materi sim

42
BAB III PEMBAHASAN 3.1 Sejarah UPI Universitas Pendidikan Indonesia didirikan pada tanggal 20 Oktober 1954 di Bandung, diresmikan oleh Menteri Pendidikan Pengajaran Mr. Muhammad Yamin. Semula bernama Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG), didirikan dengan latar belakang sejarah pertumbuhan bangsa, yang menyadari bahwa upaya mendidik dan mencerdaskan bangsa merupakan bagian penting dalam mengisi kemerdekaan. Beberapa alasan didirikannya PTPG antara lain: Pertama, setelah Indonesia mencapai kemerdekaannya, bangsa Indonesia sangat haus pendidikan. Kedua, perlunya disiapkan guru yang bermutu dan bertaraf universitas untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang akan merintis terwujudnya masyarakat yang sejahtera. Gedung utama UPI bermula dari puing sebuah villa yang bernama Villa Isola, merupakan gedung bekas peninggalan masa sebelum Perang Dunia II. (Pada masa perjuangan melawan penjajah, gedung ini pernah dijadikan markas para pejuang kemerdekaan). Puing puing itu dibangun kembali dan kemudian menjelma menjadi sebuah gedung

Upload: syarifahalawiyah

Post on 26-Jul-2015

94 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Materi Sim

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Sejarah UPI

Universitas Pendidikan Indonesia didirikan pada tanggal 20 Oktober

1954 di Bandung, diresmikan oleh Menteri Pendidikan Pengajaran Mr. Muhammad

Yamin. Semula bernama Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG), didirikan

dengan latar belakang sejarah pertumbuhan bangsa, yang menyadari bahwa upaya

mendidik dan mencerdaskan bangsa merupakan bagian penting dalam mengisi

kemerdekaan. Beberapa alasan didirikannya PTPG antara lain: Pertama, setelah

Indonesia mencapai kemerdekaannya, bangsa Indonesia sangat haus pendidikan.

Kedua, perlunya disiapkan guru yang bermutu dan bertaraf universitas untuk

meningkatkan kualitas pendidikan yang akan merintis terwujudnya masyarakat

yang sejahtera.

Gedung utama UPI bermula dari puing sebuah villa yang bernama Villa Isola,

merupakan gedung bekas peninggalan masa sebelum Perang Dunia II. (Pada masa

perjuangan melawan penjajah, gedung ini pernah dijadikan markas para pejuang

kemerdekaan). Puing puing itu dibangun kembali dan kemudian menjelma menjadi

sebuah gedung bernama Bumi Siliwangi yang megah dengan gaya arsitekturnya

yang asli.

Di sinilah untuk pertama kalinya para pemuda mendapat gemblengan pendidikan

guru pada tingkat universitas, sebagai realisasi Keputusan Menteri Pendidikan

Pengajaran dan Kebudayaan Republik Indonesia (Nomor 35742 tanggal 1

September 1954 tentang pendirian PTPG/Perguruan Tinggi Pendidikan Guru).

Pada mulanya PTPG dipimpin oleh seorang Dekan yang membawahi beberapa

jurusan dan atau balai, yakni:

Ilmu Pendidikan

Page 2: Materi Sim

Ilmu Pendidikan Jasmani;

Bahasa dan Kesusastraan Indonesia;

Bahasa dan Kesusastraan Inggris;

Sejarah Budaya;

Pasti Alam;

Ekonomi dan Hukum Negara; dan

Balai Penelitian Pendidikan.

Sejalan dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan

No. 40718/S pada waktu itu, yang menyatakan bahwa PTPG dapat berdiri sendiri

menjadi perguruan tinggi atau perguruan tinggi dalam universitas, maka seiring

dengan berdirinya Universitas Padjadjaran (UNPAD), pada tanggal 25 November

1958 PTPG diintegrasikan menjadi fakultas utama Universitas Padjadjaran dengan

nama Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).

Untuk memantapkan sistem pengadaan tenaga guru dan tenaga kependidikan,

berbagai kursus yang ada pada waktu itu, yaitu pendidikan guru B I dan B II,

diintegrasikan ke dalam FKIP melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan Nomor 6 Tahun 1961. Selanjutnya FKIP berkembang menjadi FKIP

A dan FKIP B. Pada saat yang sama, berdiri pula Institut Pendidikan Guru (IPG),

yang mengakibatkan adanya dualisme dalam lembaga pendidikan guru. Untuk

menghilangkan dualisme tersebut, pada tanggal 1 Mei 1963 dikeluarkan Keputusan

Presiden Nomor 1 tahun 1963, yang melebur FKIP dan IPG menjadi Institut

Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) sebagai satu satunya lembaga pendidikan

guru tingkat universitas. FKIP A/FKIP B dan IPG yang ada di Bandung akhirnya

menjadi Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Bandung (IKIP Bandung).

IKIP Bandung saat itu telah memiliki lima fakultas, yaitu Fakultas Ilmu

Pendidikan, Fakultas Keguruan Ilmu Sosial, Fakultas Keguruan Sastra dan Seni,

Fakultas Keguruan Ilmu Eksakta, dan Fakultas Keguruan Ilmu Teknik. Kebutuhan

akan tenaga guru kian mendesak, demikian pula tumbuhnya hasrat untuk

meningkatkan dan memeratakan kemampuan para guru. Hal ini mendorong IKIP

Page 3: Materi Sim

Bandung membuka ekstension, antara tahun 1967 1970 IKIP Bandung membuka

ekstension di hampir seluruh kabupaten di Jawa Barat.

Peranan IKIP Bandung di tingkat nasional semakin menonjol, setelah pemerintah

menetapkan bahwa IKIP Bandung menjadi IKIP Pembina yang diserahi tugas

membina beberapa IKIP di luar Pulau Jawa, yaitu IKIP Bandung Cabang Banda

Aceh, Palembang, Palangkaraya, dan Banjarmasin. Sesuai dengan kebijaksanaan

Departemen P dan K, pada awal tahun 1970 an, secara bertahap ekstension tersebut

ditutup dan cabang cabang IKIP di daerah menjadi fakultas di lingkungan

universitas di daerah masing masing.

Untuk meningkatkan mutu tenaga pengajar, pada tahun 1970 IKIP Bandung

membuka program Pos Doktoral melalui pembentukan Lembaga Pendidikan Pos

Doktoral (LPPD) PPS yang mengelola Program S2 dan S3. Pada tahun 1976 LPPD

diubah namanya menjadi Sekolah Pasca Sarjana, pada tahun 1981 berubah menjadi

Fakultas Pasca Sarjana dan tahun 1991 menjadi Program Pascasarjana (PPS).

