scaffold -...

27
140 SCAFFOLD Modul ini membahas berbagai macam bentuk dan jenis scaffold, bagaimana konstruksinya dan bagian-bagian materi pendukungnya, serta persyaratan pemancangan scaffold, penggunaan, dannpembongkarannya. Pada bagian akhir diberikan kasus kecelakaan scaffold yang bisa diambil manfaat agar kejadian serupa tidak terjadi lagi. Persyaratan Umum Scaffolding Perancah (Scaffold) adalah struktur semi permanen atau konstruksi yang menyediakan jalan masuk atau sarana kerja, yang digunakan untuk menyangga material, kerja atau pemasangan peralatan lain. Scaffold ini umumnya digunakan ketika bekerja di ketinggian yang lebih dari 1,8 m. 1.1. Bahaya Scaffold Walaupun Scaffold adalah alat yang diizinkan untuk digunakan ketika bekerja di ketinggian, namun berikut ini adalah bahaya yang mungkin terjadi dalam penggunaan scaffold: Jatuh dari ketinggian Tertimpa benda jatuh Tersengat listrik dari jalur kabel listrik. Gambar 1.1 Bahaya penggunaan scaffold Jatuh dari Scaffold dapat terjadi dikarenakan: Ketika berpindah / memanjat / turun dari satu platform ke platform lain. Oleh sebab itu ketika sedang melakukan pekerjaan di atas scaffold, maka harus menggunakan safety harness yang diikatkan dengan lanyard dobel untuk memastikan keamanan bagi pekerja ketika melakukan perpindahan. Scaffold tidak dilengkapi dengan pembatas (handrail). Platform patah. Gambar 1.2 Pekerjaan diatas scaffold

Upload: lambao

Post on 02-Mar-2019

295 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: SCAFFOLD - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/luqmanashari/wp-content/uploads/sites/60/2018/... · biasanya untuk kegiatan konstruksi, jarak antar pipa standar bisa bervariasi

140

SCAFFOLD Modul ini membahas berbagai macam bentuk dan jenis scaffold, bagaimana konstruksinya dan bagian-bagian materi pendukungnya, serta persyaratan pemancangan scaffold, penggunaan, dannpembongkarannya. Pada bagian akhir diberikan kasus kecelakaan scaffold yang bisa diambil manfaat agar kejadian serupa tidak terjadi lagi. Persyaratan Umum Scaffolding Perancah (Scaffold) adalah struktur semi permanen atau konstruksi yang menyediakan jalan masuk atau sarana kerja, yang digunakan untuk menyangga material, kerja atau pemasangan peralatan lain. Scaffold ini umumnya digunakan ketika bekerja di ketinggian yang lebih dari 1,8 m. 1.1. Bahaya Scaffold Walaupun Scaffold adalah alat yang diizinkan untuk digunakan ketika bekerja di ketinggian, namun berikut ini adalah bahaya yang mungkin terjadi dalam penggunaan scaffold:

• Jatuh dari ketinggian • Tertimpa benda jatuh • Tersengat listrik dari jalur kabel listrik.

Gambar 1.1 Bahaya penggunaan scaffold

Jatuh dari Scaffold dapat terjadi dikarenakan: • Ketika berpindah / memanjat / turun dari satu platform ke platform lain. Oleh sebab itu

ketika sedang melakukan pekerjaan di atas scaffold, maka harus menggunakan safety harness yang diikatkan dengan lanyard dobel untuk memastikan keamanan bagi pekerja ketika melakukan perpindahan.

• Scaffold tidak dilengkapi dengan pembatas (handrail). • Platform patah.

Gambar 1.2 Pekerjaan diatas scaffold

Page 2: SCAFFOLD - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/luqmanashari/wp-content/uploads/sites/60/2018/... · biasanya untuk kegiatan konstruksi, jarak antar pipa standar bisa bervariasi

141

Persyaratan-persyaratan atau ketentuan–ketentuan umum tentang penggunaan scaffold dirangkum sebagai berikut:

• Scaffold ditujukan untuk memberikan platform sebagai tempat kerja yang aman di ketinggian.

• Hanya orang yang terlatih di bawah pengawasan orang yang berkualifikasi (kompeten dan bersertifikasi) sebagai pemancang yang boleh membangun, memodifikasi, atau membongkar scaffold.

• Untuk menghilangkan paparan risiko jatuh dari ketinggian, scaffold harus dilengkapi dengan permukaan kerja, pegangan tangan (handrail) dan pagar tengah (midrail) dengan ketinggian 1 meter. Handrail terpasang sepanjang sisi terbuka dan juga di bagian ujung platform. Handrail tengah (midrail) berada di tengah-tengah antara platform dan handrail bagian atas (toprail).

Gambar 1.3 Penggunaan handrail dan midrail pada scaffold

Gambar 1.4 Penggunaan Platform yang tidak memiliki handrail pada ujung platform

• Sistem penahan jatuh (fall arrest system) harus dipakai ketika membangun,

memodifikasi, atau membongkar scaffold. • Komponen scaffold harus lurus dan bebas dari bengkokan, penyok, karatan, dan tanda-

tanda kerusakan lainnya.

