bab 3 pers linier simultan

Upload: hazmaniman22

Post on 09-Oct-2015

104 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

NUMERIK

TRANSCRIPT

  • 29

    3.1. Teori Dasar

    Persamaan linier simultan terjadi jika jumlah variabel yang akan ditentukan nilainya sama dengan jumlah persamaan yang tersedia. Variabel persamaan mempunyai pangkat satu (linier).

    Bentuk umum persamaan linier simultan adalah :

    a11 x1 + a12 x2 + a13 x3 + L + a1n xn = b1 a21 x1 + a22 x2 + a23 x3 + L + a2n xn = b2

    M M M M M .. (3.1) an1 x1 + an2 x2 + an3 x3 + L + ann xn = bn

    Persamaan (3.1) dalam bentuk notasi matriks [A] .{x} = {B} adalah :

    .. (3.2)

    dimana aij dan bi adalah koefisien yang nilainya telah diketahui dan xi adalah variabel yang akan ditentukan nilainya.

    Secara umum terdapat 3 metode penyelesaian persamaan linier simultan : 1. Metode Determinan, misal Metode Cramer. 2. Metode Iterasi, misal Iterasi Gauss-Seidel 3. Metode Eliminasi, misal : Metode Gauss-Jordan, Eliminasi Gauss,

    Metode Cholesky.

    =

    nn b

    bb

    x

    x

    x

    MM

    K

    MMMM

    K

    K

    2

    1

    2

    1

    mnm3m2m1

    2n232221

    1n131211

    aaaa

    aaaa

    aaaa

  • 30

    Persamaan Linier Simultan

    3.2. Metode Cramer

    Formulasi umum Metode Cramer dalam penyelesaian persamaan linier simultan adalah :

    dan seterusnya sampai :

    .. (3.3)

    dimana :

    Metode Cramer lebih sesuai digunakan untuk perhitungan persamaan linier simultan secara manual. Sebaiknya metode ini dipakai hanya untuk jumlah persamaan yang sedikit (< 3).

    Contoh soal.

    Selesaikan persamaan linier simultan berikut dengan Metode Cramer :

    -x1 + 3x2 2x3 = 2 2x1 4x2 + 2x3 = 1 4x2 + x3 = 3

    a11 b1 a13 L a1n a21 b2 a23 L a2n M M M M

    an1 bn an3 L ann

    |A| x2 =

    b1 a12 a13 L a1n b2 a22 a23 L a2n M M M M

    bn an2 an3 L ann

    |A| x1 =

    a11 a12 a13 L b1 a21 a22 a23 L b2 M M M M

    an1 an2 an3 L bn

    |A| xn =

    a11 a12 a13 L a1n

    a21 a22 a23 L a2n

    M M M M

    an1 an2 an3 L ann

    |A| =

  • 31

    Persamaan Linier Simultan

    Solusi

    Persamaan linier diatas dalam bentuk matriks adalah :

    -1 3 -2 x1 2 2 - 4 2

    x2 1 0 4 1 x3 3

    Dengan menggunakan persamaan (3.3) diperoleh :

    1,410

    41

    1 4 0 2 4- 2 2 3 1-

    1 4 3 2 4- 1

    2 3 2

    1 =

    =

    =x

    1,1

    1 4 0 2 4- 2 2 3 1-

    1 3 0 2 1 2

    2 2 1-

    2 =

    =x

    4,1

    1 4 0 2 4- 2 2 3 1-

    3 4 0 1 4- 2

    2 3 1-

    3 =

    =x

    3.3. Metode Gauss-Seidel

    Metode ini merupakan salah satu metode iterasi, dimana nilai-nilai variabel x yang diperoleh pada iterasi ke-k, langsung dipakai pada iterasi ke-( k+1).

    =

  • 32

    Persamaan Linier Simultan

    Iterasi dianggap selesai jika nilai x hasil iterasi ke-k mendekati nilai x hasil iterasi ke-( k+1).

    Bentuk iteratif Metode Gauss-Seidel adalah sebagai berikut :

    ( ))(1)(313)(212111

    )1(1 ...

    1 knn

    kkkxaxaxab

    ax =

    +L

    ( ))(2)(323)1(121222

    )1(2 ...

