rsud 2013
DESCRIPTION
miaTRANSCRIPT
![Page 1: RSUD 2013](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071708/55cf915b550346f57b8cd9dc/html5/thumbnails/1.jpg)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen mempunyai peranan penting dalam suatu organisasi. Suatu organisasi
yang terbentuk tidak akan berjalan dengan baik jika tidak mempunyai sistem manajemen
yang baik. Pola manajemen yang baik akan menghasilkan suatu tujuan bersama yang
sudah ditetapkan oleh organisasi tersebut menjadi baik pula sesuai programnya.
Manajemen merupakan suatu proses yang terdiri dari perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating), pengawasan (controlling). Hal ini
dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan dengan
memanfaatkan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.
Rumah sakit merupakan salah satu organisasi yang bergerak dalam bidang kesehatan
guna memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, dengan sistem manajemen
yang baik Rumah Sakit mengoptimalkan segala upaya agar dapat memberikan pelayanan
yang bermutu sesuai dengan standar yang ditetapkan dan dapat menjangkau seluruh
lapisan masyarakat.
Untuk mengetahui sistem manajemen dan pembiayaan kesehatan dari Rumah Sakit
Umum Daerah Jayapura, maka mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Cenderawasih
mengadakan kegiatan Kepaniteraan Klinik Madya (KKM) pada Rumah Sakit Umum
Daerah Jayapura.
B. Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan
Untuk mengetahui manajemen Rumah Sakit secara umum.
Untuk mengetahui manajemen Rumah Sakit Umum Daerah Jayapura.
Untuk mengetahui pembiayaan kesehatan RSUD Jayapura.
2. Manfaat
Mengetahui manajemen dari Rumah Sakit secara umum dan manajemen RSUD
Jayapura secara khusus serta pembiayaan kesehatannya sebagai penambah wawasan
dalam ilmu manajemen.
Sebagai bahan acuan dalam pembuatan laporan selanjutnya,
1
![Page 2: RSUD 2013](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071708/55cf915b550346f57b8cd9dc/html5/thumbnails/2.jpg)
C. Lokasi dan Waktu
1. Lokasi
Rumah Sakit Umum Daerah Jayapura.
2. Waktu
Kegiatan dilaksanakan selama dua hari yang dimulai sejak tanggal 03 Juni 2013.
2
![Page 3: RSUD 2013](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071708/55cf915b550346f57b8cd9dc/html5/thumbnails/3.jpg)
BAB II
PEMBAHASAN
A. Manajemen Rumah Sakit
1. Manajemen Umum Rumah Sakit
Prinsip pokok organisasi:
a. Mempunyai Pendukung
Pendukung yang dimaksudkan adalah Pemerintah maupun Swasta yang bersepakat
untuk membentuk didirikannya Rumah Sakit.
b. Memiliki Tujuan (Umum dan Khusus)
Tujuan yang dimaksudkan adalah sesuatu yang mengikat para pendukung. Makin
sesuai tujuan organisasi dengan tujuan para pendukung maka akan terselenggara
dengan baik. Tujuan itu adalah memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat
yang berkepentingan agar tercapainya masyarakat yang sehat fisik maupun psikis.
c. Mempunyai Kegiatan
Suatu organisasi yang baik adalah apabila organisasi tersebut memiliki kegiatan
yang jelas dan terarah.
d. Mempunyai Pembagian Tugas (Prinsip Bagi Habis Tugas)
Suatu organisasi dinilai sebagai organisasi yang baik apabila setiap tugas yang ada
dalam organisasi tersebut dapat dibagi habis antar para pendukung.
e. Mempunyai Perangkat Organisasi (Prinsip Fungsionalisasi).
Setiap satuan organisasi harus memiliki fungsi dan wewenangnya yang jelas.
f. Mempunyai Pembagian dan Pendelegasian Wewenang (Prinsip Pengecualian).
Wewenang satuan organisasi pimpinan sebaiknya hanya bersifat memutuskan hal-
hal yang bersifat penting saja sedang wewenang pengambilan keputusan yang
bersifat rutin harus didelegasikan kepada satuan organisasi yang lebih bawah.
g. Mempunyai Kesinambungan Kegiatan, Kesatuan Perintah dan Arah
Supaya terbentuk suatu hubungan mata rantai yang tidak terputus sehingga tujuan
yang ditetapkan dapat tercapai.
