darah pada sistem sirkulasi manusia

16
Tinjauan Pustaka Darah pada Sistem Sirkulasi Manusia Agnes Christie 10-2011-396A9 Alamat !"respendensi# $akultas !ed"kteran %ni&ersitas !risten !rida 'a(ana )l* Arjuna %tara +"* 6, )akarta 11 10 +"* Telp .021/ 69 -2061 e-mail# aggnnneeeesssss ah""*("m Pendahuluan Setiap dari manusia sebagian dari tubuhnya terdiri atas darah, yang merupa bagian yang terdapat pada tubuh manusia, dan darah itu pula memiliki fungsi yan penting dalam tubuh manusia tersebut. Darah manusia merupakan cairan jaringan tubu Fungsi utamanya adalah mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluru Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa meta dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon dari sistem endokrin juga diedarkan darah. Darah manusia berwarna merah, antara merah terang apabila kaya oksigen sam merah tua apabila kekurangan oksigen. arna merah pada darah disebabkan oleh hemoglobin, protein pernapasan !respiratory protein" yang mengandung besi dalam heme, yang merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen. #anusia memiliki sistem peredaran darah tertutup yang berarti darah mengal pembuluh darah dan disirkulasikan oleh jantung. Darah dipompa oleh jantung menu paru untuk melepaskan sisa metabolisme berupa karbon dioksida dan meny melalui pembuluh arteri pulmonalis, laludibawa kembali ke jantung melalui $ena 1

Upload: girt-lamberth-robert-uniplaita

Post on 07-Oct-2015

24 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

blok 8

TRANSCRIPT

Tinjauan PustakaDarah pada Sistem Sirkulasi ManusiaAgnes Christie10-2011-396/A9Alamat Korespendensi:Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida WacanaJl. Arjuna Utara No. 6, Jakarta 11510No. Telp (021) 5694-2061e-mail: [email protected] dari manusia sebagian dari tubuhnya terdiri atas darah, yang merupakan suatu bagian yang terdapat pada tubuh manusia, dan darah itu pula memiliki fungsi yang sangatlah penting dalam tubuh manusia tersebut. Darah manusia merupakan cairan jaringan tubuh. Fungsi utamanya adalah mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah.Darah manusia berwarna merah, antara merah terang apabila kaya oksigen sampai merah tua apabila kekurangan oksigen. Warna merah pada darah disebabkan oleh hemoglobin, protein pernapasan (respiratory protein) yang mengandung besi dalam bentuk heme, yang merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen.Manusia memiliki sistem peredaran darah tertutup yang berarti darah mengalir dalam pembuluh darah dan disirkulasikan oleh jantung. Darah dipompa oleh jantung menuju paru-paru untuk melepaskan sisa metabolisme berupa karbon dioksida dan menyerap oksigen melalui pembuluh arteri pulmonalis, lalu dibawa kembali ke jantung melalui vena pulmonalis. Setelah itu darah dikirimkan ke seluruh tubuh oleh saluran pembuluh darah aorta. Darah mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh melalui saluran halus darah yang disebut pembuluh kapiler. Darah kemudian kembali ke jantung melalui pembuluh darah vena cava superior dan vena cava inferior.Darah terdiri daripada beberapa jenis korpuskula yang membentuk 45% bagian dari darah, angka ini dinyatakan dalam nilai hermatokrit atau volume sel darah merah yang dipadatkan yang berkisar antara 40 sampai 47. Bagian 55% yang lain berupa cairan kekuningan yang membentuk medium cairan darah yang disebut plasma darah. 1

IsiDarah Darah membentuk sekitar 8% dari berat tubuh total dan memiliki volume rata-rata 5 liter pada wanita dan 5,5 liter pada pria. Darah manusia adalah cairan di dalam tubuh yang berfungsi untuk mengangkutoksigenyang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusunsistem imunyang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon darisistem endokrinjuga diedarkan melalui darah.Darah manusia berwarna merah, antara merah terang apabila kaya oksigen sampai merah tua apabila kekurangan oksigen. Warna merah pada darah disebabkan olehhemoglobin,protein pernapasan(respiratory protein) yang mengandungbesidalam bentukheme, yang merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen.Manusia memiliki sistem peredaran darah tertutup yang berarti darah mengalir dalampembuluh darahdan disirkulasikan olehjantung. Darah dipompa oleh jantung menujuparu-paruuntuk melepaskan sisa metabolisme berupakarbon dioksidadan menyerap oksigen melalui pembuluharteri pulmonalis, lalu dibawa kembali ke jantung melaluivena pulmonalis. Setelah itu darah dikirimkan ke seluruh tubuh oleh saluran pembuluh darahaorta. Darah membawaoksigenke seluruh tubuh melalui saluran halus darah yang disebut pembuluhkapiler. Darah kemudian kembali kejantungmelalui pembuluh darahvena cava superiordanvena cava inferior. Darah juga mengangkut bahan bahan sisa metabolisme,obat-obatan dan bahan kimia asing kehatiuntuk diuraikan dan dibawa keginjaluntuk dibuang sebagaiair seni. 2

