rudy hartanto s4311402030

15
NAMA : RUDY HARTANTO NIM : S431402030 UJIAN TENGAH SEMESTER I – KELAS REGULER I-A PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET MATA KULIAH : METODOLOGI PENELITIAN AKUNTANSI DAN BISNIS HARI, TANGGAL : RABU, 05 NOVEMBER 2014 WAKTU UJIAN : 3 X 24 JAM DOSEN PENGUJI : Dra. Y Anni Aryani, M.Prof.Acc., Ph.D., Ak SIFAT UJIAN : TAKE HOME Menurut Uma Sekaran (2013) proses riset yang baik terdiri dari 12 (dua belas) proses. Berikut merupakan 12 (dua belas) proses riset tersebut: 1. Pengamatan. Mengidentifikasi minat bidang penelitian yang luas 2. Pengumpulan Data Awal. Wawancara dan Survei Literatur 3. Definisi Masalah. Menentukan Masalah penelitian 4. Critical Literature Review. Melakukan review literatur 5. Kerangka Teoritis. Mengidentifikasi dan menguraikan variabel dengan jelas 6. Penyusunan Hipotesis 7. Desain Penelitian ilmiah 8. Pengumpulan analisis dan intepretasi data 9. Pendahuluan, pertanyaan riset terjawab? Deduksi. Hipotesis diterima? Pertanyaan penelitian terjawab? 10. Jika ya maka dilakukan penulisan laporan 11. Presentasi laporan dan 12. Pengambilan keputusan manajerial.

Upload: rudy-hartanto

Post on 27-Sep-2015

14 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

tugas RMK

TRANSCRIPT

NAMA: RUDY HARTANTONIM: S431402030UJIAN TENGAH SEMESTER I KELAS REGULER I-APROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET

MATA KULIAH: METODOLOGI PENELITIAN AKUNTANSI DAN BISNIS HARI, TANGGAL: RABU, 05 NOVEMBER 2014WAKTU UJIAN: 3 X 24 JAM DOSEN PENGUJI : Dra. Y Anni Aryani, M.Prof.Acc., Ph.D., Ak

SIFAT UJIAN: TAKE HOMEMenurut Uma Sekaran (2013) proses riset yang baik terdiri dari 12 (dua belas) proses. Berikut merupakan 12 (dua belas) proses riset tersebut: 1. Pengamatan. Mengidentifikasi minat bidang penelitian yang luas

2. Pengumpulan Data Awal. Wawancara dan Survei Literatur

3. Definisi Masalah. Menentukan Masalah penelitian

4. Critical Literature Review. Melakukan review literatur

5. Kerangka Teoritis. Mengidentifikasi dan menguraikan variabel dengan jelas

6. Penyusunan Hipotesis

7. Desain Penelitian ilmiah

8. Pengumpulan analisis dan intepretasi data

9. Pendahuluan, pertanyaan riset terjawab? Deduksi. Hipotesis diterima? Pertanyaan penelitian terjawab?

10. Jika ya maka dilakukan penulisan laporan

11. Presentasi laporan dan

12. Pengambilan keputusan manajerial.

Prose-proses riset diatas akan digunakan sebagai acuan untuk mengkritisi artikel Umashev and Willett (2008). Berikut merupakan pembahasan dari penjelasan dari proses riset dan kritikan yang ditujukan untuk artikel Umashev and Willett (2008):1. Pengamatan. Mengidentifikasi minat bidang penelitian yang luas

Bidang masalah yang luas mengacu pada seluruh situasi di mana seseorang melihat sebuah kemugkinan dalam konteks organisasi yang perlu diselesaikan, bidang yang seorang manajer yakini perlu ditingkatkan dalam organisasi, persoalan konseptual atau teoritis yang perlu dipersempit bagi peneliti dasar untuk memahami fenomena tertentu dan beberapa pertanyaan penelitian yang seorang peneliti dasar ingin menjawab secara empiris. Bidang masalah yang luas akan lebih sempit seiring dengan persoalan spesifk yang diinvestigasi setelah sejumlah data pendahuluan dikumpulkan oleh peneliti.