    1 knn

    kkkxaxaxab

    ax =

    ++L

    M M

    ( ))1()1)(1()1)(1()1(32)1(11)1( ...1 ++++ = knnnnknknnnn

    kn xaxaxab

    ax L

    .. (3.4)

    Nilai awal x2(0), x3(0) dan seterusnya sampai xn(0) diambil sama dengan nol. Metode Iterasi Gauss-Seidel sebaiknya digunakan untuk sistem persamaan linier simultan yang banyak mempunyai koefisien nol.

    Contoh soal

    Selesaikan persamaan linier simultan berikut dengan Metode Gauss-Seidel : 4x1 x2 = 2 -x1 + 4x2 x3 = 5 -x2 + 4x3 x4 = 6 -x3 + 2x4 = -2

    Solusi Iterasi 1. ( ) ( ) 5,0 )0.(12 .12 41)0(241)1(1 =+=+= xx (nilai awal x2(0) = 0) ( ) ( ) 375,1 05,05 5 41)0(3)1(141)1(2 =++=++= xxx (nilai awal x3(0) = 0)

    ( ) ( ) 844,1 0375,16 6 41)0(4)1(241)1(3 =++=++= xxx (nilai x3(0) = 0) ( ) ( ) 078,0 844,12 2 21)1(321)1(4 =+=+= xx

  • 33

    Persamaan Linier Simultan

    Iterasi 2 ( ) ( ) 844,0 375,12 .12 41)1(241)2(1 =+=+= xx ( ) ( ) 922,1 844,1844,05 5 41)1(3)2(141)2(2 =++=++= xxx ( ) ( ) 961,1 078,0922,16 6 41)1(4)2(241)2(3 =+=++= xxx ( ) ( ) 0195,0 961,12 2 21)2(321)2(4 =+=+= xx

    Iterasi 3 ( ) ( ) 981,0 922,12 .12 41)2(241)3(1 =+=+= xx ( ) ( ) 986,1 961,1981,05 5 41)2(3)3(141)3(2 =++=++= xxx ( ) ( ) 992,1 0195,0986,16 6 41)2(4)3(241)3(3 =+=++= xxx ( ) ( ) 004,0 992,12 2 21)3(321)3(4 =+=+= xx

    Check hasil iterasi terakhir : Jika tidak diketahui nilai eksak, maka digunakan approximate error :

    si toleran %100)1()()1(

    =+

    +

    ki

    ki

    ki

    aix

    xx ; dimana i = 1,2,3,,n

    ... (3.5)

    Jika diketahui nilai eksak, maka digunakan true relative error :

    si toleran %100)(

    )1()(

    =+

    eksaki

    ki

    eksaki

    tix

    xx ; dimana i = 1,2,3,,n

    .. (3.6) misal toleransi = 10% :

    10% 14% 100% 0,981

    0,844)-(0,981 %100)3(

    )2(1

    )3(1

    1 >==

    =

    ia

    x

    xx

  • 34

    Persamaan Linier Simultan

    maka iterasi dilanjutkan dengan cara yang sama, sampai terpenuhi kriteria kontrol kesalahan sebagaimana persamaan (3.5 atau 3.6).

    3.4. Metode Cholesky ( LU Dekomposisi )

    Dalam Analisa Struktur dengan Metode Matriks, seperti Direct Stiffness Method, seringkali dijumpai elemen-elemen matriks aij pada persamaan (3.2) yang simetris, dimana diagonal utamanya bernilai positif. Metode yang cukup efisien untuk menyelesaikan permasalahan ini dengan komputerisasi adalah Metode Cholesky (LU Dekomposisi).

    Pertama-tama tinjau persamaan linier simultan yang telah disusun dalam bentuk matriks seperti persamaan (3.2) :

    [A] .{x} = {B} .. (3.7)

    Matriks [A] merupakan matriks simetris bujursangkar berukuran n x n dengan elemen-elemen aij, sehingga :

    [A] = [A]T .. (3.8)

    Selanjutnya matriks [A] didekomposisi menjadi 2 matriks, yaitu matriks segitiga bawah [L] (Lower Triangular Matrix) dan matriks segitiga atas [U] (Upper Triangular Matrix).

    [A] = [L] . [U] .. (3.9)

    Matriks segitiga bawah adalah matriks yang mempunyai elemen-elemen bernilai tidak nol pada daerah dibawah diagonal utama dan bernilai nol pada daerah diatas diagonal utama. Matriks segitiga atas adalah kebalikan dari matriks segitiga bawah.

