setengah.docx

55
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Tujuan 1.3. Tempat dan Waktu BAB II KEADAAN UMUM TEMPAT PKL 2.1. Lokasi UPTD Pembenihan Ikan Kabupaten Bandung terletak pada ketinggian 700 m di atas permukaan laut yang berlokasi di Jalan Raya Ciparay – Pacet KM.3 Desa Sagaracipta Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung, adalah sebagai sarana pembinaan dan bimbingan teknologi pembenihan ikan air tawar, terutama untuk disosialisasikan kepada para pembudidaya ikan khususnya pada Unit Pembenihan Rakyat (UPR) diantaranya dalam hal penyediaan dan distribusi induk - induk ikan unggul , penerapan teknik perbenihan dan distribusi benih, penerapan teknik pelestarian sumberdaya ikan dan lingkungan dan teknik pengendalian hama dan penyakit serta pengendalian mutu benih melalui pelaksanaan sertifikasi sistem mutu benih. Kegiatan yang dilaksanakan dan asset yang dimiliki oleh UPTD pembenihan ikan adalah :

Upload: jeannette-richards

Post on 26-Dec-2015

26 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Setengah.docx

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang1.2. Tujuan1.3. Tempat dan Waktu

BAB IIKEADAAN UMUM TEMPAT PKL

2.1. LokasiUPTD Pembenihan Ikan Kabupaten Bandung terletak pada ketinggian 700

m di atas permukaan laut yang berlokasi di Jalan Raya Ciparay – Pacet KM.3

Desa Sagaracipta Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung, adalah sebagai

sarana pembinaan dan bimbingan teknologi pembenihan ikan air tawar, terutama

untuk disosialisasikan kepada para pembudidaya ikan khususnya pada Unit

Pembenihan Rakyat (UPR) diantaranya dalam hal penyediaan dan distribusi

induk - induk ikan unggul , penerapan teknik perbenihan dan distribusi benih,

penerapan teknik pelestarian sumberdaya ikan dan lingkungan dan teknik

pengendalian hama dan penyakit serta pengendalian mutu benih melalui

pelaksanaan sertifikasi sistem mutu benih.

Kegiatan yang dilaksanakan dan asset yang dimiliki oleh UPTD

pembenihan ikan adalah :

1. Sumber Air

Sumber air yang ada menggunakan saluran tersier dari arus Desa

Cikoneng dengan debit air sekitar 20 – 25 liter/detik dan ditreatment di 3 unit bak

reservoir untuk kemudian dibagi kepada masing-masing areal perkolaman .

Page 2: Setengah.docx

Gambar 1. Bak Reservoir dan Saluran Pemasukan Air

2. Keadaan Kolam

Jumlah total perkolaman di UPTD Pembenihan ikan yaitu sebanyak 76

unit. Infrastruktur perkolaman di UPTD Pembenihan ikan terbagi menjadi 4

kawasan yaitu meliputi :

a. Infrastruktur Pembenihan Ikan Mas

Terdiri dari 1 unit kolam pemijahan/penetasan telur dan 10 unit

kolam pendederan 1.

Page 3: Setengah.docx

Gambar 2. Kolam Penetasan dan Pendederan Ikan Mas

b. Infrastruktur Pembenihan Ikan Nila

Terdiri dari 1 unit kolam pemijahan Induk Nila Nirwana Kelas GPS

(Grand Parent Stock), 4 unit kolam Induk Nila Nirwana Resting Kelas

PS (Parent Stock), 4 unit kolam Induk Nila Nirwana Pemijahan Kelas

PS (Parent Stock), 8 unit kolam Pendederan 1 dan 10 unit kolam

Pendederan 2.

Gambar 3. Kolam Pemijahan dan Pendederan 1 Ikan Nila

Nirwana

c. Infrastruktur Pembenihan Ikan Lele

Terdiri dari 4 unit Kolam Induk Lele Sangkuriang Kelas PS (Parent

Stock), 4 unit kolam pemijahan dan 10 unit kolam pendederan 1-2.

Page 4: Setengah.docx

Gambar 4. Kolam Pemijahan, Penetasan dan Pendederan Ikan

Lele

d. Infrastruktur Pembenihan Ikan Hias dan Langka

Terdiri dari 1 unit Hatchery, 7 unit kolam induk ikan hias, 4 unit kolam

induk ikan langka, 10 unit kolam pemijahan dan penetasan ikan

hias/langka.

Gambar 5. Instalasi Pemijahan dan Kolam Induk Ikan Hias

Page 5: Setengah.docx

3. Stok Induk di UPTD Pembenihan Ikan

Adapun stok induk ikan yang ada pada saat ini adalah sebagai berikut :

No. Komoditas/Jenis Ikan Jenis KelaminVolume

KeteranganKg ekor

1Induk Ikan Mas Strain

MajalayaJantan & Betina 700 250 Matang Gonad

2Induk Ikan Nila Strain

NirwanaJantan & Betina 12 Pkt 4.800 Matang Gonad

3Induk Ikan Lele

SangkuriangJantan & Betina 30 Pkt 450 Matang Gonad

4 Induk Ikan Patin Jantan & Betina 120 25 Matang Gonad

5 Induk Ikan Bawal Jantan & Betina 10 7 Matang Gonad

6 Induk Ikan Grasscarp Jantan & Betina 10 10 Matang Gonad

7 Induk Ikan Komet Jantan & Betina - 200 Matang Gonad

8 Induk Ikan Discuss Jantan & Betina - 60 Matang Gonad

9 Induk Udang Cheraxx Jantan & Betina - 100 Matang Gonad

10 Induk Ikan Koi Jantan & Betina - 20 Matang Gonad

4. Sumberdaya Manusia

Secara administrasi jumlah pegawai di UPTD Pembenihan Ikan minim,

dibandingkan dengan luas lahan yang harus dikelola dan diawasi setiap saat,

jumlah tenaga kerja di UPTD saat ini yaitu :

Page 6: Setengah.docx

PNS sebanyak : 3 orang

Tenaga Honorer : 11 orang

Sementara luas lahan UPTD Pembenihan Ikan adalah 3,2 Ha, dengan

lahan produktif seluas 2 Ha.

2.2. Organisasi Lembaga2.3. Bidang Usaha

BAB IIIKEGIATAN YANG DILAKUKAN

3.1. Ikan Mas Strain Majalaya (Cyprinus carpio)

Ikan mas merupakan jenis ikan konsumsi air tawar, berbadan memanjang

pipih kesamping dan lunak. Ikan mas sudah dipelihara sejak tahun 475 sebelum

masehi di Cina. Di Indonesia ikan mas mulai dipelihara sekitar tahun 1920. Ikan

Page 7: Setengah.docx

mas yang terdapat di Indonesia merupakan merupakan ikan mas yang dibawa dari

Cina, Eropa, Taiwan dan Jepang.

Ikan Mas Strain Majalaya merupakan salah satu komoditas unggulan di

Balai Pembenihan Ikan (BBI) Ciparay. Ikan Mas strain majalaya memiliki

keunggulan-keunggulan baik secara fisik, fisiologis maupun genetik. Ciri-ciri ikan

Mas strain majalaya yaitu sisik berwarna hijau keabu-abuan dengan tepi sisik

lebih gelap, punggung tinggi, badannya relatif pendek, gerakannya lamban, bila

diberi makanan suka berenang di permukaan air, dan perbandingan panjang badan

dengan tinggi badan antara 3,2:1. Pemeliharaan ikan mas ini dapat melalui

budidaya ekstensif di kolam tanah dan melalui budidaya intensif di kolam air

deras. Di Balai Pembenihan Ikan Ciparay induk ikan Mas dibudidayakan di kolam

air deras yang bertempat di daerah Cikonyal, sedangkan benih ikan mas

dibudidayakan di kolam tanah. Di BBI Ciparay terdapat 7 kolam ikan Mas strain

majalaya. Ukuran kolam tersebut berbeda, ada yang 20 x 20 m, 10 x 20 m, dan 24

x 20 m.

