sejarah organisasi lingkungan internasional
DESCRIPTION
Makalah dengan sekilas materi mengenai sejarah organisasi lingkungan internasionalTRANSCRIPT
Bab I
Historis Organisasi Lingkungan Internasional
1.1 International Union for Conservation of Nature
IUCN, International Union for Conservation of Nature, membantu dunia menemukan solusi yang pragmatis terhadap lingkungan kita yang paling mendesak dan tantangan pembangunan. Mendukung penelitian ilmiah, mengelola proyek lapangan di seluruh dunia dan membawa pemerintah, organisasi non-pemerintah, lembaga PBB, perusahaan dan masyarakat setempat untuk mengembangkan dan menerapkan kebijakan, hukum dan praktik terbaik.
IUCN adalah tertua dan terbesar jaringan lingkungan di dunia global - sebuah serikat keanggotaan demokratis dengan lebih dari 1.000 anggota pemerintah dan organisasi LSM, dan ilmuwan relawan hampir 11.000 di lebih dari 160 negara. Kinerja IUCN didukung oleh lebih dari 1.000 tenaga profesional di 60 kantor dan ratusan mitra di depan umum, LSM dan sektor swasta di seluruh dunia. Markas IUCN terletak di Gland, dekat Jenewa, Swiss.
Sekilas Mengenai IUCN
Didirikan pada tahun 1948 sebagai organisasi lingkungan yang pertama di dunia global Hari ini jaringan konservasi terbesar ocialional global Sebuah otoritas terkemuka di lingkungan dan pembangunan berkelanjutan Lebih dari 1.000 anggota organisasi di 140 negara termasuk 200 + 800 + pemerintah dan
organisasi non-pemerintah Hampir 11.000 sukarela ilmuwan dan pakar, yang dikelompokkan dalam enam Komisi Sebuah forum netral bagi pemerintah, LSM, ilmuwan, bisnis dan komunitas ocia untuk
mencari solusi yang pragmatis terhadap tantangan konservasi dan pembangunan Ribuan proyek lapangan dan kegiatan di seluruh dunia Pemerintahan oleh Dewan dipilih oleh organisasi anggota setiap empat tahun di Kongres
Konservasi Dunia IUCN Didanai oleh pemerintah, badan-badan bilateral dan multilateral, yayasan, organisasi anggota
dan perusahaan Pengamat resmi Status di Majelis Umum PBB
Mengapa dunia membutuhkan IUCN ?
Alam, langsung atau tidak langsung, menyediakan udara bersih kami, makanan, air, tempat berlindung, ocial,, tanah obat-obatan dan perlindungan dari bencana alam, serta rekreasi, inspirasi, keanekaragaman dan keindahan. Tapi untuk pembangunan ocial dan ekonomi, kita harus terus mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kehidupan masyarakat dan hal ini memiliki pengaruh besar pada alam. Selama 60 tahun, IUCN telah memimpin perkembangan ilmu pengetahuan konservasi dan pengetahuan, dan membawa bersama-sama pemerintah, LSM, ilmuwan, perusahaan dan organisasi masyarakat untuk membantu dunia membuat konservasi yang lebih baik dan keputusan pembangunan.
1.2 Worldwide Fund for Nature
WWF - The Conservation Organization (WWF - Organisasi Perlindungan) dulunya bernama World Wildlife Fund dan kini menjadiWorldwide Fund for Nature, didirikan pada 1 September 1961 oleh beberapa orang, di antaranya ahli biologi Sir Julian Huxley, Pangeran Bernhard dari Belanda,Max Nicholson dan naturalis dan pelukis Sir Peter Scott yang mendesain logopanda hitam-putihnya. WWF adalah salah satu organisasi lingkungan terbesar di dunia. Ia mempunyai 28 organisasi nasional dan kantor pusatnya berada di Gland,Swiss.
Dalam sejarahnya, beberapa penyumbang terbesarnya termasuk Chevron danExxon (masing-masing lebih dari US$50.000 pada 1988), Philip Morris, Mobil, dan Morgan Guaranty Trust. Tokoh WWF yang paling terkenal adalah YM Pangeran Philip. Philip adalah Presiden pertama WWF-Britania sejak pendiriannya pada tahun 1961 hingga 1982, Presiden Internasional WWF (1981-1996), dan kini President Emeritus. Mereka mendukung Protokol Kyoto dan tetap pada pendiriannya bahwa pihak-pihak pemerintah perlu memperkuat usahanya dalam melawan pemanasan global.
Mereka juga bertujuan:
melindungi keaneka ragaman genetis, spesies dan ekosistem menjaga bahwa penggunaan sumber daya alam dapat ditahan untuk jangka waktu yang lama
demi keuntungan semua kehidupan di Bumi mengurangi polusi dan konsumsi yang tidak berguna hingga sekecil-kecilnya.
