siap grak six sigma.pptx

16
MOTOROLA’S SIX SIGMA DAN PROYEK PENINGKATAN KUALITAS Nama Anggota: 1. Nurlaely Rizka R. C1B010093 2. Agnes L. Jannah C1B010101

Upload: fajar-ihsan-pratama

Post on 23-Nov-2015

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Pengertian Six Sigma Six sigma Motorola merupakan suatu metode atau teknik pengedalian kualitas dan peningkatan kualitas dramatik yang diterapkan oleh perusahaan Motorola yang merupakan terobosan baru dalam bidang manajemen kualitas.

MOTOROLAS SIX SIGMA DAN PROYEK PENINGKATAN KUALITAS

Nama Anggota:1. Nurlaely Rizka R.C1B0100932. Agnes L. JannahC1B010101Pengertian Six Sigma

Six sigma Motorola merupakan suatu metode atau teknik pengedalian kualitas dan peningkatan kualitas dramatik yang diterapkan oleh perusahaan Motorola yang merupakan terobosan baru dalam bidang manajemen kualitas. Banyak ahli manajemen kualitas menyatakan bahwa metode Six Sigma Motorola dikembangkan dan diterima secara luas oleh dunia industri. Buktinya, banyak perusahaan-perusahaan kelas dunia mulai berevolusi dalam sistem manajemen kualitas mereka mengikuti prinsip-prinsip Six SigmaPengalaman di Amerika Serikat menunjukan bahwa apabila perusahaan mulai menerapkan dan memfokuskan seluruh sumber daya pada konsep Six Sigma, perusahaan tersebut akan memperoleh hasil-hasil berikut:

1. Terjadi peningkatan 1-Sigma dari 3-Sigma menjadi 4-sigma pada tahun pertama.2. Pada tahun kedua, peningkatan akan terjadi dari 4-Sigma menjadi 4,7 Sigma.3. Pada tahun ketiga, peningkatan akan terjadi dari 4,7-Sigma menjadi 5-Sigma.4. Pada tahun selanjutnya, peningkatan rata-rata adalah 0,1-sigma sampai maksimum 0,15-Sigma setiap tahun.5. Perusahaan kelas dunia yang sangat peduli terhadap kualitas membutuhkan waktu rata-rata 10 tahun untuk beralih dari tingkat operasional 3-Sigma (66.810 DPMO kegagalan per sejuta kesempatan) menjadi tingkat operasional 6-Sigma (3,4 DPMO) kegagalan per sejuta kesepatan), yang berarti harus menjadi peningkatan sekitar 66.810/3.4 = 19.650 kali selama 10 tahun atau secara rata rata sekitar 1965 peningkatan setiap tahun. Suatu peningkatan dramatik.6. Peningkatan dari 3-Sigma sampai 4,7-Sigma memberikan hasil mengikuti kurva eksponensial (mengikuti deret ukur), sedangkan peningkatan 4,7-Sigma sampai 6-Sigma mengikuti kurva linier (mengikuti deret hitung).

Beberapa Istilah dalam Konsep Six Sigma Motorola

1. Black BeltsMerupakan pemimpin tim yang bertanggung jawab untuk pengukuran, analisis, peningkatan dan pengendalian proses-proses kunci yang mempengaruhi kepuasan pelanggan, serta menempati posisi full time pada proyek Six Sigma.

2. Green BeltSerupa dengan Black Belts, kecuali posisinyatidak full time.

3. Master Black BeltGuru yang melatih Black Belts, sekaligus merupakan mentor dan konsultan proyek Six Sigma yang sedang ditangani oleh Black Belts.

4. ChampionMerupakan individu yang berada pada manajemen atas yang memahami Six Sigma dan bertanggung jawab untuk keberhasilan Six Sigma tersebut.

5. Crictical-to-Quality (QTQ)Merupakan atribut-atribut yang sangat penting untuk diperhatikan karena berkaitan langsung dengan kebutuhan dan kepuasan pelanggan.

6. DefectKegagalan untuk memberikan apa yang diinginkan oleh pelanggan.

7. Defect Per Million Opportunities (DPMO)Merupakan ukuran kegagalan dalam Six Sigma yang menunjukkkan kegagalan per sejuta kesempatan.

8. Process CapabilityMerupakan kemampuan proses untuk memproduksi atau menyerahkan output sesuai dengan ekspetaksi dan kebutuhan pelanggan.