Penataan program pendidikan tinggi yang dilakukan oleh pemerintah dengan

menerapkan multiprogram dan multistrata, ditindaklanjuti IKIP Bandung dengan

membuka Program Diploma Kependidikan. Untuk meningkatkan kualifikasi guru

SD menjadi lulusan D II, tahun ajaran 1990/ 1991, diselenggarakan Program D II

Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Selain diselenggarakan di Kampus Bumi

Siliwangi program ini juga diselenggarakan di Unit Pelaksana Program (UPP) pada

beberapa sekolah eks SPG yang diintregarasikan ke IKIP. Guna meningkatkan

kualifikasi Guru Taman Kanak-kanak atau play group pada tahun 1996/1997 IKIP

Bandung membuka Program D II PGTK.

Seiring dengan kebijakan pemerintah di bidang pendidikan tinggi yang

memberikan perluasan mandat bagi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan

(LPTK) yang harus mampu mengikuti tuntutan perubahan serta mengantisipasi

segala kemungkinan dimasa datang , IKIP Bandung diubah menjadi Universitas

Pendidikan Indonesia melalui Keputusan Presiden RI No. 124 tahun 1999

tertanggal 7 Oktober 1999.

Page 4: Materi Sim

Untuk memperluas jangkauan dalam mendukung pembangunan nasional, UPI

harus mampu berdiri sendiri dan berkiprah. Kebulatan tekad ini menumbuhkan

keyakinan akan kemampuan yang telah dimilikinya. Tekad ini memberi keyakinan

kepada pemerintah bahwa UPI telah dapat bediri sendiri dan dapat diberikan

tanggung jawab yang lebih besar. Dengan kepercayaan ini, melalui Peraturan

Pemerintah No. 6 tahun 2004. UPI diberi otonomi dan menjadi Perguruan Tinggi

Badan Hukum Milik Negara (PT BHMN)

Pengembangan dan peningkatan UPI tidak saja berorientasi pada bidang akademik,

tetapi juga dalam berbagai bidang, termasuk pemantapan konsep dan rencana

pembangunannya. Melalui bantuan Islamic Development Bank (IDB) tengah

merancang dan menata pembangunan gedung kampus yang megah, modern dan

representatif sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar. Bermodalkan

kemampuan yang dimiliki Universitas Pendidikan Indonesia bertekad menjadikan

lembaga pendidikan ini terdepan dan menjadi Universitas Pelopor dan Unggul (a

Leading and Outstanding University).

3.2 Multi Kampus

Kampus utama UPI terletak di Jalan Dr. Setiabudi 229, Bandung, dengan

luas 75 hektar. Di kampus utama ini bernaung Sekolah Pascasarjana dan lima

fakultas. Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK) masih berlokasi di

Jalan Ahmad Yani km.6, Padasuka, Bandung. FPOK akan segera dipindahkan ke

kampus utama setelah segala pembangunan fasilitas dan infrastruktur penunjang

lainnya dapat digunakan.

Untuk meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat, UPI telah mendirikan

beberapa kampus daerah yang terletak di Cibiru, Tasikmalaya, Sumedang,

Purwakarta, dan Serang. Keberadaan kampus-kampus ini memungkinkan UPI untuk

memberagamkan program-programnya dan memperluas jangkauannya. Seluruh

kampus daerah terhubung jaringan internet berkapasitas 5Mbps (4 Mbps

International Link dan 1,5 Mbps Local Link). Jaringan internet tersebut dikelola

secara terpusat oleh UPI-Net yang berkedudukan di kampus utama. Dengan daya

Page 5: Materi Sim

dukung teknologi seperti itu, UPI sangat memungkinkan melakukan pembelajaran

jarak jauh (distance learning) dengan seluruh kampus yang tersebar di daerah.

3.3 Senat Akademik

Senat Akademik merupakan badan normatif tertinggi Universitas di bidang

akademik. Berdasarkan Anggaran Dasar (PP. No. 6 Tahun 2004 pasal 19 ayat 1) dan

Anggaran Rumah Tangga UPI (Ketetapan MWA Nomor 15/MWA UPI/2006 Pasal

Pasal 18) , Senat Akademik bertugas untuk :

a. memberikan masukan kepada Menteri tentang penilaian atas kinerja MWA;

b. menyusun kebijakan akademik universitas;

c. menyusun kebijakan penilaian prestasi akademik dan kecakapan serta

kepribadian masyarakat akademik;

d. merumuskan norma dan tolok ukur penyelenggaraan universitas;

e. memberikan masukan kepada MWA berdasarkan penilaiannya atas kinerja

pimpinan dalam masalah akademik;

f. merumuskan peraturan pelaksanaan kebebasan akademik, kebebasan mimbar

akademik, dan otonomi keilmuan;

g. memberikan masukan kepada pimpinan universitas dalam penyusunan rencana

strategis serta rencana kerja tahunan dan anggaran universitas;

h. melakukan pengawasan mutu akademik dalam penyelenggaraan universitas;

i. merumuskan tata tertib kehidupan kampus yang edukatif, ilmiah dan religius;

j. memberikan pertimbangan  kepada pimpinan  universitas  atas usulan

pembukaan dan penutupan fakultas, jurusan, program studi, lembaga dan unit-

unit akademik lainnya;

k. mengusulkan ART UPI kepada MWA;

l. merumuskan dan menetapkan kebijakan dan tolok ukur  penilaian kinerja  dosen 

dengan mengacu  pada Standar Nasional Pendidikan;

m. merumuskan dan menetapkan pedoman kebijakan tentang penjaminan mutu

akademik dalam penyelenggaraan universitas;

n. mengidentifikasi, mengembangkan nilai-nilai budaya kampus yang menjadi ciri

ilmiah, edukatif dan religius, sesuai dengan arah kebijakan pendidikan nasional;

Page 6: Materi Sim

o. menyusun Pedoman Pengembangan Kurikulum;

p. menyusun Pedoman Penelitian dan Pengembangan.

Untuk meningkatkan efektivitas kinerja, Senat Akademik mengelompokkan bidang-

bidang tugas ke dalam empat komisi, yaitu:

1. Komisi A, membidangi lingkup kerja kebijakan normatif dalam bidang

Pengembangan Kurikulum dan Evaluasi

2. Komisi B, membidangi lingkup kerja kebijakan normatif dalam bidang

pengembangan SDM

3. Komisi C, membidangi lingkup kerja kebijakan normatif dalam bidang

penelitian dan pengembangan

4. Komisi D, membidangi lingkup kerja kebijakan normatif dalam bidang

pengembangan standar mutu, sistem kendali, dan penjaminan mutu

Selain tugas-tugas pokok tersebut, Senat Akademik juga melaksanakan berbagai

kegiatan yang terkait dengan kebijakan akademik universitas maupun pendidikan

secara umum. Untuk itu SA bekerja sama dengan MWA, Pimpinan Universitas,

Dewan Audit, dan Satuan Penjaminan Mutu UPI, serta Senat Akademik dari PT

BHMN yang lain.

