sejarah hukum agraria

25
SEJARAH HUKUM AGRARIA Periode Prapenjajahan Pada periode ini yang berlaku yaitu hukum adat yang isinya berhubungan sangsung dengan hukum agrarian. Objek hukum agraria menurut hukum adat antara lain: Tanah, yaitu bagian permukaan bumi Hutan, ada beberapa bagian hutan antara lain: Hutan tutupan adat, adalah hutan yang tidak boleh dimasuki siapapun,untuk mencegah orang /kelompok supaya tidak masuk hutan tutupan maka dibuat cerita cerita mistis dengan tujun supaya hutan tidak rusak. Bagian dari hutan yang bisa digunakan dalam batasan tertentu. Hutan yang boleh digunakan secara penuh dengan kosekuensi tetap memperhatikan konservasi- konservasi lingkungan sekitar. Air dan berserta yang ada didalam airnya, contoh: ikan Benda- benda tambang tertentu,misalnya batu-batuan tertententu.

Upload: asev-sya-epu-din

Post on 25-Jun-2015

362 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: SEJARAH HUKUM AGRARIA

SEJARAH HUKUM AGRARIA Periode Prapenjajahan Pada periode ini yang berlaku yaitu hukum adat yang isinya

berhubungan sangsung dengan hukum agrarian.

Objek hukum agraria menurut hukum adat antara lain: Tanah, yaitu bagian permukaan bumi Hutan, ada beberapa bagian hutan antara lain:

Hutan tutupan adat, adalah hutan yang tidak boleh dimasuki siapapun,untuk mencegah orang /kelompok supaya tidak masuk hutan tutupan maka dibuat cerita cerita mistis dengan tujun supaya hutan tidak rusak.

Bagian dari hutan yang bisa digunakan dalam batasan tertentu.

Hutan yang boleh digunakan secara penuh dengan kosekuensi tetap memperhatikan konservasi- konservasi lingkungan sekitar.

Air dan berserta yang ada didalam airnya, contoh: ikan Benda- benda tambang tertentu,misalnya batu-batuan tertententu.

Page 2: SEJARAH HUKUM AGRARIA

Subjek hukum agraria menurut hukum adat antara lain:

Menempatkan masyarakat hukum adat secara keseluruhan sebagai subjek yang paling tinggi untuk objek hukum adat.

Insider, yaitu warga masyarakat hukum adat itu sendiri , warga masyarakat ini hanya boleh memiliki tanah pada bagian-bagian tertentuyang boleh digunakan.

Outsider, yaitu warga masyarakat hukum adat lain.

Page 3: SEJARAH HUKUM AGRARIA

Hak yang bisa diperoleh objek hukum adat antara lain

Masyarakat hukum adat diberi hak ulayat yang berarti kewenangan bersama dan seluruh masyarakat itu atas wilayah kekuasaan masyarakat hukum adat(lebensraum).

Pada Insider, ada tataran hak untuk tanah yaitu:Hak Utama ,yaitu hak untuk menggunakan ,hak ini

muncul ketika orang diberi tanah ,membuka tanah ,reklamasi(menimbun air menjadi daratan)

Hak pakai ,yaitu misalnya sebidang tanah tanpa pemilik digunakan dan di rawat secara terus menerus dan secara intensip maka akan muncul hak milik setelah tanah tersebut didaftarkan ke pengadilan negri.

Hak Milik Pada Outsider, hanya mempunyai hak memanfaatkan dengan

seizing masyarakat adat sekitar.  

Page 4: SEJARAH HUKUM AGRARIA

Masa PenjajahanPada masa ini objek hukum agraria

adalah: Kebijakan manyangkut tanah yaitu

dikeluarkanya UU khusus Agrariswet Mengenai Hutan , di muat hanya

dalam reglement Tambang (mejnwet)

Page 5: SEJARAH HUKUM AGRARIA

Agrariswet, mengdung 5 pasal tapi, isi 5 pasal disatukan kedalam pasal 62 RR (Regeing Regelement), RR dirubah menjadi IS (Indische Staat Regelement).

