program studi jurnalistik fakultas ilmu...

87
ANALISIS NARATIF PADA FILM DOKUMENTER ALKINEMOKIYE PRODUKSI WATCHDOC Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S. Sos) Oleh Habib Fadli Zein NIM 1113051000105 PROGRAM STUDI JURNALISTIK FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1441 H/ 2020 M

Upload: others

Post on 03-Feb-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • ANALISIS NARATIF PADA FILM DOKUMENTER ALKINEMOKIYE

    PRODUKSI WATCHDOC

    Skripsi

    Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

    Gelar Sarjana Sosial (S. Sos)

    Oleh

    Habib Fadli Zein

    NIM 1113051000105

    PROGRAM STUDI JURNALISTIK

    FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

    JAKARTA

    1441 H/ 2020 M

  • ii

    LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN

    Yang bertandatangan di bawah ini:

    Nama : Habib Fadli Zein

    NIM : 1113051000105

    Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “ANALISIS NARATIF

    PADA FILM DOKUMENTER ALKINEMOKIYE PRODUKSI

    WATCHDOC” adalah benar merupakan karya saya sendiri dan tidak melakukan

    tindakan plagiat dalam penyusunannya. Adapun kutipan yang ada dalam

    penyusunan karya ini telah saya cantumkan sumber kutipannya dalam skripsi. Saya

    bersedia melakukan proses yang semestinya sesuai dengan peraturan perundangan

    yang berlaku jika ternyata skripsi ini sebagian atau keseluruhan merupakan plagiat

    dari karya orang lain.

    Demikian pernyataan ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya.

    Jakarta, 21 Juli 2020

    Habib Fadli Zein

    NIM 1113051000105

  • iii

    ANALISIS NARATIF PADA FILM DOKUMENTER ALKINEMOKIYE

    PRODUKSI WATCHDOC

    Skripsi

    Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

    Gelar Sarjana Sosial (S. Sos)

    Oleh:

    Habib Fadli Zein

    NIM 1113051000105

    Pembimbing

    Ade Rina Farida, M.Si

    NIP. 197705132007012018

    PROGRAM STUDI JURNALISTIK

    FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

    JAKARTA

    1441 H/ 2020

  • iv

    LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

    Skripsi berjudul “ANALISIS NARATIF PADA FILM DOKUMENTER

    ALKINEMOKIYE PRODUKSI WATCHDOC” telah diujikan dalam Sidang

    Munaqasyah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam

    Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, pada 27 Juli 2020. Skripsi ini telah diterima

    sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana sosial (S.Sos) pada

    Jurusan Jurnalistik.

    Jakarta, 27 Juli 2020

    Sidang Munaqasyah

    Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

    Kholis Ridho, M.Si Dra. Hj. Musfirah Nurlaily, M.A

    NIP. 19781142009121002 NIP. 197104122000032001

    Anggota

    Penguji I Penguji II

    Dr. Rubiyanah, M.A Dra. Hj. Musfirah Nurlaily, M.A

    NIP. 197308221998032001 NIP. 197104122000032001

    Pembimbing

    Ade Rina Farida,M.Si

    NIP. 197705132007012018

  • v

    ABSTRAK

    Nama : Habib Fadli Zein

    NIM : 1113051000105

    Analisis Naratif Pada Film Dokumenter Alkinemokiye Produksi Watchdoc

    Film dokumenter berjudul “ALKINEMOKIYE” bercerita tentang

    perjuangan buruh dan pensiunan PT Freeport Indonesia di Timika, Papua. Para

    pekerja buruh yang melakukan aksi mogok kerja menuntut kenaikan upah kerja

    mereka yang semula $3,5 perjam menjadi $7,5 perjam. Hal ini menyebabkan 8000

    karyawan PT.Freeport melakukan demo untuk menuntut hak mereka sebagai

    pekerja yang memiliki resiko tinggi dalam kerjaannya. Disamping itu mereka

    menuntut kenaikan upah karena sesuai dengan pendapatan dan keuntungan

    PT.Freeport yang semakin naik.

    Melihat uraian diatas peneliti memunculkan pertanyaan. Bagaimana narasi

    yang ada pada alur film dokumenter Alkinemoikye ?. Peran tokoh apa saja yang

    dimunculkan pada film alkinemokiye ?.

    Penelitian ini dilakukan dengan mengobservasi alur film dokumenter

    alkinemokiye menggunakan teori analisis naratif dengan pendekatan kualitatif.

    Peneliti secara rinci menganalisa narasi yang dimunculkan dalam film tersebut

    untuk mengetahui secara detil peran tokoh apa saja yang dimunculkan dalam film

    dokumenter Alkinemokiye.

    Hasil dari penelitian ini adalah film dokumenter ini menampilkan beberapa

    tokoh yang berjuang menuntut kenaikan upah kerja mereka. Lalu, dalam film ini

    dimunculkan konflik – konflik yang terjadi di penambangan emas milik

    PT.Freeport seperti penembak gelap yang membunuh para pekerja dan juga warga

    papua yang berada disekitar wilayah penambangan.

    Kata Kunci: Konflik, Analisis Naratif, Freeport, Mogok Kerja

  • vi

    KATA PENGANTAR

    Bismillahirrahmanirrahim, segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada

    Allah SWT karena atas nikmat dan karuniaNya penelitian skripsi ini dapat berjalan

    dengan baik tanpa halangan yang berarti. Shalawat dan serta salam juga tidak lupa

    ditunjukkan kepada Rasulullah Muhamad SAW.

    Begitu banyak kesan dan manfaat yang dirasakan oleh penulis saat

    menyelesaikan skripsi ini. Penulis tidak hanya mendapatkan ilmu tetapi juga

    mendapatkan pelajaran bahwa tidak ada kesuksesan tanpa usaha dan kerja keras.

    Penelitian skripsi ini tentu memiliki beragam tantangan dalam

    pengerjaannya. Namun, dengan adanya dukungan dan semangat dari berbagai

    pihak, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan sebaik-baiknya. Karena itu,

    dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tak terhingga

    kepada:

    1. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah

    Jakarta, Dr. Suparto, M.Ed., Wakil Dekan I, Dr. Siti Napsyiah, Wakil Dekan II

    Dr. Sihabuddin Noor, M.Ag., dan Wakil Dekan III Drs. Cecep Sastra Wijaya,

    M.A.

    2. Ketua Program Studi Jurnalistik, Kholis Ridho, M.Si., Sekertaris Program

    Studi Jurnalistik, Dra. Hj. Musfirah Nurlaily, M.A yang begitu bijaksana,

    sabar, dan telah meluangkan waktunya untuk berkonsultasi dan membantu

    dalam hal perkuliahan.

    3. Dra. Hj. Musfirah Nurlaily, M.A, sebagai Dosen Pembimbing yang telah

    begitu bijaksana memberikan ilmu dan waktunya kepada penulis di tengah

    kesibukannya yang padat, serta membimbing penulis dengan sabar hingga

    skripsi ini selesai dengan baik.

    4. Ade Rina Farida, M.Si. sebagai Dosen Pembimbing yang telah begitu bijaksana

    memberikan ilmu dan waktunya kepada penulis di tengah kesibukannya yang

    padat, serta membimbing penulis dengan sabar hingga skripsi ini selesai

    dengan baik.

  • vii

    5. Seluruh Dosen dan Staff Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif

    Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat dan

    senantiasa sabar dalam memberikan membelajaran.

    6. Orang tua tercinta, Bapak saya Drs. Eddie Kurnia dan Ibu Laela Jamilah yang

    sangat luar biasa memerjuangkan dan mendukung saya untuk bisa meraih

    pendidikan setinggi-tingginya, memberikan kasih sayang dan doa yang tak

    terhingga sehingga saya bisa menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

    7. Istri saya tercinta, Atika Sundari, S.Pd. SD yang selalu memberikan dukungan

    kepada saya dan juga selalu mendampingi saya dalam merampungkan skripsi

    ini.

    8. Kepada Dhandy Laksono yang karya filmnya telah di teliti untuk skripsi ini.

    9. Teruntuk kakak saya, Fikri Habibullah Muharram,LC dan kakak ipar saya

    Hartya Trisnanti, STP yang selalu memberi motivasi dan dukungan tiap saat.

    10. Segenap keluarga besar Multitalent Project yang selalu memberikan tempat dan

    waktu bagi saya untuk belajar dan berkarya.

    11. Untuk teman-teman Jurnalistik 2013, Aldiansyah Nurrachman, Irfan Farhani,

    Rheza Alfian, Muharromah dan kawan-kawan lain yang tidak bisa saya

    sebutkan semua satu persatu. Terima kasih telah banyak membantu dan

    memberi dukungan kepada saya. Semoga kita sukses dan silaturahim di antara

    kita tetap terjaga sampai kapan pun.

    12. Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian skripsi yang tidak dapat

    disebutkan satu persatu.

    Dengan segala kekurangan dan keterbatasan penulis dalam menyelesaikan

    skripsi ini, semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi civitas akademika UIN Syarif

    Hidayatullah Jakarta maupun bagi khalayak luas.

    Aamiin Ya Rabbal Alamiin

    Jakarta, 21 Juli 2020

    Habib Fadli Zein

  • viii

    DAFTAR ISI

    LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................ ii

    LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ......... Error! Bookmark not defined.

    LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ............................................................... iv

    ABSTRAK ............................................................................................................. v

    KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi

    DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii

    BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

    A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

    B. Batasan dan Rumusan Masalah ..................................................... 4

    C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...................................................... 5

    D. Metodologi Penelitian ................................................................... 6

    E. Tinjauan Pustaka ............................................................................ 8

    F. Sistematika Penulisan .................................................................. 10

    BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 12

    A. Pengertian Film ........................................................................... 12

    B. Jenis - jenis Film...........................................................................14

    C. Film Dokumenter.........................................................................16

    D. Analisis Naratif ............................................................................ 21

    E. Pengertian Naratif ........................................................................ 22

    BAB III GAMBARAN UMUM.......................................................................... 31

    A. Profil Watchdoc ........................................................................... 31

    1. Nilai, Visi, dan Misi Watchdoc ............................................ 3333

    2. Karya-karya Wacthdoc ............................................................ 34

    B. Sejarah Singkat PT. Freeport ................................................... 3838

  • ix

    C. Sinopsis Film ALKINEMOKIYE ........................................... 4040

    BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA .................................................... 45

    A. Analisis dan Pembahasan ............................................................ 45

    BAB V PENUTUP ............................................................................................... 70

    A. Kesimpulan .................................................................................. 70

    B. Saran ............................................................................................ 73

    DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 75

    LAMPIRAN ......................................................................................................... 77

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    PT Freeport Indonesia adalah sebuah perusahaan afiliasi dari Freeport-

    McMoRan Copper & Gold Inc. PT Freeport Indonesia menambang, memproses dan

    melakukan eksplorasi terhadap bijih yang mengandung tembaga, emas, dan perak.

    Perusahaan ini beroperasi di daerah dataran tinggi Tembagapura, Kabupaten

    Mimika, Provinsi Papua, Indonesia. Freeport Indonesia memasarkan konsentrat

    yang mengandung tembaga, emas dan perak ke seluruh penjuru dunia.

    Freeport Indonesia telah melakukan eksplorasi di dua tempat di Papua,

    masing-masing tambang Erstberg (dari 1967) dan tambang Grasberg (sejak 1988),

    di kawasan Tembaga Pura, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua. Freeport

    berkembang menjadi perusahaan dengan penghasilan 2,3 miliar dolar AS. PT

    Freeport mengklaim telah menyumbang sebesar 33 miliar dolar dari tahun 1992–

    2004. Angka ini hampir sama dengan 2 persen PDB Indonesia. Dengan harga emas

    mencapai nilai tertinggi dalam 25 tahun terakhir, yaitu 540 dolar per ons, Freeport

    diperkirakan akan mengisi kas pemerintah sebesar 1 miliar dolar.

