sistem ekonomi islam: perhitungan bagi hasil (profit

71
SISTEM EKONOMI ISLAM: PERHITUNGAN BAGI HASIL (PROFIT SHARING DAN REVENUE SHARING) DI PEGADAIAN SYARIAH Studi Kasus Pegadaian Syariah cabang Kusumanegara di Yogyakarta SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata I Disusun Oleh: Yuniarti Pamili NIM 11240117 Pembimbing: Dra. Hj. Mikhriani, M. M. NIP 19640512 200003 2 001 JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS DAKWAHDAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2016

Upload: others

Post on 20-Oct-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SISTEM EKONOMI ISLAM: PERHITUNGAN BAGI HASIL (PROFIT

SISTEM EKONOMI ISLAM: PERHITUNGAN BAGI HASIL (PROFIT

SHARING DAN REVENUE SHARING) DI PEGADAIAN SYARIAH

Studi Kasus Pegadaian Syariah cabang Kusumanegara di Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Strata I

Disusun Oleh:

Yuniarti Pamili

NIM 11240117

Pembimbing:

Dra. Hj. Mikhriani, M. M.

NIP 19640512 200003 2 001

JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS DAKWAHDAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2016

Page 2: SISTEM EKONOMI ISLAM: PERHITUNGAN BAGI HASIL (PROFIT
Page 3: SISTEM EKONOMI ISLAM: PERHITUNGAN BAGI HASIL (PROFIT
Page 4: SISTEM EKONOMI ISLAM: PERHITUNGAN BAGI HASIL (PROFIT
Page 5: SISTEM EKONOMI ISLAM: PERHITUNGAN BAGI HASIL (PROFIT

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk

Jurusan Manajemen Dakwah

Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 6: SISTEM EKONOMI ISLAM: PERHITUNGAN BAGI HASIL (PROFIT

vi

MOTTO

ئبلئنأكلهقبلوا سرونٱلذ ٤١ونحنعصبةإنبإذالخ

14. Mereka berkata: "Jika ia benar-benar dimakan serigala, sedang kami golongan

(yang kuat), sesungguhnya kami kalau demikian adalah orang-orang yang merugi"

Maksudnya: menjadi orang-orang pengecut yang hidupnya tidak ada artinya.

Page 7: SISTEM EKONOMI ISLAM: PERHITUNGAN BAGI HASIL (PROFIT

vii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim

Alhamdulillah, segala puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat

Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat, taufik dan hidayahnya sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Sistem Ekonomi Islam:

Perhitungan Bagi Hasil (Profit Sharing dan Revenue Sharing ) di Pegadaian

Syariah (Studi Kasus di Pegadaian Syariah Cabang Kusumanegara Yogyakarta)”.

Sholawat dan salam selalu tercurah kepada tauladan kita Nabi Muhammad SAW

beserta keluarga, sahabat dan para pengikutnya hingga akhir zaman.

Skripsi ini disusun sebagai syarat tugas akhir guna memperoleh gelar

sarjana strata satu pada Jurusan Manajemen Dakwah Fakultas Dakwah dan

Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta dan diharapkan

dapat bermanfaat bagi tempat penelitian dan khususnya bagi kalangan akademisi

Manajemen Dakwah. Penelitian skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan

dari berbagai pihak sehingga skripsi dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena

itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr.H.Machasin M.A selaku Rektor (Pgs) Universitas Islam Negeri

Sunan Kalijaga Yogyakarta.

2. Dr. Nurjannah, M.Si, selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

3. Drs. M Rasyid Ridla, M.Si, selaku ketua Jurusan Manajemen Dakwah

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Page 8: SISTEM EKONOMI ISLAM: PERHITUNGAN BAGI HASIL (PROFIT

viii

4. Drs. M Rasyid Ridla, M.Si, selaku pembimbing akademik yang selalu

memberikan arahan dan motivasi kepada peneliti.

5. Dra. Hj. Mikhriani, MM, selaku pembimbing skripsi yang telah banyak

pengarahan, bimbingan, dan nasihat dari awal hingga akhir penyusunan

skripsi ini.

6. Para Dosen Jurusan Manajemen Dakwah dan Jurusan lain yang telah

memberikan ilmunya kepada peneliti.

7. Karyawan Fakultas Dakwah dan Komunikasi khususnya Jurusan

Manajemen Dakwah yang telah membantu dan mempermudah peneliti

segala syarat yang dibutuhkan oleh akademik.

8. Ibu Marmi, SIP selaku pimpinan di Pegadaian Syariah cabang

Kusumanegara, Yogyakarta yang telah memberikan waktu dan

kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian.

9. Mbak Putri Kusumadewi dan Mbak Syarifah yang telah membantu dalam

memberikan data melalui penggadaian produk di Pegadaian Syariah

cabang Kusumanegara.

10. Ibu Jihan Halimatuzzahra, yang selalu memberikan motivasi, dorongan

dan perbekalan ilmu-ilmu baru dan pengetahuan baru.

11. Pak Bayu Kusuma, yang sudah memberikan motivasi dan dorongan dalam

mendapatkan ilmu baru.

12. Rama dan Biyung yang senantiasa mendoakan aku di setiap saat dan

setiap waktu, serta menjadi malaikat yang tak bersayap dalam hidupku.

Page 9: SISTEM EKONOMI ISLAM: PERHITUNGAN BAGI HASIL (PROFIT

ix

13. Yuli, Nabil dan Halimah yang selalu memberikan semangat dan dorongan

dalam setiap langkahku.

14. Teman-teman Batik Farhat yang selalu memberikan canda tawa dan

semangat dalam melakukan aktivitas.

15. Teman-temanku Manajemen Dakwah Angkatan 2011 yang telah

mendukung dalam menyelesaikan skripsi.

16. Serta pihak yang telah mendukung, yang tidak bisa disebutkan satu

persatu. Terima kasih atas bantuannya.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, masih terdapat

kekurangan dan kesalahan baik segi tata tulis maupun isinya. Peneliti dengan

senang hati menerima kritik dan saran demi kebaikan skripsi ini.

Semoga skripsi ini menjadi karya yang bermanfaat bagi berbagai pihak.

Amin... ya rabbal ‘alamin.

Yogyakarta, 24 Maret 2016

Peneliti

Yuniarti Pamili

NIM : 11240117

Page 10: SISTEM EKONOMI ISLAM: PERHITUNGAN BAGI HASIL (PROFIT

x

ABSTRAK

Yuniarti Pamili, 2016. Sistem Ekonomi Islam: Perhitungan Bagi Hasil (Profit

Sharing dan Revenue Sharing) di Pegadaian Syariah (Studi Kasus Pegadaian

Syariah cabang Kusumanegara di Yogyakarta). Skripsi, Manajemen Dakwah,

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Tujuan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu 1. untuk mengetahui tentang

sistem ekonomi Islam pada Pegadaian Syariah cabang Kusumanegra, 2. Untuk

mengetahui tentang penerapan perhitungan bagi hasil (profit sharing dan revenue

sharing) pada Pegadaian Syaria cabang Kusumanegara di Yogyakarta.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Di dalam penelitian

tersebut bmenggunakan uji triangulasi. Sehingga data yang diperoleh dapat teruji

berdasarkan uji reabilitas dan uji validitas. Sehingga penerapan metode kualitatif

tersebut berdasarkan teknik pengumpulan data berdasarkan wawancara,

dokumentasi dan observasi.

Hasil dari penelitian berdasarkan rumusan masalah dan tujuannya yaitu 1. Dalam

penerapan sistem ekonomi Islam pada Pegadaian Syariah hanya terdapat satu

karakteristik yaitu al-waqiiyah, 2. Berdasarkan penerapan perhitungan bagi hasil

yang ada pada Pegadaian Syariah yaitu menerapkan revenue sharing.

Kata Kunci : Sistem Ekonomi Islam, Bagi Hasil

Page 11: SISTEM EKONOMI ISLAM: PERHITUNGAN BAGI HASIL (PROFIT

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... ii

SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI ................................................................ iii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN............................................................ iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... v

MOTTO ........................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii

ABSTRAK ....................................................................................................... x

DAFTAR ISI .................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv

BAB I: PENDAHULUAN ......................................................................... 1

A. Penegasan Judul........................................................................ 1

B. Latar Belakang.......................................................................... 4

C. Rumusan Masalah .................................................................... 6

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .............................................. 6

E. Tinjauan Pustaka ...................................................................... 7

F. Kerangka Teori ......................................................................... 9

1. Sistem Ekonomi Islam ........................................................ 9

a. Pengertian Sistem Ekonomi Islam................................ 11

b. Karakteristik Ekonomi Islam ........................................ 11

2. Perhitungan Bagi Hasil ....................................................... 17

Page 12: SISTEM EKONOMI ISLAM: PERHITUNGAN BAGI HASIL (PROFIT

xii

a. Profit Sharing ............................................................... 17

b. Revenue Sharing ........................................................... 21

c. Operating Risk dan Ketidakpastian Arus Kas .............. 24

G. Metode Penelitian ..................................................................... 26

1. JenisPenelitian ...................................................................... 26

2. Subyek dan Obyek Penelitian ............................................... 26

3. Metode Pengumpulan Data .................................................. 27

4. Metode Analisis Data ........................................................... 30

5. Keabsahan Data .................................................................... 30

H. Sistematika Pembahasan .......................................................... 33

I. Kerangka Berfikir ..................................................................... 35

BAB II: GAMBARAN UMUM PEGADAIAN SYARIAH CABANG

KUSUMANEGARA ........................................................................................ 36

A. Sejarah PT. Pegadaian (Persero) .............................................. 36

B. Latar Belakang Pegadaian PT. Persero .................................... 37

C. VisidanMisi .............................................................................. 37

D. Budaya Kerja ............................................................................ 38

E. Daftar Pinjaman Berdasarkan Golongan .................................. 39

F. Struktur Organisasi Unit Pelayanan ......................................... 40

G. Struktur Organisasi Kantor Cabang Wilayah ........................... 41

BAB III: SISTEM EKONOMI ISLAM: PERHITUNGAN BAGI HASIL

(PROFIT SHARING DAN REVENUE SHARING) DI PEGADAIAN

Page 13: SISTEM EKONOMI ISLAM: PERHITUNGAN BAGI HASIL (PROFIT

xiii

SYARIAH (Studi Kasus Pegadaian Syariah cabang Kusumanegara di

Yogyakarta) ………………………. 43

A. Penerapan Karakteristik Sistem Ekonomi Islam ...................... 43

B. Penerapan Perhitungan Bagi Hasil ........................................... 65

BAB IV: PENUTUP ..................................................................................... 75

A. Kesimpulan ............................................................................... 75

B. Kritik dan Saran ........................................................................ 76

1. Krtik .................................................................................... 76

2. Saran ................................................................................... 76

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 14: SISTEM EKONOMI ISLAM: PERHITUNGAN BAGI HASIL (PROFIT

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 : Jurnal Kajian Pustaka ................................................................... 7

