calk rsud tahun 2014laporan keuangan rsud kota bandung– ta 2014 2014 aset tetap 5 sementara itu...

52
Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014 1 KATA PENGANTAR RSUD Kota Bandung adalah entitas akuntansi dari Pemerintah Kota Bandung yang berkewajiban menyelenggarakan akuntansi dan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dengan menyusun laporan keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan. Penyusunan laporan keuangan RSUD Kota Bandung mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah yang terdiri dari Neraca, Laporan Realisasi Anggaran dan Catatan atas Laporan Keuangan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung . Sehubungan dengan Laporan Keuangan Tahun 2014 ini, perlu Kami kemukakan hal-hal sebagai berikut: 1. Laporan Realisasi Anggaran memberikan informasi tentang realisasi pendapatan, belanja, dan pembiayaan. Berdasarkan laporan ini, realisasi Pendapatan Tahun 2014 adalah sebesar Rp.56.295.757.712,- atau 100,53% dari Anggaran yang ditetapkan dalam DPA.Sementara itu, realisasi Belanja adalah sebesar Rp.97.213.066.892,-atau 93,64% dari yang dianggarkan dalam DPA. 2. Neraca menyajikan informasi tentang posisi aset, kewajiban, dan ekuitas RSUD Kota Bandung per 31 Desember 2014. Dari Neraca tersebut diinformasikan bahwa nilai Aset adalah sebesar Rp.148.512.842.906,-dan Kewajiban sebesar Rp.4.595.022.946,- sehingga Ekuitas Dana (kekayaan bersih) RSUD Kota Bandung per 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp.143.917.819.960,- 3. Catatan atas Laporan Keuangan dimaksudkan agar pengguna laporan keuangan dapat memperoleh informasi yang lebih lengkap tentang hal-hal yang termuat dalam laporan keuangan. Catatan atas Laporan Keuangan meliputi uraian tentang kebijakan fiskal, kebijakan akuntansi, dan penjelasan pos-pos laporan keuangan, daftar rinci atau uraian atas nilai pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca.

Upload: others

Post on 11-Feb-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014

    1

    KATA PENGANTAR

    RSUD Kota Bandung adalah entitas akuntansi dari Pemerintah Kota Bandung

    yang berkewajiban menyelenggarakan akuntansi dan laporan pertanggungjawaban

    atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dengan menyusun

    laporan keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas

    Laporan Keuangan.

    Penyusunan laporan keuangan RSUD Kota Bandung mengacu pada Peraturan

    Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah dan

    Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Teknis

    Pengelolaan Keuangan Daerah yang terdiri dari Neraca, Laporan Realisasi Anggaran

    dan Catatan atas Laporan Keuangan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung .

    Sehubungan dengan Laporan Keuangan Tahun 2014 ini, perlu Kami

    kemukakan hal-hal sebagai berikut:

    1. Laporan Realisasi Anggaran memberikan informasi tentang realisasi

    pendapatan, belanja, dan pembiayaan. Berdasarkan laporan ini, realisasi

    Pendapatan Tahun 2014 adalah sebesar Rp.56.295.757.712,- atau 100,53%

    dari Anggaran yang ditetapkan dalam DPA.Sementara itu, realisasi Belanja

    adalah sebesar Rp.97.213.066.892,-atau 93,64% dari yang dianggarkan

    dalam DPA.

    2. Neraca menyajikan informasi tentang posisi aset, kewajiban, dan ekuitas

    RSUD Kota Bandung per 31 Desember 2014. Dari Neraca tersebut

    diinformasikan bahwa nilai Aset adalah sebesar Rp.148.512.842.906,-dan

    Kewajiban sebesar Rp.4.595.022.946,-sehingga Ekuitas Dana (kekayaan

    bersih) RSUD Kota Bandung per 31 Desember 2014 adalah sebesar

    Rp.143.917.819.960,-

    3. Catatan atas Laporan Keuangan dimaksudkan agar pengguna laporan

    keuangan dapat memperoleh informasi yang lebih lengkap tentang hal-hal

    yang termuat dalam laporan keuangan. Catatan atas Laporan Keuangan

    meliputi uraian tentang kebijakan fiskal, kebijakan akuntansi, dan penjelasan

    pos-pos laporan keuangan, daftar rinci atau uraian atas nilai pos yang

    disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca.

  • Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014

    2

    Kami menyadari bahwa Laporan Keuangan Tahun 2014 ini masih belum

    sempurna, oleh sebab itu kami mengharapkan tanggapan, saran, maupun kritik yang

    membangun dari para pengguna laporan keuangan ini. Kami akan terus berupaya

    untuk dapat menyusun dan menyajikan laporan keuangan yang tepat waktu dan

    akurat sehingga terwujud tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).

    Diharapkan penyusunan Laporan Keuangan ini dapat meningkatkan akuntabilitas

    publik.

    PENGGUNA ANGGARAN Direktur RSUD Kota Bandung Dr.Taat Tagore Diah,R.M.KKK NIP.196210101990111003

  • Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014

    3

    PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB

    PENGGUNA ANGGARAN

    Laporan Keuangan RSUD Kota Bandungyang terdiri dari: Laporan Realisasi

    Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan Tahun 2014 sebagaimana

    terlampir, adalah merupakan tanggung jawab kami.

    Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan Sistem Pengendalian

    Intern yang memadai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan anggaran

    dan posisi keuangan secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.

    PENGGUNA ANGGARAN Direktur RSUD Kota Bandung Dr.Taat Tagore Diah R,M.KKK NIP .196210101990111003

  • Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014

    4

    I. RINGKASAN

    Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor :24 Tahun 2005 tentang Standar

    Akuntansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri No.13 Tahun 2006

    tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah Pengguna Anggaran Wajib

    Menyusun Laporan Keuangan Yang terdiri dari : Neraca, Laporan Realisasi Anggaran

    dan Catatan Atas Laporan Keuangan.

    1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

    Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara Dokumen

    Pelaksanaan Anggaran (DPA) berjalan dengan realisasinya, yang mencakup unsur-

    unsur pendapatan dan belanja selama Tahun 2014.

    Realisasi Pendapatan RSUD Kota Bandung pada Tahun 2014sebesar

    Rp.56.295.757.712,- yang terdiri dari Pendapatan Jasa Layanan

    Kesehatan,Pendapatan Hasil Kerjasama dan Pendapatan BLUD Lain-lain yang sah.

    Realisasi Belanja RSUD Kota Bandung padaTahun 2014adalah sebesar

    Rp.97.213.066.892,- atau mencapai 93,64% dari anggarannya.

    Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2014 dapat disajikan pada tabel

    1 sebagai berikut:

    Tabel 1

    Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2014

    Anggaran Realisasi TA 2014% Realisasi Terhadap

    Anggaran

    PENDAPATAN ASLI DAERAH-Lain-lain PAD

    Yang Sah56.000.000.000 56.295.757.712 100,53%

    Belanja 103.817.770.869 97.213.066.892 93,64%

    Realisasi Anggaran

    2. NERACA

    Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban,

    dan ekuitas dana pada tanggal pelaporan dan dibandingkan dengan tanggal

    pelaporan sebelumnya.

    Jumlah Aset adalah sebesar Rp.148.512.842.906,-yang terdiri dari Aset

    Lancar sebesar Rp.25.527.138.364,-, Aset Tetap sebesar Rp.122.955.229.042,-dan

    Aset Lainnya sebesar Rp.30.475.500,-

    Jumlah Kewajiban adalah sebesar Rp.4.595.022.946,-yang merupakan

    Kewajiban Jangka Pendek.

  • Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014

    5

    Sementara itu jumlah Ekuitas Dana adalah sebesar Rp.143.917.819.960,-

    yang terdiri dari Ekuitas Dana Lancar sebesar Rp.20.932.115.418,-dan Ekuitas Dana

    Investasi sebesar Rp.122.985.704.542,-

    Ringkasan Neraca per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 dapat disajikan pada tabel 2 sebagai berikut:

    Tabel 2

    Ringkasan Neraca per 31 Des 2014/31 Des 2013

    31 Des 2014 31 Des 2013 Rp %

    Aset 148.512.842.906 110.307.481.819 38.205.361.087 34,64%

    Aset Lancar 25.527.138.364 17.547.200.198 7.979.938.166 45,48%

    Aset Tetap 122.955.229.042 92.759.511.621 30.195.717.421 32,55%

    Aset Lainnya 30.475.500 770.000 29.705.500 3857,86%

    Kewajiban 4.595.022.946 3.781.049.170 813.973.776 21,53%

    Kewajiban Jangka Pendek 4.595.022.946 3.781.049.170 813.973.776 21,53%

    Ekuitas Dana 143.917.819.960 106.526.432.649 37.391.387.311 35,10%

    Ekuitas Dana Lancar 20.932.115.418 13.766.151.028 7.165.964.390 52,05%

    Ekuitas Dana Investasi 122.985.704.542 92.760.281.621 30.225.422.921 32,58%

    Jumlah Kewajiban dan Ekuitas 148.512.842.906 110.307.481.819 38.205.361.087 34,64%

    Kenaikan/ (penurunan)Tanggal NeracaUraian

    3.CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

    Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) meliputi penjelasan atau daftar terinci

    atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran

    dan Neraca. Termasuk pula dalam Catatan atas Laporan Keuangan adalah penyajian

    informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan

    serta pengungkapan-pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang

    wajar atas laporan keuangan.

  • Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014

    6

    II.LAPORAN REALISASI ANGGARAN

  • Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014

    7

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

  • Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014

    8

    IV. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

    Kepala SKPD selaku Pengguna Anggaran / Pengguna Barang menyusun

    dan menyampaikan Laporan Keuangan yang meliputi :

    1. Laporan Realisasi Anggaran ( L R A )

    2. Neraca

    3. Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK)

    Laporan dimaksud disusun sesuai dengan sistem Akuntansi Pemerintahan

    Adapun maksud dari penyusunan laporan keuangan ini adalah :

    a. Menyediakan Informasi yang relevan mengenai posisi Keuangan dan seluruh

    transaksi yang dilakukan RSUD Kota Bandung selaku SKPD dan BLUD yang

    melaksanakan PPK-BLUD selama satu periode pelaporan.

    b. Menyajikan pertanggungjawaban pelaksanaan PPK-BLUD dalam rangka

    meningkatkan Keterbandingan laporan keuangan baik terhadap anggaran,

    antar periode ,maupun antar entitas.

    c. Menyajikan Informasi mengenai posisi keuangan, Realisasi Anggaran, dan

    Kinerja Keuangan sebagai bahan evaluasi dan pengambilan keputusan

    mengenai alokasi sumber daya.