Page 3: SCAFFOLD - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/luqmanashari/wp-content/uploads/sites/60/2018/... · biasanya untuk kegiatan konstruksi, jarak antar pipa standar bisa bervariasi

142

• Palang penguat (brace) tidak boleh difungsikan sebagai pagar pengaman (handrail ataupun midrail).

• Tangga tempat jalan masuk harus disediakan pada setiap scaffold. • Ketika orang berlalu lalang di bawah scaffold, scaffold harus dilengkapi dengan jaring

berlubang, dengan maksimum diameter lubang ½ inch, diantara papan dan pagar pengaman untuk mencegah benda jatuh.

• Jangan ada bahaya tersandung di atas permukaan scaffold. • Beban tidak boleh berlebihan berada diatas scaffold. • Scaffold harus mampu menyokong beratnya sendiri ditambah 4 kali dari beban

peruntukannya. Beban peruntukannya adalah jumlah orang, peralatan, dan bahan-bahan yang tersimpan atau digunakan di atasnya.

• Scaffold harus diinspeksi setelah pemasangan atau dimodifikasi oleh orang yang berkualikasi (kompeten dan bersertifikat Inspector Scaffold.

• Papan / platform tempat jalan di atas scaffold harus mempunyai lebar minimum 18 inchi. Jika kurang, safety harness harus digunakan selama berada di platform / papan tempat jalan tersebut.

• Scaffold tidak boleh dibangun oleh materi atau komponen metal yang berbeda-beda. • Scaffold harus bebas dari jalur kabel listrik. Jarak minimum scaffold ke jalur kabel

listrik adalah 10 ft / 3 m. • Permukaan atau tempat jalan (walkway) orang di atas scaffold tidak boleh licin yang

dapat menyebabkan orang tergelincir.

Gambar 1.5 Penggunaan tempat jalan (walkway) pada scaffold

• Proteksi benda jatuh dengan toe board, barikade area di bawah scaffold, atau penggunakan panel atau jaring jika material di tumpuk melebihi toe board.

Gambar 1.6 Scaffold yang tidak dilengkapi dengan toe board (pelindung benda jatuh dari platform) dan tidak

ada midrail

Page 4: SCAFFOLD - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/luqmanashari/wp-content/uploads/sites/60/2018/... · biasanya untuk kegiatan konstruksi, jarak antar pipa standar bisa bervariasi

143

• Permukaan dasar scaffold harus rata dan solid / kuat untuk dapat penahan beban

scaffold beserta beban peruntukannya.

Gambar 1.7 Penggunaan alas pada scaffold

Gambar 1.8 Penggunaan alas yang kurang baik , penyokong yang tidak memadai

• Tinggi scaffold tidak boleh lebih dari 4 kali dari dimensi dasarnya (base).

Page 5: SCAFFOLD - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/luqmanashari/wp-content/uploads/sites/60/2018/... · biasanya untuk kegiatan konstruksi, jarak antar pipa standar bisa bervariasi

144

Gambar 1.9 Ukuran aman penggunaan scaffold

Gambar 1.10 (a) Bagian-bagian scaffold

5’

20’

Page 6: SCAFFOLD - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/luqmanashari/wp-content/uploads/sites/60/2018/... · biasanya untuk kegiatan konstruksi, jarak antar pipa standar bisa bervariasi

145

Gambar 1.10 (b) Bagian-bagian scaffold

Page 7: SCAFFOLD - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/luqmanashari/wp-content/uploads/sites/60/2018/... · biasanya untuk kegiatan konstruksi, jarak antar pipa standar bisa bervariasi

146

Gambar 1.10 (c) Bagian-bagian scaffold

Gambar 1.10 (d) Bagian-bagian scaffold

Gambar 1.10 (e) Bagian-bagian scaffold

Page 8: SCAFFOLD - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/luqmanashari/wp-content/uploads/sites/60/2018/... · biasanya untuk kegiatan konstruksi, jarak antar pipa standar bisa bervariasi

147

Konstruksi Scaffolding Ada berbagai macam tipe dan jenis scaffold baik dilihat dari bentuk penyokongnya, bentuknya maupun komponen pembentukkannya. Berdasarkan konstruksi penyokongnya dapat dikelompokkan menjadi 3 grup:

• Scaffold Berdiri dengan Penopang Sendiri (Self Supported Scaffold) / Scaffold Bebas. • Scaffold Bergantung (Suspension Scaffold) • Scaffold Penggunaan Khusus (Special Use Scaffold)

Scaffold tipe ini merupakan sebuah scaffold yang dapat berdiri sendiri dan terlepas dari bangunan (tidak terikat dengan bangunan). Namun demikian, adakalanya penggunaannya dibantu dengan pengikatan / penyokongan ke struktur lain yang bersifat sebagai tambahan penguat. Yang termasuk dalam kelompok ini yang banyak dikenal adalah:

• Scaffold pipa (Tube) dan sambungan (coupler) • Bingkai fabrikasi (Fabricated Frame) • Scaffold berpindah (Mobile Scaffold)