2. Struktur organisasi Rumah Sakit terbagi atas dua, yaitu:
a. Struktur organisasi struktural
3
![Page 4: RSUD 2013](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071708/55cf915b550346f57b8cd9dc/html5/thumbnails/4.jpg)
Memiliki tugas dalam mengatur kegiatan operasional Rumah Sakit secara
menyeluruh agar berjalan dengan sebaik- baiknya. Dikepalai oleh seorang Direktur
dan dibantu oleh staf – stafnya.
b. Struktur organisasi fungsional
Memiliki tugas menjalankan pelayanan kesehatan yang merupakan tugas pokok
dari Rumah Sakit.Terdiri dari:
Pelayanan Medik.
Penunjang Medik.
Pelayanan Keperawatan.
Untuk dapat membentuk suatu manajemen organisasi Rumah Sakit ada proses tertentu
yang harus ditempuh, jika disederhanakan dapat disimpulkan sebagai berikut:
Memahami tujuan yang hendak dicapai dari didirikannya Rumah Sakit tersebut.
Memahami kegiatan pokok yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan.
Membagi kegiatan berdasarkan jenis kegiatannya dan jumlah kegiatan tiap bagian
harus sesuai.
Mengubah pembagian kegiatan ke dalam bentuk jabatan.
Melakukan pengstrukturan jabatan (Position Grouping).
Mengubah pembagian jabatan ke dalam bentuk satuan organisasi.
Beberapa cara yang penting adalah atas dasar kesamaan fungsi, cara kerja, kelompok
masyarakat yang memanfaatkan, lokasi jabatan atau kombinasi dari cara-cara diatas.
1. Membentuk struktur organisasi.
Pengembangan organisasi adalah suatu pendekatan yang sistematis, terpadu, dan
terencana untuk lebih meningkatkan efektivitas suatu organisasi Rumah Sakit.
Dalam membahas pengembangan organisasi Rumah Sakit ada 3 hal yang perlu
dibedakan:
a. Perangkat yang menyelenggarakan pengembangan organisasi.
b. Hasil Pengembangan organisasi, yakni terbentuknya satu organisasi baru yang
lebih efektif.
c. Proses pengembangan organisasi yang menyangkut peningkatan organisasi
secara keseluruhan.
Tujuan pengembangan organisasi adalah untuk lebih meningkatkan efektivitas
organisasi (dengan penyempurnaan struktur dan ataupun proses yang berlangsung
didalam organisasi Rumah Sakit). Ada dua faktor yang mempengaruhi
4
![Page 5: RSUD 2013](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071708/55cf915b550346f57b8cd9dc/html5/thumbnails/5.jpg)
pengembangan organisasi, faktor internal yaitu penambahan atau pengurangan
karyawan, ketidakpuasan karyawan dan pimpinan dan faktor eksternal yaitu
perubahan kebijakan pemerintah, perubahan teknologi, perubahan masyarakat dan
lingkungan.
Prinsip pokok pada pengembangan organisasi Rumah Sakit :
Rencana perubahan sedapat mungkin didukung oleh yang berwenang
(Pemerintah maupun Pemilik Rumah Sakit).
Rencana perubahan dapat menjanjikan terpenuhinya kebutuhan tiap bagian.
Upayakan untuk mengikutsertakan penanggungjawab bidang atau bagian dalam
mengambil keputusan tentang rencana perubahan.
Penyusunan staf diartikan sebagai suatu proses pencarian, penempatan, pelatihan
dan pengembangan SDM yang dimiliki oleh organisasi, sedemikianrupa sehingga
dapat diserahkan tanggungjawab menyelenggarakan berbagai kegiatan yang telah
direncanakan dalam rangka mencapai tujuan Rumah Sakit.
Manfaat penyusunan staf :
Dapat dicapainya tujuan dengan memuaskan.
Dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja.
Dapat menambah gairah kerja.
Dapat diciptakan suasana kerja yang menguntungkan.
Hasilnya tersusunnya staf bagian yang diinginkan yang secara umum, berdasarkan
fungsi.
Proses penyusunan staf:
Perencanaan SDM, meliputi perencanaan untuk kepentingan masa depan,
keseimbangan masa depan, rekrutmen dan seleksi pegawai, pengembangan.
Pencarian calon pegawai
Penyaringan, calon pegawai
Perkenalan dan orientasi
Pelatihan dan Pengembangan dengan tujuan meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan pegawai sehingga lebih percaya diri dalam menyelenggarakan
tugas selanjutnya
Penilaian penampilan (oleh seorang pimpinan, sekelompok pimpinan, teman
sekerja)
Promosi, pindah, turun pangkat, atau pemberhentian.
