hubungan internasional dan organisasi internasional

102

Click here to load reader

Upload: albina

Post on 06-Jan-2016

977 views

Category:

Documents


28 download

DESCRIPTION

KTSP. HUBUNGAN INTERNASIONAL DAN ORGANISASI INTERNASIONAL. YUYUN YULINA PUTRI A220110124 6E 2013. Untuk Kelas XI Semester 2. Kompetensi Dasar : 4.1. Mendeskripsikan pengertian , penting-nya , dan sarana-sarana hubungan internasional bagi suatu negara . - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

Untuk Kelas XISemeste

r 2

Untuk Kelas XISemeste

r 2

KTSPKTSP

20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 1

Page 2: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

Standar Kompetensi :4.

Menganalisis hubungan Internasional dan Organisasi Internasional

Waktu : 8 x 45 MenitWaktu : 8 x 45 Menit(Keseluruhan KD)(Keseluruhan KD)

Kompetensi Dasar :Kompetensi Dasar :4.1. 4.1. Mendeskripsikan Mendeskripsikan pengertian, pengertian,

penting-nya, dan sarana-sarana penting-nya, dan sarana-sarana hubungan internasional bagi hubungan internasional bagi suatu negara.suatu negara.

4.2. 4.2. Menjelaskan tahap-tahap Menjelaskan tahap-tahap perjanjian internasionalperjanjian internasional. .

4.3. Menganalisis fungsi Perwakilan 4.3. Menganalisis fungsi Perwakilan Diplomatik.Diplomatik.

4.4. Mengkaji peranan organisasi 4.4. Mengkaji peranan organisasi interna-sional (ASEAN, AA, PBB) interna-sional (ASEAN, AA, PBB) dalam me-ningkatkan hubungan dalam me-ningkatkan hubungan internasional.internasional.

4.5. Menghargai kerja sama dan 4.5. Menghargai kerja sama dan perjanjian internasional yang perjanjian internasional yang bermanfaat bagi Indonesia.bermanfaat bagi Indonesia.

20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 2

Page 3: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

Mampu menguraikan pengertian hubungan internasional.

Mendeskripsikan pentingnya dan sarana-sarana hubungan internasional bagi suatu negara.

Menguraikan pengertian perjanjian internasional.

Mengklasifikasikan macam-macam istilah, tahap-tahap dan hal-hal penting dalam pembuatan perjanjian internasional.

Menjelaskan berlaku dan berakhirnya perjanjian internasional serta jenis-jenis perjanjian internasional.

20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 3

Page 4: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

Pengertian Hub. Pengertian Hub. InternasionalInternasional

Perjanjian Internasional (Perjanjian Internasional (Makna, Makna, PPengertian, engertian, kedudukankedudukan, , macam-macam macam-macam Istilah, Tahap-Istilah, Tahap-

tahap, Hal-hal penting, Berlaku dan berakhirnya, tahap, Hal-hal penting, Berlaku dan berakhirnya, serta Jenis-jenisnya).serta Jenis-jenisnya).

HUBUNGAN DAN HUBUNGAN DAN PERJANJIAN PERJANJIAN

INTERNASIONALINTERNASIONAL

Pendapat Pendapat Para AhliPara Ahli

Hubungan Hubungan InternasionalInternasional

PentingPentingnyanya

BentukBentuk

20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 4

Renstra RIRenstra RI

Sarana-Sarana-saranasaranaDampak Dampak MengucilkaMengucilkan Dirin Diri

Page 5: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 5

1.1. Hubungan InternasionalHubungan Internasional

a.a.PengertianPengertian RenstraRenstra

Komponen-komponen yang harus ada dalam Komponen-komponen yang harus ada dalam hubungan hubungan

internasional, antara lain : internasional, antara lain : • Politik internasional (Politik internasional (International PoliticsInternational Politics).).• Studi tentang peristiwa internasional (Studi tentang peristiwa internasional (The The

Studi of Forcight AffairStudi of Forcight Affair).).• Hukum Internasional (Hukum Internasional (International LawInternational Law).).• Organisasi Administrasi Internasional Organisasi Administrasi Internasional

((International Organitation of International Organitation of AdministrationAdministration). ).

Page 6: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

1.1. Hugo de GrootHugo de Groot, hubungan internasional , hubungan internasional didasarkan pada kemauan bebas dan didasarkan pada kemauan bebas dan persetujuan dari beberapa atau semua negara.persetujuan dari beberapa atau semua negara.

2.2. Warsito SunaryoWarsito Sunaryo, hubungan internasional, , hubungan internasional, merupakan studi tentang interaksi antara jenis merupakan studi tentang interaksi antara jenis kesatuan-kesatuan sosial tertentu (kesatuan-kesatuan sosial tertentu (negara, negara, bangsa maupun organisasi negara sepanjang bangsa maupun organisasi negara sepanjang hubungan bersifat internasional)hubungan bersifat internasional), termasuk , termasuk studi tentang keadaan relevan yang studi tentang keadaan relevan yang mengelilingi interaksi. mengelilingi interaksi.

3.3. Tygve NathiessenTygve Nathiessen, hubungan internasional mrp , hubungan internasional mrp bagian dari ilmu politik dan karena itu bagian dari ilmu politik dan karena itu komponen-komponen hubungan internasional komponen-komponen hubungan internasional meliputi politik internasional, organisasi dan meliputi politik internasional, organisasi dan administrsi internasional dan hukum administrsi internasional dan hukum internasional.internasional.

4.4. Charles A. MC. ClellandCharles A. MC. Clelland, hubungan internasional , hubungan internasional adalah studi tentang keadaan-keadaan relevan adalah studi tentang keadaan-keadaan relevan yang mengelilingi interaksi.yang mengelilingi interaksi.

20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 6

PengertianPengertian Menurut Para Menurut Para Ahli Ahli PengertianPengertian Menurut Para Menurut Para Ahli Ahli

Page 7: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 7

Dapat disimpulkan bahwa Hubungan internasional atau hubungan antarbangsa merupakan interaksi manusia antarbangsa baik secara individu maupun kelompok, dilakukan baik secara langsung maupun secara tidak langsung dan dapat berupa persahabatan, persengketaan, permusuhan ataupun peperangan.

Page 8: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

b. b. PentingPentingnya nya Hubungan Hubungan InternasionalInternasional Bagi Suatu Bangsa Bagi Suatu Bangsa

Hubungan internasional sangatlah penting bagi suatu Negara, dalam era globalisasi yang sangat kompleks ini tidak ada suatu Negara yang dapat berdiri sendiri. Dengan adanya hubungan internasional, pencapaian tujuan Negara akan lebih mudah dilakukan dan perdamaian dunia akan mudah diciptakan. Realitas menunjukkan bahwa setiap bangsa memiliki kebutuhan mempertahankan kelangsungan hidupnya dan tidak selalu dapat dipenuhi oleh potensi setiap bangsa. Mengenai pentingnya hubungan internasional bahwa setiap negara memiliki sumber kekuatan yang berbeda-beda. Ada negara yang kuat akan sumber daya alam, ada juga yang banyak jumlah penduduknya, sementara ada negara lain yang mengandalkan berlimpahnyajumlah ilmuwan. Kekurangan yang ada dapat diatasi dengan saling berhubungan dengan yang lain. Hal inilah yang melahirkan hubungan internasional antar bangsa antar negara.

20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 8

Page 9: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 9

a. Memelihara dan menciptakan hidup berdampingan secara damai dan adil dengan bangsa lain.

b. Mencegah & menyelesaikan konflik / persengketaan yang mengancam perdamaian dunia.

c. Mengembangkan cara penyelesaian masalah secara damai melalui perundingan dan diplomasi.

d. Membangun solidaritas dan sikap menghormati antar bangsa.e. Membantu bangsa lain yang terancam kemerdekaannya.f. Berpartisipasi dalam rangka ikut melaksanakan ketertiban

dunia,berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi & keadilan sosial.

g. Menjamin kelangsungan hidup bangsa & negara, kelangsungan dan keberadaannya di tengah-tengah bangsa lain.

Pentingnya hubungan internasional bagi suatu negara adalah sebagai berikut.

Page 10: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 10

BentukBentuk Hubungan Internasional Hubungan Internasional

Bentuk dari hubungan internasional dapat berupa Bentuk dari hubungan internasional dapat berupa hubungan-hubungan sebagai berikut:hubungan-hubungan sebagai berikut:

a.a.Hubungan individual, berbentuk kontak-kontak Hubungan individual, berbentuk kontak-kontak pribadi yang disadari oleh kepentingan individual. pribadi yang disadari oleh kepentingan individual. Misalnya, hubungan pedagang antar negara yang Misalnya, hubungan pedagang antar negara yang mengadakan transaksi jual beli, mahasiswa yang mengadakan transaksi jual beli, mahasiswa yang sedang belajar di negara lain, kunjungan wisatawan sedang belajar di negara lain, kunjungan wisatawan dan sebagainya.dan sebagainya.

b.b.Hubungan antar kelompok, dapat berbentuk Hubungan antar kelompok, dapat berbentuk hubungan antara lembaga-lembaga keagamaan, hubungan antara lembaga-lembaga keagamaan, sosial, lembaga-lembaga ekonomi dan perdaganagn sosial, lembaga-lembaga ekonomi dan perdaganagn antar negara.antar negara.

c.c.Hubungan antar negara, biasanya melibatkan Hubungan antar negara, biasanya melibatkan kepentingan nasional atau kepentingan yang sifatnya kepentingan nasional atau kepentingan yang sifatnya lebih luas. Misalnya, kerja sama ekonomi antar lebih luas. Misalnya, kerja sama ekonomi antar negara, hal-hal yang menyangkut masalah hukum, negara, hal-hal yang menyangkut masalah hukum, dan sebagainya.dan sebagainya.

20/04/23

Page 11: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

Sarana atau media dalam pelaksanaan

hubungan/ kerja sama internasional disebut agen transaksi internasional. Pada umumnya, kepala negara dan menteri luar negerilah yang mempunyai kewenngan bertindak atas nama negara atau menteri luar negeri. Oleh karena itu, perlu dibentuk badan-badan perwakilan luar negeri, yaitu sebagai berikut:

a.Departemen Luar negeri

b.Perwakilan Diplomatik Permanen

c.Perwakilan Konsuler

d.Misi Khusus

e.Perwakilan pada organisasi internasional

f.Perwakilan nondiplomatikYUYUN YULINA PUTRI 11 20/04/23

Sarana-sarana hubungan InternasionalSarana-sarana hubungan Internasional

Page 12: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 12

Jadi kesimpulannya adalah Dampak bagi Negara yang mengucilkan diri dari hubungan internasional lebih cenderung

ke dampak negatifnya bila di bandingkan dengan dampak positifnya.

Jadi kesimpulannya adalah Dampak bagi Negara yang mengucilkan diri dari hubungan internasional lebih cenderung

ke dampak negatifnya bila di bandingkan dengan dampak positifnya.

Dampak positif Bisa menumbuhkan

rasa kemandirian bagi warga Negara tersebut

Tidak akan menimbulkan rasa ketergantungan

Dampak Negatif Tidak akan mendapatkan barang atau jasa yang dibutuhkan di Negara itu sendiriTidak akan tahu informasi di dunia yang sedang hangat dierbincangkan

DAMPAK SUATU NEGARA YANG MENGUCILKAN DIRI DARI HUBUNGAN INTERNASIONAL

DAMPAK SUATU NEGARA YANG MENGUCILKAN DIRI DARI HUBUNGAN INTERNASIONAL

Page 13: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

Perjanjian internasional tersusun dari dua kata, yaitu Perjanjian internasional tersusun dari dua kata, yaitu perjanjian dan internasional. Perjanjian adalah perjanjian dan internasional. Perjanjian adalah persetujuan dari beberapa pihak untuk melakukan persetujuan dari beberapa pihak untuk melakukan suatu tindakan atau perbuatan hukum. Dalam suatu tindakan atau perbuatan hukum. Dalam hubungan antar bangsa, perjanjian internasional hubungan antar bangsa, perjanjian internasional mempunyai kedudukan sangat penting, karena mempunyai kedudukan sangat penting, karena merupakan salah satu sumber hukum internasional. merupakan salah satu sumber hukum internasional.

a.a.Makna Perjanjian Makna Perjanjian InternasionalInternasional

20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 13

Page 14: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

Lanjutan ………….

Beberapa pengertian yanBeberapa pengertian yangg dikemukakan oleh para ahli : dikemukakan oleh para ahli :

Prof Dr. Mochtar Kusumaatmadja, SH. LL.MProf Dr. Mochtar Kusumaatmadja, SH. LL.M., perjanjian ., perjanjian internasional adalah perjanjian yang diadakan antar bangsa internasional adalah perjanjian yang diadakan antar bangsa yang bertujuan untuk menciptakan akibat-akibat hukum tertentu.yang bertujuan untuk menciptakan akibat-akibat hukum tertentu.

Oppenheimer-LauterpachtOppenheimer-Lauterpacht, perjanjian internasional adalah suatu , perjanjian internasional adalah suatu persetujuan antar negara yang menimbulkan hak dan kewajiban persetujuan antar negara yang menimbulkan hak dan kewajiban di antara pihak-pihak yang mengadakannya.di antara pihak-pihak yang mengadakannya.

G. SchwarzenbergerG. Schwarzenberger, perjanjian internasional adalah suatu , perjanjian internasional adalah suatu persetujuan antara subjek-subjek hukum internasional yang persetujuan antara subjek-subjek hukum internasional yang menimbulkan kewajiban-kewajiban yang mengikat dalam hukum menimbulkan kewajiban-kewajiban yang mengikat dalam hukum internasional. Perjanjian internasional dapat berbentuk bilateral internasional. Perjanjian internasional dapat berbentuk bilateral maupun multirateral. Subjek-subjek hukum dalam hal ini selain maupun multirateral. Subjek-subjek hukum dalam hal ini selain lembaga-lembaga internasional, juga negara-negara.lembaga-lembaga internasional, juga negara-negara.

20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 14

Page 15: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

Lanjutan ………….