2.1.1. Scaffold Pipa dan Coupler Scaffold Pipa dan Coupler (Tube and coupler scaffold) adalah scaffold yang terdiri dari platform yang didirikan oleh beberapa pipa yang dibangun dengan alat penguntai / penyambung (coupler) dan palang penguat (brace) dan komponen lainnya. Dua pasang pipa sebagai standar terpasang secara horisontal dengan diperkuat oleh ledger dan transom pada posisi siku (diantara ledger). Konstruksi ini dapat digunakan sebagai jalan masuk material atau bahan bangunan lain. Penggunaan standar harus disesuaikan dengan tingkatan beban yang akan ditangani, biasanya untuk kegiatan konstruksi, jarak antar pipa standar bisa bervariasi antara 1,5 m hingga 2,7 m. Standar harus didirikan diatas pondasi yang memenuhi syarat, dilengkapi baseplate, maupun tambahan papan di bawah baseplate. Jarak antara masing-masing Ledger maupun Transom dapat berjarak 2 m sampai 2,7 m. Ledger dapat diikat bersama – sama dengan transom untuk memperkuat pipa standar. Brace harus dipasang dantara ledger maupun transom dengan mengikatnya pada pipa standar untuk mencegah gerakan ke arah samping. Semua pipa support ini harus berada dalam keadaan stabil atau longgar. Semua alat - alat bracing harus dalam beban kerja aman, tidak lebih dari 500 kg.

Page 9: SCAFFOLD - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/luqmanashari/wp-content/uploads/sites/60/2018/... · biasanya untuk kegiatan konstruksi, jarak antar pipa standar bisa bervariasi

148

Gambar 2.1 Bentuk self supported scaffold dan kelengkapannya

2.1.2. Scaffold Bingkai Fabrikasi Scaffold Bingkai Fabrikasi (Frame Fabricated Scaffold) adalah scaffold yang terdiri dari platform yang disupport oleh frame yang dibuat oleh pabrikan dengan kesatuan pos, penunjang (bearer) dan komponen-komponen tambahan (lihat gambar 2.2).

Gambar 2.2 Bentuk Frame Fabricated Scaffold

Bingkai fabrikasi dan panel harus disupport oleh palang penguat yang menyilang, diagonal, dan horizontal untuk menstabilkan bagian-bagian scaffold yang tegak (vertical). Palang Penguat Menyilang (Crosbraces) harus cukup panjang untuk menjangkau bagian sisi vertikal dari bagian scaffold ini. Sambungan palang penguat harus dikencangkan dan diamankan.

Page 10: SCAFFOLD - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/luqmanashari/wp-content/uploads/sites/60/2018/... · biasanya untuk kegiatan konstruksi, jarak antar pipa standar bisa bervariasi

149

2.1.3. Scaffold Bergerak (Mobile / Tower Scaffold) Scaffold bergerak (Mobile / Tower Scaffold) yang dapat dipindahkan adalah konstruksi yang dibentuk dengan Frame Fabricated Scaffold sebagai standar, serta kelengkapannya, dan mempunyai roda. Meskipun terdapat hanya satu papan kerja, biasanya handrail dan toeboard harus tetap diperhitungkan. Jalan masuk ke bidang kerja dapat dipasang pada bagian dalam atau luar konstruksi. Konstruksinya didesain dengan penyangga (ditambah beban papan – papan Scaffold) dengan distribusi beban 1,5 kN/m di atas bidang kerja. Jalan masuk harus tetap memperhitungkan faktor kestabilan tower. Jika tower berbentuk persegi, maka dimensi jalan masuk harus lebih kecil. Ketinggian diukur dari lantai ke level bidang kerja. Scaffold bergerak ini tidak boleh digerakkan atau dipindahkan ketika ada orang yang masih bekerja atau berada di atasnya.

Gambar 2.3 Bentuk Mobile / Tower Scaffold dan kelengkapannya

Ketinggian tower scaffold yang digunakan dalam ruang tidak lebih dari tiga setengah kali dari dimensi dasarnya. Tower Scaffold tidak boleh mempunyai dimensi dasar kurang dari 1,2 m. Jika tower tingginya melebihi 10,15 m, maka dianjurkan untuk mengikat konstruksi secara permanen selama penggunaannya. Tower Scaffold yang digunakan di luar ruang Tinggi tower Scaffold yang digunakan di luar ruang tidak boleh lebih dari tiga setengah kali dimensi dasar. Tower Scaffold tidak boleh mempunyai dimensi dasar kurang dari 1,2 m. Jika ketinggian tower melebihi 8,0 m, maka harus diikat cukup kuat pada objek permanen yang lain. Jika diberi penjangkar, maka metodenya sebagai berikut:

• Menggunakan kawat regang dengan kemiringan 45o yang dihubungkan pada level atas pada tower.

• Memasangnya pada ujung – ujung dasar dari tower. • Menggunakan objek pemberat yang cukup, yang ditempatkan pada dasar tower.

Pondasi Pondasi sebuah Tower Scaffold bergerak hanya dapat digunakan dan dipindahkan pada permukaan yang memenuhi syarat, serta menghindari kondisi landasan yang tidak rata.

