materi sim
TRANSCRIPT
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Sejarah UPI
Universitas Pendidikan Indonesia didirikan pada tanggal 20 Oktober
1954 di Bandung, diresmikan oleh Menteri Pendidikan Pengajaran Mr. Muhammad
Yamin. Semula bernama Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG), didirikan
dengan latar belakang sejarah pertumbuhan bangsa, yang menyadari bahwa upaya
mendidik dan mencerdaskan bangsa merupakan bagian penting dalam mengisi
kemerdekaan. Beberapa alasan didirikannya PTPG antara lain: Pertama, setelah
Indonesia mencapai kemerdekaannya, bangsa Indonesia sangat haus pendidikan.
Kedua, perlunya disiapkan guru yang bermutu dan bertaraf universitas untuk
meningkatkan kualitas pendidikan yang akan merintis terwujudnya masyarakat
yang sejahtera.
Gedung utama UPI bermula dari puing sebuah villa yang bernama Villa Isola,
merupakan gedung bekas peninggalan masa sebelum Perang Dunia II. (Pada masa
perjuangan melawan penjajah, gedung ini pernah dijadikan markas para pejuang
kemerdekaan). Puing puing itu dibangun kembali dan kemudian menjelma menjadi
sebuah gedung bernama Bumi Siliwangi yang megah dengan gaya arsitekturnya
yang asli.
Di sinilah untuk pertama kalinya para pemuda mendapat gemblengan pendidikan
guru pada tingkat universitas, sebagai realisasi Keputusan Menteri Pendidikan
Pengajaran dan Kebudayaan Republik Indonesia (Nomor 35742 tanggal 1
September 1954 tentang pendirian PTPG/Perguruan Tinggi Pendidikan Guru).
Pada mulanya PTPG dipimpin oleh seorang Dekan yang membawahi beberapa
jurusan dan atau balai, yakni:
Ilmu Pendidikan
Ilmu Pendidikan Jasmani;
Bahasa dan Kesusastraan Indonesia;
Bahasa dan Kesusastraan Inggris;
Sejarah Budaya;
Pasti Alam;
Ekonomi dan Hukum Negara; dan
Balai Penelitian Pendidikan.
Sejalan dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan
No. 40718/S pada waktu itu, yang menyatakan bahwa PTPG dapat berdiri sendiri
menjadi perguruan tinggi atau perguruan tinggi dalam universitas, maka seiring
dengan berdirinya Universitas Padjadjaran (UNPAD), pada tanggal 25 November
1958 PTPG diintegrasikan menjadi fakultas utama Universitas Padjadjaran dengan
nama Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).
Untuk memantapkan sistem pengadaan tenaga guru dan tenaga kependidikan,
berbagai kursus yang ada pada waktu itu, yaitu pendidikan guru B I dan B II,
diintegrasikan ke dalam FKIP melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 6 Tahun 1961. Selanjutnya FKIP berkembang menjadi FKIP
A dan FKIP B. Pada saat yang sama, berdiri pula Institut Pendidikan Guru (IPG),
yang mengakibatkan adanya dualisme dalam lembaga pendidikan guru. Untuk
menghilangkan dualisme tersebut, pada tanggal 1 Mei 1963 dikeluarkan Keputusan
Presiden Nomor 1 tahun 1963, yang melebur FKIP dan IPG menjadi Institut
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) sebagai satu satunya lembaga pendidikan
guru tingkat universitas. FKIP A/FKIP B dan IPG yang ada di Bandung akhirnya
menjadi Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Bandung (IKIP Bandung).
IKIP Bandung saat itu telah memiliki lima fakultas, yaitu Fakultas Ilmu
Pendidikan, Fakultas Keguruan Ilmu Sosial, Fakultas Keguruan Sastra dan Seni,
Fakultas Keguruan Ilmu Eksakta, dan Fakultas Keguruan Ilmu Teknik. Kebutuhan
akan tenaga guru kian mendesak, demikian pula tumbuhnya hasrat untuk
meningkatkan dan memeratakan kemampuan para guru. Hal ini mendorong IKIP
Bandung membuka ekstension, antara tahun 1967 1970 IKIP Bandung membuka
ekstension di hampir seluruh kabupaten di Jawa Barat.
Peranan IKIP Bandung di tingkat nasional semakin menonjol, setelah pemerintah
menetapkan bahwa IKIP Bandung menjadi IKIP Pembina yang diserahi tugas
membina beberapa IKIP di luar Pulau Jawa, yaitu IKIP Bandung Cabang Banda
Aceh, Palembang, Palangkaraya, dan Banjarmasin. Sesuai dengan kebijaksanaan
Departemen P dan K, pada awal tahun 1970 an, secara bertahap ekstension tersebut
ditutup dan cabang cabang IKIP di daerah menjadi fakultas di lingkungan
universitas di daerah masing masing.
Untuk meningkatkan mutu tenaga pengajar, pada tahun 1970 IKIP Bandung
membuka program Pos Doktoral melalui pembentukan Lembaga Pendidikan Pos
Doktoral (LPPD) PPS yang mengelola Program S2 dan S3. Pada tahun 1976 LPPD
diubah namanya menjadi Sekolah Pasca Sarjana, pada tahun 1981 berubah menjadi
Fakultas Pasca Sarjana dan tahun 1991 menjadi Program Pascasarjana (PPS).
Penataan program pendidikan tinggi yang dilakukan oleh pemerintah dengan
menerapkan multiprogram dan multistrata, ditindaklanjuti IKIP Bandung dengan
membuka Program Diploma Kependidikan. Untuk meningkatkan kualifikasi guru
SD menjadi lulusan D II, tahun ajaran 1990/ 1991, diselenggarakan Program D II
Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Selain diselenggarakan di Kampus Bumi
Siliwangi program ini juga diselenggarakan di Unit Pelaksana Program (UPP) pada
beberapa sekolah eks SPG yang diintregarasikan ke IKIP. Guna meningkatkan
kualifikasi Guru Taman Kanak-kanak atau play group pada tahun 1996/1997 IKIP
Bandung membuka Program D II PGTK.
Seiring dengan kebijakan pemerintah di bidang pendidikan tinggi yang
memberikan perluasan mandat bagi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan
(LPTK) yang harus mampu mengikuti tuntutan perubahan serta mengantisipasi
segala kemungkinan dimasa datang , IKIP Bandung diubah menjadi Universitas
Pendidikan Indonesia melalui Keputusan Presiden RI No. 124 tahun 1999
tertanggal 7 Oktober 1999.