    Pada tahun 2003 Freeport Indonesia mengaku bahwa mereka telah

    membayar TNI untuk mengusir para penduduk setempat dari wilayah mereka.

    Menurut laporan New York Times pada Desember 2005, jumlah yang telah

    dibayarkan antara tahun 1998 dan 2004 mencapai hampir 20 juta dolar AS. Freeport

    Indonesia sering dikabarkan telah melakukan penganiayaan terhadap para

    https://id.wikipedia.org/wiki/Freeport-McMoRan_Copper_%26_Gold_Inc.https://id.wikipedia.org/wiki/Freeport-McMoRan_Copper_%26_Gold_Inc.https://id.wikipedia.org/wiki/Tembagapurahttps://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Mimikahttps://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Mimikahttps://id.wikipedia.org/wiki/Provinsi_Papua

  • 2

    penduduk setempat. Pada Tahun 2011 seorang buruh bernama Petrus Ajam Seba

    seorang buruh di PT. Freeport terbunuh.1

    Banyak warga Papua yang melakukan aksi mogok kerja karena alasan

    mereka bayaran yang diperoleh tidak sesuai dengan keuntungan yang di dapatkan

    oleh PT. Freeport, sehingga mereka menuntut kenaikan upah kerja yang awalnya

    USD 3,5 /jam menjadi USD 7,5 /jam. Apalagi para pensiunan pekerja tambang

    emas tersebut tidak mendapatkan jaminan dihari tua melainkan hanya janji – janji

    palsu yang diberikan oleh PT. Freeport, akibatnya banyak pensiunan yang memilih

    menggadaikan rumahnya untuk membuka warung kecil sebagai penyambung

    hidup, hal itu dapat kita temui dalam cuplikan film dokumenter ALKINEMOKIYE.

    Berkaitan dengan peristiwa ini, pemberitaan media massa, baik media cetak

    maupun media elektronik seperti televisi juga berperan aktif dalam menyampaikan

    perkembangan dari peristiwa tersebut. Penggunaan media massa untuk

    penyampaian pesan dipengaruhi oleh perkembangan teknologi komunikasi yang

    ada, sehingga timbul komunikasi melalui media massa.

    Komunikasi massa adalah komunikasi yang sangat mengandalkan pada

    ketepatan jumlah pesan yang disampaikan dalam waktu yang singkat.2 Media massa

    sendiri adalah media yang digunakan sebagai sarana komunikasi yang melibatkan

    penerima pesan yang tersebar dimana-mana tanpa diketahui keberadaannya. Media

    massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada

    khalayak dengan menggunkan alat-alat komunikasi mekanis, seperti surat kabar,

    1 Kronologis bentrok PT. Freeport,(https://www.tribunnews.com/regional/2011/10/11/kronologis-

    bentrok-pt-freeport,diakses 22 Oktober 2019, 14:25 WIB) 2 Elvinaro Ardianto dan Lukiati Komala Erdinaya, Komunikasi Massa: Suatu Pengantar (Bandung:

    Simbiosa Rekatama Media, 2007), h.3.

    https://www.tribunnews.com/regional/2011/10/11/kronologis-bentrok-pt-freeport,diakseshttps://www.tribunnews.com/regional/2011/10/11/kronologis-bentrok-pt-freeport,diakses

  • 3

    film, radio, televisi serta internet. Media massa mempunyai beberapa peranan

    penting yang dimainkan dalam masyarakat.3

    Salah satu media yang mengangkat kasus mengenai perlawanan masyarakat

    Papua terhadap kebijakan Pemerintah Indonesia ini adalah Watchdoc, sebuah

    rumah produksi yang mendokumentasikan hasil liputan reportase mengenai kasus

    mogoknya pekerja PT. Freeport di Kabupaten Mimika Papua yang kemudian di

    kemas menjadi sebuah film dokumenter yang berjudul ALKINEMOKIYE.

    Film sendiri merupakan medium komunikasi yang sangat efektif dalam

    menyampaikan pesan-pesan kepada masyarakat. Karena dengan kelebihan yang

    dimiliki film, pesan-pesan audio visual. Film dokumenter juga dikenal sebagai film

    yang mendokumentasikan peristiwa nyata, dilakukan pada lokasi yang

    sesungguhnya. Juga sebuah gaya dengan efek realitas yang diciptakan dengan cara

    penggunaan kamera, suara, dan lokasi. Karena itu, film dokumenter bisa menjadi

    wahana untuk mengungkapkan realitas dan menstimulasi perubahan.4

    Untuk mengungkap maksud dari film tersebut, peneliti menggunakan teori

    analisis naratif. Naratif adalah salah satu bentuk wacana yang terikat oleh unsur

    perbuatan dan waktu. Naratif merupakan suatu bentuk wacana yang berusaha

    mengisahkan sautu kejadian atau peristiwa sehingga tampak seolah-olah audiens

    mengalami sendiri peristiwa tersebut.5 Naratif juga sebuah teori yang mencoba

    mempelajari perangkat dan konvensi yang mengatur organisasi cerita (fiksi atau

    3 Paul F, Lazarsfeld and Robert K. Merton, Media Studies: Mass Communication, Popular

    taste and Organized Sosial Action, 2nd ed. (New York: NY University Press, 2000), h. 19. 4 Dzinga Vetrov, Defining Documentery Film (New York: LB Tauris, 2007), h.1-5. 5Gorys Keraf, Argumentasi dan Naratif (Jakarta: Gramedia, 1994), h.135.

  • 4

    factual) secara berurutan, dan bagaimana hal tersebut memengaruhi penontonnya

    dengan berbagai cara.6

    Ada beberapa tokoh yang membahas secara mendalam teori naratif ini,

    diantaranya Tzvetan Todorov dan Vladimir Propp. Tzvetan Todorov menekankan

    teori naratifnya pada keseimbangan cerita dan membaginya ke dalam tiga alur,

    yaitu awal, tengah, dan akhir.7 Sedangkan Vladimir Propp menekankan teori

    naratifnya pada pelaku (peran) yang dimunculkan dalam sebuah cerita.8

    Dengan latar belakang seperti dijelaskan sebelumnya, peneliti akhirnya

    mengangkat penelitian yang berjudul: “Analisis Naratif Pada Film Dokumenter

    Alkinemokiye Produksi Watchdoc”

    B. Batasan dan Rumusan Masalah

    1. Batasan Masalah

    Pada film ini, penelitian membatasi objek penelitian hanya pada

    aspek alur cerita dan tokoh (peran) yang dimunculkan film dokumenter

    yang berjudul ALKINEMOKIYE karya Watchdoc yang di upload pada

    tanggal 10 Februari 2012.

    2. Rumusun Masalah

    Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah utama

    yang dititikberatkan pada penelitian ini adalah bagaimana film dokumenter

    ALKINEMOKIYE dinarasikan? Lebih khusus pertanyaan skripsi ini adalah:

    6 Gill Branston and Roy Stafford, The Media Student’s Book, 3rd ed (London: Routledge,

    2003),h.32. 7 Gill Branston and Roy Stafford, The Media Student’s Book, 3rd ed.,h.33. 8 Gill Branston and Roy Stafford, The Media Student’s Book, 3rd ed. h.32.

  • 5

    a. Bagaimana alur cerita dalam film dokumenter Alkinemokiye ?

    b. Peran (tokoh) apa saja yang dimunculkan oleh film dokumenter

    ALKINEMOKIYE ?

    C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

    1. Tujuan Penelitian

    Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui secara

    detil narasi film dokumenter ALKINEMOKIYE, selain itu penelitian ini juga

    bertujuan:

    a. Untuk menganalisa narasi pada alur film dokumenter Alkinemokiye

    b. Untuk mengetahui peran (tokoh) apa saja yang dimunculkan oleh

    film dokumenter ALKINEMOKIYE.

    2. Manfaat Penelitian

    a. Manfaat Teoritis

    Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi positif

    bagi pengembangan wacana keilmuan khususnya di bidang media serta

    jurnalistik, serta diharapkan mampu menjadi referensi khususnya bagi

    mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang

    ingin mengetahui mengenai film dokumenter.

    b. Manfaat Praktis

    Hasil penelitian ini diharapkan bisa menambah pengetahuan bagi

    akademisi, praktisi jurnalistik, mahasiswa jurnalistik dan pembaca pada

    umumnya. Penelitian ini juga diharapkan dapat bermanfaat bagi seluruh

    lapisan masyarakat yang ingin belajar mengenai analisis film

    dokumenter dengan pendekatan analisis naratif.

  • 6

    D. Metodologi Penelitian

    Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Riset ini bertujuan untuk

    menjelaskan fenomena atau sesuatu yang terjadi sedalam-dalamnya melalui dua

    sumber data, yaitu data primer dan data sekunder. Data premier diperoleh dari

    gambar dan visual serta naskah dari film dokumenter ALKINEMOKIYE,

    sedangkan data sekunder diperoleh dari literatur-literatur yang mendukung data

    premier seperti buku, kamus, jurnal, berita di media massa mengenai mogok massal

    sebagian pekerja di PT.FREEPORT juga perkembangan kasusnya, serta

    wawancara.

    Menurut Crasswell yang dikutip dalam buku karya Agus Salim, beberapa

    asumsi dalam pendekatan kualitatif yaitu pertama, peneliti kualitatif lebih

    memperhatikan proses daripada hasil. Kedua, peneliti kualitatif lebih

    memperhatikan interpretasi. Ketiga, peneliti kualitatif merupakan alat utama dalam

    pengumpulan data dan analisis data serta peneliti kualitatif harus terjun langsung

    ke lapangan, melakukan observasi di lapangan. Keempat, peneliti kualitatif

    menggambarkan bahwa peneliti terlibat dalam proses interpretasi data, dan

    pencapaian pemahaman melalui kata atau gambar.9

    Tujuan dari penulisan skripsi ini hanya memberi gambaran oleh karena itu

    penelitian ini bersifat deskriptif. Penelitian deskriptif timbul karena ada atau

    munculnya suatu peristiwa yang menarik perhatian peneliti, tetapi belum ada

    kerangka teoritis untuk menjelaskannya. Artinya penelitian deskriptif digunakan

    untuk mendapat suatu gambaran yang dapat menjelaskan peristiwa menarik

    tersebut. Metode kualitatif dengan desain deskriptif, yaitu penelitian yang memberi

    9 Agus Salim, Teori dan Paradigma Sosial dari Denzin Guba dan Penerapannya,

    (Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogya, 2001) h.204.

  • 7

    gambaran secara cermat mengenai individu atau kelompok tertentu serta tentang

    keadaan dan gejala yang terjadi.

    Untuk mempertajam penelitian ini, peneliti menggunakan metode analisis

    naratif atau narasi. Lebih khusus, naratif yang digunakan adalah naratif milik

    Tzvetan Todorov dengan teori naratifnya yang menekankan pada keseimbangan

    cerita dan membaginya menjadi beberapa alur, yaitu alur awal, tengah dan akhir.

    Juga analisis naratif milik Vladimir Propp yang menekankan tentang pelaku.10

    1. Subjek dan objek penelitian

    Subjek dari penelitian ini adalah film dokumenter ALKINEMOKIYE

    sedangkan objek penelitian ini adalah potongan gambar serta visual yang

    terdapat dalam film tersebut berdasarkan alur cerita awal, tengah, dan akhir,

    serta peran para aktor dalam film tersebut.

    2. Sumber Data

    a. Data primer, adalah data yang diperoleh dari gambar dan visual serta

    Naskah film dokumenter ALKINEMOKIYE yang kemudian dipilih dan

    ditentukan agar mendukung penelitian ini.

    b. Data sekunder, adalah data yang diperoleh dari literatur-literatur yang

    mendukung data primer seperti buku, kamus, jurnal, berita di media massa

    mengenai mogoknya 8.000 karyawan PT. FREEPORT.

