renstra rsud kota bandung tahun 2013-2018...

95
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 i ]

Upload: lamminh

Post on 30-Apr-2019

255 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 i

]

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 telah memberikan arahan

terhadap Strategi Pembangunan Indonesia di segala bidang, amanatnya

terutama adalah dalam pemenuhan hak dasar setiap rakyat Indonesia.

Salah satu dari hak dasar tersebut adalah hak setiap rakyat Indonesia

untuk memperoleh akses atas kebutuhan kesehatan sehingga

memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 dan Peraturan

Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, terdapat 26 bidang urusan

pemerintahan yang sebagian kewenangan pengurusannya dilimpahkan

menjadi urusan wajib Pemerintahan Daerah. Satu diantaranya yang

termasuk urusan wajib Pemerintah Daerah adalah bidang urusan

kesehatan. Dengan demikian pembangunan bidang kesehatan menjadi

tanggungjawab bersama Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan

Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota guna memenuhi amanat UUD

1945.

Rumah Sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan masyarakat di

bidang kesehatan memiliki peran yang sangat strategis dimana rumah

sakit diharapkan dapat berperan optimal dalam mempercepat

peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Peran tersebut dewasa ini

semakin menonjol mengingat timbulnya perubahan-perubahan

paradigma dalam kehidupan sosial kemasyarakatan maupun kebijakan

– kebijakan pemerintah yang sangat dipengaruhi oleh kondisi global,

nasional, regional dan atau lokal.

Pemerintah Kota Bandung dalam Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD) 2013-2018 dan dalam Renstra Kota

Bandung 2013-2018 telah menetapkan Visi ”Terwujudnya Kota

Bandung yang Unggul, Nyaman,dan Sejahtera” Untuk pencapaian Visi

tersebut telah menetapkan beberapa Misi, yaitu :

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 2

1. Mewujudkan Bandung nyaman melalui perencanaan tataruang,

pembangunan infrastruktur serta pengendalian pemanfaatan ruang

yang berkualitas dan berwawasan lingkungan.

2. Menghadirkan tata kelola pemerintah yang efektif, bersih dan

melayani.

3. Membangun masyarakat yang mandiri, berkualitas dan berdaya

saing.

4. Membangun perekonomian yang kokoh, maju, dan berkeadilan.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung sebagai

Lembaga Teknis Daerah Kota Bandung di bidang pelayanan kesehatan

berkewajiban melaksanakan kegiatannya berdasarkan Misi Kota

Bandung ke 3 Membangun masyarakat yang mandiri, berkualitas dan

berdaya saing. memiliki peran strategis dalam meningkatkan derajat

kesehatan melalui upaya pelayanan kesehatan yang diberikan kepada

masyarakat khususnya di wilayah Bandung Timur sesuai dengan tugas

pokok dan fungsinya.

RSUD Kota Bandung sebagai Institusi Pemerintah Daerah Kota

Bandung pemberi pelayanan kesehatan dalam melaksanakan tugas

pokok dan fungsinya perlu menetapkan Rencana Strategis yang akan

digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan Program dan Kegiatan

selama periode tertentu dengan memperhitungkan dan memberdayakan

potensi sumberdaya, peluang dan kendala yang ada atau timbul

sehingga dapat secara realistis mengantisipasi perkembangan masa

depan.

RENSTRA Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung Tahun 2013-

2018 ini merupakan revisi yang menjabarkan visi, misi, dan program

RSUD Kota Bandung yang akan dilaksanakan dan diwujudkan dalam

suatu periode dan berpedoman pada RPJMD Kota Bandung Tahun 2013-

2018, serta memperhatikan Renstra Kementrian Kesehatan dan Renstra

Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Barat.

Dokumen RENSTRA RSUD Kota Bandung disusun berdasarkan

pada fungsi Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung sebagai

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 3

pendukung penyelenggaraan pembangunan daerah dalam pelayanan

publik dibidang pelayanan kesehatan sehingga Agenda Prioritas

Bandung Sehat dapat terwujud.

Penyusunan RENSTRA RSUD Kota Bandung 2013-2018 melalui

berbagai tahapan, mulai pengumpulan data primer/skunder

(Eksternal/Internal), analisis kondisi aktual/eksisting, rapat koordinasi,

perumusan rancangan RENSTRA, dan menyelaraskan hasil konsultasi

mengenai Reviu RENSTRA RSUD Kota Bandung dengan Kemenpan dan

RB, dan dijadikan sebagai masukan dalam penyusunan revisi RENSTRA

ini. Adapun proses penyusunan dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 1.1

Proses Penyusunan RENSTRA RSUD Kota Bandung 2013-2018

RPJMD Kota Bandung 2013-2018

Pengumpulan Data:

Data Primer (eksternal/internal) Data Primer (eksternal/internal

Analisis kondisi aktual/eksisting

Rapat Koordinasi

Perumusan

Rancangan RENSTRA

Konsultasi Reviu

RENSTRA

RENSTRA REVISI

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 4

Dengan disusunnya Rencana Strategis RSUD Kota Bandung tahun

2013-2018 diharapkan mampu melaksanakan upaya kesehatan secara

berdayaguna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya

peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan,

Sehingga Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung diharapkan

pula dapat turut andil dalam mewujudkan salah satu agenda prioritas

Kota Bandung yaitu Bandung Sehat.

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Kota Bandung tahun 2013 – 2018 pembangunan bidang kesehatan

terdapat dalam misi ke 3 yaitu “Membangun masyarakat yang mandiri,

berkualitas dan berdaya saing”.

Adapun indikator bidang kesehatan yang ingin dicapai sesuai RPJMD

Kota Bandung tahun 2013-2018 adalah sebagai berikut:

1. Capaian indeks kesehatan 81,87

2. Angka harapan hidup 74,45

3. 90 % fasilitas kesehatan memenuhi SPM kesehatan

4. Angka kematian bayi 29/1000 kelahiran hidup

5. Menurunnya jumlah kematian ibu melahirkan 11 orang/tahun.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dalam Bab 1 pasal 1 ayat (11)

Rencana Pembangunan Tahunan Satuan Kerja Perangkat Daerah yang

selanjutnya disebut Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah

(RENJA SKPD) adalah dokumen perencanaan Satuan Kerja Perangkat

Daerah untuk periode 1 (satu) tahun. Mengacu pada ayat (11) tersebut

bahwa Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung merupakan

Lembaga Teknis Pemerintah Kota Bandung merupakan bagian integral

dari penyelenggaraan Pemerintah Kota Bandung tentunya mempunyai

kewajiban menyusun Program Kerja sebagai dokumen perencanaan

tahunan.

Berkaitan dengan hal tersebut RSUD Kota Bandung untuk setiap

tahunnya melaksanakan penyusunan Program Kerja yang mengacu pada

RENSTRA RSUD Kota Bandung 2013-2018 dan RPJMD Kota Bandung

2013 - 2018 serta memperhatikan rancangan awal Rencana Kerja

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 5

Pemerintah Daerah Kota Bandung. Program Kerja RSUD juga berintegrasi

dengan Renstra Kementrian Kesehatan dan Renstra Pemerintah Daerah

Provinsi Jawa Barat, yaitu dengan memasukan Rencana Kerja dan Dana

yang bersumber dari Pemerintah dan Pemerintahan Daerah Provinsi.

1.2. Landasan Hukum

1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang

Keuangan Negara;

2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang

Perbendaharaan Negara;

3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

4. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah;

5. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2008 tentang

perubahan kedua atas Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah;

6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik

7. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang

Kesehatan;

8. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang

Rumah Sakit;

9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2005

tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum;

10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005

tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007

tentang Organisasi Perangkat Daerah;

12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan,

Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan

RPJMD;

13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 sebagai

pengganti Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 6

Pengeloaan Keuangan Daerah;

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang

Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum

Daerah (BLUD);

15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi

Pelaksanaan RPJMD;

16. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1373/Menkes/ SK/XII Tahun

1998, tentang Status Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung

sebagai Rumah Sakit Kelas C;

17. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129/Menkes/SK/II/2008

tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit;

18. PMK No. 84/PMK.07/2008 tentang Penggunaan Dana bagi hasil Cukai

Hasil Tembakau dan Sanksi atas Penyalahgunaan Alokasi Dana bagi

Hasil Cukai hasil Tembakau;

19. Peraturan Menteri Keuangan No.20/PMK.07/2009 tentang Perubahan

atas PMK No. 84/PMK.07/2008;

20. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 14 tahun 2007 tentang

Pembentukan dan Susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah di

Lingkungan Pemerintah Kota Bandung;

21. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 16 tahun 2007 tentang

Pembentukan dan Susunan RSUD Kota Bandung;

22. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2008 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota

Bandung Tahun 2005 – 2025;

23. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 3 Tahun 2014 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota

Bandung tahun 2013-2018;

24. Peraturan Walikota Bandung Nomor 075 Tahun 2011 tentang Rincian

Tugas Pokok, Fungsi, Uraian Tugas, dan Tata Kerja Rumah Sakit

Umum Daerah Kota Bandung.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 7

25. Keputusan Walikota Bandung Nomor: 445/Kep.868-RSUD/2010

Tentang Penetapan RSUD Kota Bandung Untuk Menerapkan Pola

Pengelolaan Keuangan BLUD; dengan status penuh.

26. Keputusan Dinas Kesehatan Kota Bandung Nomor 445/1010-

Dinkes/04-SI-RS/XI/2015 tentang Penetapan Operasional Rumah

Sakit Kelas C RSUD Kota Bandung.

1.3. Maksud dan Tujuan

1.3.1 Maksud

Sebagai arah dalam pengembangan Rumah Sakit Umum

Daerah Kota Bandung ”Terwujudnya Rumah Sakit Yang

Berkualitas”, dalam kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan. Sebagai

Indikator kunci keberhasilan bagi pihak manajemen Rumah Sakit

Umum Daerah Kota Bandung dalam melaksanakan fungsinya.

1.3.2 Tujuan

1. Tercapainya persepsi yang sama dalam menyusun kebijakan-

kebijakan pelayanan kesehatan di lingkungan RSUD Kota

Bandung sehingga produk kebijakan dapat dijadikan acuan

dan/atau pedoman bagi seluruh unit kegiatan dalam

memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat;

2. Sebagai Pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja RSUD

Kota Bandung;

3. Sebagai tolok ukur dalam penyusunan Laporan

Pertanggungjawaban Kinerja RSUD Kota Bandung.

1.4. Sistematika Penulisan

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.2. Landasan Hukum

1.3. Maksud dan Tujuan

1.4. Sistematika Penulisan

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 8

II. GAMBARAN PELAYANAN RSUD KOTA BANDUNG

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi RSUD Kota Bandung

2.2. Sumber Daya RSUD Kota Bandung

2.3. Kinerja Pelayanan RSUD Kota Bandung

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan RSUD Kota

Bandung

III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi

Pelayanan RSUD Kota Bandung

3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil

Kepala Daerah Terpilih

3.3. Telaahan Renstra Kementrian Kesehatan dan Renstra Kota

Bandung

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan

Hidup Strategis

3.5. Penentuan Isu-isu Strategis

IV. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1. Visi dan Misi RSUD Kota Bandung

4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah RSUD Kota Bandung

4.3. Strategi dan Kebijakan RSUD Kota Bandung

V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,

KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

5.1. Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan

Pendanaan Indikatif

VI. INDIKATOR KINERJA RSUD KOTA BANDUNG YANG MENGACU

PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

6.1. Indikator Kinerja RSUD Kota Bandung Yang Mengacu Pada

Sasaran RPJMD

VII. PENUTUP

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 9

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN RSUD KOTA BANDUNG

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi RSUD Kota Bandung

Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit,

diamanatkan bahwa rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan

yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara

paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan

gawat darurat. Pelayanan kesehatan paripurna adalah pelayanan

kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.

RSUD Kota Bandung menyelenggarakan pelayanan kesehatan

dengan melayani masyarakat terutama dari wilayah Bandung Timur

dengan penduduk yang semakin berkembang sesuai pengembangan

pembangunan Kota Bandung.

Pelayanan RS disediakan sesuai kebutuhan masyarakat dengan

mempertimbangkan pola penyakit, data kependudukan seperti kelompok

penduduk berdasarkan umur dan data demografi lainnya.

Jangkauan pelayanan RSUD Kota Bandung berdasarkan zona

Sistem Rujukan Kota Bandung meliputi 11 Kecamatan ditambah

penduduk yang berasal dari Kabupaten Bandung dan Sumedang yang

berbatasan dengan Kota Bandung

Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan

merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan

dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan. Penyelenggaraan

pelayanan kesehatan di rumah sakit mempunyai karakteristik dan

organisasai yang sangat kompleks.

Berbagai jenis tenaga kesehatan dengan perangkat keilmuannya

masing-masing berinteraksi satu sama lain. Ilmu pengetahuan dan

teknologi kedokteran berkembang sangat pesat diikuti oleh tenaga

kesehatan dalam rangka pemberian pelayanan yang bermutu, membuat

semakin kompleksnya permasalahan dalam Rumah Sakit.

Rumah sakit berubah dari organisasi normative (organisasi sosial) ke

arah organisai utilitarian (organisasi sosial ekonomis), namun fungsi

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 10

sosial adalah fungsi yang tetap melekat pada institusi rumah sakit

apapun bentuk, orientasi dan pola kepemilikannya.

Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi RSUD Kota Bandung diatur

oleh Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 16 Tahun 2007 tentang

Pembentukan dan Susunan Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah

(RSUD) Kota Bandung.

2.1.1. Tugas

Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung merupakan

Lembaga Teknis Daerah Kota Bandung yang memberikan

pelayanan kesehatan kepada masyarakat, mempunyai tugas :

Melaksanakan upaya kesehatan dibidang pelayanan umum,

upaya kesehatan secara berdayaguna dan berhasilguna dengan

mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan yang

dilaksanakan secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan

serta pencegahan dan melaksanakan upaya rujukan.

2.1.2. Fungsi

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana tersebut diatas,

RSUD Kota Bandung, mempunyai fungsi :

1. Menyelenggarakan pelayanan umum;

2. Melaksanakan tugas teknis operasional bidang pelayanan

umum yang meliputi keuangan, pelayanan medis dan

keperawatan, penunjang medis serta program dan pemasaran;

3. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

Inti dari penyelenggaraan fungsi rumah sakit adalah mengelola

pasien. Manajemen strategis dirancang sesuai tugas, fungsi dan struktur

organisasi diperlukan agar pelayanan di rumah sakit dapat dilaksanakan

secara efektif dan efisien dengan menggunakan sumber-sumber yang

tersedia didalam maupun diluar organisasi melalui berbagai proses

manajemen.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 11

Manajemen SDM

Struktur ini mengorganisir Sumber Daya Manusia (SDM) RSUD Kota

Bandung yang berjumlah 809 orang (sampai bulan April tahun 2016)

dengan berbagai jenjang pendidikan mulai dari SLTA sampai dengan

jenjang S2 dan jenis pendidikan sesuai profesi yang dibutuhkan oleh

rumah sakit dari berbagai disiplin ilmu.

Manajemen SDM meliputi kebijakan yang mengatur SDM/karyawan

dengan rumah sakit, rekruitmen, orientasi, rotasi, mutasi, cuti, diklat,

promosi dan lain lain.

Manajemen Keuangan/Pembiayaan

Manajemen keuangan/pembiayaan mulai dari menyusun

perencanaan pembiayaan sampai laporan pertanggungjawaban. RSUD

Kota Bandung memiliki sumber pembiayaan dari pendapatan operasional,

APBD, APBN dan pendapatan lain yang sah.

RSUD Kota Bandung telah menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan

Badan Layanan Umum Daerah berdasarkan Surat Keputusan Walikota

Bandung No 445/Kep-868-RSUD/2010.

Pengelolaan keuangan dilaksanakan berdasarkan prinsip efisiensi,

efektifitas dan produktifitas dengan berazaskan akuntabilitas dan

transparansi. Dalam rangka penerapan prinsip dan azas tersebut maka

dalam penatausahaan keuangan diterapkan sistem akuntansi berbasis

akrual (SAK/Standar Akuntansi Keuangan) dan SAP/ Standar Akuntansi

Pemerintah).

Dalam pengelolaan dengan PPK BLUD Rumah Sakit, untuk

menjamin kelangsungan penyelenggaraannya masih mendapatkan

subsidi pemerintah. Subsidi berupa biaya gaji, biaya pengadaan barang

modal, dan pengadaan barang jasa dapat bersumber dari APBD maupun

APBN.

Dalam pengelolaan PPK BLUD terdapat beberapa ketentuan yang

mengatur sebagai berikut:

1. Tarif Layanan

2. Pendapatan dan Biaya

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 12

3. Pengeluatan Biaya

4. Rencana Strategi dan Rencana Bisnis Anggaran

5. Pengelolaan Kas

6. Pengelolaan Utang Piutang

7. Investasi

8. Surplus dan Defisit Anggaran

9. Laporan Keuangan

10. Kerja Sama

11. Pengadaan Barang dan Jasa

Manajemen Lingkungan

RSUD Kota Bandung juga melaksanakan pengelolaan lingkungan

dan limbah rumah sakit, sistem remunerasi, sistem akuntabilitas dan

penilaian kinerja.

Penilaian kinerja didasarkan pada hasil capaian Standar Pelayanan

Minimal yang telah ditetapkan sebagi persyaratan penerapan PPK-BLUD.

Kebijakan yang mengatur pengelolaan lingkungan dan limbah rumah

sakit diimplementasikan berupa pemantauan, pemeriksaan mutu

lingkungan dan pengelolaan rumah sakit.

