selasa, 3 mei 2011 osama tewas, as bergemuruh · mana pun anda berada, yang telah berjuang untuk...

1
12 SELASA, 3 MEI 2011 I NTER NASIONAL Osama Tewas, AS Bergemuruh Kematian Osama bukan berarti aksi terorisme akan berakhir di muka bumi. RIZKI SYARIEF K ABAR tewasnya pe- mimpin Al-Qaeda Osama bin Laden di- sambut sukacita oleh warga Amerika Serikat (AS). Ribuan orang tumpah ke jalan seusai mendengar pidato Presi- den Barack Obama yang meng- umumkan bahwa otak serangan menara kembar World Trade Center dan Pentagon pada 11 September 2001 itu tewas dalam sebuah operasi militer AS di Pa- kistan, Minggu (1/5). Sebelum pengumuman pen- ting itu dirilis, kerumunan warga sudah terlihat di depan Gedung Putih. Dalam waktu 30 menit, orang-orang mulai berdatangan dan memadati jalan di depan Gedung Putih dan Lafayette Park untuk mendengar pidato sang Presiden. Mendengar Osama telah tewas, ribuan warga yang su- dah memadati jalanan di depan Gedung Putih itu bersorak gem- bira. Kematian Osama dianggap sebagai kemenangan AS dan menjadi prestasi tersendiri bagi Obama selama menjabat sebagai presiden AS. Berita kematian Osama de- ngan cepat menghiasi berbagai media massa di AS termasuk di jejaring sosial. Hal itu yang mem- buat ribuan warga merayakan pesta kemenangan tersebut. “Tewasnya Osama bin Laden tidak akan meringankan pende- ritaan warga New York dan AS, tapi ini merupakan kemenangan bagi bangsa dan penghargaan bagi jutaan pria dan wanita yang tergabung dalam militer kita di mana pun Anda berada, yang telah berjuang untuk bangsa kita,” kata Wali Kota New York Michael Bloomberg. “New York telah menunggu hampir 10 tahun untuk berita ini. Adalah harapan saya bahwa itu akan menutup dan memberi kenyamanan bagi semua yang kehilangan orang dicintai pada 11 September 2001.” Ratusan orang yang berkum- pul di Ground Zero, New York, bergembira dan menyanyikan lagu kebangsaan sambil mengi- barkan bendera AS. Sementara itu di Times Square, New York, puluhan orang ber- tepuk tangan ketika mobil pema- dam kebakaran New York lewat Bin Laden Aman di Tora Bora T IDAK salah lagi, suara bercampur dengan suara hembusan angin itu pasti dia. “Sekaranglah waktunya,” demikian suaranya meminta pengikutnya untuk berdiri teguh. “Persenjatai istrimu dan anak-anakmu melawan orang- orang kar!” Agen dinas rahasia Amerika Serikat (CIA) itu melirik penasihat Arabnya, Jalal, yang merupakan orang yang paling kenal dengan suara itu. Dia telah mempelajarinya selama tujuh tahun. Jalal mengerti maksud si anggota CIA saat meliriknya dan Jalal pun mengangguk. Dua lelaki itu sedang mendengarkan percakapan radio Al-Qaeda dan melemparkan tatapan ke pegunungan di depan mereka. Di suatu tempat di sana, di White Mountains di Afghanistan bagian timur, bersembunyi orang paling dicari, Osama bin Laden. Sejak serangan dahsyat Al-Qaeda di New York dan Washington tiga bulan sebelumnya, AS memburu Bin Laden. Pada pertengahan Desember 2001, Bin Laden berada hanya beberapa mil di depan mata dua laki-laki itu. Meskipun banyak operasi yang dilakukan ribuan personel NATO dan Afghanistan berakhir sukses dengan menghancurkan kontrol Taliban, tetap saja ‘hadiah utama’ dari operasi itu adalah Bin Laden sendiri. Namun, tampaknya pemimpin Al-Qaeda itu telah memilih persembunyiannya dengan sangat hati-hati. Beberapa tahun ini, Bin Laden telah mengembangkan sistem persembunyian yang rumit dan membuat tempat tinggal di ketinggian 14 ribu kaki di White Mountains yang dikenal sebagai Tora Bora. “Saya merasa aman di pegunungan,” kata Bin Laden kepada seorang jurnalis Palestina pada 1996. Dan dia punya alasan sendiri memilih tempat itu. Selain itu, Tora Bora hanya beberapa mil dari Pakistan. Jadi kalau seandainya ada serangan, dia bisa melarikan diri saat militer Barat mulai MERAYAKAN TEWASNYA OSAMA: Warga berkumpul untuk merayakan tewasnya Osama bin Laden di New York, Amerika Serikat, kemarin. AP PHOTO/JASON DECROW sambil menyalakan sirene. “Ini merupakan berita yang sangat penting bagi kami dan dunia. Ini tidak akan menghapus penderitaan yang kami alami atau mengembalikan orang- orang yang kami cintai, tapi berita ini memberikan kenya- manan bagi kami,” ujar Gordon Felt, ketua organisasi keluarga korban dari penerbangan United Flight 93 yang jatuh di Pennsyl- vania, 11 September 2001. Luapan kegembiraan atas kematian Osama bin Laden pun terjadi saat pertandingan bisbol antara New York Mets dan