secara garis besar

Upload: anisomran

Post on 10-Oct-2015

52 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

NOTA..

TRANSCRIPT

Secara garis besar, puisi Indonesa digolongkan menjadi dua kelompok, yaitu puisi lama dan puisi Baru. Pengertian lama dan Baru ini bukan terletak sekadar menunjuk pada perbedaan waktu puisi ini lahir, melainkan lebih pada ciri-ciri yang berlainan. Puisi lama banyak dipengaruhi oleh kebudayaan Islam yang berkiblat pada sastra Arab dan Sastra Hindu, sedangkan puisiBaru marupakan hasil persentuhan dengan budaya Eropa.Salah satu ciri puisi lama adalah bentuknya sangat terikat pada sejumlah aturan. Sebagai contoh, jumlah baris dalam bait dan jumlah kata dalam satu baris puisi tidak boleh dibuat sesuka hati penulis. Penulis harus mengikuti ketentuan tak tertulis, tetapi seakan-akan sudah dibakukan. Selain itu, puisi juga harus membentuk irama tertentu. penulis harus mengikuti pola-pola rima atau persajakan sehingga irama yang di hasilkan tidak menyimpan. Kedudukan aspek bentuk yang diwujudkan melalui bait, baris, kata, rima itu sangat penting sehingga terkadang makna atau isi puisi dikesampingkan.Banyak puisi lama yang hanya berupa rangkaian kata-kata berima dan tidak mengandung makna.Saat ini, ada dua jenis puisi lama yang masih sangat populer dalam masyarakat, yaitu pantun dan syair. Meski sudah jarang dibuat secara sungguh-sungguh, dalam kesempatan-kesempatan tertentu, kedua puisi lama itu masih digunakan untuk berbagai keperluan.Memahami karakteristik puisi lama tidak dapat dilepaskan dari pemahaman terhadap kebudayaan masyarakat zaman tersebut. Puisi lama yang cenderung statis, monoton, dan anonim merupakan representasi atau cerminan dari karakter kebudayaan masyarakat zaman dahulu. Pada masa itu, ikatan kekeluargaan masih sangat erat, lingkup pergaulan sangat terbatas dan tertutup, serta sangat mengutamakan nilai kebersamaan atau kegotongroyongan (kolektivitas). Oleh karena dilingkup suasana seperti itu, bentuk puis lama anatara satu dengan yang lain selalu mrip dan tidak mengalami perubahan dalam kurung waktu yang lama. Kondisi itu sangat berbeda dengan puisi modern yang sangat dinamis, bahkan cenderung revolusioner.Selain puisi bentuk karya sastra dapat juga berupa prosa dan prosa lirik. Puisi ialah karangan yang terikat. Pengikatnya adalah jumlah baris dalam tiap-tiapbait, jumlah suku kata dalam tiap baris, irama dan sajak. Bahasa puisi umumnya padat dan pekat. Puisi sering pula disebut madah atau sanjak.Puisi terbagi menjadi tiga yaitu puisi lama, puisi baru, dan puisi modern. Puisi di Indonesia telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Dimana banyak sekali muncul pujangga-pujangga terkenal dari Indonesia seperti,Hamzah Fansuri, Raja Ali Haji, Marah Rusli, Sultan Takdir Ali sjahbana, Sanusi Pane, Muhammad Yamin SH, Chairil Anwardan lain-lain.Setelah menelaah puisi dengan perkembangan dan stuktur yang membentuknya, maka batasan tentang puisi itu akan dapat diberikan. Banyak pendapat yang memberikan