self regulated learning ditinjau dari goal …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii...

175
SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL ORIENTATION (Studi Komparasi Pada Siswa SMA Negeri 1 Mertoyudan Kabupaten Magelang) SKRIPSI disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi oleh Anggi Puspitasari 1511409010 JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013

Upload: dangthuy

Post on 16-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

i

SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL

ORIENTATION

(Studi Komparasi Pada Siswa SMA Negeri 1 Mertoyudan

Kabupaten Magelang)

SKRIPSI

disajikan sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi

oleh

Anggi Puspitasari

1511409010

JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2013

Page 2: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

ii

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul

“Self Regulated Learning ditinjau dari Goal Orientation (Studi Komparasi Siswa

SMA N 1 Mertoyudan Kab. Magelang)” benar-benar hasil karya saya sendiri,

bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya.

Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau

dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Semarang, 22 Agustus 2013

Anggi Puspitasari

1511409010

Page 3: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

iii

PENGESAHAN

Skripsi berjudul “Self Regulated Learning ditinjau dari Goal Orientation

(Studi Komparasi Siswa SMA N 1 Mertoyudan Kab. Magelang)” telah

dipertahankan di hadapan sidang panitia ujian skripsi Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Semarang pada tanggal 22 Agustus 2013.

Panitia

Ketua Sekretaris

Drs. Sutaryono M.Pd Liftiah S. Psi, M.Si NIP 19570825 198303 1 015 NIP 19690415 199703 2 002

Penguji utama

Luthfi Fathan Dahriyanto S.Psi, M.A NIP 19791203 200501 1 002

Penguji I Penguji II

Dr. Edy Purwanto, M.Si. Dyah Indah N., S.Psi., M.Psi. NIP 19630121 198703 1 001 NIP 19771127 200912 2 005

Page 4: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

iv

MOTTO DAN PERUNTUKAN

Motto

1. Bismillahirrahmanirrahim (Dengan menyebut nama Allah yang Maha

Pengasih lagi Maha Penyayang)

2. Sedih seperlunya, marah sekedarnya, bersyukur sebanyak-banyaknya

PERUNTUKAN:

Kupersembahkan karya sederhana ini untuk:

Ibu Indah Cahyani

Bapak Saptono

Adik Rizal Reynaldo Satria W.

Teman-teman Psikologi Unnes Angkatan 2009

Page 5: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat limpahan rahmat, serta

hidayah-Nya penulis mampu menyelesaikan skripsi dengan judul “Self Regulated

Learning ditinjau dari Goal Orientation (Studi Komparasi Siswa SMA N 1

Mertoyudan Kab. Magelang)”.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada

pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini, diantaranya:

1. Drs. Hardjono, M. Pd, Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Negeri Semarang

2. Dr. Edy Purwanto, M.Si., Ketua Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu

Pendidikan Universitas Negeri Semarang sekaligus Dosen Pembimbing I

yang telah memberikan saran serta arahan dan membantu kelancaran ujian

skripsi.

3. Drs. Sutaryono M.Pd., sebagai ketua panitia pengujian skripsi Fakultas

Ilmu Pendidikan

4. Luthfi Fathan Dahriyanto S.Psi, M.A., sebagai penguji utama sidang

skripsi

5. Dyah Indah Noviyani, S.Psi., M.Psi. dosen pembimbing II yang telah

memberikan arahan, motivasi, dan masukan kepada penulis.

6. Moh. Iqbal Mabruri, S.Psi., M.Si sebagai dosen wali, terima kasih atas

saran, bimbingan dan motivasi yang telah diberikan.

Page 6: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

vi

7. Seluruh warga sekolah SMA Negeri 1 Mertoyudan Kab. Magelang yang

telah banyak membantu serta berpartisipasi dalam penelitian.

8. Mama, Papa dan Adikku, yang selalu mendoakan untuk kesuksesan

penulis serta mendukung dalam keadaan apapun, hanya dua kata keajaiban

yang selalu ingin aku ucapkan ”Maaf dan Terima Kasih”

9. Teman terdekat penulis, Atika terimakasih untuk segala dukungan dan

motivasi yang sudah diberikan selama ini.

10. Teman-teman Psikologi 2009 (khususnya Happy, Riris dan Trias) terima

kasih atas pengalaman dan perjuangan bersama kita selama menempuh

kuliah di Psikologi ini.

11. Keluarga Semarang tercinta, Om Agus, Mbak Dyah, Nadia, Reza terima

kasih untuk kasih sayang dan kebersamaannya selama 4 tahun.

12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, baik secara

langsung maupun tidak langsung yang telah membantu menyelesaikan

skripsi.

Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih setulus hati kepada semua

pihak yang telah membantu penyusunan skripsi ini. Penulis berharap skripsi ini

memberikan manfaat dan kontribusi dalam bidang psikologi pada khususnya dan

semua pihak pada umumnya.

Semarang, 22 Agustus 2013

Penulis

Page 7: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

vii

ABSTRAK

Puspitasari, Anggi. 2013. Self Regulated Learning Ditinjau dari Goal Orientation (Studi Komparasi Pada Siswa SMA Negeri 1 Mertoyudan Kabupaten Magelang). Skripsi. Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Dr. Edy Purwanto, M.Si., Pembimbing II: Dyah Indah Noviyani, S.Psi., M. Psi.

Kata Kunci : Self Regulated Learning, Goal Orientation, Siswa SMA.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena masih kurangnya pengaturan diri siswa dalam belajar (self regulated learning), di mana hal tersebut dapat berpengaruh negatif pada kualitas dan kuantitas pembelajaran. Perbedaan goal orientation antara mastery goal dengan performance goal dapat menjadi penyebab tinggi rendahnya self regulated learning. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan self regulated learning ditinjau dari goal orientation siswa SMA Negeri 1 Mertoyudan Kabupaten Magelang.

Penelitian ini merupakan penelitian Kuantitatif Komparasi. Subjek penelitian berjumlah 128 siswa yang dibagi menjadi dua kelompok mastery goal dan performance goal. Teknik sampling yang digunakan adalah Probability Sampling berupa Simple Random Sampling, yaitu pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Data penelitian diambil menggunakan skala self regulated learning dan skala goal orientation. Skala self regulated learning terdiri dari 51 aitem valid dan koefisien alpha cronbach reliabilitasnya 0,939. Skala goal orientation terdiri dari 7 aitem mastery goal valid dan 10 aitem performance goal valid dengan koefisien alpha cronbach sebesar 0,780 untuk aitem mastery goal dan 0,752 untuk aitem performance goal. Berdasarkan uji perbedaan menggunakan teknik uji t dengan bantuan program SPSS 17.0 for windows diperoleh nilai t = 6,823 dengan nilai signifikansi atau p = 0,000. Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan self regulated learning antara siswa mastery goal dengan siswa performance goal.

Berdasarkan hasil uji analisis menunjukkan bahwa self regulated learning siswa mastery goal lebih baik daripada siswa performance goal, di mana mean empirik siswa mastery goal lebih tinggi dari mean empirik siswa performance goal (147,03>129,83)

Page 8: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

PERNYATAAN .................................................................................................. ii

PENGESAHAN ................................................................................................. iii

MOTTO DAN PERUNTUKAN ......................................................................... iv

KATA PENGANTAR ........................................................................................ v

ABSTRAK ....................................................................................................... vii

DAFTAR ISI ................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xv

BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 12

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................... 12

1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................. 13

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 14

2.1 Self Regulated Learning ......................................................................... 14

2.1.1 Pengertian Self Regulated Learning ........................................................ 14

2.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Self Regulated Learning .................. 19

2.1.3 Strategi Self Regulated Learning ............................................................ 23

2.1.4 Karakteristik Siswa yang Memiliki Self Regulated Learning .................. 29

Page 9: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

ix

2.2 Remaja Awal.......................................................................................... 30

2.2.1 Karakteristik Remaja Awal .................................................................... 30

2.2.2 Tugas-tugas Perkembangan Remaja Awal ............................................. 33

2.3 Goal Orientation .................................................................................... 35

2.3.1 Pengertian Goal Orientation................................................................... 35

2.3.2 Karakteristik Goal Orientation .............................................................. 37

2.4 Perbedaan Self Regulatd Learning ditinjau dari Goal Orientation Siswa

SMA ..................................................................................................... 44

2.5 Hipotesis ................................................................................................ 48

BAB 3 METODE PENELITIAN ....................................................................... 49

3.1 Jenis Penelitian....................................................................................... 49

3.2 Desain Penelitian.................................................................................... 49

3.3 Variabel Penelitian ................................................................................. 50

3.3.1 Identifikasi Variabel Penelitian .............................................................. 50

3.3.2 Definisi Operasional Variabel ................................................................ 51

3.3.3 Hubungan Antar Variabel Penelitian ...................................................... 52

3.4 Populasi dan Sampel .............................................................................. 53

3.4.1 Populasi ................................................................................................. 53

3.4.2 Sampel ................................................................................................... 54

3.5 Metode Pengumpulan Data .................................................................... 55

3.5.1 Skala Goal Orientation .......................................................................... 57

3.5.2 Skala Self Regulated Learning ................................................................ 60

3.6 Validitas dan Reliabilitas ........................................................................ 61

Page 10: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

x

3.6.1 Validitas Instrumen Penelitian ................................................................ 61

3.6.2 Validitas ................................................................................................ 65

3.6.3 Reliabilitas ............................................................................................. 65

3.7 Pelaksanaan Uji Coba ............................................................................ 67

3.8 Metode Analisis Data ............................................................................. 68

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 70

4.1 Persiapan Penelitian ............................................................................... 70

4.1.1 Orientasi Kancah Penelitian ................................................................... 70

4.1.2 Penentuan Subjek Penelitian................................................................... 71

4.2 Pelaksanaan Penelitian ........................................................................... 72

4.2.1 Pengumpulan Data ................................................................................. 72

4.2.2 Pelaksanaan Skoring .............................................................................. 72

4.3 Analisis Deskripsi .................................................................................. 73

4.3.1 Gambaran Umum Self Regulated Learning pada Siswa SMA Negeri 1

Mertoyudan Kabupaten Magelang ditinjau dari Goal Orientation........... 73

4.4 Hasil Pengujian Hipotesis ...................................................................... 89

4.4.1 Hasil Uji Asumsi .................................................................................... 89

4.4.2 Uji Perbedaan data T-test ....................................................................... 92

4.5 Pembahasan ........................................................................................... 93

4.5.1 Pembahasan Analisis Deskriptif Gambaran Self Regulated Learning

ditinjau dari Goal Orientation Siswa SMA Negeri 1 Mertoyudan

Kabupaten Magelang..................................... ........................................ 93

Page 11: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

xi

4.5.2 Pembahasan Analisis Inferensial Perbedaan Self Regulated Learning

ditinjau dari Goal Orientation Siswa SMA Negeri 1 Mertoyudan

Kabupaten Magelang ............................................................................. 97

4.6 Keterbatasan Penelitian ........................................................................ 102

BAB 5 PENUTUP ........................................................................................... 103

5.1 Simpulan .............................................................................................. 103

5.2 Saran .................................................................................................. 103

Daftar Pustaka ................................................................................................. 105

Lampiran ......................................................................................................... 109

Page 12: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Blue Print Skala Goal Orientation .......................................................... 58

3.2 Kriteria Mastery Goal ............................................................................. 58

3.3 Kriteria Performance Goal ...................................................................... 59

3.4 Blue Print Skala Self Regulated Learning ................................................ 61

3.5 Perbaikan Item Uji Coba Kualitatif ......................................................... 62

3.6 Sebaran item Uji Coba Skala Self Regulated Learning Setelah Uji Coba . 64

3.7 Sebaran Item Penelitian Self Regulated Learning .................................... 64

3.8 Reliability Statistic Skala Goal Orientation kelompok Mastery goal ...... 66

3.9 Reliability Statistc Skala Goal Orientation Kelompok Performance Goal 67

3.10 Reliability Statistic Skala Self Regulated Learning .................................. 67

3.11 Penggolongan Kriteria Analisis Berdasarkan Mean Hipotetik.................. 68

4.1 Kriteria Self Regulated Learning ............................................................. 74

4.2 Gambaran Self Regulated Learning ......................................................... 74

4.3 Gambaran Rehearsing and Memorizing ................................................... 76

4.4 Deskriptif Statistik Rehearsing and Memorizing ..................................... 77

4.5 Gambaran Goal Setting and Planning ..................................................... 78

4.6 Deskriptif Statistik Goal Setting and Planning ........................................ 79

4.7 Gambaran Self Evaluating ....................................................................... 79

4.8 Deskriptif Statistik Self Evaluating .......................................................... 80

Page 13: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

xiii

4.9 Gambaran Self Consequenting ................................................................. 81

4.10 Deskriptif Statistik Self Consequenting ................................................... 82

4.11 Gambaran Seeking Information ............................................................... 82

4.12 Deskriptif Statistik Seeking Information .................................................. 83

4.13 Gambaran Keeping Records and Self Monitoring .................................... 84

4.14 Deskriptif Statistik Keeping Record and Self Monitoring ........................ 85

4.15 Gambaran Environmental Structuring ..................................................... 86

4.16 Deskriptif Statistik Environmental Structuring ........................................ 87

4.17 Gambaran Seeking Social Asisstance ....................................................... 87

4.18 Deskriptif Statistik Seeking Social Assistance.......................................... 88

4.19 Rangkuman Penjelasan Deskriptif Self Regulated Learning Ditinjau dari

Goal Orientation ..................................................................................... 89

4.20 Hasil Uji Normalitas Data Penelitian ....................................................... 90

4.21 Uji Homogenitas Data Penelitian ............................................................ 91

4.22 Hasil Perhitungan Uji Perbedaan T-test ................................................... 92

4.23 Deskriptif Grup Statistik ......................................................................... 93

Page 14: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Analysis of Self-Regulated Functioning ................................................... 20

2.2 Kerangka Berpikir ................................................................................... 48

3.1 Hubungan Antar Variabel ....................................................................... 53

4.1 Gambaran Umum Self Regulated Learning pada Siswa SMA Negeri 1

Mertoyudan Magelang ............................................................................ 75

Page 15: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Matriks Item Goal Orientation ................................................................. 110

2. Instrumen Penelitian ................................................................................. 113

3. Gambaran Populasi Penelitian .................................................................. 123

4. Tabulasi Data Skor Penelitian ................................................................... 125

5. Uji Validitas & Reliabelitas Instrumen ..................................................... 139

6. Hasil Uji Asumsi ...................................................................................... 150

7. Hasil Uji Perbedaan .................................................................................. 152

8. Dokumentasi Penelitian ............................................................................ 154

9. Surat-Surat Penelitian ............................................................................... 156

Page 16: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan menengah adalah pendidikan yang dijalankan setelah

selesai melalui jenjang pendidikan dasar (SMA, MTs, dan sederajatnya). Hal

ini dicantumkan dalam UUSPN RI Nomor 20 tahun 2003 :

Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar yang terdiri atas pendidikan umum dan pendidikan menengah kejuruan yang berbentuk sekolah menengah atas (SMA), madrasah aliyah (MA), sekolah menengah kejuruan (SMK), dan madrasah aliyah kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat.

Dalam dunia pendidikan, terdapat istilah kurikulum yang menjadi

rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara

yang digunakan sebagai pedoman penyelanggaraan kegiatan pembelajaran

untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (BSNP, 2006).

Menurut BSNP (2006) kurikulum tersebut disusun oleh satuan

pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan

kebutuhan dan potensi yang ada di daerahnya. Pengembangan kurikulum

tersebut sering dinamakan dengan sebutan kurikulum tingkat satuan

pendidikan (KTSP). Pada KTSP jenjang pendidikan menengah, diharapkan

dapat meningkatkan kecerdasaan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia,

serta keterampilan siswa untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih

lanjut.

Page 17: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

2

Siswa sekolah menengah menurut Monks (2006: 262) termasuk dalam

masa remaja awal yang mempunyai usia berkisar 15 sampai dengan 18 tahun.

Salah satu karateristik masa remaja awal menurut Slazman adalah perubahan

dari sikap tergantung ke arah kemandirian (Pikunas, 1976 dalam Yusuf, 2011:

184). Adapun salah satu tugas perkembangan masa remaja awal menurut

Hurlock (1991: 209-10) adalah mencapai kemandirian ekonomi dan sosial.

Berdasarkan beberapa pendapat dan tujuan kurikulum pendidikan

tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa Sekolah Menengah Atas

(SMA) diharapkan dapat mencapai kemandirian, baik dalam sosial ekonomi

dan pembelajaran. Siswa yang mandiri akan cenderung memilih dan

bertanggung jawab atas dirinya. Kemandirian ini juga diharapkan muncul

pada saat proses belajar, dimana siswa seharusnya dapat mengatur jam belajar

sendiri, memilih kegiatan-kegiatan mana yang dapat menunjang prestasi

akademiknya, menyusun strategi-strategi dalam belajar dan perilaku-perilaku

lainnya yang menandakan bahwa siswa bertanggung jawab atas dirinya agar

dapat berprestasi.

Kecenderungan siswa yang mandiri dalam belajar berbanding lurus

dengan kemampuan siswa untuk mengatur dirinya. Siswa yang mengatur

dirinya akan mengontrol diri agar mendapatkan prestasi dalam belajar.

Kemampuan mengatur diri siswa dalam proses belajar ini sering disebut

dengan kemampuan Self Regulated Learning (SRL). SRL sendiri dalam

bahasa Indonesia sering disebut dengan kemandirian belajar atau regulasi diri

dalam pembelajaran. Salah satu komponen dalam self regulation, yaitu

Page 18: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

3

meregulasi usaha yang mempunyai hubungan dengan prestasi dan mengacu

pada niat siswa untuk mendapatkan sumber, energi, dan waktu untuk dapat

menyelesaikan tugas akademis yang penting (Wolters dkk., 2003: 24). Shunck

(1996, dalam Shunck dkk, 2008: 157) juga berpendapat bahwa siswa yang

mengeksplorasi bagaimana tujuan dan evaluasi diri akan mempengaruhi hasil

prestasinya. Oleh karena itu, tujuan dan evaluasi merupakan bagian dari siklus

self regulation.

Kemampuan SRL sendiri dibutuhkan siswa agar mampu mengatur dan

mengarahkan dirinya sendiri, mampu menyesuaikan dan mengendalikan diri

dalam menghadapi tugas-tugas pembelajaran. SRL merupakan kemampuan

individu pemantauan diri, pengaturan, dan pengendalian yang diarahkan oleh

tujuan belajar dan kondisi lingkungan. Oleh karena itu, dengan adanya self

regulated learning siswa diharapkan lebih bisa menunjukkan perilaku-

perilaku atau usaha yang dapat menunjang keberhasilannya dalam proses

belajar.

Siswa yang memiliki self regulated learning tinggi akan lebih memilih

kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang cita-citanya. Bukti konkrit siswa

harus memilih hal yang dapat menunjang cita-citanya adalah pada saat siswa

menduduki bangku SMA. Siswa dituntut untuk mulai memilih jurusan seperti

Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial atau Bahasa.

Pada masa perkembangan siswa SMA ini, terdapat penguatan dalam

mengambil keputusan. Hal ini diperkuat dengan pendapat Mappiare (1982)

bahwa memang pada masa remaja, minat dan cita-cita berkembang, dan hal

Page 19: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

4

itu bersifat pemilihan dan berarah-tujuan. Pemilihan jurusan seharusnya

ditentukan sesuai dengan keinginan yang dicapai, bagaimana nanti

menjalankannya, dan bagaimana mempertanggungjawabkan apa yang telah

dipilih.

Berdasarkan segi kognitif, perkembangan strategi kognitif yang

mencakup rehearsal, elaboration, dan organizational pada siswa SMA sudah

mencapai pada tahap yang lebih kompleks dari sebelumnya. Pada siswa SMA

menurut McDevitt & Ormord (2002, dalam Desmita, 2011: 143), strategi

elaboration siswa menggunakan pengetahuan lama guna memperluas atau

memperdalam pengetahuan baru sehingga dapat lebih efektif dalam

mempelajarinya, digunakan oleh siswa yang memiliki prestasi akademik

tinggi. Strategi kognitif elaboration lebih komplek dibandingkan kedua

strategi yang lain. Menurut Carol & David R (1995, dalam Desmita, 2011: 94)

pada masa remaja, terjadi reorganisasi lingkaran saraf frontal lobe (belahan

otak bagian depan sampai pada belahan atau celah sentral). Frontal lobe ini

berfungsi dalam aktivitas kognitif tingkat tinggi, seperti kemampuan

merumuskan perencanaan strategi atau kemampuan mengambil keputusan.

Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa seharusnya

SRL berkembang pada siswa SMA untuk menunjang prestasi belajarnya

Hal positif lain dari self regulated learning berada pada penentuan

tujuan, perencanaan, dan memonitor diri yang menjadi aspek penting bagi

prestasi anak dan remaja (Anderman & Wolters, 2006; Schunk, Pintrich, &

Meece, 2008; Wigfield & lainnya, 2006, dalam Santrock, 2009: 498). Oleh

Page 20: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

5

karena itu, pentingnya siswa memiliki kemampuan self regulated learning

untuk menunjang keberhasilan proses belajarnya.

Fakta yang terjadi di lapangan menunjukkan bahwa masih rendahnya

self regulated learning siswa dalam proses belajar mengajar. Terdapat

fenomena yang terjadi di SMP Negeri 2 Rajapolah tahun ajaran 2008/2009

sampai tahun ajaran 2010/2011 dalam penelitian Pujiati (2010) menunjukkan

bahwa kemandirian belajar yang belum “ajeg” mencakup perilaku (1)

terlambat ke sekolah, (2) tidak menyelesaikan tugas-tugas sekolah dengan

alasan tertinggal di rumah, (3) mencontek pada saat ulangan, (4) kurang

memanfaatkan fasilitas perpustakaan sebagai sumber belajar, (5) serta

pernyataan beberapa siswa yang mengatakan bahwa belajar di sekolah tidak

akan mempengaruhi hasil prestasi yang dicapainya, karena anggapan negatif

dari luar tentang dirinya.

Penelitian Yoenanto (2010: 92) pada siswa akselerasi di SMP di Jawa

Timur menunjukkan data tingkat SRL siswa SMP N 2 Jember memiliki skor

rerata = 51,66. Siswa akselerasi SMP N 1 Bondowoso rerata = 51,56 dan

siswa SMP N 1 Surabaya dengan rerata 50,85 serta yang paling rendah tingkat

SRLnya yaitu siswa SMP N 1 Tuban dengan rerata sebesar 48,36. Apabila

rerata siswa SMP akselerasi ini ditotal terdapat tingkat SRL sebesar 50,13.

Dengan demikian, hanya sebagian dari total siswa yang memiliki SRL tinggi

dari berbagai SMP akselerasi.

Penelitian yang dilakukan oleh Widiyastuti (2012) diperoleh data

tingkat self regulated learning siswa kelas XI SMA Negeri 1 Nagreg tahun

Page 21: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

6

pelajaran 2011/2012 sebanyak 2,73% berada pada tingkat SRL tinggi, 15,45%

tingkat SRL sedang, 46,36% tingkat SRL rendah dan 35,45% tingkat SRL

sangat rendah. Siswa dengan SRL yang rendah seperti tidak tuntasnya nilai

KKM siswa, rendahnya keinginan untuk mengerjakan tugas dengan usaha

optimal dan tepat waktu, rendahnya usaha dan kemauan siswa dalam meminta

perbaikan (remedial) kepada guru mata pelajaran yang nilainya belum tuntas,

siswa tidak memiliki jadwal belajar rutin setiap hari, dan siswa belajar saat

akan ujian dengan metode klasik ‘belajar kebut semalam’ (SKS).

Indikasi lain yang menunjukkan self regulated learning rendah adalah

melakukan kecurangan akademik seperti mencontek. Hal ini dikarenakan

siswa yang memiliki self regulated learning tinggi akan mempersiapkan diri

dengan berbagai usaha dan strategi dalam belajar, maka kecenderungan

melakukan kecurangan akademik akan rendah. Diperkuat dengan penelitian

yang dilakukan Ashifa (2011) di SMPN 10 Bandung menyatakan bahwa

terdapat hubungan antara self regulated learning dengan perilaku mencontek.

Berdasarkan beberapa indikator siswa yang memiliki SRL rendah dari

penelitian sebelumnya, peneliti melakukan wawancara pada bulan Februari

2013 terhadap beberapa siswa dan dua guru mata pelajaran. Hasil dari

wawancara tersebut menyatakan bahwa beberapa siswa SMA Negeri 1

Mertoyudan Kabupaten Magelang masih memiliki nilai yang belum tuntas,

mencontek pada saat ulangan dan pekerjaan rumah teman, kurang

memanfaatkan fasilitas perpustakaan, terlambat mengumpulkan tugas, siswa

Page 22: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

7

suka berbicara atau melakukan kegiatan lain pada waktu diterangkan oleh

guru, lebih suka membicarakan hal-hal yang tidak masuk dalam pelajaran.

Berdasarkan fenomena di atas kita dapat melihat bahwa masih

kurangnya self regulated learning dalam proses pembelajaran. Seharusnya

proses pembelajaran dilakukan karena kemauan, pilihan dan tanggung jawab

sendiri, bukan untuk sekadar masuk ke sekolah favorit, sarana memperoleh

gelar, status sosial yang lebih tinggi atau sekedar menyenangkan orang tua.

Self regulated learning (SRL) selalu mengarah pada beberapa tujuan,

yang terangkum dalam beberapa tahap yang mencakup (1) memiliki dan

menentukan tujuan belajar, (2) membuat perencanaan dan (3) memilih strategi

pencapaian tujuan. Hal tersebut dapat menjelaskan bahwa goal orientation

menjadi penunjangnya (Markus dan Wurf, dalam Deasyanti dan Anna 2007:

14).

Menurut Schunk, Pintrich dan Meece (2008: 142) siswa dengan tujuan

dan efikasi diri dalam mencapai keinginannya cenderung akan terlibat dalam

kegiatan yang dia percaya dapat menunjang keinginannya tersebut dengan

memperhatikan proses, berlatih mengingat informasi, berusaha dan bertahan.

Self regulated learning yang dihasilkan mengacu pada pikiran, perasaan dan

tingkah laku yang ditujukan untuk pencapaian target dengan melakukan

perencanaan terarah (Zimmerman, dalam Schimtz dan Wiese 2006: 66).

Kedua pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa goal orientation yang

jelas akan meningkatkan kemampuan self regulated learning pula, karena self

regulated learning menuntut siswa memiliki perencanaan terarah.

Page 23: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

8

Perencanaan terarah siswa dalam pembelajaran dapat muncul karena adanya

goal orientation siswa, dimana goal orientation akan menjadi pendorong

siswa untuk berusaha. Hal ini dapat diperkuat Schunk, Pintrich dan Meece

(2008: 174) bahwa ketika individu tidak memiliki komitmen untuk mencapai

tujuan maka dia tidak akan bekerja maksimal dan tidak memiliki keinginan

untuk berprestasi.

Selanjutnya Woolfolk (2009: 198) mengemukakan bahwa goal

memotivasi individu untuk berperilaku tertentu (self regulated learning)

sebagai usaha mengurangi diskrepansi kondisi antara “where the are” (di

mana mereka berada kini) dan “where they want to be” (ke mana mereka ingin

berada).

Menurut Ormord (2004: 327) komponen yang membentuk self

regulated learning adalah goal setting, planning, self motivation, attention

control, application of learning strategies, self monitoring, self evaluation,

self reflection. Beberapa penelitian mendapati bahwa goal orientation

berperan aktif dalam membentuk motivasi berprestasi (Anderman dan

Wolters, 2006; Pintrich, 2000a, 2000c, 2000d, dalam Pintrich, Schunk dan

Meece, 2008 : 183). Kedua pernyataan ini juga menguatkan bahwa goal

orientation dapat meningkatkan self regulated learning. Goal orientation ini

dapat memicu timbulnya motivasi dan memperjelas tujuan siswa sehingga

dapat membantu dalam pembentukan self regulated learning.

Berdasarkan faktor internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi

regulasi diri menurut Bandura (dalam Alwisol, 2010: 285-7). Faktor internal

Page 24: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

9

bersumber pada tiga bentuk yaitu observasi diri, proses penilaian atau

mengadili tingkah laku, dan reaksi diri afektif, untuk melakukan tiga bentuk

ini harus ada tujuan yang menjadi standar siswa tersebut. Adapun faktor

eksternal bersumber pada dua hal yaitu interaksi dengan lingkungan dan

bentuk penguatan (reinforcement). Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa

goal orientation termasuk dalam faktor internal.

