simultan (inh ciba)
TRANSCRIPT
7/27/2019 Simultan (Inh Ciba)
http://slidepdf.com/reader/full/simultan-inh-ciba 1/9
7/27/2019 Simultan (Inh Ciba)
http://slidepdf.com/reader/full/simultan-inh-ciba 2/9
A. Tujuan
Untuk mengetahui kadar suatu zat dalam campuran secara spektrosimultan.
B. Dasar Teori
Isoniazid juga dikenal sebagai isonicotinylhydrazine (INH), merupakan senyawa
organik dalam pencegahan dan pengobatan TBC serta membunuh bekteri penyebab
penyakit TBC. Tetapi menurut pakar kesehatan, bakteri yang menyebabkan TBC sulit
untuk diobati. Dengan menggunakan beberapa obat pada saat yang sama, bakteri dapat
ditargetkan dengan cara yang berbeda dan karenanya pengobatan lebih mungkin efektif
daripada menggunakan obat tunggal. Selain itu, dengan menggunakan obat-obatan yang
berbeda bersama-sama membuat kecil kemungkinan bahwa bakteri akan
mengembangkan resistensi terhadap pengobatan.
- Pemerian : hablur putih atau tidak berwarna atau serbuk hablurputih;tidak berbau,
perlahan-lahan dipengaruhi oleh udara dan cahaya.
-
Kelarutan : mudah larut dalam air;agak sukar larut dalam etanol;sukarlarut dalam
kloroform dan eter.
Obat A
Solvent
265 420 0,01 N HCl
Isoniazid 263 370 95% Etanol
267 374 0,5 N H2SO4
294 392 0,5 N NaOH
Vitamin B6 atau piridoksin HCl merupakan salah satu kelompok vitamin yang larut
air, dan merupakan vitamin yang sangat penting untuk manusia.
- Pemerian : hablur atau serbuk putih atau hamper putih;stabil diudara;secara perlahan-
lahan dipengaruhi oleh cahaya matahari.
- Kelarutan : mudah larut dalam air;sukar larut dalam etanol;tidak larutdalam eter.
Larutan mempunyai pH lebih kurang 3.
Obat λ A
Solvent
288 345 95% Etanol
Vit B6 290 425 0,1 N HCl
324, 254 300, 180 H2O
7/27/2019 Simultan (Inh Ciba)
http://slidepdf.com/reader/full/simultan-inh-ciba 3/9
Spektrofotometri adalah suatu metode analisis yang berdasarkan pada pengukuran
serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada panjang gelombang
yang spesifik dengan menggunakan monokromator prisma atau kisi difraksi dan detector
vacuum phototube atau tabung foton hampa. Alat yang digunakan adalah
spektrofotometer, yaitu sutu alat yang digunakan untuk menentukan suatu senyawa
baik secara kuantitatif maupun kualitatif dengan mengukur transmitan ataupun absorban
dari suatu cuplikan sebagai fungsi dari konsentrasi. Spektrofotometri simultan
merupakan spektro yang menggunakan 2 lamda maksimal dari masing-masing bahan
aktif. Dimananya lamda nya lebih dari 10nm pada solvent yang sama.
C. Alat dan Bahan
a.
Alat:
- beaker glass - batang pengaduk
- labu takar 10 mL dan 25 mL - kertas lensa
- pipet volume/mikropipet - corong
- pipet tetes - spektrofometer
b.
Bahan:
-
Tablet INH & vitamin B6 (INH ciba 400mg)
- Baku INH dan vitamin B6 (pembanding)
D. Cara Kerja
1. Pembuatan kurva baku INH murni.
λmax = 265nm
A
= 420
Solvent = 0,01N HCl
Rentang Absorbansi:
-
x 10.000 = 4,76 ppm
-
x 10.000 = 35,71 ppm
a.
Ditimbang INH sebanyak 50mg.
b.
Ditambahkan HCl 0,01N ad larut.
c. Dimasukkan dalam labu takar ad 50ml menggunakan HCl 0,01N.
7/27/2019 Simultan (Inh Ciba)
http://slidepdf.com/reader/full/simultan-inh-ciba 4/9
Pembuatan Larutan Baku ⁄ = 1000 ppm.
C1 =
x 1000 = 25 ppm
C2 =
x 1000 = 30 ppm
C3 =
x 1000 = 35 ppm
C4 =
x 1000 = 40 ppm
C5 =
x 1000 = 45 ppm
C6 =
x 1000 = 50 ppm
2. Pembuatan kurva baku Vit B6 murni.
λmax = 290nm
A
= 425
Solvent = 0,1N HCl
Rentang Absorbansi:
-
x 10.000 = 4,71 ppm
-
x 10.000 = 35,29 ppm
a. Ditimbang Vit B6 sebanyak 25mg.
b. Ditambahkan HCl 0,1N ad larut.
c. Dimasukkan dalam labu takar ad 50ml menggunakan HCl 0,1N.
Pembuatan Larutan Baku ⁄ = 500 ppm.
C1 =
x 1000 = 5 ppm
C2 =
x 1000 = 6 ppm
C3 =
x 1000 = 7 ppm
C4 =
x 1000 = 8 ppm
C5 =
x 1000 = 9 ppm
C6 =
x 1000 = 10 ppm
7/27/2019 Simultan (Inh Ciba)
http://slidepdf.com/reader/full/simultan-inh-ciba 5/9
3. Penetapan Kadar Sampel. ( Replikasi 3x)
a. Ditimbang 2 tablet INH ciba ( 1,0635 gram ), kemudian digerus ad halus.
b.