Pasal 62 RR diganti dengan Pasal 51 IS yang isinya menjadi 8 ayat yaitu:

1. Laranagan menjual tanah bagi Negara hindia belanda2. Perusahaan perkebunan swasta, pada waktu itu semua orang-

orang Eropa boleh menyewa tanah dari pemerintah ataupun dari rakyat ( orang pribumi)

3. Bahwa peruswahaan perkebunan swasta dapat memperoleh hak atas tanah yang lebih kuat untuk usaha perkebunandengan hak yang disebut Hak Erfpacht, hak Erfpacht adalah hak kebendaan

4. Mengatur larangan pencabutan hak atas tanah kecuali untuk kepentingan umum.

5. Memberikan kesempatan pada orang pribumi untuk mengubah hak milik adatnya menjadi hak agraris Eigendong (Eigendong=hak milik, maksudnya hak milik adat tidak diakui)

 

Page 6: SEJARAH HUKUM AGRARIA

Tujuan Agrariswet

Untuk melindungi kepentingan orang pribumi(artinya Domine verklaring memperlemah hak kepemilikan orang pribumi>>>tujuan yang pertama ini hanya bersifat MANIPULATIF)

Untuk melindungi kepentingan pengusaha pribumi.

Page 7: SEJARAH HUKUM AGRARIA

Agrarisch Besluit, dasar hukumnya STAATBLAT Tahun 1870 no. 118, Pasal 1 nya berisi ada asas Dominie verklaring “Setiap bidang tanah yang oleh orang lain tidak dapat dibuktikan sebagai hak miliknya adalah domine /milik Negara.

Ada 2 aspek yang tersirat dari Domine/Milik Negara yaitu:1. Keharusan setiap orang yang mengakui hak milik tanah

harus membuktikan hak kepemilikan atas tanahnya dan harusmenunjukan alat bukti ke pengadilan yang berupa alat bukti trtulis,>>> akibatnya banyak orang pribumi yang kehilangan hak milik tanahnya karena tidak bisa membuktikan hak kepemilikan atas tanahnya.

2. Semua tanah milik Negara.Ketika tanah sudah diakui oleh /milik Negara maka tanah

tersebut diberikan kepada pengusaha perkebunan(Orang Eropa).

Page 8: SEJARAH HUKUM AGRARIA

Masa KemerdekaanIndonesia menolak Agrariswet yang dituangkan pada

pasal 33 ayat 3UUD, karena aturan operasionalnya masih diambil dari pemerintahan kolonial Belanda tapi, seiring waktu berjalan aturan tersebut dilakukan penyesuaian-penyesuaian.

Isi pasal 33 ayat 3 UUD1. Berkenaan dengan objek hukum agrarian>>>BARAK Bumi >> Tanah dan Tubuh bumi Air>> Air di lautan maupun di daratan (perairan

pedalaman maupun laut wilayah Indonesia) Kekayaan Alam >> Kekayaan Alam yang terkandung

didalam bumi (bahan galian padat,cair dan gas) serta diatas bumi hewan dan tumbuhan.

Menurut Agrariswet objek hukum agrarian hanya TANAH”“Asas Pemisahan Horisontal>> orang pemilik tanah tidak

langsung memiliki apa apa yang ada didalam tanah”

Page 9: SEJARAH HUKUM AGRARIA

2. Hubungan status hukum Negara dengan objek hukum agraria

>> Negara mempunyai hak menguasai dimana hak menguasai disini Negara tidak memiliki hanya MENGATUR.

3. Tujuan sebesar-besar kemakmuran rakyat

>> yaitu terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan dasar dari setiap warga Indonesia.(sandang,pangan,papan dan pendidikan) melaluin penggunaan dan penguasaan SDAnya.