    Sedangkan tujuan penyusunan laporan adalah untuk menyajikan

    informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan dan untuk menunjukan

    akuntabilitas entitas atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya, dengan :

    a. Menyediakan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan

    mengenai sumber, alokasi, dan penggunaan sumber daya ekonomi;

    b. Menyediakan informasi mengenai ketaatan realisasi terhadap anggarannya;

    c. Menyediakan informasi mengenai cara entitas pelaporan mendanai

    aktivitasnya dan memenuhi kebutuhan kasnya;

    1.2. LANDASAN HUKUM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

    Landasan hukum penyusunan laporan keuangan RSUD Kota Bandung

    atas pelaksanaan PPK BLUD Tahun 2011 adalah :

    1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

    2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

  • Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014

    9

    3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan

    dan Tanggung Jawab Keuangan Negara

    4. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi

    Pemerintah

    5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

    Daerah

    6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

    Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

    Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas

    Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman

    Pengeloaan Keuangan Daerah

    7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentan Pedoman

    Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah.

    8. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 07.Tahun 2006 tentang Pokok

    pokok Pengelolaan Keuangan Daerah

    9. Peraturan Walikota Bandung Nomor 835 Tahun 2010 tentang Kebijakan

    Akuntansi Kota Bandung.

  • Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014

    10

    1.3 SISTEMATIKA PENULISAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

    Bab I PENDAHULUAN

    1.1. Maksud dan tujuan penyusunan laporan keuangan 1.2. Landasan hukum penyusunan laporan keuangan 1.3. Sistematika penulisan catatan atas laporan keuangan

    Bab II EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN PENCAPAIAN TARGET KINERJA BLUD RSUD KOTA BANDUNG

    2.1. Ekonomi makro 2.2. Kebijakan Keuangan 2.3. Indikator pencapaian target kinerja BLUD RSUD Kota

    Bandung Bab III IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN

    3.1. Ikhtisar realisasi pencapaian target kinerja keuangan 3.2. Hambatan dan kendala dalam pencapaian target 3.3. Analisa Laporan Keuangan

    Bab IV KEBIJAKAN AKUNTANSI

    4.1. Entitas Akuntansi/Entitas Pelaporan Keuangan Daerah 4.2. Basis Akuntansi yang mendasari Penyusunan Laporan Keuangan 4.3. Basis pengukuran yang mendasari penyusunan laporan Keuangan 4.4. Penerapan Kebijakan Akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang ada dalam Standar Akuntansi Pemerintahan

    Bab V PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN 5.1. Pendapatan 5.2. Belanja 5.3. Aset 5.4. Kewajiban 5.5. Ekuitas Dana Bab VI PENJELASAN ATAS INFORMASI-INFORMASI NON

    KEUANGAN 6.1. Tugas dan Fungsi RSUD Kota Bandung 6.2. Struktur Organisasi RSUD Kota Bandung

    Bab VII PENUTUP

  • Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014

    11

    BAB II

    EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN PENCAPAIAN TARGET KINERJA

    BLUD RSUD KOTA BANDUNG

    2.1. EKONOMI MAKRO

    Dalam struktur Pemerintahan Daerah, RSUD Kota Bandung merupakan

    suatu entitas akuntansi yang mempunyai kewajiban melakukan pencatatan

    atas transaksi – transaksi yang terjadi dilingkungan satuan kerja yang

    dipengaruhi oleh situasi ekonomi secara makro antara lain :

    Tuntutan masyarakat untuk mewujudkan informasi keuangan yang

    transfaran dan akuntabilitas semakin tinggi.

    Tingkat daya beli masyarakat untuk mendapatkan jasa pelayanan

    kesehatan.

    Adanya persaingan dengan rumah sakit lain baik milik pemerintah

    maupun swasta yang kompetitif, baik dari tarif dan bentuk

    pelayanan.

    Adanya globalisasi dilingkungan jasa pelayanan kesehatan yang

    ditandai dengan masuknya / didirikannya Rumah Sakit berstandar

    International ( internasional Hospital ).

    Tingkat inflasi yang belum stabil / fluktuatif yang menyebabkan

    kenaikan harga-harga bahan baku rumah sakit (antara lain : Obat-

    obatan, alat kesehatan, bahan penunjang dll ).

    2.2. KEBIJAKAN KEUANGAN

    Keuangan Daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam

    rangka penyelenggaraan pemerintah daerah yang dinilai dengan uang,

    termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak

    dan kewajiban daerah dalam kerangka Anggaran, Belanja dan Pembiayaan. Hal

    tersebut menjadikan Keuangan Daerah merupakan salah satu factor penentu

    dalam penyelenggaraan fungsi fungsi pemerintahan, pelaksanaan

    pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat.

    Kebijakan keuangan daerah diarahkan untuk meningkatkan struktur

    keuangan yang lebih baik melalui peningkatan kemampuan keuangan daerah,

    pengelolaan keuangan daerah dan pengawasan keuangan daerah. Kebijakan

    tersebut diharapkan meningkatkan kontribusi Pendapatan Asli Daerah

    terhadap APBD. Hal tersebut ditempuh melalui peningkatan target penerimaan

  • Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014

    12

    daerah. Untuk belanja melakukan efisiensi terhadap Belanja Administrasi

    Umum dan Operasional/Pemeliharaan serta selektif dalam belanja modal serta

    memacu investasi pada daerah yang diprioritaskan. Untuk pembiayaan

    mengoptimalkan pemamfaatan sumber penerimaan daerah dalam menutupi

    deficit tahun anggaran berjalan dan pengeluaran lainnya.

    Langkah langkah kebijakan keuangan berupa :

    Pengembangan pola pengelolaan keuangan ,yaitu pola pengelolaan

    yang memberikan fleksibilitas berupa keleluasaan untuk

    menerapkan praktek- praktek bisnis yang sehat untuk

    meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

    Pengembangan jenis/produk dan cakupan pelayanan dalam rangka

    peningkatan potensi-potensi pendapatan rumah sakit.

    Penyesuaian tarif berdasarkan peraturan Walikota dengan

    memperhitungkan tingkat ekonomi dan daya beli masyarakat serta

    daya saing pengguna jasa pelayanan kesehatan.

  • Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014

    13

    2.3. INDIKATOR PENCAPAIAN TARGET KINERJA RSUD

    Sesuai dengan Permendagri No. 13 Tahun 2006, urusan wajib yang

    dilaksanakan oleh RSUD Kota Bandung Tahun 2013 berbentuk Program dan Kegiatan

    sebagai berikut:

    Tabel 3

    INDIKATOR KINERJA

    Program dan Kegiatan RSUD Kota Bandung 2014

    No URAIAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA

    1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Terselenggaranya

    pelayanan administrasi

    Kegiatan Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan

    kantor

    Tersedianya Peralatan dan

    perlengkapan kantor

    untuk menunjang

    kelancaran operasional

    Rumah Sakit

    Kegiatan Penyediaan Jasa tenaga pendukung

    Administrasi Perkantoran/Teknis Perkantoran

    Tersedianya sumber daya

    manusia untuk menunjang

    kelancaran pelayanan

    2 Program Peningkatan disiplin Aparatur Tersedianya Pakaian yang

    memadai

    Pengadaan Pakaian khusus hari-hari tertentu Meningkatnya disiplin

    Pegawai

    3 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya

    Aparatur

    Terselenggaranya

    pendidikan dan pelatihan

    Pendidikan dan Pelatihan Formal Meningkatnya kinerja

    karyawan

    Pembinaan Kinerja Aparatur Meningkatnya kinerja

    karyawan

    Pemberian Beasiswa untuk PNS Kab/Kota Program

    S1

    Meningkatnya Kinerja

    Pegawai

    4 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan Tersedianya Obat untuk

    Pasien Miskin

    Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan Tersedianya Obat dan BHP

    untuk Pasien Miskin

  • Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014

    14

    5 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan

    Masyarakat

    Terselenggaranya

    Pemberian Informasi

    Kesehatan Pada

    Masyarakat Rumah Sakit

    Penyuluhan Masyarakat Pola Hidup Sehat Terpeliharanya Lingkungan

    Rumah Sakit

    6 Program Pengembangan Lingkungan Sehat Tersedianya alat

    kedokteran yang memadai

    Peningkatan Derajat kesehatan Masyarakat dengan

    penyediaan fasilitas perawatan kesehatan bagi

    penderita akibat dampak asap rokok

    Terselenggaranya

    Pelayanan Rumah Sakit

    dengan sarana yang

    memadai

    7 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan Terlaksananya Persiapan

    Akreditasi

    Akreditasi Rumah Sakit Tercapainya Pelayanan

    Kesehatan sesuai standar

    8 Program pengadaan, peningkatan sarana dan

    prasarana Rumah Sakit/ Rumah Sakit Jiwa/

    Rumah Sakit Paru- Paru/ Rumah Sakit Mata

    Tersedianya Sarana dan

    prasarana yang memadai

    Pembangunan Rumah Sakit Meningkatnya Pelayanan

    Pasien

    Pembangunan Gudang Apotek Tersedianya Gudang

    Farmasi yang memadai

    Pengadaan Alat Kesehatan Rumah Sakit Tersedianya Alat

    kedokteran umum yang

    memadai

    9 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Badan

    Layanan Umum Daerah

    Meningkatnya Standar

    Pelayanan di Rumah Sakit

    Pelayanan Meningkatnya Kunjungan

    Pasien

  • Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014

    15

    Sedangkan maksud dan tujuan kegiatan yang dilaksanakan RSUD Kota

    Bandung :

    1. Terwujudnya pelayanan kesehatan lanjutan yang berkualitas kepada

    masyarakat.

