sinopsis d'cut

8
POTRET KEHIDUPAN ANAK di PANTI ASUHAN Dalam cerita perisai kasih yang terkoyak Mira W menceritakan tentang kehidupan dua orang anak manusia yang ditinggalkan kedua orang tuanya. Setelah ibu Cempaka dan Bara meninggal, Ayahnya menyuruh mereka pergi dari rumah dengan bekal sedikit uang dan sepucuk surat. Surat yang harus diberiknnya kepada ibu pemilik rumah yang mereka tuju. Sewaktu mereka ingin mengantarkan surat tersebut tiba-tiba hujan turun dengan deras dan merekapun berlindung di sebuah teras rumah yangsempit milik laki-laki separuh baya yang wajahnya kaku, keras, dan dingin. Seolah tak pernah disentuh kehangatan. Kemudian lelaki itu bertanya kepada Cempaka dan Bara ” apakah kalian lari dari rumah?” mereka menggeleng dan Cempaka mengeluarkan surat yang telah basah kuyup dari selipan bajunya dan ditunjukkannya kepada lelaki itu. Lelaki itu adalah Pak Wisnu yang tinggal di samping panti asuhan pancuran kasih. Memang agak sulit membaca tulisan yang tintanya telah larut oleh air hujan tetapi dari potongan huruf yang masih dapat dibaca, Pak Wisnu dapat menangkap kata yang mungkin tadinya berujud ”Panti Asuhan Pancuran Kasih”. Akhirnya Pak Wisnu mengantarkan mereka ke panti asuhan tersebut. Bu Nasti pemilik panti asuhan menerima kedua anak itu. Bu Nasti heran dan bertanya kepada Pak

Upload: cut-novrita-rizki

Post on 20-Jan-2016

4 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sinopsis D'Cut

POTRET KEHIDUPAN ANAK di PANTI ASUHAN

Dalam cerita perisai kasih yang terkoyak Mira W menceritakan tentang

kehidupan dua orang anak manusia yang ditinggalkan kedua orang tuanya. Setelah

ibu Cempaka dan Bara meninggal, Ayahnya menyuruh mereka pergi dari rumah

dengan bekal sedikit uang dan sepucuk surat. Surat yang harus diberiknnya

kepada ibu pemilik rumah yang mereka tuju. Sewaktu mereka ingin mengantarkan

surat tersebut tiba-tiba hujan turun dengan deras dan merekapun berlindung di

sebuah teras rumah yangsempit milik laki-laki separuh baya yang wajahnya kaku,

keras, dan dingin. Seolah tak pernah disentuh kehangatan. Kemudian lelaki itu

bertanya kepada Cempaka dan Bara ” apakah kalian lari dari rumah?” mereka

menggeleng dan Cempaka mengeluarkan surat yang telah basah kuyup dari

selipan bajunya dan ditunjukkannya kepada lelaki itu. Lelaki itu adalah Pak

Wisnu yang tinggal di samping panti asuhan pancuran kasih. Memang agak sulit

membaca tulisan yang tintanya telah larut oleh air hujan tetapi dari potongan

huruf yang masih dapat dibaca, Pak Wisnu dapat menangkap kata yang mungkin

tadinya berujud ”Panti Asuhan Pancuran Kasih”. Akhirnya Pak Wisnu

mengantarkan mereka ke panti asuhan tersebut. Bu Nasti pemilik panti asuhan

menerima kedua anak itu. Bu Nasti heran dan bertanya kepada Pak Wisnu

mengapa mereka dibawa ke panti asuhan ini. Pak Wisnu menjawab surat yang

mereka bawa ditujukan untuk panti asuhan ini sambil pergi meninggalkan ruang

kerja Bu Nasti.

Bu Nasti terkenal sebagai pemimpin yang keras dan bertangan besi. Sifat-

sifat itu menyatu dalam penampilannya yang khas, judes, galak, dan nyinyir. Bu

Nasti bertanya kepada Cempaka ”mana suratnya?!” tidak membentak tetapi

dengan nada yang keras. Setelah Bu Nasti membaca surat itu dia mengizinkan

mereka berdua untuk tinggal di panti asuhannya. Mereka diberi makan dan

pakaian yang bersih. Cempaka dan Bara ketakutan melihat Bu Nasti. Lastri yang

dulunya juga anak asuh di panti itu sekarang bekerja sebagai tangan kanan Bu

Nasti, dengan pandangannya yang lembut Lastri menentramkan hati mereka. Ia

bercerita kepada Cempaka dan Bara tentang kehidupannya semasa kecil. Lastri

Page 2: Sinopsis D'Cut

terkejut ketika mereka menceritakan bahwa mereka masih memiliki ayah. Lastri

berfikir jika mereka masih memiliki ayah mengapa mereka di bawa ke panti

asuhan ini. Lastri bertanya kepada Bu Nasti dan beliau menjawab ”ayah mereka

mengidap kanker paru”.