batasan-batasan tentang puisi. Batasan-batasan itu biasanya berhubungan dengan struktur fisiknya saja, namun ada juga yang memberikan batasan yang meliputi kedua struktur itu.Puisi adalah karya sastra. Semua karya sastra bersifat imajinatif.Bahasa sastra bersifat konotatif karena banyak digunakan makna kias dan makna lambang (majas). Dibandingkan dengan bentuk karya sastra yang lain, puisi lebih bersifat konotatif. Bahasanya lebih memiliki banyak kemungkinan makna.Hal ini disebabkan terjadinya pengkonsentrasian atau pemadatan segenap kekuatan bahasa di dalam puisi.Ada pendapat dari Lescelles Abercrombie yang juga (Sitomurang, 1980:9) mengatakan bahwa puisi adalah ekspresi dari pengalaman imajinatif, yang hanya bernilai serta berlaku dalam ucapan atau pernyataan yang bersifat kemasyarakatan yang diutarakan dengan bahasa yang mempergunakan setiap rencana yang matang serta bermanfaat[1].Dengan karya tulis ini kami akan memberikan perbedaan antara puisi Lama dan Puisi modern. Dimana kami akan membandingkan kelebihan dan kekurangan dari tiap-tiap puisi dengan terperinci dan sistematis.I.2 Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :1. Apakah perbedaan yang sangat menonjol antara puisi Lama dengan Puisi Baru?2. Adakah persamaan antara puisi Lama dengan Puisi Baru?I.3 TujuanSesuai dengan permasalahan diatas tujuan yang tercapai dalam penulis :a. Mendiskripsikan Perbedaan antara Puisi Lama dengan Puisi Baru.b. Mengetahui persamaan antara Puisi Lama dan Puisi Baru.1.4 Manfaat PenelitianPenelitian ini memiliki manfaat sebagai berikut :a. Dapat mengetahui jenis-jenis Puisi Lama dan Puisi Baru.b. Dapat mengetahui ciri-ciri Puisi Lama dan Puisi Baru.c. Dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan Puisi Lama dan Puisi Baru.d. Dapat Mangetahui Persamaan dari Puisi Lama dan Puisi Baru.e. Dapat Membedakan Puisi Lama dan Puisi Baruf. Dapat Manjadikan acuan dalam Mampelajari Puisi Lama dan Puisi Baru.BAB IILANDASAN TEORI2.1 Pengertian PuisiSecara etimologis istilah puisi berasal dari kata bahasa Yunani poites, yang berarti pembangun, pembentuk, pembuat. Dalam bahasa Latin dari kata poeta, yang artinya membangun, menyebabkan, menimbulkan, menyair. Dalam perkembangan selanjutnya, makna kata tersebut menyempit menjadi hasil seni sastra yang kata-katanya disusun menurut syarat tertentu dengan menggunakan irama, sajak dan kadang-kadang kata kiasan (Sitomorang, 1980:10).

Menurut Vicil C. Coulter, kata poet berasal dari kata bahasa Gerik yang berarti membuat, mencipta. Dalam bahasa Gerik, kata poet berarti orang yang mencipta melalui imajinasinya, orang yang hampir menyerupai dewa-dewa atau orang yang amat suka pada dewa-dewa. Dia adalah orang yang mempunyai penglihatan yang tajam, orang suci, yang sekaligus seorang filsuf, negarawan, guru, orang yang dapat menebak kebenaran yang tersembunyi (Situmorang, 1980:10))[2].Puisi adalah Karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan bunyi yang padu dan pemilhan kata-kata kias (imajinatif). Puisi sebagai sebuah