saraf.doc
TRANSCRIPT
SMF ILMU PENYAKIT SARAF
FK UWKS / RSUD. Dr. R. SOSODORO DJATIKOESOEMO
BOJONEGORO
BAB I
LAPORAN KASUS
Nama Dokter Muda : Olivia Febyola Moniharapon
NPM : 09700320
Dokter Penguji / Pembimbing : dr. Ida Dewi Lestari, Sp.S
DOKUMEN MEDIK UNTUK DOKTER MUDA
1.1. IDENTITAS PENDERITA
• Nama pasien : Nn. Wardatul Mahmuda
• Jenis kelamin : Perempuan
• Umur : 13 tahun
• Alamat : Perumnas Mojoranu
• Suku : Jawa
• Agama : Islam
• Status marital : Belum menikah
• Ruangan : Poli Saraf
• Pekerjaan : -
• No. CM : -
• MRS : -
• Tanggal pemeriksaan : 31-10-2014
1.2. SUBYEKTIF (S) DATA DASAR
(Autoanamnesa)
Keluhan utama : Kaku sebelah wajah
1
Riwayat penyakit sekarang :
Pasien mengeluh wajahnya yang kaku di sebelah kiri. Kaku terlihat
dari alis sebelah kiri yang tidak terangkat saat mengangkat alis, kelopak
mata kiri yang tidak mau menutup saat memejamkan mata dan sudut bibir
kiri yang tidak mau terangkat ketika tersenyum. Kaku tersebut muncul
mendadak saat pasien bangun dari tidur di pagi hari. Kaku muncul pertama
kali 2 hari sebelum pasien memeriksakan diri ke poli saraf RSUD
Sosodoro Djatikoesoemo. Pasien merupakan siswi SMP yang
kesehariannya berjalan menuju ke sekolahnya yang berjarak 200 meter
dari rumahnya. Pasien memiliki kebiasaan menggunakan kipas angin yang
langsung dihadapkan ke wajah saat tidur siang atau malam. Pasien juga
mengeluh telinga sebelah kiri seperti terasa penuh dan pendengaran sedikit
menurun. Pasien tidak mengeluhkan pusing, mual, dan muntah.
Riwayat penyakit dahulu
Sebelumnya pasien tidak pernah mengalami sakit seperti ini
Riwayat trauma (-)
HT (-)
DM (-)
Riwayat pengobatan
Pasien belum pernah mengobati keluhannya.
Riwayat intoksikasi : Tidak ada alergi obat dan makanan
Riwayat keluarga : Tidak ditemukan
Riwayat kebiasaan :Pasien memiliki kebiasaan tidur dengan
menghidupkan kipas angin yang diarahkan langsung
ke wajah dan pasien juga gemar minum air dingin.
