sap nutrisi

10
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) “NUTRISI PADA LUKA BAKAR” PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKRS) IRNA I RUMAH SAKIT UMUM DR. SAIFUL ANWAR MALANG 2014

Upload: tya-kintaro

Post on 26-Dec-2015

13 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

aaaaaaa

TRANSCRIPT

Page 1: Sap Nutrisi

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

“NUTRISI PADA LUKA BAKAR”

PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKRS)

IRNA I

RUMAH SAKIT UMUM DR. SAIFUL ANWAR MALANG

2014

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Page 2: Sap Nutrisi

“NUTRISI PADA LUKA BAKAR”

Oleh:

MahasiswaPSIK UniversitasBrawijaya

Page 3: Sap Nutrisi

LEMBAR PENGESAHAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“NUTRISI PADA LUKA BAKAR”

Tanggal 21 Agustus 2014

Oleh :

Mahasiswa PSIK Universitas Brawijaya

Mengetahui,

Preseptor Ruang 16

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Page 4: Sap Nutrisi

RUANG 16 RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

Topik Penyuluhan : Nutrisi pada Luka Bakar

Sasaran : Pasien Ruang 16

Hari/Tanggal : Rabu, 21 Agustus 2014

Waktu : 30 menit

Tempat : Ruang 16 RSUD Dr. Saiful Anwar Malang

A. TUJUAN

a. Tujuan umum

Setelah dilakukan penyuluhan mengenai nutrisi pada pasien luka bakar,

diharapkan pasien di ruang 16 dapat memahami dan mengaplikasikannya dalam

kehidupan sehari-hari.

b. Tujuan khusus

Setelah mengikuti penyuluhan selama 1 x 30 menit diharapkan pasien yang

dirawat di ruang 16 mampu:

1. Mengetahui pengertian nutrisi

2. Mengetahui tujuan diet luka bakar

3. Mengetahui diet Tinggi Protein Tinggi Kalori (TKTP)

4. Mengetahui penetapan diet luka bakar

B. KEGIATAN PENYULUHAN

Tahap

KegiatanWaktu Kegiatan Perawat

Kegiatan

KeluargaPasienMedia

Pendahuluan 5 Menit 1. Memperkenalkan diri

2. Pengemukakan maksud

dan tujuan.

3. Menggali pengetahuan

pasien tentang nutrisi

pada pasien luka bakar

1. Mendengarkan

dengan seksama.

2. Menjawab

pertanyaan yang

diajukan oleh

perawat.

-

Penyajian 15 Menit Menyampaikan materi :

- Pengertian nutrisi

- Tujuan pemberian diet

pada luka bakar

- Diet TKTP

- Penetapan diet luka

Mendengarkan dengan

seksama

Leaflet

Page 5: Sap Nutrisi

bakar

Penutup 10 Menit 1. Mengadakan evaluasi

2. Evaluasi tidak lanjut dari

proses penyuluhan.

1. Menjawab

pertanyaan perawat.

2. Ikut serta dengan

perawat dalam

praktek langsung.

Leaflet

C. METODE

1. Ceramah/Presentasi

2. Tanya jawab

D. MEDIA

Leaflet

E. EVALUASI

Kriteria Evaluasi:

a. Evaluasi Terstruktur

- Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan saat

penyuluhan

- Pelaksanaan penyuluhan sesuai yang telah dirumuskan pada SAP

- Kesiapan penyuluh termasuk kesiapan modul dan media yang akan digunakan

- Kesiapan peserta didik meliputi kesiapan menerima penyuluhan

b. Evaluasi Proses

- Peserta didik antusias terhadap materi penyuluhan

- Peserta didik tidak meninggalkan tempat penyuluhan

- Peserta didik mengajukan pertanyaan sesuai dengan materi yang disampaikan

penyuluh

- Penyuluh menjelaskan atau menyampaikan materi dengan jelas dan dengan

suasana yang rileks.

c. Evaluasi Hasil:

- Sebanyak 70% Peserta didik dapat menjawab benar pertanyaan dari penyuluh

terkait nutrisi pada pasien dengan luka bakar

F. MATERI

Terlampir

G. DAFTAR PUSTAKA

Page 6: Sap Nutrisi

Hartono, Andry. Terapi Gizi dan Diet Rumah Sakit. 2000. Jakarta: Penerbit Buku

Kedokteran EGC

Instalasi Gizi PERJAN RS Dr. Cipto Mangunkusumo dan Asosiasi Dietisien Indonesia.

