sistem ekonomi islam akuntansi syariah

21
BAB I PENDAHULUAN Dalam perkembangan globalisasi seperti kita saksikan saat ini ternyata tidak makin mudah menyajikan pemahaman tentang adanya sistem ekonomi Indonesia. Kaum akademisi Indonesia terkesan makin mengagumi globalisasi yang membawa perangai “kemenangan” sistem kapitalisme Barat. Sikap kaum akademisi semacam ini ternyata membawa pengaruh besar terhadap sikap kaum elit politik muda Indonesia, yang mudah menjadi pengaruh terhadap sistem ekonomi Indonesia dan ideologi kerakyatan yang melandasinya. Pemahaman akan sistem ekonomi Indonesia bahkan mengalami suatu pendangkalan tatkala sistem komunisme Uni Soviet dan Eropa Timur dinyatakan runtuh. Kemudian dari situ ditarik kesimpulanbahwa sistem kapitalisme telah memenangkan secara total persaingannya dengan sistem komunisme. Dengan demikian, dari persepsi simplisistik semacam ini, Indonesia pun dianggap perlu berkiblat kepada kapitalisme Barat dengan sistem pasar bebasnya. Jika kita melihat keadaan sekarang ini, krisis moneter melanda di mana-mana, tak terkecuali di Indonesia sendiri. Para ekonom dunia sibuk mencari sebab-sebabnya dan berusaha sekuat tenaga untuk memulihkan perekonomian di negaranya masing-masing. Krisis ekonomi telah menimbulkan banyak kerugian, meningkatnya pengangguran, meningkatnya tindak kejahatan dan sebagainya. Sistem ekonomi kapitalis dengan sistem bunganya diduga sebagai penyebab terjadinya krisis. Sistem ekonomi Islam mulai dilirik sebagai suatu pilihan alternatif, dan diharapkan mampu menjawab tantangan dunia di masa yang akan datang. Al-Qur'an telah memberikan beberapa contoh tegas mengenai masalah-masalah ekonomi yang menekankan bahwa ekonomi adalah salah satu bidang perhatian Islam. "(Ingatlah) ketika Syu'aib berkata kepada mereka (penduduk Aikah): 'Mengapa kamutidak bertaqwa?' Sesungguhnya

Upload: syarifah-rifka-alydrus

Post on 30-Dec-2015

134 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

akuntansi syariah

TRANSCRIPT

Page 1: Sistem Ekonomi Islam Akuntansi Syariah

BAB IPENDAHULUAN

Dalam perkembangan globalisasi seperti kita saksikan saat ini ternyata tidak makin mudah menyajikan pemahaman tentang adanya sistem ekonomi Indonesia. Kaum akademisi Indonesia terkesan makin mengagumi globalisasi yang membawa perangai “kemenangan” sistem kapitalisme Barat. Sikap kaum akademisi semacam ini ternyata membawa pengaruh besar terhadap sikap kaum elit politik muda Indonesia, yang mudah menjadi pengaruh terhadap sistem ekonomi Indonesia dan ideologi kerakyatan yang melandasinya.

Pemahaman akan sistem ekonomi Indonesia bahkan mengalami suatu pendangkalan tatkala sistem komunisme Uni Soviet dan Eropa Timur dinyatakan runtuh. Kemudian dari situ ditarik kesimpulanbahwa sistem kapitalisme telah memenangkan secara total persaingannya dengan sistem komunisme. Dengan demikian, dari persepsi simplisistik semacam ini, Indonesia pun dianggap perlu berkiblat kepada kapitalisme Barat dengan sistem pasar bebasnya. Jika kita melihat keadaan sekarang ini, krisis moneter melanda di mana-mana, tak terkecuali di Indonesia sendiri. Para ekonom dunia sibuk mencari sebab-sebabnya dan berusaha sekuat tenaga untuk memulihkan perekonomian di negaranya masing-masing. Krisis ekonomi telah menimbulkan banyak kerugian, meningkatnya pengangguran, meningkatnya tindak kejahatan dan sebagainya. Sistem ekonomi kapitalis dengan sistem bunganya diduga sebagai penyebab terjadinya krisis. Sistem ekonomi Islam mulai dilirik sebagai suatu pilihan alternatif, dan diharapkan mampu menjawab tantangan dunia di masa yang akan datang.

