sia rmk6 bab 13 expenditure cycle ellen
DESCRIPTION
RMK SIATRANSCRIPT
Nama : Ellen FatmalissyaNIM : F1314037Kelas : A (S1 Transfer Akuntansi)Mata Kuliah : Sistem Informasi Akuntansi
TUGAS RINGKASAN MATERI KULIAH KE-6
Expenditure Cycle(Siklus Pengeluaran : Pembelian dan Pengeluaran Kas)
A. PENDAHULUAN
Siklus pengeluaran adalah serangkaian aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan informasi terkait
yang terus-menerus berhubungan dengan pembelian serta pembayaran barang dan jasa. Tujuan
utamanya yaitu meminimalkan total biaya perolehan dan pemeliharaan persediaan, perlengkapan,
dan berbagai layanan yang diperlukan perusahaan untuk menjalankan fungsinya.
B. SISTEM INFORMASI SIKLUS PENGELUARAN
Perbandingan Aktivitas Siklus Pendapatan dan Siklus Pengeluaran
Aktivitas Siklus Pendapatan Aktivitas Siklus Pengeluaran
Entri pesanan penjualan : memproses
pesanan dari pelanggan
Pengiriman : mengantar barang dagangan
atau jasa ke pelanggan (logistik outbound)
Penagihan : mengirimkan faktur ke
pelanggan
Penerimaan kas : memproses pembayaran
dari pelanggan
Pemesanan bahan baku, perlengkapan, dan
jasa – mengirimakan pesanan ke pemasok
Penerimaan : menerima barang/jasa dari
pemasok (logistik inbound)
Memproses faktur : meninjau dan
menyetujui faktur dari pemasok
Pengeluaran kas : memproses pembayaran
ke pemasok
1. Proses:
1 | R-13
2. Ancaman dan Pengendalian dalam siklus pendapatan antara lain timbul dari permasalahan
umum seperti:
Ancaman Pengendalian
a. Data induk tidak akurat/valid Pengendalian integritas pemrosesan data;
Pembatasan akses terhadap data induk;
Tinjauan atas seluruh perubahan terhadap data induk.
b. Pengungkapan yang tidak
diotorisasi atas informasi sensitif
Pengendalian akses;
Enkripsi.
c. Kehilangan/penghancuran data Backup dan prosedur pemulihan kerusakan
d. Kinerja yang buruk Laporan manajerial
C. MEMESAN BAHAN BAKU, PERLENGKAPAN, DAN JASA
1. Mengidentifikasi Apa, Kapan, dan Berapa Banyak untuk Pembelian
Fungsi pembelian dimulai dengan mengenali kebutuhan untuk menambah persediaan kembali
melalui observasi catatan persediaan. Tingkat persediaan turun karena penjualan langsung ke
2 | R-13
pelanggan (aktivitas siklus pendapatan) atau transfer ke proses manufaktur (aktivitas siklus
konversi). Informasi kebutuhan persediaan dikirim ke proses pembelian dan utang usaha.
Tiga metode pengendalian persediaan yaitu EOQ, MRP, dan JIT.
Pendekatan kuantitas pesanan ekonomis (economic order quantity-EOQ) yaitu ukuran pesanan
optimal untuk meminimalkan jumlah biaya pemesanan, penyimpanan, dan kehabisan stok.
Titik pemesanan ulang (reorder point) menentukan tingkat yang mana saldo persediaan dari
suatu barang harus berada sebelum pesanan untuk mengisi stok dimulai.
Perencanaan kebutuhan material (materials requirements planning-MRP) adalah sebuah
pendekatan untuk manajemen persediaan yang berupaya untuk mengurangi tingkat persediaan
yang dibutuhkan dengan meningkatkan akurasi teknik perkiraan untuk menjadwalkan
pembelian dengan lebih baik guna memenuhi kebutuhan produksi.
Sistem persediaan just-in-time (JIT inventory system) merupakan sebuah sistem yang
meminimalkan atau mengeliminasi persediaan secara virtua dengan membeli dan memproduksi
barang hanya sebagai respon terhadap penjualan aktual, bukannya yang diperkirakan.
Perrmintaan pembelian (purchase requisition) yaitu sebuah dokumen atau formulir elektronik
yang mengidentifikasi requisitioner (orang yang mengeluarkan pesanan pembelian);
menentukan lokasi pengiriman dan tanggal yang diperlukan; mengidentifikasi nomor barang,
deskripsi, kuantitas dan harga dari setiap barang yang diminta; serta mungkin akan
menyarankan seorang pemasok.
