seminar kdm mobilisasi stroke rsud fyan

Upload: arfyan-andy-prasetyo

Post on 02-Mar-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 Seminar Kdm Mobilisasi Stroke Rsud Fyan

    1/32

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Stroke merupakan masalah neurologik primer di AS dan di dunia saat ini.

    Meskipun upaya pencegahan telah menimbulkan penurunan pada insiden

    dalam beberapa tahun terakhir, namun stroke masih menjadi penyebab

    kematian ketiga setelah penyakit jantung dan cancer.

    Di Indonesia jumlah penderita stroke dari tahun ke tahun terus meningkat.

    Stroke di Indonesia merupakan penyebab kematian ke tiga setelah penyakit

    infeksi dan jantung koroner (Mangoenprasodjo, 2!".

    #angguan peredaran darah di otak adalah gangguan fungsi syaraf yang

    disebabkan gangguan aliran darah dalam otak yang dapat timbul secara

    mendadak ( dalam beberapa detik " atau secara cepat ( dalam beberapa jam "

    dengan gejala atau tanda yang sesuai dengan daerah yang terganggu

    ( $arsono, %&&', hal. ' ". )arena sifatnya yang dapat timbul secara

    mendadak dan cepat, dan dapat menimbulkan gejala yang bisa bersifat

    sementara, progresif dan menetap, maka diperlukan suatu tindakan yang

    tepat, serius dan terpadu dalam penanganannya sehingga diharapkan

    didapatkan hasil yang optimal dari kondisi klien.

    Asuhan kepera*atan yang cepat dan tepat pada klien stroke, akan ikut

    menentukan keberhasilan penangan klien dengan stroke sehingga kecacatan

    bahkan kematian yang mungkin dapat timbul dapat diminimalkan.

    B. Tujuan penulisan

    1. Tujuan Umum

  • 7/26/2019 Seminar Kdm Mobilisasi Stroke Rsud Fyan

    2/32

    Mahasis*a mampu melakukan asuhan kepera*atan pasien dengan stroke

    hemorragic, dengan mengaplikasikan teori yang ada ke dalam asuhan

    kepera*atan yang sesungguhnya dengan gangguan kebutuhan Mobilitas

    fisik, latihan dan aktifitas.

    2. Tujuan Khusus

    a". Dapat melakukan pengkajian kepera*atan terhadap klien dengan stroke

    hemorragic.

    b".Dapat membuat analisa data kepera*atan klien dengan stroke

    hemorragic dan memprioritaskannya, sesuai dengan teori yang ada

    c".Dapat membuat inter+ensi kepera*atan kepada klien dengan stroke

    hemorragic

    d".Dapat melakukan tindakan kepera*atan benar dalam memberikan

    asuhan kepera*atan klien dengan stroke hemorragic.

    e".Dapat melakukan e+aluasi kepera*atan terhadap tindakan kepera*atan

    yang telah dilakukan dalam melaksanakan asuhan kepera*atan klien

    dengan stroke hemorragic.

    . !et"#e penulisan

    Metode penulisan yang kami buat dengan menggunakan studi kasus klinik dan

    mengambil referensi dari beberapa buku.

    D. $istematika Penulisan

    Sistematika penulisan terdiri dari )ata engantar, Daftar isi, -ab I

    endahuluan yang terdiri dari /atar belakang Masalah, 0ujuan penulisan,

    Metode enulisan dan Sistematika penulisan. -ab II )onsep Dasar yang

    terdiri dari definisi, etiologi, patofisiologi, penatalaksanaan . engkajian,Diagnosa )epera*atan, Inter+ensi dan 1asional. -ab III 0injauan )asus,

    -A- I enutup yang terdiri dari )esimpulan dan Saran. Daftar ustaka.

    BAB II

    K%N$EP DA$A&

    LAP%&AN PENDAHULUAN $T&%KE HE!%&A'IK

  • 7/26/2019 Seminar Kdm Mobilisasi Stroke Rsud Fyan

    3/32

    A. PEN'E&TIAN

    Menurut 3$4 stroke adalah adanya tanda5tanda klinik yang berkembang

    cepat akibat gangguan fungsi otak fokal (global" dengan gejala5gejala yang

    berlangsung selama 26 jam atau lebih yang menyebabkan kematian tanpa

    adanya penyebab lain yang jelas selain +askular (Mutta7in, 28".

    Stroke hemoragik adalah stroke yang terjadi karena pembuluh darah di otak

    pecah sehingga timbul iskhemik dan hipoksia di hilir. enyebab stroke

    hemoragi antara lain hipertensi, pecahnya aneurisma, malformasi arteri

    +enosa. -iasanya kejadiannya saat melakukan akti+itas atau saat aktif, namun

    bisa juga terjadi saat istirahat. )esadaran pasien umumnya menurun (1ia

    Artiani, 2&".

    Stroke hemoragik adalah pembuluh darah otak yang pecah sehingga

    menghambat aliran darah yang normal dan darah merembes ke dalam suatu

    daerah di otak dan kemudian merusaknya (M. Adib, 2&".