Ruang lingkup pengelolaan lingkungan dan limbah rumah sakit

terdiri dari :

1. Penyehatan ruang bangunan dan halaman rumah sakit

2. Pengendalian serangga dan binatang pengganggu

3. Penyehatan air

4. Pengawasan dekontaminasi melalui desinfiksia & strerilisasi

5. Pengawasan pengamanan radiasi

6. Pengawasan pengelolaan makanan dan minuman

7. Pengawasan tempat pencucian umum/laundry

8. Peningkatan upaya promosi kesehatan lainnya

9. Limbah padat

10. Limbah cair

11. Limbah gas

12. Limbah B3

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 13

Manajemen Logistik dan Asset

Dalam penyelenggaraan pelayanan rumah sakit perlu didukung

dengan logistik yang memadai.

Manajemen logistik mulai dari proses perencanaan, penentuan

kebutuhan pengadaan, penyimpanan, penyaluran, dan pemeliharaan

serta penghapusan material/alat kesehatan/unit.

Logistik rumah sakit meliputi dari cetakan, ATK, makanan pasien,

gas medis, obat dan perbekalan kesehatan termasuk linen dan bakan

bakar dll.

Aset rumah sakit perlu dikelola dengan baik mulai dari perencanaan,

pengelolaan, pendistribusian, pemeliharaan sampai dengan penghapusan

harus memenuhi standar, uji fungsi dan kalibrasi karena merupakan

pendukung terhadap mutu pelayanan yang diberikan.

Manajemen Informasi

Data dalam manajemen merupakan salah satu faktor penting yang

harus dikelola dengan baik. Dalam Undang-Undang Rumah Sakit wajib

memelihara rekam medis pasien termasuk kerahasiannya, penyimpanan

dan pengolahan dan pemusnahannya. Untuk itu seluruh data pasien,

data pelayanan, data administrasi dan keuangan yang terdapat di rumah

sakit sangat komplek sehingga perlu dikelola secara professional dan

terstruktur dan sudah tidak memungkinkan dikelola secara manual. Oleh

karena itu rumah sakit perlu mengembangkan Sistem Informasi

Manajemen Rumah Sakit (SIM RS) yang baik.

Dalam rangka pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional RSUD

sedang mempersiapkan SIM RS, termasuk melakukan sosialisasi

kelengkapan catatan medis pasien menggunakan ICD X yang merupakan

Kode Diagnosa Internasional dan ICD IX yaitu Kode Tindakan

Internasional yang dimulai sejak penerapan Jamkesmas.

Manajemen Mutu dan Patien Safety

Pelayanan rumah sakit objeknya adalah manusia sehingga mutu dan

keselamatan pasien harus diutamakan walaupun rumah sakit menganut

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 14

azas efisiensi. Keselamatan pasien merupakan salah satu fokus

pelayanan karena pasien bukan hanya membutuhkan pengobatan tetapi

perlu dilindungi. Untuk melaksanakan upaya keamanan pasien dibentuk

Tim Patien Safety yang bertugas menyusun standar, memantau

pelaksanaan, mengevaluasi dan memberikan rekomendasi tindak lanjut

bagi manajemen tentang keselamatan pasien

Hal lain yang penting dalam penyelenggaraan pelayanan rumah sakit

adalah manajemen mutu pelayanan yang mencakup mutu klinik, mutu

pembiayaan, dan mutu kinerja. RSUD Kota Bandung telah melaksanakan

manajemen mutu yang dilaksanakan dalam bentuk Akreditasi Rumah

Sakit.

Pada tahun 2012 RSUD Kota Bandung telah terakreditasi penuh

dalam 12 jenis pelayanan serta memperoleh sertifikasi ISO 9001-2008.

Akreditasi menunjukkan komitmen rumah sakit untuk meningkatkan

keselamatan dan kualitas asuhan pasien, memastikan lingkungan

pelayanan aman dan rumah sakit senantiasa berupaya mengurangi resiko

bagi para pasien dan staf rumah sakit.

Manajemen Pelayanan

Penyelenggaraan pelayanan menggambarkan inti proses pelayanan

rumah sakit yang merupakan pengelolaan pelayanan tiap unit yang ada

di RSUD Kota Bandung terhadap pasien mulai masuk sampai keluar dari

rumah sakit.

Rumah sakit menetapkan alur pelayanan rawat jalan, rawat darurat,

rawat inap dan pelayanan penunjang lainnya. Menetapkan jenis

pelayanan, struktur organisasi unit, kriteria tenaga dan kompetensi,

persyaratan umum dan persyaratan khusus sarana dan prasarana

termasuk sarana penunjang, memiliki program pelatihan, serta memiliki

standar operasional prosedur, standar peralatan dan standar tata ruang

dan lingkungan.

Undang-Undang Rumah Sakit Nomor 44 Tahun 2009 pasal 36

mengamanatkan “Seluruh rumah sakit harus menyelenggarakan

Tatakelola Rumah Sakit dan Tatakelola Klinik yang baik” yang diatur

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 15

dalam Hospital by Laws dan Medical staf by Laws.

Peraturan Internal Rumah Sakit (hospital by laws) mengatur

perbuatan para pihak rumah sakit, pemilik atau yang mewakili dengan

pengelola/direktur dan staf medis.

Sedangkan Tatakelola Klinik mengatur agar staf medis di rumah

sakit terjaga profesionalismenya melalui mekanisme kredensial,

penjagaan mutu profesi medis dan pemeliharaan etika dan disiplin profesi

medis.

Komite medis dibentuk dengan tujuan untuk menyelenggarakan tata

kelola klinis yang baik agar mutu pelayanan medis dan keselamatan

pasien lebih terjamin dan terlindungi.

2.1.3. Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 16

Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi

Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung; RSUD Kota Bandung

merupakan Lembaga Teknis Daerah Kota Bandung di bidang

pelayanan kesehatan, dipimpin oleh seorang kepala dengan

sebutan Direktur yang secara adminstratif bertanggungjawab

kepada Walikota Bandung melalui Sekretaris Daerah Kota

Bandung, dan secara teknis operasional dikoordinasikan dengan

Dinas Kesehatan Kota Bandung. Adapun Susunan Organisasinya

sebagai berikut:

Unsur Pimpinan : Direktur

Pembantu Pimpinan, terdiri dari :

a. Kepala Bagian Umum Keuangan, membawahkan :

1) Ka.Sub.Bag. Umum dan Perlengkapan;

2) Ka.Sub.Bag. Pengembangan SDM;

3) Ka.Sub.Bag. Keuangan dan Anggaran.

b. Kepala Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan,

membawahkan :

1) Ka.Seksi Pelayanan Medis;

2) Ka.Seksi Pelayanan Keperawatan

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 16

c. Kepala Bidang Penunjang Medis, membawahkan :

1) Ka.Seksi Penunjang Diagnostik dan Terapi;

2) Ka.Seksi Pemeliharaan dan Pemulasaraan.

d. Kepala Bidang Program dan Pemasaran, membawahkan :

1) Ka.Seksi Pengendalian Program;

2) Ka.Seksi Mutu dan Pemasaran.

Selain dibantu oleh kelompok struktural, Direktur dibantu pula

oleh kelompok fungsional dan unsur pelaksana pelayanan, yang

terdiri dari :

a. Satuan Pengawas Intern;

b. Komite Medik;

c. Komite Keperawatan;

d. Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP);

e. Panitia Rekam Medis;

f. Komite Pencegahan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit;

g. Panitia Farmasi dan Terapi;

h. Tim Patient Safety;

i. Staff Medis Fungsional;

j. Instalasi/Unit.

Unsur Pelaksana Pelayanan, terdiri dari instalasi dan unit,

yaitu :

a. Rawat Jalan

b. Rawat Inap

c. Gawat Darurat

d. Kamar Besalin

e. ICU

f. NICU

g. PICU

h. Rehabilitasi Medis & Fisioterapi

i. Unit Hemodialisa

j. Laboratorium

k. Radiologi

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 17

l. Kamar Bedah

m. Farmasi

n. Gizi

o. Pemeliharaan Sarana RS (IPSRS)

p. Pemulasaraan Jenazah

q. CSSD

r. Kesling

s. Laundry

Unit terdiri dari :

a. Unit Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS)

b. Unit Mutu RS

c. Unit Promosi Kesehatan RS

d. Unit Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit (K3RS)

e. Unit Pemasaran & Kemitraan

f. Unit Pendidikan Pelatihan dan Perpustakaan

g. Unit Akuntansi

h. Unit Rekam Medis dan Case Mix

i. Unit Pengadaan RS

j. Unit Perbendaharaan

Kelompok Fungsional terdiri :

Staf Medis Fungsional jumlahnya sesuai dengan jenis Dokter/

Dokter Gigi Spesialis (profesi) yang ada di RSUD Kota Bandung,

saat ini terdiri dari 20 Spesialistik dan dokter/doker gigi umum,

yaitu :

1. Spesialis Penyakit Dalam

2. Spesialis Bedah

3. Spesialis Kebidanan dan Kandungan

4. Spesialis Anak

5. Spesialis THT

6. Spesialis Mata

7. Spesialis Kulit Kelamin

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 18

8. Spesialis Anesthesi

9. Spesialis Pathologi Klinik

10. Spesialis Pathologi Anatomi

11. Spesialis Radiologi

12. Spesialis Orthodonti

13. Spesialis Syaraf

14. Spesialis Jiwa

15. Spesialis Rehabilitasi Medik

16. Spesialis Bedah mulut

17. Spesialis Bedah Anak

18. Spesialis Akupuntur

19. Spesialis Orthopedi

20. Spesialis Urology

21. Spesialis Jantung

22. Spesialis Bedah Syaraf

23. Dokter Umum

24. Dokter Gigi

Undang-Undang Rumah Sakit Nomor 44 Tahun 2009 Pasal

33 berbunyi : Setiap Rumah Sakit harus memiliki organisasi yang

efektif, efisien dan akuntabel. Organisasi rumah sakit disusun

dengan tujuan untuk mencapai visi dan misi rumah sakit dengan

menjalankan tatakelola perusahaan yang baik (Good Corporate

Governance) dan tata kelola klinis yang baik (Good Clinical

Governance).

Struktur Organinsai RSUD Kota Bandung disusun

berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Nomor 1046/Menkes/Per/XI/2006 tentang Pedoman Organisasi

Rumah Sakit di Lingkungan Departemen Kesehatan, dengan

klasifikasi kelas C dengan jenis rumah sakit umum yang

memberikan pelayanan kesehatan semua bidang dan jenis

penyakit.

Struktur organisasi berdasarkan azas organisasi hemat

struktur dan kaya fungsi, yang menggambarkan kewenangan,

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 19

tanggung jawab dan komunikasi dalam menyelenggarakan

pelayananan, komunikasi antar unit pelayanan serta manajemen

“Cross fungsional and communication management” atau dengan

kata lain seluruh struktur merupakan struktur kerja operasional

bukan struktur kerja birokrasi yang kaku.

Komite medis terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Subkomite

yang terbagi menjadi subkomite kredensial, subkomite mutu dan

subkomite etika.

Direktur rumah sakit bekerjasama dengan komite medis

untuk menyusun pengaturan layanan medis agar pelayanan yang

professional terjamin mulai saat pasien masuk rumah sakit hingga

keluar rumah sakit.

Rumah sakit agar dapat memberikan pelayanan yang baik

maka dibutuhkan berbagai sumber daya yang harus diatur dengan

proses manajemen secara baik.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 20

KETERANGAN : - - - - - - - - - - - Garis Koordinasi

-------------------- Garis Komando

DIREKTUR

KOMITE

MEDIK

SPI

SMF

SUB BAG UMUM &

PERLENGKAPAN. SUB BAG

PENGEMBANGAN

. SDM

BIDANG

PENJ.MEDIS BIDANG PROG. &

PEMASARAN

BIDANG YAN MED &

KEPERAWATAN

BAGIAN UMUM &

KEUANGAN

SUB BAG KEU.& ANGGARAN

SEKSI YAN MED

SEKSI PENJ.DIAG.&

TERAPI

SEKSI PENG. PROGRAM

SEKSI YAN KEPERAWAT

AN

SEKSI PEMELIH.& PEMULASARAAN

JENAZAH

SEKSI MUTU

& PEMASARN

UNIT

SMF

INSTALASI UNIT

Gambar 2.1 Struktur Organisasi RSUD Kota Bandung

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 21

2.2 Sumber Daya RSUD Kota Bandung

2.2.1. Sumber Daya Manusia

SDM RSUD Kota Bandung terus berkembang baik

jenis maupun jumlahnya seiring perkembangan jenis

pelayanan. Meliputi jenjang pendidikan tingkat

menengah setingkat SLTP sampai jenjang S2.

Total jumlah SDM pada tahun 2012 berjumlah 448

orang, pada tahun 2016 berkembang menjadi 809

orang.

Berdasarkan jenjang pendidikan tenaga terbanyak

adalah kelompok D3 sedang jenis pendidikan

terbanyak adalah tenaga perawat.

Tabel 2.1 Perkembangan Jenis Tenaga RSUD Kota Bandung

Tahun 2012 - 2016

Jenis

Tenaga Th.2012 Th.2013 Th.2014 Th.2015

Th.2016

(April)

Struktural 14 14

Dokter Umum 15 22 17 20 20

Dokter Gigi 5 4 2 6 6

Dokter Spesialis 24 31 43 39 38

Keperawatan 210 216 247 279 285

Non Keperawatan 71 90 85 184 181

Non

Kesehatan 123 142 165 242 265 JUMLAH 448 505 559 784 809

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 22

Tabel 2.2

SDM Dokter Spesialis RSUD Kota Bandung Tahun 2016

NO JENIS TENAGA JUMLAH

(Org) STATUS PEGAWAI

I Dokter Spesialis

1 Penyakit Dalam 3 PNS 2, Non PNS (BLUD) 1

2 Anak 3 PNS

3 Kandungan Dan

Kebidanan 4

PNS 2, Non PNS (BLUD) 1,

PTT 1

4 Bedah 3 PNS 2, PTT 1

5 THT 2 PNS

6 Mata 3 PNS

7 Kulit dan Kelamin 2 PNS

8 Syaraf 2 PNS1, PTT 1

9 Orthodonti 1 PNS

10 Orthopedi 2 PTT

11 Rehabilitasi Medik 2 PNS 1, PTT 1

12 Anestesi 2 PNS

13 Pathologi Klinik 2 PNS

14 Pathologi Anatomi - -

15 Jiwa 1 PTT

16 Bedah mulut 1 PNS

17 Radiologi 1 PNS

18 Bedah Syaraf 2 PTT

19 Urology 1 PTT

20 Jantung 1 PNS

II Dokter/Dokter Gigi

1 Dokter Umum 20 PNS

2 Dokter Gigi 4 PNS

3 Sub Spesialist Anak 1 PTT

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 23

2.2.2. Aset dan Modal

1. Bangunan Rumah Sakit

Memiliki akses yang mudah dijangkau dengan

berbagai alat tranportasi roda 2 dan 4, dengan luas

lahan ± 10.028 M² dan luas bangunan 11.224.6 M²

dan terus dikembangkan secara vertikal maupun

horizontal.

Berdasarkan persyaratan RS Kelas C luas lahan

tersebut kurang memenuhi standar minimal 30.000

M², namun memiliki utilitas publik lainnya yang

memadai seperti air bersih, sumber listrik dengan

gardu tersendiri, jaringan telepon dan internet,

pembuangan limbah dengan telah menerapkan studi

kelayakan dampak lingkungan dalam bentuk

implementasi Upaya Kesehatan lingkungan dan

Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL/UPL) yang

secara rutin di laporkan.

Melaksanakan pengelolaan limbah padat

infeksius dan non infeksius walaupun fasilitas

pemusnahannya dilaksanakan oleh pihak ke III yang

telah mendapatkan ijin dari Pemerintah termasuk

fasilitas pengelolaan limbah cair IPAL Sewage

Treatment Plant dan Hospital Waste Water Treatment

Plant, fasilitas pengelolaan limbah cair

maupun padat dari Instalasi radiologi serta fasilitas

Pengolahan Air Bersih (Water Treatmen Plant),

pengolahan air Reverse Osmosis untuk unit

Hemodialisa , Laboratorium, Gizi, CSSD dan lain-

lain.

Fasilitas rawat inap berlokasi di area belakang

cukup mengurangi dampak kebisingan dan

mendapatkan lingkungan yang tenang. Rancang

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 24

bangun RSUD Kota Bandung dilaksanakan

berdasarkan master plan serta studi kelayakan yang

telah disusun sebelumnya walaupun dalam

perjalanannya dapat saja dilakukan perubahan

sesuai kebutuhan yang mendesak.

Massa bangunan telah mempertimbangkan

faktor keselamatan terhadap bahaya kebakaran

(termasuk pengadaan alat APAR dan pelatihan

penanggulangan kebakaran bagi seluruh petugas),

sirkulasi udara dan pencahayaan, kenyamanan,

keselarasan dan kenyamanan lingkungan, taman

dan halaman tetap tersedia.

Pembagian area zonasi diupayakan sesuai

dengan kondisi ruang yang ada, kebutuhan luas

lantai diupayakan mendekati ketentuan yaitu 80 M²

/tempat tidur (11.224.6 M²/218 TT).

Untuk pembagian area fasilitas rumah sakit

idealnya mengacu kepada Pedoman Teknis

Bangunan Rumah Sakit Kelas A, B, C yang

dikeluarkan oleh Dirjen Bina Pelayanan Penunjang

Medis tahun 2012 serta Undang-Undang Rumah

Sakit Nomor 44 Tahun 2009 tentang Bangunan

Gedung, menyebutkan bahwa bangunan gedung

penting sebagai tempat manusia melakukan

kegiatan, maka perlu diperhatikan keamanan,

keselamatan, kenyamanan dan kemudahan.