Senat Akademik terdiri atas:

1. Rektor dan Pembantu Rektor ;  

2. Dekan ;

3. Kepala Perpustakaan Universitas;

4. Empat anggota perwakilan unsur lain yang ditetapkan dengan Keputusan Senat

Akademik, dapat terdiri atas unsur Lembaga, Sekolah Pascasarjana, Kampus

Daerah dan Direktorat Akademik.  

5. Guru Besar wakil dari setiap fakultas sebanyak 2 (dua) orang; dan

6. Dosen bukan Guru Besar wakil dari setiap fakultas sebanyak 2 (dua) orang.

Page 7: Materi Sim

3.4 Majelis Wali Amanat

Majelis Wali Amanat adalah organ universitas yang berfungsi untuk

mewakili kepentingan pemerintah dan kepentingan masyarakat. Beranggotakan 20

orang yang mewakili unsur-unsur :

a. Menteri

b. Senat Akademik

c. Masyarakat

d. Rektor

Bardasarkan Anggaran Dasar (PP.No.6 tahun 2004 pasal 14 ayat 1), Majelis ini

bertugas untuk :

a. Menetapkan kebijakan umum universitas dalam bidang non akademik.

b. Mengangkat dan memberhentikan pimpinan universitas.

c. Mengesahkan Rencana Strategis serta Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan.

d. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian umum atas pengelolaan

universitas.

e. Melakukan penilaian atas kinerja pimpinan universitas.

f. Bersama pimpinan universitas menyusun dan menyampaikan laporan tahunan

kepada Menteri.

g. Memberikan masukan dan pendapat kepada Menteri tentang pengelolaan

universitas.

Berdasarkan SK Menteri Pendidikan Nasional No. 696/MPN.A4/KP/2010 tanggal

18 Januari 2010 susunan Majelis Wali Amanat UPI, sebagai berikut :

1. Prof.Dr.Ir.H. Ginandjar Kartasasmita Ketua

2. Prof.Dr.H. Abin Syamsuddin Makmun, M.A. Sekretaris

3. Ahmad Heryawan, LC Anggota

4. Drs.H. Mohammad Jusuf Kalla  

5. H. Dada Rosada, SH.,M.Si  

6. Iwan Wiranataatmadja  

7. Prof.Dr.H. Jusuf Anwar  

Page 8: Materi Sim

8. Erry Riyana Hardjapamekas, S.E.  

9. Dra.Hj. Popong Otje Djundjunan  

10. Ir. Rudy Radjab  

11. Prof.Dr.H. Mohammad Nuh, D.E.A  

12. Prof.Dr.H. Sunaryo Kartadinata, M.Pd.  

13. Prof.Dr.Hj. Tjutju Yuniarsih, M.Pd.  

14. Prof.Dr.Drs.H. Astim Riyanto, SH.,M.H.  

15. Prof.Dr.H. Syamsu Yusuf LN, M.Pd.  

16. Prof.Dr.H. Sutaryat Trisnamansyah, M.A.  

17. Prof.Dr.H. Yaya Sukjaya Kusumah, M.Sc.  

18. Prof.Dr.H. Maman Hilman, M.Pd.,M.T.  

19. Dr. Didi SUkyadi, M.A.  

20. Drs. Sucipto, M.Kes.

3.5 Dewan Audit

Dewan Audit adalah organ Universitas yang secara independen

melaksanakan evaluasi hasil audit internal dan eksternal atas penyelenggaraan

universitas untuk dan atas nama Majelis Wali Amanat. Dewan Audit melaksanakan

evaluasi hasil audit Universitas dalam bidang keuangan dan bidang akademik.

Dewan Audit bertanggung jawab kepada Majelis Wali Amanat. Berdasarkan

Anggaran Dasar (PP. No.6 Tahun 2004 pasal 17 ayat 1) , Dewan Audit bertugas

untuk :

1. Menetapkan kebijakan audit internal;

2. Mempelajari dan menilai hasil audit internal dan eksternal; dan

3. Mengambil kesimpulan dan mengajukan saran kepada Majelis Wali Amanat.

Berdasarkan Surat Keputusan MWA No. 11/MWAUPI/2005 dan No.

22/TAP/MWA UPI/2007, Susunan Pimpinan dan Anggota Dewan Audit adalah sbb:

Page 9: Materi Sim

1. Ketua : Prof. Dr. H. Tubagus Hasanudin, M.Sc, Ak.

2. Sekretaris : Dr. Janah Sojanah, M.Si.

3. Anggota : Prof. Dr. H. Karhi Nisjar Sardjudin, Ak. MM.

Prof. Dr. H. Akdon M.Pd.

Drs. Suryana Affandi, Ak.

3.6 Satuan Audit Internal

Satuan Audit Internal (SAI) mempunyai tugas melaksanakan audit dalam

bidang manajemen keuangan, akademik, dan sumber daya. Secara intern

kelembagaan SAI diangkat dan bertanggung jawab langsung kepada Rektor. Dalam

menjalankan kebijakannya SAI mengacu kepada kebijakan audit yang ditetapkan

oleh Dewan Audit. Hasil audit yang dilakukan disampaikan kepada Rektor dan

Dewan Audit.

Berdasarkan SK Rektor No.5671/H40/KP/2008 tanggal 6 Oktober 2008  Susunan

Pengurus dan anggota Satuan Audit Internal adalah sbb:

Ketua : Drs. Emon Abdurachman

Sekretaris : Drs.Karli Soedijatno,M.Si.Ak.

Koordinator Bidang

Akademik :

Dr. H. Achmad Munandar,

M.Pd.

Anggota :Prof. Dr. Iskandarwassid,

M.Pd.

    Dr. Endang Herawan, M.Pd.

Koordinator Bidang Sumber

Daya: Drs.H.Sutrisno Tukimin,M.T

Anggota : Drs. Ir. Susanto,MT

   Muhammad Nursalman,S.Si,

MT

Koordinator Bidang : Drs.H.Nurhasan,M.Pd.

Page 10: Materi Sim

Keuangan

Anggota : Asep Kurniawan, M.Pd.

    Heni Mulyani, M.Pd.

    Indah Fitriani, SE.Ak.

3.7 Direktorat Akademik

Direktorat Akademik adalah unit pelaksana pembantu Pimpinan Universitas yang

bertugas menyelenggarakan dan mengkoordinasikan kegiatan pengembangan dan

layanan akademik, serta pendidikan profesi dan jasa keprofesian.

Organisasi dan Tugas Layanan

Direktur : Prof. Dr. H. Dadang Sunendar, M.Hum

Kepala Divisi    

Divisi Layanan Akademik : Drs. Abdurachman Widjajapradja

Divisi Pendidikan Profesi dan Jasa

Keprofesian: Dr. H. Agus Taufiq, M.Pd

Kepala Seksi    

Seksi Kerumahtanggaan : Jakaria, S.Kom.

Seksi Pendidikan Profesi : Syahroni, M.Pd

Seksi Jasa Keprofesian : Dra. Hj. Siti Mariah

Secara keseluruhan Direktorat Akademik bertugas melayani administrasi

akademik ,menyusun kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan serta layanan

profesi dan sertifikasi.