karya sastra yang mempunyai ciri khusus yang berbeda dengan dengan bentuk karya sastra lainnya. Puisi pada suatu periode tertentu pasti memiliki ciri khas.Adapula para ahli yang mengatakan bahwa puisi adalah bentuk kesustraan yang menggunakan pengulangan suara sebagai ciri khasnya[3]. Menurut Kamus Istilah Sastra (Sudjiman, 1984), puisi merupakan ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait[4].Puisi mempunyai banyak arti dan banyak pengartian dari beberapa para ahli contohnya seperti Putu Arya Tirtawirya (1980:9) mengatakan bahwa puisi merupakan ungkapan secara implisit, samar dengan makna yang tersirat di mana kata-katanya condong pada makna konotatif[5].berbeda menurut Ralph Waldo Emerson (Situmorang, 1980:8) mengatakan bahwa puisi mengajarkan sebanyak mungkin dengan kata-kata sesedikit mungkin[6].Dan para ahli yang lain juga banyak seperti William Wordsworth (Situmorang, 1980:9) mengatakan bahwa puisi adalah peluapan yang spontan dari perasaan-perasaan yang penuh daya, memperoleh asalnya dari emosi atau rasa yang dikumpulkan kembali dalam kedamaian[7]. Percy Byssche Shelly (Situmorang, 1980:9) mengatakan bahwa puisi adalah rekaman dari saat-saat yang paling baik dan paling senang dari pikiran-pikiran yang paling senang[8].Watt-Dunton(Situmorang, 1980:9) mengatakan bahwa puisi adalah ekpresi yang kongkret dan yang bersifat artistik dari pikiran manusia dalam bahasa emosional dan berirama[9].Lescelles Abercrombie (Sitomurang, 1980:9) mengatakan bahwa puisi adalah ekspresi dari pengalaman imajinatif, yang hanya bernilai serta berlaku dalam ucapan atau pernyataan yang bersifat kemasyarakatan yang diutarakan dengan bahasa yang mempergunakan setiap rencana yang matang serta bermanfaat[10].2.2 Pengertian Puisi Lama dan Puisi Baru.2.2.1 Pengertian Puisi LamaPuisi Lama adalah Puisi-puisi yang sifatnya masih asli dan belum mendapatkan pengaruh dari bakat.2.2.2 Pengartian Puisi BaruPuisi Baru adalah Puisi yang isi, bentuk dan iramanya telah berubah dan isinya pun lebih luas dan lebih lincah.2.3 Ciri-ciri Puisi Lama dan Puisi Baru2.3.1 Ciri-Ciri Puisi Lamaa. Puisi Lama pada umumnya merupakan puisi rakyat dan tak dikenal pengarangnya (anonim). Hal ini disebabkan para pujangga tak mau menonjolkan diri serta mengabdikan hasil karyanya kepada masyarakat sehingga menjadi milik bersama.b. Puisi Lama pada umumnya disampaikan dari mulut ke mulut, jadi merupakan kesustraan lisan. Setelah terdapat Tulisan, barulah kita jumpai puisi tertulis seperti syair dan gurindam. Namun karena belum dikenal teknik percetakan, maka hasil karya mereka itu tak dapat dibaca oleh seluruh lapisan masyarakat.c. Puisi Lama itu sangat terikat oleh syarat-syarat yang mutlak dan tradisional, yaitu jumlah baris dalam tiap bait, jumlah suku kata dalam tiap-tiap baris, sajak serta irama.2.3.2 Ciri-Ciri Puisi Barua. Puisi baru pada umumnya telah diketahui nama pengarangnya.b. Puisi baru penggunaan bahasanya sudah tidak kemelayu-melayuan.c. Puisi baru isinya sebagai jelmaan cita rasa