seven jump pbl

16
Proses “Problem-Based Learning” (PBL) dan “Active Learning” (AL) MASALAH/PERTANYAAN KELOMPOK KECIL - Deskripsi fenomena - Hal-hal apa yang sudah diketahui dari masalah. - Disiapkan oleh tim/ - Hal-hal apa yang masih staf pengajar harus diketahui. - Mengarahkan kegiatan - Gunakan metode 7 langkah belajar PERTUKARAN INFO BELAJAR SENDIRI - Apakah dibutuhkan - Sarana belajar pemahaman yang lebih baik mengenai proses - Integrasi pengetahuan dari masalah tersebut. berbagai disiplin ilmu METODE 7 (TUJUH) LANGKAH 1. Mengklarifikasi hal-hal yang belum diketahui dalam skenario. Dalam hal ini kelompok akan mendefinisikan istilah-istilah dan konsep yang tidak jelas agar interpretasi terhadap informasi yang tersedia tidak perlu dipertanyakan lagi. 2. Mendefinisikan masalah.

Upload: mantap

Post on 08-Sep-2015

13 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

pbl

TRANSCRIPT

Proses Problem-Based Learning (PBL)dan Active Learning (AL)

MASALAH/PERTANYAANKELOMPOK KECIL

- Deskripsi fenomena- Hal-hal apa yang sudahdiketahui dari masalah.- Disiapkan oleh tim/- Hal-hal apa yang masih staf pengajar harus diketahui.- Mengarahkan kegiatan- Gunakan metode 7 langkah belajar

PERTUKARAN INFO BELAJAR SENDIRI

- Apakah dibutuhkan - Sarana belajar pemahaman yang lebih baik mengenai proses - Integrasi pengetahuandari masalah tersebut.berbagai disiplin ilmu

METODE 7 (TUJUH) LANGKAH

1. Mengklarifikasi hal-hal yang belum diketahui dalam skenario.Dalam hal ini kelompok akan mendefinisikan istilah-istilah dan konsep yang tidak jelas agar interpretasi terhadap informasi yang tersedia tidak perlu dipertanyakan lagi.2. Mendefinisikan masalah.Kelompok harus dapat mencapai kesepakatan agar setiap fenomena yang saling berhubungan dapat dijelaskan. Masalah yang ada dapat dibagi menjadi beberapa sub-masalah agar dapat didiskusikan menurut aturan tertentu. Fungsi langkah ini adalah menuntun proses brainstorming (langkah 3) dan juga diskusi selanjutnya.

3. Menganalisa masalah.Kelompok mencoba menentukan hal-hal yang dipikirkan oleh anggotanya, apa yang mereka ketahui atau apa yang mereka anggap mereka ketahui tentang proses dan mekanisme yang mendasari masalah tersebut. Melalui tehnik brainstorming ini, pengetahuan yang ada sebelumnya diaktivasi agar dasar diskusi tersedia.4. Membuat daftar penjelasan-penjelasan yang dapat diterima.Ide-ide dari langkah ke-3 disusun dan diperhatikan secara kritis. Pandangan-pandangan yang nampaknya seragam dikelompokkan bersama sebagai suatu kesatuan, sementara pendapat yang berbeda disortir, sehingga akan lebih jelas lagi apa yang masih harus dipelajari.5. Merumuskan tujuan pembelajaran.Pertanyaan-pertanyaan yang muncul selama atau sebagai hasil analisa masalah harus dijawab agar tercapai pemahaman yang lebih baik. Tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan tersebut merupakan dasar dari kegiatan belajar yang harus dilaksanakan pada tahap berikutnya. Fungsi langkah ini adalah menuntun proses belajar mandiri (active learning).6. Mencari informasi tambahan di luar kelompok (Active learning).Berdasarkan langkah ke-5, siswa diwajibkan mencari dan mengumpulkan informasi pada berbagai sumber acuan (kuliah, perpustakaan, internet,dll). Pada langkah ini, mahasiswa belajar untuk mengumpulkan informasi yang relevan guna menguasai masalah.7. Membuat laporan pada kelompok tentang apa yang diperoleh sewaktu belajar mandiri. Sesuai tujuan belajar, mahasiswa akan mendiskusikan hasil kegiatan belajar mandiri. Langkah ini memiliki 3 fungsi yaitu : Mengumpulkan informasi dari berbagai sumber hingga tiap kesalahan dapat dikoreksi. Menunjukkan dan mendiskusikan hal-hal yang tidak jelas dari bahan yang dipelajari. Memperdalam pengetahuan para siswa dengan cara pertukaran informasi secara aktif.

