sap bronkitis

9
SATUAN ACARA PENYULUHAN Topik : Penyakit Bronkitis Sub Pokok Bahasan : Pengertian penyakit bronkitis Penyebab penyakit bronkitis Patofisiologi bronkitis Gejala penyakit bronkitis Pencegahan bronkitis Sasaran : Mahasiswa Hari/tanggal : Selasa, 13 Oktober 2015 Waktu : 15.00 - Selesai Tempat : RSU Dr. Pirngadi Medan I. TIU ( Tujuan Instruksional Umum ) Setelah diberikan penyuluhan mahasiswa diharapkan dapat mengetahui dan mampu memahami serta dapat menjelaskan tentang penyakit bronkitis. II. TIK (Tujuan Instruksional Khusus) No . TIK Materi Media Metode Evaluasi 1. 2. Dapat mengetahui dan memahami serta menjelaskan anatomi fisiologi pernapasan Sistem pernapasan Pengertian penyakit Leaflet Mahasiswa mengetahui dan memahami serta menjelaskan anatomi fisiologi pernapasan Mahasiswa

Upload: muhammad-fajar-zain

Post on 06-Dec-2015

49 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

88

TRANSCRIPT

Page 1: Sap Bronkitis

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Penyakit Bronkitis

Sub Pokok Bahasan : Pengertian penyakit bronkitis

Penyebab penyakit bronkitis

Patofisiologi bronkitis

Gejala penyakit bronkitis

Pencegahan bronkitis

Sasaran : Mahasiswa

Hari/tanggal : Selasa, 13 Oktober 2015

Waktu : 15.00 - Selesai

Tempat : RSU Dr. Pirngadi Medan

I. TIU ( Tujuan Instruksional Umum )Setelah diberikan penyuluhan mahasiswa diharapkan dapat mengetahui dan mampu memahami serta dapat menjelaskan tentang penyakit bronkitis.

II. TIK (Tujuan Instruksional Khusus)

No. TIK Materi Media Metode Evaluasi

1.

2.

3.

Dapat mengetahui dan memahami serta menjelaskan anatomi fisiologi pernapasan

Dapat Mengetahui dan memahami serta menjelaskan tentang penyakit bronchitis.

Dapat menyebutkan penyebab dari penyakit bronchitis

Sistem pernapasan

Pengertian penyakit

Penyebab penyakit

Leaflet

Ceramah dan Tanya jawab

Mahasiswa mengetahui dan memahami serta menjelaskan anatomi fisiologi pernapasan

Mahasiswa mengetahui penyakit bronchitis

Mahasiswa dapat menyebutkan penyebab dari penyakit bronchitis

Page 2: Sap Bronkitis

4.

5.

6.

Dapat Mengetahui dan memahami serta menjelaskan tentang patofisiologi penyakit bronchitis.

Dapat menyebutkan gejala dari penyakit bronchitis

Mengetahui dan memahami serta menjelaskan pencegahan penyakit bronchitis

Patofisiologi penyakit

Gejala penyakit

Pencegahan penyakit

LCD, Laptop, dan layar LCD

Mahasiswa mengetahui dan memahami serta menjelaskan tentang patofisiologi penyakit bronchitis.

Mahasiswa dapat menyebutkan gejala dari penyakit bronkitis

Mahasiswa Mengetahui dan menjelaskan pencegahan penyakit bronkitis

III. KEGIATAN

No. Kegiatan Waktu Penyaji Sasaran1. Pembukaan dan

perkenalan kelompok5 menit Memberi salam

Memperkenalkan diri dan kelompok

Menjelaskan tujuan penyuluhan

Membuat kontrak waktu

Menjawab salam

Peserta penyuluhan dapat mendengarkan dan memperhatikan materi yang diberikan.

2. Penyajian materi dan Tanya jawab

30 menit Menjelaskan tentang : Sistem pernapasan

Pengertian penyakit

Penyebab penyakit

Patofisiologi penyakit

Gejala penyakit

Pencegahan penyakit

Mahasiswa dan mahasiswi dapat mendengarkan dan memahami, serta dapat menjelaskan dengan baik materi yang disampaikan