Al-Qur'an telah memberikan beberapa contoh tegas mengenai masalah-masalah ekonomi yang menekankan bahwa ekonomi adalah salah satu bidang perhatian Islam. "(Ingatlah) ketika Syu'aib berkata kepada mereka (penduduk Aikah): 'Mengapa kamutidak bertaqwa?' Sesungguhnya aku adalah seorang rasul yang telah mendapatkankepercayaan untukmu. Karena itu bertaqwalah kepada Allah dan ta'atilah aku. Akusama sekali tidak menuntut upah darimu untuk ajakan ini, upahku tidak lain hanyalahdari Tuhan Penguasa seluruh alam. Tepatilah ketika kamu menakar dan jangan sampaikamu menjadi orang-orang yang merugi. Timbanglah dengan timbangan yang tepat.Jangan kamu rugikan hak-hak orang (lain) dan janganlah berbuat jahat danmenimbulkan kerusakan di muka bumi." (Qs.26:177-183)

Page 2: Sistem Ekonomi Islam Akuntansi Syariah

BAB IIPEMBAHASAN

A. Sejarah Ekonomi Islam

Dengan hancurnya komunisme dan sistem ekonomi sosialis pada awal tahun90-an membuat sistem kapitalisme disanjung sebagai satu-satunya sistem ekonomi yang sahih. Tetapi ternyata, sistem ekonomi kapitalis membawa akibat negatif dan lebih buruk, karena banyak negara miskin bertambah miskin dan negara kaya yang jumlahnya relatif sedikit semakin kaya.

Dengan kata lain, kapitalis gagal meningkatkan harkat hidup orang banyakterutama di negara-negara berkembang. Bahkan menurut Joseph E. Stiglitz (2006) kegagalan ekonomi Amerika dekade 90-an karena keserakahan kapitalisme ini. Ketidakberhasilan secara penuh dari sistem-sistem ekonomi yang ada disebabkan karena masing-masing sistem ekonomi mempunyai kelemahan atau kekurangan yang lebih besar dibandingkan dengan kelebihan masing-masing. Kelemahan atau kekurangan dari masing-masing sistem ekonomi tersebut lebih menonjol ketimbang kelebihannya.

Karena kelemahannya atau kekurangannya lebih menonjol daripada kebaikanitulah yang menyebabkan muncul pemikiran baru tentang sistem ekonomi terutama dikalangan negara-negara muslim atau negara-negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam yaitu sistem ekonomi syariah. Negara-negara yang penduduknya mayoritas Muslim mencoba untuk mewujudkan suatu sistem ekonomi yang didasarkan pada Al-quran dan Hadist, yaitu sistem ekonomi Syariah yang telah berhasil membawa umat muslim pada zaman Rasulullah meningkatkan perekonomian di Zazirah Arab. Dari pemikiran yang didasarkan pada Al-quran dan Hadist tersebut, saat ini sedang dikembangkan Ekonomi Syariah dan Sistem Ekonomi Syariah di banyak negara Islam termasuk di Indonesia.

Ekonomi Syariah dan Sistem Ekonomi Syariah merupakan perwujudan dari paradigma Islam. Pengembangan ekonomi Syariah dan Sistem Ekonomi Syariah bukan untuk menyaingi sistem ekonomi kapitalis atau sistem ekonomi sosialis, tetapi lebih ditujukan untuk mencari suatu sistem ekonomi yang mempunyai kelebihan-kelebihan untuk menutupi kekurangan-kekurangan dari sistem ekonomi yang telah ada. Islam diturunkan ke muka bumi ini dimaksudkan untuk mengatur hidup manusia guna mewujudkan ketentraman hidup dan kebahagiaan umat di dunia dan di akhirat sebagai nilai ekonomi tertinggi. Umat di sini tidak semata-mata umat Muslim tetapi, seluruh umat yang ada di muka bumi. Ketentraman hidup tidak hanya sekedar dapat memenuhi kebutuhan hidup secara melimpah ruah di dunia, tetapi juga dapat memenuhi ketentraman jiwa sebagai bekal di akhirat nanti. Jadi harus ada keseimbangan dalam pemenuhan kebutuhan hidup di dunia dengan kebutuhan untuk akhirat.

Page 3: Sistem Ekonomi Islam Akuntansi Syariah

B. Pengertian dan Klasifikasi Sistem Ekonomi

1. Pengertian Sistem Ekonomi dan MacamnyaSistem berasal dari kata “systēma” (dalam Bahasa Yunani) yang mengandung arti

“keseluruhan dari bermacam-macam bagian .” Pengertian sistem menurut beberapa ahli:

L. James Havery “Menurutnya sistem adalah prosedur logis dan rasional untuk merancang suatu

rangkaian komponen yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan maksud untuk berfungsi sebagai suatu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.”

C.W. Churchman “Menurutnya sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang dikoordinasikan untuk

melaksanakan seperangkat tujuan.”

Sistem EkonomiPengertian Sistem ekonomi adalah suatu proses penerapan yang saling behubungan

dan berinteraksi yang dikembangkan oleh masyarakat dengan ciri dan identitas tersendiri.Ada 4 sistem dalam ekonomi, berikut adalah macam-macam sistem ekonomi :

Sistem Ekonomi Tradisional Sistem Ekonomi Sosialis/Terpusat Sistem Ekonomi Bebas/Liberal Sistem Ekonomi Campuran

A. Sistem Ekonomi TradisionalSistem ini memiliki tradisi aktivitas ekonomi yang dilakukan secara turun-temurun.Dan

masyarakatnya tetap menjaga nilai budaya setempat, sehingga kegiatan perekonomiannya masih bergotong-royong dan kekeluargaan.Adapun ciri-ciri dari sistem ekonomi tradisional antara lain adalah sebagai berikut :

1. Pembagian struktur kerja belum ada2. Masih menggunakan tukar-menukar barang/barter3. Sifat kekeluargaan tergolong tinggi4. Proses produksinya tergantung pada alam,misalnya bertani, berladang, berkebun dan

sebagainya5. Alat untuk memproduksi sangat sederhana.

