seasonal arima - · pdf file• sarima tanpa diferensi: • contoh: arima...

Download SEASONAL ARIMA - · PDF file• SARIMA tanpa diferensi: • Contoh: ARIMA (0,0,1)×(0,0,1) 12 • Mengalikannya diperoleh ... langkah 3. Contoh 1: Data aliran air di Sungai Colorado

If you can't read please download the document

Upload: doanphuc

Post on 08-Feb-2018

240 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • Arum Handini Primandari

    SEASONAL ARIMA

    ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts

  • ARIMA Musiman

    Pola musiman dalam runtun waktu adalahperubahan pola yang berulang dalam kurun waktu s; dimana s didefinisikan sebagai banyaknya periodehingga pola berulang lagi.

    Dalam model ARIMA musiman; musiman AR dan MA memprediksi xt menggunakan nilai data dan error menggunakan lag yang merupakan kelipatan s.

    Dengan data bulanan (s = 12), AR musiman orde petamaakan menggunakan xt-12 untuk memprediksi xt. Misal: kitamemprediksi data bulan Agustus 2015, maka kitagunakan data Agustus 2014)

    AR musiman orde kedua akan menggunakan xt-12 danxt-24 untuk memprediksi xt. Berarti jika kita inginmemprediksi data Agustus 2015, maka kita gunakanAgustus 2014 dan Agustus 2013

  • Differencing

    Musiman biasanya menyebabkan data menjadi

    tidak stasioner; ini dikarenakan nilai rata-rata pada

    waktu tertentu di dalam periode musiman dapat

    berbeda dari nilai rata-rata pada waktu yang lain.

    Contoh: penjualan kipas angin akan selalu lebih tinggi

    ketika di bulan-bulan cuaca panas.

    Diferensi musiman (Seasonal Differencing):

    Didefinisikan sebagai perbedaan antara suatu nilai

    dengan nilai pada lag kelipatan dari s.

    Diferensi musiman menghilangkan tren musiman dan

    random walk musiman;

    Contoh: dengan s = 12, diferensi musimannya adalah:

    12 t t t 121 B x x x

  • Diferensi non-musiman (Non-seasonal

    Differencing):

    Jika tren terdapat di dalam data, kita kemungkinan

    membutuhkan juga diferensi non-musiman.

    Biasanya (tidak selalu) diferensi non-musiman orde

    pertama akan menghilangkan tren (detrend).

    Diferensi orde pertama:

    Diferensi untuk tren dan musiman:

    Ketika tren dan musiman muncul dalam data, kita

    kemungkinan perlu menggunakan baik diferensi

    musiman maupun non-musiman.

    t t t 11 B x x x

  • ARIMA tanpa diferensi

    ARIMA dengan diferensi

    Contoh:

    1. ARIMA (0,1,1)

    2. ARIMA (1,1,0)

    3. ARIMA (2,1,0)

    NOTASI

    p pk k

    k t k t

    k 1 k 1

    1 B x 1 B

    t t t t 1 t 1 t 2 t1 B 1 B x atau x x x x

    t t t t 1 t t 11 B x 1 B atau x x

    21 2 t t1 B B 1 B x

  • NOTASI

    SARIMA tanpa diferensi:

    Contoh: ARIMA (0,0,1)(0,0,1)12

    Mengalikannya diperoleh

    Persamaan tersebut mengimplikasikan ACF

    akan tidak-nol hanya pada lag 1, 12, dan 13

    12t tx 1 B 1 B

    t t t 1 t 12 t 13x

  • MODEL MUSIMAN ADDITIVE

    Pada model ini, komponen musiman berinteraksi

    dengan komponen non-musiman dalam model

    secara additive.

    Dinyatakan sebagai model:

    SARIMA ((p,P),(d,D),(q,Q))s

    Bagi proses xt (dengan komponen musiman MA)

    dapat dituliskan:

    Bagi proses xt (dengan komponen musiman AR)

    dapat dituliskan:

    d Dp q s Qs

    1 p t 1 q 1 Q t1 B ... B 1 B 1 B x 1 B ... B B ... B

    d Dp s sP q

    1 p 1 P t 1 q t1 B ... B B ... B 1 B 1 B x 1 B ... B

  • Contoh 1

    Diberikan ARIMA ((0,0),(0,0),(1,1))12

    Fungsi autokorelasi (ACF) akan tidak-nol di lag

    1, 11, dan 12

    12t tt t t 1 t 12

    x 1 B B

    x

    1 2 2

    11 2 2

    12 2 2

    1

    1

    1

  • ACF dan PACF

    0.6; 0.9

  • MODEL MUSIMAN MULTIPLICATIVE

    Pada model ini, komponen musiman berinteraksi

    dengan komponen non-musiman dalam model

    secara additive.