Konferensi Wina tahun 1969Konferensi Wina tahun 1969, perjanjian internasional , perjanjian internasional adalah perjanjian yang diadakan oleh dua negara atau adalah perjanjian yang diadakan oleh dua negara atau lebih, yang bertujuan untuk mengadakan akibat-akibat lebih, yang bertujuan untuk mengadakan akibat-akibat hukum tertentu. hukum tertentu.

Dalam arti etis normatif, setiap subjek pembuat Dalam arti etis normatif, setiap subjek pembuat perjanjian hendaknya secara moral dan hukum benar-perjanjian hendaknya secara moral dan hukum benar-benar bertanggungjawab terhadap apa yang telah benar bertanggungjawab terhadap apa yang telah dilakukannya.dilakukannya.

Pendapat Accademy of Sciences of USSRPendapat Accademy of Sciences of USSR, suatu per-, suatu per-janjian Internasional adalah suatu persetujuan yang janjian Internasional adalah suatu persetujuan yang dinyatakan secara formal antara dua atau lebih dinyatakan secara formal antara dua atau lebih negara-negara mengenai pemantapan, perubahan negara-negara mengenai pemantapan, perubahan atau pembatasan dari pada hak-hak dan kewajiban atau pembatasan dari pada hak-hak dan kewajiban mereka secara timbal balik.mereka secara timbal balik.

20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 15

Page 16: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 16

Kedudukan perjanjiana internasional dianggap sangat penting Kedudukan perjanjiana internasional dianggap sangat penting karena ada beberapa alasa yang perlu kita pahami, yaitu karena ada beberapa alasa yang perlu kita pahami, yaitu sebagai berikut:sebagai berikut:

Kedudukan perjanjiana internasional dianggap sangat penting Kedudukan perjanjiana internasional dianggap sangat penting karena ada beberapa alasa yang perlu kita pahami, yaitu karena ada beberapa alasa yang perlu kita pahami, yaitu sebagai berikut:sebagai berikut:

a.a. Perjanjian internasional lebih menjamin Perjanjian internasional lebih menjamin kepastian hukum sebab perjanjian kepastian hukum sebab perjanjian internasional diadakan secara tertulis,internasional diadakan secara tertulis,

b.b. Perjanjian internasional mengatur masalah-Perjanjian internasional mengatur masalah-masalah kepentingan bersama diantara para masalah kepentingan bersama diantara para subyek hukum internasional.subyek hukum internasional.

Dari dua alasan tersebut, suatu perjanjian internasional yang dibuat secara sepihak atau karena ada unsur paksaan dianggap tidak sah (batal demi hukum).

Dari dua alasan tersebut, suatu perjanjian internasional yang dibuat secara sepihak atau karena ada unsur paksaan dianggap tidak sah (batal demi hukum).

Page 17: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

b. Macam-macam b. Macam-macam IstilahIstilah Perjanjian Perjanjian InternasionalInternasionalNN

ooNama Nama Uraian Uraian KeteranganKeterangan

1. Traktat (Treaty)

Yaitu, perjanjian paling formal yang merupakan persetujuan dari dua negara atau lebih.

Perjanjian ini khusus mencakup bidang poli-tik & bidang ekonomi.

2. Konvensi (Conven-tion)

Yaitu persetujuan formal yang bersifat multilateral, dan tidak berurusan dengan kebijaksanaan tingkat tinggi (high policy).

Persetujuan ini harus dilegalisasi oleh wakil-wakil berkuasa penuh (plaenipotentiones).

3. Protokol (Protocol)

Yaitu persetujuan yang tidak resmi dan pada umumnya tidak dibuat oleh kepala negara.

Mengatur masalah tam-bahan penafsiran klausal-klausal ttn.

4. Persetujuan (Agree-ment)

Yaitu prjanjian yang berifat teknis atau admistratif

Agrement tidak dirati-fikasi karena sifatnya tidak seresmi traktat atau konvensi.

20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 17

Page 18: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

5. Perikatan (Arrange-ment)

Yaitu istilah yg digunakan untuk transaksi-transaksi yang bersifat sementara.

Perikatan tidak seresmi traktat dan konvensi.

6. Proses Verbal

Yaitu catatan-catatan atau ke-simpulan konferensi diplomatik, atau suatu permufakatan.

Proses verbal tidak diratifikasi.

7. Piagam (Statute)

Yaitu himpunan peraturan yang ditetapkan oleh persetujuan internasional baik mengenai pekerjaan maupun kesatuan-kesatuan tertentu seperti pengawasan internasional yang mencakup tentang minyak atau mengenai lapangan kerja lembaga-lembaga internaional.

Piagam itu dapat digu-nakan sebagai alat tambahan untuk pelaksanaan suatu konvensi (seperti piagam kebebasan transit).

Lanjutan ………….

20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 18

Page 19: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

8. Deklarasi (Declara-tion)

Yaitu perjanjian internasional yg berbentuk traktat, dan dokumen tidak resmi. Deklarasi sebagai traktat bila menerang-kan suatu judul dr batang tubuh ketentuan traktat, dan sebagai dokumen tidak resmi apabila merupakan lampiran pd traktat /konvensi.

Deklarasi sebagai per-setujuan tidak resmi bila mengatur hal-hal yang kurang penting.

9. Modus Vivendi

Yaitu dokumen untuk mencatat persetujuan internasional yang bersifat sementara, sampai ber-hasil diwujudkan perjumpaan yang lebih permanen, terinci, dan sistematis serta tidak me-merlukan ratifikasi.

Lanjutan ………….

20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 19

Page 20: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

10. Pertukaran Nota

Yaitu metode yang tidak resmi, tetapi akhir-akhir ini banyak digunakan. Biasanya, pertuka-ran nota dilakukan oleh wakil-wakil militer dan negara serta dapat bersifat multilateral.

Akibat pertukaran nota ini timbul kewajiban yang menyangkut mereka.

11. Ketentuan Penutup (Final Act)

Yaitu ringkasan hasil konvensi yang menyebutkan negara peserta, nama utusan yang turut diundang, serta masalah yang disetujui konferensi dan tidak memerlukan ratifikasi.

12. Ketentuan Umum (General Act),

Yaitu traktat yang dapat bersifat resmi dan tidak resmi.

LBB menggunakan ke-tentuan umum arbitrasi untuk menyelesaikan scr damai pertikaian internasional th. 1928.

Lanjutan ………….

20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 20

Page 21: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

13. Charter Yaitu istilah yang dipakai dalam perjanjian internasional untuk pendirian badan yang melakukan fungsi administratif.

Misalnya, Atlantic Charter.

14. Pakta (Pact)

Yaitu istilah yang menunjukkan suatu persetujuan yang lebih khusus (Pakta Warsawa).

Pakta membutuhkan ratifikasi.

15. Covenant Yaitu anggaran dasar LBB (Liga Bangsa-Bangsa).

Lanjutan ………….

20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 21

Page 22: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

d.d.Tahap-tahap Perjanjian InternasionalTahap-tahap Perjanjian Internasional

Menurut Undang-Undang nomor 24 Tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional, tahap-tahap Perjanjian Internasional (proses pembuatan perjanjian Internasional) adalah sebagai berikut :a.a. PePenjajakannjajakan

b.b. PePerundinganrundingan

c.c. Perumusan NaskahPerumusan Naskah

d.d. Penerimaan Penerimaan

e.e. PenandatangananPenandatanganan

f.f. Pengesahan Pengesahan

20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 22

Page 23: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

Lanjutan ………….

a. Tahap Penjajakan: merupakan tahap awal yang dilakukan oleh kedua pihak yang berunding mengenai kemungkinan dibuatnya suatu perjanjian internasional.

b. Tahap Perundingan: merupakan tahap kedua untuk membahas substansi dan masalah2 teknis yang akan disepakati dalam perjanjian internasional.

c. Tahap Perumusan Naskah: merupakan tahap merumuskan rancangan suatu perjanjian internasional.

d. Tahap Penerimaan: merupakan tahap menerima naskah perjanjian yang telah dirumuskan dan disepakati oleh para pihak. Dalam perundingan bilateral, kesepakatan atas naskah awal hasil perundingan dapat disebut “Penerimaan” yang biasanya dilakukan dengan membubuhkan inisial atau paraf pada naskah perjanjian internasional oleh ketua delegasi masing-masing. Dalam perundingan multilateral, proses penerimaan (acceptance/ approval) biasanya merupakan tindakan pengesahan suatu negara pihak atas perubahan perjanjian internasional. 20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 23

Page 24: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 24

Page 25: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 25

Tahap-tahap menurut konvensi Wina tahun 1969 : Tahap-tahap menurut konvensi Wina tahun 1969 :

PerundinganPerundingan

PenandatangananPenandatanganan

RatifikasiRatifikasi

Tahap Perundingan (negotiation) Pada tahap ini pihak-pihak akan mempertimbangkan terlebih dahulu materi yang hendak dicantumkan dalam naskah perjanjian. Materi tersebut ditinjau dari sudut pandang politik, ekonomi maupun keamanan dan juga mempertimbangkan akibat-akibat yang akan muncul setelah perjanjian disahka. Penunjukkan wakil suatu negara dalam perundingan diserahkan sepenuhnya kepada negara bersangkutan.

Page 26: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 26

Lanjutan.......Lanjutan.......Lanjutan.......Lanjutan.......

Tahap Penandatangan (signature)  Tahap penandatanganan diakhiri dengan penerimaan

naskah (adoption of the text) dan pengesahan (authentication of the text). Apabila koferensi tidak menentukan cara pengesahan maka pengesahan dapat dilakukan dengan penendatanganan, penandatanganan sementara atau pembubuhan paraf. Dengan menandatangani suatu naskah perjanjian, berarti suatu negara telah menyetujui untuk mengikatkan diri pada suatu perjanjian.

Tahap Ratifikasi (ratification)Meskipun delegasi suatu negara telah menandatangani suatu perjanjian internasional, tidak berarti bahwa negara tersebut secara otomatis terikat pada perjanjian itu. Negara tersebut baru terikat pada materi/ isi perjanjian setelah naskah tersebut diratifikasi.

Tahap Penandatangan (signature)  Tahap penandatanganan diakhiri dengan penerimaan

naskah (adoption of the text) dan pengesahan (authentication of the text). Apabila koferensi tidak menentukan cara pengesahan maka pengesahan dapat dilakukan dengan penendatanganan, penandatanganan sementara atau pembubuhan paraf. Dengan menandatangani suatu naskah perjanjian, berarti suatu negara telah menyetujui untuk mengikatkan diri pada suatu perjanjian.

Tahap Ratifikasi (ratification)Meskipun delegasi suatu negara telah menandatangani suatu perjanjian internasional, tidak berarti bahwa negara tersebut secara otomatis terikat pada perjanjian itu. Negara tersebut baru terikat pada materi/ isi perjanjian setelah naskah tersebut diratifikasi.

Page 27: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

Persyaratan Perjanjian Internasional

Unsur-unsur penting dalam persyaratan perjanjian internasional adalah :

a. Harus dinyatakan secara resmi b. Bermaksud untuk membatasi, meniadakan atau mengubah

akibat hukum dari ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam perjanjian tersebut.

Berkaitan dengan persyaratan perjanjian internasional tersebut, terdapat 2 teori yang berkembang :

Unanimity Principle (teori kebulatan suara), yaitu persyaratan yang diajukan hanya berlaku bagi negara yang mengajukan apabila diterima oleh negara peserta lainnya.

Teori Pan Amerika, yaitu bahwa perjanjian itu mengikat negara yang mengajukan persyaratan dengan negara yang menerima.

Persyaratan Perjanjian Internasional

Unsur-unsur penting dalam persyaratan perjanjian internasional adalah :

a. Harus dinyatakan secara resmi b. Bermaksud untuk membatasi, meniadakan atau mengubah

akibat hukum dari ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam perjanjian tersebut.

Berkaitan dengan persyaratan perjanjian internasional tersebut, terdapat 2 teori yang berkembang :

Unanimity Principle (teori kebulatan suara), yaitu persyaratan yang diajukan hanya berlaku bagi negara yang mengajukan apabila diterima oleh negara peserta lainnya.

Teori Pan Amerika, yaitu bahwa perjanjian itu mengikat negara yang mengajukan persyaratan dengan negara yang menerima.

20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 27

Page 28: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

Berlakunya perjanjian internasional sejak tanggal yang ditentukan dalam piagam perjanjian, atau menurut yang disetujui oleh peserta perjanjian

jika tidak ditentukan maka perjanjian ulai berlaku sejak adanya pernyataan persetujuan

jika persetujuan suatu negara untuk diikat oleh perjanjian timbul setelah perjanjian itu berlaku, maka perjanjian mulai berlaku bagi negara itu pada tanggal tersebut, kecuali jika ditentukan lain.

Berlakunya perjanjian internasional sejak tanggal yang ditentukan dalam piagam perjanjian, atau menurut yang disetujui oleh peserta perjanjian

jika tidak ditentukan maka perjanjian ulai berlaku sejak adanya pernyataan persetujuan

jika persetujuan suatu negara untuk diikat oleh perjanjian timbul setelah perjanjian itu berlaku, maka perjanjian mulai berlaku bagi negara itu pada tanggal tersebut, kecuali jika ditentukan lain.

20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 28

Berlakunya

perjanjian

Internasion

al

Page 29: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

Berakhirnya Perjanjian IntenasionalBerakhirnya Perjanjian IntenasionalProf. DR. Mochtar Kusumaatmadja, S.H., mengatakan Prof. DR. Mochtar Kusumaatmadja, S.H., mengatakan

bahwa bahwa suatu perjanjian berakhir karena :suatu perjanjian berakhir karena :

1.1. Telah tercapai tujuan dari perjanjian internasional Telah tercapai tujuan dari perjanjian internasional itu.itu.

2.2. Masa beraku perjanjian internasional itu sudah Masa beraku perjanjian internasional itu sudah habis.habis.

3.3. Salah satu pihak peserta perjanjian menghilang atau Salah satu pihak peserta perjanjian menghilang atau punahnya objek perjanjian itu.punahnya objek perjanjian itu.

4.4. Adanya persetujuan dari peserta-peserta untuk Adanya persetujuan dari peserta-peserta untuk mengakhiri perjanjian itu.mengakhiri perjanjian itu.