    3. Teknik Penelitian

    a. Dokumentasi

    Dokumentasi tersebut berupa tulisan-tulisan berbentuk catatan, buku,

    naskah, dokumen ataupun arsip-arsip lain yang terkait dengan pembahasan

    10Gill Branston and Roy Stafford, The Media Student’s Book, 3rd ed. h. 33.

  • 8

    penelitian ini. Dari dokumentasi tersebut, nantinya akan peneliti gunakan

    untuk mengumpulkan data dengan mempelajari bahan tertulis sehingga dapat

    membantu peneliti dalam mencari informasi yang terkait dengan

    permasalahan penelitian.

    4. Pedoman penulisan

    Penulisan dalam penelitian ini menggunakan teknik yang mengacu

    pada buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi)

    karya Hamid Nasuhi dkk yang diterbitkan oleh CeQDA (Center for Quality

    Development and Assurance) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

    Jakarta.

    E. Tinjauan Pustaka

    Dalam penelitian ini mengunakan beberapa referensi yang dapat

    dijadikan ajuan. Tinjauan pustaka yang dipilih adalah skripsi yang

    disusun oleh Muharromah dengan judul “Konflik Agraria Suku Marind

    Orang Mahuze dan Kebijakan Pemerintah Indonesia : Studi Film

    Dokumenter The Mahuzes Karya Watchdoc””. Dalam penelitian tersebut

    dijelaskan dan digambarkan bagaimana tujuh adegan yang diteliti tersebut

    memiliki makna denotasi di mana para jurnalis melakukan proses

    peliputan jurnalistik di wilayah konflik bersenjata.

    Metodologi yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah

    metodologi kualitatif, yaitu pendekatan penelitian yang datanya tidak

    menggunakan data statistik, namun dalam bentuk narasi atau gambar-

    gambar. Sifat dari penelitian tersebut adalah deskripif yang memaparkan

  • 9

    sebuah situasi atau perstiwa. Adapun teori yang digunakan dalam

    penelitian tersebut adalah teori simiotika model Roland Barthes.

    Selain skripsi di atas, peneliti juga meninjau skripsi yang ditulis

    Awwaliyah Nasyiah Mahasiswa Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam

    Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang berjudul

    “Semiotika Citra Kesultanan Turki Usmani Dalam Film Dracula

    Untold”. Pada skripsi Awwaliyah, dijelaskan bagaimana film Dracula

    Untold membangun citra positif dan negatif Turki Usmani. Citra positif

    dalam film Dracula Untold terhadap Turki Usmani yang digambarkan

    Awwaliyah adalah memiliki prajurit yang tangguh dan memiliki wilayah

    kekuasaan yang luas. Sedangkan citra negatifnya, Turki Usmani adalah

    dinasti yang kejam, selalu mengedepankan kekerasan dalam mencapai

    kehendaknya.

    Penelitian Awwaliyah menggunakan pendekatan kualitatif dengan

    analisis semiotika Rolland Barthes, yakni mencari makna denotasi,

    konotasi, dan mitos. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan

    konseptualisasi tentang citra, yakni citra positif dan negatif.

    Selanjutnya, peniliti juga meninjau skripsi R. Novayana Kharisma

    Mahassiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

    Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur yang

    berjudul “Representasi Kekerasan Dalam Film Rumah Dara: Studi

    Analisis Semiotik Tentang Representasi Kekerasan Dalam Film Rumah

    Dara”. Pada penelitian tersebut, dijelaskan bahwa dalam film Rumah

  • 10

    Dara ditemukan perilaku kekerasan fisik, kekerasan seksual, kekerasan

    verbal, dan kekerasan psikologis. Kekerasan tersebut dilakukan karena

    ingin menyelamatkan diri dari serangan keluarga Ibu Dara yang dialami

    tokoh-tokoh utama, kekerasan yang dihadirkan merupakan bumbu untuk

    menimbulkan kengerian dan ketakutan bagi penontonnya.

    Penelitian tersebut menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif

    dengan analisis semiotika John Fiske (grammar and tv culture) melalui

    level realitas, level representasi, dan level ideologi. Pada level realitas,

    dianalisis penandaan yang terdapat pada kostum, make up, setting dan

    dialog. Selanjutnya, pada level representasi dianalisis penandaan pada

    level kerja kamera, pencahayaan dan penataan suara. kemudian pada

    ideologi dianalisis penandaan terhadap ideologi yang terkandung dalam

    film.

    F. Sistematika Penulisan

    Untuk mempermudah penelitian ini, peneliti menyusunnya ke dalam lima

    bab. Diawali dari bab I yaitu pendahuluan, hingga bab V yang berisi penutup berupa

    kesimpulan dan saran. Masing-masing bab memiliki sub-bab, berikut

    penjelasannya:

    BAB I PENDAHULUAN

    Berisi latar belakang penelitian, rumusan masalah, batasan-batasan

    masalah, metodologi penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan.

    BAB II KERANGKA TEORITIS

  • 11

    Bab ini membahas tentang konflik, agraria, dan konflik agraria. Dalam bab

    ini juga dijelaskan film dokumenter, analisis naratif, dan teori naratif menurut

    Tzvetan Todorop dan Vladimir Propp.

    BAB III GAMBARAN UMUM

    Bab ini menggambarkan mengenai Watchdoc selaku pembuat Film

    ALKINEMOKIYE yang kemudian dilengkapi dengan sinopsis film tersebut. Selain

    itu,pada bab ini juga dijelaskan mengenai sejarah singkat berdirinya

    PT.FREEPORT dan Kebijakan Pemerintah Indonesia terkait pendapatan Negara.

    BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA

    Bab ini membahas tentang analisis naratif berupa alur cerita dari awal,

    tengah, dan akhir, juga pelaku (peran) berdasarkan temuan data dari film

    ALKINEMOKIYE serta penggambaran konflik yang terjadi pada film tersebut.

    BAB V PENUTUP

    Berisi kesimpulan penelitian terhadap beberapa pertanyaan dari rumusan

    masalah yang kemudian diikuti oleh saran dari peneliti.

  • 12

    BAB II

    KERANGKA TEORITIS

    A. Pengertian Film

    1. Film

    Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, film adalah selaput tipis

    yang dibuat dari selluloiduntuk tempat gambar negatif (yang akan dibuat

    potret) atau tempat gambar positif (yang akan dimainkan di bioskop). 11 Film

    adalah potongan gambar berupa adegan yang mempunyai jalan cerita maju,

    mundur atau campuran dan di dalamnya memiliki pesan kepada penonton.

    Lumiere bersaudara membuat penemuan yang dapat menampilkan

    orang yang duduk dalam ruang gelap menonton gambar bergerak yang

    diproyeksikan ke layar. Pada tahun 1985 melalui alat cinematographe sebuah

    alat berfungsi fotografi sekaligus alat proyeksi. Thomas Edison (1896)

    kemudian menemukan Vitascope yang diputar perdana di New York,

    sehingga dimulailah industri film.12

    Film seperti pabrik mimpi, yang membuat orang menonton agar dapat

    merasakan dan mencari-cari apakah ada kesusuaian antara pengalaman

    pribadi dengan cerita film, dengan itu banyak pelajaran penting di dalamnya.

    Sehingga film dapat membentuk budaya khalayak dalam kehidupan sehari-

    hari, kita dapat meniru cara berbicara, gaya, mode, dari para aktris di

    11Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional,

    (Jakarta: Balai Pustaka, 2002),h. 316. 12 Apriadi Tamburaka, Literasi Media: CERDAS BERMEDIA KHLAYAK MEDIA MASSA,

    (Depok: Raja Grafindo Persada, 2013), h. 60-61.

  • 13

    dalamnya, bahkan penonton dapat memperoleh pengetahuan baru di

    dalamnya yang tidak pernah terintas di benak sebelumnya. Ada tiga

    komponen penting dalam industri fim di Amerika Serikat yakni: (1) produksi

    film, (2) distribusi film, (3) pemutaran film.13

    Film dianggap lebih sebagai media hiburan ketimbang media

    pembujuk, namun yang jelas, film sebenarnya punya kekuatan bujukan atau

    persuasi yang besar. Kritik publik dan adanya lembaga sensor juga

    menunjukan bahwa sebenarnya film sangat berpengaruh. 14

    Dilihat dari sejarahnya, penemuan film sebenarnya berlangsung

    cukup panjang. Ini disebabkan karena film melibatkan masalah-masalah

    teknik yang cukup rumit, seperti masalah optik, lensa, kimia, proyektor,

    kamera, roll film, bahkan sampai pada masalah psikologi. Usaha untuk

    memepelajari bagaimana gambar dipantulklan lewat cahaya, konon telah

    dilakukan sekitar 600 tahun sebelum masehi. Ketika itu Archimedes berusaha

    memantulkan cahaya matahari kearah kapal-kapal perang romawi untuk

    mempertahankan Syracuse. Benar tidaknya cerita ini, yang jelas bahwa usaha

    memproyeksikan bayangan gambar telah dilakukan pada tahun 1645 oleh

    seorang pendeta Jerman bernama Athanasius Kinscher dengan memakai

    lentera untuk pelajaran agama College Romano. Namun bayangan yang

    13 Apriadi Tamburaka, Literasi Media: CERDAS BERMEDIA KHLAYAK MEDIA MASSA,

    h. 63-64. 14William L. Rivers, Media Massa dan Masyarakat Modern, (Jakarta: Prenada Media

    Group, 2003), ed.2, h. 252.

  • 14

    dibuat itu belum pernah ada yang melihat sebelumnya, sehingga para murid-

    muridnya menyebut sebagai permainan setan. 15

    B. Jenis-jenis Film

    Dalam perkembangannya, baik karena kemajuan teknik-teknik

    yangsemakin canggih maupun tuntutan masa penonton, pembuat film

    semakinbervariasi. Untuk sekedar memperlihatkan variasi film yang

    diproduksi, makajenis-jenis film dapat digolongkan sebagai berikut:16

    1. Teatrical Film (Film teaterikal)

    Film teatrikal disebut juga film cerita, merupakan film yang

    didalamnya terdapat unsur drama yang memainkan emosi penonton. Film

    teatrikal ini digolongkan mejadi empat, yakni:

    a. Film Aksi (Action film), film yang adegannya sebagian besar

    menonjolkan kekutan fisik serta ketangkasan dalam bertarung seperti

    peperangan, tembak-tembakan, perkelahian dan adegan yang

    mendebarkan lainnya. Misalnya film The Avengers , The Transporter,

    dan film tentang superhero.

    b. Film Spikodrama, semacam film horror yang bertemakan mengenai

    kekuatan supernatural, maupun hal-hal yang gaib. Misalnya film

    MUNAFIK, MEREKA YANG TAK TERLIHAT, DANUR.

    15Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007), h.

    137. 16 Yoyon Mudjiono, Kajian Semiotika Dalam Film, Jurnal Ilmu Komunikasi, Vol. 1, No.1,

    April 2011, h. 133.

  • 15

    c. Film komedi, film yang isi ceritanya tentang kelucuan para aktor/aktris.

    Alur ceritanya penuh lelucon sehingga tidak kaku dan membuat

    penonton tertawa. Misalnya film warkop, Mr.Bean.

    d. Film musik, dalam film musik ini beberapa dialog antar tokoh biasanya

    dijadikan lagu hingga para aktor/aktris diharuskan untuk bernyanyi.

    Misalnya film petualangan sherina, lala-land.

