calk rsud tahun 2014laporan keuangan rsud kota bandung– ta 2014 2014 aset tetap 5 sementara itu...
TRANSCRIPT
-
Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014
1
KATA PENGANTAR
RSUD Kota Bandung adalah entitas akuntansi dari Pemerintah Kota Bandung
yang berkewajiban menyelenggarakan akuntansi dan laporan pertanggungjawaban
atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dengan menyusun
laporan keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas
Laporan Keuangan.
Penyusunan laporan keuangan RSUD Kota Bandung mengacu pada Peraturan
Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah dan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Keuangan Daerah yang terdiri dari Neraca, Laporan Realisasi Anggaran
dan Catatan atas Laporan Keuangan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung .
Sehubungan dengan Laporan Keuangan Tahun 2014 ini, perlu Kami
kemukakan hal-hal sebagai berikut:
1. Laporan Realisasi Anggaran memberikan informasi tentang realisasi
pendapatan, belanja, dan pembiayaan. Berdasarkan laporan ini, realisasi
Pendapatan Tahun 2014 adalah sebesar Rp.56.295.757.712,- atau 100,53%
dari Anggaran yang ditetapkan dalam DPA.Sementara itu, realisasi Belanja
adalah sebesar Rp.97.213.066.892,-atau 93,64% dari yang dianggarkan
dalam DPA.
2. Neraca menyajikan informasi tentang posisi aset, kewajiban, dan ekuitas
RSUD Kota Bandung per 31 Desember 2014. Dari Neraca tersebut
diinformasikan bahwa nilai Aset adalah sebesar Rp.148.512.842.906,-dan
Kewajiban sebesar Rp.4.595.022.946,-sehingga Ekuitas Dana (kekayaan
bersih) RSUD Kota Bandung per 31 Desember 2014 adalah sebesar
Rp.143.917.819.960,-
3. Catatan atas Laporan Keuangan dimaksudkan agar pengguna laporan
keuangan dapat memperoleh informasi yang lebih lengkap tentang hal-hal
yang termuat dalam laporan keuangan. Catatan atas Laporan Keuangan
meliputi uraian tentang kebijakan fiskal, kebijakan akuntansi, dan penjelasan
pos-pos laporan keuangan, daftar rinci atau uraian atas nilai pos yang
disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca.
-
Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014
2
Kami menyadari bahwa Laporan Keuangan Tahun 2014 ini masih belum
sempurna, oleh sebab itu kami mengharapkan tanggapan, saran, maupun kritik yang
membangun dari para pengguna laporan keuangan ini. Kami akan terus berupaya
untuk dapat menyusun dan menyajikan laporan keuangan yang tepat waktu dan
akurat sehingga terwujud tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).
Diharapkan penyusunan Laporan Keuangan ini dapat meningkatkan akuntabilitas
publik.
PENGGUNA ANGGARAN Direktur RSUD Kota Bandung Dr.Taat Tagore Diah,R.M.KKK NIP.196210101990111003
-
Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014
3
PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB
PENGGUNA ANGGARAN
Laporan Keuangan RSUD Kota Bandungyang terdiri dari: Laporan Realisasi
Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan Tahun 2014 sebagaimana
terlampir, adalah merupakan tanggung jawab kami.
Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan Sistem Pengendalian
Intern yang memadai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan anggaran
dan posisi keuangan secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.
PENGGUNA ANGGARAN Direktur RSUD Kota Bandung Dr.Taat Tagore Diah R,M.KKK NIP .196210101990111003
-
Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014
4
I. RINGKASAN
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor :24 Tahun 2005 tentang Standar
Akuntansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri No.13 Tahun 2006
tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah Pengguna Anggaran Wajib
Menyusun Laporan Keuangan Yang terdiri dari : Neraca, Laporan Realisasi Anggaran
dan Catatan Atas Laporan Keuangan.
1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA) berjalan dengan realisasinya, yang mencakup unsur-
unsur pendapatan dan belanja selama Tahun 2014.
Realisasi Pendapatan RSUD Kota Bandung pada Tahun 2014sebesar
Rp.56.295.757.712,- yang terdiri dari Pendapatan Jasa Layanan
Kesehatan,Pendapatan Hasil Kerjasama dan Pendapatan BLUD Lain-lain yang sah.
Realisasi Belanja RSUD Kota Bandung padaTahun 2014adalah sebesar
Rp.97.213.066.892,- atau mencapai 93,64% dari anggarannya.
Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2014 dapat disajikan pada tabel
1 sebagai berikut:
Tabel 1
Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2014
Anggaran Realisasi TA 2014% Realisasi Terhadap
Anggaran
PENDAPATAN ASLI DAERAH-Lain-lain PAD
Yang Sah56.000.000.000 56.295.757.712 100,53%
Belanja 103.817.770.869 97.213.066.892 93,64%
Realisasi Anggaran
2. NERACA
Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban,
dan ekuitas dana pada tanggal pelaporan dan dibandingkan dengan tanggal
pelaporan sebelumnya.
Jumlah Aset adalah sebesar Rp.148.512.842.906,-yang terdiri dari Aset
Lancar sebesar Rp.25.527.138.364,-, Aset Tetap sebesar Rp.122.955.229.042,-dan
Aset Lainnya sebesar Rp.30.475.500,-
Jumlah Kewajiban adalah sebesar Rp.4.595.022.946,-yang merupakan
Kewajiban Jangka Pendek.
-
Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014
5
Sementara itu jumlah Ekuitas Dana adalah sebesar Rp.143.917.819.960,-
yang terdiri dari Ekuitas Dana Lancar sebesar Rp.20.932.115.418,-dan Ekuitas Dana
Investasi sebesar Rp.122.985.704.542,-
Ringkasan Neraca per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 dapat disajikan pada tabel 2 sebagai berikut:
Tabel 2
Ringkasan Neraca per 31 Des 2014/31 Des 2013
31 Des 2014 31 Des 2013 Rp %
Aset 148.512.842.906 110.307.481.819 38.205.361.087 34,64%
Aset Lancar 25.527.138.364 17.547.200.198 7.979.938.166 45,48%
Aset Tetap 122.955.229.042 92.759.511.621 30.195.717.421 32,55%
Aset Lainnya 30.475.500 770.000 29.705.500 3857,86%
Kewajiban 4.595.022.946 3.781.049.170 813.973.776 21,53%
Kewajiban Jangka Pendek 4.595.022.946 3.781.049.170 813.973.776 21,53%
Ekuitas Dana 143.917.819.960 106.526.432.649 37.391.387.311 35,10%
Ekuitas Dana Lancar 20.932.115.418 13.766.151.028 7.165.964.390 52,05%
Ekuitas Dana Investasi 122.985.704.542 92.760.281.621 30.225.422.921 32,58%
Jumlah Kewajiban dan Ekuitas 148.512.842.906 110.307.481.819 38.205.361.087 34,64%
Kenaikan/ (penurunan)Tanggal NeracaUraian
3.CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) meliputi penjelasan atau daftar terinci
atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran
dan Neraca. Termasuk pula dalam Catatan atas Laporan Keuangan adalah penyajian
informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan
serta pengungkapan-pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang
wajar atas laporan keuangan.
-
Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014
6
II.LAPORAN REALISASI ANGGARAN
-
Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014
7
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
-
Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014
8
IV. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
Kepala SKPD selaku Pengguna Anggaran / Pengguna Barang menyusun
dan menyampaikan Laporan Keuangan yang meliputi :
1. Laporan Realisasi Anggaran ( L R A )
2. Neraca
3. Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK)
Laporan dimaksud disusun sesuai dengan sistem Akuntansi Pemerintahan
Adapun maksud dari penyusunan laporan keuangan ini adalah :
a. Menyediakan Informasi yang relevan mengenai posisi Keuangan dan seluruh
transaksi yang dilakukan RSUD Kota Bandung selaku SKPD dan BLUD yang
melaksanakan PPK-BLUD selama satu periode pelaporan.
b. Menyajikan pertanggungjawaban pelaksanaan PPK-BLUD dalam rangka
meningkatkan Keterbandingan laporan keuangan baik terhadap anggaran,
antar periode ,maupun antar entitas.
c. Menyajikan Informasi mengenai posisi keuangan, Realisasi Anggaran, dan
Kinerja Keuangan sebagai bahan evaluasi dan pengambilan keputusan
mengenai alokasi sumber daya.
Sedangkan tujuan penyusunan laporan adalah untuk menyajikan
informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan dan untuk menunjukan
akuntabilitas entitas atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya, dengan :
a. Menyediakan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan
mengenai sumber, alokasi, dan penggunaan sumber daya ekonomi;
b. Menyediakan informasi mengenai ketaatan realisasi terhadap anggarannya;
c. Menyediakan informasi mengenai cara entitas pelaporan mendanai
aktivitasnya dan memenuhi kebutuhan kasnya;
1.2. LANDASAN HUKUM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
Landasan hukum penyusunan laporan keuangan RSUD Kota Bandung
atas pelaksanaan PPK BLUD Tahun 2011 adalah :
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
-
Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014
9
3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan
dan Tanggung Jawab Keuangan Negara
4. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi
Pemerintah
5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman
Pengeloaan Keuangan Daerah
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentan Pedoman
Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah.
8. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 07.Tahun 2006 tentang Pokok
pokok Pengelolaan Keuangan Daerah
9. Peraturan Walikota Bandung Nomor 835 Tahun 2010 tentang Kebijakan
Akuntansi Kota Bandung.
-
Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014
10
1.3 SISTEMATIKA PENULISAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Bab I PENDAHULUAN
1.1. Maksud dan tujuan penyusunan laporan keuangan 1.2. Landasan hukum penyusunan laporan keuangan 1.3. Sistematika penulisan catatan atas laporan keuangan
Bab II EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN PENCAPAIAN TARGET KINERJA BLUD RSUD KOTA BANDUNG
2.1. Ekonomi makro 2.2. Kebijakan Keuangan 2.3. Indikator pencapaian target kinerja BLUD RSUD Kota
Bandung Bab III IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN
3.1. Ikhtisar realisasi pencapaian target kinerja keuangan 3.2. Hambatan dan kendala dalam pencapaian target 3.3. Analisa Laporan Keuangan
Bab IV KEBIJAKAN AKUNTANSI
4.1. Entitas Akuntansi/Entitas Pelaporan Keuangan Daerah 4.2. Basis Akuntansi yang mendasari Penyusunan Laporan Keuangan 4.3. Basis pengukuran yang mendasari penyusunan laporan Keuangan 4.4. Penerapan Kebijakan Akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang ada dalam Standar Akuntansi Pemerintahan
Bab V PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN 5.1. Pendapatan 5.2. Belanja 5.3. Aset 5.4. Kewajiban 5.5. Ekuitas Dana Bab VI PENJELASAN ATAS INFORMASI-INFORMASI NON
KEUANGAN 6.1. Tugas dan Fungsi RSUD Kota Bandung 6.2. Struktur Organisasi RSUD Kota Bandung
Bab VII PENUTUP
-
Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014
11
BAB II
EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN PENCAPAIAN TARGET KINERJA
BLUD RSUD KOTA BANDUNG
2.1. EKONOMI MAKRO
Dalam struktur Pemerintahan Daerah, RSUD Kota Bandung merupakan
suatu entitas akuntansi yang mempunyai kewajiban melakukan pencatatan
atas transaksi – transaksi yang terjadi dilingkungan satuan kerja yang
dipengaruhi oleh situasi ekonomi secara makro antara lain :
Tuntutan masyarakat untuk mewujudkan informasi keuangan yang
transfaran dan akuntabilitas semakin tinggi.
