seminar jadi,,,print su,,,,

31
TUGAS SEMINAR FISIKA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION ATAU TEAM ACCELECRATED INSTRUCTION) DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MATERI SUHU DAN KALOR NAMA ANGGOTA KELOMPOK 1. MARIA KAROLINA GAGU (16112083) 2. GOTHELMA AQUILINA BRIA (16112085) 3. KALEKTUS NAHOR ATI (16112086) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDIRA KUPANG

Upload: kais-anagh-desztroyer

Post on 27-Sep-2015

240 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

fisika

TRANSCRIPT

TUGAS SEMINAR FISIKAMODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION ATAU TEAM ACCELECRATED INSTRUCTION) DALAM PEMBELAJARAN FISIKADENGAN MATERI SUHU DAN KALOR

NAMA ANGGOTA KELOMPOK1. MARIA KAROLINA GAGU (16112083)2. GOTHELMA AQUILINA BRIA (16112085)3. KALEKTUS NAHOR ATI (16112086)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDIRAKUPANG2015

BAB IPENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANGMeningkatnya pemahaman masyarakat mengenai perbedaan individual mengakibatkan semakin tingginya tuntutan terhadap variasi metode pembelajaran dalam lingkup pendidikan. Masyarakat menuntut adanya perbaikan sistem pendidikan dari metode pembelajaran yang konvensional menuju metode-metode yang inovatif sehingga penyerapan materi oleh peserta didik dapat menjadi optimal.Selama ini metode pembelajaran konvensional seperti direct method digunakan sebagai solusi atas kondisi pembelajaran di kelas dengan jumlah siswa yang banyak (klasikal). Pembelajaran dengan metode semacam ini dirasa sangat efisien dan tidak membutuhkan usaha yang lebih mengingat materi pelajaran sebagian besar disampaikan melalui ceramah. Guru memegang peranan penting sementara siswa cenderung dijadikan objek pembelajaran dan mengabaikan potensi-potensi yang dimiliki oleh para siswa tersebut.Saat ini pemangku kebijakan telah menyadari bahwa pendidikan merupakan investasi masa depan. Sehingga upaya-upaya perbaikan sistem pendidikan terus dikembangkan. Salah satu upaya tersebut adalah perbaikan kurikulum yang di dalamnya mencakup metode pembelajaran di dalam kelas. Kurikulum 2013 dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang digunakan hingga saat ini menempatkan murid sebagai subjek pembelajaran dan memainkan peran penting di dalam kelas, sementara guru berfungsi sebagai fasilitator. Siswa dituntut untuk memiliki inisiatif dalam pembelajaran sehingga materi yang akan dibahas dapat dipahami secara komprehensif. Selain itu KTSP akan sangat mendukung siswa dalam rangka aktualisasi diri menyampaikan gagasannya.Salah satu metode yang digunakan dalam pembelajaran di kelas adalah metode pembelajaran kooperatif. Metode ini menekankan pada interaksi selama pembelajaran serta hubungan interpersonal siswa. Metode pembelajaran kooperatif tidak hanya tertuju pada pencapaian prestasi akademis semata namun juga sangat tepat untuk melatih perkembangan afeksi siswa. Melalui metode kooperatif, para siswa akan saling berdikusi mengenai materi yang akan mereka pelajari. Metode koorperatif memiliki nilai lebih dalam hal mengakomodasi potensi masing-masing siswa yang sangat beragam.Bagaimana metode kooperatif dapat meningkatkan prestasi akademik dan kualitas interaksi antar siswa selama dalam proses pembelajaran? Pada makalah ini kelompok kami akan membahas mengenai metode pembelajaran koorperatif namun secara spesifik tidak akan membahas metode TAI yang merupakan salah satu dari pembelajaran kooperatif

A. RUMUSAN MASALAH1. Apa itu model pembelajaran kooperatif2. Apa itu model pembelajara kooperatif tipe TAI3. Apa teori yang melandasi model pembelajaran kooperatif tipe TAI4. Bagaimana langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe TAI5. Apa kelebihan dan kekurangan dari model pembelajaran kooperatif tipe TAI6. Bagaimana skenario dalam model pembelajaran kooperatif tipe TAI