Locke dan Latham (dalam Woolfolk, 2009: 198-200) mengemukakan

empat alasan mengapa goal dapat memperbaiki performance atau usaha yang

dilakukan yaitu goals mengarahkan perhatian individu terhadap tugas yang

dihadapi, goals menggerakkan usaha, goals mengurangi rasa putus asa

sebelum mencapai tujuan, dan goals meningkatkan perkembangan strategi

baru.

Goal orientation dikembangkan secara khusus untuk menjelaskan cara

belajar anak dan performance dalam menjalankan tugas-tugas akademiknya.

Di dalam goal orientation terdapat dua karakteristik yang membedakan cara

belajar dan performance anak, antara lain: mastery goal dan performance

goal. Mastery goal adalah orientasi siswa untuk menguasai materi pelajaran,

sedangkan performance goal adalah orientasi siswa untuk mendapatkan hasil

yang baik.

Hal tersebut diperkuat dengan penelitian Susetyo (2007) tentang

orientasi tujuan, atribusi penyebab, dan belajar berdasar regulasi diri siswa

Sekolah Menengah Atas di Yogyakarta, dengan hasil penelitian F = 36,814

Page 25: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

10

dan p = 0,000 yang menunjukkan bahwa ada perbedaan belajar berdasar

regulasi diri ditinjau dari orientasi tujuan.

Perbedaan goal orientation yang siswa miliki dapat menimbulkan

usaha yang berbeda pula. Siswa dengan mastery goal berhenti belajar bila

merasa menguasai materi pelajaran dengan baik, sedangkan siswa dengan

performance goal berhenti belajar bila merasa nilainya sudah baik. Dalam

penelitian Mattern (2005: 30) yang menunjukkan bahwa siswa dengan

mastery goal memiliki level prestasi belajar yang lebih tinggi dibandingkan

siswa dengan performance goal. Siswa yang cenderung mastery goal akan

mencari tantangan, menggunakan strategi pembelajaran efektif yang lebih

tinggi, termasuk strategi metakognitif, pelaporan dan sikap terhadap sekolah

yang lebih positif, dan memiliki tingkat self-efficacy yang lebih tinggi

(kepercayaan pada kemampuan diri untuk berhasil dalam situasi tertentu)

daripada siswa-siswa yang cenderung performance goal.

Beberapa penelitian yang terdapat pada buku “Motivation in

education: theory, research, and applications” yang ditulis oleh Schunk,

Pintrich dan Meece (2008: 192-6) menyatakan bahwa approach performance

goals dapat memunculkan perilaku-perilaku yang positif menunjang prestasi.

Segi afektif approach performance goals memiliki hubungan positif dengan

minat, motivasi instrinsik, dan nilai-nilai tugas. Segi kognitif dapat

mengarahkan pada penggunaan strategi yang lebih mendalam dan pengaturan

kognitif diri. Terakhir dari segi perilaku approach performance goals ini

Page 26: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

11

menyebabkan kinerja lebih baik karena siswa dengan orientasi tujuan ini ingin

memiliki nilai akademis yang lebih tinggi dari siswa lain.

Perbedaan goal orientation pada setiap siswa dapat menimbulkan self

regulated learning yang berbeda pula. Hal ini sejalan dengan pendapat Ames

dan Archer (1998, dalam Schunk, 2012: 278) bahwa goal orientation

menentukan bagaimana siswa belajar dan usaha yang dilakukannya untuk

mencapai hasil yang diharapkannya. Usaha-usaha yang dilakukan siswa untuk

mencapai hasil yang diinginkan dalam proses pembelajaran ini salah satunya

adalah menunjukkan kemampuan self regulated learning.

Penelitian yang berhubungan dengan penelitian ini adalah hubungan

antara efikasi diri dengan kemandirian belajar (SRL) siswa pada siswa kelas

VII SMP Negeri 2 Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya Tahun Ajaran

2010/2011 (Pujiati 2010). Dalam penelitian ini menyatakan bahwa efikasi diri

dengan kemandirian belajar (SRL) siswa memiliki derajat hubungan yang

sedang (0,559), dengan koefisien korelasi yang bernilai positif, artinya efikasi

diri memiliki pengaruh signifikan terhadap kemandirian belajar siswa.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka penting untuk

mengungkap bagaimana hubungan antara goal orientation dengan self

regulated learning siswa di sekolah sebagai upaya membantu mengatasi

permasalahan yang sedang terjadi. Self regulated learning lebih ditentukan

oleh faktor internal siswa. Penelitian yang dilakukan Pratiwi (2009)

menyatakan bahwa hubungan antara kecemasan akademis dengan self

regulated learning hanya mempunyai sumbangan sebesar 8,6% walaupun

Page 27: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

12

kecemasan akademis juga termasuk faktor internal dari self regulated

learning. Hal ini menunjukkan bahwa 91,4% keeratannya masih lebih besar

ditentukan oleh faktor atau variabel lain, maka peneliti tertarik untuk mencari

perbedaan goal orientation sebagai faktor internal siswa yang menentukan self

regulated learning.

Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti tertarik untuk mengetahui

perbedaan self regulated learning ditinjau dari goal orientation pada siswa

SMA Negeri 1 Mertoyudan Kabupaten Magelang.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan pemamparan fenomena pada latar belakang masalah

diatas maka terdapat perumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu :

1. Apakah ada perbedaan self regulated learning ditinjau dari goal

orientation siswa SMA Negeri 1 Mertoyudan Kabupaten Magelang?

2. Bagaimana gambaran self regulated learning ditinjau dari goal orientation

siswa SMA Negeri 1 Mertoyudan Kabupaten Magelang?

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka didapat tujuan

penelitian ini, yaitu :

1. Untuk mengetahui perbedaan self regulated learning ditinjau dari goal

orientation siswa SMA Negeri 1 Mertoyudan Kabupaten Magelang.

2. Untuk mengetahui gambaran self regulated learning ditinjau dari goal

orientation siswa SMA Negeri 1 Mertoyudan Kabupaten Magelang.

Page 28: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

13

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun kontribusi penelitian yang akan diperoleh, yaitu :

1. Manfaat Teoritis

a. Hasil penelitian diharapkan dapat memberi masukan tentang

perbedaan tingkat self regulated learning antara mastery goal dan

performance goal.

b. Sarana untuk peneliti selanjutnya dalam memberikan data dan

informasi sebagai bahan studi.

2. Manfaat praktis

a. Bagi Bimbingan Konseling sekolah, dapat menjadi input yang

senantiasa melaksanakan proses Bimbingan dan Konseling di sekolah

untuk meningkatkan self regulated learning siswa.

b. Dapat mengetahui bagaimana tingkat self regulated learning siswa

SMA agar dapat mengembangkan diri menjadi pribadi yang mandiri

untuk masa depan.

Page 29: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

14

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Self Regulated Learning

2.1.1 Pengertian Self Regulated Learning

Dalam bahasa Indonesia self regulated learning sering disamaartikan

dengan kemandirian belajar, regulasi-diri pembelajaran, dan pengelolaan diri

dalam belajar. Pintrich (dalam Boekaerts et al., 2000: 453), self regulated learning

(SRL) didefinisikan sebagai proses konstruktif ketika siswa menetapkan tujuan

belajar sekaligus mencoba memantau, mengatur, dan mengendalikan pengamatan

motivasi, serta perilakunya yang dibatasi oleh tujuan belajar dan kondisi

lingkungan. Zimmerman (dalam Schunk, dkk, 2012: 254) Self-regulation adalah

proses dimana siswa mengaktifkan dan mempertahankan kognisi, perilaku, dan

pengaruh yang sistematis berorientasi pada pencapaian tujuan mereka.

Self regulated learning adalah kemampuan seseorang untuk mengelola

secara efektif pengalaman belajarnya sendiri dalam berbagai cara sehingga

mendapat hasil belajar yang optimal (Wolters 1998: 4). Menurut Pintrich dan

Zusho (dalam Nicol dan Macfarlane-Dick 2006: 202) self regulated learning

merupakan proses konstruktif aktif dimana siswa menetapkan tujuan belajarnya

dan kemudian berusaha untuk memonitor, mengatur, dan mengontrol kognisi,

motivasi, dan tingkah lakunya agar sesuai dengan tujuannya dan kondisi

kontekstual dari lingkungannya.

Page 30: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

15

Berdasarkan perspektif sosial kognitif, peserta didik yang dapat dikatakan

sebagai self regulated learner adalah peserta didik yang secara metakognitif,

motivasional, dan behavioral aktif dan turut serta dalam proses belajar mereka

(Zimmerman, 1989: 330). Peserta didik tersebut dengan sendirinya memulai

usaha belajar secara langsung untuk memperoleh pengetahuan dan keahlian yang

diinginkan, tanpa bergantung pada guru, orang tua atau orang lain.

Konsep self regulated learning dikemukakan pertama kali oleh Bandura

dalam latar teori belajar sosial. Menurut Bandura, “bahwa individu memiliki

kemampuan untuk mengontrol cara belajarnya dengan mengembangkan langkah-

langkah mengobservasi diri, menilai diri dan memberikan respon bagi dirinya

sendiri.”

Self regulated learning sangat penting dimiliki oleh individu dalam proses

pembelajaran. Seseorang yang memiliki self regulated learning, akan cenderung

lebih memiliki prestasi yang baik. Hal ini diperkuat ketika siswa memiliki self

regulated learning, mereka menetapkan tujuan akademik yang lebih tinggi untuk

diri mereka sendiri, belajar lebih efektif dan berprestasi di kelas (Broson, 2000;

Butler dan Winne, 1995; Winne, 1995a; Zimmerman dan Bandura, 1994;

Zimmerman dan Risemberg, 1997 dalam Ormord 2004: 327).

Bandura (dalam Alwisol, 2009: 286) berpendapat bahwa dinamika proses

beroperasinya self regulated learning antara lain terjadi dalam subproses yang

berisi ‘self-observation’, ‘self judgement’, dan ‘self reaction’. Ketiganya memiliki

hubungan yang sifatnya resiprositas seiring dengan konteks persoalan yang

mereka hadapi. Hubungan resiprositas ini tidak selalu bersifat simetris melainkan

Page 31: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

16

lentur dalam arti bisa terjadi salah satu di konteks tertentu lebih dominan dari

aspek lainnya, demikian pula sebaliknya.

Menurut Ormord (2008: 38-9) menyatakan bahwa self regulated learning

memiliki beberapa komponen di dalamnya, yaitu :

1) Goal Setting

Goal setting merupakan pengidentifikasian hasil akhir yang diinginkan

untuk kegiatan belajarnya. Siswa yang memiliki self regulated learning

tahu apa yang dia ingin capai ketika mereka belajar. Siswa memegang

tujuannya untuk kegiatan belajar tertentu untuk tujuan jangka panjang dan

aspirasinya. Selanjutnya saat siswa mencapai perguruan tinggi, siswa

dapat menetapkan tengang waktu untuk diri mereka sendiri sebagai cara

untuk memastikan mereka tidak meninggalkan tugas-tugas belajar yang

penting sampai akhir.

2) Planning

Planning adalah menentukan atau merencanakan cara terbaik untuk

menggunakan waktu yang tersedia untuk belajar. Siswa dengan self

regulated learning memiliki rencana ke depan berhubungan dengan tugas

belajar dan menggunakan waktu mereka secara efektif untuk mencapai

tujuannya.

3) Self-motivation

Mempertahankan motivasi instrinsik untuk menyelesaikan tugas belajar.

Siswa dengan self regulated learning cenderung memiliki self-efficacy

yang tinggi mengenai kemampuan mereka untuk menyelesaikan tugas

Page 32: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

17

belajar dengan sukses. Selain itu, siswa menggunakan berbagai strategi

untuk mempertahankan semangatnya mungkin dengan cara menghiasi

tugasnya agar lebih menyenangkan, mengingatkan diri akan pentingnya

melakukan dengan baik, akhirnya mereka memvisualisasikan kesuksesan

atau menjanjikan sendiri hadiah ketika mereka selesai.

4) Attention control

Memaksimalkan perhatian pada tugas belajar. Siswa dengan self regulated

learning akan mencoba untuk memusatkan perhatian mereka pada

tugasnya dan menghilangkan pikiran mereka yang berpotensi mengganggu

pikiran dan emosi.

5) Application of learning strategies

Memilih dan menggunakan cara yang tepat pengolahan bahan yang akan

dipelajari. Siswa mengatur sendiri memilih strategi pembelajaran yang

berbeda tergantung pada tujuan yang spesifik sesuai yang ingin mereka

capai, misalnya mereka membaca sebuah artikel majalah berbeda,

tergantung pada apakah mereka membacanya untuk hiburan atau belajar

untuk ujian.

6) Self-monitoring

Siswa akan mengevaluasi secara berkala untuk melihat apa kemajuan

mencapai tujuan. Siswa dengan self regulated learning akan terus

memantau perkembangannya selama proses belajar dan siswa akan

mengubah strategi belajarnya atau tujuannya jika perlu.

Page 33: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

18

7) Self-evaluation

Menilai hasil akhir dari usaha individu. Siswa dengan self regulated

learning akan menilai hal yang mereka pelajari cukup untuk tujuan yang

telah ditetapkan.

8) Self-reflection

Menentukan sejauh mana strategi belajar seseorang telah berhasil dan

efisien, dan mungkin mengidentifikasi alternatif yang mungkin lebih

afektif dalam situasi belajar masa depan.

Self regulated learner menerapkan agency ketika mereka terlibat dalam

siklus empat tahap utama : menganalisis tugas, menerapkan tujuan dan merancang

rencana, menetapkan taktik dan strategi untuk menyelesaikan tugas, dan

meregulasi pembelajaran (Woolfolk 2009: 132).

1 Menganalisis tugas pembelajarannya, yaitu pembelajar memeriksa

informasi apa pun yang mereka anggap relevan untuk mengkonstruksikan

sense tentang seperti apa tugasnya, sumberdaya apa yang harus dimiliki,

dan bagaimana perasaannya tentang tugas yang akan dikerjakan.

2 Menetapkan tujuan dan menyusun rencana, yaitu mengetahui kondisi

kondisi yang mempengaruhi hasil kerja dan memberikan informasi yang

digunakan oleh pembelajar untuk mencapai tujuan belajar serta mencari

cara untuk mengembangkan rencana untuk mencapai tujuannya.

3 Menetapkan taktik dan strategi untuk menyelesaikan tugas. Individu

sangat siaga selama tahap ini karena mereka selalu memantau seberapa

baikkah rencananya berjalan.

Page 34: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

19

4 Meregulasi pembelajaran. Dalam tahap ini, pembelajar mengambil

keputusan tentang apakah perlu dilakukan perubahan pada ketiga tahap

sebelumnya.

Menurut Zimmerman (1989: 329) siswa dikatakan telah memiliki self

regulated learning bila siswa tersebut telah memiliki strategi untuk mengaktifkan

metakognisi, motivasi, dan tingkah laku dalam proses belajar mereka sendiri.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa self regulated learning adalah pengetahuan

potensial yang dimiliki individu untuk meningkatkan prestasi akademik,

merancang strategi belajar, menentukan langkah-langkah yang dapat dilakukan

untuk mencapai tujuan belajar, serta mengevaluasi keberhasilan dan kekurangan

yang diperoleh.

Dari berbagai pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa self regulated

learning adalah usaha individu yang dilakukan secara sistematis untuk

memfokuskan pikiran, perasaan, dan perilaku pada pencapaian tujuan.

2.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Self Regulated Learning

Menurut Zimmerman (1989: 330) setidaknya terdapat 3 faktor yang

mempengaruhi self regulated learning pada gambar 2.1 Triadic Analysis of Self-

Regulated Functioning sebagai berikut :

Page 35: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

20

Gambar 2.1 Analysis of Self-Regulated Functioning

Berikut adalah penjelasan dari gambar bagan diatas, antara lain :

a. Faktor Pribadi, dalam triadic diatas dilambangkan siswa dapat

menggunakan proses pribadi untuk mengatur strategi perilaku dan

lingkungan belajar segera.

b. Faktor Perilaku, dalam triadic diatas dilambangkan siswa secara proaktif

menggunakan strategi self evaluation sehingga mendapatkan informasi

tentang akurasi dan apakah harus terus memeriksa melalui umpan balik

enactive.

c. Faktor Lingkungan, dalam triadic dilambangkan siswa proaktif

menggunakan strategi manipulasi lingkungan yang melibatkan intervensi

ruang urutan perilaku mengubah respon, seperti menghilangkan

Behavior

Environment

Person (self)

BEHAVIORAL

SELF-REGULATION COVERT

SELF-REGULATION

ENVIRONMENTAL

SELF-REGULATION

Page 36: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

21

kebisingan, mengatur pencahayaan yang memadai, dan mengatur tempat

untuk menulis.

Sedangkan menurut Boekaerts (1996: 101) “mengatakan bahwa banyak

peneliti sepakat bahwa faktor yang paling mendasar dari self regulated learning

adalah keinginan untuk mencapai tujuan”. Atribut personal lain yang juga terlibat

dalam mempengaruhi self regulated learning antara lain yaitu :

(1) Kesadaran akan penghargaan terhadap diri sendiri.

(2) Keinginan untuk mencoba.

(3) Komitmen.

(4) Manajemen waktu.

(5) Kesadaran akan metakognitif.

(6) Penggunaan strategi yang efisien.

Ada pula faktor-faktor yang memunculkan self regulated learning yang

buruk antara lain impulsivitas, tujuan akademik yang rendah, penghargaan diri

yang rendah, kontrol yang buruk, serta perilaku menghindar.

Menurut Bandura (dalam Alwisol, 2010: 285-7) ada dua faktor yang

mempengaruhi regulasi diri, yaitu :

a) Faktor Eksternal

Faktor eksternal mempengaruhi regulasi diri dengan dua cara, pertama

faktor eksternal memberi standar untuk mengevaluasi tingkah laku. Faktor

lingkungan berinteraksi dengan pengaruh-pengaruh pribadi, membentuk

standar evaluasi diri seseorang. Melalui orang tua dan guru anak-anak

belajar baik dan buruk, tingkah laku yang dikehendaki dan tidak

Page 37: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

22

dihendaki. Melalui pengalaman berinteraksi dengan lingkungan yang lebih

luas anak kemudian mengembangkan standar yang akan dipakai untuk

menilai prestasi diri.

Kedua, faktor eksternal mempengaruhi regulasi diri dalam bentuk

penguatan (reinforcement). Hadiah intrinsik tidak selalu memberi

kepuasan, orang membutuhkan insentif yang berasal dari lingkungan

eksternal. Standar tingkah laku dan penguatan biasanya bekerja sama;

ketika orang dapat mencapai standar tingkah laku tertentu, perlu penguatan

agar tingkah laku semacam itu menjadi pilihan untuk dilakukan lagi.

b) Faktor Internal

Faktor eksternal berinteraksi dengan faktor internal dalam pengaturan diri

sendiri. Bandura mengemukakan tiga bentuk pengaruh internal, yaitu :

1) Observasi diri (self observation): dilakukan berdasarkan faktor kualitas

penampilan, kuantitas penampilan, orisinal tingkah laku diri, dan

seterusnya. Orang harus mampu memonitor performansinya, walaupun

tidak sempurna karena orang cenderung memilih beberapa aspek dari

tingkah lakunya dan mengabaikan tingkah lakunya yang lain. Apa

yang diobservasi seseorang tergantung kepada minat dan konsep

dirinya.

2) Proses penilaian atau mengadili tingkah laku (judgemental process):

melihat kesesuaian tingkah laku dengan standar pribadi,

membandingkan tingkah laku dengan norma standar atau dengan

Page 38: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

23

tingkah laku orang lain, menilai berdasarkan pentingnya suatu

aktivitas, dan memberi atribusi performansi.

3) Reaksi diri afektif (self response): berdasarkan pengamatan dan

judgement itu, orang mengevaluasi diri sendiri positif atau negatif, dan

kemudian menghadiahi atau menghukum dirinya sendiri. Bisa terjadi

tidak muncul reaksi afektif, karena fungsi kognitif membuat

keseimbangan yang mempengaruhi evaluasi positif atau negatif

menjadi kurang bermakna secara individual.

2.1.3 Strategi Self Regulated Learning

Zimmerman (1989: 11) menekankan untuk dapat dianggap self-regulated,

proses belajar siswa harus menggunakan strategi-strategi khusus untuk mencapai

tujuan akademis. Strategi dalam self regulated learning mengarah pada tindakan

dan proses yang diarahkan pada perolehan informasi atau keterampilan yang

melibatkan perngorganisasian (agency), tujuan (purpose) dan persepsi

instrumental seseorang. Agency adalah kemampuan individu untuk memulai dan

mengarahkan suatu tindakan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Purpose

adalah tujuan yang diharapkan untuk tercapai dari pelaksanaa setiap tindakan

yang dapat membantu meraih tujuan.

Self regulated learning merupakan strategi yang harus dimiliki oleh siswa

dalam melakukan kegiatan belajar, sehingga diperoleh hasil belajar sesuai dengan

keinginan dan cita-citanya. Zimmerman dan Martinez-pons (1990: 7)

mengindentifikasi strategi-strategi dalam self regulated learning yang diperoleh

dari teori kognitif sosial, didalamnya melibatkan unsur-unsur metakognitif,

Page 39: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

24

lingkungan dan motivasi. Setiap strategi bertujuan meningkatkan regulasi diri

siswa pada fungsi personal, behavioral, dan environmental.

a. Strategi untuk optimalisasi fungsi personal (personal function),

meliputi :

1) Organizing and transforming (pengorganisasian dan transformasi).

Siswa menelaah kembali materi-materi pembelajaran untuk

meningkatkan pembelajaran. Misalnya, siswa mempelajari materi

pembelajaran dari awal sampai akhir.

2) Goal setting and planning (penetapan tujuan dan perencanaan).

Siswa menetapkan tujuan belajar serta merencanakan urutan,

waktu, dan penyelesaian aktivitas-aktivitas yang berhubungan

dengan tujuan. Misalnya siswa menentukan jadwal belajar.

3) Rehearsing and Memorizing (melatih dan menghapal). Siswa

berusaha untuk berlatih dan menghapalkan materi. Contohnya

siswa mengerjakan soal-soal latihan dan siswa membaca ulang

materi pelajaran agar dapat menghapalkannya.

b. Strategi untuk optimalisasi fungsi tingkah laku (behavioral function),

meliputi :

1) Self-evaluating (evaluasi diri). Siswa melakukan evaluasi terhadap

kualitas atau kemajuan dari pekerjaannya. Contohnya siswa

meneliti ulang tugas-tugas untuk memastikan sudah dikerjakan

dengan baik atau belum, siswa mengevaluasi hasil ujian agar dapat

menilai kemampuan belajarnya.

Page 40: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

25

2) Self-consequenting (konsekuensi diri). Siswa membayangkan

reward atau punishment yang didapat jika memperoleh kesuksesan

atau kegagalan. Contohnya siswa merasa malu apabila

mendapatkan hasil ujian buruk, siswa menganggap keberhasilan

sebagai motivasi untuk dapat mempertahankan keberhasilannya.

c. Strategi untuk optimalisasi fungsi lingkungan (environmental

function), meliputi :

1) Seeking information (pencarian informasi). Siswa berusaha untuk

mencari informasi lebih lengkap dari sumber-sumber nonsosial.

Contohnya siswa berusaha melengkapi materi pelajaran dari

sumber lain atau literature perpustakaan.

2) Keeping records and self monitoring (pembuatan catatan dan

mengamati diri). Siswa berusaha untuk mencatat berbagai kejadian

atau hasil yang diperoleh dalam proses belajar. Contohnya siswa

mencatat hal-hal penting untuk dipelajari, siswa mencatat hal-hal

yang tidak dipahami untuk dipelajari ulang.

3) Enviromental structuring (penyusunan lingkungan). Siswa

berusaha untuk memilih atau mengatur lingkungan fisik sehingga

proses belajar menjadi lebih mudah. Contohnya siswa mematikan

televisi saat belajar untuk membantu konsentrasi.

4) Seeking social assistance (pencarian bantuan sosial). Siswa

berusaha mencari bantuan dari teman sebaya, guru, orang dewasa

lainnya yang dianggap bisa membantu. Contohnya siswa bertanya

Page 41: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

26

kepada guru saat kesulitan mengerjakan tugas atau memahami

pelajaran.

5) Reviewing Records (melihat kembali catatan). Siswa berusaha

melihat kembali catatan untuk menghadapi ujian. Contohnya siswa

membaca ulang catatan, melihat referensi tugas sebelumnya, dan

membaca buku-buku pedoman.

Menurut Wolters, et. al (2003, dalam Fasikhah dan Siti 2013: 144) strategi

self regulated learning secara umum meliputi tiga macam strategi, yaitu :

a. Strategi regulasi kognitif

Strategi yang berhubungan dengan pemrosesan informasi yang

berkaitan dengan berbagai jenis kegiatan kognitif dan metakognitif

yang digunakan individu untuk menyesuaikan dan merubah

kognisinya, mulai dari strategi memori yang paling sederhana, hingga

strategi lebih rumit. Strategi kognitif meliputi : rehersal, elaborasi dan

metakognisi.

b. Strategi regulasi motivasional

Strategi yang digunakan individu untuk mengatasi stres dan emosi

yang dapat membangkitkan usaha mengatasi kegagalan dan untuk

meraih kesuksesan dalam belajar. Strategi motivasional meliputi : (1)

konsekuensi diri, (2) kelola lingkungan (environmental structuring),

(3) mastery self-talk, (4) meningkatkan motivasi ekstrinsik (extrinsic

self-talk), (5) orientasi kemampuan (relative ability self-talk), (6)

motivasi intrinsik, dan (7) relevansi pribadi (relevance enchancement).

Page 42: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

27

c. Strategi regulasi behavioral akademik

Aspek regulasi diri yang melibatkan usaha individu untuk mengontrol

tindakan dan perilakunya sendiri. Strategi regulasi behavioral yang

dapat dilakukan oleh individu dalam belajar meliputi : mengatur usaha

(effort regulation), mengatur waktu dan lingkungan belajar (regulating

time and study environment) serta mencari bantuan (help-seeking).

Zumbrunn, et. al. (2011: 9-13) menyatakan bahwa ada 8 strategi

pembentukan self regulated learning siswa, yaitu :

a. Goal Setting

Tujuan dianggap sebagi standar yang mengatur tindakan individu.

Tujuan jangka pendek sering digunakan untuk mencapai aspirasi

jangka panjang, sebagai contoh jika seorang siswa menetapkan tujuan

jangka panjang untuk mengerjakan ujian dengan baik, maka dia

menetapkan tujuan seperti menetapkan waktu belajar dan

menggunakan strategi khusus untuk keberhasilan ujiannya.

b. Planning

Planning mirip dengan goal setting, planning dapat membantu siswa

mengatur diri sebelum terlibat dalam tugas-tugas belajar.

c. Self-Motivation

Motivasi diri siswa self-regulated learner terjadi ketika mereka

menggunakan satu atau lebih strategi untuk pencapaian tujuannya.

Siswa yang termotivasi akan membuat kemajuan menuju tujuannya.

Page 43: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

28

Siswa lebih bertahan melalui tugas yang sulit dan menemukan proses

belajar yang memuaskan.

d. Attention Control

Siswa dapat mengendalikan perhatian mereka dengan cara

menghindari hal-hal yang mengganggu pikiran serta mengkondisikan

lingkungan belajar agar kondusif.

e. Flexibel Use of Strategies

Siswa menggunakan strategi-strategi belajar untuk memfasilitasi

kemajuan mereka guna pencapaian tujuan yang meliputi : mencatat,

menghafal, berlatih, dan sebagainya.

f. Self-Monitoring

Siswa memantau sendiri kemajuan mereka menuju pada tujuan

pembelajarannya.

g. Help-seeking

Siswa mencoba mencari bantuan bila diperlukan agar dapat memahami

pembelajaran untuk pencapaian tujuan

h. Self-Evaluation

Siswa dapat mengevaluasi pembelajaran mereka sendiri, terlepas dari

penilaian guru.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan ada 8 strategi dalam self

regulated learning meliputi rehearsing and memorizing, goal setting and

planning, self-evaluating, self-consquenting, seeking information, keeping records

and self monitoring, seeking social assistance.

Page 44: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

29

2.1.4 Karakteristik Siswa yang Memiliki Self Regulated Learning

Beberapa peneliti mengemukakan karakteristik perilaku siswa yang

memiliki ketrampilan self regulated learning antara lain sebagai berikut

(Montalvo, 2004: 3) :

1 Terbiasa dengan dan tahu bagaimana menggunakan strategi kognitif

(pengulangan, elaborasi dan organisasi) yang membantu mereka untuk

memperhatikan, mentransformasi, mengorganisasi, mengelaborasi, dan

menguasai informasi.