Mahasiswa dan mahasiswi aktif dalam sesi Tanya jawab

3. Penutup 10 menit Menyimpulkan materi yang disampaikan

Menjelaskan kembali hal-hal yang tidak di mengerti dari

Mendengarkan dan memahami

Menjawab salam

Page 3: Sap Bronkitis

penjelasan

Penyaji mengucapkan terimakasih dan salam penutup

IV. PENGORGANISASIAN1. Penyaji : Sandy Aurlana

Tugas : Menyampaikan materi penyuluhan

2. Moderator : Imam MahfuzTugas : Memandu jalannya Penyuluhan Kesehatan

Page 4: Sap Bronkitis

V. MATERI PENYULUHAN

BRONKITIS

1. DefinisiBronkitis adalah suatu peradangan pada saluran udara ke paru-paru.

Penyakit ini biasanya bersifat ringan dan pada akhirnya akan sembuh sempurna. Tetapi pada penderita yang memiliki penyakit menahun (misalnya penyakit jantung atau penyakit paru-paru) dan pada usia lanjut, bronkitis bisa bersifat serius.

(Buku saku Patofisiologi Edisi Refisi 3)

Bronkitis berarti infeksi bronkus. Bronkitis dapat dikatakan penyakit tersendiri, tetapi biasanya merupakan lanjutan dari infeksi saluran peranpasan atas atau bersamaan dengan penyakit saluran pernapasan atas lain seperti Sinobronkitis, Laringotrakeobronkitis, Bronkitis pada asma dan sebagainya

(Gunadi Santoso, 1994)

2. EtiologiBronkitis infeksiosa disebabkan oleh virus, bakteri dan (terutama)

organisme yang menyerupai bakteri (Mycoplasma pneumoniae dan Chlamydia).Serangan bronkitis berulang bisa terjadi pada perokok dan penderita penyakit paru-paru dan saluran pernafasan menahun.

a. Infeksi berulang bisa merupakan akibat dari:2.1.1 Sinusitis kronis2.1.2 Bronkiektasis2.1.3 Alergi2.1.4 Pembesaran amandel dan adenoid pada anak-anak.

b. Bronkitis iritatif bisa disebabkan oleh:2.2.1 Berbagai jenis debu2.2.2 Asap dari asam kuat, amonia, beberapa pelarut organik, klorin,

hidrogen sulfida, sulfur dioksida dan bromine2.2.3 Polusi udara yang menyebabkan iritasi ozon dan nitrogen dioksida2.2.4 Tembakau dan rokok lainnya.

(Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan system pernapasan, edisi 2, 2009)

3. PatofisiologiVirus (penyebab tersering infeksi) - Masuk saluran pernapasan - Sel

mukosa dan sel silia - Berlanjut - Masuk saluran pernapasan(lanjutan) - Menginfeksi saluran pernapasan - Bronkitis - Mukosa membengkak dan menghasilkan lendir - Pilek 3 – 4 hari - Batuk (mula-mula kering kemudian berdahak) - Riak jernih - Purulent - Encer - Hilang - Batuk - Keluar - Suara ronchi basah atau suara napas kasar - Nyeri subsernal - Sesak napas - Jika tidak hilang setelah tiga minggu - Kolaps paru segmental atau infeksi paru sekunder (pertahanan utama).

(Sumber : dr.Rusepno Hasan, Buku Kuliah 3 Ilmu Kesehatan Anak, 1981)

Page 5: Sap Bronkitis

Apabila bronchitis kongenital patogenesisnya tidak diketahui diduga erat hubungannya dengan genetic serta factor pertumbuhan dan perkembangan fetus dalam kandungan. Pada bronchitis yang didapat patogenesisnya diduga melelui beberapa mekanisme : factor obstruksi bronkus, factor infeksi pada bronkus atau paru-paru, fibrosis paru, dan factor intrinsik dalam bronkus atau paru.

Patogenesis pada kebanyakan bronchitis yang didapat melalui dua mekanisme dasar:1. Infeksi bacterial pada bronkus atau paru, kemudian timbul bronchitis. Infeksi

pada bronkus atau paru akan diikuti proses destruksi dinding bronkus daerah infeksi dan kemudian timbul bronchitis.

2. Obstruksi bronkus akan diikuti terbentuknya bronchitis, pada bagian distal obstruksi dan terjadi infeksi juga destruksi bronkus.

Bronchitis merupakan penyakit paru yang mengenai paru dan sifatnya kronik. Keluhan-keluhan yang timbul juga berlangsung kronik dan menetap .keluhan-keluhan yang timbul erat dengan : luas atau banyaknya bronkus yang terkena, tingkatan beratnya penyakit, lokasi bronkus yang terkena, ada atau tidaknya komplikasi lanjut.. keluhan-keluhan yang timbul umumnya sebagai akibat adanya beberapa hal : adanya kerusakan dinding bronkus, akibat komplikasi, adanya kerusakan fungsi bronkus.