TUGAS UNTUK MAHASIWA

1. Setelah membaca dengan teliti skenario permasalahan yang ada, mahasiswa harus mendiskusikan kasus tersebut pada satu kelompok diskusi terdiri dari 1215 orang, dipimpin oleh seorang ketua dan seorang penulis yang dipilih oleh mahasiswa sendiri. Ketua dan sekretaris ini sebaiknya berganti-ganti pada setiap kali diskusi. Diskusi kelompok ini bisa dipimpin oleh seorang tutor atau dilakukan secara mandiri oleh kelompok.2. Melakukan aktivitas pembelajaran individual di perpustakaan dengan menggunakan buku ajar, majalah, slide, tape atau video, dan internet, untuk mencari informasi tambahan.3. Melakukan diskusi kelompok mandiri (tanpa tutor), melakukan curah pendapat bebas antar anggota kelompok untuk menganalisa dan atau mensintese informasi dalam menyelesaikan masalah.4. Berkonsultasi pada nara sumber yang ahli pada permasalahan dimaksud untuk memperoleh pengertian yang lebih mendalam (tanpa pakar).5. Mengikuti kuliah khusus (kuliah pakar) dalam kelas untuk masalah yang belum jelas atau tidak ditemukan jawabannya.

PROSES PEMECAHAN MASALAH

Dalam diskusi kelompok dengan menggunakan metode curah pendapat, mahasiswa diharapkan memecahkan masalah yang terdapat dalam skenario, yaitu dengan mengikuti 7 langkah penyelesaian masalah di bawah ini :1. Klarifikasi istilah yang tidak jelas dan tentukan kata/ kalimat kunci yang terdapat dalam skenario.2. Identifikasi masalah dasar yang terdapat dalam skenario dengan membuat beberapa pertanyaan penting.3. Analisa masalah-masalah tersebut dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas.4. Klasifikasikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas.5. Tentukan tujuan pembelajaran selanjutnya yang ingin dicapai oleh mahasiswa.Langkah 1 s/d 5 dilakukan dalam diskusi pertama bersama tutor.6. Cari informasi tambahan tentang kasus di atas di luar kelompok tatap muka.Langkah 6 dilakukan dengan belajar mandiri. 7. Laporkan hasil diskusi dan sintesis informasi-informasi yang baru ditemukan.Langkah 7 dilakukan dalam kelompok diskusi dengan tutor.Penjelasan :Bila dari hasil evaluasi laporan kelompok ternyata masih ada informasi yang diperlukan untuk sampai pada kesimpulan akhir, maka proses 6 bisa diulangi, dan selanjutnya dilakukan lagi langkah 7.Kedua langkah di atas bisa diulang-ulang di luar tutorial, dan setelah informasi dirasa cukup maka pelaporan dilakukan dalam diskusi akhir, yang biasanya dilakukan dalam bentuk diskusi panel dimana semua pakar duduk bersama untuk memberikan penjelasan atas hal-hal yang masih belum jelas.

JADWAL KEGIATAN1. Pertemuan pertama dalam kelas besar dengan tatap muka satu arah dan tanya jawab. Tujuan: menjelaskan tentang modul dan cara menyelesaikan modul, dan membagi kelompok diskusi. 2. Pertemuan kedua: diskusi mandiri. Tujuan: Memilih ketua dan sekretaris kelompok Brainstorming untuk proses 1 3 Membagi tugas 3. Pertemuan ketiga: diskusi tutorial dipimpin oleh mahasiswa yang terpilih menjadi ketua dan penulis kelompok, serta difasilitasi oleh tutor. Tujuan: untuk melaporkan hasil diskusi mandiri dan menyelesaikan proses sampai langkah 5.4. Mahasiswa belajar mandiri secara individual. Tujuan: untuk mencari informasi baru yang diperlukan.5. Pertemuan keempat: diskusi tutorial. Tujuan: untuk melaporkan hasil diskusi yang terdahulu dan mensintese informasi yang baru ditemukan. Bila masih diperlukan informasi baru dilanjutkan lagi seperti no. 2 dan 3.6. Pertemuan terakhir: dilakukan dalam kelas besar dengan bentuk diskusi panel untuk melaporkan hasil diskusi masing-masing kelompok dan menanyakan hal-hal yang belum terjawab pada ahlinya (temu pakar).