Tingkat daya beli masyarakat untuk mendapatkan jasa pelayanan
kesehatan.
Adanya persaingan dengan rumah sakit lain baik milik pemerintah
maupun swasta yang kompetitif, baik dari tarif dan bentuk
pelayanan.
Adanya globalisasi dilingkungan jasa pelayanan kesehatan yang
ditandai dengan masuknya / didirikannya Rumah Sakit berstandar
International ( internasional Hospital ).
Tingkat inflasi yang belum stabil / fluktuatif yang menyebabkan
kenaikan harga-harga bahan baku rumah sakit (antara lain : Obat-
obatan, alat kesehatan, bahan penunjang dll ).
2.2. KEBIJAKAN KEUANGAN
Keuangan Daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam
rangka penyelenggaraan pemerintah daerah yang dinilai dengan uang,
termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak
dan kewajiban daerah dalam kerangka Anggaran, Belanja dan Pembiayaan. Hal
tersebut menjadikan Keuangan Daerah merupakan salah satu factor penentu
dalam penyelenggaraan fungsi fungsi pemerintahan, pelaksanaan
pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat.
Kebijakan keuangan daerah diarahkan untuk meningkatkan struktur
keuangan yang lebih baik melalui peningkatan kemampuan keuangan daerah,
pengelolaan keuangan daerah dan pengawasan keuangan daerah. Kebijakan
tersebut diharapkan meningkatkan kontribusi Pendapatan Asli Daerah
terhadap APBD. Hal tersebut ditempuh melalui peningkatan target penerimaan
-
Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014
12
daerah. Untuk belanja melakukan efisiensi terhadap Belanja Administrasi
Umum dan Operasional/Pemeliharaan serta selektif dalam belanja modal serta
memacu investasi pada daerah yang diprioritaskan. Untuk pembiayaan
mengoptimalkan pemamfaatan sumber penerimaan daerah dalam menutupi
deficit tahun anggaran berjalan dan pengeluaran lainnya.
Langkah langkah kebijakan keuangan berupa :
Pengembangan pola pengelolaan keuangan ,yaitu pola pengelolaan
yang memberikan fleksibilitas berupa keleluasaan untuk
menerapkan praktek- praktek bisnis yang sehat untuk
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Pengembangan jenis/produk dan cakupan pelayanan dalam rangka
peningkatan potensi-potensi pendapatan rumah sakit.
Penyesuaian tarif berdasarkan peraturan Walikota dengan
memperhitungkan tingkat ekonomi dan daya beli masyarakat serta
daya saing pengguna jasa pelayanan kesehatan.
-
Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014
13
2.3. INDIKATOR PENCAPAIAN TARGET KINERJA RSUD
Sesuai dengan Permendagri No. 13 Tahun 2006, urusan wajib yang
dilaksanakan oleh RSUD Kota Bandung Tahun 2013 berbentuk Program dan Kegiatan
sebagai berikut:
Tabel 3
INDIKATOR KINERJA
Program dan Kegiatan RSUD Kota Bandung 2014
No URAIAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Terselenggaranya
pelayanan administrasi
Kegiatan Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan
kantor
Tersedianya Peralatan dan
perlengkapan kantor
untuk menunjang
kelancaran operasional
Rumah Sakit
Kegiatan Penyediaan Jasa tenaga pendukung
Administrasi Perkantoran/Teknis Perkantoran
Tersedianya sumber daya
manusia untuk menunjang
kelancaran pelayanan
2 Program Peningkatan disiplin Aparatur Tersedianya Pakaian yang
memadai
Pengadaan Pakaian khusus hari-hari tertentu Meningkatnya disiplin
Pegawai
3 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya
Aparatur
Terselenggaranya
pendidikan dan pelatihan
Pendidikan dan Pelatihan Formal Meningkatnya kinerja
karyawan
Pembinaan Kinerja Aparatur Meningkatnya kinerja
karyawan
Pemberian Beasiswa untuk PNS Kab/Kota Program
S1
Meningkatnya Kinerja
Pegawai
4 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan Tersedianya Obat untuk
Pasien Miskin
Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan Tersedianya Obat dan BHP
untuk Pasien Miskin
-
Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014
14
5 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan
Masyarakat
Terselenggaranya
Pemberian Informasi
Kesehatan Pada
Masyarakat Rumah Sakit
Penyuluhan Masyarakat Pola Hidup Sehat Terpeliharanya Lingkungan
Rumah Sakit
6 Program Pengembangan Lingkungan Sehat Tersedianya alat
kedokteran yang memadai
Peningkatan Derajat kesehatan Masyarakat dengan
penyediaan fasilitas perawatan kesehatan bagi
penderita akibat dampak asap rokok
Terselenggaranya
Pelayanan Rumah Sakit
dengan sarana yang
memadai
7 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan Terlaksananya Persiapan
Akreditasi
Akreditasi Rumah Sakit Tercapainya Pelayanan
Kesehatan sesuai standar
8 Program pengadaan, peningkatan sarana dan
prasarana Rumah Sakit/ Rumah Sakit Jiwa/
Rumah Sakit Paru- Paru/ Rumah Sakit Mata
Tersedianya Sarana dan
prasarana yang memadai
Pembangunan Rumah Sakit Meningkatnya Pelayanan
Pasien
Pembangunan Gudang Apotek Tersedianya Gudang
Farmasi yang memadai
Pengadaan Alat Kesehatan Rumah Sakit Tersedianya Alat
kedokteran umum yang
memadai
9 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Badan
Layanan Umum Daerah
Meningkatnya Standar
Pelayanan di Rumah Sakit
Pelayanan Meningkatnya Kunjungan
Pasien
-
Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014
15
Sedangkan maksud dan tujuan kegiatan yang dilaksanakan RSUD Kota
Bandung :
1. Terwujudnya pelayanan kesehatan lanjutan yang berkualitas kepada
masyarakat.
2. Terwujudnya Sumber Daya Manusia yang professional.
3. Terwujudnya sarana dan prasarana rumah sakit yang memadai dan
berkualitas
4. Terwujudnya lingkungan Rumah Sakit yang bersih, sehat dan nyaman.
-
Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014
16
BAB III
IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN RSUD KOTA BANDUNG
3.1 Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan RSUD
Ikhtisar pencapaian kinerja keuangan dapat diuraikan melalui program dan
kegiatan dari masing masing urusan tersebut disajikan sebagai berikut:
Tabel 4
Ikhtisar Relisasi Pencapaian Target Kinerja RSUD Kota Bandung
Tahun 2014
No URAIAN KEGIATAN ANGGARAN REALISASI %
BELANJA TIDAK LANGSUNG 22.382.059.029 19.193.630.988 85,75
GAJI DAN TUNJANGAN PNS 22.382.059.029 19.193.630.988 85,75
BELANJA LANGSUNG 25.435.711.840 24.901.637.247 97,90
1 Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran
1.713.307.600,- 1.669.637.800,- 97,45
Kegiatan Penyediaan
Peralatan dan Perlengkapan
kantor
1.369.857.600,- 1.345.037.800,- 98,19
Kegiatan Penyediaan Jasa
tenaga pendukung
Administrasi
Perkantoran/Teknis
Perkantoran
343.450.000,- 324.600.000,- 94,51
2 Program Peningkatan disiplin
Aparatur
251.300.000,- 250.468.170,- 99,67
Kegiatan Pengadaan Pakaian
khusus hari-hari tertentu
251.300.000,- 250.468.170,- 99,67
3 Program Peningkatan
Kapasitas Sumber daya
Aparatur
816.183.040,- 625.565.000,- 76,64
Kegiatan Pendidikan dan 670.000.000,- 625.565.000,- 93,37
-
Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014
17
Pelatihan Formal
Pembinaan Kinerja Aparatur 0,- 0,- 0
Pemberian beasiswa untuk
PNS Kab /Kota Program S1
(Banprov)
146.183.040,- 0,- 0
4 Program Obat dan Perbekalan
Kesehatan
406.350.000,- 397.331.237,- 97,78
Kegiatan Pengadaan Obat dan
Perbekalan Kesehatan
406.350.000,- 397.331.237,- 97,78
5 Program promosi kesehatan
dan pemberdayaan
masyarakat
51.350.000,- 49.689.530,- 96,76
Penyuluhan masyarakat pola
hidup sehat
51.350.000,- 49.689.530,- 96,76
6 Program Pengembangan
lingkungan Sehat
1.346.000.000,- 1.282.581.600,- 95,28
Peningkatan Derajat
Kesehatan Masyarakat
dengan Penyediaan Fasilitas
Perawatan Kesehatan bagi
Penderita Akibat Dampak
Asap Rokok
1.346.000.000,- 1.282.581.600,- 95,28
7 Program Standarisasi
Pelayanan Kesehatan
155.000.000,- 137.120.675,- 88,46
Akreditasi Rumah Sakit 155.000.000,- 137.120.675,- 88,46
8 Program pengadaan,
peningkatan sarana dan
prasarana rumah
sakit/rumah sakit
jiwa/rumah sakit paru-
paru/rumah sakit mata
20.696.221.200,- 20.489.243.235,- 98,99
Kegiatan Pembangunan
Rumah Sakit
2.107.858.000,- 2.065.942.555,- 98,01
Pembangunan Gudang Apotek 50.550.000,- 40.281.000,- 79,68
Pengadaan Alat-alat
Kesehatan Rumah Sakit
18.537.813.200,- 18.383.019.680,- 99,16
-
Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014
18
Program BLUD:
No Kegiatan Anggaran Realisasi %
Program Peningkatan
Pelayanan Kesehatan Badan
Layanan Umum Daerah
Pelayanan
56.000.000.000,-
53.117.798.657
94,85
TOTAL BLUD
56.000.000.000,-
53.117.798.657
94,85
3.2 Hambatan dan Kendala Dalam Pencapaian Target
Kegiatan Pemberian Beasiswa Tidak terealisasi KarenaAnggaran belanja
tersebut tidak dianggarkan dalam APBD Murni Provinsi Jawa Barat sehingga baru
diajukan anggarannya di APBD Perubahan,tetapi tidak dapat diserap karena
keterlambatan pengajuan SP2D Sehingga akan diusulkan untuk dapat dimasukkan
kembali dalam DPA RSUD Kota Bandung Tahun 2015.
Kegiatan APBD Lainnya tidak terealisasi 100% dikarenakan adanya efisiensi
proses pengadaan.
Anggaran belanja BLUD tidak terserap 100 % karena masih banyaknya belanja
yang belum dibayarkan per tanggal neraca yang disebabkan oleh dokumen belanja
yang belum lengkap. Belanja tersebut dimasukkan ke dalam kewajiban jangka
pendek BLUD.