penggubahnya.d. Puisi baru merupakan pancaran masyarakat baru dan banyak dihasilkan oleh sastrawan-sastrawan Angkatan Balai Pustaka, Pujangga baru.2.4Jenis-jenis Puisi Lama dan Puisi Baru2.4.1 Jenis-jenis Puisi LamaBentuk-bentuk Puisi Lama terbagi Manjadi 8, yaitu :A. MANTERAMantera yaitu Kalimat-kalimat atau susunan kata-kata yang mengandung mana atau kekuatan gaib diucapkan pada waktu dan tempat yang tertentu dengan maksud untuk manambah atau menimbulkan kekuatan kepada orang yang mengucapkannya. Contoh:Mantera agar berhasil baik pada waktu berburu rusa:Sirih Lontor, Pinang Lontor, terletak diatas penjuru,Hantu buta, Jembalang Buta, Aku Angkatkan Jembalang Rusa.B. BIDALBidal tak lain daripada susunan kata-kata atau kalimat-kalimat singkat yang mengandung pengertian atau melukiskan sindiran, perbandingan serta kiasan.Yang termasuk Bidal ialah :a. Peribahasa atau Ungkapan, yakni kiasan yang dilahirkan dengan pendek dan singkat contoh: Keras Hati,b. Pepatah, yakni kiasan tepat yang dipakai guna menyatakan sesuatu dengan pendek serta dalam bentuk kalimat. Contoh : Maksud hati memeluk gunung, apa daya tangan tak sampai.c. Tamsil, yakni kiasan yang bersajak dan berirama. Contoh :Adaubi ada talas,Adabudi ada balas.d. Perumpaman, Yaitu kiasan yang berupa kalimat dan dipergunakan untuk mengumpamaan seseorang atau sesuatu mengenai tabiat, perangai, kelakuan, dan sebagainya yang biasanya didahului kata : sepert, seumpama, laksana, bagaikan, dan lain-lain. Contoh : bagai embacang buruk kulit.e. Ibarat, yaitu perumpamaan yang menyatakan sesuatu dengan sejelas-jelasnya serta dengan mengambil perbandingan. Contoh : Ibarat bunga, segar dipakai layu dibuang.f. Kata Arif atau Hadits Melayu yaitu, kiasan yang merupakan kata-kata atau kalimat-kalimat mutiara ( Arif-bijaksana ). Contoh : senangkanlah hatimu dengan menyenangkan hati orang lain.g. Pameo, yakni kalimat-kalimat pendek yang pada suatu waktu banyak dipergunakan sebagai semboyan guna membangkitkan atau menggelorakan semanga. Contoh : sekali merdeka tetap merdeka.C. PANTUNPantun dapat dipergunakan untuk menyatakan segala macam perasaan atau curahan hati, baik untuk menyatakan perasaan senang, sedih, cinta, benci, jenaka, ataupun untuk menyatakan nasihat agama, adat, dan sebagainya, yang dapat dipergunakan oleh semua umur.Contoh :a)Pantun kanak-kanak bersuka cita :Dibawa itik pulang petangDapat di rumput bilang-bilangMelihat ibu sudah datangHati cemas jadi hilangb) Pantun kana-kanak berduka cita :Lurus jalan ke payakumbuhKayu jati bertimbal jalanDimana hati tidaklah rusuhIbu mati bapak berjalanc) Pantun dagang atau Pantun Nasib :Unggas undan si raja burungTerbang ke desa suka menantiWahai badan apalah untungSenantiasa bersusah hatid)Pantun Perkenalan :Dari mana hendak KamanaDari Jepang ke Bandar CinaKalau boleh kami bertanyaBunga yang kembang siapa yang punyae)Pantun Berkasih-kasihan :Kalau tuan jalan ke huluCarikan saya daun kambojaKalau tuan mati dahuluNantikan saya di pintu surgaD. CARMINA atau Pantun kilatCarmina