Undang-Undang Rumah Sakit Nomor 44 Tahun

2009 menyatakan bahwa bangunan rumah sakit

paling sedikit terdiri atas ruang rawat jalan, ruang

rawat inap, ruang rawat darurat, ruang operasi,

ruang tenaga kesehatan, ruang radiologi, ruang

laboratorium, ruang sterilisasi, ruang farmasi, ruang

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 25

pendidikan dan latihan, ruang kantor dan

adminstrasi, ruang ibadah, ruang tunggu, ruang

menyusui, ruang mekanik, ruang dapur, laundry,

kamar jenazah, taman, pengolahan sampah dan

pelataran parkir yang mencukupi.

Bangunan dan peralatan rumah sakit diatur

dalam Buku Pedoman Sarana dan Prasarana Rumah

Sakit yang dikeluarkan oleh Pusat Sarana Prasarana

dan Peralatan Kesehatan, Sekretariat Jendral,

KEMKES-RI.

Berdasarkan standar RS Kelas C (4 Spesialis

dasar) RSUD Kota Bandung telah memenuhi standar,

namun karena jumlah pelayanan spesialis telah

berkembang menjadi 17 Spesialistik beberapa jenis

peralatan masih harus dikembangkan antara lain

peralatan orthopedi, rehabilitasi medis, NICU

(Neonatal Intensive Care Unit) dan ICU (Intencive

Care Unit) baik pengadaan baru maupun

penambahan kapasitas. Saat ini RSUD Kota

Bandung memiliki jumlah tempat tidur 218 TT,

namun dengan bertambahnya jumlah pelayanan

spesialistik serta jumlah dokter spesialis maka masik

dibutuhkan penambahan TT.

Perkembangan rumah sakit yang pesat

menjadikan jumlah kunjungan yang meningkat pula

sehingga untuk kecepatan pelayanan administrasi

pasien perlu dibangun sarana informasi yang

memadai termasuk untuk kebutuhan manajerial

yaitu membangun SIM RS (Sistem Informasi

Manajemen Rumah Sakit).

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 26

2. Anggaran

Sumber keuangan RSUD Kota Bandung berasal

dari pendapatan operasional, APBD I, APBD II dan

APBN.

Grafik 2.1 Target Dan Realisasi Pendapatan

Operasional Rsud Kota Bandung Tahun 2012-2015

Sejak RSUD Kota Bandung ditetapkan menjadi

BLUD pendapatan operasional RS terus meningkat

namun belum optimal karena beberapa kendala

seperti perubahan tarif. Sumber keuangan lainnya

adalah APBD dan APBN sebagaimana tergambar

dalam tabel berikut :

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 27

Tabel 2.3

Alokasi Anggaran APBD dan APBN RSUD Kota Bandung Tahun 2012-2013

No Sumber Dana Tahun

I

APBD Kota

Bandung 2012 2013 2014 2015

1. Belanja

Langsung 10.768.250.855 29.602.035.042 25.435.711.840 142.891.418.692

2. Belanja Tidak

Langsung 17.042.883.405 19.415.306.274 22.382.059.029 22.897.535.331

Jumlah 27.811.134.260 49.017.341.316 47.817.770.869 165.788.535.331

II APBD Provinsi

1. Alat Kedokteran

Bedah 0 2.000.000.000 0 0

2. Alat Kedokteran

Rehab Medik 0 4.000.000.000 0 0

3. Beasiswa Tugas

Belajar 0 123.683.040 0 139.583.040

Jumlah 0 6.123.683.040 139.583.040

III APBN

1. Tugas

Perbantuan (TP) 4.000.000.000 0 1.600.000.000 0

2. Dana Alokasi

Khusus (DAK) 0 0 0 0

Jumlah 4.000.000.000 0 1.600.000.000 0

2.2.3 Unit Pelayanan Sebagai Unit Usaha

Penyelenggaraan pelayanan di rumah sakit

menggambarkan pengelolaan pelayanan tiap unit

terhadap pasien mulai masuk sampai keluar dari rumah

sakit.

Untuk memudahkan pengguna layanan, rumah sakit

menetapkan alur pelayanan baik secara umum maupun

pelayanan khusus per unit pelayanan dengan

memperhatikan beberapa prinsip berdasarkan: cara

pasien datang (dikirim/dirujuk oleh fasilitas pelayanan

kesehatan lain/dokter/bidan praktek perorangan, atau

datang atas kemauan sendiri). Berdasarkan kecepatan

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 28

pelayanan dapat dibedakan pasien yang dapat

menunggu (berobat jalan/tidak dalam keadaan gawat

darurat) dan pasien yang perlu pertolongan segera

(pasien gawat darurat) juga pasien yang membutuhkan

rawat inap.

Sedangkan berdasarkan jenis kedatangannya dapat

dibedakan pasien baru (baru pertama kali datang ke

rumah sakit umtuk keperluan pelayanan kesehatan dan

menerima nomor rekam medis) dan pasien lama (pasien

yang pernah datang sebelumnya untuk keperluan

kesehatan dan mempergunakan nomor rekam medis

yang telah ada).

Pelayanan pasien yang diselenggarakan di RSUD Kota

Bandung sesuai dengan fasilitas dan jenis tenaga medis

yang tersedia serta penunjangnya.

Sesuai dengan rumah sakit kelas C RSUD Kota

Bandung telah mempunyai fasilitas dan kemampuan

pelayanan medis sekurang-kurangnya 4 (empat)

pelayanan spesialis dasar, namun telah berkembang

ditambah 4 (empat) spesialis penunjang medik dan 8

(delapan) spesialis lainnya, apabila mencukupi 2 (dua)

subspesialis dasar dan spesialis jantung dan paru sudah

dapat masuk kelompok rumah sakit kelas B.

Peralatan yang ada telah diupayakan memenuhi

standar minimal peralatan rumah sakit, persyaratan

umum dan khusus peralatan serta kapasitas pelayanan

termasuk pengembangan alat canggih seperti CT Scan,

fluoroskopi, laparoskopi, peralatan rehabilitasi medik,

laboratorium, set peralatan operasi baik jenis maupun

jumlahnya.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 29

Rumah sakit menerima imbalan atas pelayanan yang

telah diberikan dalam bentuk tarif yang harus dibayar

oleh masyarakat.

Jenis pembayaran tarif layanan ada dalam betuk

tunai yaitu untuk pasien umum, ada pula dalam bentuk

jaminan seperti asuransi kesehatan (Askes, Jamkesmas,

Jamsostek, Asuransi Swasta atau yang dijamin langsung

oleh perusahaan/kontrak pelayanan). Tarif layanan

Rumah Sakit selama ini diatur oleh Peraturan Daerah

Nomor 03 Tahun 2010 tentang Retribusi Pelayanan

Kesehatan Kota Bandung, namun setelah ditetapkan

menjadi BLUD maka tarif cukup ditetapkan oleh

Keputusan Kepala Daerah disampaikan kepada DPRD.

2.3. Kinerja Pelayanan

Pelayanan Pasien Rawat Jalan

Pelayanan di rawat jalan diberikan kepada pasien yang datang

ke unit rawat jalan (poliklinik) di rumah sakit. Di unit rawat

jalan terdapat tenaga kesehatan dokter, dokter gigi dan

perawat serta tenaga pendukung untuk fungsi adminstratif

yang harus mampu bekerjasama dan berkoordinasi sebagai

tim kesehatan.

Grafik 2.2 Kunjungan Rawat Jalan

RSUD Kota Bandung 2011-2015

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 30

Grafik 2.3 Kunjungan Pasien BPJS dan Non BPJS Rawat Jalan

RSUD Kota Bandung 2013-2015

Kunjungan rawat jalan secara umum dalam kurun 3 tahun

terus mengalami peningkatan, namun terdapat kecenderungan

peningkatan pada pelayanan peserta BPJS.

Pola penyakit pada kunjungan rawat jalan 10 besar bervariasi

dari berbagai kelompok spesialistis.

Grafik 2.4 10 BESAR PENYAKIT RAWAT JALAN RSUD KOTA BANDUNG TAHUN 2015

0

20000

40000

60000

80000

100000

120000

2013 2014 2015

BPJS 27250 78215 107667

NON BPJS 71268 34737 30874

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 31

Grafik 2.5 Kunjungan Pasien Poliklinik Rawat Jalan

Tahun 2013 - 2015

Pelayanan Gawat Darurat

Instalasi Gawat Darurat adalah unit pelayanan di rumah

sakit yang tersedia 24 jam untuk memberikan pelayanan

pertama pada pasien dengan ancaman kematian dan

kecacatan secara terpadu dengan melibatkan berbagai multi

disiplin.

Permenkes Nomor 111 tahun 2001 tentang Sistem

Penanggulangan Gawat Darurat yang terdiri dari unsur

pelayanan pra rumah sakit, pelayanan di rumah sakit, dan

pelayanan antar rumah sakit.

Sistem ini dibagi lagi menjadi Sistem Penanggulangan

Gawat Darurat Terpadu Sehari-hari (SPGDT-S) yang

menangani kasus gawat darurat perorangan sehari-hari dan

Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu Bencana

(SPGDT-B) yang khusus dipakai saat kondisi bencana.

Pelayanan IGD RSUD Kota Bandung mengacu kepada

Standar Pelayanan Gawat Darurat Kepmenkes Nomor 856

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 32

tahun 2009 termasuk Pelayanan Instalasi Gawat Darurat Level

II sebagai standar minimal untuk RS Kelas C.

Dalam rangka menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi

sebagai salah satu program Milenium Development Goals

(MDG’s) RSUD Kota Bandung mengembangkan Pelayanan

Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif bersama unit lain

terkait.

Saat ini kondisi IGD RSUD Kota Bandung masih

memerlukan pengembangan agar sesuai standar yang

ditentukan termasuk persyaratan SDM, persyaratan umum

maupun persyaratan khusus.

Tenaga di IGD telah mengikuti kursus/pelatihan dan

mendapat serifikat gawat darurat, namun dokter spesialis 4

dasar belum on site (siaga di tempat dalam 24 jam) tetapi masih

on call, dokter umum dengan kualifikasi tertentu, memiliki

alat transportasi untuk rujukan dan alat komunikasi yang

siaga 24 jam. Jumlah kunjungan IGD dari tahun 2009-2013

terus mengalami peningkatan, demikian pula dengan

pelayanan Jamkesmas dan Jamkesda.

Grafik 2.6 Kunjungan Pasien IGD Di RSUD Kota Bandung 2011-2015

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 33

Grafik 2.7 Cara Bayar Kunjungan Pasien IGD

Di RSUD Kota Bandung 2012-2015

Pelayanan Rawat Inap

Pelayanan rawat inap diberikan kepada pasien yang

diindikasikan untuk rawat inap. Pasien rawat inap harus

melalui rawat jalan dan atau gawat darurat.

Pelayanan Rawat Inap mencakup pelayanan medik,

pelayanan keperawatan, pelayanan penunjang medik (gizi,

radiologi, pengambilan sample laboratorium, konsultasi

anestesi, farmasi depo/klinik), dan rehabilitasi medik.

RSUD Kota Bandung memiliki tipe rawat inap sebagai

berikut yaitu VIP, Kls I, Kls II, Kls III dan VVIP yang

dimodifikasi sesuai kondisi rumah sakit yaitu kelas Junior

Suite.

Untuk pasien-pasien tertentu harus dipisahkan seperti

pasien menular, pasien dengan pengobatan yang

menimbulkan bau, pasien yang gaduh/gelisah pada ruangan

observasi atau isolasi.

Pelayanan rawat inap paling banyak membutuhkan

sumber daya baik tenaga (perawat 3 shif + shitf libur dan shitf

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 34

lepas), dokter, tenaga administrasi, tenaga POS (pembantu

orang sakit/housekeeping), dll.

Jumah pasien rawat inap terus meningkat seiring

dengan penambahan tempat tidur dari tahun 2011 s/d tahun

2015.

Grafik 2.8 Kunjungan Pasien Rawat Inap

RSUD Kota Bandung 2011 - 2015

Grafik 2.9 Kunjungan Pasien BPJS Rawat Inap Tahun 2013 - 2015

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 35

Grafik 2.10 Kunjungan Pasien Non BPJS Rawat Inap

Tahun 2013 – 2015

Berikut adalah efektifitas dan efisiensi pemanfaatan rumah

sakit dapat dilihat dari indikator rumah sakit yang terdiri dari BOR,

LOS, TOI, BTO, NDR, GDR.

Grafik 2.11 Indikator Pelayanan

RSUD Kota Bandung 2013-2015

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 36

Standar nilai Bed Occupancy Rate (BOR) pada kisaran 75-

80%, Average Length Of Stay) (AvLOS)3-5 Hari, Turn Over Interval

(TOI) 1-3 hari, Bed Turn Over (BTO) 40-50 kali, Net Death Rate

(NDR) < 25‰, sedangkan Gross Death Rate (GDR)<45‰. BOR pada

kisaran 77-85 %, namun AvLOS, TOI dan BTO tidak sesuai standar

artinya RS masih kekurangan TT untuk memberikan pelayanan

yang bermutu terlihat dari lama perawatan yang pendek, TOI yang

singkat dan BTO yang tinggi. Sedangkan Angka Kematian Kurang

48 jam NDR dan Angka Kematian Kasar (GDR) masih dalam batas

normal.

Pelayanan Intensif

Merupakan pelayanan pasien dalam keadaan belum stabil

sehingga memerlukan pemantauan ketat secara intensif dan

tindakan segera dengan pelayanan komprehensif dan

berkesinambungan selama 24 jam.

Pelayanan intensif di RSUD Kota Bandung Tahun 2015

berkapasitas 8 Tempat Tidur. Dengan jumlah tempat tidur

rumah sakit 199 TT sekurang-kurangnya memiliki 8 TT ICU

Grafik 2.12 10 Besar Penyakit Rawat Inap

Rsud Kota Bandung Tahun 2015

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 37

untuk memenuhi persyaratan standar ICU yang memadai baik

sarana prasarana dan SDM.

Perawatan pelayanan intensif termasuk kategori full care

karena hampir 100 % pasien tergantung kepada perawat,

sehingga ratio tenaga dengan TT 1:1 belum termasuk kepala

ruangan, administrasi, POS, dll.

Membutuhkan banyak peralatan yang relatif canggih dan

mahal dan harus dipenuhi sesuai standar.

Tim pelayanan intensif adalah tim dipimpin oleh dokter

spesialis anestesiologi, dokter spesialis lain, perawat

anestesi/perawat.

Pelayanan Anestesi.

Pelayanan anestesiologi dan terapi intensif adalah tindakan

medis yang dilakukan oleh dokter spesialis anestesiologi dalam

keja sama tim meliputi penilaian pra operatif (pra anesthesia),

intra anesthesia dan pasca anesthesia serta pelayana lain

sesuai bidang anestestesiologi antara lain terapi intensif, gawat

darurat dan penatalaksanaan nyeri.

Saat ini RSUD Kota Bandung telah melaksanakan

pelayanan anestesi untuk mendukung pelayanan intensif dan

pembedahan dengan sumberdaya 1 (satu) orang dokter

spesialis anestesi dan 5 orang penata anestesi.

Pelayanan Operasi

Ruang operasi adalah suatu unit yang berfungsi sebagai

tempat untuk melakukan tindakan pembedahan secara elektif

maupun akut, yang memebutuhkan kondisi streril dan kondisi

khusus lainnya. Memiliki persyaratan khusus sesuai standar

dengan faktor keselamatan yang tinggi. RSUD Kota Bandung

memiliki 3 kamar operasi yang digunakan untuk pelayanan

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 38

bedah umum, orthopedi, kebidanan dan kandungan, bedah

mulut, THT, dan mata.

Grafik 2.13 Jumlah Kegiatan Operasi

Rsud Kota Bandung Tahun 2012 - 2015

Pelayanan Kandungan dan Kebidanan

Meliputi pelayanan ante natal, persalinan, pelayanan nifas,

pelayanan KB, pelayanan tindakan operasi kebidanan, dan

pelayanan lain di bidang kebidanan. RSUD Kota Bandung telah

menerapkan program PONEK yaitu pelayanan Emergensi

Obstetri dan Neonatal Komprehensif yang terintegrasi dengan

pelayanan lainnya seperti kegawatdaruratan, intensif care,

kamar operasi, NICU/perinatology.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 39

Grafik 2.14 Jumlah Persalinan berdasarkan Jenis Pelayanan

RSUD Kota Bandung Tahun 2013 – 2015

Terjadi peningkatan pelayanan persalinan dengan

komplikasi yang dilayani sedangkan persalinan normal terjadi

penurunan sehingga fungsi rujukan sudah berjalan sesuai

komptensi RS. Namun terjadi peningkatan tindakan sectio

caecaria (SC) sejalan dengan meningkatnya persalinan dengan

komplikasi. Ratio SC dari tahun 2009-2013 adalah 22%, 17 %,

23 %, 20 % dan 32% sedangkan SPM tindakan SC adalah

≤20%.

Grafik 2.15 Jumlah Bayi Lahir Berdasarkan Berat badan RSUD Koa Bandung Tahun 2013 - 2015

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 40

Pelayanan Rehabilitasi Medik

Pelayanan Rehabilitasi medik bertujuan memberikan tingkat

pengembalian fungsi tubuh semaksimal mungkin kepada pasien

sesudah kehilangan/berkurangnya fungsi dan kemampuan

yang meliputi, upaya pencegahan / penanggulangan,

pengembalian fungsi dan mental pasien.

