ibd b3-ppt individu-topik 8-ellen teora

Upload: ellenteora

Post on 02-Jun-2018

238 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 Ibd b3-Ppt Individu-Topik 8-Ellen Teora

    1/30

    Pencernaan

    danMetabolisme

    Ellen Teora, 1406528636

  • 8/10/2019 Ibd b3-Ppt Individu-Topik 8-Ellen Teora

    2/30

    PROSES

    PENCERNAAN

    MEKANIK

    Proses perubahan makanan dari bentukbesar atau kasar menjadi bentuk kecil danhalus. Pada manusia dan mamalia

    umumnya, proses pencernaan mekanikdilakukan dengan menggunakan gigi.

    KIMIAWI (ENZIMATIK)

    Proses perubahan makanan dari zat

    yang kompleks menjadi zat-zat yang lebihsederhana dengan menggunakan enzim.Enzim adalah zat kimia yang dihasilkanoleh tubuh yang berfungsi mempercepatreaksi-reaksi kimia dalam tubuh. Prosespencernaan makanan pada manusiamelibatkan alat-alat pencernaan makanan.

    Alat-alat pencernaan manusia adalahorgan-organ tubuh yang berfungsimencerna makanan yang kita makan. Alatpencernaan dapat dibedakan atas saluranpencernaan dan kelenjar pencernaan.Kelenjar pencernaan menghasilkan enzim-enzim yang membantu proses pencernaankimiawi.

  • 8/10/2019 Ibd b3-Ppt Individu-Topik 8-Ellen Teora

    3/30

    GERAKAN DALAM

    PROSES PENCERNAAN

    Ingestimasuknyamakanan ke dalam mulut

    Mekanik

    pemotonganatau penggilingan makananyang dilakukan oleh gigi

    Peristalsisgelombangkontraksi otot polos

    involunteer yangmenggerakkan makanantertelan melalui saluranpencernaan

    Digestihidrolisis kimia

    (penguraian) molekul besarmenjadi molekul kecilsehingga absorpsi dapatberlangsung

    Absorpsipenggerakanproduk akhir pencernaan

    dari lumen saluranpencernaan ke dalamsirkulasi darah adan limfatiksehingga dapat digunakanoleh tubuh

    Egesti (defekasi)proses

    eliminasi zat-zat sisa yangtidak tercerna, juga bakteri,dalam bentuk feses darisaluran pencernaan

  • 8/10/2019 Ibd b3-Ppt Individu-Topik 8-Ellen Teora

    4/30

    STRUKTUR LAPISAN

    Dinding saluran pencernaan memiliki struktur umum yang sama diseluruh panjangnya dari esofagus sampai anus, dengan beberapa

    variasi lokal khas untuk masing-masing bagian. Namun secara umum

    dinding lapian saluran cerna terdiri dari mukosa, submukosa,

    muskularis eksterna, dan serosa (Sherwood, 2009).

    Lapisan dinding saluran cerna (sumber: Porth dan Matfin, 2009)

  • 8/10/2019 Ibd b3-Ppt Individu-Topik 8-Ellen Teora

    5/30

    Mukosa

    Memiliki tiga lapisan :

    1. Membran mukosa : suatu lapisan epitel yang berfungsi sebagai permukaanprotektif. Membran mukosa juga mengandung sel kelenjar endokrin untuksekresi hormon pencernaan serta sel epitel untuk menyerap nutrien.

    2. Lamina proparia : lapisan tengah tipis jaringan ikat tempat epitel berada.Lapisan ini mengandung gut-associated lymphoid tissue (GALT) yang pentingdalam pertahanan terhadap bakteri usus penyebab penyakit.

    3. Muskularis mukosa : lapisan otot polos yang jarang yang letaknya terluar darilapisan mukosa dan bersebelahan dengan lapisan submukosa.

