sifat koligatif larutan.doc

15
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Putri Rizqi Zulhiyati 123020169 Asissten : Ganjar Ginanjar Arifin Tujuan Percobaan : Untuk mempelajari dan menentukan 1. Penurunan tekanan uap 2. Kenaikan titik didih 3. Penurunan titik beku 4. Tekanan osmotik Prinsip Percobaan : Berdasarkan hukum Raoult yaitu “tekanan uap larutan ideal dipengaruhi oleh tekanan uap pelarut dan fraksi mol zat terlarut yang terkandung dalam larutan tersebut”. Berdasarkan pada perhitungan 1. Penurunan tekanan P = Xt . P 2. Penurunan titik beku Tf = Kf . m 3. Kenaikan titik didih Tb = Kb . m 4. Tekanan osmotik = M . R . T Metode Percobaan : Termomet Tabung reaksi berisi Gelas kimia berisi

Upload: zulhiyatiputri

Post on 30-Sep-2015

369 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

raktikum Kimia Dasar 2012

Praktikum Kimia Dasar 2012

SIFAT KOLIGATIF LARUTANPutri Rizqi Zulhiyati123020169Asissten : Ganjar Ginanjar ArifinTujuan Percobaan: Untuk mempelajari dan menentukan

1. Penurunan tekanan uap

2. Kenaikan titik didih

3. Penurunan titik beku

4. Tekanan osmotikPrinsip Percobaan: Berdasarkan hukum Raoult yaitu tekanan uap larutan ideal dipengaruhi oleh tekanan uap pelarut dan fraksi mol zat terlarut yang terkandung dalam larutan tersebut. Berdasarkan pada perhitungan

1. Penurunan tekanan (P = Xt . P(2. Penurunan titik beku (Tf = Kf . m

3. Kenaikan titik didih (Tb = Kb . m

4. Tekanan osmotik ( = M . R . TMetode Percobaan:

Tempatkan tabung reaksi dalam penangas sampai naftalen meleleh.

Hentikan pemanasan setelah naftalen meleleh sempurna.

Ukur suhu dan catat perubahan setiap 1 menit hingga suhu 70(C.

Buat grafik penurunan titik beku naftalena (waktu vs suhu). Panaskan kembali penangas sampai naftalena meleleh lalu masukkan 0,5 g belerang

Aduk campuran sampai belerang larut / leleh sempurna.

Hentikan pemanasan.

Ukur suhu dan catat perubahan setiap 1 menit hingga suhu 70(C.

Hitung (Tf dan Tf larutan.

Buat grafik penurunan titik beku naftalen (waktu vs suhu).

Penetapan titik didih larutan gula

Masukkan air ke dalam gelas kimia dan panaskan.

Catat suhu awal terjadi letupan pertama.

Masukkan 5 g gula ke dalam 100 ml air (aduk hingga homogen).

Amati percobaan hingga terjadi letupan pertama.

Catat suhu.

Hitung Kb.Gambar 1. Metode Percobaan Sifat Koligatif LarutanHasil Pengamatan:Berdasarkan hasil pengamatan dari percobaan sifat koligatif larutan didapatkan hasil sebagai berikut:

1. Penentuan Penurunan Titik Beku Naftalen

(Tf = x Kf

= x 6,8

(Tf = 0,884

Tf = Tf( ( (Tf

= 0 ( 0,884

= (0,884(C

2. Penentuan Penurunan Titik Beku Naftalen + Belerang

m belerang = = = 0,104 molal

m naftalen = = = 0,13 molal

(Tf campuran = (m belerang + m naftalen) . Kf= (0,104 + 0,13) . 6,8

= 0,234 . 6,8

= 1,591

Tf campuran = Tf( ( (Tf campuran

= 0 ( 1,591

= (1,591(C

Tf belerang = Tf campuran ( Tf naftalen

= (1,591 (((0,884)

= (0,71(C3. Penentuan Kenaikan Titik Didih Sukrosa

(Tb = Takhir ( Tawal= 80(C ( 73(C

= 7(C

(Tb = m . Kb

(Tb = x Kb7 = x Kb

7 = 0, 15 x Kb

Kb = 46,67 Tabel 1. Hasil Pengamatan Percobaan Penentuan Titik Beku NaftalenNo.t (waktu)T (suhu)