merupakan Pantun yang lebih ringkas yang dipergunakan untuk sindiran, ejekan, atau kejenakaan. Contoh : Dahulu parang sekarang besiDahulu sayang sekarang benciE. TALIBUNTalibun yaitu pantun yang lebih panjang, yaitu pantun yang jumlah barisnya lebih dari empat buah namun selalu genap. Contoh :Kalau anak pergi ke lepauYu beli, belanakpun beliIkan panjang beli dahuluKalau anak pergi merantauIbu cari, sanakpun cariInduk semang dahuluF. SELOKASeloka yaitu pantun yang bersajak sama. Contoh :Adasuatu burung merakLehernya panjang suaranya serakTuan umpama emas dan perakHati yang mana boleh bertolakG. GURINDAMGurindam adalah satu bentuk dalam kesusastraanlama yang berasal dari kesusastraan Tamil, yakni salah sebuah daerah diIndiabagian selatan.Contoh :Kurang pikir, kurang siasatTentu dirimu kelak tersesatH. SYAIRPerkataan syair berasal dari kata Arab syuur, yang berarti perasaan. Contoh :Berhentilah kisah rajaHindustan.Tersebutlah pula suatu perkataan.Abdul Hamid Syah paduka SultanDuduklah paduka bermuka-mukaanAbdul Muluk putera baginda.Berserahlah sudah bangsawan muda.Cantik menjelis usulnya Syahada.Tiga belas tahun umurnya ada.Parasnya elok amat sempurna.Patah menjelis bijak laksana.Memberi hati bimbang gulana.Kasih padanya mulia dan hinaAkan Rahmah puteri bangsawan.Parasnya elok sukar dilawan.Sedap manis barang kelakuan.Sepuluh tahun umurnya tuan[11].Jenis-jenis Puisi BaruMenurut jenisnya Puisi Baru terbagi menjadi 8, yaitu:a.Distichon atau sanjak 2 seuntai, Jumlah barisnya dua buah; biasanya bersajak sama (a-a).Contoh:Berkali kita gagalUlangi lagi dan cari akalBerkali-kali kita jatuhKembai berdiri dan jangan mengeluh[12].b.Terzina atau sanjak-sanjak 3 seuntai. Contoh:CintaDalam ribaan bahagia datang.Tersenyum bagai kencanaMengharum bagai cendanaDalam bahagia cinta tiba melayangBersinar bagi mentariMewarna bagaikan sari[13]c.Quatrain atau sanjak 4 seuntai. Contoh:Mendatang-datang juaMendatang-datang juaKenangan lama lampauMenghilang muncul juaYang dulu sinau silauMembayang rupa juaAdi kanda lama laluMembuat hati juaLayu lipu rindu-sendu[14]d.Quint atau sanjak 5 seuntai, contoh:Hanya Kepada TuanSatu-satu perasaanYang saya rasakanHanya dapat saya katakanaKepada TuanYang pernah merasakanSatu-satu kegelisahanYang saya serahkanHanya dapat saya kisahkanKepada tuanYang pernah diresah gelisahkanSatu-satu kenyataanYang biasa dirasakanHanya dapat saya nyatakanKepada tuanYang enggan menerima kenyataan[15]e. Sextet atau sanjak 6 seuntai contoh :Merindukan BagiaJika harilah tengah malamAngin berhenti dari bernafasAlam seperti dalam SamadhiSukma jiwaku rasa tenggelamDalam laut tidak terwatasMenangis hati diiris sedih[16]f. Septima sanjak 7 seuntai. Contoh :IndonesiaTumpah DarahkuDuduk di pantai tanah yang permaiTempat gelombang pecah berderaiBerbuih putih di pasir terderaiTampaklah pulau di lautan hijauGunung-gemunung bagus rupanyaDitimpah air mulia tampaknyaTumpah darahkuIndonesianamanya[17]g. Stanza atau Oktav atau sanjak 8 seuntai. Contoh :AwanAwan datang melayang perlahanSerasa