Mengenai infeksi dan hubungannya dengan patogenesis bronchitis, data dijelaskan sebagai berikut ;

1. Infeksi pertama ( primer )Kecuali pada bentuk bronchitis kongenital.Masih menjadi pertanyaan

apakah infeksi yang mendahului terjadinya bronchitis tersebut disebabkan oleh bakteri atau virus.Infeksi yang mendahului bronchitis adalah infeksi bacterial yaitu mikroorgansme penyebab pneumonia. Dikatakan bahwa hanya infeksi bakteri saja yang dapat menyebabkan kerusakan pada dinding bronkus sehingga terjadi bronchitis, sedangkan infeksi virus tidak dapat ( misalnya adenovirus tipe 21, virus influenza, campak, dan sebagainnya ).

2. Infeksi sekunderTiap pasien bronchitis tidak selalu disertai infeksi sekunder pada lesi,

apabila sputum pasien yang semula berwarna putih jernih kemudian berubah warnanya menjadi kuning atau kehijauan atau berbau busuk berarti telah terjadi infeksi sekunder oleh kuman anaerob misalnya : fusifomis fusiformis, treponema vincenti, anaerobic streptococci. Kuman yang erring ditemukan dan menginfeksi bronkus misalnya : streptococcus pneumonie, haemophilus influenza, klebsiella ozaena.

Page 6: Sap Bronkitis

4. GejalaGejalanya berupa:1. Batuk berdahak (dahaknya bisa berwarna kemerahan)2. Sesak nafas ketika melakukan olah raga atau aktivitas ringan3. Sering menderita infeksi pernafasan (misalnya flu)4. Bengek5. Lelah6. Pembengkakan pergelangan kaki, kaki dan tungkai kiri dan kanan7. Wajah, telapak tangan atau selaput lendir yang berwarna kemerahan8. Pipi tampak kemerahan9. Sakit kepala10. Gangguan penglihatan.

Jika anda mengalami bronchitis akut, anda mungkin memiliki batuk yang tetap ada dalam beberapa minggu setelah bronchitis sembuh.Bagaimanapun gejala bronchitis dapat membingungkan.Anda dapat tidak memiliki lendir ketika anda mengalami bronchitis, dan anak-anak sering menelan lendir tersebut sehingga orang tua mungkin tidak dapat mengetahuinya.Ada dapat mengalami bronchitis kronis tanpa mengalami bronchitis akut terlebih dahulu. Serta banyak perokok yang harus membersihkan lendir pada tenggorokannya pada pagi hari ketika bangun dari tidur, yang jika hal ini berlanjut lebih dari tiga bulan maka mungkin ia mengalami bronchitis kronis.

Bronkitis infeksiosa seringkali dimulai dengan gejala seperti pilek, yaitu hidung meler, lelah, menggigil, sakit punggung, sakit otot, demam ringan dan nyeri tenggorokan.

Batuk biasanya merupakan tanda dimulainya bronkitis. Pada awalnya batuk tidak berdahak, tetapi 1-2 hari kemudian akan mengeluarkan dahak berwarna putih atau kuning. Selanjutnya dahak akan bertambah banyak, berwarna kuning atau hijau.

Pada bronkitis berat, setelah sebagian besar gejala lainnya membaik, kadang terjadi demam tinggi selama 3-5 hari dan batuk bisa menetap selama beberapa minggu.1. Sesak nafas terjadi jika saluran udara tersumbat.2. Sering ditemukan bunyi nafas mengi, terutama setelah batuk.

5. Pencegahan Menurut Soegito (2007), untuk mengurangi gangguan tersebut perlu diusahakan agar batuk tidak bertambah parah.a. Membatasi aktifitas/kegiatan yang memerlukan tenaga yang banyakb. Tidak tidur di kamar yang ber AC dan menggunakan baju hangat kalau bias

hingga sampe leherc. Hindari makanan yang merangsang batuk sepert i: gorengan, minuman dingin

(es), dan lain-lain.

Page 7: Sap Bronkitis

d. Jangan memandikan anak terlalu pagi atau terlalu sore, dan memandikan anak dengan air hangat

e. Jaga kebersihan makanan dan biasakan cuci tangan sebelum makanf. Menciptakan lingkungan udara yang bebas polusi