    B. ETI%L%'I $T&%KE HE!%&A'IK

    enyebab perdarahan otak yang paling la9im terjadi%. Aneurisma -erry, biasanya defek kongenital.

    2. Aneurismafusiformis dari atherosklerosis. Atherosklerosis adalah

    mengerasnya pembuluh darah serta berkurangnya kelenturan atau

    elastisitas dinding pembuluh darah. Dinding arteri menjadi lemah dan

    terjadi aneurisma kemudian robek dan terjadi perdarahan

    :. Aneurisma myocotik dari +askulitis nekrose dan emboli septis.

    6. Malformasi arterio+enous, adalah pembuluh darah yang mempunyai

    bentuk abnormal, terjadi hubungan persambungan pembuluh darah arteri,

    sehingga darah arteri langsung masuk +ena, menyebabkan mudah pecah

    dan menimbulkan perdarahan otak.

    !. 1uptur arteriol serebral, akibat hipertensi yang menimbulkan penebalan

    dan degenerasi pembuluh darah.

    ;aktor resiko pada stroke adalah

    %. $ipertensi

    2. enyakit kardio+askuler arteria koronaria, gagal jantung

    kongestif, fibrilasi atrium, penyakit jantung kongestif"

    :. )olesterol tinggi, obesitas

    6. eningkatan hematokrit (resiko infark serebral"

  • 7/26/2019 Seminar Kdm Mobilisasi Stroke Rsud Fyan

    4/32

    !. Diabetes Melitus (berkaitan dengan aterogenesis terakselerasi"

    '. )ontrasepasi oral (khususnya dengan disertai hipertensi, merokok,

    dan kadar estrogen tinggi"

    . enyalahgunaan obat (kokain", rokok dan alkohol

    . PAT%(I$I%L%'I $T&%KE HE!%&A'IK

    %. erdarahan intra cerebral

    ecahnya pembuluh darah otak terutama karena hipertensi

    mengakibatkan darah masuk ke dalam jaringan otak, membentuk massa

    atau hematom yang menekan jaringan otak dan menimbulkan oedema di

    sekitar otak. eningkatan 0I) yang terjadi dengan cepat dapat

    mengakibatkan kematian yang mendadak karena herniasi otak.

    erdarahan intra cerebral sering dijumpai di daerah putamen, talamus,

    sub kortikal, nukleus kaudatus, pon, dan cerebellum. $ipertensi kronis

    mengakibatkan perubahan struktur dinding permbuluh darah berupa

    lipohyalinosis atau nekrosis fibrinoid.

    2. erdarahan sub arachnoidecahnya pembuluh darah karena aneurisma atau AM. Aneurisma

    paling sering didapat pada percabangan pembuluh darah besar di

    sirkulasi *illisi. AM dapat dijumpai pada jaringan otak dipermukaan

    pia meter dan +entrikel otak, ataupun didalam +entrikel otak dan ruang

    subarakhnoid. ecahnya arteri dan keluarnya darah keruang

    subarakhnoid mengakibatkan tarjadinya peningkatan 0I) yang

    mendadak, meregangnya struktur peka nyeri, sehinga timbul nyeri kepala

    hebat. Sering pula dijumpai kaku kuduk dan tanda5tanda rangsangan

    selaput otak lainnya. eningkatam 0I) yang mendadak juga

    mengakibatkan perdarahan subhialoid pada retina dan penurunan

    kesadaran. erdarahan subarakhnoid dapat mengakibatkan +asospasme

    pembuluh darah serebral. asospasme ini seringkali terjadi :5! hari

    setelah timbulnya perdarahan, mencapai puncaknya hari ke !5&, dan

    dapat menghilang setelah minggu ke 25!. 0imbulnya +asospasme diduga

    karena interaksi antara bahan5bahan yang berasal dari darah dan

  • 7/26/2019 Seminar Kdm Mobilisasi Stroke Rsud Fyan

    5/32

    dilepaskan kedalam cairan serebrospinalis dengan pembuluh arteri di

    ruang subarakhnoid. asospasme ini dapat mengakibatkan disfungsi otak

    global (nyeri kepala, penurunan kesadaran" maupun fokal (hemiparese,

    gangguan hemisensorik, afasia dan lain5lain". 4tak dapat berfungsi jika

    kebutuhan 42 dan glukosa otak dapat terpenuhi.

