sirkulasi darah pada jantung

Upload: echyhelmi

Post on 19-Jul-2015

932 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut American Heart Association, pada tahun 2004 hampir seribu kematian di Amerika berkaitan dengan kardiovaskular, sebanyak 35% dari semua kematian di Amerika Serikat di tahun tersebut. Penting bagi tenaga kesehatan dan orang awam untuk mempelajari konsep penyakit kardiovaskular, tindakan pencegahan dan menjaga kesehatan jantung. Sistem kardiovaskular dimulai di jantung, sebuah pompa berotot yang berdenyut secara ritmis dan berulang 60-100 kali per menit. Setiap denyut menyebabkan darah mengalir dari jantung ke seluruh tubuh dalam suatu jaringan tertutup yang terdiri atas arteri, arteriol, dan kapiler kemudian kembali ke jantung melalui venula dan vena. Tujuan sistem kardiovaskular adalah mengambil oksigen di paru dan zat gizi yang di serap dari usus untuk disalurkan kesemua sel tubuh. Pada saat yang sama, sistem kardiovaskular mengangkut produk sisa metabolik yang dihasilkan oleh setiap sel untuk dibuang melalui paru atau ginjal. 1.2 Tujuan Untuk mengetahui sistem peredaran darah pada manusia Untuk mengetahui cara kerja sistem peredaran darah pada manusia Untuk mengetahui gangguan pada sistem peredaran darah pada manusia

1

BAB II PEMBAHASAN

2.1

Sistem Peredaran Darah Vena kava superior dan vena kava inferior mengalirkan darah ke atrium

dekstra yang datang dari seluruh tubuh. Arteri pulmonalis membawa darah dari ventrikel dekstra masuk ke paru-paru (pulmo). Antara ventrikel sinistra dan arteri pulmonalisterdapat katup valvula semilinaris arteri pulmonalis. Vena pulmonalis membawa darah dari paru-paru masuk ke atrium sinistra. Aorta membawa darah dari ventrikel sinistra keseluruh tubuh. Pada batas antara ventrikel sinistra dan aorta terdapat sebuah katup valvula semilunaris aorta. (anatomi fisiologi untuk mahasiswa keperawatan, Drs. H. Syafuddin, AMK. 2006) Arteri Arteri merupakan pembuluh darah yang keluar dari jantung yang membawa darah keseluruh bagian dan alat tubuh. Pembuluh darah arteri yang paling besar yang keluar dari ventrikel sinistra disebut aorta. Arteri ini mempunyai dinding yang kuat dan tebal tetapi sifatnya yang elastis dan terdiri dari tiga lapisan yaitu : 1) Tunika intima/interna. Lapisan yang paling dalam sekali berhubungan dengan darah terdiri dari jaringan endotel. 2) Tunika media. Lapisan tengah yang terdiri dari jaringan otot yang sifatnya elastis dan termasuk otot polos. 3) Tunika eksterna/adventisia. Lapisan yang paling luar sekali terdiri dari jaringan ikat gembur yang berguna menguatkan dinding arteri.

2

Vena Vena (pembuluh darah balik) merupakan pembuluh darah yang membawa

darah dari bagian/alat-alat tubuh masuk kedalam jantung. Tentang bentuk susunan dan juga pernapasan pembuluh darah yang menguasai vena sama dengan pada arteri. Katup-katup pada vena kebanyakan terdiri dari dua kelompok yang gunanya untuk mencegah darah agar tidak kembali lagi. Vena-vena yang ukurannya besar diantaranya vena kava dan vena pulmonalis. Kapiler Kapiler (pembuluh rambut) merupakan pembuluh darah yang sangat halus. Diameternya kira-kira 0,008 ml. Dindingnya terdiri dari suatu lapisan endotel. Pembuluh darah kapiler pada umumnya meliputi sel-sel jaringan. Oleh karenanya secara langsung berhubungan dengan sel. Saluran Limfe Struktur pembuluh limfe yang hampir sama dengan pembuluh darah tepi memiliki lebih banyak katub sehingga pembuluh limfe terlihat seperti rangkaian merjan. Saluran limfe mengumpulkan, menyaring dan menyalurkan kembali cairan limfe kedalam darah yang kelua melalui dinding kapiker halus untuk membersihkan jaringan. Pembuluh limfe sebagai jaringan halus yang terdapat di dalam berbagai organ, terutama dijumpai dalam vili usus. Jantung Jantung adalah sebuah organ berotot dengan empat ruang yang terletak di rongga dada, di bawah perlindungan tulang iga, sedikit ke sebelah kiri sternum. Jantung terdapat di dalam sebuah kantong longgar berisi cairan yang disebut pericardium. Keempat ruang jantung tersebut adalah atrium kiri dan kanan serta ventrikel kiri dan kanan. Atrium terletak di atas ventrikel dan saling berdampingan.