2 Mengetahui bagaimana merencanakan, mengorganisasikan, dan

mengarahkan proses mental untuk mencapai tujuan personal

(metakognisi).

3 Memperlihatkan seperangkat keyakinan motivasional dan emosi yang

adaptif, seperti tingginya keyakinan diri secara akademik, memiliki tujuan

belajar, mengembangkan emosi positif terhadap tugas (senang, puas,

antusias), memiliki kemampuan untuk mengontrol dan memodifikasinya,

serta menyesuaikan diri dengan tuntutan tugas dan situasi belajar khusus.

4 Mampu merencanakan, mengontrol waktu, dan memiliki usaha terhadap

penyelesaian tugas, tahu bagaimana menciptakan lingkungan belajar yang

menyenangkan, seperti mencari tempat belajar yang sesuai atau mencari

bantuan dari guru dan teman jika menemui kesulitan.

5 Menunjukkan usaha yang besar untuk berpartisipasi dalam mengontrol dan

mengatur tugas-tugas akademik, iklim, dan struktur kelas.

Page 45: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

30

6 Mampu melakukan strategi disiplin, yang bertujuan menghindari

gangguan internal dan eksternal, menjaga konsentrasi, usaha, dan motivasi

selama menyelesaikan tugas.

Peneliti menyimpulkan bahwa definisi self regulated learning adalah

kemampuan siswa dalam proses belajar untuk memonitor, meregulasi, dan

mengontrol kognisi, motivasi, dan perilaku, yang kemudian semuanya diarahkan

dan didorong oleh tujuan serta mengutamakan konteks lingkungan.

2.2 Remaja Awal

Menurut Mappiare (1982: 25) masa remaja memiliki rentang usia antara

13-21 tahun, yang dibagi dalam masa remaja awal usia 13/14 sampai dengan 17

tahun, dan remaja akhir 17 sampai 21 tahun. Menurut Hurlock (1991 dalam Ali

dan Asrori 2011: 9) adolescence sesungguhnya memiliki arti yang luas, mencakup

kematangan mental, emosional, sosial dan fisik.

Monks (2006: 259) mengatakan bahwa pada masa ini, remaja sebenarnya

tidak memiliki tempat yang jelas. Remaja tidak masuk golongan anak, tetapi tidak

termasuk golongan orang dewasa atau golongan tua. Pada umumnya mereka

masih belajar di sekolah Menengah atau Perguruan Tinggi. Sedangkan Desmita

(2011: 37) berpendapat masa remaja (12-21 tahun) merupakan masa peralihan

antara masa kehidupan anak-anak dan masa kehidupan orang dewasa. Masa ini

dikenal dengan masa pencarian jati diri (ego identity)

2.2.1 Karakteristik Remaja Awal

Menurut Slazman karakteristik masa remaja adalah perubahan dari sikap

tergantung ke arah kemandirian, minat-minat seksual, perenungan diri, dan

Page 46: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

31

perhatian terhadap nilai-nilai estetika dan isu-isu moral. Dalam budaya Amerika,

periode remaja ini dipandang sebagai masa "Strom dan Stress”, frustasi dan

penderitaan, konflik dan krisis penyesuaian, mimpi dan melamun tentang cinta,

dan perasaan teralineasi (tersisihkan) dari kehidupan sosial budaya orang dewasa

(Pikunas, 1976 dalam Yusuf, 2011: 184)

Mappiare (1982: 32) mengemukakan ciri-ciri remaja awal ditunjukkan

pada beberapa indikasi, sebagai berikut :

1. Kestabilan keadaan perasaan dan emosi

Perasaan yang sangat peka, remaja mengalami badai dan topan dalam

kehidupan perasaan dan emosinya. Ini menimbulkan remaja cepat berganti

suasana yang sesekali sangat bersemangat dalam bekerja tiba-tiba berganti

lesu, kegembiraan yang meledak bertukar rasa sedih, rasa yakin diri

berganti rasa ragu diri yang berlebihan.

2. Hal sikap dan moral

Organ-organ seks yang telah matang menyebabkan remaja mendekati

lawan jenis. Ada dorongan-dorongan seks dan kecenderungan memenuhi

dorongan itu, sehingga kadang-kadang dinilai oleh masyarakat tidak

sopan.

3. Hal kecerdasaan atau kematangan mental

Alfred Binet mengemukakan bahwa pada usia 12 tahun kemampuan anak

untuk mengerti informasi abstrak baru sempurna. Kesempurnaan

mengambil kesimpulan dan informasi abstrak dimulai pada usia 14 tahun.

Akibatnya remaja awal sering menolak hal-hal yang tidak masuk akal.

Page 47: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

32

4. Hal status remaja awal sangat sulit ditentukan

Adanya keraguan orang dewasa untuk memberi tanggungjawab kepada

remaja dengan dalih mereka masih anak-anak. Pada lain kesempatan,

remaja awal sering mendapat teguran sebagai orang yang sudah besar jika

remaja bertingkah laku kekanak-kanakan. Akibatnya, remaja awal pun

mendapat sumber kebingungan tentang statusnya.

5. Memiliki banyak masalah yang dihadapi

Dari ciri-ciri sebelumnya menjadikan remaja awal banyak menghadapi

masalah. Sebab lain adalah sifat emosional remaja awal.

6. Masa yang kritis

Pada masa ini remaja dituntut untuk dapat menghadapi dan memecahkan

masalahnya sendiri. Keadaan remaja yang dapat menghadapi masalahnya

dengan baik menjadi modal dasar dalam menghadapi masalah-masalah

selanjutnya, sampai ia dewasa. Ketidakmampuan menghadapi masalahnya

dalam masa ini akan menjadikannya orang dewasa yang bergantung.

Desmita (2011: 37-38) berpendapat masa remaja ditandai dengan sejumlah

karakteristik penting, yaitu :

1 Mencapai hubungan yang matang dengan teman sebaya.

2 Dapat menerima dan belajar peran sosial sebagai pria atau wanita dewasa

yang dijunjung tinggi oleh masyarakat.

3 Menerima keadaan fisik dan mampu menggunakannya secara efektif.

4 Mencapai kemandirian emosional dari orangtua dan orang dewasa lainnya.

Page 48: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

33

5 Memilih dan mempersiapkan karier di masa depan sesuai dengan minat

dan kemampuannya.

6 Mengembangkan sikap positif terhadap pernikahan, hidup berkeluarga dan

memiliki anak.

7 Mengembangkan keterampilan intelektual dan konsep-konsep yang

diperlukan sebagai warga Negara.

8 Mencapai tingkah laku yang bertanggung jawab secara sosial.

9 Memperoleh seperangkat nilai dan sistem etika sebagai pedoman dalam

bertingkah laku.

10 Mengembangkan wawasan keagamaan dan meningkatkan religiusitas.

2.2.2 Tugas-tugas Perkembangan Remaja Awal

Adapun tugas-tugas perkembangan masa remaja menurut Hurlock (1991:

209-10) meliputi usaha-usaha sebagai berikut :

1) Mampu menerima keadaan fisiknya.

2) Mampu menerima dam memahami peran seks usia dewasa.

3) Mampu membina hubungan baik dengan anggota kelompok yang

berlainan jenis.

4) Mencapai kemandirian emosional.

5) Mencapai kemandirian ekonomi.

6) Mengembangkan konsep dan keterampilan intelektual yang sangat

diperlukan untuk melakukan peran sebagai anggota masyarakat.

7) Memahami dam menginternalisasikan nilai-nilai orang dewasa dan orang

tua.

Page 49: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

34

8) Mengembangkan perilaku tanggungjawab sosial yang diperlukan untuk

memasuki dunia dewasa.

9) Mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan.

10) Memahami dan mempersiapkan berbagai tanggung jawab kehidupan

keluarga.

Menurut Mappiare (1982: 106) tugas-tugas perkembangan khusus untuk

masa remaja awal yaitu :

(1) Memiliki kemampuan mengontrol diri sendiri seperti orang dewasa

Sejak remaja awal diharapkan dapat mengadakan pengontrolan diri sendiri

atas perbuatan-perbuatannya.

(2) Memperoleh kebebasan

Hal ini berarti remaja awal diharapkan belajar dan berlatih bebas membuat

rencana, bebas membuat alternatif pilihan, bebas menentukan pilihan dan

bebas membuat keputusan-keputusan sendiri, melaksanakan keputusannya

itu serta bertanggungjawab sendiri atas keputusan dan pelaksanaan

keputusannya.

(3) Bergaul dengan teman lawan jenis

Remaja awal sadar akan dirinya ada rasa simpati, rasa tertarik untuk selalu

bersama-sama dengan lawan jenisnya.

(4) Mengembangkan keterampilan-keterampilan baru

Pada masa ini remaja mempersiapkan diri memasuki masa dewasa, maka

mulai dalam masa remaja awal dan sepanjang masa remaja, seseorang

Page 50: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

35

diharapkan berlatih dan mengembangkan berbagai tuntutan hidup dan

pergaulannya dalam masa dewasa kelak.

(5) Memiliki citra diri yang realistik

Remaja diharapkan dapat mengukur atau menafsirkan apa yang lebih dan

kurang pada diri mereka serta dapat menerima apa adanya diri mereka,

memelihara dan memanfaatkannya secara positif.

2.3 Goal Orientation

2.3.1 Pengertian Goal Orientation

Goal orientation merupakan susunan utama teori tujuan. Goal (sasaran

atau tujuan) adalah hasil atau pencapaian yang pemenuhannya diperjuangkan

seseorang (Locke dan Latham, 2002 dalam Woolfolk, 2009: 198). Pintrich (2003,

dalam Schunk, Pintrich, dan Meece 2008: 184) menyatakan bahwa goal

orientation adalah tujuan atau alasan yang melibatkan seseorang untuk

berprestasi. Sedangkan Schunk (2012: 513) mengatakan bahwa goal orientation

(orientasi tujuan) mengacu pada tujuan dan fokus keterlibatan seseorang dalam

aktivitas berprestasi, sedangkan goal setting (penetapan tujuan) lebih berfokus

pada bagaimana tujuan dibangun dan diubah serta peran sifat-sifat tujuan itu

untuk mendesak dan mengarahkan perilaku. Locke dan Latham’s (1990, dalam

Schunk, Pintrich, dan Meece 2008: 184) teori goal orientation berkaitan dengan

mengapa individu ingin mendapatkan kebenaran, bagaimana cara dan kinerjanya.

Goal orientation menentukan bagaimana seseorang berusaha untuk mencapai

hasil yang diinginkannya (Ames dan Archer 1998, dalam Schunk, Pintrich, dan

Meece 2008: 183).

Page 51: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

36

Goal orientation adalah konstruk yang menggambarkan bagaimana

individu merespon, memberikan reaksi dan menginterpretasikan situasi untuk

mencapai suatu prestasi atau kinerja tertentu (Vande Walle, dkk 1999: 250). Hal

yang menjadi penentu perbedaan individu terhadap perilaku adalah goal

orientation (Button, Mathieu dan Zajac, 1996; Farr, Hofman, dan Ringenbach,

1993 dalam VandeWalle, dkk 1999: 249).

Konstruk tentang goal orientation muncul dari program penelitian yang

dilakukan oleh Carol Dweck, Dweck memberikan konsep bahwa tujuan secara

luas dapat diartikan sebagai dimensi kepribadian individu dan individu tersebut

memiliki preferensi goal orientation untuk berprestasi (Dweck dan Leggett, 1988;

Elliot dan Dweck, 1988 dalam VandeWalle, dkk 2001: 630). Sedang menurut

Ames (dalam Schunk, Pintrich, dan Meece 2008: 184) goal orientation

merupakan pola yang terintegrasi dari keyakinan yang mengarah pada cara-cara

berbeda dalam proses, perilaku, dan tanggungjawabnya dalam berperilaku untuk

berprestasi. Dapat dilihat bahwa goal orientation menjadi alasan individu

berperilaku tertentu untuk mencapai tujuan.

Woolfolk (2009: 198) mengemukakan bahwa goal memotivasi individu

untuk berperilaku tertentu (self regulated learning) sebagai usaha mengurangi

diskrepansi kondisi di antara “where the are” (di mana mereka berada kini) dan

“where they want to be” (ke mana mereka ingin berada). Sedangkan Urdan (1997

dalam Schunk, Pintrich, dan Meece 2008: 184) mengatakan goal orientation

adalah alasan mengapa individu ingin berprestasi, bukan hanya untuk

menampilkan perilaku.

Page 52: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

37

Menurut Ames (dalam Schunk, Pintrich, dan Meece, 2008: 184) goal

orientation disebutkan sebagai gambaran integrasi pola belief yang memiliki

peranan penting untuk membedakan pendekatan yang dipakai, cara menggunakan,

dan respon terhadap situasi prestasi. Selain itu, goal orientation mencerminkan

jenis standar dengan mana individu-individu menilai kinerja diri sendiri,

keberhasilan atau kegagalan dalam mencapai tujuan (Elliot, 1997; Pintrich, 2000a,

2000c, 2000d dalam Schunk, Pintrich, dan Meece, 2008: 184).

Berdasarkan pengertian-pengertian goal orientation di atas, dapat

disimpulkan bahwa goal orientation merupakan orientasi yang menjadi alasan

individu ketika mencoba berusaha yang mencakup proses dan perilaku untuk

mencapai atau memperoleh tujuan tertentu.

2.3.2 Karakteristik Goal Orientation

Karakteristik goal orientation dibagi menjadi dua yaitu learning goal dan

performance goal (Dweck dan Legget, 1988; Elliott dan Dweck,1988 dalam

Schunk, Pintrich dan Meece 2008: 185).

1. Learning goal

Individu dengan learning goals yang kuat cenderung suka dengan

tantangan dan menetapkan tujuan yang tinggi serta tidak takut dengan

kegagalan pencapaian tujuan. Slavin (2009: 119) siswa yang berorientasi

motivasi ke arah sasaran pembelajaran (learning goal) melihat maksud

sekolah untuk memperoleh kompetensi dalam kemampuan yang diajarkan

dan siswa dengan goal ini kemungkinan akan mengambil mata pelajaran

yang sulit dan mencari tantangan.

Page 53: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

38

2. Performance goal

Individu dengan performance goal kuat akan menetapkan tujuan yang

kurang menantang dan takut mengalami kegagalan. Menurut Slavin (2009:

119) siswa yang berorientasi ke arah sasaran kinerja (performance goal)

berupaya memperoleh penilaian positif atas kompetensi mereka dan

menghindari penilai negatif.

Menurut Nicholls (1984 dalam Schunk, Pintrich, dan Meece 2008: 184-5)

karakteristik goal orientation dibagi menjadi dua, yaitu :

1) Task-involved goal

Merasa sukses ketika mempelajari hal yang disukai, merasa sukses ketika

mempelajari hal yang ingin diketahui, merasa sukses ketika mempelajari

sesuatu yang memunculkan suatu ide.

2) Ego-involved goal

Merasa sukses saat menjadi pintar, lebih mengetahui atau lebih

berwawasan luas daripada orang lain, mendapat hasil tes yang tinggi.

Berbeda dengan Ames dan Archer (1988 dalam Schunk, Pintrich, dan Meece

2008: 185) menyatakan karakteristik goal orientation sebagai berikut :

(1) Mastery goal

Mastery goal merupakan suatu orientasi motivasional yang dimiliki

individu, yang menekankan diperolehnya pengetahuan dan perbaikan diri.

Penguasaan orientasi tujuan didefinisikan sebagai fokus pada

pembelajaran, menguasai tugas sesuai dengan standar yang ditetapkan

sendiri atau pengembangan diri, mengembangkan keterampilan baru,

Page 54: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

39

meningkatkan atau mengembangkan kompetensi, mencoba mencapai

suatu hal yang menantang, dan mencoba untuk mendapatkan pemahaman

atau wawasan.

Woolfolk (2009: 201) memaksudkan orientasi ini sebagai intens pribadi

untuk memperbaiki kemampuan dan memahami apa yang dipelajari, tanpa

memperdulikan buruknya performa yang ditampilkan seorang individu

yang memiliki orientasi tujuan penguasaan akan memfokuskan diri pada

kegiatan belajar itu sendiri, berusaha menguasai tugas, mengembangkan

keterampilan baru, memperbaiki kompetensinya, menyelesaikan tugas

yang menantang dan berusaha untuk memperoleh pengalaman terhadap

apa yang dipelajari. Menurut Schunk, Pintrich, dan Meece (2008: 185) ciri

individu dengan mastery goal yang kuat adalah belajar dengan sungguh-

sungguh, kesalahan adalah bagian dari belajar. Ormord (2008: 111)

memberikan gambaran lebih lengkap mengenai karakteristik siswa dengan

mastery goal sebagai berikut :

a. Percaya bahwa kompetensi dapat berkembang melalui latihan dan

usaha.

b. Memilih tugas-tugas yang dapat memaksimalkan kesempatan untuk

belajar.

c. Bereaksi terhadap tugas yang mudah dengan perasaan yang bosan dan

kecewa.

d. Memandang usaha sebagai sesuatu yang penting untuk meningkatkan

kompetensi.

Page 55: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

40

e. Lebih termotivasi secara instrinsik untuk mempelajari materi pelajaran.

f. Menampilkan perilaku dan belajar yang lebih bersifat self regulated.

g. Menggunakan strategi belajar yang mengarah pada pemahaman materi

yang sesungguhnya.

h. Mengevaluasi kinerja sendiri dalam kerangka kemajuan yang sudah

dibuat.

i. Memandang kesalahan sebagai sesuatu yang normal dan bagian yang

bermanfaat dalam proses belajar, memanfaatkan kesalahan untuk

membantu perbaikan kinerja.

j. Merasa puas terhadap kinerja jika sudah berusaha keras, meskipun

usaha tersebut mengalami kegagalan.

k. Menginterpretasikan kegagalan sebagai tanda bahwa diperlukan usaha

yang lebih keras.

l. Memandang guru sebagai sumber daya dan penuntun untuk membantu

individu belajar.

(2) Performance goal

Performance goal berfokus pada menunjukkan kompetensi atau

kemampuan dan bagaimana kemampuan akan dinilai relatif terhadap

orang lain, misalnya mencoba untuk melampaui standar kinerja normatif,

mencoba untuk menjadi orang terbaik dengan menggunakan standar

perbandingan sosial, berjuang untuk menjadi yang terbaik dalam grup atau

kelas pada saat mengerjakan tugas, menghindari penilaian kemampuan

rendah atau tampak bodoh tentang dirinya, dan mencari regocnition publik

Page 56: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

41

tingkat kinerja tinggi. Menurut Schunk, Pintrich, dan Meece (2008: 185)

individu dengan performance goal yang kuat memiliki karakteristik

berusaha untuk mendapatkan peringkat tinggi dan tidak suka membuat

kesalahan. Ormord (2008: 111) berpendapat ada beberapa karakteristik

performance goal sebagai berikut :

a. Percaya bahwa kompetensi merupakan karakteristik yang bersifat

stabil. Ada orang yang memilikinya dan ada yang tidak.

b. Memilih tugas yang memaksimalkan kesempatan untuk

mendemonstrasikan kompetensi, menghindari tugas dan tindakan

(misalnya bertanya) yang membuat terlihat tidak kompeten.

c. Bereaksi terhadap tugas yang mudah dengan perasaan bangga.

d. Memandang usaha sebagai tanda kompetensi yang rendah,

beranggapan bahwa orang yang berkompeten seharusnya tidak perlu

berusaha keras.

e. Lebih termotivasi secara ekstrinsik, seperti penguat dan hukuman

eksternal cenderung menyontek untuk mendapatkan nilai yang tinggi.

f. Kurang menampilkan belajar dan perilaku yang self regulated.

g. Menggunakan strategi belajar yang hanya bersifat rote learning

(misalnya pengulangan, mencontoh, mengingat kata per kata).

h. Mengevalusi kinerjanya dalam kerangka perbandingan dengan orang

lain.

i. Memandang kesalahan sebagai tanda kegagalan dan tidak kompeten.

j. Merasa puas dengan kinerja hanya jika berhasil.

Page 57: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

42

k. Menginterpretasikan kegagalan sebagai tanda rendahnya kemampuan

dan karena itu meramalkan kegagalan berulang di waktu yang akan

dating.

l. Memandang guru sebagai penilai, pemberi hadiah atau hukuman.

Kemudian menurut Maehr dan Midgley (1991 dalam Shunck, Pintrich,

dan Meece 2008: 185) ada tiga karakteristik goal orientation yaitu :

1 Task-focused

Karakteristik siswa dengan task focused suka belajar dari pekerjaan

rumahnya bahkan bila dia membuat banyak kesalahan, alasan siswa

mengerjakan pekerjaan sekolah karena siswa ingin belajar hal baru, dan

alasan terakhir siswa adalah siswa ingin menjadi lebih baik.

2 Performance-approach

Siswa dengan performance approach memiliki karakteristik adalah ingin

menunjukkan pada guru, bahwa dia lebih pintar dari siswa lain; siswa

ingin melakukan hal yang lebih baik daripada siswa lain di kelas; siswa

akan merasa sangat baik bila siswa tersebut menjadi satu-satunya siswa

yang dapat menjawab pertanyaan guru di kelas.

3 Performance-avoid

Karakteristik siswa dengan performance avoid, di mana siswa sangat

penting tidak terlihat bodoh di kelas, alasan siswa mengerjakan tugasnya

agar orang lain tidak akan berpikir bahwa siswa itu bodoh, alasan siswa

menghindari tugasnya agar siswa tidak terlihat tidak bisa mengerjakannya.

Page 58: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

43

Berdasarkan beberapa teori tentang karakteristik goal orientation oleh

beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa karakteristik goal orientation

terbagi menjadi dua yaitu : mastery/learning/task focused/task involved goals dan

performance/ego involved goals. Terdapat perbedaan antara mastery goal dan

performance goal. Diterangkan bahwa mastery goal ini lebih memiliki motivasi

instrinsik, di mana siswa dengan mastery goal akan cenderung mementingkan

bagaimana cara siswa agar dapat memahami materi. Hal ini terjadi sebaliknya

pada siswa dengan performance goal, siswa lebih memiliki motivasi ekstrinsik.

Siswa cenderung mementingkan mendapatkan nilai baik dan pengakuan secara

sosial tentang dirinya yang berkompeten. Cara siswa untuk mendapatkan

pengakuan ini terkadang menggunakan usaha yang maladaptif, misalnya

menyontek agar mendapat nilai dan dipuji.

Berdasarkan pemaparan di atas, menunjukkan bahwa siswa dengan mastery

goal lebih baik dibandingkan siswa dengan performance goal. Hal ini sejalan

dengan penelitian Mattern (2005: 30) yang menunjukkan bahwa siswa dengan

mastery goal orientation memiliki level prestasi belajar yang lebih tinggi dari

pada siswa dengan performance goal orientation. Schunk, Pintrich, dan Meece

(2008: 287) mengatakan bahwa siswa dengan mastery goal lebih menggunakan

strategi pengaturan diri yang seperti perencanaan, kesadaran dan pemonitoran.

Berbeda dengan siswa dengan performance goal yang hanya menggunakan

strategi yang lebih dangkal seperti penghafalan. Siswa yang cenderung mastery

goal akan mencari tantangan, menggunakan strategi pembelajaran efektif yang

lebih tinggi, termasuk strategi metakognitif, pelaporan dan sikap terhadap sekolah

Page 59: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

44

yang lebih positif, dan memiliki tingkat self-efficacy yang lebih tinggi

(kepercayaan pada kemampuan diri untuk berhasil dalam situasi tertentu)

dibandingkan siswa-siswa yang cenderung performance goal.

2.4 Perbedaan Self Regulated Learning ditinjau dari Goal

Orientation Siswa SMA Negeri 1 Mertoyudan Kabupaten

Magelang

Pendidikan merupakan hal pokok bagi individu, karena dengan adanya

pendidikan individu tersebut dapat mengembangkan dirinya. Fakta yang terjadi

pendidikan juga menjadi ketakutan bagi peserta didiknya. Hal ini dibuktikan

adanya ketidaklulusan siswa, tidak naik kelas karena tidak memenuhi KKM, dan

persaingan yang semakin ketat.

Siswa SMA masuk dalam kategori masa remaja awal, di mana menurut

Mappiare (1982: 25) pada masa ini siswa berusia 13/14 sampai dengan 17 tahun.

Di dalam dunia pendidikan, siswa SMA sudah mulai menentukan dan memasuki

masa penjurusan. Umumnya jurusan yang terdapat di SMA adalah jurusan Ilmu

Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial.

Siswa yang sudah mulai mempersiapkan dan memasuki penjurusan

seharusnya dapat mengembangkan ilmu yang sedang dipelajarinya sesuai dengan

keinginannya. Selain itu, siswa dituntut dapat mempertanggungjawabkan hal

(jurusan) yang dia pilih saat ini. Ormord (2008: 39) menjelaskan pada masa SMA

ini terjadi peningkatan perencanaan belajar dan motivasinya. Berdasarkan

kenyataan yang ada, tidak semua siswa sesuai dengan harapan. Terdapat beberapa

siswa yang sering membolos dengan alasan bosan, tidak mengumpulkan tugas,

Page 60: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

45

lebih suka membicarakan hal-hal yang tidak termasuk dalam pelajaran, dan lain

sebagainya.

Self regulated learning adalah proses atau usaha individu yang dilakukan

secara sistematis untuk memfokuskan pikiran, perasaan, dan perilaku pada

pencapaian tujuan. Terdapat beberapa siswa yang tidak memiliki kemampuan self

regulated learning sehingga masih ada siswa yang mengalami permasalahan

belajar.

Kemampuan self regulated learning dalam dunia pendidikan sangat

penting karena siswa yang mempunyai self regulated learning yang tinggi akan

dengan mudah mencapai prestasi yang optimal. Rencana belajar siswa

merupakan salah satu cara yang dibuat untuk mengontrol self regulated learning

agar tidak memunculkan perilaku seperti yang dicontohkan sebelumnya dan

terdapat pencapaian prestasi yang optimal.

Self regulated learning (SRL) selalu mengarah pada beberapa tujuan, yang

terangkum dalam beberapa tahap yang mencakup (1) memiliki dan menentukan

tujuan belajar, (2) membuat perencanaan dan (3) memilih strategi pencapaian

tujuan. Hal tersebut dapat menjelaskan bahwa goal orientation menjadi

penunjangnya (Markus dan Wurf, dalam Deasyanti dan Anna 2007: 14).

Menurut Schunk, Pintrich dan Meece (2008: 142) siswa dengan tujuan dan

efikasi diri dalam mencapai keinginannya cenderung akan terlibat dalam kegiatan

yang dia percaya dapat menunjang keinginannya tersebut dengan memperhatikan

proses, berlatih mengingat informasi, berusaha dan bertahan. Self regulated

learning yang dihasilkan mengacu pada pikiran, perasaan dan tingkah laku yang

Page 61: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

46

ditujukan untuk pencapaian target dengan melakukan perencanaan terarah

(Zimmerman, dalam Schimtz dan Wiese 2006: 66). Kedua pernyataan tersebut

dapat disimpulkan bahwa goal orientation yang jelas maka akan meningkatkan

kemampuan self regulated learning pula, karena komponen dari self regulated

learning adalah perencanaan terarah. Perencanaan terarah siswa dalam

pembelajaran dapat muncul karena adanya goal orientation siswa, dimana goal

orientation akan menjadi pendorong siswa untuk berusaha. Hal ini dapat

diperkuat Schunk, Pintrich dan Meece (2008: 174) bahwa ketika individu tidak

memiliki komitmen untuk mencapai tujuan maka dia tidak akan bekerja maksimal

dan tidak memiliki keinginan untuk berprestasi.

Goal orientation terdapat dua karakteristik yang membedakan cara belajar

dan performance anak, antara lain: mastery goal dan performance goal. Mastery

goal adalah orientasi siswa untuk menguasai materi pelajaran, sedangkan

performance goal adalah orientasi siswa untuk mendapatkan hasil yang baik.

Perbedaan goal orientation yang siswa miliki dapat menimbulkan usaha yang

berbeda pula. Siswa dengan mastery goal berhenti belajar bila merasa menguasai

materi pelajaran dengan baik, sedangkan siswa dengan performance goal berhenti

belajar bila merasa nilainya sudah baik.