Sebagai upaya memberikan pelayanan paripurna RSUD

Kota Bandung sedang mengembangkan pelayanan rehabilitasi

medik dengan memenuhi standar baik SDM, sarana prasarana

dan lingkup pelayanan yang lengkap baru dimulai pada tahun

2013 dengan SDM terdiri dari 1 (satu) dokter spesialis

rehabilitasi medik ditunjang 2 (dua) tenaga fisioterapis dimana

pelayanannya telah berlangsung ± 2 tahun.

Tindakan fisioterapi yang dilaksanakan pada tahun 2013

sebanyak 4329 tindakan sedangakan latihan fisik sebanyak 24

latihan.

Pelayanan Hemodialisa

Merupakan pelayanan bagi pasien yang membutuhkan

fasilitas cuci darah akibat terjadinya gangguan pada ginjal.

RSUD Kota Bandung telah memiliki 4(empat) fasilitas mesin

pencuci darah dan mulai beroperasi pada tahun 2013 telah

melakukan cuci darah sebanyak 333 kali.

Pelayanan Radiologi

Rumah sakit menyelenggarakan pelayana radiologi sebagai

penunjang medis selama 24 jam sehari dan 7 hari dalam

seminggu. Pelayanan radiologi telah memiliki persyaratan

perizinan dari institiusi yang berwenang untuk penyimpanan,

penggunaan sampai pembuangan radioaktif dengan sumber

daya yang dibutuhkan disesuaikan dengan jenis kegiatan yang

dilakukan.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 41

RSUD Kota Bandung sedang mengembangkan pelayanan

radiodiagnostik adalah pelayanan untuk menegakkan diagnosis

dengan menggunakan radiasi pengion yaitu Computed

Tomography Scan yang beroprasi mulai tahun 2014.

Grafik 2.16 Trend Kunjungan Pemeriksaan Radiologi

RSUD Kota Bandung Tahun 2011 – 2015

Pelayanan Jiwa

RSUD Kota Bandung telah membuka pelayanan jiwa yang

meliputi pelayan di unit rawat jalan dan konsultasi termasuk

rawat inap, kebutuhan pengobatan maupun medical check up

yang dilayani oleh dokter spesialis jiwa.

Untuk pasien yang membutuhkan perawatan rawat inap

dengan kelainan jiwa karena belum memiliki sarana perawatan

maka di rujuk ke RS Jiwa yang ada di Kota Bandung.

Pelayanan Farmasi

Meliputi pelayanan pasien, penyediaan obat yang bermutu,

pelayanan farmasi klinik dan konseling/pelayanan informasi

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 42

obat. Dilaksanakan di rawat jalan/apotik dan depo rawat inap

dengan standar obat sesuai formularium dan ketentuan

kefarmasian.

Penyelenggaraan pelayanan farmasi dibantu oleh Komite Farmasi

dan Terapi. Pengadan barang farmasi mengacu kepada formularium

yang ditetapkan secara Nasional.

Grafik 2.17 Jumlah Pelayanan Resep Berdasarkan Jenis Obat RSUD Kota Bandung Tahun 2011 - 2015

Pelayanan Laboratorium

Mampu melayani bidang keahlian yaitu pathologi klinik,

pathologi anatomi dari pasien rawat inap rawat jalan serta

rujukan dari fasilitas lain.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 43

Grafik 2.18 Trend Kunjungan Pemeriksaan

Laboratorium Patologi Klinik RSUD Kota Bandung Tahun 2011 - 2015

Pemeriksaan patologi klinik meliputi pemeriksan rutin

darah, faeces, urine dan cairan tubuh lain, pemeriksaan

serologi, dan kimia dengan peralatan Kimia Klinik,

Imunoserologi, Coagulasi, Sysmex CBC 5 Diff, Analisa Gas

Darah.

Grafik 2. 19 Trend Kunjungan Pemeriksaan Laboratorium Patologi Anatomi

RSUD Kota Bandung Tahun 2011 - 2015

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 44

Merupakan pemeriksaan histopathology terhadap jaringan

tubuh yang mengalami kelainan yang dilaksanakan oleh dokter

spesialis pathologi anatomi.

Bank Darah

Bank Darah Rumah Sakit merupakan suatu unit pelayanan

yang bertanggung jawab atas tersedianya darah untuk transfusi

yang aman, berkualitas dan dalam jumlah yang cukup untuk

mendukung pelayanan kesehatan di rumah sakit. Menerima

darah dari UTD, menyimpan, memantau persediaan,

melakukan pemeriksaan golongan darah, melakukan uji silang

serasi darah donor dan resipien, menyerahkan darah yang cocok

dan melacak penyebab terjadinya reaksi transfusi.

Bank darah baru mulai dibuka pada pertengahan 2013 dan

telah melayani 246 pasien dengan jumlah labu darah jenis

wholeblood berjumlah 6 labu, PRC 429 labu, trombosit 48 labu,

lainnya 38 labu darah.

Pelayanan Pemulasaraan Jenazah

Meliputi penyimpanan sementara, memandikan

/dekontaminasi, dan pemulasaraan. Karena belum memiliki

ahli forensik maka belum melaksanakan otopsi jenzah.

Grafik 2.20 Jumlah Kunjungan Pemulasaraan Jenazah RSUD Kota Bandung Tahun 2011 - 2015

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 45

Sterilisasai Pusat (CSSD)

Berfungsi menerima, memproses, memproduksi,

mensterilkan, menyimpan serta mendisribusikan instrument

medis/linen/kasa pembalut yang telah disterilkan ke berbagai

ruangan di rumah sakit. Merupakan program pengendalian

infeksi yang melindungi pasien dari kejangkitan infeksi.

Grafik 2.21 Laporan Alat/Bahan yang disterilkan di CSSD Di RSUD Kota Bandung 2011 - 2015

Pelayanan Gizi dan Dapur

Pelayanan gizi dan asuhan gizi merupakan pelayanan

asuhan kesehatan secara terpadu meliputi pelayanan gizi

promotif, preventif dan rehabilitatif dan berfungsi mengolah,

mengatur makanan pasien dan konsultasi gizi. Sistem dapur

dilaksanakan tersentral kecuali untuk pengolahan susu formula

bayi.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 46

Grafik 2.22 Jumah Konsultasi Gizi

RSUD Kota Bandung Tahun 2011 - 2015

Pencucian Linen/laundry

Laundry/binatu rumah sakit adalah tempat pencucian linen

yang dilengkapi dengan sarana penunjangnya berupa mesin

cuci, alat dan desinfektan, mesin uap, pengering, meja dan

mesin setrika. Meliputi kegiatan pengumpulan, penerimaan,

pencucian, pengeringan, penyetrikaan, penyimpanan, distribusi

dan pengangkutan dengan peralatan khusus. Pelayanan

dilaksanakan sendiri (tidak out sourching) setiap hari sehingga

tidak ada penumpukan linen kotor dan persediaan tetap

terpenuhi. Linen dapat sprei, sarung bantal, pakaian set

operasi, berbagai macam doek, popok, pernel, baju pasien, dll

yang berbahan tenun. Linen rumah sakit perlu dikelola mulai

dari perencanaan, pengadaan, pendistribusian, pencatatan,

penghapusan, pemeliharaan peralatan mesin cuci maupun

linen, pencucian, penyimpanan dan sebagainya merupakan

bagian dari logistik rumah sakit yang harus dikelola dengan baik

agar selalu siap sedia untuk kebutuhan pelayanan.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 47

Linen dikelompokkan kedalam jumlah maupun jenisnya.

Agar tidak terjadi penumpukan dan kekosongan persediaan

linen bersih dan siap pakai maka jam kerja unit laundry dibagi

kedalam shift sehingga membutuhkan tenaga yang sesuai.

Sanitasi

Meliputi penyediaan air bersih yang harus memenuhi syarat

tertentu, berasal dari sumber air bersih, dan dilakukan

pemeriksaan berkala mutu air. Dilengkapai peralatan fasilitas

air panas pada unit tertentu, sistem perpipaan dan kelengkapan

untuk distribusi. Ketersediaan air pada rumah sakit sangat

penting begitu pula dengan kebersihan lingkungan. Mengingat

luasan bangunan dan gedung rumah sakit yang harus

dipelihara kebersihannya maka rumah sakit bekerja sama

dengan pihak ke III untuk pelaksanaan pekerjaan pemliharaan

kebersihan.

Limbah

Pengelolaan limbah rumah sakit dilaksanakan meliputi

pengelolaan limbah padat, cair dan gas yang bersifat infeksius,

bahan kimia beracun yang diolah secara terpisah dibedakan

menjadi limbah medis dan non medis serta golongan

berdasarkan potensi bahaya yang terkandung di dalammnya.

Pengolahan limbah rumah sakit dilaksanakan bekerja sama

dengan pihak ketiga untuk limbah infeksius sedang limbah non

infeksius dikumpulkan setelah dilakukan pemisahan ke TPS

dan TPA bekerja sama denga Dinas Kebersihan.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 48

Pemeliharaan Sarana.

Segala sesuatu benda fisik yang dapat tervisualisasi mata

maupun teraba oleh panca indera dan dapat dengan mudah

dikenali oleh pasien dan umum, merupakan bagian dari gedung

dan bangunan gedung itu sendiri disebut sarana. Pemeliharaan

sarana merupakan program untuk mencegah resiko kerusakan

peralatan yang digunakan untuk diagnose, pengobatan,

pemantauan dan perawatan pasien.

Program pemeliharaan meliputi daftar barang milik rumah

sakit, peraturan kerja, lampiran dan catatan mengenai inspeksi

pemeliharaan, catatan inspeksi seluruh kegiatan, pengawasan

pemeliharaan serta perencanaan servis dan pemeliharaan

bangunan, perlengkapan dan peralatan.Tugas pokok workshop

adalah pemeliharaan dan perbaikan ringan pada peralatan

medis, penunjang medis, rumah tangga, saluran dan

perpipaan, listrik dan elektronik.

Grafik 2.26 Jumlah Kegiatan Instalasi Pemeliharaan Sarana

Prasarana Rsud Kota Bandung Tahun 2011 – 2015

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 49

Pelayanan Administrasi dan Manajemen

Meliputi unsur direksi/ pimpinan tumah sakit dan staf,

unsur pelayanan medik dan penunjang medik, diklat ,

administrasi umum dan keuangan SDM, Komite Medik, Rekam

Medik, mutu, kemitraan, SIM RS, perpustakaan, gudang dll.

Rekam Medis

Pelayanan rekam medis merupakan bagian dari program

pengendalian rumah sakit memiliki prosedur tetap untuk

menilai kualitas pelayanan dan menanggulangi masalah yang

timbul. Kegiatan rekam medis mulai dari penomoran,

pencatatan oleh pelaksana pelayanan, pelaporan, penyimpanan

sampai pemusnahan.

Kebijakan dan prosedur pelayanan rekam medis harus

selalu mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi mutakhir

termasuk Teknologi Informasi. Penyelenggaraan pelayanan

rekam medis dibantu oleh Panitia Rekam Medis.

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan RSUD

Kota Bandung

Dalam analisis terhadap gambaran dan perkembangan

rumah sakit selama ini teridentifikasi peluang dan tantangan

sebagai berikut :

Peluang :

1. Diberlakukannya Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)

/ Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

2. Pengembangan Pembangunan Pemerintah Kota Bandung

ke arah Bandung Timur membawa dampak terhadap

dinamika dan kegiatan penduduk sekitarnya.

3. Kebijakan Pemerintah Kota Bandung menjadi Bandung

Juara diberbagai bidang.

4. Adanya dukungan Stakeholder (Pemerintah dan DPRD)

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 50

untuk pengembangan menjadi RS kelas B.

5. Diterapkannya Sistem Rujukan berjenjang dari tingkat

dasar ke tingkat lanjutan.

6. Berlakunya Undang-Undang Rumah Sakit.

7. Adanya kebutuhan dan pemanfaatan fasilitas kesehatan

oleh masyarakat yang cukup tinggi.

Tantangan :

1. Era pasar bebas Asia Tenggara dan China (Asean China

Free Trade Area = ACFTA) Tahun 2015 kemungkinan

masuknya tenaga kerja, modal dan fasilitas kesehatan

swasta asing.

2. Banyaknya Rumah Sakit Swasta di Kota Bandung yang

megikuti program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang

merupakan pesaing dalam meningkatkan kualitas dan

kuantitas pelayanan.

3. Pertambahan penduduk dan pola penyakit mulai dari

penyakit kronis sampai dengan degeneratif.

4. Resiko gangguan keamanan dan ketertiban yang

diakibatkan dari luar Rumah Sakit.

5. Pemahaman masyarakat terhadap pelaksanaan Sistem

Jaminan Kesehatan Nasional masih rendah.

6. Terbukanya era ICT (information, comunication dan technology)

sehingga masyarakat atau pelanggan mudah menyebarkan isu-

isu negatif pelayanan Rumah Sakit.

7. Tuntutan Hukum dari masyarakat atas pelayanan kesehatan

meningkat.

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 51

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

2.3. Kinerja Pelayanan RSUD Kota Bandung

Tabel 2.4

Pencapaian Kinerja Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

NO

Indikator Kinerja

sesuai Tugas dan

Fungsi RSUD Kota

Bandung

Target

SPM

Target

IKK

Target

Indikator

Lainnya

Target Renstra RSUD Tahun ke-

Realisasi Capaian Renstra Tahun

ke-

Rasio Capaian pada

Tahun ke-

2013 2014 2015 2013 2014 2015 2013 2014 2015

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 Kemampuan

Menangani Live Saving

anak dan dewasa

100% - - 100% 92% 100% 95% 100% 100% 95% 108% 100%

2 Waktu Tanggap

Pelayanan Petugas

Instalasi Gawat

Darurat maksimal 5

menit

98% - - 98% <5 menit <5 menit 100% 1,93

menit

5 menit >100

%

100% 100%

3 Angka Kejadian Infeksi

Nosokomial ≤ 1.5%

100% - - 100% <1,5% <1,5% 100% - 1,3% 100% 100% 100%

4 Tidak adanya

kesalahan penyerahan

hasil pemeriksaan

laboratorium

100% - - 100% 100% 100% 100% 99,98% 99.99% 100% 100% 100%

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 52

5 Tidak adanya kejadian

salah tindakan pada

operasi

100% - - 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

6 Tidak adanya kejadian

kesalahan pemberian

obat

100% - - 100% 100% 100% 100% 99.93% 99.95% 100% 100% 100%

7 Kejadian kegagalan

pelayanan rontgen

≤ 2 % - - < 2% <2% <2% 0.67% 0,74% 0.61% 100% 100% 100%

8 Kepuasan Pelanggan 79% -

79% 75% 80% 88.58% 77,23% 74.75% 113% 103% 94%

9 Jumlah Kunjungan

Pasien ke Rumah

Sakit (IGD dan Rawat

Jalan)

- - 100.000

pasien

100.000

pasien

100.000

pasien

100.000

pasien

93.580

pasien

140.235

pasien

168.299

pasien

94% 141% 169%

10 Cakupan Pelayanan

Kesehatan Rujukan

Pasien Masyarakat

Miskin (IGD, Rawat

Jalan)

- - 14.000

pasien

28.000

pasien

- - 31.686

pasien

32.827

pasien

35.304

pasien

114% 100% 100%

11 Bed Occupacy Rate

(BOR) Rawat Inap

- - 60%-85% 60%-85% 60%-85% 60%-85% 78.36% 80.15 % 70.89% 93% 95% 84%

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 53

12 Length of Stay (LOS)

Rawat Inap

- - 6-9 hari 6-9 hari 6-9 hari 6-9 hari 3.63 hari 2.68 hari 2.87 hari >100

%

100% 100%

13 Turn Over Interal (TOI) - - 1-3 hari 1-3 hari 1-3 hari 1-3 hari 0.79 hari 0.73 hari 1.25 hari 27% 25% 42%

14 Bed Turn Over (BTO) - - 40-50 kali 40-50

kali

40-50 kali 40-50

kali

99.89

kali

99.58 kali 85.33 kali >100

%

100% 100%

15 Baku Mutu Limbah

Cair

100% - - 100% 100% 100% 75% 100% 100% 75% 100% 100%

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 54

Tabel 2.5 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah

Kota Bandung

Uraian

***)

Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan

Anggaran Tahun ke-

Rata-rata

Pertumbuhan

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Anggaran Realisasi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

Belanja

Langsung

10.928.279.200 9.662.315.773 9.975.976.000 10.768.250.855 29.602.035.042 9.312.262.046 8.484.507.013 9.735.931.549 10.061.886.385 29.130.100.870 85.99 87.81 97.59 93.44 98.40 3.75 3.96

Belanja

Tidak

Langsung

9.953.671.242 12.432.213.259 15.059.284.094 17.042.883.405 19.415.306.274 9.924.929.246 11.875.777.971 14.642.738.489 16.682.935.500 18.598.122.279 99.71 95.52 97.23 97.89 95.79 1.89 1.73

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 55

BAB III

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi

Pelayanan RSUD Kota Bandung

Dari hasil dan kajian sertai analisis dan evaluasi

pelaksanaan tugas dan fungsi RSUD Kota Bandung terdapat

beberapa permasalahan yang dinilai urgen untuk di analisis

lebih dalam untuk ditindak lanjuti pada masa yang akan

datang adalah sbb :

Kekuatan (Strengh)

1. Tersedianya Tenaga Medis Spesialis (PNS) tetap dan

didukung beberapa peralatan canggih.

2. Telah diperolehnya sertifikasi akreditasi RS tingkat

lanjutan dengan 12 (dua belas) pelayanan dan beberapa

pelayanan telah tersertifikasi Sistem Manajemen Mutu

Rumah Sakit (ISO 9001:2008).