3

Atrium dan ventrikel dipisahkan satu dari yang lain oleh katub satu arah. Sisi kiri dan kanan jantung dipisahkan oleh dinding jaringan yang disebut septum. Dalam keadaan normal tidak terjadi pencampuran darah antara kedua ventrikel pada jantung yang sehat. Semua ruang tersebut dikelilingi oleh jaringan ikat. Jantung mendapat suplai persarafan yang luas. (Buku Saku Patofisiologi , Elizabeth J. Corwin.2009) Jantung merupakan sebuah organ yang terdiri dari otot. Otot jantung merupakan jaringan istimewa karena kalau dilihat dari bentuk dan susunannya sama dengan otot serat lintang, tetapi car bekerjanya menyerupai otot polos. Bentuk jantung menyerupai jantung pisang, bagian atasnya tumpul (pangkal jantung) dan disebut juga basis kordis. Letak jantung di dalam rongga dada sebelah depan (kavum

mediastinum anterior), sebelah kiri bawah dari pertengahan rongga dada, di atas diafragma, dan pangkalnya terdapat di belakang kiri antara kosta V dan VI dua jari di bawah papila mamae. Ukurannya lebih kurang sebesar genggaman tangan kanan dan beratnya kira-kira 250-300 gram. (anatomi fisiologi untuk mahasiswa keperawatan, Drs. H. Syafuddin, AMK. 2006) 1. Dua Sirkulasi Sistem Kardiovaskuler Sisi kiri jantung memompa darah ke sirkulasi sistemik, yang menjangkau seluruh sel tubuh kecuali sel-sel yang berperan dalam pertukaran gas di paru. Sisi kanan jantung memompa darah ke sirkulasi pau (pulmonalis), yang mengalir hanya ke paru untuk mendapat oksigen. a. Sirkulasi sistemik Darah masuk ke atrium kiri dari vena pulmonalis. Darah di atrium kiri mengalir ke dalam ventrikel kiri melewati katup atrioventrikel (AV), yang terletak ditaut atrium dan ventrikel kiri. Katup ini disebut katup mitral. Semua katup jantung membuka jika tekanan dalam ruang jantung atau pembuluh yang berada diatasnya lebih besar dari tekanan didalam ruang atau pembuluh yang dibawah.