2006. Penuntun Diet. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Moenajad, Yefta. 2003. Luka Bakar: Pengetahuan Klinik dan Praktik Edisi 3. Jakarta:

Balai Penerbit FKUI

Sjamsuhidajat, R & Wim de Jong. 2000. Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi Revisi. Jakarta:

EGC

.

NUTRISI PADA LUKA BAKAR

Page 7: Sap Nutrisi

DEFINISI

Nutrisi atau zat makanan adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk

melakukan fungsinya, yaitu energy, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur

proses proses kehidupan (Soenarjo, 2000).

Menurut Rock CL (2004), nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia menggunakan

makanan untuk membentuk energy, mempertahankan kesehatan, pertumbuhan dan untuk

berlangsungnya fungsi normal setiap organ baik atara asupan nutrisi dengan kebutuhan

nutrisi .

TUJUAN DIET

Tujuan diet luka bakar adalah untuk mempercepat penyembuhan dan mencegah

terjadinya gangguan metabolik serta mempertahankan status gizi secara optimal selama

proses penyembuhan, dengan cara :

1. Mengusahakan dan mempecepat penyembuhan jaringan yang rusak

2. Mencegah terjadinya keseimbangan nitrogen yang negatif

3. Memperkecil terjadinya hiperglikemia dan hipergliseridemia.

4. Mencegah terjadinya gejala-gejala kekurangan zat gizi mikro.

DIET TKTP

Diet TKTP yaitu diet yang mengandung energy dan protein diatas kebutuhan normal.

Diet diberikan dalam bentuk makanan biasa/lunak (tim/bubur) di tambah bahan makanan

sumber protein seperti, susu, telor, daging, tempe, tahu, dan kacang-kacangan.

Tujuan diet :

Memenuhi kebutuhan energy dan protein yang membantu untuk mencegah dan

mengurangi kerusakan jaringan tubuh.

Menambah BB hingga mencapai Berat Badan normal.

Syarat diet :

Energy tinggi yaitu, 35-40 kkal/kgBB

Protein tinggi, yaitu 1,2 gr/kgBB

Lemak cukup, yaitu 20-30 %dari kebutuhan energi ketat

Vitamin dan mineral cukup sesuai kebutuhan normal

Makanan diberikan dalam bentuk mudah cara

Diet TKTP diberikan :

Kurang energy protein (KEP)

Sebelum dan sesudah operasi tertentu multi trauma, serta selama radioterapi dan

kemoterapi.

Page 8: Sap Nutrisi

PENETAPAN DIET

1. Pemberian makanan dapat dimulai sesudah fase akut terlewati dan aliran darah ke

saluran cerna kembali normal. Makanan yang diberikan harus mudah dicerna dan

diserap seperti larutan hidrat arang (maltodextrin)

2. Pilih bahan makanan yang mudah dilumatkan, seperti :

Ikan sebagai sumber protein hewani,

Tahu atau tempe sebagai sumber protein nabati

Sayur dan buah yang mudah dilumatkan seperti : wortel, labu siam, lobak,

pepaya,dan lain-lain

3. Pemberian susu kedelai, kacang merah dan kacang hijau dapat dianjurkan untuk

memberikan glutamin dan arginin yang banyak terdapat di dalam produk kacang-

kacangan, khususnya kacang merah. Minyak ikan yang kaya akan vitamin A dan asam

lemak omega 3 dapat pula diberikan sementara minyak zaitun yang merupakan sumber

asam lemak omega 9 dapat pula dimakan mentah sebagai campuran susu atau formula

enteralnya.

4. Gunakan susu skim untuk menambah kandungan protein dalam sereal, sup, dan lain-

lain. Jangan gunakan santan sebagai bahan untuk menggurihkan makanan karena

santan terutama yang kental kaya akan asam lemak jenuh

5. Minum banyak air untuk mengencerkan darah. Misalnya 1 gelas air mineral setiap 2

hingga 3 jam sekali dan minum setiap kali terbangun untuk buang air kecil pada malam

hari

6. Untuk menghindari keletihan setelah sembuh dari trauma, luka bakar atau

pembedahan, kepada pasien dapat dianjurkan agar makan sedikit-sedikit tetapi sering.