-
Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014
19
3.3 Analisa Laporan Keuangan
Berdasarkan data Laporan Keuangan dapat diperoleh Analisa Laporan
Keuangan berupa Rasio-Rasio Keuangan sebagai berikut:
Tabel 5.
Analisa Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung
NO URAIAN FORMULA PENGHITUNGAN HASIL
A.
1
RASIO LIKUIDITAS
Cash Ratio
(Rasio Kas)
Kas dan Setara Kas
Kewajiban Lancar
12.359.663.449
4.595.022.946
2,6
2 Current Ratio
(Rasio Lancar)
Aset Lancar
Kewajiban Lancar
25.527.138.364
4.595.022.946
5,55
B
1
RASIO AKTIVITAS
Receivable Turn
Over
(Perputaran
Piutang)
Pendapatan
Piutang
56.295.757.712
10.679.759.714
5,27 Kali
2
3
Collection Periode
(Periode Perputaran
Piutang)
Fixed Assets Turn
Over
(Perputaran Aset
Tetap)
Piutang x 360 hari
Pendapatan
Pendapatan Bruto
Aset Tetap
10.679.759.714x 360 hari
56.295.757.712
56.295.757.712
122.955.229.042
68hari
0,45
C
1
RASIO LEVERAGE
(TINGKAT
HUTANG)
Debt to Total Asset
(Kewajiban
Terhadap Total
Aset)
Total Kewajiban
Total Aset
4.595.022.946
148.512.842.906
0,03
-
Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014
20
D
1
2
RASIO
SOLVABILITAS
Solvabilitas ( Total
Aset Terhadap
Kewajiban
Debt To Equity
Ratio
(Kewajiban
terhadap Ekuitas)
Total Aset
Total Kewajiban
Total Kewajiban
Total Ekuitas
148.512.842.906
4.595.022.946
4.595.022.946
143.917.819.960
32,32
0,0318
Penjelasan Analisa Laporan Keuangan:
A. Rasio Likuiditas
Rasio Likuiditas bertujuan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
1.Cash Rasio
Rasio kas menunjukan kemampuan membayar kewajiban jatuh tempo.
Dari hasil perhitungan diketahui angka cash rasio sebesar 2,6 artinya Rp.1
Hutang lancar dijamin oleh Rp.2,6 uang kas.Rasio ini lebih besar dari rasio kas
tahun lalu yaitu 2,419.
2.Current Rasio
Dari hasil perhitungan diperoleh hasil Current Rasio sebesar 5,55 artinya Rp.1
Hutang Lancar dijamin oleh Rp.5,55 aktiva lancar.Rasio ini lebih besar dari
hasil perhitungan tahun lalu yaitu sebesar 4,64.
B.Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas bertujuan untuk mengukur sampai seberapa jauh aktivitas
perusahaan dalam menggunakan dana-dana nya secara efisien dan efektif.
1.Receivable Turnover
Receivable turnover adalah rasio yang menilai kemampuan dalam penagihan
piutang
-
Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014
21
Dari hasil perhitungan didapat angka rasio Receivable Turnover sebesar 5,27
kali lebih tinggi dari rasio tahun lalu yaitu 4,84 kali, hal ini disebabkan oleh
masih tingginya saldo piutang bpjs yang belum terbayar.
2 Collection Period
Rasio ini menunjukan kelancaran penagihan piutang,
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh angka Collection Period atau Periode
pengumpulan piutang sebesar68 hari, berarti Rumah sakit memerlukan waktu
selama 68hari sejak melakukan Pelayanan sampai dengan penerimaan
pembayaran tunai. Jangka waktu ini jauh lebih cepat dari rasio tahun lalu
yaitu 74 hari.
3.Fixed Aset TurnOver
Adalah rasio antara Pendapatan dan Aset tetap. Rasio ini mengukur efisiensi
asset perusahaan dalam menghasilkan pendapatan. Nilai rasio yang tinggi
menunjukkan bahwa perusahaan telah bekerja secara produktif. Dari hasil
analisis diperoleh angka rasio fixed asset turn over sebesar 0,45 kali lebih
tinggi dari rasio tahun lalu sebesar 0,347 kali
C.Rasio Leverage (Tingkat Hutang)
Rasio ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh perusahaan dibiayai
oleh pihak lain ( dengan utang).
1. Debt to total Asset
Adalah rasio antara total hutang dibagi dengan total Asset, Nilai rasio ini
sebesar 0,03 artinya hanya sebesar 3 % asset yang dibiayai dengan hutang. Lebih
rendah dari rasio tahun lalu yaitu 3,4% asset yang dibiayai dengan utang.
D.Rasio Solvabilitas
1.Solvabilitas
Adalah perbandingan antara total Asset dan total hutang ,nilai rasio sebesar
32,32 lebih tinggi dari rasio tahun lalu yaitu 29,17.
2.Debt to Equity Rasio
Adalah perbandingan antaran total Hutang dan total ekuitas, nilai rasio ini
sebesar 0,0318 lebih rendah dari rasio tahun lalu yaitu 0,03549.
-
Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014
22
BAB IV
KEBIJAKAN AKUNTANSI
4.1 Entitas Akuntansi/Entitas Pelaporan Keuangan Daerah
Entitas Akuntansi /Entitas Pelaporan dalam Laporan Keuangan ini adalah
BLUD RSUD Kota Bandung. Laporan keuangan yang disusun ini berbasis SAP.
4.2 Basis Akuntansi Yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan
Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan RSUD Kota
Bandung, adalah basis kas Basis kas untuk Laporan Realisasi Anggaran, berarti
bahwa pendapatan dan penerimaan pembiayaan diakui pada saat kas diterima oleh
kas daerah, serta belanja dan pengeluaran pembiayaan diakui pada saat kas
dikeluarkan dari kas daerah.
4.3 Basis pengukuranYang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan
Beberapa informasi penting yang perlu disajikan, sehubungan dengan
basis pengukuran yang mendasari Penyusunan Laporan keuangan adalah
sebagai berikut:
1) Penyusunan Neraca RSUD Kota Bandung menganut Substansi
mengungguli bentuk formalnya (substansi overform).
2) Asas yang digunakan adalah akrual yang dimodifikasi(modified accrual
basis )/ kas yang dimodifikasi (modified cash basis ).
3) Periode akuntansi yang digunakan dalam penyusunan Neraca RSUD Kota
Bandung adalah Tahun Anggaran 2014( 1 Januari sampai dengan 31
Desember 2014 ).
4) Aset adalah sumber daya ekonomis yang dimiliki dan atau dikuasai oleh
Pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat
ekonomi dan /atau social dimasa depan diharapkan dapat diperoleh, baik
oleh Pemerintah maupun masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan
uang, termasuk sumber daya nonkeuangan yang diperlukan untuk
penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber daya yang dipelihara
karena alasan sejarah dan budaya.
5) Kas
Pencatatan Kas menggunakan asas dasar kas.
Kas di bendahara dinyatakan dalam rupiah. Jika terdapat kas dalam
valuta asing maka harus dikonversikan berdasarkan nilai kurs pada
tanggal transaksi. Pada akhir tahun, kas di bendahara dalam valuta
asing dikonversi kedalam rupiah menggunakan kurs pada tanggal
neraca.
-
Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014
23
Nilai kas pada tanggal neraca adalah hasil Kas Opname di masing
masing bendahara.
6) Piutang
Piutang adalah hak atau klaim kepada fihak ketiga yang diharapkan
dapat dijadikan kas dalam satu periode akuntansi.
Piutang adalah transaksi yang terjadi antara Pemda melalui RSUD
dengan pihak ketiga, dapat berupa penjualan barang, kewajiban kepada
Pemda yang belum dilunasi, seperti pajak/retribusi atau pinjaman uang
yang belum dilunasi pada saat pencatatan.
Piutang dinilai sebesar nilai nominal.
Piutang diakui pada saat timbulnya hak atas piutang tersebut.
7) Persediaan
Persediaan adalah barang yang diperoleh dengan maksud untuk
mendukung kegiatan operasional pemerintah dan barang barang yang
dimaksudkan untuk dijual/diserahkan dalam rangka pelayanan
masyarakat
Persediaan dicatat pada akhir periode akuntansi dihitung berdasarkan
hasil inventarisasi fisik persediaan. Persediaan dinilai dalam neraca
dengan cara :
Harga pembelian terakhir apabila diperoleh dengan pembelian
Harga standar bila diperoleh dengan memproduksi sendiri
Harga/nilai wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh
dengan cara lainnya seperti donasi.
Jenis jenis persediaan :
Persediaan Habis Pakai, adalah barang barang yang bekas
penggunaannya tidak dapat digunakan kembali, misalnya : ATK
Persediaan Tak Habis Pakai, adalah persediaan yang dapat
digunakan berulang kali, misalnya : File Box
Persediaan Bekas Pakai, adalah persediaan bekas pakai yang masih
dapat digunakan.
Persediaan Untuk Dijual, misal aspal dalam drum, obat-obatan, alat-
alat kedokteran, bibit, benih ikan dlsb.
8) Aset Tetap
Aset Tetap adalah asset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari
satu periode akuntansi atau 1 (satu) tahun untuk digunakan dalam
kegiatan pemerintah daerah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum.
Aset tetap dapat diperoleh dari dana yang bersumber dari sebagian atau
seluruh APBD melalui pembelian, pembangunan, hibah atau donasi,
pertukaran dengan asset lainnya dan atau dari sitaan atau rampasan.
-
Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014
24
Kebijakan penilaian asset tetap telah mengacu pada PP No. 24 Tahun 2005
tentang Standar Akuntansi Pemerintahan yang menyatakan bahwa
penyusunan Neraca Awal menggunakan nilai wajar pada saat penyusunan.
Dalam hal penyusutan Aset Tetap, penerapan akuntansi penyusutan belum
dilakukan karena kebijakan akuntansi mengenai masa mamfaat asset dan
metode penyusutan belum ditetapkan.
9) Konstruksi Dalam Pengerjaan
Konstruksi dalam pengerjaan baru dapat dicatat sebagai asset daerah pada
saat biaya telah dikeluarkan. Konstruksi dalam pengerjaan dinyatakan
dalam neraca dengan nilai historis, yaitu harga perolehan. Bila biaya
perolehan suatu konstruksi dalam pengerjaan dinyatakan dalam valuta
asing, maka nilai rupiah asset itu akan ditetapkan berdasarkan nilai tukar
(kurs tengah BI) pada saat perolehan.
Konstruksi dalam pengerjaan dinilai berdasarkan Surat Perintah Pencairan
Dana ( SP2D ) yang diterbitkan atas pekerjaan tersebut.
10) Kewajiban Jangka Pendek
Merupakan utang lancar yang harus dibayar kembali atau akan jatuh
tempo dalam suatu periode akuntansi atau 12 (dua belas) bulan sejak
tanggal neraca.
Dibukukan sebesar nilai nominal. Utang dalam valuta asing (valas)
dikonversikan ke rupiah berdasarkan nilai tukar kurs (kurs tengah BI) pada
tanggal transaksi terdiri dari :
Merupakan Bagian Utang Jangka Panjang kepada Pemerintah Pusat, yang
dipindahkan ke Utang Jangka Pendek karena akan jatuh tempo dalam satu
periode akuntansi atau 12 (dua belas) bulan sejak tanggal neraca.