    Submukosa

    Lapisan tebal jaringan ikat yang menentukan daya regang dan elastisitassaluran cerna. Bagian ini mengandung pembuluh darah besar danpembuluh limfe yang bercabang ke dalam (lapisan mukosa) dan ke luar(lapisan otot). Di dalam submukosa juga terdapat anyaman saraf yangdikenal sebagaipleksus submukosa

  • 8/10/2019 Ibd b3-Ppt Individu-Topik 8-Ellen Teora

    6/30

    Muskularis eksterna

    Selubung otot polos utama yang mengelilingi submukosa. Muskulariseksterna terdiri dari dua lapisan; lapisan sirkular dalam dan lapisanlongitudinal luar. Jika serat-serat otot berkontraksi maka akan mengurangidiameter lumen, sementara kontraksi serat di lapisan luar dapatmemperpendek saluran. Bersama-sama akitivitas kontraktil kedua ototpolos ini menghasilkan gerakan mendorong dan mencampur.

    Serosa

    Jaringan ikat paling luar dan mengeluarkan cairan encer licin (cairanserosa) yang melumasi serta mencegah gesekan antara organ danlapisan visera di sekitarnya. Serosa bersambungan dengan mesentriumyang menggantung organ pencernaan dari dinding dalam abdomen.Perlekatan ini menghasilkan fiksasi relatif, yaitu menopang organpencernaan di posisi yang benar, sementara tetap memberi organpencernaan kebebasan untuk melakukan gerakan mencampur dan

    mendorong.

  • 8/10/2019 Ibd b3-Ppt Individu-Topik 8-Ellen Teora

    7/30

    REGULASI FUNGSI PENCERNAAN

    Fungsi otonom otot polos

    Sebagian sel-sel otot polos dapat memacu variasi ritmik spontan potensial membran. Sel-sel miripsel otot tetapi tidak berkontraksi yang dikenal sebagai sel interstisium cajal adalah sel pemacuyang memicu aktivitas gelombang lambat siklik. Sel-sel pemacu ini terletak di batas antara lapisanotot polos longitudinal dan sirkular. Jenis aktivitas listrik spontan di otot polos pencernaan adalahpotensial gelombang lambat, yang disebut juga basic electrical rhythm(BER, irama listrik dasar)saluran cerna. Jika gelombang ini mencapai ambang puncak depolarisasi, maka dapatmenimbulkan potensial aksi yang berujung kepada kontraksi-kontraksi otot yang berirama.

    Pleksus saraf intrinsik

    Pleksus saraf intrinsik adalah dua anyaman utama serat saraf, pleksus submukosa dan pleksusmenterikus, yang seluruhnya berada di dalam dinding saluran cerna dan berada di sepanjangsaluran cerna (Sherwood, 2009). Kedua pleksus ini sering disebut sistem saraf enterik. Pleksusintrinsik mengandung berbagai jenis neuron, yang menyarafi sel otot polos aupun kelenjareksokrin dan endokrin. Neuron pleksus menterikus mengontrol motilitas gastrointestinal,sementara pleksus submukosa mengontrol sekresi getah pencernaan dan peredaran darah(Guyton, & Hall, 2006). Anyaman saraf intrinsik dapat mengoordinasikan aktivitas lokal di dalamsaluran cerna. Misalnya, jika sepotong makanan terganjal di esofagus, maka pleksus-pleksus

    intrinsik mengoordinasikan respon lokal untuk mendorong maju makanan.

  • 8/10/2019 Ibd b3-Ppt Individu-Topik 8-Ellen Teora

    8/30

    Saraf ekstrinsik

    1. Saraf ekstrinsik adalah serat-serat saraf dari kedua cabang saraf otonomyang berasal dari luar saluran cerna dan menyarafi berbagai organpencernaan (Sherwood, 2009). Saraf otonom mempengaruhi motilitas

    dan sekresi saluran cerna dengan memodifikasi aktivitas yang sedangberlangsung di pleksus intrinsik, mengubah tingkat hormon pencernaan,atau bekerja langsung pada beberapa otot polos dan kelenjar. Sistemsimpatis cenderung memperlambat kontraksi dan sekresi saluran cerna.Sebaliknya, sistem parasimpatis mendominasi dan mendorongpencernaan optimal. Serat saraf simpatis dapat meningkatkan motilitasotot polos dan mendorong sekresi enzim maupun hormone pencernaan.

    Salah satu tujuan utama pengaktifan saraf ekstrinsik adalah untukmemadukan aktivitas berbagai saluran cerna. Contohnya, mengunyahmakanan secara refleks tidak hanya dapat meningkatkan sekresi liur,tetapi juga sekresi lambung, pankreas, dan hati. Susunan anatomis darisaraf enterik dan saraf ekstrinsik dapat mendukung tiga tipe refleksgastrointestinal.