Page 11: SCAFFOLD - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/luqmanashari/wp-content/uploads/sites/60/2018/... · biasanya untuk kegiatan konstruksi, jarak antar pipa standar bisa bervariasi

150

Tambahan pondasi atau landasan harus ditambahkan pada tanah yang tidak keras, untuk memudahkan pendirian dan pemindahan tower. Adapun tambahan landasan tersebut, seharusnya dikonstruksi dan dijangkar sehingga kapasitas penahan beban pada tanah (dibawah landasan) lebih kecil dari dari beban yang di terima oleh scaffold. Pemindahan seharusnya tidak dilakukan di luar pondasi. Castor / Wheel Roda seharusnya mempunyai beban kerja aman, yang mampu menahan berat tower dan distribusi beban. Roda dipasang pada setiap bagian sudut tower, dan harus dipastikan tidak akan lepas jika tower dipindahkan atau digerakkan. Tiap – tiap roda mempunyai rem yang memenuhi syarat sehingga tidak meluncur pada saat dipindahkan dan dapat dikunci ketika sedang digunakan. Jangan memberikan beban kerja melebihi kekuatan aman dari roda. Serambi Kerja/Bidang Kerja Hanya ada satu serambi kerja yang terdapat pada Mobile Scaffold. Batasan-batasan Konstruksi tower bergerak mempunyai ketinggian maksimum 9,4 m, dan ditopang oleh empat roda. Operasional Tower dapat dipindahkan dengan mendorong atau menariknya pada posisi horisontal, tetapi jarak pemindahan tidak melebihi 1,37m di atas level lantai. Rem roda harus difungsikan ketika tower digunakan. Tidak ada orang, peralatan, atau material di atas bidang kerja pada Mobile Scaffold atau dimanapun (pada konstruksi) selama proses pemindahan. 2.2. Scaffold Bergantung Scaffold Bergantung (Suspension Scaffold) adalah satu dari lebih platform yang digantungkan oleh tali atau alat yang tidak getas lainnya pada struktur tetap di atas. Setiap komponen scaffold harus dapat menyokong beratnya setidaknya 4 kali dari beban yang ada dan ditransmisikan ke sistim tersebut. Komponen pengikat dan sambungannya (tali dan sambungan lainnya) harus setidaknya 6 kali dari beban yang ada.

Gambar 2.4. Bentuk Suspension Scaffold dan kompnen pelengkapnya

Page 12: SCAFFOLD - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/luqmanashari/wp-content/uploads/sites/60/2018/... · biasanya untuk kegiatan konstruksi, jarak antar pipa standar bisa bervariasi

151

2.3. Scaffold Penggunaan Khusus Scaffold penggunaan khusus (Special Use Scaffold) harus mampu menyokong beratnya sendiri dan beban operasi sebanyak 4 kali dari beban yang ditransmisikan ke komponen scaffold. Banyak jenis-jenis Scaffold kelompok ini seperti “Pump Jack Scaffold”, “Outrigger Scaffold”, “Ladder Jack Scaffold”, “Window Jack Scaffold”, dan lain sebagainya.

Gambar 2.5 Penggunaan Pump Jack Scaffold (29 CFR 1926,452 (i)

Gambar 2.6 Penggunaan Outrigger Scaffold (OSHA 1926 Subpart L App E Fig 9)

Page 13: SCAFFOLD - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/luqmanashari/wp-content/uploads/sites/60/2018/... · biasanya untuk kegiatan konstruksi, jarak antar pipa standar bisa bervariasi

152

Gambar 2.7 Penggunaan Window Jack Scaffold (29 CFR 1926.452 (1): 29 CFR 1910.28 (5))

Gambar 2.8 Penggunaan Ladder Jack Scaffold (29 CFR 1926.452 (k): 29 CFR 1910.28 (q))

Gambar 2.9 Penggunaan Catenary Scaffold

Page 14: SCAFFOLD - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/luqmanashari/wp-content/uploads/sites/60/2018/... · biasanya untuk kegiatan konstruksi, jarak antar pipa standar bisa bervariasi

153

Material dan Alat-alat Perancah 3.1. Pipa dan Aksesorisnya Material Scaffold harus sesuai dengan rekomendasi yang berlaku. Rekomendasi ini berkaitan dengan kepemilikan, dimensi dan toleransi. Pipa–pipa baja secara umum mempunyai panjang 6,3 m (21 feet) tetapi ukuran lain juga bisa dimungkinkan untuk dipakai. Hal – hal yang harus diperhatikan dalam pemeriksaan pipa :

• Ujung–ujung pipa harus rata dan siku jika pipa dipasangkan. • Pipa-pipa harus bebas dari karat berlebih maupun cacat permukaan dan bentuk fisik

yang meragukan.

• Sebuah pipa tidak boleh bengkok melebih �

� � � dari panjangnya diukur dari pusat

panjangnya. Alat – alat baja harus diperiksa dan diperbaiki secara periodik, sebelum digunakan kembali. Bagian–bagiannya harus dapat bergerak secara bebas dan dilumasi dengan baik. Rekomendasi terhadap kekuatan pipa dan alat baja juga berlaku untuk pipa dan alat aluminium. Regangan dan elastisitas yang tidak sama antara alumunium dan baja harus menjadi perhitungan tersendiri jika digunakan bersama–sama. Material lain, selain yang disebutkan di atas, bila digunakan dalam perakitan dan pendirian scaffold harus juga memenuhi aturan dan ketentuan yang berlaku. Hal-hal yang terkait dengan pemilihan pipa scaffold:

• Tingkat korosi dan penyusutan. • Pemeriksaan ujung–ujung yang digergaji. • Pipa–pipa dengan lipatan tertentu atau cacat harus dipotong. • Pipa–pipa dengan cacat yang jelas, tetapi masih dapat dipakai, maka harus diperiksa

berat serta ketebalan platnya. • Pipa baru biasanya mempunyai berat 4,40 kg/m (8 gauge). • Pipa–pipa yang memiliki berat kurang dari 3,72 kg/m hanya boleh digunakan menjadi

transoms. • Pipa–pipa yang memiliki berat 3,35 kg/m (6 gauge) seharusnya tidak digunakan

sebagai pendukung beban/pipa penguat. • Jika sebuah pipa beratnya berkurang ⅓ dari pipa normal, maka pipa itu seharusnya

digunakan hanya sebagai bagian scaffold yang tidak menyangga beban (misal : guardrails).

Page 15: SCAFFOLD - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/luqmanashari/wp-content/uploads/sites/60/2018/... · biasanya untuk kegiatan konstruksi, jarak antar pipa standar bisa bervariasi

154

Gambar 3.1 (a) Komponen pipa dan aksesoris untuk scaffold

Gambar 3.1 (b) Komponen pipa dan aksesoris untuk scaffold

3.2. Papan Papan scaffold memilki spesifikasi B.S.2482 yang merupakan tipe dari kayu - kayu yang dipotong dengan ciri – ciri yang sudah ditentukan. Spesifikasi B.S 2482, antara lain:

• Papan tidak memiliki lebar lebih dari 57,57 mm pada bagian muka • Papan tidak boleh memiliki kecacatan / lubang-lubang • Papan tidak boleh memiliki Tonjolan lebih dari setengah ketebalan papannya. • Lekuk urat 1 sampai 20 sepanjang 30”. • Kerusakan pembungkus tidak termasuk spesifikasi • ketebalan = 3,175 mm

lebar = 6,350 mm panjang = 52 mm

Page 16: SCAFFOLD - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/luqmanashari/wp-content/uploads/sites/60/2018/... · biasanya untuk kegiatan konstruksi, jarak antar pipa standar bisa bervariasi

155

6 ring per inci regangan maksimum papan

Tabel 3.1 Ketebalan papan dan panjang yang diizinkan

Toleransi penyusutan papan Scaffold maksimal berkurang 20%, misalnya : papan dengan ketebalan 38 mm berkurang panjangnya dari 1,500 mm menjadi 1,200 mm. Papan Scaffold seharusnya dibersihkan dari benda lain (misal: paku), dan plat yang tergulung atau bahan lain, yang melindungi sisinya harus dirawat atau diganti. Papan yang robek, cacat atau terkelupas seharusnya tidak digunakan tetapi bagian lain yang masih layak dapat dipotong menjadi papan yang lebih pendek dan sisinya harus dilapisi plat. Panjang papan yang direkomendasikan adalah 3,9 m, 3,2 m, 2,7 m, serta yang paling pendek adalah minimal 1,8 m. Papan tidak harus dicat atau dirawat berlebihan karena memang disadari bahwa akan timbul cacat selama penggunaan.

Gambar 3.2 Papan sebagai alas kerja diatas scaffold

3.3. Serambi Kerja (Bidang Kerja) Bidang kerja harus mempunyai lebar yang cukup untuk bergerak, dan memungkinkan adanya tumpukan sementara material kerja. Lebar bidang kerja dalam konstruksi scaffold bebas secara umum adalah : 3 papan 600 mm jika hanya digunakan sebagai pijakan 4 papan 800 mm jika digunakan sebagai pijakan dan menumpuk material 5 papan 1,05 m rakitan ini untuk memperkuat rangka bawah atau bidang kerja yang

lebih tinggi untuk menumpuk material dengan beban papan 600 mm. 6 papan 1,3 m ketika digunakan oleh tukang bangunan dalam pemasangan batu bata. 7 papan 1,5 m digunakan oleh tukang bangunan, serta memperkuat rangka bidang

kerja bawah. (ciri – ciri lebar minimum diatur oleh ketentuan yang berlaku) Papan yang masih mempunyai panjang 430 mm, harus selalu dirawat. Papan pada ukuran 600 mm harus dijaga penyusutannya, sekecil mungkin. Ketika seseorang duduk pada sisi serambi kerja untuk suatu pekerjaan, ruang yang memenuhi syarat adalah lebih dari 300 mm.

Page 17: SCAFFOLD - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/luqmanashari/wp-content/uploads/sites/60/2018/... · biasanya untuk kegiatan konstruksi, jarak antar pipa standar bisa bervariasi

