sim dewi.docx
DESCRIPTION
simTRANSCRIPT
TUGAS UAS TAKEHOME
SISTEM INFORMASI MANAJEMENDoes CompStat Reduce Crime?
Disusun Oleh :
Dewi Nur Zanirah (115020300111101)
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Juni 2013
1. PENDAHULUAN
Gambaran Umum
Compstat atau Computer Statistic atau Comparative Statistic merupakan sistem informasi yang
khusus di kembangkan oleh Departemen Kepolisian New York pada tahun 1994 pada saat William
Bratton menjabat komisaris polisi. CompStat sangat komperehensif mencatat semua kejahatan yang
di laporkan atau keluhan, penangkapan, dan surat panggilan yang dikeluarkan masing-masing kota
76 daerah sekitar. Sistem ini menganalisis data dan menghasilkan laporan CompStat mingguan
berupa keluhan kejahatan dan kegiatan penangkapan di kantor polisi, patroli, pada tingkat kota dan
data tersebut terus di update.
Pada rapat mingguan, perwakilan dari setiap sektor NYPD, daerah layanan, dan distrik transit
diminta memberikan rangkuman statistik mengenai laporan tindak kejahatan, penahanan, dan
aktivitas panggilan masyarakat, selain juga kasus-kasus penting, pola kejahatan, serta aktivitas polisi.
Data termasuk waktu dan tempat dimana aktivitas penangkapan penjahat berlangsung, diteruskan
kepada unit CompStat NYPD, yang dimuat pada suatu basis data yang berukuran besar
Dengan piranti lunak yang memadai, data CompStat dapat ditampilkan pada peta yang menunjukkan
lokasi kejahatan dan penangkapan penjahat, titik kejahatan, dan informasi relevan lainnya. diagram,
tabel, dan grafik yang komparatif juga dapat diproyeksikan secara bersamaan, perentasi visual ini
membantu komandan sektor dan anggota staf eksekutif NYPD untuk mengidentifikasi pola dan tren
dengan cepat. Bergantung pada hasil intelijen dari sistem, kepala dan kapten polisis
mengembangkan sebuah strategi tepat sasaran untuk melawan kejahatan, seperti mengirimkan
lebih banyak patroli jalan kaki untuk daerah-daerah dengan tingkat kriminalitas tinggi, atau
memberikan peringatan kepada publik ketika suatu model kendaraan tertentu rentan terhadap
pencurian.
Unit CompStat juga memberikan laporan Commander Profile setiap minggunya untuk mengukur
kinerja dari komandan sektor. Laporan tersebut berisi informasi mengenai tanggal
pengangkatannya, lamanya menjabat, pendidikan dan pelatihan khusus, penilaian evaluasi kinerja
terakhirnya, unit yang dikomando sebelumnya, jumlah waktu lembur polisi di bawah komandonya,
tingkat absensi, demografis komunitas, da keluhan dari masyarakat.
Semua komandan sektor dan komandan unit operasional lainnya diminta menghadiri pertemuan
strategis dua kali seminggu di markas besar kepolisian. Setiap komandan membuat presentasi pada
pertemuan tersebut sekali sebulan dan harus menjawab pertanyaan-pertanyaan anggota staf
eksekutif mengenai inisiatif mereka dalam mengurangi tindak kejahatan.
Selama 27 bulan Bratton menjabat, kejahatan besar di New York berkurang hingga 25 persen dan
kasus pembunuhan berkurang hingga 44 persen. Kejahatan di New York City berkurang hingga 69
persen dalam 12 tahun terakhir. Beberapa orang yang skeptis tidak percaya bahwa CompStat
menyebabkan semua ini. Mereka menunjuk pada pergeseran demografis, pertumbuhan ekonomi,
dan program yang mengurangi peran-peran tunjangan kesejahteraan dengan memberikan akses
perumahan yang lebih baik pada orang-orang miskin, juga denga meningkatkan ukursan angkatan
kepolisisan NYPD dan memberikan tanggung jawab akuntabilitas lebih banyak kepada komandan
sektor dalam mengambil keputusan.