  • 7/26/2019 Seminar Kdm Mobilisasi Stroke Rsud Fyan

    6/32

    D. !ANI(E$TA$I KLINI$ $T&%KE HE!%&A'IK

    )emungkinan kecacatan yang berkaitan dengan stroke

  • 7/26/2019 Seminar Kdm Mobilisasi Stroke Rsud Fyan

    7/32

    %. Daerah a. serebri media

    a. $emiplegi kontralateral, sering disertai hemianestesi

    b. $emianopsi homonim kontralateralc. Afasi bila mengenai hemisfer dominan

    d. Apraksi bila mengenai hemisfer nondominan

    2. Daerah a. )arotis interna

    Serupa dengan bila mengenai a. Serebri media

    :. Daerah a. Serebri anterior

    a. $emiplegi (dan hemianestesi" kontralateral terutama di tungkai

    b. Incontinentia urinae

    c. Afasi atau apraksi tergantung hemisfer mana yang terkena

    6. Daerah a. osterior

    a. $emianopsi homonim kontralateral mungkin tanpa mengenai

    b. daerah makula karena daerah ini juga diperdarahi oleh a. Serebri

    media

    c. >yeri talamik sponta

    d. $emibalisme

    e. Aleksi bila mengenai hemisfer dominan

    !. Daerah +ertebrobasiler

    a. Sering fatal karena mengenai juga pusat5pusat +ital di batang otak

    b. $emiplegi alternans atau tetraplegi

    c. )elumpuhan pseudobulbar (disartri, disfagi, emosi labil"

    E. K%!PLIKA$I $T&%KE HE!%&A'IK

    Stroke hemoragik dapat menyebabkan

    %. Infark Serebri

    2. $idrosephalus yang sebagian kecil menjadi hidrosephalus normotensif

    :. ;istula caroticoca+ernosum

    6.

  • 7/26/2019 Seminar Kdm Mobilisasi Stroke Rsud Fyan

    8/32

    dengan mengontrol ? memperbaiki disritmia (irama dan frekuensi"

    serta tekanan darah.

    2. Mengendalikan hipertensi dan menurunkan 0I)

    Dengan meninggikan kepala %!5: menghindari fle@i dan rotasi kepala

    yang berlebihan, pemberian de@amethason.

    :. engobatan

    a. Anti koagulan $eparin untuk menurunkan kecederungan

    perdarahan pada fase akut.

    b. 4bat anti trombotik emberian ini diharapkan mencegah peristi*a

    trombolitik?emobolik.

    c. Diuretika untuk menurunkan edema serebral

    6. enatalaksanaan embedahan

  • 7/26/2019 Seminar Kdm Mobilisasi Stroke Rsud Fyan

    9/32

    %. Mobilitas seseorang dipengaruhi oleh latar belakang budaya, nilai5nilai

    yang dianut, serta lingkungan tempat ia tinggal (masyarakat".

    2. )etidakmampuan

    )elemahan fisik dan mental akan menghalangi seseorang untuk

    melakukan akti+itas hidup sehari5hari. Secara umum ketidakmampuan

    dibagi menjadi dua yaitu

    a. )etidakmampuan primer yaitu disebabkan oleh penyakit atau

    trauma (misalnya paralisis akibat gangguan atau cedera pada

    medula spinalis".

    b. )etidakmampuan sekunder yaitu terjadi akibat dampak dari

    ketidakmampuan primer (misalnya kelemahan otot dan tirah

    baring". enyakit5penyakit tertentu dan kondisi cedera akan

    berpengaruh terhadap mobilitas.

    :. 0ingkat energi

  • 7/26/2019 Seminar Kdm Mobilisasi Stroke Rsud Fyan

    10/32

    Dalam mobilisasi terdapat tiga rentang gerak yaitu

    a. 1entang gerak pasif

    1entang gerak pasif ini berguna untuk menjaga kelenturan otot5otot

    dan persendian dengan menggerakkan otot orang lain secara pasif

    misalnya pera*at mengangkat dan menggerakkan kaki pasien.

    b. 1entang gerak aktif

    $al ini untuk melatih kelenturan dan kekuatan otot serta sendi dengan

    cara menggunakan otot5ototnya secara aktif misalnya berbaring pasien

    menggerakkan kakinya.

    c. 1entang gerak fungsional

    d. -erguna untuk memperkuat otot5otot dan sendi dengan melakukan

    aktifitas yang diperlukan (Barpenito, 2".

    D. Pat"-isi"l"gi

    Mobilisasi sangat dipengaruhi oleh sistem neuromuskular, meliputi sistem

    otot, skeletal, sendi, ligament, tendon, kartilago, dan saraf. 4tot skeletal

    mengatur gerakan tulang karena adanya kemampuan otot berkontraksi dan

    relaksasi yang bekerja sebagai sistem pengungkit. Ada dua tipe kontraksi

    otot, isotonik dan isometrk. ada kontraksi isotonik, peningkatan tekanan

    otot menyebabkan otot memendek. )ontraki isometrik menyebabkan

    penngkatan tekanan otot atau kerja otot tetapi tidak ada pemendekan atau

    gerakan aktif dari otot, misalnya menganjurkan klien untuk latihan

    kuadrisep. #erakan +olunter adalah kombinasi dari kontraksi isotonik dan

    isometrk. ostur dan gerakan otot merefleksikan kepribadian dan suasana

    hati seseorang dan tergantung pada ukuran skeletal dan perkembangan otot

    skeletal. )oordinasi dan pengaturan dari kelompok otot tergantung dari

    tonus otot dan akti+itas dari otot yang berla*anan, sinergis, dan otot yang

    mela*an gra+itasi. 0onus otot adalah suatu keadaan tegangan otot yang

    seimbang.