Kegiatan yang dilakukan di BBI Ciparay untuk pembenihan ikan Mas Strain

Majalaya yaitu :

3.1.1.Persiapan Kolam

Persiapan kolam dilakukan agar habitat tempat ikan tumbuh dapat

mendukung secara optimal. Persiapan kolam meliputi beberapa hal, yaitu :

pengeringan air, pembersihan lumpur, penjemuran, dan perbaikan kolam.

a. Pengeringan Air

Pengeringan air dilakukan dengan tujuan membuang air sisa yang masih

mengandung sedimen serta zat-zat terlarut yang dapat menghambat pertumbuhan

ikan. Bila air yang digunakan tidak diganti dengan air yang baru, maka

pertumbuhan tidak akan optimal. Tidak optimalnya pertumbuhan serta

perkembangan ikan dapat dilihat dari kurang pesat pertumbuhan, banyak ikan

yang mati selama masa pemeliharaan, nafsu makan ikan kurang bagus dan

produksi benih yang rendah.

Page 8: Setengah.docx

Apabila telah panen, maka air harus dikeringkan dengan membuang seluruh

air bekas pemeliharaan dengan membuka saluran outlet utama. Air harus

sepenuhnya dibuang.

Gambar. Pembuangan air ke saluran outlet

(Sumber: Dokumentasi pribadi)

b. Membuang Lumpur

Lumpur adalah lapisan tanah teratas bagian dasar kolam yang menjadi

lembek akibat difusi air yang terakumulasi bersama sedimen-sedimen lain.

Sedimen yang dimaksud bisa dari limbah pakan yang tidak termakan, feses ikan

yang mengandung amoniak serta zat-zat lain yang mengendap di dasar perairan.

Pembuangan lumpur tersebut dilakukan dengan cara menyeret lumpur dengan

kerokan kayu yang telah dibuat menuju saluran tengah/komalir dan selanjutnya

dibuang melalui saluran outlet. Untuk memudahkan pembuangan tersebut air tetap

dialirkan sedikit untuk membantu menyeret lumpur keluar dari kolam tersebut.

Apabila lumpur tersebut tidak dibuang maka dapat mengganggu pertumbuhan

serta perkembangan benih karena mengandung banyak amoniak. Disamping itu

juga dapat menumbuhkan lumut benang yang sangat merugikan serta

menyusahkan dalam pemanenan. Bila lumut benang tersebut banyak, tak sedikit

benih yang terperangkap dan akhirnya mati.

Di BBI Ciparay ini tidak dilakukan metode tumpang sari dengan memelihara

ikan nila digabung dengan benih ikan mas, bila digabung maka persaingan pakan

biasanya dimenangkan oleh ikan nila yang justru ikan sampingan. Metode yang

digunakan adalah metode monokultur, hanya ikan mas saja.

Page 9: Setengah.docx

c. Penjemuran

Penjemuran dilakukan agar dapat menguapkan gas-gas berbahaya serta

memutus siklus hidup patogen yang dapat merugikan proses pemeliharaan.

Menjemur kolam yang telah dikeringkan dilakukan selama kurang lebih 3 hari

sampai tanah dasar kolam belah-belah dan kering betul.

d. Perbaikan Kolam

Perbaikan kolam dilakukan bersamaan dengan pembuangan lumpur. Hal yang

harus diperhatikan adalah kerusakan-kerusakan pada fasilitas utama kolam seperti

saluran pemasukan air, saluran pengeluaran air, pematang serta kebocoran-

kebocoran yang ditimbulkan oleh lubang hewan air lainnya (kepiting, dsb).

Perbaikan tersebut dilakukan agar kolam dapat digunakan lagi secara optimal

pada periode pemeliharaan selanjutnya.

3.1.2.Pengairan

Pengairan meliputi beberapa hal, yaitu pengisian air dan pemupukan.

a. Pengisian Air

Kolam diisi dengan air yang disalurkan dari irigasi sampai dengan tiga

perempatnya. Pada kegiatan magang ini, pengisian dilakukan secara pararel yang

berarti disalurkan dari satu kolam ke kolam yang lainnya dan harus melewati

kolam yang lainnya dahulu. Pada inlet pertama saluran antara air irigasi dan

kolam sebaiknya dipasang penyaring berupa waring dengan tujuan agar ikan lain

yang bersifat predator tidak masuk ke kolam pemeliharaan.

b. Pemupukan

Pupuk organik yang digunakan di BBI Ciparay yaitu pupuk postal yang

berupa kotoran ayam potong. Pupuk tersebut sudah dapat dipesan secara langsung

dari peternak-peternak ayam terdekat. Pupuk ini dapat mempersubur kolam

dengan menumbuhkan banyak kutu air serta mahkluk-makhluk renik lainnya yang

bermanfaat bagi anakan ikan mas. Setelah 3 - 5 hari air akan menghijau dan kaya

Page 10: Setengah.docx

akan fhytoplankton serta zooplankton yang dapat dijadikan pakan alami larva.

Teknologi ini juga dikenal sebagai teknologi green water. Fhytoplankton ini

selain sebagai pakan alami juga sebagai pemasok oksigen di siang hari melalui

proses fotosintesis. Meskipun pada malam hari fhytoplankton ini menyerap

oksigen, namun masih dalam batas aman bagi benih.

Pupuk disebar secara merata di permukaan air, tapi usahakan jangan sampai

kena telur karena telur berpotensi busuk dan tidak menetas. Pupuk kotoran ayam

diberi dosis seperlunya, biasanya untuk 1 kolam yang berukuran 24 x 20 m diberi

pupuk postal sebanyak 1 karung.

Gambar. Pupuk Postal (Kotoran Ayam Potong)

(Sumber: Dokumentasi pribadi)

3.1.3.Pemijahan

Pemijahan meliputi beberapa hal, yaitu persiapan tempat, pemasangan

kakaban, dan pengambilan kakaban.

a. Pemilihan Induk

Indukan ikan Mas Strain Majalaya di BBI Ciparay ditempatkan di kolam air

deras yang berada di Cikonyal.

Ciri-ciri induk jantan dan induk betina unggul yang sudah matang untuk dipijah

adalah sebagai berikut :

Induk ikan mas betina yang dapat dipijahkan berumur antara 1,5 - 3 tahun

dengan bobot minimum 1,5 kg/ekor, sedangkan induk jantan berumur 6

bulan ke atas dengan bobot minimum 0,5 kg/ekor.

Page 11: Setengah.docx

Bentuk tubuh secara keseluruhan mulai dari mulut sampai ujung sirip ekor

mulus, sehat, sirip tidak cacat.

Kepala relatif kecil dibandingkan panjang badan.

Tubuh relatif besar sehingga mampu menghasilkan banyak telur.

Pangkal ekor kuat dan normal (pangkal ekor lebih panjang dibandingkan

tingginya), lebar dan tebal yang menggambarkan sifat yang kuat serta cepat

tumbuh.

Induk betina matang kelamin ditandai dengan gerakan lamban, perut

membesar atau buncit ke arah belakang, jika diraba terasa lunak, lubang

anus agak membengkak atau menonjol, dan bila perut diurut (striping)

perlahan ke arah anus akan keluar cairan kuning kemerahan.

Untuk induk jantan gerakannya lincah, badannya langsing, dan jika perut

diurut akan keluar cairan sperma berwarna putih seperti susu dari lubang

kelamin.

Gambar. Induk Betina Siap Pijah

(Sumber : )

b. Persiapan Tempat

Tempat yang dimaksud adalah waring yang berukuran kurang lebih 8 x 6 x 1

m yang diikatkan pada bambu yang telah ditancapkan ke dasar kolam. Pemijahan

dilakukan dengan cara mencampurkan indukan jantan dan betina yang telah

diseleksi sebelumnya. Perbandingan indukan betina dan indukan jantan yaitu 1 kg

betina : 2 kg jantan. Pemijahan di BBI Ciparay dilakukan secara alami. Pemijahan

berlangsung pada malam hari dan telur dapat dicek keesokan paginya.

c. Pemasangan Kakaban

Kakaban adalah injuk yang disusun dan dijepit oleh sepasang bambu.