2. Ancaman dan Pengendalian
Ancaman Pengendalian
a. Kekurangan dan kelebihan
persediaan
Sistem persediaan perpetual;
Barcode atau label RFID;
Perhitungan persediaan fisik secara periodik.
b. Membeli barang yang tidak
dibutuhkan
Sistem pengendalian perpetual;
Tinjauan dan persetujuan permintaan pembelian;
Fungsi pembelian tersentralisasi.
3. Memilih Pemasok
Proses pembelian menentukan jumlah yang akan dipesan , memilih memasok dan membuat
pesanan pembelian. Informasi tersebut dikirimkan ke pemasok dan proses utang usaha.
3 | R-13
Peningkatan efisiensi dan efektivitas pembelian dengan : EDI/ Internet; meniadakan pekerjaaan
administrasi; program yang dikelola vendor; mengurangi biaya pembelian dan persediaan;
lelang terbalik; mendapatkan harga terendah; kartu kredit perusahaan (procurement card).
Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan yaitu : harga, kualitas bahan baku, dan keandalan
dalam pengiriman.
Pesanan pembelian (purchase order) adalah sebuah dokumen yang secara formal meminta
seorang pemasok untuk menjual dan mengirimkan produk tertentu pada harga tertentu. Ini juga
merupakan sebuah janji untuk membayar dan menjadi sebuah kontrak setelah pemasok
menerimanya.
Pesanan pembelian selimut (blanket purchase order) merupakan sebuah komitmen untuk
membeli barang-barang tertentu pada harga yang telah ditentukan dari pemasok tertentu untuk
jangka waktu yang telah ditetapkan, seringnya satu tahun.
Program persediaan vendor yang dikelola (vendor-managed inventory-VMI) yaitu suatu praktik
dimana para produsen dan distributor mengelola persediaan pelanggan eceran dengan
menggunakan EDI. Pemasok mengakses sistem point-of-sales pelanggannya untuk mengawasi
persediaan dan secara otomatis mengisi kembali produk ketika produk tersebut jatuh pada
tingkat yang telah disepakati.
4. Ancaman dan Pengendalian
Ancaman Pengendalian
a. Membeli pada harga yang
melambung
Daftar harga;
Penawaran yang kompetitif;
Tinjauan pesanan pembelian;
Anggaran.
b. Membeli barang berkualitas
inferior
Membeli hanya dari pemasok yang telah disetujui;
Tinjauan dan persetujuan pembelian dari pemasok baru;
Menahan manajer pembelian yang bertanggung jawab
untuk biaya pengerjaan ulang dan scrap;
Pelacakan dan pemantauan kualitas produk dengan
pemasok.
c. Pemasok yang tidak dapat
diandalkan
Meminta pemasok untuk memiliki sertifikat kualitas
(misal ISO 9000);
Mengumpulkan dan mengawasi data kinerja pegiriman
4 | R-13
pemasok.
d. Membeli dari pemasok yang
tidak diotorisasi
Mengurus sebuah daftar pemasok yang disetujui dan
mengkonfigurasi sistem untuk mengizinkan pesanan
pembelian hanya ke pemasok yang disetujui;
Tinjauan dan persetujuan atas pembelian dari pemasok
baru;
Pengendalian EDI secara spesifik (akses, tinjauan
pesanan, enkripsi, kebijakan).
e. Penyuapan (kickbacks) Melarang penerimaan hadiah dari pemasok;
Rotasi pekerjaan dan liburan/cuti wajib;
Mensyaratkan agen pembelian untuk mengungkap
kepentingan keuangan dan pribadi dalam pemasok;
Audit pemasok.
D. PENERIMAAN
1. Proses
Setelah beberapa waktu, perusahaan akan menerima barang persediaan dari pemasok. Barang
yang diterima akan diperiksa kualitas dan jumlahnya serta dikirim ke toko atau gudang.
Informasi mengenai penerimaan barang digunakan untuk memperbaiki catatan persediaan.
Peningkatan efisiensi dan efektivitas penerimaan barang dengan : bar code-meniadakan
kesalahan entry data suatu produk; label identifikasi frekuensi radio pasif-hemat waktu karena
pengecekan dilakukan pada barang dalam jumlah besar (krat, keranjang); satelit-pengawas
kinerja pegawai.