Presiden WWF
1962-1976: YM Pangeran Bernhard dari Belanda 1976-1981: John H. Loudon 1981-1996: YM Pangeran Philip 1996-1999: Syed Babar Ali 2000-2000: Ruud Lubbers 2000-2001: Sara Morrison 2001-2009 Emeka Anyaoku 2009-sekarang Yolanda Kakabadse
Sejarah sebuah organisasi konservasi global lingkungan
Dalam hampir 5 dekade, WWF (sebelumnya dikenal sebagai World Wildlife Fund) telah menjadi salah satu organisasi terbesar dan paling dihormati di dunia konservasi independen.Ini memiliki lebih dari 5 juta pendukung di seluruh 5 benua, dan proyek aktif menjalankan di lebih dari 100 negara. Sejak tahun 1985, organisasi tersebut telah menginvestasikan lebih dari US $ 1 miliar di lebih dari 12.000 proyek. Semua proyek dan kegiatan yang berperan dalam kampanye untuk menghentikan degradasi lingkungan alam mempercepat bumi, dan untuk membantu penduduk manusia hidup dalam harmoni yang lebih besar dengan alam.
Bagian ini menjelaskan bagaimana organisasi yang tumbuh dari sekelompok kecil penggemar satwa liar yang dilakukan ke jaringan global, didukung oleh orang-orang dari semua lapisan masyarakat, yang, seperti WWF, peduli terhadap kesejahteraan dan masa depan planet kita satu-satunya.
Bab II
Undang-Undang Mengenai Lingkungan Hidup
Dari segi politik hukumnya, kebanyakan peraturan perundang-undangan dibidang LH lebih
berorientasi pada pencapaian pertumbuhan ekonomi (Economic growth depelovment) dan demi
peningkatan pendapatan serta devisa Negara, sehingga pemamfaatan sumber daya alam dilakukan
tanpa memperhatikan prinsip-prinsip keadilan, demokrasi, dan keberlanjutan fungsi sumber daya
alam. Akibat yang ditimbulkan dari praktik-praktik pemamfataan sumber daya alam yang berfokus
pada pencapaian pertumbuhan ekonomi semata, tanpa memperhatiakan keseimbangan ekologis serta
nilai-nilai sosial dan budaya masyrakat setempat, pasti menimbulkan kerusakan dan degradasi
kuantitas dan kualitas sumber daya alam serta juga dapat menimbulkan implikasi sosial dan budaya
yang cukup memprihatinkan. Seperti misal;
1.UU No. 5 tahun 1967 Tentang Hak Pengusahaan Hutan
UU No. 5 tahun 1967 mengenai Hak Pengusahaan Hutan ini mengabaikan hak komunal
masyarakat hukum adat. Didalam UU ini hak yang diatur adalah hak negara dan individu, sedangkan
hak komunal masyarakat adat selama ini belum diakui sebagai legal entity atau entitas hukum yang
setara dengan hak negara dan hak individu.
2.UU No. 27/2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
UU ini ditengarai berpotensi menghilangkan identitas masyarakat nelayan adat & tradisional.
Dalam UU ini terdapat berbagai permasalahan diantaranya; ranah yang masih belum jelas masuk
dalam pengaturan, apakah kelautan atau perikanan. Selain itu juga, dengan pemberlakuan UU ini,
apakah masyarakat adat diharuskan memiliki sertifikat HP3 sehingga bisa beroperasi. Selanjutnya,
objek dari HP3 itu sendiri dianggap masih belum jelas jika diterapkan di lapangan. Dan yang terakhir,
apakah masyarakat adat sebagai salah satu pihak yang terlibat turut diberikan hak afirmatif sehingga
dapat bekerja dalam ranah mereka secara maksimal.
3. UU No. 10/1997 Tentang Ketenaganukliran
Secara garis besar UU ini mengatur 6 hal pokok sebagai berikut:
Kelembagaan
Pemamfaatan tenaga nuklir
Pengawasan terhadap pemamfaatan tenaga nuklir
Pengelolaan limbah radio aktif
Pertanggungjawaban kerugian nuklir
Ancaman hukuman pidana
Mengenai ancaman hukum pidana , UU ini menempatkan 4 (empat) pasal pidana dimana
keseluruhannya merupakan ketentuan pidana yang berkaiatan dengan perizinan, sebagai berikut:
Melakukan pemamfaatan tenaga nuklir tanpa izin
Melakukan pemamfaatan tenaga nuklir tanpa izin kemudian menimbulkan kerugian nuklir
Mengoperasikan reactor nuklir tanapa izin
Tidak menjalankan kewajiban menyimpan limbah radioaktif bagi penghasil limbah radio aktif.
UU No.32/2009 tentang Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Dikarenakan sebagai penyempurna dan pelengkap, maka pasal-pasal dalam undang-undang
ini (selanjutnya disingkat dengan UU No.32/2009) terlihat semakin garang. Tercatat sebanyak tujuh
belas bab dan 127 pasal termuat/diatur didalamnya. Meskipun begitu, tidak berarti undang-undang ini
tidak punya kekurangan dan kelemahan.UU No.32/2009`juga bukanlah kitab suci yang tidak dapat
dikritis.Justru koreksi sangat diperlukan agar dalam aplikasi nantinya benar-benar memberi manfaat.