9. VariationMerupakan apa yang pelanggan melihat dan merasakan dalam proses transaksi antara pemasok dan pelanggan itu.

10. Stable OperationJaminan konsistensi, proses-proses yang dapat diperkirakan dan dikendalikan guna meningkatkan apa yang pelanggan melihat dan merasakan, meningkatkan ekspetaksi dan kebutuhan pelanggan.

11. Design for Six Sgma (DFSS)Merupakan suatu desain untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan kemampuan proses.

12. DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve and Control)Merupakan proses untuk peningkatan terus menerus menuju target Six Sigma.

13. Six SigmaSuatu visi peningkatan kualitas menujutarget 3,4 kegagalan per sejuta kesempatan untuk setiap transaksi produk barang/jasa. Upaya giat menuju kesempurnaan (zero defect)

Konsep Six Sigma Motorola

Pada dasarnya pelanggan akan puas apabila mereka menerima nilai yang diharapkan mereka. Apabila produk (barang dan/jatau jasa) diproses pada tingkat kualitas Six Sigma, maka perusahaan boleh mengharapkan 3,4 kegagalan per sejuta kesempatan (DPMO) itu mengharapkan 99.99966 persen dari apa yang diharapkan pelanggan akan ada dalam produk itu. Dengan demikian Six Sigma dapat dijadikan ukuran target kinerja system industri, tentang bagaimana sebaiknya suatu proses transaksi produk antara pemasok (industri) dan pelanggan (pasar).Terdapat 6 aspek kunci yang perlu diperhatikan dalam konsep Six Sigma, yaitu :

1. Identifikasi pelanggan anda.2. Identifikasi produk anda.3. Identifikasi kebutuhan anda dalam memproduksi produk untu pelanggan anda.4. Definisikan proses anda.5. Hindarkan kesalahan dalm proses anda dan hilangkan semua pemborosan yang ada.6. Meningkatkan proses anda secara terus-menerus menuju target Six Sigma.

Apabila konsep Six Sigma akan diteraplan dalam bidang manufacturing, maka perhatikan 6 aspek berikut :1. Identifikasi karakteristik produk yang akan memuaskan pelanggan anda (sesuai dengan kebutuhan dan ekspektasi pelanggan).2. mengklasifikasikan semua karakteristik kualitas itu sebagai CTQ (Critical To Quality) individu.3. menentukan apakah setiap CTQ itu dapat dikendalikan melalui pengendalian material, mesin, proses-proses kerja dan lain-lain.4. menentukan batas minimum toleransi untuk setiap CTQ sesuai dengan yang diinginkan pelanggan (menentukan USL dan LSL dari setiap CTQ).5. menentukan maksimum variasi proses untuk setiap CTQ6. mengubah desain produk dan/atau jasa sedemikian rupa agar mampu mencapai nilai target Six Sigma, yang berarti memiliki indek kemampuan proses, Cp minimum = 2Langkah-langkah implementasi proyek peningkatan kualitas six sigma

Tahap Pertama : IdentifikasiTujuan dari tahapan ini ialah mengidentifikasi bisnis-bisnis kunci dari perusahaan yang tanggung jawabnya dipegang oleh manajemen dan Master Black Belts. Adapun tahapan identifikasi terdiri dari dua langkah, yaitu: recognize dan define. Pada langkah pertama ialah recognize, identifikasi proses yang langsung berkaitan dengan manajemen dan Master Black Belts akan memudahkan perusahaan untuk mengakui (recognize) bagaimana proses bisnisi itu mempengaruhi profitabilitas ddan kemudian mendefinisikan apa yang menjadi critica to business process. Langkah kedua yaitu define, langkah ini untuk mendefinisikan rencana-rencana tindakan yang harus dilakukan untuk melaksanakan peningkatan dari setiap tahap proses bisnis kunci itu. Rencana-rencana tindakan yang baik dapat dituangkan ke dalam 5W-2H yaitu what, when, where, who, why, how, how-much.

