada saat zaman akhir

pemerintahan presiden soeharto menjelang reformasi dimana terjadi krisis

yang sangat besar di Indonesia. Dimana hal itu lah yang memicu hadirnya

dan lahirnya fundamentalis Islam di Indonesia karena masyarakat sudah

kehilangan kepercayaan terhadap pemerintah pada masa itu dan

dampaknya sampai sekarang.

Untuk menyikapi sikap kelompok Islam fundamentalis ini seharusnya sikap

kita terbuka dan kritis. Terbuka dalam menerima fenomena

fundamentalisme sebagai kebebasan berfikir dan berekspresi dan kritis

Page 17: MAKALAH AGAMA ISLAM.-fundamentalisdocx

apabila tindakan mereka telah jauh menyimpang dan melanggar hak asasi

umat muslim yang lain.

Fanatik terhadap agama memang diperlukan namun fanatik yang terlalu

dan tidak mau menerima pandangan lain itu yang salah, karena Islam

mengajarkan toleransi. Menurut kami, kita tidak boleh serta merta menolak

kaum fundamentalis selama masih dalam koridor yang rasional dan tidak

merugikan orang lain. Namun, kita juga jangan terhasut oleh doktrin-

doktrin yang mengatasnamankan agama untuk kekerasan. Sekaran

gkembali ke diri kita sendiri apakah hal yang kita lihat dan kita saksikan

baik untuk kita atau tidak ambil sisi positifnya saja yang negatif dibuang

atau diubah ke sisi positif yang benar menurut agama dan masyarakat serta

tempat mengaplikasikan dimasyarakat.

3.2. Saran

Sebaiknya kita sebagai orang awam yang belum mengerti apa itu

fundamentalis harus banyak-banyak mencari informasi tentang fundamentalis

tersebut agar kita mengerti dan tahu apa itu sebenarnya fundamentalis dan

bagaimana fundamentalis itu menurut islam agar kita tidk terhasut dan malah

ikut-ikutan menjadi kaum fundamentalis. Serta jika telah mengetahui dan

mengerti nantinya kita bisa menyikapi terhadap fundamentalis tersebut. Dan

memberikan info tersebut agar orang lain terutama orang-orang disekitar kita

tidak ikut-ikutan menjadi kaum fundamentalis.

Page 18: MAKALAH AGAMA ISLAM.-fundamentalisdocx

DAFTRA PUSTAKA

Afrianto Daud. 2006. Varian-varian Fundamentalisme Islam di Indonesia . Diakses

dari http://afriantodaud.multiply.com/reviews/item/2 pada 28 November 2015

Bruce, Steve. 2000. Fundamentalisme. Pertautan Sikap Keberagaman dan

Modernitas. Jakarta: Erlangga.

Didik Harianto. 2007. Fundamentalisme Islam. Diakses dari

http://didikharianto.wordpress.com/2007/01/01/fundamentalisme-islam/ pada 28

November 2015

https://ganieindraviantoro.wordpress.com/kuliah/semester-1/islamic-religion-

education/fundamentalisme-islam/ diakses pada 1 Desmber 2015

Montgomery W., William. 1997. Fundamentalisme Islam dan Modernitas

(terjemahan Taufik Adnan Amal). Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Sudrajat, Ajat, dkk. 2008. Din al-Islam Pendidikan Agama Islam di Perguruan

Tinggi Negeri Umum. Yogyakarta: UNY Press