Tabel 2.2 : Daftar Pinjaman Berdasarkan Golongan ..................................... 39

Page 15: SISTEM EKONOMI ISLAM: PERHITUNGAN BAGI HASIL (PROFIT

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 : Penentuan Bagi Keuntungan 21

Gambar 1.2 : Penentuan Nisbah Bagi Hasi Pendapatan 23

Gambar 1.3 : Alur Triangulasi 32

Gambar 1.4 : Skema Kerangka Berfikir 34

Gambar 2.5 : Struktur Organisasi ................................................................ 39

Gambar 2.6 : Struktur Organisasi ................................................................ 40

Gambar 3.7 : Skema alur pegadaian syariah ............................................... 41

Page 16: SISTEM EKONOMI ISLAM: PERHITUNGAN BAGI HASIL (PROFIT

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Penegasan Judul

Untuk menghindari kesalahpahaman dalam memahami judul skripsi

yang berjudul “Sistem Ekonomi Islam: Perhitungan Bagi Hasil (Profit

Sharing dan Revenue Sharing) di Pegadaian Syariah (studi kasus pada

Pegadaian Syariah cabang Kusumanegara di Yogyakarta)” peneliti

membatasi istilah-istilah yang ada pada judul sebagai berikut:

1. Sistem Ekonomi Islam

a. Sistem Ekonomi

Suatu kesatuan mekanisme dan lembaga pengambilan keputusan

yang mengimplementasikan keputusan terhadap produksi, distribusi, dan

konsumsi dalam suatu daerah atau wilayah. 1 Sistem ekonomi tersebut

berdasarkan aplikasi dari pengambilan keputusan dalam suatu produk.

Sehingga pada poduk, distribusi dan konsumsi dapat diaplikasikan dalam

lembaga tersebut.

b. Ekonomi Islam

Kata ekonomi berasal dari kata Yunani, oikos dan nomos. Kata

oikos berarti rumah tangga (house-hold), sedangkan kata nomos memiliki

arti mengatur. Maka secara garis besar ekonomi diartikan sebagai aturan

rumah tangga, atau manajemen rumah tanggga. Adapun Islam berarti juga

damai ataupun selamat. Ekonomi Islam dibangun atas dasar agama Islam,

1 Syed Nawab Haider, Menggagas Ilmu Ekonomi Islam (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

2009), hlm. 2.

Page 17: SISTEM EKONOMI ISLAM: PERHITUNGAN BAGI HASIL (PROFIT

2

karena merupakan bagian yang tak terpisahkan (integral) dari agama

Islam.2

2. Perhitungan Bagi hasil (profit sharing dan revenue sharing)

Bagi hasi berdasarkan perhitungannya yaitu bagi hasil yang

dihitung dengan menggunakan konsep revenue sharing dan bagi hasil

dengan menggunakan profit/loss sharing.3

Bagi hasil tersebut dilihat

berdasarkan teknik perhitungannya. Terdadapat 2 (dua) macam

perhitungannya yaitu:

a. Profit Sharing

Dasar perhitungan bagi hasil dengan menggunakan profit

sharing merupakan bagi hasil yang dihitung dari laba/rugi usaha.4

Perhitungan dari profit sharing dilandaskan pada perhitungan laba

yang paling akhir. Paling akhir di sini, dikatakan apabila dari pihak

pemodal mengalami kerugian maka peminjam juga akan ikut terlibat

di dalamnya. Terlibat di sini yaitu ikut bertanggung jawab dalam

pengambilan resiko.

b. Revenue sharing

Dasar perhitungan bagi hasil yang menggunakan revenue

sharing adalah perhitungan bagi hasil yang didasarkan atas penjualan

2 Fauzia dan Ika Yunia, Prinsip dasar Ekonomi Islam : Perspektif Maqashid al Syari’ah

(Jakarta: Kencana, 2014), hlm. 2.

3 Ismail, Perbankan Syariah Cet. 1(Jakarta: Kencana, 2011), hlm. 98.

4Ibid., hlm. 99.

Page 18: SISTEM EKONOMI ISLAM: PERHITUNGAN BAGI HASIL (PROFIT

3

dan/atau pendapatan kotor usaha sebelum dikurangi dengan biaya.5

Perhitungan bagi hasil revenue sharing berlandarkan pada laba kotor

atau yang biasa di sebut bruto. Dari revenue sharing diartikan sebagai

income atau dengan kata lain pemasukkan pendapatan dalam lembaga.

3. Pegadaian Syariah Cabang Kusumanegara di Yogyakarta

Pegadaian syariah cabang Kusumanegara di Yogyakarta memiliki

slogan yaitu “mengatasi masalah tanpa masalah” pegadaian syariah ini

datang di tengah-tengah masyarakat untuk memenuhi kebutuhan

masyarakat untuk membantu kesulitan dalam hal keuangan.6 Pegadaian

syariah berdiri di jl. Kusumanegara masih tergolong pegadaian yariah

yang berumur muda, atau dengan kata lain, pendiriannya belum tergolong

lama. Pegadaian syariah juga memiliki berbagai jenis usaha dagang

dengan produk-produk yang telah disediakan.

Berdasarkan penegasan judul di atas, maka dapat ditarik dalam satu

kesatuan dalam pemaknaan dari judul yang diambil. Penjelasannya yaitu

sistem ekonomi Islam pada pegadaian syariah di Jl. Kusumanegara dengan

menggunakan dasar-dasar perhitungan bagi hasil. Bagi hasil yang tertera di

dalammya yaitu menyangkut profit sharing dan revenue sharing sehingga

dapat terlihat secra pasti dilihat melalui bagi hasilnya.

5Ibid., hlm.98.

6http://d-vidsu.blogspot.co.id/2012/03/profil-dan-layanan-pegadaian-syariah.html?m=1

diakses pada tanggal 25 November 2015.

Page 19: SISTEM EKONOMI ISLAM: PERHITUNGAN BAGI HASIL (PROFIT

4

B. Latar Belakang Masalah

Ekonomi bergerak pada ruang lingkup Islam. Dewasa ini,

perekonomian digemparkan sebagai pencapaian dalam mendapatkan suatu

usaha. Sistem ekonomi Islam yang terikat dengan Pegadaian Syariah

memberikan kesan positif. Terdapat aturan yang menyinggung mengenai hal

pendalaman dari nilai keislaman yang tersebar di dalam masyarakat. Tidak

sedikit masyarakat memberikan nilai Islam dengan memberikan berbagai

perbekalan dari ajaran islam.

Sistem ekonomi Islam dari dalam perusahaan, dapat dijadikan sebagai

tolok ukur dalam menjamin kualitas yang baik pada perusahaan tersebut.

Berkaitan dengan bagi hasil, Perusahaan akan lebih mudah dalam

memperhitungkan pendapatan yang diperoleh dari hasil nisbah yang telah

ditentukan.

Bagi hasil adalah pembagian atas hasil usaha yang telah dilakukan

oleh pihak-pihak yang melakukan perjanjian yaitu pihak nasabah dan pihak

bank syariah. Bagi hasil dilakukan berdasarkan margin yang telah ditetukan.

Bagi hasil tersebut terdapat 2 macam yaitu profit sharing dan revenue

sharing. Keduanya sama2 membahas mengenai bagi hasil dengan perbedaan

maksud. Pengaplikasian mengenai bagi hasil dengan perhitungan profit

sharing yaitu laba bersih. Keuntungan setelah pengurangan operasional pihak

perusahaan. Sedangkan perhitungan dengan revenue sharing yaitu laba kotor.

Laba kotor tersebut diambil dari pembagian keuntungan sebelum dikurangi

Page 20: SISTEM EKONOMI ISLAM: PERHITUNGAN BAGI HASIL (PROFIT

5

beban atau operasinal perusahaan. Revenue sharing diartikan sebagai income

atau pendapatan dalam perusahaan.

Terkait dengan perekonomian baik yang regional, lokal maupun

nasional sangatlah penting untuk diperhatikan. Dengan berbagai peran dan

fungsi di dalamnya sehingga dianggap mampu untuk memperkuat hasil dari

perekonomian Indonesia saat ini. Guna dijadikan sebagai sumber daya saing

dengan negara lain. Peran terhadap perkembangan perekonomian yang perlu

dibenahai dalamnegri yaitu terdapat pada sumber daya manusianya. Peran

sumber daya manusia dijadikan sebagai tolok ukur dalam menggapai impian

perekonomian. SDM dipercaya mampu dalam mengatasi segala kegundahan

dalam menghadapi perekonomian baik yang regional, lokal maupun

nasional.

Selain peran yang mampu menggerakkan perekonomian tersebut,

juga terkait mengaenai fungsinya. Bangsa Indonesia merupakan negara yang

berkembang. Dengan perkembangan yang diruntuti dengan perekonomian,

terdapat fungsi yang ada di dalamnya. Fungsi dari peran pada perkembangan

ekonomi regional, lokal maupun nasional yaitu memajukan perekonomian

dengan memanfaatkan SDM yang berperan penting di dalamnya. Fungsi

tersebut dianggap mampu dalam melakukan persaingan dengan negara lain.

SDM yang kreatif dan memiliki intelektual yang tinggi dianggap mampu

dalam menggais potensi dalam fungsi yang sebenarnya. Potensi dapat digali

dengan berdasarkan kemampuan yang dimilikinya serta memanfaatkan

peluang yang ada dalam negri. Siapapun orangnya, dengan modal menggali

Page 21: SISTEM EKONOMI ISLAM: PERHITUNGAN BAGI HASIL (PROFIT

6

potensi yang ada, mampu menjadikan peran menuju fungsi yang saling

berkaitan erat. Mengenai hal tersebut, peneliti merasa tertarikdengan judul

Sistem Ekonomi Islam: Perhitungan Bagi Hasil (Profit Sharing dan Revenue

Sharing) di Pegadaian Syariah (studi kasus Pegadaian Syariah cabang

Kusumanegara).

C. Rumusan masalah

1. Bagaimana karakteristik sistem ekonomi Islam pada Pegadaian Syariah

cabang Kusumanegara di Yogyakarta?