    2. Film Non-teaterikal (Non-teatrical film)

    Film-film jenis ini lebih cenderung untuk menjadi alat komunikasi

    untuk menyampaikan informasi (penerangan) maupun pendidikan. Film

    non-teaterikal dibagi menjadi tiga jenis yakni:17

    a. Film pendidikan, film ini adalah untuk para siswa yang sudah

    tertentu bahan pelajaran yang akan diikutinya. Sehingga film

    pendidikan menjadi pelajaran ataupun instruksi belajar yang

    direkam dalam wujud visual. Isi yang disampaikan sesuai dengan

    kelompok penontonnya, dan dipertunjukkan di depan kelas. Setiap

    film ini tetap memerlukan adanya guru atau instruktur yang

    membimbing siswa.18

    b. Film animasi, atau film kartun ceritanya biasanya campur. Ada yang

    drama, komedi, action, namun aktor/aktris yang ditampilkan

    17Yoyon Mudjiono, Kajian Semiotika Dalam Film, Jurnal Ilmu Komunikasi, h. 134. 18Yoyon Mudjiono, Kajian Semiotika Dalam Film, Jurnal Ilmu Komunikasi, h. 135.

  • 16

    tidaklah nyata melainkan sebuah animasi. Misalnya film produksi

    Walt Disney.

    c. Film dokumenter, adalah film yang ceritanya diangkat dari kisah

    nyata. Alur ceritanya dibuat semirip mungkin dengan kejadian asli.

    Film dokumenter dibuat dengan tujuan tertentu misalnya untuk

    pendidikan, sosial, propaganda, dan menyampaikan suatu informasi.

    C. Film Dokumenter

    Dibandingkan produksi film fiksi, produksi film dokumenter hanya

    membutuhkan tim kecil, umunya dua hingga lima orang. Jumlah tim yang

    sangat sedikit ini sangat efektif dan praktis jika saat syuting diperlukan

    gerak yang cepat dan leluasa. Dengan begitu kamera selalu siap merekam

    gambar peristiwa yang tiap saat dapat saja terjadi tanpa diduga atau

    direncanakan.19

    Dari beberapa jenis film yang ada, film dokumenter menjadi pilihan

    cocok untuk dijadikan sumber belajar oleh guru di sekolah bagi siswa-

    siswanya. Karena film dokumenter merupakan penuturan fakta-fakta yang

    sebenarnya sehingga tidak ada perekayasaan dalam produksinya. Film

    dokumenter yang dijadikan dalam proses pembelajaran adalah film-film

    yang mengangkat tema kebudayaan baik adat istiadat maupun kesenian-

    kesenian daerah dan juga tema yang berkaitan dengan keilmuan, apapun

    bidang keilmuannya seperti biologi, sejarah, fisika dan lainnya selagi

    19Gerzon R. Ayawaila, Dokumenter, Dari Ide Sampai Produksi, (Jakarta: FFTV-IKJ Press,

    2008), h.8.

  • 17

    pemaparan dalam film dokumenternya memberi pengetahuan yang positif

    kepada penontonnya.20

    Ada empat kriteria yang menerangkan bahwa dokumenter adalah film

    nonfiksi.21

    1. Setiap adegan dalam film dokumenter merupakan rekaman

    kejadian sebenarnya, tanpa interpretasi imajinatif seperti halnya

    dalam film fiksi. Pada dokumenter latarbelakang harus spontan

    otentik dengan situasi dan kondisi asli (apa adanya).

    2. Yang dituturkan dalam film dokumenter berdasarkan peristiwa

    nyata (realita), sedangkan pada film fiksi isi ceritanya berdasarkan

    karangan (imajinatif).

    3. Sebagai sebuah film nonfiksi, sutradara melakukan observasi pada

    suatu peristiwa nyata lalu melakukan perekaman gambar sesuai

    dengan apa adanya.

    4. Apabila struktur cerita pada film fiksi mengacu pada alur cerita

    atau plot, dalam dokumenter konsentrasinya lebih pada isi dan

    pemaparan.

    Ada banyak tipe, kategori, dan bentuk penuturan dalam dokumenter.

    Dalam beberapa hal terlihat adanya kemiripan; yang membedakan adalah

    spesifikasinya. Belakang hari banyak juga dokumenter yang menggabungkan

    20Riki Rikarno,Film Dokumenter Sebagai Sumber Belajar Siswa, Jurnal Ekspresi Seni, Vol

    17, No. 1, Juni 2015, h. 132. 21Gerzon R. Ayawaila, Dokumenter, Dari Ide Sampai Produksi, h.23-24.

  • 18

    gaya dan bentuk dari bermacam pendekatan seni audio-visual. Beberapa

    contoh yang berdasarkan gaya dan bentuk bertutur itu antara lain: 22

    1. Laporan perjalanan.

    Umumnya setiap perjalanan ekspedisi dibuat dokumentasinya,

    baik berupa film maupun foto. Sekarang ini, tipe laporan perjalanan

    memiliki variasi yang tidak selalu berupa rekaman perjalanan petualangan

    tetapi juga perjalanan seseorang ke berbagai negara yang dianggap

    memiliki panorama dan budaya unik. Bentuk dokumenter ini juga dikenal

    dengan nama travel film, travel documenterary, adventure film, dan road

    movies.

    2. Sejarah

    Umunya dokumenter sejarah berdurasi panjang. Dengan adanya

    siaran televisi, dokumenter sejarah dapat direpresentasikan secara utuh,

    mengingat lewat tayangan televisi dokumenter tersebut dapat ditayangkan

    secara terperinci tanpa terikat oleh waktu sebagaimana film.

    3. Potret/biografi

    Isi film jenis ini merupakan representasi kisah pengalaman hidup

    seorang tokoh terkenal ataupun anggota masyarakat biasanya yang riwayat

    hidupnya diangap hebat, menarik, unik, atau menyedihkan. Bentuk potret

    pada umunya berkaitan dengan aspek human interest, sementara isi tuturan

    bisa merupakan kritik, penghormatan, atau simpati.

    4. Perbandingan

    22Gerzon R. Ayawaila, Dokumenter, Dari Ide Sampai Produksi, hal.41-53.

  • 19

    Dokumenter ini dapat dikemas ke dalam bentuk dan tema yang

    bervariasi, selain dapat pula digabungkan dengan bentuk penuturan

    lainnya, untuk mengetengahkan sebuah perbandingan.

    5. Kontradiksi

    Dari sisi bentuk maupun isi, tipe kontradiksi memiliki kemiripan

    dengan tipe perbandingan. Hanya saja tipe kontradiksi cenderung lebih

    kritis dan radikal dalam mengupas permasalahan. Perbedaan jelas anatara

    perbandingan dan kontradiksi adalah: tipe perbandingan hanya

    memebrikan alternative saja, sedangkan tipe kontradiksi lebih

    menekankan pada visi dan solusi mengenai proses menuju suatu inovasi.

    6. Ilmu pengetahuan

    Dokumenter tipe ilmu pengetahuan terbagi dalam dua bentuk

    kemasan, dengan tujuan publik berbeda. Bila ditunjukan untuk publik

    khusus bisa disebut film edukasi, sedangkan jika ditunjukan untuk publik

    umum dan luas disebut film instruksional.

    7. Nostalgia

    Dokumenter nostalgia bisa mengenai seorang wartawan perang,

    yang setelah sekian tahun kemudian kembali ke lokasi tempat dia dulu

    pernah bertugas meliput berita peperangan atau revolusi. Bentuk nostalgia

    terkadang dikemas dengan menggunakan penuturan perbandingan, yang

    mengetengahkan perbandingan mengenai kondisi dan situasi masa lampau

    dan masa kini.

    8. Rekonstruksi

  • 20

    Pada umunya, dokumenter bentuk ini dapat ditemui pada

    dokumenter investigasi dan sejarah, termasuk pula pada film etnografi dan

    antropologi visual. Dalam tipe ini, pecahan-pecahan atau bagian–bagian

    peristiwa masa lampau maupun masa kini disusun atau direkontruksi

    berdasarkan fakta sejarah.

    9. Investigasi

    Dokumenter invetigasi mencoba mengungkap misteri sebuah

    peristiwa yang belum atau tidak pernah terungkap jelas. Yang dipilih

    biasanya berupa peristiwa besar yang pernah menjadi berita hangan dalam

    media massa. Tipe ini disebut pula investigative journalism, karena

    metode kerjanya dianggap berkaitan erat dengan jurnalistik, karena itu ada

    pula yang menyebutnya dokumenter jurnalistik.

    10. Association picture story

    Disebut juga sebagai film eksperimen atau film seni. Sejumlah

    pengamat film menganggap bentuk ini merupakan jenis film seni atau

    eksperimen. Di sini dapat dilihat dan dirasakan bahwa anasir musik

    memiliki peran penting, yakni memberi nuansa gerak kehidupan yang

    dapat membangkitkan emosi.

    11. Buku harian

    Dokumenter jenis ini disebut juga diary film. Dari namanya, buku

    harian jelas bahwa bentuk penuturannya sama seperti catatan pengalaman

    hidup sehari-hari dalam buku harian pribadi. Karena buku harian bersifat

    pribadi, tak mengherankan bila terlihat pula penuturan dokumenter sangat

  • 21

    subjektif, karena berkaitan dengan visi atau pandangan seseorang terhadap

    komunitas atau lingkungan tempat dia berada.

    12. Dokudrama

    Jenis dokumenter ini merupakan bentuk dan gaya bertutur yang

    memiliki motivasi komersial. Karena itu subjek yang berperan di sini

    adalah artis film. Cerita yang disampaikan merupakan rekonstruksi suatu

    peristiwa atau potret mengenai sosok sesorang, apakah seorang tokoh atau

    masyarakat awam.

    D. Analisis Naratif

    Analisis naratif ialah bagian dari kritik sastra yang melakukan

    pendekatan terhadap teks dengan menggunakan kategori-kategori struktur

    penyusun suatu kisah: plot, narator, tokoh, pembaca, sudut pandang,

    waktu, dan tempat. Analisis ini memusatkan perhatian kepada teks secara

    keseluruhan untuk menguak dunia kisah yang disajikan pengarang sebagai

    suatu makna permukaan (surface meaning).

  • 22

    E. Pengertian Naratif

    Teori naratif atau narasi adalah sebuah teori yang mencoba memahami

    perangkat dan konvensi yang mengatur tentang sebuah cerita. Cerita tersebut

    bisa cerita yang berbentuk fiksi atau fakta yang sudah disusun secara berurutan.

    Hal ini memungkinkan khalayak untuk ikut terlibat dan masuk ke dalam cerita

    tersebut.23

    Analisis narasi berfokus pada struktur formal, namun tetap dalam

    perspektif narasi. Dalam analisis narasi, teks dipandang sebagai sebuah jalinan

    kisah(stories). Pesan yang sudah digarap kemudian dihadirkan atau diedit dalam

    versisekuel suatu peristiwa, yang mana elemen-elemennya digambarkan dan

    diberi karakter menurut struktur yang dipakainya. Prosedur analisis ini

    memfokuskan pada rekonstruksi dan deskripsi dari struktur narasi yang menjadi

    dasar dari pelaku, pilihan, kesulitan dan peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam

    diri sang tokoh.24

    Secara umum, analisis narasi mengharuskan kita mengungkapkan

    struktur benda-benda kultural. Menaruh perhatian terhadap analisis narasi

    menandakan bahwa kita tidak “terseret” oleh sebuah kisah yang kita teliti, tapi

    tidak menolak untuk memercayai kisah tersebut. Kita mencoba menginterupsi

    sebuah kisah guna menganalisis dan menyelidiki kisah tersebut.25

    23 Gill Branston and Roy Stafford, The Media Student’s Book, 3rd ed (London:

    Routledge, 2003), Hal. 32.

    24 Barie Gunter, Media Research Method (London: Sage Publication, 2000), Hal. 90.

    25 Jane Stokes, How to Do Media and Cultural Studies: Panduan untuk

    MelaksanakanPenelitian dalam Kajian Media dan Budaya (Yogyakarta: Bentang, 2006),

    Hal.73.