Utang Perhitungan Fihak Ketiga
Merupakan utang jangka pendek kepada fihak ketiga yang akan jatuh
tempo dalam periode akuntansi.
Utang Bunga, Denda dan Commitment Fee
Utang Bunga adalah beban bunga yang harus dibayar oleh BLUD
RSUD kepada Lender karena telah menarik pinjaman dengan tariff
suku bunga tertentu, dimana pembayarannya telah jatuh tempo.
Denda adalah kewajiban yang timbul Karen BLUD RSUD tidak dapat
melunasi angsuran pokok utang maupun bungannya dengan
prosentase tertentu secara tepat waktu sesuai perjanjian pinjaman
yang telah disepakati kedua belah fihak.
Commitment Fee adalah kewajiban yang harus dibayar oleh BLUD
RSUD sebesar prosentase tertentu terhadap jumlah pinjaman yang
-
Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014
25
belum/tidak ditarik sampai dengan waktu yang telah disepakati
dalam perjanjian pinjaman.
11) Kewajiban Jangka Panjang
Kewajiban jangka panjang merupakan utang yang harus dibayar kembali
atau jatuh tempo lebih dari satu periode akuntansi. Kewajiban jangka
panjang dapat berasal dari luar negeri maupun dalam negeri.
Kewajiban jangka panjang diakui pada saat dana tersebut diterima dan
dibukukan sebesar nilai nominal. Utang dalam valuta asing (valas)
dikonversikan ke rupiah berdasarkan nilai tukar (Kurs Tengah BI) pada
tanggal transaksi.
Utang kepada Pemerintah
Utang jangka panjang kepada pemerintah pusat, untuk tenggang waktu
lebih dari satu periode akuntansi.
Utang Bunga Jangka Panjang
Utang Bunga Jangka Panjang merupakan utang atas bunga pinjaman
jangka panjang yang pembayaran bunganya belum jatuh tempo.
12) Ekuitas Dana
Ekuitas Dana adalah kekayaan bersih pemerintah daerah yang merupakan
selisih antara asset dengan utang pemerintah.
Ekuitas Dana Lancar merupakan selisih antara jumlah nilai asset lancar
dengan jumlah nilai hutang lancar. Ekuitas Dana Lancar, terdiri atas
Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA), Cadangan untuk Piutang,
Cadangan untuk Persediaan dan Dana yang harus disediakan untuk
pembayaran hutang jangka pendek.
Ekuitas Dana Investasi.
Ekuitas Dana yang Diinvestasikan merupakan selisih antara jumlah
nilai investasi jangka panjang, asset tetap, asset lainnya (tidak termasuk
Dana Cadangan) dengan jumlah nilai hutang jangka panjang.
Ekuitas Dana yang Diinvestasikan meliputi dana yang: Diinvestasikan
dalam Investasi Permanen, Diinvestasikan dalam Aset Tetap,
Diinvestasikan dalam Aset Lainnya, dan sebagai perkiraan yang
mengurangi (contra account) adalah Dana yang harus disediakan untuk
pembayaran hutang jangka panjang.
Ekuitas Dana Cadangan
Diinvestasikan dalam dana cadangan merupakan ekuitas dana yang
dicadangkan untuk tujuan tertentu. Jadi perkiraan ini merupakan
pasangan perkiraan dana cadangan.
-
Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014
26
4.4 Penerapan Kebijakan Akuntansi Berkaitan Dengan Ketentuan Yang Ada
Dalam Standar Akuntansi Pemerintahan
4.4.1 Kebijakan Akuntansi Anggaran
(1) Kebijakan akuntansi anggaran bertujuan untuk mengatur perlakuan
akuntansi anggaran mencakup definisi, pengakuan dan
pengukuran/penilaian.
(2) Anggaran merupakan pedoman tindakan yang akan dilaksanakan Kota
Bandung meliputi rencana pendapatan, belanja dan pembiayaan yang
diukur dalam satuan mata uang rupiah dan disusun menurut klasifikasi
tertentu secara sistematis untuk satu periode.
(3) Akuntansi anggaran merupakan teknik pertanggungjawaban dan
pengendalian manajemen yang digunakan untuk membantu pengelolaan
pendapatan, belanja, dan pembiayaan.
(4) Anggaran diakui pada saat ditetapkan oleh Kepala Daerah atau Pejabat
yang berwenang selaku pejabat/pelaksana tugas kepala daerah menjadi
Peraturan Daerah tentang APBD dan Peraturan Kepala Daerah tentang
penjabaran APBD, serta pada saat anggaran dialokasikan.
4.4.2 Kebijakan Akuntansi Pendapatan
(1) Kebijakan akuntansi pendapatan bertujuan untuk mengatur perlakuan
akuntansi pendapatan mencakup definisi, pengakuan,
pengukuran/penilaian dan pengungkapan pendapatan.
(2) Pendapatan adalah semua penerimaan kas RSUD yang menambah
ekuitas dana dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang
menjadi hak RSUD Kota Bandung.
(3) Pendapatan diklasifikasikan menurut sumber dan pusat
pertanggungjawaban. Sumber Pendapatan dirinci berdasarkan kelompok
,jenis dan obyek pendapatan, sedangkan pusat pertanggungjawabannya
dirinci berdasarkan bagian atau fungsi dan unit organisasi Pemerintah
Kota Bandung.
(4) Pendapatan RSUD mencakup pendapatan asli daerah (PAD)-Lain-lain
PAD yang sah.
(5) Akuntansi dan pembukuan pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas
bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto dan tidak mencatat
jumlah nettonya.
(6) Pengembalian yang sifatnya normal dan berulang (recurring) atas
penerimaan pendapatan pada periode pendapatan yang terjadi pada
periode penerimaan pendapatan maupun periode sebelumnya
dibukukan sebagai pengurang pendapatan periode berkenaan.
-
Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014
27
(7) Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang (non recurring)
atas penerimaan pendapatan yang terjadi pada periode penerimaan
pendapatan dibukukan sebagai pengurang pendapatan pada periode
yang sama.
(8) Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang (non recurring)
atas penerimaan pendapatan yang terjadi pada periode sebelumnya
dibukukan sebagai pengurang ekuitas dana lancar pada periode
ditemukan koreksi dan pengembalian tersebut.
(9) Pendapatan diukur dengan mata uang rupiah pada saat kas diterima.
Apabila pendapatan diukur dengan mata uang asing, maka harus
dikonversikan kedalam mata uang berdasarkan kurs tengah BI pada
saat terjadi pendapatan.
4.4.3 Kebijakan Akuntansi Belanja
(1) Kebijakan akuntansi belanja bertujuan untuk mengatur perlakuan
akuntansi belanja mencakup definisi, pengakuan, pengukuran /
penilaian dan pengungkapan belanja.
(2) Belanja adalah semua pengeluaran RSUD Kota Bandung yang
mengurangi ekuitas dana dalam periode tahun anggaran yang
bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh
RSUD Kota Bandung atau sebagai penurunan aktiva dan atau kenaikan
utang yang digunakan untuk berbagai kegiatan pemerintahan dalam
suatu periode akuntansi.
(3) Belanja diklasifikasikan menurut urusan pemerintahan sebagai urusan
wajib dan urusan pilihan, serta menurut fungsi dan pusat
pertanggungjawaban. Penggunaan belanja dirinci berdasarkan
kelompok, jenis, obyek dan rincian obyek belanja, sedangkan pusat
pertanggungjawabannya dirinci berdasarkan bidang atau fungsi dan
unit organisasi Pemerintah Kota Bandung.
(4) Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Kas RSUD, yang
menjadi beban dan pada saat SPJ disahkan.
(5) Kelompok belanja langsung merupakan belanja administrasi umum
yang dianggarkan tidak terkait secara langsung dengan pelaksanaan
program dan kegiatan pemerintah pada SKPD berkenaan
(6) Kelompok belanja langsung merupakan belanja yang dianggarkan terkait
secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan
pemerintahan pada SKPD berkenaan
(7) Belanja barang dan jasa digunakan untuk pengeluaran
pembelian/pengadaan barang yang dinilai manfaatnya kurang dari 12
(dua belas) bulan dan/atau pemakaian jasa dalam melaksanakan
program dan kegiatan pemerintah daerah.
-
Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014
28
(8) Belanja modal digunakan untuk pengeluaran yang dilakukan dalam
rangka pembelian/pengadaan atau pembangunan asset tetap berwujud
yang mempunyai nilai manfaat lebih dari 12 (duabelas) bulan untuk
digunakan dalam kegiatan RSUD.
(9) Belanja barang dan jasa ,serta belanja modal diakui pada saat aktiva
atau jasa yang telah dibeli telah diterima dan/atau hak kepemilikannya
telah berpindah.
(10) Koreksi atas pengeluaran belanja (penerimaan kembali belanja),yang
terjadi pada periode pengeluaran belanja dibukukan sebagai pengurang
belanja. Apabila diterima pada periode berikutnya dibukukan sebagai
penambah ekuitas dana lancar (menambah pendapatan lainnya).
(11) Belanja diukur dengan menggunakan mata uang rupiah pada saat
terjadi pengeluaran kas. Belanja yang diukur dengan mata uang asing
harus dikonversikan ke dalam mata uang rupiah berdasarkan kurs
tengah Bank Indonesia pada saat terjadinya belanja.
4.4.4 Kebijakan Akuntansi Aset
(1) Kebijakan akuntansi asset bertujuan mengatur perlakukan akuntansi
asset meliputi, definisi, pengakuan, pengukuran/penilaian dan
pengungkapan asset.
(2) Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh
Pemerintah Kota Bandung sebagai akibat peristiwa masa lalu dan
darimana manfaat ekonomi/social dimasa depan diharapkan dapat
diperoleh, baik oleh Pemerintah Kota Bandung maupun masyarakat
serta dapat diukur dalam satuan uang. Dalam pengertian ini yang
dimaksud asset pemerintah Kota Bandung tidak mencakup hutan
alam,kekayaan dalam laut, maupun kandungan tambang yang belum
diolah oleh Pemerintah Kota Bandung.
(3) Aset disini mencakup juga asset asset yang dikuasai Pemerintah Kota
Bandung namun belum didukung dengan bukti kepemilikan formal yang
sah, termasuk sumber sumber daya yang dipelihara karena alas an
sejarah dan budaya. Tujuannya untuk menjaga kelengkapan,
keamanan, dan kelestarian asset, agar semua asset terdaftar dan
terawasi.
(4) Aset bersejarah tidak harus diungkap dalam neraca namun asset
tersebut harus diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan,
nilai perolehan ataupun nilai wajar tidak harus diungkapkan, namun
biaya rekpnstruksi,pemeliharaan harus dibebankan sebagai belanja
tahun terjadinya pengeluaran.
-
Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014
29
(5) Suatu asset dapat diakui dan dicatat dalam akuntansi kala asset
tersebut mempunyai manfaat ekonomi masa depan dan mempunyai nilai
atau biaya yang dapat diukur dengan andal.