    2. Terwujudnya Sumber Daya Manusia yang professional.

    3. Terwujudnya sarana dan prasarana rumah sakit yang memadai dan

    berkualitas

    4. Terwujudnya lingkungan Rumah Sakit yang bersih, sehat dan nyaman.

  • Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014

    16

    BAB III

    IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN RSUD KOTA BANDUNG

    3.1 Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan RSUD

    Ikhtisar pencapaian kinerja keuangan dapat diuraikan melalui program dan

    kegiatan dari masing masing urusan tersebut disajikan sebagai berikut:

    Tabel 4

    Ikhtisar Relisasi Pencapaian Target Kinerja RSUD Kota Bandung

    Tahun 2014

    No URAIAN KEGIATAN ANGGARAN REALISASI %

    BELANJA TIDAK LANGSUNG 22.382.059.029 19.193.630.988 85,75

    GAJI DAN TUNJANGAN PNS 22.382.059.029 19.193.630.988 85,75

    BELANJA LANGSUNG 25.435.711.840 24.901.637.247 97,90

    1 Program Pelayanan

    Administrasi Perkantoran

    1.713.307.600,- 1.669.637.800,- 97,45

    Kegiatan Penyediaan

    Peralatan dan Perlengkapan

    kantor

    1.369.857.600,- 1.345.037.800,- 98,19

    Kegiatan Penyediaan Jasa

    tenaga pendukung

    Administrasi

    Perkantoran/Teknis

    Perkantoran

    343.450.000,- 324.600.000,- 94,51

    2 Program Peningkatan disiplin

    Aparatur

    251.300.000,- 250.468.170,- 99,67

    Kegiatan Pengadaan Pakaian

    khusus hari-hari tertentu

    251.300.000,- 250.468.170,- 99,67

    3 Program Peningkatan

    Kapasitas Sumber daya

    Aparatur

    816.183.040,- 625.565.000,- 76,64

    Kegiatan Pendidikan dan 670.000.000,- 625.565.000,- 93,37

  • Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014

    17

    Pelatihan Formal

    Pembinaan Kinerja Aparatur 0,- 0,- 0

    Pemberian beasiswa untuk

    PNS Kab /Kota Program S1

    (Banprov)

    146.183.040,- 0,- 0

    4 Program Obat dan Perbekalan

    Kesehatan

    406.350.000,- 397.331.237,- 97,78

    Kegiatan Pengadaan Obat dan

    Perbekalan Kesehatan

    406.350.000,- 397.331.237,- 97,78

    5 Program promosi kesehatan

    dan pemberdayaan

    masyarakat

    51.350.000,- 49.689.530,- 96,76

    Penyuluhan masyarakat pola

    hidup sehat

    51.350.000,- 49.689.530,- 96,76

    6 Program Pengembangan

    lingkungan Sehat

    1.346.000.000,- 1.282.581.600,- 95,28

    Peningkatan Derajat

    Kesehatan Masyarakat

    dengan Penyediaan Fasilitas

    Perawatan Kesehatan bagi

    Penderita Akibat Dampak

    Asap Rokok

    1.346.000.000,- 1.282.581.600,- 95,28

    7 Program Standarisasi

    Pelayanan Kesehatan

    155.000.000,- 137.120.675,- 88,46

    Akreditasi Rumah Sakit 155.000.000,- 137.120.675,- 88,46

    8 Program pengadaan,

    peningkatan sarana dan

    prasarana rumah

    sakit/rumah sakit

    jiwa/rumah sakit paru-

    paru/rumah sakit mata

    20.696.221.200,- 20.489.243.235,- 98,99

    Kegiatan Pembangunan

    Rumah Sakit

    2.107.858.000,- 2.065.942.555,- 98,01

    Pembangunan Gudang Apotek 50.550.000,- 40.281.000,- 79,68

    Pengadaan Alat-alat

    Kesehatan Rumah Sakit

    18.537.813.200,- 18.383.019.680,- 99,16

  • Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014

    18

    Program BLUD:

    No Kegiatan Anggaran Realisasi %

    Program Peningkatan

    Pelayanan Kesehatan Badan

    Layanan Umum Daerah

    Pelayanan

    56.000.000.000,-

    53.117.798.657

    94,85

    TOTAL BLUD

    56.000.000.000,-

    53.117.798.657

    94,85

    3.2 Hambatan dan Kendala Dalam Pencapaian Target

    Kegiatan Pemberian Beasiswa Tidak terealisasi KarenaAnggaran belanja

    tersebut tidak dianggarkan dalam APBD Murni Provinsi Jawa Barat sehingga baru

    diajukan anggarannya di APBD Perubahan,tetapi tidak dapat diserap karena

    keterlambatan pengajuan SP2D Sehingga akan diusulkan untuk dapat dimasukkan

    kembali dalam DPA RSUD Kota Bandung Tahun 2015.

    Kegiatan APBD Lainnya tidak terealisasi 100% dikarenakan adanya efisiensi

    proses pengadaan.

    Anggaran belanja BLUD tidak terserap 100 % karena masih banyaknya belanja

    yang belum dibayarkan per tanggal neraca yang disebabkan oleh dokumen belanja

    yang belum lengkap. Belanja tersebut dimasukkan ke dalam kewajiban jangka

    pendek BLUD.

  • Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014

    19

    3.3 Analisa Laporan Keuangan

    Berdasarkan data Laporan Keuangan dapat diperoleh Analisa Laporan

    Keuangan berupa Rasio-Rasio Keuangan sebagai berikut:

    Tabel 5.

    Analisa Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung

    NO URAIAN FORMULA PENGHITUNGAN HASIL

    A.

    1

    RASIO LIKUIDITAS

    Cash Ratio

    (Rasio Kas)

    Kas dan Setara Kas

    Kewajiban Lancar

    12.359.663.449

    4.595.022.946

    2,6

    2 Current Ratio

    (Rasio Lancar)

    Aset Lancar

    Kewajiban Lancar

    25.527.138.364

    4.595.022.946

    5,55

    B

    1

    RASIO AKTIVITAS

    Receivable Turn

    Over

    (Perputaran

    Piutang)

    Pendapatan

    Piutang

    56.295.757.712

    10.679.759.714

    5,27 Kali

    2

    3

    Collection Periode

    (Periode Perputaran

    Piutang)

    Fixed Assets Turn

    Over

    (Perputaran Aset

    Tetap)

    Piutang x 360 hari

    Pendapatan

    Pendapatan Bruto

    Aset Tetap

    10.679.759.714x 360 hari

    56.295.757.712

    56.295.757.712

    122.955.229.042

    68hari

    0,45

    C

    1

    RASIO LEVERAGE

    (TINGKAT

    HUTANG)

    Debt to Total Asset

    (Kewajiban

    Terhadap Total

    Aset)

    Total Kewajiban

    Total Aset

    4.595.022.946

    148.512.842.906

    0,03

  • Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014

    20

    D

    1

    2

    RASIO

    SOLVABILITAS

    Solvabilitas ( Total

    Aset Terhadap

    Kewajiban

    Debt To Equity

    Ratio

    (Kewajiban

    terhadap Ekuitas)

    Total Aset

    Total Kewajiban

    Total Kewajiban

    Total Ekuitas

    148.512.842.906

    4.595.022.946

    4.595.022.946

    143.917.819.960

    32,32

    0,0318

    Penjelasan Analisa Laporan Keuangan:

    A. Rasio Likuiditas

    Rasio Likuiditas bertujuan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam

    memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

    1.Cash Rasio

    Rasio kas menunjukan kemampuan membayar kewajiban jatuh tempo.

    Dari hasil perhitungan diketahui angka cash rasio sebesar 2,6 artinya Rp.1

    Hutang lancar dijamin oleh Rp.2,6 uang kas.Rasio ini lebih besar dari rasio kas

    tahun lalu yaitu 2,419.

    2.Current Rasio

    Dari hasil perhitungan diperoleh hasil Current Rasio sebesar 5,55 artinya Rp.1

    Hutang Lancar dijamin oleh Rp.5,55 aktiva lancar.Rasio ini lebih besar dari

    hasil perhitungan tahun lalu yaitu sebesar 4,64.

    B.Rasio Aktivitas

    Rasio aktivitas bertujuan untuk mengukur sampai seberapa jauh aktivitas

    perusahaan dalam menggunakan dana-dana nya secara efisien dan efektif.

    1.Receivable Turnover

    Receivable turnover adalah rasio yang menilai kemampuan dalam penagihan

    piutang

  • Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014

    21

    Dari hasil perhitungan didapat angka rasio Receivable Turnover sebesar 5,27

    kali lebih tinggi dari rasio tahun lalu yaitu 4,84 kali, hal ini disebabkan oleh

    masih tingginya saldo piutang bpjs yang belum terbayar.

    2 Collection Period

    Rasio ini menunjukan kelancaran penagihan piutang,

    Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh angka Collection Period atau Periode

    pengumpulan piutang sebesar68 hari, berarti Rumah sakit memerlukan waktu

    selama 68hari sejak melakukan Pelayanan sampai dengan penerimaan

    pembayaran tunai. Jangka waktu ini jauh lebih cepat dari rasio tahun lalu

    yaitu 74 hari.

    3.Fixed Aset TurnOver

    Adalah rasio antara Pendapatan dan Aset tetap. Rasio ini mengukur efisiensi

    asset perusahaan dalam menghasilkan pendapatan. Nilai rasio yang tinggi

    menunjukkan bahwa perusahaan telah bekerja secara produktif. Dari hasil

    analisis diperoleh angka rasio fixed asset turn over sebesar 0,45 kali lebih

    tinggi dari rasio tahun lalu sebesar 0,347 kali

    C.Rasio Leverage (Tingkat Hutang)

    Rasio ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh perusahaan dibiayai

    oleh pihak lain ( dengan utang).

    1. Debt to total Asset

    Adalah rasio antara total hutang dibagi dengan total Asset, Nilai rasio ini

    sebesar 0,03 artinya hanya sebesar 3 % asset yang dibiayai dengan hutang. Lebih

    rendah dari rasio tahun lalu yaitu 3,4% asset yang dibiayai dengan utang.

    D.Rasio Solvabilitas

    1.Solvabilitas

    Adalah perbandingan antara total Asset dan total hutang ,nilai rasio sebesar

    32,32 lebih tinggi dari rasio tahun lalu yaitu 29,17.

    2.Debt to Equity Rasio

    Adalah perbandingan antaran total Hutang dan total ekuitas, nilai rasio ini

    sebesar 0,0318 lebih rendah dari rasio tahun lalu yaitu 0,03549.

  • Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014

    22

    BAB IV

    KEBIJAKAN AKUNTANSI

    4.1 Entitas Akuntansi/Entitas Pelaporan Keuangan Daerah

    Entitas Akuntansi /Entitas Pelaporan dalam Laporan Keuangan ini adalah

    BLUD RSUD Kota Bandung. Laporan keuangan yang disusun ini berbasis SAP.

    4.2 Basis Akuntansi Yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan

    Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan RSUD Kota

    Bandung, adalah basis kas Basis kas untuk Laporan Realisasi Anggaran, berarti

    bahwa pendapatan dan penerimaan pembiayaan diakui pada saat kas diterima oleh

    kas daerah, serta belanja dan pengeluaran pembiayaan diakui pada saat kas

    dikeluarkan dari kas daerah.

    4.3 Basis pengukuranYang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan

    Beberapa informasi penting yang perlu disajikan, sehubungan dengan

    basis pengukuran yang mendasari Penyusunan Laporan keuangan adalah

    sebagai berikut:

    1) Penyusunan Neraca RSUD Kota Bandung menganut Substansi

    mengungguli bentuk formalnya (substansi overform).