Divisi Pengembangan dan Layanan Akademik berfungsi :

1. Menyusun rencana dan program kerja divisi layanan dan pengembangan

akademik;

Page 11: Materi Sim

2. Mengumpulkan, mengolah, dan menganalisa data di bidang akademik;

3. Melaksanakan penerimaan dan pendaftaran mahasiswa;

4. Mengelola penyelenggaraan pertemuan ilmiah, wisuda, diesnatalis, orasi ilmiah,

dan upacara promosi guru besar;

5. Menyusun kalender akademik;

6. Menyusun jadwal perkuliahan dan ujian;

7. Melakukan pengadministrasian yang berhubungan dengan kegiatan akademik;

8. Menyusun kebutuhan sarana dan prasaran pendidikan;

9. Melakukan [penyusunan instrumen pemantauan pelaksanaan kegiatan

perkuliahan dan penggunaan sarana pendidikan;

10. Melaksanakan pemenatauan, pengolahan, dan evaluasi pelaksanaan kegiatan

perkuliahan dan penggunaan sarana pendidikan;

11. Menmganalisis kemajuan prestasi mahasiswa dan meninformasikannya kepada

mahasiswa yang bersangkutan, orangtua, dan pihak-pihak yang berwenang

sebagai dasar dalam mengambil keputusan;

12. Menyusun laporan kegiatan divisi layanan dan pengembangan akademik serta

menyampaikannya kepada Diretur Direktorat Aakademik

Divisi Pendidikan Profesi dan Jasa Keprofesian berfungsi :

1. Menyusun rrencana dan program kerja di bidang Profesi dan Jasa Keprofesian;

2. Menyusun pedoman dan aturan pelaksanaan Program Latihan Profesi,Program

Latihan Akademik, Program Sertifikasi, dan Pendidikan Profesi;

3. Melaksanakan Program Latihan Profesi dan Program Latihan Akademik;

4. Melaksanakan Program Sertifikasi dan Pendidikan Profesi;

5. Melakukan koordinasi dengan berbagai unit kerja baik di dalam maupun di luar

lingkungan UPI untuk memperlancar program latihan profesi, program latihan

akademik, program sertifikasi, dan pendidikan profesi;

6. Melakukan penyusunan instrumen pemantauan pelaksanaan program latihan

profesi, program  latihan akademik, program  sertifikasi, dan pendidikan

sertifikasi;

Page 12: Materi Sim

7. Melaksanakan pementauan, pengolahan, dan evaluasi pelaksanaan kegiatan

program latihan profesi, program latihan akademik, program sertifikasi, dan

pendidikan profesi;

8. Menyusun laporan kegiatan divisi pendidikan profesi dan jasa keprofesian dan

menyampaikannya kepada Direktur Direktorat Akademik

3.8 Direktorat Teknologi Informasi dan Komunikasi

Direktorat TIK didirikan pada tanggal 6 Juli 2007 dengan SK Rektor

No.3792/H40/KL/2007.  Direktorat TIK lahir dari penggabungan berbagai lembaga

pengelola TIK di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang terdiri dari Bagian

Sistem Informasi di BAPSI dan 4 unit pelaksana teknis (UPT UPInet, UPT

Puskom, UPT P3MP dan UPT Pendilkom).  Penggabungan ini bertujuan untuk

menciptakan kinerja pengelola TIK menjadi lebih efektif, efisien dan terintegrasi

sehingga TIK menjadi tulang punggung dalam berbagai aktivitas di UPI.

Penerapan dan pengembangan TIK di Universitas Pendidikan Indonesia

menjadi salah satu kebijakan di dalam Rencana Strategis UPI 2006-2010 dan

Rencana Strategis TIK 2006-2010.  Penerapan TIK di dalam pengembangan UPI

ke depan bukan sekedar mengikuti trend global melainkan merupakan suatu

langkah strategis di dalam upaya meningkatkan akses dan mutu layanan kepada

masyarakat. Secara internal kelembagaan penerapan dan pengembangan Sistem

TIK menjadi tulang punggung sistem tata kelola universitas menuju good corporate

university governance yang transparan dan akuntabel. Efisiensi akan banyak

dicapai melalui pemanfaatan TIK tanpa harus merusak nilai-nilai kemanusiaan.

Justru sistem TIK yang dikembangkan harus mampu mengangkat harkat dan nilai-

nilai kemanusiaan dengan terciptanya layanan publik yang lebih bermutu dan

efisien, sehingga dapat memenuhi kebutuhan manusia di dalam zaman global dan

kompetitif ini. Sistem TIK yang dikembangkankan di UPI harus menuju

terwujudnya sistem terpadu yang dapat membangun konektivitas kampus sehingga

membuat kampus ini menjadi lebih dinamis dan lincah bergerak dalam

mengadakan komunikasi guna memperoleh dan meraih peluang-peluang yang ada

untuk pengembangan universitas ini. Sudah barang tentu semua ini harus diikuti

Page 13: Materi Sim

oleh kesiapan seluruh komponen sumber daya manusia baik dalam cara berpikir,

orientasi perilaku, sikap dan sistem nilai yang mendukung pemanfaatan TIK untuk

kemaslahatan manusia. Oleh karena itu perlu adanya kesiapan konkrit dari seluruh

komponen di UPI.  Tugas konkrit Direktorat TIK yang dekat ini adalah

menyempurnakan sistem informasi akademik, mengembangkan sistem keuangan,

SDM, fasilitas, perpustakaan, menyempurnakan infrastruktur TIK termasuk di

dalamnya adalah manajerial dan pembelajaran berbasis TIK merupakan program-

program yang harus dibangun secara sinergi. Diharapkan pada tahun 2010, sistem

TIK yang terpadu dan kokoh sudah terbangun dan berjalan dengan baik.

VISI

Universitas Pendidikan Indonesia menempatkan posisi, peran dan

fungsinya dalam pembangunan pendidikan nasional dan pembangunan SDM

Indonesia secara menyeluruh dalam jangka panjang, untuk memberikan

kesempatan kepada setiap orang untuk tumbuh dan berkembang menjadi

manusia berbudaya dan beradab. efisiensi dan efektivitas proses pendidikan

dalam upaya mewujudkan makna proses pendidikan, memiliki peran mendasar

dan strategis. Globalisasi sebagai suatu fenomena khusus dalam peradaban

manusia telah mendudukan teknologi informasi dan komunikasi menjadi alat

dalam percepatan prosesnnya. Sebagai bentuk komitmen terhadap proses

globalisasi Direktorat TIK akan berada dibelakang proses perkembangan UPI

menjadi universitas terkemuka dalam percaturan pendidikan nasional dan

internasional serta pengembangan manusia dalam upaya penelitian,

pengembangan, dan implementasi teknologi informasi dan komunikasi dalam

dunia pendidikan.