  • 23

    Seperti kebanyakan pendekatan semiotik, analisis narasi mencoba untuk

    memisahkan teks dari konteksnya.26Pengertian yang menarik mengenai definisi

    narasi dikemukakan oleh Baringan, menurutnya ini merupakan cara mengelola

    data spasial dan temporal menjadi penyebab dan menimbulkan efek

    keterkaitannya sebuah peristiwa antara awal, tengah dan akhir cerita yang

    kemudian menimbulkan penilaian tentang sifat dari kejadian tersebut.27 Segala

    hal yang terjadi pasti disebabkan oleh sesuatu dan terikat satu sama lain oleh

    hukum sebab akibat. Dalam sebuah film cerita sebuah kejadian pasti disebabkan

    oleh kejadian sebelumnya.

    Misalnya, pada shot A tampak seorang bocah sedang menendang bola

    dan shot B memperlihatkan kaca jendela yang pecah. Shot B terjadi karena shot

    A. Penonton akan mudah memahaminya karena adanya hubungan sebab akibat.

    Penonton secara sadar juga mengetahui jika lokasi dua peristiwa tersebut

    berdekatan dan terjadi dalam waktu yang singkat. Namun jika urutannya dibalik

    menjadi shot B lalu shot A. Penonton akan sulit memahami karena tidak ada

    hubungan logika anatara kaca yang pecah dengan seorang bocah yang

    menendang bola.28

    F. Pola Struktur Naratif

    Pola struktur naratif dalam film secara umum dibagi menjadi tiga

    tahapan yakni, permulaan, pertengahan, serta penutupan. Tahap pembukaan

    26Gill Branston and Roy Stafford, The Media Student’s Book, Hal. 32. 27 Gill Branston and Roy Stafford, The Media Student’s Book, Hal. 33.

    28 Himawan Pratista, Memahami film,(Yogyakarta, Homerian Pustaka, 2008), h.33-34.

  • 24

    biasanya hanya memiliki panjang cerita seperempat durasi filmnya. Tahap

    pertengahan adalah yang paling lama dan biasanya panjangnya lebih dari

    separuh dari durasi film.29

    a. Tahap Permulaan

    Tahap permulaan atau pendahuluan adalah titik paling kritis

    dalam sebuah cerita film karena dari sinilah segalanya bermula.

    Pada titik inilah ditentukan aturan permainan cerita film. Pada tahap

    ini biasanya telah ditetapkan pelaku utama dan pendukung.

    Permulaan Pertengahan Penutupan

    Aspek ruang dan Konflik Konfrontasi Akhir

    Waktu para

    pelaku

    Konfrontasi Resolusi

    Masalah Pengembangan

    masalah

    Tujuan

    b. Tahap Pertengahan

    Tahap pertengahan sebagaian besar berisi usaha dari tokoh

    utama atau protagonis untuk menyelesaikan solusi dari masalah

    yang telah ditentukan pada tahap permulaan. Pada tahap inilah alur

    cerita mulai berubah arah dan biasanya disebabkan oleh aksi di luar

    29 Himawan Pratista, Memahami film, h. 45.

  • 25

    perkiraan yang dilakukan oleh karakter utama dan pendukung.

    Tindakan inilah yang nantinya memicu munculnya konflik. Konflik

    sering kali berisi konfrontasi (fisik) antara protagonis dengan

    antagonis. Pada tahap ini juga umumnya karakter utama tidak

    mampu begitu saja menyelesaikan masalahnya karena terdapat

    elemen-elemen kejutan yang membuat masalah menjadi lebih sulit

    atau kompleks dari sebelumnya. Pada tahap ini tempo cerita semakin

    meningkat hingga klimaks cerita.

    c. Tahap Penutupan

    Puncak dari konflik atau konfrontasi akhir, pada titik inilah

    cerita film mencapai pada titik ketegangan tertinggi. Setelah konflik

    berakhir maka tercapailah penyelesaian masalah, kesimpulan cerita,

    atau resolusi. Mulai titik inilah tempo cerita makin menurun hingga

    akhir cerita film berakhir. Ketiga tahapan tersebut tidak harus saling

    terikat aturan-aturan diatas, cerita dapat berkembang dan berubah

    sesuai dengan tuntutan naratif atau campur tangan sineas.30

    G. Urutan Waktu

    Urutan waktu menunjuk pada pola berjalannya waktu cerita sebuah

    film. Urutan waktu cerita secara umum dibagi menjadi dua macam pola

    yakni, linear dan nonlinear.

    a. Pola Linear

    30 Himawan Pratista, Memahami film,h. 45-46

  • 26

    Plot film sebagian besar dituturkan dengan pola linear dimana waktu

    berjalan sesuai urutan aksi peristiwa tanpa adanya interupsi waktu yang

    signifikan. Penuturan cerita secara linier memudahkan kita untuk

    melihat hubungan kasualitas jalinan satu peristiwa dengan peristiwa

    lainnya. Jika urutan waktu cerita dianggap sebagai A-B-C-D-E maka

    urutan waktu plotnya juga sama, yakni A-B-C-D-E. Jika misalnya cerita

    film berlangsung selama sehari, maka penuturan kisahnya disajikan

    secara urutan dari pagi, siang, sore hingga malam harinya.

    b. Pola Nonlinear

    Nonlinear adalah pola urutan waktu plot yang jarang digunakan dalam

    film cerita. Pola ini memanipulasi urutan waktu kejadian dengan

    mengubah urutan plotnya sehingga membuat hubungan kausalitas

    menjadi tidak jelas. Pola nonlinear cenderung menyulitkan penonton

    untuk bisa mengikuti alur cerita filmnya. Jika urutan waktu cerita

    dianggap A-B-C-D-E maka urutan waktu plotnya dapat C-D-E-A-B

    atau D-B-C-A-E atau lainnya. jika cerita film berlangsung selama

    sehari, maka penuturan kisahnya disajikan secara tidak urut, misalkan

    malam, pagi, sore dan siang. Tentu saja pola seperti ini akan

    menyulitkan penonton untuk memahami ceritanya.31

    Ada beberapa tokoh yang mengkaji mengenai ini seperti Vladimir

    Propp, Tzevan Todorov, Joseph Campbell, serta Levi-Strauss. Mereka

    menganalisis dengan berbagai objek seperti mitos, novel dan dongeng untuk

    31Himawan Pratista, Memahami film,h. 37

  • 27

    menjelaskan bagaimana narasi membentuk nilai-nilai budaya tertentu yang

    sesuai.

    a. Joseph Campbell

    Joseph Campbell adalah Seorang penulis Amerika, pemikirannya

    mengenai analisis narasi dipengaruhi oleh Carl G. Jung. Mengenai teori

    narasi Campbell berpendapat, bahwa mitos dan simbol-simbol tertentu

    merupakan 'pola dasar' yang telah menjadi pusat keberadaan manusia.32

    Joseph Campbell sebagaimana dikutip oleh Kevin O‟Donnell

    mengatakan bahwa ada empat manfaat mitos bagi manusia.

    “Pertama, mitos berfungsi untuk menghubungkan nurani kita yang

    sadar dengan keluasan dan misteri kosmos/alam semesta. Dengan mitos

    manusia mengekspresikan perasaan kagum yang tak tergambarkan.Kedua,

    mitos memiliki fungsi intepretatif (menafsirkan). Dengan mitos, manusia

    berusaha memahami, mengharmonisasikan, dan mensistematiskan alam dan

    gejalanya.Ketiga, mitos memiliki fungsi etis, yaitu mempertahankan

    peraturan sosial dan tempat seseorang dalam kelompok. Dan terakhir, mitos

    memiliki fungsi yang berkaitan dengan pertumbuhan pribadi dan

    individuasi, “Pemusatan dan pemekaran individu ke dalam kesatuan

    utuh/integritas,” sesuai dengan diri sendiri, komunitas, alam semesta, dan

    32Gill Branston and Roy Stafford, The Media Student’s Book, Hal. 33.

  • 28

    ilahi. Mitos berusaha menempatkan kita ke dalam alam semesta dan ke

    dalam diri kita sendiri.”33

    Oleh karenanya, analisis narasi yang digunakan oleh Campbell sangat

    memfokuskan pada simbol-simbol yang dimunculkan pada suatu kisah

    untuk mengetahui esensi tentang keberadaan tokoh dalam cerita tersebut.

    Biasanya teori Campbell lebih cocok digunakan untuk film horor atau

    misteri.

    b. Tzvetan Todorov

    Tzvetan Todorov menekankan analisisnya pada keseimbangan sebuah

    cerita. Menurutnya, dalam sebuah cerita akan ditemukan hal-hal yang

    berpotensi menimbulkan pertentangan dan mengganggu keseimbangan

    cerita. Namun, hal tersebut akan membawa kita kepada cerita selanjutnya

    dengan keseimbangan baru yang berbeda atau tetap dengan keseimbangan

    seperti sebelumnya.34

    Seperti dijelaskan, bahwa untuk mencapai ke cerita selanjutnya

    Todorov beranggapan ada sebuah konflik yang akan mengantarkan audiens

    untuk bisa menikmati alur dalam sebuah cerita. Dalam hal ini, cerita berarti

    sebuah bagian-bagian yang di dalamnya terdapat konflik yang cukup

    kompleks untuk dapat mengalir hingga akhir.35

    33Kevin O’Donnell, Sejarah Ide-Ide (Yogyakarta: Kanisius, 2009), Hal. 20-25.

    34Gill Branston and Roy Stafford, The Media Student’s Book, Hal. 36.

    35Gill Branston and Roy Stafford, The Media Student’s Book, Hal. 36.

  • 29

    c. Vladimir Propp

    Proop mendaraskan analisisnya pada fungsi pelaku. Ia menjelaskan

    bahwa suatu fungsi dipahami sebagai tindakan seorang tokoh yang dibatasi

    dari maknanya demi berlangsungnya suatu tindakan. Propp menyadari

    bahwa suatu cerita pada dasarnya memiliki konstruksi. Konstruksi itu terdiri

    atas motif-motif yang terbagi dalam tiga unsur, yaitu pelaku, perbuatan, dan

    penderita. Teori Propp diilhami oleh strukturalisme dalam ilmu bahasa

    (linguistik) sebagaimana dikembangkan oleh Saussure.36

    Propp membagi tokoh menjadi delapan, yaitu:

    The hero (tokoh pahlawan yang ditonjolkan untuk selalu benar).

    The villain (adalah musuh yang selalu bertikai dengan pahlawan).

    The donor (seorang yang memberikan senjata kepada pahlawan).

    The dispatcher (seseorang yang muncul untuk memberikan

    petunjukkepada pahlawan).

    The false hero (tokoh yang diawal diasumsikan menjadi

    seorangpahlawan).

    The helper (tokoh yang memberikan dukungan kepada pahlawan).

    The princess (tokoh yang biasanya yang dimunculkan untuk

    menjadipendamping pahlawan sebagai penghargaan dan biasanya

    seorang puteri membutuhkan pahlawan untuk menjaganya dari kejahatan

    musuh).

    36Gill Branston and Roy Stafford, The Media Student’s Book, Hal. 33.

  • 30

    Her father (seorang raja yang bisanya mempunyai anak seorang puteri).