B. TUJUAN1. Mengetahui model pembelajaran kooperatif2. Mengetahui model pembelajara kooperatif tipe TAI3. Mengetahui teori yang melandasi model pembelajaran kooperatif tipe TAI4. Mengetahui langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe TAI5. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari model pembelajaran kooperatif tipe TAI6. Mengetahui skenario dalam model pembelajaran kooperatif tipe TAI

BAB IIPEMBAHASAN

A. Model Pembelajaran Kooperatif1. PengertianModel pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran dengan penekanan pada aspek sosial dalam pembelajaran dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil yaitu dari 4-6 orang siswa yang mempunyai latar belakang kemampuan akademis,jenis kelamin, ras atau suku dan berada dalam suasana akademis yang terjadi secara heterogen. Tujuan dibentuknya kelompok tersebut adalah untuk memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir dan kegiatan belajar. Selama bekerja dalam kelompok, tugas anggota kelompok adalah mencapai ketuntasan materi yang disajikan oleh guru, dan saling membantu sekelompoknya untuk mencapai ketuntasan belajar.Selama belajar secara kooperatif siswa tetap tinggal dalam kelompoknya selama beberapa kali pertemuan. Mereka diajarkan keterampilan-keterampilan khusus agar dapat bekerja sama dengan baik di dalam kelompoknya. Agar terlaksana dengan baik, siswa diberi lembar kegiatan yang berisi pertanyaan atau tugas yang direncanakan untuk diajarkan. Selama bekerja dalam kelompok, tugas anggota kelompok adalah mencapai ketuntasan materi yang disajikan guru dan saling membantu di antara teman sekelompok untuk mencapai ketuntasan materi. Belajar belum selesai jika salah satu anggota kelompok ada yang belum menguasai materi pembelajaran.

2. Karakteristik Model Pembelajaran Kooperatif

a. Pembelajaran secara team, setiap kelompok bersifat heterogen artinya setiap kelompok terdiri atas anggota yang memiliki kemampuan akademik, jenis kelamin, latar belakang sosial yang berbeda. Hal ini dimaksudkan agar setiap kelompok dapat saling memberikan pengalaman berdiskusi serta dapat memberikan kontribusi demi keberhasilan kelompok. b. Kemampuan untuk bekerja sama. Setiap kelompok didasarkan tentang pentingnya bekerja sama serta mampu untuk mencapai tujuan. c. Keterampilan bekerja sama. Keterampilan bekerja sama tergambar melalui aktivitas dan kegiatan sehingga setiap anggota kelompok sanggup berinteraksi dan berkomunikasi serta mampu menyampaikan pendapat dan memberikan kontribusi demi keberhasilan kelompok.

3. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif

Di dalam menggunakan pembelajaran kooperatif harus melalui 6 langkah atau tahapan. Pelajaran dimulai dengan guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa untuk belajar. Setelah itu, guru menyajikan informasi berupa materi kepada siswanya. Selanjutnya siswa dikelompokkan ke dalam tim-tim belajar. Tahap ini diikuti bimbingan guru pada saat siswa bekerja sama untuk menyelesaikan tugas bersama mereka. Fase terakhir pembelajaran kooperatif meliputi persentase hasil kerja kelompok, atau evaluasi tentang apa yang telah mereka pelajari dan memberi penghargaan usaha-usaha kelompok maupun individu.

Keenam fase tersebut dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:Tabel 2. 1FaseKegiatan Guru

Fase-1Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswaGuru menyampaikan semua tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa.

Fase-2Menyajikan informasiGuru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan.

Fase-3Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok kooperatifGuru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok jika mengalami kendala.

Fase-4Membimbing kelompok bekerja dan belajarGuru membimbing kelompok-belajar pada saat mereka mengerjakan tugas.

Fase-5EvaluasiGuru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.

Fase-6Memberikan penghargaanGuru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok.

