hubungan internasional

52
KELOMPOK 3 KELOMPOK 3 >Dewi Siringoringo >Dewi Siringoringo >Elisabeth Lumbantoruan >Elisabeth Lumbantoruan >Jernita Togatorop >Jernita Togatorop >Sahat Jeriko Pardede >Sahat Jeriko Pardede >Sri Sumarni Manurung >Sri Sumarni Manurung

Upload: ridhoops

Post on 24-May-2015

84.161 views

Category:

Technology


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hubungan Internasional

KELOMPOK 3KELOMPOK 3>Dewi Siringoringo>Dewi Siringoringo

>Elisabeth Lumbantoruan>Elisabeth Lumbantoruan

>Jernita Togatorop>Jernita Togatorop

>Sahat Jeriko Pardede>Sahat Jeriko Pardede

>Sri Sumarni Manurung>Sri Sumarni Manurung

Page 2: Hubungan Internasional

PERWAKILAN DIPLOMATIK

PETA KONSEP

Page 3: Hubungan Internasional

Pengertian Hubungan Internasional

adalah hubungan yang mengatur perilaku setiap negara untuk berinteraksi dengan negara lain dalam bidang ekonomi, politik, sosial budaya, pertahanan keamanan.

• Menurut Daniel S.Papp = Hubungan Internasional adalah ilmu yang mempelajari masalah-masalah internasional dan sistem yang membentuk hubungan Internasional serta para aktor yang terlibat di dalamnya.

• Menurut Hugo de Groat = Hukum & Hubungan Internasional didasarkan pada kemauan bebas dan persetujuan negara-negara. Bertujuan demi kepentingan bersama dari yang menyatukan diri dalam ikatan tsb. Hugo dikenal sebagai Bapak Hukum Internasional

• Menurut Mochtar Kusumaatmadja = dengan adanya hubungan antar bangsa, berkembang pula kebiasaan ataupun peraturan hukum yang merupakan kesepakatan bersama.

Page 4: Hubungan Internasional

Landasan HI

• Landasan Iidil– Pancasila (sila ke-2)

• Landasan konstitusional/struktural– UUD 1945

• Pembukaan, alinea ke-IV• Pasal 13

Page 5: Hubungan Internasional

Asas-Asas dalamHubungan Internasional

–Asas Kebangsaan (ekstrateritorial) warga negara tetap mendapat perlakuan hukum dari negaranya dimana dia berada

–Asas Teritorial berlaku bagi semua orang & barang yg berada di wilayahnya baik warga negara atau orang asing

–Asas Kepentingan umum wewenang negara melindungi & mengatur kepentingan masyarakat

Page 6: Hubungan Internasional

SUBJEK HUBUNGAN INTERNASIONAL

o Negara (state)Negara (state)oOrganisasi Internasional (Internasional Organisasi Internasional (Internasional Goverment Organitation)Goverment Organitation)oOrganisasi Non Pemerintah ( Non Organisasi Non Pemerintah ( Non Goverment Organitation) Goverment Organitation) oKorporasi Multinasional (multinational Korporasi Multinasional (multinational Coorporation) Coorporation) oKelompok Teroris ( Teroris Group)Kelompok Teroris ( Teroris Group)oOrganisasi Pembebasan Nasional (Etnik Organisasi Pembebasan Nasional (Etnik National Liberation Organitation)National Liberation Organitation)o Individu (Individual)Individu (Individual)

Page 7: Hubungan Internasional

Perjanjian internasional adalah sebuah perjanjian yang dibuat di bawah hukum internasional oleh beberapa pihak yang berupa negara atau organisasi internasional. Sebuah perjanjian multilateral dibuat oleh beberapa pihak yang mengatur hak dan kewajiban masing-masing pihak. Perjanjian bilateral dibuat antara dua negara.

