sifat koligatif

5
MILIK tanya-tanya.com Dilarang Memperbanyak Dan Menyebarluaskan Tanpa Seijin tanya-tanya.com KONSENTRASI Banyaknya zat terlarut dalam sejumlah zat pelarut. 1. Fraksi mol (X) Menyatakan perbandingan jumlah mol komponen suatu zat terhadap total mol semua komponen yang terdapat dalam larutan Jika larutan hanya terdiri dari dua komponen, zat A dan zat B, berlaku: XB = 1 - XA 2. Molalitas (m) Banyaknya zat terlarut di dalam satu kilogram pelarut. P = berat pelarut 3. Molaritas (M) Banyaknya zat terlarut di dalam satu liter larutan. V = volume larutan nZ .... nB nA A n komponen semua mol al Jumlah tot A zat mol Jumlah X A P(gram) 1000 Mr Gr P(kg) 1 x Mr Gr P(kg) A n pelarut gram 1000 A zat mol Jumlah m x A V(mL) 1000 Mr Gr V(L) 1 x Mr Gr V(L) A n larutan L 1 A zat mol Jumlah M x A

Upload: anggoro-adi-sucipto

Post on 12-Jan-2016

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

chemistry

TRANSCRIPT

Page 1: Sifat Koligatif

MILIK tanya-tanya.com

Dilarang Memperbanyak Dan Menyebarluaskan Tanpa Seijin tanya-tanya.com

KONSENTRASI

Banyaknya zat terlarut dalam sejumlah zat pelarut.

1. Fraksi mol (X)

Menyatakan perbandingan jumlah mol komponen suatu zat terhadap total mol semua

komponen yang terdapat dalam larutan

Jika larutan hanya terdiri dari dua komponen, zat A dan zat B, berlaku:

XB = 1 - XA

2. Molalitas (m)

Banyaknya zat terlarut di dalam satu kilogram pelarut.

P = berat pelarut

3. Molaritas (M)

Banyaknya zat terlarut di dalam satu liter larutan.

V = volume larutan

nZ .... nB nA

An

komponen semua mol alJumlah tot

Azat molJumlah X

A

P(gram)

1000

Mr

Gr

P(kg)

1x

Mr

Gr

P(kg)

An

pelarut gram 1000

Azat molJumlah m

x

A

V(mL)

1000

Mr

Gr

V(L)

1x

Mr

Gr

V(L)

An

larutan L 1

Azat molJumlah M

x

A

Page 2: Sifat Koligatif

MILIK tanya-tanya.com

Dilarang Memperbanyak Dan Menyebarluaskan Tanpa Seijin tanya-tanya.com

SIFAT KOLIGATIF

Pengertian

Sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat terlarut, tetapi bergantung pada

konsentrasi/jumlah partikel zat terlarut.

1. Penurunan Tekanan Uap (∆P)

Tekanan yang ditimbulkan oleh uap yang terbentuk dari zat cair yang berubah

membentuk fasa gas.

Penambahan zat terlarut non volatile(sukar menguap) dapat menyebabkan

menurunkan tekanan uap. Karena partikel pelarut akan terhalang ketika akan

menguap.

Jika tekanan uap pelarut (Po) dan tekanan uap larutan (PL). Maka berlaku :

Po > PL

Besar penurunannya (∆P) adalah :

∆P = Po - PL

Hubungan penurunan tekanan uap (∆P) dengan fraksi mol (X)

Francois M. Raoult menjelaskan hubungan PL dengan X melalui hukum Raoult

dalam persamaan :

PL = XP . Po

Xp = fraksi mol pelarut

Karena Xp + Xt = 1, maka diperoleh rumusan:

∆P = Xt . Po

Xt = fraksi mol terlarut

2. Kenaikan Titik Didih (∆Tb)

Dengan penambahan zat terlarut. Titik didih larutan akan lebih tinggi

dibandingkan titik didih pelarut. Hal ini dapat dijelaskan dengan diagram fasa:

Page 3: Sifat Koligatif

MILIK tanya-tanya.com

Dilarang Memperbanyak Dan Menyebarluaskan Tanpa Seijin tanya-tanya.com

Akibat tekanan uap larutan mengalami penurunan dari tekanan uap pelarut,

maka titik didih larutan akan lebih tinggi dibandingkan titik didih pelarut.

Jika titik didih pelarut (Tbo) dan titik didih larutan (Tb L). Maka berlaku :

Tbo < Tb L

Besar kenaikan titik didih (∆Tb) adalah :

∆Tb = Tb L - Tbo

Tbo air = 100oC

Tb L > 100oC

Hubungan kenaikan titik didih dengan konsentrasi (molalitas):

∆Tb = Kb . m

Kb = Tetapan Kenaikan titik didih molal

(air = 0,52oC/m)

3. Penurunan Titik Beku (∆Tf)

Dengan penambahan zat terlarut. Titik beku larutan akan lebih rendah

dibandingkan titik beku pelarut. Hal ini dapat dijelaskan dengan diagram fasa.

Jika titik beku pelarut (Tfo) dan titik beku larutan (Tf L). Maka berlaku :

Tfo > Tf L

Besar penurunan titik beku (∆Tf) adalah :

∆Tf = Tf o – Tf L

Tfo air = 0oC

Tb L < 0oC

Hubungan penurunan titik beku dengan konsentrasi (molalitas):

∆Tb = Kb . m

Kb = Tetapan Kenaikan titik didih molal

Page 4: Sifat Koligatif

MILIK tanya-tanya.com

Dilarang Memperbanyak Dan Menyebarluaskan Tanpa Seijin tanya-tanya.com

(air = 0,52oC/m)

4. Tekanan osmosis (π)

Osmosis adalah proses perpindahan larutan yang memiliki konsentrasi rendah

melalui membran semipermeabel menuju larutan yang memiliki konsentrasi

lebih tinggi hingga tercapai kesetimbangan konsentrasi.

Tekanan yang diterapkan untuk menghentikan proses osmosis dari larutan encer

atau pelarut murni ke dalam larutan yang lebih pekat disebut tekanan osmotik

larutan.

Rumusan tekanan osmosis:

π = M.R.T

Keterangan:

π = Tekanan Osmosik

M = Molaritas

R = Tetapan Gas Umum (0,082 L atm/k mol)

Page 5: Sifat Koligatif

MILIK tanya-tanya.com

Dilarang Memperbanyak Dan Menyebarluaskan Tanpa Seijin tanya-tanya.com

Sifat Koligatif larutan elektrolit

Perbedaan jumlah partikel larutan elektrolit dan larutan non elektrolit

menyebabkan nilai sifat koligatif menjadi berbeda. Rumusan sifat koligatif untuk

larutan elektrolit harus dikalikan faktor Van Hoff (i)

i = (1 + (n-1)α)

Ket: n = jumlah ion , α= derajat ionisasi

Rumusan Sifat Koligatif Larutan Elektrolit:

∆P ∆Tb ∆Tf π

∆P = Xt . Po

∆Tb = Kb . m . i ∆Tf = Kf . m . i π = M . R . T. i

n i .n

i.nX

pt

t

t