Critical Review Artikel:

Dalam artikel Umashev and Willett (2008) menyebutkan bahwa didalam organisasi sektor publik ketika menerapkan SPMS yang juga telah menjadi Balance Scorecard menduga telah menjadi masalah dalam pelaksanaannya. Padahal di secara umum di paragraf kedua penulis hanya menyebutkan bahwa artikel ini hanya mengenai studi kasus dari pemeriksaan dalam pelaksanaan BSC di pemerintah daerah di Australia (LGA). Seharusnya peneliti harus bisa lebih menjelaskan jika bidang masalah hanya berfokus pada kelemahan implementasi dari BSC itu sendiri. 2. Pengumpulan Data Awal. Wawancara dan Survei Literatur

Wawancara tidak terstruktur, wawancara struktur dan penelitian perpustakaan akan membantu peneliti untuk mendefinisikan masalah secara lebih spesifik dan menyusun teori, meguraikan variabel-variabel yang mungkin berpengaruh. Wawancara tidak terstruktur merupakan wawancara yang dilakukan dengan tujuan utama mengidentifikasi beberapa isu penting yang relevan dengan situasi masalah, tanpa persiapan sebelumnya dari urutan direncanakan atau yang telah ditentukan pertanyaan. Wawancara terstruktur merupakan wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan daftar yang telah ditentukan dari pertanyaan yang akan ditanyakan kepada yang diwawancara. Sifat informasi yang diperlukan oleh peneliti untuk tujuan tersebut dapat diklasifikasikan secara luas ke dalam tiga bagian:

a) Informasi latar belakang mengenai organisasi-yaitu faktor konseptual

Aspek-aspek informasi terdahulu akan berguna dalam pembicaraan yang dapat dipelajari oleh pihak perusahaan selama wawancara dan memunculkan isu tepat yang berkaitan dengna masalah.

b) Filosofi manajemen, kebijakan perusahaan, dan aspek struktural lainnya

Informasi tersebut bisa diperleh dengan mengajukan pertanyaan langsung kepada manajemen. Pengumpulan informasi semacam itu akan sangat bergunan manakala sistem, proses, dan prosedur yang baru diterapkan tidak menunjukkan hasil yang diharapkan.

c) Persepsi, sikap dan respons perilaku dari anggota organisasi dan sistem klien (Sejauh dapat diterapkan)

Persepsi mereka dapat diketahui dengna cara berbicara, mengamati, dan menanyakan respons mereka melalui kuesioner. Responden dapat didorong pada tahap wawancara untuk berbicara mengenai pekerjaan mereka, faktor terkait kerja dan tidak terkait kerja lainnya, serta sikap, nilai, persepsi, dan perilaku mereka, yang sebagian di antaranya mungkin mempengaruhi kinerja di tempat kerja. Berbicara dengan beberapa orang dari berbagai level dalam organisasi akan memberi pewawancara gagasan yang baik mengenai dinamika yang berlaku dalam sistem. Definisi Masalah. Menentukan Masalah penelitian

Setelah wawancara dan tinjauan literatur, peneliti kini berada dalam posisi untuk mempersempit masalah dari dasar yang semula luas dan mendefinisikan persoalan dengan lebih jelas. Adalah penting bahwa fokus penelitian selanjutnya, atau dengn lain kata, masalah, diidentifikasi dan didefinisikan secara terang. Tidka ada penelitian yang baik yang dapat menemukan solusi atau situasi, jika isu utama atau maslah yang dipelajari belum ditunjukkan secara tepat.Suatu masalah bisa saja menunjukkan minat terhadap persoalan di mana menemukan jawaban yang tepat akan mungkin menolong meningkatkan situasi saat ini. Dengan demikian, adalah bermanfaat untuk mendefinisikan masalah sebagia situasi di mana terdapat celah antara keadaan aktual dan keadaan ideal yang diharapkan. Peneliti dasar selalu mendefinisikan investigasi mereka dari persepektif tersebut. Dalam tiap kasus, seseorang sebaiknya mengetahui apa persoalan yang sebenarnya, yang perlu memperoleh jawaban. Adalah sangat penting bahwa gejala masalah tidak didefinisikan sebagai masalah nyata. Definisi masalah atau pernyataan masalh demikian hal tersebut juga sering disebut adalah pernyatan dari pertanyaan yang jelas, tepat, dan ringkas atau persoalan yang diinvestigasi untuk menemukan jawaban atau solusi.Observasi juga merupakan sebuah teknik yang berguna dan alami untuk mengumpulkan data tentang tindakan dan perilaku Pengamatan melibatkan pergi ke "lapangan"; menonton apa yang orang lakukan, dan menggambarkan, menganalisis, dan menafsirkan apa yang telah dilihat. Jenis observasi terdiri dari: Dikendalikan vs pengamatan yang tidak terkontrol Controlled ( pengaturan buatan

Tidak terkontrol ( pengaturan alam

Peserta vs observasi non partisipan Peserta-Observer

Peneliti memasuki organisasi pengaturan penelitian, benar-benar menjadi bagian dari tim kerja.