4

Aliran keluar darah dari ventrikel kiri adalah menuju kesebuah arteri besar berotot yang disebut aorta. Darah mengalir dari ventrikel kiri ke aorta memalui katup aorta. Daerah di aorta disalurkan keseluruh sirkulasi sietemik, melalui arteri, arteriol, dan kapiler, yang kemudian menyatu kembali untuk membentuk vena. Verna dari bagian bawah tubuh mengembalikan darah ke vena terbesar, vena kava inverior. Vena darui bagian atas tubuh mengembalikabn darah ke vena kava superior. Kedua vena kava bermuara di atrium kanan. b. Sirkulasi Paru Darah di atrium kanan mengalir ke ventrikel kanan melalui katup AV lainnya, yang di sebut katup trikuspidalis. Darah keluar dari ventrikel kanan dan mengalir melawati katup keempat, katup pulmonalis, kedalam arteri pulmonalis. Artei pulponalis bercabang-cabang menjadi arteri pulmonalis kanan dan kiri yang masingmasing mengalir ke paru kanan dan kiri berturut-turut. Di paru, arteri pulmonalis bercabang berkali-kali menjadi arteriol dan kemudian kapiler. c. Fungsi sirkulasi Sistemik dan Paru Sewaktu darah mengalir setiap sel tubuh didalam sirkulasi sistemik, karbondioksida dan produk sisa sel lainnya diserap oleh darah, sedangkan oksigen dan zat gizi disalurkan dari darah ke sel. Pada sirkulasi paru, terjadi hal yang sebaliknya : karbondioksida di keluarkan dari darah dan oksigen diserap. Melalui siklus darah yang kontinu mengelilingi sirkulasi sistemik dan paru, suplai oksigen dan pengeluaran zat sisa dapat berlangsung untuk semua sel. 2. Siklus Jantung Siklus jantung merupakan kejadian yang terjadi dalam jantung selama peredaran darah. Gerakan jantung terdiri dari 2 jenis yaitu konstriksi (sistole) dan pengendoran (diastole) konstriksi dari ke-2 atrium terjadi serentak yang disebut sistole atrial dan pengendorannya disebut diastole atrial.5

Lama konstriksi ventrikel 0,3 detik dan tahap pengendoran selama 0,5 detik. Konstriksi kedua atrium pendek. Sedangkan konstriksi ventrikel lebih lama dan lebih kuat. Daya dorong ventrikel kiri harus lebih kuat karena harus mendorong darah ke seluruh tubuh untuk mempertahankan tekanan darah sistemik. Meskipun ventrikel kanan juga memompakan darah yang sama tetapi tugasnya hanya mengalirkan darah kesekitar paru-paru ketika tekanannya lebih rendah. Jantung mempunyai 4 pompa terpisah. Dua pompa primer atrium dan dua pompa tenaga ventrikel. Periode jantung sampai akhir kontraksi berikutnya dinamakan siklus jantung. Tiap-tiap siklus dimulai oleh timbulnya potensial aksi secara spontan pada simpul SA (sinoatrial) yang terletak pada dindibng posterior atrium kanan dekat muara vena kava superior. Potensial aksi berjalan dengan cepat melalui berkas atrioventrikular (AV) ke dalam ventrikel, karena susunan khusus sistem penghantar atrium ke dalam ventrikel. 3. Bunyi Jantung Selama gerakan jantung, dapat terdengar dua macam suara yang disebabkan oleh katub-katub yang menutup. Bunyi pertama disebabkan menutupnya katub anterior ventrikel, dan bunyi kedua karena menutupnya aorta dan arteri pulmonar setelah konstriksi dari ventrikel. Bunyi pertama adalah panjang, yang kedua pendek dan tajam. (anatomi fisiologi untuk mahasiswa keperawatan, Drs. H. Syafuddin, AMK. 2006) Bunyi jantung terdengar sewaktu katup AV (katup mitralis dan trikuspidalis) serta katuppulmonalis dan aorta menutup. Paling sedikit terdengar dua (kadangkadang empat) bunyi jantung. Bunyi jantung pertama terdengar ketuka katub AV menutup selama kontraksi ventrikel. Bunyi sedikitmemanjang, bernada rendah, dan terjadi pada permulaan sistole saat tekanan di ventrikel lebih besar daripada atrium. Bunyi jantung kedua berlangsung lebih singkat dan terjadi ketika katub keluar dari ventrikel yakni katub pulmonalis dan aorta, menutup. Hal ini terjadi selama diastole,6