Riwayat sosial ekonomi: -
1.3. OBYEKTIF (O)
2
Status Interna Singkat :
- Tensi : 110/80mmhg
- Nadi : 90x/menit
- RR : 18x/mnt
- Suhu : 36°C
- Gizi : cukup
- Kepala : a/i/c/d = -/-/-/-
- Leher : Pembesaran Tyroid & KGB = -/-
- Paru-paru : Vesikuler = +/+, Rhonki / Wheezing = -/-
- Jantung : Suara S1S2 tunggal regular, murmur= -
- Abdomen : Soefl, Nyeri tekan (-), BisingUsus= + (Normal)
- Hepar & Lien : Tidak ada pembesaran
- ekstremitas : Akral hangat (+), Edema (-)
Status Neurologik
A. Kesan Umum :
- Kesadaran
kualitatif : Compos Mentis
kuantitatif : G C S : 4-5-6
- Pembicaraan
Disartri : (-)
Monoton : (-)
Scanning : (-)
Afasia
- Motorik : (-)
- Sensorik : (-)
- Amnestik (anomik) : (-)
Kepala
Bentuk / besar : Bulat
Asimetris : (-)
Sikap paksa : (-)
3
Torticollis : (-)
- Muka
Mask : (-)
Myopathik : (-)
Fullmoon : (-)
Lain – lain : (-)
B. Pemeriksaan Khusus :
A. Rangsangan Selaput Otak
- Kaku Kuduk : (-)
- Laseque Test : (-)
- Kernig Test : (-)
- Brudzinski Tanda Leher : (-)
- Brudzinski Tungkai Kontra lateral : (-)
- Brudzinski Tanda Pipi : (-)
- Brudzinski Tanda simpisis pubis : Tidak dilakukan
B. Saraf Otak
Nervus I KANAN KIRI
Anosmia TDL TDL
Hiposmia TDL TDL
Parosmia TDL TDL
Halusinasi TDL TDL
Nervus II KANAN KIRI
Visus >2/60 >2/60
Yojaya penglihatan (+) (+)
Melihat warna (+) (+)
Funduskopi Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Nervus III , IV , VI KANAN KIRI
Kedudukan bola mata : Tengah Tengah
4
Pergerakan bola mata :
Ke Nasal (+) (+)
Ke Temporal Atas (+) (+)
Ke Bawah (+) (+)
Ke Atas (+) (+)
Ke Temporal bawah (+) (+)
Celah Mata (Ptosis) (-) (-)
Pupil
Bentuk Bulat Bulat
Lebar 3mm 3mm
Perbedaan lebar Isokor Isokor
r. Cahaya Langsung (+) (+)
r. Cahaya Konsensuil (+) (+)
r. Akomodasi (+) (+)
r. Konvergensi (+) (+)
Nervus V KANAN KIRI
Cabang motorik
Otot Masseter (+) (+)
Otot Temporal (+) (+)
Otot Pterygoideus int / ext (+) (+)
Cabang Sensorik
( 1 ) (+) (+)
( 2 ) (+) (+)
( 3 ) (+) (+)
Refleks Kornea Langsung (+) (+)
Nervus VII KANAN KIRI
Waktu Diam
Kerutan Dahi (-) (-)
Tinggi Alis Simetris Simetris
Sudut Mata normal normal
5
Lipatan Nasolabial normal datar
Waktu gerak
Mengerut dahi (+) (-)
Menutup mata (+) (-)
Bersiul (-) (-)
Memperlihatkan gigi (+) (-)
Pengecapan 2/3 dpn lidah TDE TDE
Hyperakusis (-) (-)
Sekresi Air Mata TDE TDE
Nervus VIII KANAN KIRI
Vestibular
Vertigo TDL TDL
Nistagmus Ke TDL TDL
Tinnitus Aureum TDL TDL
Cochlear
Weber TDL TDL
Rinne TDL TDL
Schwabach TDL TDL
Tuli konduktif TDL TDL
Tuli perseptif TDL TDL
Nervus IX , X
Bagian Motorik
Suara biasa / parau / tak bersuara : Suara Biasa
Menelan : Bisa
Kedudukan arcus pharynx : Normal
Kedudukan uvula : Di Tengah
Pergerakan arcus pharynx / uvula : Normal
6
Vernet – rideau phenomenon : Tidak dilakukan
Detak jantung : Normal
Bising usus : Normal
Bagian sensorik
Refleks muntah (pharynx) : Tidak dilakukan
Refleks pallatum molle : Tidak dilakukan
NERVUS XI KANAN KIRI
Mengangkat bahu Normal Normal
Memalingkan kepala Normal Normal
NERVUS XII
Kedudukan lidah
waktu istirahat ke Tengah Tengah
waktu gerak ke Tengah Tengah
Atrofi (-) (-)
Fasikulasi / tremor (-) (-)
Kekuatan lidah menekan - (+) (+)
bagian dalam pipi
3. Extremitas
A. Superior
Inspeksi
Atrofi otot : (-)
Pseudohypertrofi : (-)
Palpasi
Nyeri : (-)
Kontraktur : (-)
Konsistensi : Padat Kenyal
Perkusi
Normal : Normal
7
Reaksi myotonik : (-)
Motorik
Kekuatan otot
( N.B : 5 = normal (100%) , 4 = dpt melawan tahanan minimal (75 %), 3= dpt
melawan gravitasi (50%), 2= dpt menggerakan sendi (25%), 1 = msh ada
kontraksi otot (10%), 0 = tidak ada gerak sama sekali (0%).
