perpustakaan kpk · karangan alanda kariza, seorang penulis sekaligus ... di antaranya new york,...

2
PERPUSTAKAAN KPK MENEMUKAN DAN MENGASAH DIRI DARI PERJALANAN A ge is just a number. Bisa jadi, kutipan itu berlaku dalam dunia traveling. Tidak ada perjalanan yang terlalu muda ataupun terlalu tua untuk dilalui. Traveling merupakan kegiatan yang bias dilakukan siapa saja, tanpa batasan usia. Maka jangan heran, kini makin banyak orang tua yang membawa anak-anak mereka untuk menjelajahi dunia. Tidak hanya sekadar mengunjungi tempat baru, unik untuk bersenang- senang dan berlibur. Di balik sebuah perjalanan, terselip pengalaman yang sangat berharga yang bisa menjadi pelajaran di masa depan. “Travel Young” merupakan buku nonfiksi kedua karangan Alanda Kariza, seorang penulis sekaligus aktivis kepemudaan. Buku ini berisi pengalaman perjalanan Alanda menjelajah beberapa kota di dunia, di antaranya New York, Vatikan, London, Doha, dan Pittsburgh. Pengalaman adalah guru terbaik dalam membentuk karakter diri, juga mengasah pribadinya menjadi lebih dewasa. Itulah yang ia rasakan dari satu perjalanan ke perjalanan lainnya. Seperti keluar dari zona nyaman, berani mengambil keputusan, mengasah kepercayaan diri, serta belajar untuk tidak mudah mengeluh ketika menghadapi masalah. Ia merasa, semakin jauh perjalanan, semakin banyak pula tantangan dan pelajaran hidup yang baru diperoleh. Bahkan, ia berhasil melawan rasa takut terbesar dalam dirinya, yaitu ketinggian (achrophobia). Tak hanya pengalaman, kita juga bisa mendapatkan aneka tips seputar traveling, mulai dari memilih dan menyiapkan akomodasi, hingga tips barang apa saja yang perlu dibawa selama melakukan perjalanan. Dengan bahasa yang ringan, buku ini tentu saja cocok dibaca semua kalangan. Utamanya generasi milenial yang gemar melakukan perjalanan, bahwa intisari tiap perjalanan sejatinya bukan hanya bersenang-senang belaka. Melainkan, memperoleh pengalaman yang jauh lebih berharga dari materi, yang akan membuat diri kita menjadi lebih baik, bahkan menemukan diri kita yang sebenarnya. Seperti yang dikatakan penulis, they say, traveling is about discovering yourself. In my case, it is also about discovering my flaws. BUKU PILIHAN ¢ Happy Lucky Traveler ¢ Jalan-jalan Lombok Enaknya Ke Mana? ¢ Jelajah Negeri Sendiri ¢ Kepulauan Nusantara ¢ Passport to Happiness ¢ Rantau 1 Muara ¢ Titik Nol “Once a year, go someplace you’ve never been before.” – Dalai Lama – E-NEWSLETTER EDISI 12 VOL.IV | DESEMBER 2018 Penulis Penerbit : Travel Young : Alanda Kariza

Upload: truongtuong

Post on 25-Aug-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERPUSTAKAAN KPK · karangan Alanda Kariza, seorang penulis sekaligus ... di antaranya New York, Vatikan, London, Doha, dan Pittsburgh. Pengalaman adalah guru terbaik dalam membentuk

PERPUSTAKAAN KPK

MENEMUKAN DAN MENGASAH DIRIDARI PERJALANAN

Age is just a number. Bisa jadi, kutipan itu

berlaku dalam dunia traveling. Tidak ada

perjalanan yang terlalu muda ataupun

terlalu tua untuk dilalui. Traveling merupakan

kegiatan yang bias dilakukan siapa saja, tanpa

batasan usia.