Sumber : Pembelajaran Kooperatif, oleh Muslimin Ibrahim, dkk, (B. Panja, 2012: 15).4. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif Kelebihan pembelajaran kooperatif yaitu :a) Meningkatkan harga diri tiap individu b) Penerimaan terhadap individu yang lebih besar konflik antar pribadi berkurang c) Sikap apatis berkurang d) Pemahaman yang lebih mendalam e) Retensi atau penyimpanan lebih lamaf) Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi Kelemahan pembelajaran kooperatif yaitu :a) Guru khawatir akan terjadi kekacauan di dalam kelas. Kondisi sepetti ini dapat diatasi dengan guru mengkondisikan kelas atau pembelajaran dilakukan di luar kelas seperti di laboratorium matematika, aula atau di tem;pat yang terbuka. b) Banyak siswa tidak senang apabila disuruh bekerja sama dengan yang lain. Siswa yang tekun merasa harus bekerja melebihi siswa yang lain dalam grup mereka, sedangkan siswa yang kurang mampu merasa minder ditempatkan dalam satu grup dengan siswa yang lebih pandai. Siswa yang teku merasa temannya yang kurang mampu hanya menumpang pada hasil jerih payahnya. Hal ini tidak perlu dikhawatirkan sebab dalam pembelajaran kooperatif bukan kognitifnya saja yang dinilai tetapi dari segi afektif dan psikomotoriknya juga dinilai, seperti kerja sama diantara anggota kelompok, keaktifan dalam kelompok serta sumbangan nilai yang diberikan kepada kelompok. c) Perasaan was-was pada anggota kelompok akan hilangnya karakteristik atau keunika pribadi mereka karena harus menyesuaikan diri dengan kelompok. Karakteristik pribadi tidak luntur hanya karena bekerja sama dengan orang lain, justru keunikan tersebut semakin kuat bila disandingkan dengan orang lain. d) Bayak siswa takut bahwa pekerjaan tidak akan terbagi rata atau secara adil, bahwa satu orang harus mengerjakan seluruh pekerjaan tersebut. Dalam pembelajaran kooperatif pembagia tugas rata, setiap anggota kelompok harus dapat mempresentasikan apa yang telah didapatnya dalam kelompok sehingga ada pertanggungjawaban secara individu.Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang dapat memotivasi belajar siswa dimana kekurangan yang mungkin terjadi dapat diminimalisirkan.

B. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization atau Team Accelerated Instruction)1. Pengertian Model pembelajaran kooperatif tipe (Team Assisted Individualization atau Team Accelerated Instruction)TAI adalah suatu model pembelajaran dimana peserta didik belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang terdiri dari 4-6 orang anggota dengan stuktur kelompok heterogen (Slavin dalam isjoni, 2009:12 ). Dalammodel pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization atau Team Accelerated Instruction),siswadikelompokkanberdasarkankemampuannya yang beragam.

Peserta didik dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil dan diarahkan untuk mempelajari materi pelajaran yang telah ditentukan, dalam hal ini sebagian besar aktivitas pembelajaran berpusat pada peserta didik yakni mempelajari materi pelajaran dan berdiskusi untuk menyelesaikan masalah.Kelompok heterogen digunakan dalam model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization atau Team Accelerated Instruction) karena beberapa alasan, yaitu : Kelompok heterogen memberikan kesempatan untuk saling mengajar melalui tutor sebaya (peer tutoring) dan saling mendukung. Kelompok heterogen meningkatkan hubungan dan interaksi antar siswa walaupun berbeda ras, agama, etnik, dan gender. Kelompok heterogen memudahkan pengelolaan kelas karena pada setiap kelompok terdapat siswa yang memiliki kemampuan akademis bagus, dengan demikian secara tidak langsung guru mendapatkan asisten-asisten mengajar untuk siswa-siswa lain yang berada di dalam kelompok yang sama. Kunci model pembelajaran kooperatif yang menggunakan tipe (Team Assisted Individualization atau Team Accelerated Instruction) TAI adalah penerapan bimbingan antar teman.