bermimpi, serasa beranganBertambah lama, lupa di diriBertambah halus akhirnya seriDan bentuk menjadi hilangDalam langit biru gemilangDemikian jiwaku lenyap sekarangDalam kehidupan teguh tenang[18].h. Soneta, sajak yang terdiri dari empat belas baris.GembalaPerasaan siap takkan nyalaMelihat anak berlagu dendangSeorang saja di tengahpadangTiada berbaju buka kepalaBeginilah nasib anak gembalaBerteduh di bawah kayu nan rindangSemenjak pagi meninggalkan kandangPulang kerumah di senja kalaJauh sedikit sesayup sampaiTerdengar olehku bunyi serunaiMelagukan alam nan molek permaiWahai gembala di segara hijauMendengarkan puputmu menurutkan kerbauMaulah aku menurutkan dikau[19]BAB IIIMETODE PENELITIAN3.1 Tempat dan Waktu PenelitianPenelitian dilaksanakan di perpustakaan, di rumah, dan Warnet pada bulan Februari-Mei.3.2 Subjek PenelitanSubjek Penelitiannya adalah Kumpulan Puisi Lama dan Puisi Baru.3.3 Instrumen PenelitianInstrumen Penelitian kami berupa buku Puisi-puisi Lama dan Puisi Baru.3.4 Prosedur PenelitianMenggunakan langkah-langkah sebagai berikut :a. Menentukan Judulyang akan di bahasb. Menentukan Tujuan pembahasanc. Mengumpulkan bahan-bahan penelitian berupa kumpulan Puisid. Membuat kerangka penulisane. Mengembangkan kerangkaf. Membuat kesimpulang. Mandapatkan hasil penelitianBAB IVHASIL PENELITIANAnalisis Puisi Lama dan Puisi Baru4.1 Analisis Puisi Lamaa. Seloka : Setali pembeli kemenyanSekupang pembeli ketayaSekali lancing ke ujianSeumur hidup tak percayab. Syair :Berhentilah kisah rajaHindustan.( bahasanya)Tersebutlah pula suatu perkataan.(bentuknya)Abdul Hamid Syah paduka SultanDuduklah paduka bermuka-mukaanAbdul Muluk putera baginda.Berserahlah sudah bangsawan muda.Cantik menjelis usulnya Syahada.Tiga belas tahun umurnya ada.Parasnya elok amat sempurna.Patah menjelis bijak laksana.Memberi hati bimbang gulana.Kasih padanya mulia dan hinaAkan Rahmah puteri bangsawan.Parasnya elok sukar dilawan.Sedap manis barang kelakuan.Sepuluh tahun umurnya tuan[20]c. Gurindam :1.Kurang pikir, Kurang siasat.(a) (nasihat)Tentu dirimu kelak tersesat.(a)2.Pikir dahulu sebelum berkata(b)Supaya terelak silang sengketa.(b)3.Jika kena penyakit kikir(c)Sanak saudara lari menyingkir(c)4.Orang malas jatuh sengsara(d)Orang rajin banyak saudara(d)5.Barang siapa berbuat jasa(e)Mulia namanya segenap masa[21](e)d. Talibun :Kalau anak pergi ke lepauYu beli, belanakpun beliIkan panjang beli dahuluKalau anak pergi merantauIbu cari, sanakpun cariInduk semang dahulue. Pantun :Dari Mantuk ke Batu Kampar(a)(jumlah Bait)Saya tidak ke Jawa lagi(b)(berima sama)Bumi ditepuk langit ditampar(a)Saya tidak percaya lagi.(b)4.2Analisis Puisi Barua. Distichon :Berkali kita gagalUlangi lagi dan cari akalBerkali-kali kita jatuhKembali berdiri dan jangan mengeluh[22].b. Terzina :CintaDalam ribaan bahagia datang.