Siswa yang cenderung mastery goal akan mencari tantangan,

menggunakan strategi pembelajaran efektif yang lebih tinggi, termasuk strategi

metakognitif, pelaporan dan sikap terhadap sekolah yang lebih positif, dan

memiliki tingkat self-efficacy yang lebih tinggi (kepercayaan pada kemampuan

Page 62: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

47

diri untuk berhasil dalam situasi tertentu) daripada siswa-siswa yang cenderung

performance goal.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa perbedaan goal

orientation siswa dapat mempengaruhi usaha yang dilakukan siswa. Ames dan

Archer (1998, dalam Schunk, 2012: 278) berpendapat bahwa goal orientation

menentukan bagaimana siswa belajar dan usaha yang dilakukannya untuk

mencapai hasil yang diharapkannya. Usaha-usaha yang dilakukan siswa untuk

mencapai hasil yang diinginkan dalam proses pembelajaran ini salah satunya

adalah menunjukkan kemampuan self regulated learning. Mastery goal lebih

termotivasi secara instrinsik daripada performance goal. SRL lebih dipengaruhi

motivasi secara instrinsik, maka mastery goal lebih berpengaruh dibandingkan

performance goal.

Perbedaan goal orientation akan berpengaruh positif ataupun negatif untuk

meningkatkan self regulated learning. Dapat dikatakan tingkat SRL siswa SMA

dengan mastery goal lebih tinggi dibandingkan siswa SMA dengan performance

goal.

Page 63: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

48

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

2.5 Hipotesis

Berdasarkan uraian teoritis yang telah dikemukakan, maka hipotesis dalam

penelitian ini yaitu “Ada perbedaan self regulated learning antara siswa dengan

mastery goal dan siswa dengan performance goal di SMA Negeri 1 Mertoyudan

Kabupaten Magelang”. Siswa dengan mastery goal memiliki tingkat self

regulated learning dibandingkan siswa dengan performance goal.

Goal Orientation

Mastery Goal

1. Siswa memilih tugas-tugas yang dapatmemaksimalkan pemahaman materi

2. Siswa menganggap usaha sebagai halyang penting untuk meningkatkanpemahaman atau kompetensi

3. Siswa mementingkan penguasaanmateri pelajaran

4. Siswa menganggap kegagalan sebagaitanda diperlukan usaha yang lebih keras

5. Siswa membandingkan kinerja dengankerangka kemajuan yang sudah dibuat

SRL Tinggi

Performance goal

1. Siswa memilih tugas-tugas yangmemaksimalkan kesempatan untukmenunjukkan kompetensinya

2. Siswa menganggap goodperformance adalah hal yang utama

3. Siswa mementingkan penguatan dariluar

4. Siswa menganggap kegagalanmerupakan kinerja yang buruk

5. Siswa membandingkan kinerjanyadengan kinerja orang lain

SRL Rendah

Page 64: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

49

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kuantitatif, yakni

penelitian yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan

data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya (Arikunto

2010: 27). Menurut Azwar (2011: 5) penelitian kuantatif menekankan analisisnya

pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda statistika dan

dilakukan pada penelitian inferensial (dalam rangka pengujian hipotesis) serta

menyandarkan kesimpulan hasilnya pada suatu probabilitas kesalahan hipotesis

nihil.

3.2 Desain Penelitian

Desain penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif komparasi,

dengan tujuan untuk mengetahui hubungan sebab akibat melalui pengamatan

terhadap konsekuensi yang sudah terjadi dan menengok ulang data penelitian

untuk menemukan faktor-faktor penyebab yang mungkin terdapat disana (Azwar

2011: 9). Aswarni (dalam Arikunto 2010: 267) berpendapat bahwa penelitian

komparatif merupakan penelitian yang dapat menemukan persamaan-persamaan

dan perbedaan-perbedaaan tentang benda-benda, tentang orang, tentang prosedur

kerja, tentang ide–ide, kritik terhadap orang, kelompok, terhadap suatu idea atau

suatu prosedur kerja. Penelitian komparatif juga membandingkan kesamaan

pandangan atau perubahan-perubahan pandangan orang, grup atau Negara,

Page 65: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

50

terhadap kasus, terhadap orang, peristiwa atau terhadap suatu ide. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui perbedaan self regulated learning ditinjau dari goal

orientation siswa SMA N 1 Mertoyudan Kab. Magelang, maka penelitian ini

menggunakan desain penelitian kuantitatif komparasi.

3.3 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau aspek dari orang

maupun objek yang mempunyai variasi tertentu yang diterapkan oleh peneliti

untuk dpelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono 2009: 38). Variabel menurut

Azwar (2011: 59) adalah konsep yang mengenai atribut atau sifat yang terdapat

pada subjek penelitian yang dapat bervariasi secara kuantitatif atau secara

kualitatif. Arikunto (2010: 118) juga berpendapat bahwa variabel adalah objek

penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.

3.3.1 Identifikasi Variabel Penelitian

Identifikasi variabel merupakan langkah penetapan variabel-variabel

utama dalam penelitian dan penentuan fungsinya masing-masing (Azwar 2011:

61). Di dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu :

(1) Variabel Bebas

Variabel bebas adalah suatu variabel yang variasinya mempengaruhi variabel

lain (Azwar 2011: 62). Menurut Cozby (2009: 126) variabel yang menjadi

“sebab” disebut dengan variabel bebas. Variabel bebas dalam penelitian ini

adalah goal orientation, di mana goal orientation merupakan variabel diskrit

yang membedakan antara mastery goal dan performance goal.

Page 66: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

51

(2) Variabel Terikat

Variabel terikat atau disebut juga variabel tergantung adalah variabel

penelitian yang diukur untuk mengetahui besarnya efek atau pengaruh

variabel lain (Azwar 2011: 62). Cozby (2009: 126) mengatakan bahwa varibel

yang merupakan “akibat” disebut dengan variabel tergantung. Variabel terikat

dalam penelitian ini adalah self regulated learning.

3.3.2 Definisi Operasional Variabel

Definisi Operasional adalah sebuah definisi dari variabel dalam bentuk

operasi atau teknik yang digunakan oleh peneliti untuk mengukur atau

memanipulasi (Cozby 2009: 107). Menurut Azwar (2011: 74) definisi operasional

sebagai definisi yang memiliki arti tunggal dan diterima secara objektif bila mana

indikator variabel yang bersangkutan tersebut tampak. Berikut adalah definisi

operasional dari variabel penelitian :

1) Variabel bebas dalam penelitian ini goal orientation mengacu pada orientasi

yang menjadi alasan siswa SMA Negeri 1 Mertoyudan ketika mencoba

berusaha yang mencakup proses dan tindakannya untuk mencapai atau

memperoleh tingkat tertentu, dimana klasifikasi skala goal orientation siswa

diukur berdasarkan karakteristik goal orientation menurut Ames dan Archer

dapat dibagi menjadi dua, yaitu :

a. mastery goal (tujuan penguasaan).

b. performance goal (tujuan kinerja).

2) Variabel terikat dalam penelitian ini self regulated learning adalah usaha

siswa SMA Negeri 1 Mertoyudan yang dilakukan secara sistematis untuk

Page 67: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

52

memfokuskan pikiran, perasaan, dan perilaku pada pencapaian tujuan. Dalam

penelitian ini, perolehan skor self regulated learning dibuat berdasarkan

strategi-strategi untuk melakukan self regulated learning, yaitu :

a. fungsi personal (personal function), yang mencakup rehearsing &

memorizing dan goal setting & planning.

b. fungsi tingkah laku (behavioral function), yang mencakup self-evaluating

dan self-consequenting.

c. fungsi lingkungan (environment function), yang mencakup keeping

records & self monitoring, environmental structuring, dan seeking social

assistance.

3.3.3 Hubungan Antar Variabel Penelitian

Hubungan antar dua variabel adalah cara umum di mana nilai-nilai

berbeda dari satu variabel diasosiasikan dengan nilai-nilai berbeda dari variabel

yang lain (Cozby 2009: 109). Berdasarkan hipotesis penelitian, diasumsikan

bahwa variabel goal orientation dapat mempengaruhi variabel self regulated

learning. Hubungan antar variabel pada penelitian ini bertujuan untuk

membandingkan tingkat self regulated learning yang dipengaruhi oleh perbedaan

goal orientation individu tersebut. Hubungan antar variabel dapat ditunjukkan

dalam bagan sebagai berikut :

Variabel bebas : goal orientation

Variabel tergantung : self regulated learning

Page 68: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

53

Gambar 3.1 Hubungan Antar Variabel

3.4 Populasi dan Sampel

3.4.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto 2010: 173).

Definisi lain dari populasi adalah kelompok subjek yang akan diteliti atau dikenai

generalisasi hasil penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa

SMA Negeri 1 Mertoyudan Kab. Magelang tahun ajaran 2012/2013 dari kelas X,

XI berjumlah 415 siswa dengan rincian kurang lebih 30 siswa per kelas. Adapun

gambaran jumlah 415 siswa yang terbagi menjadi dua karakteristik goal

orientation sebagai berikut (1) siswa kelas X1 terdapat 10 siswa mastery goal, 7

siswa performance goal dan 14 siswa tidak terbedakan, (2) siswa kelas X3 terdapat

9 siswa mastery goal, 9 siswa performance goal dan 12 siswa tidak terbedakan,

(3) Siswa kelas X4 terdapat 7 siswa mastery goal, 7 siswa performance goal dan

16 siswa tidak terbedakan, (4) Siswa kelas X5 terdapat 8 siswa mastery goal, 10

siswa performance goal dan 11 siswa tidak terbedakan, (5) Siswa kelas X6

terdapat 7 siswa mastery goal, 9 siswa performance goal dan 14 siswa tidak

terbedakan, (6) Siswa kelas X7 terdapat 6 siswa mastery goal, 11 siswa

performance goal dan 11 siswa tidak terbedakan, (7) Siswa kelas X8 terdapat 6

siswa mastery goal, 10 siswa performance goal dan 16 siswa tidak terbedakan, (8)

Siswa kelas XIIS2 terdapat 9 siswa mastery goal, 9 siswa performance goal dan 12

siswa tidak terbedakan, (9) Siswa kelas XIIS3 terdapat 6 siswa mastery goal, 11

Goal Orientation SRL

Page 69: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

54

siswa performance goal dan 10 siswa tidak terbedakan, (10) Siswa kelas XIIS4

terdapat 7 siswa mastery goal, 10 siswa performance goal dan 11 siswa tidak

terbedakan, (11) Siswa kelas XIIA1 terdapat 10 siswa mastery goal, 6 siswa

performance goal dan 15 siswa tidak terbedakan, (12) Siswa kelas XIIA2 terdapat 8

siswa mastery goal, 8 siswa performance goal dan 14 siswa tidak terbedakan, (13)

Siswa kelas XIIA3 terdapat 9 siswa mastery goal, 8 siswa performance goal dan 13

siswa tidak terbedakan, (14) Siswa kelas XIIA4 terdapat 7 siswa mastery goal, 9

siswa performance goal dan 13 siswa tidak terbedakan. Berdasarkan data tersebut,

dapat dilihat populasi secara keseluruhan terdiri dari 109 siswa mastery goal, 124

siswa performance goal, dan 182 siswa tidak terbedakan. Data tersebut terangkum

pada lampiran halaman 118.

Siswa kelas XII tidak digunakan karena sudah mengakhiri masa sekolah

tahun ajaran 2012/2013. Karakteristik dari populasi penelitian ini sebagai berikut :

1. siswa SMA Negeri 1 Mertoyudan Kab. Magelang Tahun Ajaran 2012/2013.

2. Siswa yang memiliki mastery goal.

3. Siswa yang memiliki performance goal.

3.4.2 Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang menjadi representasi atau

mewakili populasi. Sampel merupakan sebagian atau wakil dari populasi

(Arikunto 2010: 174). Analisis penelitian didasarkan pada data sampel sedangkan

kesimpulannya nanti akan diterapkan pada populasi maka sangatlah penting untuk

memperoleh sampel yang representatif bagi populasinya (Azwar 2011: 79-80).

Page 70: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

55

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Probability

Sampling berupa Simple Random Sampling, yaitu pengambilan anggota sampel

dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam

populasi itu. Cara demikian dilakukan karena anggota populasi dianggap

homogen (Sugiyono, 2010: 120).

Berdasarkan hasil penggolongan karakteristik goal orientation diperoleh

populasi siswa SMA Negeri 1 Mertoyudan Kab. Magelang tahun ajaran

2012/2013 yang memiliki mastery goal berjumlah 109 siswa, sedangkan siswa

yang memiliki performance goal berjumlah 124 siswa. Menurut McMillan dan

Sally (2011: 177) ukuran sampel penelitian komparasi minimal 30 subjek untuk

masing-masing kelompok. Sampel penelitian yang akan diambil untuk masing-

masing karakteristik goal orientation sebanyak 64 siswa.

Pengambilan sampel dengan cara pengundian. Undian dilakukan pada

siswa yang memiliki mastery goal sebanyak 109 siswa dan siswa yang memiliki

performance goal sebanyak 124 siswa. Pengambilan undian dilakukan per kelas

yang akan diambil 4 s.d. 5 siswa untuk masing-masing karakteristik goal

orientation, dengan cara mengambil secara acak melalui nomer absen siswa-siswa

per kelas. Siswa yang namanya terpanggil akan menjadi subjek penelitian.

3.5 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah cara pengumpulan data atau disebut

dengan instrumen. Menurut Suryabrata (2006: 38) kualitas data ditentukan oleh

kualitas alat pengambil data atau alat pengukurnya. Bila alat pengambil data

cukup reliabel dan valid, maka datanya juga akan cukup reliabel dan valid.

Page 71: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

56

Pengumpul data dalam penelitian ini adalah menggunakan skala psikologi, karena

skala psikologi memiliki karakteristik khusus yang membedakan dari berbagai

bentuk alat pengumpul data lain seperti angket atau yang lainnya, sehingga skala

psikologi dapat menggali secara dalam data yang ingin didapat. Menurut Azwar

(2011: 3) karakteristik skala psikologi adalah sebagai berikut :

1) Stimulusnya berupa pernyataan atau pertanyaan yang tidak langsung

mengungkap atribut yang hendak diukur melainkan mengungkap indikator

perilaku dan atribut yang bersangkutan.

2) Skala psikologi selalu berisi banyak item. Jawaban subyek dari satu item baru

merupakan bagian dari banyak indikator mengenai atribut yang diukur

sedangkan kesimpulan akhir sebagai suatu diagnosis baru dapat dicapai bila

semua item telah direspon.

3) Respon subyek tidak diklasifikasikan sebagai jawaban benar atau salah, semua

jawaban dapat diterima sepanjang diberikan secara jujur dan sungguh-

sungguh. Hanya saja jawaban yang berbeda akan diinterpretasikan berbeda

pula.

Skala psikologi yang digunakan dalam penelitian ini memiliki empat

alternatif jawaban, tanpa menggunakan jawaban netral. Pemilihan empat alternatif

jawaban tanpa jawaban netral tersebut berdasarkan pada pertimbangan sebagai

berikut (Hadi, 1991: 20) :

1) Kategori undecided itu mempunyai arti ganda, bisa diartikan belum dapat

memutuskan atau memberi jawaban (menurut konsep aslinya), bisa juga

diartikan netral, setuju tidak, tidak setujupun tidak, atau bahkan ragu-ragu

Page 72: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

57

2) Adanya pilihan tengah atau netral membuat responden menjadi ragu-ragu

3) Maksud kategorisasi jawaban SS-S-TS-STS adalah terutama untuk melihat

kecenderungan pendapat responden, ke arah setuju atau ke arah tidak setuju.

3.5.1 Skala Goal Orientation

Skala psikologi goal orientation ini dimaksudkan untuk mengungkap

bagaimana goal orientation siswa dalam pembelajaran. Skala goal orientation

pada penelitian ini dibuat dalam bentuk pernyataan dengan empat alternatif

pilihan jawaban, antara lain : STS (Sangat Tidak Sesuai), TS (Tidak Sesuai), S

(Sesuai), SS (Sangat Sesuai). Aspek-aspek untuk mengungkap goal orientation

menggunakan mastery goal dan performance goal. Mastery goal adalah orientasi

siswa untuk menguasai materi pelajaran dan performance goal adalah orientasi

siswa untuk mendapatkan hasil yang baik.

Aitem dari skala goal orientation ini mengadaptasi skala goal orientation

yang telah dirumuskan oleh Button, Mathieu, dan Zajac (1996) dan Boyle dan

Klimoski (1995, dalam Breland 2001); VandeWalle, Cron, dan Slocum (2000).

Aitem-aitem ketiga peneliti tersebut ditunjukkan dengan rincian matriks pada

lampiran.

Skala goal orientation ini disusun dengan cara membandingkan aítem-

aitem yang sudah dipaparkan oleh tiga peneliti sebelumnya. Aitem-aitem tersebut

digabungkan menjadi satu, dimana aítem yang memiliki maksud sama menjadi

satu aítem. Berdasarkan perbandingan kumpulan matriks di atas, maka terdapat 17

aitem untuk skala goal orientation. Aspek mastery goal memiliki 7 aitem dan

aspek performance goal memiliki 10 aitem. Perbedaan jumlah aitem pada kedua

Page 73: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

58

aspek ini didasarkan karena peneliti tidak membedakan aspek performance goal

menjadi 2 karakteristik.

Tabel 3.1. Blue Print Skala Goal Orientation

Aspek Nomor Item Total Mastery Goals 3, 4, 6, 7, 10, 12, 14 7

Performance Goals 1, 2, 5, 8, 9, 11, 13, 15, 16, 17 10 Total 17

Pengelompokkan antara siswa yang memiliki mastery goal dan siswa yang

memiliki performance goal dengan cara membandingkan kriteria kedua kelompok

tersebut, di mana kriteria pada masing-masing karakteristik goal orientation siswa

dibagi menjadi tiga bagian yaitu tinggi, sedang dan rendah. Adapun perhitungan

dan kriteria masing-masing karakteristik goal orientation sebagai berikut :

Kelompok Mastery Goal

Tabel 3.2 Kriteria Mastery Goal

Interval Skor Interval Kriteria (M + 1,0 Ϭ) ≤ X 21 ≤ X Tinggi

(M – 1,0 Ϭ ) ≤ X < ( M + 1,0 Ϭ ) 14 ≤ X < 21 Sedang X < (M – 1,0 Ϭ ) X < 14 Rendah

Jumlah aitem : 7 Rentang Maksimum : (jumlah aitem x skor tertinggi) = 7 x 4 = 28 Rentang minimum : (jumlah aitem x skor terendah) = 7 x 1 = 7 Mean teoretis (M) : (skor tertinggi + skor terendah) : 2 : (28 + 7) : 2 = 17,5 Standar Deviasi (Ϭ) : (skor tertinggi - skor terendah) : 6)

: (28 – 7) : 6) = 3,5

Page 74: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

59

Kelompok Performance Goal

Tabel 3.3 Kriteria Performance Goal

Interval Skor Interval Kriteria (M + 1,0 Ϭ) ≤ X 30 ≤ X Tinggi

(M – 1,0 Ϭ ) ≤ X < ( M + 1,0 Ϭ ) 20 ≤ X < 30 Sedang X < (M – 1,0 Ϭ ) X < 20 Rendah

Sesuai dengan kriteria di atas, siswa yang termasuk mastery goal tinggi

memiliki skor 21 ≤ X, siswa dengan mastery goal sedang memiliki skor 14 ≤ X <

21 dan siswa dengan mastery goal rendah X < 14. Siswa yang termasuk

performance goal tinggi memiliki skor 30 ≤ X, siswa dengan performance goal

sedang memiliki 20 ≤ X < 30 dan siswa dengan performance goal rendah

memiliki skor X < 20.

Setelah mengklasifikasikan siswa sesuai dengan kriterianya pada kedua

karakteristik goal orientation tersebut, dalam diambil kriteria keputusan sebagai

berikut :

1. Siswa dikatakan kelompok mastery goal, apabila kriteria mastery goal lebih

dominan atau lebih tinggi daripada kriteria performance goal

2. Siswa dikatakan kelompok performance goal, apabila kriteria performance

goal lebih dominan atau lebih tinggi daripada kriteria mastery goal

Jumlah aitem : 10 Rentang Maksimum : (jumlah aitem x skor tertinggi) = 10 x 4 = 40 Rentang minimum : (jumlah aitem x skor terendah) = 10 x 1 = 10 Mean teoretis (M) : (skor tertinggi + skor terendah) : 2 : (40 + 10) : 2 = 25 Standar Deviasi (Ϭ) : (skor tertinggi - skor terendah) : 6)

: (40 – 10) : 6) = 5

Page 75: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

60

3. Siswa dikatakan tidak terbedakan atau tidak termasuk ke dalam kelompok

mastery goal maupun performance goal, apabila kriteria kedua kelompok

memiliki hasil yang sama.

3.5.2 Skala Self Regulated Learning

Skala psikologi self regulated learning dalam penelitian ini dimaksudkan

untuk mengungkap seberapa tinggi usaha siswa yang dilakukan secara sistematis

untuk memfokuskan pikiran, perasaan, dan perilaku pada pencapaian tujuan.

Dalam skala psikologi ini menggunakan empat alternatif jawaban, antara lain :

STS (Sangat Tidak Sesuai), TS (Tidak Sesuai), S (Sesuai), SS (Sangat Sesuai).

Sedangkan jenis pertanyaan atau pernyataan terdiri dari dua jenis antara lain:

favorable dan unfavorable. Skor aitem yang digunakan adalah 1, 2, 3, 4.

Pemberian skor untuk pertanyaan favorable, untuk jawaban STS diberi skor 1,

jawaban TS diberi skor 2, jawaban S diberi skor 3, dan jawaban SS diberi skor 4.

Begitu juga sebaliknya untuk pertanyaan unfavorable jawaban STS diberi skor 4,

jawaban TS diberi skor 3, jawaban S diberi skor 2, dan jawaban SS diberi skor 1.

Aspek-aspek yang digunakan dalam skala self regulated learning siswa

adalah (1) personal function, (2) behavior function, (3) environmental function

yang diturunkan menjadi beberapa indikator rehearsing & memorizing (siswa

berusaha untuk berlatih dan menghapalkan), goal setting & planning (penetapan

tujuan belajar serta merencanakan urutan, waktu, dan penyelesaian aktivitas-

aktivitas yang berhubungan dengan tujuan), self-evaluating (siswa melakukan

evaluasi terhadap kualitas atau kemajuan dari pekerjaanya), self-consequenting

(siswa membayangkan reward dan punishment yang didapat jika memperoleh

Page 76: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

61

kesuksesan atau kegagalan), seeking information (siswa berusaha untuk mencari

informasi lebih lengkap dari sumber-sumber nonsosial), keeping records & self-

monitoring (siswa berusaha untuk mencatat berbagai kejadian atau hasil yang

diperoleh dalam proses belajar), environmental structuring (siswa berusaha untuk

memilih atau mengatur lingkungan fisik sehingga proses belajar menjadi lebih

mudah), dan seeking social assistance (siswa berusaha mencari bantuan dari

teman sebaya, guru, orang dewasa lainnya yang dianggap bisa membantu).

Tabel 3.4 Blue Print Skala Self Regulated Learning

Aspek Indikator Nomor Item Total F UF Personal Function

Rehearsing & memorizing 1,10,14,25 2,11,19,47 8 Goal setting & planning 5,20,32,29 6,15,55,63 8

Behavior Function

Self-evaluating 8,34,40,48 4,18,33,36 8 Self-consequenting 17,43,51,56 9,16,41,61 8

Environmental Function

Seeking information 12,23,37,45 13,24,44,57 8 Keeping records & self-

monitoring 39,53,58,60 21,26,38,62 8

Environmental structuring 3,7,27,35 28,49,54,59 8 Seeking social assitance 22,31,42,64 30,46,50,52 8 Total 32 32 64

3.6 Validitas dan Reliabilitas

3.6.1 Validitas Intrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan skala psikologi untuk mengukur goal

orientation dan self regulated learning siswa SMA. Penelitian ini menggunakan

skala dengan jumlah 81 aitem. Dua skala psikologi ini dalam pelaksanaannya

telah mengalami beberapa pengembangan. Skala awal diujicobakan pada

kelompok kecil subjek, yaitu 4 orang subjek yang kemudian peneliti mencoba

Page 77: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

62

melihat apakah aitem-aitem dalam skala terdapat kesulitan dalam penggunaan

kata-kata, bahasa atau pilihan jawaban yang kurang tepat.

Berdasarkan uji coba kualitatif yang dilakukan peneliti, untuk skala goal

orientation menurut 4 orang siswa tidak terdapat kata atau kalimat yang sulit

dimengerti. Hasil uji coba kualitatif skala self regulated learning terdapat

beberapa kata dan kalimat yang kurang tepat, seperti :

Tabel 3.5 Perbaikan Item Uji Coba Kualitatif

No Item Lama Item Baru 1 Saya menempatkan buku-buku

pelajaran di rak agar mudah menemukannya

Saya menata kembali buku-buku pelajaran, setelah selesai menggunakannya

2 Setelah mendapat tugas dari guru, saya langsung mengerjakannya sesampainya di rumah

Apabila mendapatkan tugas dari guru, saya langsung mengerjakannya pada hari itu juga

3 Jika saya kesulitan mengerjakan tugas dirumah, saya meminta bantuan kakak atau saudara yang mengerti

Jika saya kesulitan mengerjakan tugas di rumah, saya meminta bantuan anggota keluarga yang mengerti

4 Saya menggunakan media internet untuk jejaring sosial atau game saja

Saya lebih suka menggunakan media internet untuk jejaring sosial tau game daripada mencari bahan untuk materi mata pelajaran

5 Saya membandingkan nilai-nilai ujian dan tugas dengan target nilai yang sudah saya buat

Saya membandingkan nilai-nilai ujian dengan target nilai yang sudah dibuat sendiri

Skala kemudian direvisi kembali dengan tepat mempertahankan format 81

aitem dengan perubahan pada aitem-aitem yang dianggap kurang tepat. Skala

tersebut disusun dalam bentuk booklet dan diujicobakan kepada 56 orang siswa.

Pelaksanaan uji coba skala pada hari kamis 30 Mei 2013 dimaksudkan untuk

mengujicobakan skala goal orientation dan skala self regulated learning yang

disebarkan langsung kepada subjek penelitian yang sebenarnya. Dalam penelitian

Page 78: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

63

ini dilakukan uji coba murni yaitu mengujicobakan alat ukur terlebih dahulu

kepada uji coba yang mempunyai karakteristik sama dengan subjek penelitian.

Analisis validitas data uji coba goal orientation dan skala self regulated

learning menggunakan teknik uji coba Product Moment dari

Pearson, sedangkan analisis reliabilitasnya menggunakan teknik Alpha Cronbach

dengan bantuan SPSS Versi 17.0 For Windows.

Hasil uji coba yang menggunakan SPSS Versi 17.0 For Windows adalah

sebagai berikut :

1. Skala Goal Orientation

Berdasarkan hasil uji coba, diperoleh hasil bahwa skala goal orientation

berjumlah 17 aitem yang terdiri dari 10 aitem performance goals dan 7 aitem

mastery goals dinyatakan valid. Aitem dinyatakan valid apabila signifikansi aitem

tersebut lebih besar dari p> 0,01 atau p> 0,05. Sebaliknya, apabila signifikansi

aitem lebih kecil dari p < 0,01 atau p < 0,05 maka aitem dinyatakan tidak valid.

2. Skala Self Regulated Learning

Berdasarkan hasil uji coba, diperoleh hasil bahwa skala self regulated

learning yang terdiri dari 64 item terdapat 51 aitem yang valid dan 13 aitem yang

tidak valid. Aitem dinyatakan valid apabila signifikansi aitem tersebut lebih besar

dari p>0,01 atau p>0,05. Sebaliknya, apabila signifikansi aitem lebih kecil dari

p<0,01 atau p<0,05 maka aitem dinyatakan tidak valid. Aitem yang tidak valid

terdapat pada nomor 7, 8, 9, 10, 15, 18, 22, 28, 32, 34, 43, 55, dan 61.

Aitem yang valid kemudian disusun kembali dan digunakan sebagai alat

pengambilan data pada penelitian yang sebenarnya, sedangkan aitem yang

Page 79: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

64

dinyatakan tidak valid tersebut dibuang, sehingga pada skala self regulated

learning yang baru terdapat 51 aitem pernyataan. Aitem-aitem yang gugur dan

yang memenuhi syarat selengkapnya dapat dilihat pada hasil uji coba dalam tabel

3.6.