    2. Hormon pencernaan

    Terdapat sel-sel kelenjar endokrin pada mukosa bagian-bagian tertentu.Kebanyakan dari hormone yang dihasilkan dapat mempengaruhimotilitas di beberapa bagian.

  • 8/10/2019 Ibd b3-Ppt Individu-Topik 8-Ellen Teora

    9/30

    Bagian Zat yang

    Dicerna

    Enzim Sumber

    Enzim

    Molekul

    yang

    dihasilkan

    RonggaMulut Karbohidrat Amilase KelenjarLudah Maltosa

    Gaster Protein Pepsin Kelenjar

    Lambung

    Peptida

    Usus Halus Disakarida

    (terutamamaltosa)

    Disakarida

    se(Maltase,

    sukrase,

    laktase)

    Sel epitel

    usus halus

    Monosakari

    da(terutama

    glukosa)

    Protein Aminopepti

    dase

    Sel epitel

    usus halus

    Asam

    amino

    Tripsin Pankreas (memecah

    rangkaian

    peptida)

    Lemak Lipase Pankreas Asam

    lemak +gliserol

    Pencernaan

    Enzimatik

    pada tiap-

    tiap saluran

    pencernaan

  • 8/10/2019 Ibd b3-Ppt Individu-Topik 8-Ellen Teora

    10/30

    Conditioned Salivary

    Reflex Sekresi air liur tanpa stimulasi oral Saraf simpatetis dan parasimpatetis yang mengatur

    sekresi liur tidak bekerja antagonistik

    Simpatetis : Volume saliva lebih sedikit, pekat oleh

    mukosa

    Parasimpatetis : Volume saliva lebih banyak, pekat

    oleh enzim

    Satu-satunya sekresi yang diatur oleh persarafan

  • 8/10/2019 Ibd b3-Ppt Individu-Topik 8-Ellen Teora

    11/30

    Proses Menelan Bermula dari fase volunter (oral): bolus makanan

    didorong ke dalam faring oleh kontraksi dari lidah.

    Bolus mengaktivasi reseptor sensoris orofaringmenginisiasi fase involunter (faringeal dan

    esofageal), atau disebut juga refleks deglutisi.

    Tahap volunter: mencetuskan proses menelan

    Tahap involunter:

    Tahap faringeal, membantu jalannya makanan melaluifaring ke dalam esofagus

    Tahap eso fageal, mempermudah jalannya makanan darifaring ke lambung.

  • 8/10/2019 Ibd b3-Ppt Individu-Topik 8-Ellen Teora

    12/30

    Metabolisme GasterPengaturan Sekresi Lambung

    1. Fase sefalik:

    Sekresi terjadi sebelum makanan sampai lambung.

    Makin kuat nafsu makan makin banyak sekresinya

    2. Fase Gastrik

    Rangsang regangan dinding lambung dan kimiawi makanan merangsang nukleus motorikdorsalis vagus dansekresi gastrin

    Kimiawi khusus merangsang gastrin: alkohol, kafein

    Rangsang vagus: sekresi pepsin, gastrin dan asam

    Rangsang gastrin: meningkatkan sekresi asam lambung dan pepsin

    3. Fase intestinal: keberadaan makanan pada bagian usus kecil merangsang sejumlah kecil gastrin

    Pengosongan Lambung

    Dirangsang oleh: n.vagus, penurunan simpatis, alkohol, kafein, protein yang tercerna sebagian peningkatan kontraksi pompa pilorus penurunan resistensi sfinkter pilorus peningkatan pengosongan lambung

    Dihambat oleh: penurunan vagus, peningkatan simpatis, distensi duodenum, adanya lemak, antasid kontraksi pompa pilorus peningkatanresistensi sfinkter pilorus penurunan pengosongan lambung

  • 8/10/2019 Ibd b3-Ppt Individu-Topik 8-Ellen Teora

    13/30

    empengaruPengosongan Lambung

    (Perpindahan Bolus keDuodenum)

