seminar akuntansi
DESCRIPTION
Subjektivitas AkuntansiTRANSCRIPT
“SUBJEKTIVITAS AKUNTANSI”
D O S E N P E N G A M P U : D R . A G U N G B U D I S U L I ST I Y O, S E . , M . S I . , A K .
SEMINAR AKUNTANSI
Priska Anggraini Maretna 110810301118Arensa Ester Desiree T. 120810301143Jean Suha Theresia Br. A 120810301162
PENGERTIAN AKUNTANSI
Akuntansi adalah pengukuran, penjabaran mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaan,organisasi, dan lembaga pemerintah
Pengertian Subjektivitas
Subjektivitas adalah kesaksian atau tafsiran yang merupakan gambaran hasil perasaan atau pikiran manusia. Jadi, subjektivitas adalah suatu sikap memihak yang dipengaruhi oleh pendapat pribadi atau golongan, dan dipengaruhi oleh nilai-nilai yang melingkupinya.
SUBJEKTIVITAS DALAM AKUNTANSI
Menurut Ruth D. Hines dalam jurnal “In Communicating Reality, We Construct Reality” :
Subjektivitas dalam akuntansi :1. Prinsip Realisasi Pendapatan2. Realisasi goodwill 3. Pembuatan standar dalam penyajian laporan keuangan4. Approximation5. Judgement
Subjektivitas dalam Akuntansi
1. Prinsip Realisasi Pendapatan Prinsip realisasi penghasilan menyajikan pedoman tambahan untuk menentukan kapan pendapatan harus sudah direalisasi (realization) dan diakui (recognition) dalam daftar perhitungan laba-rugi.
Dua konsep penting untuk menjabarkan kriteria kualitas informasi menjadi kriteria pembentukan pendapatan yaitu :
1. Pembentukan Pendapatan adalah suatu konsep yang berkaitan dengan masalah kapan dan bagaimana sesungguhnya pendapatan itu timbul atau menjadi ada.
2. Realisasi Pendapatan menjelaskan bahwa pendapatan terjadi atau terbentuk pada saat produk selesai dikerjakan dan terjual langsung atau pada saat terjual atas dasar kontrak penjualan.
Subjektivitas dalam Akuntansi
2. Realisasi goodwill Goodwill adalah asset yang merepresentasikan manfaat ekonomi masa depan yang berasal dari asset lainnya yang diakuisisi dalam penggabungan usaha yang tidak dapat diidentifikasi secara individual dan diakui secara terpisah (IFRS ).
Subjektivitas dalam Akuntansi
3. Pembuatan standar dalam penyajian laporan keuangan Saat pembuat standar menciptakan batasan-batasan dalam akuntansi untuk memutuskan bagaimana mengukur dan mengakui sesuatu. Misalnya apa saja yang bisa termasuk dan tidak termasuk dalam klasifikasi aset dan kewajiban, kapan suatu aset atau kewajiban menjadi sesuatu yang tidak berwujud
Subjektivitas Dalam Akuntansi
4. ApproximationDalam akuntansi tidak dapat dihindarkan penafsiran-penafsiran, baik nilai, harga, umur, jumlah penyisihan piutang ragu, kerugian, dan sebagainya.
Subjektivitas Dalam Akuntansi
5. JudgementDalam menyusun laporan keuangan banyak diperlukan pertimbangan-pertimbangan berdasarkan keahlian atau pengalaman yang dimiliki seorang akuntan,misal profesional judgement auditor.
Subjektivitas dalam Akuntansi
Menurut Jurnal oleh Kane : Realita Akuntansi1. Apa yang salah dengan gambar ini?
Analogi kamera ini dianggap sebagai pemahaman yang tidak pantas mengenai gambaran akuntansi , hal ini disampaikan oleh Robert and Scapens.
Subjektivitas dalam Akuntansi
2. Apakah kita hanya mengambil gambar? Akuntansi diibaratkan mengambil sebuah gambar fotografi yang secara utuh menjelaskan fenomena yang terjadi dalam sebuah organisasi bisnis. Apabila akuntansi benar-benar merepresentasikan fenomena yang terjadi, maka kita sebagai pengguna informasi akuntansi hanya cukup melihat dari laporan keuangan yang dihasilkan dari proses akuntansi.
Subjektivitas dalam Akuntansi
3. Diskusi Penelitian di masa depan harus mengeksplorasi bagaimana pendekatan akuntansi dapat menggunakan bentuk-bentuk representasi; teknik pengambilan gambar lainnya, yang menghasilkan gambar yang lain