B. Sistem ekonomi terpusat yang disebut juga sistem ekonomi sosialis adalah suatu sistem ekonomi yang seluruh

sumber daya dan pengolahannya direncanakan dan dikendalikan oleh pemerintah. Sistem ekonomi terpusat memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

Negara menguasai semua alat produksi Produksi dilakukan untuk kebutuhan masyarakat Kegiatan ekonomi direncanakan oleh negara dan diatur pemerintah secara terpusat Hak milik individu tidak diakui Pemerintah mengatur kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi

Page 4: Sistem Ekonomi Islam Akuntansi Syariah

C. Sistem ekonomi liberalyaitu sistem ekonomi di mana pengelolaan ekonomi diatur oleh kekuatan pasar

(permintaan dan penawaran). Sistem ekonomi ini menghendaki adanya kebebasanindividu dalam melakukan kegiatan ekonomi.Artinya, setiap individu diakuikeberadaanya dan mereka bebas bersaing.

Ciri-cirinya: 1. Harga barang ditentukan oleh pasar2. Timbulnya persaingan bebas3. Adanya pengakuan terhadap hak individu4. Setiap individu bebas mengejar keuntungan5. Modal memegang peranan sangat penting.6. Sistem Ekonomi Campuran

D. Sistem ekonomi campuran adalah sistem ekonomi yang berusaha mengurangi kelemahan-kelemahan yang timbul

dalam sistem ekonomi terpusat dan sistem ekonomi pasar. Ciri-ciri dari sistem ekonomi campuran :

1. Adanya campur tangan pemerintah dalam perekonomian2. Adanya pihak swasta yang ikut berperan dalam kegiatan perekonomian

C. Sistem Ekonomi Konvensional

         Sistem ekonomi menunjuk pada satu kesatuan mekanisme dan lembaga pengambilan keputusan yang mengimplementasikan keputusan tersebut terhadap produksi, konsumsi dan distribusi pendapatan.Karena itu, sistem ekonomi merupakan sesuatu yang penting bagi perekonomian suatu negara.Sistem ekonomi terbentuk karena berbagai faktor yang kompleks, misalnya ideologi dan sistem kepercayaan, pandangan hidup, lingkungan geografi, politik, sosial budaya, dan lain-lain.

Sistem ekonomi konvensional merupakan sistem ekonomi yang banyak digunakan oleh berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia. Ekonomi konvensional merupakan sistem perekonomian yang memberikan kebebasan secara penuh kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan perekonomian. Sistem ekonomi konvensional menyatakan bahwa pemerintah bisa turut ambil bagian untuk memastikan kelancaran dan keberlangsungan kegiatan perekonomian yang berjalan, tetapi bisa juga pemerintah tidak ikut campur dalam ekonomi.

          Dalam ekonomi konvensional, setiap warga dapat mengatur nasibnya sendiri sesuai dengan kemampuannya. Semua orang bebas bersaing dalam bisnis untuk memperoleh laba sebesar-besarnya, serta melakukan kompetisi untuk memenangkan persaingan bebas dengan berbagai cara. Hal ini mengakibatkan terbentuknya sekelompok orang yang kaya dan sekelompok orang yang miskin.  Kaum kaya akan semakin kaya dan kaum miskin akan semakin miskin. Di dalam sejarah dunia, terdapat beberapa sistem ekonomi konvensional yang begitu berpengaruh diantaranya:

Page 5: Sistem Ekonomi Islam Akuntansi Syariah

A. Sistem Ekonomi Kapitalis

          Salah satu sistem perekonomian yang sudah ada sejak abad 18 masehi, diawali di inggris dan kemudian menyebar luas ke kawasan Eropa Barat Laut dan Amerika Utara. Sistem Ekonomi Kapitalis adalah sistem ekonomi yang memberikan kebebasan secara penuh kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan perekonomian. Dalam sistem ini pemerintah dapat ikut campur atau tidak sama sekali dalam system ekonomi ini. Lembaga hak milik swasta merupakan elemen paling pokok dari kapitalisme. Pemberian hak pemilikan atas harta kekayaan memliliki fungsi ekonomi penting yaitu Para individu memperoleh perangsang agar aktiva mereka dimanfaatkan seproduktif mungkin.  Hal tersebut sangat mempengaruhi distribusi kekayaan serta pendapatan karena individu-individu diperkenankan untuk menghimpun aktiva dan memberikannya kepada para ahli waris secara mutlak apabila mereka meninggal dunia.  Ia memungkinkan laju pertukaran yang tinggi oleh karena orang memiliki hak pemilikan atas barang-barang sebelum hak tersebut dapat dialihkan kepada pihak lain.