    2) Asas yang digunakan adalah akrual yang dimodifikasi(modified accrual

    basis )/ kas yang dimodifikasi (modified cash basis ).

    3) Periode akuntansi yang digunakan dalam penyusunan Neraca RSUD Kota

    Bandung adalah Tahun Anggaran 2014( 1 Januari sampai dengan 31

    Desember 2014 ).

    4) Aset adalah sumber daya ekonomis yang dimiliki dan atau dikuasai oleh

    Pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat

    ekonomi dan /atau social dimasa depan diharapkan dapat diperoleh, baik

    oleh Pemerintah maupun masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan

    uang, termasuk sumber daya nonkeuangan yang diperlukan untuk

    penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber daya yang dipelihara

    karena alasan sejarah dan budaya.

    5) Kas

    Pencatatan Kas menggunakan asas dasar kas.

    Kas di bendahara dinyatakan dalam rupiah. Jika terdapat kas dalam

    valuta asing maka harus dikonversikan berdasarkan nilai kurs pada

    tanggal transaksi. Pada akhir tahun, kas di bendahara dalam valuta

    asing dikonversi kedalam rupiah menggunakan kurs pada tanggal

    neraca.

  • Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014

    23

    Nilai kas pada tanggal neraca adalah hasil Kas Opname di masing

    masing bendahara.

    6) Piutang

    Piutang adalah hak atau klaim kepada fihak ketiga yang diharapkan

    dapat dijadikan kas dalam satu periode akuntansi.

    Piutang adalah transaksi yang terjadi antara Pemda melalui RSUD

    dengan pihak ketiga, dapat berupa penjualan barang, kewajiban kepada

    Pemda yang belum dilunasi, seperti pajak/retribusi atau pinjaman uang

    yang belum dilunasi pada saat pencatatan.

    Piutang dinilai sebesar nilai nominal.

    Piutang diakui pada saat timbulnya hak atas piutang tersebut.

    7) Persediaan

    Persediaan adalah barang yang diperoleh dengan maksud untuk

    mendukung kegiatan operasional pemerintah dan barang barang yang

    dimaksudkan untuk dijual/diserahkan dalam rangka pelayanan

    masyarakat

    Persediaan dicatat pada akhir periode akuntansi dihitung berdasarkan

    hasil inventarisasi fisik persediaan. Persediaan dinilai dalam neraca

    dengan cara :

    Harga pembelian terakhir apabila diperoleh dengan pembelian

    Harga standar bila diperoleh dengan memproduksi sendiri

    Harga/nilai wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh

    dengan cara lainnya seperti donasi.

    Jenis jenis persediaan :

    Persediaan Habis Pakai, adalah barang barang yang bekas

    penggunaannya tidak dapat digunakan kembali, misalnya : ATK

    Persediaan Tak Habis Pakai, adalah persediaan yang dapat

    digunakan berulang kali, misalnya : File Box

    Persediaan Bekas Pakai, adalah persediaan bekas pakai yang masih

    dapat digunakan.

    Persediaan Untuk Dijual, misal aspal dalam drum, obat-obatan, alat-

    alat kedokteran, bibit, benih ikan dlsb.

    8) Aset Tetap

    Aset Tetap adalah asset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari

    satu periode akuntansi atau 1 (satu) tahun untuk digunakan dalam

    kegiatan pemerintah daerah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum.

    Aset tetap dapat diperoleh dari dana yang bersumber dari sebagian atau

    seluruh APBD melalui pembelian, pembangunan, hibah atau donasi,

    pertukaran dengan asset lainnya dan atau dari sitaan atau rampasan.

  • Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014

    24

    Kebijakan penilaian asset tetap telah mengacu pada PP No. 24 Tahun 2005

    tentang Standar Akuntansi Pemerintahan yang menyatakan bahwa

    penyusunan Neraca Awal menggunakan nilai wajar pada saat penyusunan.

    Dalam hal penyusutan Aset Tetap, penerapan akuntansi penyusutan belum

    dilakukan karena kebijakan akuntansi mengenai masa mamfaat asset dan

    metode penyusutan belum ditetapkan.

    9) Konstruksi Dalam Pengerjaan

    Konstruksi dalam pengerjaan baru dapat dicatat sebagai asset daerah pada

    saat biaya telah dikeluarkan. Konstruksi dalam pengerjaan dinyatakan

    dalam neraca dengan nilai historis, yaitu harga perolehan. Bila biaya

    perolehan suatu konstruksi dalam pengerjaan dinyatakan dalam valuta

    asing, maka nilai rupiah asset itu akan ditetapkan berdasarkan nilai tukar

    (kurs tengah BI) pada saat perolehan.

    Konstruksi dalam pengerjaan dinilai berdasarkan Surat Perintah Pencairan

    Dana ( SP2D ) yang diterbitkan atas pekerjaan tersebut.

    10) Kewajiban Jangka Pendek

    Merupakan utang lancar yang harus dibayar kembali atau akan jatuh

    tempo dalam suatu periode akuntansi atau 12 (dua belas) bulan sejak

    tanggal neraca.

    Dibukukan sebesar nilai nominal. Utang dalam valuta asing (valas)

    dikonversikan ke rupiah berdasarkan nilai tukar kurs (kurs tengah BI) pada

    tanggal transaksi terdiri dari :

    Merupakan Bagian Utang Jangka Panjang kepada Pemerintah Pusat, yang

    dipindahkan ke Utang Jangka Pendek karena akan jatuh tempo dalam satu

    periode akuntansi atau 12 (dua belas) bulan sejak tanggal neraca.

    Utang Perhitungan Fihak Ketiga

    Merupakan utang jangka pendek kepada fihak ketiga yang akan jatuh

    tempo dalam periode akuntansi.

    Utang Bunga, Denda dan Commitment Fee

    Utang Bunga adalah beban bunga yang harus dibayar oleh BLUD

    RSUD kepada Lender karena telah menarik pinjaman dengan tariff

    suku bunga tertentu, dimana pembayarannya telah jatuh tempo.

    Denda adalah kewajiban yang timbul Karen BLUD RSUD tidak dapat

    melunasi angsuran pokok utang maupun bungannya dengan

    prosentase tertentu secara tepat waktu sesuai perjanjian pinjaman

    yang telah disepakati kedua belah fihak.

    Commitment Fee adalah kewajiban yang harus dibayar oleh BLUD

    RSUD sebesar prosentase tertentu terhadap jumlah pinjaman yang

  • Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014

    25

    belum/tidak ditarik sampai dengan waktu yang telah disepakati

    dalam perjanjian pinjaman.

    11) Kewajiban Jangka Panjang

    Kewajiban jangka panjang merupakan utang yang harus dibayar kembali

    atau jatuh tempo lebih dari satu periode akuntansi. Kewajiban jangka

    panjang dapat berasal dari luar negeri maupun dalam negeri.

    Kewajiban jangka panjang diakui pada saat dana tersebut diterima dan

    dibukukan sebesar nilai nominal. Utang dalam valuta asing (valas)

    dikonversikan ke rupiah berdasarkan nilai tukar (Kurs Tengah BI) pada

    tanggal transaksi.

    Utang kepada Pemerintah

    Utang jangka panjang kepada pemerintah pusat, untuk tenggang waktu

    lebih dari satu periode akuntansi.

    Utang Bunga Jangka Panjang

    Utang Bunga Jangka Panjang merupakan utang atas bunga pinjaman

    jangka panjang yang pembayaran bunganya belum jatuh tempo.

    12) Ekuitas Dana

    Ekuitas Dana adalah kekayaan bersih pemerintah daerah yang merupakan

    selisih antara asset dengan utang pemerintah.

    Ekuitas Dana Lancar merupakan selisih antara jumlah nilai asset lancar

    dengan jumlah nilai hutang lancar. Ekuitas Dana Lancar, terdiri atas

    Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA), Cadangan untuk Piutang,

    Cadangan untuk Persediaan dan Dana yang harus disediakan untuk

    pembayaran hutang jangka pendek.

    Ekuitas Dana Investasi.

    Ekuitas Dana yang Diinvestasikan merupakan selisih antara jumlah

    nilai investasi jangka panjang, asset tetap, asset lainnya (tidak termasuk

    Dana Cadangan) dengan jumlah nilai hutang jangka panjang.

    Ekuitas Dana yang Diinvestasikan meliputi dana yang: Diinvestasikan

    dalam Investasi Permanen, Diinvestasikan dalam Aset Tetap,

    Diinvestasikan dalam Aset Lainnya, dan sebagai perkiraan yang

    mengurangi (contra account) adalah Dana yang harus disediakan untuk

    pembayaran hutang jangka panjang.

    Ekuitas Dana Cadangan

    Diinvestasikan dalam dana cadangan merupakan ekuitas dana yang

    dicadangkan untuk tujuan tertentu. Jadi perkiraan ini merupakan

    pasangan perkiraan dana cadangan.

  • Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014

    26

    4.4 Penerapan Kebijakan Akuntansi Berkaitan Dengan Ketentuan Yang Ada

    Dalam Standar Akuntansi Pemerintahan

    4.4.1 Kebijakan Akuntansi Anggaran

    (1) Kebijakan akuntansi anggaran bertujuan untuk mengatur perlakuan

    akuntansi anggaran mencakup definisi, pengakuan dan

    pengukuran/penilaian.

    (2) Anggaran merupakan pedoman tindakan yang akan dilaksanakan Kota

    Bandung meliputi rencana pendapatan, belanja dan pembiayaan yang

    diukur dalam satuan mata uang rupiah dan disusun menurut klasifikasi

    tertentu secara sistematis untuk satu periode.

    (3) Akuntansi anggaran merupakan teknik pertanggungjawaban dan

    pengendalian manajemen yang digunakan untuk membantu pengelolaan

    pendapatan, belanja, dan pembiayaan.

    (4) Anggaran diakui pada saat ditetapkan oleh Kepala Daerah atau Pejabat

    yang berwenang selaku pejabat/pelaksana tugas kepala daerah menjadi

    Peraturan Daerah tentang APBD dan Peraturan Kepala Daerah tentang

    penjabaran APBD, serta pada saat anggaran dialokasikan.

    4.4.2 Kebijakan Akuntansi Pendapatan

    (1) Kebijakan akuntansi pendapatan bertujuan untuk mengatur perlakuan

    akuntansi pendapatan mencakup definisi, pengakuan,

    pengukuran/penilaian dan pengungkapan pendapatan.

    (2) Pendapatan adalah semua penerimaan kas RSUD yang menambah

    ekuitas dana dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang

    menjadi hak RSUD Kota Bandung.