1.187(C

2.286(C

3.384(C

4.481(C

5.579(C

6.677(C

7.776(C

8.875,5(C

9.974,5(C

10.1074(C

11.1172(C

12.1270(C

(Sumber : Putri Rizqi Zulhiyati, Kelompok F, Meja 12, 2012)

Grafik 1. Hasil Pengamatan Penentuan Titik Beku Naftalen

Tabel 2. Hasil Pengamatan Penentuan Titik Beku Naftalen + BelerangNo.t (waktu)T (suhu)

1.189(C

2.285(C

3.382(C

4.478(C

5.574(C

6.673(C

7.772,5(C

8.872(C

9.971(C

10.1070(C

(Sumber : Putri Rizqi Zulhiyati, Kelompok F, Meja 12, 2012)

Grafik 2. Hasil Pengamatan Penentuan Titik Beku Naftalen + Belerang

Tabel 3. Hasil Pengamatan Penentuan Kenaikan Titik Didih SukrosaPercobaanHasil Pengamatan

Titik Didih SukrosaTawal = 73(C

Takhir = 80(C

(Tb = 7(C

(Sumber : Putri Rizqi Zulhiyati, Kelompok F, Meja 12, 2012)Pembahasan:

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan pada percobaan penentuan penurunan titik beku naftalen, didapatkan (Tf naftalen adalah 0,884 dan Tf naftalen adalah (0,884(C. Dan pada percobaan penentuan penurunan titik beku naftalen + belerang, didapatkan (Tf campurannya adalah 1,591 sedangkan Tf campurannya yaitu (1,591(C serta Tf belerang adalah (0,71(C. Kemudian pada percobaan penentuan titik didih sukrosa, didapatkan (Tb sukrosa yaitu 7(C dan nilai Kbnya sebesar 46,67 .

Titik didih adalah suhu (temperatur) dimana tekanan uap sebuah zat cair sama dengan tekanan luar yang dialami oleh cairan. Bila tekanan uap sama dengan tekanan luar, akan mulai terbentuk gelembung-gelembung uap dalam cairan. Karena tekanan uap dalam gelembung sama dengan tekanan udara, maka gelembung tersebut dapat mendorong diri melalui permukaan dan bergerak ke fase gas di atas cairan, sehingga cairan itu mendidih. Saat air berada dalam keadaan mendidih, gelembung-gelembung besar mulai terbentuk dalam cairan dan akan naik ke permukaan. Bila gelembung tersebut telah terbentuk, cairan yang sebelumnya menempati ruang akan didorong dan permukaan cairan pada wadah dipaksa naik untuk melawan tekanan ke bawah yang ditimbulkan oleh atmosfer. Suhu pada saat cairan mendidih disebut titik didih. Titik didih cairan tergantung pada besarnya tekanan atmosfer. Pada tekanan yang lebih besar maka titik didihnya pun lebih tinggi, begitu pula sebaliknya.

Titik beku adalah suhu dimana tekanan uap cairan sama dengan tekanan uap padatannya. Titik beku larutan lebih rendah daripada titik beku pelarut murni. Hal ini disebabkan zat pelarutnya harus membeku terlebih dahulu, baru setelah itu zat terlarutnya. Jadi larutan akan membeku lebih lama daripada pelarut. Setiap larutan memiliki titik beku yang berbeda-beda. Titik beku suatu cairan akan berubah jika tekanan uap berubah. Biasanya hal ini diakibatkan karena masuknya suatu zat terlarut atau dengan kata lain, jika cairan tersebut tidak murni maka titik bekunya berubah (nilai titik beku akan berkurang).

