sap tb

15
SATUAN ACARA PENYULUHAN TUBERKULOSIS PARU Disusun oleh : Kelompok 11 PSIK – REGULAR PENDIDIKAN PROFESI NERS PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

Upload: dwi-kristina

Post on 22-Nov-2015

8 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

satuan acara penyuluhan

TRANSCRIPT

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TUBERKULOSIS PARU

Disusun oleh :Kelompok 11

PSIK REGULARPENDIDIKAN PROFESI NERS

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS BRAWIJAYAMALANG2014SATUAN ACARA PENYULUHAN

TUBERKULOSISA. IDENTITAS

1. Topik / masalah: Penyakit Respirasi2. Sub topik

: Tuberkulosis (TB)3. Tempat

: Ruang Hemodialisis RSSA Malang4. Hari/ Tanggal

: Senin, 11 Agustus 20145. Waktu

: 50 menit6. Sasaran: Seluruh pasien dan keluarga pasien di ruang hemodialisis RSSA Malang7. Penyuluh

: Yesi Andriani

Dwi Yuni Kristina

Diah Kristianisah R

Rizka Norma WiwekaB. TUJUAN INSTRUKSIONAL

1. Umum

Pada akhir proses penyuluhan di harapkan peserta mampu mengetahui cara cara pencegahan dan penanganan TB dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari hari. 2. Khusus

Setelah dilakukan penyuluhan tentang Tuberculosis di harapkan peserta memahami tentang :

a. Menjelaskan pengertian TBb. Menjelaskan bagaimana gejala TB

c. Menjelaskan penularan TB

d. Menjelaskan cara pencegahan TB

e. Menjelaskan pengobatan TB

f. Menjelaskan diet pada pasien TB

C. MATERI ( Terlampir )1. Pengertian TB2. Tanda gejala TB

3. Penularan TB

4. Pencegahan TB

5. Pengobatan TB

6. Diet pada pasien TB

D. METODE

1. Ceramah

2. Tanya jawab

E. MEDIA

Leaflet

F. KEGIATAN PENYULUHANKEGIATANPENYULUHAUDIENCEMEDIAMETODE

Pembukaan 5 menit1.Mengucapkan salam

2.Memperkenalkan diri 3. Berdoa

4. Menjelaskan tujuan umum dan tujuan khusus-Menjawab salam

-Mendengarkan

Manual

Ceramah

Penyajian 40 menit1.Menjelaskan tentang pengertian TB2.Menjelaskan bagaimana gejala TB3.Menjelaskan penularan TB4.Menjelaskan cara pencegahan TB5. Menjelaskan pengobatan TB

6. Menjelaskan diet pada pasien TB

7. Memberi kesempatan peserta untuk bertanya

8. Menjawab pertanyaan audiens

-Menyimak dan mendengarkan

-Memperhatikan

-Bertanya

-Menyimak dan mendengarkan

-Berkomentar dan saling memberi saran-Menanggapi

Manual dan Leaflet

Ceramah

Ceramah

Ceramah

Ceramah

Ceramah

Ceramah

Tanya jawab

Ceramah

Penutup 5 menit1. Menutup pertemuan dengan menyimpulkan materi yang telah di sampaikan.

2. Melakukan evaluasi dengan memberikan pertanyaan pada audiens3. Doa dan salam penutup

-Mendengarkan

-Menjawab

-Menjawab salamManualCeramah

G. EVALUASI

1. Struktur

Komitmen terhadap kontrak waktu dan tempat

Kontrak waktu dan tempat 2 hari sebelumnya.

Persiapan yang baik terkait materi dan media yang akan digunakan.

2. Proses

3. HasilF. REFERENSIAdiatama, T.Y. 2000. Tuberkulosis Diagnosis, Terapi dan Masalahnya. Lab Mikrobiologi RSUP Persahabatan Yakarta.

Corwin Elizabeth J. 2009. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran.Darmanto, Djojodibroto. 2007. Respirologi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran.Departemen Kesehatan RI. 2006. Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis. Edisi 2. Cetakan Pertama.

Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi II. Jakarta: Fakultas Kedokteran UI Media Aescullapius.Menteri Kesehatan RI. 2009. Pedoman Penanggulangan Tuberkulosis (TB). Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 364/MENKES/SK/V/2009.