    Substitusi persamaan (3.9) ke persamaan (3.8) dihasilkan :

    [L] . [U] = ( [L] . [U] )T .. (3.10) atau : [L] . [U] = [U]T . [L]T .. (3.11)

    sehingga :

    [L] = [U]T .. (3.12) [U] = [L]T .. (3.13)

  • 35

    Persamaan Linier Simultan

    Substitusi salah satu persamaan (3.12) atau (3.13) ke persamaan (3.9) :

    [A] = [U]T . [U] .. (3.14) [A] = [L] . [L]T .. (3.15)

    Jadi matriks simetris [A] dapat difaktorisasi menjadi 2 matriks segitiga atas (persamaan 3.14) atau menjadi 2 matriks segitiga bawah (persamaan 3.15). Langkah selanjutnya adalah menentukan nilai elemen-elemen matriks [U] atau [L] berdasarkan fungsi elemen-elemen matriks [A]. Misal akan ditentukan nilai elemen-elemen matriks [U] dari persamaan (3.14).

    =

    nn

    n

    n

    n

    nnnnnnnnnn

    n

    n

    n

    u

    uu

    uuu

    uuuu

    uuuu

    uuu

    uu

    u

    aaaa

    aaaa

    aaaa

    aaaa

    L

    MMMM

    L

    L

    L

    L

    MMMM

    L

    L

    L

    L

    MMMM

    L

    L

    L

    000

    000

    000000

    333

    22322

    1131211

    321

    332313

    2212

    11

    321

    3333231

    2232221

    1131211

    [A] = [U]T [U] .. (3.16)

    Dari persamaan (3.16) dapat diketahui bahwa pada baris pertama : a11 = u11

    2 u11 = a11

    a12 = u11 . u12 u12 = a12 / u11 a13 = u11 . u13 u13 = a13 / u11 M M

    a1n = u11 . u1n u1n = a1n / u11

    Secara umum, elemen-elemen matriks [U] untuk baris pertama adalah :

    ii

    ijij

    iiii

    u

    au

    au

    =

    =

    .. (3.17)

    dimana i = indeks baris matriks dan j = indeks kolom matriks. Selanjutnya dari persamaan (3.16) dapat diketahui bahwa pada baris kedua : a22 = u12

    2 + u22

    2 2122222 uau =

    a23 = u12 . u13 + u22 . u23 ( )131223123 . 22

    uuauu

    =

    M M

    a2n = u12 . u1n + u22 . u2n ( )131223123 . 22

    uuauu

    =

  • 36

    Persamaan Linier Simultan

    dan pada baris ketiga :

    a33 = u132 + u23

    2 + u33

    2 )( 2232133333 uuau +=

    a34 = u13 . u14 + u23 . u24 + u33 . u34 ( )) . . ( 242314133413433

    uuuuauu

    +=

    M M

    a3n = u13 . u1n + u23 . u2n + u33 . u3n ( )) . . ( 22311331333

    nnnunuuuuau +=

    Secara umum, elemen-elemen matriks [U] untuk baris kedua, ketiga dan seterusnya adalah :

    =

    =

    1

    1

    2i

    kkiiiii uau

    =

    =

    1

    1

    1 .

    i

    kkjkiijuij uuau ii

    .. (3.18)

    Resume formula elemen-elemen matriks [U] : Untuk i = 1 dan i < j :

    ii

    ijij

    iiii

    u

    au

    au

    =

    =

    .. (3.19)

    Untuk i > 1 dan i < j :

    =

    =

    1

    1

    2i

    kkiiiii uau

    .. (3.20)

    =

    =

    1

    1

    1 .

    i

    kkjkiijuij uuau ii

    Untuk i > j :

    0=iju .. (3.21)

  • 37

    Persamaan Linier Simultan

    Setelah elemen-elemen matriks [U] diperoleh, langkah selanjutnya adalah menentukan nilai-nilai dari variabel x. Tinjau kembali persamaan linier simultan (persamaan 3.7) :

    [A] .{x} = {B} .. (3.22)

    Substitusi persamaan (3.14) ke persamaan (3.22) :

    [U]T . [U] .{x} = {B} .. (3.23)

    Jika dimisalkan :

    [U] .{x} = {y} .. (3.24)

    maka persamaan (3.23) menjadi :

    [U]T . {y} = {B} .. (3.25)

    Jadi sebelum menentukan nilai-nilai vektor {x} dengan menggunakan persamaan (3.24), maka harus ditentukan terlebih dahulu nilai-nilai vektor {y} berdasarkan persamaan (3.25).