Page 10: SEJARAH HUKUM AGRARIA

Pada tahun 1945-1960 sudah ada UUD tapi belim ada UU pelaksanaanya, supaya tidak terjadi kekosongan hukum mak digunakan peraturan dari pemerintah kolonial belanda tapi dilakukan penyesuaian-penyesuaian.

BENTUK-BENTUK PENYESUAIAN>> Penghapusan lembaga2 tertentu yang dinilai

bertentangan dengan pasal 33 ayat3 UUD.A. Menghapus hak Konversi>>Kewenangan yang diberikan

oleh sultan/rajakepada pengusaha2 perkebunan untuk menggunakan tanah bagi usaha perkebunanyamengandung hak-hak istimewa yang bertentangan denganUUD. Hak-hak istimewanya yaitu:

1. Dua per lima (2/5) dari tanah yang ada di desa harus di berikan pengusaha perkebunan,kebijakan ini mengurangi hak rakyat.

2. Pengusaha perkebunan memperoleh sumbangan tenaga kerja atas dasar sabda pendeto ratu

Page 11: SEJARAH HUKUM AGRARIA

3. Pengusaha perkebunan memperoleh prioritas atas air.

Atas dasar UU no.13 Tahun 1948 dan UU no.5 Tahun 1950 Menghapuskan keberadaan Hak konvensi.

B. Menghapus tanah-tanah Partikelir>> Tanah hak milik yang mempunyai karakter public(Dasarnya UUnno.1 Tahun 1958).

Mengapa dihapus? Pemegang tanah partilelir dapat

megangkat/memberhentikan kepala desa. Pemegang tanah partikelir dapat memungut pajak. Bisa menuntut rakyat untuk kerja paksa.>>Membentuk hukum Agraria Nasional , sebagai bentuk

pelaksanaan UUD pasal 33 ayat 3 dan sebagai penganti Agrariswet Dibutuhkan 2 tahun dimulai tahun 1948dan selesai pada tahun 1960 dengan 5 kepanitraan.

1. Panitia Jogja2. Panitia Agraria Jakarta3. Panitia Suwahyu>> Pertama kali ada kementerian Agraria4. Panitia Sunaryo>> Menghasilkan RUU5. Panitia Sujarwo >> Mengodok terakhir RUU yang dilakukan

DPR

 

Page 12: SEJARAH HUKUM AGRARIA

UU no. 5 Tahun 1960Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria

Dengan lahirnya UU pokok Agraria maka ada beberapa peraturan perundang-undangan yang dinyatakan tidak berlaku lagi /dicabut.

>> ada 2 kelompok1. Kelompok peraturan perundang-undangan yang secara

tegas dicabut antara lain:a. Pasal 51 IS Tentang ketentuan ketentuan Agrariswetb. Semua peraturan perundang- undangan yang

mengandung domine verklaring.c. Peraturan perundang-undangan hak agraris eigendom.=>Hak Eigendom>>Hanya dimiliki orang eropa=>Hak agraris eigendom>> Diberikan kepadaorang

pribumi sebagai hak konsevasi dari hak milik adat.d. Pasal-pasal dalam buku II KUHPerdata sepanjang

mengenai tanah dan hipotik tanah

Page 13: SEJARAH HUKUM AGRARIA

2. Peraturan perundang-undagan yang secara diam-diam dicabut/dinyatakan tidak berlaku, karena bertentangan dengan semangat dan prinsip UUPA,antara lain:

a. Ketentuan dalam buku III KUHPerdata sepanjang yang menyangkut perjanjian –perjanjian tentang tanah.

b. Peraturan tentang larangan-larangan pemindahan hak atas tanah dari orang bumi putra ke orang bukan bumi putra, kecuali karena percampuran harta perkawinan Kenapa harus dicabut?, karena bertentangan dengan prinsip-prinsip hukum agrarian nasional yang menyatakan 3 golongan penduduk Indonesia.