Upaya keras, kemauan, komitmen, dan kejujuran merupakan semangat

yang kami miliki dalam upaya menciptakan suatu keadaan pendidikan dimana

nilai-nilai tersebut dapat berkembang dalam akar budaya yang kuat dengan

tanpa menghalau perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya

teknologi informasi dan komunikasi.

misi

Page 14: Materi Sim

Tujuan didirikannya Direktorat TIK adalah untuk menciptakan

Universitas Pendidikan Indonesia menjadi kampus yang ilmiah, edukatif dan

religius dengan berbasis teknologi komunikasi dan informasi. Tugas dan

fungsi Direktorat TIK meliputi :

1. Membangun dan menciptakan infrastruktur teknologi informasi dan

komunikasi  yang diperlukan UPI

2. Mengembangkan, menyediakan dan mengaplikasikan  sistem informasi

berbasis teknologi informasi dan komunikasi  yang diperlukan UPI.

3. Mengembangkan, menyediakan dan mengaplikasikan  sistem pembelajaran

berbasis teknologi informasi dan komunikasi  yang diperlukan UPI.

4. Memberikan pelayan secara teknis maupun non teknis yang berhubungan

dengan teknologi informasi dan komunikasi.

5. Mengadakan penelitian, pendidikan dan pelatihan dan pengabdian yang

berhubungan dengan teknologi informasi dan komunikasi.

6. Meningkatkan dan menyediakan tenaga yang profesional dalam sistem

informasi dan TIK.

7. Meningkatkan dan memanfaatkan berbagai fasilitas dalam meningkatkan

kemandirian perguruan tinggi

8. Menjalin kerja sama yang saling menguntungkan dengan berbagai pihak

untuk kemajuan UPI.

FASILITAS DIREKTORAT TIK

Sebagai lembaga yang memiliki tanggung jawab dalam pelayanan TIK,

direktorat TIK memberikan bebepa bentuk layanan. Layanan diberikan untuk

menunjang kinerja organisasi Universitas dalam menjalankan tugas dan

tanggung jawabnya.

Secara umum bentuk layanan Direktorat TIK dikelompokan dalam dua

kelompok layanan. Bentuk layanan pertama merupakan layanan sistem

informasi UPI (SIUPI), yang meliputi layanan informasi akademik (SIAK),

keuangan(SIKU), asset dan fasilitas (SIASEF) dan sumber daya manusia

Page 15: Materi Sim

(SISUDAMA), sistem penerimaan siswa baru dan Sumber Daya Informasi

Akademik. Tahun ini ketiga sistem utama SIUPI sedang dikembangkan

melalui proyek IMHERE yang akan rampung pada akhir tahun ini. Pada tahun

2010 sistem terintegrasi telah dapat direalisasikan. Bentuk layanan kedua

merupakan layanan penggunaan, pemanfaatan dan pengembangan teknologi

informasi dan komunikasi yang meliputi: (1) layanan akses internet, (2)

pengembangan desain instruksional dan multimedia untuk pembelajaran; serta

(3) layanan pembelajaran elektronik (LMS dan e-learning).

Memberikan layanan terbaik pada seluruh stakeholder UPI merupakan

komitmen Direktorat TIK yang dilakukan secara sistimatis dan

berkesinambungan. Hal ini ditunjukkan dalam beberapa kegiatan yang telah,

sedang dan akan dilakukan.  Sebagai bukti komitmen pada pelayanan TIK,

Direktorat TIK memberikan fasilitas TIK yang dapat dinikmati oleh

masyarakat kampus secara keseluruhan. Diantara fasilitas yang disediakan

Direktorat TIK meliputi: (1) Dibangunnya infrastruktur TIK, (2)

Dikembangkannya berbagai aplikasi TIK untuk berbagai kepentingan dan

kebutuhan (3) Kerjasama dengan berbagai pihak guna mempermudah akses

terhadap pemanfaatan TIK bagi seluruh civitas academika UPI. Secara rinci

fasilitas yang diberikan Direktorat TIK diuraikan pada uraian dibawah ini.

INFRASTRUKTUR TIK

Infrastruktur TIK yang dikelola oleh Direktorat TIK UPI meliputi: (1)

Sistem jaringan antar komputer (computer networking system) yang meliputi

jaringan local area network / LAN, intranet, internet dan wide area network /

WAN).  (2) Server utama untuk berbagai aplikasi komputer yang berjalan pada

infrastruktur jaringan komputer UPI (3) Fasilitas penggunaan komputer

(computing facilities) baik di pusat layanan penggunaan komputer yang

terpusat di Direktorat TIK (yang dahulu lebih dikenal sebagai UPInet),

maupun beberapa tempat layanan penggunaan komputer yang tersedia di

berbagai fakultas dan kampus daerah.

1. Jaringan (LAN, INTRANET, INTERNET, WAN)

Page 16: Materi Sim

LOCAL AREA NETWORKING (LAN)

Sistem jaringan LAN UPI merupakan fasilitas jaringan antar

komputer yang tersedia hampir diseluruh prodi, jurusan, fakultas, biro,

lembaga dan kampus daerah. Masing-masing unit yang ada di UPI secara

umum telah memiliki jaringan LAN dengan menggunakan teknologi

berbasis kabel fiber optik (wireline connection) maupun menggunakan

teknologi koneksi nirkabel (wireless networking).

INTRANET

Masing-masing jaringan LAN UPI terhubung satu dengan yang

lainnya dalam intranet (sambungan jaringan antar komputer di dalam

kampus UPI).  Beberapa aplikasi komputer dikembangkan pada lapisan

jaringan terbatas intranet ini. Aplikasi yang dikembangkan terutama adalah

aplikasi berbabis pemrograman berbasis web yang diperuntukan khusus

bagi civitas akademika UPI saja dan hanya dapat digunakan di dalam

lingkungan kampus.

INTERNET

Tidak hanya mengembangkan intranet, semenjak satu dekade

terakhir UPI telah memulai pemanfaatan koneksi pada jaringan internet

untuk berbagai kebutuhan, terutama dalam upaya meningkatkan kualitas

pembelajaran yang dilaksanakan. Memulai besar bandwidth hanya dengan

64 Kbps pada tahun 1999, saat ini UPI telah dilengkapi dengan fasilitas

koneksi internasional sebesar 33 Mbps simetrik bekerjasama dengan PT.

Telkom Indonesia Tbk., melalui skema kerjasama smart campus dengan

penggunaan biaya yang relatif rendah.

WIDE AREA NETWORKING (WAN)

Sejak pertengahan tahun 2005, UPI telah memiliki jaringan WAN.