    =

    nnnnnnn b

    bbb

    y

    yyy

    uuuu

    uuu

    uu

    u

    MM

    L

    MMMM

    L

    L

    L

    3

    2

    1

    3

    2

    1

    321

    332313

    2212

    11

    000000

    [U]T {y} = {B}

    dengan subtitusi kebawah diperoleh : u11 . y1 = b1

    111

    1 uby =

    u12 . y1 + u22 . y2 = b2 ) . ( 11221211

    yubyu

    =

    u13 . y1 + u23 . y2 + u33 . y3 = b3 ( )) . . ( 22311331333

    yuyubyu

    +=

    M

    u1n . y1 + u2n . y2 + u3n . y3 + L + unn . yn = bn

    ( )) . . . . ( 1,13322111 ++++= nnnnnnnun yuyuyuyuby nn L

  • 38

    Persamaan Linier Simultan

    Atau secara umum dapat ditulis sebagai :

    iii

    iu

    by = untuk i = 1 .. (3.26)

    =

    =

    1

    1

    1 .

    i

    kkkiiui yuby ii

    untuk i = 2,3,,n .. (3.27)

    Selanjutnya nilai vektor {x} dapat ditentukan dengan persamaan (3.24) :

    =

    nnnn

    n

    n

    n

    y

    yyy

    x

    x

    x

    x

    u

    uu

    uuu

    uuuu

    MM

    L

    MMMM

    L

    L

    L

    3

    2

    1

    3

    2

    1

    333

    22322

    1131211

    000

    000

    [U] {x} = {y}

    dengan subtitusi ke atas dhasilkan : unn . xn = yn

    nn

    n

    u

    ynx =

    un-1, n-1 . xn-1 + un-1, n . xn = yn-1 ) . ( ,11111,1

    nnnnunxuyx

    nn

    =

    M

    u11 . x1 + u12 . x2 + u13 . x3 + L + u1n . xn = y1 ( )) . . . (

    ,131321211

    111

    nnuxuxuxuyx +++= L

    Atau secara umum dapat ditulis sebagai :

    iii

    iu

    yx = untuk i = n .. (3.28)

    =

    +=

    n

    ikkikiui xuyx ii 1

    1 . untuk i = n-1, n-2, ,1 .. (3.29)

  • 39

    Persamaan Linier Simultan

    Contoh Soal

    Selesaikan sistem persamaan linier simultan berikut dengan metode Cholesky

    =

    864

    1210610173639

    3

    2

    1

    x

    x

    x

    [A] {x} = {B}

    Solusi

    Tahapan pertama adalah memfaktorisasi matriks [A] menjadi 2 matriks segitiga atas dengan menggunakan persamaan (3.19) sampai (3.21) :

    Baris 1 (i =1 dan i < j)

    ii

    ijij

    iiii

    u

    au

    au

    =

    =

    persamaan 3.19

    u11 = a11 = 9 = 3 u12 = a12 / u11 = -3 / 3 = -1 u13 = a13 / u11 = 6 / 3 = 2

    Baris 2 dan 3 (i = 2 dan i = 3, atau i >1 dan i < j)

    =

    =

    1

    1

    2i

    kkiiiii uau

    =

    =

    1

    1

    1 .

    i

    kkjkiijuij uuau ii

    persamaan 3.20

    4 )1(17 2212221

    1

    222222 ====

    =

    uauau

    kk

    ( ) [ ] 2 2)] . )1[(10 . . 4113122311

    13223

    123

    2222===

    =

    =

    uuauuauu

    kkku

  • 40

    Persamaan Linier Simultan

    2 ])2(2[12 )( 22223213332

    1

    233333 =+=+==

    =

    uuauau

    kk

    Jadi diperoleh dekomposisi matriks [A] menjadi perkalian 2 matriks [U] sebagai berikut :

    =

    200240

    213

    222041003

    1210610173639

    [A] = [U]T [U]

    Selanjutnya ditentukan nilai vektor {y} dengan menggunakan persamaan (3.25) :

    =

    864

    222041003

    3

    2

    1

    yyy

    [U]T {y} = {B}

    dengan substitusi ke bawah diperoleh (persamaan 3.26 dan 3.27) : 3 y1 = 4 3

    41 =y

    - y1 + 4 y2 = 6 611

    34

    41

    141

    2 )6( )) (6( =+== yy 2 y1 - 2 y2 + 2 y3 = 8

    ( ) ( ) 29311382121213 8 ) 2 2(8 =+== yyy

    Nilai vektor {x} diperoleh dengan menggunakan persamaan (3.24) :