Kakaban dipasang di dalam waring tepatnya di permukaan air. Kakaban tersebut

dipasang di bambu yang telah di plot di dalam waring.

Page 12: Setengah.docx

Gambar. Kakaban

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

d. Pengambilan Kakaban

Pengambilan kakaban dilakukan pada pagi hari sekitar pukul 07.00 WIB.

Kakaban diambil dengan hati-hati dan didistribusikan ke kolam-kolam yang lain

untuk penetasan secara alami. Setelah kakaban diambil, maka induk ikan diambil

dari waring dan dipindahkan ke kolam pemeliharaan induk.

3.1.4.Penetasan

Penetasan meliputi beberapa hal, yaitu distribusi dan pemasangan,

pemantauan.

a. Distribusi dan Pemasangan

Kakaban yang sudah diambil didistribusikan ke kolam-kolam yang lain.

Banyaknya kakaban telur yang dipasang dihitung berdasarkan luasan kolam.

Untuk kolam berukuran 24 x 20 m diberi 20 kakaban. Dalam satu kakaban

terdapat kurang lebih 6000 telur.

Kakaban dipasang dengan memplotkan bambu kemudian ditaruh diatasnya

dan dijepit bambu. Selain itu plotan kakaban tersebut diberi beban dengan batang

pisang agar berada dipermukaan air dan terendam sempurna oleh air namun tetap

mendapat cahaya yang cukup. Menurut salah satu petani di BBI Ciparay, telur

menetas setelah 4 hari.

b. Pemantauan

Page 13: Setengah.docx

Pemantauan harus dilakukan untuk pencatatan langkah-langkah budidaya.

Saat telur menetas, maka tanggal tersebut harus dicatat sebagai awal mula

perhitungan pemberian pakan. Bila larva sudah berusia 5 hari maka larva mulai

diberi pakan buatan berupa pellet tenggelam yang ditabur disekitar dinding kolam

yang landai.

Selain itu, pemantauan dilakukan bila saja ada kakaban yang tidak terendam

air selama masa inkubasi alami telur maka harus dibetulkan sesuai prosedur.

3.1.5.Pemeliharaan

Pemeliharaan meliputi beberapa hal, yaitu pakan buatan, pengendalian hama

dan penyakit, dan nutrisi tambahan.

a. Pakan Buatan

Bila telur sudah menetas, 5 hari dari usia penetasan larva harus sudah mulai

diberi pakan buatan berupa pellet. Pellet yang digunakan yaitu SPF 3 dengan

kandungan protein sebanyak 25 %, lemak 5 %, serat kasar 4,5 %, abu 13 %, dan

kandungan air 12 %. Pemberian pakan 1,5 – 5 % dari berat biomassa dengan

frekuensi 3-4 kali per hari. Pemberian pakan pada ikan Mas Strain Majalaya di

BBI Ciparay dilakukan sebanyak 3 kali sehari yaitu pada pukul 08.00, pukul

12.00, dan pukul 16.00 WIB. Pellet yang dipakai berupa pellet yang tenggelam di

dasar kolam.

Pellet tersebut harus dicampur terlebih dahulu dengan air agar pakan

tersebut hancur. Kemudian pellet ditebar secara merata mengitari keseluruhan

dinding kolam yang landai. Dinding kolam sengaja dibuat landai agar pakan yang

ditebar bisa stabil.

Pellet diberikan secukupnya karena dalam pemberian pakan pada pembenihan

tidak menggunakan persentase bobot tubuh, namun dengan metode yang lain.

Metode tersebut adalah dengan menjamin pakan selalu tersedia di kolam. Setiap

hari harus dilakukan pengontrolan, bila pakan habis maka pellet harus ditebar

kembali disekitaran dinding kolam yang landai. Pemberian pakan terus diberikan

selama masa pemeliharaan. Bila keesokan paginya akan dipanen biasanya petani

Page 14: Setengah.docx

menghentikan pemberian pakannya satu hari sebelum panen, agar saat packing

ikan tidak mencemari lingkungan dengan fesesnya sendiri.

b. Pengendalian Hama dan Penyakit

Di BBI Ciparay, pengendalian penyakit terhadap ikan mas menggunakan

bawang putih atau kunyit. Bawang putih atau kuyit tersebut harus diblender

terlebih dahulu kemudian dicampurkan dengan pakan. Pemberian bawang putih

atau kunyit ini diberikan sebulan sekali pada tiap kolam. Biasanya penyakit yang

menyerang ikan mas yaitu penyakit herpes yang disebabkan oleh Aeromonas sp.

Selain menggunakan bawang putih atau kunyit, biasanya para petani

melakukan vaksin. Istilah vaksin yang sering digunakan oleh para petani di BBI

Ciparay ini bukan dilakukan dengan cara menyuntikan sesuatu ke ikan mas, tetapi

dengan menggunakan kuning telur bebek yang sudah matang dan dicampur

dengan air yang nantinya ditebar di sekeliling kolam. Penggunaan kuning telur

sebanyak 2 butir kuning telur per kolam. Vaksin ini diberikan pada saat 3 hari

setelah telur menetas.

c. Nutrisi Tambahan

Nutrisi tambahan dilakukan agar menambah daya tahan tubuh ikan tersebut.

Bila nutrisi ditambahkan, maka ikan akan memperoleh energi yang optimal dan

dapat tumbuh secara optimal juga. Nutrisi tersebut berupa kuning telur bebek

yang dicampur dengan air. Kuning telur bebek ini selain berfungsi sebagai daya

tahan tubuh, kuning telur dapat juga sebagai pengganti suplemen benih ikan

setelah menetas.

3.1.6.Panen Benih Ikan Mas

Panen adalah saat yang paling ditunggu-tunggu oleh petani, karena panen

adalah rangkaian akhir dalam budidaya ditingkat pembudidaya itu sendiri. Panen

Page 15: Setengah.docx

benih ikan mas yang dilakukan di BBI Ciparay masih menggunakan anco. Panen

benih ikan mas ini dilakukan pada pagi hari sekitar pukul 07.00 WIB.

Gambar. Alat Tangkap Anco

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Rangkaian panen tersebut meliputi persiapan waring penampungan

sementara, pengangkutan dari kolam penen ke waring dan perhitungan benih.

a. Persiapan Waring Penampungan Sementara

Penampungan (waring) sementara berfungsi untuk menampung ikan yang

dipanen di kolam sebelum diangkut atau dibeli oleh pembeli benih ikan mas.

Waring ini dipasang dengan menancapkan 4 buah bambu di kolam yang masih

berisi air dan bukan sedang keadaan panen, tali yang berada di setiap sudut diikat

dengan kuat. Waring dibenam ke dalam air sampai ¾ bagian tingginya.

b. Pengangkutan dari Kolam Panen ke Waring

Pengangkutan dilakukan dengan menggunakan ember. Ember diisi dengan

benih ikan yang diserok di kolam. Bila ember ini sudah terisi penuh, maka ikan

diangkut ke waring penampungan sementara. Penyerokan ikan serta pengangkutan

harus dilakukan dengan cepat dan ekstra hati-hati.

Page 16: Setengah.docx

Gambar. Pengangkutan Benih Ikan ke Waring menggunakan ember

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

c. Penghitungan Benih

Penghitungan (pengulakan) hasil dilakukan dengan satuan gelas ( 1/4 liter ).

Sebelum dilakukan pengulakan, ikan dibersihkan serta dipisahkan berdasarkan

ukurannya. Para petani ini memisahkan benih ikan berdasarkan ukuran dengan

menggunakan ayakan panglembangan diameter 100 cm atau ayakan penandean

diameter 5 cm.

Setelah ikan terpisah, selanjutnya dilakukan pengulakan (perhitungan hasil

panen) dengan menggunakan gelas bervolume 250 ml. Ikan disaring terlebih

dahulu sebelum ditakar ke dalam gelas. Sebagai contoh petani di BBI Ciparay

dapat menghasilkan benih dengan rata-rata 30 - 50 gelas benih untuk kolam

berukuran 24 x 20 meter persegi sekali panen. Dengan 1 gelas benih berisi kurang

lebih 6000 ekor. Penghitungan benih biasanya dengan menggunakan sendok.