Jaringan WAN pertama kali dikembangkan UPI untuk menghubungkan

kampus pusat UPI di Jalan Dr.Setiabudhi 229 Bandung dengan beberapa

Page 17: Materi Sim

kampus yang tersebar di berbagai kota antara lain: (1) Kampus Fakultas

Pendidikan Olah Raga dan Kesehatan (FPOK) yang berada di Jalan

Surapati, Bandung, (2) Kampus Daerah Seran, (3) Kampus Daerah

Purwakarta, (4) Kampus daerah Cibiru (Kabupaten Bandung), (5) Kampus

Daerah Sumedang dan (6) Kampus Daerah Tasik Malaya.

Pada pertengahan bulan Agustus 2007, UPI mulai terhubungkan pada

jaringan WAN Jardiknas, milik Departemen Pendidikan Indonesia.

Jardiknas merupakan jaringan pendidikan nasional yang menghubungkan

kantor Depdiknas di Senayan Jakarta dengan: (1) 33 Kantor Dinas

Pendidikan Propinsi,  (2) 441 Kantor Dinas Pendidikan Kota/Kabupaten, 

(3) 30 Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan,  (4) 10 SKB, (5) 5 Balai

Pendidikan dan Pelatihan Luar Sekolah dan Pemuda,  (6) 12 Pusat

Pendidikan dan Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan,  (7) 32

Perguruan Tinggi Negeri (INHERENT) (8) 38 Universitas/Poli Pendidikan

Jarak Jauh Program D3-TKJ (9) 17 Balai Bahasa (10) 5 Kantor Bahasa

(11) 36 Unit Pendidikan Belajar Jarak Jauh – Universitas Terbuka (12) 17

Balai Teknologi Komunikasi (13) 50 Dinas Kab/Kota (14) 13 ICT Center

Sister PJJ D3TKJ (15) 5 Universitas PJJ PGSD & S2 Perencanaan (16) 21

Unit Kerja Depdiknas Pusat (17) lebih dari 6500 sekolah se Indonesia.

Terkoneksinya UPI pada JARDIKANAS, memberikan peluang

bagi UPI melalui Direktorat TIK untuk terus meningkatkan peran sertanya

dalam pemanfaatan dan integrasi teknologi informasi dan komunikasi

dalam pendidikan di Indonesia. Beberapa aktivitas pengembangan dan

pemanfaatan TIK pun menjadi lebih besar dengan dimungkinkannya

pemanfaatan TIK dalam aktivitas Voice Over Internet Protocol (VOIP)

education, Video Conference System, Data Center, Web Hosting dan

Colocation Server, Akses Internet (up to 150 Mbps), Layanan Email (1 GB

Mailbox –[email protected]) , dan Call Center & Helpdesk Services

untuk dunia pendidikan secara terpadu. Selain pengembangan infrastruktur

jaringan secara fisik, UPI juga terus melakukan pengembangan dan

penerapan TIK dalam upaya menyesuaikan diri dengan perkembangan

Page 18: Materi Sim

teknologi yang terjadi. Pemanfaatan teknologi standard tinggi juga

digunakan dalam pengembangan TIK di UPI.

Beberapa aktivitas pemanfaatan teknologi tinggi dalam bidang TIK di UPI,

dijelaskan pada uraian berikut.

1. Penggunaan Kabel Serat Optik Pada Jaringan Utama UPI (Fibre Optic

Network Backbone)

Pada bulan Agustus 2007, UPI mulai menggantikan infrastruktur pada

jaringan backbone-nya dengan menggunakan kabel serat optik. Upaya ini

dilakukan untuk mengantisipasi semakin meningkatnya besaran dan

tingginya kecepatan kebutuhan transaksi data yang akan mengalir pada

jaringan antar komputer dari berbagai sistem aplikasi komputer berbasis

jaringan komputer yang terus berkembangan beberapa tahun terakhir.

Dengan menggunakan kabel serat optik 8 core sepanjang + 6000 meter,

semua gedung baru Fakultas yang dikembangkan melalui kerjasama

dengan Islamic Developmen Bank terhubung dengan pusat jaringan di

Direktorat TIK. Pemanfaatan teknologi kabel serat optik pada jaringan

komputer utama UPI ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada

peningkatan perfoma UPI pada waktu mendatang yang mudah, cepat,

dan akurat.

2. Ketersediaan Jaringan Nir Kabel (Wifi Availability)

Ketersediaan perangkat nir kabel pada berbagai piranti keras saat ini

meruapakan suatu hal yang lumrah. Bersamaan dengan perkembangan

yang terjadi, keberadaan poin akses berbasis teknologi nir kabel menjadi

keniscayaan yang tak mungkin dielakan. Berdasar pada kenyataan

tersebut, selain sejumlah fasilitas akses nir kabel yang telah

dikembangkan Direktorat TIK terus berupaya untuk menyediakan poin

akses nir kabel diberbagai sudut kampus. Melalui pengadaan equiptment

yang dilakukan IDB, direktorat TIK telah menyediakan ketersediaan

Page 19: Materi Sim

poin akses ini pada setiap gedung. Selain itu upaya kerjasama yang

dilakukan dengan berbagai pihak, diharapkan dapat terus meningkatkan

jumlah ketersediaan teknologi ini diseluruh kawasan kampus UPI.

3. VDSL,VPN IP MPLS dan Wireless LAN 2,4 Ghz

Teknologi jaringan lain yang akan tetap digunakan dalam jaringan

komputer di UPI adalah: (1) Very High Speed Digital Subscriber Line

(VDSL), (2) Virtual Private Networks Internet Protocol Multiprotocol

Label Switching (VPN IP MPLS) dan Teknologi Radio Link nir kabel

untuk jaringan lokal dengan menggunakan frekuensi bebas 2,4 Ghz.

Penggunaan teknologi VDSL digunakan untuk mengintegrasikan

fasilitas line telepon yang tersedia pada jaringan Private Branch

eXchange (PABX) dengan jaringan data yang ada di UPI. Diharapkan

integrasi ini dapat meningkatkan efisiensi penggunaan aplikasi telepon

antar jaringan internal maupun pada jaringan WAN UPI. Sedangkan

penggunaan teknologi VPN IP MPLS digunakan untuk menghubungan

UPI pada jaringan WAN. Jaringan tipe ini diakui hingga saat ini sebagai

bentuk pemanfaatan teknologi koneksi jaringan jarak jauh yang memiliki

komponen biaya paling murah tanpa mengabaikan aspek reliabilitas

koneksi yang digunakannya. Pemilihan VPN IP MPLS sebagaimana

telah diuraiakan pada uraian sebelumnya menghubungkan UPI dengan

Kampus Daerah dan Jardikna Depdiknas. Terakhir, penggunaan Wireless

LAN 2.4 Ghz digunakan untuk menutup blank spot area yang hingga

saat ini belum dapat dilayani dengan menggunakan koneksi berbasis

media kabel.

