sarah

4
NON FARMAKOLOGI A. Operatif 1. Konkotomi parsial 2. Konkoplasti 3. Inferior turbinoplasty B. Imunoterapi Cara pengobatan ini dilakukan pada alergi inhalan dengan gejala yang berat dan sudah berlangsung lama serta dengan perngobatan cara lain tidak memberikan hasil yang memuaskan. Prinsip pertama dari imunoterapi adalah bahwa efektifitas klinis tergantung dosis, dosis minimal tertentu dari ekstrak alergen harus diberikan untuk mendapatkan suatu kontrol gejala yang efektif. Ekstrak alergen dibuat dengan proses yang khusus dengan mencampurkan sumber material alergen pada cairan buffer untuk mengekstraksi komponen yang larut dalam air. Perbaikan yang nyata biasanya baru tampak setelah terapi diberikan 6 bulan atau lebih. Dosis awal dimulai dengan 0,05 ml alergen konsentrasi 1:10.000 sampai 1:1.000.000 berat/volume ditingkatkan sampai tercapai dosis pemeliharaan yaitu 0,05 ml alergen konsentrasi 1:100. Lama penyuntikan 6-10 bulan untuk mencapai dosis

Upload: sarah-rachmatia

Post on 14-Sep-2015

217 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

kkoo

TRANSCRIPT

NON FARMAKOLOGIA. Operatif 1. Konkotomi parsial 2. Konkoplasti 3. Inferior turbinoplasty B. Imunoterapi Cara pengobatan ini dilakukan pada alergi inhalan dengan gejala yang berat dan sudah berlangsung lama serta dengan perngobatan cara lain tidak memberikan hasil yang memuaskan. Prinsip pertama dari imunoterapi adalah bahwa efektifitas klinis tergantung dosis, dosis minimal tertentu dari ekstrak alergen harus diberikan untuk mendapatkan suatu kontrol gejala yang efektif.Ekstrak alergen dibuat dengan proses yang khusus dengan mencampurkan sumber material alergen pada cairan buffer untuk mengekstraksi komponen yang larut dalam air.Perbaikan yang nyata biasanya baru tampak setelah terapi diberikan 6 bulan atau lebih. Dosis awal dimulai dengan 0,05 ml alergen konsentrasi 1:10.000 sampai 1:1.000.000 berat/volume ditingkatkan sampai tercapai dosis pemeliharaan yaitu 0,05 ml alergen konsentrasi 1:100. Lama penyuntikan 6-10 bulan untuk mencapai dosis pemeliharaan. Dosis pemeliharaan diberikan dalam interval 2-4 minggu selama 3-5 tahun.Terdapat dua cara melakukan imunoterapi, yaitu :1. Semi Rush Protocol Diberikan setiap hari dalam seminggu lalu satu minggu selanjutnya dihentikan selanjutnya diberikan setiap hari dalam seminggu.2. Rush Protocol Dalam satu hari, dosis ditingkatkan terus menerus.Jenis Imunoterapi alergen spesifik :a. Subcutaneous conventional immunotherapyb. Subcutaneous cluster immunotherapyc. Subcutaneous rush immunotherapyd. Subcutaneous ultra rush immunotherapye. Immunotherapy sublingual swallowf. Intra nasal immunotherapy

Tujuan dilakukannya imunoterapi adalah :1. Induksi pembentukan IgGBerfungsi untuk meniadakan respons alergi walaupun terdapat korelasi lemah dengan perbaikan klinis. IgG terutama meningkat berkolerasi dengan peningkatan dosis 2. Penurunan produksi IgEIgE spesifik akan meningkat sementara pada awal pemberian imunoterapi, tetapi menurun setelah dosis rumatan. 3. Penurunan pengerahan sel efektor4. Perubahan keseimbangan sitokin (pergeseran dari Th2 ke Th1)Th 2 berpengaruh terhadap peningkatan alergi. Sedangkan Th1 berpengaruh pada proteksi5. Induksi terjadinya sel T regulator6. Anergi sel T

IndikasiUntuk penyandang rinitis atau asma alergi yang disebabkan oleh alergen spesifik

Kontraindikasi1. Keadaan auto imun2. Kelainan jantung3. Ada riwayat anafilaksis sebelum melakukan imunoterapi4. Keterbatasan fasilitas dan kelengkapan untuk melakukan resusitasi5. Anak dibawah usia 5 tahun6. Keadaan hamil (tetapi imunoterapi sudah dilakukan ketika sebelum hamil, tidak apa apa)7. Pasien tidak patuh8. Pasien mengalami efek samping yang berat yang berulang selama terapi9. Asma berat yang tidak terkontrol dengan farmakoterapi