Phila- delphia Phillies berlangsung. Teriakan ‘USA! USA!’ mengge- legar di Stadion Citizen’s Bank Park, Philadelphia. Tidak sedikit dari penonton pertandingan yang mencoba mencari kebenaran berita itu lewat internet yang ada di ponsel mereka. Pemimpin dunia Sejumlah kepala pemerintah- an asing pun turut berkomentar atas kematian teroris nomor satu yang paling dicari pemerintah AS itu. “Osama bin Laden ber- tanggung jawab atas kekejaman teroris terburuk yang pernah dilihat di dunia. Serangan 11 September telah merenggut ribuan nyawa, banyak dari mere- ka berasal dari Inggris. Ini adalah kesuksesan besar bahwa Osama bin Laden telah ditemukan dan ia tidak dapat lagi melanjutkan teror globalnya,” ucap PM Ing- gris David Cameron. Kanselir Jerman Angela Mer- kel juga angkat bicara soal ke- matian Osama. Ia mengatakan kematian Osama bukan berarti aksi teroris akan berakhir di dunia. “Kemarin malam, pasukan perdamaian mendapat keme- nangan. Tapi ini bukan ber- arti teroris sudah kalah. Kita semua harus tetap waspada,” ujarnya. “Kami tidak akan mengizin- kan tanah kami digunakan tero- ris untuk mengancam negara lain. Oleh karena itu, kami meng- anggap kematian Osama bin Laden adalah kemenangan besar dan kesuksesan. Saya ucapkan selamat atas keberhasilan operasi militer ini,” ujar PM Pakistan Yusuf Raza Gillani. “Tewasnya bin Laden ada- lah berita penting. Taliban ha- rus belajar dari peristiwa ini. Taliban sebaiknya menyerah. Perang terhadap terorisme ada- lah pada sumbernya, pada sum- ber keuangannya, pada tem- pat persembunyiannya, pada tempat pelatihannya, bukan di Afghanistan,” tutur Presiden Afghanistan Hamid Karzai. Di sisi lain, pemimpin Hamas Ismail Haniyeh menyebut ke- matian Osama bin Laden meru- pakan bentuk kekejaman yang ditunjukkan AS. “Kami mengu- tuk pembunuhan dan pemban- taian atas penjuang suci bangsa Arab. Kami meminta kepada Tuhan untuk memberikan am- punan kepadanya (Osama bin Laden) karena telah berjuang di jalan-Nya,” katanya. Selain itu, menyikapi tewas- nya Osama bin Laden, pasukan Taliban yang berada di Pakistan mengancam akan menyerang pemimpin Pakistan Asif Ali Zar dari dan personel militer Pa- kistan serta AS. “Sekarang penguasa Pakistan, Presiden Zardari dan militer akan menjadi target utama kami,” ujar juru bicara organisasi yang ber- aliasi dengan Al-Qaeda, Tehrik Taliban Pakistan (TTP), Ehsanul- lah Ehsan saat dihubungi di lokasi yang dirahasiakan. (*/AP/Reuters/I-4) [email protected] mendekat. Sebelum memilih tempat itu sebagai tempat persembunyiannya, Bin Laden telah menghabiskan ribuan jam mengeksplorasi pegunungan itu dengan jalan kaki. Banyak dari 11 anaknya yang jengkel jika dipaksa sang ayah menemani eksplorasi yang melelahkan selama 14 jam sehari. “Saya dan beberapa saudara saya sangat benci kegiatan eksplorasi yang tampaknya bagi ayah kami (Bin Laden) menyenangkan,” kata seorang putra Bin Laden, Omar bin Laden. Menurut laporan agen CIA, Bin Laden bersembunyi di Tora Bora sejak 17 November lalu sejak dia dan wakilnya, Ayman al-Zawahiri, menyusup ke luar Kota Jalalabad. CIA mengakui saat itu mereka dekat dengan Bin Laden. Berkat informan, awal Desember, AS yakin Bin Laden bersembunyi di sarang gunungnya. Apa yang terjadi kemudian adalah pertempuran Tora Bora dan licinnya Bin Laden telah berkembang menjadi legenda. Berdasarkan laporan, Tora Bora diserbu ratusan tentara pasukan khusus antiteroris AS dan SAS (pasukan khusus Inggris) yang menyisir gua- gua, persis seperti di lm. Sayang, akhirnya tidak seperti di lm, sang penjahat tetap lolos dan dilaporkan berada di Pakistan. Beberapa minggu terakhir ini, file terbaru Militer AS yang bocor mengisahkan cerita berbeda. Laporan itu diperkuat juga dengan wawancara tentara AS yang ikut saat itu. Di file itu dikisahkan secara gamblang bagaimana sebenarnya orang paling dicari itu lepas dengan menunggangi kuda. Ternyata saat itu tidak lebih dari 80 tentara AS dan Inggris (mungkin Jerman juga) yang ikut operasi. Dan mereka pun ternyata hanya bertindak sebagai pendukung tentara Afghanistan dalam operasi itu. Jadi, minimnya kekuatan koalisi di Tora Bora saat itu menjadi penyebab gagalnya penangkapan Bin Laden. (DailyMail/Yan/I-3) MELAWAN AL-QAEDA: Pasukan anti-Taliban bertempur melawan Al- Qaeda di wilayah yang dijadikan persembunyian Osama bin Laden di Gunung Putih, Tora Bora, Afghanistan, beberapa waktu lalu. AP PHOTO/DAVID GUTTENFELDER, FILE