156

Gambar 3.3 Bentuk-bentuk serambi kerja/bidang kerja

3.4. Guardrail dan Toeboard Guardrail dan toeboard harus dipasang pada tiap sisi jika terdapat kemungkinan orang atau material terjatuh dari ketinggian lebih dari 2 meter. Guardrail dan toeboard harus dipasang pada bagian dalam standar untuk mencegah jatuhnya barang-barang kearah luar. Guardrail mempunyai tinggi minimum 915 mm dan tidak lebih dari 1,15 m di atas bidang kerja. Jarak antara ujung toeboard dan sisi bawah guardrail tidak lebih dari 760 mm. Posisi toeboard minimum 150 mm di atas bidang kerja. Ketika material ditumpuk, penambahan toeboard menjadi penting untuk mencegah material jatuh, bahkan dianjurkan untuk memasang jaring pengaman dari guardrail ke toeboard. Jika guardrail dan toeboard dibuka, untuk keperluan tertentu, maka harus dipasang kembali sesegera mungkin. 3.5. Brick Guard Brick Guard atau pelindung vertikal lainnya digunakan ketika terdapat kemungkinan material jatuh dari bidang kerja. Jaring pengaman (screen) ini dapat digantungkan dari guardrail, dan dipasang sedemikian rupa untuk mencegahnya bergerak kearah luar (jatuh). Toeboard dapat disatukan dengan screen, dan screen seharusnya cukup kuat menahan material. 3.6. Jaring Pengaman Tali-tali atau jaring pengaman seringkali dipasang pada jalan masuk scaffold untuk menahan sesuatu yang mungkin jatuh dari atas. Jaring ini diperkuat juga dengan mengikat / mengaitkannya ke dinding bangunan, kawat scaffold atau rakitan pipanya. Jaring pengaman dipasang dengan memperkirakan berat benda, atau bahan benda, atau tinggi benda. Rekomendasi di bawah ini dapat dijadikan sebagai pedoman umum: Class (A)

Page 18: SCAFFOLD - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/luqmanashari/wp-content/uploads/sites/60/2018/... · biasanya untuk kegiatan konstruksi, jarak antar pipa standar bisa bervariasi

157

Tali / jaring berbeban ringan dengan beban maksimum sampai 75 kg/m untuk melindungi pejalan kaki dari efek kejatuhan cat oleh petugas pengecatan, atau juga material tertentu dari pekerjaan pemasangan batu bata. Class (B) Tali / jaring berbeban sedang dengan beban maksimum sampai 100 kg/m untuk melindungi terhadap benda jatuh, semisal: pecahan batu bata dan benda ringan tertentu dari ketinggian tidak melebihi 10 m di atas kepala. Class (C) Tali / jaring dengan beban lebih dari 100 kg/m yang didesain untuk penerapan tertentu. Class (D) Tali / jaring untuk menahan orang terjatuh atau benda ringan tertentu, dari ketinggian 6 m atau bagian gedung yang cukup tinggi. 3.6.1. Pemasangan Tali-tali / Jaring Pengaman Beban Vertikal Adalah sebuah tipe konstruksi untuk memasang transom dengan tali di atas bagian luar ledger, pada jalan masuk scaffold, dan di bawah bagian dalam ledger diposisikan pada jarak kemiringan 100 mm dengan panjang 1,2 m (lihat gambar). Susunan ini mengakibatkan tambahan beban pada ledger dan standard pada jalan masuk scaffold.

Penguat Horisontal Penguat ke arah dalam atau ke arah atas, terjadi pada titik-titik persambungan tali dan ikatannya, penopang, atau bagian lain, harus diperhitungkan dengan memanfaatkan kekuatan gedung. Perhatikan bahwa kekuatan dinding gedung sangat memenuhi syarat untuk menerima beban ini, khususnya jika membongkar konstruksi. Serambi Kerja Bahan dari serambi kerja, harus dilapisi dengan lembaran anti air, plat yang cocok, papan, atau kasa-kasa. Bahan serambi kerja yang dibuat dari tali-tali seharus disesuaikan dengan kerja yang dilaksanakan, dengan referensi khusus mengenai papan-papan Scaffold atau lembar pelindung dan ukuran kasa-kasa. Tali-tali / jaring pengaman harus dengan aman terpasang pada jalan masuk atau penguat scaffold atau dinding gedung untuk menahan beban angin. Kasa-kasa dipasang dengan ikatan tali. Lembar pelindung papan dipasang dengan pengait atau baut pengait, papan-papan harus diamankan dengan kawat, paku, atau klip papan. Pengaman Sistem pengaman dari konstruksi dan pembongkarannya harus direncanakan dan dimulai dari bagian sisi.

Page 19: SCAFFOLD - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/luqmanashari/wp-content/uploads/sites/60/2018/... · biasanya untuk kegiatan konstruksi, jarak antar pipa standar bisa bervariasi

158

Gambar 3.4 Bentuk pengaman terhadap benda jatuh

3.7. Bentuk Bracing (Palang Penguat) Façade, Ledger and Plan Bracing Pada pemancangan scaffold, biasanya cukup tersedia façade, ledger, dan plan bracing untuk menghentikan gerakan struktur, dapat juga diikatkan pada bagian gedung yang memenuhi syarat. Pada konstruksi scaffold bebas, wind bracing harus mencapai level ketinggian scaffold.

Facade atau Wind bracing

Facade tersebut dapat dipasang pada transom dengan coupler penyiku, atau dipasang pada standar dengan swivel coupler. Jika swivel coupler digunakan, maka seharusnya tidak lebih dari 300 mm dari titik sambung. Satu sway brace setiap 30 m scaffold.