Maka jangan heran, kini makin banyak orang tua

yang membawa anak-anak mereka untuk

menje la jahi dunia . T idak hanya sekadar

mengunjungi tempat baru, unik untuk bersenang-

senang dan berlibur. Di balik sebuah perjalanan,

terselip pengalaman yang sangat berharga yang

bisa menjadi pelajaran di masa depan.

“Travel Young” merupakan buku nonfiksi kedua

karangan Alanda Kariza, seorang penulis sekaligus

aktivis kepemudaan. Buku ini berisi pengalaman

perjalanan Alanda menjelajah beberapa kota di

dunia, di antaranya New York, Vatikan, London,

Doha, dan Pittsburgh.

Pengalaman adalah guru terba ik da lam

membentuk karakter diri , juga mengasah

pribadinya menjadi lebih dewasa. Itulah yang ia

rasakan dari satu perjalanan ke perjalanan lainnya.

Seper t i keluar dar i zona nyaman, berani

mengambil keputusan, mengasah kepercayaan

diri, serta belajar untuk tidak mudah mengeluh

ketika menghadapi masalah. Ia merasa, semakin

jauh perjalanan, semakin banyak pula tantangan

dan pelajaran hidup yang baru diperoleh. Bahkan,

ia berhasil melawan rasa takut terbesar dalam

dirinya, yaitu ketinggian (achrophobia).

Ta k h a n y a p e n g a l a m a n , k i t a j u g a b i s a

mendapatkan aneka tips seputar traveling, mulai

dari memilih dan menyiapkan akomodasi, hingga

tips barang apa saja yang perlu dibawa selama

melakukan perjalanan.

Dengan bahasa yang ringan, buku ini tentu saja

cocok dibaca semua kalangan. Utamanya

generasi milenial yang gemar melakukan

perjalanan, bahwa intisari tiap perjalanan sejatinya

bukan hanya bersenang-senang be laka .

Melainkan, memperoleh pengalaman yang jauh

lebih berharga dari materi, yang akan membuat diri

kita menjadi lebih baik, bahkan menemukan diri

kita yang sebenarnya.

Seperti yang dikatakan penulis, they say, traveling is

about discovering yourself. In my case, it is also

about discovering my flaws.

BUKU PILIHAN

¢ Happy Lucky Traveler

¢ Jalan-jalan Lombok Enaknya Ke Mana?

¢ Jelajah Negeri Sendiri

¢ Kepulauan Nusantara

¢ Passport to Happiness

¢ Rantau 1 Muara

¢ Titik Nol

“Once a year, go someplace you’ve never been before.”

– Dalai Lama –

E-NEWSLETTER EDISI 12 VOL.IV | DESEMBER 2018

PenulisPenerbit

: Travel Young: Alanda Kariza

Page 2: PERPUSTAKAAN KPK · karangan Alanda Kariza, seorang penulis sekaligus ... di antaranya New York, Vatikan, London, Doha, dan Pittsburgh. Pengalaman adalah guru terbaik dalam membentuk

iapa bilang, perpustakaan bukan pilihan menarik Suntuk berlibur dan menghabiskan waktu berharga

bersama buah hati?

Suatu sudut di Ci landak, Jakar ta Selatan,

menyimpan satu tempat yang menyenangkan, juga

edukatif bagi keluarga. Rimba Baca, namanya. Sebuah

perpustakaan dengan lebih dari enam ribu koleksi buku

dan sejumlah kegiatan yang bermanfaat bagi buah hati.

Buku anak-anak dikelompokkan menjadi beberapa

kategori usia yakni usia 0-3 tahun, usia 4-8 tahun, dan

usia 9-12 tahun. Begitupun dengan orang tua, tidak

perlu khawatir bosan menunggui anak-anak yang

membaca dan bermain karena tersedia juga koleksi

buku bagi orang dewasa.