Ditimbang sampel sebanyak 75mg.
c. Dilarutkan, kemudian dimasukkan labu takar ad 50ml mengguanakan HCl 0,1N.
d. Dipipet 0,5ml kemudian dimasukkan kedalam labu takar ad 10ml. Amati Abs nya.
E. Pembuatan HCl 0,01N ( 100ml ) Pembuatan HCl 0,1N ( 300ml )
V1 . N1 = V2 . N2 V1 . N1 = V2 . N2
100 . 0,01 = V2 . 12 300 . 0,1 = V2 . 12
V = 0,08ml V = 2,5ml
F. Penimbangan dan Pengolahan Data
1. Penimbangan Baku INH ( 0,0511 gram ).
⁄ x 1000 ppm = 1022 ppm.
C1 =
x 1022 = 25,55 ppm
C2 =
x 1022 = 30,66 ppm
C3 =
x 1022 = 35,77 ppm
C4 =
x 1022 = 40,88 ppm
C5 =
x 1022 = 45,99 ppm
C6 =
x 1022 = 50,1 ppm
2. Penimbangan baku Vit B6 ( 0,0265 gram ).
⁄ x 1000 = 530 ppm.
C1 =
x 530 = 5,3 ppm
C2 =
x 530 = 6,36 ppm
C3 =
x 530 = 7,42 ppm
C4 =
x 530 = 8,48 ppm
C5 =
x 530 = 9,54 ppm
C6 =
x 530 = 10,6 ppm
7/27/2019 Simultan (Inh Ciba)
http://slidepdf.com/reader/full/simultan-inh-ciba 6/9
G. Data Pengamatan:
a. INH ( λ max = 266nm )
C λ max INH λ max vit B6 A
INH A
vit B6 Rata-rata
25,55 ppm 0,983 -- 384,74 --
378,4530,66 ppm 1,170 -- 381,60 --
35,77 ppm 1,320 -- 369,02 --
40,88 ppm -- 0,216 -- 52,84
51,8145,99 ppm -- 0,236 -- 51,32
51,1 ppm -- 0,264 -- 51,26
b.
Vit B6 ( λ max = 2691nm )
C λ max INH λ max vit B6 A
INH A
vit B6 Rata-rata
2,65 ppm 0,211 -- 398,11 --
400,753,18 ppm 0,256 -- 402,52 --
3,71 ppm 0,298 -- 401,62 --
4,24 ppm -- 0,069 -- 81,367
72,164,77 ppm -- 0,065 -- 68,134
5,3 ppm -- 0,071 -- 66,98
c. Pengamatan Sampel
No. Berat SampelAbs INH
( λ max = 266nm )
Abs Vit B6
( λ max = 2691nm )
1 52 mg 1,305 0,225
2 52,9 mg 1,398 0,251
3 52 mg 1,487 0,257
d. Pengamatan sampel menggunakan λ max INH dan λ max Vit B6.
Sampel
INH ( λ max = 266nm ) Vit B6 ( λ max = 2691nm )
Abs A
INH A
vit B6 Abs A
INH A
vit B6
1 1,305
378,45 51,81
0,225
72,16 400,752 1,398 0,251
3 1,487 0,257
7/27/2019 Simultan (Inh Ciba)
http://slidepdf.com/reader/full/simultan-inh-ciba 7/9
H. Perhitungan Data Sampel. ( x = INH ) dan ( y = vit B6 )
Sampel 1
Sampel 2
Sampel 3
7/27/2019 Simultan (Inh Ciba)
http://slidepdf.com/reader/full/simultan-inh-ciba 8/9
I. Konsentrasi Teoritis Sampel
Sampel 1
Sampel 2
Sampel 3
7/27/2019 Simultan (Inh Ciba)
http://slidepdf.com/reader/full/simultan-inh-ciba 9/9
J. Pembahasan
Dalam penetapan kadar isoniazid dan piridoksin HCl , kami menggunakan
spektrofotometer UV vis dengan metode simultan. Adapun syarat pengukuran dengan
spektro visible adalah sampel dalam bentuk larutan harus dapat menyerap sinar tampak
(350-770nm), larutan sampel harus bening dan tidak berwarna, dan pelarut tidak
menyerap sinar tampak. Isoniazid dan Piridoksin HCl mempunyai gugus kromofor, yaitu
gugus tidak jenuh kovalen yang dapat menyerap radiasi dalam daerah UV-VIS.
Pelarut yang kami gunakan dalam penetapan kadar Isoniazid dan Piridoksin HCl
masing-masing adalah HCl 0,01N dan HCl 0,1N dikarenakan pelarut tersebut merupakan
pelarut yang dapat melarutkan zat warna yang terkandung dalam obat sehingga dapat
menghasilkan larutan jernih yang baik untuk dilakukan pengamatan. Dalam pembuatan
larutan sampel diperlukan penyaringan karena kemungkinan ada bahan yang sukar
sekali larut yang dapat mengganggu pembacaan di spektrofotometer. Syarat dari metode
simultan yaitu panjang geombang dari kedua zat harus berbeda jarak ≥ 10nm.
Dari hasil praktikum yang kita lakukan, kita menggunakan tablet INH ciba dimana
kadar INH dan vitamin B6 dalam tablet tersebut adalah 400mg dan 10mg.
Dan hasil yang kita dapatkan yaitu: kadar INH 70,04% dan kadar vitamin B6 2,816%
atau setara dengan kadar INH 372,47 mg/tablet dan Vitamin B6 14,97 mg/tablet.
K. Kesimpulan
Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan :
1. Dalam satu tablet diperoleh kadar INH 70,04% dan Piridoksin HCl 2,816 %.
2. Penetapan kadar Isoniazid dan Piridoksin HCl dalam sediaan tablet dapat dilakukan
menggunakan spektrofotometer UV-VIS dengan metode simultan.