    (3) Pendapatan diklasifikasikan menurut sumber dan pusat

    pertanggungjawaban. Sumber Pendapatan dirinci berdasarkan kelompok

    ,jenis dan obyek pendapatan, sedangkan pusat pertanggungjawabannya

    dirinci berdasarkan bagian atau fungsi dan unit organisasi Pemerintah

    Kota Bandung.

    (4) Pendapatan RSUD mencakup pendapatan asli daerah (PAD)-Lain-lain

    PAD yang sah.

    (5) Akuntansi dan pembukuan pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas

    bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto dan tidak mencatat

    jumlah nettonya.

    (6) Pengembalian yang sifatnya normal dan berulang (recurring) atas

    penerimaan pendapatan pada periode pendapatan yang terjadi pada

    periode penerimaan pendapatan maupun periode sebelumnya

    dibukukan sebagai pengurang pendapatan periode berkenaan.

  • Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014

    27

    (7) Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang (non recurring)

    atas penerimaan pendapatan yang terjadi pada periode penerimaan

    pendapatan dibukukan sebagai pengurang pendapatan pada periode

    yang sama.

    (8) Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang (non recurring)

    atas penerimaan pendapatan yang terjadi pada periode sebelumnya

    dibukukan sebagai pengurang ekuitas dana lancar pada periode

    ditemukan koreksi dan pengembalian tersebut.

    (9) Pendapatan diukur dengan mata uang rupiah pada saat kas diterima.

    Apabila pendapatan diukur dengan mata uang asing, maka harus

    dikonversikan kedalam mata uang berdasarkan kurs tengah BI pada

    saat terjadi pendapatan.

    4.4.3 Kebijakan Akuntansi Belanja

    (1) Kebijakan akuntansi belanja bertujuan untuk mengatur perlakuan

    akuntansi belanja mencakup definisi, pengakuan, pengukuran /

    penilaian dan pengungkapan belanja.

    (2) Belanja adalah semua pengeluaran RSUD Kota Bandung yang

    mengurangi ekuitas dana dalam periode tahun anggaran yang

    bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh

    RSUD Kota Bandung atau sebagai penurunan aktiva dan atau kenaikan

    utang yang digunakan untuk berbagai kegiatan pemerintahan dalam

    suatu periode akuntansi.

    (3) Belanja diklasifikasikan menurut urusan pemerintahan sebagai urusan

    wajib dan urusan pilihan, serta menurut fungsi dan pusat

    pertanggungjawaban. Penggunaan belanja dirinci berdasarkan

    kelompok, jenis, obyek dan rincian obyek belanja, sedangkan pusat

    pertanggungjawabannya dirinci berdasarkan bidang atau fungsi dan

    unit organisasi Pemerintah Kota Bandung.

    (4) Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Kas RSUD, yang

    menjadi beban dan pada saat SPJ disahkan.

    (5) Kelompok belanja langsung merupakan belanja administrasi umum

    yang dianggarkan tidak terkait secara langsung dengan pelaksanaan

    program dan kegiatan pemerintah pada SKPD berkenaan

    (6) Kelompok belanja langsung merupakan belanja yang dianggarkan terkait

    secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan

    pemerintahan pada SKPD berkenaan

    (7) Belanja barang dan jasa digunakan untuk pengeluaran

    pembelian/pengadaan barang yang dinilai manfaatnya kurang dari 12

    (dua belas) bulan dan/atau pemakaian jasa dalam melaksanakan

    program dan kegiatan pemerintah daerah.

  • Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014

    28

    (8) Belanja modal digunakan untuk pengeluaran yang dilakukan dalam

    rangka pembelian/pengadaan atau pembangunan asset tetap berwujud

    yang mempunyai nilai manfaat lebih dari 12 (duabelas) bulan untuk

    digunakan dalam kegiatan RSUD.

    (9) Belanja barang dan jasa ,serta belanja modal diakui pada saat aktiva

    atau jasa yang telah dibeli telah diterima dan/atau hak kepemilikannya

    telah berpindah.

    (10) Koreksi atas pengeluaran belanja (penerimaan kembali belanja),yang

    terjadi pada periode pengeluaran belanja dibukukan sebagai pengurang

    belanja. Apabila diterima pada periode berikutnya dibukukan sebagai

    penambah ekuitas dana lancar (menambah pendapatan lainnya).

    (11) Belanja diukur dengan menggunakan mata uang rupiah pada saat

    terjadi pengeluaran kas. Belanja yang diukur dengan mata uang asing

    harus dikonversikan ke dalam mata uang rupiah berdasarkan kurs

    tengah Bank Indonesia pada saat terjadinya belanja.

    4.4.4 Kebijakan Akuntansi Aset

    (1) Kebijakan akuntansi asset bertujuan mengatur perlakukan akuntansi

    asset meliputi, definisi, pengakuan, pengukuran/penilaian dan

    pengungkapan asset.

    (2) Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh

    Pemerintah Kota Bandung sebagai akibat peristiwa masa lalu dan

    darimana manfaat ekonomi/social dimasa depan diharapkan dapat

    diperoleh, baik oleh Pemerintah Kota Bandung maupun masyarakat

    serta dapat diukur dalam satuan uang. Dalam pengertian ini yang

    dimaksud asset pemerintah Kota Bandung tidak mencakup hutan

    alam,kekayaan dalam laut, maupun kandungan tambang yang belum

    diolah oleh Pemerintah Kota Bandung.

    (3) Aset disini mencakup juga asset asset yang dikuasai Pemerintah Kota

    Bandung namun belum didukung dengan bukti kepemilikan formal yang

    sah, termasuk sumber sumber daya yang dipelihara karena alas an

    sejarah dan budaya. Tujuannya untuk menjaga kelengkapan,

    keamanan, dan kelestarian asset, agar semua asset terdaftar dan

    terawasi.

    (4) Aset bersejarah tidak harus diungkap dalam neraca namun asset

    tersebut harus diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan,

    nilai perolehan ataupun nilai wajar tidak harus diungkapkan, namun

    biaya rekpnstruksi,pemeliharaan harus dibebankan sebagai belanja

    tahun terjadinya pengeluaran.

  • Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014

    29

    (5) Suatu asset dapat diakui dan dicatat dalam akuntansi kala asset

    tersebut mempunyai manfaat ekonomi masa depan dan mempunyai nilai

    atau biaya yang dapat diukur dengan andal.

    (6) Semua asset yang tercatat dalam neraca harus diukur nilainya dengan

    satuan uang rupiah, jika terdapat asset yang diperoleh dengan mata

    uang asing harus dikonversikan ke dalam mata uang rupiah

    berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia.

    (7) Untuk pertanggungjawaban, asset dinilai dengan menggunakan biaya

    perolehan, dimana jika biaya perolehan tidak diketahui digunakan

    penaksiran atau nilai wajar atas biaya perolehan asset yang

    bersangkutan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.

    (8) Biaya perolehan adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan

    atau nilai wajar yang diberikan untuk memperoleh suatu asset pada

    saat perolehan atau suatu konstruksi mencerminkan seluruh biaya yang

    dikeluarkan sampai dengan asset tersebut dalam kondisi dan tempat

    siap untuk dipergunakan.

    (9) Aset tidak dicatat dan tidak diakui jika pengeluaran telah terjadi dan

    manfaat ekonominya dipandang tidak mungkin diperoleh Pemerintah

    Kota Bandung setelah periode akuntansi berjalan.

    (10) Aset diakui pada saat timbulnya, diterimakan atau diserahkan hak

    kepemilikannya dan/atau pada saat penguasaannya berpindah.

    (11) Aset dicatat sebesar pengeluaran kas atau sebesar nilai wajar dari

    imbalan yang diberikan untuk memperoleh asset tersebut. Pengakuan

    asset dalam akuntansi terjadi bersamaan dengan perolehan asset yang

    bersangkutan.

    (12) Aset diklasifikasikan berdasarkan kesamaan dalam sifat atau fungsinya

    dalam aktifitas operasi Pemerintah Kota Bandung.

  • Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014

    30

    BAB V

    PENJELASAN POS - POS LAPORAN KEUANGAN

    Berdasarkan Laporan Realisasi Anggaran RSUD Kota Bandung sampai dengan

    31 Desember 2014, diketahui realisasi pendapatan sebesar Rp.56.295.757.712,- atau

    mencapai 100,53 % dari target Tahun 2014 sebesar Rp. 56.000.000.000 dan Realisasi

    Belanja RSUD sebesar Rp. 97.213.066.892,- atau 93,64 % dari target Anggaran

    Tahun 2014sebesar Rp. 103.817.770.869,-

    Neraca RSUD Kota Bandung menyajikan informasi mengenai posisi aktiva,

    kewajiban dan ekuitas dana per 31 Desember 2014 ditutup dengan jumlah akhir

    sebesar Rp.148.512.842.906,- .Nilai Aset tersebut, terdiri dari asset lancar sebesar

    Rp. 25.527.138.364,- Aset Tetap Rp. 122.955.229.042,- dan asset lainnya

    Rp.30.475.500,- sedangkan nilai Kewajiban dan Ekuitas Dana sebesar Rp.

    148.512.842.906,- terdiri dari : Ekuitas Dana Lancar sebesar Rp. 20.932.115.418,-

    dan Ekuitas Dana Investasi sebesar Rp. 122.985.704.542,-serta Kewajiban

    Rp.4.595.022.946,-

    5.1 PENDAPATAN

    Realisasi pendapatan periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2014

    sebesar Rp.56.295.757.712,- merupakan Pendapatan Rumah Sakit yang telah

    disetorkan ke Rekening BLUD RSUD Kota Bandung dengan Rincian sebagai berikut :

    Tabel 6

    Realisasi Pendapatan RSUD Kota Bandung

    Periode 1 Januari 2014 s.d 31 Desember 2014

    JENIS PENDAPATAN JUMLAH

    RAWAT JALAN 1.565.861.638,-

    RAWAT INAP 5.342.723.120,-

    Instalasi Gawat Darurat 1.706.016.100,-

    Instalasi penunjang / Tindakan: 6.772.573.692,-

    Klaim Mitra Kerja: 40.054.614.629,-

    Hasil Kerjasama 240.318.400,-

    Pendapatan Lain-lain Yang Sah 613.650.133,-

    TOTAL 56.295.757.712,-

  • Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014

    31

    5.2 BELANJA

    Realisasi belanja tahun 2014 adalah sebesar Rp.97.213.066.892,-atau sebesar 93,64% persen dari anggarannya .