3. Sebagai Rumah Sakit yang menerapkan Pola

Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah

(PPK-BLUD).

Kelemahan (weakness)

1. Masih kurangnya ketersediaan lahan parkir, sarana,

prasarana yang sesuai dengan standar pelayanan

Rumah Sakit.

2. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS)

belum terintegrasi dengan baik.

3. Monitoring, evaluasi dan analisis terhadap Kebijakan,

Program-program, Standar Pelayanan Minimal (SPM),

Standar Prosedur Operasional (SPO) dan hasil kegiatan

belum optimal.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 56

Peluang (Opportunity)

1. Diterapkannya Sistem Rujukan berjenjang dari tingkat

dasar ke tingkat lanjutan.

2. Pengembangan Pembangunan Pemerintahan Kota

Bandung kearah Bandung Timur membawa dampak

terhadap dinamika dan kegiatan penduduk sekitarnya.

3. Adanya kebutuhan dan pemanfaatan fasilitas

kesehatan oleh masyarakat yang cukup tinggi.

Ancaman (Threat)

1. Tuntutan Hukum dari masyarakat atas pelayanan

kesehatan meningkat

2. Banyaknya Rumah Sakit Swasta di Kota Bandung yang

megikuti program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

yang merupakan pesaing dalam meningkatkan kualitas

dan kuantitas pelayanan.

3. Pemahaman masyarakat terhadap pelaksanaan Sistem

Jaminan Kesehatan Nasional masih rendah.

Hasil identifikasi permasalahan yang ada dilakukan

analisis dan perumusan strategi dengan analisis SWOT yang

akan dilaksanakan sebagai dasar perencanaan dan program

untuk mencapai tujuan RSUD Kota Bandung.

Dengan analisis SWOT yang telah dilakukan juga di

ketahui posisi Organisasi RSUD Kota Bandung berada pada

Quadran I artinya masih dalam posisi ofensif/progressif,

mempunyai kekuatan dan peluang untuk dikembangkan.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 57

1

Strategi dapat disusun dengan mengintegrasikan faktor-

faktor internal dan eksternal yang menjadi faktor

keberhasilan sebagai berikut :

PERUMUSAN STRTEGI

Peluang (Opportunity) Ancaman (Threat)

1. Diterapkannya Sistem

Rujukan berjenjang dari

tingkat dasar ke tingkat

lanjutan.

1 Tuntutan Hukum dari

masyarakat atas

pelayanan kesehatan

meningkat.

2. Pengembangan

Pembangunan Pemerintahan

Kota Bandung kearah

Bandung Timur membawa

dampak terhadap dinamika

dan kegiatan penduduk

sekitarnya.

2. Banyaknya Rumah Sakit

Swasta di Kota Bandung

yang megikuti program

Jaminan Kesehatan

Nasional (JKN) yang

merupakan pesaing dalam

meningkatkan kualitas

dan kuantitas pelayanan.

3. Adanya kebutuhan dan

pemanfaatan fasilitas

kesehatan oleh

masyarakat yang cukup

tinggi.

3. Pemahaman masyarakat

terhadap pelaksanaan

Sistem Jaminan Kesehatan

Nasional masih rendah.

Strength

II

Deffensive

IV

Liquidation

I

Offensive/Agressive

III

Reconsiliation

Weaknesess

Threats Opportunit

y

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 58

Kekuatan (Strengh) S-O S-T

1. Tersedianya Tenaga

Medis Spesialis tetap

(PNS) dan didukung

beberapa peralatan

canggih.

Mengoptimalkan pelayanan

rujukan tingkat lanjut dalam

memenuhi kebutuhan

masyarakat akan pelayanan

kesehatan dan arah

pengembangan pembangunan

Bandung Timur, didukung

tenaga medis, pelayanan medis,

peralatan medis yang bermutu

terakreditasi serta manajemen

RS yang menerapkan PPK BLUD.

Melaksanakan pelayanan

medis, dengan dilandasi Good

Clinical Governance (Tatakelola

Klinis yang Baik) dan Good

Governace (Tatakelola Rumah

sakit yang Baik) dalam

menghadapi era JKN,

persaingan dengan RS swata

dan menghindari tuntutan

hukum dari masyarakat.

2. Telah diperolehnya

sertifikasi akreditasi RS

tingkat lanjutan dengan

12 (dua belas) pelayanan

dan beberapa pelayanan

telah tersertifikasi Sistem

Manajemen Mutu Rumah

Sakit (ISO 9001:2008).

3.Sebagai Rumah Sakit

yang menerapkan Pola

Pengelolaan Keuangan

Badan Layanan Umum

Daerah (PPK-BLUD).

Kelemahan (weakness) W-O W-T

1. Masih kurangnya

ketersediaan lahan

parkir, sarana,

prasarana yang sesuai

dengan standar

pelayanan Rumah

Sakit.

Mengembangkan sarana

prasarana, SIM RS serta

optimalisasai monev dan analisis

terhadap kebijakan, program,

SPM/SOP yang ada untuk

mengembangkan pelayanan

rujukan tingkat lanjut serta

memenuhi kebutuhan

masyarakat sebagai dampak

pengembangan pembangunan ke

arah Bandung Timur.

Mengoptimalkan sarana

prasarana, SIM RS, mone dan

analisis serta pelaksanaan

SPM/SOP untuk

meningkatkan daya saing,

memenuhi kebutuhan serta

antisipasi tuntutan hukum

dari masyarakat. 2. Sistem Informasi

Manajemen Rumah

Sakit (SIM RS) belum

terintegrasi dengan

baik.

3. Monitoring, evaluasi

dan analisis terhadap

Kebijakan, Program-

program, Standar

Pelayanan Minimal

(SPM), Standar

Prosedur Operasional

(SPO) dan hasil

kegiatan belum

optimal.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 59

Hasil identifikasi permasalahan Berdasarkan Tugas dan

Fungsi Pelayanan RSUD Kota Bandung :

1. Monitoring, evaluasi dan analisis terhadap Kebijakan,

Program-program, Standar Pelayanan Minimal (SPM),

Standar Prosedur Operasional (SPO) dan hasil kegiatan

belum optimal.

2. Masih kurangnya ketersediaan lahan parkir, sarana,

prasarana yang sesuai dengan standar pelayanan Rumah

Sakit.

3. Tata kelola keuangan PPK-BLUD belum optimal.

4. Belum semua SDM Rumah Sakit mempunyai komitmen

organisasi, budaya kerja dan kinerja yang baik.

5. Belum adanya tenaga sub spesialis medis untuk

memenuhi standar pelayanan RS menuju kelas B.

6. Sistem Reward dan Punishment belum efektif bagi Sumber

Daya Manusia (SDM) Rumah Sakit.

7. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS) belum

terintegrasi dengan baik.

8. Era pasar bebas Asia Tenggara dan China (Asean China

Free Trade Area = ACFTA) Tahun 2015, masuknya tenaga

kerja, modal dan fasilitas kesehatan swasta asing.

9. Banyaknya Rumah Sakit Swasta di Kota Bandung yang

megikuti program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

yang merupakan pesaing dalam meningkatkan kualitas

dan kuantitas pelayanan.

10. Pertambahan penduduk dan pola penyakit mulai dari

penyakit kronis sampai dengan degeneratif.

11. Resiko gangguan keamanan dan ketertiban yang

diakibatkan dari luar Rumah Sakit.

12. Pemahaman masyarakat terhadap pelaksanaan Sistem

Jaminan Kesehatan Nasional masih rendah.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 60

13. Terbukanya era ICT (information, comunication dan

technology) sehingga masyarakat atau pelanggan mudah

menyebarkan isu-isu negatif pelayanan Rumah Sakit.

14. Ancaman tuntutan Hukum dari masyarakat atas

pelayanan kesehatan meningkat.

3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil

Kepala Daerah Terpilih

3.2.1. Visi

Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang

diinginkan pada akhir periode perencanaan yang

didalamnya berisi suatu gambaran yang menantang

tentang keadaan masa depan, cita dan citra yang ingin

diwujudkan, dibangun melalui proses refleksi dan

proyeksi yang digali dari nilai-nilai luhur yang dianut

oleh seluruh komponen stakeholders.

Berdasarkan kondisi masyarakat Kota Bandung saat

ini, permasalahan dan tantangan yang dihadapi di masa

depan, serta dengan memperhitungkan faktor strategis

dan potensi yang dimiliki oleh masyarakat, pemangku

kepentingan, serta Pemerintah Daerah, mengacu kepada

gambaran pelayanan dan kinerja serta hasil kegiatan,

isu-isu permasalahan dan hambatan, faktor kunci

keberhasilan dan posisi organisasai RSUD Kota

Bandung, maka visi RSUD Kota Bandung sudah sangat

mendukung pencapaian visi maupun misi Pemerintah

Kota Bandung.

Demikian pula visi dan misi RSUD Kota Bandung

sangat menentukan arah tujuan keberadaan Kota

Bandung.

Renstra Pemerintah Kota Bandung dan Renstra

RSUD Kota Bandung berakhir pada tahun 2013, untuk

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 61

5 tahun kedepan Pemerintah Kota Bandung menetapkan

visi dan misi Tahun 2013-2018 yaitu :

”Terwujudnya Kota Bandung yang Unggul, Nyaman,

dan Sejahtera”

Renstra Kota Bandung yang dijabarkan kedalam

Rencana Pembanguan Jangka Menengah Daerah Kota

Bandung serta hasil analisis perkembangan RSUD Kota

Bandung disusunlah visi dan misi RSUD Kota Bandung

tahun 2013-2018.

Sebagai intitusi pelayanan kesehatan tidak terlepas

dari kebijakan Pemerintah Indonesia dalam

Pembangunan Kesehatan. Program-program di bidang

Kesehatan seperti Indeks Pembangunan Manusia,

Millenium Development Goals dimana bidang kesehatan

turut berperan dalam pencapaiannya.

Program yang paling aktual pada 5 tahun kedepan

dalam bidang kesehatan adalah pelaksanaan Undang-

Undang Jaminan Sosial Nasional dan Undang–Undang

tentang Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial Nasional,

Undang-Undang Rumah Sakit, Standar Akreditasi

Rumah Sakit 2012, Standar Pelayanan Minimal Rumah

Sakit, Peraturan Menter Kesehatan tentang Sistem

Rujukan Nasional akan mewarnai Program dan Kegiatan

Rumah Sakit yang akan datang.

3.2.2 Misi

Misi merupakan rumusan umum mengenai upaya-

upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi.

Misi berfungsi sebagai pemersatu gerak, langkah dan

tindakan nyata bagi segenap komponen penyelenggara

program dan kegiatan tanpa mengabaikan mandat yang

diberikannya.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 62

Adapun misi Kota Bandung adalah sebagai berikut :

1. Mewujudkan Bandung nyaman melalui perencanaan

tataruang, pembangunan infrastruktur serta

pengendalian pemanfaatan ruang yang berkualitas

dan berwawasan lingkungan;

2. Menghadirkan tata kelola pemerintah yang efektif,

bersih danmelayani;

3. Membangun masyarakat yang mandiri, berkualitas

dan berdaya saing;

4. Membangun perekonomian yang kokoh,maju, dan

berkeadilan.

3.3. Telaahan Renstra Kementrian Kesehatan dan Renstra

Kota Bandung

RSUD Kota Bandung sebagai institusi pelayanan

kesehatan dalam melaksanakan tugas pokok mengacu

kepada program Pemerintah dalam pembangunan kesehatan.

Dalam Sistem Kesehatan Nasional dan Sistem Kesehatan

Kota Bandung rumah sakit berperan dalam menyediakan

pelayanan kesehatan rujukan/lanjutan dalam kegiatan

teknis operasional dikoordinir oleh Dinas kesehatan Kota

Bandung. Sehingga kegiatan RSUD Kota Bandung

merupakan bagian dari pelaksanaan program Pemerintah

Pusat dan Daerah. Perpres 72 tahun 2012 tentang Sistem

Kesehatan Nasional (SKN) menyebutkan: SKN menjadi acuan

dalam penyusunan dan pelaksanaan pembangunan

kesehatan yang dimulai dari kegiatan perencanaan sampai

dengan kegiatan monitoring dan evaluasi; (Pasal 5).

Terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua

komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,

dan/atau masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha,

dan lembaga swasta secara sinergis, berhasil guna dan

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 63

berdaya guna, sehingga terwujud derajat kesehatan

masyarakat yang setinggi - tingginya. (Butir 96 Lampiran).

Rumah sakit masuk kedalam Sub Sistem Upaya

Kesehatan Upaya Kesehatan Perorangan diselenggarakan

oleh Pemerintah (termasuk TNI dan POLRI), pemerintah

daerah provinsi/kabupaten/kota, dan/atau

masyarakat/swasta melalui upaya peningkatan kesehatan,

pencegahan penyakit, pengobatan, dan pemulihan

kesehatan, dan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas

kesehatan.

Rencana Strategis Kementrian Kesehatan 2010-2014 yang

berkaitan dengan pelayanan rumah sakit adalah :

1. Peningkatan kesehatan ibu, bayi dan balita ; Rumah

Sakit melaksanakan program pelayanan PONEK

pelayanan kesehatan Ibu dan Anak, Pelayanan Rawat

Inap Rawat Jalan Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga

Berencana;

2. Perbaikan status gizi masyarakat; melaksanakan

pelayanan gizi rawat jalan dan rawat inap;

3. Pengendalian penyakit menular serta penyakit tidak

menular, diikuti penyehatan lingkungan; meliputi

pelayanan spesialistik dan non spesialistik. Khusus

terkait program MDGS program penanggulangan HIV

AIDs, Program TB, Program PONEK, dan Malaria. Penyakit

yang dapat dicegah dengan Imunisasi termasuk penyakit

Kejadia Luar Biasa (KLB);

4. Pemenuhan, pengembangan, dan pemberdayaan SDM

kesehatan; Pengadaan SDM baik secara kualitas dan

kuantitas melalui pengadaan dan Diklat;

5. Peningkatan ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan,

keamanan, mutu dan penggunaan obat serta pengawasan

obat dan makanan; Penerapan formularium Nasional,

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 64

penggunaan obat generik, penyediaan obat dan

perbekalan kesehatan;

6. Pengembangan sistem Jaminan Kesehatan Masyarakat

(Jamkesmas);

7. Melaksanakan pelayanan Jaminan Kesehatan Masyarakat

Jampersal dan Jamkesda;

8. Pemberdayaan masyarakat dan penanggulangan bencana

dan krisis kesehatan; melalaui promosi kesehatan

masyarakat rumah sakit (PKMRS);

9. Peningkatan pelayanan kesehatan primer, sekunder dan

tersier, meliputi pengembangan pelayanan sekunder

dengan sumberdayanya.

Faktor yang menghambat dan permasalahan yang

mempengaruhi pencapaian Renstra RSUD Kota Bandung

yang sudah teridentifikasi anatara lain :

Beberapa faktor internal meliputi SDM terutama budaya

dan etos kerja masik perlu dioptimalkan, kuantitas SDM

belum ideal terutama pada pelayanan keperawatan, sarana

prasarana termasuk SIM RS masih perlu dikembangkan,

proses pelayanan termasuk SOP dan kebijakan-kebijakan

operasional dan manjemen pelayanan perlu ditingkatkan

penataannya, sehingga pencapaian output pelayanan baik

yang diinginkan oleh pihak ekternal (masyarakat maupun

pemilik/pemerintah) dapat tercapai dan terealisasikan.

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian

Lingkungan Hidup Strategis

Pada bagian ini dikemukakan apa saja faktor-faktor

penghambat dan pendorong dari pelayanan SKPD yang

mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD ditinjau dari

implikasi RTRW dan KLHS.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 65

Lokasi Rumah Sakit di Wilayah Bandung Timur sangat

berpengaruh terhadap kebutuhan masyarakat terhadap

fasilitas pelayanan kesehatan.

Akses yang mudah dijangkau menjadikan RSUD Kota

Bandung meningkat terus kunjungannya sehingga antara

kapasitas yang tersedia dengan kebutuhan pelayanan tidak

seimbang.

Oleh karena itu penambahan fasilitas pelayanan baik

jenis maupun jumlahnya terus diupayakan. Namun demikian

ada keterbatasan fisik lahan yang tidak sesuai dengan

kebutuhan sehingga berdampak pada kenyamanan

pelayanan dan sarana penunjang seperti lahan parkir, zonasi

serta alur pelayanan, pengolahan limbah, kesehatan

lingkungan (polusi, tingkat kebisingan, sumber air bersih,

dll).

Dalam zona wilayah rujukan Bandung Timur untuk

tingkat pelayanan lanjutan terdapat 2 RS Swasta, dokter

prakte swasta, klinik dan rumah bersalin, serta UPT

Puskesmas 11 buah namun yang memiliki rawat inap hanya

1 masih banyak pelayanan tingkat pertama masih dilakukan

di RSUD Kota Bandung. RSUD Kota Bandung berada pada

wilayah industri yang berpengaruh terhadap pola penyakit

serta pembiayaan kesehatan.