Upload: others

Post on 31-Aug-2019

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

12 SELASA, 3 MEI 2011INTERNASIONAL

Osama Tewas, AS BergemuruhKematian Osama bukan berarti aksi terorisme akan berakhir di muka bumi.

RIZKI SYARIEF

KABAR tewasnya pe-mimpin Al-Qaeda Osama bin Laden di-sambut sukacita oleh

warga Amerika Serikat (AS). Ribuan orang tumpah ke jalan seusai mendengar pidato Presi-den Barack Obama yang meng-umumkan bahwa otak serangan menara kembar World Trade Center dan Pentagon pada 11 September 2001 itu tewas dalam sebuah operasi militer AS di Pa-kistan, Minggu (1/5).

Sebelum pengumuman pen-ting itu dirilis, kerumunan warga sudah terlihat di depan Gedung Putih. Dalam waktu 30 menit, orang-orang mulai berdatangan dan memadati jalan di depan Gedung Putih dan Lafayette Park untuk mendengar pidato sang Presiden.

Mendengar Osama telah tewas, ribuan warga yang su-dah memadati jalanan di depan Gedung Putih itu bersorak gem-bira. Kematian Osama dianggap sebagai kemenangan AS dan menjadi prestasi tersendiri bagi Obama selama menjabat sebagai presiden AS.

Berita kematian Osama de-ngan cepat menghiasi berbagai media massa di AS termasuk di jejaring sosial. Hal itu yang mem-buat ribuan warga merayakan pesta kemenangan tersebut.

“Tewasnya Osama bin Laden tidak akan meringankan pende-ritaan warga New York dan AS, tapi ini merupakan kemenangan bagi bangsa dan penghargaan bagi jutaan pria dan wanita yang tergabung dalam militer kita di mana pun Anda berada, yang telah berjuang untuk bangsa kita,” kata Wali Kota New York Michael Bloomberg.

“New York telah menunggu hampir 10 tahun untuk berita ini. Adalah harapan saya bahwa itu akan menutup dan memberi kenyamanan bagi semua yang kehilangan orang dicintai pada 11 September 2001.”

Ratusan orang yang berkum-pul di Ground Zero, New York, bergembira dan menyanyikan lagu kebangsaan sambil mengi-barkan bendera AS.