Untuk memperluas jangkauan dalam mendukung pembangunan nasional, UPI
harus mampu berdiri sendiri dan berkiprah. Kebulatan tekad ini menumbuhkan
keyakinan akan kemampuan yang telah dimilikinya. Tekad ini memberi keyakinan
kepada pemerintah bahwa UPI telah dapat bediri sendiri dan dapat diberikan
tanggung jawab yang lebih besar. Dengan kepercayaan ini, melalui Peraturan
Pemerintah No. 6 tahun 2004. UPI diberi otonomi dan menjadi Perguruan Tinggi
Badan Hukum Milik Negara (PT BHMN)
Pengembangan dan peningkatan UPI tidak saja berorientasi pada bidang akademik,
tetapi juga dalam berbagai bidang, termasuk pemantapan konsep dan rencana
pembangunannya. Melalui bantuan Islamic Development Bank (IDB) tengah
merancang dan menata pembangunan gedung kampus yang megah, modern dan
representatif sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar. Bermodalkan
kemampuan yang dimiliki Universitas Pendidikan Indonesia bertekad menjadikan
lembaga pendidikan ini terdepan dan menjadi Universitas Pelopor dan Unggul (a
Leading and Outstanding University).
3.2 Multi Kampus
Kampus utama UPI terletak di Jalan Dr. Setiabudi 229, Bandung, dengan
luas 75 hektar. Di kampus utama ini bernaung Sekolah Pascasarjana dan lima
fakultas. Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK) masih berlokasi di
Jalan Ahmad Yani km.6, Padasuka, Bandung. FPOK akan segera dipindahkan ke
kampus utama setelah segala pembangunan fasilitas dan infrastruktur penunjang
lainnya dapat digunakan.
Untuk meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat, UPI telah mendirikan
beberapa kampus daerah yang terletak di Cibiru, Tasikmalaya, Sumedang,
Purwakarta, dan Serang. Keberadaan kampus-kampus ini memungkinkan UPI untuk
memberagamkan program-programnya dan memperluas jangkauannya. Seluruh
kampus daerah terhubung jaringan internet berkapasitas 5Mbps (4 Mbps
International Link dan 1,5 Mbps Local Link). Jaringan internet tersebut dikelola
secara terpusat oleh UPI-Net yang berkedudukan di kampus utama. Dengan daya
dukung teknologi seperti itu, UPI sangat memungkinkan melakukan pembelajaran
jarak jauh (distance learning) dengan seluruh kampus yang tersebar di daerah.
3.3 Senat Akademik
Senat Akademik merupakan badan normatif tertinggi Universitas di bidang
akademik. Berdasarkan Anggaran Dasar (PP. No. 6 Tahun 2004 pasal 19 ayat 1) dan
Anggaran Rumah Tangga UPI (Ketetapan MWA Nomor 15/MWA UPI/2006 Pasal
Pasal 18) , Senat Akademik bertugas untuk :
a. memberikan masukan kepada Menteri tentang penilaian atas kinerja MWA;
b. menyusun kebijakan akademik universitas;
c. menyusun kebijakan penilaian prestasi akademik dan kecakapan serta
kepribadian masyarakat akademik;
d. merumuskan norma dan tolok ukur penyelenggaraan universitas;
e. memberikan masukan kepada MWA berdasarkan penilaiannya atas kinerja
pimpinan dalam masalah akademik;
f. merumuskan peraturan pelaksanaan kebebasan akademik, kebebasan mimbar
akademik, dan otonomi keilmuan;
g. memberikan masukan kepada pimpinan universitas dalam penyusunan rencana
strategis serta rencana kerja tahunan dan anggaran universitas;
h. melakukan pengawasan mutu akademik dalam penyelenggaraan universitas;
i. merumuskan tata tertib kehidupan kampus yang edukatif, ilmiah dan religius;
j. memberikan pertimbangan kepada pimpinan universitas atas usulan
pembukaan dan penutupan fakultas, jurusan, program studi, lembaga dan unit-
unit akademik lainnya;
k. mengusulkan ART UPI kepada MWA;
l. merumuskan dan menetapkan kebijakan dan tolok ukur penilaian kinerja dosen
dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan;
m. merumuskan dan menetapkan pedoman kebijakan tentang penjaminan mutu
akademik dalam penyelenggaraan universitas;
n. mengidentifikasi, mengembangkan nilai-nilai budaya kampus yang menjadi ciri
ilmiah, edukatif dan religius, sesuai dengan arah kebijakan pendidikan nasional;
o. menyusun Pedoman Pengembangan Kurikulum;
p. menyusun Pedoman Penelitian dan Pengembangan.
Untuk meningkatkan efektivitas kinerja, Senat Akademik mengelompokkan bidang-
bidang tugas ke dalam empat komisi, yaitu:
1. Komisi A, membidangi lingkup kerja kebijakan normatif dalam bidang
Pengembangan Kurikulum dan Evaluasi
2. Komisi B, membidangi lingkup kerja kebijakan normatif dalam bidang
pengembangan SDM
3. Komisi C, membidangi lingkup kerja kebijakan normatif dalam bidang
penelitian dan pengembangan
4. Komisi D, membidangi lingkup kerja kebijakan normatif dalam bidang
pengembangan standar mutu, sistem kendali, dan penjaminan mutu
Selain tugas-tugas pokok tersebut, Senat Akademik juga melaksanakan berbagai
kegiatan yang terkait dengan kebijakan akademik universitas maupun pendidikan
secara umum. Untuk itu SA bekerja sama dengan MWA, Pimpinan Universitas,
Dewan Audit, dan Satuan Penjaminan Mutu UPI, serta Senat Akademik dari PT
BHMN yang lain.
Senat Akademik terdiri atas:
1. Rektor dan Pembantu Rektor ;
2. Dekan ;
3. Kepala Perpustakaan Universitas;
4. Empat anggota perwakilan unsur lain yang ditetapkan dengan Keputusan Senat
Akademik, dapat terdiri atas unsur Lembaga, Sekolah Pascasarjana, Kampus
Daerah dan Direktorat Akademik.
5. Guru Besar wakil dari setiap fakultas sebanyak 2 (dua) orang; dan
6. Dosen bukan Guru Besar wakil dari setiap fakultas sebanyak 2 (dua) orang.
3.4 Majelis Wali Amanat
Majelis Wali Amanat adalah organ universitas yang berfungsi untuk
mewakili kepentingan pemerintah dan kepentingan masyarakat. Beranggotakan 20
orang yang mewakili unsur-unsur :
a. Menteri
b. Senat Akademik
c. Masyarakat
d. Rektor
Bardasarkan Anggaran Dasar (PP.No.6 tahun 2004 pasal 14 ayat 1), Majelis ini
bertugas untuk :
a. Menetapkan kebijakan umum universitas dalam bidang non akademik.
b. Mengangkat dan memberhentikan pimpinan universitas.
c. Mengesahkan Rencana Strategis serta Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan.
d. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian umum atas pengelolaan
universitas.
e. Melakukan penilaian atas kinerja pimpinan universitas.
f. Bersama pimpinan universitas menyusun dan menyampaikan laporan tahunan
kepada Menteri.
g. Memberikan masukan dan pendapat kepada Menteri tentang pengelolaan
universitas.