  • 31

    BAB III

    GAMBARAN UMUM

    A. Profil Watchdoc

    Watchdoc adalah rumah produksi dokumenter audio visual yang didirikan

    oleh dua orang pegiat media, yaitu Andhy Panca Kurniawan dan Dandhy Dwi

    Laksono sejak tahun 2009.1

    Aandhy Panca Kurniawan adalah Pemimpin Redaksi Voice of Human

    Rights (VHR) News Centre –sebuah media alternatif yang bergerak dibidang

    sindikasi berita Hak Asasi Manusia (HAM) berupa Website, jaringan radio dan

    penerbitan buku. Selain itu, pada 2005 hingga 2007 Panca menjadi pemimpin

    redaksi Saluran Informasi Akar Rumput (SIAR) dan menjadi salah satu pendiri

    media perdamaian di Maluku, yang diberi nama Bakubae Media. Hingga kini Panca

    menjadi pelatih untuk isu-isu pembangunan media alternatif di Indonesia.

    Sementara itu, Dandhy Dwi Laksono merupakan seorang jurnalis yang pada

    2008 lalu mendapat sekaligus tiga penghargaan dari tiga karya yang berbeda saat

    memimpin tim redaksi di RCTI.

    Sebelumnya,Dandhy pernah juga menjadi pemimpin redaksi situs dan

    majalah Acehkita.com, produser di SCTV dan hingga kini menjadi pelatih

    jurnalistik audiovisual di berbagai tempat.

    Pada dasarnya, berdirinya Watchdoc sebagai rumah produksi dokumenter

    adalah sikap ketidakpuasan kedua pendiri Watchdoc atas kegiatan jurnalistik yang

    berkembang di Indonesia. Menurut Dandhy,2 media – khususnya di Indonesia –

    1 Data diambil dari media profile Watchdoc pada 2 September 2018 2Artikel, watchdoc mengimbangi hiburan dengan pengetahuan lewat dokumenter. 2014.

    poster.co.id

  • 32

    saat ini sudah dikuasai oleh kekuatan bisnis sehingga sulit bagi dirinya untuk

    menggantungkan harapan yang tinggi pada media massa di Indonesia untuk sebuah

    perubahan yang lebih baik.

    Karya-karya Watchdoc merupakan bentuk kritik Dandhy Dwi Laksono dan

    Andhy Panca Kurniawan terhadap “keberisikan” program-program stasiun TV

    Indonesia seperti reality show, sinetron, serta infotainmen yang membosankan,

    tidak bermutu, dan lebih banyak menyajikan konten negatif.

    Pada akhirnya, Dandhy menganggap jurnalisme yang ada saat ini

    merupakan jurnalisme infotaiment. Menurutnya, jurnalisme jenis ini tak hanya

    berlaku pada pemberitaan tentang selebritas melainkan sudah menjalar kepada

    setiap jenis pemberitaan seperti korupsi dan politik.

    Melalui tayangan yang menawarkan wawasan, pembelajaran, dan inspirasi,

    mereka tidak takut melawan kebudayaan para stasiun TV di Indonesia yang selalu

    mengejar rating dan share.

    “Saya dan Panca punya latar belakang yang agak berbeda,

    walaupun sama-sama berasal dari industri media. Panca dari media

    alternatif, sedangkan saya dari media industri. Kami punya keresahan yang

    sama bahwa tayangan televisi dari 11 stasiun televisi nasional di Indonesia

    relatif monoton. Isinya hanya sinetron, infotainmen, serta talkshow politik

    yang membosankan dan tidak mencerdaskan. Sedangkan, ada program

    berita informatif yang ditayangkan pada pukul dua dini hari—berarti di

    Jayapura jam 4 pagi. Bagaimana penonton Indonesia bisa mendapat

    informasi yang baik jika (tayangan tersebut) ditaruh saat jam orang orang

    tidur?”3

    3Artikel, watchdoc mengimbangi hiburan dengan pengetahuan lewat dokumenter. 2014.

    poster.co.id

  • 33

    Dandhy menjelaskan, atas dasar cover both sides wartawan selalu mencari

    narasumber sesuai kapasitasnya. Namun, pada dasarnya pertanyaan yang sudah di

    konstruksi oleh sang wartawan membuat berita akan mengarah kepada keinginan

    wartawan atau media sendiri. Kekhawatiran itulah yang kemudian membuat

    Watchdoc berdiri. Tanpa adanya intervensi dari pihak luar mereka bebas

    mendokumentasikan isu sosial, ekonomi hingga politik tanpa harus dibatasi waktu

    yang sedikit. Selain itu, subjektivitas dalam film dokumeter menurutnya tidak

    selalu mengkambing hitamkan kaidah jurnalistik.

    1. Nilai, Visi, dan Misi Watchdoc

    a. Nilai-Nilai Dasar Wathcdoc

    Watchdoc adalah rumah produksi audio visual yang

    mengedepankan kerja keras dan belajar terus menerus sebagai

    landasannya, agar dapat menghasilkan karya yang maksimal dan

    bermanfaat bagi banyak orang. Dalam melakukan kerja-kerjanya

    watchdoc tidak bekerja sama dengan kelompok anti demokrasi dan

    menjunjung tinggi prinsip-prinsip anti korupsi (amplop), anti

    kekerasan, menghargai perbedaan serta menerapkana firmatif action

    bagi perempuan dan kelompok minoritas.

    b. Visi

    Lahirnya industri kreatif yang mampu bersaing dalam

    meproduksi tayangan-tayangan audio visual yang cerdas, mendidik

    dan mengadvokasi kepentingan masyarakat indonesia pada

    khususnya dan internasional pada umumnya.

  • 34

    c. Misi

    Membangun redaksi yang kuat dan mampu menghasilkan produk-

    produk audio visual yang baik.

    Bekerja sama dengan sebanyak-banyaknya media massa baik di

    dalam negeri maupun internasional.

    Menjadi jembatan/sahabat bagi perusahaan, komunitas, organisasi

    dan entitas lainnya dalam mewujudkan misi mereka.

    Membangun perusahaan yang memiliki tanggung jawab sosial,

    ekonomi, budaya dan nilai-nilai kesejarahan.

    2. Karya-karya Wacthdoc

    Berikut ini merupakan karya-karya Watchdoc :

    a. Dokumenter Hak Asasi Manusia

    Biografi Munir – Kiri Hijau Kanan Merah.

    Dokumenter Kongres Pejuang HAM (Dian jadi Bara).

    Kontras –Kekerasan di Aceh

    b. Dokumenter Sosial

    Lini Massa – Gerakan Sosial Media di Indonesia.

    Lini Massa 2 – Gerakan Sosial Media di Indonesia.

    Lini Massa 3 – Gerakan Sosial Media di Indonesia

    Baret Coklat – Upaya Reformasi Satpol PP.

    c. Dokumenter Lingkungan

    Kaki Langit Ullu Massen – Konservasi ekosistem berbasis adat di

    Aceh.

  • 35

    Keurajeun Mukim – Menghidupkan kembali struktur adat mukim

    untuk kehidupan sosial dan lingkungan hidup.

    Zamrud Khatulistiwa – Cerita tentang perjalanan keliling

    Indonesia oleh 2 wartawan senior, Farid Gaban dan Akhmad

    Yunus.

    WWF – Ekspedisi Saireri KM Gurano Bintang.

    d. Dokumenter Sejarah

    “Mereka Kini” - 13 Episode, Cerita tentang profil pelaku sejarah

    dan apa kabar mereka hari ini – ditayangkan di Kompas TV (masih

    berlangsung – diputar ulang).

    “Bab Yang Hilang” – 13 Episode, Cerita tentang kasus-kasus yang

    sengaja ditutupi/bias pemahaman di masyarakat. – ditayangkan di

    Kompas TV (masih berlangsung – diputar ulang).

    “Bab Yang Hilang 2”-13 Episode, Sebuah program dokumenter

    yang mengangkat mengenai Sejarah Indonesia yang jarang

    dipublikasikan.

    “Memoar” – 13 episode, cerita tentang profil pelaku sejarah yang

    sudah meninggal dunia – ditayangkan di Kompas TV.

    “Jalan Pedang”– 11 episode, Sebuah program dokumenter sejarah

    yang mengangkat pemberontakan di Indonesia dari Aceh sampai

    Papua.

    “Cerita Indonesia”– 13 episode, Sebuah program yang membahas

    tentang perjalanan karir dari seorang seniman Indonesia.

  • 36

    “Jalan Soeharto” – 15 episode, Sebuah program dokumenter sejarah

    yang secara khusus membahas tentang perjalanan seorang presiden

    Soeharto yang selama 32 tahun menjabat sebagai pemimpin

    Indonesia.

    e. Dokumenter Jurnalistik

    Satu paket video dokumenter semi tutorial yang berisi 5 tema

    jurnalisme investigasi - kerjasama dengan LSPP.

    Sejarah Jurnalisme Investigasi di Indonesia.

    Profil Junalis Investigasi.

    Perencanaan Peliputan Investigasi.

    Metode Investigasi.

    Etika dan Hukum dalam Peliputan Investigasi.

    f. Dokumenter Bisnis

    “Market Story”–13 episode, sebuah program dokumenter yang

    memuat tentang potret pasar-pasar tradisional sebagai sebuah

    ekosistem ekonomi dipenjuru Nusantara.

    “Urban Business” – 13 episode, sebuah program dokumenter yang

    membahas tentang bisnis urban, wirausaha ,ekonomi kreatif di

    Jakarta dan sekitarnya.

    “Klasik” – 13 episode, sebuah program dokumenter yang khusus

    mengupas tentang barang atau jasa yang telah ada sejak puluhan

    tahun yang lalu, namun masih bertahan hingga saat ini.

    g. Company Profile

    Arsip Nasional Republik Indonesia.

  • 37

    Boehringer Ingelheim.

    Diorama Arsip Nasional.

    JAS – Japan Airline Service.

    PT. Kaltim Pasifik Amoniak.

    Mitrabara

    ICTWatch

    h. Iklan Layanan Masyarakat

    Iklan Layanan Masyarakat soal Peran Perempuan - Arsip Nasional

    Republik Indonesia (ANRI) memperingati “Hari Ibu.”

    Iklan Diorama Arsip Nasional – layanan baru di Gedung Arsip

    Nasional yang berupa replika sejarah perjalanan bangsa.

    i. 13 (tiga belas) Episode talkshow dengan variasi sisipan mini feature

    di Q TV dengan nama “Speak Out!.”

    Talkshow yang berjumlah 13 episode ini mengangkat tema-

    tema seputarHak Asasi Manusia (HAM) yang dekat dengan

    kehidupan masyarakat luas seperti, pendidikan, kesehatan,

    perumahan, dll. Talkshow dikemas dengan renyah dan hangat, dalam

    setiap episode disisipi paket mini feature berdurasi 2 menit sebanyak

    dua kali dan ditambah klip suara-suara masyarakat terkait harapan

    mereka. Talkshow dipandu oleh Direktur LBH Jakarta, Asfinawati.

    j. DPD RI

    Film Dokumenter tentang perbatasan di Indonesia yang

    berjudul “Dibatas Merah Putih” sebanyak 3 episode – Kalimantan

    Timur, Kalimantan Barat, Papua.

  • 38

    k. Dokumenter Jurnalistik

    Satu paket video dokumenter semi tutorial yang berisi 3 tema

    jurnalisme investigasi – kerjasama dengan LSPP.

    Pentingnya Anggaran Publik.

    Mekanisme dan Prosedur Penganggaran.

    Titik-Titik Rawan Korupsi Proses Penganggaran Dalam.

    l. World Bank

    Pembuatan Video Dokumenter PEACH.

    m. International Organization For Migration ( IOM)

    Pembuatan Film Dokumenter Kasus Human Trafficking.

    B. Sejarah Singkat PT. Freeport

    PT Freeport Indonesia adalah sebuah perusahaan afiliasi dari Freeport-

    McMoRan Copper & Gold Inc. PT Freeport Indonesia menambang, memproses dan

    melakukan eksplorasi terhadap bijih yang mengandung tembaga, emas, dan perak.