Sementara itu di Times Square, New York, puluhan orang ber-tepuk tangan ketika mobil pema-dam kebakaran New York lewat

Bin Laden Aman di Tora BoraTIDAK salah lagi, suara

bercampur dengan suara hembusan

angin itu pasti dia. “Sekaranglah waktunya,” demikian suaranya meminta pengikutnya untuk berdiri teguh. “Persenjatai istrimu dan anak-anakmu melawan orang-orang kafi r!”

Agen dinas rahasia Amerika Serikat (CIA) itu melirik penasihat Arabnya, Jalal, yang merupakan orang yang paling kenal dengan suara itu. Dia telah mempelajarinya selama tujuh tahun. Jalal mengerti maksud si anggota CIA saat meliriknya dan Jalal pun mengangguk.

Dua lelaki itu sedang mendengarkan percakapan radio Al-Qaeda dan melemparkan tatapan ke pegunungan di depan mereka. Di suatu tempat di sana, di White Mountains di Afghanistan bagian timur, bersembunyi orang paling dicari, Osama bin Laden.

Sejak serangan dahsyat Al-Qaeda di New York dan Washington tiga bulan sebelumnya, AS memburu Bin Laden. Pada pertengahan Desember 2001, Bin Laden berada hanya beberapa mil di depan mata dua laki-laki itu.

Meskipun banyak operasi yang dilakukan ribuan personel NATO dan Afghanistan berakhir sukses dengan menghancurkan kontrol Taliban, tetap saja ‘hadiah utama’ dari operasi itu

adalah Bin Laden sendiri.Namun, tampaknya

pemimpin Al-Qaeda itu telah memilih persembunyiannya dengan sangat hati-hati. Beberapa tahun ini, Bin Laden telah mengembangkan sistem persembunyian yang rumit dan membuat tempat tinggal di ketinggian 14 ribu kaki di White Mountains yang dikenal

sebagai Tora Bora.“Saya merasa aman di

pegunungan,” kata Bin Laden kepada seorang jurnalis Palestina pada 1996. Dan dia punya alasan sendiri memilih tempat itu.

Selain itu, Tora Bora hanya beberapa mil dari Pakistan. Jadi kalau seandainya ada serangan, dia bisa melarikan diri saat militer Barat mulai

MERAYAKAN TEWASNYA OSAMA: Warga berkumpul untuk merayakan tewasnya Osama bin Laden di New York, Amerika Serikat, kemarin.

AP PHOTO/JASON DECROW

sambil menyalakan sirene. “Ini merupakan berita yang

sangat penting bagi kami dan dunia. Ini tidak akan menghapus penderitaan yang kami alami atau mengembalikan orang-orang yang kami cintai, tapi be rita ini memberikan kenya-manan bagi kami,” ujar Gordon Felt, ketua organisasi keluarga korban dari penerbangan United Flight 93 yang jatuh di Pennsyl-vania, 11 September 2001.

Luapan kegembiraan atas kematian Osama bin Laden pun terjadi saat pertandingan bisbol antara New York Mets dan Phila-delphia Phillies berlangsung. Teriakan ‘USA! USA!’ mengge-legar di Stadion Citizen’s Bank Park, Philadelphia.

Tidak sedikit dari penonton pertandingan yang mencoba mencari kebenaran berita itu lewat internet yang ada di ponsel mereka.

Pemimpin duniaSejumlah kepala pemerintah-

an asing pun turut berkomentar atas kematian teroris nomor satu yang paling dicari pemerintah

AS itu. “Osama bin Laden ber-tanggung jawab atas kekejaman teroris terburuk yang pernah dilihat di dunia. Serangan 11 September telah merenggut ribuan nyawa, banyak dari mere-ka berasal dari Inggris. Ini adalah kesuksesan besar bahwa Osama bin Laden telah ditemukan dan ia tidak dapat lagi melanjutkan teror globalnya,” ucap PM Ing-gris David Cameron.

Kanselir Jerman Angela Mer-kel juga angkat bicara soal ke-matian Osama. Ia mengatakan kematian Osama bukan berarti aksi teroris akan berakhir di dunia.

“Kemarin malam, pasukan perdamaian mendapat keme-nangan. Tapi ini bukan ber-arti teroris sudah kalah. Kita semua harus tetap waspada,” ujarnya.