Smeltzer & Bare. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Brunner & Suddarth. Edisi 8. Jakarta: EGC.G. LAMPIRAN MATERITUBERKULOSISA. PENGERTIAN TB

Tuberculosis adalah penyakit infeksius yang terutama menyerang parenkim paru. Tuberculosis dapat juga ditularkan ke bagian tubuh lainnya, terutama meningens, ginjal, tulang, dan nodus limfe (Smeltzer, 2000).

TB adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium tuberculosis). Sebagian besar kuman TB menyerang paru, tetap dapat juga mengenai organ tubuh lainnya (Depkes RI, 2006).Karakteristik kuman Mycobacterium tuberculosis : kuman ini disebut juga basil dari Koch. Mycobacterium tuberculosis biasanya terdapat pada manusia yang sakit tuberculosis.Penularan terjadi melalui pernafasan. Kuman tuberculosis ini mengalami pertumbuhan secara aerob obligat, energi kuman ini didapat dari oksidasi senyawa karbon yang sederhana, pertumbuhannya lambat,waktu pembelahan sekitar 20 jam,pada pembenihan pertumbuhan tampak setelah 2-3 minggu. Daya tahan kuman tuberculosis lebih besar apabila dibandingkan dengan kuman lainnya karena sifat hidrofobik permukaan sel. Pada sputum kering yang melekat pada debu dapat tahan hidup 8-10 hari. Mycobacterium mengandung banyak lemak seperti lemak kompleks,asam lemak dan lilin. Dalam sel, lemak tergabung pada protein dan polisakarida. Komponen lemak ini dianggap yang bertanggung jawab terhadap reaksi sel jaringan terhadap kuman tuberculosis.Lemak ini berperan pada sifat tahan asam. Sedangkan protein itu sendiri Mycobacterium mengandung beberapa protein yang menimbulkan reaksi tuberculin, protein yang terikat pada fraksi lilin dapat membangkitkan sensitivitas tuberculin, juga dapat merangsang pembentukan bermacam-macam antibody (Mansjoer, 2000).B. TANDA GEJALA TBGambaran klinis Tuberkulosis mungkin belum muncul pada infeksi awal dan mungkin tidak akan pernah timbul bila tidak terjadi infeksi aktif. Bila timbul infeksi aktif klien biasanya memperlihatkan gejala :batuk purulen produktif disertai nyeri dada, demam (biasanya pagi hari), malaise, keringat malam, gejala flu, batuk darah, kelelahan, hilang nafsu makan dan penurunan berat badan (Corwin, 2009).Menurut Mansjoer, (2000) gejala klinik Tuberkulosis dapat dibagi menjadi 2 golongan, yaitu1) Gejala respiratorik2) Batuk 3 mingguAwal terjadinya penyakit, kuman akan berkembangbiak di jaringan paru, batuk baru terjadi bila bronkus telah terlibat. Batuk merupakan akibat dari terangsangnya bronkus, kemudian akibat peradangan batuk menjadi produktif karena diperlukan untuk membuang produk-produk eksresi dari peradangan. Sputum dapat bersifat mukoid atau purulen.

3) Batuk darahTerjadi akibat pecahnya pembuluh darah, berat atau ringannya batuk darah tergantung dari besarnya pembuluh darah yang pecah. Gejala ini tidak selalu terjadi pada setiap TB paru, kadang-kadang merupakan perluasan proses TB paru.

4) Sesak napasTerjadi akibat luasnya kerusakan jaringan paru, didapatkan pada penyakit paru yang sudah lanjut. Sedangkan pada penyakit yang baru tidak akan dijumpai gejala ini.

5) Nyeri dadaBiasanya terjadi bila sistem saraf terkena,dapat bersifat lokal atau pleuritik.

b. Gejala sistemik1) DemamSalah satu keluhan utama penderita TB paru adalah demam seperti gejala influenza. Biasanya demam dirasakan pada malam hari disertai dengan keringat malam, kadang-kadang suhu badan mencapai 40- 41C. Serangan seperti influenza ini bersifat hilang timbul, dimana ada masa pulih diikuti dengan serangan berikutnya setelah 3 bulan, 6 bulan, 9 bulan (dikatakan sebagai multiplikasi 3 bulan).2) Rasa kurang enak badan (malaise),3) Nafsu makan menurun (anoreksia),4) Berat badan menurun.C. PENULARAN TBCara Penularan menurut Menkes RI (2009) adalah sbagai berikut:1. Sumber penularan adalah pasien TB BTA positif