    Source: Sherwood

  • 8/10/2019 Ibd b3-Ppt Individu-Topik 8-Ellen Teora

    14/30

    Enterogastric Reflex

    Source: http://www.austincc.edu/

  • 8/10/2019 Ibd b3-Ppt Individu-Topik 8-Ellen Teora

    15/30

    Proses Penyerapan Hasil

    Pencernaan Karbohidrat

  • 8/10/2019 Ibd b3-Ppt Individu-Topik 8-Ellen Teora

    16/30

    Proses Penyerapan Hasil

    Pencernaan Protein

    Sou

    rce:http://www.austincc.e

    du/

  • 8/10/2019 Ibd b3-Ppt Individu-Topik 8-Ellen Teora

    17/30

    Proses Penyerapan Hasil

    Pencernaan Lemak

  • 8/10/2019 Ibd b3-Ppt Individu-Topik 8-Ellen Teora

    18/30

    Proses Penyerapan

    Vitamin

  • 8/10/2019 Ibd b3-Ppt Individu-Topik 8-Ellen Teora

    19/30

    Fungsi Nutrient

  • 8/10/2019 Ibd b3-Ppt Individu-Topik 8-Ellen Teora

    20/30

  • 8/10/2019 Ibd b3-Ppt Individu-Topik 8-Ellen Teora

    21/30

    Postabsorptive State

  • 8/10/2019 Ibd b3-Ppt Individu-Topik 8-Ellen Teora

    22/30

    Pengeluaran sisa

    pencernaanSetelah usus

    besarmengabsorbsi

    air danelektrolit,

    terbentukkimus dari

    cairan menjadimassa semi

    padat

    Bakteri padausus besar

    dapat

    mencernasejumlah kecil

    selulosa

    Rektummembuka ke

    eksterior dianus

    Feses

    dikeluarkan

    Feses normal berwarna kekuningan:

    Warna kekuningan berasal dari bilirubin yang dimetabolisme oleh bakteri.

    Hasilnya adalah stercobilin. Tanpa adanya stercobilin, feses akan berwarna

    keabu-abuan atau putih. Bau yang berasal dari feses dihasilkan oleh bakteri.

  • 8/10/2019 Ibd b3-Ppt Individu-Topik 8-Ellen Teora

    23/30

    Proses metabolisme

  • 8/10/2019 Ibd b3-Ppt Individu-Topik 8-Ellen Teora

    24/30

  • 8/10/2019 Ibd b3-Ppt Individu-Topik 8-Ellen Teora

    25/30

    Metabolisme aerob

  • 8/10/2019 Ibd b3-Ppt Individu-Topik 8-Ellen Teora

    26/30

    Metabolisme aerob

  • 8/10/2019 Ibd b3-Ppt Individu-Topik 8-Ellen Teora

    27/30

    HIPERGLIKEMIA Suatu kondisi di mana jumlah glukosa yang

    berlebihan beredar dalam plasma darah.

    2 tipe Hiperglikemia yang mungkin terjadi Hiperglikemia pusat saat gula darah dari 90-130

    mg/dL Setelah puasa selama ini minimal 8 jam.

    Hiperglikemia Postprandial atau setelah makan

    saat gula darah lebih besar dari 180 mg/dL

  • 8/10/2019 Ibd b3-Ppt Individu-Topik 8-Ellen Teora

    28/30

  • 8/10/2019 Ibd b3-Ppt Individu-Topik 8-Ellen Teora

    29/30

    KETOGENESIS

  • 8/10/2019 Ibd b3-Ppt Individu-Topik 8-Ellen Teora

    30/30

    REFERENSI Carroll, Robert G. (2007). Elseviers Integrated Physiology. Philadelphia: Mosby

    Elsevier.

    Guyton, Arthur C., dan John E. Hall. (2006). Textbook of Medical Physiology.Philadelphia:Elsevier Saunders.

    Heymann, Georgianne H., & Carol M. Porth. (2004). Pathophysiology: Conceptsof Altered Helath States. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.

    Sherwood, Lauralee. (2009). Human Physiology: From Cells to System 6thEdition (Terj. Oleh dr. Brahm U). Jakarta: EGC.

    Porth, Carol Mattson dan Glenn Matfin. (2009). Pathophysiology: Concepts ofAltered Health States 8th Edition. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.

    Vender dkk. (2001). Human Physiology: The Mechanism of Body Function,Eighth Edition. New York:The McGrawHill Companies.

    Sloane, Ethel. (2003). Anatomi dan Fisiologi . Jakarta: EGC.