Osmosis adalah suatu proses dimana suatu solven akan berdifusi dari larutan konsentrasi rendah kelarutan yang lebih pekat melalui suatu lapisan tipis yang hanya dapat dilalui oleh partikel solven tetapi tidak dapat dilalui oleh partikel solut. Pada suatu proses osmosis kecenderungan untuk menyamakan konsentrasi antara dua larutan yang dihubungkan oleh suatu membran. Kecepatan bergeraknya molekul-molekul solven dari konsentrasi rendah ke arah larutan yang konsentrasinya tinggi akan lebih cepat dari arah sebaliknya kemungkinan disebabkan pada permukaan membran, konsentrasi solven dilarutkan yang lebih encer akan lebih besar (Brady, 1999). Osmosis merupakan difusi air melintasi membran semipermiabel dari daerah dimana air lebih banyak ke daerah air yang lebih sedikit. Osmosis sangat ditentukan oleh potensial kimia air atau potensial air, yang menggambarkan kemampuan molekul air untuk dapat melakukan difusi. Proses osmosis akan berhenti jika konsentrasi zat di kedua sisi membran tersebut telah mencapai keseimbangan. Tekanan yang diterapkan untuk menghentikan proses osmosis dari larutan encer atau pelarut murni ke dalam larutan yang lebih pekat dinamakan tekanan osmotik larutan.

Belerang atau sulfur adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang S dan nomor atom 16. Belerang dalam bentuk aslinya adalah zat padat kristalin berwarna kuning pucat, padatan yang rapuh, yang tidak larut dalam air tapi mudah larut dalam CS2 (karbon disulfida). Belerang memiliki titik didih sebesar 444,6(C. Belerang terjadi secara alamiah di sekitar daerah pegunungan dan hutan tropis. Dalam berbagai bentuk, baik gas, cair maupun padat, unsure belerang terjadi dengan bentuk alotrop yang lebih dari satu atau campuran. Dengan bentuk yang berbeda-beda, akibatnya sifatnya pun berbeda-beda dan keterkaitan antara sifat dan bentuk alotropnya masih belum dipahami. Belerang dengan kemurnian 99,999+% sudah tersedia secara komersial. Belerang memiliki sebelas isotop. Dari empat isotop yang ada di alam, tidak satupun bersifat radioaktif. Belerang dengan bentuk yang sangat halus dikenal sebagai bunga belerang dan diperoleh dengan cara sublimasi.

Penurunan titik beku adalah selisih antara titik beku larutan dengan titik beku pelarut dimana titik beku larutan lebih rendah dari titik beku pelarut. Titik beku pelarut murni yang kita ketahui adalah 0(C, dengan adanya zat terlarut misalnya saja gula yang ditambahkan ke dalam air maka titik beku larutan tersebut tidaka akan sama dengan 0(C melainkan akan menjadi lebih rendah di bawah 0(C. itulah penyebab terjadinya penurunan titik beku yaitu oleh masuknya suatu zat terlarut atau dengan kata lain cairan tersebut menjadi tidak murni, akibatnya titik bekunya berubah.

Sukrosa ialah salah satu disakarida yang berlimah ruah. Sukrosa ialah gula yang kita kenal sehari-hari, baik yang berasal dari tebu maupun dari bit. Dengan hidrolisis, sukrosa akan terpecah dan menghasilkan glukosa dan fruktosa. Rumus molekul sukrosa yaitu C12H22O11. Molekul sukrosa tidak mempunyai gugus aldehida atau keton bebas, atau tidak mempunyai gugus (OH glikosidik. Sukrosa mempunyai sifat memutar cahaya terpolarisasi ke kanan. Unit glukosa dan fruktosa diikat oleh jembatan asetal oksigen dengan orientasi alpha ((). Struktur ini mudah dikenali karena mengandung enam cincin glukosa dan lima cincin fruktosa. Proses fermentasi sukrosa melibatkan mikroorganisme yang dapat memperoleh energi dari substrat sukrosa dengan melepaskan karbondioksida dan produk samping berupa senyawaan alkohol. Pada sukrosa, glukosa dan fruktosa terhubung melalui ikatan antara karbon pertama (C1) pada subunit glukosa dengan karbon kedua (C2) milik fruktosa. Ikatan ini disebut ikatan glikosida. Sukrosa akan meleleh pada suhu 186(C dan membentuk karamel. Seperti karbohidrat lainnya, sukrosa jika terbakar akan menghasilkan karbondioksida dan air.