saat ventrikel berelaksasi dan tekanan di dalam arteri pulmonalis dan aorta yang baru saja menerima aliran darah yang besar dari ventrikel lebih besar daripada tekanandi ventrikel kiri dan kanan.bunyi jantung ketiga dan keempat kadang terdengar dan berhubungan dengan bunyi getaran aliran darah di ventrikel selama pengisian cepat (bunyi ketiga) atau saat darah masuk ke aliran ventrikel yang kaku (bunyi keempat). Sebagai contoh kondisi seperti hipertrofi ventrikel. (Buku Saku Patofisiologi , Elizabeth J. Corwin.2009) 4. Curah Jantung Kontraksi berulang miokardium adalah denyut jantung. Masing-masing denyut memompa darah keluar dari jantung. Jumlah darah yang dipompa keluar adalah volume sekuncup (sroke volume). Curah jantung (cardiac output, CO) adalah volume darah yang dipompa per menit, bergantung pada hasil kali kecepatan denyut jantung (heart rate [HR], dalam denyut per menit) dan volume sekuncup (stroke volume [SV], dalam milliliter darah yang dipompa per denyut). CO (ml/mnt) = HR (denyut/mnt) x SV (ml/denyut) Curah jantung pada orang dewasa adalah antara 4,5 dan 8 liter per menit. Peningkatan curah jantung dapat terjadi karena peningkatan kecepatan denyut jantung dapat terjadi karena peningkatan kecepatan denyut jantung atau velume sekuncup. Curah jantung dapat meningkat atau menurun akibat dari gaya gerak yang bekerja secara instrinsik atau ekstrinsik pada jantung ; yaitu, dengan atau tanpa faktor eksternal.pengaturan instrinsik curah jantung ditentukan oleh panjang serabut otot jantung. Pengaturan eksternal adalah efek dari rangsangan saraf pada jantung. Karena peningkatan aliran darah balik vena akan meningkatkan volume akhir diastolik, hubungan panjang-tegangan dengan jantung memastikan ke jantung akan disesuaikan dengan peningkatkan pompa darah yang keluar.

7

Hukum Frank-Starling a. Makin besar isi jantung sewaktu diastole semakin besar jumlah darah yang dipompakan ke aorta. b. Dalam batas-batas fisiologis jantung memompakan seluruh darah yang kembali ke jantung tanpa menyebabkan penumpukan darah di vena. c. Jantung dapat memompakan jumlah darah yang sedikit atau yang banyak bergantung pada jumlah darah yang mengalir ke vena. Sumber : buku anatomi fisiologi untuk mahasiswa keperawatan, Drs. H. Syafuddin, AMK. 2006 5. Siklus Darah Pembuluh darah pada peredaran darah terdiri atas : 1) arteri pulmonalis, merupakan pembuluh darah yang keluar dari ventrikel dekstra menuju paru-paru, mempunyai 2 cabang yaitu dekstra dan sinistra untuk paru-paru kanan dan kiri yang banyak mengandung karbon dioksida di dalam darahnya; 2) Vena pulmonalis, merupakan vena pendek yang membawa darah dari paru-paru masuk ke janrtung bagianatrium sinistra. Di dalamnya berisi darah yang banyak mengandung oksigen. Pembuluh darah pada peredaran darah besar, yaitu aorta, merupakan pembuluh darah arteri yang besar. Pembuluh ini keluar dari jantung bagian ventrikel sinistra melalui aorta asendens, lalu membelok ke belakang melalui radiks pulmonalis sinistra, turun sepanjang kolumna vertebralis menembus diafragma lalu turun ke bagian perut. Trombus 2.2 Gangguan Sistem Peredaran Darah Trombus adalah bekuan darah yang dapat terbentuk di bagian sistem vaskular mana saja, yang menyebabkan penyempitan pembuluh. Dengan menyempitnya diameter pembuluh, aliran darah dapat terhambat (berkurang dan terbendung total). Trombus dapat terbentuk akibat cedera dinding pembuluh, karena sel endotel yang