(a)(rima)Tersenyum bagai kencana(b)Mengharum bagai cendana(b)Dalam bahagia cinta tiba melayang(a)Bersinar bagi mentari(c)Mewarna bagaikan sari[23](c)c. Quint :Hanya Kepada TuanSatu-satu perasaan(Baitnya Banyak)Yang saya rasakanHanya dapat saya katakanKepada TuanYang pernah merasakanSatu-satu kegelisahanYang saya serahkanHanya dapat saya kisahkanKepada tuanYang pernah diresah gelisahkan[24]d. Septima :IndonesiaTumpah DarahkuDuduk di pantai tanah yang permai(bahasa sastra Eropa)Tempat gelombang pecah berderaiBerbuih putih di pasir terderaiTampaklah pulau di lautan hijauGunung-gemunung bagus rupanyaDitimpah air mulia tampaknyaTumpah darahkuIndonesianamanya[25](ada Pengarangnya)e. Stanza :AwanAwan datang melayang perlahan(bentukanya)Serasa bermimpi, serasa beranganBertambah lama, lupa di diriBertambah halus akhirnya seriDan bentuk menjadi hilangDalam langit biru gemilangDemikian jiwaku lenyap sekarangDalam kehidupan teguh tenang[26].4.3 Analisis Puisi Lama dan Puisi BaruBerdasarkan Puisi lama dan Pusi Baru diatas, kami akan menganalisis Puisi Lama dan Puisi Baru dari beberapa segi, Yaitu sebagai berikut :a. Bahasa:a)Puisi LamaBahasa yang digunakan pada Puisi Lama bersifat ke melayu-melayuan dan ke arab-araban.b)Puisi BaruPada Puisi baru, penggunaan bahasanya sudah tidak kemelayuan dan dipengarui oleh Sastra Eropa.b. Isi :a)Puisi LamaPuisi Lama Senantiasa berisi nasihat, petuah, atau filsafat.b) Puisi BaruBerisi Curahan hati penyair.c. Bentuk :a) Puisi LamaBentuknya masih terikat dengan aturan-aturan yang dianggap membatasi kebebasan berekspresi.d. Pengarang :a) Puisi LamaPengarang pada Puisi Lama biasanya tidak diketahui (Anonim).b) Puisi BaruNama pengarang biasanya diketahui.e. Bait :a) Puisi LamaJumlah bait pada Puisi Lama lebih sedikit dari pada Puisi Baru.b) Puisi BaruJumlah bait lebih banyak, sesuai dengan keinginan penyair.f. Rima :a) Puisi LamaBiasanya berpola a-b-a-b atau a-a-a-a, sesuai dengan aturan yang telah ditentukan.b) Puisi BaruPolanya tidak ditentukan, sesuai dengan keinginan pengarangnya.g. Cara Penyampaiana) Puisi LamaDisampaikan secara lisan dari mulut kemulut.b) Puisi BaruDisampaikan secara lisan maupun tulisan4.4 Hasil Analisis Puisi Lama Dan Puisi Baru.Berdasarkan Analisis Puisi Lama dan Puisi Baru, kami memperoleh hasil Analisis sebagai berikut :4.4.1 Perbedaan Puisi Lama dengan Puisi Baru1. Puisi Lama pada umumnya tidak dikenal nama pengarangnya sedangkan Puisi Baru sudah dapat diketahui.2. Puisi Lama disampaikan secara lisan dari mulut kemulut dan Puisi Baru disampaikan secara lisan maupun tulisan3. Bentuk Puisi Lama masih terikat dengan syarat-syarat yang mutlak dan tradisional. Sedangkan Puisi Baru sudah tidak terikat lagi dengan syarat-syarat tersebut.4. Puisi Lama biasanya berisi nasihat-nasihat sedangkan Puisi Lama berisi curahan hati si pengarang.4.4.2 Persamaan Puisi Lama dengan Puisi Baru.a. Sama-sama menggunakan kata-kata yang berkonotasib. Keduanya sama-sama menggunakan Majasc. Mengandung makna yang bersifat imajinatifd. Memiliki pemadatan bahasae. Menggunakan Irama, yang berhubungan dengan pengulangan bunyi, kata, frosa, dan kalimat.4.4.3 kekurangan dan kelebihan Puisi LamaKekurangan Puisi Lamaa.Nama pengarang