2. Komponen Dalam Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI

Model pembelajaran kooperatif tipe (Team Assisted Individualization atau Team Accelerated Instruction) TAI merupakan bentuk pembelajaran kooperatif yang terdiri dari delapan komponen, yaitu:1) Placement test, yaitu pemberian pretes kepada siswa atau melihat rata rata nilai harian siswa agar guru mengetahui kelemahan siswa pada bidang tertentu.2) Teams, yaitu pembentukan kelompok heterogen yang terdiri atas 45 orang.3) Teaching group, yaitu pemberian materi secara singkat dari guru menjelang pemberian tugas kelompok. 4) Student Creative melaksanakan tugas dalam kelompok dengan menciptakan situasi dimana keberhasilan kelompok ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan individunya. 5) Team Study, yaitu tahapan tindakan belajar yang harus dilaksanakan oleh kelompok dan guru memberikan bantuan secara individual kepada siswa yang membutuhkannya.6) Whole Class Unit, yaitu pemberian materi oleh guru kembali diakhir waktu pembelajaran dengan strategi dengan pemecahan masalah7) Fact Test, yaitu pelaksanaan tes berdasarkan fakta yang diperoleh siswa.8) Team, Score and Team Recognitioan, yaitu pemberian skor terhadap hasil kerja kelompok dan pemberian kriteria penghargaan terhadap kelompok yang berhasil dalam menyekesaikan tugas.Pembelajaran kooperatif tipe TAI ini mengkombinasikan keunggulan pembelajaran kooperatif dan pembelajaran indidvidual. Tipe ini dirancang untuk mengatasi kesulitan belajar siswa secara individual. Oleh karena itu, kegiatan pembelajarannya lebih banyak digunakan untuk pemecahan masalah. Model pembelajaran kooperatif tipe TAI ini memberi keuntungan baik pada siswa kelompok atas maupun kelompok bawah yang bekerjasama menyelesaikan tugas-tugas akademik. Siswa yang pandai ikut membantu siswa yang kurang pandai dalam kelompok. Dengan demikian siswa yang pandai dapat mengembangkan kemampaun dan ketrampilannya karena dengan mengajarkan sesuatu yang baru dipelajarinya, maka seseorang akan lebih bisa menguasai dan menginternalisasi pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya, sedangkan siswa yang kurang pandai akan terbantu dalam memahami materi pelajaran sehingga akan meningkatkan hasil belajarnya..Tipe ini dapat digunakan sebagai variasi model pembelajaran agar hasil belajar dapat tercapai, selain itu dalam model pembelajaran ini tidak ada persaingan antar siswa karena siswa saling bekerja sama untuk menyelesaikan masalah. Dalam mengatasi cara berpikir yang berbeda, siswa tidak hanya mengharapkan bantuan dari guru tetapi siswa termotivasi untuk belajar cepat dan akurat pada seluruh materi sehingga setidaknya guru akan lebih mudah dalam memberikan bantuan secara individu.Pada model pembelajaran kooperatif tipe TAI, siswa belajar dengan bantuan diskusi dalam kelompok untuk memahami konsep-konsep pembelajaran. Sesama anggota kelompok saling berbagi tanggung jawab dan hasil belajar kelompok akan dibandingkan dengan kelompok lain untuk memperoleh pujian dari guru. Penerapan model pembelajaran ini lebih menekankan pada penghargaan kelompok, pertanggungjawaban individu dan memperoleh kesempatan yang sama untuk berbagi hasil setiap anggota kelompok.

