satuan acara penyuluhan bp 2003

14
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) 1. Judul “Bronkopneumonia” 2. Tujuan a.Tujuan Instruksional Umum Setelah diberikan penyuluhan selama + 30 menit diharapkan keluarga mampu memahami penyakit bronkopneumonia. b.Tujuan Khusus Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan keluarga mampu: - Menjelaskan pengertian bronkopneumonia. - Menyebutkan penyebab bronkopneumonia. - Menyebutkan tanda dan gejala bronkopneumonia. - Menyebutkan pengobatan bronkopneumonia. - Menyebutkan pencegahan bronkopneumonia. 3. Tempat Kamar Penyakit Pernapasan (Bangsal) Ruang Sedap Malam RSUD Ulin Banjarmasin. 4. Waktu Kegiatan penyuluhan dilakukan pada : hari/tanggal : Sabtu, 15 Juni 2013 pukul 11.00 WITA waktu yang diperlukan: + 30 menit 5. Sasaran

Upload: nia-kurnia-yulianti

Post on 17-Nov-2015

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

blablabla

TRANSCRIPT

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)1. JudulBronkopneumonia2. Tujuana. Tujuan Instruksional Umum

Setelah diberikan penyuluhan selama + 30 menit diharapkan keluarga mampu memahami penyakit bronkopneumonia.

b. Tujuan Khusus

Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan keluarga mampu:

Menjelaskan pengertian bronkopneumonia. Menyebutkan penyebab bronkopneumonia. Menyebutkan tanda dan gejala bronkopneumonia. Menyebutkan pengobatan bronkopneumonia. Menyebutkan pencegahan bronkopneumonia. 3. Tempat

Kamar Penyakit Pernapasan (Bangsal) Ruang Sedap Malam RSUD Ulin Banjarmasin.4. Waktu

Kegiatan penyuluhan dilakukan pada :hari/tanggal

: Sabtu, 15 Juni 2013 pukul 11.00 WITA

waktu yang diperlukan: + 30 menit

5. Sasaran

a. Peserta : Keluarga An. AN dan semua keluarga pasien yang ada di Ruang Bangsalb. Jumlah : minimal 5 orang6. Metode

Metode yang digunakan adalah ceramah dan diskusi.7. Media

Media yang digunakan adalah leaflet dan persentasi power point.8. Pembagian Kelompok

a. Ketua : Ichsan Rizany, S.Kepb. Pemandu/presentan : Ichsan Rizany, S.Kepc. Fasilitator : Widiantoro Saputro, S.Kepd. Observer : Aisyah,S.Kep9. Materi

(terlampir)

10. Rencana Pelaksanaana. Persiapan

Membuat satuan acara penyuluhan. Membuat kontrak dengan sasaran penyuluhan. Mempersiapkan bahan yang akan disampaikan. Mempersiapkan alat media yang akan dipakai.b. Proses

Membuka acara dengan mengucapkan salam kepada sasaran

Menyampaikan topik dan tujuan yang penyuluhan

Menjelaskan materi penyuluhan kepada sasaran. Memberikan kesempatan kepada sasaran untuk menanyakan hal-hal yang belum dimengerti dari materi yang dijelaskan penyuluh

Memberikan pertanyaan kepada sasaran tentang materi yang sudah disampaikan penyuluh. Memberikan reinforcement kepada sasaran yang aktif. Menyimpulkan materi penyuluhan yang sudah disampaikan kepada sasaran

Menutup acara dengan mengucapkan salam dan terimakasih kepada sasaranc. Evaluasi

1) Evaluasi dilaksanakan selama proses dan pada akhir kegiatan penyuluhan dengan memberikan pertanyaan secara lisan sebagai berikut:

Menjelaskan pengertian bronkopneumonia. Menyebutkan penyebab bronkopneumonia. Menyebutkan tanda dan gejala bronkopneumonia. Menyebutkan pengobatan bronkopneumonia. Menyebutkan pencegahan bronkopneumonia. 2) Kriteria evaluasi

a) Evaluasi struktur

Menyiapkan SAP

Menyiapkan materi dan media yang akan digunakan. Kontrak waktu dengan sasaranb) Evaluasi proses

Acara dimulai tepat waktu dan sasaran sesuai target. Sasaran memperhatikan dan mendengarkan selama pendidikan keseshatan berlangsung. Sasaran aktif dalam berdiskusi. Sasaran mengajukan pertanyaan jika ada hal yang belum dimengerti. Sasaran memberi jawaban atas pertanyaan pemberi materi. Sasaran tidak meninggalkan tempat saat penyuluhan berlangsung.c) Evaluasi hasil

Keluarga memahami tentang penyakit bronkopneumonia. Keluarga bersedia untuk menyiapkan makanan pokok untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak setelah sakit.LAMPIRANMATERI PEMBAHASAN

1. Definisi Bronkho pneumonia adalah salah satu peradangan paru yang terjadi pada jaringan paru atau alveoli yang biasanya didahului oleh infeksi traktus respiratus bagian atas selama beberapa hari yang dapat disebabkan oleh bermacam-macam etiologi seperti bakteri, virus, jamur dan benda asing lainnya (Dep. Kes. 1996).