Fungsi Staf Rumah Sakit :
5
![Page 6: RSUD 2013](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071708/55cf915b550346f57b8cd9dc/html5/thumbnails/6.jpg)
Ditinjau dari wewenang yang dimiliki.
Semakin tinggi kedudukan staf maka pekerjaannya lebih banyak tentang
perencanaan dan pengawasan.Semakin rendah kedudukan staf maka
pekerjaannya lebih banyak pada pelaksanaan.
Ditinjau dari keterampilan yang dimiliki
Semakin tinggi kedudukan staf, makin dibutuhkan keterampilan manajemen.
Semakin rendah kedudukan staf, makin dibutuhkan keterampilan teknis.
2. Manajemen Perencanaan Program Rumah Sakit
Batasan tentang perencanaan secara umum banyak macamnya. Beberapa diantaranya
adalah:
a. Perencanaan adalah proses menetapkan pengarahan yang resmi dan menetapkan
berbagai hambatan yang diperkiran ada dalam menjalankan suatu program guna
dipakai sebagai pedoman dalam suatu organisasi.
b. Perencaan adalah suatu proses kerja yang terus menerus yang meliputi pengambilan
keputusan yang bersifat pokok dan penting yang dilaksanakan secara sistematik,
melakukan perkiraan-perkiraan dengan mempergunakan segala pengetahuan yang
ada tentang masa depan, mengorganisir secara sistematik segala upaya yang
dipandang perlu untuk melaksanakan segala keputusan tersebut dengan
membandingkan hasil yang dicapai terhadap target yang telah ditetapkan melalui
pemanfaatan umpan balik yang diterima dan yang telah disususn secara teratur dan
baik.
c. Perencanaan adalah suatu proses menganalisis dan memahami sistem yang dianut,
merumuskan tujuan umum dan tujuan khusus yang ingin dicapai, memperkirakan
segala kemampuan yangdimiliki, menguraikan segala kemungkinan yang dapat
dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan,menganalisis efektivitas dari
berbagai kemungkinan tersebut, menyusun perincian selengkapnya dari
kemungkinan yang terpilih, serta mengikatnya dalam suatu sistem pengawasan yang
terus menerus sehinggga dapat dicapai hubungan yang optimal antara rencana yang
dihasilkan dengan sistem yang dihasilkan dengan sistem yang dianut.
Dalam membicarakan perencanaan Rumah Sakit ada tiga aspek pokok yang harus
diperhatikan. Ketiga aspek yang dimaksud adalah sebagai berikut:
Hasil dari pekerjaan perencanaan Rumah Sakit
Perangkat perencanaan Rumah Sakit
6
![Page 7: RSUD 2013](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071708/55cf915b550346f57b8cd9dc/html5/thumbnails/7.jpg)
Proses perencanaan Rumah Sakit.
Perencanaan rumah sakit yang baik, mempunyai beberapa ciri yang harus diperhatikan.
Ciri-ciri yang dimaksud secara sederhana dapat diuraikan sebagai berikut:
Bagian dari sistem administrasi
Dilaksanakan secara terus menerus dan berkesinambungan
Berorientasi pada masa depan
mampu menyelesaikan masalah
Mempunyai tujuan
Bersifat mampu kelola sehingga dihasilkan tujuan yang optimal dalam manajemen
dan pelayanan masyarakat.
Untuk dapat melakukan pekerjaan perencanaan Rumah Sakit dengan baik, sehingga
dapat dihasilkan suatu rencana yang lengkap, perlu dipahami tentang unsur-unsur yang
terdapat dalam suatu rencana. Unsur-unsur yang dimaksud banyak macamnya.Secara
sederhana dapat diuraikan sebagai berikut.
a. Rumusan visi dan misi
Suatu rencana yang baik harus mengandung rumusan tentang visi dan misi yang
dianut oleh organisasi yang menyusun rencana. Uraian yang tercantum dalam visi
dan misi mencakup ruang lingkup yang sangat luas. Antara lain tentang latar
belakang, cita-cita, tujuan pokok, tugas pokok, serta ruang lingkup kegiatan
organisasi. Uraikanlah visi dan misi ini dengan lengkap dan jelas.
b. Rumusan masalah atau program kerja
Suatu rencana yang baik haruslah mengandung rumusan masalah yang ingin
diselesaikan bisa dalam jangka pendek, menengah maupun jangka panjang.