2. Bagaimana penerapan perhitungan bagi hasil (profit sharing dan revenue

sharing) pada Pegadaian Syariah cabang Kusumanegara di Yogyakarta?

D. Tujuan dan kegunaan penelitian

1. Tujuan penelitian

a. Mengetahui tentang karakteristik sistem ekonomi Islam pada

Pegadaian Syariah cabang Kusumanegara di Yogyakarta.

b. Mengetahui tentang penerapan perhitungan bagi hasil (profit sharing

dan revenue sharing) pada Pegadaian Syariah cabang Kusumanegara

di Yogyakarta.

2. Keguanaan penelitian

Secara umum kegunaan penelitian ini terbagi ke dalam dua hal,

yakni sebagaimana berikut ini:

a. Secara teoritis diharapkan dari penelitian tersebut memiliki kegunaan

sebagai sumber wawasan tambahan terutama untuk jurusan

Page 22: SISTEM EKONOMI ISLAM: PERHITUNGAN BAGI HASIL (PROFIT

7

Manajemen Dakwah tentang sumber materi yang berkaitan

mengenai ekonomi islam pada profit sharingdan revenue sharing.

b. Secara praktis diharapkan dari penelitian tersebut memiliki kegunaan

sebagai pengembangan bagi pegadaian Syariah CPS Jl.

Kusumanegara.

E. Tinjauan pustaka

No Pemulis Metodologi Judul Penelitian dan

sumber Hasil penelitian

1

Gianni De

Fraja and

Paola

Valbonesi

Metode

observasi

literatur

Revenue sharing rules

for international

telephony7

Sumber: Journal of

Regulatory

Economics, volume

20, tahun 2001

Dilihat dari revenue sharing

terdapat hasil dari sistem RAR

yang ditentukan dengan harga

rendah pada ITTF. Karena di

bawah RAR dijadikan sebagai

timbal balik berdasarkan harga

pengisisan untuk mengakses

dalam satu jaringan sebagai

pengisian harga untuk

konsumen terakhir. berdasarkan

implikasi RAR dijadikan

sebagai kenaikan salah satu

harga dalam mengakses

jaringan ditentukan berdasarkan

kenaikan penginputan biaya

milik sendiri. Selain itu

dijadikan sebagai pengurangan

yang intensif untuk permintaan

atau menawar kenaikan

pengaksesan.

2

Anirban

Saha,

Samarjit

Kar,

Manoranjan

Maiti

Observasi

literatur

Multi item fuzzy-

stochastic supply

chain models for long-

term contracts with a

profit sharing scheme8

Profit sharing pada jurnal

tersebut dijadikan sebagai

skema yang memiliki tujuan

ruang lingkup pemasaran dan

pengoperasian.dalam

mempromosikan produk

7

Gianni De Fraja and Paola Valbonesi, “Revenue sharing rules for international

telephony”, Journal of Regulatory, Vol.20, 2001, hlm. 5-20.

8 Anirban Saha, dkk., “Multi item fuzzy-stochastic supply chain models for long-term

contracts with a profit sharing scheme”, Jounal homepage: www.elsevier.com/locate/apm, Vol. 39,

2015, hlm. 2815-2828.

Page 23: SISTEM EKONOMI ISLAM: PERHITUNGAN BAGI HASIL (PROFIT

8

Sumber: journal

homepage:

www.elsevier.com/loc

ate/apm

Tahun 2015, volume

39

melalui periklanan, media

dan lain-lain yang dilakukan

oleh sales representatif.

Mengurangi keterlambatan

dalam penyetokan yang

bersifat eceran. Karena

eceran dijadikan sebagai

tempat dalam mendapatkan

keuntungan.

3 Stephan

Litsching

Observasi

literature

Are rules-based

government programs

shielded from special-

interest politics?

Evidence from

revenue-sharing

transfer in Brazil.9

Sumber:

www.elsevier.com/loc

ate/jpube

Tahun 2012

Volume 96

Dokumen tersebut

menjelaskan mengenai

program transfer pajak

nasional kode berdasarkan

input anggaran politik.

Terdapat bagi hasil dengan

biaya yang oposisi dan

konservatif dari dalam kota.

Berdasarkan bukti yang

konsistensi dengan

legislative membangun

koalisi dengan eksekutif

pemerintah pusat. Terdapat

banyak ditemukan yang

berkaitan dengan korupsi

mengenai pajak, terlebih

mengenai pembayaran suap

mencapai tertinggi.

4 Laura

Feiveson

Observasi

literatur

General revenue

sharing and public

sector unions10

Sumber: Journal of

public economics

www.elsevier.com/loc

ate/jpube

tahun 2015, volume

125

Dalam jurnal mejelaskan

mengenai penggabungan

antara makroekonomi dan

keuangan publik keuangan

politik tersebut. Pada

keuangan tersebut terdapat

perekrutan serta belanja dari

badan pemerintah tanpa ada

pertimbangan implikasi

terhadap ekonomi swasta.

9

Stephan Litsching, “Are rules-based government programs shielded from special-

interest politics? Evidence from revenue-sharing transfer in Brazil” Jounal of Public Econoics,

Vol. 96, 2012, hlm. 1047-1060.

10

Laura Feiveson, “General revenue sharing and public sector unions”, Journal of Public

Economics, Vol. 125, 2015, hlm. 28-45.

Page 24: SISTEM EKONOMI ISLAM: PERHITUNGAN BAGI HASIL (PROFIT

9

5 Dwight R.

Lee

Observasi

literatur

Reverse revenue

sharing: a return to

fiscal federalism11

Sumber: cato journal

volume 14

Tahun 1994

Revenue sharing yang

dijadikan sebagai alat dalam

menggugah rasa aman.

Secara politik memiliki

konsisten frustrasi dengan

adanya kombinasi warga ang

diperburuk. Bagi hasil dari

revenue sharing dijadikan

sebgai senjata dalam

menghapuskan keburukan

tersebut. Bagi hasil jika

mampu untuk diterapkan

maka dapat meningkatkan

pemerintah efisiensi-

mengurangi pengaruh politik

yang terorganisir.

Tabel 1. 1 Jurnal kajian pustaka

F. Kerangka Teori

1. Sistem Ekonomi Islam

a. Pengertian sistem ekonomi Islam

Sistem ekonomi adalah satu kesatuan mekanisme dan

lembaga pengambilan keputusan yang mengimplikasikan keputusan

terhadap produksi, distribusi dan konsumsi dalam suatu daerah dan

wilayah. Terdapat banyak faktor yang membentuk suatu sitem

ekonmi, seperti ideologi, nilai-nilai yang dianut, kebudayaan, sistem

politik, kadaan alam, sejarah, dan lain-lain. Pada umumnya, sistem

ekonomi juga didasarkan pada pemikiran, konsep, atau teori-teori

ekonomi tertentu yang diyakini kebenarannya.12

Sistem ekonomi

11

Dwight R. Lee, “Reverse revenue sharing: a return to fiscal federalism”, Jounal of

Cato, Vol. 4, No 1 (Spring/summer, 1994), hlm. 75-85.

12

Miftakhul Choiri, Pengantar Sistem Ekonomi Islam (Yogyakarta : Trust Media

Publishing, 2015), hlm. 2

Page 25: SISTEM EKONOMI ISLAM: PERHITUNGAN BAGI HASIL (PROFIT

10

Islam dijadikan sebgai pathokan pada lembaga keuangan Islam.

Seperti halnya pegadaian syariah yang di dalamnya menganut kajian

yang berbasis pada sistem ekonomi Islam.

Terdapat beberapa pendapat dari para ahli dalam

mendinisikan tentang ekonomi islam, yaitu:

Menurut beberapa ahli ekonomi Islam Mustafa

pengertian ekonomi Islam adalah “sebuah usaha sistematis

untuk memahami masalah – masalah ekonomi, dan tingkah

laku manusia secara relasional dalam perspektif Islam.”13

Menurut Muhammad abdul Mananadalah

mengemukakan bahwa:“Ilmu pengetahuan sosial yang

mempelajari masalah – masalah ekonomi masyarakat yang

diilhami oleh nilai – nilai Islam.”14

Sementara Hasanuzzaman mengemukakan bahwa

Ekonomi Islam merupakan pengetahuan dan aplikasi ajaran –

ajaran syariah yang mencegah ketidakadilan dalam percairan

dan pengeluaran sumber – sumber daya, guna memberikan

kepuasan bagi manusia dan memungkinkan mereka

melaksanakan kewajiban – kewajiban mereka terhadap Allah

SWT dan masyarakat.15

Dari berbagai pendapat para ahli di atas dapat penulis

memilih pendapat dari Mustafa, bahwa pengertian ekonomi Islam

adalah sebuah usaha sistematis untuk memahami masalah – masalah

ekonomi, dan tingkah laku manusia secara relasional dalam

perspektif Islam.

13

Mustafa Edwin Nasution, Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam (Jakarta: Kencana, 2006),

hlm. 17.

14

Muhammad Abdul Manan, Teori dan Praktek Ekonomi Islam (Yogyakarta : PT. Dana

Bakhti Prima Yas, 1997), hlm. 19.

15

Ibid., hlm. 21.

Page 26: SISTEM EKONOMI ISLAM: PERHITUNGAN BAGI HASIL (PROFIT

11

b. Karakteristik ekonomi islam

Terdapat karakteristik tersebut sesuai dengan beberapa

aspek dalam ekonomi yang mencakup aspek dalam ekonomi islam

yang mencakup aspek normatif-idealis-deduktif dan juga historis-

empiris-induktif. Adapun karakteristik ekonomi islam antara lain:16

1) Rabbaniya mashdar (bersumber dari Tuhan)

Ekonomi Islam (al-istishad al-Islami) merupakan ajaran

yang bersumber dari Allah. Pernyataan tersebut bisa dilacak di

beberapa teks Al-Quran dan Hadis yang muncul pada abad ke-6

Masehi. Walaupun dalam catatan sejarah ekonomi Islam pernah

mati suri, namun perlahan-lahan kajian tentang ekonomi Islam

mulai banyak diterimaoleh banyak masyarakat.Dan di

Indonesia, kajian tentang ekonomi Islam muncul pada sekitar

1990-an. Tujuan Allah dalam memberikan “pengajaran” yang

berkaitan dengan kegiatan berekonomi diantara masyarakat.

Sehinnga umat-Nyabisa hidup dalam kesejahteraan di dunia dan

dia akhirat.