Pada tubuh manusia, darah juga memiliki peranan yang sangat penting. Fungsi Darah Pada Tubuh Manusia :1. Alat pengangkut air dan menyebarkannya ke seluruh tubuh.2. Alat pengangkut oksigen dan menyebarkannya ke seluruh tubuh.3. Alat pengangkut sari makanan dan menyebarkannya ke seluruh tubuh.4. Alat pengangkut hasil oksidasi untuk dibuang melalui alat ekskresi. 5. Alat pengangkut getah hormon dari kelenjar buntu.6. Menjaga suhu temperatur tubuh.7. Mencegah infeksi dengan sel darah putih, antibodi dan sel darah beku.8. Mengatur keseimbangan asam basa tubuh, dll.

Sedangkan pada tubuh manusia, selain memiliki fungsi, darah juga terdiri atas beberapa unsur dalam tubuh kita, yaitu yang disebut dengan Komposisi Darah. Manusia rata-rata mempunyai 5-6 liter darah, atau sekitar 8% dari total berat badannya. Apabila darah diendapkan dengan proses sentrifugasi, darah terbagi menjadi dua bagian, yaitu plasma darah dan sel-sel darah. 3 Plasma darah (50%-60% volume darah) yang terdiri atas : air 91,0%, , protein 8,0% (Albumin, globulin, protrombin dan fibrinogen), dan Mineral: 0.9% (natrium klorida, natrium bikarbonat, garam dari kalsium, fosfor, kalium dan zat besi,nitrogen, dll) serta Garam. Plasma darah pada dasarnya adalah larutan air yang mengandung : albumin, bahan pembeku darah, immunoglobin (antibodi), hormon, berbagai jenis protein, dan berbagai jenis garam.Sedangkan untuk Sel darah (40%-50% volume darah) yang terbagi atas 3 jenis darah, yaitu Eritrosit : 4,5 juta 6 juta /mm3 atau yang biasa disebut dengan sel darah merah, untuk yang kedua yaitu Leukosit : 5.000 10.000 /mm3, dan yang terakhir ialah Trombosit : 200.000 400.000 /mm3.

Unsur dan Mikroskopik Darah

Eritrosit (sel darah merah) Fungsi utama sel darah merah adalah untuk mentranspor hemoglobin, yang selanjutnya membawa oksigen dari paru-paru ke jaringan. 4Setiap sel darah merah mengandung sekitar 5 milyar eritrosit (sel darah merah atau SDM), secara rerata, yang secara klinis sering dilaporkan dalam hitung sel darah merah sebagai 5 juta sel per militer kubik (mm3). Bentuk dan isi eritrosit sangat cocok untuk melaksanakan fungsi primernya yaitu mengangkut O2 dan, dengan tingkat yang yang lebih rendah, CO2 serta ion hidrogen dalam darah. Sel darah merah berbentuk piringan pipih yang menyerupai donat. 45% darah tersusun atas sel darah merah yang dihasilkan di sumsum tulang. Dalam setiap 1 cm kubik darah terdapat 5,5 juta sel. Jumlah sel darah merah yang diproduksi setiap hari mencapai 200.000 biliun, rata-rata umurnya hanya 120 hari. Semakin tua semakin rapuh, kehilangan bentuk, dan ukurannya menyusut menjadi sepertiga ukuran mula-mula.Sel darah merah mengandung hemoglobin yang kaya akan zat besi. Warnanya yang merah cerah disebabkan oleh oksigen yang diserap dari paru-paru. Pada saat darah mengalir ke seluruh tubuh, hemoglobin melepaskan oksigen ke sel dan mengikat karbon dioksida.Sel darah merah yang tua akhirnya akan pecah menjadi partikel-partikel kecil di dalam hati dan limpa. Sebagian besar sel yang tua dihancurkan oleh limpa dan yang lolos dihancurkan oleh hati. Hati menyimpan kandungan zat besi dari hemoglobin yang kemudian diangkut oleh darah ke sumsum tulang untuk membentuk sel darah merah yang baru.Persediaan sel darah merah di dalam tubuh diperbarui setiap empat bulan sekali. 2

Kisaran jumlah normal eritrosit adalah :Laki-laki 4,5-6,5 x 10 12/1Wanita 3,9-5,8 x 1012/1

Perkembangan eritrosit sebagai berikut :Sebelum lahir : dalam kantong yolk, seterusnya dalam limpa, hati, dan sumsum tulang merah.Setelah lahir: dalam sumsum tulang merah, bersama dengan bertambahnya usia menjadi terbatas didalam sternum, vertebrae, dan caput femoris dan humerus. Normoblas adalah sel berinti didalam sumsum tulang merah yang merupakan asal sel eritrosit dengan pengeluaran nukleus dari sel. Retikulosit adalah eritrosit primitif dimana jaringan yang halus dapat dilihat dengan metode pewarnaan khusus, normalnya membentuk kurang dari satu persen eritrosit yang bersirkulasi. Sumsum tulang mengganti 2 juta sel per detik untuk menggantikan yang hilang.