3. Manajemen Pelaksanaan Program Rumah Sakit
Pengetahuan yang perlu diketahui oleh seorang administrasi dan ataupun menejer,
terdapat 6 macam yaitu:
a. Pengetahuan dan keterampilan motivasi (motivation)
b. Pengetahuan dan keterampilan komunikasi (communication)
c. Pengetahuan dan keterampilan kepemimpinan (leadership)
d. Pengetahuan dan keterampilan pengarahan (directing)
e. Pengetahuan dan keterampilan pengawasan (controlling)
f. Pengetahuan dan keterampilan supervisi (supervision).
7
![Page 8: RSUD 2013](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071708/55cf915b550346f57b8cd9dc/html5/thumbnails/8.jpg)
Pekerjaan motivasi hanya akan berhasil jika diusahakan agar tujuan organisasi yang
telah ditetapkan adalah juga menjadi tujuan perorangan dan ataupun kelompok
masyarakat yang akan melaksanakan kegiatan. Diusahakan agar perbuatan yang
diharapkan untuk dilakukan tersebut adalah sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
seseorang dan ataupun sekelompok masyarakat. Hasil dari motivasi adalah
terciptanya penyesuaian kebutuhan organisasi dengan kebutuhan karyawan.
Peranan komunikasi dibedakan menjadi dua macam yakni:
Menyempurnakan pekerjaan administrasi di Rumah Sakit
Menimbulkan suasana kerja yang menguntungkan
Pengarahan adalah upaya pengambilan keputusan secara berkesinambungan dan
terus menerus yang terwujud dalam bentuk adanya perintah ataupun petunjuk guna
dipakai sebagai pedoman dalam organisasi. Manfaatnya adalah:
a. Para pegawai mendapatkan informasi yang tepat tentang segala sesuatu yang akan
dikerjakannya.
b. Para pegawai akan terhindar dari kemungkinan berbuat salah dan dengan
demikian tujuan akan lebih mudah tercapai.
c. Para pegawai akan selalu berhadapan dengan proses belajar mengajar sehingga
pengetahuan, ketrampilan,dan keaktivitasan akan meningkat.
d. Para pegawai akan berada dalam suasana yang menguntungkan yakni terciptanya
hubungan pimpinan dan bawahan yang baik.
4. Manajemen Kontroling atau Pengawasan Program Rumah Sakit
Pengawasan ialah melakukan penilaian dan sekaligus koreksi terhadap setiap
penampilan pegawai untuk mencapai tujuan seperti yang telah ditetapkan dalam
rencana. Tiga hal yang perlu diperhatikan yaitu objek, metode dan proses pengawasan.
Manfaat :
a.Tujuan yang ditetapkan dapat diharapkan pencapaiannya dan selanjutnya pencapaian
tersebut adalah dalam kualitas dan kuantitas tertinggi yang direncanakan.
b.Pembiayaan yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut tidak melebihi apa yang
telah ditetapkan, dan bahkan mungkin dapat ditekan, sehingga efisiensi dapat lebih
ditingkatkan.
c.pengawasan yang baik, akan dapat memacu pegawai berprestasi dan berkreasi sesuai
dengan kemampuan yang dimilikinya.
Metode pengawasan :
8
![Page 9: RSUD 2013](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071708/55cf915b550346f57b8cd9dc/html5/thumbnails/9.jpg)
a.Melalui laporan khusus dan hasil analisa yang dilakukan terhadap laporan khusus
tersebut.
b.Melalui data statistik yang dikumpulkan yang menyangkut berbagai aspek kegiatan
Rumah Sakit
c.Melalui observasi personal yang dilakukan oleh pimpinan (personal observation) atau
orang-orang tertentu (control through key personnel).
Proses pengawasan :
a. Merumuskan rencana, tujuan dan standar pengawasan
b. Mengukur penampilan
c. Membandingkan hasil dengan standard
d. Menarik kesimpulan dan melaksanakan tindak lanjut
Secara umum supervisi adalah melakukan pengamatan secara langsung dan berkala
oleh atasan terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh bawahan untuk kemudian apabila
ditemukan masalah, segera diberikan petunjuk atau bantuan yang bersifat langsung
guna mengatasinya. Manfaat dari supervisi adalah aga dapat lebih meningkatkan
efektifitas dan efisiensi kerja.
B. Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah Jayapura
1. Visi dan Misi
a. Visi RSUD Jayapura :
Menjadikan Rumah Sakit Umum Daerah Jayapura Terbaik di Kawasan Timur
Indonesia.
Menjadikan Rumah Sakit Umum Daerah Jayapura Tahun 2010 sebagai Pusat
Rujukan dalam Pelayanan Kesehatan Masyarakat, Pendidikan dan Penelitian
kesehatan serta Pengembangan Teknologi Kesehatan.
b. Misi RSUD Jayapura :
Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan Standar Pelayanan Prima.