Perekonomian masyarakat bersumberkan dari Tuhan,

sebagai pedoman sekaligus dijadikan sebagai ilmu yang

bermanfaat guna diajarkan dalam suatu pengajaran.Dalam

pengajaran yang ditujukan dengan hadis dan Al-Quran sebagai

16

Fauzia dan Ika Yunia, Prinsip Dasar Ekonomi Islam : Perspektif Maqasid al Syari’ah,

hlm. 31.

Page 27: SISTEM EKONOMI ISLAM: PERHITUNGAN BAGI HASIL (PROFIT

12

nilai yang dapat tersalurkan sebagai bentuk dari kesejahteraan di

dunia dan akhirat.

2) Rabbaniya al- Hadf (bertujuan untuk Tuhan)

Selain bersumber dari Allah, ekonomi dalam wujud

Islam juga bertujuan kepada Allah. Artinya, segala aktivitas

ekonomi Islam merupakan suatu ibadah yang diwujudkan dalam

hubungan antarmanusia untuk membina hubungan dengan

Allah. Ibadah bukan hanya di wilayah masjid, mushola, langgar,

dan suarau. Beribadah juga disyariatkan lewat kegiatan ekonomi

meliputi area pasar,perkantoran, pasar modal, dan

perbankan.Lebih dari itu, Islam mensyariatkan umatnya agar

selalu beraktivitas ekonomi sesuai dengan ketentuan Allah

disegala penjuru di muka Bumi ini, tidak menzalimi orang lain,

bertujuan memberikan kemaslahatan bagi semua manusia.

Ketika seseorangberibadah dengan baik tanpa mengimbangi

perilaku ekonominya dengan berperilaku baik pula, maka

ibadahnya menjadi sesuatu yang cacat. hal ini sesuai dengan apa

yang tertulis dalam surat al-ankabut, ayat 45.

Ekonomi ditunjukkan sesuai dengan syariat Islam.

Dengan kata lain bahwa ekonomi Islam yang dimaksudkan di

dalam aktivitasnya bertujuan karena Allah. Perekonomian Islam

tersebut menjalin hubungan antar manusia untuk dijadikan

sebagai pembinaan. Pegadaian syariah cabang Kusumanegara

Page 28: SISTEM EKONOMI ISLAM: PERHITUNGAN BAGI HASIL (PROFIT

13

dalam pembinaan yang bertujuan karena Allah dijadikan sebagai

patokan dalam membangun perekonomian Islam dalam

lembaga.

3) Al- raqobah al- Mazdujah (mixing control/ kontrol di dalam dan

di luar)

Ekonomi Islam menyertakan pengawasan yang melekat

bagi semua manusia yang terlibat di dalamnya. Pengawasan

dimulai dari masing- masing manusia adalah leader (khalifah)

bagi dirinya sendiri.pengawasan selanjutnya yaitu dari luar,

yang melibatkan institusi, lembaga, ataupun seorang pengawas.

Kaitannya dengan pengawasan dari luar, Islam mengenalkan

lembaga pengawasan pasar (hisbah) yang bertugas untuk

membenahi kerusakan dan kecurangan di dalam pasar.

Pengawasan dalam leader tersebut dimaksudkan untuk

mengatur serta mengawasi di dalam pasar apabila terdapat hal-

hal yang kurang atau bahkan ada yang bertindak kecurangan

serta kejahatan. Pada halnya untuk kelembagaan pada pegadaian

syariah cabang Kusumanegara.

4) Al- Jam’u bayna al- Tsabat wa al-Marunah (penggabungan

antara yang tetap dan yang lunak)

Terkait dengan hukum Islam, Islam mempersilahkan

umatnya untuk beraktivitas ekonomi sebebas–bebasnya, selama

tidak bertentangan dengan larangan yang sebagian besar

Page 29: SISTEM EKONOMI ISLAM: PERHITUNGAN BAGI HASIL (PROFIT

14

berakibat pada adanya kerugian orang lain. Berbagai macam

keharaman dalam aktivitas perekonomian secara Islam

merupakan suatu kepastian, dan tidak bisa ditawar lagi. Akan

tetapi, banyak sekali hal-hal yang lunak dan boleh dilakukan,

terlebih lagi boleh dieksplorasi dengan sebebas-bebasnya karena

bertujuan untuk merealisasikan kemaslahatan manusia.

Aktivitas yang sebebas-bebasnya dalam bermain

tentang perekonomian Islam dimaksudkan agar mampu

nengapresikan tugas dan kewajibannya. Dengan maksud,

mampu dijadikan sebagai tolok ukur dalam mendapatkan nilai

ekonomi secara bebas tetapi terpimpin.

5) Al- Tazawuf bayna al- Mashlahah al- Fard wa al- jama’ah

(keseimbangan antara kemaslahatan individu dan masyarakat)

Ekonomi islam merupakan ekonomi yang menjunjung

tinggi keseimbangan diantara kemashlahatan individu dan

masyarakat. Segala aktivitas yang diusahakan dalam ekonomi

Islam bertujuan untuk membangun harmonisasi kehidupan.

Sehingga kesejahteraan masyarakat bisa tercapai. Akan tetapi

kesejahteraaan masyarakat tidak akan bisa terealisasikan,

sebelum tercapai kesejahteraan masing-masing individu di

dalam suatu golongan masyarakat. Karena Allah tidak akan

mengubah suatu masyarakat, sebelum individu dari masyarakat

tersebut mengubah keadaannya sendiri.

Page 30: SISTEM EKONOMI ISLAM: PERHITUNGAN BAGI HASIL (PROFIT

15

Perekonomian Islam menjunjung tinggi kemaslahatan

anatar individu dengan masyarakat. Keharmonisasi dalam segala

aktivitas yang menyangkut mengenai usaha dalam ekonomi

Islam dilakukan agar mampu menjalin keserasian dan

menyeimbangkan kinerjanya.

6) Al-Tawazun Bayna al-Madiyah wa Al-Rukhiyah (Keseimbangan

antara materi dan spiritual)

Islam memotivasi manusia untuk bekerja dan mencari

rezeki yang ada, dan islam tidak melarang umatnya dalam

memanfaatkan rezeki yang ada. Rasulullah SAW pernah ditanya

oleh sahabatnya, “Apakah bentuk kesombongan itu seseorang

yang berbaju bagus dan memakai sandal bagus? Rasul

membantahnya. Kemudian Rasul menandaskan, bahwa

kesombongan adalah penolakan terhadap kebenaran.” Maka dari

hadis ini adalah Islam tidak melarang umatnya memakai pakaian

bagus, sandal bagus, memiliki rumah yang luas, kendaraan yang

baik.

Karena dalam hadis lainnya disebutkan, bahwa ada

empat faktor kebahagiaan manusia di dunia, yaitu:

a) Pasangan yang sholeh dan sholehah

b) Rumah yang luas

c) Kendaraan yang baik

d) Tetangga yang baik

Page 31: SISTEM EKONOMI ISLAM: PERHITUNGAN BAGI HASIL (PROFIT

16

Dari ke empat faktor kebahagiaan di atas dapat diterapkan

menjadi sebuah kebahagiaan yang berdampingan antara

kebahagiaan dari Pegadaian Syariah kepada pihak nasabah.

Dengan kata lain, kebahagiaan tersebut bisa datang kapan saja

dan di mana saja.

Kebahagiaan yang mendasar pada diri seseorang yaitu

apabila jika sudah dapat menyalurkan hartanya kepada orang

yang tak punya. Kebahagiaan tersebut selain didapatkan untuk

urusan dunia, akan tetapi urusan akhiratpun kelak juga akan

dengan mudah untuk didapatkannya.

Akan tetapi Pemenuhan terhadap aspek materi haruslah

selalu disesuaikan dengan kebutuhan, dan dalam rangka untuk

mendekatkan diri kepada Allah. Ketika seseorang yang berlebih-

lebihan akan kehilangan sensitivitasnya, dan akan memperlebar

jurang kesenjangannya dengan si miskin. Dan Allah

menyandingkan seseorang yang berperilaku mubazir dengan

setan sebagai saudaranya.

7) Al-Waqi’iyah (Realitas)

Ekonomi Islam bersifat realistis, karena sistem yang

sesuai dengan kondisi real masyarakat. Ekonomi Islam

mendorong tumbuhnya usaha kecil dalam masyarakat yang pada

akhirnya bisa mendongkrak pendapatan mereka. Ekonomi Islam

juga merupakan ekonomi yang sangat realistis, karena bisa

Page 32: SISTEM EKONOMI ISLAM: PERHITUNGAN BAGI HASIL (PROFIT

17

mengadopsi segala sistem yang ada, dengabn catatan membuang

aspek keharaman di dalamnya. salah satu alasan kenapa

diharamkannya suatu praktik dalam suatu sistem yang ada

adalah untuk menghindarikerusakan diantara manusia. Karena

ajaran-ajaran tentang keharaman dalam ekonomi Islam

merupakan sebab yang berakibat pada kerugian orang lain.

8) Al-Alamiyah (Universal)

Ekonomi Islam mempunyai sistem yang sangat

universal. Maka dari itu, ajaran-ajarannya bisa dipraktikan

olehsiapapundan di mana pun ia berada. Karena tujuan

dariekonomi Islam hanyalah satu, yaitu win-win solution yang

bisa didteksi dengan tersebarnya kemaslahatan diantara manusia

dan meniadakan kerusakan di muka bumi ini.

Universal yang dijelaskan di atas yaitu yang didasarkan

dengan sifat umum dan mengalir secara alamiah. Dapat dari

kealamian tersebut dapat terciptanya solusi yang mampu untuk

memnangkan pendapat dari tindak kejahatan manusia.

2. Perhitungan bagi hasil (profit sharing dan revenue sharing)

a. Profit sharing

1) Pengertian profit sharing

Bagi hasil menurut termonologi asing dikenal dengan profit

sharing. Menurut kamu ekonomi, profit sharing berarti

pembagian laba. Namun secara istilah profit sharing merupakan

Page 33: SISTEM EKONOMI ISLAM: PERHITUNGAN BAGI HASIL (PROFIT

18

distribusi beberapa bagian laba pada para pegawai dari suatu

perusahaan.17

Pembagian laba dalam perusahaan, sehingga

dijadikan sebagai perhitungan nisbah. Dalam pegadaian syariah

tidak diperkenankan untuk mengaplikasikan profit sharing.

Penentuan nisbah bagi hasil keuntungan.