Tahap Kedua : KarakterisasiTujuan dari tahapan ini ialah menilai diman suatu proses pada waktu tertentu harus diukur dan membantu menetapkan tujuan-tujuan yang harus dicapai oleh perusahaan melalui peningkatan kualitas Six Sigma itu dan tanggung jawabnya dipegang oleh Black Belts. Langkah-langkah proses dapat menggunakan diagram alir proses, lalu Black Belts kemudian melakukan pengukuran-pengukuran yang diperlukan. Tahap karakteristik ini terdiri dua langkah yaitu: measure dan analyze. Untuk langkah measure, terdapat tiga hal yang penting dalam pengukuran ini:a. memilih karakteristik crictical-to-quality kunci yang berhubungan langsung dengan pelangganb. mendefinisikan standar-standar pengukuranc. melakukan validasi terhadap sisitem pengukuran ituDan untuk analyze, juga terdapat tiga hal penting dalam langkah ini:a. menetapkan kapabilitas prosesb. mendefinisikan target-target kerjac. mengidentifikasi sumber-sumber variasi

Tahap Ketiga : OptimisasiTujuan tahap ini ialah mengidentifikasi langkah-langkah apa yang dibutuhkan untuk dilaksanakan dalam meningkatkan suatu proses dan menurunkan sumber-sumber utama penyebab variasi, dan tanggung jawab ini dipegang oleh Black Belts. Dalam tahap ini, variabel-variabel proses kunci diidentifikasi melalui perancangan percobaan umumnya menggunakan prinsip-prinsip Taguchi experiments.Black Belts akan memeriksa variabel-variabel yg terkait dgn prinsip 7M sbb:

a. man power (tenaga kerja): berkaitan dengan keterampilan kerjab. machines (mesin-mesin): berkaitan dengan sistem perawatan preventif terhadap mesin-mesin produksi, termasuk fasilitas dan peralatan lainnyac. methods (metode kerja): berkaitan dengan metode kerja yang benar, berdasarkan prsedur-prosedur yang ditetapkand. materials (bahan baku dan bahan penolong): berkaitan dengan kualifikasi dan keseragaman bahan baku dan bahan penolong yang digunakan serta penanganannyae. media: berkaitan dengan tempat dan waktu kerja yang memperhatikan aspek-aspek kebersihan, keselamatan dan kesehatan kerja, sertalingkungan yang kondusiff. motivasi: berkaitan dengan sikap kerja yang benar dan profesional, dalam hal ini sangat tergantung pada sistem balas jasa dan penghargaan kepada tenaga kerjag. money (keuangan): berkaitan dengan dukungan keuangan yang mantap guna memperlancar proyek peningkatan kualitas six sigma

tahap karakteristik ini terdiri dari dua langkah yaitu: improve dan control. Pada improve,Black Belts harus lebih kreatif dalam mencari cara-cara baru untuk meningkatkan proses agar menjadi lebih baik, lebih efisien dan lebih cepat. Ada tiga hal pokok yang harus dikerjakan, yaitu:a. mengetahui penyebab potensial yang menyebabkan variasi prosesb. menemukan hubungan variabel-variabel kunci penyebab variasi ituc. menetapkan batas-batas toleransi operasional

sedangkan untuk langkah control, langkah control akan mengendalikan karakteristik sistem yang kritis terhadap nilai untuk pelanggan. Ada tiga hal pokok yang harus dilakukan dalam langkah ini, yaitu:a. melakukan validasi terhadap sistem pengukuranb. menentukan kapabilitas proses yang telah tercapai sekarangc. menerapkan rencana-rencana pengendalian proses

Tahap Keempat: InstitusionalTujuan tahap ini ialah mentransformasikan bagaimana praktek bisnis itu dilakukan mengikuti prinsip-prinsip six sigma. Six sigma tidak hanya berfokus pada penyelesaian proyek, tetapi juga menawarkan bagaimana kumpulan dari hasil proyek-proyek itudari hari ke hari. Terdiri dari dua langkah yaitu: standardize dan integrate. Pada langkah standardize, bertujuan menstandarisasikan sistem yang telah terbukti menjadi terbaik dalam bisnis kelas dunia. Hasil-hasil yang memuaskan selanjutnya di standarisasikan lalu dilakukan peningkatan terus menerus pada jenis masalah lain melalui proyek proyek six sigma yang lain. Sedangkan pada langkah integrate, bertujuan mengintegrasikan metode-metode standar dan proses ke dalam siklus desain dimana salah satu prinsip dari Design for Six Sigma adalah bahwa proses desain harus menggunakan komponan yang ada, proses-proses dan praktek-prektek yang telah terbukti terbaik dalam kelasnya. Untuk dua langkah ini, yang bertanggung jawab penuh ialah manajemen dan Master Black Belts.