3. Karakteristik Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAICiri utama dari model pembelajaran kooperatif tipe TAI adalah:1) Belajar bersama dengan teman2) Selama proses belajar terjadi tatap muka antar teman3) Saling mendengarkan pendapat di antara anggota kelompok4) Belajar dari teman sendiri dalam kelompok5) Belajar dalam kelompok kecil6) Saling mengemukakan pendapat7) Keputusan tergantung pada siswa sendiri8) Siswa aktif (Stahl, 1994). Dan yang paling utama adalah setiap siswa secara individual belajar materi pembelajaran yang sudah dipersiapkan oleh guru.Sedangkan ciri khas dari tipe TAI ini adalah setiap siswa secara individual belajar materi pembelajaran yang sudah dipersiapkan oleh guru. Hasil belajar individual dibawa ke kelompok-kelompok untuk didiskusikan dan saling dibahas oleh anggota kelompok, dan semua anggota kelompok bertanggung jawab atas keseluruhan jawaban sebagai tanggung jawab bersama.4. Strategi dan Unsur Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI

A. Berikut adalah beberapa strategi untuk menunjang keberhasilan pembelajaran kooperatif tipe TAI : Pembagian kelompokKelompok siswa yang terdiri atas 4-5 orang lebih efektif dibanding dengan jumlah siswa yang lebih banyak karena pembagian tugas lebih terencana dan masing-masing siswa lebih mencurahkan waktu untuk tugasnya. Pembentukan kelompok sebaiknya dilakukan oleh guru agar kemampuan siswa dalam kelompok lebih merata. Pembagian tugas strukturGuru perlu memberikan pembagian tugas untuk masing-masing siswa agar tidak terjadi pengelakan tugas. Tanggung jawab bersamaDengan pemberian tugas kepada masing-masing siswa secara langsung, siswa akan merasa lebih bertanggung jawab bukan hanya atas dirinya tetapi juga pada kelompoknya karena keberhasilan kelompok terletak pada keberhasilan masing-masing individu.B. Unsur dalam model pembelajaran kooperatif tipe TAI UnsurTeam (kelompok)Peserta didik dikelompokkan dalam kelompok-kelompok yang terdiri dari 4 -6 orang peserta didik dengan kemampuan yang berbeda. Tes PenempatanPeserta didik diberi pre tes di awal pertemuan, kemudian peserta didik ditempatkan sesuai dengan nilai yang didapatkan dalam tes, sehingga didapatkan anggota yang heterogen (memiliki kemampuan berbeda) dalam kelompok.

C. Teori-Teori yang Melandasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI

Pengembangan model pembelajaran kooperatif dilandasi oleh latar belakang teoritis dan empirisArends adalah sebagai berikut:1. Jhon Dewey, Herbet Thelan, dan Kelas DemokrasiPada tahun 1916 Jhon Dewey menetapkan sebuah konsep pendidikan yang seharusnya terdapat di dalam kelas sebagai cermin masyarakat yang besar dan laboratorium untuk belajar kehidupan nyata.Thelan berargumentasi bahwa kelas seharusnya merupakan laboratorium atau miniature demokrasi yang bertujuan untuk menjelajahi/mencari masalah-masalah sosial dan interpersonal.2. Gordon Allport dan Relasi dalam KelompokShlomo Sharan dkk, merangkum tiga kondisi dasar yang dirumuskan oleh ahli sosiologi Gordon Allport untuk mencegah terjadinya konflik antarras, yaitu: kontak langsung antaretnik, berada bersama dalam kondisi dan status yang sama sebagai anggota suatu kelompok yang heterogen, serta bekerja sama dan berunding untuk mencapai tujuan bersama.3. Pembelajaran Berdasarkan PengalamanPembelajaran berdasarkan pengalaman berdasarkan tiga asumsi berikut: Anda belajar dengan baik pada saat anda secara pribadi masuk dalam pengalaman belajar. Pengetahuan ditemukan pada diri sendiri jika pengetahuan mempunyai arti bagi anda atau membuat suatu perbedaan kebiasaan. Suatu komitmen dalam belajar merupakan belajar yang tinggi pada saat anda bebas menentukan tujuan pembelajaran dan melanjutkan secara aktif bila diberikan suatu kerangka kerja.4. Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Terhadap Kemampuan AkademikSuatu aspek penting pembelajaran kooperatif adalah bahwa disamping membantu mengembangkan perilaku kooperatif dan hubungan baik antarsiswa, secara simultan membantu siswa dalam mempelajari bahan-bahan pelajaran.5. Teori Belajar Sosial dan KonstruktivismeStruktur pencapaian tujuan dan penghargaan dalam pembelajaran kooperatif adalah menciptakan situasi dimana satu-satunya cara agar anggota kelompok dapat mencapai tujuan pribadi hanya apabila kelompok itu berhasil. Teori motivasi menyatakan pentingnya penghargaan kelompok dalam pembelajaran kooperatif untuk memotivasi belajar. Untuk mencapai tujuan, masing-masing anggota kelompok harus membantu teman-teman sekelompok dalam melakukan apapun yang menunjang kesuksesan kelompok dan melakukan usaha yang maksimal. Adanya interaksi antara siswa dalam kelompok pembelajaran kooperatif merupakan salah satu cara elaborasi kognitif siswa yang efektif.Konstruktivisme lahir dari gagasan Piaget dan Vygotsky. Vygotsky memandang perkembangan sosial melalui interaksi dengan orang lain yang terjadi dalam zona perkembangan terdekat anak-anak, dimana anak-anak dapat melakukan tugas-tugas baru yang berada dalam kemampuan mereka dengan bantuan guru atau teman sebaya. Empat prinsip kunci yang diturunkan dari teori Vygotsky adalah pembelajaran sosial, zona perkembangan terdekat, pemagangan kognitif, dan scaffolding. Sedangkan Piaget mengemukakan bahwa pengetahuan dapat dipelajari hanya dalam interaksi dengan yang lain.D. Langkah-Langakah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI

1. Guru menyiapkan materi bahan ajar yang akan diselesaikan oleh kelompok peserta didik.2. Guru memberikan pre-test kepada peserta didik atau melihat rata-rata nilai harian peserta didik agar guru mengetahui kelemahan siswa pada bidang tertentu. (Mengadopsi komponen Placement Test).3. Guru memberikan materi secara singkat. (Mengadopsi komponen Teaching Group).4. Guru membentuk kelompok berdasarkan nilai ulangan harian peserta didik, setiap kelompok 4-5 siswa. (Mengadopsi komponen Teams).5. Setiap kelompok mengerjakan tugas dari guru berupa LKS yang telah dirancang sendiri sebelumnya, dan guru memberikan bantuan secara individual bagi yang memerlukannya. Peserta didik terlebih dahulu diberikan kesempatan untuk mengerjakan LKS secara individu, baru setelah itu berdiskusi dengan kelompoknya. (Mengadopsi komponen Team Study).6. Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerjanya, saling menanggapi dan menyempurnakan materi yang dipresentasikan. 7. Guru memberikan test untuk dikerjakan secara individu. (Mengadopsi komponen Fact Test).8. Guru menetapkan kelompok terbaik sampai kelompok yang kurang berhasil (jika ada) berdasarkan hasil koreksi. (Mengadopsi komponen Team Score and Team Recognition).9. Guru memberikan tes formatif sesuai dengan kompetensi yang ditentukan.

E. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI

1. Kelebihan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAIa) Siswa menjadi lebih aktifb) Para siswa dapat mengecek pekerjaan satu sama lainc) Siswa yang lebih pandai menjadi tutor bagi siswa yang kurang pandaid) Mengurangi perilaku yang mengganggue) Meningkatkan rasa saling percaya kepada sesama f) Meningkatkan kesediaan menggunakan ide orang lain yang dirasakan lebih baikg) Siswa menjadi lebih bertanggung jawabh) Membantu siswa yang lemahi) Tidak ada persaingan antar siswa karena siswa saling bekerjasamaj) Siswa yang pandai ikut bertanggung jawab membantu yang lemah dalam kelompoknya. Dengan demikian siswa yang pandai dapat mengembangkan kemampuan dan keterampilannya.k) Siswa yang lemah akan terbantu dalam memahami materi pelajaranl) Siswa tidak hanya mengharap bantuan dari guru, tetapi siswa juga termotivasi untuk belajar cepat dan akurat pada seluruh materi m) Guru setidaknya hanya menggunakan setengah dari waktu mengajarnya sehingga akan lebih mudah dalam pemberian bantuan secara individu2. Kekurangan model pembelajaran kooperatif tipe TAIModel pembelajaran kooperatof tipe TAI memiliki kekurangan antara lain :a) Siswa kelompok atas akan merasa dimanfaatkan tanpa bisa mengambil apaapa dalam pembelajaran kooperatif karena rekanrekan mereka dalam kelompok tidak lebih pandai dari dirinya, sehingga pada siswa kelompok bawah akan merasa minder, merasa hanya seperti benalu dalam kelompoknya.b) Jumlah siswa dalam kelas sangat besar, sehingga guru mengalami kesulitan dalam memberikan bimbingan kepada siswac) Di butuhkan waktu yang lama untuk membuat dan mengembangkan perangkat pembelajaran.d) Tidak semua mata pelajaran cocok diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI).e) Apabila model pembelajaran ini merupakan model pembelajan yang baru diketahui, kemungkinan sejumlah peserta didik bingung, sebagian kehilangan rasa percaya diri dan sebagian mengganggu antar peserta didik lainf) Siswa yang kurang pandai secara tidak langsung akan menggantungkan dirinya pada siswa yang pandaig) Tidak semua materi dapat diterapkan pada metode ini.h) Membutuhkan pengelolaan kelas yang baiki) Memungkinkan adanya anggota kelompok yang pasif

F. Skenario Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI

T. I. Menentukan Pengaruh Kalor dan Perpindahan Kalor Pada BendaMenyiapkan bahan ajarMemberikan pre-testPenjelasan singkat tentang materiMembagi siswa dalam kelompokMembimbing siswa dalam kelompokPresentase hasil diskusiKuisKesimpulan mengenai materi

T.II. menganalisis besaran-besaran fisis suhu, termometer dan pemuian melalui diskusi dan tanya jawabMenyiapkan bahan ajarMemberikan pre-testPenjelasan singkat tentang materiMembagi siswa dalam kelompokMembimbing siswa dalam kelompokPresentase hasil diskusiKuisKesimpulan mengenai materi

BAB IIIPENUTUP

A. SIMPULANBerdasarkan materi yang telah dijelaskan di atas, maka dapat disimpulkan:1. Model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran dengan penekanan pada aspek sosial dalam pembelajaran dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil yaitu dari 4-6 orang siswa yang mempunyai latar belakang kemampuan akademis,jenis kelamin, ras atau suku dan berada dalam suasana akademis yang terjadi secara heterogen. Tujuan dibentuknya kelompok tersebut adalah untuk memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir dan kegiatan belajar. Selama bekerja dalam kelompok, tugas anggota kelompok adalah mencapai ketuntasan materi yang disajikan oleh guru, dan saling membantu sekelompoknya untuk mencapai ketuntasan belajar.

2. Model pembelajaran kooperatif tipe (Team Assisted Individualization atau Team Accelerated Instruction)TAI adalah suatu model pembelajaran dimana peserta didik belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang terdiri dari 4-6 orang anggota dengan stuktur kelompok heterogen (Slavin dalam isjoni, 2009:12 ). Dalammodel pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization atau Team Accelerated Instruction) siswadikelompokkanberdasarkankemampuannya yang beragam.

3. Teori-teori yang Melandasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI Jhon Dewey, Herbet Thelan, dan Kelas Demokrasi Gordon Allport dan Relasi dalam Kelompok Pembelajaran Berdasarkan Pengalaman Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Terhadap Kemampuan Akademik Teori Belajar Sosial dan Konstruktivisme