5.5. Adanya perjanjian baru antara peserta yang Adanya perjanjian baru antara peserta yang kemudian meniadakan perjanjian yang terdahulu.kemudian meniadakan perjanjian yang terdahulu.

6.6. Syarat-syarat tentang pengakhiran perjanjian sesuai Syarat-syarat tentang pengakhiran perjanjian sesuai dengan ketentuan perjanjian itu sudah dipenuhi.dengan ketentuan perjanjian itu sudah dipenuhi.

7.7. Perjanjian secara sepihak diakhiri oleh salah satu Perjanjian secara sepihak diakhiri oleh salah satu peserta dan pengakhiran itu diterima oleh pihak lain.peserta dan pengakhiran itu diterima oleh pihak lain.20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 29

Page 30: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

Pelaksanaan Perjanjian Pelaksanaan Perjanjian Internasional :Internasional :

Ketaatan Terhadap Ketaatan Terhadap PerjanjianPerjanjiana.a.Perjanjian harus dipatuhi Perjanjian harus dipatuhi

((pacta sunt servada).pacta sunt servada).b.b.Kesadaran hukum Kesadaran hukum

nasional.nasional.

Penerapan PerjanjianPenerapan Perjanjiana.a.Daya berlaku surut Daya berlaku surut

((retroactivity).retroactivity).b.b.Wilayah penerapan Wilayah penerapan

((teritorial scope). teritorial scope). c.c. Perjanjian penyusul Perjanjian penyusul

((successive treaty). successive treaty). 20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 30

Page 31: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

Pembatalan Perjanjian Internasional

Berdasarkan konvensi Wina Tahun 1969, perjanjian internasional dapat dibatalkan karena hal berikut :

Negara atau wakil kuasa penuh melakukan pelanggaran terhadap hukum nasionalnya

adanya unsur kesalahan (error) dalam pembuatan perjanjian internasional

adanya unsur penipuan dari negara peserta yang satu kepada negara peserta lainnya

terdapat penyalahgunaan atau kecurangan  melalui kelicikan atau penyuapan

adanya unsur paksaan terhadap wakil suatu negara oleh wakil negara yang lain

bertentangan dengan kaidah dasar hukum internasional

20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 31

Page 32: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

Jenis-jenis Perjanjian Jenis-jenis Perjanjian InternasionalInternasional

Perjanjian Bilateral, bersifat khusus (treaty contract) dan tertutup, ada beberapa contoh :

1.1. Perjanjian antara Republik Indonesia dengan RRC Perjanjian antara Republik Indonesia dengan RRC (Republika Rakyat Cina) pada tahun 1955 tentang (Republika Rakyat Cina) pada tahun 1955 tentang penyelesaian “dwikewarganegaraan”.penyelesaian “dwikewarganegaraan”.

2.2. Perjanjian antara Indonesia dengan Muangthai Perjanjian antara Indonesia dengan Muangthai tentang “Garis Batas Laut Andaman” di sebalah utara tentang “Garis Batas Laut Andaman” di sebalah utara Selat Malaka pada tahun 1971.Selat Malaka pada tahun 1971.

3.3. Perjanjian “ekstradisi” antara Republik Indonesia dan Perjanjian “ekstradisi” antara Republik Indonesia dan Malaysia pada tahun 1974.Malaysia pada tahun 1974.

4.4. Perjanjian antara Republik Indonesia dan Australia Perjanjian antara Republik Indonesia dan Australia mengenai pertahanan dan keamanan wilayah kedua mengenai pertahanan dan keamanan wilayah kedua negara pada tanggal 16 Desember 1995.negara pada tanggal 16 Desember 1995.

20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 32

Page 33: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

Lanjutan ………….

Perjanjian Multilateral, sering disebut sebagai Perjanjian Multilateral, sering disebut sebagai law law making treatiesmaking treaties karena biasanya mengatur hal-hal karena biasanya mengatur hal-hal yang menyangkut kepentingan umum dan bersifat yang menyangkut kepentingan umum dan bersifat “terbuka.”“terbuka.”

Ada beberapa contoh :Ada beberapa contoh :

• Konvensi Jenewa, tahun 1949 tentang Konvensi Jenewa, tahun 1949 tentang “Perlindungan Korban Perang”.“Perlindungan Korban Perang”.

• Konvensi Wina, tahun 1961, tentang “Hubungan Konvensi Wina, tahun 1961, tentang “Hubungan Diplomatik”.Diplomatik”.

• Konvensi Hukum Laut Internasional tahun 1982 Konvensi Hukum Laut Internasional tahun 1982 tentang “Laut Teritorial, Zona Bersebelahan, Zona tentang “Laut Teritorial, Zona Bersebelahan, Zona Ekonomi Eksklusif, dan Landas Benua”.Ekonomi Eksklusif, dan Landas Benua”.

Ada beberapa contoh :Ada beberapa contoh :

• Konvensi Jenewa, tahun 1949 tentang Konvensi Jenewa, tahun 1949 tentang “Perlindungan Korban Perang”.“Perlindungan Korban Perang”.

• Konvensi Wina, tahun 1961, tentang “Hubungan Konvensi Wina, tahun 1961, tentang “Hubungan Diplomatik”.Diplomatik”.

• Konvensi Hukum Laut Internasional tahun 1982 Konvensi Hukum Laut Internasional tahun 1982 tentang “Laut Teritorial, Zona Bersebelahan, Zona tentang “Laut Teritorial, Zona Bersebelahan, Zona Ekonomi Eksklusif, dan Landas Benua”.Ekonomi Eksklusif, dan Landas Benua”.

20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 33

Page 34: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

Waktu : 2 x 45 Waktu : 2 x 45 MenitMenit

Standar Kompetensi :Standar Kompetensi :

Menganalisis hubungan Menganalisis hubungan Internasional dan Organisasi Internasional dan Organisasi

InternasionalInternasional

Kompetensi Dasar :Kompetensi Dasar :4.3. Menganalisis fungsi 4.3. Menganalisis fungsi

Perwakilan Perwakilan Diplomatik..Diplomatik..

20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 34

Page 35: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

Mendeskripsikan perwakilan negara RI di luar negeri.

Menganalisis perwakilan negara di negara lain dalam arti politis (diplomatik) dan non politis (konsuler).

20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 35

Page 36: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

Perwakilan dalam Perwakilan dalam arti non politis arti non politis

(konsuler)(konsuler)

PERWAKILAN PERWAKILAN DIPLOMATIKDIPLOMATIK

Perwakilan Perwakilan dalam arti politis dalam arti politis

(diplomatik)(diplomatik)

• Pengangkatan Pengangkatan • KronologisKronologis• Tugas & FungsiTugas & Fungsi• PerangkatPerangkat• Kekebalan & Kekebalan &

KeistimewaanKeistimewaan

• Pengangkatan Pengangkatan • KronologisKronologis• Tugas & FungsiTugas & Fungsi• PerangkatPerangkat• Kekebalan & Kekebalan &

KeistimewaanKeistimewaan

PePengertian Perwakilan Diplomatikngertian Perwakilan Diplomatik

• Tugas & FungsiTugas & Fungsi• Mulai dan Mulai dan

berakhirnyaberakhirnya

• Tugas & FungsiTugas & Fungsi• Mulai dan Mulai dan

berakhirnyaberakhirnya

20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 36

Tingkatan Perwakilan Tingkatan Perwakilan DiplomatikDiplomatik

Tingkatan Perwakilan Tingkatan Perwakilan DiplomatikDiplomatik

Page 37: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

1.1. PePengertian Perwakilan Diplomatikngertian Perwakilan Diplomatik

Dalam rangka membina hubungan internasional diperlukan adanya taktik dan prosedur tertentu agar kepentingan nasional suatu Negara dapat diperjuangkan dalam hubungan dengan Negara lain, inilah yang disebut dengan diplomasi. Sedangkan diplomasi dalam arti luas, meliputi seluruh kegiatan politik luar negeri masing-masing negara. Perwakilan RI di luar negeri merupakan aparatur negara yang mewakili kepentingan negara RI di negara penerima. Perwakilan RI di luar negeri dapat berbentuk Perwakilan Diplomatik dan Perwakilan Konsuler. Badan-badan perwakilan pada umumnya selalu melakukan diplomasi melalui berbagai perundingan untuk membuat kebijakan. Oleh karena itu seorang Diplomat harus memiliki kemampuan berbicara sehingga. dapat mtmpengaruhi orang lain, pengetahuan dan wawasan yang luas. Menurut Oppenheim, perwakilan diplomatik memperjuangkan kepentingan nasional pada tingkat pusat, mengutamakan tugas-tugas representasi dan negosiasi.

20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 37

Page 38: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 38

Jadi perwakilan diplomatik lebih menjurus ke segi politik. Bagi Indonesia, sesuai dengan Keputusan Presi den Republik Indonesia Nomor 51 tahun 1976, tugas pokok Perwakilan Diplomatik adalah: a. Mewakili Negara Republik Indonesia dalam melaksanakan hubungan diplomatik dengan negara penerima atau organisasi internasional. b. Melindungi kepentigan negara dan warga negara Republik Indonesia dengan penerima sesuai dengan kebijaksanaan pemerintahan yang ditetapkan dengan berdasarkan perundangan-undangan yang berlaku.

Lanjutan......Lanjutan......

Page 39: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 39

2. Tingkatan Perwakilan Diplomatik2. Tingkatan Perwakilan Diplomatik

Page 40: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 40

Prosedur pengiriman dan penerimaan Duta Besar setiap negara mempunyai hak perwakilan (right of legation). Ada dua macarn hak perwakilan, yaitu: a. Hak Perwakilan Pasif (Passive Right Legation) artinya hak suatu negara untuk menerima wakil diplomatik negara laM. b. Hak Perwakilan Aktif (Active Right Legation) artinya hak suatu negara untuk mengirim wakil diplomatik ke negara Kedua hak perwakilan itu bukanlah merupakan suatu kewajiban artinya setiap negara tidak harus menerima wakil diplomatik suatu negara yang ditempatkan di negaranya dan juga tidak harus mengirimkan wakil diplomatiknya ke negara lain. Mengirim atau tidak mengirimkan wakil diplomatiknya ke negara lain sangat tergantung pada kepentingan negara yang bersangkutan

Prosedur pengiriman dan penerimaan Duta Besar setiap negara mempunyai hak perwakilan (right of legation). Ada dua macarn hak perwakilan, yaitu: a. Hak Perwakilan Pasif (Passive Right Legation) artinya hak suatu negara untuk menerima wakil diplomatik negara laM. b. Hak Perwakilan Aktif (Active Right Legation) artinya hak suatu negara untuk mengirim wakil diplomatik ke negara Kedua hak perwakilan itu bukanlah merupakan suatu kewajiban artinya setiap negara tidak harus menerima wakil diplomatik suatu negara yang ditempatkan di negaranya dan juga tidak harus mengirimkan wakil diplomatiknya ke negara lain. Mengirim atau tidak mengirimkan wakil diplomatiknya ke negara lain sangat tergantung pada kepentingan negara yang bersangkutan

Lanjutan......Lanjutan......

Page 41: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

b.Perwakilan Diplomatik Republik Indonesia

NNoo

DiplomatiDiplomatikk

Uraian Uraian

1. Tugas Pokok Perwakilan Diplomatik

Menyelenggarakan hubungan dengan negara lain atau hubungan kepala negara dengan pemerintah asing.

Mengadakan perundingan ttg masalah yang dihadapi kedua negara dan berusaha untuk menyelesaikannya.

Mengurus kepentingan negara serta warga negaranya di negara lain.

Apabila dianggap perlu, dapat bertindak sebagai tempat pencatatan sipil, pemberian paspor, dsb.

2. Fungsi Perwakilan Diplomatik Berdasarkan Kongres Wina 1961

Mewakili negara pengirim di dalam negara penerima.

Melindungi kepentingan negara pengirim dan warga negaranya di negara penerima di dalam batas-batas yang diijinkan oleh hukum internasional.

Mengadakan persetujuan dgn pem. negara penerima.

Memberikan keterangan tentang kondisi dan perkembangan negara penerima, sesuai UU dan melaporkan kepada pemerintah negara pengirim.

Memelihara hub persahabatan antara kedua negara.

20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 41

Page 42: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

Lanjutan ………….

3.3. Peranan Peranan Perwakilan Perwakilan DiplomatikDiplomatik

Dlm membina hubungan internasional, diperlukan Dlm membina hubungan internasional, diperlukan taktik taktik

dan prosedur tertentu untuk mencapai tujuan dan prosedur tertentu untuk mencapai tujuan nasional nasional

suatu negara, sehingga kepentingannya dapat suatu negara, sehingga kepentingannya dapat diperke-diperke-

nalkan kepada negara lain dengan jalan diplomatik. nalkan kepada negara lain dengan jalan diplomatik. Dalam arti luas, diplomasi meliputi seluruh kegiatan Dalam arti luas, diplomasi meliputi seluruh kegiatan politik luar negeri sebagai berikut:politik luar negeri sebagai berikut: Menentukan tujuan dengan menggunakan semua Menentukan tujuan dengan menggunakan semua

daya dan tenaga dalam mencapai tujuan tersebut. daya dan tenaga dalam mencapai tujuan tersebut. Menyesuaikan kepentingan bangsa lain dgn Menyesuaikan kepentingan bangsa lain dgn

kepentingan nasional sesuai dengan tenaga dan kepentingan nasional sesuai dengan tenaga dan daya yang ada.daya yang ada.

Menentukan apakah tujuan nasional sejalan atau Menentukan apakah tujuan nasional sejalan atau berbeda dengan kepentingan negara lain.berbeda dengan kepentingan negara lain.

Menggunakan sarana dan kesempatan yang ada Menggunakan sarana dan kesempatan yang ada dengan sebaik-baiknya. Pada umumnya dalam dengan sebaik-baiknya. Pada umumnya dalam menjalankan tugas diplomasi antar bangsa, setiap menjalankan tugas diplomasi antar bangsa, setiap negara menggunakan sarana diplomasi ajakan, negara menggunakan sarana diplomasi ajakan, konferensi, dan menunjukkan kekuatan militer dan konferensi, dan menunjukkan kekuatan militer dan ekonomi.ekonomi.