“Kami tidak akan mengizin-kan tanah kami digunakan tero-ris untuk mengancam negara lain. Oleh karena itu, kami meng-anggap kematian Osama bin Laden adalah kemenangan besar dan kesuksesan. Saya ucapkan selamat atas keberhasilan operasi militer ini,” ujar PM Pakistan Yusuf Raza Gillani.

“Tewasnya bin Laden ada-lah berita penting. Taliban ha-rus belajar dari peristiwa ini. Taliban sebaiknya menyerah. Perang terhadap terorisme ada-lah pada sumbernya, pada sum-ber keuangannya, pada tem-pat persembunyiannya, pada tempat pelatihannya, bukan di Afghanistan,” tutur Presiden Afghanistan Hamid Karzai.

Di sisi lain, pemimpin Hamas Ismail Haniyeh menyebut ke-matian Osama bin Laden meru-pakan bentuk kekejaman yang ditunjukkan AS. “Kami mengu-tuk pembunuhan dan pemban-taian atas penjuang suci bangsa Arab. Kami meminta kepada Tuhan untuk memberikan am-punan kepadanya (Osama bin Laden) karena telah berjuang di jalan-Nya,” katanya.

Selain itu, menyikapi tewas-nya Osama bin Laden, pasukan Taliban yang berada di Pakistan mengancam akan menyerang pemimpin Pakistan Asif Ali Zar dari dan personel militer Pa-kistan serta AS.

“Sekarang pe nguasa Pakistan, Presiden Zardari dan militer akan menjadi target utama kami,” ujar juru bicara organisasi yang ber-afi liasi dengan Al-Qaeda, Tehrik Taliban Pakistan (TTP), Ehsanul-lah Ehsan saat dihubungi di lokasi yang dirahasiakan.(*/AP/Reuters/I-4)

[email protected]

mendekat.Sebelum memilih

tempat itu sebagai tempat persembunyiannya, Bin Laden telah menghabiskan ribuan jam mengeksplorasi pegunungan itu dengan jalan kaki. Banyak dari 11 anaknya yang jengkel jika dipaksa sang ayah menemani eksplorasi yang melelahkan selama 14

jam sehari.“Saya dan beberapa saudara

saya sangat benci kegiatan eksplorasi yang tampaknya bagi ayah kami (Bin Laden) menyenangkan,” kata seorang putra Bin Laden, Omar bin Laden.

Menurut laporan agen CIA, Bin Laden bersembunyi di Tora Bora sejak 17 November lalu sejak dia dan wakilnya,

Ayman al-Zawahiri, menyusup ke luar Kota Jalalabad. CIA mengakui saat itu mereka dekat dengan Bin Laden. Berkat informan, awal Desember, AS yakin Bin Laden bersembunyi di sarang gunungnya.

Apa yang terjadi kemudian adalah pertempuran Tora Bora dan licinnya Bin Laden telah berkembang menjadi legenda. Berdasarkan laporan, Tora Bora diserbu ratusan tentara pasukan khusus antiteroris AS dan SAS (pasukan khusus Inggris) yang menyisir gua-gua, persis seperti di fi lm.

Sayang, akhirnya tidak seperti di fi lm, sang penjahat tetap lolos dan dilaporkan berada di Pakistan.

Beberapa minggu terakhir ini, fi le terbaru Militer AS yang bocor mengisahkan cerita berbeda.

Laporan itu diperkuat juga dengan wawancara tentara AS yang ikut saat itu. Di fi le itu dikisahkan secara gamblang bagaimana sebenarnya orang paling dicari itu lepas dengan menunggangi kuda.

Ternyata saat itu tidak lebih dari 80 tentara AS dan Inggris (mungkin Jerman juga) yang ikut operasi. Dan mereka pun ternyata hanya bertindak sebagai pendukung tentara Afghanistan dalam operasi itu.

Jadi, minimnya kekuatan koalisi di Tora Bora saat itu menjadi penyebab gagalnya penangkapan Bin Laden.(DailyMail/Yan/I-3)

MELAWAN AL-QAEDA: Pasukan anti-Taliban bertempur melawan Al-Qaeda di wilayah yang dijadikan persembunyian Osama bin Laden di Gunung Putih, Tora Bora, Afghanistan, beberapa waktu lalu.

AP PHOTO/DAVID GUTTENFELDER, FILE