    Dinyatakan sebagai model:

    SARIMA (p,d,q)(P,D,Q)s

    Bagi proses xt (dengan komponen musiman MA)

    dapat dituliskan:

    Bagi proses xt (dengan komponen musiman AR)

    dapat dituliskan:

    d Dp q s Qs

    1 p t 1 q 1 Q t1 B ... B 1 B 1 B x 1 B ... B 1 B ... B

    d Dp s sP q

    1 p 1 P t 1 q t1 B ... B 1 B 1 B 1 B ... B x 1 B ... B

  • Contoh 2:

    Diberikan model ARIMA (0,0,1)(0,0,1)12

    Fungsi autokorelasi (ACF) tidak-nol di lag 1, 11,

    12, dan 13 yaitu

    12t tt t t 1 t 12 t 13

    x 1 B 1 B

    x

    2 2 2

    0

    1 2

    11 13 2 2

    12 2

    1 1

    1

    1 1

    1

  • ACF dan PACF

    0.6; 0.9

  • Identifikasi Model

    1. Menggambarkan plot data. Periksa adanya tren

    dan musiman.

    2. Lakukan diferensi yang diperlukan:

    Jika terdapat musiman dan tidak terdapat tren:

    diferensi lag s;

    Jika terdapat tren dan tidak terdapat musiman yang

    jelas: diferensi orde pertama;

    Jika terdapat tren dan musiman: diferensi baik

    musiman maupun non-musiman.

    3. Periksa ACF dan PACF

    Non-musiman: periksa lag-lag awal (1, 2, 3, 4);

    Musiman: periksa pola lag kelipatan s. Misal: unk

    data bulanan periksa lag 12, 24, 36, dst. Nilailah ACF

    dan PACF pada lag musiman seperti yang kamu

    lakukan pada lag awal.

  • Ringkasan cara penentuan model musiman

  • 4. Estimasi model sesuai dengan langkah 3.

    5. Periksa residual (diagnostic check). Jika

    menggunakan beberapa model, maka perlu

    dibandingkan AIC atau SC. Jika tidak

    memenuhi diagnostic check, maka kembali ke

    langkah 3.

  • Contoh 1:

    Data aliran air di Sungai Colorado di titik

    tertentu; untuk n = 600 bulan.

  • Dengan banyaknya titik, sedikit sulit untuk menilai ada

    tidaknya pola musiman.

    Oleh karena data aliran sungai, maka dugaannya adalah

    aliran tinggi ketika akhir musim semi dan awal musim panas.

    Tanpa pengetahuan tersebut, kita dapat menentukan rata-

    rata bulan dalam tahun. Berikut adalah rata-rata bulanan

    dalam 1 tahun.

    Dari rata-

    rata bulanan,

    terlihat

    adanya

    perbedaan

    bulanan

    (yang

    menunjukka

    n adanya

    musiman)

  • ACF dan PACF

    Musiman:

    ACF: keluar di sekitar lag 12;

    PACF: signifikan di lag 12, 24, 36, dst

    Model: seasonal MA (1)

  • Referensi

    STAT 510 (https://onlinecourse.science.psu.edu/stat510)

    Suhartono dan Muhammad H.L., 2011, Forecasting of

    Tourist Arrivals Using Subset, Multiplicative or Additive

    Seasonal ARIMA Model, Journal MATEMATIKA

    Department of Mathematical Science, vol 27 number 2 pp.

    169-182.

    Cryer, Jonathan D., 1985, Time Series Analysis, PWS-

    KENT: Boston.

    Brockwell, Peter J., dan Davis, Richard A, 2001,

    Introduction to Time Series and Forecasting 2rd, Springer:

    New York.

    https://onlinecourse.science.psu.edu/stat510