    Anggaran dan realisasi tahun 2014 dapat dilihat pada Tabel berikut ini:

    Tabel 7

    Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Tahun 2014

    Kode Jns

    BelanjaJenis Belanja Anggaran Realisasi %

    5.2.1 Belanja Pegawai 44.259.209.029 40.230.444.961 90,90%

    5.2.2 Belanja Barang 26.882.113.040 26.214.742.866 97,52%

    5.2.3 Belanja Modal 32.676.448.800 30.767.879.065 94,16%

    Total 103.817.770.869 97.213.066.892 93,64%

    Realisasi Belanja tersebut terdiri dari :

    SUMBER

    DANA

    JENIS BELANJA ANGGARAN REALISASI %

    APBD Belanja Pegawai 22.426.209.029 19.232.530.988 85,76

    Belanja Barang dan

    Jasa

    1.982.113.040 1.735.520.412 87,56

    Belanja Modal 23.409.448.800 23.127.216.835 98,79

    TOTAL BELANJA APBD 47.817.770.869 44.095.268.235 92,22

    BLUD

    Belanja Pegawai 21.833.000.000 20.997.913.973 96,18

    Belanja Barang dan

    Jasa

    24.900.000.000 24.479.222.454 98,31

    Belanja Modal 9.267.000.000 7.640.662.230 82,45

    TOTAL BELANJA BLUD 56.000.000.000 53.117.798.657 94,85

  • Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014

    32

    5.3 ASET

    31 Desember 2014 31 Desember 2013

    5.3.1 Kas 12.359.663.449,- 9.146.890.339,-

    Rekening Kas RSUD Kota Bandung terdiri dari:

    Kas di Bendahara Penerimaan

    Kas di Bendahara Pengeluaran APBD

    Kas di Badan Layanan Umum Daerah

    Kas di Bendahara Pengeluaran BLUD

    5.3.1.1 Kas di Bendahara Penerimaan 21.109.150,- 0,-

    Saldo Kas di Rekening Bendahara Penerimaan adalah saldo kas per tanggal 31

    Desember 2014 yang bersumber dari pendapatan jasa layanan kesehatan tanggal 31

    Desember 2014 dari shift Sore dan Malam. Pendapatan tersebut terdiri dari :

    NO URAIAN JUMLAH (Rp)

    1 Rawat Inap 5.593.550,-

    2 Intalasi Gawat Darurat 3.097.000,-

    3 Penunjang 11.968.600,-

    4 Hasil Kerjasama 450.000,-

    TOTAL KAS BENDAHARA PENERIMAAN 21.109.150

    Saldo kas tersebut tidak dapat disetorkan ke rekening BLUD Karena Bank

    tutup tgl 31 Desember 2014 pukul 14.00.sehingga pendapatan tersebut baru dapat

    disetorkan di tanggal 02 Januari 2015.Saldo Kas tersebut telah sesuai dengan BAP

    Kas Bendahara Penerimaan per tanggal 31 Desember 2014

    5.3.1.2 Kas di Bendahara Pengeluaran

    APBD

    18.345.000,- 0,-

    Terdapat saldo kas di rekening bendahara pengeluaran APBD sebesar

    Rp.18.345.000,-,saldo tersebut berasal dari pencairan SP2D LS Bendahara per

    tanggal 31 Desember 2014,terdiri dari

  • Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014

    33

    NO KETERANGAN JUMLAH (Rp)

    1 Belanja Honorarium Pek.Belanja Modal Alat Access

    Control

    1.152.500,-

    2 Belanja Honorarium Pek.Belanja Modal pengadaan

    Komputer /PC

    1.535.000,-

    3 Belanja Mamin Kegiatan Pengadaan Alat-alat Kesehatan

    RS

    1.325.000,-

    4 Belanja Honorarium Pekerjaan Belanja Modal Troley

    Linen

    1.152.500,-

    5 Belanja Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan

    Pengadaan Alkes RS

    8.605.000,-

    6 Belanja Honorarium Pekerjaan Belanja Modal

    Pengadaan Printer

    1.535.000,-

    7 Belanja Honorarium Pekerjaan Belanja Modal Infus

    Pump

    1.520.000,-

    8 Belanja Honorarium Pekerjaan Belanja Modal Traveler

    Bed

    1.520.000,-

    TOTAL KAS DI BENDAHARA PENGELUARAN APBD 18.345.000,-

    5.3.1.3 Kas di Badan Layanan Umum

    Daerah

    12.320.209.299,-

    9.140.835.823,-

    Nilai saldo Kas di Badan Layanan Umum Daerah terdiri Kas di Rekening BLUD

    RSUD Kota Bandung dan Kas di Bendahara Pengeluaran BLUD. Kas di Rekening

    BLUD RSUD Kota Bandung sebesar Rp.12.318.794.878,- berasal dari :

    Saldo Awal Tahun 2014 Rp. 9.140.835.823,-

    Pendapatan BLUD Tahun 2014 Rp.56.295.757.712,-

    Dikurangi :

    Belanja BLUD Tahun 2014 Rp.53.117.798.657,-

    SALDO KAS di Rekening BLUD Rp.12.318.794.878,-

    Saldo Kas Menurut Rekening Koran Rp.12.321.040.802,-

    Selisih Rp. 2.245.924,-

    Penjelasan selisih :

    Terdapat kelebihan pembayaran klaim bpjs sebesar Rp.2.245.925,yang harus

    dikembalikan oleh RSUD Kota Bandung di tahun 2015 dan terdapat kelebihan

    pembayaran Rp.1,- dari Belanja BLUD , Jumlah transfer lebih besar dari Jumlah

    SPM.

  • Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014

    34

    5.3.1.4 Kas di Bendahara

    Pengeluaran BLUD

    1.414.421,- 6.054.516,-

    Nilai saldo Kas di bendahara Pengeluaran BLUD per 31 Desember 2014,

    adalah sebesar Rp. 1.414.421,-. Saldo tersebut merupakan Saldo Pungutan pajak

    belanja BLUD yang belum disetorkan per tanggal 31 Desember 2015.

    5.3.2 Piutang 11.604.647.486,- 6.651.225.061,-

    Saldo Piutang per 31 Desember 2014 adalah Rp.10.679.759.714,- dan nilai

    saldo per 31 Desember 2013adalah Rp.6.651.225.061,-

    Saldo Piutang Merupakan tagihan yang telah mempunyai surat ketetapan yang

    dapat dijadikan kas dan belum diselesaikan pada tanggal neraca yang diharapkan

    dapat diterima dalam jangka waktu tidak lebih dari satu tahun.

    Piutang tersebut terdiri dari

    Tabel 8

    Rekapitulasi Piutang RSUD Kota Bandung Tahun 2014

    NO

    URAIAN

    Saldo Awal

    ( 2013)

    Penambahan

    Piutang

    ( Transaksi s.d

    31 Des 2014)

    Pengurang

    Piutang

    ( Pembayaran

    s.d 31 Des 2014)

    Saldo Akhir

    ( 31 Des 2014

    1 Askes Inhealth 4.064.342,- 4.064.342,-

    2 Askes

    Sosial/PNS

    332.211.000,- 40.830.000,- 372.348.500,- 692.500,-

    3 GAKINDA 1.211.472.867,- 3.917.439,- 5.459.941,- 1.209.930.365,-

    4 KONTRAK 212.776.634,- 925.328.875,- 784.484.919,- 353.620.590,-

    5 JAMKESMAS/

    JAMPERSAL

    4.302.727.423,- 268.512.813,- 4.319.291.920,- 251.948.316,-

    6 Pasien Umum 587.972.795,- 416.444.816,- 228.338.940,- 776.078.671,-

    7 BPJS 39.849.491.827 31.776.066.897 8.083.424.930,-

    JUMLAH 6.651.225.061,- 41.504.525.770,- 37.475.991.117,- 10.679.759.714,

    -

    Saldo Piutang tersebut belum termasuk Piutang Bawaku yang sumber dana nya

    berasal dari Pemerintah Kota Bandung sebesar Rp.701.721.571,-

  • Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014

    35

    Penjelasan Piutang Askes Inhealth :

    Piutang Askes Inhealth adalah klaim biaya pelayanan kesehatan yang telah

    diberikan kepada pasien yang menggunakan Kartu Peserta Askes Inhealth. Saldo

    Piutang Rp.4.064.342,-adalah :

    Saldo piutang sampai dengan tanggal 31-12-2013 = Rp. 4.064.342,-

    Penambahan piutang sampai tanggal 31-12- 2014 = Rp. 0,-

    Jumlah Piutang = Rp. 4.064.342,-

    Pembayaran piutang sampai dengan tanggal

    31-12- 2014 = Rp. 0,-

    Saldo Piutang per 31-12- 2014 =Rp. 4.064.342,-

    Piutang ini muncul akibat:perbedaan harga obat yang disetujui,adanya

    diagnose yang tidak ditanggung oleh Inhealth.tagihan ini tidak dapat

    ditagihkan karena PT.INHEALTH telah berubah menjadi BPJS

    Penjelasan Piutang Askes Sosial :

    Piutang Askes Sosial adalah klaim biaya pelayanan kesehatan yang telah

    diberikan kepada pasien peserta jaminan kesehatan pada PT.ASKES ( PNS ) yang

    telah mengadakan perjanjian dengan RSUD Kota Bandung dalam pelayanan

    kesehatan yaitu sebesar Rp. 692.500,- adalah Piutang berasal dari Total Piutang

    Klaim biaya pelayanan kesehatan peserta ASKES s.d 31 Desember 2014 yaitu :

    Saldo piutang sampai dengan 31-12-2013 =Rp. 332.211.000,-

    Penambahan piutang sampai 30-12-2014 =Rp. 40.830.000,-

    . Jumlah Piutang =Rp. 373.041.000,-

    Pembayaran piutang sampai dengan 31-12-2014 =Rp. 372.348.500,-

    Saldo Piutang s.d 31 -12-2014 =Rp. 692.500,-

    Piutang ini muncul karena adanya biaya transfer dan adanya susulan klaim yang

    terlambat diklaim sehingga pihak askes tidak menerimanya.

    Penjelasan Piutang GAKINDA:

    Piutang GAKINDA adalah klaim biaya pelayanan kesehatan yang telah

    diberikan RSUD kepada pasien miskin peserta Program GAKINDA Kabupaten

    Bandung:

    Saldo Piutang Klaim s.d 31-12-2013 =Rp. 1.211.472.867,-

    Penambahan piutang s.d 30-12-2014 =Rp 3.917.439,-

    Jumlah Piutang =Rp. 1.215.390.306,-

    Pembayaran piutang s.d 30-12-2014 =Rp. 5.459.941,-

    Saldo Piutang per 30-06-2014 =Rp. 1.209.930.365,-

  • Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014

    36

    Piutang Gakinda muncul dari sisa tagihan tahun 2009 dan 2010 yang belum

    dibayarkan oleh pemerintah kabupaten bandung hingga saat ini.