Pengembangan RS menuju kelas B sedang berjalan untuk

memenuhi kebutuhan masyarakat diwilayah ini namun

kendala terbesar adalah keterbatasan lahan dikarenakan

bangunan rumah sakit saat ini awalnya adalah puskesmas

ditingkatkan menjadi rumah dakit kelas D, seiring kebutuhan

pelayanan dilakukan penambahan fasilitas. Sehingga anatara

lahan yang tersedia dengan bangunan dan jenis pelayanan

yang bertambah sudah tidak sesuai standar.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 66

Faktor-faktor dari pelayanan RSUD Kota Bandung yang

mempengaruhi permasalahan pelayanan RS ditinjau dari:

1. Kondisi pelayanan RSUD Kota Bandung

Pelayanan RSUD Kota Bandung sudah jauh melampaui

status Kelas RS saat ini yaitu kelas C dimana standarnya

adalah terdapat 4 (empat) pelayanan spesialistis,

sedangkan saat ini sudah memiliki 17 pelayanan

spesialistis; 1 pelayanan kedokteran umum dan

kedokteran gigi. Namun kebutuhan rawat inap masih

kurang dengan kapasitas kamar rawat inap 218 TT

dibanding jumlah pelayanan spesialis dan kategori pasien

berdasarkan usia (bayi, anak, dewasa) dan jenis kelamin

(laki-laki dan perempuan yang harus dipisahkan).

Disamping itu penambahan tempat tidur diikuti

sarana dan SDM lainnya yang membutuhkan ruang lahan

pula. Sehingga sarana fisik bangunan RSUD Kota

Bandung secara luasannya masih menjadi permasalahan.

2. Sasaran jangka mencengah pada Renstra RSUD Kota

Bandung beberapa masih belum tercapai karena

dipengaruhi faktor lain yang saling berkaitan.

Diantaranya capaian SPM baik dari sisi input proses

maupun outputnya yang harus dipenuhi.

3. Sasaran jangka menengah dari Renstra Kota.

4. Implikasi RT RW bagi pelayanan RSUD Kota Bandung

terutama pada permintaan masyarakat menjadi tinggi

sedangkan kapasitas rumah sakit terbatas (masih banyak

pasien yang dirujuk untuk pelayanan ICU, NICU).

5. Implikasi KLHS bagi pelayanan RSUD Kota Bandung

terutama kualitas air bersih, udara yang berdampak pada

infeksi nosocomial.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 67

Dari berbagai permasalahan yang berkaitan dengan

RTRW lingkungan RSUD Kota Bandung idealnya untuk

mendapatkan RS yang sesuai standar kelas B diperlukan

relokasi, namun tentunya membutuhkan waktu dan

sumber daya yang tidak sedikit. Sehingga kondisi yang

ada sekarang harus tetap dioptimalkan sehingga tetap

berfungsi melayanan masyarakat dengan nyaman dan

aman.

3.5 Penentuan Isu-isu Strategis

Metoda penentuan isu-isu strategis dan hasil penentuan

isu-isu strategis dilakukan dimulai dengan kajian hasil

kegiatan, identifikasi faktor internal berupa kekuatan dan

kelemahan organisasai, identifikasi faktor eksternal beruapa

peluan dan ancaman. Selanjutnya melalui Focus Group

Discusion (FGD) dilakukan penilaian faktor urgensi yang

bisa diangkat menjadi prioritas permasalahan.

Isu-isu yang teridentifikasi dilakukan analisis dengan

Teknik Analis Manajemen LAN dengan metode SWOT.

Dengan demikian, pada bagian ini diperoleh informasi

tentang apa saja isu strategis yang akan ditangani melalui

Renstra 2013-2018 yaitu:

1. Belum optimalnya pelayanan rujukan tingkat lanjut

dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan

pelayanan kesehatan.

2. Pelaksanaan pelayanan medis belum secara optimal

dilandasi Good Clinical Governance (Tatakelola Klinis

yang Baik) dan Good Governace (Tatakelola Rumah sakit

yang Baik) dalam menghadapi era JKN dan persaingan

dengan RS swasta.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 68

3. Belum optimalnya pengembangan sumber daya rumah

sakit untuk menunjang pengembangan pelayanan

rujukan tingkat lanjut serta memenuhi kebutuhan

masyarakat terhadap kualitas pelayanan kesehatan.

4. Belum optimalnya pemeliharaan/pengelolaan kualitas

kesehatan lingkungan rumah sakit untuk memberikan

kenyamanan kepada masyarakat.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 69

BAB IV

VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN

KEBIJAKAN

4.1 Visi dan Misi RSUD Kota Bandung

4.1.1 Visi :

”Terwujudnya Rumah Sakit Yang Berkualitas”

Penjabaran Visi diatas adalah sebagai berikut :

Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan

merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat

diperlukan dalam mendukung penyelenggaraan upaya

kesehatan.

Berkualitas : sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan

Standar Akreditasi Rumah Sakit.

4.1.2 Misi :

“Melakukan upaya pelayanan kesehatan lanjutan yang

berkualitas kepada masyarakat”.

4.2 Misi, Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah RSUD Kota

Bandung

Berikut ini adalah tabel keterkaitan misi, tujuan dan

sasaran jangka menengah RSUD Kota Bandung :

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 70

Tabel 4.1

Keterkaitan Misi, Tujuan Dan Sasaran Jangka Menengah RSUD Kota Bandung Tahun 2016

Misi Tujuan Sasaran

1. Melakukan upaya pelayanan kesehatan

lanjutan yang berkualitas kepada

masyarakat

1. Terwujudnya Pelayanan Kesehatan

Lanjutan yang berkualitas kepada

Masyarakat

Meningkatnya Kualitas Pelayanan Kesehatan

Rumah Sakit.

Meningkatnya kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja

birokrasi

Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan

pemerintahan yang bersih dan bebas KKN

Meningkatnya kualitas

lingkungan rumah sakit

4.3 Indikator Kinerja Utama (IKU)

Indikator Kinerja Utama merupakan ukuran keberhasilan

dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah.

Indikator Kinerja Utama hasil review telah ditetapkan juga

Surat Keputusan Direktur RSUD Kota Bandung Nomor : 007/

1699-RSUD/ 2015 tentang Indikator Utama RSUD Kota

Bandung. Untuk lebih detailnya dapat lihat pada tabel berikut

ini :

Tabel 4.2 Indikator Kinerja Utama

Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung

No Indikator Kinerja Utama Satuan Target

2014 2015 2016 2017 2018

1

Persentase Pencapaian Standar peningkatan mutu dan keselamatan

pasien % - - 80 80 80

2

Persentase pembangunan zona integritas % - - 80 82 85

3

Persentase Pencapaian pengukuran baku mutu lingkungan Rumah Sakit % - - 100 100 100

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 71

Tabel 4.3

Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan RSUD Kota Bandung Visi : Terwujudnya Rumah Sakit Yang Berkualitas

TUJUAN

INDIKATOR

TUJUAN SASARAN

INDIKATOR

SASARAN

TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE-

2014 2015 2016 2017 2018

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

MISI 1 : Melakukan upaya pelayanan kesehatan lanjutan yang berkualitas kepada masyarakat

Terwujudnya

Pelayanan

Kesehatan

Lanjutan yang

berkualitas

kepada

Masyarakat

1. Persentase

Pencapaian

Standar

peningkatan

mutu dan

keselamatan

pasien

1. Meningkatnya

Kualitas

Pelayanan

Kesehatan

Rumah Sakit.

1. Perentase Pencapaian

Standar peningkatan

mutu dan keselamatan pasien

- - 80 80 80

2. Pencapaian

Akreditasi Rumah Sakit.

Persiapan

Madya Madya Utama Utama Paripurna

3. Persentase Pengaduan

Pelayanan Rumah Sakit yang ditindaklanjuti

100 100 100 100 100

2. Persentase

pembangunan

zona integritas

4. Prosentase Pelayanan Terhadap Pasien Keluarga Miskin Yang Datang Ke Rumah Sakit

100 100 100 100 100

2. Meningkatnya

kapasitas dan

Akuntabilitas

Kinerja

birokrasi

5. Nilai Evaluasi AKIP.

B B A A A

3. Meningkatkan

kualitas

pelayanan

publik dan

pemerintahan

yang bersih

dan bebas KKN

6. Persentase penurunan Temuan

Pengelolaan Anggaran BPK/ Inspektorat.

- - 25 50 50

3. Persentase

Pencapaian

pengukuran

7. Rata – Rata Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM).

B B B B A

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 72

TUJUAN INDIKATOR

TUJUAN

SASARAN INDIKATOR

SASARAN

TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE-

2014 2015 2016 2017 2018

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

baku mutu

lingkungan

Rumah Sakit

8. Persentase pembangunan zona integritas

- - 80 82 85

4. Meningkatnya

Kesadaran

Individu,

Keluarga dan

Masyarakat

Melalui

Penyehatan

Lingkungan

9. Pepersentase Pencapaian

pengukuran

baku mutu lingkungan

Rumah Sakit

- - 100 100 100

4.4 Strategi dan Kebijakan RSUD Kota Bandung

Strategi dan Kebijakan RSUD Kota Bandung Sebagaimana

pada tabel 4.4 di bawah ini :

Tabel 4.4 Strategi dan Kebijakan RSUD Kota Bandung 2013-2018

Visi : Terwujudnya Rumah Sakit Yang Berkualitas dan Nyaman

NO. SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN KEBIJAKAN TAHUNAN

2014 2015 2016 2017 2018

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

MISI 1 : Melakukan upaya pelayanan kesehatan lanjutan yang berkualitas kepada masyarakat

1

Meningkatnya

kualitas

pelayanan

kesehatan rumah

sakit

Meningkatkan

kualitas dan

kuantitas

sumberdaya

penunjang pelayanan

kesehatan rumah

sakit

Pengadaan Peralatan

dan Perlengkapan

Kantor sesuai

kebutuhan

√ √ √ √ √

Ketersediaan Tenaga

dokter PTT dan Bidan

PTT

√ √ √ √ √

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 73

NO. SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN KEBIJAKAN TAHUNAN

2014 2015 2016 2017 2018

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Ketersediaan obat dan

perbekalan kesehatan

sesuai kebutuhan

√ √ √ √ √

Jumlah kunjungan

pasien ke RS √ √ √ √ √

Meningkatkan

standarisasi rumah

sakit

Rumah sakit yang

terakreditasi versi 2012 √ √ √ √ √

Meningkatkan

profesionalisme dan

disiplin sumber daya

manusia rumah sakit

Pengadaan pakaian

khusus hari-hari

tertentu

√ √ √ √ √

Penyelenggaraan

pendidikan dan

pelatihan pegawai

rumah sakit.

√ √ √ √ √

Penyelenggaraan

pembinaan pegawai

rumah sakit

√ √ √

Meningkatkan

pemeliharaan,

pengembangan, dan

pembangunan

sarana dan

prasarana rumah

sakit yang memadai

Ketersediaan

perlengkapan gedung

kantor

√ √ √ √

Ketersediaan fasilitas

perawatan kesehatan

bagi penderita akibat

dampak asap rokok

√ √ √ √ √

Pembangunan gedung

rumah sakit √ √ √ √

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 74

NO. SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN KEBIJAKAN TAHUNAN

2014 2015 2016 2017 2018

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Pembangunan ruang

laundry dan CSSD

rumah sakit

Pembangunan gudang

obat √

Pembangunan ruang

OK rumah sakit √

Ketersediaan peralatan

kesehatan sesuai

kebutuhan

√ √ √ √ √

Promosi kesehatan

lingkungan rumah

sakit

Penyelenggaraan

penyuluhan kesehatan

rumah sakit

√ √ √ √ √

2

Meningkatnya

akuntabilitas

kinerja

Meningkatkan

kinerja Rumah Sakit Penyusunan LKIP √ √ √ √ √

Menindaklanjuti hasil

temuan

BPK/Inspektorat

√ √ √ √ √

Sebagai implementasi dari kebijakan RSUD Kota Bandung

tahun 2013 – 2018 maka disusunlah rencana operasional dalam

mewujudkan tujuan dan sasaran yang akan dicapai sampai akhir

tahun 2018 dengan cara mengoptimalkan semua sumber daya

(Tenaga, sarana, prasarana, peralatan, peraturan-peraturan yang

mendukung/terkait serta majemen rumah sakit dalam rangka

memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat/pelanggan

terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan rumah sakit, yaitu

dengan salah satunya melaksanakan program peningkatan

pelayanan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), dengan kegiatan

pokok sebagai berikut :

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 75

Tabel 4.5

Program peningkatan pelayanan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUD Kota Bandung 2013-2018

Kegiatan Pelayanan:

Rencana Operasional Tahunan Penanggung jawab

kegiatan 2014 2015 2016 2017 2018

1. Penambahan 30 tempat

tidur √

Bidang Pelayanan Medis

dan Keperawatan

2. Penataan ruangan

rehabilitasi medis √

Bidang Pelayanan Medis

dan Keperawatan

3. Peningkatan program

MDGs √ √ √ √ √

Bidang Pelayanan Medis

dan Keperawatan

4. Pengembangan poliklinik

jantung dan urologi √

Bidang Pelayanan Medis

dan Keperawatan

5. Pengembangan NICU 3

(7) bed, ICU 4 (5) bed,

PICU (3), perinatologi

√ √

Bidang Pelayanan Medis

dan Keperawatan

6. Penambahan pelayanan

kamar operasi √

Bidang Pelayanan Medis

dan Keperawatan

7. Pengembangan

pelayanan Hemodialisa

(HD) menjadi 4 bed

Bidang Pelayanan Medis

dan Keperawatan

8. Pengembangan instalasi

Rehabilitasi Medis (RM) √

Bidang Pelayanan Medis

dan Keperawatan

9. Penambahan 20 tempat

tidur √

Bidang Pelayanan Medis

dan Keperawatan

10. Penambahan poliklinik

spesialis prostodonti,

konservasi, periodonti

Bidang Pelayanan Medis

dan Keperawatan

11. Pengembangan

pelayanan Hemodialisa

(HD) menjadi 20 bed

Bidang Pelayanan Medis

dan Keperawatan

12. Pengembangan gedung

rawat inap anak, ICU,

dan OK

Bidang Pelayanan Medis

dan Keperawatan

13. Penambahan peralatan

kesehatan √ √ √

Bidang Penunjang Medis

14. Penambahan IPAL

kapasitas 10m3/jam,

WTP/sumur dalam

kapasitas 10 m3/jam dan

Bidang Penunjang Medis

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 76

Kegiatan Pelayanan:

Rencana Operasional Tahunan Penanggung jawab

kegiatan 2014 2015 2016 2017 2018

generator set kapasitas

350 kva

15. Pengembangan gedung

laboratorium √

Bidang Penunjang Medis

16. Penambahan peralatan

kesehatan dan non

kesehatan

√ √

Bidang Penunjang Medis

17. Pengembangan gedung

CSSD, laundry, gudang

obat dan gudang umum

Bidang Penunjang Medis

18. Pembangunan Gedung

Rumah Sakit √ √

Bidang Penunjang Medis

19. Penambahan tenaga

medis subspesialis √

Bagian Umum dan

Keuangan

20. Penambahan tenaga

medis dan non medis √ √ √ √ √

Bagian Umum dan

Keuangan

21. Diklat pegawai √ √ √ √ √ Bagian Umum dan

Keuangan

22. Penambahan dokter

spesialis jaga onsite √

Bagian Umum dan

Keuangan

23. Terintegrasinya sistem

informasi untuk seluruh

pelayanan rumah sakit

√ √ √ √

Bidang Program dan

Pemasaran

24. Pendaftaran sistem online √ √ √ √ Bidang Program dan

Pemasaran

25. Website atau blog rumah

sakit √

Bidang Program dan

Pemasaran

26. Kajian organisasi RS

menjadi type B √

Bagian Umum dan

Keuangan

27. Realisasi rumah sakit

menjadi type B √

Bagian Umum dan

Keuangan

28. Menyusun, menjalankan,

monitoring dan evaluasi

tata kelola organisasi

rumah sakit yang sehat,

efektif dan efisien

√ √ √

Bagian Umum dan

Keuangan

29. Evaluasi hasil survey

kepuasan pelanggan √ √ √ √ √

Bidang Program dan

Pemasaran

30. Penyusunan LAKIP √ √ √ √ √ Bidang Program dan

Pemasaran

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 77

Standar Pelayanan Minimal bidang rumah sakit pada RSUD

Kota Bandung meliputi jenis pelayanan, indikator dan standar

pencapaian kinerja pelayanan rumah sakit, jenis pelayanan rumah

sakit yang wajib disediakan oleh rumah sakit, yang meliputi :