    E. Pengkajian Keperaatan

    %. Aspek biologis

    a. sia. ;aktor usia berpengaruh terhadap kemampuan melakukan

    aktifitas, terkait dengan kekuatan muskuloskeletal. $al yang perlu

  • 7/26/2019 Seminar Kdm Mobilisasi Stroke Rsud Fyan

    11/32

    dikaji diantaranya adalah postur tubuh yang sesuai dengan tahap

    pekembangan indi+idu.

    b. 1i*ayat kepera*atan. $al yang perlu dikaji diantaranya adalah

    ri*ayat adanya gangguan pada sistem muskuloskeletal,

    ketergantungan terhadap orang lain dalam melakukan akti+itas,

    jenis latihan atau olahraga yang sering dilakukan klien dan lain5

    lain.

    c. emeriksaan fisik, meliputi rentang gerak, kekuatan otot, sikap

    tubuh, dan dampak imobilisasi terhadap sistem tubuh.

    2. Aspek psikologis

    Aspek psikologis yang perlu dikaji di antaranya adalah bagaimana

    respons psikologis klien terhadap masalah gangguan akti+itas yang

    dialaminya, mekanisme koping yang digunakan klien dalam

    menghadapi gangguan akti+itas dan lain5lain.

    :. Aspek sosial kultural

    engkajian pada aspek sosial kultural ini dilakukan untuk

    mengidentifikasi dampak yang terjadi akibat gangguan aktifitas yang

    dialami klien terhadap kehidupan sosialnya, misalnya bagaimana

    pengaruhnya terhadap pekerjaan, peran diri baik dirumah, kantor

    maupun sosial dan lain5lain.

    6. Aspek spiritual

    $al yang perlu dikaji pada aspek ini adalah bagaimana keyakinan dan

    nilai yang dianut klien dengan kondisi kesehatan yang dialaminya

    sekarang, seperti apakah klien menunjukan keputusasaannyaC

    -agaimana pelaksanaan ibadah klien dengan keterbatasan kemampuan

    fisiknyaC Dan lain5lain (Asmadi ,28"

    (. Diagn"sa Keperaatan

    %. Intoleransi akti+itas b?d kelemahan umum.

    2. #angguan mobilitas fisik b?d kerusakan sensori persepsi.

    :. Defisit pera*atan diri b?d kerusakan neuro+askuler.

  • 7/26/2019 Seminar Kdm Mobilisasi Stroke Rsud Fyan

    12/32

    '. Inter/ensi Keperaatan

    %. Intoleransiakti+itas ,erhu,ungan#engan )elemahanumum

    N

    "

    Diagn"saK

    eperaatan

    0NANDA

    TujuanKeperaatan

    0 N%

    &enanaTin#akan

    0NI

    Int"leransi

    akti/itas,e

    rhu,ungan

    #engan)el

    emahanumu

    m

    Setelah dilakukanAsuhankepera*at

    an selama . @ 26jam

    5 )lienmampumengidentifikasiaktif

    itasdansituasi yang

    menimbulkankecemasanyangberko

    nstribusipadaintoleransiaktifitas.

    5

    )lienmampuberpartisipasidalamakt

    ifitasfisiktanpadisertaipeningkatan

    0D, >, 11 danperubahan

  • 7/26/2019 Seminar Kdm Mobilisasi Stroke Rsud Fyan

    13/32

    5 /etakkanbenda5

    benda yang

    seringdigunakanpadat

    empat yang

    mudahdijangkau

    5 )elolaenergipadaklie

    ndenganpemenuhanke

    butuhanmakanan,

    cairan, kenyamanan ?

    digendonguntukmence

    gahtangisan yang

    menurunkanenergi.5 )aji pola istirahat

    klien dan adanya

    faktor yang

    menyebabkan

    kelelahan.

    Terapi Akti/itas

    5 -antu klien

    melakukan ambulasi

    yang dapat ditoleransi.

    5 1encanakan jad*al

    antara aktifitas dan

    istirahat.

    5 -antu dengan

    aktifitas fisik teratur

    misal ambulasi,

    berubah posisi,

    pera*atan personal,

    sesuai kebutuhan.

    5 Minimalkanan@ietasdan stress,

    danberikanistirahat

    yang adekuat

    5 )olaborasidenganme

    disuntukpemberianter

    api, sesuaiindikasi

  • 7/26/2019 Seminar Kdm Mobilisasi Stroke Rsud Fyan

    14/32

    2. 'angguan m",ilitas -isik ,erhu,ungan #engan 3 )erusakansensoripersepsi.

    N" Diagn"saKeperaat

    an

    0NANDA

    TujuanKeperaatan

    0 N%

    &enanaTin#akan

    0NI

    'angguan m",ilitas

    -isik ,erhu,ungan

    #engan 3 )erusakans

    ensoripersepsi.