Page 17: Setengah.docx

Gambar. Perhitungan Benih Ikan Mas

(Sumber : )

3.1.7.Pasca Panen

Pasca panen merupakan kegiatan penanganan hasil panen dengan teknologi

dan metode yang memiliki ciri khas sendiri. Biasanya pasca panen dapat

dilakukan oleh para tengkulak maupun produsen pengolahan makanan dengan

bahan baku tersebut. Untuk pembenihan, biasanya ikan dipelihara lebih lanjut

untuk masuk proses pembesaran. Benih ikan yang dihasilkan oleh para petani di

BBI Ciparay ini biasanya akan menjadi benih pembesaran atau akan dijual ke

produsen. Benih tersebut dijual dari petani dengan ukuran + 1 s.d. 2 cm panjang

total ikan.

Teknologi pasca panen yang dilakukan oleh pengepul atau bandar terdiri

dari packing dan transportasi.

a. Packing

Packing adalah proses pengemasan benih untuk proses pengiriman barang.

Caranya cukup mudah hanya mempersiapkan karet gelang, plastik bag ukuran +

80 x 45 cm serta oksigen murni.

Langkahnya adalah plastik tadi diikat salah satu ujungnya dengan kuat

dengan menggunakan karet, lalu isi plastik dengan air + 10 liter air jernih, lalu isi

dengan benih ikan dengan kepadatan kurang lebih 2 liter benih/pack, kosongkan

sisa ruang plastik dari udara, lalu isi dengan oksigen murni dari tabung serta ikat

Page 18: Setengah.docx

ujung plastik dengan kuat. Ujung plastik yang bagian dasar diikat kemudian posisi

dibalik ke dalam.

Gambar. Packing Ikan Mas

(Sumber : )

b. Transportasi

Transportasi dilakukan secara tertutup karena dalam kemasan hanya ada

oksigen murni agar ikan dapat bertahan lama dengan Survival Rate (tingkat

kelangsungan hidup) yang tinggi. Transportasi dilakukan dengan mobil bak

terbuka yang sudah dirancang sedemikian rupa. Plastik-plastik tadi disusun

sedemikian rupa di dalam bak dan bagian atas mobil diberi pelindung dari

sengatan matahari dengan terpal.

Gambar. Transportasi Ikan Mas ke produsen

(Sumber: )

Page 19: Setengah.docx

BAB III

KEGIATAN YANG DILAKUKAN

3.2. Ikan Nila Nirwana (Oreochromis Niloticus)

Ikan nila adalah sejenis ikan konsumsi air tawar. Ikan ini berasal dari

Afrika, tepatnya Afrika bagian timur, pada tahun 1969, dan kini menjadi ikan

budidaya yang populer di kolam-kolam air tawar di Indonesia sekaligus hama di

setiap sungai dan danau Indonesia. Nama ilmiahnya adalah Oreochromis

niloticus, dan dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Nile Tilapia.

Ikan nila terdiri dari berbagai jenis, salah satunya adalah ikan nila nirwana.

Ikan nila nirwana adalah ikan nila hasil perbaikan genetik yang dilakukan oleh

Balai Pengembangan Benih Ikan Air Tawar (BPBIAT) Wanayasa , Kabupaten

Purwakarta, Jawa Barat sejak beberapa tahun yang lalu dan mulai dirilis tahun

2006. Nirwana merupakan singkatan dari Nila Ras Wanayasa..

Ikan nila nirwana merupakan salah satu komoditas unggulan di Balai

Pembenihan Ikan (BBI) Ciparay. Ikan Mas strain majalaya memiliki keunggulan-

keunggulan baik secara fisik, fisiologis maupun genetik. Ikan Nila Nirwana ini

memiliki keunggulan pada kecepatan pertumbuhannya. Pemeliharaan sejak larva

hingga berbobot di atas 650 gr per ekor, dapat dicapai hanya dalam waktu 6 bulan,

sementara nila jenis lain belum tentu bisa sebesar itu. Dari segi bentuk tubuh nila

nirwana relatif lebih lebar dengan panjang kepala yang lebih pendek. Hal ini

menjadikannya memiliki strukstur daging yang lebih tebal dibandingkan dengan

ikan nila lainnya. Pemeliharaan ikan nila ini dapat melalui budidaya ekstensif di

kolam tanah dan melalui budidaya intensif di kolam air deras. Di Balai

Pembenihan Ikan Ciparay induk ikan nila dibudidayakan di kolam air deras yang

bertempat di daerah Cikonyal namun adapula yang dibudidayakan di kolam tanah,

dan benih ikan nila dibudidayakan di kolam tanah. Pada kegiatan praktik kerja

lapangan ini kolam yang dipakai untuk ikan nila sebanyak 17 kolam. 2 kolam

berukuran untuk pemijahan, 8 kolam untuk resting induk dan 7 kolam untuk

benih.

Page 20: Setengah.docx

Kegiatan yang dilakukan di BBI Ciparay untuk pembenihan ikan Nila

Nirwana yaitu :

3.1.8.Persiapan Lahan Budidaya

Persiapan lahan budidaya atau kolam dilakukan agar habitat tempat ikan

tumbuh dapat mendukung secara optimal. Persiapan lahan budidaya meliputi

beberapa hal, yaitu : pengeringan air, pembersihan lumpur, penjemuran lahan,

perbaikan kolam, pemberian pupuk serta pengisian air.

e. Pengeringan Air

Pengeringan air dilakukan dengan tujuan membuang air sisa yang masih

mengandung sedimen serta zat-zat terlarut yang dapat menghambat pertumbuhan

ikan. Bila air yang digunakan tidak diganti dengan air yang baru, maka

pertumbuhan tidak akan optimal. Tidak optimalnya pertumbuhan serta

perkembangan ikan dapat dilihat dari kurang pesat pertumbuhan, banyak ikan

yang mati selama masa pemeliharaan, nafsu makan ikan kurang bagus dan

produksi benih yang rendah.

Apabila telah panen, maka air harus dikeringkan dengan membuang seluruh

air bekas pemeliharaan dengan membuka saluran outlet utama. Air harus

sepenuhnya dibuang.

Gambar. Pembuangan air ke saluran outlet

(Sumber: Dokumentasi pribadi)

f. Membuang Lumpur

Lumpur adalah lapisan tanah teratas bagian dasar kolam yang menjadi

lembek akibat difusi air yang terakumulasi bersama sedimen-sedimen lain.

Page 21: Setengah.docx

Sedimen yang dimaksud bisa dari limbah pakan yang tidak termakan, feses ikan

yang mengandung amoniak serta zat-zat lain yang mengendap di dasar perairan.

Pembuangan lumpur tersebut dilakukan dengan cara menyeret lumpur dengan

kerokan kayu yang telah dibuat menuju saluran tengah/komalir dan selanjutnya

dibuang melalui saluran outlet. Untuk memudahkan pembuangan tersebut air tetap

dialirkan sedikit untuk membantu menyeret lumpur keluar dari kolam tersebut.

Apabila lumpur tersebut tidak dibuang maka dapat mengganggu pertumbuhan

serta perkembangan benih karena mengandung banyak amoniak. Disamping itu

juga dapat menumbuhkan lumut benang yang sangat merugikan serta

menyusahkan dalam pemanenan. Bila lumut benang tersebut banyak, tak sedikit

benih yang terperangkap dan akhirnya mati.

g. Penjemuran

Penjemuran dilakukan agar dapat menguapkan gas-gas berbahaya serta

memutus siklus hidup patogen yang dapat merugikan proses pemeliharaan.

Menjemur kolam yang telah dikeringkan dilakukan selama kurang lebih 3 hari

sampai tanah dasar kolam belah-belah dan kering.

h. Perbaikan Kolam

Perbaikan kolam dilakukan bersamaan dengan pembuangan lumpur. Hal yang

harus diperhatikan adalah kerusakan-kerusakan pada fasilitas utama kolam seperti

saluran pemasukan air, saluran pengeluaran air, pematang serta kebocoran-

kebocoran yang ditimbulkan oleh lubang hewan air lainnya (kepiting, dsb).