1. Pelayanan gawat darurat;

2. Pelayanan intensif care unit;

3. Pelayanan laundry;

4. Pelayanan rawat inap;

5. Pelayanan rawat jalan;

6. Pelayanan pengelolaan limbah;

7. Pelayanan laboratorium;

8. Pelayanan bedah central;

9. Pelayanan farmasi;

10. Pelayanan gizi;

11. Pelayanan pemulasaraan jenazah;

12. Pelayanan pemeliharaan sarana rumah sakit;

13. Pelayanan radiologi;

14. Pelayanan pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI);

15. Pelayanan persalinan dan perinatologi;

16. Pelayanan administrasi manajemen;

17. Pelayanan rekam medis;

18. Pelayanan ambulance;

19. Pelayanan transfuse darah;

20. Pelayanan keluarga miskin;

21. Pelayanan rehabilitasi medik;

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 78

Tabel 4.6

Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan RSUD Kota Bandung

Visi : Terwujudnya Rumah Sakit Yang Berkualitas dan Nyaman

No Indikator

Kondisi

Kinerja

Pada Awal

Periode

RPJMD

Target Capaian Setiap tahun

Kondisi

Kinerja

Pada

Akhir

Periode

RPJMD Tahun

2013

Tahun

2014

Tahun

2015

Tahun

2016

Tahun

2017

Tahun

2018

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1. Pelayanan Gawat Darurat

1. Kemampuan menangani

Life saving anak dan

dewasa

2. Pemberi pelayanan

kegawatdaruratan yang

bersertifikat

BLS/PPGD/GELS/ACLS/A

TLS

3. Waktu tanggap pelayanan

petugas instalasi gawat

darurat maksimal 5 menit

4. Jam buka pelayanan gawat

darurat 24 jam terus

menerus

5. Ketersediaan tim

penanggulangan bencana 1

(satu) tim

6. Kepuasan pelanggan

7. Kematian pasien kurang

daru sama dengan 24 jam

kurang dari 2 per seribu

8. Tidak adanya pasien yang

diharuskan membayar uang

muka

90

69

<5menit

100

100

75

<2/1000

100

92

75

<5menit

100

100

76

<2/1000

100

94

81

<5menit

100

100

77

<2/1000

100

100

100

<5menit

100

100

78

<2/1000

100

100

100

<5menit

100

100

79

<2/1000

100

100

100

<5menit

100

100

80

<2/1000

100

100

100

<5menit

100

100

80

<2/1000

100

2. Pelayanan Intensive Care Unit

1. Rata-rata pasien yang

kembali ke perawatan

intensif dengan kasus yang

sama <72 jam

2. Pemberi pelayanan unit

intensif dokter spesialis

3. Pemberi pelayanan unit

intensif perawat D3 dengan

sertifikat mahir ICU/setara

<3%

100

40

<3%

100

52

<3%

100

64

<3%

100

100

<3%

100

100

<3%

100

100

<3%

100

100

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 79

No Indikator

Kondisi

Kinerja

Pada Awal

Periode

RPJMD

Target Capaian Setiap tahun

Kondisi

Kinerja

Pada

Akhir

Periode

RPJMD Tahun

2013

Tahun

2014

Tahun

2015

Tahun

2016

Tahun

2017

Tahun

2018

1 2 3 4 5 6 7 8 9

3. Laundry

1. Tidak adanya kejadian linen

yang hilang

2. Ketepatan waktu

penyediaan linen untuk

ruang rawat inap

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

4. Pelayanan Rawat Inap

1. Pemberi pelayanan di rawat

inap adalah dokter spesialis

dan Pemberi pelayanan di

rawat inap adalah perawat

dengan minimal pendidikan

D3

2. Dokter penanggung jawab

pasien rawat inap

3. Ketersediaan pelayanan

rawat inap

4. Jam visite dokter spesialis

pkl. 08.00 s.d 14.00 setiap

hari kerja

5. Kejadian infeksi pasca

operasi kurang dari 1.5 %

6. Angka kejadian infeksi

nosokomial ≤ 1,5 %

7. Tidak adanya kejadian

pasien jatuh yang berakibat

kecacatan/kematian

8. Kematian pasien > 48 jam

9. Kejadian pulang paksa

10. Kepuasan pelanggan

11. Pasien rawat inap

Tuberkulosis yang ditangani

dengan strategi DOTS yang

dievaluasi secara kohort

12. Penegakan diagnosa TB

melalui pemeriksanaan

mikroskopis TB

13. Terlaksananya kegiatan

pencatatan dan pelaporan

TB di rumah sakit

100

100

100

100

0.9

≤ 1,5

100

<0.86

<1.8

90

100

22

100

100

100

100

100

1,5

≤ 1,5

100

<0,24

<5

90

100

25

100

100

100

100

100

1,5

≤ 1,5

100

<0,24

<5

90

100

43

100

100

100

100

100

1,5

≤ 1,5

100

<0,24

<5

90

100

60

60

100

100

100

100

1,5

≤ 1,5

100

<0,24

<5

90

100

60

60

100

100

100

100

1,5

≤ 1,5

100

<0,24

<5

90

100

60

60

100

100

100

100

1,5

≤ 1,5

100

<0,24

<5

90

100

60

60

5. Pelayanan Rawat Jalan

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 80

No Indikator

Kondisi

Kinerja

Pada Awal

Periode

RPJMD

Target Capaian Setiap tahun

Kondisi

Kinerja

Pada

Akhir

Periode

RPJMD Tahun

2013

Tahun

2014

Tahun

2015

Tahun

2016

Tahun

2017

Tahun

2018

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1. Dokter pemberi pelayanan di

Poliklinik Spesialis adalah

dokter spesialis

2. Ketersediaan pelayanan

rawat jalan ( klinis anak,

penyakit dalam, kebidanan,

bedah)

3. Jam buka pelayanan Pkl

08.00 s.d 13.00 WIB setiap

hari kerja, kecuali hari

Jum’at pkl 08.00 s.d 11.00

WIB

4. Waktu tunggu di rawat jalan

60 menit

5. Kepuasan pelanggan

6. Pasien rawat jalan

tubercolosis yang ditangani

dengan strategis DOTs

7. Kegiatan penegakan

diagnosis tuberkulosis di RS

melalui mikroskop TB.

8. Kegiatan pencatatan dan

pelaporan tuberkulosis di

RS

100

100

100

47 menit

86

87

60

60

100

100

100

60 menit

87

89

60

60

100

100

100

60 menit

88

91

60

60

100

100

100

60 menit

90

100

60

60

100

100

100

60 menit

90

100

60

60

100

100

100

60 menit

90

100

60

60

100

100

100

60 menit

90

100

60

60

6. Pengolahan Limbah

1. Baku mutu limbah cair CCD

BOD

2. Pengolahan limbah medis

padat sesuai dengan aturan

75

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

7. Laboratorium Patologi Klinik

1. Waktu tunggu hasil pelayanan

laboratorium <140 menit (kimia

darah dan darah rutin)

2. Pelaksana ekspertise oleh

dokter Sp.PK

3. Tidak adanya kesalahan

penyerahan hasil

pemeriksaan laboratorium

4. Kepuasan pelanggan

<140menit

65

100

93

<140menit

100

100

80

<140menit

100

100

80

<140menit

100

100

80

<140menit

100

100

80

<140me

nit

100

100

80

<140menit

100

100

80

8. Bedah Central

1. Waktu tunggu operasi elektif

maksimal 14 hari

≤14 hari

0

≤14 hari

<1%

≤14 hari

<1%

≤14 hari

<1%

≤14 hari

<1%

≤14 hari

<1%

≤14 hari

<1%

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 81

No Indikator

Kondisi

Kinerja

Pada Awal

Periode

RPJMD

Target Capaian Setiap tahun

Kondisi

Kinerja

Pada

Akhir

Periode

RPJMD Tahun

2013

Tahun

2014

Tahun

2015

Tahun

2016

Tahun

2017

Tahun

2018

1 2 3 4 5 6 7 8 9

2. Kejadian kematian di meja

operasi

3. Tidak adanya kejadian

operasi salah sisi/sayatan

operasi

4. Tidak adanya kejadian

operasi salah orang

5. Tidak adanya kejadian salah

tindakan pada operasi

6. Tidak adanya kejadian

tertinggalnya benda asing

pada tubuh pasien setelah

operasi

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

9. Farmasi

1. Waktu tunggu pelayanan

obat :

a. Waktu tunggu

pelayanan obat jadi

maksimal 30 menit

b. Waktu tunggu

pelayanan obat racikan

60 menit

2. Tidak adanya kejadian

kesalahan pemberian obat

3. Kepuasan pelanggan

4. Penulis resep sesuai

formularium

≤21.16 menit

≤40.63 menit

100

76

100

≤30 menit

≤60 menit

100

77

100

≤30 menit

≤60 menit

100

78

100

≤30 menit

≤60 menit

100

80

100

≤30 menit

≤60 menit

100

80

100

≤30

menit

≤60

menit

100

80

100

≤30 menit

≤60 menit

100

80

100

10. Gizi

1. Ketepatan waktu pemberian

makanan kepada pasien

2. Sisa makanan yang tidak

termakan oleh pasien

3. Tidak adanya kesalahan

dalam pemberian diet

78

<32

100

80

<20

100

82

<20

100

90

<20

100

90

<20

100

90

<20

100

90

<20

100

11. Pemulasaraan Jenazah

1. Waktu tanggap pelayanan

pemulasaraan jenazah ≤ 2

jam

100 98 98 ≤ 2 jam ≤ 2 jam ≤ 2 jam ≤ 2 jam

12. Pemeliharaan sarana rumah

sakit / IPSRS

1. Kecepatan waktu

menanggapi kerusakan alat

100

98

100

99

100

100

80

100

80

100

80

100

80

100

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 82

No Indikator

Kondisi

Kinerja

Pada Awal

Periode

RPJMD

Target Capaian Setiap tahun

Kondisi

Kinerja

Pada

Akhir

Periode

RPJMD Tahun

2013

Tahun

2014

Tahun

2015

Tahun

2016

Tahun

2017

Tahun

2018

1 2 3 4 5 6 7 8 9

2. Ketepatan waktu

pemeliharaan alat

3. Peralatan laboratorium dan

alat ukur yang digunakan

dalam pelayanan terkalibrasi

tepat waktu sesuai dengan

ketentuan

51

61

71

100

100

100

100

13. Radiologi

1. Waktu tunggu hasil

pelayanan foto rontgen

2. Pelaksana expertise hasil

pemeriksaan rontgen

3. Kejadian kegagalan

pelayanan rontgen

4. Kepuasan pelanggan

24 jam

86

<1.5

97

24 jam

100

<2

80

24 jam

100

<2

80

≤ 3 jam

100

<2

80

≤ 3 jam

100

<2

80

≤ 3 jam

100

<2

80

≤ 3 jam

100

<2

80

14. Pencegahan Dan Pengendalian

Infeksi (PPI)

1. Tersedia tim PPI RS yang

terlatih

2. Tersedia APD di setiap

instalasi

3. Kegiatan pencatatan dan

pelaporan infeksi nosokomial

/HAI (Healthcare Associated

Infection) di RS (min 1

parameter)

19

≥60

100

30

≥60

100

41

≥60

100

75

≥60

75

75

≥60

75

75

≥60

75

75

≥60

75

15. Persalinan Dan Perinatologi

(Kecuali Rumah Sakit Khusus

Di Luar Rumah Sakit Ibu Dan

Anak)

1. Kejadian kematian ibu

karena persalinan :

a. Pendarahan

b. Preeklampsi

c. Sepsis

2. Pemberi pelayanan

persalinan normal oleh

dokter terlatih atau bidan

3. Pemberi pelayanan

persalinan dengan penyulit

oleh Tim PONEK yang

terlatih

<0.7

<0

<0

100

100

100

<1

<30

<0,2

100

100

100

<1

<30

<0,2

100

100

100

<1

<30

<0,2

100

100

100

<1

<30

<0,2

100

100

100

<1

<30

<0,2

100

100

100

<1

<30

<0,2

100

100

100

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 83

No Indikator

Kondisi

Kinerja

Pada Awal

Periode

RPJMD

Target Capaian Setiap tahun

Kondisi

Kinerja

Pada

Akhir

Periode

RPJMD Tahun

2013

Tahun

2014

Tahun

2015

Tahun

2016

Tahun

2017

Tahun

2018

1 2 3 4 5 6 7 8 9

4. Pemberi pelayanan

persalinan dengan tindakan

operasi oleh dokter spesialis

Obgyn, anak dan anestesi

5. Kemampuan menangani

BBLR 1500 gr 2500 gr tanpa

penyulit

6. Pertolongan persalinan

memalui seksio cesaria

7. Keluarga berencana :

a. Presentase KB

(vasektomi &

tubektomi) yang

dilakukan oleh tenaga

kompeten dr. SpOG, dr.

SpB, dr. SpU, dokter

umum terlatih

b. Presentase peserta KB

mantap yang mendapat

konseling KB mantap

oleh bidan terlatih

8. Kepuasan pelanggan

74

<15

100

100

80

80

<20

100

100

80

85

<20

100

100

80

90

<20

100

100

80

95

<20

100

100

80

100

<20

100

100

80

100

<20

100

100

80

16. Administrasi Dan Manajemen

1. Tindak lanjut penyelesaian

hasil pertemuan/rapat

direksi

2. Kelengkapan laporan

akuntabilitas kinerja RS

3. Ketepatan waktu

pengusulan kenaikan

pangkat

4. Ketepatan waktu

pengurusan kenaikan gaji

berkala

5. Karyawan yang mendapat

pelatihan minimal 20 jam

per tahun

6. Cost recovery

7. Ketepatan waktu

penyusunan laporan

keuangan

8. Kecepatan waktu pemberian

informasi tentang tagihan

pasien rawat inap <2 jam

100

100

100

100

≥ 60

≥ 40

93

-

100

100

100

100

≥ 60

≥ 40

94

<2 jam

100

100

100

100

≥ 60

≥ 40

95

<2 jam

100

100

100

100

≥ 60

≥ 40

100

<2 jam

100

100

100

100

≥ 60

≥ 40

100

<2 jam

100

100

100

100

≥ 60

≥ 40

100

<2 jam

100

100

100

100

≥ 60

≥ 40

100

<2 jam

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 84

No Indikator

Kondisi

Kinerja

Pada Awal

Periode

RPJMD

Target Capaian Setiap tahun

Kondisi

Kinerja

Pada

Akhir

Periode

RPJMD Tahun

2013

Tahun

2014

Tahun

2015

Tahun

2016

Tahun

2017

Tahun

2018

1 2 3 4 5 6 7 8 9

9. Ketepatan waktu pemberian

imbalan (insentif) sesuai

kesepakatan waktu

60 68 76 100 100 100 100

17. Rekam Medis

1. Kelengkapan pengisian

rekam medis 24 jam setelah

selesai pelayanan

2. Kelengkapan informed

concent setelah

mendapatkan informasi yang

jelas

3. Waktu penyediaan dokumen

rekam medis pelayanan

rawat jalan maksimal 10

menit

4. Waktu penyediaan dokumen

rekam medis pelayanan

rawat inap maksimal 10

menit

5.

96

93

4.05 menit

6 menit

95

100

10 menit

15 menit

96

100

10 menit

10 menit

100

100

≤ 15 menit

10 menit

100

100

≤ 15

menit

10 menit

100

100

≤ 15

menit

10 menit

100

100

≤ 15 menit

10 menit

18. Pelayanan Ambulance

1. Waktu pelayanan

ambulance/kereta jenazah

2. Kecepatan / ketanggapan

memberikan pelayanan

ambulance / kereta jenazah

di rumah sakit <30 menit

24 jam

100

24 jam

100

24 jam

100

24 jam

100

24 jam

100

24 jam

100

24 jam

100

19. Pelayanan Transfusi Darah

1. Kebutuhan darah bagi setiap

pelayanan transfusi

2. Kejadian reaksi transfusi

97

<0,013

100

<0,01

100

<0,01

100

<0,01

100

<0,01

100

<0,01

100

<0,01

20. Pelayanan Keluarga Miskin

1. Pelayanan terhadap pasien

GAKIN yang datang ke RS

pada setiap unit pelayanan

100 100 100 100 100 100 100

21. Pelayanan Rehabilitasi Medik

1. Kejadian Drop Out pasien

terhadap pelayanan

rehabilitasi medik yang

direncanakan

<27

100

<50

100

<50

100

<50

100

<50

100

<50

100

<50

100

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 85

No Indikator

Kondisi

Kinerja

Pada Awal

Periode

RPJMD

Target Capaian Setiap tahun

Kondisi

Kinerja

Pada

Akhir

Periode

RPJMD Tahun

2013

Tahun

2014

Tahun

2015

Tahun

2016

Tahun

2017

Tahun

2018

1 2 3 4 5 6 7 8 9

2. Tidak adanya kejadian

kesalahan tindakan

rehabilitasi medis

3. Kepuasan pelanggan

80

80

80

80

80

80

80

BAB V

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,

KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

Untuk mewujudkan Visi, Misi, Tujuan, Strategi dan kebijakan

serta memperhatikan posisi organisasi hasil analisis lingkungan,

maka pada tahun 2016 strategi dikembangkan dengan 11 program

dan kegiatannya. Program-program tersebut kemudian dijabarkan

lebih lanjut menjadi kegiatan yang akan dilaksanakan setiap

tahunnya. Untuk mengukur tingkat keberhasilan program, maka

diperlukan parameter / indikator kinerja setiap program, kelompok

sasaran dan pendanaan indikatif. Rincian program dan kegiatan

dapat diuraikan dibawah ini :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.

Program ini dicapai dengan kegiatan :

a. Kegiatan penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor

b. Kegiatan penyediaan jasa tenaga pendukung administrasi

perkantoran/teknis perkantoran

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana.Aparatur

Program ini dicapai dengan kegiatan :

a. Kegiatan Pengadaan perlengkapan gedung kantor

3. Program peningkatan disiplin aparatur

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 86

Program ini dicapai dengan kegiatan :

a. Kegiatan pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu

4. Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur

Program ini dicapai dengan kegiatan :

a. Kegiatan pendidikan dan pelatihan formal

b. Kegiatan pembinaan kinerja aparatur

5. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan

capaian kinerja dan keuangan

Program ini dicapai dengan kegiatan :

a. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi

kinrja SKPD

6. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan.

Program ini dicapai dengan kegiatan :

a. Kegiatan pengadaan obat dan perbekalan kesehatan

7. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan

Masyarakat.

Program ini dicapai dengan kegiatan :

a. Kegiatan penyuluhan masyarakat pola hidup sehat

8. Program Pengembangan Lingkungan

Program ini dicapai dengan kegiatan :

a. Peningatan derajat kesehatan masyarakat dengan

penyediaan fasilitas perawatan kesehatan bagi penderita

akibat dampak asap rokok.

9. Program Standarisasi pelayanan kesehatan.

Program ini dicapai dengan kegiatan :

a. Kegiatan Akreditasi Rumah Sakit.

10. Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana

Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit

Paru/Rumah Sakit Mata.