2. FASILITAS PENGGUNAAN KOMPUTER (Computing Facilities)

Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

khususnya kemajuan teknologi informasi yang dapat menghantarkan dunia

maya menjadi nyata berada di hadapan kita.  Dengan hanya termenung di

depan komputer pada tempat yang sepi nan sempit, namun dalam kesepian

Page 20: Materi Sim

dan kesempitan tersebut kita dapat membuka cakrawala dunia yang sangat

luas (a universe exists behind the computer screen).  Dunia tidak dibatasi lagi

oleh ruang dan waktu, dari kejauhan yang beribu-ribu kilo jauhnya kita bisa

mengungkapkan perkataan, menyampaikan senyuman dan dapat

menghulurkan sentuhan lewat tombol-tombol yang ada dalam komputer (we

can chat without speaking, smile without grinning; hug without touching).

Dengan demikian maka segala aktivitas ekonomi, politik, pendidikan,

kebudayaan, hiburan, pemasaran, promosi dan surat menyurat akan lebih

mudah dan cepat. Kini telah lahir dunia cyber dalam segala aspek kehidupan.

Paradigma sistem pendidikan yang semula berbasis tradisional dengan

mengandalkan tatap muka, maka dengan sentuhan dunia cyber (maya) akan

beralih menjadi sistem pendidikan yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. 

Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) sangat menyadari akan kondisi

tersebut sehingga pada usianya yang ke 50 tahun UPI berusaha berbenah diri

menyongsong UPI baru di era teknologi informasi.

Direktorat TIK adalah salah satu wujud nyata keseriusan UPI dalam

menyongsong era teknologi informasi. Dengan adanya Direktorat TIK

diharapkan masa yang akan datang segala aktivitas akademik, penelitian dan

pengabdian masyarakat serta proses  manajemen di UPI menggunakan

sentuhan teknologi informasi berbasis cyber (internet).  Untuk melayani

kebutuhan tersebut Direktorat TIK menyediakan fasilitas penggunaan

komputer yang secara keseluruhan berjumlah +970 unit personal komputer.

Ke-970 unit komputer tersebut terdiri atas (1) 300 unit komputer  dengan

menggunakan prosesor core 2 dua dengan kapasitas memori 2GB, (2) 70 unit

komputer menggunakan prosesor P4 3Ghz bermonitor TFT (berlayar 17” flat

slim monitor), dan (3) 600 unit lainnya tersebar pada unit-unit dan kampus

daerah dan memiliki spesifikasi Pentium(R) 4 CPU 2.40 GHz dan memori

120MB yang semuanya terkoneksi pada jaringan LAN, WAN, intranet

maupun internet.

Page 21: Materi Sim

Hingga saat ini Direktorat TIK mampu melayani antara 2500 – 3000 orang

perhari dengan waktu kerja 16 jam dalam 1 Hari kerja selama 6 Hari pada

satu minggu. Untuk mempermudah mahasiswa dalam mencetak dokumen

Direktorat TIK menyediakan printer yang memiliki kecepatan cetak 60

lembar permenit.

3.8.1 Latar Belakang Sistem Informasi Akademik UPI

Sistem Informasi Akademik merupakan hal yang sangat penting dalam

almamater. Hal ini dikarenakan UPI memiliki core-business dalam bidang

pendidikan. Kegiatan lainnya yang meliputi keuangan, finansial, accounting,

human resource development, dan sistem asset fasilitas merupakan aktivitas

pendukung. Jadi, sistem informasi yang harus dijadikan tumpuan dan dasar

dari segala kegiatan adalah sistem informasi akademik.

3.8.2 Perkembangan Sistem Informasi Akademik UPI

Saat UPI pertama kali didirikan, proses pengelolaan data dan sistem

akademiknya menggunakan proses manual. Sekitar tahun 2003, UPI mulai

menggunakan sarana komputer dengan sistem operasi DOS sebagai sarana

input dan pengelolaan informasi akademik. Mulai tahun 2005, aktivitas

sistem informasi akademik mulai didukung oleh sistem yang lebih canggih

berupa database dan web.

Sistem informasi akademik UPI akan terus berkembang mengikuti

perkembangan teknologi. Dalam jangka waktu 1 tahun berikutnya, UPI akan

menerapkan sistem informasi akademik berbasis web dan online, hal ini

meliputi informasi hasil akhir semester tiap mahasiswa, dan penyempurnaan

data mahasiswa karena 90% civitas akademika UPI merupakan pengguna

layanan sistem informasi akademik.

3.8.3 Proses Sistem Informasi Akademik UPI

Aktivitas utama sistem informasi akademik UPI meliputi perencanaan

akademik sebagai berikut:

Penerimaan Akademik

Page 22: Materi Sim

TIK merupakan supporting system dalam penerimaan akademik.

Prosesnya terdiri dari :

-Desiminasi, yaitu pemberitahuan mahasiswa baru

-Registrasi, yaitu saat mahasiswa baru melakukan registrasi

Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru jalur regular terdiri dari 3 jalur,

yaitu:

UM

Jalur UM adalah jalur Penerimaan Mahasiswa Baru melalui tes tulis

internal. Tes tulis ini diadakan oleh direktorat akademik UPI dan diseleksi

oleh Rektorat UPI, proses seleksinya melalui proses coding digital

sehingga identitas peserta ujian disamarkan saat melalui proses

penyeleksian oleh Ketua Program Studi.

PMDK

Jalur PMDK diregistrasi melalui nilai raport dan sertifikat prestasi calon

mahasiswa baru. Perolehan data raport ini melewati proses pemeriksaan,

input data, pemeriksaan dokumen, seleksi, dan penilaian dengan

pengkodean secara digital, sehingga disamarkan identitas aslinya saat

Ketua Program Studi memilih dan memutuskan mahasiswa baru yang

akan diterima di UPI. Hal ini dilakukan untuk mencegah penilaian secara

subjektif. Setelah itu, dilakukan pengecekan, monitoring proses input

data, dan penilaian akhir.

SNMPTN

Jalur SNMPTN berbeda dengan UM dan PMDK. Di jalur ini, calon

mahasiswa baru melakukan registrasi tidak melalui akademik UPI,

melainkan melalui panitia SNMPTN nasional secara online, peserta

SNMPTN terlebih dahulu mengikuti tes tulis nasional dan hasil ujiannya

pun diseleksi secara nasional. Hasil seleksi kemudian diproses dan

disetujui pihak almamater yang bersangkutan.

Selain itu juga terdapat jalur Dual Modes, yaitu proses penerimaan

guru dalam jabatan, jalur Pascasarjana, Mahasiswa Asing, Profesi

Pendidikan Guru, dan jalur Kerjasama.

Page 23: Materi Sim

Publikasi proses penerimaan mahasiswa baru ini dilakukan secara

online melalui situs utama PMB (http://pmb.upi.edu) dan jejaring sosial

seperti Facebook, dan Twitter sehingga calon mahasiswa baru dapat

dengan mudah memperoleh informasi mengenai penerimaan mahasiswa

baru UPI. Selain itu adanya layanan messenger melalui Yahoo Messenger

juga semakin mempermudah perolehan informasi.