Lama hidupEritrosit hidup selama 74-154 hari. Pada usia ini, sistem enzim mereka gagal, membran sel berhenti berfungsi dengan adekuat, dan sel ini dihancurkan oleh sel sistem retikulo-endotelial. 3

Gambar 1. Gambar 2. Sumber: rihandicha.blogdetik.com sumber: aianpramadhan.blogspot.com

Leukosit Leukosit (sel darah putih atau SDP) adalah satuan mobile pada sistem pertahanan imun tubuh. Imunitas adalah kemampuan tubuh menahan atau menyingkirkan benda asing yang berpotensi merugikan atau sel abnormal. Leukosit dan turunan-turunannya, bersama dengan berbagai protein plasma, membentuk sistem imun, suatu sistem pertahanan internal yang mengenali dan menghancurkan atau menetralkan benda-benda dalam tubuh yang asing bagi diri normal. Secara spesifik, sistem imun:Mempertahankan tubuh dari patogen penginvasi (mikroorganisme penyebab penyakit misalnya bakteri dan virus).Mengidentifikasi dan menghancurkan sel kanker yang timbul di tubuh,berfungsi sebagai petugas kebersihan yang membersihkan sel-sel tua (misalnya sel darah merah yang sudah uzur) dan sisa jaringan (misalnya jaringan yang rusak akibat trauma atau penyakit). Yang terakhir ini essensial bagi penyembuh luka dan perbaikan jaringan. Untuk melaksanakan fungsinya leukosit umumnya menggunakan strategi cari dan hancurkan; yaitu, sel-sel ini pergi ke tempat invasi atau kerusakan jaringan. Penyebab utama SDP berada didalam darah adalah agar cepat diangkut dari tempat produksi atau penyimpanannya ketempat manapun yang membutuhkan. Karena itu, meskipun disini diperkenalkan leukosit-leukosit spesifik dalam darah untuk menuntaskan pembahasan kita tentang darah, kita akan menyisakan pembahasan lebih detil tentang fungsi fagositik dan imunologik sel ini yang terutama berlangsung dijaringan. Leukosit tidak mempunyai hemoglobin (berbeda dengan eritrosit) sehingga tidak berwarna (putih). Tidak seperti eritrosit yang memiliki struktur seragam, fungsi identik, dan jumlah konstan, leukosit bervariasi dalam struktur, fungsi dan jumlah. Didalam darah terdapat lima jenis leukosit yang berbedaneutrofil, eosinofil, basofikl, monosit, dan limfositmasing-masing dengan struktur dan fungsi tersendiri. Sel-sel ini agak lebih besar dari eritrosit. Kelima jenis leukosit masuk ke dalam dua kategori utama, bergantung pada gambaran nukleus dan ada tidaknya granula didalam sitoplasmanya. Neutrofil, eosinofil, dan basofil dikategorikan sebagai granulosit (sel yang mengandung granula) poliformonukleus (bentuk inti beragam). Nukleus sel-sel ini tersegmentasi menjadi beberapa lobus dengan bentuk bervariasi, dan sitoplasmanya mengandung banyak granula yang terbungkus membran. Ketiga jenis granulosit dibedakan berdasarkan afinitas granulanya terhadap zat warna: eosinofil memiliki afnitas terhadap pewarna merah esoin, basofil cenderung menyerap pewarna biru basa, dan neutrofil bersifat netral, tidak menunjukkan preferensi warna. Monosit dan limfosit dikenal sebagai agranulosit (sel yang tidak memiliki granula) mononukleus (satu inti). Keduanya memiliki satu nucleus besar yang tidak terbagi-bagi dan sedikit granula. Monosit lebih besar daripada limfosit dan memiliki nukleus berbentuk oval atau seperti ginjal. Limfosit adalah leukosit yang paling kecil, biasanya memiliki nukleus bulat besar yang menempati sebagian besar sel. Sel darah putih adalah bagian dari sistem ketahanan tubuh yang terpenting.

Gambar 3. Gambar 4. Sumber: biologidewi.blogspot.com sumber: www.gkisuryautama.org

Jenis-jenis Leukosit:

1. Neutrofil ( 60%)Spesifik fagositik. Mula-mula bakteri dikepung, lalu butir-butir di dalam sel segera melepaskan zat kimia untuk menghancurkan dan mencegah bakteri berkembang biak. Selain itu para ilmuan baru-baru ini menemukan bahwa neutrofil mengeluarkan jaringan serat ekstrasel yang dinamai neutrophil extracellular traps (NET). Serat-serat ini mengandung bahan kimia pemusnah bakteri, memungkinkan NET menjerat lalu menghancurkan bakteri diluar sel. Karena itu, neutrofil dapat mematikan bakteri baik secara intasel dengan fagositosis maupun ekstrasel dengan NET yang dikeluarkannya. Neutrofil hampir selalu merupakan pertahanan pertama pada invasi bakteri dan karena itu sangat penting dalam respons peradangan. Selain itu, sel ini melakukan pembersihan debris. Terdapat 300-600 per milimeter kubik darah, atau 20-30 milyar dalam peredaran darah setiap saat. Neutrofil tinggal dalam darah sekitar 8 jam sebelum bermigrasi keluar pembuluh dan masuk jaringan, tempat neutrofil melakukan misinya dan mati. Diameter neutrofil 7 m dalam darah, dan 10-12 m dalam sediaan apusan darah kering. Neutrofil mudah dikenali dari nukleusnya yang khas, terdiri atas dua lobi atau lebih yang saling berhubungan melalui benang tipis. Jumlah lobus nukleus tergantung (antara lain) dari usainya. Pertama kali dilepas dari sumsum tulang ke dalam darah, nukleusnya berbentuk lonjong atau memanjang. 2Peningkatan eosinofil dalam darah (eosinofilia) berkaitan dengan keadaan alergik (misalnya asma dan hay fever) dan dengan investasi parasit internal (misalnya cacing). Eosinofil jelas tidak dapat menelan parasit cacing yang ukurannya jauh lebih besar, tetapi sel ini melekat ke cacing dan mengeluarkan bahan-bahan yang mematikannya. 2Eosinofil memasuki darah dari sumsum tulang dan beredar hanya 6-10 jam sebelum bermigrasi kedalam jaringan ikat, tempat eosinofil menghabiskan sisa 8-12 hari dari jangka hidupnya. Eosinofil merupakan 1-3% dari leukosit darah dan diperkirakan bahwa untuk setiap eosinofil dalam darah, terdapat 300 di dalam jaringan. Eosinofil berdiameter 9 m dalam larutan, dan sekitar 12 m dalam sediaan darah. Eosinofil sangat mudah dibedakan denagn neutrofil dari granul spesifiknya yang besar yang terpulas merah muda denagn eosin dalam pulasan darah wright. 5

2. BasofilFungsinya melepaskan zat untuk mencegah terjadinya penggumpalan darah di dalam pembuluhnya. Basofil merupakan leukosit granular yang paling sedikit jumlahnya, hanya 0,5% dari hitung jenis leukosit. Basofil sedikit lebih kecil dari neutrofil, berdiameter 10 m pada apusan darah terpulas.

3. LimfositTugasnya adalah menghasilkan antibodi, suatu protein yang membantu tubuh memerangi penyakit. Golongan leukosit yang kedua terbanyak, berkisar 20-35% dari sel darah putih beredar. Pada sediaan darah, limfosit berupa sel bulat kecil berdiameter 7-12 m, dengan nukleus berlekuk yang terpulas gelap dan sedikit sitoplasma biru terang. Tidak ada granul spesifik, tetapi mungkin memiliki sedikit granul azurofil. Dibawah mikroskop elektron terlihat memiliki kompleks golgi kecil sekali, sepasang sentriol, dan satu atau dua mitokondria. Retikulum endoplasma dapatdikatakan ada, tetapi terdapat banyak ribosom bebas dalam sitoplasma. Berdasarkan diameter dan jumlah relatif sitoplasmanya, limfosit digolongkan sebagai besar, sedang, dan kecil.

4. Monosit Bertugas mengepung bakteri. Berjumlah 3-8% dari leukosit yang beredar. Selnya bulat berdiameter 9-2 m dalam larutan, tetapi pada apusan darah kering, berdiameter sampai 17 m. Monosit dapat disalahkan dengan limfosit besar, tetapi lebih besar dan lebih banyak sitoplasmanya. Sitoplasma ini tidak terpulas biru terang, tetapi cenderung berwarna kelabu-biru-pucat. Nukleusnya eksentris dan bulat atau lebih sering berbentuk ginjal.

Tubuh mengatur banyaknya sel darah putih yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan. Jika kita kehilangan darah, tubuh akan segera membentuk sel-sel darah untuk menggantinya. Jika kita mengalami infeksi, maka tubuh akan membentuk lebih banyak sel darah putih untuk memeranginya. 2

Gambar 5. Sumber: e-dukasi.net

TrombositTrombosit berbentuk oval tidak berinti, berukuran kecil, yaitu sekitar 34 mm. Pada umumnya setiap mm kubiknya darah terdapat 150.000 sampai 350.000 trombosit. Trombosit merupakan komponen tubuh kita yang mengalir bersama dengan sel darah merah dan putih. Trombosit memiliki fungsi utama membekukan darah sehingga tidak banyak darah yang terbuang percuma saat terjadi pendarahan, trombosit juga berfungsi untuk mendorong respon daya tahan tubuh. Dengan kata lain, trombosit juga berfungsi untuk memperkuat daya tahan tubuh.Pada saat terjadi luka, maka trombosit berkumpul pada luka dan membeku sehingga tertutup lukanya. Kemudian, trombosit tersebut mengarahkan bakteri ke limpa.Selanjutnya, bakteri tersebut dikepung oleh sel-sel dendritik yang berfungsi sebagai sel daya tahan tubuh.Maka respon daya tahan tubuh itulah yang menghabisi bakteri.Trombosit dibentuk dalam sumsum tulang dan mempunyai umur lebih kurang 10 hari. Trombosit mudah pecah dan akan mengeluarkan enzim trombosit atau tromboplastin. Enzim ini berperan dalam proses pembekuan darah. 6

gambar 6. gambar 7. Sumber: agustocom.blogspot.com sumber: adwintaactivity.blogspot.com