Program ini dicapai dengan kegiatan :

a. Kegiatan Pembangunan gedung rumah sakit

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 87

b. Kegiatan Pembangunan gudang obat

c. Kegiatan Pengadaan alat kesehatan

11. Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah

Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah

Sakit Mata

Program ini dicapai dengan kegiatan :

a. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Rumah Sakit

b. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Alat-Alat Kesehatan

Rumah Sakit

12. Program Peningkatan Pelayanan Badan Layanan Umum

Daerah (BLUD).

Program ini dicapai dengan kegiatan :

a. Kegiatan Pelayanan

Rencana program dan kegaitan, indikator kinerja, kelompok

sasaran dan pendanaan indikatif dapat dilihat dalam Tabel 5.1.

Rencana strategis ini akan dilaksanakan secara bertahap setiap

tahun dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2018 untuk

mendapatkan kondisi yang diharapkan sesuai dengan yang

tertuang dalam visi misi Rumah Sakit.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 88

Tabel 5.1

Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja,Kelompok Sasaran, Dan Pendanaan Indikatif RSUD Kota Bandung

Tujuan Sasaran Indikator

Sasaran Kode

Program dan

Kegiatan

Indikator

Kinerja

Program

(Outcome) dan

Kegiatan

(Output)

Data Capaian

pada Tahun

Awal

Perencanaan

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Unit Kerja

SKPD Penang-

gung-jawab

Lokasi

2014 2015 2016 2017 2018 Kondisi Kinerja pada akhir periode

Renstra SKPD

target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

Terwujudnya

Pelayanan

Kesehatan

Lanjutan yang

berkualitas

kepada

Masyarakat

1 02 1 0 2 02 01 Program pelayanan administrasi perkantoran

Cakupan pelayananadministrasi perkantoran

100% 1.962.850.000 100% 1.595.928.800 100% 2.738.500.000 100% 2.965.412.592 100% 3.261.953.851 100% 12.524.645.243 RSUD

1 02 1 0 2 02 01 13

Kegiatan penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor

Tersedianya peralatan dan perlengkapan kantor sesuai kebutuhan

100% 783.650.000 100% 789.528.000 100% 646.000.000 100% 718.800.000 100% 790.680.000 100% 3.728.658.000

1 02 1 0 2 02 01 19

Kegiatan penyediaan jasa tenaga pendukung administrasi perkantoran/teknis perkantoran

Tersedianya tenaga dokter PTT dan bidan PTT

1 tahun 1.179.200.000 1 tahun 806.400.000 1 tahun 2.092.500.000 1 tahun 2.246.612,592 1 tahun 2.471.273.851 1 tahun 6.551.620.464

1 02 1 02 02 02 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur

Cakupan sarana dan prasarana aparatur

- - 100% 858.236.200 100% 125.000.000 100% 500.000.000 100% 550.000.000 100% 2.033.236.200 RSUD 1

1 02 1 02 02 02 07 Kegiatan Pengadaan perlengkapan gedung kantor

Tersedianya sarana dan prasarana gedung kantor

- - 100% 858.236.200 100% 125.000.000 100% 500.000.000 100% 550.000.000 100% 2.033.236.200 1

1 02 1 02 02 03

Program peningkatan disiplin aparatur

Pelanggaran disiplin pegawai

0% 251.300.00 0% 296.167.500 0% 276.430.000 0% 304.073.000 0% 334.480.300 0% 1.236.280.800 RSUD

1 02 1 02 02 03 05

Kegiatan pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu

Tersedianya pakaian khusus hari-hari tertentu

100% 251.300.00 100% 296.167.500 100% 276.430.000 100% 304.073.000 100% 334.480.300 100% 1.236.280.800

1 02 1 02 02 05

Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur

Presentase sumber daya aparatur memiliki kompetensi sesuai bidangnya

100% 850.000.000 100% 961.016.900 100% 800.000.000 100% 1.000.000.000 100% 1.100.000.000 100% 4.711.016.900 RSUD

1 01 1 02 02 05 01 Pendidikan dan pelatihan formal

Presentase jumlah pegawai yang mengikuti pendidikan dan pelatihan

100% 600.000.000 100% 821.433.860 100% 625.000.000 100% 1.000.000.000 100% 1.100.000.000 100% 4.146.433.860

1 02 1 02 02 05 04 Pembinaan kinerja aparatur

Presentase jumlah pegawai yang mengikuti pembinaan

100% 250.000.000 100% 175.000.000 100% 100% 425.000.000

1 02 1 02 02 05 10

Pemberian beasiswa untuk PNS Kab/ Kota program S1 (Banprov)

Presentase sumber daya aparatur memiliki kompetensi sesuai bidangnya

100% 139.583.040 139.583.040

1 02 1 02 02 06

Program peningkatan pengembangan sistem pelaporaan

Presentase peningkatan pengembangan sistem pelaporaan

100% 25.000.000 50.000.000 55.000.000 130.000.000

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 89

Tujuan Sasaran Indikator

Sasaran Kode

Program dan

Kegiatan

Indikator

Kinerja

Program

(Outcome) dan

Kegiatan

(Output)

Data Capaian

pada Tahun

Awal

Perencanaan

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Unit Kerja

SKPD Penang-

gung-jawab

Lokasi

2014 2015 2016 2017 2018 Kondisi Kinerja pada akhir periode

Renstra SKPD

target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

capaian kinerja dan keuangan

capaian kinerja dan keuangan

1 02 1 02 02 06 01

Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD

Tersusunnya penyusunan laporan capaian kinerja

100% 25.000.000 50.000.000 55.000.000 130.000.000

1 02 1 0 2 02 15

Program Obat dan Perbekalan Kesehatan

Cakupan ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan sesuai kebutuhan

100% 406.350.000 100% 1.009.634.440 100% 534.900.000 100% 1.010.000.000 100% 1.111.000.000 100% 4.071.884.440 RSUD

1 02 1 0 2 02 15 01

Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan

Tersedianya obat dan perbekalan kesehatan sesuai kebutuhan

100% 406.350.000 100% 1.009.634.440 100% 534.900.000 100% 1.010.000.000 100% 1.111.000.000 100% 4.071.884.440

1 02 1 02 02 19

Program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat

Tingkat promosi kesehatan rumah sakit

100% 51.350.000 100% 99.550.000 100% 101.200.000 100% 500.000.000 100% 550.000.000 100% 1.302.100.000 RSUD

1 02 1 02 02 19 02

Kegiatan Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat

Terlaksananya penyuluhan kesehatan pada pengunjung rumah sakit

100% 51.350.000 100% 99.550.000 100% 101.200.000 100% 500.000.000 100% 550.000.000 100% 1.302.100.000

1 02 1 02 02 21

Program Pengembangan Lingkungan Sehat

Cakupan ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan akibat dampak asap rokok

100% 1.346.000.000 100% 1.244.160.000 100% 1.402.812.000 100% 1.480.600.000 100% 1.628.660.000 100% 7.102.232.000 RSUD

1 02 1 02 02 21 06

Kegiatan peningkatan derajat kesehatan masyarakat dengan penyediaan fasilitas perawatan kesehatan bagi penderita akibat dampak asap rokok

Tersedianya alat-alat kedokteran /kesehatan sesuai kebutuhan

100% 1.346.000.000 100% 1.244.160.000 100% 1.402.812.000 100% 1.480.600.000 100% 1.628.660.000 100% 7.102.232.000 RSUD

1 02 1 02 02 23

Program Standarisasi pelayanan kesehatan

Prosentase pelayanan kesehatan memenuhi standar

100% 100.000.000 100% 146.725.000 100% 100.000.000 100% 100.000.000 100% 200.000.000 100% 646.725.000 RSUD

1 02 1 02 02 23 07 Kegiatan akreditasi rumah sakit

Rumah sakit Terakreditasi Versi 2012

Terakreditasi penuh 12

pelayanan (versi 2007)

100% 100.000.000 Tk. Madya 146.725.000 Tk. Utama 100.000.000 Tk. Utama 100.000.000 Tk. Paripurna 200.000.000 Tk. Paripurna 646.725.000

1 02 1 02 02 26

Program Pengadaan Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru/Rumah Sakit Mata

Cakupan ketersediaan sarana prasarana rumah sakit yang memadai

80% 3 Paket, 100% 20.688.600.000 1 unit, 100% 36.313.069.656 1 unit, 100% 58.885.240.174 1 unit, 100% 1.020.000.000.0

00 1 unit, 100% 65.000.000.000

3 Paket, 2 Unit, 100%

1.200.886.909.830 RSUD

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 90

Tujuan Sasaran Indikator

Sasaran Kode

Program dan

Kegiatan

Indikator

Kinerja

Program

(Outcome) dan

Kegiatan

(Output)

Data Capaian

pada Tahun

Awal

Perencanaan

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Unit Kerja

SKPD Penang-

gung-jawab

Lokasi

2014 2015 2016 2017 2018 Kondisi Kinerja pada akhir periode

Renstra SKPD

target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

1 02 1 02 02 26 01

Kegiatan pembangunan gedung rumah sakit

Tersedianya bangunan baru rumah sakit sesuai persyaratan kelas rumah sakit

2 PAKET 3.427.400.000 1 unit 1.234.289.000 1 unit 25.000.000.000 1 unit 1.000.000.000.0

00 1 unit 25.000.000.000

2 Paket, 2 unit

1.054.661.689.000

1 02 1 02 02 26 03 Kegiatan Pembangunan gudang obat

Tersedianya bangunan gudang obat yang memadai

1 PAKET 1.513.700.000 100% 30.385.240.174 1 PAKET 31.898.940.174

1 02 1 02 02 26 18 Kegiatan pengadaan alat kesehatan

Tersedianya peralatan kesehatan sesuai kebutuhan

100% 15.747.500.000 100% 33.843.230.656 20.000.000.000 40.000.000.000 100% 109.590.730.656

1 02 1 02 02 26 20

Pengadaan ambulance/ mobil jenazah

Tersedianya ambulance yang memadai

100% 1.226.550.000 1.226.550.000

1 02 1 02 02 26 27

Pengadaan alat-alat kesehatan (DAK)

Tersedianya peralatan kesehatan yang memadai

100% 3.500.000.000 3.500.000.000

1 02 1 02 02 27

Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata

Cakupan ketersediaan pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit yang memadai

100% 3.000.000.000 100% 3.000.000.000 100% 9.000.000.000

1 02 1 02 02 27 01

Kegiatan PemeliharaanRutin/Berkala Rumah Sakit

Tersedianya pemeliharaan rutin/berkala rumah sakit

100% 500.000.000 100% 500.000.000 100% 1.500.000.000

1 02 1 02 02 27 02

Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Alat-Alat Kesehatan Rumah Sakit

Tersedianya pemeliharaan rutin/berkala alat kesehatan rumah sakit

100% 2.500.000.000 100% 2.500.000.000 100% 7.500.000.000

1 02 1 02 03 33

Program peningkatan pelayanan kesehatan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)

Cakupan pelayanan RS

100% 40.000.000.000 100% 100.000.000.000 100% 100.000.000.000 100% 120.000.000.000 100% 120.000.000.000 100% 480.000.000.000

1 02 1 02 03 33 01

Kegiatan Pelayanan

Jumlah kunjungan pasien ke RS

Peningkatan

kunjungan (3%) 40.000.000.000

Peningkatan kunjungan (3%)

100.000.000.000 Peningkatan

kunjungan (3%) 100.000.000.000

Peningkatan kunjungan (3%)

120.000.000.000 Peningkatan

kunjungan (3%) 120.000.000.000

Peningkatan kunjungan (3%)

480.000.000.000

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 91

BAB VI

INDIKATOR KINERJA RSUD KOTA BANDUNG YANG MENGACU

PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Penetapan indikator kinerja atau ukuran kinerja akan

digunakan untuk mengukur kinerja atau keberhasilan organisasi

dan merupakan syarat penting untuk menetapkan rencana kinerja

sebagai penjabaran dari RPJMD.

Secara umum indikator kinerja yang telah ditetapkan oleh

RSUD Kota Bandung mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD

Kota Bandung. Adapun tujuan dan sasaran RPJMD Kota Bandung

yang terkait dengan urusan kesehatan terdapat dalam misi 3

“Membangun Masyarakat yang mandiri, berkualitas dan berdaya

saing” adalah :

a. Tujuan : Peningkatan taraf kesehatan masyarakat secara

berkelanjutan.

b. Sasaran :

1. Meningkatnya akses pelayanan kesehatan dasar dan rujukan

bagi masyarakat yang bermutu, merata, dan terjangkau.

2. Meningkatnya kesadaran individu, keluarga dan masyarakat

melalui promosi, pemberdayaan dan penyehatan lingkungan.

6.1. Tujuan

Tujuan RSUD Kota Bandung yaitu :

“ Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Lanjutan yang

berkualitas kepada Masyarakat ”.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 92

6.2 Sasaran

Makna penetapan sasaran RSUD Kota Bandung dalam

penyelenggaran pelayanan kesehatan yaitu meningkatnya

pelayanan kesehatan di RSUD Kota Bandung sebagai Rumah

Sakit yang berkualitas dan nyaman.

Berdasarkan makna penetapan sasaran tersebut maka,

untuk tahun 2013-2018 Rumah Sakit Umum Daerah Kota

Bandung menetapkan sasaran dengan rincian sebagai

berikut :

1. Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan rumah sakit.

2. Meningkatnya kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja

birokrasi.

3. Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan

pemerintahan yang bersih dan bebas KKN.

4. Meningkatnya kualitas lingkungan rumah sakit.

6.3. Indikator Kinerja

Perumusan indikator kinerja RSUD Kota Bandung dalam

Rencana Strategis ini mengacu pada tujuan dan sasaran

RPJMD, dan disesuaikan dengan Peraturan Walikota

Bandung Nomor 193 tahun 2013 tentang Standar Pelayanan

Minimal Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung. Standar

Pelayanan Minimal adalah ketentuan tentang jenis dan mutu

pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang

berhak diperoleh setiap warga secara minimal.

Indikator Kinerja RSUD Kota Bandung yang mengacu

pada tujuan dan sasaran RPJMD disajikan dalam tabel 6.3

berikut ini :

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 93

Tabel 6.1 Indikator Kinerja RSUD Kota Bandung Yang Mengacu Pada

Tujuan dan Sasaran RPJMD

TUJUAN INDIKATOR

TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA SATUAN

KONDISI AWAL

RPJMD

(2013)

TARGET KINERJA PADA TAHUN KONDISI AKHIR RPJMD

(2018) 2014 2015 2016 2017 2018

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Terwujudnya pelayanan kesehatan lanjutan yang berkualitas

kepada masyarakat

1. Persentase Pencapaian Standar peningkatan mutu dan

keselamatan pasien

2. Persentase pembangunan zona integritas

3. Persentase Pencapaian pengukuran baku mutu lingkungan

Rumah Sakit

1. Meningkatnya Kualitas

Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit.

1. Perentase Pencapaian Standar peningkatan

mutu dan keselamatan pasien

- - 80 80 80 80

2. Pencapaian Akreditasi Rumah Sakit.

% Persiapan

Madya Madya Utama Utama Paripurna Paripurna

3. Persentase Pengaduan Pelayanan Rumah Sakit yang ditindaklanjuti.

Tingkat 100 100 100 100 100 100

4. Prosentase Pelayanan Terhadap Pasien Keluarga Miskin Yang

Datang Ke Rumah Sakit

% 100 100 100 100 100 100

2. Meningkatnya kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja birokrasi

5. Nilai Evaluasi AKIP. Kategori B B A A A A

3. Meningkatkan kualitas

pelayanan publik dan pemerintahan yang bersih dan bebas

KKN

6. Persentase penurunan Temuan Pengelolaan Anggaran BPK/ Inspektorat.

% - - 25 50 50 50

4. Meningkatnya

kualitas lingkungan rumah sakit

7. Rata – Rata Indeks

Kepuasan Masyarakat (IKM).

Kategori B B B B A A

8. Persentase

pembangunan zona integritas

% - - 80 82 85 85

9. Persentase Pencapaian pengukuran baku mutu lingkungan Rumah Sakit

% - - 100 100 100 100

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung

RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018 94

BAB VII

PENUTUP

Dokumen Rencana Strategis Rumah Sakit Umum Daerah Kota

Bandung 2013 - 2018 reviu tahun 2016 ini mengacu pada Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung

Tahun 2013 – 2018 dan didasarkan pada hasil pengamatan dan

telaahan dengan melakukan analisis lingkungan (SWOT) serta hasil

penyelarasan yang merupakan upaya stratejik dalam menghadapi

situasi yang cepat berubah sehingga manajemen rumah sakit

berkemampuan untuk menyesuaikan segala perubahan tersebut.

Pencapaian program dan kegiatan, serta indikator kinerja

sesuai SPM RSUD Kota Bandung ditargetkan secara bertahap

selama 5 (lima) tahun, dan evaluasi dilakukan setiap periode

tertentu (triwulanan, semester, tahunan) disesuaikan dengan

kebutuhan dari unit operasional tertentu. Hasil evaluasi dipakai

sebagai dasar untuk menentukan langkah-langkah berikutnya.

Dalam upaya pengenalan dan pengembangan RSUD Kota

Bandung, serta untuk mendukung upaya kesehatan masyarakat

maka perlu dilakukan promosi secara pro aktif dengan menawarkan

produk layanan yang berkualitas dan berorientasi kepada kepuasan

pelanggan.

Demikianlah reviu tahun 2016 Rencana Strategis ini disusun

sebagai arah dan pedoman dalam menyusun pengembangan

program yang tertuang dalam Rencana Kerja Tahunan dan Rencana

Bisnis Anggaran sehingga setiap kegiatan dan program di setiap

unit kegiatan dapat dipertanggungjawabkan dalam

pelaksanaannya.

*****