Lengan Dextra Sinistra
- M. Deltoid (abduksi lengan atas): 5 5
- M. Biceps (flexi lengan bawah): 5 5
- M. Triceps (ekstensi lengan bawah): 5 5
- Flexi Sendi pergelangan tangan: 5 5
- Ekstensi Pergelangan Tangan : 5 5
- Membuka jari – jari tangan : 5 5
- Menutup jari – jari tangan : 5 5
Tonus Otot
- Tonus otot lengan (N) (N)
- Hypotoni (-) (-)
- Spastik (-) (-)
- Rigid (-) (-)
- Rebound Phenomen tidak dilakukan
Refleks Fisiologis
- B P R (+) (+)
- T P R (+) (+)
Refleks Patologis
- Hoffman (-) (-)
- Tromner (-) (-)
SENSIBILITAS
8
Eksteroseptik
- Rasa nyeri superficial TDL
- Rasa suhu TDL
- Rasa raba ringan TDL
Proprioseptik
- Rasa Getar TDL
- Rasa Tekan TDL
- Rasa Nyeri tekan TDL
- Rasa Gerak dan Posisi TDL
Enteroseptik
- Refered pain TDL
Rasa Kombinasi
- Stereognosis TDL
- Barognosis TDL
- Grapestesia TDL
- Sensory extinction TDL
- Loss of body image TDL
- Two point tactile discrimination TDL
B. Inferior
Inspeksi
Atrofi otot : (-)
Pseudohypertrofi : (-)
Palpasi
Nyeri : (-)
Kontraktur : (-)
Konsistensi : Padat Kenyal
Perkusi
Normal : Normal
Reaksi Myotonik : (-)
9
Motorik
Kekuatan Otot
Nilai batas normal (100%) 5= dapat melawan tahanan maksimal. 4 = dapat
melawan tahanan minimal (75 %), 3 = dapat melawan gravitasi (50%), 2= dapat
menggerakan sendi (25%), 1 = masih ada kontraksi otot (10%), 0 = tidak ada
gerak sama sekali (0%).
Tungkai Dextra Sinistra
- Flexi Artic Coxae (tungkai atas) : 5 5
- Extensi Artic Coxae (tungkai atas) : 5 5
- Flexi Sendi Lutut (tungkai bawah) : 5 5
- Extensi Sendi Lutut (tungkai bawah) : 5 5
- Flexi Plantar Kaki : 5 5
- Ekxtensi dorsal kaki : 5 5
- Gerakan Jari-jari : 5 5
Tonus Otot Tungkai Dextra Sinistra
- Hypotoni (-) (-)
- Spastik (-) (-)
- Rigid (-) (-)
- Rebound Phenomenon (-) (-)
Refleks Fisiologis
- KPR (+) (+)
- APR (+) (+)
Refleks Patologis
Babinsky (-) (-)
Chaddok (-) (-)
Openheim (-) (-)
Gordon (-) (-)
Gonda (-) (-)
Schaeffer (-) (-)
Rossolimo (-) (-)
10
Mendel-Bechterew (-) (-)
Stransky (-) (-)
SENSIBILITAS
Eksteroseptik
- Rasa Nyeri Superficial TDL
- Rasa Suhu TDL
- Rasa Raba Ringan TDL
Proprioseptik
- Rasa Getar TDL
- Rasa Tekan TDL
- Rasa Nyeri Tekan TDL
- Rasa Gerak dan Posisi TDL
Enteroseptik
- Refered pain TDL
Rasa kombinasi
- Stereognosis TDL
- Barognosis TDL
- Grapestesia TDL
- Sensory extinction TDL
- Loss of body image TDL
- Two point tactile discrimination TDL
C. Badan
Inspeksi : Normal
Palpasi
Otot perut : Dalam Batas Normal