Bagian Cair Plasma Darah Plasma darah adalah komponen darah berbentuk cairan berwarna kuning yang menjadi medium sel-sel darah, dimana sel darah ditutup, yang berbentuk butiran-butiran darah. Di dalamnya terkandung benang-benang fibrin/fibrinogen yang berguna untuk menutup luka yang terbuka.Plasma darah merupakan komponen terbesar dalam darah, dimana besar volume nya 55% dari volume darah yang terdiri dari 90% berupa air dan 10% berupa larutan protein, glukosa, faktor koagulasi, ion mineral, hormon dan karbon dioksida. Karena dinding kapiler permiabel bagi air dan elektrolit maka plasma darah selalu ada dalam pertukaran zat dengan cairan interstisial. Dalam waktu 1 menit sekitar 70% cairan plasma bertukaran dengan cairan interstisial.Fungsi plasma darah adalah mengangkut sari makanan ke sel-sel serta membawa sisa pembakaran dari sel ke tempat pembuangan serta menghasilkan zat kekebalan tubuh terhadap penyakit atau zat antibodi.

Isi kandungan plasma darah manusia :a. Gas oksigen, nitrogen dan karbondioksidab. Protein seperti fibrinogen, albumin dan globulinc. Enzimd. Antibodie. Hormonf. Ureag. Asam urath. Sari makanan dan mineral seperti glukosa, gliserin, asam lemak, asam amino, kolesterol, dan sebagainya.

Plasma darah dapat dipisahkan di dalam sebuah tuba berisi darah segar yang telah dibubuhi zat anti-koagulan yang kemudian diputar sentrifugal sampai sel darah merah jatuh ke dasar tuba, sel darah putih akan berada di atasnya dan membentuk lapisan buffy coat, plasma darah berada di atas lapisan tersebut dengan kepadatan sekitar 1025 kg/m3.Serum darah adalah plasma tanpa fibrinogen, sel dan faktor koagulasi lainnya. Fibrinogen menempati 4% alokasi protein dalam plasma dan merupakan faktor penting dalam proses pembekuan darah.Protein plasma juga mempunyai peran yang penting dalam pengaturan distribusi air antara plasma dan ruang interstisial, karena sebagai protein ia tidak dapat melewati dinding kapiler. Dengan demikian, tekanan osmotik koloidnya akan menahan air dalam sirkulasi darah. Peran yang terbesar dilakukan albumin (80%). Albumin juga mempunyai arti yang besar untuk ikatan protein obat.Tekanan osmosis plasma yaitu 7,3 atm dan dijaga dengan pengaturan osmosis yang berfungsi dengan baik. Pada tekanan ini, yang berperan sampai 96% elektrolit anorganik. Perbandingan ion yang satu terhadap ion yang lain dan pH plasma juga dijaga hampir tetap oleh proses pengaturan khusus. Kation dengan konsentrasi plasma tertinggi adalah natrium sedangkan anion plasma yang secara kuantitatif paling berarti adalah klorida. 5

Gambar 9. Sumber: yayanajuz.blogspot.com

Protein DarahProtein darah terdapat di dalam plasma darah sehingga sering disebut protein plasma. Kadar totalnya sekita 6-8 g/dl (7-7,5 g/dl). Fungsi protein plasma adalah mempertahankan tekanan osmotik plasma, sebagai larutan buffer/dapar, cadangan protein tubuh, dan sebagai protein pengangkut. Asal protein plasma berada dalam hati seperti fibrinogen, protrombin, albumin, dan alfa dan beta globulin. Sel-sel plasma dan jaringan limfoid disebut gamma globulin.