Perbaikan tersebut dilakukan agar kolam dapat digunakan lagi secara optimal

pada periode pemeliharaan selanjutnya.

i. Pemupukan

Pupuk organik yang digunakan di BBI Ciparay yaitu pupuk postal yang

berupa kotoran ayam potong. Pupuk tersebut sudah dapat dipesan secara langsung

dari peternak-peternak ayam terdekat. Pupuk ini dapat mempersubur kolam

dengan menumbuhkan banyak kutu air serta mahkluk-makhluk renik lainnya yang

bermanfaat bagi anakan ikan mas. Setelah 3 - 5 hari air akan menghijau dan kaya

akan fhytoplankton serta zooplankton yang dapat dijadikan pakan alami larva.

Teknologi ini juga dikenal sebagai teknologi green water. Fhytoplankton ini

Page 22: Setengah.docx

selain sebagai pakan alami juga sebagai pemasok oksigen di siang hari melalui

proses fotosintesis. Meskipun pada malam hari fhytoplankton ini menyerap

oksigen, namun masih dalam batas aman bagi benih.

Pupuk disebar secara merata di permukaan air, tapi usahakan jangan sampai

kena telur karena telur berpotensi busuk dan tidak menetas. Pupuk kotoran ayam

diberi dosis seperlunya, biasanya untuk 1 kolam yang berukuran 24 x 20 m diberi

pupuk postal sebanyak 1 karung.

Gambar. Pupuk Postal (Kotoran Ayam Potong)

(Sumber: Dokumentasi pribadi)

j. Pengisian air

Air kolam diisi dengan air yang disalurkan dari irigasi sampai dengan tiga

perempatnya. Pada kegiatan PKL ini, pengisian dilakukan secara pararel yang

berarti disalurkan dari satu kolam ke kolam yang lainnya dan harus melewati

kolam yang lainnya dahulu. Pada inlet pertama saluran antara air irigasi dan

kolam sebaiknya dipasang penyaring berupa waring dengan tujuan agar ikan lain

yang bersifat predator tidak masuk ke kolam pemeliharaan.

3.1.9.Pemijahan

Pemijahan ikan nila nirwana di BBI Ciparay meliputi beberapa hal, yaitu

seleksi induk, persiapan tempat serta penebaran indukan. Di BBI Ciparay ini

pemijahan ikan nila nirwana dilakukan secara alami dan hanya mendapatkan

bantuan manusia pada saat sortir dan pemindahan indukan. Di BBI Ciparay

Page 23: Setengah.docx

jumlah ikan yang akan dipijahkan dihitung per paket. Satu paket berjumlah 400

ekor ikan nila dan terdiri dari 100 ekor ikan jantan dan 300 ekor ikan nila.

e. Pemilihan Induk

Indukan ikan Nila Nirwana di BBI Ciparay ditempatkan di kolam air deras

yang berada di Cikonyal dan di kolam resting indukan yang berada di BBI.

Ciri-ciri induk jantan dan induk betina unggul yang sudah matang untuk dipijah

adalah sebagai berikut :

Induk ikan mas betina yang dapat dipijahkan berumur antara 1,5 - 3 tahun

dengan bobot minimum 1,5 kg/ekor, sedangkan induk jantan berumur 6

bulan ke atas dengan bobot minimum 0,5 kg/ekor.

Bentuk tubuh secara keseluruhan mulai dari mulut sampai ujung sirip ekor

mulus, sehat, sirip tidak cacat.

Kepala relatif kecil dibandingkan panjang badan.

Tubuh relatif besar sehingga mampu menghasilkan banyak telur.

Pangkal ekor kuat dan normal (pangkal ekor lebih panjang dibandingkan

tingginya), lebar dan tebal yang menggambarkan sifat yang kuat serta cepat

tumbuh.

Induk betina matang kelamin ditandai dengan gerakan lamban, perut

membesar atau buncit ke arah belakang, jika diraba terasa lunak, lubang

anus agak membengkak atau menonjol, dan bila perut diurut (striping)

perlahan ke arah anus akan keluar cairan kuning kemerahan.

Untuk induk jantan gerakannya lincah, badannya langsing, dan jika perut

diurut akan keluar cairan sperma berwarna putih seperti susu dari lubang

kelamin.

Gambar. Induk Betina Siap Pijah

(Sumber : )

f. Persiapan Tempat

Page 24: Setengah.docx

Tempat yang digunakan sebagai tempat pemijahan ikan nila nirwana yaitu

kolam tanah berukuran besar. Di BBI terdapat dua kolam yang biasa digunakan

sebagai tempat pemijahan ikan nila nirwana ini.

Pemijahan dilakukan dengan cara mencampurkan indukan jantan dan betina

yang telah diseleksi sebelumnya. Perbandingan indukan betina dan indukan jantan

yaitu 3 betina : 1 jantan. Pemijahan di BBI Ciparay dilakukan secara alami.

3.1.10. Penetasan

Penetasan meliputi beberapa hal, yaitu distribusi dan pemasangan,

pemantauan.

c. Distribusi dan Pemasangan

Kakaban yang sudah diambil didistribusikan ke kolam-kolam yang lain.

Banyaknya kakaban telur yang dipasang dihitung berdasarkan luasan kolam.

Untuk kolam berukuran 24 x 20 m diberi 20 kakaban. Dalam satu kakaban

terdapat kurang lebih 6000 telur.

Kakaban dipasang dengan memplotkan bambu kemudian ditaruh diatasnya

dan dijepit bambu. Selain itu plotan kakaban tersebut diberi beban dengan batang

pisang agar berada dipermukaan air dan terendam sempurna oleh air namun tetap

mendapat cahaya yang cukup. Menurut salah satu petani di BBI Ciparay, telur

menetas setelah 4 hari.

d. Pemantauan

Pemantauan harus dilakukan untuk pencatatan langkah-langkah budidaya.

Saat telur menetas, maka tanggal tersebut harus dicatat sebagai awal mula

perhitungan pemberian pakan. Bila larva sudah berusia 5 hari maka larva mulai

diberi pakan buatan berupa pellet tenggelam yang ditabur disekitar dinding kolam

yang landai.

Selain itu, pemantauan dilakukan bila saja ada kakaban yang tidak terendam

air selama masa inkubasi alami telur maka harus dibetulkan sesuai prosedur.

3.1.11. Pemeliharaan

Page 25: Setengah.docx

Pemeliharaan meliputi beberapa hal, yaitu pakan buatan, pengendalian hama

dan penyakit, dan nutrisi tambahan.

d. Pakan Buatan

Pemberian pakan dilakukan pada indukan ikan nila serta benih ikan nila.

Untuk pemberian pakan pada benih nila dilakukan apabila telur sudah menetas,

umumnya 5 hari atau seminggu dari usia penetasan larva harus sudah mulai diberi

pakan buatan berupa pellet. Pellet yang digunakan yaitu SPF 3 dengan kandungan

protein sebanyak 25 %, lemak 5 %, serat kasar 4,5 %, abu 13 %, dan kandungan

air 12 %. Pemberian pakan 1,5 – 5 % dari berat biomassa dengan frekuensi 3-4

kali per hari. Pemberian pakan pada benih ikan nila nirwana di BBI Ciparay

dilakukan sebanyak 3 kali sehari yaitu pada pukul 08.00, pukul 12.00, dan pukul

16.00 WIB. Pellet yang dipakai berupa pellet yang tenggelam di dasar kolam.

Pakan buatan yang digunakan untuk benih dan indukan sama jenisnya, namun

pakan untuk benih (larva) di BBI Ciparay adalah pakan yang telah digiling

sehingga pakan tersebut berbetuk tepung.