Otot pinggang : Dalam Batas Normal
Kedudukan diafragma: - gerak : Normal
11
- istirahat : Normal
Perkusi : Normal
Auskultasi : Normal
Motorik
- Gerak Cervical vertebrae
Fleksi TDL
Ekstensi TDL
Rotasi TDL
Lateral deviation TDL
- Gerakan dari tubuh
Membungkuk TDL
Ekstensi TDL
Lateral deviation TDL
- Refleks-refleks
Refleks dinding abdomen TDL
Refleks interscapula TDL
Refleks gluteal TDL
Refleks cremaster TDL
Refleks anal TDL
D. Kolumna Vertebralis
Kelainan lokal
Skoliosis TDL
Kifose TDL
Kifoskoliosis TDL
Gibbus TDL
Nyeri tekan / ketok lokal TDL
Nyeri tekan sumbu TDL
Nyeri tarik sumbu TDL
Besar otot
Atrofi TDL
Pseudohipertrofi
12
Respon terhadap perkusi
Normal TDL
Reaksi myotonik TDL
Palpasi otot
Nyeri TDL
Kontraktur TDL
Konsistensi TDL
E. Gerakan-gerakan involunter
Tremor
o Waktu istirahat : (-)
o Waktu gerak : (-)
Chorea : (-)
Athetose : (-)
Myokloni : (-)
Ballismus : (-)
Torsion spasme : (-)
Fasikulasi : (-)
Myokymia : (-)
F. Gait dan keseimbangan
Koordinasi
Jari tangan-jari tangan : Tidak dilakukan
Jari tangan-hidung : Tidak dilakukan
Ibu jari kaki-tangan : Tidak dilakukan
Tumit-lutut : Tidak dilakukan
Pronasi-supinasi : Tidak dilakukan
Tapping dgn jari-jari tangan : Tidak dilakukan
Tapping dgn jari-jari kaki : Tidak dilakukan
Gait station
13
Gait
Jalan diatas tumit TDL
Jalan diatas jari kaki TDL
Tandem walking TDL
Jalan lurus lalu berputar TDL
Jalan mundur TDL
Hoping TDL
Berdiri dengan satu kaki TDL
Sebutkan macam-macam gait
Hemiplegik gait TDL
Spastik gait TDL
Cerebellar gait TDL
Tabetic gait TDL
Steppage gait TDL
Waddling gait TDL
Parkinson gait TDL
Jiggling gait TDL
Station gait TDL
Station Dalam batas normal
Romberg test Dalam batas normal
Fungsi luhur
Apraxia Dalam batas normal
Alexia Dalam batas normal
Agraphia Dalam batas normal
Fingeragnosia Dalam batas normal
Membedakan kanan dan kiri Dalam batas normal
Acalculia Dalam batas normal
Refleks-refleks primitif
Grasp reflex Negatif
Snout reflex Negatif
Sucking reflex Negatif
14
Palmo-mental reflex Negatif
Susunan saraf otonom
Miksi Dalam batas normalSalivasi Dalam batas normalGangguan Tropik
Kulit Dalam batas normalRambut Dalam batas normalKuku Dalam batas normal
Defekasi Dalam batas normalGangguan vasomotor Dalam batas normalSekresi keringat Dalam batas normalOrtostatik hipotensi Dalam batas normal
Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium
Tidak ada pemeriksaan laboratorium yang spesifik untuk menegakkan
diagnosis Bell’s palsy.