          Dengan demikian sistem ekonomi kapitalis sangat erat hubungannya dengan pengejaran kepentingan individu. Bagi Smith bila setiap individu diperbolehkan mengejar kepentingannya sendiri tanpa adanya campur tangan pihak pemerintah, maka ia seakan-akan dibimbing oleh tangan yang tak nampak (the invisible hand), untuk mencapai yang terbaik pada masyarakat.

          Dengan kata lain dalam sistem ekonomi kapitalis berlaku "Free Fight Liberalism" (sistem persaingan bebas). Siapa yang memiliki dan mampu menggunakan kekuatan modal (Capital) secara efektif dan efisien akan dapat memenangkan pertarungan dalam bisnis.

1. Ciri-ciri Ekonomi Kapitalis 

Pengakuan yang luas atas hak-hak pribadi dimana Pemilikan alat-alat produksi di tangan individu dan Inidividu bebas memilih pekerjaan/ usaha yang dipandang baik bagi dirinya.

Perekonomian diatur oleh mekanisme pasar dimana Pasar berfungsi memberikan “signal” kepada produsen dan konsumen dalam bentuk harga-harga. Campur tangan pemerintah diusahakan sekecil mungkin. “The Invisible Hand” yang mengatur perekonomian menjadi efisien serta motif yang menggerakkan perekonomian mencari laba

Manusia dipandang sebagai mahluk homo-economicus, yang selalu mengejar kepentingan sendiri.

2.  Kebaikan-kebaikan Ekonomi Kapitalisme

Lebih efisien dalam memanfaatkan sumber-sumber daya dan distribusi barang- barang.

Kreativitas masyarakat menjadi tinggi karena adanya kebebasan melakukan segala hal yang terbaik

Page 6: Sistem Ekonomi Islam Akuntansi Syariah

Pengawasan politik dan sosial minimal, karena tenaga waktu dan biaya yang diperlukan lebih kecil.

3.  Kelemahan-kelemahan Kapitalisme Tidak ada persaingan sempurna. Yang ada persaingan tidak sempurna dan

persaingan monopolistik. Sistem harga gagal mengalokasikan sumber-sumber secara efisien, karena adanya

faktor-faktor eksternalitas (tidak memperhitungkan yang menekan upah buruh dan lain-lain).

B. Sistem Ekonomi Sosialis

          Sosialisme adalah sebuah gerakan ekonomi yang muncul sebagai perlawanan terhadap ketidak-adilan yang timbul dari sistem kapitalisme.Sosialisme menunjukkan kegiatan untuk menolong orang-orang yang tidak beruntung dan tertindas dengan sedikit tergantung dari bantuan pemerintah. Dalam bentuk yang paling lengkap sosialisme melibatkan pemilikan semua alat-alat produksi, termasuk di dalamnya tanah-tanah pertanian oleh negara, dan menghilangkan milik swasta. Dalam masyarakat sosialis hal yang menonjol adalah kolektivisme atau rasa kerbersamaan. Untuk mewujudkan rasa kebersamaan ini, alokasi produksi dan cara pendistribusian semua sumber-sumber ekonomi diatur oleh negara.

          Dengan demikian sistem ekonomi sosialis merupakan suatu sistem yang memberikan kebebasan yang cukup besar kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan ekonomi tetapi dengan campur tangan pemerintah. Pemerintah mengatur berbagai hal dalam ekonomi untuk menjamin kesejahteraan masyarakat.

1. Ciri-ciri sistem ekonomi Sosialis

a. Lebih mengutamakan kebersamaan (kolektivisme) : Masyarakat dianggap sebagai satu-satunya kenyataan sosial, sedang individu-

individu fiksi belaka. Tidak ada pengakuan atas hak-hak pribadi (individu) dalam sistem sosialis. Peran pemerintah sangat kuat Pemerintah bertindak aktif mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga tahap

pengawasan. Alat-alat produksi dan kebijaksanaan ekonomi semuanya diatur oleh negara.

b. Sifat manusia ditentukan oleh pola produksi : Pola produksi (aset dikuasai masyarakat) melahirkan kesadaran

kolektivisme(masyarakat sosialis) Pola produksi(aset dikuasai individu) melahirkan kesadaran individualisme

(masyarakatkapitalis). Mengabaikan pendidikan moral

2. Dalam sistem ekonomi sosialisme mempunyai beberapa prinsip dasar sebagai berikut:

Page 7: Sistem Ekonomi Islam Akuntansi Syariah

1) Pemilikan Harta oleh NegaraSeluruh bentuk produksi dan sumber pendapatan menjadi milik masyarakat secara keseluruhan. Hak individu untuk memiliki harta atau memanfaatkan produksi tidak diperbolehkan.