    =

    29

    611

    34

    3

    2

    1

    200240

    213

    x

    x

    x

    [U] {x} = {y}

    Susbtitusi ke atas manghasilkan (persamaan 3.28 dan 3.29) :

    29

    32 =x 49

    3 =x

  • 41

    Persamaan Linier Simultan

    611

    32 24 = xx ( ) ( ) 121929611413611412 2 =+=+= xx 34

    321 23 =+ xxx ( ) ( ) 361929121934313234311 - 2 =+=+= xxx

    Jadi diperoleh :

    =

    864

    1210610173639

    49

    1219

    3619

    3.5. Metode Cholesky yang dimodifikasi

    Metode Cholesky seperti yang telah dijelaskan pada subbab diatas mempunyai kelemahan, yaitu dalam menentukan elemen uii, sebagaimana persamaan (3.19) dan (3.20), suku dalam tanda akar harus selalu bernilai positif agar tidak terjadi nilai uii imaginer. Metode Cholesky yang dimodifikasi mengatasi kelemahan ini dengan menguraikan matriks simetris [A] menjadi 3 suku :

    [A] = [U]T.[D].[U] .. (3.29)

    =

    1

    010010001

    321

    2313

    12

    321

    3333231

    2232221

    1131211

    L

    MMMM

    L

    L

    L

    L

    MMMM

    L

    L

    L

    nnnnnnnn

    n

    n

    n

    uuu

    uu

    u

    aaaa

    aaaa

    aaaa

    aaaa

    1000

    10010

    1

    000

    000000000

    3

    223

    11312

    33

    22

    11

    L

    MMMM

    L

    L

    L

    L

    MMMM

    L

    L

    L

    n

    n

    n

    nn

    u

    uu

    uuu

    d

    dd

    d

  • 42

    Persamaan Linier Simultan

    Dari persamaan ini terlihat bahwa untuk baris pertama :

    )1(

    )1(

    jida

    u

    iad

    ii

    ijij

    iiii

    j)

    Penentuan suku-suku matriks [U] dan [D] sebagaimana persamaan (3.31) dan (3.33) diatas dilakukan berdasarkan urutan baris. Pada baris ke-i, suku dii dihitung lebih dahulu dan diikuti suku uij. Proses yang sama diulangi untuk baris ke-i+1, -i+2, L, n.

  • 43

    Persamaan Linier Simultan

    Jumlah perkalian dalam Formulasi Metode Cholesky yang dimodifikasi (persamaan 3.31 dan 3.33) diatas 2 kali lebih banyak daripada jumlah perkalian dalam Formulasi Metode Cholesky (persamaan 3.19 dan 3.20). Peningkatan jumlah operasi matematis ini dapat dihindari dengan pembahasan dibawah ini.

    Persamaan (3.31) dan (3.33) menunjukkan bahwa suku diagonal dii dihitung terlebih dahulu, dan diikuti oleh perhitungan suku pada baris ke-i dari [U]. Pembentukan suku menurut baris ini dapat dibuat menurut kolom :

    =

    =

    1

    1 .

    1 i

    kkjkikkij

    iiij uudad

    u (1< i < j) .. (3.34)

    =

    =

    1

    1

    2 .

    j

    kkjkkjjjj udad (1< i = j) .. (3.35)

    Terlihat perkalian dkk ukj terdapat baik dalam persamaan (3.34) maupun persamaan (3.35). Bila perkalian ini dituliskan sebagai :

    kjkkkj udu .* = .. (3.36)

    maka perhitungan untuk uij dan djj untuk j = 2, 3, L, n menjadi :

    =

    =

    1

    1

    **

    i

    kkjkiijij uuau (1< i < j) .. (3.37)

    =

    =

    1

    1

    * .

    j

    kkjkjjjjj uuad (1< i = j) .. (3.38)

    dengan :

    *1kjdkj uu kk

    = .. (3.39)

    Selanjutnya tinjau kembali persamaan linier simultan yang akan diselesaikan (pers. 3.2) , yaitu : [A] .{x} = {B}

  • 44

    Persamaan Linier Simultan

    dimana matriks [A] dikomposisi menurut persamaan (3.29) : [U]T .[D].[U] .{x} = {B} .. (3.40)

    Definisikan {y}sebagai : [U] .{x} = {y} .. (3.41)

    Sehingga persamaan (3.40) menjadi : [U]T .[D].{y} = {B} .. (3.42)