Page 8: Hubungan Internasional

PERJANJIAN INTERNASIONAL• Dasar hukum perjanjian internasional adalah pasal 38

ayat 1 piagam mahkamah Internasional, yang menyatakan perjanjian internasional harus diadakan oleh subjek hukum internasional yang menjadi anggota masyarakat internasional

• Perjanjian internasional adalah sebagai sumber hukum internasional dengan alasan:

• Perjanjian internasional lebih menjamin kepastian hukum, karena perjanjian internasional diadakan secara tertulis

• Perjanjian internasioanl mengatur masalah-masalah bersama yang penting dalam hubungan antara subjek hukum internasional

Page 9: Hubungan Internasional

Kerja sama internasional adalah bentuk hubungan yang

dilakukan oleh suatu negara dengan negara lain yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan rakyat dan untuk kepentingan negara-negara di dunia. Kerja sama internasional, yang meliputi kerja sama di bidang politik, sosial, pertahanan keamanan, kebudayaan, dan ekonomi, berpedoman pada politik luar negeri masing-masing.

Page 10: Hubungan Internasional

Fungsi1.Memperlancar hubungan ekonomi baik dalam bentuk pertukaran hasil produksi

dan faktor-faktor produksi serta memperlancar sistem pembayaran

antarnegara2. Menciptakan kerja sama secara timbal

balik antarnegara melalui perjanjian ataupun melalui badan/organisasi

internasional.

Page 11: Hubungan Internasional

Kegiatan Diplomasi• = Kegiatan yang menyangkut hubungan

antar negara dengan negara lain.Hubungan Diplomatik

Alat-alat perlengkapan/instrument diplomasi, a.l. : Departemen Luar Negeri Perwakilan Diplomatik

Alat-alat perlengkapan Republik Indonesia di luar negeri: Bidang politik = Perwakilan Diplomatik Bidang non-politik = Perwakilan Konsuler

Page 12: Hubungan Internasional

PERWAKILAN DIPLOMATIK• Perwakilan Diplomatik adalah lembaga kenegaraan diluar

negeri yang bertugas dalam membina dan menyelenggarakan tugas-tugas hubungan politik dengan negara lain.

• Tugas dan wewenang ini dilakukan oleh perangkat korps Diplomatik, yaitu (C.D)

• a. Duta besar (Ambassador)• b. Duta (Ervoye Extraordinaire et ministre fleni to

centiaire) dan menteri berkuasa penuh/Gerzant• c. Menteri Residen (Minister Resident)• d. Kuasa usaha (Charges d`affaires)• pembagian ini didasarkan pada kongres Wina 1815 dan

kongres achan 1818.• Ketentuan mengenai perwakilan diplomatik RI diatur dalam

UUD 1945 pasal 13 “Presiden mengangkat duta dan konsul” Presiden menerima duta negara lain.

• Kekuasaan Presiden dalam mengangkat dan menerima duta negara lain adalah sebagai konsekuensi dari kedudukan presiden sebagai kepala negara.

Page 13: Hubungan Internasional

Tugas dan Fungsi Perwakilan Diplomatik, tugaspokok perwakilan Diplomatik secara

umum:1.Menyelenggarakan kepentingan politik negara-

nya di luar negeri terutama di negara tempat

bertugas.2. Menjamin efisiensi dari perwakilan asing disuatu negara.

3. Melakukan hubungan serta perundingan-perun dingan dengan pemerintah negara

tersebut.4. Menciptakan pengertian bersama (Good will)5. Berkewajiban melindungi kepentingan- kepentingan negara dan

warganegaranya di negara penerima.

Page 14: Hubungan Internasional

Hak-Hak Perwakilan Diplomatik

1.Hak Ekstrateritorial adalah hak untuk mengamati tata hukum negeri sendiri(tidak

tunduk pada tata hukum negara tempat bertugas).

2.Hak kekebalan Diplomatik (Imunitas) adalah hak imunitas menyangkut diri pribadi seorang diplomat serta gedung perwakilannya dengan

hak ini seorang diplomat berhak mendapat perlindungan istimewa terhadap keselamatan diri serta harta bendanya,anggota Diplomatik tidak

tunduk kepada juridiksi pengadilan pidana/perdata dinegara tempat ia bertugas.

Page 15: Hubungan Internasional

Dalam membina / Menyelenggarakan hubungan yang Non-politis Duta Besar Tadi Dibantu Oleh Korps Consuler Yang Terdiri Dari:

Konsul JenderalKonsulWakilKonsulAgen KonsulTugas pokok perwakilan konsuler, menjaga duta

memajukan kepentingan - kepentingan perdangangan, industri, pelayaran dan persetujuan-persetujuan dagang ekonomi lainnya.