Namun Bratton yakin bahwa CompStat adalah katalis bagi turunnya kejahatan di New Yorl, dan ia
kini mencoba membuktikan kelayakannya di Los Angeles. Sejak diterapkannya CompStat di kota
tersebut tiga tahun lalu, kejahatan kekerasan dan kejahatan properti telah berkurang hingga lebih
dari 26 persen. Juga rasio polisi dan warga hanyalah setengah dari rasio di New York dan Chicago.
Departemen Kepolisian di Vancouver, British Columbia, juga mengimplementasikan CompStat.
Setiap pagi, komandan dari setiap daerah mendapatkan peta kriminalitas yang menyoroti semua
aktivitas tindak kejahatan pada daerahnya selama 24 jam. Komandan tersebut mengerahkan
petugasnya berdasarkan informasi pada peta yang telah diperbarui tersebut.
Setiap dua bulan sekali, setiap komandan distrik di Vancouver ditempatkan pada “kursi panas” di
markas besar kepolisian untuk menjelaskan apa yang telah mereka lakukan untuk mengurangi
kejahatan di daerah yang mereka komandoi. Statistik kejahatan selama bulan lalu ditampilkan di
sebuah layar lebar berikut statistik pada bulan sebelumnya. Apabila kejahatan meningkat, komandan
harus menjelaskan penyebabnya. Komandan diwajibkan mengurangi kejahatan di daerah
komandonya. Di masa lalu, para komandan itu kebanyakan dievaluasi dari segi kemampuan
administratifnya, seperti menjaga anggaran atau menggunakan sumber daya secara efisien.
Rumusan Masalah
Pertanyaan Studi Kasus:
1. Manajemen, organisasi, dan faktor teknologi apa yang membuat CompStat efektif?
2. Dapatkan departemen kepolisian memerangi kejahatan tanpa sistem CompStat? Jelaskan
jawaban anda.
3. Mengapa petugas dapat melaporkan secara keliru data tertentu untuk CompStat? Apa yang
harus dilakukan untuk pelaporan data yang keliru? Bagaimana bisa di deteksi.
2. KEPUSTAKAAN
Landasan Teori
Dalam Sistem Informasi Manajemen, dikenalkan visualisasi data dan sistem informasi geografis (GIS).
Dimana data dari sistem informasi dapat dibuat agar lebih mudah dipahami dan digunakan dengan
grafis, diagram, tabel, peta, gambar digital, presentasi tiga dimensi, animasi, dan teknologi visualisasi
data lainnya. Dengan mempresentasikan data dalam bentuk grafis, perangkat visualisasi data
membantu pengguna melihat pola dan hubungan dari data dalam jumlah besar yang akan sulit
dipahami apabila data tersebut dipresentasikan dalam bentuk tulisan biasa. Beberapa perangkat
visualisasi data bersifat interaktif, memungkinkan pengguna untuk memanipulasi data dan melihat
perubahan tampilan grafis sebagai respon atas perubahan yang dilakukan.
Sistem Informasi Geografis (Geographic Information System - GIS) adalah kategori khusus dari DSS
yang menggunakan teknologi visualisasi data untuk menganalisis dan menampilkan data untuk
perencanaan dan pengambilan keputusan dalam bentuk peta digital. Piranti lunak tersebut merakit,
menyimpan, memanipulasi, dan menampilkan secara geografis informasi referensi, menghubungkan
data dengan titik, garis, dan bidang pada sebuah peta. GIS mempunyai kemampuan membuat
model, memungkinkan manajer untukmengubah data dan secara otomatis memperbarui skenario
bisnis untuk mencari solusi yang lebih baik.
GIS membantu pengambilan keputusan yang membutuhkan pengetahuan tentang distribusi
penduduk atau sumber daya lain secara geografis. Sebagai contoh, GIS mungkin digunakan untuk
membantu pemerintah negara dan pemerintah lokal menghitung waktu respon bahaya untuk
bencana alam, untuk membantu perusahaan eceran mengidentifikasi lokasi pertokoan baru, atau
membantu bank mengidentifikasi tempat terbaik untuk membangun cabang atau memasang
terminal ATM baru.