Mewujudnyatakan Sumber Daya Manusia Kesehatan yang Profesional.
Melaksanakan Pendidikan dan Penelitian yang menunjang Pelayanan Prima
Memberikan Pelayanan dengan tetap memperhatikan Aspek Sosial Ekonomi.
2. Tujuan RSUD Jayapura
Rumah Sakit Umum Jayapura mempunyai upaya – upaya untuk menjadikan Rumah
Sakit Umum Daerah Jayapura sebagai Rumah Sakit rujukan di Propinsi Papua, sebagai
9
![Page 10: RSUD 2013](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071708/55cf915b550346f57b8cd9dc/html5/thumbnails/10.jpg)
Rumah Sakit pendidikan serta sebagai Rumah Sakit yang siap melakukan penelitian dan
penjaringan.
Dengan didasari maksud yang demikian, maka tujuan dari program pembangunan
Rumah Sakit Umum Daerah Jayapura adalah sebagai berikut :
a. Meningkatkan mutu pelayanan spesialistik dan secara bersamaan mengembangkan
sajian pelayanan ke arah super spesialistik.
b. Meningkatkan jumlah dan jenis peralatan sesuai klasifikasi dan standarisasi
pelayanan Rumah Sakit.
c. Meningkatkan jumlah dan mutu sumber daya manusia sesuai dengan klasifikasi dan
standarisasi pelayanan Rumah Sakit.
d. Mengkaji tata ruang, merelokasi fungsi bangunan, serta mengupayakan
pembangunan fisik gedung sesuai master plan pembangunan.
e. Menyempurnakan dan meningkatkan fungsi struktur dan sistem manajemen pada
semua lini sesuai peran masing - masing.
f. Mengupayakan adanya penilaian terhadap kesiapan berbagai lini penyelenggara
kegiatan Rumah Sakit oleh yang berkompeten sesuai ketentuan yang berlaku.
g. Mengupayakan pembangunan rumah-rumah bagi dokter super spesialis, dokter
spesialis dan dokter umum serta pengadaan sarana pendukung lainnya.
3. Tugas Pokok dan Fungsi
Tugas pokok Rumah Sakit Umum Daerah Jayapura adalah melaksanakan upaya
kesehatan secara berdaya guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan
yang dilaksanakan secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan serta pencegahan
dan melakukan upaya rujukan.
Fungsi dari Rumah Sakit Umum Daerah Umum Jayapura, yaitu :
a. Menyelenggarakan Pelayanan Medis
b. Menyelenggarakan Pelayanan Penunjang Medis dan Non Medis
c. Menyelenggarakan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan.
d. Menyelenggarakan Pelayanan Rujukan
e. Menyelenggarakan Pelayanan Pendidikan dan Pelatihan
f. Menyelenggarakan Penelitian dan Pengembangan Teknologi (IPTEK)
g. Menyelenggarakan Administrasi Umum dan Keuangan
10
![Page 11: RSUD 2013](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071708/55cf915b550346f57b8cd9dc/html5/thumbnails/11.jpg)
4. Struktur Organisasi dan Tugas Pokok
a. Struktur Organisasi
Rumah Sakit Umum Daerah Jayapura dipimpin oleh seorang Direktur. Seorang
direktur membawahi tiga orang wakil direktur, beberapa komite yang berada di
rumah sakit, antara lain komite medik, komite farmasi dan obat, komite akreditasi,
komite keperawatan, dan komite nosoklomial. Selain itu direktur juga membawahi
SPI, dan SMF serta staf fungsional. Tiga wakil direktur tersebut mempunyai tugas
antara lain:
1. Wakil direktur pelayanan medis dan keperawatan yang membawahi 3 bidang
utama, yaitu:
Bidang pelayanan medik
Bidang pelayanan rekam medik ini membawahi 2 seksi, yaitu:
i. Seksi pelayanan medik rawat jalan dan rawat inap
ii. Seksi pelayanan medik khusus
Bidang penunjang dan rekam medik
Bidang penunjang dan rekam medik ini membawahi 2 seksi, yaitu:
i. Seksi pelayanan penunjang medik
ii. Seksi pelayanan rekam medik
Bidang keperawatan
Bidang keperawatan ini membawahi 2 seksi, yaitu:
i. Seksi pelayanan keperawatan
ii. Seksi pengembangan mutu keperawatan
Selain itu, bersama-sama dengan SMF yang ada di Rumah Sakit dan Staf
fungsional, wakil direktur pelayanan medis dan keperawatan juga membawahi
instalasi pelayanan medik dan instalasi pelayanan penunjang medik yang terdiri
dari instalasi farmasi, instalasi gizi rumah sakit, dan instalasi sterilisasi dan
binatu.