tidak dikenalb.Bahasanya sulit dimengertic.Masih terikat terhadap tradisid.Bersifat subjektifKelebihan Puisi Lamaa.Mengandung banyak nasihatb.Kata-katanya lebih halusc.Bersajak dan berirama secara teraturd.Disampaikan secara langsung4.4.4 Kekurangan dan Kelebihan Puisi BaruKekurangan Puisi Barua.Bersajak dan berirama kurang teraturb.Disampaikan secara tidak langsungc.Nasihat yang disampaikan lebih sedikitKelebihan Puisi Barua.Biasanya nama pengarang diketahuib.Bersifat objektifc.Tidak terikat dengan tradisid.Sesuai dengan keinginan hati pengarange.Bahasnya lebih mudah dimengerti.BAB VPENUTUP5.1 KesimpulanBerdasarkan permasalahan dan hasil penelitian diatas, dapat disimpulkan sebagai berikut :1.Puisi Lama terbagi menjadi delapan bentuk, yaitu Mantera, Bidal, Pantun, Carmina, Talibun, Seloka, gurindam dan Syair.2.Puisi Baru juga terbagi menjadi delapan bentuk, yaitu Distcihon, Terzina, Quatrain, Quint, Sextet, Septima, Stanza, dan Soneta.3.Puisi Baru memiliki kelebihan yang lebih baik dibandingkan dengan Puisi Lama, di mana Puisi Baru sudah tidak terikat lagi dengan tradisi-tradisi lama.5.2 SaranSaran yang dapat disampaikan dari penelitia ini adalah sebagai berikut:1.Bagi pembaca diharapkan dapat melestarikan budaya menulis puisi.2.Bagi pembaca diharapkan dapat pula lebih mengetahui jenis-jens puisi.1.Bagi peneliti diharapkan dapat menjadi acuan untuk melakukan penelitian lanjutan.

[1]Lescelles Abercrombie, ,http://www.goggle.com, Sitomurang, 1980, hlm. 9.[2]Vicil C. Coulter, ibid, hlm. 10.[3]James Accves,http://www.goggle.com[4]Sudirman,http://www.google.com. Kamus Sastra, 1984[5]Putu Arya Tirtawijaya,http://www.google.com. 1980, hlm. 9.[6]Ralph Waldo Emerson,http://www.google.com. Sitomorang, 1980, hlm. 8.[7]William Wordsworth,http://www.google.com. Sitomorang, 1980, hlm. 9.[8]Percy Byssche Shelly,Loc. cit[9]Watt-Dunton, Loc. cit.[10]Lesscelles Abercrombie, Loc. cit.[11]Syair AbdulMuluk, Loc. cit.[12]Or. Mandank,http://www.goggle.com[13]Madah Kelana, Inti Sari SastraIndonesia, 1974, hlm. 38.[14]A. M. Daeng Myala.Ibid,. hlm. 39[15]Or. Mandank, op. cit.[16]Ipih, Loc. cit hlm. 38.[17]Moh. Yamn S. H. Inti Sari SastraIndonesia, 1974, hlm. 40.[18]Sanusi Pane, Loc. cit.[19]Muhammad Yamin S.H. Ibid,. hlm. 42.[20]Abdul Muluk Op.cit.[21]Volksalmanak, Loc.cit[22]Or. Mandank. Op.cit[23]Madah Kelana, Inti Sari SastraIndonesia, 1974, hlm. 38.[24]Or. Mandank. Op.cit.[25]Ipih, Loc. cit hlm. 38.[26]Moh. Yamn S. H. op.cit.Posted bywelcome....at08:511 comment:1. Muhammad Fajril16 September 2013 20:54blognya bikin bingung..-_-ReplyNewer PostOlder PostHomeSubscribe to:Post Comments (Atom)0px; left: 2px;">

uk vpn|diseo web profesional

Cutekibirthday wishesLIAT JAM YUK....

ABOUT ME

welcome....View my complete profileWidget-Animasi-BlogBLOG ARCHIVE 2014(1) 2012(35) 2011(1) 2010(1) 2009(4) May(4) ANALISIS PERBEDAAN ANTARA PUISI LAMA DENGAN PUISI ... Penggunaan Tembakau Tambakau adalah daun yang su... bicara cinta Narkoba

FOLLOWERS

Picture Window template. Powered byBlogger.IIB