TIME TABLEPERTEMUAN

IIIIIIIVVVIVII

Pertemuan I(Penjelasan)Pertemuan Mandiri(Brain Stroming)Tutorial I Pengumpulan informasiAnalisa & sintesisMandiri

Skill Lab

Kuliah konsultasi Tutorial II(Laporan & Diskusi)Pertemuan Terakhir (Laporan)

STRATEGI PEMBELAJARAN

1. Diskusi kelompok tanpa tutor, brainstorming bebas diantara mahasiswa.2. Kelompok diskusi dipandu oleh tutor untuk menentukan berbagai alternatif pertanyaan dari masalah yang dikemukakan.3. Konsultasi dengan pakar untuk memperoleh pemahaman yang lebih dalam terhadap suatu masalah.4. Kuliah khusus untuk materi yang baru.5. Belajar mandiri di perpustakaan atau media elektronik.6. Melakukan kegiatan di skill-lab(CSL) Anamnesis (History taking) Pemeriksaan fisik (manekin/mahasiswa) Penatalaksanaan kegawatdaruratan

\

FORMAT DAN ATURAN PENYUSUNAN LAPORAN PBL

BLOK KARDIOVASKULAR 2LAPORAN PBLPROGRAM PENDIDIKAN DOKTER(BLN THN)UNIVERSITAS PATTIMURA(TOPIK SKENARIO)

DISUSUN OLEH:KELOMPOK I

Tutor :

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTERUNIVERSITAS PATTIMURAAMBON2011

KELOMPOK PENYUSUN

(NAMA KETUA KELOMPOK)(NIM)(NAMA SEKRETARIS I)(NIM)(NAMA SEKRETARIS II)(NIM)(NAMA ANGGOTA KELOMPOK)(NIM)(NAMA ANGGOTA KELOMPOK)(NIM)(NAMA ANGGOTA KELOMPOK)(NIM)(NAMA ANGGOTA KELOMPOK)(NIM)(NAMA ANGGOTA KELOMPOK)(NIM)(NAMA ANGGOTA KELOMPOK)(NIM)(NAMA ANGGOTA KELOMPOK)(NIM)(NAMA ANGGOTA KELOMPOK)(NIM)(NAMA ANGGOTA KELOMPOK)(NIM)(NAMA ANGGOTA KELOMPOK)(NIM)(NAMA ANGGOTA KELOMPOK)(NIM)(NAMA ANGGOTA KELOMPOK)(NIM)

Skenario 1

Judul Skenario

..

STEP 1Identifikasi Kata Sulit:1. (Kata Sulit 1): (Kesimpulan Definisi Kata Sulit)2. (Kata Sulit 2): (Kesimpulan Definisi Kata Sulit)3. (Kata Sulit 3): (Kesimpulan Definisi Kata Sulit)Kata Kunci:1. (Kata Kunci 1): (Deskripsi Kata Kunci)2. (Kata Kunci 1): (Deskripsi Kata Kunci)3. (Kata Kunci 1): (Deskripsi Kata Kunci)

STEP 2Identifikasi Masalah/Pertanyaan:1.2.3.STEP 3Jawaban Pertanyaan STEP 2:1.2.3.

STEP 4Mind Mapping:

STEP 5Learning Objective:1.2.3.

STEP 6Belajar Mandiri

STEP 7(Hasil Belajar Mandiri)1. (Jawaban Learning Objective)2.3.

Kesimpulan Hasil DiskusiUntuk Semester 5:Aim: Penjelasan tentang diagnosa yang paling mungkin dari skenario (definisi, epidemiologi, etiologi, patogenesis, diagnosis, penatalaksanaan, komplikasi, prognosis) beserta alasan memilih diagnosa tersebut, persamaan dan perbedaan dengan diagnosa banding serta modalitas tambahan yang dibutuhkan untuk menyingkirkan diagnosa banding dan menegakkan diagnosa.Untuk Semester 3:Aim: Apa saja teori dasar yang perlu diketahui untuk dapat memahami suatu topik medis pada skenario.

Referensi1.................................................................................................................2...................................................................................................................................3...................................................................................................................................4...................................................................................................................................5...................................................................................................................................6...................................................................................................................................7...................................................................................................................................8...................................................................................................................................9...................................................................................................................................10...................................................................................................................................