    Penjelasan Piutang KONTRAK

    Piutang KONTRAK adalah klaim biaya pelayanan kesehatan yg telah diberikan

    kepada pasien peserta jaminan kesehatan dari perusahaan yang bekerjasama dengan

    RSUD Kota Bandung.Besarnya Piutang sebesar Rp.353.620.590,- berasal dari:

    Piutang per 31 Desember 2013 = Rp. 212.776.634,-

    Penambahan piutang

    s.d 31-12- 2014 =Rp. 925.328.875,-

    Jumlah Piutang =Rp.1.138.105.509,-

    Pembayaran piutang s.d 31-12-2014 =Rp. 784.484.919,-

    Saldo Piutang per 31 Desember 2014 =Rp. 353.620.590,-

    Piutang ini muncul karena beberapa penyebab seperti :

    - Biaya administrasi transfer

    - Perbedaan tariff BHP dan obat

    - Perbedaan tariff pelayanan yang ditanggung oleh pihak ketiga

    - Adanya pembulatan pembayaran

    - Adanya tagihan pelayanan yang sudah dibayarkan oleh pasien tapi kwitansi

    asli tidak diberikan kepada ruangan sehingga oelh petugas entri kontrak

    diklaimkan kembali

    - Kesalahan entri dari petugas entri RS (double klaim, salah entri nominal)

    Penjelasan Piutang JAMKESMAS/JAMPERSAL:

    Piutang JAMKESMAS/JAMPERSAL adalah klaim biaya pelayanan kesehatan

    yang telah diberikan RSUD kepada pasien peserta JAMKESMAS. Besarnya Rp.

    251.948.316,-berasal dari:

    Saldo Piutang Klaim s.d 31-12-2013 =Rp. 4.302.727.423,-

    Penambahan piutang s.d 31-12-2014 =Rp. 268.512.813,-

    Jumlah Piutang =Rp. 4.571.240.236,-

    Pembayaran piutang s.d31-12-2014 =Rp. 4.319.291.920,-

    Saldo Piutang per 31-12-2014 =Rp. 251.948.316,-

    Piutang ini muncul karena piutang yang belum dibayarkan untuk klaim susulan

    desember tahun 2013 dan pelayanan RITL lintas tahun tanggal 1 – 4 januari 2014

    yang diklaimkan di tahun 2014.

  • Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014

    37

    Penjelasan Piutang Pasien Umum

    Piutang Pasien umum adalah piutang yang berasal dari pasien yang tidak

    mampu membayar namun tidak memiliki jaminan kesehatan yang lengkap.

    Saldo Piutang Klaim s.d 31-12-2013 =Rp. 587.972.795,-

    Penambahan piutang s.d 31-12-2014 =Rp. 416.444.816,-

    Jumlah Piutang =Rp 1.004.417.611,-

    Pembayaran piutang sampai dgn 31-12-2014= Rp. 228.338.940,-

    Saldo Piutang per 31-12-2014 =Rp. 776.078.671,-

    Piutang ini muncul karena pasien yang belum mempunyai jaminan asuransi

    kesehatan dan kebanyakan keluarga pasien dari keluarga yang tidak mampu, pasien

    berasal dari daerah kabupaten dan adanya kasus pelayanan dari kecelakaan lalu

    lintas yang menyebabkan biaya tagihan besar.

  • Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014

    38

    5.3.3 Persediaan 2.487.715.201,- 1.794.084.798,-

    Saldo Persediaan per 31 Desember2014 sebesar Rp.2.487.715.201,- Dan saldo

    persediaan per 31 Desember 2013 Rp.1.749.084.798,-

    Saldo persediaan terdiri dari :

    Tabel 9

    RSUD KOTA BANDUNG

    REKAPITULASI DATA PERSEDIAAN PER 31 DESEMBER 2014

    Sumber Dana: APBD TA 2014

    NO KETERANGAN SALDO

    TAHUN 2013 PENAMBAHAN PENGURANGAN SALDO AKHIR

    1 Persediaan Obat-obatan 63.304.067 392.111.412 418.095.261,- 37.320.218,-

    TOTAL 63.304.067 392.111.412 418.095.261,- 37.320.218,-

    Ditambah mutasi Persediaan dari belanja BLUD sebagai berikut:

    Tabel 10 RSUD KOTA BANDUNG

    REKAPITULASI DATA PERSEDIAAN PER 31 DESEMBER 2014

    Sumber Dana: BLUD TA 2014

    NO KETERANGAN SALDO TAHUN

    2013 PENAMBAHAN PENGURANGAN SALDO AKHIR

    1 ATK dan Cetakan 186.336.052 611.342.632,- 486.632.954,- 311.045.730,-

    2 Alat laundry 0 17.349.800,- 16.524.800,- 825.000,-

    3 Alat Listrik 20.323.938 17.446.440,- 15.400.224,- 22.370.154,-

    4

    Perlengkapan

    RS:Sanitair,kunci,Mekanikal, telepon

    15.999.380 207.836.333,- 178.256.993,- 45.578.720,-

    5 Bahan Kebersihan 65.161.983 49.189.580,- 64.817.573,- 49.533.990,-

    6 BBM 12.967.500 98.562.663,- 106.720.163,- 4.810.000,-

    7 Materai 11.304.000 2.580.000,- 8.724.000,-

    8 Obat-obatan,BHP Lab dan Radiologi,gas medis

    1.370.622.968 16.769.989.820,- 17.955.770.414,- 1.938.205.344,-

    9 Bahan Makanan 1.637.110 1.287.146.195,- 1.258.827.390,- 29.955.915,-

    10 Gas LPG 1.427.800 32.925.816,- 30.397.246,- 3.956.370,-

    11 Alat CSSD 51.684.087,- 16.294.327,- 35.389.760,-

    TOTAL 1.685.780.731 19.143.473.366,- 18.378.859.114,- 2.450.394.983,-

  • Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014

    39

    Sehingga total mutasi persediaan RSUD Kota Bandung per 31 Desember 2014 adala:

    Tabel 10

    RSUD KOTA BANDUNG

    REKAPITULASI DATA PERSEDIAAN PER 31 DESEMBER 2014

    Sumber Dana: APBD dan BLUD TA 2014

    NO KETERANGAN SALDO TAHUN

    2013 PENAMBAHAN PENGURANGAN SALDO AKHIR

    1 ATK dan Cetakan 186.336.052 611.342.632,- 486.632.954,- 311.045.730,-

    2 Alat laundry 0 17.349.800,- 16.524.800,- 825.000,-

    3 Alat Listrik 20.323.938 17.446.440,- 15.400.224,- 22.370.154,-

    4

    Perlengkapan RS:Sanitair,kunci,Mekanikal, telepon

    15.999.380 207.836.333,- 178.256.993,- 45.578.720,-

    5 Bahan Kebersihan 65.161.983 49.189.580,- 64.817.573,- 49.533.990,-

    6 BBM 12.967.500 98.562.663,- 106.720.163,- 4.810.000,-

    7 Materai 11.304.000 2.580.000,- 8.724.000,-

    8

    Obat-obatan,BHP Lab dan

    Radiologi,gas medis 1.433.927.035 17.162.101.232,- 18.373.865.675,- 1.975.525.562,-

    9 Bahan Makanan 1.637.110 1.287.146.195,- 1.258.827.390,- 29.955.915,-

    10 Gas LPG 1.427.800 32.925.816,- 30.397.246,- 3.956.370,-

    1a Alat CSSD 51.684.087,- 16.294.327,- 35.389.760,-

    TOTAL 1.749.084.798 19.535.584.778,- 18.796.954.375,- 2.487.715.201,-

    5.3.4. Aset Tetap 122.955.229.042 92.759.511.621,-

    Saldo Aset Tetap RSUD Kota Bandung per 31 Desember 2014 sebesar

    Rp.122.955.229.042,-berasal dari:

    Tabel 12 RSUD KOTA BANDUNG

    DAFTAR MUTASI ASET TETAP

    SELAKU SKPD

    NO KETERANGAN SALDO Akhir 2013

    BELANJA MODAL

    DAN BELANJA PENUNJANG SERTA

    BELANJA LAIN YANG DIKAPITALISASI

    REKLAS < Rp.300.000

    JUMLAH BARANG MILIK DAERAH

    JUMLAH AKTIVA TETAP 2014

    1 Tanah 3.205.205.301 3.205.205.301

    2

    Peralatan dan

    Mesin 53.931.869.270 20.731.464.480 33.136.400 20.685.980.580 74.617.849.850

    3

    Gedung dan

    Bangunan 18.236.037.900 2.027.998.555 2.027.998.555 20.264.036.455

    4

    Jalan,Irigasi

    dan Jaringan 192.009.350 192.009.350

    5

    Aset Tetap

    Lainnya 261.185.760 261.185.760

    6

    Konstruksi Dalam

    Pengerjaan - 78.225.000 78.225.000

    78.225.000

    TOTAL 75.826.307.581

    22.837.688.035

    33.136.400 22.804.551.635

    98.618.511.716

  • Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014

    40

    Dan Penambahan Aset tetap dari Belanja BLUD

    Tabel 13 RSUD KOTA BANDUNG

    DAFTAR MUTASI ASET TETAP

    SELAKU BLUD

    NO KETERANGAN SALDO Akhir

    2013

    BELANJA MODAL DAN

    BELANJA PENUNJANG

    SERTA BELANJA LAIN

    YANG DIKAPITALISASI

    REKLAS

  • Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014

    41

    5.3.5 Aset Tetap Lainnya 30.475.500,- 770.000,-

    Pada akhir Tahun Pelaporan, terdapat aset rusak berat berupa Alat Kedokteran

    Anak dengan nilai nominal Rp.770.000,- dan asset lain-lain yang berupa Sistem

    Operational Komputer (Software) sebesar Rp.29.705.500,-

    5.4KEWAJIBAN

    Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang

    penyelesaiannya mengakibatkan aliran sumber daya ekonomi pemerintah.

    Kewajiban dikelompokkan kedalam kewajiban Jangka Pendek dan kewajiban

    Jangka Panjang.kewajiban jangka pendek merupakan kelompok kewajiban yang

    diselesaikan dalam waktu kurang dari 12 ( dua belas ) bulan setelah tanggal

    pelaporan.kewajiban jangka panjang adalah kelompok kewajiban yang

    penyelesaiannya dilakukan setelah 12 ( dua belas ) bulan sejak tanggal pelaporan.