Proses Akademik

Proses ini meliputi proses belajar mengajar dan proses penerapan

pendidikan. Sistem informasi akademik yang meliputi proses akademik

adalah proses registrasi mahasiswa lama. Proses ini berawal dari input

data mahasiswa, kemudian diteruskan ke SPC (Student Payment Center),

dan dari SPC diteruskan ke Bank.

Pelepasan Akademik

Proses pelepasan akademik meliputi proses pencatatan administrasi

sidang dan pengelolaan alumni.

3.8.4. Manfaat Sistem Informasi Akademik UPI

Manfaat Sistem Informasi Akademik UPI adalah untuk memudahkan

proses pelayanan sistem informasi akademik. Bisa dibayangkan apabila

dalam perkembangan jaman dan teknologi yang cukup pesat ini tidak

didukung dengan perkembangan pengelolaan sistem informasi, tentunya akan

sangat sulit mengelola input data dan aktivitas lainnya. Oleh karena itu,

keberadaan sistem informasi akademik UPI yang terus menerus mengikuti

perkembangan teknologi sangat penting dan merupakan sarana pendukung

aktivitas core-business UPI di bidang pendidikan.

3.8.5. Kendala Sistem Informasi Akademik UPI

Salah satu kendala sistem informasi akademik UPI adalah publikasi

yang kurang luas dan kesadaran mahasiswa yang masih kurang akan

pentingnya peran sistem informasi akademik.Banyak mahasiswa dan civitas

Page 24: Materi Sim

akademika yang masih belum mengetahui fasilitas layanan akademik yang

disediakan dalam website akademik UPI. Oleh karena itu, Direktori TIK

melakukan perbaikan dan evaluasi terhadap website akademik UPI secara

berkala dan memperluas publikasi melalui berbagai event seminar yang

diadakan di lingkungan UPI.

Selain itu, adanya kesulitan dalam Customer Service activity, seringkali

pihak calon mahasiswa baru melakukan tanya jawab dengan staff akademik

melalui e-mail dan Yahoo Messenger, namun terkadang hal ini tidak efektif

karena pertanyaan yang disampaikan tidak terkirim pada orang yang terkait.

Hal ini menyangkut infrastruktur dan manajemen akademik yang harus

dilakukan evaluasi dan penyempurnaan.

3.8.6. Efektivitas Sistem Informasi Akademik UPI

Sistem Informasi Akademik UPI yang telah diterapkan hingga saat ini

masih belum sempurna. Meskipun sebagian besar, UPI telah menerapkan

sistem informasi yang sesuai dengan perkembangan teknologi, namun masih

diperlukan berbagai perbaikan dan evaluasi dalam sistem informasi yang

telah diterapkan. Layanan seperti informasi hasil akhir semester dan kontrak

mata kuliah masih belum dapat diterapkan secara online. Hal ini merupakan

suatu evaluasi yang menjadi pertimbangan dalam perkembangan sistem

informasi akademik UPI.

3.9 Konsolidasi Layanan Sistem Informasi Akademik UPI

Dalam kebijakan proses bisnis pengelolaan administrasi organisasi, UPI

memiliki segudang pengalaman dan maturity yang sudah baik. Hal tersebut

menjadi kelebihan (strength) sekalligus merupakan tantangan (challenge),

karena menjadi tidak mudah untuk mengelola administrasi organisasi yang

sudah tumbuh semakin besar.

Dengan kebijakan pengelolaan fasilitas TIK yang disentralisasikan

dibawah Direktorat TIK, maka hal tersebut ikut mewarnai perancangan

arsitektur TIK untuk UPI (khususnya SIAK) menjadi pola administrasi yang

Page 25: Materi Sim

terpusat dengan menyebarkan pola aktivitas akademik secara tersebar ke

tingkat fakultas, disertai pola administrasi data yang bersifat one stop input

processes.

Page 26: Materi Sim

Kegiatan Direktorat TIK Support Akademik

Rutin

1. Pencetakan DPNA

2. Pengolahan DPNA

3. Pengolahan Data FRS

4. Pencetakan Daftar Hadir Kuliah Sementara

5. Pencetakan Daftar Hadir Kuliah Tetap

6. Cetak KHS

Page 27: Materi Sim

7. Perbaikan Nilai/FNUB

8. Pengolahan Data Perbaikan Rencana Studi

9. Pengolahan Data Kurikulum (pembuatan baru dan updating)

10. Perekaman Data Nilai Mahasiswa jalur Dual Modes

Wisuda

1. Pencetakan Transkip Sementara (syarat ujian siding)

2. Pencetakan Draft ijazah

3. Pencetakan Draft Transkip Nilai

4. Pencetakan Draft Akta

5. Pencetakan Ijazah asli

6. Pencetakan Transkip Nilai asli

7. Pencetakan akta asli

8. Pengolahan data buku wisuda

Registrasi Mahasiswa Baru

1. Pembuatan Data Burekol (Buku Rekening Kolektif) untuk Bank (BNI dan

Jabar)

2. Pembuatan Data Calon Pembayar SPP untuk Bank (BNI dan Jabar)

3. Updating Data Pembayaran SPP mahasiswa baru dari Bank (BNI dan Jabar)

Registrasi Mahasiswa Lama

1. Penyiapan Infrastruktur Registrasi (h/w dan s/w)

2. Pembuatan Data Calon Pembayar SPP untuk Bank (BNI dan Jabar)

3. Updating data pembayaran SPP mahasiswa lama dari Bank (BNI dan Jabar)

Penerimaan Mahasiswa Baru

1. Pengolahan data penerimaan mahasiswa baru jalur regular (UM,PMDK, dan

SNMPTN)

2. Pengolahan data calon mahasiswa baru jalur Dual Modes

3. Pengolahan data penerimaan mahasiswa baru jalur kerjasama dan asing

Page 28: Materi Sim

Pemeliharaan Sistem Informasi Akademik

1. Updating data nilai untuk kios nilai

2. Updating data untuk sistem SDI (Sumber Daya Informasi)

3. Updating data untuk sistem alumni dan karir

4. Pemeliharaan perangkat lunak sistem akademik/SIAK

5. Pemelihraan infrastruktur jaringan pendukung sistem akademik/SIAK

6. Pemeliharaan perangkat lunak sistem update profile wisudawan

7. Pemeliharaan perangkat lunak sistem alumni dan karir

8. Pemeliharaan perangkat lunak sistem smber daya iformasi

9. Pemeliharaan perangkat lunak sistem kios nilai

10. Pemeliharaan perangkat lunak sistem penerimaan mahasiswa baru jalur

UM dan SNMPTN

11. Pengolahan data akademik untuk laporan (Agregasi dan Query) baik

terstruktur maupun incidental

Perencanaan Strategik Sistem Informasi Akademik

1. Evaluasi sistem informasi akademik

2. System reengineering terhadap SIAK

3. Alignment SIAK dengan Blue print UPI

4. Pembangunan sistem aplikasi baru dalam ruang lingkup SIAK