Pellet tersebut harus dicampur terlebih dahulu dengan air agar pakan

tersebut hancur. Kemudian pellet ditebar secara merata mengitari keseluruhan

dinding kolam yang landai. Dinding kolam sengaja dibuat landai agar pakan yang

ditebar bisa stabil.

Pellet diberikan secukupnya karena dalam pemberian pakan pada pembenihan

tidak menggunakan persentase bobot tubuh, namun dengan metode yang lain.

Metode tersebut adalah dengan menjamin pakan selalu tersedia di kolam. Setiap

hari harus dilakukan pengontrolan, bila pakan habis maka pellet harus ditebar

kembali disekitaran dinding kolam yang landai. Pemberian pakan terus diberikan

selama masa pemeliharaan. Bila keesokan paginya akan dipanen biasanya petani

menghentikan pemberian pakannya satu hari sebelum panen, agar saat packing

ikan tidak mencemari lingkungan dengan fesesnya sendiri.

e. Pengendalian Hama dan Penyakit

Di BBI Ciparay, pengendalian penyakit terhadap ikan mas menggunakan

bawang putih atau kunyit. Bawang putih atau kuyit tersebut harus diblender

Page 26: Setengah.docx

terlebih dahulu kemudian dicampurkan dengan pakan. Pemberian bawang putih

atau kunyit ini diberikan sebulan sekali pada tiap kolam. Biasanya penyakit yang

menyerang ikan mas yaitu penyakit herpes yang disebabkan oleh Aeromonas sp.

Selain menggunakan bawang putih atau kunyit, biasanya para petani

melakukan vaksin. Istilah vaksin yang sering digunakan oleh para petani di BBI

Ciparay ini bukan dilakukan dengan cara menyuntikan sesuatu ke ikan mas, tetapi

dengan menggunakan kuning telur bebek yang sudah matang dan dicampur

dengan air yang nantinya ditebar di sekeliling kolam. Penggunaan kuning telur

sebanyak 2 butir kuning telur per kolam. Vaksin ini diberikan pada saat 3 hari

setelah telur menetas.

f. Nutrisi Tambahan

Nutrisi tambahan dilakukan agar menambah daya tahan tubuh ikan tersebut.

Bila nutrisi ditambahkan, maka ikan akan memperoleh energi yang optimal dan

dapat tumbuh secara optimal juga. Nutrisi tersebut berupa kuning telur bebek

yang dicampur dengan air. Kuning telur bebek ini selain berfungsi sebagai daya

tahan tubuh, kuning telur dapat juga sebagai pengganti suplemen benih ikan

setelah menetas.

3.1.12. Panen Benih Ikan Nila

Panen adalah kegiatan yang paling ditunggu-tunggu oleh petani budidaya,

karena panen merupakan rangkaian akhir dalam budidaya ditingkat pembudidaya

itu sendiri. Panen benih ikan nila yang dilakukan di BBI Ciparay masih

menggunakan cara tradisional yaitu menggunakan alat yang disebut anco. Panen

benih ikan nila ini dilakukan pada pagi hari sekitar pukul 07.00 WIB.

Page 27: Setengah.docx

Gambar. Alat Tangkap Anco

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Rangkaian panen tersebut meliputi persiapan waring penampungan

sementara, pengangkutan dari kolam panen ke waring dan perhitungan benih.

d. Persiapan Waring Penampungan Sementara

Penampungan (waring) sementara berfungsi untuk menampung ikan yang

dipanen di kolam sebelum diangkut untuk dipindahkan ke kolam benih atau dibeli

oleh pembeli benih ikan nila. Waring ini dipasang dengan menancapkan 4 buah

bambu di kolam yang masih berisi air dan bukan sedang keadaan panen, tali yang

berada di setiap sudut diikat dengan kuat. Waring dibenam ke dalam air sampai ¾

bagian tingginya.

e. Pengangkutan dari Kolam Panen ke Waring

Pengangkutan dilakukan dengan menggunakan ember. Ember diisi dengan

benih ikan yang diserok di kolam. Bila ember ini sudah terisi penuh, maka ikan

diangkut ke waring penampungan sementara. Penyerokan ikan serta pengangkutan

harus dilakukan dengan cepat dan ekstra hati-hati.

Page 28: Setengah.docx

Gambar. Pengangkutan Benih Ikan ke Waring menggunakan ember

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

f. Penghitungan Benih

Penghitungan (pengulakan) hasil dilakukan dengan satuan gelas ( 1/4 liter ).

Sebelum dilakukan pengulakan, ikan dibersihkan serta dipisahkan berdasarkan

ukurannya. Para petani ini memisahkan benih ikan berdasarkan ukuran dengan

menggunakan ayakan panglembangan diameter 100 cm atau ayakan penandean

diameter 5 cm.

Setelah ikan terpisah, selanjutnya dilakukan pengulakan (perhitungan hasil

panen) dengan menggunakan gelas bervolume 250 ml. Ikan disaring terlebih

dahulu sebelum ditakar ke dalam gelas. Sebagai contoh petani di BBI Ciparay

dapat menghasilkan benih dengan rata-rata 30 - 50 gelas benih untuk kolam

berukuran 24 x 20 meter persegi sekali panen. Dengan 1 gelas benih berisi kurang

lebih 6000 ekor. Penghitungan benih biasanya dengan menggunakan sendok.

Gambar. Perhitungan Benih Ikan Mas

(Sumber : )

3.1.13. Pasca Panen

Pasca panen merupakan kegiatan penanganan hasil panen dengan teknologi

dan metode yang memiliki ciri khas sendiri. Biasanya pasca panen dapat

dilakukan oleh para tengkulak maupun produsen pengolahan makanan dengan

Page 29: Setengah.docx

bahan baku tersebut. Untuk pembenihan, biasanya ikan dipelihara lebih lanjut

untuk masuk proses pembesaran. Benih ikan yang dihasilkan oleh para petani di

BBI Ciparay ini biasanya akan menjadi benih pembesaran atau akan dijual ke

produsen. Benih tersebut dijual dari petani dengan ukuran + 1 s.d. 2 cm panjang

total ikan.

Teknologi pasca panen yang dilakukan oleh pengepul atau bandar terdiri

dari packing dan transportasi.

c. Packing

Packing adalah proses pengemasan benih untuk proses pengiriman barang.

Caranya cukup mudah hanya mempersiapkan karet gelang, plastik bag ukuran +

80 x 45 cm serta oksigen murni.

Langkahnya adalah plastik tadi diikat salah satu ujungnya dengan kuat

dengan menggunakan karet, lalu isi plastik dengan air + 10 liter air jernih, lalu isi

dengan benih ikan dengan kepadatan kurang lebih 2 liter benih/pack, kosongkan

sisa ruang plastik dari udara, lalu isi dengan oksigen murni dari tabung serta ikat

ujung plastik dengan kuat. Ujung plastik yang bagian dasar diikat kemudian posisi

dibalik ke dalam.

Gambar. Packing Ikan Mas

(Sumber : )

d. Transportasi

Transportasi dilakukan secara tertutup karena dalam kemasan hanya ada

oksigen murni agar ikan dapat bertahan lama dengan Survival Rate (tingkat

kelangsungan hidup) yang tinggi. Transportasi dilakukan dengan mobil bak

terbuka yang sudah dirancang sedemikian rupa. Plastik-plastik tadi disusun

sedemikian rupa di dalam bak dan bagian atas mobil diberi pelindung dari

sengatan matahari dengan terpal.

Gambar. Transportasi Ikan Mas ke produsen

(Sumber:

Page 30: Setengah.docx

3.3 Ikan Lele Sangkuriang (Clarias sp.)

Menurut Anonimus (2005) secara umum morfologi ikan lele sangkuriang

tidak memiliki banyak perbedaan dengan lele dumbo yang selama ini banyak

dibudidayakan. Hal tersebut dikarenakan lele sangkuriang sendiri merupakan hasil

silang dari induk lele dumbo. Tubuh ikan lele sangkuriang mempunyai bentuk

tubuh memanjang, berkulit licin, berlendir, dan tidak bersisik. Bentuk kepala

menggepeng (depress), dengan mulut yang relatif lebar, mempunyai empat pasang

sungut. Lele Sangkuriang memiliki tiga sirip tunggal, yakni sirip punggung, sirip

ekor, dan sirip dubur. Sementara itu, sirip yang yang berpasangan ada dua yakni

sirip dada dan sirip perut. Pada sirip dada (pina thoracalis) dijumpai sepasang patil

atau duri keras yang dapat digunakan untuk mempertahankan diri dan kadang-

kadang dapat dipakai untuk berjalan dipermukaan tanah atau pematang. Pada

bagian atas ruangan rongga insang terdapat alat pernapasan tambahan (organ

arborescent), bentuknya seperti batang pohon yang penuh dengan kapiler-kapiler

darah.