(6) Semua asset yang tercatat dalam neraca harus diukur nilainya dengan
satuan uang rupiah, jika terdapat asset yang diperoleh dengan mata
uang asing harus dikonversikan ke dalam mata uang rupiah
berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia.
(7) Untuk pertanggungjawaban, asset dinilai dengan menggunakan biaya
perolehan, dimana jika biaya perolehan tidak diketahui digunakan
penaksiran atau nilai wajar atas biaya perolehan asset yang
bersangkutan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.
(8) Biaya perolehan adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan
atau nilai wajar yang diberikan untuk memperoleh suatu asset pada
saat perolehan atau suatu konstruksi mencerminkan seluruh biaya yang
dikeluarkan sampai dengan asset tersebut dalam kondisi dan tempat
siap untuk dipergunakan.
(9) Aset tidak dicatat dan tidak diakui jika pengeluaran telah terjadi dan
manfaat ekonominya dipandang tidak mungkin diperoleh Pemerintah
Kota Bandung setelah periode akuntansi berjalan.
(10) Aset diakui pada saat timbulnya, diterimakan atau diserahkan hak
kepemilikannya dan/atau pada saat penguasaannya berpindah.
(11) Aset dicatat sebesar pengeluaran kas atau sebesar nilai wajar dari
imbalan yang diberikan untuk memperoleh asset tersebut. Pengakuan
asset dalam akuntansi terjadi bersamaan dengan perolehan asset yang
bersangkutan.
(12) Aset diklasifikasikan berdasarkan kesamaan dalam sifat atau fungsinya
dalam aktifitas operasi Pemerintah Kota Bandung.
-
Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014
30
BAB V
PENJELASAN POS - POS LAPORAN KEUANGAN
Berdasarkan Laporan Realisasi Anggaran RSUD Kota Bandung sampai dengan
31 Desember 2014, diketahui realisasi pendapatan sebesar Rp.56.295.757.712,- atau
mencapai 100,53 % dari target Tahun 2014 sebesar Rp. 56.000.000.000 dan Realisasi
Belanja RSUD sebesar Rp. 97.213.066.892,- atau 93,64 % dari target Anggaran
Tahun 2014sebesar Rp. 103.817.770.869,-
Neraca RSUD Kota Bandung menyajikan informasi mengenai posisi aktiva,
kewajiban dan ekuitas dana per 31 Desember 2014 ditutup dengan jumlah akhir
sebesar Rp.148.512.842.906,- .Nilai Aset tersebut, terdiri dari asset lancar sebesar
Rp. 25.527.138.364,- Aset Tetap Rp. 122.955.229.042,- dan asset lainnya
Rp.30.475.500,- sedangkan nilai Kewajiban dan Ekuitas Dana sebesar Rp.
148.512.842.906,- terdiri dari : Ekuitas Dana Lancar sebesar Rp. 20.932.115.418,-
dan Ekuitas Dana Investasi sebesar Rp. 122.985.704.542,-serta Kewajiban
Rp.4.595.022.946,-
5.1 PENDAPATAN
Realisasi pendapatan periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2014
sebesar Rp.56.295.757.712,- merupakan Pendapatan Rumah Sakit yang telah
disetorkan ke Rekening BLUD RSUD Kota Bandung dengan Rincian sebagai berikut :
Tabel 6
Realisasi Pendapatan RSUD Kota Bandung
Periode 1 Januari 2014 s.d 31 Desember 2014
JENIS PENDAPATAN JUMLAH
RAWAT JALAN 1.565.861.638,-
RAWAT INAP 5.342.723.120,-
Instalasi Gawat Darurat 1.706.016.100,-
Instalasi penunjang / Tindakan: 6.772.573.692,-
Klaim Mitra Kerja: 40.054.614.629,-
Hasil Kerjasama 240.318.400,-
Pendapatan Lain-lain Yang Sah 613.650.133,-
TOTAL 56.295.757.712,-
-
Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014
31
5.2 BELANJA
Realisasi belanja tahun 2014 adalah sebesar Rp.97.213.066.892,-atau sebesar 93,64% persen dari anggarannya .
Anggaran dan realisasi tahun 2014 dapat dilihat pada Tabel berikut ini:
Tabel 7
Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Tahun 2014
Kode Jns
BelanjaJenis Belanja Anggaran Realisasi %
5.2.1 Belanja Pegawai 44.259.209.029 40.230.444.961 90,90%
5.2.2 Belanja Barang 26.882.113.040 26.214.742.866 97,52%
5.2.3 Belanja Modal 32.676.448.800 30.767.879.065 94,16%
Total 103.817.770.869 97.213.066.892 93,64%
Realisasi Belanja tersebut terdiri dari :
SUMBER
DANA
JENIS BELANJA ANGGARAN REALISASI %
APBD Belanja Pegawai 22.426.209.029 19.232.530.988 85,76
Belanja Barang dan
Jasa
1.982.113.040 1.735.520.412 87,56
Belanja Modal 23.409.448.800 23.127.216.835 98,79
TOTAL BELANJA APBD 47.817.770.869 44.095.268.235 92,22
BLUD
Belanja Pegawai 21.833.000.000 20.997.913.973 96,18
Belanja Barang dan
Jasa
24.900.000.000 24.479.222.454 98,31
Belanja Modal 9.267.000.000 7.640.662.230 82,45
TOTAL BELANJA BLUD 56.000.000.000 53.117.798.657 94,85
-
Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014
32
5.3 ASET
31 Desember 2014 31 Desember 2013
5.3.1 Kas 12.359.663.449,- 9.146.890.339,-
Rekening Kas RSUD Kota Bandung terdiri dari:
Kas di Bendahara Penerimaan
Kas di Bendahara Pengeluaran APBD
Kas di Badan Layanan Umum Daerah
Kas di Bendahara Pengeluaran BLUD
5.3.1.1 Kas di Bendahara Penerimaan 21.109.150,- 0,-
Saldo Kas di Rekening Bendahara Penerimaan adalah saldo kas per tanggal 31
Desember 2014 yang bersumber dari pendapatan jasa layanan kesehatan tanggal 31
Desember 2014 dari shift Sore dan Malam. Pendapatan tersebut terdiri dari :
NO URAIAN JUMLAH (Rp)
1 Rawat Inap 5.593.550,-
2 Intalasi Gawat Darurat 3.097.000,-
3 Penunjang 11.968.600,-
4 Hasil Kerjasama 450.000,-
TOTAL KAS BENDAHARA PENERIMAAN 21.109.150
Saldo kas tersebut tidak dapat disetorkan ke rekening BLUD Karena Bank
tutup tgl 31 Desember 2014 pukul 14.00.sehingga pendapatan tersebut baru dapat
disetorkan di tanggal 02 Januari 2015.Saldo Kas tersebut telah sesuai dengan BAP
Kas Bendahara Penerimaan per tanggal 31 Desember 2014
5.3.1.2 Kas di Bendahara Pengeluaran
APBD
18.345.000,- 0,-
Terdapat saldo kas di rekening bendahara pengeluaran APBD sebesar
Rp.18.345.000,-,saldo tersebut berasal dari pencairan SP2D LS Bendahara per
tanggal 31 Desember 2014,terdiri dari
-
Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014
33
NO KETERANGAN JUMLAH (Rp)
1 Belanja Honorarium Pek.Belanja Modal Alat Access
Control
1.152.500,-
2 Belanja Honorarium Pek.Belanja Modal pengadaan
Komputer /PC
1.535.000,-
3 Belanja Mamin Kegiatan Pengadaan Alat-alat Kesehatan
RS
1.325.000,-
4 Belanja Honorarium Pekerjaan Belanja Modal Troley
Linen
1.152.500,-
5 Belanja Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan
Pengadaan Alkes RS
8.605.000,-
6 Belanja Honorarium Pekerjaan Belanja Modal
Pengadaan Printer
1.535.000,-
7 Belanja Honorarium Pekerjaan Belanja Modal Infus
Pump
1.520.000,-
8 Belanja Honorarium Pekerjaan Belanja Modal Traveler
Bed
1.520.000,-
TOTAL KAS DI BENDAHARA PENGELUARAN APBD 18.345.000,-
5.3.1.3 Kas di Badan Layanan Umum
Daerah
12.320.209.299,-
9.140.835.823,-
Nilai saldo Kas di Badan Layanan Umum Daerah terdiri Kas di Rekening BLUD
RSUD Kota Bandung dan Kas di Bendahara Pengeluaran BLUD. Kas di Rekening
BLUD RSUD Kota Bandung sebesar Rp.12.318.794.878,- berasal dari :
Saldo Awal Tahun 2014 Rp. 9.140.835.823,-
Pendapatan BLUD Tahun 2014 Rp.56.295.757.712,-
Dikurangi :
Belanja BLUD Tahun 2014 Rp.53.117.798.657,-
SALDO KAS di Rekening BLUD Rp.12.318.794.878,-
Saldo Kas Menurut Rekening Koran Rp.12.321.040.802,-
Selisih Rp. 2.245.924,-
Penjelasan selisih :
Terdapat kelebihan pembayaran klaim bpjs sebesar Rp.2.245.925,yang harus
dikembalikan oleh RSUD Kota Bandung di tahun 2015 dan terdapat kelebihan
pembayaran Rp.1,- dari Belanja BLUD , Jumlah transfer lebih besar dari Jumlah
SPM.
-
Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014
34
5.3.1.4 Kas di Bendahara
Pengeluaran BLUD
1.414.421,- 6.054.516,-
Nilai saldo Kas di bendahara Pengeluaran BLUD per 31 Desember 2014,
adalah sebesar Rp. 1.414.421,-. Saldo tersebut merupakan Saldo Pungutan pajak
belanja BLUD yang belum disetorkan per tanggal 31 Desember 2015.
5.3.2 Piutang 11.604.647.486,- 6.651.225.061,-
Saldo Piutang per 31 Desember 2014 adalah Rp.10.679.759.714,- dan nilai
saldo per 31 Desember 2013adalah Rp.6.651.225.061,-
Saldo Piutang Merupakan tagihan yang telah mempunyai surat ketetapan yang
dapat dijadikan kas dan belum diselesaikan pada tanggal neraca yang diharapkan
dapat diterima dalam jangka waktu tidak lebih dari satu tahun.