Sembilan tahun hidup bersama Bu Nasti Lastri sangat mengenali sifat-sifat

ibu pengasuhnya itu. Anak-anak asuhannya gemetar ketakutan jika ia sedang

marah tetapi bila ia sedang membelai-belai kepala mereka dengan penuh kasih

sayang, air mata merekapun dapat menitik. Lastri dan rekan-rekannya yakin

sebenarnya hati Bu Nasti baik, masa lalu yang pahitlah membuat sifat-sifat Bu

Nasti menjadi sulit dan masa lalu itu yang tidak pernah dikatahui Lastri.

Awalnya Cempaka dan Bara tidak mengerti mengapa ayah mereka tega

menitip mereka ke panti asuhan itu. Pernah di suatu hari mereka mencoba

melarikan diri dari panti asuhan tersebut, mereka malah dihukum oleh Bu Nasti.

Lama kelamaan mereka tahu karena ayahnya sedang sakit. Lastri menjelaskan

kepada Cempaka dan Bara. Bu Nasti sebenarnya jarang marah, malah dokter tidak

mengizinkannya. Bu Nasti mengidap penyakit jantung. Dokter Hanafi

menyarankan agar beliau beristirahat di rumah sakit. Karena beliau memikirkan

banyak anak asuhnya yang belum mendapatkan orang tua angkat dan dalam

situasi ekonomi yang lemah seperti sekarang, tak banyak lagi dermawan yang

bersedia menjadi donatur tetap. Akhirnya dia memutuskan untuk beristirahat di

rumahnya saja. Dia juga selalu berdo’a dan berharap ketika beliau harus

menghadap Tuhan Yang Maha Esa, anak-anak asuhnya telah memiliki orang tua

angkat. Mendengar penjelasan dari Lastri. Cempaka yang dulu tidak ingin

berpisah dangan adiknya Bara sampai-sampai dia mengajari adiknya dengan hal-

hal yang tidak baik agar tidak ada orang tua asuh yang mau mengadopsi adiknya.

Sekarang Cempaka mengerti bahwa Bu Nasti memerlukan istirahat dengan

tenang di rumah sakit, dan merekapun mengumpulkan dana dengan cara

mengadakan pertunjukan seperti tarian dan nyanyian. Cempaka menyanyikan

sebuah lagu perpisahan yang diciptakan oleh Pak Wisnu sekaligis yang

mengiringi lagu tersebut dengan piano tuanya. Cempaka juga membacakan puisi

yang berjudul perisai kasih yang terkoyak sedangkan teman-temannya yang lain

Page 3: Sinopsis D'Cut

menari dengan gembira. Bu Nasti dan para tamu juga calon orang tua angkat

anak-anak panti asuhan tersebut sangat terharu ketika mendengar Cempaka

membawakan lagu perpisahan dan puisi itu. Bu Nasti juga kagum dengan gerakan

lincah anak-anak asuhnya ketika mereka menari. Para tamu dan Bu Nasti memberi

aplous yang sangat meriah. Ketika acar pengumpulan dana telah usai para

tamupun melihat-lihat anak yang akan mereka adops. Walau denga sedikit rasa

terpaksa Cempaka rela berpisah dengan adiknya Bara. Bara diasuh oleh Bu

Bastian Hamzah yang berdomisili di palembang. Anak-anak lain telah memiliki

orang tua angkat hanya Cempaka, Suma, dan Dila yang belum memiliki orang tua

angkat. Suma dibawa oleh pembantu Bu Nasti ke kampung untuk bekerja di

pabrik yang ada di sana. Sedangkan Dila anak asuh yang pincang akibat polio

dimasukkan ke sekolah anak-anak cacat atau yang sering disebut dengan SLB

(Sekolah Luar Bersih).