    Dan definisikan {z} sebagai : [D].{y} = {z} .. (3.43)

    sehingga persamaan (3.42) menjadi : [U]T.{z} = {B} .. (3.44)

    atau dalam bentuk yang diekspansi :

    =

    nnnnn b

    bbb

    z

    z

    z

    z

    uuu

    uu

    u

    MM

    L

    MMMM

    L

    L

    L

    3

    2

    1

    3

    2

    1

    321

    2313

    12

    1

    010010001

    [U]T. {z} = {B}

    dari persamaan (3.45) diperoleh suku pertama {z}: z1 = b1

    suku kedua dan ketiga adalah : z2 = b2 u12 . z1 z3 = b3 (u13 . z1 + u23 . z2

    atau secara umum :

    )1( .

    )1( 1

    1>=

    ==

    =

    izubz

    ibzi

    kkkiii

    ii

    .. (3.45)

  • 45

    Persamaan Linier Simultan

    Vektor {y) diperoleh dengan persamaan (3.43) :

    =

    nnnn z

    z

    z

    z

    y

    yyy

    d

    dd

    d

    MM

    L

    MMMM

    L

    L

    L

    3

    2

    1

    3

    2

    1

    33

    22

    11

    000

    000000000

    [D] {y} = {z}

    dimana diperoleh :

    ),,3 ,2 ,1( nidz

    yii

    ii L== .. (3.46)

    Selanjutnya vektor {x} ditentukan dengan persamaan (3.41) :

    =

    nn

    n

    n

    n

    y

    yyy

    x

    x

    x

    x

    u

    uu

    uuu

    MM

    L

    MMMM

    L

    L

    L

    3

    2

    1

    3

    2

    1

    3

    223

    11312

    1000

    10010

    1

    [U] {x} = {y}

    dimana untuk suku terakhir diperoleh :

    )( niyx ii == .. (3.47)

    dan untuk suku selanjutnya :

    )( .1

    nixuyxn

    ikkikii

  • 46

    Persamaan Linier Simultan

    Diagram Alir (flowchart) Metoda Cholesky yang dimodifikasi.

    mulai

    A(1.1) 0 ya

    tidak

    Sum = A(I , J) I1 = I 1

    DO 5 J = 2, N

    J1 = J 1

    tidak

    ya

    DO 1 K = 1, I1

    Sum = Sum A(K , I) + A(K , J)

    1 2

    3

    4

    5

    Persamaan (3.37)

    Baca : N, matriks [A], {B}

    DO 2 I = 2, J1

  • 47

    Persamaan Linier Simultan

    1

    A(I , J) = Sum

    Sum = A(I , J)

    DO 4 K = 1, J1

    2 3

    Temp = A(K , J) / A(K , K) Sum = Sum Temp A(K , J)

    A(K , J) = Temp

    4

    A(J , J) = Sum

    5

    DO 20 I = 1, N

    Sum = B(I) K1 = I 1

    10 20

    20

    Persamaan (3.39)

    Persamaan (3.38)

    Sum 0,0 ya

    tidak

    I = 1 ya

    tidak

  • 48

    Persamaan Linier Simultan

    DO 10 K = 1, K1

    10

    Sum = Sum U(K , I) X(K)

    I = N I1 + 1 Sum = X(I) K2 = I + 1

    X(I) = X(I) / U(I , I)

    X(I) = Sum

    DO 30 I = 1, N

    DO 50 I1 = 1, N

    20

    I = N ya

    tidak

    DO 40 K = K2, N

    40

    30

    Persamaan (3.48)

    Persamaan (3.46)

    Persamaan (3.45)

    50

    Sum = Sum U(I , K) X(K)

  • 49

    Persamaan Linier Simultan

    Penjelasan Flowchart

    Pada tahap awal dilakukan faktorisasi matriks simetris dengan Metode Cholesky yang dimodifikasi. Bilangan integer N menunjukkan ukuran matriks yang akan difaktorisasi. Matriks A merupakan matriks simetris bilangan riil. Variabel riil Sum dan Temp digunakan untuk penyimpan hasil perhitungan sementara. Notasi B menyatakan vektor suku konstan dibagian kanan tanda sama dengan dari persamaan linier simultan dan X menyatakan bilangan yang akan dicari (lihat persamaan 3.7).

    Jika matriks A tidak positif tertentu, maka program akan kembali membaca data yang baru. Matriks segitiga atas U diturunkan menurut kolom dalam penyimpanan yang semula ditempati oleh bagian segitiga atas dari matriks A. Jadi notasi A tetap digunakan diseluruh bagian dari flowchart.