Berdasarkan SK Menteri Pendidikan Nasional No. 696/MPN.A4/KP/2010 tanggal
18 Januari 2010 susunan Majelis Wali Amanat UPI, sebagai berikut :
1. Prof.Dr.Ir.H. Ginandjar Kartasasmita Ketua
2. Prof.Dr.H. Abin Syamsuddin Makmun, M.A. Sekretaris
3. Ahmad Heryawan, LC Anggota
4. Drs.H. Mohammad Jusuf Kalla
5. H. Dada Rosada, SH.,M.Si
6. Iwan Wiranataatmadja
7. Prof.Dr.H. Jusuf Anwar
8. Erry Riyana Hardjapamekas, S.E.
9. Dra.Hj. Popong Otje Djundjunan
10. Ir. Rudy Radjab
11. Prof.Dr.H. Mohammad Nuh, D.E.A
12. Prof.Dr.H. Sunaryo Kartadinata, M.Pd.
13. Prof.Dr.Hj. Tjutju Yuniarsih, M.Pd.
14. Prof.Dr.Drs.H. Astim Riyanto, SH.,M.H.
15. Prof.Dr.H. Syamsu Yusuf LN, M.Pd.
16. Prof.Dr.H. Sutaryat Trisnamansyah, M.A.
17. Prof.Dr.H. Yaya Sukjaya Kusumah, M.Sc.
18. Prof.Dr.H. Maman Hilman, M.Pd.,M.T.
19. Dr. Didi SUkyadi, M.A.
20. Drs. Sucipto, M.Kes.
3.5 Dewan Audit
Dewan Audit adalah organ Universitas yang secara independen
melaksanakan evaluasi hasil audit internal dan eksternal atas penyelenggaraan
universitas untuk dan atas nama Majelis Wali Amanat. Dewan Audit melaksanakan
evaluasi hasil audit Universitas dalam bidang keuangan dan bidang akademik.
Dewan Audit bertanggung jawab kepada Majelis Wali Amanat. Berdasarkan
Anggaran Dasar (PP. No.6 Tahun 2004 pasal 17 ayat 1) , Dewan Audit bertugas
untuk :
1. Menetapkan kebijakan audit internal;
2. Mempelajari dan menilai hasil audit internal dan eksternal; dan
3. Mengambil kesimpulan dan mengajukan saran kepada Majelis Wali Amanat.
Berdasarkan Surat Keputusan MWA No. 11/MWAUPI/2005 dan No.
22/TAP/MWA UPI/2007, Susunan Pimpinan dan Anggota Dewan Audit adalah sbb:
1. Ketua : Prof. Dr. H. Tubagus Hasanudin, M.Sc, Ak.
2. Sekretaris : Dr. Janah Sojanah, M.Si.
3. Anggota : Prof. Dr. H. Karhi Nisjar Sardjudin, Ak. MM.
Prof. Dr. H. Akdon M.Pd.
Drs. Suryana Affandi, Ak.
3.6 Satuan Audit Internal
Satuan Audit Internal (SAI) mempunyai tugas melaksanakan audit dalam
bidang manajemen keuangan, akademik, dan sumber daya. Secara intern
kelembagaan SAI diangkat dan bertanggung jawab langsung kepada Rektor. Dalam
menjalankan kebijakannya SAI mengacu kepada kebijakan audit yang ditetapkan
oleh Dewan Audit. Hasil audit yang dilakukan disampaikan kepada Rektor dan
Dewan Audit.
Berdasarkan SK Rektor No.5671/H40/KP/2008 tanggal 6 Oktober 2008 Susunan
Pengurus dan anggota Satuan Audit Internal adalah sbb:
Ketua : Drs. Emon Abdurachman
Sekretaris : Drs.Karli Soedijatno,M.Si.Ak.
Koordinator Bidang
Akademik :
Dr. H. Achmad Munandar,
M.Pd.
Anggota :Prof. Dr. Iskandarwassid,
M.Pd.
Dr. Endang Herawan, M.Pd.
Koordinator Bidang Sumber
Daya: Drs.H.Sutrisno Tukimin,M.T
Anggota : Drs. Ir. Susanto,MT
Muhammad Nursalman,S.Si,
MT
Koordinator Bidang : Drs.H.Nurhasan,M.Pd.
Keuangan
Anggota : Asep Kurniawan, M.Pd.
Heni Mulyani, M.Pd.
Indah Fitriani, SE.Ak.
3.7 Direktorat Akademik
Direktorat Akademik adalah unit pelaksana pembantu Pimpinan Universitas yang
bertugas menyelenggarakan dan mengkoordinasikan kegiatan pengembangan dan
layanan akademik, serta pendidikan profesi dan jasa keprofesian.
Organisasi dan Tugas Layanan
Direktur : Prof. Dr. H. Dadang Sunendar, M.Hum
Kepala Divisi
Divisi Layanan Akademik : Drs. Abdurachman Widjajapradja
Divisi Pendidikan Profesi dan Jasa
Keprofesian: Dr. H. Agus Taufiq, M.Pd
Kepala Seksi
Seksi Kerumahtanggaan : Jakaria, S.Kom.
Seksi Pendidikan Profesi : Syahroni, M.Pd
Seksi Jasa Keprofesian : Dra. Hj. Siti Mariah
Secara keseluruhan Direktorat Akademik bertugas melayani administrasi
akademik ,menyusun kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan serta layanan
profesi dan sertifikasi.