Page 14: SEJARAH HUKUM AGRARIA

Tujuan HUkum Agraria Nasional

1. Meletakan Dasar-dasar/Prinsip-prinsip bagi penyusunan hukum agrarian nasional sebagai alat untuk mewujudkankemakmuran rakyat dan kesejahteraan rakyat Indonesia(khususnya petani)

2. Meletakan Dasar-dasar/Prinsip-prinsip untuk membangun kesatuan hukum dan kesederhanaan hukum di bidang agrarian.

>>Kesatuan/Univikasi hukum>> Pemberlakuan suatu system hukum bagi yang sama bagi seluruh wilayah dan bagi semua kelompok masyarakat.

>>Kesederhanaan hukum>> pemberlakuan hukum yang mudah dipahami dan dilaksanakan oleh masyarakat.

3. Meletakan dasar-dasar untuk memberikan kepastian hukum terhadap hak-hak atas tanah.

>> Kepastian hukum >> Memberikaan kejelasan mengenai setatus haknya mengenai subjekdan objeknya.

Page 15: SEJARAH HUKUM AGRARIA

ASAS-ASAS UUPA

Pasal 1 UUPAa. Perinsip hak kepemilikan hak bangsa Indonesia (Hak

Bangsa)1. Hak Bangsa>>kewenangan dari seluruh

anggota bangsa Indonesia untuk secara bersama-sama mempunyai, menggunakan dan memanfaatkan objek hukum agrarian (memanfaatkan BARAKA) dan mengatur.

2. Sifat dari Hak Bangsa Hak bangsa bersifat Skral>> karena bumi air dll

bersetatus amanah dari tuhan kepada bangsa Indonesia maka jangan main-main dengan penggunaanya.

Hak Bangsa bersifat Abadi>> Makna abadi relative sepanjang bangsa Indonesia sebagai sublek dan wilayah Indonesia sebagai objek masih ada maka maka hak bangsa masih tetap berlangsung .

Page 16: SEJARAH HUKUM AGRARIA

Hak Menguasai Negara >>Bersumber dari hak bangsa

Hak Menguasai Negara adalah kewenangan untuk mengatur sumberdaya agrarian dengan kata lain hak menguasai Negara bukan untuk memiliki tapi hanya mengatur.

Jadi, HAK MENGUASAI NEGARA adalah kewenangan Negara untuk mengatur sumber daya agrarian.

Page 17: SEJARAH HUKUM AGRARIA

Ruang lingkup Hak Menguasai Negara

1. Mengatur dan merencanakan peruntukan penggunaan,persediaan dan pemeliharaan sumber daya agrarian.

a. Penggunaan>> kegiatan konkrit untuk menggunakan sumber daya agrarian yang sudah ditetapkan peruntukanya.

b. Persediaan>>kegiatan untuk menyediakaan sumber daya agrariayang akan digunakanuntuk saat ini dan untuk masa yang akan dating.

c. Peneliharaan>> kegiatan untuk menjaga keberlangsungan fungsi sumber daya agrarian.

2. Mengatur dan menetapkan macam-macam hak atas sumber daya agrarian.

3. Mengatur dan menetapkan bentuk – bentuk hubungan hukum antar manusia/orang yang objeknya sumber daya agrarian.

Page 18: SEJARAH HUKUM AGRARIA

Tujuan dari ke-3 ruang lingkup tersebut adalah tidak boleh menyimpang atas kepentingan semua orang.

Pelaksanaan hak menguasai negaraada pada pemerintah pusat sebagai pelaksana kedaulatan Negara.

Dalam pelaksanaanya pemerintah pusat dapat menyerahkan kepada pemerintah daerah (urusan otonomi[Desentralisasi]atau urusan pembantuan[Dekosentrasi])dan kepada masyarakat hukum adat /desa(dalam wujud otonomi).

Page 19: SEJARAH HUKUM AGRARIA

HAK ULAYAT Pengakuan dan Penghormatan Hak

Ulayat UUD 1945 pasal 18 b ayat 2***Memberi pengakuan dan penghormatan kepada masyarakat hukum adat dan hak-hak tradisionalnya.