2. Pada waktu batuk atau bersin, pasien menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk percikan dahak (droplet nuclei). Sekali batuk dapat menghasilkan sekitar 3000 percikan dahak.3. Umumnya penularan terjadi dalam ruangan dimana percikan dahak berada dalam waktu yang lama. Ventilasi dapat mengurangi jumlah percikan, sementara sinar matahari langsung dapat membunuh kuman.4. Percikan dapat bertahan selama beberapa jam dalam keadaan yang gelap dan lembab.5. Daya penularan seorang pasien ditentukan oleh banyaknya kuman yang dikeluarkan dari parunya. Makin tinggi derajat kepositifan hasil pemeriksaan dahak, makin menular pasien tersebut.6. Faktor yang memungkinkan seseorang terpajan kuman TB ditentukan oleh konsentrasi percikan dalam udara dan lamanya menghirup udara tersebut.Menurut Darmanto (2007), penularan TB paru dapat terjadi jika sesorang penderita TB paru berbicara, meludah, batuk, atau bersin, maka kuman kuman TB paru berbentuk batang (panjang 1 4 mikron, diameter 0,3 0,6 mikron) yang berada di dalam paru parunya akan menyebar ke udara sebagai partikulat melayang (suspended particulate matter) dan menimbulkan droplet infection. Basil TB paru dapat terhirup oleh orang lain yang berada di sekitar penderita. Basil TB paru dapat menular pada orang orang yang secara tak sengaja menghirupnya. Dalam waktu satu tahun, 1 orang penderita TB paru dapat menularkan penyakitnya pada 10 15 orang disekitarnya.D. PENCEGAHAN TB

1. Mencegah dengan menjalankan pola hidup sehat dengan cara :a. Makan bergizi seimbangb. Istirahat cukup dan jangan tidur larut malamc. Menjemur kasur atau alas tidur teratur agar tidak lembabd. Membuka jendela rumah waktu pagi hari sampai sore harie. Tidak merokok (pasif atau aktif)Merokok diketahui mempunyai hubungan dengan meningkatkan risiko untuk mendapatkan kanker paru paru, penyakit jantung koroner, bronchitis kronik dan kanker kandung kemih. Kebiasaan merokok meningkatkan risiko untuk terkena TB paru sebanyak 2,2 kali. Prevalensi merokok pada hampir semua negara berkembang lebih dari 50% terjadi pada laki laki dewasa, sedangkan wanita perokok kurang dari 5%. Dengan adanya kebiasaan merokok akan mempermudah untuk terjadinya infeksi TB paru (Darmanto, 2007).2. Mencegah penularan pada pasien TBC dengan cara :a. Bila batuk tutup mulut agar keluarga dan orang sekitar tidak tertularb. Jangan meludah di sembarang tempatc. Meludah dengan menggunakan tempolong atau kaleng yang tertutup dan diisi air sabun atau Lysol untuk menampung dahakd. Membuang tampungan dahak ke lubang WC atau timbun di tempat yang jauh dari keramaian3. Mencegah TB pada anak dengan cara :a. Mencegah kontak antara anak dengan penderita TB yang menularb. Memberikan gizi yang cukup (terutama protein dan Fe yang cukup)c. Vaksinasi BCG sebagai perlindungan bagi anak terhadap TB primer serta komplikasi-komplikasinya dengan syarat bahwa vaksinnya baik, penyimpanan dan handling-nya baik, teknik penyuntikannya baik dan anak yang bersangkutan mempunyai respons imun seluler yang baik pula (Adiatama, 2000).E. PENGOBATAN TB

Dewasa ini, hampir seluruh kasus TB dapat disembuhkan. Penting sekali untuk meminum obat TB secara teratur, sesuai jadwal dan selama keseluruhan masa pengobatan.

Pengobatan dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap awal (intensif) dan tahap lanjutan. Lama pengobatan 6-8 bulan, tergantung berat ringannya penyakit. Penderita harus minum obat secara lengkap dan teratur sesuai jadwal berobat sampai dinyatakan sembuh. Dilakukan tiga kali pemeriksaan ulang dahak untuk mengetahui perkembangan kemajuan pengobatan, yaitu pada akhir pengobatan tahap awal, sebulan sebelum akhir pengobatan dan pada akhir pengobatan.