Laporan penerimaan (receiving report) adalah sebuah dokumen yang mencatat detail setiap
pengiriman, termasuk tanggal diterima, pengirim, pemasok, serta kuantitas diterima.
Memo debit (debit memo) merupakan sebuah dokumen yang digunakan untuk mencatat
pengurangan terhadap saldo yang harus dibayarkan ke pemasok.
2. Ancaman dan Pengendalian
Ancaman Pengendalian
5 | R-13
a. Menerima barang yang tidak
dipesan
Mensyaratkan keberadaan pesanan pembelian yang
disetujui sebelum menerima setiap penerimaan
b. Kesalahan dalam perhitungan Tidak menginformasikan pegawai penerimaan mengenai
kuantitas yang dipesan;
Mensyaratkan pegawai penerimaan untuk
menandatangani laporan penerimaan;
Insentif;
Penggunaan barcode dan label RFID;
Konfigurasi sistem ERP untk menandai diskrepansi
antara kuantitas dipesan dan diterima yang melebihi
toleransi ambang batas untuk penyelidikan.
c. Memverifikasi penerimaan jasa Pengendalian anggaran;
Audit.
d. Pencurian persediaan Pembatasan akses fisik ke persediaan;
Dokumentasi atas seluruh transfer persediaan antara
para pegawai penerimaan dan persediaan;
Perhitungan fisik secara periodik dan rekonsiliasi untuk
mencatat kuantitas;
Pemisahan tugas : antara penyimpanan persediaan
dengan penerimaan
E. MENYETUJUI FAKTUR PEMASOK
1. Proses
Proses utang usaha menerima faktur dari pemasok. Utang usaha akan merekonsilliasinya
dengan informasi lain yang telah dikumpulkan untuk transaksi tersebut dan ccatatan kewajiban
membayar di masa mendatang, tergantung dari syarat perdagangan dengan pemasok. Biasanya,
pembayaran akan dilakukan paling tidak hari terakhir yang disyaratkan untuk mendapatkan
keuntungan penuh dari bunga yang dihasilkan dan diskon yang ditawarkan.
Buku besar menerima informasi ringkasan dari utang usaha (kenaikan total dalam kewajiban)
dan pengendali persediaan (kenaikan total dalam persediaan). Informasi ini direkonsiliasi
akurasinya dan dicatat ke akun utang usaha serta akun pengendali persediaan.
6 | R-13
Memperbaiki proses utang usaha dengan : EDI/ Internet-otomatisasi pencocokan faktur dengan
pesanan pembelian dan laporan penerimaan yang sesuai; Evaluated Receipt Settlement (ERS)-
tanpa faktur mengurangi jumlah dokumen yang dibutuhkan dan menghemat waktu.
Paket voucher (voucher package) yaitu seperangkat dokumen yang digunakan untuk
mengotorisasi pembayaran kepada pemasok. Ini terdiri dari pesanan pembelian, laporan
penerimaa, dan faktur pemasok.
Sistem non-voucher (non-voucher system) adalah sebuah metode untuk memproses utang yang
tiap-tiap fakturnya disetujui untuk di-posting ke catatan pemasok individual dalam file utang dan
kemudian disimpan dalam file faktur terbuka.
Sistem voucher (voucher system) adalah metode untuk memproses utang dimana voucher
pencairan disiapkan, bukannya mem-posting faktur secara langsung ke catatan pemasokdalam
buku besar pembantu utang. Voucher pencairan mengidentifikasi pemasok, mencantumkan
faktur yang beredar, dan mengindikasikan jumlah bersih yang dibayarkan setelah dikurangi
diskon dan potongan yang berlaku.
Voucher pencairan (disbursement voucher) merupakan dokumen yang mengidentifikasi
pemasok, mencantumkan faktur yang beredar, dan mengindikasikan jumlah bersih yang
dibayarkan setelah dikurangi setiap diskon dan potongan yang berlaku.
Evaluated receipt settlement (ERS) adalah sebuah pendekatan tanpa faktur terhadap utang yang
menggantikan proses pencocokan tiga cara (faktur pemasok, laporan penerimaan, dan pesanan
pembelian) dengan mencocokkan dua cara atas pesanan pembelian dan laporan penerimaan.
Kartu pengadaan (procurement card) yaitu sebuah kartu kredit perusahaan yang dapat
digunakan para pegawai hanya pada pemasok tertentu yang ditunjuk untuk membeli jenis-jenis
barang tertentu.