8

cedera akan menarik trombosit dan mediator peradangan lainnya ke daerah tersebut. Pembentukan thrombus dapat terjadi apabila aliran melewati suatu pembuluh berjalan dengan lambat, yang merupakan penyebab mengapa sebagian besar thrombus terbentuk di bagian vena bertekanan rendah, tempat trombosit dan faktor-faktor pembekuan dapat berkumpul dan melekat ke dinding pembuluh. 1. Embolus Embolus merupakan benda yang berjalan mengikutialiran darah dari lokasi primer ke lokasi sekunder, kemudian terperangkap di pembuluh lokasi sekunder tersebut, dan menyebabkan obstruksi aliran darah. Sebagian besar emboli adalah bekuan darah (tromboemboli) yang terlepas dari lokasi primernya (biasanya di vena tungkai profunda). Sumber-sumber emboli adalah lemak yang terlepas pada saat tulang panjang patah atau dibentuk sebagai respons terhadap trauma fisi, dan embolus cairan amnion yang masuk ke sirkulasi sewaktu terjadi gradient tekanan yang besar saat kontraksi persalinan. Embolus biasanya terperangkap di jaringan kapiler pertama yang di temuinya. 2. Aneurisma Aneurisma adalah dilatasi dinding arteri, yang disebabkan kelainan kongential atau perkembangan yang lemah pada dinding pembuluh tersebut. Kelemahan dinding dapat terjadi akibat infeksi, trauma, atau yang lebih sering akibat lesi yang terbentuk dari aterosklerosis. Aneurisma dapat pecah akibat peningkatan tekanan sehingga terjadi perdarahan internal massif. 3. Stenosis Stenosis adalah penyempitan pembuluh atau lubang. Pada sistem kardiovaskular, dapat terjadi stenosis katub jantung. Stenosis katub biasanya terjadi akibat defek kongenital atau proses inflamasi. Stenosis katup jantung menyebabkan ruang jantung di sebelah hulu stenosis harus memompa lebih kuat untuk mendorong darah melewati9

lubang yang sempit. Apabila ruang jantung tersebut tidak dapat mendorong secara lebih kuat untuk mengatasi stenosis, aliran darah yang keluar dari ruang tersebut akan berkurang. Stenosis yang terjadi pada katup jantung adalah sebagai berikut : a. Stenosis Katup Mitral (Mitral Stenosis) merupakan penyempitan pada lubang katup mitral yang akan menyebabkan meningkatnya tahanan aliran darah dari atrium kiri ke ventrikel kiri.

b. Stenosis Katup Aorta (Aortic Stenosis) adalah penyempitan pada lubang katup aorta, yang menyebabkan meningkatnya tahanan terhadap aliran darah dari ventrikel kiri ke aorta.

10

c. Stenosis Katup Trikuspidalis (Tricuspid Stenosis) merupakan penyempitan lubang katup trikuspidalis, yang menyebabkan meningkatnya tahanan aliran darah dari atrium kanan ke ventrikel kanan.

Stenosis katup trikuspidalis menyebabkan atrium kanan membesar dan ventrikel kanan mengecil. Jumlah darah yang kembali ke jantung berkurang dan tekanan di dalam vena yang membawa darah kembali ke jantung meningkat.

d. Stenosis Katup Pulmoner (Pulmonic Stenosis) adalah penyempitan lubang katup pulmoner, yang menyebabkan meningkatnya tahanan terhadap aliran darah dari ventrikel kanan ke arteri pulmonalis.

11

4. Inkompetensi katup (regurgitasi katup) Inkompetensi katup adalah kegagalan katup untuk menutup dengan sempurna yang menyebabkan darah dapat mengalir dalam dua arah melewati katup pada saat jantung berkontraksi (regurgitasi katup). Inkompetensi katup yang terjadi apada katup jantung adalah sebagai berikut : a. Regurgitasi Katup Mitral (Inkompetensia Mitral, Insufisiensi Mitral),adalah kebocoran aliran balik melalui katup mitral setiap kali ventrikel kiri berkontraksi. Pada saat ventrikel kiri memompa darah dari jantung menuju ke aorta, sebagian darah mengalir kembali ke dalam atrium kiri dan menyebabkan meningkatnya volume dan tekanan di atrium kiri. Terjadi

peningkatan tekanan darah di dalam pembuluh yang berasal dari paru-paru, yang mengakibatkan penimbunan cairan (kongesti di dalam paru-paru b. Regugitasi Katup Aorta (Inkompetensia Aorta, Insuffisiensi Aorta), Aortic Regurgitation) adalah kebocoran pada katup aorta yang terjadi setiap kali ventrikel mengalami relaksasi.