Salah satu pasal dari UU No.32/2009 yang perlu untuk dicermati dan kritis adalah pasal
66 .Selengkapnya pasal ini berbunyi:”Setiap orang yang memperjuangkan hak atas linkungan hidup
yang baik dan sehat tidak dapat dituntut secara pidana maupun digugat secara perdata”
Dalam UU No. 32/2009 tentang Perlindungan Dan Pengelolaan LH, penegakan hukum
dibidang LH dapat diklasifikasikan/dibedakan kedalam 3(tiga) kategori yaitu:
1. Penegakan hukum lingkungan dalam relevansinya dengan HAN
Peringatan
Audit LH
Paksaan pemerintah
Pencabutan izin
2. Penegakan hukum lingkungan dalam relevansinya dengan Hukum Perdata
Gugatan biasa
Class Actions
Hak gugat LSM
Hak gugat instansi
Pengelola LH
Strict liability
3.Penegakan hukum lingkungan dalam relevansinya dengan Hukum Pidana.
Tindak pidana biasa
Tindak pidana korporasi
Tindak pidana oleh pejabat yang berwenang
Bab III
Isu Lingkungan
1.1 Isu Lingkungan Nasional
Berikut adalah contoh, Penyebab dan Dampak Lingkungan Nasional :
Kebaran Hutan : Proses kebakaran hutan dapat terjadi dengan alami atau ulah manusia . kebakaran oleh manusia biasanya karena bermaksut pembukaan lahan untuk perkembunan. Dampaknya: memeberi kontribusi CO2 di udara, hilangnya keaneragaman hayati, asap yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan dan asapnya bisa berdampak kenegra lain. Tidak hanya pada local namun ke negra tetanggapun juga terkena.
Pencemaran minyak lepas pantai : hasil ekploitasi minyak bumi diangkut oleh kapal tanker ke tempat pengolahan minyak bumi. Pencemaran minyak lepas pantai diakibatkan oleh sistem penampungan yang bocor atau kapal tenggelam yang menyebankan lepasnya minyak ke perairan. Dampak : mengakibatkan limbah tersebut dapat tersebar tergantung gelombang air laut. Dapat berdampak kebeberapa negara, akibatnya tertutupnya lapisan permukaan laut yang menyebabkan penetrasi matahari berkurng menyebabkan fotosintesis terganggu, pengikatan oksigen, dan dapat menyebabkan kematian organisme laut.
1.2 Isu Lingkungan Regional (Nusa Tenggara Barat)
Kekeringan : kekeringan adalah kekurangan air yang terjadi akibat sumber air tidak dapat menyediakan kebutuhan air bagi manusia dan makhluk hidup yang lainnya. Dampak: menyebabkan ganggungan kesehatan, keterancaman pangan.
Erosi pantai : terkikisnya lahan daratan pantai akibat gelombang air laut. Dampak : menyebabkan kerusakan tempat tinggal dan hilangnya potensi ekonomi seperti kegiatan pariwisata.
Sampah : kesadaran penduduk terutama untuk di daerah pesisir pantai dan sungai dalam menjaga kebersihan lingkungan sangat kurang, ini terlihat dari sampah yang berserakan di pesisir pantai atau di sekitaran sungai, karena tidak ada tempat pembuangan sampah dan tidak mengetahui dampak dalam jangka panjangnya, mereka membuangnya secara langsung ke laut ataupun sungai, alhasil, sampah berserakan ataupun mencemari air disungai dan bahkan mengganggu saluran air, untuk biota pantai, tentu ini sangat berbahaya dan merugikan, karena disamping mencemari daerah pesisir, juga dapat membahayakan keberadaan mahluk laut, bisa jadi, sampah yang terbuang akan termakan atau mengganggu siklus hidup mahluk laut yang ada, dan dari segi ekonomi, ini juga akan mengurangi nilai estetika untuk pariwisata.
Daftar Pustaka
Anonim.2011.Tentang IUCN.Diakses dari http://sylvauntan.blogspot.com/2011/04/tentang-iucn.htmlpada tanggal 18 November 2014 pukul 00.24 WITA.
Anonim.2013.Sejarah organisasi WWF.Diakses dari http://rezzamuhammad.blogspot.com/2013/04/18-sejarah-organisasi-wwf.html pada tanggal 18 November 2014 pukul 00.38 WITA.
Anonim.2012.Aturan Hukum Dibidang Lingkungan.Diakses dari http://masrudim.blogspot.com/2012/07/aturan-hukum-dibidang-lingkungan.html pada tanggal 18 November 2014 pukul 00.49 WITA.
Anonim.2014.Isu Lingkungan.Diakses dari http://www.hpli.org/isu.php pada tanggal 18 November 2014 pukul 00.56 WITA.