2) Kesamaan EkonomiSistem ekonomi sosialis menyatakan, (walaupun sulit ditemui disemua Negara komunis) bahwa hak-hak individu dalam suatu bidang ekonomi ditentukan oleh prinsip kesamaan. Setiap individu disediakan kebutuhan hidup menurut keperluan masing-masing.

3) Disiplin PolitikUntuk mencapai tujuan diatas, keseluruhan Negara diletakkan dibawah peraturan kaum buruh, yang mengambil alih semua aturan produksi dan distribusi. Kebebasan ekonomi serta hak kepemilikan harta dihapus. Aturan yang diperlakukan sangat ketat untuk lebih menggefektifkan praktek sosialisme. Hal ini yang menunjukkan tanpa adanya upaya yang lebih ketat mengatur kehidupan rakyat, maka keberlangsungan system sosialis ini tidak akan berlaku ideal sebagaimana dicita-citakan oleh Marx, Lenin dan Stalin.

3. Adapun kebaikan-kebaikan dari Sistem Ekonomi Sosialis antara lain:

1) Disediakannya kebutuhan pokokSetiap warga Negara disediakan kebutuhan pokoknya, termasuk makanan dan minuman,

pakaian, rumah, kemudahan fasilitas kesehatan, serta tempat dan lain-lain. Setiap individu mendapatkan pekerjaan dan orang yang lemah serta orang yang cacat fisik dan mental berada dalam pengawasan Negara.

2) Didasarkan perencanaan NegaraSemua pekerjaan dilaksanakan berdasarkan perencanaan Negara Yang sempurna,

diantara produksi dengan penggunaannya. Dengan demikian masalah kelebihan dan kekurangan dalam produksi seperti yang berlaku dalam System Ekonomi Kapitalis tidak akan terjadi.

3) Produksi dikelola oleh NegaraSemua bentuk produksi dimiliki dan dikelola oleh Negara, sedangkan keuntungan yang

diperoleh akan digunakan untuk kepentingan-kepentingan Negara.

4. Kelemahan sistem Ekonomi Sosialis

1) Sulit melakukan transaksiTawar-menawar sangat sukar dilakukan oleh individu yang terpaksa mengorbankan

kebebasan pribadinya dan hak terhadap harta milik pribadi hanya untuk mendapatkan makanan sebanyak dua kali. Jual beli sangat terbatas, demikian pula masalah harga juga

Page 8: Sistem Ekonomi Islam Akuntansi Syariah

ditentukan oleh pemerintah, oleh karena itu stabilitas perekonomian Negara sosialis lebih disebabkan tingkat harga ditentukan oleh Negara, bukan ditentukan oelh mekanisme pasar.

2) Membatasi kebebasanSistem tersebut menolak sepenuhnya sifat mementingkan diri sendiri, kewibawaan

individu yang menghambatnya dalam memperoleh kebebasan berfikir serta bertindak, ini menunjukkan secara tidak langsung sistem ini terikat kepada system ekonomi dictator. Buruh dijadikan budak masyarakat yang memaksanya bekerja seperti mesin.

3) Mengabaikan pendidikan moralDalam system ini semua kegiatan diambil alih untuk mencapai tujuan ekonomi,

sementara pendidika moral individu diabaikan. Dengan demikian, apabila pencapaian kepuasan kebendaan menjadi tujuan utama dan nlai-nilai moral tidak diperhatikan lagi

Bila dilihat dari berbagai aspek inilah perbedaan antara sistem ekonomi islam dengan konvensional :

No Keterangan Islam Konvensional

1 Sumber Al-Quran Daya fikir manusia

2 Motif Ibadah Rasional matearialism

3 Paradigma Syariah Pasar

4 Pondasi dasar Muslim Manusia ekonomi

5 Landasan fillosofi Falah Utilitarian individualism

6 Harta Pokok kehidupan Asset

7 Investasi Bagi hasil Bunga

8 Distribusi kekayaan Zakat, infak, shodaqoh,

hibah, hadiah, wakaf dan

warisan.

Pajak dan tunjangan

9 Konsumsi-produksi Maslahah, kebutuhan dan

kewajiban

Egoism, materialism, dan

rasionalisme

10 Mekanisme pasar Bebas dan dalam pengawasan Bebas

Berdasarkan uraian di atas, jelaslah perbedaan mendasar antara ekonomi Islam dan ekonomi konvensional. Di antara perbedaan mendasar itu adalah:

Rasionaliti dalam ekonomi konvensional adalah rational economics man yaitu tindakan individu dianggap rasional jika tertumpu kepada kepentingan diri sendiri (self interest) yang menjadi satu-satunya tujuan bagi seluruh aktivitas. Ekonomi konvensional mengabaikan moral dan etika dan terbatas hanya di dunia saja tanpa mengambil kira hari akhirat. Sedangkan dalam ekonomi Islam jenis manusia yang hendak dibentuk adalah Islamic man Islamic man dianggap perilakunya rasional jika konsisten dengan prinsip-prinsip Islam yang bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang seimbang. Tauhidnya mendorong untuk yakin, Allah-lah yang berhak membuat peraturan untuk mengantarkan

Page 9: Sistem Ekonomi Islam Akuntansi Syariah

kesuksesan hidup. Ekonomi Islam menawarkan konsep rasionaliti secara lebih menyeluruh tentang tingkah laku agen-agen ekonomi yang berlandaskan etika ke arah mencapai al-falah, bukan kesuksesan di dunia malah yang lebih penting lagi ialah kesuksesan di akhirat.