Menurut Menkes RI (2009) Pengobatan TB bertujuan untuk menyembuhkan pasien, mencegah kematian, mencegah kekambuhan, memutuskan rantai penularan dan mencegah terjadinya resistensi kuman terhadap OAT.Prinsip pengobatan TB Paru:

1. OAT harus diberikan dalam bentuk kombinasi beberapa jenis obat, dalam jumlah cukup dan dosis tepat sesuai dengan kategori pengobatan. Jangan gunakan OAT tunggal (monoterapi). Pemakaian OAT-Kombinasi Dosis Tetap (OAT-KDT) lebih menguntungkan dan sangat dianjurkan. Untuk menjamin kepatuhan pasien menelan obat, dilakukan pengawasan langsung (DOT = Directly Observed Treatment) oleh seorang Pengawas Menelan Obat (PMO).

2. Pengobatan TB diberikan dalam 2 tahap, yaitu tahap awal (intensif) dan lanjutan.

3. Pada tahap awal (intensif) pasien mendapat obat setiap hari dan perlu diawasi secara langsung untuk mencegah terjadinya resistensi obat. Bila pengobatan tahap intensif tersebut diberikan secara tepat, biasanya pasien menular menjadi tidak menular dalam kurun waktu 2 minggu. Sebagian besar pasien TB BTA positif menjadi BTA negatif (konversi) dalam 2 bulan.

4. Pada tahap lanjutan pasien mendapat jenis obat lebih sedikit, namun dalam jangka waktu yang lebih lama. Tahap lanjutan penting untuk membunuh kuman persister sehingga mencegah terjadinya kekambuhan.F. DIET PADA PASIEN TBPengaturan makan ini bertujuan :1. Memenuhi kebutuhan energi dan protein yang meningkat untuk mencegah dan memperbaiki kerusakan jaringan tubuh. 2. Menambah berat badan hingga mencapai berat badan normal. Usahakan berat badan seimbang dengan tinggi badan. Syarat Diet Yang Dianjurkan Untuk Penderita TBC1. Tinggi EnergiEnergi diberikan 40 45 kkal/kg BB. Oleh karena itu penderita TBC perlu makan lebih banyak daripada orang sehat (kurang lebih 1,5 x makan orang sehat). Energi 2.505 kcal.2. Tinggi ProteinProtein diberikan 2 2,5 gram/kg BB. Sebaiknya sering mengkonsumsi makanan sumber protein yang berkualitas tinggi seperti putih telur, daging, ayam, ikan dan susu ( lauk hewani). Sedangkan tempe, tahu, kacang-kacangan dan hasil olahannya dapat diberikan sebagai tambahan, karena jenis ini kualitas proteinnya tidak sebik pada lauk hewani. Protein 107 gr.3. Cukup Lemak (84 gr) dan Karbohidrat ( 317 gr).4. Makanlah secara cukup sumber vitamin terutama vitamin C, K dan B Kompleks seperti buah-buahan dan kacang-kacangan.5. Makanlah secara cukup sumber mineral terutama zat besi dan kalsium seperti hati, susu, ikan, daging, dsb.Bahan Makanan Yang Diperbolehkan 1. Semua sumber karbohidrat diperbolehkan seperti nasi, roti, mie, makaroni kentang, dsb. 2. Semua sumber protein diperbolehkan seperti telur, ayam, daging, ikan, susu, tempe, tahu, kacang-kacangan, dsb. 3. Semua jenis sayuran diperbolehkan. 4. Semua jenis buah baik buah segar, buah kaleng, buah kering, maupun jus buah diperbolehkan. 5. Minyak goreng, mentega, margarin, santan encer diperbolehkan, namun penggunaannya perlu dibatasi. 6. Susu sangat dianjurkan untuk meningkatkan asupan kalsium. Madu, sirup, teh, kopi encer diperbolehkan. 7. Bumbu tidak tajam seperti bawang merah, bawang putih, laos, salam, kecap, dsb diperbolehkan. Bumbu yang tajam seperti cabe dan merica sebaiknya dibatasi.8. Sebaiknya hindari makanan yang dapat merangsang batuk seperti gorengan, minuman dingin (es), makan pedas dan masam.