2. Ancaman dan Pengendalian
Ancaman Pengendalian
a. Kesalahan dalam faktur
pemasok
Verifikasi atas keakuratan faktur;
Mensyaratkan tanda terima mendetail untuk pembelian
kartu pengadaan;
ERS;
Pembatasan akses ke data induk pemasok;
Verifikasi tagihan biaya pengiriman dan penggunaan
saluran pengiriman yang disetujui.
b. Kesalahan dalam mem-posting Pengendalian edit entri data;
7 | R-13
ke utang
Rekonsiliasi catatan utang yang detail dengan akun
kontrol buku besar umum.
F. PENGELUARAN KAS
1. Proses
Sistem pengeluaran kas memproses pembayaran berbagai kewajiban yang timbul dari sistem
pembelian. Dengan tujuan untuk memastikan bahwa kreditor yang valid menerima jumlah
terutang yang benar ketika kewajiban jatuh tempo.
Sistem ini terdiri atas 3 proses, yaitu:
a. Proses utang usaha meninjau file utang usaha mengenai bverbagai dokumen yang jatuh
tempo dan mengotorisasi proses pengeluaran kas untuk melakukan pembayaran.
b. Proses pengeluaran kas membuat dan mendistribusikan cek ke para pemasok. salinan dari
berbagai cek tersebut akan dikembalikan ke bagian utang usaha sebagai bukti bahwa
kewajiban telah dibayar, dan akun utang usaha akan diperbarui untuk menyingkirkan
kewajiban tersebut.
c. Pada akhir periode, baik proses pengeluaran kas maupun utang usaha mengirim informasi
ringkasan ke buku besar. Informasi tersebut direkonsiliasi dan dicatat ke akun pengendali
kas serta utang usaha.
Kasir, orang yang melapor ke bendahara, bertanggung jawab untuk membayar pemasok. Hal ini
memisahkan fungsi penyimpanan, yang dijalankan kasir, dari fungsi otorisasi dan pencatatan,
yang dijalankan oleh masing-masing departemen pembelian dan utang. Pembayaran dibuat
ketika bagian utang mengirimkan kasir sebuah paket voucher. Meskipun banyak pembayaran
terus dibuat dengan cek, penggunaan EFT dan FEDI semakin meningkat.
2. Ancaman dan Pengendalian
Ancaman Pengendalian
a. Kegagalan untuk
memanfaatkan diskon bagi
pembayaran tepat waktu
Pengisian faktur berdasarkan tanggal jatuh tempo untuk
diskon;
Anggaran arus kas.
b. Membayar untuk barang yang
tidak diterima
Mensyaratkan bahwa seluruh faktur pemasok
dicocokkan dengan dokumen pendukung yang diakui
8 | R-13
baik oleh penerimaan dan pengendalian persediaan;
Anggaran (bagi jasa);
Mesyaratkan tanda terima untuk biaya perjalanan;
Penggunaan kartu kredit perusahaan untuk biaya
perjalanan.
c. Pembayaran duplikat Mensyaratkan sebuah paket voucher yang lengkap untuk
semua pembayaran;
Kebijakan untuk membayar hanya dari salinan asli atas
faktur pemasok;
Membatalkan seluruh dokumen pendukung ketika
pembayaran dibuat.
d. Pencurian kas Keamanan fisik atas cek kosong dan mesin
penandatanganan cek;
Akuntansi periodik atas seluruh cek yang dinomori
secara urut oleh kasir;
Pengendalian akses terhadap terminal EFT;
Penggunaan komputer dan browser yang didedikasikan
bagi perbankan secara online;
Blok ACH pada rekening yang tidak digunakan untuk
pembayaran;
Pemisahan fungsi penulisan cek dari utang;
Mesyaratkan tanda tangan rangkap pada cek yang lebih
besar dari jumlah tertentu;
Rekonsiliasi rutin pada rekening bank dengan jumlah
yang dicatat oleh seseorang yang independen atas
prosedur pengeluaran kas;
Pembatasan akses terhadap file induk pemasok;
Membatasi jumlah pegawai dengan kemampuan untuk
membuat pemasok satu kali, dan untuk memproses
faktur satu kali;
Menjalankan kas kecil sebagai dana imprest;
Audit mendadak atas dana kas kecil.
e. Mengecek perubahan Mesin perlindungan cek;
Penggunaan tinta dan kertas khusus;
9 | R-13
Pengaturan “pembayaran positif“ dengan bank.
f. Masalah arus kas Anggaran arus kas.
10 | R-13