20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 42

Page 43: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

Lanjutan ………….

4. 4. Tujuan Tujuan Diadakan Diadakan Perwakilan Perwakilan DiplomatikDiplomatik

Memelihara kepentingan negaranya di negara Memelihara kepentingan negaranya di negara penerima, sehingga jika terjadi sesuatu urusan, penerima, sehingga jika terjadi sesuatu urusan, perwakilan tersebut dapat mengambil langkah-perwakilan tersebut dapat mengambil langkah-langkah untuk menyelesaikannya.langkah untuk menyelesaikannya.

Melindungi warga negara sendiri yang bertempat Melindungi warga negara sendiri yang bertempat tinggal di negara penerima.tinggal di negara penerima.

Menerima pengaduan-pengaduan untuk Menerima pengaduan-pengaduan untuk diteruskan kepada pemerintah negara penerima.diteruskan kepada pemerintah negara penerima.

Istilah diplomatik (Istilah diplomatik (diplomacydiplomacy), dalam hubungan ), dalam hubungan internasional internasional ”berarti sarana yang sah (legal), terbuka ”berarti sarana yang sah (legal), terbuka

dan terang-terangan yang digunakan oleh sesuatu dan terang-terangan yang digunakan oleh sesuatu negara dalam melaksanakan politik luar negerinya”negara dalam melaksanakan politik luar negerinya”. .

Untuk menjalin hubungan diantara negara-negara itu, Untuk menjalin hubungan diantara negara-negara itu, biasanya negara tersebut saling menempatkan biasanya negara tersebut saling menempatkan

perwakilannya (Keduataan atau Konsuler).perwakilannya (Keduataan atau Konsuler).

Istilah diplomatik (Istilah diplomatik (diplomacydiplomacy), dalam hubungan ), dalam hubungan internasional internasional ”berarti sarana yang sah (legal), terbuka ”berarti sarana yang sah (legal), terbuka

dan terang-terangan yang digunakan oleh sesuatu dan terang-terangan yang digunakan oleh sesuatu negara dalam melaksanakan politik luar negerinya”negara dalam melaksanakan politik luar negerinya”. .

Untuk menjalin hubungan diantara negara-negara itu, Untuk menjalin hubungan diantara negara-negara itu, biasanya negara tersebut saling menempatkan biasanya negara tersebut saling menempatkan

perwakilannya (Keduataan atau Konsuler).perwakilannya (Keduataan atau Konsuler).

20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 43

Page 44: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

2.2. Perwakilan Negara di Negara Lain dalam arti Perwakilan Negara di Negara Lain dalam arti Politis (Diplomatik)Politis (Diplomatik)

a.Pembukaan/Pengangkatan

Persyaratan yg harus dipenuhi dalam Persyaratan yg harus dipenuhi dalam pembukaan/pertukaran pembukaan/pertukaran

perwakilan diplomatik (perwakilan diplomatik (politispolitis) maupun konsuler () maupun konsuler (non-non-politispolitis) :) :

Harus ada kesepakatan kedua belah pihak (Harus ada kesepakatan kedua belah pihak (mutual mutual conceatconceat) yang akan mengadakan pembukaan atau ) yang akan mengadakan pembukaan atau pertukaran diplomatik maupun konsuler. Berdasarkan pertukaran diplomatik maupun konsuler. Berdasarkan Pasal 2 Konvensi Wina 1961, harus dituangkan dalam Pasal 2 Konvensi Wina 1961, harus dituangkan dalam bentuk : Persetujuan bersama (bentuk : Persetujuan bersama (joint agreementjoint agreement) dan ) dan Komunikasi bersama (Komunikasi bersama (joint declarationjoint declaration).).

Prinsip-prinsip yang beraku, yaitu setiap negara dapat Prinsip-prinsip yang beraku, yaitu setiap negara dapat melakukan hubungan atau pertukaran perwakilan melakukan hubungan atau pertukaran perwakilan diplomatik berdasarkan atas prinsip-prinsip timbal diplomatik berdasarkan atas prinsip-prinsip timbal balik (balik (reciprositasreciprositas).).

20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 44

Page 45: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

b. Kronologi Pengangkatan Diplomatik

IIIIIIIVIV

II IIII

Kedua belah pihak sa-Kedua belah pihak sa-ling tukar informasi ling tukar informasi ten-tang akan ten-tang akan dibukanya perwakilan dibukanya perwakilan oleh Deparlu masing-oleh Deparlu masing-masing Negara.masing Negara.

Mendapat Mendapat persetujuan persetujuan ((demende, demende, agregationagregation) dari ) dari negara yang negara yang menerima.menerima.

Diplomat yg akan di-Diplomat yg akan di-tempatkan, tempatkan, menerima surat menerima surat kepercayaan ( kepercayaan ( lettre lettre de creancede creance) yang ) yang ditanda tangani ditanda tangani kepala negara kepala negara pengirim.pengirim.

Surat kepecayaan Surat kepecayaan dise-rahkan kepada dise-rahkan kepada kepala negara kepala negara penerima (penerima (lettre de lettre de rapplerapple) dlm suatu ) dlm suatu upacara dimana upacara dimana seorang diplomatik seorang diplomatik berpidato.berpidato.

20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 45

Page 46: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

c. Klasifikasi Perwakilan Diplomatik

KONGGRES WINA (1815)

a. Ammbassador Papa Legates Nuncios (Duta Besar, Perwakilan Kunci).

b. Envoys Extra Ordinary and Minister Pleni Petentiary (Duta Besar Luar biasa dan Berkuasa Penuh)

KONGGRES AIX LA CHAPELLA

(1818)

a. Ammbassador and Legates Or Nuncious.

b. Envoys and Minister Pleni Petentiary.

c. Minister Resident.

d. Charge de Affaires.

Catatan : disebut juga konggres Achen.

KONGGRES WINA (1961)

a. Ammbassador (Nuncios) diakre-detasi pada Kepala Negara dan kepala misi yang lain yang sederajat.

b. Envoys, Minsiter dan Inter-nuncios diakreditasikan pada Kepala Negara.

c. Charge D’ Affaires, diakredi-tasikan kepada Menteri Luar Negeri.

CORPS DIPLOMATIQUE(PERWAKILAN DIPLOMATIK)

20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 46

Page 47: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

a.a.RepresentaRepresentasisi

b.b.NegosiasiNegosiasi,,c.c.ObservasiObservasi,,d.d.ProteksiProteksi,,e.e.RelationshiRelationshi

pp..

d. Tugas dan Fungsi Perwakilan Diplomatik

Tugas umum Tugas umum seorang seorang

perwakilan perwakilan diplomatikdiplomatik

Dalam melaksanakan tugasnya, diplomat Dalam melaksanakan tugasnya, diplomat dapat berfungsi sebagai lambang prestise dapat berfungsi sebagai lambang prestise

nasional negaranya di luar negeri dan nasional negaranya di luar negeri dan mewakili Kepala Negaranya di negara mewakili Kepala Negaranya di negara

penerimapenerima 20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 47

Page 48: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

Lanjutan ………….

Fungsi Perwakilan diplomatik, menurut Fungsi Perwakilan diplomatik, menurut Konggres Konggres

Wina 1961, mencakup hal-hal berikut :Wina 1961, mencakup hal-hal berikut :

1.1.Mewakili negara pengirim di dlm negara Mewakili negara pengirim di dlm negara penerima.penerima.

2.2.Melindungi kepentingan negara pengirim Melindungi kepentingan negara pengirim dan warga negaranya di negara penerima di dan warga negaranya di negara penerima di dalam batas-batas yang diijinkan oleh dalam batas-batas yang diijinkan oleh hukum internasional.hukum internasional.

3.3.Mengadakan persetujuan dgn pemerintah Mengadakan persetujuan dgn pemerintah negara penerima.negara penerima.

4.4.Memberikan keterangan tentang kondisi Memberikan keterangan tentang kondisi dan perkembangan negara penerima, sesuai dan perkembangan negara penerima, sesuai dengan undang-undang dan melaporkan dengan undang-undang dan melaporkan kepada pemerintah negara pengirim.kepada pemerintah negara pengirim.

5.5.Memelihara hubungan persahabatan kedua Memelihara hubungan persahabatan kedua negara.negara.

20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 48

Page 49: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

e. Perangkat Perwakilan Diplomatik

Perwakilan diplomatik menurut ketetapan Konggres Perwakilan diplomatik menurut ketetapan Konggres Wina Tahun 1815 dan Konggres Wina Tahun 1815 dan Konggres Aux La ChapellaAux La Chapella 1818 1818 (Konggres Achen), dilakukan oleh :(Konggres Achen), dilakukan oleh :

NNoo

Nama Nama Uraian Uraian KeteranganKeterangan

1.1. Duta Besar Duta Besar Berkuasa Berkuasa Penuh Penuh ((AmbassadAmbassadoror))

Adalah tingkat tertinggi Adalah tingkat tertinggi dalam perwakilan dalam perwakilan diplomatik yang diplomatik yang mempunyai kekuasaan mempunyai kekuasaan penuh dan luar biasa.penuh dan luar biasa.

Ambassador ditempatkan Ambassador ditempatkan pada negara yang pada negara yang banyak menjalin banyak menjalin hubungan timbal balik.hubungan timbal balik.

2.2. Duta Duta ((GerzantGerzant))

Adalah wakil diplomatik Adalah wakil diplomatik yang pangkatnya lebih yang pangkatnya lebih rendah dari duta besar.rendah dari duta besar.

Dalam menyelesaikan Dalam menyelesaikan persoa-lan kedua negara, persoa-lan kedua negara, hrs berkon-sultasi dgn hrs berkon-sultasi dgn pemerintahnya.pemerintahnya.

3.3. Menteri Menteri ResidenResiden

Seorang Menteri Seorang Menteri Residen dianggap Residen dianggap bukan sebagai wakil bukan sebagai wakil pribadi kepala negara. pribadi kepala negara. Dia hanya mengurus Dia hanya mengurus urusan negara.urusan negara.

Mereka ini pada Mereka ini pada dasarnya tidak berhak dasarnya tidak berhak mengadakan pertemuan mengadakan pertemuan dengan kepala negara di dengan kepala negara di mana mereka bertugas.mana mereka bertugas.

20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 49

Page 50: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

Lanjutan ………….

4.4. Kuasa Kuasa Usaha Usaha ((Charge de Charge de AffairAffair))

Kuasa Usaha yang tidak Kuasa Usaha yang tidak diperbantukan kepada diperbantukan kepada kepala negara dapat kepala negara dapat dibedakan atas :dibedakan atas :Kuasa Usaha tetap Kuasa Usaha tetap menjabat kepala dari menjabat kepala dari suatu perwakilan,suatu perwakilan,Kuasa Usaha sementara Kuasa Usaha sementara yang melaksanakan yang melaksanakan pekerjaan dari kepala pekerjaan dari kepala perwakilan, ketika perwakilan, ketika pejabat ini belum atau pejabat ini belum atau tidak ada di tempat.tidak ada di tempat.

Duta besar yang diangkat menjadi ketua perwakilan Duta besar yang diangkat menjadi ketua perwakilan asing, asing,

disebut doyen. Tingkat perwakilan suatu negara disebut doyen. Tingkat perwakilan suatu negara ditentukan ditentukan

berdasarkan beberapa pertimbangan sebagai berikut :berdasarkan beberapa pertimbangan sebagai berikut :1.1. Penting tidaknya kedudukan negara pengutus dan Penting tidaknya kedudukan negara pengutus dan

negara penerima perwakilan itu.negara penerima perwakilan itu.2.2. Erat tidaknya hubungan antar negara yang Erat tidaknya hubungan antar negara yang

mengadakan hubungan itu.mengadakan hubungan itu.3.3. Besar kecilnya kepentingan bangsa / negara yang Besar kecilnya kepentingan bangsa / negara yang

mengadakan hubungan itu.mengadakan hubungan itu.

20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 50

Page 51: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

Lanjutan ………….

5.5. Atase-Atase-AtaseAtase

Adalah pejabat pembantu Adalah pejabat pembantu dari Duta Besar berkuasa dari Duta Besar berkuasa penuh. Terdiri atas 2 penuh. Terdiri atas 2 (dua) bagian :(dua) bagian : Atase PertahananAtase PertahananAtase ini dijabat oleh Atase ini dijabat oleh seorang perwira TNI yang seorang perwira TNI yang diperban-tukan diperban-tukan Departemen Luar Negeri Departemen Luar Negeri dan ditempatkan di dan ditempatkan di Kedutaan Besar Republik Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI), serta Indonesia (KBRI), serta diberikan kedudu-kan diberikan kedudu-kan sebagai seorang diplomat.sebagai seorang diplomat.

Tugasnya yaitu Tugasnya yaitu memberikan nasihat di memberikan nasihat di bidang militer dan bidang militer dan pertahanan keamanan pertahanan keamanan kepada duta besar kepada duta besar berkuasa penuh.berkuasa penuh.

Atase TeknisAtase TeknisAtase ini, dijabat oleh Atase ini, dijabat oleh seorang pegawai negeri seorang pegawai negeri sipil tertentu yang tidak sipil tertentu yang tidak berasal dari lingku-ngan berasal dari lingku-ngan Departemen Luar Negeri Departemen Luar Negeri dan ditempatkan di salah dan ditempatkan di salah satu KBRI untuk satu KBRI untuk membantu Duta Besar. membantu Duta Besar.

Dia berkuasa penuh Dia berkuasa penuh dalam melaksanakan dalam melaksanakan tugas-tugas teknis tugas-tugas teknis sesuai dengan tugas sesuai dengan tugas pokok dari pokok dari departemennya departemennya sendiri. Misalnya, sendiri. Misalnya, Atase Per-dagangan, Atase Per-dagangan, Atase Perindus-trian, Atase Perindus-trian, Atase Pendidikan dan Atase Pendidikan dan Kebudayaan.Kebudayaan.