    Setelah dilakukan

    asuhan kepera*atan

    selama ...@ 26 jam

    klien menunjukkan

    5 Mampu mandiri

    total

    5 Membutuhkan alat

    bantu

    5 Membutuhkan

    bantuan orang lain

    5 Membutuhkan

    bantuan orang lain

    dan alat

    5 0ergantung total

    Dalam hal

    5 enampilan posisi

    tubuh yang benar

    5 ergerakan sendidan otot

    5 Melakukan

    perpindahan?

    ambulasi miring

    kanan5kiri, berjalan,

    kursi roda

    Latihan Kekuatan

    5 Ajarkan dan berikan

    dorongan pada klien

    untuk

    melakukan program

    latihan secara rutin

    Latihan untuk

    am,ulasi5 Ajarkan teknik

    Ambulasi E

    perpindahan yang

    aman kepada klien

    dan keluarga.

    5 Sediakan alat bantu

    untuk klien seperti

    kruk, kursi roda, dan

    *alker

    5 -eri penguatan

    positif untuk berlatih

    mandiri dalam

    batasan yang aman.

    Latihan m",ilisasi

    #engan kursi r"#a

    5 Ajarkan pada klien

    E

    keluargatentang cara

    pemakaian kursi rodaE cara berpindah dari

    kursi roda ke tempat

    tidur atau sebaliknya.

    5 Dorong klien

    melakukan latihan

    untuk memperkuat

    anggota tubuh

    5 Ajarkan pada klien?

    keluarga tentang cara

    penggunaan kursi

  • 7/26/2019 Seminar Kdm Mobilisasi Stroke Rsud Fyan

    15/32

    roda

    Latihan

    Keseim,angan

    5 Ajarkan pada klien

    E keluargauntuk

    dapat mengatur

    posisi secara mandiri

    dan menjaga

    keseimbangan selama

    latihan ataupun

    dalam akti+itas sehari

    hari.Per,aikan P"sisi

    Tu,uh +ang Benar

    5 Ajarkan pada klien?

    keluargauntuk mem

    perhatikan postur

    tubuh yg benar untuk

    menghindari

    kelelahan, keram E

    cedera.

    5 )olaborasi ke ahli

    terapi fisik untuk

    program latihan.

    :. De-isitperaatan#iri ,erhu,ungan#engan)erusakanneuro+askuler

    N" Diagn"saKeper

    aatan

    0NANDA

    TujuanKeperaatan

    0 N%

    &enanaTin#akan

    0NI

    De-isitperaata

    n#iri ,erhu,un

    gan#engan)er

    usakanneuro+as

    kuler

    Setelahdilakukanasuhank

    epera*atanselama... @26

    jm

    )lienmampu

    5 Melakukan AD/

    mandiri mandi, hygiene

    mulut ,kuku, penis?+ul+a,

    rambut, berpakaian,

    toileting, makan5minum,

    ambulasi

    BantuanPeraatanDiri

    3 !an#i4 higienemulut4

    penil5/ul/a4 ram,ut4

    kulit

    5 )aji kebersihan kulit,

    kuku, rambut, gigi,

    mulut, perineal, anus

    5 -antu klien untuk

    mandi, ta*arkan

    pemakaian lotion,

  • 7/26/2019 Seminar Kdm Mobilisasi Stroke Rsud Fyan

    16/32

    5 Mandisendiriataudenga

    nbantuantanpakecemasan

    5 0erbebasdaribaubadand

    anmempertahankankulitu

    tuh

    5 Mempertahankankebers

    ihan area perinealdan

    anus.

    5 -erpakaiandanmelepas

    kanpakaiansendiri.

    5 Melakukan keramas,

    bersisir, bercukur,membersihkan kuku,

    berdandan

    5 Makandanminumsendir

    i,

    memintabantuanbilaperlu

    5 Mengosongkankandung

    kemihdan bo*el

    pera*atan kuku, rambut,

    gigi dan mulut, perineal

    dan anus, sesuai kondisi

    5 Anjurkankliendankeluar

    gauntukmelakukan oral

    hygiene

    sesudahmakandanbilaper

    lu

    5 )olaborasi dgn 0im

    Medis ? dokter gigi bila

    ada lesi, iritasi,

    kekeringan mukosamulut, dan gangguan

    integritas kulit.