2. Wakil direktur pendidikan, penelitian, dan sumber daya manusia yang
membawahi 3 bidang utama, yaitu:
Bidang sumber daya manusia
Bidang sumber daya manusia ini membawahi 2 seksi, yaitu
i. Seksi perencanaan dan pengembangan sdm
ii. Seksi administrasi dan pembinaan pegawai
11
![Page 12: RSUD 2013](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071708/55cf915b550346f57b8cd9dc/html5/thumbnails/12.jpg)
Bidang pendidikan dan latihan
Bidang pendidikan dan latihan ini membawahi 2 seksi, yaitu
i. Seksi pendidikan tenaga kesehatan
ii. Seksi pelatihan tenaga kesehatan
Bidang penelitin dan pengembangan
Bidang penelitian dan pengembangan ini membawahi 2 seksi, yaitu
i. Seksi pelayanan penelitian
ii. Seksi pengembangan Rumah Sakit
Wakil direktur pendidikan, penelitian, dan sumber daya manusia juga
membawahi instalasi pendidikan dan pelatihan, instalasi perpustakaan, dan
instalasi PKRS.
3. Wakil direktur umum dan keuangan yang membawahi 3 bidang utama, yaitu
Bagian keuangan dan akuntansi
Bagian keuangan dan akuntansi ini membawahi 3 seksi, yaitu
i. Seksi keuangan
ii. Seksi penerimaan
iii. Seksi akuntansi
Bagian umum
Bagian umum ini membawahi 3 seksi, yaitu
i. Seksi tata usaha
ii. Seksi perlengkapan
iii. Seksi rumah tangga
Bagian perencanaan
Bagian perencanaan ini dan pemasaran membawahi 3 seksi, yaitu
i. Seksi perencanaan program
ii. Seksi pemasaran dan kerjasama
iii. Seksi evaluasi dan pelaporan
Selain membawahi 3 bagian di atas, wakil direktur umum dan keuangan juga
membawahi instalasi IPSRS baik itu yang bersifat medik dan non medik,
instalasi sanitasi, dan istalasi teknologi.
5. Jenis Pelayanan
a. Pelayanan medik umum diselenggarakan oleh dokter umum.
b. Pelayanan medik spesialistik dan Sub Spesialistik.
12
![Page 13: RSUD 2013](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071708/55cf915b550346f57b8cd9dc/html5/thumbnails/13.jpg)
Pelayanan medik spesialistik 4 dasar :
Penyakit dalam
Bedah
Kebidanan dan Penyakit Kandungan
Kesehatan Anak.
c. Pelayanan enam medik spesialistik
Mata
THT
Kulit dan Kelamin
Kesehatan Jiwa
Syaraf
Gigi dan Mulut.
d. Pelayanan medik spesialistik lainnya
Jantung
Paru
Bedah Saraf
Orthopedi
e. Pelayanan medik sub – spesialistik
Dari empat dasar dan enam spesialis tersebut berkembang satu atau lebih
sub – spesialistik.
f. Pelayanan penunjang medik
Radiologi
Patologi Klinik
Patologi Anatomi
Patologi Forensik
Anasthesi
Gizi
Farmasi
Rehabilitasi Medik.
g. Pelayanan keperawatan
Keperawatan Umum Dasar
Keperawatan Spesialistik
Keperawatan Sub-Spesialistik.
13
![Page 14: RSUD 2013](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071708/55cf915b550346f57b8cd9dc/html5/thumbnails/14.jpg)
C. Sistem Pembiayaan Kesehatan
Pendanaan rumah sakit berasal dari 3 utama, yaitu :
a. Dana yang berasal dari pemerintah daerah Papua, yaitu :
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah
Dana yang bersumber dari Angaran Pendapatan Belanja Daerah diterima dalam
bentuk Dana Alokasi Umum yang biasanya digunakan untuk belanja langsung
kebutuhan rutin Rumah Sakit seperti obat-obatan dan sarana kesehatan untuk
pelayanan Rumah Sakit. Selain itu, anggaran yang bersumber dari APBD juga
digunakan untuk belanja tidak langsung rumah sakit seperti belanja pegawai yang
terdiri dari pembayaran gaji pokok, tunjangan keluraga, tunjangan fungsional,
tunjangan jabatan, tunjangan beras, tunjangan pajak penghasilan, tunjangan iuran
askes, tambahan penghasilan PNS yang meliputi insentif pejabat pengelola keuangan
SKPD, lembur pegawai, insntif pegawai medis, paramedis keperawatan, paramedis
nonkeperawatan, dan administrasi, tunjangan kesejahteraan pegawai RSUD
Jayapura, dokter jaga, tambahan penghasilan berdasarkan tempat bertugas, tunjangan
kelebihan jam kerja, tunjangan peghasilan berdasarkan kelangkaan profesi,
tambahan penghasilan berdasarkan prestasi kerja. Dana tersebut diberikan untuk
tenaga medis, tenaga paramedis keperawatan, tenaga paramedis non perawat, tenaga
administrasi. Baik itu pegawai tetap (PNS) ataupun pegawai honorer.