Page 20: SCAFFOLD - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/luqmanashari/wp-content/uploads/sites/60/2018/... · biasanya untuk kegiatan konstruksi, jarak antar pipa standar bisa bervariasi

159

Scaffold harus dipasang, dipancang, dan dibongkar oleh orang yang kompeten dan bersertifikat sebagai “Scaffold Erector” atau disebut “Qualified Scaffolder”. Sertifikasi yang berlaku di Indonesia adalah sertifikasi yang dikeluarkan oleh Departemen Tenaga Kerja. 4.1. Pemancangan

• Tahan base yang dapat diatur / disesuaikan pada posisinya. Pastikan “Joint Wedges” berada pada bagian luar.

• Jangan kunci “wedges” tersebut sampai angkatan pertama tingginya sama.

Gambar 4.1 Proses pemasangan scaffold

• Selalu memulai pembangunan scaffold dari sudut bagian dalam.

Gambar 4.2 Pendirian scaffold yang dimulai dari bagian dalam

Page 21: SCAFFOLD - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/luqmanashari/wp-content/uploads/sites/60/2018/... · biasanya untuk kegiatan konstruksi, jarak antar pipa standar bisa bervariasi

160

4.2. Pemeriksaan Scaffold Apakah semua bagian dasar sudah diberi sudah diberi landasan kayu? Apakah semua guardrail/ ledger sudah pada posisi yang benar? Apakah scaffold sudah sepenuhnya dibracing atau diikat cukup kuat pada dinding? Apakah kwikboard dan toeboard sudah dirakit secara benar? Apakah Scaffold tidak menerima beban berlebihan? Pengecekan dan pemeriksaan Dari Tanah

• Kelayakan landasan, penyebaran beban, menghindari tanah lunak, lubang – lubang, dan sebagainya, tidak ada penggalian.

• Kekokohan sambungan – vertikal dan horizontal. • Jarak transom. • Penyangga dan deretan papan : posisi menggantung. • Guardrail dan toeboard. • Facade dan ledger bracing. • Sarana jalan masuk. • Sejumlah rakitan dan posisinya.

Di atas Scaffold : • Beban – beban khusus akibat angin dan sebagainya - penjangkar dan penyebaran beban. • Keamanan papan, toeboard, dan guardrail. • Keamanan dan pemeriksaan penggunaan semua alat - alat (coupler).

Page 22: SCAFFOLD - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/luqmanashari/wp-content/uploads/sites/60/2018/... · biasanya untuk kegiatan konstruksi, jarak antar pipa standar bisa bervariasi

161

• Kondisi pipa – pipa dan kelengkapannya. • Kerusakan, seperti akibat terkena ayunan beban dari cranes atau material jatuh. • Beban lebih. • Keamanan material yang ditumpuk. • Keamanan rakitan.

Beberapa kondisi unsafe condition sebagai berikut :

Gambar praktek pemasangan perancah yang buruk

Page 23: SCAFFOLD - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/luqmanashari/wp-content/uploads/sites/60/2018/... · biasanya untuk kegiatan konstruksi, jarak antar pipa standar bisa bervariasi

162

Gambar praktek pemasangan perancah yang benar

4.3. Pembongkaran Kwikstage harus dilepas sesuai aturan umum prosedur pemancangan Scaffold. Komponan–komponan harus direndahkan ke tanah untuk menghindari kejadian dan kerusakan akibat jatuh. Setelah dilepas, komponen harus ditumpuk pada pallet serapih mungkin , menggunakan pallet yang berbeda untuk masing – masing tipe komponen, sebagai sarana kontrol penyimpanan dan pemilihan items untuk pemancangan berikutnya. Identifikasi dan Pelabelan Scaffolding Sebuah scaffold seharusnya diperiksa sekali dalam kurun waktu 7 hari. Beberapa hal utama yang harus diperiksa pada sebuah Scaffold:

• Pipa standar harus ditata dengan benar disertai landasan/alas yang memenuhi syarat. • Tidak ada pembengkokan pada ledger dan putlog atau transoms. • Tidak ada bagian-bagian struktur yang bergerak. • Semua coupler terikat kuat. • Semua rakitan dan braces (palang penguat) berada dalam kondisi seimbang. • Papan–papan Scaffold disangga dengan kuat • Guardrails dan toeboard terpasang pada tempatnya. • Semua tangga dalam kondisi baik, disangga dengan baik, dan aman.

Untuk memastikan bahwa semua personil mengetahui kondisi scaffodling mencapai tingkat keamanan yang baik, maka sistem scafftag harus digunakan. Pemeriksaan dengan Checksheet harus dilakukan pada masing-masing rakitan scaffold dan kerusakan ataupun kekurangan yang ditemukan harus dilengkapi dan diperbaiki sebelum scaffold dapat digunakan. Scaffold harus ditandai dengan sistem label (misalnya scafftag) untuk menunjukan kondisi scaffold yang terpasang tersebut adalah aman untuk dipakai atau tidak. Supervisor Scaffold menginstruksikan para Scaffolder tentang “apa” dan “dimana” struktur/rakitan yang perlu diperbaiki melalui checklist scafftag yang dipasang pada dekat tangga jalan masuk, atau titik-titik tertentu. Scafftag juga dapat menunjukkan kondisi scaffold, dan hubungannya dengan tugas scaffolder, misalnya pada bagian merah menunjukkan: “kondisi tidak aman, bahaya, jangan menggunakan Scaffold”. Kartu status berwarna hijau pada sisi luar dipakai untuk mengidentifikasikan bahwa struktur dalam keadaan aman sepenuhnya untuk digunakan.