Observer non partisipan

Peneliti dapat mengumpulkan data tanpa berusaha untuk menjadi bagian integral dari sistem organisasi

Terstruktur vs observasi terstruktur Terstruktur pengamatan Studi:

Dimana observer memiliki seperangkat yang telah ditentukan kategori kegiatan atau fenomena rencananya akan studi.

Unstructured Studi observasional:

Mengamati peristiwa yang terjadi juga dapat menjadi bagian dari rencana seperti dalam banyak studi kualitatif, pengamat akan mencatat hampir segala sesuatu yang diamati.

Tersembunyi vs pengamatan disembunyikan Berkaitan dengan apakah anggota kelompok sosial yang diteliti diberitahu bahwa mereka sedang diselidiki

Dikendalikan vs terkendali

Keuntungan Studi observasional adalah:

Data yang diperoleh melalui observasi kejadian.

Hal ini lebih mudah untuk mencatat efek pengaruh lingkungan terhadap hasil tertentu.

Hal ini lebih mudah untuk mengamati kelompok individu tertentu.

Kekurangan Studi observasional:

Hal ini diperlukan untuk pengamat untuk hadir secara fisik.

Metode pengumpulan data lambat, membosankan dan mahal.

Kelelahan pengamat bisa dengan mudah diatur dalam, yang kekuatan bias data yang tercatat.

Pengamat harus dilatih dalam apa dan bagaimana untuk mengamati, dan cara-cara untuk menghindari bias pengamat. Critical Review Artikel:Penjelasan dalam artikel Umashev and Willett (2008):Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara dan studi literatur. Pengumpulan data dengan wawancara dilakukan terhadap personil kunci dari kantor pusat dan perusahaan masing-masing unit. Sebanyak 33 (tiga pulih tiga) staf senior eksekutif berpartisipasi, termasuk maanjer kantor pusat, kepala keuangan, karyawan Sumber Daya Manusia dan manajer senior lainnya dari mepat eksekutif senior. Garis penelitan diberikan kepada manajer kantor pusat yang memberikan persetujuan untuk belajar di unit bisnis yang relevan.Dalam pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, penelitian ini tidak menjelaskan secara lebih detail mengenai mengapa 33 sampel diambil dari jumlah banyaknya negara/Bagian di Local Government Authority (LGA) itu sendiri. dan tujuan dari pengambilan sampel personil yang diwawancarai serta penelitian ini tidak menampilkan hasil kesimpulan dari wawancara terhadap 33 subjek yang diwawancarai. Penelitian ini hanya mengutip beberapa argumen dari subjek yang diwawancara. Walapun memang sebenarnya beberapa subjek sudah bisa mewakili secara keseluruhan.

Selain menggunakan teknik wawancara, penelitian tersebut juga menggunakan dokumen yang diperoleh dari organisasi untuk menverifikasi atau menguraikan data wawancara. Data yang diperoleh berupa rencana korporasi organisasi, laporan tahunan, dokumen perencanaan operasional, koran, buletin internal dand dokumen pelatihan. 3. Critical Literature Review. Melakukan review literatur

Survei literatur merupakan dokumentasi dari tinjauan menyeluruh terhadap karya publikasi dan non publikasi dari sumber sekunder dalam bidang minat khusus bagi peneliti. Tujuan dari survei literatur adalah untuk memastikan bahwa tidak ada variabel penting di masa lalu yang ditemukan berulang kali mempunyai pengaruh atas masalah yang terlewatkan. Dengan demikian, survei literatur memastikan bahwa:

1) Variabel penting yang kemungkinan besar mempengaruhi situasi masalah tidak terlewatkan dalam studi

2) Gagasan yang lebih jelas kan muncul, misalnya variabel apa yang paling penting untuk dipertimbangkan (sifat hemat), mengapa variabel tersebut dianggap penting, dan bagaimana variabel diinvestigasi untuk memecahkan masalah. Dengan demikian, survei literatur membantu penyusunan kerangkan teoritis dan hipotesis untuk pengujian.

3) Pernyataan masalah dapat dibuat dengan tepat dan jelas

4) Sifat dapat diuji dan dapat ditiru dari temuan penelitian saat ini meningkat

5) Peneliti tidak mengalami risiko menemukan kembali roda yang memboroskan usauah dengan mencoba menemukan kembali sesuatu yang sudah diketahui.