Tabel 3.6 Sebaran item Uji Coba Skala Self Regulated Learning Setelah Uji Coba

Aspek Indikator Nomor Item Total F UF

Personal Function

Rehearsing & memorizing 1,10*,14,25 2,11,19,47 8

Goal setting & planning 5,20,32*,29 6,15*,55*,63 8 Behavior Function

Self-evaluating 8*,34*,40,48 4,18*,33,36 8 Self-consequenting 17,43*,51,56 9*,16,41,61* 8

Environmental Function

Seeking information 12,23,37,45 13,24,44,57 8 Keeping records & self-

monitoring 39,53,58,60 21,26,38,62 8

Environmental structuring 3,7*,27,35 28*,49,54,59 8

Seeking social assitance 22*,31,42,64 30,46,50,52 8 Total 32 32 64

Tanda (*) : Nomor item yang tidak valid

Penyebaran butir-butir item penelitian variabel self regulated learning

dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.7 Sebaran Item Penelitian Self Regulated Learning

Aspek Indikator Nomor Item Total F UF Personal Function

Rehearsing & memorizing 1,14,25 2,11,19,47 7 Goal setting & planning 5,20,29 6,10 5

Behavior Function

Self-evaluating 40,48 4,33,36 5 Self-consequenting 17,32,51 16,41 5

Environmental Function

Seeking information 12,23,37,45 13,24,44,57 8 Keeping records & self-

monitoring 39,53,58,60 21,26,38,62 8

Environmental structuring 3,27,35 7,28,49 6 Seeking social assitance 31,34,42 22,30,46,50 7 Total 25 26 51

Page 80: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

65

3.6.2 Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan

atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto 2010: 168). Suatu instrumen yang sahih

mempunyai validitas yang tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang sahih berarti

memiliki validitas yang rendah. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu

mengukur dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.

Validitas skala goal orientation dan skala self regulated learning siswa

dalam penelitian ini diukur menggunakan pendekatan validitas konstrak karena

mengukur sejauh mana skala goal orientation dan skala self regulated learning

siswa mengungkapkan konsep teoritik yang ingin diukur. Liftiah (2013: 104)

menyatakan bahwa validitas konstrak ini mempersoalkan sejauh mana skor-skor

hasil pengukuran dengan instrumen yang dipersoalkan itu merefleksikan

konstruksi teoritis yang mendasari penyusunan alat ukur tersebut.

Validitas konstrak tersebut akan dianalisis secara statistika. Adapun cara

pengukuran validitas tersebut adalah dengan menggunakan rumus korelasi

product moment dari pearson, karena aitem yang digunakan dalam penelitian ini

dihitung dengan menggunakan korelasi antara skor aitem dan skor total aitem.

3.6.3 Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup

dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data, karena instrumen

tersebut sudah baik (Arikunto 2010: 178). Instrumen yang baik tidak akan bersifat

tendensius mengarah responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu.

Page 81: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

66

Apabila datanya memang sesuai dengan kenyataan, maka berapa kali pun diambil

tetap saja hasilnya akan sama.

Reliabilitas skala goal orientation dan skala self regulated learning siswa

dalam penelitian ini menggunakan reliabilitas internal karena hanya melakukan

perhitungan berdasarkan data dari instrumen saja. Menurut Azwar (2010: 63-64)

pendekatan reliabilitas konsistensi internal bertujuan untuk melihat konsistensi

antaraitem atau antarbagian dalam tes itu sendiri. Uji tingkat reliabilitas dalam

penelitian ini menggunakan rumus Alpha Cronbach, karena dalam pengambilan

data menggunakan skala bertingkat sehingga skornya 1, 2, 3, dan 4.

Reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas dengan rentang angka 0

sampai 1,00. Koefisien reliabilitas yang mendekati angka 1,00 berarti alat ukur

yang digunakan memiliki reliabilitas yang tinggi, dan sebaliknya angka yang

mendekati 0 berarti memiiki reliabilitas alat ukur yang rendah.

Berdasarkan hasil pengujian melalui SPSS Versi 17.0 For Windows

diperoleh hasil untuk reliabilitas skala goal orientation kelompok mastery goal

sebesar 0,780, sedangkan skala goal orientation kelompok performance goal

sebesar 0,752. Berdasarkan hasil tersebut, maka skala goal orientation secara

keseluruhan dinyatakan reliabel.

Tabel 3.8 Reliability Statistic Skala Goal Orientation kelompok Mastery goal

Cronbach's Alpha N of Items

.780 7

Page 82: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

67

Tabel 3.9 Reliability Statistc Skala Goal Orientation Kelompok Performance Goal

Hasil uji reliabilitas pada skala self regulated learning diperoleh koefisien

reliabilitas sebesar 0,939. Berdasarkan hasil tersebut, maka skala self regulated

learning reliabel.

Tabel 3.10 Reliability Statistic Skala Self Regulated Learning

3.7 Pelaksanaan Uji Coba

Pelaksanaan uji coba dilakukan pada tanggal 29 Mei 2013 diberikan

kepada 56 siswa, yaitu siswa SMA Negeri 1 Mertoyudan kelas X2 dan kelas XIIS1.

Pemilihan subjek ini didasarkan pada kesamaan karakteristik populasi sebenarnya.

Pelaksanaan uji coba ini menggunakan instrumen penelitian dengan jumlah total

81 aitem. Instrumen tersebut diisi dan dikembalikan saat itu juga, kemudian

diolah untuk mengetahui aitem yang valid. Instrumen awal diujicobakan pada

kelompok subjek yang kemudian peneliti mencoba melihat adanya kesulitan

dalam penggunaan kata-kata dan bahasa yang kurang tepat dalam instrumen

penelitian. Setelah aitem diperbaiki kemudian dapat digunakan sebagai instrumen

untuk mengumpulkan data penelitian.

Cronbach's Alpha N of Items

.752 10

Cronbach's Alpha N of Items

.939 51

Page 83: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

68

3.8 Metode Analisis Data

Metode análisis data dalam penelitian ini dibagi menjadi dua. Metode

análisis data yang pertama adalah análisis deskriptif variabel self regulated

learning secara umum dan secara spesifik. Perhitungan análisis deskriptif

penelitian ini menggunakan kriteria sebagai berikut :

Tabel 3.11 Penggolongan Kriteria Analisis Berdasarkan Mean Hipotetik

Interval Skor Kriteria (M + 1,0 Ϭ) ≤ X Tinggi

(M – 1,0 Ϭ ) ≤ X < ( M + 1,0 Ϭ ) Sedang X < (M – 1,0 Ϭ ) Rendah

Keterangan :

M : mean teoritis

Ϭ : mean deviasi

Metode analisis data selanjutnya digunakan untuk mencari perbedaan

tingkat self regulated learning ditinjau dari goal orientation siswa SMA Negeri 1

Mertoyudan Kab. Magelang yang menggunakan uji coba t (t-test). Perhitungan uji

hipotesis dengan teknik komparasi dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan

SPSS versi 17 for Windows. Umumnya teknik analisis data dalam penelitian

kuantitatif menggunakan statistik. Setelah data dalam penelitian terkumpul, untuk

membuktikan hipotesisnya maka dapat digunakan rumus t-test sebagai berikut:

t = M − M

SD

keterangan :

MX = Rerata dari sampel siswa yang memiliki mastery goal

MY = Rerata dari sampel siswa yang memiliki performance goal

Page 84: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

69

SDbm = Standar kesalahan perbedaan mean sampel siswa yang memiliki

mastery goal dan sampel siswa yang memiliki performance goal.

Terdapat asumsi dari teknik analisis statistik t-test adalah sebagai berikut :

1. Varian antar dua kelompok adalah homogen

2. Distribusi dari dua kelompok adalah normal

Pengujian hipotesis dengan menggunakan teknik t-test beda kelompok

yaitu perbedaan self regulated learning antara siswa yang memiliki mastery goal

dan siswa yang memiliki performance goal. Dikatakan beda kelompok karena

digunakan untuk menguji perbedaan rata-rata antara dua sampel yang berbeda

(tidak berhubungan). Teknik ini digunakan untuk menguji pengaruh suatu variabel

independen terhadap variabel dependennya.

Page 85: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

70

BAB 4

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Persiapan Penelitian

4.1.1 Orientasi Kancah Penelitian

Orientasi kancah merupakan salah satu langkah awal sebelum penelitian

dilaksanakan. Peneliti perlu memahami kancah atau tempat penelitian. Orientasi

kancah dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kesesuaian karakteristik subjek

penelitian dengan lokasi penelitian.

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Mertoyudan Kabupaten

Magelang, beralamatkan Jl. Pramuka 49 Mertoyudan Kabupaten Magelang.

Subjek penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 1 Mertoyudan tahun ajaran

2012/2013 yang berjumlah 415 siswa terdiri dari kelas X dan XI yang diambil

sampel sebanyak 109 siswa untuk kelompok mastery goal dan sampel sebanyak

124 siswa untuk kelompok performance goal.

Peneliti memilih lokasi penelitian di SMA Negeri 1 Mertoyudan

Kabupaten Magelang untuk penelitian tentang “Perbedaan Self Regulated

Learning ditinjau dari Goal Orientation” berdasarkan studi pendahuluan yang

telah dilakukan. Terdapat beberapa fakta bahwa sebagian siswa yang masih

memiliki nilai yang belum tuntas, mencontek pada saat ulangan dan pekerjaan

rumah teman, kurang memanfaatkan fasilitas perpustakaan atau hanya

memanfaatkan fasilitas perpustakaan hanya pada saat diminta guru, terlambat

mengumpulkan tugas, sebagian besar siswa suka berbicara atau melakukan

Page 86: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

71

kegiatan lain pada waktu diterangkan oleh guru, lebih suka membicarakan hal-hal

yang tidak masuk dalam pelajaran. Fakta-fakta yang terjadi pada siswa tersebut

menggambarkan memang terdapat masalah yang sesuai dengan topik penelitian

dan memenuhi syarat tercapainya tujuan penelitian.

4.1.2 Penentuan Subjek Penelitian

Subjek dari penelitian adalah seluruh siswa SMA Negeri 1 Mertoyudan

Kabupaten Magelang tahun ajaran 2012/2013, namun yang menjadi subjek

penelitian hanya kelas X dan XI karena siswa kelas XII sudah dinyatakan lulus.

Peneliti menetapkan jumlah sampel penelitian untuk kelompok siswa yang

memiliki mastery goal sebanyak 64 siswa dari total 109 siswa dan untuk

kelompok siswa yang memiliki performance goal sebanyak 64 siswa dari total

124 siswa. Total sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 128 siswa.

Pengambilan sampel dilakukan secara Simple Random Sampling, yaitu

pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa

memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu, hal ini dilakukan karena

anggota populasi dianggap homogen. Pengambilan sampel dengan cara

pengundian. Undian dilakukan pada siswa yang memiliki mastery goal sebanyak

109 siswa dan siswa yang memiliki performance goal sebanyak 124 siswa.

Pengambilan undian dilakukan per kelas yang akan diambil 4 s.d. 5 siswa untuk

masing-masing karakteristik goal orientation, dengan cara mengambil secara acak

melalui nomer absen siswa-siswa per kelas. Siswa yang namanya terpanggil akan

menjadi subjek penelitian.

Page 87: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

72

4.2 Pelaksanaan Penelitian

4.2.1 Pengumpulan Data

Penelitian ini dilaksanakan pada hari Sabtu sampai dengan Selasa, 15-19

Juni 2013. Pengumpulan data menggunakan skala goal orientation yang diberikan

kepada 415 siswa dan skala self regulated learning yang diberikan kepada 128

siswa SMA Negeri 1 Mertoyudan Kabupaten Magelang tahun ajaran 2012/2013.

Skala goal orientation dan skala self regulated learning memiliki empat pilihan

jawaban, yaitu sangat tidak sesuai, tidak sesuai, sesuai dan sangat sesuai.

Setelah melalui pertimbangan, item-item yang tidak valid dibuang. Hal ini

dikarenakan setiap aspek masih terwakili oleh item-item yang valid. Item-item

yang valid disusun kembali untuk keperluan penelitian dan analisis hasil

penelitian kepada subjek penelitian yang sebenarnya, dengan demikian ditetapkan

skala goal orientation berjumlah 17 item dan skala self regulated learning

berjumlah 51 item dengan total item untuk penelitian sebanyak 68 item.

4.2.2 Pelaksanaan Skoring

Langkah selanjutnya setelah pengumpulan data selesai dilakukan adalah

melakukan skoring pada skala goal orientation dan skala self regulated learning

berdasarkan jawaban yang diberikan oleh subjek penelitian. Rentang skor skala

goal orientation dan self regulated learning berkisar satu sampai empat. Skoring

berdasarkan jawaban subjek penelitian disajikan dalam bentuk tabulasi data yang

kemudian dilakukan pengolahan data, yang meliputi uji normalitas, uji

homogenitas dan uji hipotesis

Page 88: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

73

4.3 Analisis Deskripsi

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif komparasi. Cara

menganalisis hasil penelitian, peneliti menggunakan angka yang dideskripsikan

dengan menguraikan kesimpulan yang didasari oleh angka yang diolah dengan

metode statistik. Metode statistik digunakan untuk menghitung besarnya Mean

Hipotetik (Mean Teoritik), dan Standard Deviasi (σ) dengan mendasarkan pada

jumlah aitem, dan skor maksimal serta skor minimal pada masing-masing

alternatif jawaban. Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

kategorisasi model distribusi normal (Azwar, 2010 : 108-9). Penggolongan subjek

ke dalam tiga kategori, yaitu tinggi, sedang dan rendah.

4.3.1 Gambaran Umum Self Regulated Learning pada Siswa SMA Negeri 1

Mertoyudan Kabupaten Magelang Ditinjau dari Goal Orientation

Self regulated learning adalah usaha yang dilakukan secara sistematis

untuk memfokuskan pikiran, perasaan, dan perilaku pada pencapaian tujuan.

Gambaran self regulated learning pada siswa SMA Negeri 1 Mertoyudan

Kabupaten Magelang yang memiliki mastery goal dan siswa yang memiliki

performance goal dapat ditinjau secara umum maupun khusus (ditinjau

berdasarkan indikator). Data self regulated learning dalam penelitian ini diperoleh

dengan menggunakan skala self regulated learning dengan jumlah aitem sebanyak

51 butir, skor tertinggi 4 dan skor rendah 1 pada masing-masing aitem. Rentang

minimumnya adalah 51 dan maksimumnya adalah 204 dengan mean teoretis

127,5 dan standar deviasi 25,5. Berikut perhitungannya :

Page 89: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

74

Tabel 4.1. Kriteria Self Regulated Learning

Interval Skor Interval Kriteria (M + 1,0 Ϭ) ≤ X 153 ≤ X Tinggi

(M – 1,0 Ϭ ) ≤ X < ( M + 1,0 Ϭ ) 102 ≤ X < 153 Sedang X < (M – 1,0 Ϭ ) X < 102 Rendah

Sesuai dengan kriteria self regulated learning di atas, maka siswa yang

memiliki skor 153 ≤ X berarti memiliki tingkat self regulated learning tinggi, skor

102 ≤ X < 153 memiliki tingkat self regulated learning sedang dan skor X < 102

memiliki tingkat self regulated learning rendah.

Tabel 4.2. Gambaran Self Regulated Learning

Kriteria Mastery Goal Performance Goal F % F %

Tinggi 23 35,94% 5 7,81% Sedang 41 64,06% 59 92,19% Rendah - - - - TOTAL 64 100% 64 100%

Berdasarkan kriteria pada tabel 4.2, maka dapat disimpulkan bahwa siswa

SMA Negeri 1 Mertoyudan Kabupaten Magelang yang termasuk kelompok

mastery goal memiliki tingkat self regulated learning lebih tinggi dibandingkan

dengan siswa yang termasuk kelompok performance goal, walaupun keduanya

Jumlah aitem : 51 Rentang maksimum : (jumlah item x skor tertinggi) = 51 x 4 = 204 Rentang minimum : (jumlah item x skor terendah) = 51 x 1 = 51 Mean Teoretis (M) : (skor tertinggi + skor terendah) : 2 : (204 + 51 ): 2 = 127,5 Standar Deviasi (Ϭ) : (skor tertinggi - skor terendah) : 6) : (204 – 51) : 6) = 25,5

Page 90: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

75

rata-rata berada pada skor tingkat self regulated learning sedang dan tidak

memiliki skor tingkat self regulated learning rendah. Siswa yang termasuk

kelompok mastery goal memiliki tingkat self regulated learning tinggi dengan

jumlah 23 siswa (35,94%) dan siswa yang memiliki tingkat self regulated

learning sedang dengan jumlah 41 siswa (64,06%), sedangkan siswa yang

termasuk kelompok performance goal memiliki tingkat self regulated learning

tinggi dengan jumlah 5 siswa (7,81%) dan siswa yang memiliki tingkat self

regulated learning sedang berjumlah 59 siswa (92,19%). Data tersebut dapat

dilihat pada gambar grafik sebagai berikut :

Gambar 4.1 Gambaran Umum Self Regulated Learning pada Siswa SMA Negeri 1

Mertoyudan Magelang

0

20

40

60

80

100

TinggiSedang

Rendah

35.94%

64.06%

0%

7.81%

92.19%

0%

Self Regulated Learning

Mastery Goal

Performance Goal

Page 91: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

76

4.3.1.1 Gambaran Self Regulated Learning pada Siswa SMA Negeri 1

Mertoyudan Kabupaten Magelang Berdasarkan Tiap Indikator Ditinjau

dari Goal Orientation

Self regulated learning terdiri dari delapan indikator, yaitu rehearsing and

memorizing, goal setting and planning, self evaluating, self consequenting,

seeking information, keeping records and self monitoring, environmental

structuring dan seeking social assistance. Berikut ini merupakan deskripsi self

regulated learning berdasarkan masing-masing indikator.

4.3.1.1.1 Gambaran Spesifik Self Regulated Learning Berdasarkan

Rehearsing and Memorizing Ditinjau Dari Goal Orientation

Rehearsing and memorizing merupakan salah satu strategi dalam self

regulated learning, dimana siswa menelaah kembali materi-materi pembelajaran

untuk meningkatkan pembelajaran. Guna melihat gambaran self regulated

learning siswa berdasarkan indikator rehearsing and memorizing dapat dilihat

dari aitem sebanyak 7 butir. Gambaran rehearsing and memorizing siswa dapat

dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.3 Gambaran Rehearsing and Memorizing

Interval Kriteria Mastery Goal Performance Goal F % F %

21 ≤ X Tinggi 31 48,44% 13 20,31% 14 ≤ X < 21 Sedang 33 51,56% 46 71,98%

X < 14 Rendah - 0% 5 7,81% TOTAL 64 100% 64 100%

Berdasarkan kriteria pada tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

rehearsing and memorizing siswa SMA Negeri 1 Mertoyudan Kabupaten

Page 92: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

77

Magelang yang termasuk kelompok mastery goal berada dalam kriteria tinggi

berjumlah 31 siswa (48,44%), berada dalam kriteria sedang berjumlah 33 siswa

(51,56%) dan tidak terdapat siswa yang berada dalam kriteria rendah. Kemudian

siswa yang termasuk kelompok performance goal berada dalam kriteria tinggi

berjumlah 13 siswa (20,31%), berada dalam kriteria sedang berjumlah 46 siswa

(71,98%) dan berada dalam kriteria rendah 5 siswa (7,81%).

Kesimpulan dari hasil di atas menunjukkan bahwa usaha siswa menelaah

kembali materi-materi pembelajaran untuk meningkatkan pembelajaran antara

siswa dengan mastery goal dengan performance goal sama-sama dominan dalam

kriteria sedang yaitu 51,56% untuk siswa dengan mastery goal dan 71,98% untuk

siswa dengan performance goal.

Mean empirik self regulated learning berdasarkan rehearsing and

memorizing untuk siswa yang memiliki mastery goal sebesar 20,42, sedangkan

siswa yang memiliki performance goal sebesar 17,48. Hasil tersebut diperoleh

dari uji statistik deskriptif dengan menggunakan SPSS versi 17.0. Deskriptif

statistik untuk indikator rehearsing and memorizing dapat dilihat pada tabel 4.4.

Tabel 4.4 Deskriptif Statistik Rehearsing and Memorizing

Descriptive Statistics

N Range Mean Std. Deviation Variance

Mastery Goal 64 12 20.42 2.369 5.613 Performance Goal 64 14 17.48 2.856 8.158 Valid N (listwise) 64

Page 93: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

78

4.3.1.1.2 Gambaran Spesifik Self Regulated Learning Berdasarkan Goal

Setting and Planning Ditinjau Dari Goal Orientation

Strategi lain yang ada dalam self regulated learning yaitu goal setting and

planning, dimana siswa berusaha untuk berlatih dan menghapalkan materi. Guna

melihat gambaran self regulated learning siswa berdasarkan indikator goal setting

and planning dapat dilihat dari aitem sebanyak 5 butir. Gambaran goal setting and

planning siswa dapat dilihat pada tabel 4.5.

Tabel 4.5 Gambaran Goal Setting and Planning

Interval Kriteria Mastery Goal Performance Goal F % F %

15 ≤ X Tinggi 35 54,69% 13 20,31% 10 ≤ X < 15 Sedang 29 45,31% 49 76,56%

X < 10 Rendah - 0% 2 3,13% TOTAL 64 100% 64 100%

Berdasarkan kriteria pada tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

goal setting and planning siswa SMA Negeri 1 Mertoyudan Kabupaten Magelang

yang termasuk kelompok mastery goal berada dalam kriteria tinggi berjumlah 35

siswa (54,69%), berada dalam kriteria sedang berjumlah 29 siswa (45,31%) dan

tidak terdapat siswa yang berada dalam kriteria rendah. Kemudian siswa yang

termasuk kelompok performance goal berada dalam kriteria tinggi berjumlah 13

siswa (20,31%), berada dalam kriteria sedang berjumlah 49 siswa (76,56%) dan

berada dalam kriteria rendah 2 siswa (3,13%).

Kesimpulan dari hasil di atas menunjukkan bahwa usaha siswa yang

memiliki mastery goal untuk berlatih dan menghapalkan materi berada pada

kriteria tinggi dengan prosentase sebanyak 54,69%, sedangkan siswa yang

Page 94: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

79

memiliki performance goal berada pada kriteria sedang dengan prosentase

sebanyak 76,56%.

Mean empirik self regulated learning berdasarkan goal setting and

planning untuk siswa yang memiliki mastery goal sebesar 14,41, sedangkan siswa

yang memiliki performance goal sebesar 12,97. Hasil tersebut diperoleh dari uji

statistik deskriptif dengan menggunakan SPSS versi 17.0. Deskriptif statistik

untuk indikator goal setting and planning dapat dilihat pada tabel 4.6.

Tabel 4.6 Deskriptif Statistik Goal Setting and Planning

Descriptive Statistics

N Range Mean Std. Deviation Variance Master Goal 64 8 14.41 1.788 3.197 Performance Goal 64 11 12.97 2.175 4.729 Valid N (listwise) 64

4.3.1.1.3 Gambaran Spesifik Self Regulated Learning Berdasarkan Self

Evaluating Ditinjau Dari Goal Orientation

Strategi self regulated learning selanjutnya yaitu self evaluating, dimana

siswa melakukan evaluasi terhadap kualitas atau kemajuan dari pekerjaanya. Guna

melihat gambaran self regulated learning siswa berdasarkan indikator self

evaluating dapat dilihat dari aitem sebanyak 5 butir. Gambaran self evaluating

siswa dapat dilihat pada tabel 4.7

Tabel 4.7 Gambaran Self Evaluating

Interval Kriteria Mastery Goal Performance Goal F % F %

15 ≤ X Tinggi 33 51,56% 7 10,94% 10 ≤ X < 15 Sedang 31 48,44% 53 82,81%

X < 10 Rendah - 0% 4 6,25% TOTAL 64 100% 64 100%

Page 95: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

80

Berdasarkan kriteria pada tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa self

evaluating siswa SMA Negeri 1 Mertoyudan Kabupaten Magelang yang termasuk

kelompok mastery goal berada dalam kriteria tinggi berjumlah 33 siswa (51,56%),

berada dalam kriteria sedang berjumlah 31 siswa (48,44%) dan tidak terdapat

siswa yang berada dalam kriteria rendah. Kemudian siswa yang termasuk

kelompok performance goal berada dalam kriteria tinggi berjumlah 7 siswa

(10,94%), berada dalam kriteria sedang berjumlah 53 siswa (82,81%) dan berada

dalam kriteria rendah 4 siswa (6,25%).

Kesimpulan dari hasil di atas menunjukkan bahwa usaha siswa yang

memiliki mastery goal untuk melakukan evaluasi terhadap kualitas atau kemajuan

dari pekerjaanya berada pada kriteria tinggi dengan prosentase sebanyak 51,56%,

sedangkan siswa yang memiliki performance goal berada pada kriteria sedang

dengan prosentase sebanyak 82,81%.

Mean empirik self regulated learning berdasarkan self evaluating untuk

siswa yang memiliki mastery goal sebesar 14,50, sedangkan siswa yang memiliki

performance goal sebesar 12,27. Hasil tersebut diperoleh dari uji statistik

deskriptif dengan menggunakan SPSS versi 17.0. Deskriptif statistik untuk

indikator self evaluating dapat dilihat pada tabel 4.8.

Tabel 4.8 Deskriptif Statistik Self Evaluating

Descriptive Statistics

N Range Mean Std. Deviation Variance

Master Goal 64 9 14.50 1.919 3.683 Performance Goal 64 7 12.27 1.748 3.055 Valid N (listwise) 64

Page 96: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

81

4.3.1.1.4 Gambaran Spesifik Self Regulated Learning Berdasarkan Self

Consequenting Ditinjau Dari Goal Orientation

Strategi self regulated learning yang lain yaitu self consequenting, dimana

Siswa membayangkan reward atau punishment yang didapat jika memperoleh

kesuksesan atau kegagalan. Guna melihat gambaran self regulated learning

berdasarkan indikator self consequenting dapat dilihat dari aitem sebanyak 5 butir.

Gambaran self consequenting siswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.9. Gambaran Self Consequenting

Interval Kriteria Mastery Goal Performance Goal F % F %

15 ≤ X Tinggi 25 39,06% 17 26,56% 10 ≤ X < 15 Sedang 38 59,38% 42 65,63%

X < 10 Rendah 1 1,56% 5 7,81% TOTAL 64 100% 64 100%

Berdasarkan kriteria pada tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa self

consequenting siswa SMA Negeri 1 Mertoyudan Kabupaten Magelang yang

termasuk kelompok mastery goal berada dalam kriteria tinggi berjumlah 25 siswa

(39,06%), berada dalam kriteria sedang berjumlah 38 siswa (59,38%) dan berada

dalam kriteria rendah berjumlah 1 siswa (1,56%). Kemudian siswa yang termasuk

kelompok performance goal berada dalam kriteria tinggi berjumlah 17 siswa

(26,56%), berada dalam kriteria sedang berjumlah 42 siswa (65,63%) dan berada

dalam kriteria rendah 5 siswa (7,81%).

Kesimpulan dari hasil di atas menunjukkan bahwa tindakan siswa dalam

mengambil keputusan tentang hasil yang diperolehnya antara siswa dengan

mastery goal dengan performance goal sama-sama berada dalam kriteria sedang

Page 97: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

82

yaitu 59,38% untuk siswa dengan mastery goal dan 65,63% untuk siswa dengan

performance goal.

Mean empirik self regulated learning berdasarkan self consequenting untuk

siswa yang memiliki mastery goal sebesar 13,94, sedangkan siswa yang memiliki

performance goal sebesar 12,66. Hasil tersebut diperoleh dari uji statistik

deskriptif dengan menggunakan SPSS versi 17.0. Deskriptif statistik untuk

indikator self consequenting dapat dilihat pada tabel 4.10.

Tabel 4.10. Deskriptif Statistik Self Consequenting

Descriptive Statistics

N Range Mean Std. Deviation Variance Master Goal 64 8 13.94 1.680 2.821 Performance Goal 64 12 12.66 2.509 6.293 Valid N (listwise) 64

4.3.1.1.5 Gambaran Spesifik Self Regulated Learning Berdasarkan Seeking

Information Ditinjau Dari Goal Orientation

Strategi self regulated learning selanjutnya yaitu seeking information,

dimana siswa berusaha untuk mencari informasi lebih lengkap dari sumber-

sumber nonsosial. Guna melihat gambaran self regulated learning berdasarkan

indikator seeking information dapat dilihat dari aitem sebanyak 8 butir. Gambaran

seeking information siswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.11. Gambaran Seeking Information

Interval Kriteria Mastery Goal Performance Goal F % F %

24 ≤ X Tinggi 33 51,56% 12 18,75% 16 ≤ X < 24 Sedang 30 46,88% 50 78,12%

X < 16 Rendah 1 1,56% 2 3,13% TOTAL 64 100% 64 100%

Page 98: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

83

Berdasarkan kriteria pada tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

seeking information siswa SMA Negeri 1 Mertoyudan Kabupaten Magelang yang

termasuk kelompok mastery goal berada dalam kriteria tinggi berjumlah 33 siswa

(51,56%), berada dalam kriteria sedang berjumlah 30 siswa (46,88%) dan berada

dalam kriteria rendah berjumlah 1 siswa (1,56%). Kemudian siswa yang termasuk

kelompok performance goal berada dalam kriteria tinggi berjumlah 12 siswa

(18,75%), berada dalam kriteria sedang berjumlah 50 siswa (78,12%) dan berada

dalam kriteria rendah 2 siswa (3,13%).