Page 24: SCAFFOLD - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/luqmanashari/wp-content/uploads/sites/60/2018/... · biasanya untuk kegiatan konstruksi, jarak antar pipa standar bisa bervariasi

163

Sebuah kartu duplikat status dipegang oleh kantor pusat. Jika ada alasan masalah jaminan, sehingga timbul instruksi untuk melakukan pemeriksaan ulang, kemudian pemerikasaan terpaksa diulangi, maka digunakan serifikat asosiasi nasional kontraktor Scaffold.

Gambar 5.1 Scafftag

Ketika struktur ditemukan dalam kondisi tidak aman, atau melebihi periode pemeriksaan, maka dalam pemeriksaan 7 hari, kartu status seharusnya dibuka dari scafftag, dengan identifikasi seperti berikut : Daftar Periksa Penggunaan Scaffold Jalan Masuk (Access)

Jalan masuk terjaga dengan aman Tidak memanjat scaffold untuk mencapai platform scaffold. Tangga menuju platform lebih tinggi 2 kaki (ft) dari permukaan platform

Komponen dan Sambungannya Tidak terdapat komponen yang rusak Orang yang berkualifikasi sebagai inspektor memeriksa komponen dan sambungannya setiap sebelum shift kerja. Komponen scaffold tidak dimodifikasi

Lingkungan Permukaan dasar rata. Berjarak minimal 10ft dari kabel listrik. Digunakan tidak pada cuaca yang buruk

Lingkungan Permukaan dasar rata. Berjarak minimal 10ft dari kabel listrik. Digunakan tidak pada cuaca yang buruk

Proteksi Jatuh dan Benda Jatuh Sistem proteksi jatuh sesuai dengan tipe scaffold yang digunakan. Platform diberi pengaman (toeboard) untuk mencegah benda jatuh Handrail (toprail) dan Midrail tersedia dan terpasang dengan baik.

IDENTIFIKASI SCAFFTAG, REGISTRASI DAN STATUS

Page 25: SCAFFOLD - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/luqmanashari/wp-content/uploads/sites/60/2018/... · biasanya untuk kegiatan konstruksi, jarak antar pipa standar bisa bervariasi

164

INSPEKSI BERKELANJUTAN

Gambar 5.2 Skema pemeriksaan scaffold

Kasus Kecelakaan Perancah Scaffold adalah pekerjaan yang berbahaya yang dapat menimbulkan korban jiwa. Di tahun 2008, Sensus Bureau of labour, Statistic dari Amerika, terhadap Kecelakaan Fatal melaporkan terjadi 88 kejadian fatal yang merenggut jiwa selama tahun 2007. Di bawah ini adalah contoh kejadian kecelakaan scaffold yang merenggut korban jiwa atau cedera. Akar permasalahan hasil penyelidikan di lebih dari 18 negara bagian adalah :

• Rancangan yang tidak benar • Ketiadaan orang yang kompeten dalam pembangunan scaffold • Masalah dengan tali pengikat scaffold, palang penguat (brace), planking, pagar

scaffold, pin pengunci. • Inspeksi yang tidak memadai dan tidak memenuhi standar, misalnya tidak sesuai

keharusan dari OSHA • Tidak digunakannya alat pelindung dari jatuh “fall-protection equipment” • Tidak memperhatikan rekomendasi manufaktur. • Disain yang tidak memenuhi standar yang baik • Menggunakan scaffold dekat jalur listrik tegangan tinggi.

6.1. Scaffold Runtuh (Boston, 4/4/2006) Sebuah scaffold seberat 3 ton yang digunakan untuk konstruksi jatuh dari sebuah bangunan di sebuah jalan yang sibuk, di pusat kota, menewaskan 2 pekerja konstruksi dan seorang dokter muda yang sedang mengemudi. Tidak ada instansi pemerintah di Massachusetts yang

Page 26: SCAFFOLD - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/luqmanashari/wp-content/uploads/sites/60/2018/... · biasanya untuk kegiatan konstruksi, jarak antar pipa standar bisa bervariasi

165

bertanggung jawab untuk secara teratur memeriksa scaffold bergerak untuk mencegah seperti kejadian ini.

Gambar 6.1 Kecelakaan / runtuhnya scaffold

6.2. Kecelakaan Scaffold di Toronto Canada Scaffold Tower runtuh merenggut jiwa 4 orang pada malam Natal 2009. Keruntuhan tersebut menceraiberaikan komponen pembentuk scaffold setinggi 10 tingkat. Empat orang langsung tewas tertimpa scaffold dan seorang cedera berat dan dirawat di rumah sakit.

Page 27: SCAFFOLD - lecturer.ppns.ac.idlecturer.ppns.ac.id/luqmanashari/wp-content/uploads/sites/60/2018/... · biasanya untuk kegiatan konstruksi, jarak antar pipa standar bisa bervariasi

166

Fandeli, C. 2000, AMDAL Prinsip Dasar dan Pemapanannya dalam Pembangunan, Liberty, Yogyakarta. Marzali, A. 2002, Pengelolaan Lingkungan Sosial, Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup Bekerjasama dengan Yayasan Obor Indonesia, Jakarta.