    Perusahaan ini beroperasi di daerah dataran tinggi Tembagapura, Kabupaten

    Mimika, Provinsi Papua, Indonesia. Freeport Indonesia memasarkan konsentrat

    yang mengandung tembaga, emas dan perak ke seluruh penjuru dunia.

    Freeport Indonesia telah melakukan eksplorasi di dua tempat di Papua,

    masing-masing tambang Erstberg (dari 1967) dan tambang Grasberg (sejak 1988),

    di kawasan Tembaga Pura, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua. Freeport

    berkembang menjadi perusahaan dengan penghasilan 2,3 miliar dolar AS. PT

    Freeport mengklaim telah menyumbang sebesar 33 miliar dolar dari tahun 1992–

    2004. Angka ini hampir sama dengan 2 persen PDB Indonesia. Dengan harga emas

  • 39

    mencapai nilai tertinggi dalam 25 tahun terakhir, yaitu 540 dolar per ons, Freeport

    diperkirakan akan mengisi kas pemerintah sebesar 1 miliar dolar.

    Pada tahun 2003 Freeport Indonesia mengaku bahwa mereka telah

    membayar TNI untuk mengusir para penduduk setempat dari wilayah mereka.

    Menurut laporan New York Times pada Desember 2005, jumlah yang telah

    dibayarkan antara tahun 1998 dan 2004 mencapai hampir 20 juta dolar AS. Freeport

    Indonesia sering dikabarkan telah melakukan penganiayaan terhadap para

    penduduk setempat. Pada Tahun 2011 seorang buruh bernama Petrus Ajam Seba

    seorang buruh di PT. Freeport terbunuh4.

    Banyak warga Papua yang melakukan aksi mogok kerja karena alasan

    mereka bayaran yang diperoleh tidak sesuai dengan keuntungan yang di dapatkan

    oleh PT. Freeport, sehingga mereka menuntut kenaikan upah kerja yang awalnya

    USD 3,5 /jam menjadi USD 7,5 /jam. Apalagi para pensiunan pekerja tambang

    emas tersebut tidak mendapatkan jaminan dihari tua melainkan hanya janji – janji

    palsu yang diberikan oleh PT. Freeport, akibatnya banyak pensiunan yang memilih

    menggadaikan rumahnya untuk membuka warung kecil sebagai penyambung

    hidup.

    4 Kronologis bentrok PT. Freeport,(

    https://www.tribunnews.com/regional/2011/10/11/kronologis-bentrok-pt-freeport,diakses 10 Juli

    2020, 12.45)

    https://www.tribunnews.com/regional/2011/10/11/kronologis-bentrok-pt-freeport

  • 40

    C. Sinopsis Film ALKINEMOKIYE

    Film dokumenter berjudul “ALKINEMOKIYE” bercerita tentang

    perjuangan buruh dan pensiunan PT Freeport Indonesia di Timika, Papua. Nama

    Alkinemokiye diadopsi dari bahasa asli suku Amungme yang berarti ‘usaha keras

    demi kehidupan yg lebih baik’ (From Struggle Dawns New Hope). Amungme

    merupakan suku terbesar di Timika, Papua.

    Dalam film ini, dikisahkan tentang sebuah tambang emas terbesar di dunia

    namun karyawannya sendiri tidak hidup sejahtera, mereka tinggal di rumah

    berdinding papan kayu dengan jendela tanpa kaca. Tidak heran jika warga di sekitar

    perusahaan tersebut masih ada yang kelaparan dan kesulitan BBM, bahkan

    pensiunan karyawannya hanya diberi janji-janji palsu. 15 tahun mereka melawan

    lewat pengadilan hanya untuk mendapatkan kenyataan bahwa surat pensiun mereka

    ternyata tidak bisa digunakan untuk mengklaim uang pensiun. Beberapa pensiunan

    lainnya ada yang pasrah dengan nasib mereka, sampai menggadaikan rumah untuk

    dijadikan modal usaha, misalnya warung kecil.

    Film “Alkinemokiye” banyak memuat informasi ‘panas’. Ditambah lagi

    dengan beberapa adegan kekerasan, seperti konflik bersenjata antara Polisi vs

    warga Papua, penembakan mobil-mobil sipil yang melintas, hingga acara deklarasi

    kemerdekaan rakyat Papua. Sehingga pihak Polda Ubud melarang penayangan film

    ini dalam acara “Screen Below The Wind Festival” di Ubud, Bali, pada 16

    November 2012 lalu. Dan itu belum ditambah kemungkinan adanya instruksi dari

    beberapa pihak yang merasa ‘gerah’ jika film ini sampai menyebar ke masyarakat

    luas.

    http://screenbelowthewindfest.net/

  • 41

    Beberapa bagian dalam Film Alkinemokiye juga diperkaya dengan

    sejumlah gambar dan footage-footage dari pekerja PT Freeport sendiri terkait teror

    dan kekerasan yang terjadi di Timika dan di Abepura, juga dalam Kongres Rakyat

    Papua III (Oktober 2011). Beberapa fakta yang menarik dalam film Alkinemokiye

    adalah sebagai berikut:

    Pada tanggal 15 September 2011, sejumlah 8.000 dari total 22.000

    pekerja Freeport Indonesia melakukan aksi mogok menuntut kenaikan

    upah dari US $3,5/jam sampai US $7,5/jam. Inilah pemogokan kerja

    terlama dan paling banyak melibatkan karyawan sejak Freeport mulai

    beroperasi di Indonesia pada tahun 1967.

    PT Freeport enggan mengabulkan tuntutan kenaikan upah tersebut,

    malah telah mengeluarkan dana sebesar Rp 711 milyar untuk “uang jasa

    keamanan” yang diberikan kepada para aparat pemerintah Republik

    Indonesia dalam 10 tahun terakhir.

    Dua tahun sekitar bulan Juli 2009 – November 2011, setidaknya 11

    karyawan Freeport dan sub-kontraktor ditembak mati secara misterius

    oleh para penembak gelap.

    D. Kebijakan Pemerintah Indonesia Terkait Pendapatan Negara

    Indonesia merupakan negara kepulauan yang telah berdaulat secara de facto

    dan de jure. Indonesia adalah bangsa yang kaya akan budaya, keanekaragaman, dan

    sumber daya alam. Kekayaan sumber daya bangsa maritim ini dapat dibuktikan

    dengan penjajahan berbagai negara lain terhadap bangsa ini selama ratusan tahun

    yang tergiur dengan potensi letak wilayah dan sumber daya alam yang dimiliki

  • 42

    Indonesia. Bangsa yang terjajah tersebut kini telah memperoleh kemerdekaannya

    hingga hampir tujuh puluh lima tahun. Tapi tak sedikit dari bangsa Indonesia yang

    belum tergolong sejahtera karena sikap Pemerintah yang belum sepenuhnya

    menyejahterakan rakyatnya.

    Negara-negara Barat mulai menjalin kerjasama yang erat dengan Indonesia

    ketika Indonesia sedang dilanda krisis hebat sehingga menerima kerjasama yang

    ditawarkan oleh Amerika. Kerja sama itu tertuang dalam beberapa kesepakatan,

    salah satunya adalah kontrak karya yang pertama dengan PTFI. Pemerintah

    menyetujui kontrak karya tersebut sehingga Freeport memperoleh izin dalam

    melakukan kegiatan penambangan di Irian Barat. Pada masa Orde Baru, kehidupan

    politik sangat represif. Banyak tekanan yang kuat dari pemerintah terhadap pihak

    oposisi atau orang-orang yang berpikir kritis. Krisis multidimensional yang terjadi

    mulai mempengaruhi pola pikir masyarakat. Kepercayaan kepada pemerintah pun

    mulai luntur. Pada tahun 1991, kontrak karya II PTFI lahir di tengah-tengah

    pemerintahan represif yang sedang terjadi5 . Sekali lagi , pemerintah menjalin kerja

    sama dengan pihak Amerika . Kerja sama itu juga turut serta mengembalikan

    kepercayaan rakyat Indonesia yang mulai pudar terhempas krisis yang terjadi .

    Butir-butir klausula mulai terbentuk pada Kontrak Karya II6 .

    Hampir lima puluh tahun berada di Indonesia, PTFI telah memberikan

    beberapa kontribusi kepada Indonesia. Dari segi ekonomi, PTFI telah berkontribusi

    langsung sebesar US$ 15,8 miliar dan US$ 29,5 miliar melalui keuntungan tidak

    5 Ibid 6 Mesti Sinaga, Jejak Panjang Freeport di Tanah Papua,(

    http://lipsus.kontan.co.id/v2/freeport/ tanggal 1 Juli 2020 pukul 21.12)

    http://lipsus.kontan.co.id/v2/freeport/

  • 43

    langsung. Freeport juga berperan dalam pembangunan Papua. Sebelum tahun 1967,

    daerah Timika hanya berupa hutan belantara. Pada tahun 1970, Freeport bersama-

    sama membangun rumah-rumah penduduk yang sekarang menjadi kota Timika. Di

    samping itu, PTFI juga membantu menyejahteraan warga lokal dengan memberi

    sekitar 30.000 warga lokal pekerjaan di PTFI4 . Baru-baru ini, dengan berpedoman

    pada UU no.24 2009 tentang Mineral dan Batu Bara, Menteri ESDM Ignasius Jonan

    menerbitkan Perpu No.1 tahun 20175 . Hal-hal berkenaan dengan jumlah divestasi,

    kewajiban pemegang kontrak karya, dan hak pemegang kontrak karya yang

    tertuang dalam Perpu ini menjawab renegosiasi yang sempat diadakan bersama

    PTFI pada 2014 silam6 . Pemerintah mewajibkan pihak pemegang kontrak karya

    untuk mengubah izinnya menjadi IUPK (Izin Usaha Pertambangan Khusus) jika

    masih ingin memeroleh izin ekspor. Dengan demikian, mau tidak mau pihak

    tersebut harus memenuhi kewajiban pemegang IUPK. Berikut poin penting yang

    ada dalam Perpu No.1 tahun 2017 :

    1. Perubahan ketentuan tentang divestasi saham sampai dengan 51%

    secara bertahap yakni, tahun keenam 20% (dua puluh persen), tahun

    ketujuh 30% (tiga puluh persen), tahun kedelapan 37% (tiga puluh

    tujuh persen), tahun kesembilan 44% (empat puluh empat persen)

    dan tahun kesepuluh 51% (lima puluh satu persen) dari jumlah

    seluruh saham.

    2. Perubahan jangka waktu permohonan perpanjangan untuk izin usah

    pertambangan (IUP) dan izin usaha pertambangan khusus (IUPK),

    paling cepat 5 tahun sebelum berakhirnya jangka waktu izin usaha.

  • 44

    3. Pemerintah mengatur tentang harga patokan penjualan mineral dan

    batubara.

    4. Pemerintah mewajibkan pemegang kontrak karya itu untuk merubah

    izinnya menjadi rezim perijinan pertambangan khusus operasi

    produksi.

    5. Penghapusan ketentuan bahwa pemegang KK yang telah melakukan

    pemurnian dapat melakukan penjualan hasil pengolahan dalam

    jumlah dan waktu tertentu.