Piutang tersebut terdiri dari
Tabel 8
Rekapitulasi Piutang RSUD Kota Bandung Tahun 2014
NO
URAIAN
Saldo Awal
( 2013)
Penambahan
Piutang
( Transaksi s.d
31 Des 2014)
Pengurang
Piutang
( Pembayaran
s.d 31 Des 2014)
Saldo Akhir
( 31 Des 2014
1 Askes Inhealth 4.064.342,- 4.064.342,-
2 Askes
Sosial/PNS
332.211.000,- 40.830.000,- 372.348.500,- 692.500,-
3 GAKINDA 1.211.472.867,- 3.917.439,- 5.459.941,- 1.209.930.365,-
4 KONTRAK 212.776.634,- 925.328.875,- 784.484.919,- 353.620.590,-
5 JAMKESMAS/
JAMPERSAL
4.302.727.423,- 268.512.813,- 4.319.291.920,- 251.948.316,-
6 Pasien Umum 587.972.795,- 416.444.816,- 228.338.940,- 776.078.671,-
7 BPJS 39.849.491.827 31.776.066.897 8.083.424.930,-
JUMLAH 6.651.225.061,- 41.504.525.770,- 37.475.991.117,- 10.679.759.714,
-
Saldo Piutang tersebut belum termasuk Piutang Bawaku yang sumber dana nya
berasal dari Pemerintah Kota Bandung sebesar Rp.701.721.571,-
-
Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014
35
Penjelasan Piutang Askes Inhealth :
Piutang Askes Inhealth adalah klaim biaya pelayanan kesehatan yang telah
diberikan kepada pasien yang menggunakan Kartu Peserta Askes Inhealth. Saldo
Piutang Rp.4.064.342,-adalah :
Saldo piutang sampai dengan tanggal 31-12-2013 = Rp. 4.064.342,-
Penambahan piutang sampai tanggal 31-12- 2014 = Rp. 0,-
Jumlah Piutang = Rp. 4.064.342,-
Pembayaran piutang sampai dengan tanggal
31-12- 2014 = Rp. 0,-
Saldo Piutang per 31-12- 2014 =Rp. 4.064.342,-
Piutang ini muncul akibat:perbedaan harga obat yang disetujui,adanya
diagnose yang tidak ditanggung oleh Inhealth.tagihan ini tidak dapat
ditagihkan karena PT.INHEALTH telah berubah menjadi BPJS
Penjelasan Piutang Askes Sosial :
Piutang Askes Sosial adalah klaim biaya pelayanan kesehatan yang telah
diberikan kepada pasien peserta jaminan kesehatan pada PT.ASKES ( PNS ) yang
telah mengadakan perjanjian dengan RSUD Kota Bandung dalam pelayanan
kesehatan yaitu sebesar Rp. 692.500,- adalah Piutang berasal dari Total Piutang
Klaim biaya pelayanan kesehatan peserta ASKES s.d 31 Desember 2014 yaitu :
Saldo piutang sampai dengan 31-12-2013 =Rp. 332.211.000,-
Penambahan piutang sampai 30-12-2014 =Rp. 40.830.000,-
. Jumlah Piutang =Rp. 373.041.000,-
Pembayaran piutang sampai dengan 31-12-2014 =Rp. 372.348.500,-
Saldo Piutang s.d 31 -12-2014 =Rp. 692.500,-
Piutang ini muncul karena adanya biaya transfer dan adanya susulan klaim yang
terlambat diklaim sehingga pihak askes tidak menerimanya.
Penjelasan Piutang GAKINDA:
Piutang GAKINDA adalah klaim biaya pelayanan kesehatan yang telah
diberikan RSUD kepada pasien miskin peserta Program GAKINDA Kabupaten
Bandung:
Saldo Piutang Klaim s.d 31-12-2013 =Rp. 1.211.472.867,-
Penambahan piutang s.d 30-12-2014 =Rp 3.917.439,-
Jumlah Piutang =Rp. 1.215.390.306,-
Pembayaran piutang s.d 30-12-2014 =Rp. 5.459.941,-
Saldo Piutang per 30-06-2014 =Rp. 1.209.930.365,-
-
Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014
36
Piutang Gakinda muncul dari sisa tagihan tahun 2009 dan 2010 yang belum
dibayarkan oleh pemerintah kabupaten bandung hingga saat ini.
Penjelasan Piutang KONTRAK
Piutang KONTRAK adalah klaim biaya pelayanan kesehatan yg telah diberikan
kepada pasien peserta jaminan kesehatan dari perusahaan yang bekerjasama dengan
RSUD Kota Bandung.Besarnya Piutang sebesar Rp.353.620.590,- berasal dari:
Piutang per 31 Desember 2013 = Rp. 212.776.634,-
Penambahan piutang
s.d 31-12- 2014 =Rp. 925.328.875,-
Jumlah Piutang =Rp.1.138.105.509,-
Pembayaran piutang s.d 31-12-2014 =Rp. 784.484.919,-
Saldo Piutang per 31 Desember 2014 =Rp. 353.620.590,-
Piutang ini muncul karena beberapa penyebab seperti :
- Biaya administrasi transfer
- Perbedaan tariff BHP dan obat
- Perbedaan tariff pelayanan yang ditanggung oleh pihak ketiga
- Adanya pembulatan pembayaran
- Adanya tagihan pelayanan yang sudah dibayarkan oleh pasien tapi kwitansi
asli tidak diberikan kepada ruangan sehingga oelh petugas entri kontrak
diklaimkan kembali
- Kesalahan entri dari petugas entri RS (double klaim, salah entri nominal)
Penjelasan Piutang JAMKESMAS/JAMPERSAL:
Piutang JAMKESMAS/JAMPERSAL adalah klaim biaya pelayanan kesehatan
yang telah diberikan RSUD kepada pasien peserta JAMKESMAS. Besarnya Rp.
251.948.316,-berasal dari:
Saldo Piutang Klaim s.d 31-12-2013 =Rp. 4.302.727.423,-
Penambahan piutang s.d 31-12-2014 =Rp. 268.512.813,-
Jumlah Piutang =Rp. 4.571.240.236,-
Pembayaran piutang s.d31-12-2014 =Rp. 4.319.291.920,-
Saldo Piutang per 31-12-2014 =Rp. 251.948.316,-
Piutang ini muncul karena piutang yang belum dibayarkan untuk klaim susulan
desember tahun 2013 dan pelayanan RITL lintas tahun tanggal 1 – 4 januari 2014
yang diklaimkan di tahun 2014.
-
Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014
37
Penjelasan Piutang Pasien Umum
Piutang Pasien umum adalah piutang yang berasal dari pasien yang tidak
mampu membayar namun tidak memiliki jaminan kesehatan yang lengkap.
Saldo Piutang Klaim s.d 31-12-2013 =Rp. 587.972.795,-
Penambahan piutang s.d 31-12-2014 =Rp. 416.444.816,-
Jumlah Piutang =Rp 1.004.417.611,-
Pembayaran piutang sampai dgn 31-12-2014= Rp. 228.338.940,-
Saldo Piutang per 31-12-2014 =Rp. 776.078.671,-
Piutang ini muncul karena pasien yang belum mempunyai jaminan asuransi
kesehatan dan kebanyakan keluarga pasien dari keluarga yang tidak mampu, pasien
berasal dari daerah kabupaten dan adanya kasus pelayanan dari kecelakaan lalu
lintas yang menyebabkan biaya tagihan besar.
-
Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014
38
5.3.3 Persediaan 2.487.715.201,- 1.794.084.798,-
Saldo Persediaan per 31 Desember2014 sebesar Rp.2.487.715.201,- Dan saldo
persediaan per 31 Desember 2013 Rp.1.749.084.798,-
Saldo persediaan terdiri dari :
Tabel 9
RSUD KOTA BANDUNG
REKAPITULASI DATA PERSEDIAAN PER 31 DESEMBER 2014
Sumber Dana: APBD TA 2014
NO KETERANGAN SALDO
TAHUN 2013 PENAMBAHAN PENGURANGAN SALDO AKHIR
1 Persediaan Obat-obatan 63.304.067 392.111.412 418.095.261,- 37.320.218,-
TOTAL 63.304.067 392.111.412 418.095.261,- 37.320.218,-
Ditambah mutasi Persediaan dari belanja BLUD sebagai berikut:
Tabel 10 RSUD KOTA BANDUNG
REKAPITULASI DATA PERSEDIAAN PER 31 DESEMBER 2014
Sumber Dana: BLUD TA 2014
NO KETERANGAN SALDO TAHUN
2013 PENAMBAHAN PENGURANGAN SALDO AKHIR
1 ATK dan Cetakan 186.336.052 611.342.632,- 486.632.954,- 311.045.730,-
2 Alat laundry 0 17.349.800,- 16.524.800,- 825.000,-
3 Alat Listrik 20.323.938 17.446.440,- 15.400.224,- 22.370.154,-
4
Perlengkapan
RS:Sanitair,kunci,Mekanikal, telepon
15.999.380 207.836.333,- 178.256.993,- 45.578.720,-
5 Bahan Kebersihan 65.161.983 49.189.580,- 64.817.573,- 49.533.990,-
6 BBM 12.967.500 98.562.663,- 106.720.163,- 4.810.000,-
7 Materai 11.304.000 2.580.000,- 8.724.000,-
8 Obat-obatan,BHP Lab dan Radiologi,gas medis
1.370.622.968 16.769.989.820,- 17.955.770.414,- 1.938.205.344,-
9 Bahan Makanan 1.637.110 1.287.146.195,- 1.258.827.390,- 29.955.915,-
10 Gas LPG 1.427.800 32.925.816,- 30.397.246,- 3.956.370,-
11 Alat CSSD 51.684.087,- 16.294.327,- 35.389.760,-
TOTAL 1.685.780.731 19.143.473.366,- 18.378.859.114,- 2.450.394.983,-
-
Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014
39
Sehingga total mutasi persediaan RSUD Kota Bandung per 31 Desember 2014 adala:
Tabel 10
RSUD KOTA BANDUNG
REKAPITULASI DATA PERSEDIAAN PER 31 DESEMBER 2014
Sumber Dana: APBD dan BLUD TA 2014
NO KETERANGAN SALDO TAHUN
2013 PENAMBAHAN PENGURANGAN SALDO AKHIR
1 ATK dan Cetakan 186.336.052 611.342.632,- 486.632.954,- 311.045.730,-
2 Alat laundry 0 17.349.800,- 16.524.800,- 825.000,-
3 Alat Listrik 20.323.938 17.446.440,- 15.400.224,- 22.370.154,-
4
Perlengkapan RS:Sanitair,kunci,Mekanikal, telepon
15.999.380 207.836.333,- 178.256.993,- 45.578.720,-
5 Bahan Kebersihan 65.161.983 49.189.580,- 64.817.573,- 49.533.990,-
6 BBM 12.967.500 98.562.663,- 106.720.163,- 4.810.000,-
7 Materai 11.304.000 2.580.000,- 8.724.000,-
8
Obat-obatan,BHP Lab dan
Radiologi,gas medis 1.433.927.035 17.162.101.232,- 18.373.865.675,- 1.975.525.562,-
9 Bahan Makanan 1.637.110 1.287.146.195,- 1.258.827.390,- 29.955.915,-
10 Gas LPG 1.427.800 32.925.816,- 30.397.246,- 3.956.370,-
1a Alat CSSD 51.684.087,- 16.294.327,- 35.389.760,-
TOTAL 1.749.084.798 19.535.584.778,- 18.796.954.375,- 2.487.715.201,-
5.3.4. Aset Tetap 122.955.229.042 92.759.511.621,-
Saldo Aset Tetap RSUD Kota Bandung per 31 Desember 2014 sebesar
Rp.122.955.229.042,-berasal dari:
Tabel 12 RSUD KOTA BANDUNG
DAFTAR MUTASI ASET TETAP
SELAKU SKPD
NO KETERANGAN SALDO Akhir 2013
BELANJA MODAL
DAN BELANJA PENUNJANG SERTA
BELANJA LAIN YANG DIKAPITALISASI
REKLAS < Rp.300.000
JUMLAH BARANG MILIK DAERAH
JUMLAH AKTIVA TETAP 2014
1 Tanah 3.205.205.301 3.205.205.301
2
Peralatan dan
Mesin 53.931.869.270 20.731.464.480 33.136.400 20.685.980.580 74.617.849.850
3
Gedung dan
Bangunan 18.236.037.900 2.027.998.555 2.027.998.555 20.264.036.455
4
Jalan,Irigasi
dan Jaringan 192.009.350 192.009.350
5
Aset Tetap
Lainnya 261.185.760 261.185.760
6
Konstruksi Dalam
Pengerjaan - 78.225.000 78.225.000
78.225.000
TOTAL 75.826.307.581
22.837.688.035
33.136.400 22.804.551.635
98.618.511.716
-
Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014
40
Dan Penambahan Aset tetap dari Belanja BLUD
Tabel 13 RSUD KOTA BANDUNG
DAFTAR MUTASI ASET TETAP
SELAKU BLUD
NO KETERANGAN SALDO Akhir
2013
BELANJA MODAL DAN
BELANJA PENUNJANG
SERTA BELANJA LAIN
YANG DIKAPITALISASI
REKLAS
-
Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014
41
5.3.5 Aset Tetap Lainnya 30.475.500,- 770.000,-
Pada akhir Tahun Pelaporan, terdapat aset rusak berat berupa Alat Kedokteran
Anak dengan nilai nominal Rp.770.000,- dan asset lain-lain yang berupa Sistem
Operational Komputer (Software) sebesar Rp.29.705.500,-
5.4KEWAJIBAN
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
penyelesaiannya mengakibatkan aliran sumber daya ekonomi pemerintah.