Naftalena adalah hidrokarbon kristalin aromatik berbentuk padatan berwarna putih dengan rumus molekul C10H8 dan berbentuk dua cincin benzena yang bersatu. Naftalena memilki titik didih sebesar 218(C. Senyawa ini bersifat volatil, mudah menguap walau dalam bentuk padatan. Uap yang dihasilkan bersifat mudah terbakar. Naftalena paling banyak dihasilkan dari destilasi tar batu bara, dan sedikit dari sisa fraksionasi minyak bumi. Naftalena merupakan suatu bahan keras yang putih dengan bau tersendiri dan ditemui secara alami dalam bahan bakar fosil seperti batu bara dan minyak. Naftalena adalah salah satu komponen yang termasuk benzena aromatik hidrokarbon, tetapi tidak termasuk polisiklik. Satu molekul naftalena merupakan perpaduan dari sepasang cincin benzena. Seperti benzena, naftalena dapat mengalami substitusi aromatik elektrofilik. Pada sebagian besar reaksi substitusi aromatik elektrofilik, naftalena bereaksi dalam kondisi lebih ringan daripada benzena. Naftalena digunakan sebagai reaksi intermediet dari berbagai reaksi kimia industri, seperti reaksi sulfonasi, polimerisasi, dan neutralisasi. Selain itu, naftalena juga berfungsi sebagai kamper, surfaktan, dsb.

Aplikasi sifat koligatif larutan pada bidang pangan yaitu pada pembuatan telor asin dan pembuatan asinan. Kemudian pada pembuatan es lilin menggunakan garam untuk menurunkan titik beku dari es.Kesimpulan:

Berdasarkan percobaan sifat koligatif larutan dapat disimpulkan bahwa praktikan dapat menentukan titik beku dari naftalen yaitu (0,884(C. Kemudian penurunan titik beku campuran naftalen + belerang yaitu 1,591 dan titik beku campurannya (1,591(C, serta titik beku belerang adalah (0,71(C. Praktikan juga dapat menentukan kenaikan titik didih sukrosa sebesar 7(C dan nilai Kbnya sebesar 46,67 .DAFTAR PUSTAKAAnonim, 2008, Belerang, www.chem-is-try.org/tabel_periodik/belerang/, Acessed : 23 Desember 2012

Anonim, 2011, Naftalena, www.kimia-master.blogspot.com/2011/11/definisi-naftalena-adalah-hidrokarbon.html?m=1, Acessed : 23 Desember 2012

Anonim, 2012, Sukrosa, www.id.m.wikipedia.org/wiki/Sukrosa, Acessed : 23 Desember 2012

Anonim, 2012, Titik Didih, www.id.m.wikipedia.org/wiki/Titik_didih, Acessed : 23 Desember 2012

Brady, E.J, 1999, Kimia Universitas Asas dan Struktur, Bina Aksara, Jakarta.Chang, Raymond, 2004, Kimia Dasar, Erlangga, Jakarta.Zulfikar, 2010, Penurunan Titik Beku, www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/sifat-koligatif-larutan-dan-koloid/penurunan-titik-beku/, Acessed : 23 Desember 2012Termometer

Tabung reaksi berisi 2,5 g naftalen

Gelas kimia berisi aquades 150 ml

Termometer

Gelas kimia berisi aquades 150 ml

Tabung reaksi berisi naftalen + belerang

Gelas kimia berisi air gula

_1490387884.xlsChart1

87

86

84

81

79

77

76

75.5

74.5

74

72

70

t (waktu)

T (suhu)

T(suhu)

Grafik Penentuan Titik Beku Naftalen

Sheet1

T(suhu)Column1Column2

187

286

384

481

579

677

776

875.5

974.5

1074

1172

1270

_1490387881.xlsChart1

89

85

82

78

74

73

72.5

72

71

70

t (waktu)

T (suhu)

T(suhu)

Grafik Penentuan Titik Beku Naftalen + Belerang

Sheet1

T(suhu)Column1Column2

189

285

382

478

574

673

772.5

872

971

1070