    Elemen diagonal Dii juga disimpan pada posisi diagonal Aii dari matriks A. Jika harga Dii sama dengan nol atau negatif, maka program akan kembali membaca data yang baru. Elemen A dibawah diagonal utama dibiarkan tidak terganggu dalam program ini.

    Selanjutnya vektor antara Z dihitung dengan substitusi ke muka berdasarkan persamaan (3.45). Pada bagian ini vektor X digunakan sebagai penyimpan sementara untuk Z.

    Vektor Y dihitung dengan membagi setiap harga Zi dengan suku diagonal Dii yang selaras (persamaan 3.46). Pada bagian ini vektor X digunakan sebagai penyimpan sementara untuk Y, dan suku Dii berada pada posisi diagonal Uii .

    Pada bagian akhir program adalah menentukan elemen vektor X dengan substitusi ke belakang (Persamaan 3.47 dan 3.48).

    X(I) = Sum

    30 40

    Tulis : X(I)

    selesai

    50

  • 50

    Persamaan Linier Simultan

    Contoh Soal

    Contoh soal pada Metode Cholesky yang telah dibahas sebelumnya, akan diselesaikan dengan Metode Cholesky yang dimodifikasi :

    =

    864

    1210610173639

    3

    2

    1

    x

    x

    x

    [A] {x} = {B}

    Solusi

    Tahapan pertama adalah memfaktorisasi matriks [A] menjadi 3 matriks [U]T[D][U]. Suku-suku matriks [U] dan [D] dapat dihitung dengan urutan baris (persamaan 3.30 sampai 3.33) atau dengan urutan kolom (persamaan (3.37) dan (3.38) :

    Misal dihitung dengan urutan baris (persamaan 3.30 sampai 3.33). Suku dii dihitung lebih dahulu dan diikuti suku baris ke-i dari [U].

    Baris 1 (i =1 dan i < j)

    d11 = a11 = 9

    11da

    uij

    ij = persamaan 3.30

    31

    1112

    12 93

    =

    ==

    da

    u

    32

    1113

    13 96

    ===

    da

    u

    Baris ke-2 dan 3 (i = 2 dan i = 3, atau i >1 dan i < j)

    =

    =

    1

    1

    2 .

    i

    kkikkiiii udad persamaan 3.31

    ( ) 16.917 . . 231212112211

    222222 =

    ===

    =

    udaudadk

    kkk

  • 51

    Persamaan Linier Simultan

    =

    =

    1

    1 .

    1 i

    kkjkikkij

    iiij uudad

    u persamaan 3.33

    ( )1312112322

    1

    13223

    2223 .

    1 .

    1uuda

    duuda

    du

    kkkkk =

    =

    =

    ( )( )( ) 213231161 .910 ==

    ( )22322213113321

    233333 . . . ududaudad

    kkkk +==

    =

    ( ) ( ) 4 .16 .912 221232 = +=

    Jadi diperoleh :

    =

    10010

    1

    4000160009

    101001

    1210610173639

    213

    23

    1

    21

    32

    31

    [A] = [U]T [D] [U]

    Selanjutnya ditentukan nilai vektor {z} dengan menggunakan persamaan (3.45) :

    =

    864

    101001

    3

    2

    1

    21

    32

    31

    z

    z

    z

    [U]T {z} = {B}

    dengan substitusi ke bawah diperoleh : z1 = 4 ( ) 322312 4.6 =+=z ( ) ( )( ) 9 .4.8 32221323 =+=z

  • 52

    Persamaan Linier Simultan

    Vektor {y) diperoleh dengan persamaan (3.46) :

    =

    9

    4

    4000160009

    322

    3

    2

    1

    yyy

    [D] {y} = {z}

    diperoleh :

    493

    24112

    941

    =

    =

    =

    y

    y

    y

    Nilai vektor {x} diperoleh dengan menggunakan persamaan (3.47) dan (3.48)

    =

    49

    2411

    94

    3

    2

    1

    213

    23

    1

    10010

    1

    x

    x

    x

    [U] {x} = {y}

    Susbtitusi ke atas manghasilkan :

    49

    3 =x

    ( ) ( ) 1219492124112 . =+=x ( ) ( ) ( ) ( ) 36194932121931941 - . . =+=x

    Jadi diperoleh :