Dalam hal ini, nisbah bagi hasil pembiayaan untuk bank

ditentukan berdasarkan pada perkiraan keuntungan yang

diperoleh nasabah dibagi dengan referensi tingkat keuntungan

yang telah ditetapkan dalam rapat ALCO. Perkiraan tingkat

keuntungan bisnis/proyek yang dibiayai dihitung dengan

mempertimbangkan:

a) Perkiraan penjualan

a.1)Volume penjualan setiap transaksi atau volume penjualan

setiap bulan

a.2) Sales turn-over atau frekuensi penjualan setiap bulan

a.3) Fluktuasi harga penjualan

a.4) Pentang harga penjualan yang dapat dinegosiasikan

a.5) Marjin keuntungan setiap transaksi

b) Lama cash to cash cycle

b.1) Lama proses barang

b.2) Lama persediaan

17

Muhammad, Manajemen Bank Syari’ah : edisi kedua (Yogyakarta : UPP AMP YKPN,

2002), hlm. 107.

Page 34: SISTEM EKONOMI ISLAM: PERHITUNGAN BAGI HASIL (PROFIT

19

b.3) Lama piutang

c) Perkiraan biaya-biaya langsung (COGS)

Yang dimaksud biaya-biaya langsungadalah biaya

yang langsung berkaitan dengan kegiatan penjualan seperti

biaya pengangkutan, biaya pengemasan, dan biaya-biaya

lainyang lazim dikategorikan dalam dalam cost of sold

(COGS)

Berdasarkan pada cost of sold dengan kata lain yaitu

harga pokok barang yang di jual (harga pokok penjualan).

Harga poko pada penjualan atas penjualan barang yang

diberlakukan yaitu berdasarkan konsistensi pada perusahaan.

Sebagai yang dicontohkan dalam Pegadaian Syariah

dalam penjualan produk yang salah satunya Logam Mulia.

Sebelum ditambahkan dengan margin yang telah ditentukan

oleh Pegadaian Syariah, nasabah diberitahukan terlebih

dahulu mengenai harga pokok yang dijadikan harga standar

pada Pegadaian Syariah.

d) Perkiraan biaya-biaya tidak langsung (OHC)

Yang dimaksud biaya-biaya tidak langsung adalah

biaya yang tidak langsung berkaitan dengan kegiatan

penjualan, seperti biaya sewa kantor, biaya gaji karyawan,

dan biaya-biaya lain yang lazim dikategorikan

dalamoverhead cost (OHC)

Page 35: SISTEM EKONOMI ISLAM: PERHITUNGAN BAGI HASIL (PROFIT

20

Over head cost (OHC) dalam bahasa yang umum

yaitu dijadikan sebagai biaya yang berlebihan. Dari biaya

yang berlebih, pada sebuah perusahaan yang dikeluarkan

sebagai dana operasional serta beban-beban yang tak terduka

pada perusahaan.

Berdasarkan kelebihan biaya pada operasional yang

dikeluarkan sangat perlu untuk diperhatikan terutama dalam

lembaga keuangan. Pada Lembaga Keuangan salah satunya

yaitu Pegadaian Syariah dalam pengelolaan keuangan juga

diperlukan untuk diperhatikan. Terlebih dalam pengeluaran

yang tak terduga dapat menjadikan penurunan tingkat

operasional pada perusahaan.

e) Delayed factor

Delayed factor adalah tambahan waktu yang

ditambahkan pada cash to cash cycle untuk mengantisipasi

timbulnya keterlambatan pembayaran dari nasabah kepada

bank.

Dari Cash to cash cycle yang di dalamnya

menjelaskan mengenai siklus kas pada lembaga keuangan.

Dari siklus yang dilampaui pada lembaga keuangan terutama

pada lembaga keuangan Islam. Siklus tersebut dijadikan

sebagai pengantisipasian dalam mengetur keuangan yang ada

dalam perusahaan.

Page 36: SISTEM EKONOMI ISLAM: PERHITUNGAN BAGI HASIL (PROFIT

21

ss

Gambar 1.1. Penentuan Bagi Keuntungan18

b. Revenue sharing

1) Pengertian revenue sharing

Perhitungan bagi hasil dengan revenue sharing adalah

perhitungan bagi hasil yang didasarkan atas penjualan dan/atau

pendapatan kotor atas usaha sebelum dikurangi dengan biaya. Bagi

hasil dalam revenue sharing dihitung dengan mengelihkan nisbah

yang telah disetujui dengan pendapatan bruto.19

Income yang

berdasarkan pemasukan dari revenue sharing yaitu dilihat dari laba

kotornya. Revenue sharing digunakan untuk ruang lingkup di

dalam perusahaan.

18

Adiwarman A Karim, Islamic Banking: Fiqh and Analysis (Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 2005), hlm.284.

19

Ismail, Perbankan Syariah, hlm.98.

=

Perkiraan

Penjualan

Cach to cash

cycle

Delayed factor

Perkiraan

COGS

Perkiraan OHC

Pokok

Perkiraan

keuntungan

referensi marjin

keuntungn

Nisbah bagi hasil

bank

Nisbah bagi hasil

Perkiraan

keuntungan

referensi marjin

keuntungn Nisbah bagi hasil

bank

Page 37: SISTEM EKONOMI ISLAM: PERHITUNGAN BAGI HASIL (PROFIT

22

Laba tersebut di merupakan hasil dari perhitungan pokok

pada bagi hasil yang sebelum dikurangkan dari dana operasional-

operasional lainnya. Sebelum adanya pengurangan dana tersebut

dapat dijadikan sebagai usaha yang didapatkan dari laba kotor atau

sering disebut juga dengan kata lain revenue sharing. Mengenai hal

tersebut, pada laba kotor yang telah ditentukan dari sebelum

pengurangan dana yang ada.

Terdapat banyak kendala dan resiko yang yang bisa

merugikan pihak pemodal bank. Banyak perbankan syariah

menggunakan revenue sharing pada mudharabah dan musyarokah,

atau keuntungan yang telah ditetapkan di muka.20

Dalam arti,

revenue sharing digunakan pada perbankan syariah. Tidak hanya

perbankan syariah, pegadaian syariah pun juga menggunakan

revenue sharing. Lembaga keuangan yang berbasis syariah dalam

perhitungan bagi hasilnya menggunakan revenue sharing.

Perhitungan dari bagi hasil dari masuknya pendapatan, dijadikan

sebagai pemasukan bagi perusahaan.

2) Penentuan nisbah bagi hasil penjualan

Dalam halini, nisbah bagihasil pembiayaan untuk bank

ditentukan berdasarkan pada perkiraan penerimaan penjualan yang

diperoleh nasabah dibagi dengan pokok pembiayaan dan referensi

tingkatkeuntungan yang telah ditetapkan dalam rapat ALCO.

20

Ahmad Dahlan, Bank Syariah Teoritik, Praktik, Kritik (Yogyakarta: Teras, 2012), hlm.

180.

Page 38: SISTEM EKONOMI ISLAM: PERHITUNGAN BAGI HASIL (PROFIT

23

Perkiraan penerimaan penjualan dihitung dengan

mempertimbangkan:

a) Perkiraan penjualan

a.1) Volume penjualan setiap transaksi atau volume penjualan

setiap bulan

a.2) Sales turn-over atau frekuensi penjualan setiap bulan

a.3) Fluktuasi harga penjualan

a.4) Rentang harga penjualan yang dapat dinegosiasikan

a.5) Marjin keuntungan setiap transaksi

Gambar 1.2. Penentuan nisbah bagi hasil pendapatan21

21

Adiwarman A Karim, Islamic Banking: Fiqh and Analysis (Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 2005), hlm.285.

+

=

= 100% -

Perkiraan

penjualan

Cash to cash

cycle

Delayed factor

Pokok

Perkiraan

keuntungan

Referensi

marjin

keuntungan

Nisbah bagi

hasil bank

Nisbah bagi

hasil nasabah

Perkiaan penerimaan

penjualan

Referensi

marjin

keuntungan

Perkiraan

pendapatan Nisbah bagi

hasil bank

Page 39: SISTEM EKONOMI ISLAM: PERHITUNGAN BAGI HASIL (PROFIT

24

b) Lama cash to cash cycle

b.1) Lama proses barang

b.2) Lama persediaan

b.3) Lama piutang

c) Delayed factor

Delayed factor adalah tambahan waktu yang ditambahkan pada

cash to cash cycle untuk mengantisipasi timbulnya

keterlambatan pembayaran dari nasabah kepada bank.

3) Operating Risk dan Ketidakpastian Arus Kas

Resiko yang timbul sebagai akibat dari unsur ketidakpastian

yang dihadapi oleh perusahaan sehingga realisasidari pendapatan

(Earning Berfore Interest and Taxe, EBIT) menjadi berfluktasi.

Dengan demikian resiko bisnis ini tergantung kepada variabilitas

permintaan terhadap produk, harga jual, harga input, dan sejumlah

operating leverage lainnya. EBIT merupakan perbedaan antara

penerimaan dan jumlah biaya, yakni:

X= EBIT = TR-TC22

Keterangan:

TR: Biaya total (Total Revenue)

TC: Biaya total (Total cost)

Perusahaan yang mempunyai operating risk (resiko operasi)

yang tinggi berarti bahwa laba operasi (yang menjadi sumber kas

22

Moeljadi. Manajemen Keuangan. (Malang: Banyumedia. 2006), hlm. 19.

Page 40: SISTEM EKONOMI ISLAM: PERHITUNGAN BAGI HASIL (PROFIT

25

masuk) sangat peka terhadap perubahan penjualan. Dengan kata

lain, perubahan penjualan yang kecil akan mempengaruhi laba

operasi yang cukup besar.

Penyebabnya adalah faktor operating leverage. Operating

leverage menunjukkan penggunaan aktiva yang menimbulkan

biaya tetap (fixed cost). Biaya tetap adalah biaya yang tidah

berubah meskipn aktivitas persahaan berubah. Lawan dari biaya

tetap adalah biaya variabel (variable cost). Biaya ini ikut berubah

kalau aktivitas perusahaan berubah. untuk memudahkan analisis,

sering kali perubahan biaya variabel ini dianggap proporsional.23

Laba operasi = Penghasilan-Total biaya

= P.Q-(FC+VC.Q)24

Unit yang dihasilkan dan dijual = FC/(P-V)25

Apabila:

V : Biaya variabel per unit

FC : Biaya tetap total

P : Harga jual per unit

Q : Unit yang dihasilkan dan dijual

TC : Biaya total, yaitu biaya tetap total plus biaya

variabel total

23

Suad Husnan. Manajemen Keangan. (Tangerang Selatan: Universitas Terbuka, 2014),

hlm. 53.