Langkah pertama dalam proses survei literatur adalah pengidentifikasian berbagai bahan publikasi dan non publikasi yang tersedia mengenai topik persoalan, dan memperoleh akses ke hal tersebut. Langkah kedua adalah pengumpulan informasi relevan, entah melalui pencarian bahan yang diperlukan diperpustakaan atau pencarian akses ke sumber online. Langka ketiga adalah menulis tinjauan literatur.Sebelumnya seseorang harus secara manual menelusuri beberapa indeks bibliografi yang disusun secara periodik, mendaftar jurnal, buku dan sumber lain dimana publikasi karya yang berkaitan dengan persoalan yang diteliti dapat ditemukan.Critical Review Artikel:Artikel pada pembahasan tersebut sudah bagus dengan menggunakan survei literatur yang berasal dari sumber publikasi yang berhubungan dengan penelitian. Hal tersebut dapat dilihat dari materi yang diperoleh seperti rencana korporasi organisasi dan laporan tahunan. Penggunaan survei literatur tersebut sudah tepat ketiga digunakan sebagai pendukung dari wawancara non struktur, sehingga wawancara non struktur tersebut bisa diverifikasi kehandalannya.4. Kerangka Teoritis. Mengidentifikasi dan menguraikan variabel dengan jelas

Kerangka teoritis adalah model konseptual yang berkaitan dengan bagaimana seseorang menyusun teori atau menghubungkan secara logis beberapa faktor yang dianggap penting untuk masalah. Dengan demikian, dari kerangka teoritis bisa disusun hipotesis yang dapat diuji untuk mengetahui apakah teori yang dirumuskan valid atau tidak. Hubungan yang dihipotesiskan tersebut kemudian dapat diuji dengna analisis statistik yang tepat. Dengan menguji dan mengulangi temuan, kita juga akan mempunyai keyakinan yang lebih kuat mengenai ketapatan penelitian. Variabel adalah apa pun yang dapat membedakan atau membawa variasi pada nilai. Jenis variabel ada 4 (empat) macam yaitu: variabel terikat, variabel bebas, variabel moderator dan variabel antara. Singkatnya ada hal mendasar yang harus diperhatikan dalam kerangka teoritis:

a. Variabel yang dianggap relevan untuk studi harus diidentifikasi dan dinamai dengan jelas dalam pembahasan

b. Pembahasan harus menyebutkan mengapa dua atu lebih variabel berkaitan satu sama lain. Hal ini sebaiknya dilakukan untuk hubungan penting yang diteorikan berlaku diantara variabel.

c. Bila sifat dan arah hubungan dapat diteorikan berdasarkan temuan penelitian sebelumnya, maka harus ada indikasi dalam pembahasan mengenai apakah hubungna akan positif atau negatif.

d. Harus ada penjelasan yang gamblang mengenai mengapa kita memperkirakan hubungan tersebut berlaku. Argumen bisa ditarik dari temuan penelitian sebelumnya.

e. Suatu diagram skematis kerangka teoritis harus diberikan agar pembaca dapat melihat dan dengan mudah memahami hubungan yang diteorikan.

Critical Review Artikel:artikel yang dibahas oleh Umashev and Willett (2008) yang menggunakan teknik wawancara dan survei literatur berdasarkan dokumen yang sesuai dengan penelitian ini sudah benar tidak menyebutkan variabel yang ada dikarenakan penelitian ini melakukan penelitian sebatas pelaksanaan mengenai BSC itu sendiri.5. Penyusunan Hipotesis

Hipotesis bisa didefinisikan sebagai hubungan yang diperkirakan secara logis di antara dua atau lebih variabel yang diungkapkan dalam bentuk pernyataan yang dapat diuji. Hubungan tersebut diperkirakan berdasarkan jaringan asosiasi yang diterapkan dalam kerangka teoritis yang dirumuskan untuk studi penelitian. Langkah-angka yang harus diikuti dalam pengujian hipotesis adalah:

a. Menyatakan hipotesis nol dan alternatif

b. Memilih uji statistik yang tepat berdasrkan apakah data dikumpulkan adalah parametrik atau non parametrik

c. Menentukan tingkat signifikansi yang diinginkan (p= 0,005, atau lebih, atau kurang)

d. Memastikan jika hasil dari analisis komputer menunjukkan bahwa tingkat signifikansi terpenuhi. Jika nilai signifikansi tidak muncul maka yang diperhatikan adalah nilai kritis. Nilai kritis tersebut membagi daerah penolakan dari daerah penerimaan hipotesis nol.

e. Jika nilai hitung (result value) lebih besar daripada nilai kritis, hipotesis nol ditolak, dan alternatif diterima. Jika nilai hitung lebih kecil daripada nilai kritis, hipotesis nol diterima dan alternatif ditolak.