Protein plasma terbagi atas:

Protein sederhana (simple protein): AlbuminFraksi protein plasma terbanyak dan berat molekul terkecil sekitar 69.000 (BM albumin < globulin). Sintesisnya berada di hepar sebagai preprotein. Sintesis menurun terutama pada penyakit hati yang menyebabkan ratio albumin/globulin plasma menurun. Kadar menurun karena intake protein berkurang akibat kwashiorkor (malnutrisi protein). GlobulinGlobulin merupakan salah satu golongan protein yang tidak larut dalam air, mudah terkoagulasi oleh panas, mudah larut dalam larutan garam dan membentuk endapan dengan konsentrasi garam yang tinggi. Glubolin disusun oleh dua komponen yaitu legumin dan vicilin. Dengan ultrasentrifugasi ditemukan protein utama golongan 2S, 7S, 11S dan 15S. Fraksi terbesar adalah globulin 7S yang merupakan glikoprotein. Protein globulin dapat mencapai 70% dari total protein. Fraksi 11S sampai sekarang baru dikenal sebagai protein tunggal sedangkan frakti 15S belum dapat diidentifikasikan senyawa penyusunnya. Globulin membentuk sekitar 30% protein plasma. Globulin adalah protein yang termasuk gamma globulin (antibodi) dan berbagai enzim dan / carrier protein transpor. Profil spesifik dari globulin ditentukan oleh elektroforesis protein (SPEP), yang memisahkan protein berdasarkan ukuran dan biaya. Ada empat kelompok utama yang dapat diidentifikasi: gamma globulin, globulin beta, alfa-2 globulin, dan 1 alfa-globulin. Setelah kelompok normal telah diidentifikasi, penelitian lebih lanjut dapat menentukan kelebihan protein tertentu atau defisit. Karena fraksi gamma biasanya membentuk bagian terbesar dari globulin, kekurangan antibodi harus selalu muncul di pikiran ketika tingkat globulin rendah. Antibodi diproduksi oleh limfosit B matang yang disebut sel plasma, sedangkan sebagian besar protein lain dalam alfa dan beta fraksi dibuat dalam hati. FibrinogenFibrinogen membentuk 4% protein plasma, disentesis dihati dan merupakan komponen esensial dalam mekanisme pembekuan darah.Fibrinogen adalah protein yang memainkan peran penting dalam pembekuan darah. Fibrinogen adalah koagulan, lengket berserat dalam darah yang muncul secara signifikan meningkatkan risiko mengalami salah satu penyebab utama kematian dan cacat - stroke.

Protein campuran (conjugated protein): GlikoproteinGabungan antara karbohidrat dengan protein. Fungsinya ialah untuk mengikat protein dari membran sel tetangga dan sel lain. LipoproteinGabungan antara lipid dengan protein. Fungsinya ialah mengangkut lemak.

HemoglobinKadar Hb normal adalah 12-16 g/dl(g%). Merupakan gabungan antara heme dan globin. 1 mol Hb sama dengan 1 mol globulin + 4 mol heme. 1 mol heme mengikat 1 mol O2. Globin merupakan 4 rantai polipeptida dengan struktur tetramer.Hemoglobin Hemoglobin ditemukan hanya disel darah merah, molekul hemoglobin memiliki dua bagian: Globin, suatu protein yang terbentuk dari empat rantai polipeptida yang sangat berlipas-lipat. Gugus hem, empat gugus nonprotein yang mengandung besi. Masing-masing dari keempat atom besi dapat berikatan secara reversibel dengan satu molekul O2; karena itu, setiap molekul hemoglobin dapat mengambil empat penumpang O2 diparu. Karena O2 tidak mudah larut dalam plasma maka 98,5% O2 yang terangkut dalam darah terikat ke hemoglobin. Hemoglobin adalah suatu pigmen (yang berwarna secara alami). Karena kandungan besinya maka hemoglobin tampak kemerahan jika berikatan dengan O2 dan keunguan jika mengalami deoksigenasi. Karena itu, darah arteri yang teroksigenasi penuh akan berwarna merah dan darah vena yang telah kehilangan sebagian dari kandungan O2-nya ditingkat jaringan, memiliki rona kebiruan. Karbon dioksida, hemoglobin membantu mengangkut gas ini dari sel jaringan kembali ke paru. Bagian ion hidrogen asam (H+) dari asam karbonat terionisasi, yang dihasilkan ditingkat jaringan dari CO2. Hemoglobin menyangga asam ini sehingga asam ini tidak banyak menyebabkan perubahan pH darah. Karbon monoksida (CO2). Gas ini dalam keadaan normal tidak terdapat didalam darah, tetapi jika terhirup maka gas ini cenderung menempati bagian hemoglobin yang berikatan dengan 02 sehingga terjadi keracunan CO2. Nitrat oksida (NO2). Di paru, nitrat oksida yang berrsifat vasodilator berikatan dengan hemoglobin. NO ini dibebaskan dijaringan, tempat zat ini melemaskan dan melebarkan arteriol lokal. Vasodilatasi ini membantu menjamin bahwa darah kaya O2 dapat mengalir dengan lancar dan juga membantu menstabilkan tekanan darah. Untuk memaksimalkan kandungan hemoglobinnya, satu eritrosit dipenuhi oleh lebih dari 250 juta molekul hemoglobin, menyingkirkan hampir semua organel yang lain (ini berarti bahwa setiap SDM dapat membawa lebih dari semilyar molekul O2). Sel darah merah tidak mengandung nukleus, organel atau ribosom. Selama perkembangan sel struktur-struktur ini dikeluarkan untuk menyediakan ruang lebih banyak bagi hemoglobin. Karena itu, SDM terutama adalah suatu kantung penuh hemoglobin yang dibungkus oleh membran plasma.