Kewajiban dikelompokkan kedalam kewajiban Jangka Pendek dan kewajiban
Jangka Panjang.kewajiban jangka pendek merupakan kelompok kewajiban yang
diselesaikan dalam waktu kurang dari 12 ( dua belas ) bulan setelah tanggal
pelaporan.kewajiban jangka panjang adalah kelompok kewajiban yang
penyelesaiannya dilakukan setelah 12 ( dua belas ) bulan sejak tanggal pelaporan.
5.4.1 Utang Perhitungan Pihak Ketiga (PFK)
Merupakan utang yang timbul karena adanya saldo pajak yang belum
disetorkan ol;eh bendahara pengeluaran BLUD Per tanggal neraca sebesar
Rp.1.414.421,-
5.4.2 Utang Pajak
Terdapat Utang Pajak sebesar Rp.365.541.457,- yaitu pajak dari kegiatan
belanja BLUD yang belum Terealisasi per tanggal 31 Desember 2014 sebesar
Rp.364.949.640,-dan utang pajak yang berasal dari SP2D LS APBD yang tidak cair
pembayarannya sebesar Rp.591.817.
5.4.2 Pendapatan diterima dimuka
RSUD Kota Bandung memiliki Kewajiban dari Pendapatan diterima dimuka
yang diperoleh dari Pendapatan Sewa Lahan Selama 5 (lima) Tahun. Yang terdiri dari
sewa lahan kantor bjb dengan nilai kontrak Rp.200.000.000,- Sejak Bulan Agustus
2011 sampai Juli 2016 dan Sewa Lahan ATM bjb dengan Nilai Rp.75.000.000,- Sejak
Bulan September 2012-September 2017. Sehingga terdapat nilai Pendapatan diterima
dimuka per 31 Desember 2014 sebesar Rp.101.590.720,-
-
Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014
42
5.4.3 Utang Jangka Pendek Lainnya
BLUD RSUD Kota Bandung memiliki Utang jangka pendek,yaitu:
Tabel 15
DAFTAR KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
RSUD KOTA BANDUNG
PER 31 DESEMBER 2014
No Nama Pihak Ketiga Keterangan Jumlah (Rp)
UTANG APBD :
1 CV.MARTA TRIA
SELARAS BELANJA PENGAWASAN GEDUNG
4.650.000
UTANG BLUD :
1 Karyawan RSUD Jasa Medis BPJS bulan Desember 2014
1.348.670.417,00
2 Karyawan RSUD
Jasa Medis Non BPJS bulan Desember
2014
408.471.057
3 PT. AAM Belanja BHP Farmasi
161.384.047
4 Anugerah Pharmindo Lestari Belanja BHP Farmasi
146.681.562
5
PT. Rajawali
Nusindo Belanja pengadaan Linen
146.052.500
6 Parit Padang Global
Belanja BHP Farmasi
121.720.615
7 PT. CBR Belanja BHP Farmasi
115.847.160
8 Tawada Healthcare
Belanja BHP Farmasi
112.461.888
9 Sumber Sugih Medika Belanja BHP Farmasi
101.135.760
10 PT. Fajar Alam Scientific Belanja Reagen Laboratorium
99.038.555
11 Transmedic
Belanja BHP Farmasi
96.030.000
12 PT. Sari Angin Belanja Gas Medis
92.413.200
13 Tunas Bangun Prakarsa Belanja BHP Farmasi
91.228.960
14
Millennium
Pharmacon International Belanja BHP Farmasi
90.642.650
15
Enseval Putera
Megatrading Belanja BHP Farmasi
89.750.069
16 Indofarma Global Medika Belanja BHP Farmasi
86.409.715
17 PT. Tawada Healthcare Belanja Langsung BHP Radiologi
58.212.000
18 PT. SSM Belanja BHP Farmasi
57.944.040
19 Tempo
Belanja BHP Farmasi
57.421.724
20 Sinar Roda
Belanja BHP Farmasi
53.438.000
21
Antarmitra
Sembada Belanja BHP Farmasi
52.566.628
22 PT.Friesmed Hoslab Indonesia Belanja Reagen Crossmatch Bank Darah
49.698.000
23 Merapi Utama Pharma Belanja BHP Farmasi
45.207.602
24 PT. Muara Sakti Belanja BHP Laboratorium
45.069.079
25 Nusa Kharisma Raya Belanja BHP Farmasi
42.471.095
26 Karyawan RSUD Honor MCU bulan juli - oktober 2014 41.009.836
27 Dos Ni Roha Belanja BHP Farmasi
-
Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014
43
40.508.610
28 Central Bandung Raya Belanja BHP Farmasi
39.195.166
29 Penta Valent
Belanja BHP Farmasi
37.554.198
30 Parazelsus Indonesia Belanja BHP Farmasi
37.463.084
31 PT. MBS Belanja BHP Farmasi
31.446.795
32
PT. Central Bandung Raya
Belanja alat kesehatan TA 2014 (Pengadaan alat kedokteran ruang VIP dan Kelas 1)
31.238.731
33 Tiga A
Belanja BHP Farmasi
30.969.675
34 Mensa Binasukses
Belanja BHP Farmasi
30.955.505
35 PT. Muara Sakti Utama Belanja Reagen Cobas Laboratorium
28.400.350
36
PT. Central
Bandung Raya Belanja BHP Radiologi
20.240.000
37 Rajawali Nusindo
Belanja BHP Farmasi
20.004.189
38 PT. NKR Belanja BHP Farmasi
19.444.920
39 PT. Sumber Sugih Medika Belanja BHP Farmasi I
18.565.140
40 Bintang Shafwan
Belanja BHP Farmasi
18.442.868
41 Indo Dental
Belanja BHP Farmasi
18.154.500
42 Kimia Farma
Belanja BHP Farmasi
17.694.104
43 Sapta Sari Tama
Belanja BHP Farmasi
16.459.850
44 Sinergy Diagnostic
Belanja BHP Farmasi
15.318.600
45 Kallista Prima
Belanja BHP Farmasi
15.168.013
46 United Dico Citas
Belanja BHP Farmasi
13.903.858
47 Bina San Prima
Belanja BHP Farmasi
13.840.498
48 Karyawan RSUD Rapat Koordinasi & perjalanan dinas dalam bulan November
13.000.000
49
PT. Holy Darma
Atmadja Belanja kebutuhan chemikal laundry 2
12.251.250
50 Muara Sakti
Belanja BHP Farmasi
12.233.029
51 Koperasi RSUD Belanja Gas LPG bulan desember 2014
8.197.860
52 PT. Intergastra Belanja BHP CSSD
8.074.660
53 Surya Prima Perkasa Belanja BHP Farmasi
7.963.009
54 Prima Anugerah Mandiri Belanja BHP Farmasi
7.802.960
55
PT. Pelita Abadi
Sejahtera
Belanja alat kebutuhan rumah tangga
(Lampu)
7.794.600
56 PT. Pelita Abadi Belanja alat Rumah Tangga (Lampu)
7.794.600
57 Karyawan RSUD Rapat Koordinasi & perjalanan dinas Luar
7.392.000
58 Karyawan RSUD
Lembur penerimaan pegawai kontrak
BLUD I
6.683.800
59 Versacon
Belanja BHP Farmasi
4.950.000
60 Karyawan RSUD Lembur penerimaan pegawai kontrak BLUD II
4.828.950
61 Raksa Gemilang
Belanja BHP Farmasi
4.691.500
62 Darmawangsa
Belanja BHP Farmasi
4.029.300
63 Fajar Alam Scientific Belanja BHP Farmasi
3.379.750
64 Sawah Besar Farma
Belanja BHP Farmasi
3.363.866
65 Anugrah Argon Medica Belanja BHP Farmasi
2.650.000
66 PT. Pelita Abadi Sejahtera
Belanja alat kebutuhan rumah tangga (kabel)
2.200.000
67 PT. Pelita Abadi Belanja alat Rumah Tangga (Kabel)
2.200.000
-
Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014
44
68 CV. Zona Anugrah Belanja alat kebutuhan rumah tangga (APAR)
2.145.000
69 Distriversa Buanamas Belanja BHP Farmasi
2.090.000
70 Karyawan RSUD Lembur Pegawai ULP
1.841.950
71 Daya Muda Agung
Belanja BHP Farmasi
1.617.000
72 Kebayoran Pharma
Belanja BHP Farmasi
1.570.140
73 Tigaraksa Satria
Belanja BHP Farmasi
826.018
74 Surgika Alkesindo
Belanja BHP Farmasi
742.500
75 PT. Muara Sakti Belanja langsung BHP Laboratorium
404.250
76 Duta Berkat Abadi
Belanja BHP Farmasi
360.000
TOTAL UTANG BLUD
4.473.672.805
TOTAL KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
LAINNYA
4.473.672.805
PPN DAN PPH 365.541.457
KEWAJIBAN JK PENDEK 4.126.476.348
5.5 EKUITAS DANA
Ekuitas adalah jumlah kekayaan bersih yang merupakan selisih antara jumlah
keseluruhan aset dengan jumlah keseluruhan kewajiban atau hutang, ekuitas terdiri
dari : Ekuitas Dana Lancar, Ekuitas Dana Investasi, Ekuitas Dana Cadangan.