Dan dalam kasus yang diangkat ini dijelaskan bahwa aplikasi GIS digunakan untuk mengendalikan
tindak kejahatan di New York. CompStat yang diciptakan oleh Departemen Kepolisian New York
untuk mengambil data tentang insiden tindak kejahatan da aktivitas penegakan hukum di setiap
sudut kota. CompStat menggunakan perangkat lunak GIS untuk menampilkan data mengenai
dimana kejahatan berlangsungdan diklaim berhasil mengurangi jumlah rata-rata tindak kejahatan di
New York dan kota-kota lain.
3. PEMBAHASAN
Compstat atau Computer Statistic atau Comparative Statistic merupakan sistem informasi yang
khusus di kembangkan oleh Departemen Kepolisian New York pada tahun 1994 pada saat William
Bratton menjabat komisaris polisi. CompStat sangat komperehensif mencatat semua kejahatan yang
di laporkan atau keluhan, penangkapan, dan surat panggilan yang dikeluarkan masing-masing kota
76 daerah sekitar. Sistem ini menganalisis data dan menghasilkan laporan CompStat mingguan
berupa keluhan kejahatan dan kegiatan penangkapan di kantor polisi, patroli, pada tingkat kota dan
data tersebut terus di update.
Penegak hukum dapat memberikan peringatan kepada masyarakat agar berhati-hati beraktivitas di
suatu tempat yang sering terjadi kejahatan. agar semakin efektif maka penegak hukum harus sering
mengadakan patroli langsung ke tempat-tempat yang rawan. Sistem ini terbukti ampuh untuk
menurunkan tingkat kejahatan dan sudah di terapkan ke berbagai kota lain seperti Los Angeles,
Chicago, Austin, San Fransisco, Baltimor, dan Van Couver, Brithis Columbia dan hasilnya berdampak
signifikan terhadap penurunan jumlah kejahatan.
Bagi para Komandan sangat bermanfaat disaat harus menjelaskan apa yang telah dilakukan untuk
mengurangi kejahatan di distrik-distrik di bawah komando mereka, dan jika kejahatan sudah naik,
mereka harus menjelaskan mengapa. Komandan yang bertanggung jawab secara langsung terhadap
mengurangi kejahatan di daerah yang mereka perintah.
Namun sistem ini memiliki kekurangan pada keakuratan data yang di sampaikan pihak kepolisian
kota. CompStat telah menciptakan tekanan pada beberapa komandan polisi untuk memanipulasi
statistik kejahatan untuk menghasilkan hasil yang positif. Seperti dari hasil beberapa survei,
responden menyatakan bahwa komandan polisi atau pembantu yang dikirim ke TKP kadang-kadang
mencoba membujuk korban untuk tidak melakukan keluhan atau mendesak mereka untuk merubah
keluhan mereka dari apa yang terjadi dengan cara yang biasa menurunkan tindak pidana kejahatan
ringan.
Pada dasarnya sistem ini sangat membantu polisi dalam melakukan tugasnya dan dibuktikan dari
hasil survey sangat signifikan dalam menurunkan tingkat kejahatan.
Jawaban dari Pertanyaan Studi Kasus
1. Manajemen: adalah mencatat semua kejahatan yang di laporkan atau keluhan,
penangkapan, dan surat panggilan yang dikeluarkan masing-masing kota 76 daerah sekitar.
Sistem ini menganalisis data dan menghasilkan laporan CompStat mingguan, keluhan
kejahatan, dan kegiatan penangkapan di kantor polisi, serta patroli, pada tingkat kota dan
data tersebut terus di update. Sehingga data dalam CompStat dapat terupdate terus-
menerus.
Organisasi: kepolisian Di masa lalu mereka, dievaluasi terutama berdasarkan kemampuan
administratif mereka, seperti bagaimana menyusun anggaran dan menggunakan
sumberdaya secara efisien.