Rimba Baca yang didirikan sejak tahun 2011 ini,

merupakan jawaban atas kegelisahan terhadap

rendahnya minat baca masyarakat dan keprihatinan

atas kesan kakunya perpustakaan. Sebab, seperti yang

kita saksikan, perpustakaan yang ada kerap memberi

kesan kaku dan tak menyenangkan, apalagi bagi anak-

anak.

Rimba Baca terbuka untuk umum, setiap hari,

dengan waktu operasional Senin-Jumat pukul 10.00-

17.00 dan Sabtu-Minggu pukul 10.00-19.00. Kita bias

mendaftar sebagai anggota dengan membayar Rp 350

ribu/keluarga/tahun atau Rp 30 ribu per kunjungan.

Fasilitas yang diberikan, cukup nyaman. Mulai dari

komputer, wi-fi, area membaca, sudut snack, serta

berbagai macam permainan edukatif anak yang akan

membuat buah hati betah berlama-lama. Selain itu,

set iap Sabtu pukul 11.00 akan ada seorang

pendongeng yang siap membacakan buku-buku pilihan

dari koleksi Rimba Baca kepada mereka yang datang.

Terletak di dalam perumahan, membuat suasana

Rimba Baca lebih nyaman dan jauh dari bisingnya

kendaraan. Dengan desain dan corak yang terkesan

homey, perpustakaan ini akan memberi pengalaman

membaca dan bermain yang nyaman layaknya di

rumah sendiri.

Berbagai sumber

Inspirasi Literasi

Ü Menurut Thomas Gilovich, seorang Profesor Psikologi dari Cornell University Amerika Serikat, antara orang

yang memiliki hobi belanja barang-barang baru dan orang yang hobi travelling memiliki tingkat kebahagiaan

yang berbeda. Awalnya, tingkat kebahagiaan yang dirasakan adalah sama, namun seiring waktu, kepuasan

akan barang-barang yang dibeli menurun, sementara kepuasan pada pengalaman-pengalaman yang didapat

dari traveling tetap bertahan dan cenderung naik.

Ü Agoda dan YouGov melakukan survey bertajuk Solo Travel Trends 2018 untuk mengetahui penyuka solo

traveling secara global. Survei ini dilakukan dengan membagi dua tipe wisatawan yakni wisatawan Asia dan

wisatawan Barat. Bagi wisatawan Asia, solo traveling banyak dilakukan oleh generasi milenial sebanyak 41%

dan Gen-Z sebanyak 38%. Sementara pada wisatawan Barat, solo traveling banyak dilakukan oleh kelompok

Baby Boomers sebanyak 39% dan Gen-X 24%. Dalam menghabiskan waktu perjalanan, solo traveller dari Barat

banyak melakukan liburan pada rentang waktu 4-7 malam dibanding wisatawan Asia yang hanya

menghabiskan waktu 1-3 malam saja. Pun dalam penggunaan gawai ketika melakukan traveling, wisatawan

Asia lebih sering menghabiskan waktu di depan gadget mereka hingga 4 (empat) jam atau lebih. Perbedaan ini

menyebabkan wisatawan Barat menjadi pelopor dari solo traveling.

tahukah kamu?

Artikel Korupsi

Asset Recovery and Mutual Legal Assistance

Bribery

Fraud

Indeks

Persepsi

Korupsi

Pemberantasan

Korupsi

di Indonesia

Kasus Korupsi

Korupsi dan Agama

Korupsi

di Wilayah

Lain

Korupsi Khusus

Money Laundering

Novel

Korupsi Pendidikan Antikorupsi

Peradilan

Peraturan

Korupsi

Prosiding

Korupsi

Teori Korupsi

Whis

tleblo

win

g

Direktori Subjek Korupsi Perpustakaan KPK

Kunjungi dan manfaatkan koleksi Perpustakaan KPK untuk mencari referensi dan rekreasi!

perpustakaan.kpk.go.id

Bermain dan Membaca di Rimba Baca