    6. Pengaturan lebih lanjut terkait tatacara pelaksanaan peningkatan

    nilai tambah dan penjualan mineral logam akan diatur lebih lanjut

    dengan Peraturan Menteri.7

    7 Kementerian ESDM, Ini Enam Pokok Point Penting PP Nomor 1 Tahun 2017,

    (http://www.esdm.go.id/index.php/post/view/Ini-Enam-Pokok-Point-Penting-PP-Nomor-1-Tahun-

    2017/ diakses pada 1 Juli 2020 Pukul 23.11)

    file:///C:/Users/User/Downloads/(http:/www.esdm.go.id/index.php/post/view/Ini-Enam-Pokok-Point-Penting-PP-Nomor-1-Tahun-2017/file:///C:/Users/User/Downloads/(http:/www.esdm.go.id/index.php/post/view/Ini-Enam-Pokok-Point-Penting-PP-Nomor-1-Tahun-2017/file:///C:/Users/User/Downloads/(http:/www.esdm.go.id/index.php/post/view/Ini-Enam-Pokok-Point-Penting-PP-Nomor-1-Tahun-2017/

  • 45

    BAB IV

    ANALISIS DAN PEMBAHASAN

    A. Analisis

    Pada pembahasan ini penulis melakukan kajian dengan teknik analisis

    naratif milik Tzvetan Todorov dan Vladimir Propp yang terdiri dari analisis alur

    film dan analisis pelaku atau peran para aktor film. Pada alur film, penulis

    membaginya menjadi tiga bagian yaitu alur awal, alur tengah, dan alur akhir.

    Sementara pada pelaku atau peran para tokoh dalam film penulis membaginya

    menjadi delapan bagian yaitu the hero, the villain, the donor, the dispatcher, the

    false hero, the helper, the princes, dan the father.

    1. Alur Film

    Alur film atau bisa juga disebut plot film merupakan urutan peristiwa

    dalam sebuah film yang sambung menyambung dan saling melengkapi. Film

    ALKINEMOKIEY memiliki durasi kesulurahan selama 60 menit dan 0,9 detik.

    Sesuai penjelasan di atas, penulis membaginya kedalam tiga bagian yaitu alur

    awal pada menit 1:00 hingga menit ke 20:3, alur tengah pada menit 20:03 hingga

    menit ke 40:6 , dan alur akhir pada menit 40:06 sampai menit ke 60:09.

    Alur Awal

    Alur awal merupakan bagian dari sebuah cerita atau film yang

    mengantarkan penonton untuk mengikuti alur-alur berikutnya, atau bisa juga

    disebut bagian pendahuluan. Film ALIKINEMOKIYE memiliki adegan pada

    alur awal yang merupakan gambaran umum dari kesuluruhan film. Pada alur

  • 46

    awal ini, film ALIKNEMOKIYE menampilkan data dan fakta terkait

    permasalahan yang menjadi dasar dari film tersebut.

    1) Adegan Pertama (Pembukaan)

    Film ALKINEMOKIYE dimulai dengan sebuah kalimat yang juga

    merupakan tema besar yang diusung Watchdoc dalam membuat film-film

    dokumenter di daerah-daerah Indonesia.

    Gambar 1. Temuan fakta pekerja PT.Freeport Mogok Kerja (00:06)

    Setelah itu, film ini dibuka dengan temuan data bahwa pada 11

    September 2011, 8.000 dari 22.000 karyawan PT.Freeport Indonesia mogok

    kerja karena menuntut kenaikan upah dari $3,5 menjadi $7,5 Per jam.

    Tak hanya itu, pada prolog ini juga, film ALIKINEMOKIYE

    menunjukan data-data dan fakta menggunakan video teks bahwa pada Juli

    2009 – November 2011 sedikitnya ada 11 Karyawan Freeport dan Kontraktor

    yang tewas menjadi korban penembak gelap dan yang lebih menarik bahwa

    pada dalam 10 Tahun terakhir sampai dengan tahun 2012 PT.Freeport telah

    mengeluarkan Rp711 Milyar uang keamanan untuk Aparat RI.

  • 47

    Gambar 2. Tampak Tambang PT. Freeport di ketinggian 4.650 MDPL (01:08)

    Narasi pertama menyebutkan bahwa lokasi penambangan Emas dan

    Tembaga milik PT.Freeport berada di ketinggian 4.650 Meter Diatas

    Permukaan Laut (MDPL). Terlihat dalam video itu juga ada seorang yang

    mendokumentasikan dan menjelaskan kepada keluarganya bahwa itulah

    tempat mereka mencari nafkah .

    Gambar 3. Kenaikan harga emas sejak 2001 – 2011 (03:05)

    Pada narasi berikutnya dijelaskan bahwa naiknya harga emas dari tahun

    ketahun yang mengalami pelonjakan drastis terhitung mulai tahun 2001 harga

    emas $250 dan kemudian pada tahun 2011 harga emas mencapai $1,450. Pada

  • 48

    scene ini terlihat perbandingan antara emas ditiap tahunnya sehingga ini yang

    menjadi tolak ukur tuntutan kenaikan gaji karyawan PT.Freeport yang semula

    $3,5 menjadi $7,5 Per jamnya.

    Gambar 4. Salah satu karyawan PT.Freeport yang Mogok Kerja (04:56)

    Setelah itu, narasi menjelaskan bahwa Etinus Tabuni salah seorang

    karyawan yang berprofesi sebagai operator alat berat, Etinus memiliki gaji

    kotor sebesar Delapan Juta Rupiah yang dipotong cicilan kredit sebesar

    Empat Juta Rupiah perbulannya, bagi masyarakat Papua biaya segitu di

    yakini akan kurang karena biaya hidup yang cukup tinggi untuk ditandingi.

    Etinus dan 8.000 karyawan lainnya Mogok Kerja karena menuntut kenaikan

    gaji mereka.

    2) Adegan Kedua (Pembukaan)

    Adegan kedua dimulai dengan aktivitas warga di Perkampungan

    karyawan yang mana dinarasikan bahwa Tabuni tidak mogok kerja sendiri,

    lalu dilanjutkan dengan kegiatan wawancara oleh salah satu karyawan lainnya

    yaitu Nua Magay,

  • 49

    Gambar 5. Salah satu kendaraan karyawan PT.Freeport yang Mogok Kerja (05:38)

    yang merupakan pekerja di tambang Grasberg juga diam di rumah.

    Sudah sebelas tahun lamanya Nua Magay bekerja sebagai sopir truk jenis

    caterpillar haul truck dengan gaji pokok 3,4 juta rupiah perbulan.

    Gambar 6. Salah satu kendaraan karyawan PT.Freeport yang Mogok Kerja (06:05)

  • 50

    Lalu masuk scene yang memperlihatkan suasana pertamakali terjadi

    pemogokan yaitu pada tanggal 15 September 2011, didalam scene ini terlihat

    para pekerja yang terlibat aksi dalam pemogokan berjalan bersama tanpa ada

    sedikitpun sikap anarkisme yang dibuat oleh para karyawan.

    Gambar 7. Suasana hari terakhir para karyawan yang mogok kerja (08.05)

    Gambar 8. Potret terakhir alat – alat kerja yang ditinggalkan oleh para pekerja (09.01)

  • 51

    Dalam moment ini pula karyawan yang ikut aksi mogok mengabadikan

    momen berupa video amatir atau foto alat – alat berat yang terakhir mereka

    tinggalkan.

    Gambar 9. Penjelasan gaji karyawan berdasarkan jenjangnya (13.46)

    Didalam data yang tertulis 24 kategori ini hanya untuk karyawan dan

    belum termasuk manajemen, berbeda dengan kepangkatan di tentara yang

    memiliki 22 kategori mulai dari Prajurit hingga Jendral. Gaji terendah yang

    didapatkan oleh para pekerja PT. Freeport pada tahun 2010 adalah untuk

    golongan F1 yaitu 3,3 juta rupiah dan untuk golongan A5 yaitu 5,5 juta

    rupiah, dengan perbedaan gaji yang seperti ini perbedaan antar golongan tak

    lebih dari 200 ribu rupiah.

    Gambar 9. Sudiro, Ketua Serikat Pekerja Buruh PT.Freeport (15.06)

  • 52

    Sudiro adalah pekerja PT.Freeport yang sudah meniti karir 17 tahun dan

    mendapatkan gaji 5,5 juta rupiah perbulan disisi lain total pendapatan

    pimpinan Freeport di amerika James R. Moffett mencapai $36.000.000

    pertahun atau rata – rata 27 Miliar Rupiah perbulan.

    a. Alur Tengah

    Alur tengah merupakan inti dari sebuah film, alur tengah juga

    merupakan rangkaian dari tahapan-tahapan yang membentuk seluruh proses

    narasi. Pada bagian ini mulai muncul konflik, yang merupakan

    pengembangan dari situasi awal di bagian pendahuluan dan semua cerita

    biasanya terfokus pada bagian ini. Alur tengah pada film ini dibagi kedalam

    enam adegan, berikut penjelasannya.

    1) Adegan pertama

    Adegan pertama dari alur tengah ini dibuka dengan gambaran narasi

    dimana pada tahun 1973 proyek diresmikan Presiden Soeharto dan kegiatan

    eksploitasi tembaga dimulai.

    Gambar 10. Pada tahun 1973 Proyek diresmikan oleh presiden soeharto

  • 53

    Tepatnya pada tanggal 10 oktober 2011 di mile 26 atau yang biasa

    disebut terminal gorong – gorong Timika,kurang lebih 1000 karyawan yang

    berunjuk rasa dihadapi dengan senjata. Dalam video amatir itu terlihat aksi

    gencatan senjata yang dilakukan oleh pihak kepolisian terhadap para peserta

    unjuk rasa.

    Gambar 11. Unjuk rasa yang berujung gencatan senjata (22:52)

    Akibat insiden tersebut seorang kontraktor karyawan PT. Freeport

    Petrus Ayamiseba tewas tertembak peluru tajam dilokasi.

    Gambar 12. Salah satu peserta unjuk rasa yang tewas tertembak peluru tajam dilokasi

  • 54

    Dalam video dokumenter yang ditampilkan1 terlihat puluhan peluru

    yang dikumpulkan oleh para massa demonstran. “kami hanya menuntut

    keadilan dan kesejahteraan karyawan kami bukan penjahat kenapa kami

    ditembak,kenapa digunakan peluru seperti ini,kami tidak berbuat onar pak!.

    Kami sebagai warga negara Republik Indonesia kami hanya meminta

    kesejahteraan bagi warga negara Republik Indonesia. Dimanakah

    kesejahteraan itu ?kenapa kami ditembak?kami punya rekan – rekan sebagai

    pekerja kami memiliki kontribusi terhadap negara Republik

    Indonesia,kenapa kami ditembak bagaikan binatang?” .

    Didalam kasus PT.Freeport resiko mati tidak hanya untuk mereka

    yang mogok kerja namun mereka yang juga masih tetap bekerja ada yang

    menjadi korban penembak gelap.

    Gambar 13. Data korban penembak gelap di PT. Freeport.

    1 Scene Film Alkinemokiye menit 24:33

  • 55

    Gambar 14. Korban penembak gelap yang masih terjadi di Papua

    c. Alur Akhir

    Alur akhir merupakan bagian penutup, pada bagian ini konflik –

    konflik yang muncul pada alur tengah bagian perkembangan biasanya

    diselesaikan atau ditemukan benang merah masalahnya juga ditemukan jalan

    keluarnya, tetapi bisa juga diberikan tambahan adegan yang kemudian

    digantungkan untuk memulai adegan baru dalam sekuel film selanjutnya atau

    dibiarkan seperti itu agar para penonton yang menyimpulkan sendiri. Alur

    akhir pada film ini dibagi menjadi beberapa part, berikut penjelasannya.

    1) Adegan Pertama

    Adegan pertama pada alur akhir – akhir ini diawali dengan gambaran

    seorang pensiunan PT.Freeport yang tinggal dirumah papan. Ia mengalami

    hal senasib dengan para pensiunan yang lainnya yang hanya dijanjikan uang

    pensiunan, namun itu hanya angan – angan yang fana dan tidak pernah

    terwujud sampai sekarang. Diakhir masa kerja pria yang tinggal di rumah itu

    tidak mendapatkan haknya sebagai pensiunan hanya mendapatkan uang

  • 56

    pravatisasi saja, itulah yang membuat para pekerja PT. Freeport kecewa

    dengan kebijakan yang dilakukan oleh pihaknya.

    Gambar 15. Keadaan rumah pensi