Kesimpulan dari hasil di atas menunjukkan bahwa usaha siswa yang

memiliki mastery goal untuk mencari informasi lebih lengkap dari sumber-

sumber nonsosial berada pada kriteria tinggi dengan prosentase 51,56%,

sedangkan siswa yang memiliki performance goal berada pada kriteria sedang

dengan prosentase 78,12%.

Mean empirik self regulated learning berdasarkan seeking information

untuk siswa yang memiliki mastery goal sebesar 23,41 sedangkan siswa yang

memiliki performance goal sebesar 20,55. Hasil tersebut diperoleh dari uji

statistik deskriptif dengan menggunakan SPSS versi 17.0. Deskriptif statistik

untuk indikator seeking information dapat dilihat pada tabel 4.12.

Tabel 4.12. Deskriptif Statistik Seeking Information

Descriptive Statistics

N Range Mean Std. Deviation Variance

Master Goal 64 15 23.41 2.764 7.642 Performance Goal 64 15 20.55 3.157 9.966 Valid N (listwise) 64

Page 99: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

84

4.3.1.1.6 Gambaran Spesifik Self Regulated Learning Berdasarkan Keeping

Records and Monitoring Ditinjau Dari Goal Orientation

Keeping records and self monitoring ini termasuk dalam strategi self

regulated learning, dimana siswa berusaha untuk mencatat berbagai kejadian atau

hasil yang diperoleh dalam proses belajar. Guna melihat gambaran self regulated

learning siswa berdasarkan indikator keeping records and self monitoring dapat

dilihat dari aitem sebanyak 8 butir. Gambaran keeping records and self

monitoring siswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.13. Gambaran Keeping Records and Self Monitoring

Interval Kriteria Mastery Goal Performance Goal F % F %

24 ≤ X Tinggi 36 56,25% 10 15,62% 16 ≤ X < 24 Sedang 28 43,75% 51 79,69%

X < 16 Rendah - 0% 3 4,69% TOTAL 64 100% 64 100%

Berdasarkan kriteria pada tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

keeping records and self monitoring siswa SMA Negeri 1 Mertoyudan Kabupaten

Magelang yang termasuk kelompok mastery goal berada dalam kriteria tinggi

berjumlah 36 siswa (56,25%), berada dalam kriteria sedang berjumlah 28 siswa

(43,75%) dan tidak terdapat siswa yang berada dalam kriteria rendah. Kemudian

siswa yang termasuk kelompok performance goal berada dalam kriteria tinggi

berjumlah 10 siswa (15,62%), berada dalam kriteria sedang berjumlah 51 siswa

(79,69%) dan berada dalam kriteria rendah 3 siswa (4,69%).

Kesimpulan dari hasil di atas menunjukkan bahwa usaha siswa yang

memiliki mastery goal untuk mencatat berbagai kejadian atau hasil yang diperoleh

Page 100: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

85

dalam proses belajar berada pada kriteria tinggi dengan prosentase 56,25%,

sedangkan siswa yang memiliki performance goal berada pada kriteria sedang

dengan prosentase 79,69%.

Mean empirik self regulated learning berdasarkan keeping records and self

monitoring untuk siswa yang memiliki mastery goal sebesar 23,41 sedangkan

siswa yang memiliki performance goal sebesar 20,55. Hasil tersebut diperoleh

dari uji statistik deskriptif dengan menggunakan SPSS versi 17.0. Deskriptif

statistik untuk indikator keeping records and self monitoring dapat dilihat pada

tabel 4.14.

Tabel 4.14. Deskriptif Statistik Keeping Record and Self Monitoring

Descriptive Statistics

N Range Mean Std. Deviation Variance

Master Goal 64 10 23.86 2.322 5.393 Performance Goal 64 15 20.36 2.930 8.583 Valid N (listwise) 64

4.3.1.1.7 Gambaran Spesifik Self Regulated Learning Berdasarkan

Environmental Structuring Ditinjau Dari Goal Orientation

Enviromental Structuring merupakan strategi selanjutnya dalam self

regulated learning, dimana siswa berusaha untuk memilih atau mengatur

lingkungan fisik sehingga proses belajar menjadi lebih mudah. Guna melihat

gambaran self regulated learning berdasarkan indikator environmental structuring

dapat dilihat dari aitem sebanyak 6 butir. Gambaran environmental structuring

siswa dapat dilihat pada tabel berikut :

Page 101: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

86

Tabel 4.15. Gambaran Environmental Structuring

Interval Kriteria Mastery Goal Performance Goal F % F %

18 ≤ X Tinggi 45 70,31% 16 25% 12 ≤ X < 18 Sedang 19 29,69% 47 73,44%

X < 12 Rendah - 0% 1 1,56% TOTAL 64 100% 64 100%

Berdasarkan kriteria pada tabel di atas menunjukkan bahwa environmental

structuring siswa SMA Negeri 1 Mertoyudan Kabupaten Magelang yang

termasuk kelompok mastery goal berada dalam kriteria tinggi berjumlah 45 siswa

(70,31%), berada dalam kriteria sedang berjumlah 19 siswa (29,69%) dan tidak

terdapat siswa yang berada dalam kriteria rendah. Kemudian siswa yang termasuk

kelompok performance goal berada dalam kriteria tinggi berjumlah 16 siswa

(25%), berada dalam kriteria sedang berjumlah 47 siswa (73,44%) dan berada

dalam kriteria rendah 1 siswa (1,56%).

Kesimpulan dari hasil di atas menunjukkan bahwa usaha siswa yang

memiliki mastery goal untuk memilih atau mengatur lingkungan fisik sehingga

proses belajar menjadi lebih mudah berada pada kriteria tinggi sebesar 70,31%,

sedangkan siswa dengan performance goal berada pada kriteria sedang sebesar

73,44%.

Mean empirik self regulated learning berdasarkan environmental

structuring untuk siswa yang memiliki mastery goal sebesar 18,77 sedangkan

siswa yang memiliki performance goal sebesar 15,86. Hasil tersebut diperoleh

dari uji statistik deskriptif dengan menggunakan SPSS versi 17.0. Deskriptif

statistik untuk indikator environmental structuring dapat dilihat pada tabel 4.16.

Page 102: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

87

Tabel 4.16. Deskriptif Statistik Environmental Structuring

Descriptive Statistics

N Range Mean Std. Deviation Variance

Master Goal 64 9 18.77 2.151 4.627 Performance Goal 64 12 15.86 2.531 6.408 Valid N (listwise) 64

4.3.1.1.8 Gambaran Spesifik Self Regulated Learning Berdasarkan Seeking

Social Assistance Ditinjau Dari Goal Orientation

Seeking social assistance merupakan strategi self regulated learning yang

lainnya, dimana siswa berusaha mencari bantuan dari teman sebaya, guru, orang

dewasa lainnya yang dianggap bisa membantu. Guna melihat gambaran self

regulated learning berdasarkan indikator seeking social assistance dapat dilihat

dari aitem sebanyak 7 butir. Gambaran seeking social assistance siswa dapat

dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.17. Gambaran Seeking Social Asisstance

Interval Kriteria Mastery Goal Performance Goal F % F %

21 ≤ X Tinggi 34 53,12% 9 14,06% 14 ≤ X < 21 Sedang 30 46,88% 51 79,69%

X < 14 Rendah - 0% 4 6,25% TOTAL 64 100% 64 100%

Berdasarkan kriteria pada tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

seeking social asisstance siswa SMA Negeri 1 Mertoyudan Kabupaten Magelang

yang termasuk kelompok mastery goal berada dalam kriteria tinggi berjumlah 34

siswa (53,12%), berada dalam kriteria sedang berjumlah 30 siswa (46,88%) dan

tidak terdapat siswa yang berada pada kriteria rendah. Kemudian siswa yang

Page 103: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

88

termasuk kelompok performance goal berada dalam kriteria tinggi berjumlah 9

siswa (14,06%), berada dalam kriteria sedang berjumlah 51 siswa (79,69%) dan

berada dalam kriteria rendah 4 siswa (6,25%).

Kesimpulan dari hasil di atas menunjukkan bahwa usaha siswa yang

memiliki mastery goal untuk mencatat berbagai kejadian atau hasil yang diperoleh

dalam proses belajar berada pada kriteria tinggi dengan prosentase 53,12%,

sedangkan siswa yang memiliki performance goal berada pada kriteria sedang

dengan prosentase 79,69%.

Mean empirik self regulated learning berdasarkan seeking social

assistance untuk siswa yang memiliki mastery goal sebesar 20,94 sedangkan

siswa yang memiliki performance goal sebesar 17,69. Hasil tersebut diperoleh

dari uji statistik deskriptif dengan menggunakan SPSS versi 17.0. Deskriptif

statistik untuk indikator seeking social assistance dapat dilihat pada tabel 4.18.

Tabel 4.18. Deskriptif Statistik Seeking Social Assistance

Descriptive Statistics

N Range Mean Std. Deviation Variance

Mastery Goal 64 10 20.94 2.563 6.567 Performance Goal 64 11 17.69 2.654 7.044 Valid N (listwise) 64

Adapun ringkasan hasil analisis deskriptif variabel self regulated learning

ditinjau dari goal orientation dapat dilihat pada tabel 4.19.

Page 104: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

89

Tabel 4.19 Rangkuman Penjelasan Deskriptif Self Regulated Learning Ditinjau

dari Goal Orientation

Indikator Kriteria Mastery Goal Performance Goal F % F %

Rehearsing and Memorizing

Tinggi 31 48,44% 13 20,31% Sedang 33 51,56% 46 71,98% Rendah - 0% 5 7,81%

Goal Setting and Planning

Tinggi 35 54,69% 13 20,31% Sedang 29 45,31% 49 76,56% Rendah - 0% 2 3,13%

Self Evaluating Tinggi 33 51,56% 7 10,94% Sedang 31 48,44% 53 82,81% Rendah - 0% 4 6,25%

Self Consequenting Tinggi 25 39,06% 17 26,56% Sedang 38 59,38% 42 65,63% Rendah 1 1,56% 5 7,81%

Seeking Information Tinggi 33 51,56% 12 18,75% Sedang 30 46,88% 50 78,12% Rendah 1 1,56% 2 3,13%

Keeping Records and Self Monitoring

Tinggi 36 56,25% 10 15,62% Sedang 28 43,75% 51 79,69% Rendah - 0% 3 4,69%

Environmental Structuring

Tinggi 45 70,31% 16 25% Sedang 19 29,69% 47 73,44% Rendah - 0% 1 1,56%

Seeking Social Assistance

Tinggi 34 53,12% 9 14,06% Sedang 30 46,88% 51 79,69% Rendah - 0% 4 6,25%

4.4 Hasil Pengujian Hipotesis

4.4.1 Hasil Uji Asumsi

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan self

regulated learning antara siswa yang memiliki mastery goal dengan siswa yang

memiliki performance goal. Simpulan yang dihasilkan harus dapat

dipertanggungjawabkan, sehingga hal penting yang perlu diperhatikan sebelum

Page 105: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

90

memulai keabsahan sampel, yaitu dengan menguji normalitas dan homogenitas

terlebih dahulu.

4.4.1.1 Uji Normalitas dan Uji Homogenitas

Uji normalitas dan uji homogenitas data dilakukan sebagai prasyarat untuk

melakukan uji perbedaan, dari hasil uji prasyarat tersebut akan diketahui apakah

data berdistribusi normal dan homogen atau sebaliknya. Hal ini perlu diketahui

untuk menentukan jenis statistika yang akan digunakan dalam uji beda. Apabila

data berdistribusi normal dan homogen maka untuk uji beda dilakukan dengan

statistika parametrik dengan menggunakan t-test.

Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogrov-Smirnov

Test yang dapat dilihat pada tabel 4.20.

Tabel 4.20. Hasil Uji Normalitas Data Penelitian

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Mastery Goal Performance Goal

N 64 64 Normal Parametersa Mean 147.03 129.83

Std. Deviation 13.984 14.536 Most Extreme Differences Absolute .054 .085

Positive .038 .085 Negative -.054 -.052

Kolmogorov-Smirnov Z .432 .682 Asymp. Sig. (2-tailed) .992 .741

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Berdasarkan tabel 4.21 uji normalitas untuk kelompok self regulated

learning siswa yang memiliki mastery goal diperoleh koefisien K-S-Z sebesar

0,432 dengan nilai signifikansi 0,992 (p > 0,01), sedangkan uji normalitas untuk

kelompok self regulated learning siswa yang memiliki performance goal

diperoleh koefisien K-S-Z sebesar 0,682 dengan nilai signifikansi 0,741 (p >

Page 106: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

91

0,01), maka dapat disimpulkan bahwa untuk data kelompok self regulated

learning siswa yang memiliki mastery goal maupun siswa yang memiliki

performance goal berdistribusi normal.

Uji homogenitas dalam penelitian ini menggunakan Levene Test. Hasil uji

homogenitas data penelitian dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.21. Uji Homogenitas Data Penelitian

Test of Homogeneity of Variances

Self Regulated Learning Levene Statistic df1 df2 Sig.

.274 1 126 .601

Terlihat pada tabel 4.21 kolom Levene Statistic dengan signifikansi 0,601

atau signifikansi di atas 0,01 maka dapat disimpulkan bahwa data penelitian ini

homogen.

4.4.1.2 Uji Hipotesis

Setelah dilakukan uji homogenitas pada hasil penelitian ini maka langkah

selanjutnya adalah menguji hipotesis. Pengujian hipotesis pada penelitian ini

menggunakan teknik statistik t-test bantuan SPSS versi 17.0 for windows. Dengan

hasil sebagai berikut :

Hasil dari perhitungan uji t-test self regulated learning ditinjau dari goal

orientation pada siswa SMA Negeri 1 Mertoyudan Kabupaten Magelang

diperoleh dengan taraf signifikansi p = 0,000. Hasil ini p > 0,01, berarti Ha

diterima yang artinya ada perbedaan self regulated learning ditinjau dari goal

orientation pada siswa SMA Negeri 1 Mertoyudan Kabupaten Magelang.

Page 107: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

92

4.4.2 Uji Perbedaan data T-test

Hasil perhitungan uji perbedaan dua rata-rata data T-test dapat disajikan

pada tabel 4.22.

Tabel 4.22 Hasil Perhitungan Uji Perbedaan T-test

Independent Samples Test

SRL

Equal variances assumed

Equal variances not assumed

Levene's Test for Equality of Variances

F .274 Sig. .601

t-test for Equality of Means

T 6.823 6.823 Df 126 125.812 Sig. (2-tailed) .000 .000 Mean Difference 17.203 17.203 Std. Error Difference

2.521 2.521

95% Confidence Interval of the Difference

Lower 12.214 12.213 Upper 22.193 22.193

Hipotesis yang digunakan :

Ho : Tidak Terdapat perbedaan Self Regulated Learning antara Siswa dengan

Mastery Goal dan Siswa dengan Performance Goal.

Ha : Terdapat perbedaan Self Regulated Learning antara Siswa dengan

Mastery Goal dan Siswa dengan Performance Goal.

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh thitung = 6,823 dengan nilai sig =

0,000. Karena nilai sig < 1%, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan

yang signifikan self regulated learning antara siswa dengan mastery goal dan

siswa dengan performance goal. Dengan demikian dapat dikatakan tingkat self

regulated learning antara siswa dengan mastery goal dan siswa yang memiliki

performance goal pada dasarnya berbeda, dimana tingkat self regulated learning

Page 108: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

93

siswa yang memiliki mastery goal lebih tinggi daripada siswa yang memiliki

performance goal. Hal ini dapat dilihat dari perhitungan mean empirik siswa yang

memiliki mastery goal diketahui sebesar 147,03, sedangkan siswa yang memiliki

performance goal diketahui sebesar 129,83. Hasil tersebut dapat dilihat pada tabel

deskriptif grup statistik berikut :

Tabel 4.23. Deskriptif Grup Statistik

Group Statistics

Kelompok N Mean Std. Deviation Std. Error Mean Self Regulated Learning Mastery 64 147.03 13.984 1.748

Performance 64 129.83 14.536 1.817

4.5 Pembahasan

4.5.1 Pembahasan Analisis Deskriptif Gambaran Self Regulated Learning

ditinjau dari Goal Orientation Siswa SMA Negeri 1 Mertoyudan Kabupaten

Magelang

Self regulated learning dipandang sebagai usaha individu yang dilakukan

secara sistematis untuk memfokuskan pikiran, perasaan, dan perilaku pada

pencapaian tujuan. Di dalam melakukan usaha ini siswa memiliki strategi-strategi

untuk mencapai tujuannya tersebut, dimana setiap siswa memiliki orientasi tujuan

(goal orientation) berbeda satu sama lain.

Ames dan Archer (1998, dalam Schunk, 2012: 278) berpendapat bahwa

goal orientation menentukan bagaimana siswa belajar dan usaha yang

dilakukannya untuk mencapai hasil yang diharapkannya. Perbedaan goal

orientation yang ada pada masing-masing siswa memunculkan tingkat perbedaan

Page 109: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

94

self regulated learning pula. Dapat dikatakan self regulated learning siswa

berbeda-beda berdasarkan kecenderungan goal orientation yang dimilikinya. Goal

orientation siswa dalam belajar dapat dibedakan dalam dua karakteristik, yaitu

siswa dengan mastery goal dan siswa dengan performance goal

Berdasarkan perhitungan tingkat kriteria diperoleh gambaran umum self

regulated learning pada siswa SMA Negeri 1 Mertoyudan Kabupaten Magelang

yang memiliki mastery goal dan siswa yang memiliki performance goal sama-

sama berada pada kriteria sedang dengan prosentase 64,06% untuk siswa yang

memiliki mastery goal dan 92,19% untuk siswa yang memiliki performance goal.

Hasil yang diperoleh tetap menunjukkan bahwa self regulated learning siswa

mastery goal yang lebih baik. Hal ini dapat dilihat berdasarkan skor mean empirik

yang ada pada tabel 4.23 yang menunjukkan bahwa skor siswa mastery goal lebih

tinggi dibandingkan skor siswa performance goal (147,03>129,83).

Self regulated learning memiliki delapan strategi yang dapat dijadikan

indikator tingkatannya, yaitu rehearsing and memorizing, goal setting and

planning, self evaluating, self consequenting, seeking information, keeping

records and self monitoring, environmental structuring dan seeking social

assistance.

Berdasarkan hasil analisis deskriptif diperoleh gambaran indikator

rehearsing and memorizing antara siswa yang memiliki mastery goal dengan

siswa yang memiliki performance goal berada dalam kriteria sedang dengan

prosentase 51,56% untuk siswa yang memiliki mastery goal dan 71,98% untuk

siswa yang memiliki performance goal. Hasil ini menunjukkan bahwa siswa

Page 110: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

95

mastery goal dan siswa yang memiliki performance goal sama-sama

menggunakan strategi berlatih dan menghapalkan materi.

Aspek kedua yaitu goal setting and planning. Berdasarkan hasil analisis

deskriptif aspek goal setting and planning siswa yang memiliki mastery goal

berada pada kriteria tinggi dengan prosentase 54,69%, sedangkan siswa yang

memiliki performance goal berada pada kriteria sedang dengan prosentase

76,56%. Hasil data tersebut dapat diartikan cara siswa dengan mastery goal dalam

menetapkan tujuan serta merencanakan sistematika aktivitas-aktivitas yang

berhubungan dengan tujuan lebih baik daripada siswa dengan performance goal.

Aspek ketiga yaitu self evaluating, dapat dilihat dari tabel 4.7 siswa

dengan mastery goal berada pada kriteria tinggi dengan prosentase 51,56%. Siswa

dengan performance goal berada pada kriteria sedang dengan prosentase 82,81%.

Data tersebut dapat diartikan usaha untuk mengevaluasi kualitas atau kemajuan

pekerjaannya lebih banyak dilakukan oleh siswa mastery goal dibandingkan siswa

performance goal.

Indikator keempat yaitu self consequenting, yang ditunjukkan pada tabel

4.9 terdapat siswa dengan mastery goal dan siswa dengan performance goal

berada pada kriteria sedang. Prosentase siswa dengan mastery goal sebesar

59,38%, sedangkan prosentase siswa dengan performance goal sebesar 65,63%.

Berdasarkan data tersebut dapat diartikan siswa dengan mastery goal dan siswa

dengan performance goal sama-sama memiliki perencanaan reward atau

punishment yang didapat jika memperoleh kesuksesan atau kegagalan.

Page 111: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

96

Indikator kelima yaitu seeking information, di mana hasil analisis

deskriptif statistik pada tabel 4.11 menunjukkan bahwa siswa dengan mastery

goal berada pada kriteria tinggi dengan prosentase 51,56% dan siswa dengan

performance goal berada pada kriteria sedang dengan prosentase 78,12%. Hal ini

dapat artikan siswa dengan mastery goal lebih berusaha mencari informasi lebih

lengkap yang berasal dari sumber-sumber nonsosial dibandingkan siswa dengan

performance goal.

Indikator keenam yaitu keeping records and self monitoring. Berdasarkan

hasil analisis deskriptif indikator keeping records and self monitoring diketahui

siswa dengan mastery goal berada pada kriteria tinggi dengan prosentase 56,25%,

sedangkan siswa dengan performance goal berada pada kriteria sedang dengan

prosentase 79,69%. Data tersebut dapat artikan usaha untuk mencatat berbagai

kejadian atau hasil yang diperoleh dalam proses belajar lebih banyak digunakan

oleh siswa dengan mastery goal dibandingkan siswa dengan performance goal.

Indikator ketujuh pada self regulated learning yaitu environmental

structuring. Berdasarkan hasil analisis deskriptif indikator ini yang ada pada tabel

4.15 menunjukkan bahwa siswa dengan mastery goal berada pada kriteria tinggi

dengan prosentase 70,31%, sedangkan siswa dengan performance goal berada

pada kriteria sedang dengan prosentase 73,44%. Hal ini dimaksudkan siswa

dengan mastery goal lebih berusaha untuk memilih atau mengatur lingkungan

fisik pada saat belajar dibandingkan siswa dengan performance goal.

Indikator kedelapan yaitu seeking social assistance. Berdasarkan hasil

analisis deskriptif aspek seeking social assistance yang dipaparkan pada tabel

Page 112: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

97

4.17 diketahui siswa dengan mastery goal berada pada kriteria tinggi dengan

prosentase 53,12%, sedangkan siswa dengan performance goal berada pada

kriteria sedang dengan prosentase 79,69%. Data tersebut dapat diartikan bahwa

usaha untuk mencari bantuan dari orang lain yang dianggap dapat membantu lebih

banyak digunakan oleh siswa dengan mastery goal dibandingkan siswa dengan

performance goal.

4.5.2 Pembahasan Analisis Inferensial Perbedaan Self Regulated Learning

ditinjau dari Goal Orientation Siswa SMA Negeri 1 Mertoyudan Kabupaten

Magelang

Berdasarkan hasil uji perbedaan t-test, diketahui bahwa hipotesis kerja

berbunyi “Ada perbedaan self regulated learning antara siswa dengan mastery

goal dan siswa dengan performance goal” diterima. Hasil perbandingan self

regulated learning antara siswa dengan mastery goal dan siswa dengan

performance goal, menunjukkan bahwa siswa dengan mastery goal memiliki

tingkat self regulated learning lebih tinggi dibandingkan siswa dengan

performance goal.

Self regulated learning (SRL) selalu mengarah pada beberapa tujuan, yang

terangkum dalam beberapa tahap yang mencakup (1) memiliki dan menentukan

tujuan belajar, (2) membuat perencanaan dan (3) memilih strategi pencapaian

tujuan (Markus dan Wurf, dalam Deasyanti dan Anna 2007: 14). Tujuan untuk

menunjang adanya tingkat self regulated learning yang tinggi adalah goal

orientation.

Page 113: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

98

Adanya goal orientation siswa akan mempengaruhi tingkat self regulated

learning. Hal ini disebabkan siswa yang memiliki tujuan dalam belajarnya akan

membuat siswa mengarahkan dirinya pada aktivitas-aktivitas yang mendukung

pencapaian tujuan tersebut. Didukung dengan pendapat Schunk, Pintrich dan

Meece (2008: 142) siswa dengan tujuan dan efikasi diri dalam mencapai

keinginannya cenderung akan terlibat dalam kegiatan yang dia percaya dapat

menunjang keinginannya tersebut dengan memperhatikan proses, berlatih

mengingat informasi, berusaha dan bertahan. Hal tersebut dapat menjelaskan

bahwa goal orientation menjadi penunjang self regulated learning.

Penelitian yang mendukung dengan pendapat tersebut adalah penelitan

Susetyo (2007) tentang orientasi tujuan, atribusi penyebab, dan belajar berdasar

regulasi diri siswa Sekolah Menengah Atas di Yogyakarta, dengan hasil penelitian

F = 36,814 dan p = 0,000 yang menunjukkan bahwa ada perbedaan belajar

berdasar regulasi diri ditinjau dari orientasi tujuan.

Goal orientation siswa dalam belajar dapat dibedakan dalam dua

karakteristik, yaitu siswa dengan mastery goal dan siswa dengan performance

goal. Siswa dengan mastery goal akan lebih memiliki tingkat self regulated

learning yang tinggi daripada siswa dengan performance goal. Hal ini disebabkan

karena siswa dengan mastery goal cenderung lebih termotivasi secara instrinsik,

di mana siswa dengan mastery goal akan mementingkan bagaimana cara atau

usahanya agar dapat memahami dan menguasai materi pelajaran. Berbeda dengan

siswa yang performance goal yang cenderung lebih termotivasi secara ekstrinsik,

Page 114: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

99

di mana siswa cenderung berfokus pada cara mendapatkan nilai baik dan

pengakuan secara sosial tentang dirinya yang berkompeten.

Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Bell dan Kozlowski

(2002) serta hasil penelitian Vande Walle et al. (1999) yang menyatakan bahwa

learning goal orientation berhubungan positif dan signifikan dengan self-efficacy,

knowledge, dan performance seseorang, sedangkan performance goal orientation

berhubungan negatif dengan individual performance.

Adapun penelitian yang dilakukan oleh Mayasari (2011) yang berjudul

“Pengaruh Orientasi Tujuan dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa

SMA Peserta Bimbingan Belajar LBB Primagama” menyatakan bahwa ada

perbedaan prestasi belajar antara siswa task-involved orientation dengan siswa

ego-involved orientation. Prestasi siswa task-involved orientation lebih tinggi

dibandingkan dengan siswa ego-involved orientation.

Siswa learning goal orientation ditandai dengan kecenderungan menyukai

tantangan dan menetapkan tujuan yang tinggi serta tidak takut dengan kegagalan,

kemudian siswa task-involved orientation ditandai dengan kecenderungan suka

mempelajari hal ingin diketahui dan mempelajari sesuatu yang memunculkan

suatu ide. Hal ini sejalan dengan karakteristik siswa dengan mastery goal yang

ditandai dengan kecenderungan ingin menguasai tugas sesuai dengan standar yang

ditetapkan sendiri, mengembangkan keterampilan baru, menyukai tugas yang

menantang dan beranggapan bahwa kegagalan adalah tanda diperlukan usaha

yang lebih keras.

Page 115: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

100

Selanjutnya siswa ego-involved orientation ditandai dengan

kecenderungan bangga ketika menjadi pandai dari orang lain dan mengutamakan

hasil yang tinggi. Karakteristik tersebut juga sejalan dengan karakteristik siswa

performance goal yang mengutamakan hasil dari pada proses dan berusaha

menjadi lebih baik dari orang lain.