Fungsi Hemoglobin1. Mengatur pertukaran oksigen dengan karbondioksida di dalam jaringan-jaringan tubuh. 2. Mengambil oksigen dari paru-paru kemudian dibawa ke seluruh jaringan-jaringan tubuh untuk dipakai sebagai bahan bakar. 3. Membawa karbondioksida dari jaringan-jaringan tubuh sebagai hasil metabolisme ke paru-paru untuk di buang, untuk mengetahui apakah seseorang itu kekurangan darah atau tidak, dapat diketahui dengan pengukuran kadar hemoglobin. Penurunan kadar hemoglobin dari normal berarti kekurangan darah yang disebut anemia.Mioglobin berperan sebagai reservoir oksigen : menerima, menyimpan dan melepas oksigen di dalam sel-sel otot. Sebanyak kurang lebih 80% besi tubuh berada di dalam hemoglobin.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kadar Hemoglobin:1. Jumlah sel darah merah dalam tubuhBanyaknya eritrosit dalam tubuh akan meningkatkan kadar hemoglobin karena Hb terdapat di dalam eritrosit.2. Kecukupan besi dalam tubuhBesi dibutuhkan untuk produksi hemoglobin, sehingga anemia gizi besi akan menyebabkan terbentuknya sel darah merah yang lebih kecil dan kandungan hemoglobin yang rendah. Besi juga merupakan mikronutrien essensil dalam memproduksi hemoglobin yang berfungsi mengantar oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh, untuk dieksresikan ke dalam udara pernafasan, sitokrom, dan komponen lain pada sistem enzim pernafasan seperti sitokrom oksidase, katalase, dan peroksidase. Besi berperan dalam sintesis hemoglobin dalam sel darah merah dan mioglobin dalam sel otot. Kandungan 0,004 % berat tubuh (60-70%) terdapat dalam hemoglobin yang disimpan sebagai ferritin di dalam hati, hemosiderin di dalam limpa dan sumsum tulang.Kecukupan besi yang direkomendasikan adalah jumlah minimum besi yang berasal dari makanan yang dapat menyediakan cukup besi untuk setiap individu yang sehat pada 95% populasi, sehingga dapat terhindar kemungkinan anemia kekurangan besi.3. Metabolisme besi dalam tubuhBesi yang terdapat di dalam tubuh orang dewasa sehat berjumlah lebih dari 4 gram. Besi tersebut berada di dalam sel-sel darah merah atau hemoglobin (lebih dari 2,5 g), myoglobin (150 mg), phorphyrin cytochrome, hati, limpa sumsum tulang (> 200-1500 mg). Ada dua bagian besi dalam tubuh, yaitu bagian fungsional yang dipakai untuk keperluan metabolik dan bagian yang merupakan cadangan. Hemoglobin, mioglobin, sitokrom, serta enzim hem dan nonhem adalah bentuk besi fungsional dan berjumlah antara 25-55 mg/kg berat badan. Sedangkan besi cadangan apabila dibutuhkan untuk fungsi-fungsi fisiologis dan jumlahnya 5-25 mg/kg berat badan. Ferritin dan hemosiderin adalah bentuk besi cadangan yang biasanya terdapat dalam hati, limpa dan sumsum tulang. Metabolisme besi dalam tubuh terdiri dari proses absorpsi, pengangkutan, pemanfaatan, penyimpanan dan pengeluaran.

Pembentukan HemoglobinSintesis hemoglobin dimulai dalam eritroblast dan terus berlangsung sampai tingkat normoblast dan retikulosit. Dari penyelidikan dengan isotop diketahui bahwa bagian hem dari hemoglobin terutama disintesis dari asam asetat dan glisin, dan sebagian besar sintesis ini terjadi didalam mitokondria. Langkah awal sintesis adalah pembentukan senyawa pirol. Selanjutnya, empat senyawa pirol besatu membentuk molekul hem. 2

Hemoglobin di Pecah menjadi:Heme, yang mengandung besi; sebagian besar besi ditahan didalam tubuh dan digunakan dalam pembuatan sel eritrosit baru, sedangkan porfirin yang dipecah menjadi bilirubin; bilirubin bersirkulasi di dalam plasma dan dibuang oleh sel-sel hati ketika darah bersirkulasi melalui organ tersebut. Bilirubin disekresikan dalam empedu. 3