5.5.1 Ekuitas Dana Lancar 20.932.115.418,- 13.766.151.028,-
Saldo Ekuitas Dana Lancar terdiri dari :
URAIAN JUMLAH PER 31
DESEMBER 2014
( Rp )
JUMLAH 2013
( Rp )
SILPA 12.318.794.878,- 9.140.835.823,-
Cadangan Piutang 10.679.759.714,- 6.651.225.061,-
Cadangan Persediaan 2.487.715.201,- 1.749.084.798,-
Dana yang harus disediakan untuk
pembayaran Utang Jangka Pendek
(4.575.263.525) (3.781.049.170,-)
Pendapatan yang ditangguhkan 21.109.150,- 6.054.516,-
TOTAL 20.932.115.418,- 13.766.151.028,-
-
Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014
45
5.5.1.1 SILPA
SILPA RSUD Kota Bandung merupakan saldo akhir rekening Kas Umum Rumah
Sakit, dan Kas Bendahara Pengeluaran BLUD yang berasal dari selisih antara jumlah
seluruh realisasi pendapatan dan realisasi belanja APBD dan BLUD per 31 Desember
2014:
Realisasi Pendapatan BLUD RSUD 2014 Rp.56.295.757.712,-
Realisasi Belanja BLUD (Rp.53.117.798.657,-)
SILPA BLUD Tahun Lalu Rp. 9.140.835.823,-
TOTAL SILPA BLUD Rp.12.318.794.878
5.5.1.2 Cadangan Piutang
Saldo Cadangan Piutang diperoleh dari saldo akhir perhitungan piutang per 31
Desember 2014 ,terdiri dari:
Tabel 16
DAFTAR CADANGAN PIUTANG RSUD KOTA BANDUNG
PER 31 Desember 2014
NO
URAIAN
Saldo Awal
( 2013)
Penambahan
Piutang
( Transaksi s.d
31 Des 2014)
Pengurang
Piutang
( Pembayaran
s.d 31 Des 2014)
Saldo Akhir
( 31 Des 2014
1 Askes Inhealth 4.064.342,- 4.064.342,-
2 Askes
Sosial/PNS
332.211.000,- 40.830.000,- 372.348.500,- 692.500,-
3 GAKINDA 1.211.472.867,- 3.917.439,- 5.459.941,- 1.209.930.365,-
4 KONTRAK 212.776.634,- 925.328.875,- 784.484.919,- 353.620.590,-
5 JAMKESMAS/
JAMPERSAL
4.302.727.423,- 268.512.813,- 4.319.291.920,- 251.948.316,-
6 Pasien Umum 587.972.795,- 416.444.816,- 228.338.940,- 776.078.671,-
7 BPJS 39.849.491.827 31.776.066.897 8.083.424.930,-
JUMLAH 6.651.225.061,- 41.504.525.770,- 37.475.991.117,- 10.679.759.714,
-
-
Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014
46
5.5.1.3 Cadangan Persediaan
Saldo Cadangan Persediaan diperoleh dari saldo akhir Stok Persediaan sesuai
Berita Acara Persediaan per31 desember 2014.
Saldo Cadangan persediaan per 31 Desember sebesar Rp.2.487.715.201,-terdiri
dari :
Tabel 17
CADANGAN PERSEDIAAN RSUD KOTA BANDUNG
PER 31 Desember2014 :
NO KETERANGAN SALDO TAHUN
2013 PENAMBAHAN PENGURANGAN SALDO AKHIR
1 ATK dan Cetakan 186.336.052 611.342.632,- 486.632.954,- 311.045.730,-
2 Alat laundry 0 17.349.800,- 16.524.800,- 825.000,-
3 Alat Listrik 20.323.938 17.446.440,- 15.400.224,- 22.370.154,-
4
Perlengkapan RS:Sanitair,kunci,Mekanikal,
telepon
15.999.380 207.836.333,- 178.256.993,- 45.578.720,-
5 Bahan Kebersihan 65.161.983 49.189.580,- 64.817.573,- 49.533.990,-
6 BBM 12.967.500 98.562.663,- 106.720.163,- 4.810.000,-
7 Materai 11.304.000 2.580.000,- 8.724.000,-
8 Obat-obatan,BHP Lab dan Radiologi,gas medis
1.433.927.035 17.162.101.232,- 18.373.865.675,- 1.975.525.562,-
9 Bahan Makanan 1.637.110 1.287.146.195,- 1.258.827.390,- 29.955.915,-
10 Gas LPG 1.427.800 32.925.816,- 30.397.246,- 3.956.370,-
1a Alat CSSD 51.684.087,- 16.294.327,- 35.389.760,-
TOTAL 1.749.084.798 19.535.584.778,- 18.796.954.375,- 2.487.715.201,-
5.1.1.4 Dana yang Harus disediakan Untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek
Saldo dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang Jangka Pendek
Sejumlah Rp.4.575.263.525,-terdiri dari saldo kewajiban jangka pendek APBD dari
SP2D LS yang tidak cair pembayarannya Rp.4.650.000,- dan utang jangka pendek
BLUD dari dokumen belanja BLUD yang belum dibayarkan per 31 Desember 2014
Rp.4.570.613.525,-
-
Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014
47
5.5.2 Ekuitas Dana Investasi
Ekuitas dana investasi sebesar Rp.122.985.704.542,- merupakan kekayaan
yang dimiliki RSUD Kota Bandung yang berasal dari mutasi/penambahan aset tetap,
penambahan aset tetap RSUD Kota Bandung baik yang terealisasi dari anggaran
APBD maupun BLUD
5.5.2.1 Diinvestasikan dalam Aset Tetap
Saldo Ekuitas Dana Investasi-Diinvestasikan dalam aset tetap sebesar
Rp.122.955.229.042,-merupakan saldo aset tetap RSUD Kota Bandung yang terdiri
dari :
Tanah Rp. 3.205.205.301,-
Peralatan dan Mesin Rp.91.923.874.775,-
Gedung dan Bangunan Rp.24.609.634.594,-
Jalan,Irigasi dan Jaringan Rp. 2.877.103.612,-
Aset Tetap Lainnya Rp. 261.185.760,-
5.5.2.2 Diinvestasikan dalam Aset Lainnya
Saldo Ekuitas Dana Investasi-Diinvestasikan dalam Aset Lainnya sebesar
Rp.30.475.500,- merupakan nilai peralatan dan mesin: Alat kedokteran anak yang
dinilai Rusak Berat/Proses Penghapusan sebesar Rp.770.000,-ditambah nilai asset
tidak berwujud sebesar Rp.29.705.500,yang merupakan sistem operasional komputer
(software).
-
Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014
48
BAB VI
PENJELASAN ATAS INFORMASI INFORMASI NON KEUANGAN RSUD
6.1 Tugas dan Fungsi RSUD Kota Bandung
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung yang selanjutnya disingkat dengan
RSUD Kota Bandung adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
kegiatan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna dengan mengutamakan
pengobatan dan pemulihan tanpa mengabaikan peningkatan kesehatan dan
pencegahan penyakit yang dilaksanakan melalui penyediaan pelayanan rawat inap,
rawat jalan, gawat darurat, tindakan medik, dan penunjang medik.
Adapun Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi RSUD Kota Bandung berdasarkan
Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 16 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan
Susunan Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung, sebagai
berikut:
TUGAS
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung merupakan Lembaga Teknis
Daerah Kota Bandung yang memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat, mempunyai tugas :
Melaksanakan upaya kesehatan dibidang pelayanan umum, upaya kesehatan
secara berdayaguna dan berhasilguna dengan mengutamakan upaya
penyembuhan, pemulihan yang dilaksanakan secara serasi, terpadu dengan
upaya peningkatan serta pencegahan dan melaksanakan upaya rujukan.
FUNGSI
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana tersebut diatas, RSUD Kota
Bandung , mempunyai fungsi :
1. penyelenggaraan pelayanan umum;
2. pelaksanaan tugas teknis operasional bidang pelayanan umum yang meliputi
keuangan, pelayanan medis dan keperawatan, penunjang medis serta program
dan pemasaran;
3. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
-
Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014
49
6.2 STRUKTUR ORGANISASI RSUD KOTA BANDUNG
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 16 Tahun 2007 tentang
Pembentukan dan Susunan Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung; RSUD
Kota Bandung merupakan Lembaga Teknis Daerah Kota Bandung di bidang pelayanan
kesehatan; RSUD dipimpin oleh seorang kepala dengan sebutan Direktur yang secara
teknis fungsional bertanggungjawab kepada Walikota Bandung melalui Sekretaris Daerah
Kota Bandung, dan secara teknis operasional dikoordinasikan dengan Dinas Kesehatan
Kota Bandung. Adapun Susunan Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota
Bandung berdasarkan Perda Nomor 16 Tahun 2007 sebagai berikut:
Unsur Pimpinan : Direktur
Pembantu Pimpinan, terdiri dari :
a. Kepala Bagian Umum Keuangan, membawahkan :
1) Ka.Sub.Bag. Umum dan Perlengkapan;
2) Ka.Sub.Bag. Pengembangan SDM;
3) Ka.Sub.Bag. Keuangan dan Anggaran.
b. Kepala Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan, membawahkan :
1) Ka.Seksi Pelayanan Medis;
2) Ka.Seksi Pelayanan Keperawatan
c. Kepala Bidang Penunjang Medis, membawahkan :
1) Ka.Seksi Penunjang Diagnostik dan Terapi;
2) Ka.Seksi Pemeliharaan dan Pemulasaraan.
d. Kepala Bidang Program dan Pemasaran, membawahkan :
1) Ka.Seksi Pengendalian Program;
2) Ka.Seksi Mutu dan Pemasaran.
Selain dibantu oleh kelompok struktural, Direktur dibantu pula oleh kelompok
fungsional dan unsur pelaksana pelayanan, yang terdiri dari :
a. Satuan Pengawas Intern;
b. Komite Medik;
c. Staff Medis Fungsional;
d. Instalasi/Unit.
-
Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014
50
Catatan atas laporan keuangan ( CALK) yang merupakan salah satu bagian
dari Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung Semester 1-Tahun 2014disusun
dengan mengacu pada Permendagri Nomor 13 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan ( SAP ) serta Permendagri Nomor 61 Tahun 2007 tentang
Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah.
Catatan Atas Laporan Keuangan ini mengungkapkan beberapa penjelasan
terhadap Laporan Keuangan secara keseluruhan sehingga diharapkan dapat dengan
mudah dibaca dan dipahami oleh pembaca secara luas, tidak terbatas hanya untuk
pembaca tertentu ataupun hanya manajemen entitas pelaporan. Semoga dengan
tersusunnya Catatan Atas laporan Keuangan ini dapat memberikan penjelasan dan
informasi yang berguna sebagai media pertanggungjawaban serta sebagai upaya
untuk lebih meningkatkan kinerja keuangan Lingkup RSUD Kota Bandung dan
Lingkup Pemerintah Kota Bandung.
PENGGUNA ANGGARAN
DIREKTUR RSUD KOTA BANDUNG
Dr.TAAT TAGORE D.RANGKUTI,MKK NIP:196210101990111003
☼ Penutup ☼
-
Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014
51
-
Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014
52