    Bantuanperaatan#iri

    3 ,erpakaian

    5 )ajidandukungkemamp

    uanklienuntukberpakaian

    sendiri

    5 #antipakaiankliensetela

    h personal hygiene,

    danpakaikanpadaektremit

    as yang sakit?

    terbatasterlebihdahulu,

    #unakanpakaian yang

    longgar

    5 -erikan terapiuntukmen

    guranginyerisebelummel

    akukanakti+itasberpakaia

    nsesuaiindikasi

    Bantuanperaatan#iri3 !akan6minum

    5 )ajikemampuanklienun

    tukmakan

    mengunyahdanmenelanm

    akanan

    5 ;asilitasi alat bantu yg

    mudah digunakan klien

    5 Dampingi dan dorong

    keluarga untuk

    membantu klien saat

  • 7/26/2019 Seminar Kdm Mobilisasi Stroke Rsud Fyan

    17/32

    makan

    Bantuan Peraatan

    Diri3 T"ileting

    5 )aji kemampuan

    toileting defisit sensorik

    (inkontinensia",kognitif(

    menahan untuk toileting",

    fisik (kelemahan fungsi?

    akti+itas"

    5 Biptakan lingkungan

    yang aman(tersedia

    pegangan dinding?bel", nyaman dan jaga

    pri+asi selama toileting

    5 Ajarkan pada klien dan

    keluarga untuk

    melakukan toileting

    secara teratur

    BAB III

    LAP%&AN KA$U$

  • 7/26/2019 Seminar Kdm Mobilisasi Stroke Rsud Fyan

    18/32

    AS$A> )y. M S014)< $

    M4-I/ISASI ;ISI) DI1A># -IMA

    1SD )40A S#

    #)AFIA>

    0anggal masuk 2?&?2%! raktikan Arfyan Andy rasetyo

    1uang -ima >IM #:A%!6%

    >o. 1eg

    I#entitas

    >ama pasien >y. M

    mur tahun

    Fenis kelamin erempuan

    Suku? bangsa Fa*a? Indonesia

    Agama Islam

    endidikan

    ekerjaan Ibu 1umah 0angga

    Alamat Fatingaleh, Semarang

    Penanggung jaa, 3

    >ama 0n. S

    mur tahun

    $ubungan dg pasien Suami

  • 7/26/2019 Seminar Kdm Mobilisasi Stroke Rsud Fyan

    19/32

    Suku? bangsa Fa*a? Indonesia

    Agama Islam

    endidikan S/0A

    ekerjaan S*asta

    1i*ayat )esehatan

    %. )eluhan utamaasien sadar #BS %! (#SI4>A/ #41D4>

    %. ola persepsi dan pemeliharaan kesehatan

    asien mengatakan apabila salah satu dari anggota keluarga ada yang sakit, keluarga

    biasanya memeriksakan pada pelayanan kesehatan terdekat seperti puskesmas atau

    dokter terdekat.

    2. ola nutrisi dan metabolic

    asien mengatakan sebelum sakit pasien makan sehari : kali dengan % porsi habis,

    minum kurang lebih !5' gelas per hari, selama sakit makan pasien kurang lebih hanya

    habis setengah porsi, minum kurang lebih 2 botol besar a7ua per hari.

    :. ola eliminasi

    a.

  • 7/26/2019 Seminar Kdm Mobilisasi Stroke Rsud Fyan

    20/32

    asien mengatakan sebelum sakit pasien mengatakan -A) !5'@? hari dengan

    *arna kuning jernih, bau khas urin, selama sakit pasien -A) tidak teratur klien

    terpasang kateter.

    6. ola akti+itas dan latihan

    asien mengatakan sebelum sakit selalu melakukan akti+itas secara mandiri, seperti

    mandi, makan, dan berpakaian. Selama sakit klien mengatakan akti+itasnya harus

    dibantu keluarga.

    !. ola istirahat dan tidur

    asien mengatakan sebelum sakit tidur kurang lebih jam? hari, selama sakit tidur

    pasien terganggu, sebentar5sebentar bangun. asien mengatakan sebentar5sebentar

    bangun karena suasana 1S yang ramai dan gerah.

    '. ola hubungan dengan orang lainasien mengatakan mampu berkomunikasi dengan orang lain secara baik dan jelas,

    orang yang berpengaruh mera*at klien adalah anak5anaknya dan suaminya.

    . ersepsi diri dan konsep diri

    asien mengatakan sikap terhadap dirinya menerima kondisi sekarang, klien tetap

    bersyukur karena masih diberi umur panjang sampai sekarang, klien mempunyai

    harapan untuk sembuh.

    8. ola mekanisme koping

    asien mengatakan stresornya adalah penyakitnya, kemampuan mengendalikan stres

    dengan berdoHa, pasrah dan tetap berusaha untuk sembuh dari penyakitnya.

    &. ola nilai kepercayaan ? keyakinanasien mengatakan beragama islam dan selama dira*at di rumah sakit belum pernah

    sholat.

    engkajian ;isik

    %. )eadaan umum pasien tampak lemah

    2. 0ingkat kesadaran Bomposmetis #BS %! (adi &: @?menit

    6. )epala bentuk o+al, tidak ada luka

    a. 1ambut *arna hitam, jenis ikal

    b. Mata kemampuan penglihatan baik, tidak menggunakan alat bantu

    penglihatan, tidak ada secret

    c. $idung hidung bersih, tidak ada sekret, pasien menggunakan oksigen dengan

    kanul

    d. 0elinga kemampuan pendengaran baik, tidak ada sekret, tidak ada

    pembengkakan, pasien tidak menggunakan alat bantu pendengaran.