PERWAKILAN KONSULER

Page 16: Hubungan Internasional

Perbedaan antara Perwakilan Diplomatik dan Perwakilan Konsuler

Perwakilan Diplomatik Perwakilan Konsuler

1. Perwakilan diplomatik hanya terdapat 1 di setiap Negara

penerimanya;2. Bekerja di bidang politik;

3. Perwakilan Diplomatik terletak di Ibukota Negara penerima;

4. Duta besar bertanggung jawab pada presiden melalui Menteri

Luar Negeri;5. Pengangkatannya terdapat surat

pengakuan kerja yang disebut Letter of creadance (surat

kepercayaan)

1. Perwakilan konsuler bisa terdapat lebih dari 1 di negara penerima;

2. Bekerja di bidang non-politik tetapi dapat menjadi politik di

wilayah kekonsulannya;3. Hanya konsul jenderal yang

terdapat di ibukota negara;4. Konsul jenderal langsung bertanggung jawab pada Menteri

Luar Negeri;5. Pengangkatan terdapat surat pengakuan kerja disebut exequatur

(surat pengangkatan)

Page 17: Hubungan Internasional

TAHAP-TAHAP PERJANJIAN INTERNASIONAL

Berdasarkan konvensi WINA 1969 tentang hukum perjanjian Internasional disebutkan bahwa dalam pembuatan perjanjian baik bilateral maupun multilateral dapat dilakukan melalui tahap-tahap.Tahap-tahap tersebut dilakukan secara berurutan, yaitu muali dari perundingan, penandatanganan nota, agreement ataupun treaty yang megikat negara-negara yang membuat perjanjian, mengesahkan perjanjian tersebut melalui ratifikasi yang melibatkan dewan perwakilan/parlemen.

Page 18: Hubungan Internasional

1. PERUNDINGAN (NEGOISASI)

Perundingan merupakan perjanjian tahap pertama antara pihak/negara yang dilakukan oleh wakil-wakil negara yang diutus oleh negara-negara peserta berdasarkan mandat tertentu. Wakil-wakil negara melakuakn perundingan terhadap masalah yang harus dilakuakn. Perundingan dilakuakn oleh kepala negara,Mentri luar negeri, atau duta besar. Perundingan dapat juga diwakili oleh pejabat yang dapat memajukan surat kuasa penuh (full Power) apabila perundingan

mencapai kesepakatan, perundingan tersebut meningkat pada tahap penandatanganan.

Page 19: Hubungan Internasional

2. PENANDATANGANAN (SIGNATURE)

Lazimnya dilakuakn oleh para menteri luar negeri atau kepala pemerintahan. Untuk perundingan yang bersifat multilateral, penandatanganna teks perjanjian sudah dianggap sah jiak dua pertiga suara peserta yang hadir memberikan suara, kecuali ditentukan lain. Namun perjanjian belum dapt dilakukan masing-masing negara apabila beluum diratifikasi oleh masing-masing negaranya atau perjanjian akan berlaku setelah ditandatangani pada waktu diumumkan mulai berlaku atau setelah ditandatangani, perjanjian memasuki tahap ratifikasi atau pengesahan oelh parlemen/ dewan perwakilan rakyat di negara-negara yang menandatangani perjanjian.

Page 20: Hubungan Internasional

3. PENGESAHAN (RATIFIKASI)

Suatu negara mengikatkan diri pada suatu perjanjian dengan syarat apabila telah disahkan oleh badan berwenag (treaty making powers) di negaranya. Penandatanganan atas perjanjian yang bersifat sementara dan masih harus dikuatkan dengan pengesahan atau penguatan dinamakan ratifikasi.

Ratifikasi dilakuakn oleh DPR dan Pemerintah perlu mengajak DPR untuk mensahkan perjanjian karena DPR merupakan perwakilan rakyat yang berhak untuk mengetahui isi dan kepentingan yang diemnban dalam perjanjian tersebut. Pasal 11 UUD 1945 menyatakan bahwa masalah perjanjian internasional harus mendapatkan persetujuan dari DPR. Apabila perjanjian telah disahkan atau diratifikasi dengan persetujuan DPR, perjanjian tersebut harus dipatuhi dan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.