Divisi Pengembangan dan Layanan Akademik berfungsi :
1. Menyusun rencana dan program kerja divisi layanan dan pengembangan
akademik;
2. Mengumpulkan, mengolah, dan menganalisa data di bidang akademik;
3. Melaksanakan penerimaan dan pendaftaran mahasiswa;
4. Mengelola penyelenggaraan pertemuan ilmiah, wisuda, diesnatalis, orasi ilmiah,
dan upacara promosi guru besar;
5. Menyusun kalender akademik;
6. Menyusun jadwal perkuliahan dan ujian;
7. Melakukan pengadministrasian yang berhubungan dengan kegiatan akademik;
8. Menyusun kebutuhan sarana dan prasaran pendidikan;
9. Melakukan [penyusunan instrumen pemantauan pelaksanaan kegiatan
perkuliahan dan penggunaan sarana pendidikan;
10. Melaksanakan pemenatauan, pengolahan, dan evaluasi pelaksanaan kegiatan
perkuliahan dan penggunaan sarana pendidikan;
11. Menmganalisis kemajuan prestasi mahasiswa dan meninformasikannya kepada
mahasiswa yang bersangkutan, orangtua, dan pihak-pihak yang berwenang
sebagai dasar dalam mengambil keputusan;
12. Menyusun laporan kegiatan divisi layanan dan pengembangan akademik serta
menyampaikannya kepada Diretur Direktorat Aakademik
Divisi Pendidikan Profesi dan Jasa Keprofesian berfungsi :
1. Menyusun rrencana dan program kerja di bidang Profesi dan Jasa Keprofesian;
2. Menyusun pedoman dan aturan pelaksanaan Program Latihan Profesi,Program
Latihan Akademik, Program Sertifikasi, dan Pendidikan Profesi;
3. Melaksanakan Program Latihan Profesi dan Program Latihan Akademik;
4. Melaksanakan Program Sertifikasi dan Pendidikan Profesi;
5. Melakukan koordinasi dengan berbagai unit kerja baik di dalam maupun di luar
lingkungan UPI untuk memperlancar program latihan profesi, program latihan
akademik, program sertifikasi, dan pendidikan profesi;
6. Melakukan penyusunan instrumen pemantauan pelaksanaan program latihan
profesi, program latihan akademik, program sertifikasi, dan pendidikan
sertifikasi;
7. Melaksanakan pementauan, pengolahan, dan evaluasi pelaksanaan kegiatan
program latihan profesi, program latihan akademik, program sertifikasi, dan
pendidikan profesi;
8. Menyusun laporan kegiatan divisi pendidikan profesi dan jasa keprofesian dan
menyampaikannya kepada Direktur Direktorat Akademik
3.8 Direktorat Teknologi Informasi dan Komunikasi
Direktorat TIK didirikan pada tanggal 6 Juli 2007 dengan SK Rektor
No.3792/H40/KL/2007. Direktorat TIK lahir dari penggabungan berbagai lembaga
pengelola TIK di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang terdiri dari Bagian
Sistem Informasi di BAPSI dan 4 unit pelaksana teknis (UPT UPInet, UPT
Puskom, UPT P3MP dan UPT Pendilkom). Penggabungan ini bertujuan untuk
menciptakan kinerja pengelola TIK menjadi lebih efektif, efisien dan terintegrasi
sehingga TIK menjadi tulang punggung dalam berbagai aktivitas di UPI.
Penerapan dan pengembangan TIK di Universitas Pendidikan Indonesia
menjadi salah satu kebijakan di dalam Rencana Strategis UPI 2006-2010 dan
Rencana Strategis TIK 2006-2010. Penerapan TIK di dalam pengembangan UPI
ke depan bukan sekedar mengikuti trend global melainkan merupakan suatu
langkah strategis di dalam upaya meningkatkan akses dan mutu layanan kepada
masyarakat. Secara internal kelembagaan penerapan dan pengembangan Sistem
TIK menjadi tulang punggung sistem tata kelola universitas menuju good corporate
university governance yang transparan dan akuntabel. Efisiensi akan banyak
dicapai melalui pemanfaatan TIK tanpa harus merusak nilai-nilai kemanusiaan.
Justru sistem TIK yang dikembangkan harus mampu mengangkat harkat dan nilai-
nilai kemanusiaan dengan terciptanya layanan publik yang lebih bermutu dan
efisien, sehingga dapat memenuhi kebutuhan manusia di dalam zaman global dan
kompetitif ini. Sistem TIK yang dikembangkankan di UPI harus menuju
terwujudnya sistem terpadu yang dapat membangun konektivitas kampus sehingga
membuat kampus ini menjadi lebih dinamis dan lincah bergerak dalam
mengadakan komunikasi guna memperoleh dan meraih peluang-peluang yang ada
untuk pengembangan universitas ini. Sudah barang tentu semua ini harus diikuti
oleh kesiapan seluruh komponen sumber daya manusia baik dalam cara berpikir,
orientasi perilaku, sikap dan sistem nilai yang mendukung pemanfaatan TIK untuk
kemaslahatan manusia. Oleh karena itu perlu adanya kesiapan konkrit dari seluruh
komponen di UPI. Tugas konkrit Direktorat TIK yang dekat ini adalah
menyempurnakan sistem informasi akademik, mengembangkan sistem keuangan,
SDM, fasilitas, perpustakaan, menyempurnakan infrastruktur TIK termasuk di
dalamnya adalah manajerial dan pembelajaran berbasis TIK merupakan program-
program yang harus dibangun secara sinergi. Diharapkan pada tahun 2010, sistem
TIK yang terpadu dan kokoh sudah terbangun dan berjalan dengan baik.
VISI
Universitas Pendidikan Indonesia menempatkan posisi, peran dan
fungsinya dalam pembangunan pendidikan nasional dan pembangunan SDM
Indonesia secara menyeluruh dalam jangka panjang, untuk memberikan
kesempatan kepada setiap orang untuk tumbuh dan berkembang menjadi
manusia berbudaya dan beradab. efisiensi dan efektivitas proses pendidikan
dalam upaya mewujudkan makna proses pendidikan, memiliki peran mendasar
dan strategis. Globalisasi sebagai suatu fenomena khusus dalam peradaban
manusia telah mendudukan teknologi informasi dan komunikasi menjadi alat
dalam percepatan prosesnnya. Sebagai bentuk komitmen terhadap proses
globalisasi Direktorat TIK akan berada dibelakang proses perkembangan UPI
menjadi universitas terkemuka dalam percaturan pendidikan nasional dan
internasional serta pengembangan manusia dalam upaya penelitian,
pengembangan, dan implementasi teknologi informasi dan komunikasi dalam
dunia pendidikan.
Upaya keras, kemauan, komitmen, dan kejujuran merupakan semangat
yang kami miliki dalam upaya menciptakan suatu keadaan pendidikan dimana
nilai-nilai tersebut dapat berkembang dalam akar budaya yang kuat dengan
tanpa menghalau perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya
teknologi informasi dan komunikasi.
misi
Tujuan didirikannya Direktorat TIK adalah untuk menciptakan
Universitas Pendidikan Indonesia menjadi kampus yang ilmiah, edukatif dan
religius dengan berbasis teknologi komunikasi dan informasi. Tugas dan
fungsi Direktorat TIK meliputi :
1. Membangun dan menciptakan infrastruktur teknologi informasi dan
komunikasi yang diperlukan UPI
2. Mengembangkan, menyediakan dan mengaplikasikan sistem informasi
berbasis teknologi informasi dan komunikasi yang diperlukan UPI.