Hak Tradisional yaitu Hak Ulayat Pasal 3 UUPAPelaksanaan kewenangan

hak ulayat dari masyarakat hukum adat itu harus memenuhi syarat :

1. Hak ulayat masih ada2. Tidak bertentangan dengan kepentingan

nasional /bangsa dan Negara.3. Sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

Page 20: SEJARAH HUKUM AGRARIA

Hak Ulayat adalah Kewenangan secara bersama-sama dari masyarakat hukum adat untuk mempunyai dan mengatur semua objek hukum agrarian yang ada di wilayah kekuasaan masyarakat hukum adat.

Unsur-unsur Hka Ulayat1. Kewenangan yang dipunyai secara bersama-

sama warga masyarakat hukum adat.2. Untuk mempunyai dan mengatur secara

bersama-sama(substansi kewenanganya)3. Objek hukum agrarian(BARAKA)4. Batas wilayah kewenagan dalam wilayah

kekuasaan masyarakat hukum adat(lebensraum).

Page 21: SEJARAH HUKUM AGRARIA

Unsur hak ulayat hampir sama dengan hak bangsa ,tapi terdapat perbedaan yang terletak pada ruang lingkupnya.

Hak Ulayat ruang lingkupnya masyarakat hukum adat Hak bangsa ruang lingkupnya Bangsa

UUPA pasal 3 Syarat-syarat pelaksanaan Hak Ulayat1. Hak Ulayat masih nyata ada/berlangsung sampai

sekarang>> Hak Ulayat ada jika masyarakat hukum adat ada.>> Indikator untuk disebut masyarakat hukum adat

antara lain:a. Sekumpulan orang hidup bersama-sama disuatu

wilayahb. Ada pemimpin( kepala adat)c. Pelaksanaan kewenangan mengaturdari pemimpin dan

pengaturan berjalan efektif.

Page 22: SEJARAH HUKUM AGRARIA

2. Tidak bertentangan dengan kepentingan bangsa dan Negara

3. Sesuai denga peraturan perundang-undangan Yang berlaku.

 

Page 23: SEJARAH HUKUM AGRARIA

Sumber pembentukan hukum agrarian nasional

UUPA Pasal 5, intinya:>> Penbentukan hukum agrarian nasional harus

bersumber dari hukum adat. Fungsi hukum adat dalam pembentukan hukum

agrarian nasional yaitu:1. Sebagai sumber hukum primerHukum adat

menjadi sumber bagi pembentukan UUPA,missal pasal 1-17 UUPA diambil dari hukum adat.

2. Sebagai sumber hukum SekunderHukum adat menjadi sumber pengaturan terhadap hal-hal atau aspek aspek pengelolaan assumber daya agrarian yang belum diatur oleh Negara.

Page 24: SEJARAH HUKUM AGRARIA

Hukum adat yang harus diambil sebagai sumber yaitu:1. Norma hukum2. Prinsip hukum3. Lembaga-lembaga hukumDari ke-3 sumber diatas tidak diambil semua tapi salah

satu saja yang mempunyai syarat :4. Tidak bertentangan dengan kepentingsn bangsa/Negara5. Tidak bertentangan dengan prinsip SOSIALISME

Indonesiaa. Hak kepemilikan individu diakuib. Tidak boleh terjadi hubungan hukum yang

bersifatekspolitasi/pemerasan oleh Yang kuat terhadap yang lemah.

c. Tidak bertentangan dengan PerPU yang belaku.d. Tidak bertentangan dengan ajaran agama

Page 25: SEJARAH HUKUM AGRARIA

UUPA(UNDANG-UNDANG POKOK AGRARIA)

>>pasal 11-12 UUPA Perinsip adanya perbedaan hukum

yaqng berlaku bagi kelompok kelompok masyarakat tertentu yang secara social ekonomi lemah kehidupanya Maksudnya UUPA membenarkan perlakuan yang khusus bagi kelompok-kelompok masyarakat yang lemah secara social ekonomi.