12

c. Regurgitasi Katup Trikuspidalis (Inkompetensia Trikuspidalis, Insuffisiensi Trikuspidalis),(Tricuspid Regurgitation) adalah kebocoran pada katup trikuspidalis yang terjadi setiap kali ventrikel kanan berkontraksi. Pada regurgitasi katup trikuspidalis, ketika ventrikel kanan berkontraksi, yang terjadi bukan hanya pemompaan darah ke paru-paru, tetapi juga pengaliran kembali sejumlah darah ke atrium kanan.

Kebocoran ini akan menyebabkan meningkatnya tekanan di dalam atrium kanan dan menyebabkan pembesaran atrium kanan. Tekanan yang tinggi ini diteruskan ke dalam vena yang memasuki atrium, sehingga menimbulkan tahanan terhadap aliran darah dari tubuh yang masuk ke jantung.

13

5. Pirau Jantung Pirau (shunt) adalah hubungan antara system vascular paru dan system vascular sistemik. Selama masa janin, pirau anatar sisi kanan dan kiri jantungdan antara arteri pulmonalis dan aorta adalah normal. Setelah lahir, setiap adanya pirau di jantung atau antara sirkulasi paru dan sistemik merupakan gejala yang abnormal. a. Pirau Kanan-ke-Kiri Pirau kanan ke kiri adalah aliran darah dari sisi kanan jantung ke sisi kiri, atau dari arteri pulmonalis ke sirkulasi sistemik. Setelah lahir jantung kanan dan arteri pulmonalis kurang mendapat oksigen. Denbgan demikian, suatu pirau kanan ke kiri akan menyebabkan mengalirnya darah yang kurang beroksigen ke sirkulasi sistemik. Timbul rasa lelah sel-sel otot, otak dan organ lain tidak mendapat oksigen dan makanan yang adekuat. b. Pirau Kiri-ke-Kanan Pirau kiri ke kanan adalah aliran darah dari sisi kiri jatung ke sisi kanan jantung, atau dari aorta ke sirkulasi paru. Darah jantung kiri teroksigenasi dengan baik. Dengan demikian, pirau kiri ke kanan menyalurkan secara berlebihan darah beroksigen secara langsung ke pulmonalis dan paru. Karena darah teroksigenasi dengan baik pirau ini bersifat asionatik. Pirau kiri kekanan dapat mengancam jiwa karena resiko hypertrofi pembuluh paru akibat darah terus bersikulasi di paru.

6. Aterosklerosis Aterosklerosis atau pengerasan arteri adalah kondisi pada arteri besar dan kecil yang ditandai penimbunan endapan lemak, trombosit, neutrofil, monosit, dan makrofag di seluruh kedalam tunika intima (lapisan sel endotel) dan akhirnya ke tunika media (lapisan otot polos).

14

7. Hipertensi Hipertensi adalah tekanan darah yang abnormal dan diukur peling tidak pada tiga kesempatan yang berbeda. Pada umumnya, tekanan yang di anggap adalah kurang dari 120 /80 mmHg, sementara tekanan yang di anggap hipertensif adalah lebih dari 140/90 mmHg. Blood Pressure Classification JNC VII BP Classification Normal Prehypertension Stage 1 Hypertension Stage 2 Hypertension SBP mmHg 160 DBP mmHg 100