3. Mengembangkan, menyediakan dan mengaplikasikan sistem pembelajaran
berbasis teknologi informasi dan komunikasi yang diperlukan UPI.
4. Memberikan pelayan secara teknis maupun non teknis yang berhubungan
dengan teknologi informasi dan komunikasi.
5. Mengadakan penelitian, pendidikan dan pelatihan dan pengabdian yang
berhubungan dengan teknologi informasi dan komunikasi.
6. Meningkatkan dan menyediakan tenaga yang profesional dalam sistem
informasi dan TIK.
7. Meningkatkan dan memanfaatkan berbagai fasilitas dalam meningkatkan
kemandirian perguruan tinggi
8. Menjalin kerja sama yang saling menguntungkan dengan berbagai pihak
untuk kemajuan UPI.
FASILITAS DIREKTORAT TIK
Sebagai lembaga yang memiliki tanggung jawab dalam pelayanan TIK,
direktorat TIK memberikan bebepa bentuk layanan. Layanan diberikan untuk
menunjang kinerja organisasi Universitas dalam menjalankan tugas dan
tanggung jawabnya.
Secara umum bentuk layanan Direktorat TIK dikelompokan dalam dua
kelompok layanan. Bentuk layanan pertama merupakan layanan sistem
informasi UPI (SIUPI), yang meliputi layanan informasi akademik (SIAK),
keuangan(SIKU), asset dan fasilitas (SIASEF) dan sumber daya manusia
(SISUDAMA), sistem penerimaan siswa baru dan Sumber Daya Informasi
Akademik. Tahun ini ketiga sistem utama SIUPI sedang dikembangkan
melalui proyek IMHERE yang akan rampung pada akhir tahun ini. Pada tahun
2010 sistem terintegrasi telah dapat direalisasikan. Bentuk layanan kedua
merupakan layanan penggunaan, pemanfaatan dan pengembangan teknologi
informasi dan komunikasi yang meliputi: (1) layanan akses internet, (2)
pengembangan desain instruksional dan multimedia untuk pembelajaran; serta
(3) layanan pembelajaran elektronik (LMS dan e-learning).
Memberikan layanan terbaik pada seluruh stakeholder UPI merupakan
komitmen Direktorat TIK yang dilakukan secara sistimatis dan
berkesinambungan. Hal ini ditunjukkan dalam beberapa kegiatan yang telah,
sedang dan akan dilakukan. Sebagai bukti komitmen pada pelayanan TIK,
Direktorat TIK memberikan fasilitas TIK yang dapat dinikmati oleh
masyarakat kampus secara keseluruhan. Diantara fasilitas yang disediakan
Direktorat TIK meliputi: (1) Dibangunnya infrastruktur TIK, (2)
Dikembangkannya berbagai aplikasi TIK untuk berbagai kepentingan dan
kebutuhan (3) Kerjasama dengan berbagai pihak guna mempermudah akses
terhadap pemanfaatan TIK bagi seluruh civitas academika UPI. Secara rinci
fasilitas yang diberikan Direktorat TIK diuraikan pada uraian dibawah ini.
INFRASTRUKTUR TIK
Infrastruktur TIK yang dikelola oleh Direktorat TIK UPI meliputi: (1)
Sistem jaringan antar komputer (computer networking system) yang meliputi
jaringan local area network / LAN, intranet, internet dan wide area network /
WAN). (2) Server utama untuk berbagai aplikasi komputer yang berjalan pada
infrastruktur jaringan komputer UPI (3) Fasilitas penggunaan komputer
(computing facilities) baik di pusat layanan penggunaan komputer yang
terpusat di Direktorat TIK (yang dahulu lebih dikenal sebagai UPInet),
maupun beberapa tempat layanan penggunaan komputer yang tersedia di
berbagai fakultas dan kampus daerah.
1. Jaringan (LAN, INTRANET, INTERNET, WAN)
LOCAL AREA NETWORKING (LAN)
Sistem jaringan LAN UPI merupakan fasilitas jaringan antar
komputer yang tersedia hampir diseluruh prodi, jurusan, fakultas, biro,
lembaga dan kampus daerah. Masing-masing unit yang ada di UPI secara
umum telah memiliki jaringan LAN dengan menggunakan teknologi
berbasis kabel fiber optik (wireline connection) maupun menggunakan
teknologi koneksi nirkabel (wireless networking).
INTRANET
Masing-masing jaringan LAN UPI terhubung satu dengan yang
lainnya dalam intranet (sambungan jaringan antar komputer di dalam
kampus UPI). Beberapa aplikasi komputer dikembangkan pada lapisan
jaringan terbatas intranet ini. Aplikasi yang dikembangkan terutama adalah
aplikasi berbabis pemrograman berbasis web yang diperuntukan khusus
bagi civitas akademika UPI saja dan hanya dapat digunakan di dalam
lingkungan kampus.
INTERNET
Tidak hanya mengembangkan intranet, semenjak satu dekade
terakhir UPI telah memulai pemanfaatan koneksi pada jaringan internet
untuk berbagai kebutuhan, terutama dalam upaya meningkatkan kualitas
pembelajaran yang dilaksanakan. Memulai besar bandwidth hanya dengan
64 Kbps pada tahun 1999, saat ini UPI telah dilengkapi dengan fasilitas
koneksi internasional sebesar 33 Mbps simetrik bekerjasama dengan PT.
Telkom Indonesia Tbk., melalui skema kerjasama smart campus dengan
penggunaan biaya yang relatif rendah.
WIDE AREA NETWORKING (WAN)
Sejak pertengahan tahun 2005, UPI telah memiliki jaringan WAN.
Jaringan WAN pertama kali dikembangkan UPI untuk menghubungkan
kampus pusat UPI di Jalan Dr.Setiabudhi 229 Bandung dengan beberapa
kampus yang tersebar di berbagai kota antara lain: (1) Kampus Fakultas
Pendidikan Olah Raga dan Kesehatan (FPOK) yang berada di Jalan
Surapati, Bandung, (2) Kampus Daerah Seran, (3) Kampus Daerah
Purwakarta, (4) Kampus daerah Cibiru (Kabupaten Bandung), (5) Kampus
Daerah Sumedang dan (6) Kampus Daerah Tasik Malaya.
Pada pertengahan bulan Agustus 2007, UPI mulai terhubungkan pada
jaringan WAN Jardiknas, milik Departemen Pendidikan Indonesia.