Contoh Penulisan Referensi:Daftar pustaka menggunakan sistem penomoran berdasarkan urutan referensi yang digunakan dalam laporan. Referensi nomor 1 adalah referensi yang paling pertama digunakan dalam laporan dan seterusnya. Nomor referensi ditulis pada laporan setelah koma, titik, titik koma atau titik dua dalam bentuk superscript. Bila banyak referensi yang digunakan dan berurutan, misalnya referensi 1,2 dan 3, dapat ditulis 1-3. Untuk referensi gambar, dapat disertakan pada sudut kanan bawah gambar. Misalnya menggunakan referensi no.1, maka pada sudut kanan bawah gambar disertakan:sumber kepustakaan:1Untuk penulisan referensi, digunakan nama belakang penulis diikuti nama depan. Misalnya Mary J. Mycek ditulis Mycek MJ Atau Peter Kabo ditulis Kabo P tanpa tanda titik. Jumlah penulis dalam daftar referensi maksimal 6 orang dipisahkan oleh tanda koma. Bila penulis dalam buku lebih dari 6 orang, maka setelah penulis keenam diikuti koma spasi et al. Berlaku hal yang sama untuk penulisan nama editor, kecuali pada penulisan nama editor diikuti dengan koma editor (satu editor) atau editors (lebih dari satu editor).Judul referensi ditulis dengan huruf kecil kecuali huruf pertama pada kata pertama dari judul tersebut. Penulisan jurnal atau majalah dapat disingkat dengan singkatan yang lazim. Misalnya New Medical Journal of Medicine dapat disingkat nejm. Demikian juga dengan nama bulan. Misalnya Februari dapat disingkat Feb. Penulisan halaman dapat disingkat. Misalnya referensi yang digunakan mulai dari halaman 24 sampai 29 dapat disingkat 24-9.Berikut beberapa contoh penulisan referensi:a. Dari Buku1. Falco OB, Plewig G, Wolff HH, Winkelmann RK. Dermatology. Munich: Mosby; 1990.2. Arnold HL, Odom RB, James WD. Diseases of the skin. 8th ed. Philadelphia: W.B. Saunders Company; 1990.3. Habif TP. A color guide diagnosis and therapy clinical dermatology. 4th ed. New York: Mosby; 2004.4. Lawrence CM, CoxNH. Physical sign in dermatology. 2nd ed. New York: Mosby; 2002.

b. Dari Bab dalam Buku1. Wiryadi Benny E. Prurigo. Dalam: Djuanda A, Hamzah M, Aisah S, editors. Ilmu penyakit kulit dan kelamin. Edisi 3. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 1999. h. 252-3.2. Burton JL, Holden CA. Eczema, lichenification and prurigo. In: Champion RH, Burton JL, Burns DA, Breathnach SM, editors. Rook/Wilkinson/Ebling textbook of dermatology. 6th ed. London: Blackwell Science; 1998. p. 671-2.3. Soter NA. Numular eczema and lichen simplex chronicus/prurigo nodularis. In: Freedberg IM, Eisen AZ, Wolff K, Austen KF, Goldsmith LA, Katz SI, editors. Fitzpatricks dermatology in general medicine. 6th ed. New York: Mc Graw Hill; 2002. p. 1196-7.4. Mobini N, Toussaint S, Kamino H. Noninfectious erythematous papular and squamous diseases. In: Elder DE, Elenitsas R, Johnson BL, Murphy GF, editors. Levers histopathology of the skin. 9th ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins; 2005. p. 183-4.

c. Dari Jurnal1. Filho JWA, Nogueira A, Ramos-e-Silva M. Prurigo nodularis of hyde - an update. Journal of the european academy of dermatology and venerology. 2000;14(2):75-82.

d. Dari Internet1. Hogan, D. Prurigo nodularis. [Online]. 2006 May 2 [cited 2007 Nov 6]; [29screens]. Available from:URL: http://www.emedicine.com/dermatology/topic350htm2. Docrat,M.E. Prurigo nodularis. [Online]. 2005 Jun 6 [cited 2007 Nov 8]; [2 screens]. Available from:URL: http://www.allergysa.org/journals/2005/june/skin_focus.pdf3. Janjua SA. Dermatology image prurigo nodularis. DermAtlas Dermatology Image Atlas with 9861 Dermatology Image [Online]. 2007 Oct 1 [cited 2007 Nov 8]; [1 screen]. Available from :URL: http://www.dermatlas.med.jhml.edu/derm