4. Langkah-langkah dari Model Pembelajaran kooperatif Tipe TAI Guru menyiapkan materi bahan ajar yang akan diselesaikan olehkelompok siswa. Guru memberikan pre-test kepada siswa atau melihat rata-rata nilai harian siswa agar guru mengetahui kelemahan siswa pada bidangtertentu. Guru memberikan materi secara singkat. Guru membentuk kelompok kecil yang heterogen tetapi harmonis berdasarkan nilai ulangan harian siswa, setiap kelompok 4-5 siswa. Setiap kelompok mengerjakan tugas dari guru berupa LKS yang telah dirancang sendiri sebelumnya, dan guru memberikan bantuan secara individual bagi yang memerlukannya. Ketua kelompok melaporkan keberhasilan kelompoknya dengan mempresentasikan hasil kerjanya dan siap untuk diberi ulangan oleh guru. Guru memberikan post-test untuk dikerjakan secara individu. Guru menetapkan kelompok terbaik sampai kelompok yang kurang berhasil (jika ada) berdasarkan hasil koreksi. Guru memberikan tes formatif sesuai dengan kompetensi yang ditentukan.

5. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI Kelebihan Siswa menjadi lebih aktif Para siswa dapat mengecek pekerjaan satu sama lain Siswa yang lebih pandai menjadi tutor bagi siswa yang kurang pandai Mengurangi perilaku yang mengganggu Meningkatkan rasa saling percaya kepada sesama Meningkatkan kesediaan menggunakan ide orang lain yang dirasakan lebih baik Siswa menjadi lebih bertanggung jawab Membantu siswa yang lemah Tidak ada persaingan antar siswa karena siswa saling bekerjasama Siswa yang pandai ikut bertanggung jawab membantu yang lemah dalam kelompoknya. Dengan demikian siswa yang pandai dapat mengembangkan kemampuan dan keterampilannya. Siswa yang lemah akan terbantu dalam memahami materi pelajaran Siswa tidak hanya mengharap bantuan dari guru, tetapi siswa juga termotivasi untuk belajar cepat dan akurat pada seluruh materi Guru setidaknya hanya menggunakan setengah dari waktu mengajarnya sehingga akan lebih mudah dalam pemberian bantuan secara individu Kekurangan Siswa kelompok atas akan merasa dimanfaatkan tanpa bisa mengambil apaapa dalam pembelajaran kooperatif karena rekanrekan mereka dalam kelompok tidak lebih pandai dari dirinya, sehingga pada siswa kelompok bawah akan merasa minder, merasa hanya seperti benalu dalam kelompoknya. Jumlah siswa dalam kelas sangat besar, sehingga guru mengalami kesulitan dalam memberikan bimbingan kepada siswa Di butuhkan waktu yang lama untuk membuat dan mengembangkan perangkat pembelajaran. Tidak semua mata pelajaran cocok diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization(TAI). Apabila model pembelajaran ini merupakan model pembelajan yang baru diketahui, kemungkinan sejumlah peserta didik bingung, sebagian kehilangan rasa percaya diri dan sebagian mengganggu antar peserta didik lain Siswa yang kurang pandai secara tidak langsung akan menggantungkan dirinya pada siswa yang pandai Tidak semua materi dapat diterapkan pada metode ini. Membutuhkan pengelolaan kelas yang baik Memungkinkan adanya anggota kelompok yang pasif

6. Skenario Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI

T. I. Menentukan Pengaruh Kalor dan Perpindahan Kalor Pada Benda Menyiapkan bahan ajar Memberikan pre-test Penjelasan singkat tentang materi Membagi siswa dalam kelompok Membimbing siswa dalam kelompok Presentase hasil diskusi Kuis Kesimpulan mengenai materi

T.II. menganalisis besaran-besaran fisis suhu, termometer dan pemuian melalui diskusi dan tanya jawab Menyiapkan bahan ajar Memberikan pre-test Penjelasan singkat tentang materi Membagi siswa dalam kelompok Membimbing siswa dalam kelompok Presentase hasil diskusi Kuis Kesimpulan mengenai materi

B. Saran

Dari pemaparan makalah ini, penulis menyarankan untuk menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI dalam pembelajaran di kelas guna mencapai hasil pembelajaran yang maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

Huda, Miftahul. 2011. Cooperative Learning. PUSTAKA BELAJAR.http://www.Carapedia.com/2011/05/15. Model/strategi dan media pembelajaran

https://docs.google.com/repository.upi.edu/ Pembelajaran Kooperatif.