Jardiknas merupakan jaringan pendidikan nasional yang menghubungkan
kantor Depdiknas di Senayan Jakarta dengan: (1) 33 Kantor Dinas
Pendidikan Propinsi, (2) 441 Kantor Dinas Pendidikan Kota/Kabupaten,
(3) 30 Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan, (4) 10 SKB, (5) 5 Balai
Pendidikan dan Pelatihan Luar Sekolah dan Pemuda, (6) 12 Pusat
Pendidikan dan Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan, (7) 32
Perguruan Tinggi Negeri (INHERENT) (8) 38 Universitas/Poli Pendidikan
Jarak Jauh Program D3-TKJ (9) 17 Balai Bahasa (10) 5 Kantor Bahasa
(11) 36 Unit Pendidikan Belajar Jarak Jauh – Universitas Terbuka (12) 17
Balai Teknologi Komunikasi (13) 50 Dinas Kab/Kota (14) 13 ICT Center
Sister PJJ D3TKJ (15) 5 Universitas PJJ PGSD & S2 Perencanaan (16) 21
Unit Kerja Depdiknas Pusat (17) lebih dari 6500 sekolah se Indonesia.
Terkoneksinya UPI pada JARDIKANAS, memberikan peluang
bagi UPI melalui Direktorat TIK untuk terus meningkatkan peran sertanya
dalam pemanfaatan dan integrasi teknologi informasi dan komunikasi
dalam pendidikan di Indonesia. Beberapa aktivitas pengembangan dan
pemanfaatan TIK pun menjadi lebih besar dengan dimungkinkannya
pemanfaatan TIK dalam aktivitas Voice Over Internet Protocol (VOIP)
education, Video Conference System, Data Center, Web Hosting dan
Colocation Server, Akses Internet (up to 150 Mbps), Layanan Email (1 GB
Mailbox –[email protected]) , dan Call Center & Helpdesk Services
untuk dunia pendidikan secara terpadu. Selain pengembangan infrastruktur
jaringan secara fisik, UPI juga terus melakukan pengembangan dan
penerapan TIK dalam upaya menyesuaikan diri dengan perkembangan
teknologi yang terjadi. Pemanfaatan teknologi standard tinggi juga
digunakan dalam pengembangan TIK di UPI.
Beberapa aktivitas pemanfaatan teknologi tinggi dalam bidang TIK di UPI,
dijelaskan pada uraian berikut.
1. Penggunaan Kabel Serat Optik Pada Jaringan Utama UPI (Fibre Optic
Network Backbone)
Pada bulan Agustus 2007, UPI mulai menggantikan infrastruktur pada
jaringan backbone-nya dengan menggunakan kabel serat optik. Upaya ini
dilakukan untuk mengantisipasi semakin meningkatnya besaran dan
tingginya kecepatan kebutuhan transaksi data yang akan mengalir pada
jaringan antar komputer dari berbagai sistem aplikasi komputer berbasis
jaringan komputer yang terus berkembangan beberapa tahun terakhir.
Dengan menggunakan kabel serat optik 8 core sepanjang + 6000 meter,
semua gedung baru Fakultas yang dikembangkan melalui kerjasama
dengan Islamic Developmen Bank terhubung dengan pusat jaringan di
Direktorat TIK. Pemanfaatan teknologi kabel serat optik pada jaringan
komputer utama UPI ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada
peningkatan perfoma UPI pada waktu mendatang yang mudah, cepat,
dan akurat.
2. Ketersediaan Jaringan Nir Kabel (Wifi Availability)
Ketersediaan perangkat nir kabel pada berbagai piranti keras saat ini
meruapakan suatu hal yang lumrah. Bersamaan dengan perkembangan
yang terjadi, keberadaan poin akses berbasis teknologi nir kabel menjadi
keniscayaan yang tak mungkin dielakan. Berdasar pada kenyataan
tersebut, selain sejumlah fasilitas akses nir kabel yang telah
dikembangkan Direktorat TIK terus berupaya untuk menyediakan poin
akses nir kabel diberbagai sudut kampus. Melalui pengadaan equiptment
yang dilakukan IDB, direktorat TIK telah menyediakan ketersediaan
poin akses ini pada setiap gedung. Selain itu upaya kerjasama yang
dilakukan dengan berbagai pihak, diharapkan dapat terus meningkatkan
jumlah ketersediaan teknologi ini diseluruh kawasan kampus UPI.
3. VDSL,VPN IP MPLS dan Wireless LAN 2,4 Ghz
Teknologi jaringan lain yang akan tetap digunakan dalam jaringan
komputer di UPI adalah: (1) Very High Speed Digital Subscriber Line
(VDSL), (2) Virtual Private Networks Internet Protocol Multiprotocol
Label Switching (VPN IP MPLS) dan Teknologi Radio Link nir kabel
untuk jaringan lokal dengan menggunakan frekuensi bebas 2,4 Ghz.
Penggunaan teknologi VDSL digunakan untuk mengintegrasikan
fasilitas line telepon yang tersedia pada jaringan Private Branch
eXchange (PABX) dengan jaringan data yang ada di UPI. Diharapkan
integrasi ini dapat meningkatkan efisiensi penggunaan aplikasi telepon
antar jaringan internal maupun pada jaringan WAN UPI. Sedangkan
penggunaan teknologi VPN IP MPLS digunakan untuk menghubungan
UPI pada jaringan WAN. Jaringan tipe ini diakui hingga saat ini sebagai
bentuk pemanfaatan teknologi koneksi jaringan jarak jauh yang memiliki
komponen biaya paling murah tanpa mengabaikan aspek reliabilitas
koneksi yang digunakannya. Pemilihan VPN IP MPLS sebagaimana
telah diuraiakan pada uraian sebelumnya menghubungkan UPI dengan
Kampus Daerah dan Jardikna Depdiknas. Terakhir, penggunaan Wireless
LAN 2.4 Ghz digunakan untuk menutup blank spot area yang hingga
saat ini belum dapat dilayani dengan menggunakan koneksi berbasis
media kabel.
2. FASILITAS PENGGUNAAN KOMPUTER (Computing Facilities)
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
khususnya kemajuan teknologi informasi yang dapat menghantarkan dunia
maya menjadi nyata berada di hadapan kita. Dengan hanya termenung di
depan komputer pada tempat yang sepi nan sempit, namun dalam kesepian
dan kesempitan tersebut kita dapat membuka cakrawala dunia yang sangat
luas (a universe exists behind the computer screen). Dunia tidak dibatasi lagi
oleh ruang dan waktu, dari kejauhan yang beribu-ribu kilo jauhnya kita bisa
mengungkapkan perkataan, menyampaikan senyuman dan dapat
menghulurkan sentuhan lewat tombol-tombol yang ada dalam komputer (we
can chat without speaking, smile without grinning; hug without touching).