Hasil tersebut juga sejalan dengan teori-teori yang mendukung dalam

penelitian ini bahwa siswa-siswa yang memiliki mastery goal akan cenderung

mencari tantangan, menggunakan strategi pembelajaran efektif yang lebih tinggi,

termasuk strategi metakognitif, pelaporan dan sikap terhadap sekolah yang lebih

positif, dan memiliki tingkat self-efficacy yang lebih tinggi (kepercayaan pada

kemampuan diri untuk berhasil dalam situasi tertentu) daripada siswa-siswa yang

memiliki performance goal. Hal ini dikarenakan siswa yang memiliki mastery

goal lebih memiliki motivasi instrinsik, di mana siswa mementingkan bagaimana

caranya agar dapat memahami dan menguasai materi pelajaran yang akan

membuat tingkat self regulated learning siswa tinggi.

Berbeda dengan siswa yang memiliki performance goal. Siswa

performance goal lebih memiliki motivasi ekstrinsik, di mana siswa

mementingkan cara mendapatkan nilai baik dan pengakuan secara sosial tentang

dirinya yang berkompeten yang akan membuat kurangnya tingkat self regulated

learning siswa. Menurut Pintrich, Shunck, dan Meece (2008: 185) ciri siswa

dengan mastery goal yang kuat adalah belajar dengan sungguh-sungguh,

kesalahan adalah bagian dari belajar, sedangkan ciri siswa dengan performance

Page 116: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

101

goal yang kuat memiliki karakteristik berusaha untuk mendapatkan peringkat

tinggi dan tidak suka membuat kesalahan.

Siswa dengan mastery goal orientation akan cenderung lebih menyukai

tantangan baru dan terus berusaha untuk meningkatkan dan mengembangkan

kompetensinya. Hal ini sesuai dengan Dweck (dalam Arias, 2004: 42) bahwa

mastery goal memungkinkan siswa mencari peluang untuk meningkatkan

kompetensi dan menguasai tantangan baru.

Lain halnya siswa dengan performance goal orientation akan lebih fokus

pada citra diri, nilai tinggi dan selalu menjadi yang pertama sesuai dengan

pendapat Santrock (2008: 523) bahwa performance orientation lebih

memperhatikan hasil daripada proses. Bagi siswa yang berorientasi pada kinerja

atau prestasi, kemenangan atau keberhasilan itu penting dan kebahagiaan

dianggap sebagai hasil dari kemenangan atau keberhasilan.

Penyebab lain siswa dengan mastery goal lebih mendapatkan prestasi

akademik yang baik dibandingkan siswa dengan performance goal, karena siswa

dengan mastery goal akan terus berlatih dan berusaha untuk mengembangkan

kompetensinya, sedangkan siswa dengan performance goal memandang berlatih

dan berusaha adalah tanda orang memiliki kompetensi yang rendah. Perbedaan

pandangan pada siswa yang memiliki mastery goal dengan siswa yang memiliki

performance goal membuat usaha-usaha yang ditampilkan berbeda pula.

Pandangan siswa yang memiliki mastery goal ini akan membuatnya sukses dalam

bidang akademiknya, karena dia akan terus berusaha dan berlatih untuk

memahami atau menguasai materi pelajaran. Berbanding terbalik dengan

Page 117: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

102

pandangan siswa yang memiliki performance goal ini akan menjadi hambatan

dalam belajar, karena siswa hanya senang mengerjakan soal-soal yang

menurutnya mudah.

4.6 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yang disebabkan antara lain

sebagai berikut :

a. Kurangnya pemberian penjelasan tentang kegunaan pengerjaan skala yang

dilakukan secara acak setiap kelas. Hal ini menyebabkan responden takut

memberikan gambaran yang sebenarnya, karena dalam setiap kelas hanya

beberapa saja yang menjadi subjek penelitian.

b. Pada skala self regulated learning tidak mencantumkan indikator transforming

and organizing yang ada dalam strategi self regulated learning, sehingga

kurang mampu mengungkap kemampuan organisasi materi pembelajaran

siswa.

c. Pada karakteristik performance goal variabel goal orientation, peneliti tidak

membedakan antara siswa yang memiliki performance-approach goal dan

siswa yang memiliki performance-avoid goal. Hal ini menyebabkan tidak

dapat memberikan gambaran yang lebih mendalam dengan membedakan

tujuan siswa yang ingin terlihat pandai dibandingkan yang lain (performance-

approach goal) dan tujuan siswa yang ingin menghindari hal-hal yang

membuatnya terlihat bodoh (performance-avoid goal).

Page 118: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

103

BAB 5

PENUTUP

5.1 Simpulan

Dari hasil penelitian, analisis data dan pembahasan diperoleh simpulan

sebagai berikut:

1. Terdapat perbedaan self regulated learning antara siswa dengan mastery goal

orientation dan siswa dengan performance goal orientation. Tingkat self

regulated learning siswa dengan mastery goal orientation lebih tinggi

dibandingkan tingkat self regulated learning siswa dengan performance goal

orientation.

2. Self regulated learning antara siswa dengan mastery goal dan siswa dengan

performance goal sama-sama berada dalam kriteria sedang, tetapi tingkat self

regulated pada kriteria tinggi lebih didominasi oleh siswa dengan mastery

goal daripada siswa dengan performance goal.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, maka penulis akan

mengajukan beberapa saran sebagai berikut :

1. Bagi Guru

Hendaknya guru dapat meningkatkan self regulated learning siswa dengan

cara mengarahkan dan menumbuhkan orientasi penguasaan (mastery goal)

pada siswa dalam proses belajar.

Page 119: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

104

2. Bagi Peneliti Lain

a. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melaksanakan penelitian serupa

hendaknya pada saat pemberian dapat menjelaskan kegunaan pengerjaan

skala dan menjelaskan adanya kerahasiaan data sehingga responden tidak

merasa cemas dalam mengisi skala dan dapat memberikan data yang lebih

sebenarnya.

b. Peneliti selanjutnya dapat mengukur lebih mendalam tentang variabel goal

orientation dengan membedakan siswa dalam tiga karakteristik, yaitu

mastery goal, performance-approach goal dan performance-avoid goal

dan variabel self regulated learning dengan mengungkap indikator

organizing and transforming.

Page 120: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

105

DAFTAR PUSTAKA

Alwisol. 2009. Psikologi Kepribadian Edisi Revisi. Malang: UMM Press. Arias, J.F. 2004. Recent perspectives in the studi of motivation: goal orientation

theory. Electronic Journal of Research in Educational Psychology. 2(1) : 35-62. ISSN: 1696-2095.

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT

Rineka Cipta. Ashifa. 2011. Pengaruh Strategi Self Regulated Learning dengan Perilaku

Mencontek Pada Siswa Kelas VII SMPN 10 Bandung. Skripsi (online). Bandung : UPI.

Azwar, Saifudin. 2010. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. . 2011. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: PT. Pustaka Pelajar. Bell, B., dan Steve W. J. Kozlowski. 2002. Goal orientation and ability :

interactive effects on self-efficacy, performance, and knowledge. Journal of Applied Psychology. 87 : 497-505.

Bokaerts, M., Pintrich, P. R., dan Zeidner, M. 2000. Handbook of Self regulated.

New York : Academic Press. Bokaerts, M., 1996. Self regulated learning at the junction of cognition and

motivation. European Psychologist. Vol. I, No. 2 : 100-112. Breland, B. T. 2001. Learning and Performance Goal Orientations Influence on

The Goal Setting Process: Is there an interaction effect. Thesis (online). Virginia Polytechnic Institute and State University.

Cozby, P. C. 2009. Methods In Behavioral Research (9th Ed.). Translated by

Maufur. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Deasyanti dan Anna, A. R. 2007. Self regulation learning pada mahasiswa

fakultas ilmu pendidikan universitas negeri Jakarta. Perspektif Ilmu Pendidikan. 16 : 13-21.

Desmita. 2011. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung : PT Remaja

Rosdakarya. Fasikhah, S. S., dan Siti Fatimah. 2013. Self-regulated learning dalam

meningkatkan prestasi akademik pada mahasiswa. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan. Vol. 01, No. 01 : 142-152.

Page 121: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

106

Hadi, S. 1991. Analisis Butir untuk Instrumen Angket, Tes dan Skala Nilai dengan BASICA. Yogyakarta: ANDI OFFSET.

Hurlock, E. B. 1991. Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan Sepanjang

Rentang Kehidupan (5th Ed.). Translated by Istiwidiyanti dan Soedjarwo. Jakarta : Erlangga.

Liftiah. 2013. Pengantar Psikodiagnostik. Semarang: UNNES. Mappiare, Andi. 1892. Psikologi Remaja. Surabaya : Usaha Nasional. Mattern, R.A. 2005. College student’s goal orientations and achievement.

International Journal of Teaching and Learning in Higher Education. USA: University of Delaware. 17 (1) : 27-32.

Mayasari, Dini. 2011. Pengaruh Orientasi Tujuan dan Motivasi Belajar Terhadap

Prestasi Belajar Siswa SMA Peserta Bimbingan Belajar LBB Primagama. Skripsi (online). Jakarta : UIN Syarif Hidayatullah.

McMillan, J. H., dan Sally S. 2001. Research in Education : A Conceptual

Introduction (5th Ed.). US : Longman Inc. Monks, F.J., dan Knoers A.M.P. 2006. Psikologi Perkembangan : Pengantar

dalam Berbagainya. Translated by Haditono, S. R. Yogyakarta : UGM Press.

Montalvo, F, T, dan Torres, M. C. G. 2004. Self regulated learning : current &

future directions. Electronics Journals of Research in Educational Psychology. 2(1).1-34. ISSN : 1698-2095.

Nicol, D.J., dan Macfarlane-Dick, D. 2006. Formative assessment and self-

regulated learning: a model and seven principles of good feedback practice. Studies in Higher Education. 31(2) : 199-218.

Ormrod, J. E. 2004. Human Learning. (4th Ed.). Ohio: Pearson. Pratiwi, P.A. 2009. Hubungan Antara Kecemasan Akademis dengan Self-

Regulated Learning Pada Siswa Rintitsan Sekolah Bertaraf Internasional Di SMA Negeri 3 Surakarta. Skripsi (online). Semarang : UNDIP.

Pujiati, Indah N. 2010. Hubungan Antara Efikasi Diri Dengan Kemandirian

Belajar Siswa : Studi Terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi (online). Bandung : UPI.

Page 122: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

107

Roebken, H. 2007. The influence of goal orientation on student satisfaction, academic engagement and achievement. Electronic Journal of Research in Educational Psychology. 13, 5 (3) : 679-704.

Santrock, John W. 2008. Psikologi Pendidikan (2nd Ed.). Translated Tri Wibowo,

B. S. Jakarta: Kencana. Santrock. 2009. Child Development. (12th Ed). New York : McGraw Hill

Companies, Inc. Schmitz, B. dan Wiese, B. 2006. New prespectiv es for the evaluation of training

sessions in self-regulated learning : time-series analyses of diary data. Contemporary Educational Psychology. 31 : 64-96.

Schunk. H.D, Pintrich, P. R, dan Mecce. L.J. 2008. Motivational In Education:

theory, research, and application . Ohio : Pearson Press. Schunk, H.D. 2012. Learning Theories: An educational perspective (6th Ed).

Translated by Hamdiah, E dan Rahmat, F. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Slavin, Robert E. 2009. Psikologi Pendidikan : Teori dan Praktik (8th Ed.).

Translated by Samosir, M. Jakarta : PT. Indeks. . 2011. Psikologi Pendidikan : Teori dan Praktek (9th Ed.).

Translated by Samosir, M. Jakarta : PT. Indeks. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung : ALFABETA. Suryabrata, S. 1983. Metodologi Penelitian. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Susetyo, Yuli F. 2007. Orientasi Tujuan, Atribusi Penyebab, dan Belajar Berdasar

Regulasi Diri Siswa Sekolah Menengah Atas di Yogyakarta. Tesis. Yogyakarta : UGM.

VandeWalle, D. et al. 1999. The influence of goal orientation and self-regulation

tactics on sales performance : a longitudinal field test. Journal of Applied Psychology. Vol. 84, No. 2 : 249-259.

VandeWalle, D. et al. 2001. The role of goal orientation following performance

feedback. Journal of Applied Psychology. Vol, 86, No. 4 : 629-640. Widiyastuti, Hessy. 2012. Program Bimbingan Belajar Melalui Strategi

Metakognitif Untuk Meningkatkan Self Regulated Learning Siswa SMA Negeri 1 Nagreg. Tesis (online). Bandung : UPI.

Page 123: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

108

Wolters, Christopher A. 1998. Self-regulated learning and college students’ regulation of motivation. Journal of Educational Psychology. Vol. 90, No. 2 : 224-235.

Woolfolk, A. 2009. Educational Psychology (10th Ed.). Translated by Soetjipto,

P.H., dan Soetjipto, M. S. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Yusuf, Syamsu. 2011. Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja. Bandung : PT

Remaja Rosdakarya. Yoenanto, N.H. 2010. Hubungan antara self-regulated learning dengan self-

efficacy pada siswa akselerasi sekolah menengah pertama di Jawa Timur. INSAN. 12 (02), 88-94.

Zimmerman, B. J. 1989. A social cognitive view of self-regulated academic

learning. Journal of Educational Psychology, Vol. 81, No. 3 : 329-339. Zimmerman, B. J., dan Martinez-Pons, M. 1990. Student differences in self-

regulated learning: relating grade, sex, and giftedness to self-efficacy and strategy use. Journal of Educational Psychology, 82 : 51–59.

Zumbrunn, S., Joseph Tadlock, dan Elizabeth D. R. 2011. Encoraging self-

regulated learning in the classroom : a review of the literature. Metropolitan Educational Research Consortium. 1-28.

Page 124: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

109

LAMPIRAN

Page 125: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

110

LAMPIRAN 1 :

MATRIKS ITEM GOAL ORIENTATION

Page 126: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

111

Goal Orientation Boyle, K.A, dkk VandeWalle, dkk

Button, dkk

Performance goal

I am eager to prove to others how good I am at this task

I wonder how my score on the next trial will compare with people scores

I am eager to show how much I know about the materials and procedures for this task

I want to appear competent on the upcoming task

I want to do better than others on the next trial

It’s important that others know that I am a good student

I think that it’s important to get good grades to show how intelligent you are

It’s important for me to prove that I am better than others in the class

To be honest, I really like to prove my ability to others

I prefer to do things that I can do well rather than things that I do poorly

I’m happiest at work when I perform tasks on which I know that I won’t make errors

The things I enjoy the most are the things I do the best

The opinions others have about how well I can do certain things are important to me

I feel smart when I do something without making any mistakes

I like to be fairly confident that I can successfully perform a task before I attempt it

I like to work on tasks that I have done well on in the past

I fell smart when I can do something better than most other people

Mastery goal I intend to learn as much as I can while performing this task

I want to really understand the material and procedures for this task

I look forward to mastering the

I prefer challenging and difficult classes so that I’ll learn a great deal

I truly enjoy learning for the sake of learning

I like classes that really force me to think hard

The opportunity to do challenging work is important to me

When I fail to complete a difficult task, I plan to try harder the next time I work on it

I prefer to work on tasks thet force me to learn new things

The opportunity to

Page 127: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

112

challenges of this simulation

If I don’t understand the components of the task right away, I will keep trying until I do

I’m willing to enroll in a difficult course if I can learn a lot by taking it

learn new things is important to me

I do my best when I’m working on a fairly difficult task

I try hard to improve on my past performance

The opportunity to extend the range of my abilities is important to me

When I have difficulty solving a problem, I enjoy trying different approaches to see which one will work

Page 128: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

113

LAMPIRAN 2 :

INSTRUMEN PENELITIAN

Page 129: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

114

SKALA PSIKOLOGI

JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2013

Page 130: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

115

Dengan hormat,

Dalam rangka memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan

sarjana di Jurusan Psikologi FIP UNNES, saya membutuhkan sejumlah data yang

hanya akan saya peroleh dengan adanya kerja sama dari anda dalam mengisi skala

ini.

Skala ini terdiri dari dua bagian yaitu skala I dan skala II. Cara

menjawabnya akan dijelaskan pada petunjuk pengisian. Untuk itu saya

mengharapkan agar anda memperhatikan petunjuk pengisian dengan baik.Bila

telah selesai dikerjakan, periksalah kembali jawaban anda agar tidak ada

pernyataan yang terlewati untuk dijawab.

Dalam mengisi skala ini, tidak ada jawaban yang benar dan salah, karena

setiap orang akan memiliki jawaban yang berbeda. Saya mengharapkan jawaban

yang paling sesuai dengan diri anda. Dengan demikian anda dapat memberikan

jawaban sendiri, jujur, dan tanpa mendiskusikannya dengan orang lain

Kesediaan anda untuk mengisi skala ini merupakan bantuan yang amat

besar bagi keberhasilan penelitian ini.Untuk itu saya mengucapkan banyak terima

kasih.

Hormat Saya,

(Anggi Puspitasari)

Page 131: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

116

PETUNJUK PENGISIAN SKALA I

Pada skala I ini terdapat 51 pernyataan.Bacalah dan pahami baik-baik setiap

pernyataan.Anda diminta untuk memilih salah satu alternatif jawaban yang

tersedia dilembar jawab dari setiap pernyataan berdasarkan pada kondisi anda

yang sebenarnya.Berilah tanda () pada salah satu alternatif jawaban. Berikut

pilihan jawaban yang tersedia:

SS : Sangat Sesuai

S : Sesuai

TS : Tidak Sesuai

STS : Sangat Tidak Sesuai

Contoh Pengisian Skala:

1. Saya belajar hanya pada saat ada ujian saja

Lembar Jawab

No SS S TS STS 1

Apabila anda ingin mengganti jawaban yang telah anda berikan

sebelumnya, maka berilah tanda (=) pada tanda () dan berikan tanda () pada

alternatif jawaban yang menurut anda sesuai.

Contoh Koreksi Jawaban

No SS S TS STS 1

Page 132: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

117

No Pernyataan 1 Agar dapat memahami sebuah materi, saya mencoba mengerjakan

latihan-latihan soal 2 Pada saat mengerjakan ujian, saya membaca catatan kecil atau buku

materi ujian agar dapat membantu saya saat lupa 3 Saya menata kembali buku-buku pelajaran,setelah selesai

menggunakannya 4 Setelah mempelajari suatu materi pelajaran, saya merasa itu cukup tanpa

harus mengetahui seberapa jauh pemaham saya 5 Apabila mendapatkan tugas dari guru, saya langsung mengerjakannya

pada hari itu juga 6 Saya belajar hanya pada saat ada ujian saja 7 Saya lebih senang bercerita dengan teman, ketika guru menerangkan

materi 8 Menurut saya LKS dan buku yang dipakai guru sudah cukup untuk

mempelajari materi 9 Pada saat guru membahas PR, saya menyimak dan meneliti bagian mana

saja yang salah dari PR yang sudah dikerjakan 10 Karena mengikuti banyak kegiatan, saya tidak memiliki waktu untuk

belajar di rumah 11 Saya mudah bosan ketika membaca ulang materi yang sudah diterangkan

oleh guru 12 Pada saat mengerjakan tugas, saya mencari buku atau media lain yang

dapat mendukung pengerjaan tugas tersebut 13 Menurut saya,mencari buku-buku lain selain yang dipakai guru hanya membuat

bingung 14 Saya membuat jembatan keledai atau strategi khusus agar mudah

menghapalkan materi pelajaran 15 Ketika diskusi kelompok, orang yang perlu mencatat hasil diskusi adalah

sekretaris/salah satu dari kelompok tersebut 16 Setelah ujian selesai, saya langsung refresing walaupun hasilnya kurang

memuaskan 17 Apabila nilai ujian menurun, saya mengurangi jam kegiatan ekstra 18 Ketika diterangkan oleh guru, saya mencatat hal-hal penting dari materi yang

diterangkan 19 Saya belajar semampunya saja tanpa menggunakan strategi-strategi khusus

dalam belajar 20 Saya mengatur jam belajar sendiri setiap harinya minimal 2 jam di luar jam

sekolah 21 Pada saat pengoreksian jawaban tugas, saya meneliti jawaban tanpa harus

mencatat hal-hal yang salah dari jawaban saya

Page 133: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

118

No Pernyataan 22 Saya malu bertanya kepada guru tentang materi pelajaran yang diterangkan 23 Selain buku atau LKS yang digunakan guru, saya menggunakan buku lain yang

mendukung materi mata pelajaran 24 Saya lebih suka menggunakan media internet untuk jejaring sosial/game

daripada mencari bahan untuk materi pelajaran 25 Setelah mendapatkan sebuah materi di sekolah, saya membaca ulang materi

tersebut di rumah 26 Bila tidak masuk sekolah, saya membiarkan catatan pelajaran yang tertinggal 27 Saya menata tempat/ruang belajar agar saya nyaman pada saat belajar 28 Pada saat di kelas, saya lebih memilih tempat duduk di belakang daripada di

depan 29 Saya sudah menentukan target nilai di setiap mata pelajaran 30 Apabila saya kurang memahami tugas yang diberikan guru, saya mengerjakan

semampu saya 31 Saya akan berdiskusi dengan teman, apabila saya belum mengerti tentang

materi pelajaran 32 Jika mendapatkan nilai ujian yang rendah, saya menambah jam belajar 33 Saya membiarkan hasil ujian yang sudah dikerjakan, karena ujian yang sudah

berlalu biarlah berlalu 34 Agar dapat lebih memahami materi yang diterangkan guru, saya bertanya pada

guru atau teman tentang materi tersebut 35 Ketika belajar, saya akan mematikan televisi agar dapat berkonsentrasi 36 Saya mengumpulkan tugas, tanpa harus memeriksa jawabannya 37 Saya suka mencari tahu tentang informasi yang menyangkut materi pelajaran

dari internet 38 Karena sudah mempunyai buku, saya hanya perlu mengikuti mata pelajaran

saja tanpa harus mencatat 39 Saya mencatat peningkatan nilai ujian yang lalu sampai dengan sekarang 40 Sebelum mengumpulkan pekerjaan rumah kepada guru, saya memeriksanya

kembali 41 Saya tetap melakukan aktivitas-aktivitas yang disukai, walaupun nilai ujian

menurun 42 Setelah guru memberikan tugas, saya membentuk kelompok belajar untuk

mengerjakan bersama 43 Setelah hasil ujian diumumkan, saya memeriksa kembali hasil ujian agar tahu

pada materi mana yang perlu dipelajari lagi 44 Pada saat mengerjakan tugas, saya hanya menggunakan buku atau LKS yang

dipakai guru untuk mengerjakannya 45 Ketika waktu senggang, saya lebih suka menghabiskan waktu untuk membaca

buku-buku yang mendukung materi-materi pelajaran di perpustakaan 46 Saya diam saja, walaupun tidak mengerti materi yang diterangkan guru

Page 134: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

119

No Pernyataan 47 Saya lebih suka bermain dengan teman daripada harus mengerjakan soal-soal

latihan 48 Setelah ujian dilaksanakan, saya tertarik membahas kembali soal-soal ujian 49 Saya sulit menemukan tempat belajar yang nyaman di rumah 50 Walaupun tidak mengerti tentang materi suatu pelajaran, saya hanya

mempelajari semampunya 51 Saya berjanji memberikan hadiah pada diri sendiri, apabila mendapat nilai

tinggi

Ψ-Ψ-Ψ-SILAHKAN LANJUT KE SKALA II-Ψ-Ψ-Ψ

Page 135: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

120

PETUNJUK PENGISIAN SKALA II

Pada skala II ini terdapat 17 pernyataan.Bacalah dan pahami baik-baik

setiap pernyataan.Anda diminta untuk memilih salah satu alternatif jawaban yang

tersedia di lembar jawab dari setiap pernyataan berdasarkan pada kondisi anda

yang sebenarnya.Berilah tanda () pada salah satu alternatif jawaban. Berikut

pilihan jawaban yang tersedia:

SS : Sangat Sesuai

S : Sesuai

TS : Tidak Sesuai

STS : Sangat Tidak Sesuai

Contoh Pengisian Skala:

1. Saya harus lebih baik dari teman-teman di kelas

Lembar Jawab

No SS S TS STS 1

Apabila anda ingin mengganti jawaban yang telah anda berikan

sebelumnya, maka berilah tanda (=) pada tanda () dan berikan tanda () pada

alternatif jawaban yang menurut anda sesuai.

Contoh Koreksi Jawaban

No SS S TS STS 1

Page 136: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

121

No Pernyataan 1 Mendapatkan peringkat di kelas adalah hal yang penting untuk menunjukkan

kepandaian saya 2 Di setiap pelajaran, saya ingin menunjukkan bahwa saya bisa memahami

materinya 3 Saya suka mengikuti bimbingan belajar di luar sekolah, agar saya bisa belajar

lebih banyak 4 Pada saat belajar matematika, saya ingin memahami materi dan proses

mengerjakannya 5 Rasa percaya diri saya muncul, pada saat saya merasa mampu memahami

materi mata pelajaran 6 Saya merasa puas, apabila dapat mengerjakan soal-soal baru dan sulit bagi

saya 7 Apabila saya tidak memahami materi pelajaran, saya berusaha mencari

informasi agar dapat memahaminya 8 Saya ingin menunjukkan bahwa saya menguasai materi bab selanjutnya 9 Saya merasa pandai, pada saat saya bisa lebih memahami materi pelajaran

daripada teman-teman di kelas 10 Pada saat mengerjakan soal yang sulit, saya mengerjakannya sebaik mungkin 11 Pendapat orang lain tentang kepandaian saya merupakan hal yang penting 12 Apabila saya gagal dalam ujian, saya belajar lebih giat lagi 13 Saya lebih suka mengerjakan soal-soal yang sudah saya kuasai 14 Kesempatan belajar di kegiatan ekstrakulikuler sangat penting bagi saya 15 Saya senang, apabila saya bisa mengerjakan soal-soal tanpa ada kesalahan 16 Saya lebih suka mengerjakan soal-soal yang sudah saya kerjakan dengan benar

sebelumnya 17 Saya lebih mementingkan meningkatkan nilai-nilai mata pelajaran saya

Ψ-Ψ-Ψ-TERIMA KASIH-Ψ-Ψ-Ψ

Page 137: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

122

Page 138: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

123

LAMPIRAN 3 :

GAMBARAN POPULASI PENELITIAN

Page 139: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

124

Kelas Mastery Goal Performance Goal Tidak Terbedakan Total X1 10 7 14 31 X3 9 9 12 30 X4 7 7 16 30 X5 8 10 11 29 X6 7 9 14 30 X7 6 11 11 28 X8 6 10 16 32

XIIS2 9 9 12 30 XIIS3 6 11 10 27 XIIS4 7 10 11 28 XIIA1 10 6 15 31 XIIA2 8 8 14 30 XIIA3 9 8 13 30 XIIA4 7 9 13 29 Total 109 124 182 415

Page 140: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

125

LAMPIRAN 4 :

TABULASI DATA SKOR PENELITIAN

Page 141: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

126

Tabulasi SRL Mastery Goal

Sbjk No Item

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35

1 3 3 3 3 3 3 4 2 4 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 1 2 3 2 4 4 2 3 2 2 3 3

2 3 1 3 3 3 2 3 2 2 3 2 4 2 3 4 2 4 3 3 2 3 2 2 4 3 4 3 2 4 2 3 2 3 3 3

3 4 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 1 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 4 1 4 3 3 4 4

4 3 2 4 3 3 3 3 2 4 2 3 3 3 4 2 3 1 2 2 4 2 3 1 3 3 1 4 4 3 1 3 2 1 3 2

5 3 2 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 4 4 4 4 3

6 4 2 3 3 3 3 3 4 3 1 2 2 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4

7 3 2 4 3 3 4 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 2 4 1 3 2 4 1 4 2 3 4 2 4 3

8 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 1 3 3 4 4 3 3 3 2 2 3 3 4 2 3 2 4 4 3 4 3

9 4 2 4 4 4 4 4 3 4 2 2 4 3 4 3 2 2 4 2 4 4 4 4 1 4 4 4 1 3 3 4 4 3 4 4

10 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 4 3 3 4 4

11 4 3 2 3 4 2 3 3 4 2 2 4 4 4 1 2 2 4 3 3 3 4 4 3 3 2 4 3 3 2 4 3 3 4 4

12 4 1 4 3 3 1 2 3 3 2 2 3 4 3 2 2 4 3 4 2 2 4 3 1 2 2 4 1 4 4 3 4 1 3 4

13 3 1 4 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 1 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 1 4 2 2 3 2

14 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 4 1 4 3 3 3 3

15 4 1 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 2 3 3

16 4 1 2 3 2 2 3 4 2 3 2 3 1 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2