Page 21: Hubungan Internasional

Ratifikasi perjanjian internaional dapat dibedakan atas:

• Ratifikasi oleh badan eksekutif, hal ini biasa dilakuakn oelh Raja absolut dan pemerintahan otoriter.

• Ratifikasi oleh badan legislatif, secara umum sistem ini jarang digunakan, tetapi sistem ini pernah diterapkan di negara Turki 1924. Elsalvador 1950, Honduras 1936.

• Ratifikasi campuran (DPR dan Pemerintah), sistem ini paling benyak digunakan karena legislatif dan eksekutif secara bersama-sama menentukan dalam proses ratifikasi suatu perjanjian.

Page 22: Hubungan Internasional

LEMBAGA PERSYARATAN (RESERVATION)

Keberadaan lembaga ini dibutuhkan oleh negara- negara yang ikut serta dalam perjanjian internasional, khususnya perjanjian yang bersifat multilateral. Lembaga persyaratan dibutuhkan karena biasanya ada saja negara- negara perserta yang kurang sepenuhnya menerima isi materi perjanjian atau kurang sesuai dengan kepentingan nasional negaranya sehingga untuk melaksanakannya dibutuhkan persyaratan- persyaratan tertentu sehingga negara perserta perjanjian internasional tetap terikat terhadap apa- apa yang diajukan dan membawa keuntungan bagi negaranya.

Page 23: Hubungan Internasional

BERLAKUNYA PERJANJIAN INTERNASIONAL

Perjanjian internasional berlaku pada saat:• Mulai berlaku sejak tanggal yang ditentukan atau menurut yang disetujui oleh negara perunding• Jika tidak ada ketentuan, perjanjian mulai berlaku setelah persetujuan diikat dan dinyatakan oleh semua

negara berunding.• Bila persetujuan suatu negara untuk diikat oleh perjanjian

setelah perjanjian itu berlaku. Maka perjanjian mulai berlaku bagi negara itu pada tanggal tersebut, kecuali bila perjanjian menentukan lain

• Ketentuan-ketentuan perjajian yang mengatur pengesahan teksnya, pernyataan prsetujuan suatu negara untuk diikat

oleh suatu perjanjian. Cara dan tanggal berlakuanya, persyaaratan fungsi-fungsi penyimpanan dan masalah-masalah lain yang timbul yang perlu sebelum berlakunya perjanjian itu, berlakunya sejak saat disetujuinya teks perjanjian itu.

Page 24: Hubungan Internasional

PEMBATALAN PERJANJIAN INTERNASIONAL• Berdasarkan konvensi Wina 1969, karena berbagai alasan

suatu perjanjian Internasional dapat batal antara lain:• Negara atau wakil kuasa pernah melanggar ketentuan hukum

Nasionalnya.• Adanya unsur kesalahan error pada saat perjanjian itu dibuat.• Adanya unsur penipuan dari negara peserta tertentu

terhadap negara peserta lain, waktu pembentukan perjanjian.• Terdapat penyalahgunaan atau kecurangan (Corruption)

melalui kelicikan atau penyuapan.• Adanya unsur paksaan terhadap wakil suatu negara peserta,

paksaan tersebut baik dengan ancaman maupun penggunaan kekuatan.

• Bertentangan dengan suatu kaidah dasar hukum Internasional umum.

Page 25: Hubungan Internasional

BERAKHIRNYA PERJANJIAN INTERNASIONAL

A. Pengakhiran perjanjian sesuai dengan ketentuan dalam perjanjian tersebut.

B. Pengakhiran perjanjian yang disimpulkan dari pembuatan perjanjian berikutnya. Secara umum suatu perjanjian bisa punah/berakhir karena hal berikut:

• Telah tercapai tujuan dari perjanjian Internasional• Masa berlakunya perjanjian itu sudah habis• Adanya persetujuan dari peserta-peserta untuk mengakhiri perjanjian itu• Salah satu pihak peserta perjanjian menghilang atau punahnya objeck

perjanjian itu• Adanya perjanjian baru antara peserta yang kemudian meniadakan

perjanjian yang terdahulu• Syarat-syarat tentang pengakhiran perjanjian sesuai dengan ketentuan

perjanjian itu sudah dipenuhi.• Perjanjian secara sepihak diakhiri oleh salah satu peserta dan pengakhiran

itu diterima oleh pihak lain.