Dengan demikian maka segala aktivitas ekonomi, politik, pendidikan,
kebudayaan, hiburan, pemasaran, promosi dan surat menyurat akan lebih
mudah dan cepat. Kini telah lahir dunia cyber dalam segala aspek kehidupan.
Paradigma sistem pendidikan yang semula berbasis tradisional dengan
mengandalkan tatap muka, maka dengan sentuhan dunia cyber (maya) akan
beralih menjadi sistem pendidikan yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu.
Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) sangat menyadari akan kondisi
tersebut sehingga pada usianya yang ke 50 tahun UPI berusaha berbenah diri
menyongsong UPI baru di era teknologi informasi.
Direktorat TIK adalah salah satu wujud nyata keseriusan UPI dalam
menyongsong era teknologi informasi. Dengan adanya Direktorat TIK
diharapkan masa yang akan datang segala aktivitas akademik, penelitian dan
pengabdian masyarakat serta proses manajemen di UPI menggunakan
sentuhan teknologi informasi berbasis cyber (internet). Untuk melayani
kebutuhan tersebut Direktorat TIK menyediakan fasilitas penggunaan
komputer yang secara keseluruhan berjumlah +970 unit personal komputer.
Ke-970 unit komputer tersebut terdiri atas (1) 300 unit komputer dengan
menggunakan prosesor core 2 dua dengan kapasitas memori 2GB, (2) 70 unit
komputer menggunakan prosesor P4 3Ghz bermonitor TFT (berlayar 17” flat
slim monitor), dan (3) 600 unit lainnya tersebar pada unit-unit dan kampus
daerah dan memiliki spesifikasi Pentium(R) 4 CPU 2.40 GHz dan memori
120MB yang semuanya terkoneksi pada jaringan LAN, WAN, intranet
maupun internet.
Hingga saat ini Direktorat TIK mampu melayani antara 2500 – 3000 orang
perhari dengan waktu kerja 16 jam dalam 1 Hari kerja selama 6 Hari pada
satu minggu. Untuk mempermudah mahasiswa dalam mencetak dokumen
Direktorat TIK menyediakan printer yang memiliki kecepatan cetak 60
lembar permenit.
3.8.1 Latar Belakang Sistem Informasi Akademik UPI
Sistem Informasi Akademik merupakan hal yang sangat penting dalam
almamater. Hal ini dikarenakan UPI memiliki core-business dalam bidang
pendidikan. Kegiatan lainnya yang meliputi keuangan, finansial, accounting,
human resource development, dan sistem asset fasilitas merupakan aktivitas
pendukung. Jadi, sistem informasi yang harus dijadikan tumpuan dan dasar
dari segala kegiatan adalah sistem informasi akademik.
3.8.2 Perkembangan Sistem Informasi Akademik UPI
Saat UPI pertama kali didirikan, proses pengelolaan data dan sistem
akademiknya menggunakan proses manual. Sekitar tahun 2003, UPI mulai
menggunakan sarana komputer dengan sistem operasi DOS sebagai sarana
input dan pengelolaan informasi akademik. Mulai tahun 2005, aktivitas
sistem informasi akademik mulai didukung oleh sistem yang lebih canggih
berupa database dan web.
Sistem informasi akademik UPI akan terus berkembang mengikuti
perkembangan teknologi. Dalam jangka waktu 1 tahun berikutnya, UPI akan
menerapkan sistem informasi akademik berbasis web dan online, hal ini
meliputi informasi hasil akhir semester tiap mahasiswa, dan penyempurnaan
data mahasiswa karena 90% civitas akademika UPI merupakan pengguna
layanan sistem informasi akademik.
3.8.3 Proses Sistem Informasi Akademik UPI
Aktivitas utama sistem informasi akademik UPI meliputi perencanaan
akademik sebagai berikut:
Penerimaan Akademik
TIK merupakan supporting system dalam penerimaan akademik.
Prosesnya terdiri dari :
-Desiminasi, yaitu pemberitahuan mahasiswa baru
-Registrasi, yaitu saat mahasiswa baru melakukan registrasi
Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru jalur regular terdiri dari 3 jalur,
yaitu:
UM
Jalur UM adalah jalur Penerimaan Mahasiswa Baru melalui tes tulis
internal. Tes tulis ini diadakan oleh direktorat akademik UPI dan diseleksi
oleh Rektorat UPI, proses seleksinya melalui proses coding digital
sehingga identitas peserta ujian disamarkan saat melalui proses
penyeleksian oleh Ketua Program Studi.
PMDK
Jalur PMDK diregistrasi melalui nilai raport dan sertifikat prestasi calon
mahasiswa baru. Perolehan data raport ini melewati proses pemeriksaan,
input data, pemeriksaan dokumen, seleksi, dan penilaian dengan
pengkodean secara digital, sehingga disamarkan identitas aslinya saat
Ketua Program Studi memilih dan memutuskan mahasiswa baru yang
akan diterima di UPI. Hal ini dilakukan untuk mencegah penilaian secara
subjektif. Setelah itu, dilakukan pengecekan, monitoring proses input
data, dan penilaian akhir.
SNMPTN
Jalur SNMPTN berbeda dengan UM dan PMDK. Di jalur ini, calon
mahasiswa baru melakukan registrasi tidak melalui akademik UPI,
melainkan melalui panitia SNMPTN nasional secara online, peserta
SNMPTN terlebih dahulu mengikuti tes tulis nasional dan hasil ujiannya
pun diseleksi secara nasional. Hasil seleksi kemudian diproses dan
disetujui pihak almamater yang bersangkutan.
Selain itu juga terdapat jalur Dual Modes, yaitu proses penerimaan
guru dalam jabatan, jalur Pascasarjana, Mahasiswa Asing, Profesi
Pendidikan Guru, dan jalur Kerjasama.
Publikasi proses penerimaan mahasiswa baru ini dilakukan secara
online melalui situs utama PMB (http://pmb.upi.edu) dan jejaring sosial
seperti Facebook, dan Twitter sehingga calon mahasiswa baru dapat
dengan mudah memperoleh informasi mengenai penerimaan mahasiswa
baru UPI. Selain itu adanya layanan messenger melalui Yahoo Messenger
juga semakin mempermudah perolehan informasi.
Proses Akademik
Proses ini meliputi proses belajar mengajar dan proses penerapan
pendidikan. Sistem informasi akademik yang meliputi proses akademik
adalah proses registrasi mahasiswa lama. Proses ini berawal dari input
data mahasiswa, kemudian diteruskan ke SPC (Student Payment Center),
dan dari SPC diteruskan ke Bank.