Gambar 10.Sumber: bio.miami.edu

Sintesis Heme Heme adalah kompleks senyawa protoporfirin IX dengan logam besi yang merupakan gugus prostetik berbagai protein seperti hemoglobin, mioglobin, katalase, peroksidase, sitokrom c dan triptophan pirolase. Kemampuan hemoglobin dan mioglobin mengikat oksigen tergantung pada gugus prostetik ini yang sekaligus memberi warna khas pada kedua hemeprotein tersebut.Heme terdiri atas bagian organik dan suatu atom besi. Bagian organik protoporfirin tersusun dari empat cincin pirol. Keempat nya terikat satu sama lain melalui jembatan metenil, membentuk cincin tetrapirol. Empat rantai samping metil, dua rantai samping vinil dan dua rantai samping propionil terikat kecincin tetrapirol tersebut . Atom besi didalam heme mengikat keempat atom nitrogen dipusat cincin protoporfirin. Atom besi dapat berbentuk fero (Fe2+) atau feri (Fe3+) sehingga untuk hemoglobin yang bersangkutan disebut juga sebagai ferohemoglobin dan ferihemoglobin atau methemoglobin. Hanya bila besi dalam bentuk fero, senyawa tersebut dapat mengikat oksigen.

Gambar 11.Sumber: www.personal.kent.edu

PorfirinPorfirin, berasal dari bahasa yunani "porphyrin" yang artinya ungu. Porfirin merupakan senyawa organik yang alami berada di alam , satu jenis porfirin yang terkenal adalah heme. Porfirin adalah senyawa aromatik besar yang merupakan senyawa heterosiklik karena mengandung atom "N" pada cincin aromatiknya. Porfirin terbentuk dari 4 cincin pirol modifikasi yang saling terikat pada bagian alfa-carbon dengan ikatan methine (=CH-). Cincin porfirin merupakan sebuah sistem konjugasi yang menyebabkan serapan sinar tampak dan memiliki spektrum warna (sesuai dengan arti namanya "ungu"). Porfirin merupakan asam konjugasi dari ligan yang biasanya mengikat logam. Logam yang diikat oleh porfirin kebanyakan merupakan logam yang memiliki bilangan oksidasi 2+ dan 3+ seperti Fe, Co, Mg, Zn, Cu, Au , Ag. Tiap logam yang diikat akan menghasilkan sifat yang berbeda. Porfirin dalam tubuh makhluk hidup biasanya ada di mitokondria atau di sitosol. Porfirin yang mengikat logam Fe dikenal sebagai heme, molekul heme yang berikatan dengan protein disebut hemoprotein yang akrab kita kenal adalah hemoglobin dan myoglobin. Hemoglobin berperan dalam proses pengangkutan oksigen dalam darah. Selain heme, senyawa klorofil yang dikenal sebagai zat hijau daun juga ternyata merupakan senyawa porfirin yang mengikat logam Mg. Vitamin B12 atau sianocobalamin merupakan contoh lain senyawa porfirin (mengikat logam Co).

BesiZat besiadalah suatuzatdalam tubuh manusia yang erat dengan ketersediaan jumlahdarahyang diperlukan. Dalam tubuhmanusiazat besi memilikifungsiyang sangat penting,yaitu untuk mengangkutoksigendariparu-parukejaringandan mengangkutelectrondi dalam proses pembentukanenergidi dalam sel. Untuk mengangkut oksigen, zat besi harus bergabung denganproteinmembentukhemoglobindi dalam sel darah merah danmyoglobindi dalamserabut otot. Bila bergabung dengan protein di dalam sel zat besi membentukenzimyang berperan di dalampembentukan energidi dalamsel. Laki-lakidewasa (berat badan75 kg) mengandung 4000 mg zat besi, sementarawanitadewasa (berat badan 55 kg) mengandung 2100 mg zat besi. Laki-laki memiliki cadangan zat besi di dalamlimpadansumsum tulangsebanyak 500-1500 mg, itulah sebabnya kekurangan darah (anemia) jarang dijumpai pada laki-laki. Sebaliknya, wanita hanya mempunyai cadangan zat besi 0 300 mg sehingga rentan terhadapanemia, apalagi pada usia subur wanita mengalami menstruasi.

Gambar 12.Sumber: makalahkesehatan.co.id

Penutup Dalam tubuh manusia jelas kita mengetahui bahwa darah mengambil alih peranan yang cukup penting. Darah pun memiliki fungsi yang cukup banyak dalam tubuh kita. maka kita pun harus belajar lebih dan mengenal akan pentingnya darah dalam tubuh kita termasuk saat terjadinya luka. Maka kesimpulan yang dapat diambil dari masalah yang telah dibahas bahwa hipotesis diterima.

Daftar Pustaka 1. Guyton AC, Hall JE. Buku saku fisiologi kedokteran. Edisi ke-11. Jakarta : EGC; 2009.2. Sherwood L. Fisiologi manusia. Edisi ke-6. Jakarta: EGC; 2009.3. Gibson J. Fisiologi dan anatomi modern untuk perawat. Edisi ke-2. Jakarta: EGC; 1990. 4. Guyton AC. Fisiologi manusia dan mekanisme penyakit. Jakarta: EGC; 1987.h 45.5. Fawwcett DW, Bloom. Buku ajar histologi. Edisi ke-12. Jakarta: EGC; 2002.6. Handayani W, Haribowo AS. Hematologi. Jakarta: Salemba Medika; 2008.

2