Page 26: Hubungan Internasional

BENTUK & NAMA PERJANJIAN INTERNASIONAL

• a.Traktatperjanjian dua negara atau lebih yg sifatnya formal & sangat mengikat• b.Konvensi perjanjian yg lebih khusus namun bersifat multilateral, tidak menyangkut

kebijakan tingkat tinggi. • c.Pakta traktat dalam arti sempit & memerlukan ratifikasi• d.Persetujuan (agreement)perjanjian bersifat teknis/adminitratif• e.Protokolpersetujuan yg melengkapi konvensi• f. Piagam (Statuta) himpunan peraturan yang ditetapkan sebagai persetujuan internasional• g. Charter bentuk perjanjian internasional yang digunakan untuk membentuk badan-

badan tertentu dan mengikat pihak- pihak yang terlibat• h. Covenant bentuk perjanjian internasional yang bertujuan untuk menjamin terciptanya

perdamaian dunia, meningkatkan kerjasama internasional, dan mencegah terjadinya peperangan

• i. Modus Vivensi dokumen yang mencatat hasil persetujuan internasional yang bersifat sementara

• k. Deklarasi (Declaration) bentuk pernyataan internasional yang bertujuan memperjelas adanya hukum yang berlaku atau untuk menciptakan hukum baru dan mengikat pihak- pihak yang terlibat

• l. Ketetentuan Penutup (Final Act) suatu dokumen yang mencatat ringkasan hasil konvensi

Page 27: Hubungan Internasional

KEBIJAKAN POLITIK INDONESIA

Bebas Aktif• Bebasmenentukan

sikap&kehendak sendiri tidak memihak

• Aktifberperan dalam kancah internasional

Page 28: Hubungan Internasional

HAKIKAT POLITIK LUAR NEGERI INDONESIA

– Menghormati kedaulatan Negara lain

– Lepas dari ikatan blok ideologi, militer&bebas menentukan masalah sendiri

– Menentang segala bentuk penjajahan

– Kerjasama internasional yg saling menguntungkan

– Hidup berdampingan secara damai

Page 29: Hubungan Internasional
Page 30: Hubungan Internasional

ASEANKini ASEAN beranggotakan semua negara di Asia tenggara (kecuali Timor Leste dan Papua Nugini). Berikut ini adalah negara-negara anggota ASEAN:•Filipina (negara pendiri)•Indonesia (negara pendiri)•Malaysia (negara pendiri)•Singapura (negara pendiri)•Thailand (negara pendiri)•Brunei Darussalam (7 Januari 1984)•Vietnam (28 Juli 1995)•Laos (23 Juli 1997)•Myanmar (23 Juli 1997)•Kamboja (30 April 1999)

Page 31: Hubungan Internasional

TUJUAN ASEAN1. Menjalin kerjasama negara-negara Asia Tenggara dibidang Ekonomi,

sosial dan budaya2. Menjaga dan maningkatkan perdamaian dan stabilitas keamanan Asia

Tenggara3. Meningkatkan peran negara-negara ASEAN dalam kancah internasional4. Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan

pengembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara5. Saling membantu dalam hal pelatihan dan penelitian bidang

pendidikan, profesi, dan teknik.6. Meningkatkan kerjasama di bidang pertanian, industri, perdagangan,

dan jasa untuk meningkatkan taraf hidup7. Memulihkan kerjasama yang erat dan bermanfaat dengan organisasi

internasional dan regional

Page 32: Hubungan Internasional

DASAR ASEAN

• A. saling menghormati kemerdekaan, integritas teritorial, dan identitas semua bangsa

• B. mengakui hak setiap bangsa dan tidak mencampuri urusan dalam negeri masing- masing

• C. penyelesaian pertengkatan dan persengketaan secara damai

• D. tidak menggunakan ancaman atau kekuatan• E. menjalankan kerjasama secara aktif