Tujuan utama ekonomi Islam adalah mencapai falah di dunia dan akhirat, sedangkan ekonomi konvensional semata-mata kesejahteraan duniawi.

Sumber utama ekonomi Islam adalah al-Quran dan al-Sunnah atau ajaran Islam.

Islam lebih menekankan pada konsep need daripada want dalam menuju maslahah, karena need lebih bisa diukur daripada want. Menurut Islam, manusia mesti mengendalikan dan mengarahkan want dan need sehingga dapat membawa maslahah dan bukan madarat untuk kehidupan dunia dan akhirat. 

Orientasi dari keseimbangan konsumen dan produsen dalam ekonomi konvensional adalah untuk semata-mata mengutamakan keuntungan. Semua tindakan ekonominya diarahkan untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal. Jika tidak demikian justru dianggap tidak rasional. Lain halnya dengan ekonomi Islam yang tidak hanya ingin mencapai keuntungan ekonomi tetapi juga mengharapkan keuntungan rohani dan al-falah.

D. Sistem Ekonomi Islam

1. Definisi Ekonomi Islam/Syariah menurut beberapa Ekonom Islam

Muhammad Abdul Mannan"Ekonomi Islam merupakan ilmu pengetahuan sosial yang mempelajarimasalah-masalah ekonomi rakyat yang diilhami oleh nilai-nilai Islam".

M.M Metwally"Ekonomi Islam dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari perilakumuslim (yang beriman) dalam suatu masyarakat Islam yang mengikuti AlQuran,Hadits Nabi,Ijma dan Qiyas".

Hasanuzzaman"Ilmu ekonomi Islam adalah pengetahuan dan aplikasi dari anjuran dan aturansyariah yang mencegah ketidakadilan dalam memperoleh sumber dayamaterial sehingga tercipta kepuasan manusia dan memungkinkan merekamenjalankan perintah Allah dan masyarakat".

2. Dasar-dasar sistem ekonomi Islam

Bertujuan untuk mencapai masyarakat yang sejahtera baik di dunia dan di akhirat,tercapainya pemuasan optimal berbagai kebutuhan baik jasmani maupun rohani secara seimbang, baik perorangan maupun masyarakat. Dan untuk itu alat pemuas dicapai secara optimal dengan pengorbanan tanpa pemborosan dan kelestarian alam tetap terjaga.

Page 10: Sistem Ekonomi Islam Akuntansi Syariah

Hak milik relatif perorangan diakui sebagai usaha dan kerja secara halal dan dipergunakan untuk hal-hal yang halal pula.

Dilarang menimbun harta benda dan menjadikannya terlentar. Dalam harta benda itu terdapat hak untuk orang miskin yang selalu meminta, oleh

karena itu harus dinafkahkan sehingga dicapai pembagian rizki. Pada batas tertentu, hak milik relatif tersebut dikenakan zakat. Perniagaan diperkenankan, akan tetapi riba dilarang. Tiada perbedaan suku dan keturunan dalam bekerja sama dan yang menjadi ukuran

perbedaan adalah prestasi kerja.

3. Konsep sistem ekonomi Islam

Islam mengambil suatu kaidah terbaik antara kedua pandangan yang ekstrim (kapitalis dan komunis) dan mencoba untuk membentuk keseimbangan di antara keduanya (kebendaan dan rohaniah).Keberhasilan sistem ekonomi Islam tergantung kepada sejauh mana penyesuaian yang dapat dilakukan di antara keperluan kebendaan dan keperluan rohani / etika yang diperlukan manusia. Sumber pedoman ekonomi Islam adalah al-Qur’an dan sunnah Rasul, yaitudalam:

- Qs.a l-Ahzab:72 (Manusia sebagai makhluk pengemban amanat Allah).

ان◌ان �ھ��ك نإن ا ��س� اھااإلن�ھ �وحمم�نل ف�قن ش وأ �ھا �ن یحم�ل �نأن ی لفأب �ا ب لج� ض�وا �ألر �موا ألت ااواا لسض�م�ن را �علعى ة�نا5جھ�وال( ) 72ظلوما

Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh,

- Qs.Hud:61 (Untuk memakmurkan kehidupan di bumi).

Dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka Shaleh. Shaleh berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya, Sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) lagimemperkenankan (do'a hamba-Nya)."