Dana Otonomi Khusus
Dana Otonomi Khusus merupakan dana khusus yang dikeluarkan oleh pemerintah
Papua untuk menjalankan program Jamkesda (Jaminan Kesehatan Daerah) yang
merupakan program pengobatan gratis untuk putra daerah Papua.
b. Dana yang berasal dari pemerintah pusat yang berupa Anggaran Pendapatan Belanja
Negara yang diterima dalam bentuk Dana Alokasi Khusus (DAK).
Tidak seperti dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah, jumlah
dana yang diterima dari Anggaran Pendapatan Belajna Negara tidak selalu sama untuk
setiap tahun anggaran. Dana yang diterima dari pemerintah pusat, diterima oleh Rumah
Sakit Umum Daerah Jayapura berupa dana APBNP atau Anggaran Pendapatan Belanja
Negara Perubahan yang digunakan untuk menjalankan pelayanan di Rumah Sakit, serta
dana Jamkesmas yang digunakan untuk pengobatan gratis bagi masyarakat miskin non-
papua.
14
![Page 15: RSUD 2013](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071708/55cf915b550346f57b8cd9dc/html5/thumbnails/15.jpg)
Untuk perawatan dan pendirian bangunan baru, maka dana yang digunakan adalah dana
yang bersumber dari APBN, namun pengelolaannya sepenuhnya merupakan tanggung
jawab Dinas Pekerjaan Umum.
c. Sumber Lainnya
Dana ini biasanya berasal dari rekanan Rumah Sakit Umum Daerah Jayapura dalam hal
pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Sumber dana tersebut antara lain
berasal dari :
Askes
Dana yang berasal dari askes digunakan untuk pelayanan kepada Pegawai Negri
Sipil, Keluarga (Istri/Suami serta 2 anak) dari PNS, serta pensiunan anggota POLRI
dan TNI.
Dana ini digunakan untuk belanja alat pelayanan kesehatan serta obat-obat yang
akan digunakan untuk menjalankan program askes.
Jamsostek
Dana ini digunakan khusus untuk pelayanan medis kepada pihak swasta yang
sebelumnya telah melakukan kerjasama dengan pihak Rumah Sakit. Sama seperti
Askes, dana yang diterima dari Jamsostek digunakan untuk pembelian alat kesehatan
dan obat-obatan yang akan digunakan untuk melakukan pelayanan di rumah sakit.
Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas)
Merupakan program bantuan sosial bagi masyarakat miskin dan hampir miskin agar
dapat memperoleh pelayanan kesehatan. Kementerian Kesehatan sejak tahun 2005
telah melaksanakan program jaminan kesehatan sosial, yang telah mengalami
perubahan seiring dengan waktu hingga tahun 2008 sampai dengan sekarang disebut
program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas). Pada saat ini Jamkesmas
melayani 76,4 juta jiwa.
Program Jamkesmas bertujuan untuk :
a. Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan yang dapat diakses dan
bermutu sehingga tercapai derajat kesehatan yang optimal secara efektif dan
efisien bagi seluruh peserta Jamkesmas.
b. Mendorong peningkatan pelayanan kesehatan yang terstandar bagi peserta, tidak
berlebihan, sehingga terkendali mutu dan biayanya.
c. Terselenggaranya pengelolaan keuangan yang transparan dandapat dipertanggung
jawabkan.
15
![Page 16: RSUD 2013](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071708/55cf915b550346f57b8cd9dc/html5/thumbnails/16.jpg)
d. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin dan jumlah
peserta masyarakat tidak mampu yang dicakup agar mendapat pelayanan
kesehatan.
Sasaran program Jamkesmas ini adalah masyarakat miskin dan tidak mampu
diseluruh Indonesia yang telah ditetapkan oleh Surat Keputusan (SK)
Bupati/Walikota tahun 2008 berdasarkan kuota kabupaten/kota, yang tidak
mempunyai jaminan kesehatan lainnya.