Page 33: Hubungan Internasional

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

Tujuan PBB:• a. Memelihara perdamaian & keamanan dunia• b. Mengembangkan persahabatan antar bangsa

berdasar azas persamaan Hak• c. Mewujudkan kerjasama internasional dalam

memecahkan masalah internasional• d. Menjadi pusat penyerasian tindakan bangsa2

dalam mencapai tujuan bersama

Page 34: Hubungan Internasional

Asas PBB

a. Asas persamaan kedaulatan bagi semua anggotab. anggota wajib memenuhi kewajiban sesuai dengan

piagam PBBc. anggota menyelesaikan sengketa dengan damaid. Dalam hubungan internasional menghindari

anacaman & kekerasane. Memberi bantuan kepada PBB sesuai dengan

piagam PBBf. PBB tidak berkuasa mencampuri urusan dalam

negeri suatau negara

Page 35: Hubungan Internasional

BADAN-BADAN POKOK PBB

1. Majelis umum (General Assembly)

2. Dewan keamanan (Security council)

3. Dewan Ekonomi dan sosial (Economic and Sosial Council)

4. Dewan Perwalian (Trusteeship Council)

5. Mahkamah Internasional (International Court of Justice)

6. Sekretaris Jendral (Secretary General)

Page 36: Hubungan Internasional

Organisasi-organisasi dibawah PBB1. UNESCO Pengetahuan & budaya2. UNICEF Kesejahteraan anak-

anak3. FAO Makanan4. WHO Kesehatan5. ILO Perburuhan6. ITU Telekomunikasi7. UNHCR Pengungsi8. UPU Kesatuan Pos9. IPCC Perubahan Iklim10. UNEP Lingkungan

Page 37: Hubungan Internasional

PBB

Piagam PBB terbentuk setelah ditandatangani pada tanggal 26 juni 1945, dan secara

resmi tanggal 24 Oktober 1945.

Piagam PBB terdiri dari hal-hal berikut:

1.Mukadimah

2.Batang Tubuh 19 Bab dan 111 Pasal

ISI PIAGAM PBB:

1.Demi menyelamatlkan keturunan yang akan datang dari bencana perang yang

selama hidup kita telah duakali menimbulkan kesengsaraan yang tiada taranya bagi

kemanusiaan.

2.Demi memperteguh kepercayaan pada hak asasi manusi, baik laki-laki maupun

perempuan dan bagi segala bangsa besar, kecil.

3.Demi membangun keadaan dimana keadilan dan penghargaan terhadap kewajiban-

kewajiban yang timbul dari perjanjian-perjanjian dan lain-lain sumber hukum

internasional dapat dipelihara.

4.Demi mempertinggi kemajuan masyarakat dan tingkat yang lebih baik dalam alam

kemerdekaan yang luas

Page 38: Hubungan Internasional

Indonesi masuk menjadi anggota PBB ke-60 tanggal 26 September 1950. kemudian negara Indonesia masuk pertama kali pada tanggal 27 September 1950, tetapi keluar pada tangga 7 January 1965. tanggal 28 september 1966 masuk kembali menjadi anggota PBB.

Hal tersebut disebabkan oleh 1.Adanya perebutan wilayah Indinesia yaitu Irian Barat, dimana PBB tidak mengusut tuntas masalah tersebut.2.Pada saat Malasya baru masuk menjadi anggota PBB yang masih baru, Malasya langsung diangkat dalam menjaga keamanan PBB dan dunia, Indonesia tidak menerima keputusan PBB sehingga keluar. Dan masuknya kembali Indonesia adalah karena keinginan indonesia ingin bergabung dalam Organisasi Internasional

Page 39: Hubungan Internasional

Kalimat keempat pembukaan UUD 1945

tercantum tiga kerangka tujuan negara

yang meliputi 2 pokok pikiran cita-cita

nasional yaitu:1. Melindungi segenap bangsa

Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia

2. Memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa

3. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial

Page 40: Hubungan Internasional

Haluan Politik Luar Negeri Indonesia dan tahap-

tahap Perkembangannya:☺ Periode 1945-1950

Garis politik luar negeri ditujukan untuk perjuangan diplomasi guna mendapatkan pengakuan internasional, disamping garis cita-cita Internasional yang lainnya, seperti ikut serta mengunakan perdamaian dunia, bersahabat dengan segala bangsa, tetapi fokus utama untuk Membela, mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan RI.