Pengujian hipotesis juga dapat dilakukan dengan data kualitatif. Misalnya, anggap saja bahwa seorang peneliti membuat kerangka teoritis setelah wawancara yang ekstensif, bahwa perilaku tidak etis oleh karyawan merupakan fungsi dari ketidakmampuan mereka untuk membedakan antara benar dan salah, atau karena kebutuhan yang mendesak akan uang yang lebih banyak, atau ketidakacuhan organisasi terhadap perilaku semacam tersebut. Untuk menguji hipotesis bahwa ketiga faktor tersebut merupakan sebab utama yang mempengaruhi perilaku tidak etis, peneliti akan mencari data yang menyangkal hipotesis. Critical Review Artikel:Artikel yang dibahas oleh Umashev and Willett (2008) dikarenakan menggunakan survei literatur maka sudah tepat jika tidak terdapat hipotesis dalam penelitian.6. Desain Penelitian ilmiah

a. Tujuan Studi, tujuan studi bisa bersifat:

Studi Eksploratif, dilakukan jika tidak banyak yang diketahui mengenai situasi yang dihadapi, atau tidak ada informasi yang tersedia mengenai bagiaman masalah atau isu penelitian yang mirip diselesaikan di masa lalu. Dalam kasus tersebut, studi awal yang ekstensif perlu dilakukan untuk mendapatkan keakraban dengan fenomena situasi, dan memahami apa yang terjadi sebelum kita membuat sebuah model dan menyusun desain ketat untuk investigasi menyeluruh. Intinya studi eksploratif dilakukan untuk memahami dengan lebih baik sifat masalah karena mungkin baru sedikit studi yang telah dilakukan dalam bidang terserbut. Wawancara ekstensif dengn banyak orang munkgin harus dilakukan untuk menangani situasi dan memahami fenomena. Penelitian yang lebih ketat pun kemudian dapat dilaksanakan. Studi deskriptif, dilakukan untuk mengetahui dan menjadi mampu untuk menjelaskan karakteristik variabel yang diteliti dalam suatu situasi. Cukup sering, studi deskriptif dilakukan dalam organisasi untuk mempelajari dan menjelaskan karakteristik sebuah kelompok karyawan, misalnya usia, tingkat pendidikan, status kerja, dan lam kerja orang hispanik atau asia yang bekerja dalam sistem.

Pengujian hipotesis. Studi yang termasuk dalam pengujian hipotesis biasanya menjelaskan sifat hubungan tertentu, atau menentukan perbedaan antarkelompok atau kebebasan (independensi) dua atau lebih faktor dalam suatu situasi.

Analisis studi kasus. Studi kasus yang bersifat kualitatif adalah berguna untuk menerapkan solusi pada maslah terkini berdasarkan pengalaman pemecahan masalah di masa lalu

Critical Review Artikel:Analisis studi Umashev and Willett (2008) dalam artikel tersebut sudah disajikan dan dipaparkan secara bagus. Akan tetapi pemaparan tersebut hanya bersifat umum dan secara general terhadap permasalah LGA yang terjadi di Australia. Seharusnya studi literatur yang ditampilkan terahadap LGA bisa secara lebih umum dikarenakan sampel dalam penelitian dan wawancara yang dilakukan dalam lingkup yang kecil. Atau mungkin penulis seharusnya data utama atau data pendukung yang digunakan apakah data berdasarkan wawancara atau survei literatur yang digunakan sebagai bahan utama dalam penelitian ini. 7. Pengumpulan analisis dan intepretasi dataCritical Review Artikel: Penelitian tersebut tidak menjelaskan secara lebih rinci mengenai sampel yang diteliti. Jumlah Local Government Australia (LGA) di Australia sebenarnya terdiri dari banyak bagian (kota, kotamadya, shire, region). Seharusnya peneliti lebih menjelaskan daerah LGA mana yang diteliti. Karena dengan menjelaskan hal tersebut maka pembaca akan lebih bisa memahami hasil penelitian jika dihubungkan dengan sampel yang diteliti.8. Pendahuluan, pertanyaan riset terjawab? Deduksi. Hipotesis diterima? Pertanyaan penelitian terjawab?

9. Jika ya maka dilakukan penulisan laporan

10. Presentasi laporan dan

11. Pengambilan keputusan manajerial.