2. Pemeriksaan Radiologi
Pemeriksaan radiologi bukan indikasi pada Bell’s palsy. Pemeriksaan CT-
Scan dilakukan jika dicurigai adanya fraktur atau metastasis neoplasma ke
tulang, stroke, sklerosis multipel dan AIDS pada CNS. Pemeriksaan MRI
pada pasien Bell’s palsy akan menunjukkan adanya penyangatan
(Enhancement) pada nervus fasialis, atau pada telinga, ganglion
genikulatum
3. Uji kepekaan saraf(nerve excitability test)
4. Uji Konduksi saraf(nerve conduction test)
5. Elektromiografi
6. Uji fungsi pengecap 2/3 bagian depan lidah
7. Uji Schimmer
15
KESIMPULAN
Anamnesa
Pasien mengeluh wajahnya kaku sebelah kiri sudah dari 2 hari yang lalu
dan muncul mendadak.
Pendengaran di telinga sebelah kiri sedikit menurun dan telinga seperti
terasa penuh.
Susah memejamkan mata kiri.
Sering mengeluarkan air mata.
Kerutan dahi sebelah kiri menghilang saat pasien mengangkat alis, dan alis
sebelah kiri tidak terangkat
Lipatan nasolabial kiri juga tidak tampak.
Tidak ada pusing, mual dan muntah.
Tidak kehilangan kemampuan pengecapan
Pasien memiliki kebiasaan menggunakan kipas angin yang diarahkan
langsung ke wajahnya saat tidur dan gemar minum air dingin.
Pemeriksaan fisik :
o KU : Baik
o Tensi : 110/80 mmhg
o Nadi : 90 x/menit
o RR : 18 x/mnt
o Suhu : 36°C
o Nervus VII Dextra Sinistra
Waktu diam
kerutan dahi (-) (-)
tinggi alis Simetris Simetris
sudut mata Normal Normal
lipatan nasolabial Normal Datar
Waktu gerak
Mengerut dahi (+) (-)
16
Menutup mata (+) (-)
Bersiul (+) (-)
Memperlihatkan gigi (+) (-)
Pengecapan 2/3 dpn lidah TDE TDE
Sekresi air mata TDE TDE
Diagnosa Banding :
1. Ramsay Hunt Syndrom
2. Stroke
3. Penyakit Lyme
4. Guillain Barre Syndrome (GBS)
5. Lyme Disease
6. Otitis Media
7. Sarcoidosis
8. Melkerson Rosenthal Syndrome (MRS)
1.4. ASSESMENT (A)
DIAGNOSA :
- Diagnosis Klinis : Parese N.VII sinistra perifer
Pendengaran menurun
Lagoftalmus
Hiperlakrimasi
- Diagnosis Topik : Foramen Stilomastoideus
- Diagnosis Etiologi : Bell’s palsy
1.5. PLANNING
TERAPI
Terapi Farmakologi
Kortikosteroid (Prednison 60mg) 3 x 20mg sehari
Beri obat tetes mata (golongan artifial tears) 3x sehari
17
Vitamin B1, B6, B12 3x500mg
Bedah
Terapi Non Farmakolog
Rehabilitasi Medik
Infra Merah
Terapi Ultrasound
Stimulasi Elesktrik
Massage
Perawatan mata
DIAGNOSA
DIAGNOSA :
- Pemeriksaan Laboratorium
- Pemeriksaan darah lengkap
- Titer lyme (IgM dan IgG), pemeriksaan titer serum HSV
EDUKASI :
Tidak tidur depan kipas
Pakai helm dengan pelindung wajah apabila menggunakan kendaraan
motor.
Menggunakan kacamata ketika bepergian untuk menghindari debu.
Rutin kontrol dan rutin minum obat.
MONITORING :
Rutin kontrol atau tidak
Kelumpuhan N.VII perifer membaik atau tidak
PROGNOSIS :
Dubia ad bonam
18