24

Ibid.,hlm. 55. 25

Ibid.,hlm. 55.

Page 41: SISTEM EKONOMI ISLAM: PERHITUNGAN BAGI HASIL (PROFIT

26

G. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Untuk mendapatkan data penelitian yang sesuai dengan

permasalahan yang ada, maka dari itu, peneliti ingin mengungkapkan

dengan menggunakan jenis penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif

yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata

– kata atau lisan dari perilkau orang – orang yang diamati.26

Jadi dari

penelitian tersebut menggunakan data – data yang bersifat deskriptif.

Dengan demikian, peneliti berusaha untuk mendapatkan informasi serta

mengumpulkan data – data yang diperlukan dan berkaitan dengan subjek

dan objek penelitian. Dengan penelitian pada Pegadaian Syariah CPS Jl.

kusumanegara.

Kualitatif deskriptif di dalamnya menjelaskan mengenai data

yang didapat kemudian dideskripsikan. Dari pendeskripsian data tersebut

sebagai penjelasan dari penjabaran data yang di dapatkan dari Pegadaian

Syariah. Sehingga penjabaran data kualitatif dapat disesuaikan

berdasarkan penjabaran dari penguat data.

2. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian yang dimaksud adalah orang yang merespon

atau menjawab pertanyaan – pertanyaan peneliti, baik pertanyaan tretulis

maupun lisan dengan kata lain disebut responden. Untuk memperkuat

informasi yang diperoleh yaitu dengan mewawancarai para narasumber

26

Lexy. J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung : Remaja Rosdakarya,1993),

hlm.3.

Page 42: SISTEM EKONOMI ISLAM: PERHITUNGAN BAGI HASIL (PROFIT

27

terpercaya. Diantaranya HRD perbankan syari’ah dan lembaga

perekonomian Islam pada Pegadaian Syariah CPS Jl. Kusumanegara.

Adapun yang menjadi objek penelitian adalah yang menjadi

pokok perhatian dari suatu penelitian.27

Maka objek penelitiannya adalah

peran ekonomi Islam berdasarkan sistem bagi hasil (profit sharing) pada

pegadaian syariah dengan studi kasus pada Pegadaian Syariah CPS Jl.

Kusumanegara. Pengkajian objek pada penelitian yaitu mengetahui

bagaimana suatu perbankan syariah.

3. Metode Pengumpulan Data

a. Metode Wawancara

Wawancara atau interview adalah sebuah dialog yang

dilakukan oleh pewawancara (intervewer) untuk memperoleh

informasi dari terwawancara.28

Wawancara yang digunakan ini adalah

wawwancara bebas terpimpin, maksudnya responden diberi

keleluasaan untuk menjawab pertanyaan yang peneliti ajukan.

Mengenai narasumber yang terkait dalam penelitian yaitu

tertuju pada HRD, dan nasabah pada Pegadaian Syariah Cabang Jl.

Kusumanegara di Yogyakarta. Wawancara yang akan dilakukan yaitu

menggunakan teknik wawancara semi terstruktur. Dengan maksud

dan tujuan bahwa terdapat satu pertanyaan, dalam jawaban tersebut

27

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pengantar (Jakarta : Bina aksara, 1989),

hlm. 91.

28

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: PT. Rneka

Ciptara, 1998), hlm. 145.

Page 43: SISTEM EKONOMI ISLAM: PERHITUNGAN BAGI HASIL (PROFIT

28

muncul pertanyaan kembali. Guna menyambung dari pertanyaan

yang sebelumnya. Dengan tujuan agar mendapatkan jawaban yang

lebih detail dari sebelumnya.

Berdasarkan ketiga narasumber tersebut dapat dijadikan

sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan kepada pihak

Pegadaian Syariah. Sebagai penguat dari data wawancara, peneliti

sekaligus ikut serta dalam kepemilikan produk yang ditawarkan oleh

pihak Pegadaian Syariah.

Penggunaan uji triangulasi berdasarkan wawancara dari

ketiga narasumber. Hasil dari wawancara tersebut dijadikan sebagai

uji yang dapat dibuktikan kevalidannya. Sehingga dari kevalidannya

dapat diperkuat sebagai data yang ujinya.

b. Metode Observasi

Observasi atau yang disebut pula dengan pengamatan

meliputi kegiatan perhatian terhadap suatu objek denagn

menggunakan seluruh alat indera.29

Metode observasi merupakan

pengumpulan data yang dilakukan secara sistematis pada gejala –

gejala yang diselidiki. Teknik observasi yang digunakan adalah

observasi non partsipan artinya penulis dalam pengamatannya tidak

terlibat secara langsung.30

Observasi tersebut dilakukan untuk pengamatan secara

langsung pada Pegadaian Syariah Cabang Jl. Kusumanegara di

29

Ibid., hlm. 146.

30

Nasution, Metode Research (Jakarta : Bumi Aksara, 1996), hlm. 106.

Page 44: SISTEM EKONOMI ISLAM: PERHITUNGAN BAGI HASIL (PROFIT

29

Yogyakarta untuk mendapatkan informasi secara benar dan sesuai

dengan kondisi lapangan dari praktek bagi hasil.

Observasi yang dilakukan pada Pegadaian Syariah sangat

berpengaruh pada data yang akan diteliti. Observasi tersebut sangat

didukung oleh data yang akan diobservasi. Namun data yang akan

diperoleh dari observasi dijadikan sebagai sumber data.

c. Metode Dokumentasi

Dokumentasi dari asal katanya dokumen yang artinya

barang–barang tertulis. Jadi dokumentasi adalah penelitian

menyelidiki benda – benda tertulis seperti buku – buku, majalah,

dokumen, peraturan – peraturan, catatan harian dan sebagainya.31

Dokumentasi dilaksanakan dengan cara pengambilan

berbagai data – data yang yang diambil dari bentuk buku atau dalam

bentuk dokumentasi yang terdapat pada Pegadaian Syariah Cabang Jl.

Kusumanegara di Yogyakarta.

Dokumentasi yang diambil pada Pegadaian Syariah yaitu

berupa brosur-brosur, dokumentasi dari struktur organisasi pada

Pegadaian Syariah cabang Kusumanegara Yogyakarta. Dokumentasi

diberlakukan sebagai penguat dari penelitian yang dilaksanakan.

Dokumentasi dari data yang diperoleh akan dijadikan sebagai

lampiran. Data yang diperoleh akan diolah sebagai pelengkap dari

31

Ibid., hlm. 149.

Page 45: SISTEM EKONOMI ISLAM: PERHITUNGAN BAGI HASIL (PROFIT

30

observasi. Dokumenntasi tersebut dijadikan sebagai kevalidan serta

pelengkap dari data yang didapatkan.

4. Metode Analisis Data

Dalam menganalisa data hasil penilitian dengan

menggunakan metode deskriptif kualitatif, yaitu setelah data yang

berkaitan dengan menggunakan teknik kata – kata sedemikian rupa

untuk menggambarkan objek penelitian.

Untuk memperoleh kesimpulan yang logis, maka diperlukan

analisis data yaitu setelah data terkumpul dengan lengkap dan diolah

sedemikian rupa maka tahap selanjutnya adalah mengadakan analisa

data, agar diperoleh suatu gambaran dan kesimpulan secara

menyeluruh pada Pegadaian Syariah Cabang Jl. Kusumanegara di

Yogyakarta.

5. Keabsahan Data

Dalam penelitian kualitatif untuk mendapatkan uji keabsahan

dilakukan dengan cara credibility (validitas internal),

transferability(validitas eksternal), dependability (reabilitas),dan

comfirmability (obyektivitas).32

Dalam menguji keabsahan data, terdapat berbagai makna

mengenai triangulasi. Patton, melihat konseptriangulasi dalam

32

Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (mixed Methods) (Bandung : Alfabeta,

2011), hlm. 365.

Page 46: SISTEM EKONOMI ISLAM: PERHITUNGAN BAGI HASIL (PROFIT

31

kerangka yang lebih luas. Menyatakan bahwa triangulasi dapat

dibedakan dalam33

:

1. Triangulasi data: yakni digunakannya variasi sumber-sumber data

yang berbeda.

2. Triangulasi peneliti: disertakannya beberapa peneliti atau

evaluator yang berbeda.

3. Triangulasi teori: digunakannya beberapa perspektif yang berbeda

untuk menginterpretasi data yang sama

4. Triangulasi metode: dipakainya beberapa metode berbeda untuk

meneliti suatu hal yang sama.

Berdasarkan keempat triangulasi di atas, maka peneliti

mengambil berupa triangulasi data. Berdasarkan triangulasi data

tersebut meliputi observasi, wawancara dan dokumentasi. Triangulasi

merupakan suatu pendekatan terhadap pengumpulan data dengan

mengumpulkan bukti secara seksama dari berbagai sumber yang

berbeda-beda, alat yang berbeda maupun perspektif teoritis yang

berbeda.34

Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan

sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara

dan berbagai waktu.

Kredibilitas menjadi istilah paling banyak dipilih

untukmengganti konsep validitas, dimaksudkan untukbuntuk

33

E. Kristi Poerwandari.,Pendekatan Kualitatif Untuk Penelitian Perilaku Manusia,

(Depok: LPSP3 UI, 2013), hlm. 233. 34

Boy Subirosa Sabarguna, Analisis Data Pada penelitian Kualitatif (Jakarta : UI

Press, 2008), hlm. 2

Page 47: SISTEM EKONOMI ISLAM: PERHITUNGAN BAGI HASIL (PROFIT

32

merangkumbahasan menyangkut kualitas penelitian kualitatif.

Kredibilitas studi kualitatif terletak pada keberhasilannya mencapai

maksud mengeksplorasi masalah atau mendeskripsikan setting,

proses, kelompok sosial atau pola atau pola interaksi yang kompleks.

stangl dan Sarantakos menyampaikan bahwa penelitian kualitas

validitas dicoba dicapai tidak melalui manipulasi variabel, melainkan

melalui orientasinya, dan upayanya mendalami empiris, dengan

menggunakan metode paling cocok untuk pengambilan dan anaisis

data.35

Lincoln dan Guba (dalam Marshalldan Rossman)penelitian

kualitatif tidak sepakat dengan upaya pengendalian atau

manipulasipenelitian eksperimaental untuk meningkatkan reliabilitas.

Terdapat usulan hal-hal yang dianggapblebih penting,yaitu:

1. Koherensi, yakni bahwa metode yang dipilih memang mencapai

tujuan yang diinginkan.