Teknologi: Data ini memberikan informasi mengenai waktu dan lokasi kejahatan serta
kegiatan penangkapan kejahatan tertentu, yang kemudian diteruskan ke Unit CompStat
NYPD dan mereka memuat data-data tersebut dalam suatu database yang berkapasitas
cukup besar. Sistem ini menganalisis data dan menghasilkan laporan CompStat mingguan,
keluhan kejahatan, dan kegiatan penangkapan di kantor polisi, serta patroli, di tingkat kota.
Disini teknologi database sangat mendukung karena di dalamnya sudah terdapat data yang
menyeluruh dan lengkap tentang kota yang di kelola, sehingga memudahkan penegak
hukum melakukan antisipasi dan penyelesaian masalah yang telah terjadi.
2. Bisa, tapi hasilnya tentu saja tidak se-signifikan dengan menggunakan CompStat,
dikarenakan kepolisian tidak mengetahui seluk-beluk dan juga informasi yang kurang
terhadap daerah yang mereka tangani seperti tren kejahatan yang sering terjadi. Namun
polisi dapat melakukan patroli langsung. Dengan adanya patroli langsung maka akan
meminimalisir jumlah kejahatan karena pelaku enggan melakukan kejahatan karena sering
adanya anggota kepolisian yang berpatroli dan menumbuhkan partisipasi masyarakat dalam
turut menjaga keamanan bersama.
3. Dari hasil survey mengatakan bahwa tekanan kuat untuk menghasilkan pengurangan
kejahatan tahunan menyebabkan beberapa supervisor dan komandan polisi untuk
memanipulasi statistik kejahatan. Survei membuktikan anektodal juga menunjukkan
kurangnya keterbukaan pada bagian dari polisi di beberapa daerah, mungkin didorong oleh
keinginan untuk mengurangi jumlah insiden kejahatan yang dilaporkan. Beberapa responden
survei menyatakan bahwa komandan polisi atau pembantu dikirim ke TKP kadang-kadang
mencoba membujuk korban untuk tidak melakukan keluhan atau mendesak mereka untuk
merubah keluhan mereka dari apa yang terjadi dengan cara yang biasa menurunkan tindak
pidana kejahatan ringan. Harus ada peraturan yang tegas, dan juga ditanamkan budaya jujur
dan ikhlas mengayomi masyarakat dalam tubuh kepolisian. Harus ada survey ke masyarakat
atas kinerja kepolisian serta seberapa tinggikah tingkat kejahatan di daerah mereka di situ
bisa diketahui secara jelas apakah data-data yang diberikan ke CompStat adalah data yang
valid dengan membandingkan dengan realitasnya.
4. KESIMPULAN
Berdasarkan pertanyaan utama awal yang diungkapkan pada judul “Apakah CompStat mengurangi
kejahatan?” maka jawaban yang bisa kita berikan adalah ya. Karena manajemen, organisasi, dan
teknologi yang diterapkan oleh pengguna CompStat, dalam hal ini Departemen Kepolisian New York,
menunjukkan bahwa CompStat dapat digunakan secara efisien.
Bahkan bukti-bukti konkret tentang besarnya tingkat kejahatan yang menurun menunjukkan bahwa
CompStat memang berhasil dan itu tidak luput dari karena adanya penggunaan sistem CompStat
dengan piranti lunak GIS sebagai piranti visualisasi data dalam bentuk digital.
Meskipun CompStat memang secara konkret dapat mengurangi tindak kejahatan, permasalahan lain
muncul dari sisi internal. Yakni sering terjadinya kecurangan dalam penginputan data dalam sistem
CompStat yang dilaporkan oleh para polisi daerah. Ini seharusnya dapat diminimalisir dengan adanya
peraturan yang tegas. Keinginan untuk menekan angka kejahatan boleh saja ada, tapi dihimbau
untuk melaksanakannya dengan jujur. Budaya jujur dan ikhlas mengayomi haruslah dipupuk dan
ditumbuhkan dalam dunia kepolisian.
Selain itu, harus ada survey ke masyarakat atas kinerja kepolisian serta seberapa tinggikah tingkat
kejahatan di daerah mereka di situ bisa diketahui secara jelas apakah data-data yang diberikan ke
CompStat adalah data yang valid dengan membandingkan dengan realitasnya.