Pelayanan kesehatan yang dapat diperoleh peserta Jamkesmas antara lain :
- Rawat Jalan Tingkat Pertama (RJTP), dilaksanakan pada puskesmas dan
jaringannya meliputi pelayanan :
a. Konsultasi medis, pemeriksaan fisik dan penyuluhan kesehatan
b. Laboratorium sederhana (darah, urin, dan feses rutin)
c. Tindakan medis kecil
d. Pemeriksaan dan pengobatan gigi, termasuk cabut/ tambal
e. Pemeriksaan ibu hamil/nifas/menyusui, bayi dan balita
f. Pelayanan KB dan penanganan efek samping (alat kontrasepi disediakan
BKKBN)
g. Pemberian obat
- Rawat Inap Tingkat Pertama (RITP), dilaksanakan pada puskesmas perawatan,
meliputi pelayanan :
a. Akomodasi rawat inap
b. Konsultasi medis, pemeriksaan fisik dan penyuluhan kesehatan
c. Laboratorium sederhana (darah, urin, dan feses rutin)
d. Tindakan medis kecil
e. Pemberian obat
f. Persalinan normal dan dengan penyulit (PONED)
g. Persalinan normal dilakukan di puskesmas/bidan di desa/polindes/dirumah
pasien fasilitas kesehatan tingkat pertama swasta.
Pelayanan gawat darurat (emergency). Kriteria gawat darurat tercantum dalam
Keputusan Menteri Kesehatan tentang Standar Instalasi Gawat Darurat (IGD)
Rumah Sakit (Nomor 856 tahun 2009).
Manfaat jaminan yang diberikan kepada peserta dalam bentuk pelayanan kesehatan
yang bersifat menyeluruh (komprehensif)berdasarkan kebutuhan medik sesuai
dengan Standar Pelayanan Medik.
16
![Page 17: RSUD 2013](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071708/55cf915b550346f57b8cd9dc/html5/thumbnails/17.jpg)
Jaminan Kesehatan Papua
Jamkespa adalah kebijakan untuk membebaskan biaya pelayanan kesehatan,
khususnya orang asli Papua. Sejak tahun 2009, dikeluarkan Peraturan Gubernur
Nomor 6 tahun 2009 tentang Jamkespa (Jaminan Kesehatan Masyatakat Papua)
untuk diberlakukan ditiap – tiap rumah sakit. Setiap tahun Pemerintah
mengalokasikan anggaran Jamkespa senilai kurang lebih Rp. 32 miliar yang terdiri
dari 30 persen untuk jasa medis, 70 persen untuk pengadaan obat dan alat habis
terpakai. Pasien yang menggunakan Jamkespa akan dirawat di bangsal kelas III
Rumah Sakit Umum Daerah Jayapura.
Hal ini didasarkan pada :
a. Keputusan Gubernur Provinsi Papua Nomor 6 Tahun 2009 tanggal 02 Maret 2009
tentang Pembebasan Biaya Pelayanan Kesehatan pada pasal 3 ayat (1) yang
menyebutkan bahwa pembebasan biaya pelayanan kesehatan masyarakat
diberikan kepada orang asli Papua yang tidak mampu;
b. Keputusan Gubernur Provinsi Papua Nomor 151 Tahun 2009 tanggal 11
November 2009 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembebasan Biaya
Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Pemerintah se Provinsi Papua
17
![Page 18: RSUD 2013](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071708/55cf915b550346f57b8cd9dc/html5/thumbnails/18.jpg)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Manajemen Rumah Sakit merupakan segala upaya yang dilakukan untuk menjalankan fungsi
manajemen guna memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu.
2. Rumah Sakit harus memenuhi unsur – unsur penting dari manajemen untuk mencapai tujuan
dan sasaran yang telah terprogram.
3. Sumber pembiayaan RSUD Jayapura berasal dari APBN, APBD, dana Otsus, Dana Alokasi
Umum dan Khusus dan Sumber lainnya seperti Askes dan Jamsotek.
B. Saran
1. Agar RSUD Jayapura mampu menyelenggarakan fungsi manajemen dan penyediaan unsur
manajemen dengan standar tertinggi, menilik bahwa Rumah Sakit ini merupakan Rumah Sakit
rujukan di wilayah Papua.
2. Pengembangan manajemen keuangan diperlukan dalam memenuhi biaya operasional dan
pelayanan kesehatan dalam mencapai program target yang diharapkan.
18