- Qs.al-Baqarah:30 (Tentang kedudukan terhormat sebagai khalifah Allah dibumi).ك� ف�� ی�د�فی�ھا�وی�س� نس�� اأت��جع�ل�فی�ھا�مف� خل�ی�فة�قا�لو� ض� ذ�ئ��ك�ةإن�ي!جا�عل�في�ا�ألر� إ�ال� قا�لرب(�ك�لل�و�م�د(�سلك�قا�إلن�ي!أع��لم�ما�ال�ت�ع�لم�و�ن د�ك��ون�ق� م� ب!حبح� ن�نس� الد!ما�ءون�ح�

Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.”Mereka berkata, “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji dan mensucikan Engkau?”Tuhan berfirman, “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kalian ketahui.” (QS al-Baqarah [2]: 30).

Page 11: Sistem Ekonomi Islam Akuntansi Syariah

Hal-hal yang tidak secara jelas diatur dalam kedua sumber ajaran Islam tersebut diperoleh ketentuannya dengan jalan ijtihad. Landasan nilai yang menjadi tumpuan tegaknya sistem ekonomi Islam adalah sebagai berikut:

4. Nilai dasar sistem ekonomi Islam:

Hakikat pemilikan adalah kemanfaatan, bukan penguasaan. Keseimbangan ragam aspek dalam diri manusia. Keadilan antar sesama manusia.

5. Nilai instrumental sistem ekonomi Islam:

Kewajiban zakat. Larangan riba. Kerjasama ekonomi. Jaminan sosial. Peranan negara.

6. Nilai filosofis sistem ekonomi Islam:

Sistem ekonomi Islam bersifat terikat yakni nilai. Sistem ekonomi Islam bersifat dinamik, dalam arti penelitian dan pengembangannya berlangsung terus-menerus.

7. Nilai normatif sistem ekonomi Islam:

Landasan aqidah. Landasan akhlaq. Landasan syari’ah. Al-Qur’anul Karim. Ijtihad (Ra’yu), meliputi qiyas, masalah mursalah, istihsan, istishab, dan urf

E. Komporasi Sistem Ekonomi Konvensional dan IslamBeberapa batasan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:Sistem Ekonomi Islam merupakan Madzhab ekonomi islam, yang terjelma di dalammya bagaimana cara islam mengatur kehidupan perekonomian, dengan apa yang dimiliki dan ditunjukkan oleh madzhab ini tentang ketelitian cara berfikir yang terdiri dari nilai-nilai moral islam dan nilai-nilai ekonomi, atau nilai-nilai sejarah yang ada hubunganya dengan uraian sejarah masyarakat (M.Baqir As.Shadr, 1968)

Sistem Ekonomi Kapitalis (Liberalis) : Suatu sistem ekonomi yang didasarkan pada azasLisses Faire, Laisses Aller, kesejahteraan umum akan tercapai dengan sendirinya jika setiap orang, setiap individu dibiarkan bebas tanpa adanya campur tangan pemerintah; karena didorong oleh kepentingannya pribadi, maka produksi akan disempurnakan dan terus meningkat dengan sendirinya (Adam Smith, 1775. terjemahan).

Kemudian dalam praktik ekonomi Islam, menunjukkan adanya hal baru dibandingkan sistem-sistem klasik, berupa penekanannya yang tidak melulu pada pendekatan hasil (output),

Page 12: Sistem Ekonomi Islam Akuntansi Syariah

melainkan juga menekankan bagaimana prosesnya. Pendekatan proses ini menjadi penting dalam menentukan keberhasilan dalam sistem ekonomi Islam, karena jika penekanan pada hasil atau output saja, maka di dalamnya akan melahirkan pola yang cenderung eksploitatif karena tujuan menentukan cara, atau yang lazim dikenal, tujuan menghalalkan segala cara.

Sistem ekonomi Islam muncul selari dengan perkembangan umat Islam itu sendiri. Hal ini ditandai dengan didirikannya institusi-institusi keuangan Islam yang mengamalkan sistem bebas riba/bunga. Realitinya, kebanyakan masyarakat masih ada yang belum mengenal sistem tersebut secara benar. Sebagian masyarakat bahkan ahli profesional dan ekonomi masih menganggap bahwa sistem ekonomi Islam akan menghadapi kesukaran dalam persaingan dengan sistem keuangan konvensional. Ia (sistem ekonomi konvensional) cenderung lebih cepat berkembang dan bergerak lebih depan dalam era globalisasi. Karena kebanyakan sistem keuangan dunia masih bergantung kepada sistem yang berbasiskan kepada bunga.