Pelepasan Akademik
Proses pelepasan akademik meliputi proses pencatatan administrasi
sidang dan pengelolaan alumni.
3.8.4. Manfaat Sistem Informasi Akademik UPI
Manfaat Sistem Informasi Akademik UPI adalah untuk memudahkan
proses pelayanan sistem informasi akademik. Bisa dibayangkan apabila
dalam perkembangan jaman dan teknologi yang cukup pesat ini tidak
didukung dengan perkembangan pengelolaan sistem informasi, tentunya akan
sangat sulit mengelola input data dan aktivitas lainnya. Oleh karena itu,
keberadaan sistem informasi akademik UPI yang terus menerus mengikuti
perkembangan teknologi sangat penting dan merupakan sarana pendukung
aktivitas core-business UPI di bidang pendidikan.
3.8.5. Kendala Sistem Informasi Akademik UPI
Salah satu kendala sistem informasi akademik UPI adalah publikasi
yang kurang luas dan kesadaran mahasiswa yang masih kurang akan
pentingnya peran sistem informasi akademik.Banyak mahasiswa dan civitas
akademika yang masih belum mengetahui fasilitas layanan akademik yang
disediakan dalam website akademik UPI. Oleh karena itu, Direktori TIK
melakukan perbaikan dan evaluasi terhadap website akademik UPI secara
berkala dan memperluas publikasi melalui berbagai event seminar yang
diadakan di lingkungan UPI.
Selain itu, adanya kesulitan dalam Customer Service activity, seringkali
pihak calon mahasiswa baru melakukan tanya jawab dengan staff akademik
melalui e-mail dan Yahoo Messenger, namun terkadang hal ini tidak efektif
karena pertanyaan yang disampaikan tidak terkirim pada orang yang terkait.
Hal ini menyangkut infrastruktur dan manajemen akademik yang harus
dilakukan evaluasi dan penyempurnaan.
3.8.6. Efektivitas Sistem Informasi Akademik UPI
Sistem Informasi Akademik UPI yang telah diterapkan hingga saat ini
masih belum sempurna. Meskipun sebagian besar, UPI telah menerapkan
sistem informasi yang sesuai dengan perkembangan teknologi, namun masih
diperlukan berbagai perbaikan dan evaluasi dalam sistem informasi yang
telah diterapkan. Layanan seperti informasi hasil akhir semester dan kontrak
mata kuliah masih belum dapat diterapkan secara online. Hal ini merupakan
suatu evaluasi yang menjadi pertimbangan dalam perkembangan sistem
informasi akademik UPI.
3.9 Konsolidasi Layanan Sistem Informasi Akademik UPI
Dalam kebijakan proses bisnis pengelolaan administrasi organisasi, UPI
memiliki segudang pengalaman dan maturity yang sudah baik. Hal tersebut
menjadi kelebihan (strength) sekalligus merupakan tantangan (challenge),
karena menjadi tidak mudah untuk mengelola administrasi organisasi yang
sudah tumbuh semakin besar.
Dengan kebijakan pengelolaan fasilitas TIK yang disentralisasikan
dibawah Direktorat TIK, maka hal tersebut ikut mewarnai perancangan
arsitektur TIK untuk UPI (khususnya SIAK) menjadi pola administrasi yang
terpusat dengan menyebarkan pola aktivitas akademik secara tersebar ke
tingkat fakultas, disertai pola administrasi data yang bersifat one stop input
processes.
Kegiatan Direktorat TIK Support Akademik
Rutin
1. Pencetakan DPNA
2. Pengolahan DPNA
3. Pengolahan Data FRS
4. Pencetakan Daftar Hadir Kuliah Sementara
5. Pencetakan Daftar Hadir Kuliah Tetap
6. Cetak KHS
7. Perbaikan Nilai/FNUB
8. Pengolahan Data Perbaikan Rencana Studi
9. Pengolahan Data Kurikulum (pembuatan baru dan updating)
10. Perekaman Data Nilai Mahasiswa jalur Dual Modes
Wisuda
1. Pencetakan Transkip Sementara (syarat ujian siding)
2. Pencetakan Draft ijazah
3. Pencetakan Draft Transkip Nilai
4. Pencetakan Draft Akta
5. Pencetakan Ijazah asli
6. Pencetakan Transkip Nilai asli
7. Pencetakan akta asli
8. Pengolahan data buku wisuda
Registrasi Mahasiswa Baru
1. Pembuatan Data Burekol (Buku Rekening Kolektif) untuk Bank (BNI dan
Jabar)
2. Pembuatan Data Calon Pembayar SPP untuk Bank (BNI dan Jabar)
3. Updating Data Pembayaran SPP mahasiswa baru dari Bank (BNI dan Jabar)
Registrasi Mahasiswa Lama
1. Penyiapan Infrastruktur Registrasi (h/w dan s/w)
2. Pembuatan Data Calon Pembayar SPP untuk Bank (BNI dan Jabar)
3. Updating data pembayaran SPP mahasiswa lama dari Bank (BNI dan Jabar)
Penerimaan Mahasiswa Baru
1. Pengolahan data penerimaan mahasiswa baru jalur regular (UM,PMDK, dan
SNMPTN)
2. Pengolahan data calon mahasiswa baru jalur Dual Modes
3. Pengolahan data penerimaan mahasiswa baru jalur kerjasama dan asing
Pemeliharaan Sistem Informasi Akademik
1. Updating data nilai untuk kios nilai
2. Updating data untuk sistem SDI (Sumber Daya Informasi)
3. Updating data untuk sistem alumni dan karir
4. Pemeliharaan perangkat lunak sistem akademik/SIAK
5. Pemelihraan infrastruktur jaringan pendukung sistem akademik/SIAK
6. Pemeliharaan perangkat lunak sistem update profile wisudawan
7. Pemeliharaan perangkat lunak sistem alumni dan karir
8. Pemeliharaan perangkat lunak sistem smber daya iformasi
9. Pemeliharaan perangkat lunak sistem kios nilai
10. Pemeliharaan perangkat lunak sistem penerimaan mahasiswa baru jalur
UM dan SNMPTN
11. Pengolahan data akademik untuk laporan (Agregasi dan Query) baik
terstruktur maupun incidental
Perencanaan Strategik Sistem Informasi Akademik
1. Evaluasi sistem informasi akademik
2. System reengineering terhadap SIAK
3. Alignment SIAK dengan Blue print UPI
4. Pembangunan sistem aplikasi baru dalam ruang lingkup SIAK