20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 51

Page 52: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

f. Kekebalan dan Keistimewaan Perwakilan Diplomatik

Asas kekebalan dan keistimewaan diplomatik, disebut Asas kekebalan dan keistimewaan diplomatik, disebut ((exteritoriallityexteritoriallity” atau ”” atau ”extra teritoriallityextra teritoriallity”). Para ”). Para

diplomatik hampir dalam segala hal harus diplomatik hampir dalam segala hal harus diperlakukan sebagaimana mereka berada di luar diperlakukan sebagaimana mereka berada di luar

wilayah negara penerima.wilayah negara penerima.

Para diplomat beserta stafnya, tidak tunduk pada Para diplomat beserta stafnya, tidak tunduk pada kekuasaan peradilan pidana dan sipil dari negara kekuasaan peradilan pidana dan sipil dari negara penerima.penerima. Perwakilan diplomatik diberikan Keke-Perwakilan diplomatik diberikan Keke-

balan dan keistimewaan, dgn maksud : balan dan keistimewaan, dgn maksud : Menjamin pelaksanaan tugas negara Menjamin pelaksanaan tugas negara

perwakilan diplomatik sebagai wakil perwakilan diplomatik sebagai wakil negara.negara.

Menjamin pelaksana fungsi perwaki-lan Menjamin pelaksana fungsi perwaki-lan diplomatik secara efisien.diplomatik secara efisien.

Menurut Menurut Konvensi Konvensi

Wina Wina 19611961

20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 52

Page 53: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

Kekebalan Perwakilan Diplomatik atau Kekebalan Perwakilan Diplomatik atau InvolabilityInvolability

(tidak dapat diganggu gugat), yaitu (tidak dapat diganggu gugat), yaitu kekebalan kekebalan

terhadap alat-alat kekuasaan negara terhadap alat-alat kekuasaan negara penerima dan penerima dan

kekebalan dari segala gangguan yang kekebalan dari segala gangguan yang merugikan merugikan

para pejabat diplomatik. para pejabat diplomatik. Kekebalan diplomatik (Kekebalan diplomatik (ImmunityImmunity), mencakup :), mencakup : Pribadi Pejabat DiplomatikPribadi Pejabat Diplomatik.. Kantor PerwakilanKantor Perwakilan (Rumah Kediaman (Rumah Kediaman), ),

disebut jg daerah disebut jg daerah ekstrateritorialekstrateritorial. Para . Para diplomat tdk memiliki hak asylum, yaitu hak diplomat tdk memiliki hak asylum, yaitu hak untuk memberi kesempatan kpd suatu untuk memberi kesempatan kpd suatu negara dalam memberikan perlindungan negara dalam memberikan perlindungan kepada warga negara asing yang melarikan kepada warga negara asing yang melarikan diri.diri.

Korespondensi DiplomatikKorespondensi Diplomatik. .

Lanjutan ………….

20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 53

Page 54: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

Keistimewaan Perwakilan DiplomatikKeistimewaan Perwakilan Diplomatik

Pemberian keistimewaan kepada perwakilan diplomatik, Pemberian keistimewaan kepada perwakilan diplomatik, atas dasar ”timbal – balik” sebagaimana diatur di dalam atas dasar ”timbal – balik” sebagaimana diatur di dalam Konvensi Wina 1961 dan 1963, yaitu mecakup :Konvensi Wina 1961 dan 1963, yaitu mecakup : Pembebasan dari kewajiban membayar pajakPembebasan dari kewajiban membayar pajak, antara , antara

lain pajak penghasilan, kekayaan, rumah tangga, lain pajak penghasilan, kekayaan, rumah tangga, kendaraan bermotor, radio, bumi dan bangunan, kendaraan bermotor, radio, bumi dan bangunan, televisi dan sebagainya.televisi dan sebagainya.

Pembebasan dari kewajiban pabeanPembebasan dari kewajiban pabean, antara lain bea , antara lain bea masuk, bea keluar, bea cukai, terhadap barang-barang masuk, bea keluar, bea cukai, terhadap barang-barang keperluan dinas, misi perwakilan, barang keperluan keperluan dinas, misi perwakilan, barang keperluan sendiri, keperluan rumah tangga dan sebagainya.sendiri, keperluan rumah tangga dan sebagainya.

Lanjutan ………….

20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 54

Page 55: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

3.3. Perwakilan Negara di Negara Lain dalam arti Perwakilan Negara di Negara Lain dalam arti Non Politis (Konsuler)Non Politis (Konsuler)

Diwakili oleh Korps Konsuler dalam Diwakili oleh Korps Konsuler dalam kepangkatan :kepangkatan :

Konsul JenderalKonsul Jenderal, membawahi beberapa konsul , membawahi beberapa konsul yang ditempatkan di ibu kota negara.yang ditempatkan di ibu kota negara.

Konsul dan Wakil KonsulKonsul dan Wakil Konsul, konsul yaitu , konsul yaitu mengepalai suatu kekonsulan yang kadang-mengepalai suatu kekonsulan yang kadang-kadang diperbantukan kepada konsul kadang diperbantukan kepada konsul jenderal. Wakil konsul diperbantukan kepada jenderal. Wakil konsul diperbantukan kepada konsul atau konsul jenderal yang kadang konsul atau konsul jenderal yang kadang diserahi pimpinan kantor konsuler. diserahi pimpinan kantor konsuler.

Agen KonsulAgen Konsul, dengan tugas untuk mengurus , dengan tugas untuk mengurus hal-hal yang bersifat terbatas dan hal-hal yang bersifat terbatas dan berhubungan dengan kekonsulan. berhubungan dengan kekonsulan.

20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 55

Page 56: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

a. Fungsi Perwakilan Konsuler

1.1.Melaksanakan usaha peningkatan hubungan Melaksanakan usaha peningkatan hubungan dengan negara penerima di bidang dengan negara penerima di bidang perekonomian, perdagangan, perhubungan, perekonomian, perdagangan, perhubungan, kebudayaan dan ilmu pengetahuan.kebudayaan dan ilmu pengetahuan.

2.2.Melindungi kepentingan nasional negara Melindungi kepentingan nasional negara dan warga negara yang berada dalam dan warga negara yang berada dalam wilayah kerjanya.wilayah kerjanya.

3.3.Melaksanakan pengamatan, penilaian, dan Melaksanakan pengamatan, penilaian, dan pelaporan.pelaporan.

4.4.Menyelenggarakan bimbingan dan Menyelenggarakan bimbingan dan pengawasan terhadap warga negara di pengawasan terhadap warga negara di wilayah kerjanya.wilayah kerjanya.

5.5.Menyelenggarakan urusan pengamanan, Menyelenggarakan urusan pengamanan, penerangan, konsuler, protokol, komunikasi penerangan, konsuler, protokol, komunikasi dan persandian.dan persandian.

6.6.Melaksanakan urusan tata usaha, Melaksanakan urusan tata usaha, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan urusan rumah tangga perwakilan Konsuler.urusan rumah tangga perwakilan Konsuler.

20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 56

Page 57: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

b. Tugas-tugas Yang Berhubungan dengan Kekonsulan

1.1. Bidang EkonomiBidang Ekonomi, yaitu menciptakan tata ekonomi , yaitu menciptakan tata ekonomi dunia baru dengan menggalakkan ekspor komoditas dunia baru dengan menggalakkan ekspor komoditas nonmigas, promosi perdagangan, mengawasi nonmigas, promosi perdagangan, mengawasi pelayanan, pelaksanaan perjanjian perdagangan pelayanan, pelaksanaan perjanjian perdagangan dan lain-lain.dan lain-lain.

2.2. Bidang Kebudayaan dan Ilmu PengetahuanBidang Kebudayaan dan Ilmu Pengetahuan, seperti; , seperti; tukar-menukar pelajar, mahasiswa, dan lain-lain. tukar-menukar pelajar, mahasiswa, dan lain-lain. Bidang-bidang lain seperti :Bidang-bidang lain seperti : Memberikan paspor dan dokumen perjalanan Memberikan paspor dan dokumen perjalanan

kepada warga pengirim dan visa atau dokumen kepada warga pengirim dan visa atau dokumen kepada orang yang ingin mengunjungi negara kepada orang yang ingin mengunjungi negara pengirim;pengirim;

Bertindak sebagai notaris dan pencatat sipil Bertindak sebagai notaris dan pencatat sipil serta menyelenggarakan fungsi administratif serta menyelenggarakan fungsi administratif lainnya;lainnya;

Bertindak sebagai subjek hukum dalam praktek Bertindak sebagai subjek hukum dalam praktek dan prosedur pengadilan atau badan lain di dan prosedur pengadilan atau badan lain di negara penerima.negara penerima.

20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 57

Page 58: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

c. Persamaan dan Perbedaan Diplomatik dan Konsuler

PERBEDAANPERBEDAAN

NoNo Perwakilan Perwakilan DiplomatikDiplomatik Perwakilan Perwakilan Konsuler Konsuler

1.1. Kedudukan di ibu kota negara Kedudukan di ibu kota negara penerimapenerima

Kedudukan di kota-kota Kedudukan di kota-kota tertentutertentu

2.2. Kekuasaan dan ruang Kekuasaan dan ruang geraknya seluruh wilayah geraknya seluruh wilayah negara penerimanegara penerima

Kekuasaan dan ruang Kekuasaan dan ruang geraknya hanya pada kota geraknya hanya pada kota tempat bertugastempat bertugas

3.3. Perwakilan diplomatik hanya Perwakilan diplomatik hanya satusatu

Perwakilan konsuler dapat Perwakilan konsuler dapat lebih dari satulebih dari satu

4.4. Memiliki hak kekebalan penuhMemiliki hak kekebalan penuh Memiliki hak kekebalan Memiliki hak kekebalan terbatasterbatas

Persamaan antara perwakilan diplomatik dan konsuler adalah bahwa Persamaan antara perwakilan diplomatik dan konsuler adalah bahwa kedua-duanya merupakan utusan dari suatu negara tertentukedua-duanya merupakan utusan dari suatu negara tertentu untuk untuk mewakili negaranya di negara lainmewakili negaranya di negara lain..

20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 58

Page 59: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

d. Mulai dan Berakhirnya Fungsi Misi Perwakilan Diplomatik-Konsuler

HALHAL DIPLOMATIKDIPLOMATIK KONSULERKONSULER

Mulai Mulai berlakunyberlakuny

a a FungsiFungsi

Yaitu saat menyerahkan Yaitu saat menyerahkan surat surat

kepercayaan (Lettred kepercayaan (Lettred Creance/ menurut pasal Creance/ menurut pasal

13 13 Konvensi Wina 1961)Konvensi Wina 1961)

(Pasal dan Konvensi Wina (Pasal dan Konvensi Wina 1963) 1963)

memberitahukan dengan memberitahukan dengan layak layak

kepada negara penerima.kepada negara penerima.

BerakhirnBerakhirnya ya

FungsiFungsi

1)1) Sudah habis masa Sudah habis masa jabatan.jabatan.

2)2) Ia ditarik (recalled) Ia ditarik (recalled) oleh Pemerintah oleh Pemerintah negaranya.negaranya.

3)3) Karena tidak Karena tidak disenangi (dipersona disenangi (dipersona non Grata).non Grata).

4)4) Kalau negara Kalau negara penerima perang penerima perang dengan negara dengan negara pengirim (pasal 43 pengirim (pasal 43 Konvensi Wina 1961).Konvensi Wina 1961).

(Pasal 23, 24, dan 25 (Pasal 23, 24, dan 25 Konvensi Konvensi

Wina 1963)Wina 1963)1)1) Fungsi seorang pejabat Fungsi seorang pejabat

konsuler telah berakhir.konsuler telah berakhir.2)2) Penarikan dari negara Penarikan dari negara

pengirimpengirim3)3) Pemberitahuan bahwa ia Pemberitahuan bahwa ia

bukan lagi sebagai bukan lagi sebagai anggota staf Konsuler.anggota staf Konsuler.

20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 59

Page 60: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

Waktu : 4 x 45 Waktu : 4 x 45 MenitMenit

Standar Kompetensi :Standar Kompetensi :

Menganalisis hubungan Internasional Menganalisis hubungan Internasional dan Organisasi Internasionaldan Organisasi Internasional

Kompetensi Dasar :Kompetensi Dasar :4.4. Mengkaji peranan organisasi interna- 4.4. Mengkaji peranan organisasi interna- sional (ASEAN, AA, PBB) dalam me-sional (ASEAN, AA, PBB) dalam me- ningkatkan hubungan internasional.ningkatkan hubungan internasional.

4.5. Menghargai kerja sama dan perjanjian 4.5. Menghargai kerja sama dan perjanjian internasional yang bermanfaat bagi internasional yang bermanfaat bagi Indonesia.Indonesia. 20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 60

Page 61: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

Menguraikan pengertian organisasi internasional.

Mengkaji Organisasi Internasional : ASEAN, KTT AA, dan PBB.

Mendeskripsikan tentang politik luar negeri republik Indonesia.

Menganalisis kerja sama dan perjanjian internasional yang bermanfaat bagi Indonesia.

20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 61

Page 62: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

Pengertian Org. Pengertian Org. InternasionalInternasional

Kerja sama dan Kerja sama dan Perjanjian Perjanjian

InternasionalInternasional

ORGANISASI ORGANISASI INTERNASIONALINTERNASIONAL

Macam-Macam-macam Org. macam Org. InternasionalInternasional

• ASEANASEAN

• KTT AAKTT AA

• PBBPBB

• ASEANASEAN

• KTT AAKTT AA

• PBBPBB

Pol Luar Pol Luar Negeri RINegeri RIPol Luar Pol Luar Negeri RINegeri RI

Kerja sama & Kerja sama & Perjanjian Perjanjian

InternasionalInternasional

Kerja sama & Kerja sama & Perjanjian Perjanjian

InternasionalInternasional

20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 62

Page 63: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

1.1. Peranan Organisasi Internasional (ASEAN, Peranan Organisasi Internasional (ASEAN, AA, PBB) dalam Meningkatkan Hubungan AA, PBB) dalam Meningkatkan Hubungan InternasionalInternasional

1.1. Peranan Organisasi Internasional (ASEAN, Peranan Organisasi Internasional (ASEAN, AA, PBB) dalam Meningkatkan Hubungan AA, PBB) dalam Meningkatkan Hubungan InternasionalInternasional

a.a. PengertianPengertian

Organisiasi internasional atau disebut Organisiasi internasional atau disebut ”Multilateralisme” adalah suatu istilah ”Multilateralisme” adalah suatu istilah hubungan internasional yang menunjukkan kerjasama yang menunjukkan kerjasama antar beberapa antar beberapa negara..