17 4 2 2 4 2 3 4 4 4 3 2 3 4 4 3 2 3 4 3 2 4 3 4 2 3 3 4 3 3 2 4 4 3 3 3

18 3 2 4 3 2 3 3 1 4 3 3 4 3 4 1 3 3 3 4 2 1 4 3 2 4 4 4 2 3 2 4 3 2 3 4

19 3 3 4 4 4 3 4 2 4 2 3 4 4 3 2 1 2 3 4 2 2 3 4 3 3 4 4 2 4 2 2 3 1 3 1

20 3 2 4 3 4 4 3 2 4 4 3 4 3 4 2 3 2 4 2 3 2 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4

21 3 1 2 3 4 4 4 3 4 2 3 4 4 4 2 1 2 3 2 2 3 3 4 3 3 4 4 3 4 1 2 3 1 3 2

Page 142: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

127

22 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4

23 4 4 4 2 3 3 3 1 3 3 2 4 2 2 4 1 2 3 2 4 2 3 3 1 3 3 2 2 4 2 3 2 2 4 2

24 3 3 4 4 1 4 4 2 4 3 2 4 3 4 4 1 3 4 2 4 3 4 4 2 3 1 4 3 3 2 4 3 4 4 3

25 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 4 3 2 2 2 3 3 3 3 3

26 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3

27 4 1 4 3 3 4 4 2 4 3 4 4 4 4 2 3 1 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4

28 3 3 4 3 3 4 4 2 4 3 2 3 3 3 1 2 3 3 3 2 2 2 4 2 3 4 4 4 4 1 4 4 3 3 3

29 3 2 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 2 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3

30 4 3 3 3 2 2 4 2 3 1 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 4 3 2 4 2 3 3 3 3 3

31 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3

32 4 4 4 3 3 2 3 4 3 3 3 4 3 4 2 2 3 3 3 2 2 4 2 1 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4

33 3 3 3 3 3 3 4 2 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4

34 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3

35 3 1 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 1 4 2 3 2 3 3 3 3 1 3 1 3 4 2 3 4

36 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 2 4 3 3 4 4

37 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 1 3 3 4 3 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4

38 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 1 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4

39 3 3 4 2 2 4 3 3 2 3 3 3 3 4 2 2 3 2 3 2 3 4 4 4 3 4 2 3 4 3 3 3 3 4 4

40 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 2 3 3 4 4 2 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4

41 3 1 4 2 2 3 4 3 4 2 2 4 1 4 2 2 3 4 3 2 3 2 2 2 3 4 4 4 3 2 2 3 2 3 4

42 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3

43 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1 3 2 3 3 2 3 2

44 4 2 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3

45 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4

46 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3

Page 143: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

128

47 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 2 2 3 3 4 3 3 3 4 4 2 3 3 3 2 2 2 3 4 3 3 3

48 3 1 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 1 2 2 4 4 2 4 4

49 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 2 3 2 2 3 3 4 2 3 2 4 4 4 3 3

50 4 1 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 2 4 2 3 4 4 4 2 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 2 3 3

51 4 1 4 3 3 3 4 3 3 3 2 4 3 2 3 3 3 3 3 2 4 3 4 4 3 3 4 3 3 2 4 2 3 3 4

52 4 4 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 4 2 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 2 4 4 3 4 3

53 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3

54 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 3 2 4 3 2 3 4 3 4 2 4 3 3 4 3 4

55 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 4

56 3 1 3 3 2 1 4 3 3 2 2 4 4 3 2 2 4 4 4 4 2 3 4 4 2 4 4 4 2 2 4 3 2 4 4

57 4 2 4 3 3 1 3 3 4 2 3 4 4 3 3 1 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 4 2 2 2 3 3 2 3 2

58 3 2 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 2 3 3 4 2 3 3 3 4 3 3 2 4 3 4 4 4

59 4 2 2 4 2 3 4 4 4 3 2 3 4 4 4 2 3 3 3 1 4 4 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 4 3

60 3 1 4 2 2 1 3 2 3 3 2 2 1 2 4 2 1 3 3 3 2 4 2 2 2 4 4 2 3 2 3 4 2 3 4

61 4 3 1 3 2 3 4 2 4 3 2 4 3 3 2 3 3 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 2 3 3 4 4 2 4 4

62 3 1 2 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 2 4 4 2 3 3 2 4 2 3 4 4 1 3 2 3 3 2 3 3

63 3 4 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3

64 4 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 1 2 3 3 1 2 3 3 2 2 2 3 3 4 4 2 3 3 3 3 2

Page 144: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

129

Tabulasi SRL Mastery Goal

Subjek No Item

Total 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51

1 3 3 4 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 134

2 3 3 3 3 4 2 3 4 2 3 2 3 4 3 2 3 137

3 3 4 4 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 4 144

4 2 4 3 4 3 1 3 2 4 3 1 3 4 3 2 2 122

5 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 2 151

6 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 2 2 3 2 143

7 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 4 136

8 3 4 3 3 3 2 4 3 2 2 3 3 4 3 2 4 161

9 3 3 3 3 3 2 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 162

10 4 4 3 2 2 3 4 4 2 2 4 4 3 4 2 1 146

11 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 150

12 4 4 3 3 3 2 3 4 4 2 4 4 3 3 3 3 170

13 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 4 136

14 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 4 3 2 4 2 4 153

Page 145: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

130

15 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 157

16 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 124

17 3 4 3 3 3 2 1 3 3 3 3 2 2 3 2 4 131

18 4 3 3 2 3 4 2 4 2 3 4 2 4 3 4 2 149

19 2 4 3 1 1 1 2 4 2 2 3 1 3 4 3 4 115

20 3 3 3 3 3 3 3 4 2 4 3 3 3 3 3 2 128

21 2 4 3 1 1 1 2 4 2 2 4 1 3 4 3 4 134

22 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 140

23 3 3 2 3 2 2 2 4 2 2 3 1 3 2 3 4 138

24 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 2 4 154

25 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 152

26 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 142

27 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 165

28 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 2 141

29 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 159

30 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 4 3 3 2 2 3 126

31 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 135

Page 146: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

131

32 4 4 3 2 4 1 2 2 3 2 3 3 4 3 3 3 165

33 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 4 3 2 140

34 4 3 4 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 122

35 3 3 2 3 4 3 4 4 1 4 3 3 3 3 1 4 151

36 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 145

37 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 181

38 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 149

39 3 4 4 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 127

40 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 145

41 3 4 4 2 2 2 3 2 3 3 3 3 4 1 2 4 131

42 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 4 4 4 3 3 3 141

43 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 1 3 3 2 2 128

44 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 156

45 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 153

46 3 3 4 4 4 4 3 3 3 2 4 4 2 3 3 3 153

47 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 140

48 3 3 4 2 2 3 2 3 2 3 3 4 3 3 3 3 169

Page 147: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

132

49 4 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 4 4 3 3 3 167

50 3 3 4 2 3 3 3 3 4 2 4 3 3 3 3 1 164

51 3 4 1 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 1 3 2 148

52 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 2 169

53 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 2 2 2 3 143

54 4 2 3 2 3 4 2 3 3 2 4 2 3 3 4 2 160

55 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 137

56 2 4 4 3 3 3 2 2 2 2 3 4 3 3 2 3 147

57 4 4 4 2 2 2 2 4 3 2 3 1 2 2 2 3 160

58 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 4 3 2 3 2 3 165

59 3 2 4 1 1 2 3 3 4 1 4 2 3 1 3 2 153

60 2 2 4 2 2 2 3 3 2 1 4 1 2 3 3 3 148

61 3 4 2 4 4 2 4 4 4 4 3 2 3 1 3 2 159

62 3 2 4 2 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 149

63 3 2 3 1 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 165

64 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 2 2 4 145

Page 148: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

133

Tabulasi SRL Performance Goal

Subjek No Item

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35

1 4 3 3 1 2 4 4 2 4 4 2 3 4 3 3 3 3 4 4 4 2 2 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4

2 3 2 4 2 2 4 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3

3 3 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 4 3 3 1 3 2 3 3 2 2 3

4 3 1 2 2 3 2 3 3 2 2 4 2 2 2 4 3 3 1 3 3 4 3 3 1 3 1 3 1 3 3 3 4 2 4 2

5 3 2 2 2 2 2 3 2 3 1 2 3 2 2 2 1 3 2 2 2 3 2 2 1 2 3 2 1 3 2 2 2 1 3 4

6 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3

7 3 1 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 4 2 2 2 3 2 3 2 3 2 1 2 2 3 3 3 2 3 2 1 3 3

8 3 2 4 3 3 3 2 2 4 2 2 4 2 3 1 2 4 3 2 4 3 3 3 1 3 3 4 1 2 2 3 3 2 2 2

9 3 3 2 2 1 1 2 2 3 3 3 3 1 4 2 1 2 3 2 2 1 3 1 1 2 4 4 2 3 1 3 2 3 3 1

10 4 1 4 3 2 1 2 4 4 3 2 4 3 3 3 1 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 4 1 3 3 2 3 1 3 3

11 4 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2

12 3 2 4 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 4 1 4 1 1 3 1 4 2 3 1 2 1 3 2 2 3 3

13 3 1 3 2 3 4 1 2 2 1 2 3 1 4 2 3 3 4 1 3 2 2 2 3 3 1 4 2 1 4 2 4 2 3 2

14 3 2 2 1 3 1 1 3 3 2 3 3 4 2 3 3 3 2 1 1 3 1 3 3 2 2 4 1 2 1 4 2 1 1 1

15 3 4 4 2 1 1 4 2 2 1 3 4 1 1 1 1 1 3 1 1 3 1 1 3 1 3 3 3 3 1 3 1 1 4 1

16 4 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2

17 3 4 3 2 2 3 3 3 4 2 3 4 4 2 3 2 3 4 3 4 3 4 3 2 3 4 2 4 4 3 3 3 3 3 3

18 3 3 4 2 3 2 4 2 4 2 2 3 3 4 4 2 2 4 3 4 4 3 3 1 3 3 4 2 1 2 4 2 4 3 4

19 3 3 4 3 3 2 1 2 4 3 2 3 3 3 1 2 3 3 3 2 2 2 4 2 3 4 4 4 4 1 4 3 3 3 3

20 3 2 4 2 4 3 2 3 3 4 3 3 3 3 1 1 1 4 1 4 2 4 2 2 2 4 4 4 2 1 4 2 1 3 1

21 4 1 3 3 3 2 3 1 3 3 1 4 1 2 1 1 2 3 4 4 3 4 4 1 3 4 3 1 3 4 2 3 3 4 4

Page 149: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

134

22 3 2 2 2 3 2 3 1 2 3 2 2 2 2 2 1 3 3 1 2 2 3 3 1 2 3 3 3 3 2 4 3 2 4 2

23 4 1 3 3 2 4 4 2 3 4 2 4 2 2 2 1 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 2 3 4

24 3 1 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 1 4 2 3 2 1 2 2 2 4 2 3 2 3 1 2 1 2 2 2

25 3 2 3 2 2 1 2 2 3 1 1 3 2 4 2 2 2 1 1 4 3 3 2 2 2 3 2 3 4 2 3 2 3 3 2

26 2 1 3 1 2 1 1 3 2 3 2 4 1 2 3 3 3 3 1 3 2 1 3 1 2 2 4 1 4 1 4 4 3 4 3

27 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 3 1 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 1 1 3 1 2 3 1 2 2

28 3 1 3 2 2 2 2 2 3 2 1 2 1 3 1 2 3 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 3 3

29 3 2 4 2 2 1 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 1 2 4 2 3 3 2 3 3

30 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 1 3 3 2 2 3 3 3 1 2 2 3 1 3 2 3 3 2 3 2

31 4 3 4 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3

32 3 3 3 3 4 4 3 2 4 3 3 3 4 3 2 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 2

33 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2

34 3 3 4 2 2 2 2 3 2 3 2 4 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 4 2 3 2 3 3

35 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2

36 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 2 3 3

37 4 3 2 2 2 2 2 3 2 4 2 4 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 4 2 3 2 2 3

38 2 2 3 3 3 1 3 4 3 2 1 2 2 2 3 2 2 2 4 2 3 1 3 1 2 4 3 3 4 3 1 3 4 2 3

39 3 2 3 3 2 4 2 4 2 4 2 3 2 2 1 3 2 2 4 3 4 1 4 2 2 3 4 4 3 3 1 3 1 2 2

40 3 1 4 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 1 2 4 4 3 4 1 4 2 3 1 1 4

41 4 1 4 1 4 1 1 3 2 2 1 3 2 3 3 3 1 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 2 2 4

42 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2

43 3 3 3 1 3 1 3 2 1 3 2 2 3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 2 1 2 2 3 2 2 3 2 4 2 2 2

44 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3

45 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3

46 4 2 3 3 2 3 1 4 2 4 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 4 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2

Page 150: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

135

47 3 1 3 2 2 1 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3

48 4 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 1 2 2 2 1 2 3 2 2 2 4 1 2 3 4 3 2 4 3 2 3 2 1

49 3 2 4 3 2 4 3 3 1 3 2 3 2 2 4 2 2 2 4 4 3 2 1 4 4 1 4 4 2 1 3 1 3 2 2

50 3 4 3 3 2 3 2 4 3 2 3 3 2 2 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 4 3 3 4 2 2 2 4

51 3 4 2 2 1 2 1 3 1 4 3 2 3 2 2 2 1 1 4 3 4 1 3 2 1 1 2 4 3 1 2 1 3 1 2

52 3 2 4 3 2 2 1 4 2 4 2 4 2 3 3 2 2 3 3 4 3 2 3 2 3 3 3 2 4 3 3 2 2 3 2

53 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 1 3 2 3 3 3 1 3 1 4 4 2 3 2 4 2 3 3 3 2 1 2 2 2 2

54 3 1 4 2 2 2 1 4 1 3 1 2 3 1 3 2 1 2 2 4 2 2 4 1 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2

55 3 3 2 3 2 3 2 3 3 4 2 2 3 2 2 4 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3

56 3 2 3 2 2 1 2 4 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2

57 3 3 3 2 2 3 2 1 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 4 3 4 2 4 4 2 4 2 3 3 3 2 3 2 2 4

58 2 4 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 1 2 2 2 1 2 2 3 2 1 2 1 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 3

59 4 2 3 2 2 2 3 4 3 4 2 3 3 2 3 4 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3

60 3 2 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 1 1 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 1 3 2 2 2 1 2

61 4 4 3 3 3 2 3 4 3 3 2 4 2 4 3 4 2 3 3 4 4 1 4 3 4 4 2 4 2 3 2 2 3 1 2

62 3 3 3 2 2 3 2 4 1 3 2 4 3 2 2 4 1 3 2 4 4 2 4 3 3 3 4 3 2 3 2 3 3 2 3

63 3 2 3 3 2 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3

64 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3

Page 151: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

136

Tabulasi SRL Performance Goal

Subjek No Item

TOTAL 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51

1 4 3 4 1 3 2 2 3 2 2 4 3 2 2 3 3 158

2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 4 3 2 2 3 3 135

3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 1 2 2 2 2 2 123

4 2 2 2 4 3 2 2 3 2 3 1 3 3 1 2 4 129

5 4 4 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 115

6 3 4 4 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 2 3 2 164

7 3 3 2 1 1 1 3 3 2 3 2 1 3 4 2 3 121

8 2 2 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 3 3 2 4 128

9 4 3 2 3 3 2 3 3 1 1 3 1 2 4 1 4 119

10 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 1 3 2 3 3 128

11 2 3 2 2 2 2 4 2 2 2 2 1 2 2 2 2 112

12 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 116

13 1 4 2 3 4 3 3 4 2 2 1 1 3 2 1 1 122

14 4 1 2 1 1 1 4 2 3 2 1 1 2 4 1 4 111

15 3 4 2 1 1 1 1 2 3 1 1 2 1 4 1 1 102

16 2 3 2 2 2 2 4 2 2 2 2 1 2 2 2 2 112

17 4 4 4 3 3 2 2 3 2 2 4 2 2 3 3 4 155

18 3 3 1 1 3 1 3 2 4 3 1 2 3 2 1 3 139

19 3 3 1 2 3 1 4 2 2 3 1 3 1 4 1 1 134

20 1 2 2 1 2 2 2 3 1 1 3 1 2 3 2 1 121

21 2 4 2 2 4 2 2 4 2 2 2 2 2 4 2 3 136

Page 152: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

137

22 3 4 3 2 4 2 2 3 2 2 1 1 2 1 2 4 121

23 2 3 3 2 3 2 4 3 3 2 4 2 3 3 2 3 143

24 2 1 2 4 2 3 2 2 1 3 2 3 3 4 3 3 118

25 3 3 3 2 3 2 4 3 2 1 2 2 2 2 2 4 122

26 2 4 3 2 1 3 4 1 3 4 1 1 2 1 1 4 120

27 3 1 3 2 2 3 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 105

28 2 2 1 1 2 2 1 2 3 4 2 1 2 3 2 3 104

29 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 4 2 3 3 3 3 126

30 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 120

31 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 4 2 2 4 148

32 4 3 3 3 2 3 3 3 2 2 4 3 3 3 3 2 155

33 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 1 3 3 2 3 121

34 2 2 3 3 4 3 3 2 4 3 3 1 3 2 3 4 138

35 3 2 3 3 2 3 3 2 4 3 2 3 3 3 3 3 150

36 2 3 2 2 4 3 3 2 4 3 3 1 3 2 3 4 144

37 2 2 3 3 4 3 3 2 4 3 3 1 3 2 3 4 136

38 1 2 3 3 3 2 4 1 2 2 4 1 2 2 1 3 124

39 1 4 1 1 4 2 4 3 3 2 4 1 3 4 4 2 135

40 1 3 4 1 3 4 4 2 3 2 4 2 4 3 4 4 135

41 2 3 2 2 3 1 3 2 3 2 3 2 4 2 2 3 127

42 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 4 125

43 3 3 2 1 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 127

44 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 141

45 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 140

46 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 129

Page 153: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

138

47 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 130

48 2 3 3 2 2 1 4 1 2 3 3 1 1 1 4 4 120

49 2 2 1 2 2 2 3 1 3 4 2 3 2 2 3 2 128

50 3 4 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 151

51 2 2 3 1 2 1 2 2 2 1 1 2 4 1 4 3 110

52 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 1 3 2 3 2 133

53 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 127

54 1 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 112

55 2 2 2 3 4 2 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 142

56 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 119

57 3 2 3 2 4 3 3 4 2 3 3 4 3 2 3 4 143

58 2 2 4 2 2 3 3 2 1 3 2 2 3 2 3 3 112

59 3 3 2 2 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3 2 3 148

60 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 112

61 2 2 4 2 3 4 4 3 4 2 4 4 3 2 3 4 154

62 3 3 2 2 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 4 145

63 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 146

64 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 143

Page 154: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

139

LAMPIRAN 5 :

UJI VALIDITAS & RELIABILITAS INSTRUMEN

Page 155: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

140

Skala Self Regulated Learning

1. Uji Validitas

Correlations

total

VAR00001 Pearson Correlation .525**

Sig. (2-tailed) .000

N 56 VAR00002 Pearson Correlation .368**

Sig. (2-tailed) .005 N 56

VAR00003 Pearson Correlation .446** Sig. (2-tailed) .001 N 56

VAR00004 Pearson Correlation .400** Sig. (2-tailed) .002 N 56

VAR00005 Pearson Correlation .430** Sig. (2-tailed) .001 N 56

VAR00006 Pearson Correlation .587** Sig. (2-tailed) .000 N 56

VAR00007 Pearson Correlation -.078 Sig. (2-tailed) .566 N 56

VAR00008 Pearson Correlation .193 Sig. (2-tailed) .153 N 56

VAR00009 Pearson Correlation .124 Sig. (2-tailed) .364 N 56

VAR00010 Pearson Correlation .162 Sig. (2-tailed) .232 N 56

VAR00011 Pearson Correlation .530** Sig. (2-tailed) .000 N 56

VAR00012 Pearson Correlation .365** Sig. (2-tailed) .006 N 56

VAR00013 Pearson Correlation .515** Sig. (2-tailed) .000

Page 156: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

141

N 56 VAR00014 Pearson Correlation .512**

Sig. (2-tailed) .000 N 56

VAR00015 Pearson Correlation .093 Sig. (2-tailed) .497 N 56

VAR00016 Pearson Correlation .360** Sig. (2-tailed) .006 N 56

VAR00017 Pearson Correlation .402** Sig. (2-tailed) .002 N 56

VAR00018 Pearson Correlation -.141 Sig. (2-tailed) .300 N 56

VAR00019 Pearson Correlation .471** Sig. (2-tailed) .000 N 56

VAR00020 Pearson Correlation .720** Sig. (2-tailed) .000 N 56

VAR00021 Pearson Correlation .359** Sig. (2-tailed) .007 N 56

VAR00022 Pearson Correlation .241 Sig. (2-tailed) .073 N 56

VAR00023 Pearson Correlation .761** Sig. (2-tailed) .000 N 56

VAR00024 Pearson Correlation .719** Sig. (2-tailed) .000 N 56

VAR00025 Pearson Correlation .715** Sig. (2-tailed) .000 N 56

VAR00026 Pearson Correlation .362** Sig. (2-tailed) .006 N 56

VAR00027 Pearson Correlation .455** Sig. (2-tailed) .000 N 56

VAR00028 Pearson Correlation .126

Page 157: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

142

Sig. (2-tailed) .356 N 56

VAR00029 Pearson Correlation .339* Sig. (2-tailed) .011 N 56

VAR00030 Pearson Correlation .365** Sig. (2-tailed) .006 N 56

VAR00031 Pearson Correlation .354** Sig. (2-tailed) .007 N 56

VAR00032 Pearson Correlation .103 Sig. (2-tailed) .451 N 56

VAR00033 Pearson Correlation .722** Sig. (2-tailed) .000 N 56

VAR00034 Pearson Correlation .230 Sig. (2-tailed) .088 N 56

VAR00035 Pearson Correlation .578** Sig. (2-tailed) .000 N 56

VAR00036 Pearson Correlation .367** Sig. (2-tailed) .005 N 56

VAR00037 Pearson Correlation .521** Sig. (2-tailed) .000 N 56

VAR00038 Pearson Correlation .382** Sig. (2-tailed) .004 N 56

VAR00039 Pearson Correlation .440** Sig. (2-tailed) .001 N 56

VAR00040 Pearson Correlation .554** Sig. (2-tailed) .000 N 56

VAR00041 Pearson Correlation .540** Sig. (2-tailed) .000 N 56

VAR00042 Pearson Correlation .442** Sig. (2-tailed) .001 N 56

Page 158: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

143

VAR00043 Pearson Correlation -.022 Sig. (2-tailed) .873 N 56

VAR00044 Pearson Correlation .313* Sig. (2-tailed) .019 N 56

VAR00045 Pearson Correlation .513** Sig. (2-tailed) .000 N 56

VAR00046 Pearson Correlation .563** Sig. (2-tailed) .000 N 56

VAR00047 Pearson Correlation .735** Sig. (2-tailed) .000 N 56

VAR00048 Pearson Correlation .558** Sig. (2-tailed) .000 N 56

VAR00049 Pearson Correlation .308* Sig. (2-tailed) .021 N 56

VAR00050 Pearson Correlation .500** Sig. (2-tailed) .000 N 56

VAR00051 Pearson Correlation .492** Sig. (2-tailed) .000 N 56

VAR00052 Pearson Correlation .468** Sig. (2-tailed) .000 N 56

VAR00053 Pearson Correlation .606** Sig. (2-tailed) .000 N 56

VAR00054 Pearson Correlation .657** Sig. (2-tailed) .000 N 56

VAR00055 Pearson Correlation .132 Sig. (2-tailed) .333 N 56

VAR00056 Pearson Correlation .681** Sig. (2-tailed) .000 N 56

VAR00057 Pearson Correlation .343** Sig. (2-tailed) .010

Page 159: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

144

N 56 VAR00058 Pearson Correlation .632**

Sig. (2-tailed) .000 N 56

VAR00059 Pearson Correlation .507** Sig. (2-tailed) .000 N 56

VAR00060 Pearson Correlation .541** Sig. (2-tailed) .000 N 56

VAR00061 Pearson Correlation -.124 Sig. (2-tailed) .361 N 56

VAR00062 Pearson Correlation .294* Sig. (2-tailed) .028 N 56

VAR00063 Pearson Correlation .375** Sig. (2-tailed) .004 N 56

VAR00064 Pearson Correlation .303* Sig. (2-tailed) .023 N 56

total Pearson Correlation 1 Sig. (2-tailed) N 56

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 160: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

145

2. Uji Reliabilitas

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 56 100.0

Excludeda 0 .0

Total 56 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.939 51

Page 161: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

146

Skala Goal Orientation

1. Uji Validitas Mastery Goal

Correlations

Total

VAR00001 Pearson Correlation .738**

Sig. (2-tailed) .000

N 56 VAR00002 Pearson Correlation .703**

Sig. (2-tailed) .000 N 56

VAR00003 Pearson Correlation .530** Sig. (2-tailed) .000 N 56

VAR00004 Pearson Correlation .696** Sig. (2-tailed) .000 N 56

VAR00005 Pearson Correlation .663** Sig. (2-tailed) .000 N 56

VAR00006 Pearson Correlation .734** Sig. (2-tailed) .000 N 56

VAR00007 Pearson Correlation .590** Sig. (2-tailed) .000 N 56

Total Pearson Correlation 1 Sig. (2-tailed) N 56

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 162: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

147

2. Uji Validitas Performance Goal

Correlations

Total

VAR00001 Pearson Correlation .553**

Sig. (2-tailed) .000

N 56 VAR00002 Pearson Correlation .675**

Sig. (2-tailed) .000 N 56

VAR00003 Pearson Correlation .554** Sig. (2-tailed) .000 N 56

VAR00004 Pearson Correlation .663** Sig. (2-tailed) .000 N 56

VAR00005 Pearson Correlation .611** Sig. (2-tailed) .000 N 56

VAR00006 Pearson Correlation .490** Sig. (2-tailed) .000 N 56

VAR00007 Pearson Correlation .474** Sig. (2-tailed) .000 N 56

VAR00008 Pearson Correlation .515** Sig. (2-tailed) .000 N 56

VAR00009 Pearson Correlation .478** Sig. (2-tailed) .000 N 56

VAR00010 Pearson Correlation .608** Sig. (2-tailed) .000 N 56

Total Pearson Correlation 1 Sig. (2-tailed) N 56

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 163: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

148

3. Uji Reliabilitas Mastery Goal

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 56 100.0

Excludeda 0 .0

Total 56 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.780 7

Page 164: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

149

4. Uji Reliabelitias Performance Goal

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 56 100.0

Excludeda 0 .0

Total 56 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.752 10

Page 165: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

150

LAMPIRAN 6 :

HASIL UJI ASUMSI

Page 166: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

151

Hasil Uji Asumsi

1. Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Mastery Goal Performance Goal

N 64 64 Normal Parametersa Mean 147.03 129.83

Std. Deviation 13.984 14.536 Most Extreme Differences Absolute .054 .085

Positive .038 .085 Negative -.054 -.052

Kolmogorov-Smirnov Z .432 .682 Asymp. Sig. (2-tailed) .992 .741

c. Test distribution is Normal. d. Calculated from data.

2. Hasil Uji Homogenitas

Test of Homogeneity of Variances

Self Regulated Learning Levene Statistic df1 df2 Sig.

.274 1 126 .601

Page 167: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

152

LAMPIRAN 7 :

HASIL UJI PERBEDAAN

Page 168: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

153

Hasil Uji Perbedaan

Group Statistics

Kelompok N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Self Regulated Learning Mastery 64 147.03 13.984 1.748

performance 64 129.83 14.536 1.817

Independent Samples Test

SRL

Equal variances assumed

Equal variances not assumed

Levene's Test for Equality of Variances

F .274 Sig. .601

t-test for Equality of Means

T 6.823 6.823 Df 126 125.812 Sig. (2-tailed) .000 .000 Mean Difference 17.203 17.203 Std. Error Difference

2.521 2.521

95% Confidence Interval of the Difference

Lower 12.214 12.213 Upper 22.193 22.193

Page 169: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

154

LAMPIRAN 8 :

DOKUMENTASI PENELITIAN

Page 170: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

155

Dokumentasi Penelitian

Studi Pendahuluan dengan guru mata pelajaran dan guru BK

Responden mengerjakan skala

Memberikan pengarahan petunjuk skala Pengumpulan skala

Page 171: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

156

LAMPIRAN 9 :

SURAT-SURAT PENELITIAN

Page 172: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

157

Page 173: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

158

Page 174: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

159

Page 175: SELF REGULATED LEARNING DITINJAU DARI GOAL …lib.unnes.ac.id/18332/1/1511409010.pdf · ii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul “Self

160