 

Gambar. Ikan lele sangkuriang (Clarias sp.)

Lele Sangkuriang merupakan hasil perbaikan genetik melalui cara silang

balik (back cross) antara induk betina generasi kedua (F2) dengan induk jantan

generasi keenam (F6).Kemudian menghasilkan jantan dan betina F2-6. Jantan F2-

6 selanjutnya dikawinkan dengan betina generasi kedua (F2) sehingga

menghasilkan lele sangkuriang. Meskipun induk awal lele sangkuriang berasal

dari ikan lele dumbo, antara keduanya tetap memiliki perbedaan. Lele

sangkuriang merupakan hasil perbaikan genetika lele dumbo melalui silang balik

(backcross).

Habitat ikan lele sangkuriang dapat hidup di lingkungan yang kualitas airnya

sangat jelek. Kualitas air yang baik untuk pertumbuhan yaitu kandungan O2 6

ppm, CO2 kurang dari 12 ppm, suhu (24 – 26) o C, pH (6 – 7), NH3 kurang dari 1

ppm dan daya tembus matahari ke dalam air maksimum 30 cm (Lukito, 2002).

Page 31: Setengah.docx

Tingkah laku Ikan lele dikenal aktif pada malam hari (nokturnal). Pada siang

hari, ikan lele lebih suka berdiam didalam lubang atau tempat yang tenang dan

aliran air tidak terlalu deras. Ikan lele mempunyai kebiasaan mengaduk-aduk

lumpur dasar untuk mencari binatang-binatang kecil (bentos) yang terletak di

dasar perairan (Simanjutak, 1989 ).

3.1.1 Persiapan Kolam Pemijahan Lele SangkuriangKolam pemijahan ikan lele sangkuriang merupakan tempat pertemuan

antara induk jantan dan induk betina. Oleh karena itu kolam pemijahan harus

dipersiapkan terlebih dahulu agar lele sangkuriang bisa berpijah tanpa kesulitan.

Adapun kolam yang dipakai untuk pemijahan adalah kolam semen dengan ukuran

4 x 4 x 1 m.

Gambar. Kolam Semen

Untuk mempersiapkan tempat pemijahan, hal pertama yang dilakukan

adalah membersihkan kolam dengan menggunakan peralatan seperti sikat, sapu

lidi, sabut, dan ember plastic. Untuk persiapan kolam ini dilakukan dalam jangka

waktu 4 hari, dimulai dari pembuangan air sisa, pembersihan kolam, serta

pengeringan kolam hingga kolam siap digunakan untuk proses pemijahan.

Selanjutnya mencuci kakaban, yaitu alat yang terbuat dari bambu dan ijuk

yang berfungsi sebagai tempat menempelnya telur.Pencucian kakaban dilakukan

pada pagi hari, dengan tujuan agar bisa dijemur pada siang harinya. Kakaban

dicuci menggunakan selang, dan harus sampai bersih agar tidak ada sisa telur

atau hama yang berasal dari pemijahan sebelumnya. Setelah selesai dicuci,

Page 32: Setengah.docx

kakaban dijemur di bawah sinar matahari. Penjemuran tersebut bertujuan untuk

menimbulkan bau kering yang bercampur basah pada saat kakaban dimasukkan ke

dalam air. Hal ini dimaksudkan agar menyerupai bau tanah kering yang disiram

air hujan karena pada habitatnya, ikan lele sangkuriang biasa memijah di musim

penghujan sehingga perlakuan ini diharapkan dapat merangsang lele sangkuriang

untuk memijah.

Pemeliharaan Induk

Faktor penting dalam pembenihan ikan lele sangkuriang yaitu kualitas induk

yang akan dipijahkan. Kualitas induk yang baik dapat dilihat dari postur tubuh

yang proporsional, tidak ada cacat dan luka pada tubuh ikan, serta gerakan ikan

yang lincah.

Menurut Prihartono dkk (2000), dalam pembenihan ikan lele sangkuriang,

induk merupakan sarana produksi paling penting. Oleh karena itu, agar hasil

pembenihan memuaskan, induk yang digunakan harus unggul. Untuk

mendapatkan induk yang unggul, perlu dilakukan pemeliharaan induk secara

khusus. Selama pemeliharaan padat tebar induk perlu diperhatikan karena akan

berpengaruh pada pertumbuhan dan tingkat stress ikan. Induk ikan lele

sangkuriang dipelihara dalam kolam atau bak berukuran (3×4) m2 dengan padat

tebar 5 kg/m2.

3.1.2 PemijahanUntuk menentukan ikan lele sangkuriang sudah siap pijah dapat ditentukan

dari beberapa faktor, yakni umur induk betina lele sangkuriang siap dipijahkan

berumur > 1 tahun, massa (0,7 – 1) kg dengan panjang standar (25 – 30) cm,

sedangkan induk jantan antara lain yaitu berumur > 1 tahun, massa (0,5 – 0,75)

kg, dengan panjang standar (30 – 35) cm.

Induk betina yang sudah matang gonad, secara fisik ditandai dengan perut

yang membesar dan lembek, tonjolan alat kelamin membulat dengan warna merah

keungu-unguan dan tampak membesar, bila dilihat secara kasat mata warna telur

terlihat hijau tua bening atau coklat kehijau-hijauan, tulang kepala agak

Page 33: Setengah.docx

meruncing, gerakannya lamban. Sedangkan induk jantan ditandai dengan warna

tubuh yang lebih mencolok dari betina yaitu terlihat kemerah-merahan pada

bagian sirip punggung (dorsal), dengan bentuk genital yang meruncing dan

memanjang melebihi ujung sirip anal yang letaknya berdekatan dengan anus,

tulang kepala lebih mendatar (pipih) dibanding induk betina, perut tetap ramping

dan gerakannya yang lincah. Jika diurut secara perlahan pada bagian kelaminnya,

akan mengeluarkan cairan putih susu yang kental, cairan itulah yang dinamakan

sperma.

Pemijahan lele sangkuriang dapat dilakukan dengan 3 metode yaitu alami,

semi buatan, dan buatan. Namun yang kami praktekkan hanya pemijahan alami

saja.

Pada pemijahan alami, prinsip dasarnya yaitu memasangkan induk jantan

dan induk betina yang sudah matang gonad untuk memijah.Saat ini masih banyak

pembudidaya yang melakukan pemijahan alami karena dianggap lebih aman dan

tidak memaksakan indukan untuk mengeluarkan telurnya. Jika induk ini telah siap

memijah maka setelah induk jantan dan betina disatukan, diharapkan akan terjadi

pemijahan (Pusat Penyuluhan Kelautan dan Perikanan, 2011).

Pemijahan ikan lele sangkuriang di BBI Ciparay meliputi beberapa hal,

yaitu seleksi induk, persiapan tempat serta penebaran indukan

3.1.2 Seleksi IndukSeleksi induk sangatlah diperlukan agar tingkat keberhasilan pemijahan

semakin tinggi. Dalam menyeleksi induk yang akan dipijahkan, perlu diketahui

ciri-ciri induk ikan lele sangkuriang yang sudah matang gonad dan siap pijah.