Dalam filosofi politis, lawan dari Dalam filosofi politis, lawan dari multilateralismemultilateralisme adalah adalah unilateralisme..

20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 63

Page 64: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

b.b. Organisasi Internasional ASEANOrganisasi Internasional ASEAN

ASEAN adalah singkatan dari "ASEAN adalah singkatan dari "Association of Association of Southeast Asian NationsSoutheast Asian Nations" atau Persatuan Negara-" atau Persatuan Negara-Negara Negara Asia Tenggara. ASEAN didirikan pada tanggal . ASEAN didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 di di Bangkok. .

ASEAN didirikan oleh lima negara pemrakarsa, ASEAN didirikan oleh lima negara pemrakarsa, yaitu yaitu Indonesia, , Malaysia, , Filipina, , Singapura dan dan Thailand di Bangkok melalui Deklarasi Bangkok. di Bangkok melalui Deklarasi Bangkok. Menteri luar negeri penandatangan Deklarasi Menteri luar negeri penandatangan Deklarasi Bangkok kala itu ialah Bangkok kala itu ialah Adam Malik (Indonesia), (Indonesia), Narciso R. Ramos (Filipina), (Filipina), Tun Abdul Razak (Malaysia), (Malaysia), S. Rajaratnam (Singapura), dan (Singapura), dan Thanat Khoman (Thailand). (Thailand).

20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 64

Page 65: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

Lanjutan ………….

Pembentukan ASEAN, didasarkan pada Pembentukan ASEAN, didasarkan pada prinsip-prinsip-prinsipprinsip : :

1.1. Saling mengormati terhadap kemerdekaan, Saling mengormati terhadap kemerdekaan, kedaulatan, kesamaan, integritas wilayah nasional kedaulatan, kesamaan, integritas wilayah nasional dan identitas nasional setiap negara, dan identitas nasional setiap negara,

2.2. Mengakui hak setiap bangsa untuk penghidupan Mengakui hak setiap bangsa untuk penghidupan nasional yang bebas dari campur tangan luar, nasional yang bebas dari campur tangan luar, subversif dan intervensi dari luar, subversif dan intervensi dari luar,

3.3. Tidak saling turut campur urusan dlm negeri Tidak saling turut campur urusan dlm negeri masing-masing,masing-masing,

4.4. Penyelesaian perbedaan atau pertengkaran dan Penyelesaian perbedaan atau pertengkaran dan persengketaan secara damai, persengketaan secara damai,

5.5. Tidak mempergunakan ancaman (menolak Tidak mempergunakan ancaman (menolak penggunaan kekuatan) militer, dan penggunaan kekuatan) militer, dan

6.6. Menjalankan kerjasama secara efektif antara Menjalankan kerjasama secara efektif antara anggota. anggota.

20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 65

Page 66: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

Lanjutan ………….

Organisasi ASEAN didirikan dengan tujuan :Organisasi ASEAN didirikan dengan tujuan :

1. Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangan kebudayaan di kawasan Asia Tengggara,

2. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional dengan jalan menghormati keadilan dan tertib hukum,

3. Meningkatkan kerja sama yang aktif dlm bidang ekonomi, sosial, budaya, teknik, iilmu pengetahuan & adminsitrasi,

4. Saling memberikan bantuan dalam bentuk sarana-sarana latihan dan penelitian,

5. Meningkatkan penggunaan pertanian, industri, perdaga-ngan, jasa dan meningkatkan taraf hidup, dan

6. Memelihara kerja sama yang erat dan bermanfaat dengan organisasi-organisasi internasional dan regional.

20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 66

Page 67: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

Lanjutan ………….

Struktur ASEAN

1. ASEAN Mininsterial Mee-ting (Sidang Tahunan Para Menteri).

2. Standing Committe (Badan yang bersidang di antara dua sidang Menlu negara ASEAN untuk menangani persoalan-persoalan yang memerlukan keputusan para menteri).

3. Komite-komite tetap dan komite-komite khusus.

4. Sekretariat nasional ASEAN pada setiap ibu kota negara-negara ASEAN.

1. Summit Meeting (Pertemua kepala pemerintahan) yang merupakan otoritas / kekuasaan tertinggi di dalam ASEAN.

2. ASEAN Ministering Meeting (Sidang tahunan para menteri luar negeri).

3. Sidang para menteri lainnya (non-ekonomi).

4. Standing Commite.5. Komite-komite.

Sebelum KTT Bali 1976 Setelah KTT Bali 1976

20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 67

Page 68: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

Lanjutan ………….

Sekretariat ASEAN berada di Jakarta yg dipimpin oleh Sekretariat Sekretariat ASEAN berada di Jakarta yg dipimpin oleh Sekretariat Jenderal atas dasar pengangkatan oleh para Menteri Luar Negeri Jenderal atas dasar pengangkatan oleh para Menteri Luar Negeri secara bergilir, dengan masa jabatan selama 2 (dua) tahun.secara bergilir, dengan masa jabatan selama 2 (dua) tahun.

NoNo NamaNama NegaraNegara DariDari SampaiSampai

1.1. H.R Dharsono   Indonesia 7 Juni 1976 18 Februari 1978

2.2. Umarjadi Notowijono

  Indonesia19 Februari 19781978

30 Juni 1978 1978

3.3. Datuk Ali Bin Abdullah

  Malaysia 10 Juli 1978 1978 30 Juni 198030 Juni 1980

4.4. Narciso G. Reyes   Filipina 1 Juli 1980 1980 1 Juli 1 Juli 1982

5.5. Chan Kai Yau   Singapura 18 Juli 1982 1982 15 Juli 1984

6.6. Phan Wannamethee   Thailand 16 Juli 1984 1984 15 Juli 15 Juli 1986

7.7. Roderick Yong   Brunei Darussalam 16 Juli 198616 Juli 1986 16 Juli 16 Juli 1989

8.8. Rusli Noor   Indonesia 17 Juli 1989 1989 1 Januari 1993

9.9. Dato Ajit Singh   Malaysia 1 Januari 1 Januari 19931993

31 Desember 1997

1010..

Rodolfo C. Severino Jr.

  Filipina 1 Januari 1 Januari 19981998

31 Desember 31 Desember 2002

1111..

H.E. Ong Keng Yong   Singapura 1 Januari 1 Januari 2003 sekarangsekarang

20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 68

Page 69: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN adalah konferensi puncak Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN adalah konferensi puncak antara pemimpin-pemimpin negara anggota antara pemimpin-pemimpin negara anggota ASEAN..

Pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi ASEANPelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN

NoNo KTT ResmiKTT Resmi KTT Tidak ResmiKTT Tidak Resmi

1.1. KTT ke-1 di KTT ke-1 di Bali--Indonesia, 23-24 Februari 1976., 23-24 Februari 1976.

KTT Tidak Resmi ke-1 di KTT Tidak Resmi ke-1 di Jakarta-Indonesia, tanggal 30 -Indonesia, tanggal 30 November 1996.November 1996.

2.2. KTT ke-2 di KTT ke-2 di Kuala Lumpur--Malaysia, 4-5 Agustus , 4-5 Agustus 1977.1977.

KTT Tidak Resmi ke-2 di Kuala KTT Tidak Resmi ke-2 di Kuala Lumpur-Malaysia, tanggal 14-Lumpur-Malaysia, tanggal 14-16 Desember 1997.16 Desember 1997.

3.3. KTT ke-3 di KTT ke-3 di Manila--Filipina, 14-15 Des 1987., 14-15 Des 1987.

KTT Tidak Resmi ke-3 di KTT Tidak Resmi ke-3 di Filipina, tgl 27-28 Nov 1999.Filipina, tgl 27-28 Nov 1999.

4.4. KTT ke-4 di KTT ke-4 di Singapura, , 27-29 Januari 1992.27-29 Januari 1992.

KTT Tidak Resmi ke-4 di KTT Tidak Resmi ke-4 di Singapura, 22-25 Nov 2000.Singapura, 22-25 Nov 2000.

5.5. KTT ke-5 di KTT ke-5 di Bangkok--Thailand, 14-15 Des , 14-15 Des 1995.1995.

Lanjutan ………….

20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 69

Page 70: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

Lanjutan ………….

6.6. KTT ke-6 di KTT ke-6 di Hanoi--Vietnam, 15-16 Desember 1998., 15-16 Desember 1998.

7.7. KTT ke-7 di KTT ke-7 di Bandar Seri Begawan--Brunei Darussalam, , 5-6 November 2001.5-6 November 2001.

8.8. KTT ke-8 di KTT ke-8 di Phnom Penh--Kamboja, 4-5 November 2002., 4-5 November 2002.

9.9. KTT ke-9 di Bali-Indonesia, 7-8 Oktober 2003.KTT ke-9 di Bali-Indonesia, 7-8 Oktober 2003.

10.10. KTT ke-10 di KTT ke-10 di Vientiane--Laos, 29-30 November 2004., 29-30 November 2004.

11.11. KTT ke-11 di Kuala Lumpur-Malaysia, 12-14 Desember KTT ke-11 di Kuala Lumpur-Malaysia, 12-14 Desember 2005.2005.

12.12. KTT ke-12 di KTT ke-12 di Cebu--Filipina, Desember 2006., Desember 2006.

20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 70

Page 71: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

c.c. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia - AfrikaKonferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia - Afrika

KTT Asia-Afrika disebut juga Konferensi Bandung, KTT Asia-Afrika disebut juga Konferensi Bandung, mrp konferensi tingkat tinggi antara negara-mrp konferensi tingkat tinggi antara negara-negara negara Asia dan dan Afrika, kebanyakan dari negara , kebanyakan dari negara yang baru saja memperoleh kemerdekaan. yang baru saja memperoleh kemerdekaan.

Diselenggarakan oleh Diselenggarakan oleh Indonesia, Myanmar (dahulu , Myanmar (dahulu Burma)), Sri Lanka (dahulu , Sri Lanka (dahulu Ceylon), ), India dan dan Pakistan yang dikoordinasi oleh Menteri Luar Negeri yang dikoordinasi oleh Menteri Luar Negeri Indonesia Indonesia Roeslan Abdulgani. .

Berlangsung dari tgl. 18 s.d. 24 April 1955, di Berlangsung dari tgl. 18 s.d. 24 April 1955, di Gedung Merdeka Bandung (Indoensia) dengan Gedung Merdeka Bandung (Indoensia) dengan tujuan mempromosikan kerjasama ekonomi dan tujuan mempromosikan kerjasama ekonomi dan kebudayaan Asia-Afrika dan melawan ”kebudayaan Asia-Afrika dan melawan ”kolonialisme” atau ”” atau ”neokolonialisme” ” Amerika Serikat, , Uni Soviet, , atau negara imperialis lainnya.atau negara imperialis lainnya.

20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 71

Page 72: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

Dasasila Bandung adalah 10 (sepuluh) poin hasil pertemuan KTT Dasasila Bandung adalah 10 (sepuluh) poin hasil pertemuan KTT AA yang dilaksanakan pada bulan April 1955 di Bandung. Dengan AA yang dilaksanakan pada bulan April 1955 di Bandung. Dengan substansi tentang "pernyataan mengenai dukungan bagi substansi tentang "pernyataan mengenai dukungan bagi kedamaian dan kerjasama dunia"kedamaian dan kerjasama dunia"

Lanjutan ………….

1.1. Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan-tujuan serta Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan-tujuan serta asas-asas yang termuat di dalam piagam PBB (Perserikatan asas-asas yang termuat di dalam piagam PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa). Bangsa-Bangsa).

2.2. Menghormati kedaulatan & integritas teritorial semua bangsa Menghormati kedaulatan & integritas teritorial semua bangsa

3.3. Mengakui persamaan semua suku bangsa dan persamaan Mengakui persamaan semua suku bangsa dan persamaan semua bangsa, besar maupun kecil. semua bangsa, besar maupun kecil.

4.4. Tidak melakukan campur tangan atau intervensi dalam Tidak melakukan campur tangan atau intervensi dalam persoalan-persoalan dalam negeri negara lain. persoalan-persoalan dalam negeri negara lain.

5.5. Menghormati hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri Menghormati hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri sendiri secara individu maupun secara kolektif, yang sesuai sendiri secara individu maupun secara kolektif, yang sesuai dengan Piagam PBB. dengan Piagam PBB.

20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 72

Page 73: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

Lanjutan ……………….Lanjutan ……………….

6.6. (a) Tidak menggunakan peraturan-peraturan dan pertahanan (a) Tidak menggunakan peraturan-peraturan dan pertahanan kolektif untuk bertindak bagi kepentingan khusus dari salah kolektif untuk bertindak bagi kepentingan khusus dari salah satu negara-negara besar, (b) Tidak melakukan campur satu negara-negara besar, (b) Tidak melakukan campur tangan terhadap negara lain. tangan terhadap negara lain.

7.7. Tidak melakukan tindakan ataupun ancaman agresi maupun Tidak melakukan tindakan ataupun ancaman agresi maupun penggunaan kekerasan terhadap integritas teritorial atau penggunaan kekerasan terhadap integritas teritorial atau kemerdekaan politik suatu negara. kemerdekaan politik suatu negara.

8.8. Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan cara Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan cara damai, seperti perundingan, persetujuan, arbitrasi, atau damai, seperti perundingan, persetujuan, arbitrasi, atau penyelesaian masalah hukum, ataupun lain-lain cara damai, penyelesaian masalah hukum, ataupun lain-lain cara damai, menurut pilihan pihak-pihak yang bersangkutan, yang sesuai menurut pilihan pihak-pihak yang bersangkutan, yang sesuai dengan Piagam PBB. dengan Piagam PBB.

9.9. Memajukan kepentingan bersama dan kerjasama. Memajukan kepentingan bersama dan kerjasama.

10.10.Menghormati hukum dan kewajiban–kewajiban internasional Menghormati hukum dan kewajiban–kewajiban internasional 20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 73

Page 74: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

Lanjutan ………….