    =

    864

    1210610173639

    49

    1219

    3619

    3.6. Contoh Aplikasi (Nasution 1990)

    Suatu pekerjaan proyek pembangunan memerlukan pasir 4800 m3, kerikil halus 5810 m3 dan kerikil kasar 5690 m3. Untuk keperluan proyek tersebut,

  • 53

    Persamaan Linier Simultan

    terdapat 3 sumber galian material dengan komposisi kandungan mineral sebagai berikut :

    Pasir (%) Ker. Halus (%)

    Ker. Kasar (%)

    Sumber I 52 30 18 Sumber II 20 50 30 Sumber III 25 20 55

    Berapa m3 yang harus digali dari ke-3 sumber tersebut untuk memenuhi kebutuhan proyek.

    Solusi

    Misalkan banyaknya material yang harus digali dari sumber 1, 2 dan 3 berturut-turut adalah x1, x2 dan x3. Selanjutnya dapat disusun persamaan linier simultan untuk menyelesaikan kasus ini, yaitu :

    0,52 x1 + 0,20 x2 + 0,25 x3 = 4800 0,30 x1 + 0,50 x2 + 0,20 x3 = 5810 0,18 x1 + 0,30 x2 + 0,55 x3 = 5690

    Jika disusun dalam bentuk matriks :

    0,52 0,20 0,25 x1 4800 0,30 0,50 0,20

    x2 5810 0,18 0,30 0,55 x3 5690

    Permasalahan diatas diselesaikan dengan Metode Cramer.

    0,52 0,20 0,25 A = 0,30 0,50 0,20

    0,18 0,30 0,55

    4800 0,20 0,25

    5810 0,50 0,20

    5690 0,30 0,55

    =

    = 4012 x1 = A

  • 54

    Persamaan Linier Simultan

    0,52 4800 0,25

    0,30 5810 0,20

    0,18 5690 0,55

    0,52 0,20 4800 0,30 0,50 5810

    0,18 0,30 5690

    Jadi material yang harus digali dari : Sumber 1 = 4012 m3 Sumber 2 = 7163 m3 Sumber 3 = 5126 m3

    3.6. Latihan

    1. Persamaan kesetimbangan pada tiap titik kumpul rangka batang berikut akan memberikan :

    H = S1 cos 30 + S3 cos 60 = 0 V = S1 sin 30 S3 sin 60 1000 = 0 H = S1 cos 30 + S2 + HA = 0 V = S1 sin 30 + VA = 0 H = S2 S3 cos 60 = 0

    V = S3 sin 60 + VB = 0

    Hitung gaya-gaya batang S1, S2, S3 dan reaksi perletakan HA, VA, VB.

    2. Dari kasus struktur statis tak tentu seperti tergambar akan dihasilkan persamaan kesetimbangan sebagai berikut :

    x2 =

    A = 7163

    x3 =

    A = 5126

    VB VA

    1000 kg

    300

    900 S1 S3

    S2 HA

    A B C

    L = 3 m L = 3 m

    EI EI

    P =20 kN

    E = 2 .108 kN/m2 I = 0,2 m2

  • 55

    Persamaan Linier Simultan

    {P} = [K] . {d}

    =

    B

    A

    A

    L

    EIP

    22

    223

    L 8 L 2 L 6

    L 2 L 4 6L

    L 6 L 6 12

    0 0

    Hitung lendutan di A (A) dan putaran sudut di A dan B (A ,B).

    3. Jika suatu matriks simetris 3x3 [A] dikomposisi menjadi 2 matriks, yaitu matriks segitiga bawah dan transposenya :

    [A] = [L] [L]T Tentukan formula untuk masing-masing elemen matriks [L]

    4. Berdasarkan formula no. 3 diatas, selesaikan persamaan linier simultan berikut :

    =

    373120

    7 6 46 5 34 3 2

    3

    2

    1

    x

    x

    x

    5. Untuk mendapatkan beberapa jenis kuat tekan beton, dapat dilakukan dengan menggunakan campuran semen : pasir : kerikil sebagai berikut : Mutu A : 1 : 2 : 3 Mutu B : 1 : 2 : 4 Mutu C : 1 : 3 : 5 Jika semen yang tersedia sebanyak 55 m3, pasir 135 m3 dan kerikil 235 m

    3, berapakah volume beton mutu A, B dan C yang dapat dibuat.

    Selesaikan dengan metode Gauss-Seidel, gunakan iterasi cukup sampai 3 kali dan hitung Approximate error pada iterasi yang terakhir.