Page 41: Hubungan Internasional

☺PRIODE 1959-1965Haluan politik luar negeri RI merupakan

pelaksanaan politik mercusuar dan politik konfrontasi antara New Emergency Forces (NEFO) dan Old Established Fercesh (OLDEFO)

Pada masa demokrasi terpimpin diplomasi implementasi kebijakan suatu negara terhadap negara lain dalam dunia internasional, dan diplomasi digunakan sebagai instrumen kebijakan suatu negara dalam berhubungan dengan negara lain atau organisasi Internasioanl. Diplomasi RI saat ini sangat bergantung pada Presiden Soekarno.

Page 42: Hubungan Internasional

TUJUAN POLITIK LUAR NEGERI INDONESIA

Politik luar negeri Indonesia bertujuan sebagai berikut: Pembentukan suatu negara indonesia yang berbentuk negara kesatuan dan mnegara kebangsaan yang demokratis dengan wilayah kekuasaan yang demokrasi

Page 43: Hubungan Internasional

Pembentukan suatu masyarakat yang adil dan makmur material dan spiritual dalam wadah negara keasatuan RI dan semua negara di dunia (khususnya negara-negara Afrika/Asia), atas dasar kerjasama membentuk satu dunia baru yang bersih dari kolonialisme dan imperialisme untuk menuju perdamaian dunia yang sempurna.

Page 44: Hubungan Internasional

Tujuan politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif yang dimuat dalam bukunya Drs. Moh Hatta yang berjudul “dasar Politi Luar Negeri Indonesia” merumuskan 4 tujuan pokok pikiran Luar negeri Indonesia yaitu:1. Mempertahankan kemerdekaan bangsa dan menjaga keselamatan negara

2. Memperoleh dari luar negeri barang- barang yang diperluakn untuk meningkatkan kemakmuaran rakyat, apabila barang-barang itu belum

dapat dihasilkan sendiri.

Page 45: Hubungan Internasional

3. Meningkatkan perdamaian internasional karena hanya dalam keadaan damai indonesia, dapat membangun cara memperoleh syara-syarat yang diperlukan untuk memperbesar kemakmuran rakyat.

4.Meningkatkan persaudaraan antara semua bangsa sebagai pelaksanaan cita-cita yang tersimpul dalam pancasila, yang menjadi dasar filsafah negara Indonesia.

Page 46: Hubungan Internasional

Maka untuk mencapai tujuan

tersebut, RI menyebutkan pokok-pokok

politiknya, prinsip-prinsip pokok politik

luar negeri:

Page 47: Hubungan Internasional

Politik damai

Bersahabat dengan segala bangsa atas dasar harga menghargai dengan tidak mencampuri soal struktur dalam bentuk pemerintahan negara masyarakat-masyaraka. Terutama mengadakan hubungan yang baik dengan negara-negara tetangga, yang mengalami nasib yang sama dengan diri sendiri pada masa lampau

Page 48: Hubungan Internasional

Terutama mengadakan hubungan yang baik dengan negara-negara tetangga, yang mengalami nasib yang sama dengan diri sendiri pada masa lampau.

Memperkuat sandi-sandi hukum Internasional dan organisasi Internasional untuk menyusun perdamaian yang kekal.

Page 49: Hubungan Internasional

Berusaha dalam PBB untuk mencapai kemerdekaan bangsa-bangsa yang masih terjajah,karena tanpa kemerdekaan mak persaudaraan dan perdamaian Internasional tidak akan tercapai.

Page 50: Hubungan Internasional

Berusaha mempermudah jalannya pertukaran pembayaran Internasional.

Negara Indonesia membentuk pelaksanaan Sosial Internasional dan berpedoman pada Piagam PBB.

Page 51: Hubungan Internasional

Organisasi internasional

adalah suatu bentuk dari gabungan beberapa negara atau bentuk unit fungsi yang memiliki tujuan bersama mencapai persetujuan yg juga merupakan isi dari perjanjian atau charter.

Page 52: Hubungan Internasional

SELESAI