  • 7/26/2019 Seminar Kdm Mobilisasi Stroke Rsud Fyan

    21/32

    e. Mulut keadaan selaput mukosa lembab, mulut tampak bersih

    !. Dada

    Inspeksi -entuk simetris, pergerakan dada se*aktu bernafas simetris, adanya

    retraksi dinding dada saat bernafas

    alpasi tactil fremitus normal, ictus cordis ada di IB I5 sinistra..

    erkusi terdengar suara tympani.

    Auskultasi terdengar bunyi jantung I5 II.

    '. Abdomen

    -entuk perut simetris, tidak ditemukan adanya massa, tidak ditemukan distensi

    abdominal dan tidak ada pembesaran hepar dan bising usus normal.

    .

  • 7/26/2019 Seminar Kdm Mobilisasi Stroke Rsud Fyan

    22/32

    TD : **,$45 mm.g

    /adi : 012$menit

    3espirasi :

    452$menit

    Suu : 16 # C

    28?&?2%! 2 DS 5

    D4

    enampilan umum lemah

    )ekuatan otot ekstremitassuperior kaki ?!,

    ekstremitas inferior kaki

    ?!

    Indeks )A0J # (tidak

    mandiri untuk semua

    akti+itas sehari5hari"

    gangguan

    mobilitas fisik

    )erusakan

    neoromuskuler,p

    enurunan

    kekuatan otot

    DIA#>4SA )A )

  • 7/26/2019 Seminar Kdm Mobilisasi Stroke Rsud Fyan

    23/32

    Menunjukkan peningkatan

    tingkat kesadaran menjadi BM

    Menunjukkan tekanan darah

    dalam rentang normal (%2 K

    %6?' K & mm$g"

    0idak ada tanda5tanda

    peningkatan 0I)

    indikasi.

    28?&?2%! 2 Setelah dilakukan tindakan

    kepera*atan selama :@ jam

    diharapkan kerusakan mobilitas

    fisik dapat diminimalkan, dengan

    kriteria hasil

    )lien dapat duduk tanpa

    bantuan.

    )lien dapat makan dan minum

    secara mandiri.

    Mandiri

    %. )aji kemampuan

    fungsional?luasnya kerusakan a*al

    dan dengan cara yang teratur.

    2. /atih melakukan latihan rentang

    gerak aktif dan pasif pada semuaekstremitas.

    :. ertahankan kaki dalam posisi

    normal.

    6. Anjurkan pasien untuk membantu

    pergerakan dan latihan dengan

    menggunakan ekstremitas yang

    tidak sakit untuk

    menyokong?menggerakkan daerah

    tubuh yang mengalami kelemahan.

    !. Diobser+asi untuk tanda dan gejalayang mengindikasikan emboli paru

    atau kelebihan beban kerja jantung

    selama latihan, hal ini meliputi

    nafas pendek, nyeri dada, sianosis,

    dan peningkatan frekuensi nadi

    selama periode latihan.

    )olaborasi

    '. )onsultasikan dengan ahli

    fisioterapi.

    0I>DA)A> )o.DL 3aktu 0indakan 1espon pasien 0anda tangan

    % 28?&?2%! a. Memonitor tanda5tanda +ital

    b. ertahankan tirah baring

    S pasien

    mengatakan merasa

    nyaman

    4 0D 228?%6!

    mm$g, suhu :' c,

    nadi &: @?menit,

    11 6! @?menit

  • 7/26/2019 Seminar Kdm Mobilisasi Stroke Rsud Fyan

    24/32

    c. Memonitor keadaan neurologis

    S pasien

    mengatakan

    nyaman

    4 pasien tampak

    lemah, pasien

    tampak nyaman

    S

    4 kesadaran

    pasien

    composmetis #BS

    %!

  • 7/26/2019 Seminar Kdm Mobilisasi Stroke Rsud Fyan

    25/32

    lemah, pasien

    tampak nyaman

    S

    4 kesadaran

    pasien

    composmetis #BS

    %!

  • 7/26/2019 Seminar Kdm Mobilisasi Stroke Rsud Fyan

    26/32

    pasien

    composmetis #BS

    %!

  • 7/26/2019 Seminar Kdm Mobilisasi Stroke Rsud Fyan

    27/32

    5 kesadaran pasien composmetis #BS %!

  • 7/26/2019 Seminar Kdm Mobilisasi Stroke Rsud Fyan

    28/32

    kerusakan neoromuskuler, penurunan kekuatan otot, )erusakan komunikasi

    +erbal berhubungan dengan penurunan sirkulasi serebral.

    ada masalah kepera*atan tersebut, terdapat satu masalah yang harus

    dipecahkan, bunyi diagnosa yang sesuai dengan teori adalah kerusakan mobilitas

    fisik berhubungan dengan keterlibatan neuromuskuler, kelemahan,

    parestesia, flaksid/paralisis hipotonik (a*al", paralisis spastic (Doenges,

    2". 0ransmisi impuls dari central ke perifer terganggu sehingga terjadi

    kelemahan otot progresif.$al ini ditunjang dengan data yang ditemukan pada

    klien, kekuatan otot pada ekstrimitas bagian kanan. )lien tidak mampu

    beraktifitas secara mandiri, kelemahan pada ekstremitas bagian kanan.