2. PenyebabSecara umum individu yang terserang bronchopneumonia diakibatkan oleh adanya penurunan mekanisme pertahanan tubuh terhadap virulensi organisme patogen. Timbulnya bronchopneumonia disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, protozoa, mikobakteri, mikoplasma, dan riketsia antara lain (Nettiria SM, 2001; Brunner & Suddrath, 2002):

a. Bakteri : Streptococcus, Staphylococcus, H. Influenzae, Klebsiella.

b. Virus: Legionella pneumoniae

c. Jamur: Aspergillus spesies, Candida albicans3. Tanda dan GejalaBronchopneumonia biasanya didahului oleh suatu infeksi di saluran pernafasan bagian atas selama beberapa hari. Pada tahap awal, penderita bronchopneumonia mengalami tanda dan gejala yang khas seperti menggigil, demam, nyeri dada, batuk produktif, hidung kemerahan, saat bernafas menggunakan otot aksesorius dan bisa timbul sianosis (Long BC, 1996).Tanda gejala yang muncul pada bronkopneumonia adalah (Wong,2002;Nurarif AH,2013):

a. Kesulitan dan sakit pada saat pernafasan, seperti :1) Nyeri 2) Nafas dangkal dan mendengkur

3) Pernapasannya cepat, adanya tarikan dinding dada, dan menggunakan pernapasan cuping hidung.b. Bunyi nafas terdengar seperti orang mengaruh (Ronki)c. Gerakan dada tidak simetris

d. Menggigil dan demam 38,8 C sampai 41,1C, delirium

e. Mual dan muntahh. Batuk kental, produktif sputum kuning kehijauan kemudian berubah menjadi kemerahan atau berkarat

i. Gelisah.j. Sianosis (pucat) area sirkumoral, dasar kuku kebiruan.4. Penatalaksanaana. FamarkologiObat farmakologi harus berdasarkan resep dokter. Obat yang dipakai adalah obat antibiotik seperti penisilin, ampicilin, kloramfenikol,dan lain-lain. Selain itu, pasien juga diberikan terapi O2 dan penguapan nebulizer dengan obat bronkodilator.b. NonfarmakologiPasien dengan kondisi penyakit bronkopneumonia diharapakan mengurangi aktivitasnya sehingga tidak memperberat kerja paru. Penanganan pada saat demam lakukan kompres hangat dan diberikan paracetamol sesuai dosis. Kalau penatalaksanaan kompres belum memadai segera bawa ke praktik dokter terdekat.

Penanganan untuk mengurangi pernapasan yang sesak biasanya dilakukan reposisi sehingga membuat klien merasa nyaman bernapas. Reposisi dilakukan dengan meninggikan kepala kira-kira 60 90 derajat. Penanganan untuk mengurangi cairan/sputum yaitu melakukan tindakan fisioterapi dada. Fisioterapi dada dilakukan atas indikasi pasien mengalami penumpukan cairan/udara di dalam paru-parunya.

Perawatan di rumah dapat dilakukan sebagai berikut :

1) Tetap berikan ASI pada anak usia 0 2 tahun

2) Tingkatkan pemberian makanan bergizi

3) Berikan air minum hangat

4) Bila badan anak panas,kompres dengan air hangat atau air biasa

5) Jika hidung tersumbat karena pilek,bersihkan dengan sapu tangan bersih/tisu

6) SEGERA bawa ke petugas kesehatan/tempat pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan perawatan dan pemeriksaan lebih lanjutFisioterapi dada adalah salah satu dari pada fisioterapi yang sangat berguna bagi penderita penyakit respirasi baik yang bersifat akut maupun kronis. Fisioterapi dada ini walaupun caranya kelihatan tidak istimewa tetapi ini sangat efektif dalam upaya mengeluarkan sekret dan memperbaiki ventilasi pada pasien dengan fungsi paru yang terganggu. Jadi tujuan pokok fisioterapi pada penyakit paru adalah mengembalikan dan memelihara fungsi otot-otot pernafasan dan membantu membersihkan sekret dari bronkus dan untuk mencegah penumpukan sekret, memperbaiki pergerakan dan aliran sekret. Fisioterapi dada meliputi tindakan perkusi dan vibrasi (Brunner & Suddrath, 2002;Anonymous, 2009).Perkusi adalah tepukan dilakukan pada dinding dada atau punggung dengan tangan dibentuk seperti mangkok. Tujuan melepaskan sekret yang tertahan atau melekat pada bronkhus. Perkusi dada merupakan energi mekanik pada dada yang diteruskan pada saluran nafas paru. Perkusi dapat dilakukan dengan membentuk kedua tangan deperti mangkok. Perkusi secara rutin dilakukan pada pasien yang mendapat postural drainase, jadi semua indikasi postural drainase secara umum adalah indikasi perkusi (Brunner & Suddrath, 2002;Anonymous, 2009).Prosedur kerja :1) Anjurkan pasien untuk rileks dan napas dalam.

2) Perkusi pada tiap segmen paru selama 1-2 menit dengan kedua tangan membentuk mangkok.

Perkusi harus dilakukan hati-hati pada keadaan :1) Patah tulang rusuk2) Emfisema subkutan daerah leher dan dada3) Pergantian kulit yang baru4) Luka bakar, infeksi kulit5) Emboli paru6) Pneumotoraks tension yang tidak diobatiIndikasi rawat inap di rumah sakit sebagai berikut :1) Ada kesukaran napas, toksis.

2) Sianosis

3) Umur kurang dari 6 bulan

4) Adanya penyulit seperti empiema

5) Diduga infeksi Stafilokokus

6) Perawatan di rumah kurang baik

5. Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan yang dilakukan biasanya adalah :

a. Pemeriksaan darah.

b. Rontgen (foto dada).

6. PencegahanPencegahan yang dapat dilakukan sebagai berikut (Nurarif AH, 2013) :

a. Hindari pemajanan kontak infeksius.

b. Ikuti jadwal imunisasi

c. Bayi : berikan ASI eksklusif 6 bulan, karena didalam kandungan ASI ada sistem kekebalan yang dapat menjaga tubuh anak sehingga tidak mudah terserang penyakit.

d. Berikan gizi seimbang dan cukup sesuai usia anak

e. Tutup mulut saat batu karena penularan banyak berasal dari percikan batuk atau bersin.

f. Hindari asap rokok