2. keterbukaan, sejauh mana peneliti membuka diri dengan

memanfaatkan metode-metode yang berbeda untuk mencapai

tujuan

3. diakursus, sejauh mana dan seintensif apa peneliti mendiskusikan

apa peneliti mendiskusikan temuan dan analisisnya dengan orang

lain.36

35

E. Kristi Poerwandari.,Pendekatan Kualitatif Untuk Penelitian Perilaku Manusia, hlm.

207-208.

36

Ibid, hlm. 213-214.

Page 48: SISTEM EKONOMI ISLAM: PERHITUNGAN BAGI HASIL (PROFIT

33

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan triangulasi teknik

dala menguji kreadibilitas data dengan cara mengecek data kepada

sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Pemeriksaan

keabsahan data dilakukan dengan triangulasi melalui wawancara ,

dokumentasi, serta observasi

Gambar. 1.3 Alur triangulas37

H. Sistematika Pembahasan

Dalam menyusun skripsi ini, penyusun mengungkap sistematika

pembahasan kesemuanya tertuang dalam empat bab dan tersusun secara

runtut sehingga memudahkan pemahaman agar maksud dan kandungan

skripsi dapat dengan mudah dipahami.

Bab I : Pendahuluan, di dalamnya berisi tentang penegasan judul, latar

belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan

penelitian, tinjauan pustaka, kerangka teori, metode penelitian dan

sistematika pembahasan.

Bab II : Gambaran umum pegadaian syari’ah. Pembahasan bab ini berisi

tentang sejarah berdirinya, dasar tujuan, tugas dan fungsinya, syarat

37

Ibid, hlm. 2.

Observasi Wawancara

Dokumentasi

Page 49: SISTEM EKONOMI ISLAM: PERHITUNGAN BAGI HASIL (PROFIT

34

– syarat, hak dan kewajiban pengurus, susunan pengurus, sarana

dan fasilitas.

Bab III :Analisis dari pembahasan Sistem Ekonomi Islam: Perhitungan Bagi

Hasil (Profit Sharing Dan Revenue Sharing)

Bab IV : Penutup yang berisi tentang kesimpulan dan saran-saran.

Page 50: SISTEM EKONOMI ISLAM: PERHITUNGAN BAGI HASIL (PROFIT

35

I. Keranga Berfikir

Gambar 1.4. Skema Kerangka Berfikir

1. Latar belakang

2. Rumusan masalah

3. Tujuan dan

kegunaan penelitian

Sistem Ekonomi Islam: Perhitungan Bagi Hasil (Profit Sharing dan

Revenue Sharing) di Pegadaian Syariah Dalam Menyongsong MEA

(Studi kasus Pegadaian Syariah Cabang Jl Kusumanegara di Yogyakarta)

1. Revenue sharing rules for

international telephony

2. Multi item fuzzy-stochastic supply

chain models for long-term

contracts with a profit sharing

scheme

3. Are rules-based government

programs shielded from special-

interest politics? Evidence from

revenue-sharing transfer in Brazil

4. General revenue sharing and

public sector unions

5. Reverse revenue sharing: a return

to fiscal federalism

Kerangka teori :

1. Sistem Ekonomi

Islam

2. Perhitungan bagi

hasil Profit

Sharing dan

Revenue Sharing

3. Pegadaian Syariah

4. Masyarakat

Ekonomi ASEAN

(MEA)

Masyarakat

Ekonomi ASEAN

(MEA)

Metode penelitian :

1. Metode penelitian :

kualitatif

2. Subjek dan objek

penelitian

3. Metode analisis data :

wawancara, observasi,

dokumentasi

4. Analisis data : deskriptif

kualitatif

5. keabsahan data

Page 51: SISTEM EKONOMI ISLAM: PERHITUNGAN BAGI HASIL (PROFIT

75

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan pada bab 3, maka dapat disimpulkan dari

temuan yang ada pada Pegadaian Syariah. Pembahasan tersebut berdasarkan

pengamatan dengan melalui alur triangulasi. Teknik tersebut digunakan untuk

mensinkronkan data yang telah ditelaah.

Pegadaian Syariah cabang Kusumanegara di Yogyakarta dalam

menerapkan karakteristik sistem ekonomi Islam hanya terdapat 1 karakter.

Karakteristik yang diterapkan yaitu al- waqi’iyah (realitas). Realitas yang

ditujukan pada Pegadaian Syariah yaitu berdasarkan visi dan misi dalam

melayani masyarakat melalui prduk yang digadaikan.

Penerapan perhitungan bagi hasil (profit sharing dan revenue sharing)

pada Pegadaian Syariah cabang Kusumanegara. Pegadaian Syariah tidak

menerapkan perhitungan bagi hasil profit sharing. Dikarenakan dana yang

diterima yaitu berasal dari pinjaman Bank Konvensional. Sedangkan revenue

sharing yang diterapkan pada pegadaian Syariah memiliki nisbah yang

ditentukan dengan 70%:30%.

B. Kritik dan Saran

Setelah menelaah lebih jauh pada penelitian, di bawah ini terdapat

kritik dan saran yang setidaknya dapat dijadikan sebagai pengembangan

Pegadaian Syariah cabang Kusumanegara Yogyakarta.

75

Page 52: SISTEM EKONOMI ISLAM: PERHITUNGAN BAGI HASIL (PROFIT

76

1. Kritik

a. Kurang diterapkannya sistem ekonomi Islam dalam Pegadaian

Syariah.

b. Kurangnya pelayanan yang kurang bekenaan dalam pelayanan di awal

pembiayaan.

c. Kurang tersampaikannya nilai Islam pada karakteristik sistem

ekonomi Islam kepada nasabah.

2. Saran

Penerapan karakteristik sistem ekonomi Islam pada Pegadaian

Syariah sangat perlu untuk diperhatikan. Pegadaian Syariah perlu

memiliki penyampaian produk dengan karakter yang dilandaskan dengan

nilai Islam. Agar dengan mudahnya nasabah memahami unsur dan nilai

Islamnya pada Pegadaian Syariah cabang Kusumanegara di Yogyakarta.

Page 53: SISTEM EKONOMI ISLAM: PERHITUNGAN BAGI HASIL (PROFIT

DAFTAR PUSTAKA

Adiwarman A Karim, Islamic Banking: Fiqh and Analysis, Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 2005.

Ahmad Dahlan, Bank Syariah Teoritik, Praktik, Kritik, Yogyakarta: Teras, 2012.

Andrian Sutedi, Hukum Gadai Syariah, Bandung : Alfabeta, 2011.

Anirban Saha, dkk., “Multi item fuzzy-stochastic supply chain models for long-

term contracts with a profit sharing scheme”, Jounal homepage:

www.elsevier.com/locate/apm, Vol. 39, 2015.

Boy Subirosa Sabarguna, Analisis Data Pada penelitian Kualitatif, Jakarta : UI

Press, 2008.

Dwight R. Lee, “Reverse revenue sharing: a return to fiscal federalism”, Jounal of

Cato, Vol. 4, No 1 (Spring/summer, 1994).

Fauzia dan Ika Yunia, Prinsip Dasar Ekonomi Islam: Perspektif Maqasid Al

Syariah, Jakarta: Kencana, 2014.

Haider, Syed Nawab, Menggagas Ilmu Ekonomi Islam, Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2009.

Hayat, “Globalisasi Perbankan Syari’ah: Tinjauan Teoritis dan Praktis Dalam

Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015”, Jurnal Studia Islamika,

Vol. 11, No.2, (Desember, 2014).

Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi dan Ilustrasi,

Yogyakarta : Ekonosia. 2004.

Page 54: SISTEM EKONOMI ISLAM: PERHITUNGAN BAGI HASIL (PROFIT

http://d-vidsu.blogspot.co.id/2012/03/profil-dan-layanan-pegadaian-

syariah.html?m=1 diakses pada tanggal 25 November 2015.

Ismail, Perbankan Syariah Cet.1, Jakarta: Kencana,2011.

Laura Feiveson, “General revenue sharing and public sector unions”, Journal of

Public Economics, Vol. 125, 2015.

Lexy. J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung : Remaja

Rosdakarya,1993.

Miftakhul Choiri, Pengantar Sistem Ekonomi Islam, Yogyakarta : Trust Media

Publishing, 2015.

Moeljadi, Manajemen Keuangan, Malang: Banyumedia, 2006.

Muhammad, Manajemen Bank Syari’ah : edisi kedua, Yogyakarta : UPP AMP

YKPN, 2002.

Muhammad Abdul Manan, Teori dan Praktek Ekonomi Islam, Yogyakarta : PT.

Dana Bakhti Prima Yas, 1997.

Mustafa Edwin Nasution, Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam, Jakarta: Kencana,

2006.

Nasution, Metode Research, Jakarta : Bumi Aksara, 1996.

Stephan Litsching, “Are rules-based government programs shielded from special-

interest politics? Evidence from revenue-sharing transfer in Brazil” Jounal

of Public Econoics, Vol. 96, 2012.

Suad Husnan, Manajemen Keangan, Tangerang Selatan: Universitas Terbuka,

2014.

Page 55: SISTEM EKONOMI ISLAM: PERHITUNGAN BAGI HASIL (PROFIT

Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (mixed Methods), Bandung : Alfabeta,

2011.

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pengantar, Jakarta : Bina aksara,

1989.

-------------------------, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: PT.

Rneka Ciptara, 1998.

Zubair hasan, “Profit Sharing Ratios in Mudaraba Contracts Revisited”, The

International Journal of Banking and Finance, Vol. 7. Number 1 : 2010.

Page 56: SISTEM EKONOMI ISLAM: PERHITUNGAN BAGI HASIL (PROFIT

TRANSKIP WAWANCARA

A: Bagaimana penerapan sistem ekonomi Islam pada Pegadaian Syariah?

B: Sesuai visi misi Pegadaian komitment membantu masyarakat.

A:Bagaimana penggunaan telekomunikasi Pegadaian Syariah dalam

mengembangkan nilai sistem ekonomi Islam?

B: Dengan sarana yang ada, seperti telepon, hp, media sosial, tv majalah dan radio

secara intens berpromosi.

A: Bagaimana mengenalkan nilai Islam kepada nasabah mengenai perekonomian

Pegadaian Syariah?

B: Dengan melakukan literasi produk ke komunitas dan masyarakat sekitar

kantor.

A: Bagaimana hubungan Pegadaian Syariah dengan nasabah dalam mengenalkan

produk gadai syariah sebagai wujud ibadah?