    Diagnosa ini perlu ditegakkan karena dampak dari imobilitas fisik dapat

    mempengaruhi sistem tubuh lainnya diantaranya perubahan pada metabolisme

    tubuh, ketidaksiembangan cairan dan elektrolit, gangguan dalam kebutuhan

    nutrisi, gangguan fungsi gastrointestinal, perubahan sistem pernapasan,

    perubahan kardiovaskuler, perubahan sistem muskuloskeletal,

  • 7/26/2019 Seminar Kdm Mobilisasi Stroke Rsud Fyan

    29/32

    perubahan sistem integumen, perubahan eliminasi dan perubahan perilaku

    ($idayat, 28". Dampak yang sangat besar ini dapat dicegah atau diminimalisir

    jika gangguan pada mobilitas fisik klien dapat teratasi.

    Diagnosa ini penulis jadikan sebagai diagnosa utama dengan alasan sifat

    masalah berupa aktual. Menurut Maslo* mobilitas fisik merupakan kebutuhan

    fisiologis bagi kebutuhan dasar manusia. Dalam hal kega*atan kerusakan

    mobilitas fisik bukanlah yang mengancam ji*a, tergolong prioritas sedang tapi

    jika tidak ditangani maka berbagai masalah yang telah disebutkan sebelumnya

    dapat terjadi dan hanya akan memperburuk keadaan klien.

    3aktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah relatif lama,

    karena perlu koreksi dulu pada neurologi fokal yang akut dan disebabkan oleh

    perdarahan primer substansi otak yang terjadi secara spontan bukan oleh karena trauma

    kapitis. saha untuk mengatasi diagnosa kerusakan mobilitas fisik dibuat

    inter+ensi dengan tujuan klien mampu melaksanakan akti+itas fisik sesuai

    dengan kemampuannya. )riteria hasilnya adalah tidak terjadi kontraktur

    sendi, bertambahnya kekuatan otot, klien menunjukkan tindakan untuk

    meningkatkan mobilitas. 1encana kepera*atan meliputi monitor 00 dengan

    rasional mengetahui perkembangan kondisi klien. /akukan gerak pasif pada

    ekstremitas yang sakit dengan rasional akan kehilangan tonus dan kekuatannya

    bila tidak dilatih untuk digerakkan. )olaborasi dengan ahli fisioterapi untuk

    latihan fisik klien dengan rasional mempertahankan otot tonus. -erikan obat

    sesuai ad+is dokter dengan rasional membantu proses penyembuhan.

    BAB :

    PENUTUP

  • 7/26/2019 Seminar Kdm Mobilisasi Stroke Rsud Fyan

    30/32

    A. )

    0ingginya kasus stroke ini salah satunya dipicu oleh rendahnya kepedulian

    masyarakat dalam mengatasi berbagai faktor resiko yang dapat

    menimbulakan stroke. enyebab stroke adalah pecahnya (ruptur" pembuluh

    darah di otak dan atau terjadinya trombosis dan emboli. #umpalan darah akan

    masuk ke aliran darah sebagai akibat dari penyakit lain atau karena adanya

    bagian otak yang cedera dan menutup atau menyumbat arteri otak. Secara

    sederhana stroke didefinisikan sebagai penyakit otak akibat terhentinya

    suplai darah ke otak karena sumbatan atau perdarahan dengan gejala lemas,

    lumpuh sesaat, atau gejala berat sampai hilangnya kesadaran, dan kematian.Asuhan kepera*atan ada >y. M dengan diagnosa medis stroke hemoragik

    adalah salah satu contoh aplikasi implementasi kepera*atan dengan

    didasarkan pada konsep5konsep yang ada pada literatur.

    DA(TA& PU$TAKA

    Asmadi. 28. )onsep dan aplikasi kebutuhan dasar klien. Fakarta Salemba

    Medika.

    erry E otter. 2'. -uku ajar fundal mental kepera*atan konsep, proses dan

    praktik. 4B. Fakarta

  • 7/26/2019 Seminar Kdm Mobilisasi Stroke Rsud Fyan

    31/32

    Doenges, Marylinn

  • 7/26/2019 Seminar Kdm Mobilisasi Stroke Rsud Fyan

    32/32

    Disusun oleh

    Arfyan Andy rasetyo

    >IM #:A%!6%

    P&%'&A! $TUDI P&%(E$I NE&$

    (AKULTA$ IL!U KEPE&A)ATAN DAN KE$EHATAN

    UNI:E&$ITA$ !UHA!!ADI*AH $E!A&AN'

    2;1