Lele sangkuriang sangkuriang mulai dapat dijadikan induk pada umur 8–9

bulan dengan bobot minimal 500 gram. Telur akan menetas dalam tempo 24 jam

setelah memijah (Suyanto, 1999). Tanda-tanda induk jantan yang telah siap

memijah diantaranya alat kelamin tampak jelas (meruncing), perutnya tampak

ramping, jika perut diurut akan keluar spermanya, tulang kepala agak mendatar

dibanding dengan betinanya, jika warna dasar badannya hitam (gelap), warna itu

menjadi lebih gelap lagi dari biasanya. Sedangkan untuk induk betina alat

kelaminnya bentuknya bulat dan kemerahan, lubangnya agak membesar, tulang

Page 34: Setengah.docx

kepala agak cembung, gerakannya lamban, warna badannya lebih cerah dari

biasanya (Prihartono, dkk, 2000).

Gambar . Induk Jantan Gambar . Induk Betina

Ciri Ikan Jantan dan Ikan Betina Siap Pijah

Jantan Betina

Bentuk tubuh proposional Kondisi fisik sehat, tidak

cacat Alat urogenital berwarna

kemerahan di bagian ujung Gerakan agresif

Bentuk tubuh proposional Kondisi fisik sehat, tidak

cacat Alat urogenital berwarna

merah kebiruan Perut membesar ke arah

urogenital Perut terasa lunak jika

diraba Apabila distripping akan

mengeluarkan telur atau cairan berwarna kuning

Ukuran diameter telur seragam, dengan warna telur kuning kehijauan transparan

Gerakan pasif

Setelah induk diseleksi, kemudian induk dipindahkan ke kolam pemijahan

yang telah di isi air dengan tinggi 30cm dari permukaan kolam. Pemindahan ini

Page 35: Setengah.docx

bertujuan untuk melakukan proses pemberokan, yakni untuk mengeluarkan sisa-

sisa makanan yang berada dalam pencernaannya. Selain itu pemberokan juga

berguna untuk mengurangi tingkat stress yang biasa terjadi pada ikan yang baru

ditangkap dan baru berpindah tempat. Kemudian dilakukan pemasangan kakaban

yang telah bersih dan kering untuk tempat telur hasil pemijahan.

3.3

3.4 Persiapan Kolam Pemeliharaan LarvaMenurut Blaxter dalam Sumantadinata (1983), penetasan telur dapat

disebabkan oleh gerakan telur, peningkatan suhu, intensitas cahaya atau

pengurangan tekanan oksigen.

Ikan lele sangkuriang termasuk ikan yang waktu penetasan telurnya cukup

cepat dibandingkan ikan lain. Waktu penetasan telur ikan lele sangkuriang adalah

1-2 hari setelah pemijahanpada suhu 25-30oC (Susanto, 1989). Oleh karena itu,

persiapan kolam pemeliharaan larva harus dilakukan sedini mungkin.

Berbeda dengan kolam pemijahan, kolam yang digunakan untuk

pemeliharaan larva adalah kolam terpal dengan ukuran 7 x 4 x 0.5 m. Untuk

mempersiapkan kolam pemeliharaan larva, hal pertama yang dilakukan adalah

membersihkan kolam terpal dengan menggunakan peralatan seperti sikat, sapu

lidi, sabut, dan ember plastic. Untuk persiapan kolam ini dilakukan dalam jangka

waktu 4 hari, dimulai dari pembuangan air sisa, pembersihan kolam, serta

pengeringan kolam hingga kolam terpal siap digunakan untuk proses

pemeliharaan larva.

Page 36: Setengah.docx

Gambar. Pembersihan Kolam Terpal

3.5 Penetasan TelurSetelah dilakukan proses pemijahan pada hari sebelumnya, kemudian

dilakukan pengecekkan kolam pemijahan untuk mengetahui proses pemijahan

berlangsung atau tidak. Tanda terjadinya pemijahan yaitu terdapat telur yang

menempel di kakaban, dimana jika telur yang menempel berwarna transparan

berarti telur tersebut berhasil dibuahi.

3.6 Pemeliharaan3.6.1 Pemberian Pakan Larva

Larva yang baru saja keluar dari telur masih memiliki kandungan kuning

telur sebagai makanan (yolk), maka larva belum perlu diberi makan. Kandungan

kuning telur pada ikan lele sangkuriang bertahan kurang lebih 3 hari setelah

penetasan. Namun sebagai tambahan nutrisi dapat diberikan kuning telur bebek

yang telah dihancurkan dan dicampur dengan air hingga hari ke 5. Pada hari ke-6

larva lele sangkuriang sudah dapat diberi pakan berupa cacing sutera (Tubifex sp.).

Untuk memberikan cacing sutera pada larva, pertama cacing dicuci menggunakan

air mengalir hingga bersih dari lendir dan kotoran. Setelah itu cacing dicincang

sampai halus menggunakan pisau. Jika sudah halus, cacing dicuci kembali dengan

air mengalir untuk menghilangkan darah dan kotoran yang tersisa. Kemudian

pencucian diulang menggunakan air tandon agar cacing mengendap di dasar.

Page 37: Setengah.docx

Setelah itu air tandon ditambahkan kembali dan cincangan cacing diberikan

kepada larva dengan menebarnya secara merata.

Gambar. Pembersihan Cacing Sutera

Pakan diberikan dua kali sehari, yaitu pada pagi hari dan sore hari.

Pemberian cacing cincang dapat dihentikan setelah larva berumur lebih dari 1

minggu karena larva dianggap sudah cukup besar dan mampu memakan cacing

sutera secara utuh. Cacing sutera diberikan dalam bentuk gumpalan dan

pemberiannya tetap disebar untuk menghindari terjadinya perebutan makanan.

Pakan cacing dapat terus diberikan hingga larva berumur kurang lebih 2 minggu

dan memasuki tahap pendederan 1.

3.6.2 Pemberian Pakan Induk

Untuk pemberian pakan pada lele tidak jauh beda dengan

pemberian pakan pada ikan ikan lain yaitu untuk penggunaan pelet

haruslah disesuaikan dengan usia dan besaran mulut lele itu sendiri.

Pemberian pakan pada induk lele sangkuriang dilakukan pada pagi hari dan

sore hari, sebanyak 5% dari total biomassa yang ada di kolam. Adapun rumus

total biomassa adalah:

Total biomassa = Berat Ikan x Jumlah Ikan

Dengan total biomassa ikan betina:

= 800 gr x 177

= 141600

Dan dosis pemberian pakan ikan betina:

= 141600 x 5%

= 7060 gr

= 7,06 kg

Sedangkan total biomassa ikan jantan:

= 1000 gr x 110

= 110000 gr

Page 38: Setengah.docx

Dan dosis pemberian pakan ikan jantan:

= 110000 x 5%

= 5500 gr

= 5.5 kg

Pakan yang diberikan terhadap induk lele sangkuriang menggunakan pakan

terapung PF-800 dengan kandungan protein sebesar >30%. Selain itu dapat

diberikan pakan tambahan berupa keong mas, bekicot, ikan rucah, dan lain-lain

dengan tujuan untuk mempercepat proses kematangan gonad.

3.5.2 Pengukuran Pertumbuhan

DAFTAR PUSTAKA

http://migroplus.com/brosur/Budidaya%20ikan%20mas.pdf .

http://www.warintek.ristek.go.id/perikanan/air%20tawar/mas.pdf .

pustaka.litbang.deptan.go.id/publikasi/p3232045.pdf

http://anguillaroura.blogspot.com/2009/02/pembenihan-ikan-mas-strain-

majalaya.html

Page 39: Setengah.docx

http://teknologi--tepat-guna.blogspot.com/2013/04/teknik-budidaya-ikan-

mas.html

BAB IVKESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

4.2. Saran

DAFTAR PUSTAKA

http://migroplus.com/brosur/Budidaya%20ikan%20mas.pdf .

http://www.warintek.ristek.go.id/perikanan/air%20tawar/mas.pdf .

pustaka.litbang.deptan.go.id/publikasi/p3232045.pdf

http://anguillaroura.blogspot.com/2009/02/pembenihan-ikan-mas-strain-

majalaya.html

http://teknologi--tepat-guna.blogspot.com/2013/04/teknik-budidaya-ikan-

mas.html

LAMPIRAN