Pak Wisnu orang yang telah banyak membantu Cempaka kini menjadi

ayah angkatnya. Pak Wisnu sangat menyayangi Cempaka dan beliau juga

menyekolahkan Cempaka. Ketika Cempaka telah dewasa dia ingin sekali menjadi

seorang penyanyi tetapi ayah angkatnya melarang. Pak Wisnu takut masa lalu

pahit bersama istrinya akan terulang lagi. Pernah pada suatu hari mereka

bertengkar sampai-sampai Pak Wisnu terjatuh karena jantungnya yang lemah dan

beliaupun harus dirawat di rumah sakit. Dokter Wibowo berkata ”Pak Wisnu

terkena struk (sebelah badannya lumpuh).”

Agung Santoso yang dulunya merupakan kakak leting Cempaka di

sekolah. Dan juga yang mengagumi kecantikan gadis itu, sekarang menjadi

pengusaha yang sukses. Dia membujuk Cempaka agar gadis itu bersedia

menerima tawaran dari Burhan Record untuk rekaman. Ketika Pak Wisnu

menyadari bahwa setiap orang memiliki sifat yang berbeda, akhirnya beliau

mengizinkan anak asuhnya menjadi seorang penyanyi dan Cempakapun menjadi

seorang penyanyi terkenal dengan nama Indah Lestari.

Ternyata Bara juga merupakan seorang penyanyi terkenal di Filipina

dengan nama Bobby Hamzah yang dikontrak oleh Q-Jank Record. Karena

produser rekamannya sangat mengekang masalah pribadinya dia memutuskan

Page 4: Sinopsis D'Cut

kontrak dengan Q-Jank Record tetapi Pak Amir produsernya itu tidak bersedia

memutuskan kontrak dengan Bara. Pada suatu hari Burhan Record dan Q-Jank

Record akan mengadakan konser di Indonesia pada hari dan waktu yang sama di

tempat yang berbeda yang akan menampilkan handalan mereka. Mereka bersaing

merebut perhatian para penonton. Konser siapa yang paling banyak dikunjungi

penonton. Dapur rekaman itulah yang menang.

Pada saat Bobby Hamzah ingin menemui Indah Lestari dia mengelakan

mobilnya dari produsernya yang sedang membuntutinya, tiba-tiba di depannya

ada mobil lain yang menabrak mobil Bobby, Kecelakaan itu membuat Bobby

harus kehingan suaranya yang merdu. Dulu Cempaka selalu berdo’a sewaktu

melihat foto Bobby di koran agar dialah adiknya. Tapi kini dia berharap Bobby

Hamzah yang sedang terbaring di rumah sakit saat ini, bukanlah adiknya. Karena

dia tidak ingin adiknya mengalami penderitaan yang seberat itu.

Ketika Cempaka ingin menjenguk Bobby Hamzah di rumah sakit dia

melihat Bu Bastian ibu angkat Bara. Dia memanggilnya dan menanyakan ”sedang

apa ibu di sini?.” Bu Bastian menjawab dengan tersedu-sedu dan meminta maaf

kepada Cempaka. Karena tidak pernah memberikan kabar tentang adiknya Bara,

dan beliau berkata Bobby Hamzah adalah adikmu.

Cempaka berusaha mengembalikan semangat adiknya yang kini telah

hilang akibat kecelakaan itu, tapi Bara benar-benar sudah putus asa sampai-

sampai dia mencoba untuk bunuh diri. Cempaka mengajak Bara untuk menghadiri

konsernya dan mengajak untuk berduet. Bara kurang percaya diri dengan suaranya

yang sekarang.

Pada saat konser ketika Cempaka sedang membawakan sebuah lagu dan

puisi yang berjudul perisai kasih yang terkoyak yang diiringi langsung oleh Ayah

angkatnya dan kekasihnya Agung. Bara minta izin ikut naik ke pentas,

mendampingi kakanya. Tepat pada saat Cempaka sudah tidak mampu lagi

melanjutkan acara. Dengan air mata berlinang menahan haru Cempaka membawa

adiknya ke tengah pentas dan mengambil mike dari tangan Pak Burhan.

Diberikannya kepada Bara dan mereka bersama-sama menyanyikan lagu itu

sampai selesai. Suara Bara memang buruk, serak, parau dan lemah. Tetapi berduet

Page 5: Sinopsis D'Cut

dangan kakaknya, suaranya terdengar pas. Tepukan riuh dari penonton

membahana ketika lagu itu berakhir. Sebagai penghormatan Pak Burhan sendiri

yang menyerahkan karangan bunga untuk mereka berdua. Padahal dia sudah

menyiapkan seorang gadis manis untuk melakukannya. Hampir semua hadirin

yang duduk di baris depan bengkit berdiri ketika Cempaka dan Bara melambaikan

karangan bunga yang baru diterimanya itu kepada penonton.