Gerakan Non-Blok (GNB) (Non-Aligned Movement/NAM) adalah suatu organisasi

Internasional yang dibentuk pada tahun 1961 oleh Josep Broz Tito (presiden Yugoslavia), Sekarno (presiden Indonesia), Gamal Abdul Nasser (presiden Mesir), Pandit Jawaharlal

Nehru (perdana menteri India), Kwane (Presiden Ghana).

GNB membawa negara-negara lain yang tidak ingin GNB membawa negara-negara lain yang tidak ingin beraliansi dengan negara-negara adidaya peserta Perang beraliansi dengan negara-negara adidaya peserta Perang Dingin bersama. Anggota-anggota penting termasuk India, Dingin bersama. Anggota-anggota penting termasuk India, Mesir, dan untuk suatu masa, Republik Rakyat Tiongkok. Mesir, dan untuk suatu masa, Republik Rakyat Tiongkok. Brasil tidak pernah menjadi anggota resmi gerakan Brasil tidak pernah menjadi anggota resmi gerakan tersebut. tersebut.

20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 74

Page 75: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

Lanjutan ……………….Lanjutan ……………….

Dalam KTT Gerakan Negara-negara Non-Dalam KTT Gerakan Negara-negara Non-Blok, telah dihasilkan asas-asas :Blok, telah dihasilkan asas-asas :

1.Gerakan Non Blok, bukan merupakan blok tersendiri dan tidak termasuk salah satu blok yang ada.

2.Gerakan Non Blok, merupakan wadah perjuangan negara-negara yang sedang berkembang.

3.Gerakan Non blok, memegang teguh prinsip perjuangan melawan imperialisme, kolonialisme, neokolonialisme, rasialisme dan zonisme.

20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 75

Page 76: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

Tujuan Gerakan Non Blok adalah :Tujuan Gerakan Non Blok adalah :1.1.Mendukung perjuangan dekolonialisasi dan Mendukung perjuangan dekolonialisasi dan

memegang teguh perjuangan melawan memegang teguh perjuangan melawan imperialisme, kolonialisme, neokolonialisme, imperialisme, kolonialisme, neokolonialisme, rasialisme apartheid, dan zionisme.rasialisme apartheid, dan zionisme.

2.2.Wadah perjuangan negara-negara yang Wadah perjuangan negara-negara yang sedang berkembang.sedang berkembang.

3.3.Mengurangi ketegangan blok Barat yang Mengurangi ketegangan blok Barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan blok dipimpin oleh Amerika Serikat dan blok Timur yang dipimpin oleh Uni Soviet (Rusia).Timur yang dipimpin oleh Uni Soviet (Rusia).

4.4.Tidak membenarkan usaha penyelesaian Tidak membenarkan usaha penyelesaian sengketa dengan kekerasan senjata.sengketa dengan kekerasan senjata.

Lanjutan ……………….Lanjutan ……………….

20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 76

Page 77: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

d. Perserikatan Bangsa-Bangsa

Perserikatan Bangsa-Bangsa/PBB Perserikatan Bangsa-Bangsa/PBB (United Nations/UN) mrp organisasi (United Nations/UN) mrp organisasi internasional yang anggotanya hampir internasional yang anggotanya hampir seluruh negara di dunia. seluruh negara di dunia.

PBB dibentuk untuk memfasilitasi dalam PBB dibentuk untuk memfasilitasi dalam hukum internasional, pengamanan hukum internasional, pengamanan internasional, lembaga ekonomi, dan internasional, lembaga ekonomi, dan perlindungan sosial.perlindungan sosial.

Bahasa Resmi : Inggris, Mandarin, Perancis, Bahasa Resmi : Inggris, Mandarin, Perancis, Rusia, Arab, Spanyol. Sekretaris Jenderal : Ban Rusia, Arab, Spanyol. Sekretaris Jenderal : Ban

Ki-Moon (sejak 2006). Didirikan, 24 Oktober Ki-Moon (sejak 2006). Didirikan, 24 Oktober 1945. Jumlah Anggota : 192 Negara, 1945. Jumlah Anggota : 192 Negara,

Bermarkas di Bermarkas di New York City (AS)New York City (AS)

Bahasa Resmi : Inggris, Mandarin, Perancis, Bahasa Resmi : Inggris, Mandarin, Perancis, Rusia, Arab, Spanyol. Sekretaris Jenderal : Ban Rusia, Arab, Spanyol. Sekretaris Jenderal : Ban

Ki-Moon (sejak 2006). Didirikan, 24 Oktober Ki-Moon (sejak 2006). Didirikan, 24 Oktober 1945. Jumlah Anggota : 192 Negara, 1945. Jumlah Anggota : 192 Negara,

Bermarkas di Bermarkas di New York City (AS)New York City (AS) 20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 77

Page 78: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

Tujuan PBB adalah berikut ini.Tujuan PBB adalah berikut ini.

• Memelihara perdamaian dan keamanan Memelihara perdamaian dan keamanan internasional.internasional.

• Mengembangkan hubungan-hubungan Mengembangkan hubungan-hubungan persaudaraan antara bangsa-bangsa.persaudaraan antara bangsa-bangsa.

• Menciptakan kerjasama dalam memecahkan Menciptakan kerjasama dalam memecahkan masalah usaha internasional dalam bidang masalah usaha internasional dalam bidang ekonomi, sosial budaya, dan hak asasi.ekonomi, sosial budaya, dan hak asasi.

• Menjadikan PBB sebagi pusat usaha dalam Menjadikan PBB sebagi pusat usaha dalam mewujudkan tujuan bersama cita-cita di atas.mewujudkan tujuan bersama cita-cita di atas.

Lanjutan ……………….Lanjutan ……………….

20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 78

Page 79: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

Lanjutan ……………….Lanjutan ……………….

Asas-asas PBB adalah sebagai berikut :Asas-asas PBB adalah sebagai berikut :

1.1.Berdasarkan persamaan kedaulatan dari Berdasarkan persamaan kedaulatan dari semua anggotanya.semua anggotanya.

2.2.Semua anggota harus memenuhi dengan Semua anggota harus memenuhi dengan ikhlas kewajiban-kewajiban mereka ikhlas kewajiban-kewajiban mereka sebagaimana tercantum dalam Piagam PBB.sebagaimana tercantum dalam Piagam PBB.

3.3.Semua anggota harus menyelesaikan Semua anggota harus menyelesaikan persengketaan-persengketaan persengketaan-persengketaan internasional dengan jalan damai tanpa internasional dengan jalan damai tanpa membahayakan perdamaian, kemanan dan membahayakan perdamaian, kemanan dan keadilan.keadilan.

4.4.Dalam hubungan-hubungan internasional Dalam hubungan-hubungan internasional semua anggota harus menjauhi semua anggota harus menjauhi penggunaan ancaman atau kekerasan penggunaan ancaman atau kekerasan terhadap orang lain.terhadap orang lain.

20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 79

Page 80: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

Lanjutan ……………….Lanjutan ……………….

Konferensi San Fransisco menghasilakan suatu Konferensi San Fransisco menghasilakan suatu piagam yang menyebutkan organ utama PBBpiagam yang menyebutkan organ utama PBB sebagai sebagai

berikut :berikut :

MAHKAMAH INTERNASIONA

L

MAJELIS UMUM

DEWAN PERWALIAN

SEKRETARISDEWAN KEAMANAN

DEWAN EKONOMI DAN

SOSIAL

20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 80

Page 81: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

Majelis Umum PBB atau Sidang Umum Majelis Umum PBB atau Sidang Umum PBB, terdiri dari anggota dari seluruh PBB, terdiri dari anggota dari seluruh negara anggota dan bertemu setiap negara anggota dan bertemu setiap tahun dibawah seorang Presiden Majelis tahun dibawah seorang Presiden Majelis Umum PBB yang dipilih dari wakil-wakil. Umum PBB yang dipilih dari wakil-wakil.

Tugas dan kekuasaan Majelis Umum :Tugas dan kekuasaan Majelis Umum :

1.1. Berhubungan dengan perdamaian dan keamanan internasional,Berhubungan dengan perdamaian dan keamanan internasional,

2.2. Berhubungan dengan kerja sama ekonomi, kebudayaan, Berhubungan dengan kerja sama ekonomi, kebudayaan, pendidikan, kesehatan dan perikemanusiaan,pendidikan, kesehatan dan perikemanusiaan,

3.3. Berhubungan dgn perwakilan internasional termasuk daerah yang Berhubungan dgn perwakilan internasional termasuk daerah yang belum mempunyai pemerintahan sendiri yg bukan daerah belum mempunyai pemerintahan sendiri yg bukan daerah strategis,strategis,

4.4. Berhubungan dengan keuangan,Berhubungan dengan keuangan,

5.5. Penetapan keanggotaan,Penetapan keanggotaan,

6.6. Mengadakan perubahan piagam,Mengadakan perubahan piagam,

7.7. Memilih anggota tidak tetap Dewan Keamanan, Ekonomi, dan Memilih anggota tidak tetap Dewan Keamanan, Ekonomi, dan Sosial, Dewan Perwalian, Hakim Mahkamah Internasional, dsb.Sosial, Dewan Perwalian, Hakim Mahkamah Internasional, dsb.20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 81

Page 82: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

Dewan Keamanan PBB bertugas Dewan Keamanan PBB bertugas untuk menjaga perdamaian dan untuk menjaga perdamaian dan keamanan antar negara. Dewan keamanan antar negara. Dewan ini mempunyai kekuatan untuk ini mempunyai kekuatan untuk mengambil keputusan yang mengambil keputusan yang harus dilaksanakan para anggota harus dilaksanakan para anggota di bawah Piagam PBB.di bawah Piagam PBB.

Dewan Keamanan terdiri dari lima anggota tetap yang Dewan Keamanan terdiri dari lima anggota tetap yang mempunyai hak veto, yakni: Amerika Serikat, Inggris, mempunyai hak veto, yakni: Amerika Serikat, Inggris,

Rusia, Prancis, dan Cina, ditambah dengan 10 Rusia, Prancis, dan Cina, ditambah dengan 10 anggota tidak tetap yang dipilih untuk masa 2 tahun anggota tidak tetap yang dipilih untuk masa 2 tahun

oleh Majelis Umum. Hak veto sampai dengan oleh Majelis Umum. Hak veto sampai dengan sekarang, hanya dimiliki negara-negara anggota tetap sekarang, hanya dimiliki negara-negara anggota tetap

Dewan Keamanan PBB.Dewan Keamanan PBB.

20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 82

Page 83: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

Tugas ECOSOC :Tugas ECOSOC :

1.1. Bertanggung jawab dlm menyelenggarakan kegiatan Bertanggung jawab dlm menyelenggarakan kegiatan ekonomi dan sosial yang digariskan oleh PBB.ekonomi dan sosial yang digariskan oleh PBB.

2.2. Mengembangkan ekonomi, sosial dan budaya.Mengembangkan ekonomi, sosial dan budaya.

3.3. Memupuk hak asasi manusia.Memupuk hak asasi manusia.

4.4. Mengkoordinasi kegiatan-kegiatan dari bidang Mengkoordinasi kegiatan-kegiatan dari bidang khusus dengan berkonsultasi dan menyampaikannya khusus dengan berkonsultasi dan menyampaikannya pada sudang umum kepada mereka & anggota PBB.pada sudang umum kepada mereka & anggota PBB.

Dewan Ekonomi dan Sosial dipilih Dewan Ekonomi dan Sosial dipilih oleh Sidang Umum untuk masa 3 oleh Sidang Umum untuk masa 3 (tiga) tahun dan bersidang sedikitnya (tiga) tahun dan bersidang sedikitnya tiga kali dalam setahun.tiga kali dalam setahun.

20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 83

Page 84: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

Dewan Perwalian (Dewan Perwalian (Trusteeship Council)Trusteeship Council), mrp lembaga , mrp lembaga PBB yang dibentuk dalam rangka untuk mendorong, PBB yang dibentuk dalam rangka untuk mendorong, membantu mengusahakan kemajuan penduduk membantu mengusahakan kemajuan penduduk Daerah perwalian untuk mencapai kemerdekannya.Daerah perwalian untuk mencapai kemerdekannya.

Fungsi Dewan Perwalian adalah:Fungsi Dewan Perwalian adalah:

• Mengusahakan kemajuan Mengusahakan kemajuan penduduk daerah perwalian dalam penduduk daerah perwalian dalam negara untuk mencapai negara untuk mencapai kemerdekaan sendiri,kemerdekaan sendiri,

• Memberikan dorongan untuk Memberikan dorongan untuk menghormati hak-hak manusia,menghormati hak-hak manusia,

• Melaporkan hasil pengawasan Melaporkan hasil pengawasan kepada Sidang Umum PBB.kepada Sidang Umum PBB.

20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 84

Page 85: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

Mahkamah Internasional (MI) ialah Mahkamah Internasional (MI) ialah badan perlengkapan PBB yang badan perlengkapan PBB yang

anggotanya terdiri atas ahli hukum dari anggotanya terdiri atas ahli hukum dari berbagai negara anggota dengan masa berbagai negara anggota dengan masa

jabatan selama 9 tahun.jabatan selama 9 tahun.Tugas pokok Mahkamah Internasional :Tugas pokok Mahkamah Internasional :

1.1. Memeriksa perselisihan atau sengketa antara negara-Memeriksa perselisihan atau sengketa antara negara-negara anggota PBB yang diserahkan kepada MI.negara anggota PBB yang diserahkan kepada MI.

2.2. Memberi pendapat kepada Majelis Umum tentang penyele-Memberi pendapat kepada Majelis Umum tentang penyele-saian sengketa antara negara-negara anggota PBB.saian sengketa antara negara-negara anggota PBB.

3.3. Menganjurkan Dewan Keamanan PBB untuk bertindak Menganjurkan Dewan Keamanan PBB untuk bertindak terhadap salah satu pihak yang menghiraukan keputusan terhadap salah satu pihak yang menghiraukan keputusan Mahkamah Internasional.Mahkamah Internasional.

4.4. Memberi nasihat tentang persoalan hukum kepada Majelis Memberi nasihat tentang persoalan hukum kepada Majelis Umum dan Dewan Keamanan.Umum dan Dewan Keamanan.