B: Dalam setiap kesempatan seperti pengajian,arisan rt/rw melalui literasi produk.

A: Bagaimana HRD dalam mengatur keorganisasian di Pegadaian Syariah dengan

melibatkan produk gadai Syariah?

B: Secara sistem berjenjang dari pusat kanwil dan area cabang sebagai pelaksana.

A: Bagaimana Pegadaian Syariah dalam mengawasi nasabah yang bersangkutan

dengan produk gadai Syariah?

B: Selalu kita komunikasikan lewat sms dan telepon untuk mengingatkan.

A: Bagaimana Pegadaian Syariah memasarkan produk gadai syariah kepada

nasabah?

Page 57: SISTEM EKONOMI ISLAM: PERHITUNGAN BAGI HASIL (PROFIT

B: melalui literasi dan promosi.

A: Bagaimana Pegadaian Syariah membangun nama baik produk gadai syariah

dihadapan nasabah?

B: Konsisten dalam promosi dan tepat waktu dalam perjanjian.

A: Bagaimana media pemasaran Produk gadai syariah pada Pegadaian Syariah

dalam menarik nasabah?

B: Edukasi ke nasabah pentingnya tabungan dalam berbentuk emas.

A: Bagaimana bentuuk pengawasan biaya dari produk gadai syariah agar tidak

terjadi kemacetan pada nasabah?

B: Komnikasi yang intens.

A: Bagaimana perekrutan biaya pendapatan pada Pegadaian Syariah dalam

berinfak ke dinas sosial?

B: Skema sistem akan terbagi oleh kantor pusat.

A: Bagaimana penentuan dari harga pasar pada produk gadai di Pegadaian

Syariah?

B: Kalo dari harga pasarnya sih ya nanti dikalikan 55% mbak, kalo elektronik itu

sih dari harga second. Kalo emas itu sih dari harga jualnya.

A: Bagaimana taksiran harga yang ditentukan pada produk gadai di Pegadaian

Syariah?

B: Taksiran harga ditentukan dari harga produk gadai second untuk elektronik,

harga jual dari emas, kemudian dikalikan dengan margin 92%.

Page 58: SISTEM EKONOMI ISLAM: PERHITUNGAN BAGI HASIL (PROFIT

MEANING UNIT

Meaning unit Meaning deskriptif Meaning interpretatif

Sesuai visi misi

Pegadaian komitment

membantu masyarakat.

Komitment yang dimiliki

Pegadaian Syariah,

disesuaikan dengan visi

dan misi.

Komitmen sesuai dengan

visi dan misi

Dengan sarana yang ada,

seperti telepon, hp, media

sosial, tv majalah dan

radio secara intens

berpromosi.

Pegadaian Syariah dalam

mempromosikan produk

gadai melalui sarana yang

meliputi telepon, hp,

media sosial, tv, majalah

dan radio secara intens.

Mempromosikannya

secara intens

Dengan melakukan

literasi produk ke

komunitas dan

masyarakat sekitar

kantor.

Pegadaian Syariah dalam

menawarkan produknya

melalui brosur tentang

gadai syariah ke sejumlah

komunitas dan

masyarakat yang berada

di sekitar kantor.

Brosur dibagikan ke

komunitas dan

masyarakat sekitar kantor

Dalam setiap kesempatan

seperti pengajian,arisan

rt/rw melalui literasi

produk.

Pegadaian Syariah dalam

menawarkan produk

gadai melalui brosur yang

dibagikan kepada

kelompok arisan dan

rt/rw.

Penawaran produk gadai

melalui pengajian dan

arisan rt/rw

Secara sistem berjenjang

dari pusat kanwil dan

area cabang sebagai

pelaksana.

HRD di Pegadaian

Syariah dalam mengatur

keorganisasian dilakukan

secara berjenjang.

melalui proses secara

berjenjang dari pusat

kanwil, kemudian dari

cabang Pegadaian

Syariah menjadi

pelaksana.

Keorganisasian

diPegadaian Syariah

secara berjenjang dari

kanwil ke cabang.

Selalu kita

komunikasikan lewat sms

dan telepon untuk

mengingatkan.

Pegadaian Selalu

mengawasi nasabah

dikomunikasikan melalui

sms dan telepon sebagai

alat untuk mengingatkan.

Mengingatkan nasabah

melalui sms dan telepon

melalui literasi dan

promosi.

Pegadaian Syariah dalam

memasarkan produk

gadainya melalui brosur

dan promosi produk.

Pemasarannya melalui

brosur dan promosi

Konsisten dalam promosi Pegadaian Syariah dalam Membangun nama baik

Page 59: SISTEM EKONOMI ISLAM: PERHITUNGAN BAGI HASIL (PROFIT

dan tepat waktu dalam

perjanjian.

membangun nama baik di

hadapan nasabah

dilakukan secara tepat

waktu ketika pada saat

perjanjian

secara tepat waktu dalam

perjanjian

Edukasi ke nasabah

pentingnya tabungan

dalam berbentuk emas.

Media pemasaran produk

pada Pegadaian Syariah

dalam menarik nasabah

berdasarkan pengajaran

mengenai pentingnya

tabungan dalam

berbentuk emas.

Media pemasaran produk

gadai sesuai pengajaran

dalam tabungan

yangberbentuk emas.

Komunikasi yang intens. Pengawasan produk

gadai agar tidak terjadi

kemacetan yaitu melalui

komunikasi secara

berulang-ulang.

Pengawasan dilakukan

melalui komunikasi

secara berulang-ulang

Skema sistem akan

terbagi oleh kantor pusat.

Pegadaian Syariah dalam

merekrut pendapatan

untuk berinfak

berdasarkan skema

sistem yang sudah terbagi

dari kantor pusat.

Dana yang diinfakan

sudah diatur oleh kantor

pusat.

Kalo dari harga pasarnya

sih ya nanti dikalikan

55% mbak, kalo

elektronik itu sih dari

harga second. Kalo emas

itu sih dari harga jualnya.

Harga pasar yang

diberikan dari pihak

nasabah mengenai

produk gadai sesuai

dengan margin 55%dari

harga second untuk

barang elektronik.

Mengenai harga pasar

emas disesuaikan dengan

harga jualnya.

Harga pasarnya

ditentukan dengan

mengkalikan 55%.

Taksiran harga

ditentukan dari harga

produk gadai second

untuk elektronik, harga

jual dari emas, kemudian

dikalikan dengan margin

92%.

Pegadaian Syariah dalam

membuat taksiran harga

harga baik dari emas

maupun elektronik yaitu

ditentukan dengan

margin 92%

Harga taksirannya

dengan margin senilai

92%.

Kalo ngangsur sih

terserah dari

pengangsurnya mau

mbayar berapa, tinggal

Pengembalian uang yang

dipinjam saat menebus

produk gadai, dalam

mengangsurnya terserah

dari nasabah.

Pembayaran angsuran

ditambahkan biaya sewa

per 10 hari.

Page 60: SISTEM EKONOMI ISLAM: PERHITUNGAN BAGI HASIL (PROFIT

ditambahkan biaya

sewanya yang per 10

harinya itu mbak.

Pengembalian yang

dibayarkan yaitu sesuai

dana yangakan

dibayarkan oleh nasabah.

berdasarkan besar

pembayarannya

kemudian ditambahkan

dengan jumlah biaya

sewa per 10 hari.

kalo udah nyampek jatuh

tempo ya biasanya sih

langsung dilelangkan

kalo gak ya dari

pengangsur ya minta

perpanjangan waktu.

Sikap Pegadaian Syariah

ketika nasabah belum

membayar sampai

tanggal jatuh tempo yaitu

dilelangkan. Apabila

nasabah masih sanggup

dalm mengangsur yaitu

Pegadaian Syariah

memberikan

perpanjangan waktu

kepada nasabah.

Ketika sudah jatuh tempo

maka produk gadai akan

dielangkan. Apabila

nasabah masih sanggup

dalam membayar maka

dikenakan perpanjangan

waktu

Pelelangannya itu kan

terserah kita mbak, kan

jadwalnya sebulan 3 kali

mbak.

Jadwal pelelangan

produk gadai di

Pegadaian Syariah,

waktunya ditentukan oleh

Pegadaian Syariah.

Jadwal pelelangan yang

dilakukan oleh Pegadaian

Syariah yaitu dalam

jangka waktu satu bulan

selama 3 kali.

Pelelangan produk gadai

syariah disesuaikan

dengan jadwal lelang

yang sudah dijadwalkan

oleh Pegadaian Syariah.

Page 61: SISTEM EKONOMI ISLAM: PERHITUNGAN BAGI HASIL (PROFIT
Page 62: SISTEM EKONOMI ISLAM: PERHITUNGAN BAGI HASIL (PROFIT
Page 63: SISTEM EKONOMI ISLAM: PERHITUNGAN BAGI HASIL (PROFIT
Page 64: SISTEM EKONOMI ISLAM: PERHITUNGAN BAGI HASIL (PROFIT
Page 65: SISTEM EKONOMI ISLAM: PERHITUNGAN BAGI HASIL (PROFIT
Page 66: SISTEM EKONOMI ISLAM: PERHITUNGAN BAGI HASIL (PROFIT
Page 67: SISTEM EKONOMI ISLAM: PERHITUNGAN BAGI HASIL (PROFIT
Page 68: SISTEM EKONOMI ISLAM: PERHITUNGAN BAGI HASIL (PROFIT
Page 69: SISTEM EKONOMI ISLAM: PERHITUNGAN BAGI HASIL (PROFIT
Page 70: SISTEM EKONOMI ISLAM: PERHITUNGAN BAGI HASIL (PROFIT
Page 71: SISTEM EKONOMI ISLAM: PERHITUNGAN BAGI HASIL (PROFIT

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri

Nama : Yuniarti Pamili

Tempat/Tgl. Lahir : Kebumen, 4 Juni 1992

Alamat : DK Krajan, RT/RW: 01/02, Ds. Ampih, Kec. Buluspesantren,

Kab. Kebumen

Nama Ayah : Marwito

Nama Ibu : Tulariyah

B. Riwayat Pendidikan

1. Pendidikan Formal

a. SD N Ampih 1998-2005

b. SMP N 2 Buluspesantren, tahun 2005-2008

c. SMA N 1 Buluspesantren, tahun 2008-2011

d. UIN Sunan Kaliga Yogyakarta, tahun 2011-saat ini

C. CP/e-mail: 085701088459/ [email protected]

Yogyakarta, 24 Maret 2016

Yuniarti Pamili