and or or or

Blood Plessure Classification WHO ISH

15

8. Angina Pektoris Angina pectoris adalah nyeri hebat yang berasal dari jantung dan terjadi sebagai respons terhadap suplai oksigen yang tidak adekuat ke sel-sel miokardium. Nyeri angina dapat menyebar ke lengan kiri, ke punggung, ke rahang, atau ke daerah abdomen. 9. Infark Miokard Infark Miokard (IM) adalah kematian sel-sel miokardium yang terjadi akibat kekurangan oksigen berkepanjangan. Infark miokard disebabkan oleh terlepasnya suatu plak aterosklerosis dari salah satu arteri koroner, dan kemudian tersangkut di bagian hilir yang menyumbat aliran darah ke seluruh miokardium yang diperdarahi oleh pembulkuh tersebut, dapat menyebabkan infarak miokard. Infark juga dapat terjadi apabila lesi trombotik yang melekat ke suatu arteri yang rusakmenjadi cukup besar untuk menyumbat secara total aliran ke bagian hilir, atau apabila suatu ruang jantung mengalami hipertrofi berat sehingga kebutuhan oksigennyatidak dapat terpenuhi. 10. Perikarditis Perikarditis adalah inflamasi kantong pericardium yang berisi cairan dan mengelilingi jantung. Perikarditis dapat dapt terjadi akibat berbagai Janis trauma jantung, termasuk infark miokard, trauma tumpul atau tembus ke dada, infeksi atau neoplasma.penyakit ginjal, demam reumatik, dan penyakit sistemik lainnya juga dapat menyebabkan perikarditis. Perikarditis akut biasanya menghilang sendiri dalam 2 sampai 6 minggu. Perikarditis kronis didiagnosis apabila kelainan tersebut tidak menghilang. Perikarditis kronis biasanya berkaitan dengan gejala penyakit jantung atau inflamasi sistemik.

16

11. Miokarditis Miokarditis adalah peradangan jantung yang tidak berkaitan dengan penyakit arteri koroner atau infark miokard. Miokarditis paling sering terjadi akibat virus pada miokardium, tetapi dapat juga disebabkanoleh infeksi bakteri atau jamur yang sering diduga adalah coxsackievirus. Miokarditis menyebabkan kelemahan otot jantung dan penurunan kontralitas jantung. Jantung menjadi lembek dan melebar, dengan banyak focus perdarahan berbintik yang terbentuk di lapisan endokardium, miokardium, dan pericardium.

17

12. Kardiomiopati Kardiomiopati adalah setiap penyakitr atau cedera pada jantung yang tidak berhubungan dengan penyakit arteri koroner, hipertensi, atau malformasi kengenital. Kardiomiopati dapat terjadi setelah suatu infeksi jantung, akibat penyakit otoimun,atau setelah suatu individu terpajan toksin tertentu, termasuk alcohol dan banyak obat antikanker. Miopati menjadi jenis yan g menyababkan dilatasi ventrikel dan jenis yang ditandai dengan hipertrofi miokardium. Pada kardiomiopati dilatasi, ventrikel meregang sehingga terjadi gagal jantung.

18

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan Vena kava superior dan vena kava inferior mengalirkan darah ke atrium dekstra yang datang dari seluruh tubuh. Arteri pulmonalis membawa darah dari ventrikel dekstra masuk ke paru-paru (pulmo). Sisi kiri jantung memompa darah ke sirkulasi sistemik, yang menjangkau seluruh sel tubuh kecuali sel-sel yang berperan dalam pertukaran gas di paru. Sisi kanan jantung memompa darah ke sirkulasi pau (pulmonalis), yang mengalir hanya ke paru untuk mendapat oksigen. Jelas bahwa sirkulasi darah berkaitan dengan jantung yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita. Jika kita tidak menerapkan pola hidup sehat, maka akan berpengaruh pula pada jantung kita dan akan mengalami gangguan-gangguan yang tidak kita duga. 3.2 Saran Agar kita terhindar dari gangguan-gangguan sirkulasi darah yang dapat berpengaruh buruk untuk kita, maka sejak dini kita harus menerapkan hidup sehat mulai dari diri kita sendiri. Misalnya dengan cara memakan makanan yang bergizi seimbang, tidak merokok, dan rajin berolahraga.

19

DAFTAR PUSTAKA

Corwin, J Elizabeth. 2009. Buku Saku Patofisiologi. EGC: Jakarta Syaifuddin, Drs H. Anatomi Fisiologi Untuk Mahasiswa Keperawatan. EGC: Jakarta

20