20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 85

Page 86: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

Sekretariat PBB adalah salah satu badan utama dari PBB dan dikepalai oleh seorang Sekretaris Jendral PBB, dibantu oleh seorang staff pembantu pemerintah sedunia.

Yang pernah menjadi Sekretaris Jenderal :Yang pernah menjadi Sekretaris Jenderal :

• Trygve Lie, Norwegia (1945 – 1953) Trygve Lie, Norwegia (1945 – 1953)

• Dag Hammarskjold, Swedia (1953 - 1961) Dag Hammarskjold, Swedia (1953 - 1961)

• U Thant, Burma (1961 - 1971) U Thant, Burma (1961 - 1971)

• Kurt Waldhaim, Austria (1972 - 1981) Kurt Waldhaim, Austria (1972 - 1981)

• Javier Pérez de Cuéllar, Peru (1982 - 1991) Javier Pérez de Cuéllar, Peru (1982 - 1991)

• Boutros Boutros-Ghali, Mesir (1992 - 1996) Boutros Boutros-Ghali, Mesir (1992 - 1996)

• Kofi Annan, Ghana (1997 – 2006)Kofi Annan, Ghana (1997 – 2006)

• Ban Ki-Moon, Korea Selatan (2006 - ...... )Ban Ki-Moon, Korea Selatan (2006 - ...... )20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 86

Page 87: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

2.2. Kerjasama dan Perjanjian Internasional yang Kerjasama dan Perjanjian Internasional yang bermanfaat bagi Indonesiabermanfaat bagi Indonesia

a.a.Politik Luar Negeri Republik Politik Luar Negeri Republik Indonesia Indonesia

POLITIK POLITIK LUAR LUAR

NEGERINEGERI

BEBASBEBAS

AKTIFAKTIF

Artinya kita bebas menentukan Artinya kita bebas menentukan sikap dan pandangan kita terhadap sikap dan pandangan kita terhadap masalah-masalah internasio-nal dan masalah-masalah internasio-nal dan

terlepas dari ikatan kekuatan-terlepas dari ikatan kekuatan-kekuatan raksasa dunia secara kekuatan raksasa dunia secara ideologis bertentangan (Timur ideologis bertentangan (Timur dengan komunisnya dan Barat dengan komunisnya dan Barat

dengan liberalnya).dengan liberalnya).Artinya kita dalam politik luar Artinya kita dalam politik luar negeri senantiasa aktif negeri senantiasa aktif

memperjuangkan terbinanya memperjuangkan terbinanya perdamaian dunia. Aktif perdamaian dunia. Aktif

memperjuangkan kebebasan dan memperjuangkan kebebasan dan kemerdekaan, aktif kemerdekaan, aktif

memperjuangkan ketertiban dunia, memperjuangkan ketertiban dunia, dan aktif ikut serta menciptakan dan aktif ikut serta menciptakan

keadilan sosial dunia.keadilan sosial dunia.

IND

ON

ES

IAIN

DO

NES

IA

20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 87

Page 88: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

Pelaksanaan politik luar negeri Indonesia yang bebasPelaksanaan politik luar negeri Indonesia yang bebasdan aktif, didasarkan pada landasan hukum :dan aktif, didasarkan pada landasan hukum :

1.1. Landasan idiil adalah PancasilaLandasan idiil adalah Pancasila

2.2. Landasan konstitusional UUD 1945 Pasal 11 dan 13.Landasan konstitusional UUD 1945 Pasal 11 dan 13.

3.3. Landasan operasional adalah sebagai berikut.Landasan operasional adalah sebagai berikut.

Ketetapan MPR mengenai Garis-Garis Besar Haluan Ketetapan MPR mengenai Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) terutama dibidang hubungan luar Negara (GBHN) terutama dibidang hubungan luar negeri.negeri.

Keputusan Presiden (Keppres) yang menyangkut Keputusan Presiden (Keppres) yang menyangkut politik luar negeri Indonesia.politik luar negeri Indonesia.

Kebijakan atau peraturan yang dibuat oleh menteri Kebijakan atau peraturan yang dibuat oleh menteri luar negeri.luar negeri.

20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 88

Page 89: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

Prinsip-prinsip -pokok yang menjadi dasar politik Prinsip-prinsip -pokok yang menjadi dasar politik luar negeri Indonesia :luar negeri Indonesia :

1. Negara kita menjalani politik damai.

2. Negara kita bersahabat dengan segala bangsa atas dasar saling menghargai dengan tidak mencampuri soal susunan dan corak pemerintahan negeri masing-masing.

3. Negara kita memperkuat sendi-sendi hukum internasional dan organisasi internsional untuk menjamin perdamaian yg kekal.

4. Negara kita berusaha mempermudah jalannya pertukaran pembayaran internasional.

5. Negara kita membantu pelaksanaan keadilan sosial internasional dengan berpedoman pada Piagam PBB.

6. Negara kita dalam lingkungan PBB berusaha menyokong perjuangan kemerdekaan bangsa-bangsa yang masih dijajah, sebab tanpa kemerdekaan, persaudaraan dan perdamaian internasional itu tidak akan tercapai. 20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 89

Page 90: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

b.Kerja Sama dan Perjanjian Internasional Yang Bermanfaat bagi Indonesia

No Jenis/Bentuk

Keterangan/Uraian Manfaat Yang Diperoleh

1. Bilateral Persetujuan RI dan RRC mengenai Dwi Kewarganegaraan, telah disahkan dengan keluarnya Undang-Undang No. 2 Tahun 1958.

Ada kejelasan dalam penga-turan kewarganegaraan keturunan Cina yang sudah berumur 18 tahun, apakah mau menjadi WNI atau kembali menjadi warga negara Cina dgn sukarela.

Perjanjian RI – Malaysia tentang Penetapan Garis Landas Kontinen kedua nega-ra (di selat Malaka dan Laut Cina Selatan) ditandatangani pada tanggal 27 Oktober 1969 dan mulai berlaku tanggal 7 November 1969.

Ada kejelasan (terhindar dari konflik) dalam pemanfaatan laut baik sebagai sarana transportasi air maupun untuk kepentingan penangkapan ikan, eksplorasi kekayaan laut, mineral dan tambang.

20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 90

Page 91: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

2. Regional Pembentukan ASEAN yang diprakarsai oleh pemimpin Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand melalui Deklarasi Bangkok pada tanggal 8 Agustus 1967.

Mempercepat proses pertum-buhan ekonomi, kemajuan sosial dan pengembangan budaya. Demikian juga, jika terjadi konflik hal ini dapat dengan mudah dilesaikan melalui jalan damai.

Persetujuan dibentuknya kawasan perdagangan bebas ASEAN yaitu AFTA (ASEAN Free Trade Area), yang ditandatangani pada tahun 1995 oleh negara-negara Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand.

Dapat meningkatkan investasi langsung ke negara-negara ASEAN, dan khususnya nega-ra Indonesia.

Meningkatkan daya saing dan penghapusan bea ekspor – impor bagi negara-negara yang berada di kawasan ASEAN (termasuk negara Indonesia).

20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 91

Page 92: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

3. Multilateral

Masuknya negara RI menjadi anggota PBB (pertama kali pada tanggal 28 Sep 1950), kemudian keluar pada tanggal 7 Januari 1965 dan masuk kembali pada tanggal 28 September 1966.

Mempercepat proses penyele-saian konflik Indonesia – Belanda (penjajah), sehingga mau mengakui kedaulatan Indonesia pada tanggal 27 Desember 1949.

Pembentukan Gerakan Negara-negara Non Blok me-lalui KTT yang pertama pada tahun 1961 di Beograd (Yugoslavia) dan dipelopori oleh negara Indonesia, Yugos-lavia, Mesir, India dan Ghana.

Sebagai wadah dalam upaya menumbuhkan sikap solideri-tas negara-negara di kawasan Asia – Afrika dalam memper-juangkan kemerdekaannya sekaligus melawan kolonia-lisme, rasialisme dan zionisme.

Pengesahan Konvensi Inter-nasional tentang Penghapusan segala bentuk diskriminasi rasial 1965, dengan dikeluar-kannya Undang-Undang No. 29 Tahun 1999.

Masyarakat Indonesia akan lebih memahami bahwa seba-gai bagian masyarakat internasional harus menghor-mati, menghargai, dan menjunjung tinggi prinsip dan tujuan Piagam PBB serta HAM.

20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 92

Page 93: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 93

1.Hubungan internasional adalah studi tentang keadaan-keadaan relevan yang mengelilingi interaksi. Dari pernyataan diatas merupakan definisi hukum internasional menurut.....a.Hugo de Grootb.Warsito Sunaryoc.Charles A. MC. Clellandd.Tygve Nathiessene.Renstra

1. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar 1. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan memberi tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, dengan memberi tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, atau e pada jawaban yang benar.atau e pada jawaban yang benar.

Page 94: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 94

2. Pentingnya sikap yang dihasilkan apabila kita melakukan hubungan internasional bagi suatu negara adalah (kecuali).....a.Memelihara dan menciptakan hidup berdampingan secara damai dan tidak adil dengan bangsa lain.b.Mencegah & menyelesaikan konflik / persengketaan yang mengancam perdamaian dunia.c.Membantu bangsa lain yang terancam kemerdekaannya.d.Mengembangkan cara penyelesaian masalah secara damai melalui perundingan dan diplomasi.e.Membangun solidaritas dan sikap menghormati antar bangsa.

Lanjutan...

Page 95: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 95

3. Menurut Oppenheimer-Lauterpacht definisi perjanjian internasional adalah.....a.Perjanjian yang diadakan antar bangsa yang bertujuan untuk menciptakan akibat-akibat hukum tertentu.b.Suatu persetujuan antar negara yang menimbulkan hak dan kewajiban di antara pihak-pihak yang mengadakannya.c.Suatu persetujuan antara subjek-subjek hukum internasional yang menimbulkan kewajiban-kewajiban yang mengikat dalam hukum internasional. Perjanjian internasional dapat berbentuk bilateral maupun multirateral. Subjek-subjek hukum dalam hal ini selain lembaga-lembaga internasional, juga negara-negara.d.suatu perjanjian Internasional adalah suatu persetujuan yang dinyatakan secara formal antara dua atau lebih negara-negara mengenai pemantapan, perubahan atau pembatasan dari pada hak-hak dan kewajiban mereka secara timbal balik.e.Sumber utama dari sumber-sumber hukum internasional lainnya

Page 96: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 96

4. Pada tahap ini pihak-pihak akan mempertimbangkan terlebih dahulu materi yang hendak dicantumkan dalam naskah perjanjian. Dari uraian tersebut tergolong tahap perjanjian apa.....a.Negotiationb.Signature c.Penandatanganand.Ratifikasie.Ratification 5. Apa yang menjadi penyebab pembatalan hubungan internasional.....a.Telah tercapai tujuan dari perjanjian internasional itu.b.Masa beraku perjanjian internasional itu sudah habis.c.Salah satu pihak peserta perjanjian menghilang atau punahnya objek perjanjian itu.d.Adanya persetujuan dari peserta-peserta untuk mengakhiri perjanjian itu.e.Bertentangan dengan kaidah dasar hukum internasional

Page 97: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 97

6. Dibawah yang termasuk dalam peranan perwakilan diplomatik adalah.....a.Menyelenggarakan hubungan dengan negara lain atau hubungan kepala negara dengan pemerintah asing.b.Mengadakan perundingan ttg masalah yang dihadapi kedua negara dan berusaha untuk menyelesaikannya.c.Mengurus kepentingan negara serta warga negaranya di negara lain. d.Menentukan apakah tujuan nasional sejalan atau berbeda dengan kepentingan negara lain.e.Memelihara hub persahabatan antara kedua negara.7. ASEAN didirikan oleh lima negara pemrakarsa, yaitu a.Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailandb.Indonesia, Myanmar, Filipinac.Brunai Darussalam, Indonesia, Filipinad.Singapura, Thailand, Malaysiae.Malaysia, Vietnam, Thailand

Page 98: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 98

8. Negara mana saja yang ikut melaksanakan KTT Asia-Afrika.....a.Myanmarb.Thailandc.Filipinad.Brunai Darussalame.Singapura9. Di negara mana PBB bermarkas.....a.New yorkb.Denn hagc.ASd.Indonesiae.Belanda

Page 99: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 99

10. Kerja Sama dan Perjanjian Internasional Yang Bermanfaat bagi Indonesia secara regional adalah.....a.Pembentukan ASEAN yang diprakarsai oleh pemimpin Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand melalui Deklarasi Bangkok pada tanggal 8 Agustus 1967.b.Pembentukan Gerakan Negara-negara Non Blok me-lalui KTT yang pertama pada tahun 1961 di Beograd (Yugoslavia) dan dipelopori oleh negara Indonesia, Yugos-lavia, Mesir, India dan Ghana.c.Persetujuan RI dan RRC mengenai Dwi Kewarganegaraan, telah disahkan dengan keluarnya Undang-Undang No. 2 Tahun 1958.d.Perjanjian RI – Malaysia tentang Penetapan Garis Landas Kontinen kedua nega-ra (di selat Malaka dan Laut Cina Selatan) ditandatangani pada tanggal 27 Oktober 1969 dan mulai berlaku tanggal 7 November 1969.e.Kerja sama Indonesia dan Amerika mengenai ilmu pengetahuan dan teknologi.

Page 100: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

2. 2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan singkat dan Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas !jelas !

1. Bagaimana pengertian hubungan internasional menurut:a. Hugo de Grootb. Warsito Sunaryoc. Tygve Nathiessen

2. Bilamanakah perjanjian internasional dikatakan batal atau berakhir?

3. Apa saja Fungsi Perwakilan diplomatik, menurut Konggres Wina 1961?

4. Dalam KTT Gerakan Negara-negara Non-Blok, telah dihasilkan asas-asas, sebutkan asas-asasnya!

5. Apa saja landasan hukum Pelaksanaan politik luar negeri Indonesia yang bebasdan aktif? 20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 100

Page 101: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 101

Page 102: HUBUNGAN INTERNASIONAL  DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

20/04/23YUYUN YULINA PUTRI 102