Terdapat suatu anggapan bahwa salah satu masalah yang dihadapi oleh sistem ekonomi Islam ialah sistem tersebut tidak mampu mengalokasikan sumber secara optimum. Hal ini disebabkan bahwa bunga adalah harga. Pendapat lain mengatakan jika tidak ada bunga sebagaimana dalam sistem ekonomi Islam dana pinjaman akan diberikan kepada peminjam secara sukarela sehingga permintaan terhadap pinjaman mengalami lonjakan sehingga tidak ada suatu mekanisme yang dapat mengembangkan permintaan dan penawaran. Artinya, bahwa bunga merupakan satu-satunya kekuatan, jika tidak, sumber keuangan akan digunakan secara tidak efisien bagi masyarakat.

Berbeda dari sistem ekonomi konvensional, di dalam sistem ekonomi Islam dana akan tersedia jika ada biaya dan biaya tersebut terdapat di dalam konsep keuntungan. Tingkat keuntungan menjadi kriteria untuk mengalihkan sumber sekaligus untuk membuat keseimbangan antara permintaan dan penawaran. Semakin besar keuntungan yang diharapkan dari suatu perniagaan semakin besar pula tawaran dana dalam perniagaan tersebut. Apabila keuntungan aktual suatu perniagaan senantiasa lebih rendah dari yang diharapkan maka perniagaan tersebut akan mengalami kesulitan meningkatkan dana di masa depan.

Perbedaan yang utama antara system ekonomi islam dan system ekonomi konvensional adalah:

secara epistemologis ekonomi Islam dipercaya sebagai bagian integral dari ajaran Islam itu sendiri, sehingga pemikiran ekonomi Islam langsung bersumber dari Tuhan.

ekonomi Islam dilihat sebagai sistem yang bertujuan bukan hanya mengatur kehidupan manusia di dunia, tapi juga menyeimbangkan kepentingan manusia di dunia dan akhirat. Ini membawa implikasi dari aspek normatif: apa yang baik dan buruk, apa yang harus dilakukan atau dihindari bukan semata-mata dilihat dari aspek efisiensi sebagaimana dikenal dalam ekonomi konvensional, melainkan bagaimana agar tindakan di kehidupan duniawi juga menghasilkan imbalan di akhirat.

sebagai konsekuensi dari landasan normatif itu, sejumlah aspek positif atau teknis dalam ekonomi konvensional tak bisa diaplikasikan karena bertentangan dengan nilai-nilai yang dibenarkan oleh Islam.

Page 13: Sistem Ekonomi Islam Akuntansi Syariah

Tiga perbedaan ini membuat proponen ekonomi Islam memandang bahwa sistem ekonomi lebih superior dibandingkan sistem-sistem lain. Tentunya pandangan ini menyisakan sebuah pertanyaan penting. Jika benar sistem ekonomi Islam superior, tentunya ia akan lebih mampu mengatasi masalah dan tantangan peradaban manusia modern. Tapi faktanya, saat ini sistem tersebut bukanlah (atau belum) merupakan sistem ekonomi yang dominan di dunia, bahkan bukan juga di negara-negara mayoritas Muslim. Kalau ia adalah sistem yang sempurna, mengapa tidak ada rujukan sejarah dimana sistem ini bisa dibilang berhasil dan masih tetap relevan di masa sekarang.

BAB IIIKESIMPULAN DAN PENUTUP

Page 14: Sistem Ekonomi Islam Akuntansi Syariah

Sistem ekonomi Islam atau dikenal sebagai mu'amalah adalah suatu sistem yang baik karena berdasarkan wahyu yang jelas dari Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT. Namun akhir-akhir ini menjadi sedikit rumit disebabkan karena terikut dengan rentak dan cara hidup serta pendidikan Barat yang mengabaikan aspek yang paling penting kepada manusia yaitu pembangunan manusia hakiki berdasarkan paradigma Tauhid

          Sistem ekonomi Islam tidak sama dengan sistem-sistem ekonomi yang lain. Sistem ekonomi islam berbeda dengan sistem ekonomi yang lain. Sistem ekonomi islam bukan dari hasil ciptaan akal manusia seperti sistem kapitalis dan komunis, namun berpadukan wahyu dari Allah SWT.

DAFTAR PUSTAKA

Page 15: Sistem Ekonomi Islam Akuntansi Syariah

1. Chapra, M. Umer. The Future of Economics: An Islamic Perspective, terj.Jakarta: SEBI, 2001

2. Departemen Agama RI. Islam untuk Disiplin Ilmu Ekonomi. Jakarta: Departemen Agama RI, 2002

3.  Budi p, Ahmad,dkk, sistem ekonomi islam. Yogyakarta:teknik informatika,sekolah tinggi manajemen informatika dan ilmu komputer. 2011

4. http://www.scribd.com/doc/2163104/sistem-ekonomi-Islam-dan-sistem-ekonomi- konvensional.

5. Heri Sudarsono, Konsep Ekonomi Islam, cet. 3, (Yogyakarta: Ekonosia,2004), hal. 91

6. Diakses dari http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/11096166.pdf

7. Umer Chapra, The Future of Economics, (terj), Jakarta:Gema Insani Press, 2001, hal. 202-206