    5.4.1 Utang Perhitungan Pihak Ketiga (PFK)

    Merupakan utang yang timbul karena adanya saldo pajak yang belum

    disetorkan ol;eh bendahara pengeluaran BLUD Per tanggal neraca sebesar

    Rp.1.414.421,-

    5.4.2 Utang Pajak

    Terdapat Utang Pajak sebesar Rp.365.541.457,- yaitu pajak dari kegiatan

    belanja BLUD yang belum Terealisasi per tanggal 31 Desember 2014 sebesar

    Rp.364.949.640,-dan utang pajak yang berasal dari SP2D LS APBD yang tidak cair

    pembayarannya sebesar Rp.591.817.

    5.4.2 Pendapatan diterima dimuka

    RSUD Kota Bandung memiliki Kewajiban dari Pendapatan diterima dimuka

    yang diperoleh dari Pendapatan Sewa Lahan Selama 5 (lima) Tahun. Yang terdiri dari

    sewa lahan kantor bjb dengan nilai kontrak Rp.200.000.000,- Sejak Bulan Agustus

    2011 sampai Juli 2016 dan Sewa Lahan ATM bjb dengan Nilai Rp.75.000.000,- Sejak

    Bulan September 2012-September 2017. Sehingga terdapat nilai Pendapatan diterima

    dimuka per 31 Desember 2014 sebesar Rp.101.590.720,-

  • Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014

    42

    5.4.3 Utang Jangka Pendek Lainnya

    BLUD RSUD Kota Bandung memiliki Utang jangka pendek,yaitu:

    Tabel 15

    DAFTAR KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

    RSUD KOTA BANDUNG

    PER 31 DESEMBER 2014

    No Nama Pihak Ketiga Keterangan Jumlah (Rp)

    UTANG APBD :

    1 CV.MARTA TRIA

    SELARAS BELANJA PENGAWASAN GEDUNG

    4.650.000

    UTANG BLUD :

    1 Karyawan RSUD Jasa Medis BPJS bulan Desember 2014

    1.348.670.417,00

    2 Karyawan RSUD

    Jasa Medis Non BPJS bulan Desember

    2014

    408.471.057

    3 PT. AAM Belanja BHP Farmasi

    161.384.047

    4 Anugerah Pharmindo Lestari Belanja BHP Farmasi

    146.681.562

    5

    PT. Rajawali

    Nusindo Belanja pengadaan Linen

    146.052.500

    6 Parit Padang Global

    Belanja BHP Farmasi

    121.720.615

    7 PT. CBR Belanja BHP Farmasi

    115.847.160

    8 Tawada Healthcare

    Belanja BHP Farmasi

    112.461.888

    9 Sumber Sugih Medika Belanja BHP Farmasi

    101.135.760

    10 PT. Fajar Alam Scientific Belanja Reagen Laboratorium

    99.038.555

    11 Transmedic

    Belanja BHP Farmasi

    96.030.000

    12 PT. Sari Angin Belanja Gas Medis

    92.413.200

    13 Tunas Bangun Prakarsa Belanja BHP Farmasi

    91.228.960

    14

    Millennium

    Pharmacon International Belanja BHP Farmasi

    90.642.650

    15

    Enseval Putera

    Megatrading Belanja BHP Farmasi

    89.750.069

    16 Indofarma Global Medika Belanja BHP Farmasi

    86.409.715

    17 PT. Tawada Healthcare Belanja Langsung BHP Radiologi

    58.212.000

    18 PT. SSM Belanja BHP Farmasi

    57.944.040

    19 Tempo

    Belanja BHP Farmasi

    57.421.724

    20 Sinar Roda

    Belanja BHP Farmasi

    53.438.000

    21

    Antarmitra

    Sembada Belanja BHP Farmasi

    52.566.628

    22 PT.Friesmed Hoslab Indonesia Belanja Reagen Crossmatch Bank Darah

    49.698.000

    23 Merapi Utama Pharma Belanja BHP Farmasi

    45.207.602

    24 PT. Muara Sakti Belanja BHP Laboratorium

    45.069.079

    25 Nusa Kharisma Raya Belanja BHP Farmasi

    42.471.095

    26 Karyawan RSUD Honor MCU bulan juli - oktober 2014 41.009.836

    27 Dos Ni Roha Belanja BHP Farmasi

  • Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014

    43

    40.508.610

    28 Central Bandung Raya Belanja BHP Farmasi

    39.195.166

    29 Penta Valent

    Belanja BHP Farmasi

    37.554.198

    30 Parazelsus Indonesia Belanja BHP Farmasi

    37.463.084

    31 PT. MBS Belanja BHP Farmasi

    31.446.795

    32

    PT. Central Bandung Raya

    Belanja alat kesehatan TA 2014 (Pengadaan alat kedokteran ruang VIP dan Kelas 1)

    31.238.731

    33 Tiga A

    Belanja BHP Farmasi

    30.969.675

    34 Mensa Binasukses

    Belanja BHP Farmasi

    30.955.505

    35 PT. Muara Sakti Utama Belanja Reagen Cobas Laboratorium

    28.400.350

    36

    PT. Central

    Bandung Raya Belanja BHP Radiologi

    20.240.000

    37 Rajawali Nusindo

    Belanja BHP Farmasi

    20.004.189

    38 PT. NKR Belanja BHP Farmasi

    19.444.920

    39 PT. Sumber Sugih Medika Belanja BHP Farmasi I

    18.565.140

    40 Bintang Shafwan

    Belanja BHP Farmasi

    18.442.868

    41 Indo Dental

    Belanja BHP Farmasi

    18.154.500

    42 Kimia Farma

    Belanja BHP Farmasi

    17.694.104

    43 Sapta Sari Tama

    Belanja BHP Farmasi

    16.459.850

    44 Sinergy Diagnostic

    Belanja BHP Farmasi

    15.318.600

    45 Kallista Prima

    Belanja BHP Farmasi

    15.168.013

    46 United Dico Citas

    Belanja BHP Farmasi

    13.903.858

    47 Bina San Prima

    Belanja BHP Farmasi

    13.840.498

    48 Karyawan RSUD Rapat Koordinasi & perjalanan dinas dalam bulan November

    13.000.000

    49

    PT. Holy Darma

    Atmadja Belanja kebutuhan chemikal laundry 2

    12.251.250

    50 Muara Sakti

    Belanja BHP Farmasi

    12.233.029

    51 Koperasi RSUD Belanja Gas LPG bulan desember 2014

    8.197.860

    52 PT. Intergastra Belanja BHP CSSD

    8.074.660

    53 Surya Prima Perkasa Belanja BHP Farmasi

    7.963.009

    54 Prima Anugerah Mandiri Belanja BHP Farmasi

    7.802.960

    55

    PT. Pelita Abadi

    Sejahtera

    Belanja alat kebutuhan rumah tangga

    (Lampu)

    7.794.600

    56 PT. Pelita Abadi Belanja alat Rumah Tangga (Lampu)

    7.794.600

    57 Karyawan RSUD Rapat Koordinasi & perjalanan dinas Luar

    7.392.000

    58 Karyawan RSUD

    Lembur penerimaan pegawai kontrak

    BLUD I

    6.683.800

    59 Versacon

    Belanja BHP Farmasi

    4.950.000

    60 Karyawan RSUD Lembur penerimaan pegawai kontrak BLUD II

    4.828.950

    61 Raksa Gemilang

    Belanja BHP Farmasi

    4.691.500

    62 Darmawangsa

    Belanja BHP Farmasi

    4.029.300

    63 Fajar Alam Scientific Belanja BHP Farmasi

    3.379.750

    64 Sawah Besar Farma

    Belanja BHP Farmasi

    3.363.866

    65 Anugrah Argon Medica Belanja BHP Farmasi

    2.650.000

    66 PT. Pelita Abadi Sejahtera

    Belanja alat kebutuhan rumah tangga (kabel)

    2.200.000

    67 PT. Pelita Abadi Belanja alat Rumah Tangga (Kabel)

    2.200.000

  • Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014

    44

    68 CV. Zona Anugrah Belanja alat kebutuhan rumah tangga (APAR)

    2.145.000

    69 Distriversa Buanamas Belanja BHP Farmasi

    2.090.000

    70 Karyawan RSUD Lembur Pegawai ULP

    1.841.950

    71 Daya Muda Agung

    Belanja BHP Farmasi

    1.617.000

    72 Kebayoran Pharma

    Belanja BHP Farmasi

    1.570.140

    73 Tigaraksa Satria

    Belanja BHP Farmasi

    826.018

    74 Surgika Alkesindo

    Belanja BHP Farmasi

    742.500

    75 PT. Muara Sakti Belanja langsung BHP Laboratorium

    404.250

    76 Duta Berkat Abadi

    Belanja BHP Farmasi

    360.000

    TOTAL UTANG BLUD

    4.473.672.805

    TOTAL KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

    LAINNYA

    4.473.672.805

    PPN DAN PPH 365.541.457

    KEWAJIBAN JK PENDEK 4.126.476.348

    5.5 EKUITAS DANA

    Ekuitas adalah jumlah kekayaan bersih yang merupakan selisih antara jumlah

    keseluruhan aset dengan jumlah keseluruhan kewajiban atau hutang, ekuitas terdiri

    dari : Ekuitas Dana Lancar, Ekuitas Dana Investasi, Ekuitas Dana Cadangan.

    5.5.1 Ekuitas Dana Lancar 20.932.115.418,- 13.766.151.028,-

    Saldo Ekuitas Dana Lancar terdiri dari :

    URAIAN JUMLAH PER 31

    DESEMBER 2014

    ( Rp )

    JUMLAH 2013

    ( Rp )

    SILPA 12.318.794.878,- 9.140.835.823,-

    Cadangan Piutang 10.679.759.714,- 6.651.225.061,-

    Cadangan Persediaan 2.487.715.201,- 1.749.084.798,-

    Dana yang harus disediakan untuk

    pembayaran Utang Jangka Pendek

    (4.575.263.525) (3.781.049.170,-)

    Pendapatan yang ditangguhkan 21.109.150,- 6.054.516,-

    TOTAL 20.932.115.418,- 13.766.151.028,-

  • Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014

    45

    5.5.1.1 SILPA

    SILPA RSUD Kota Bandung merupakan saldo akhir rekening Kas Umum Rumah

    Sakit, dan Kas Bendahara Pengeluaran BLUD yang berasal dari selisih antara jumlah

    seluruh realisasi pendapatan dan realisasi belanja APBD dan BLUD per 31 Desember

    2014:

    Realisasi Pendapatan BLUD RSUD 2014 Rp.56.295.757.712,-

    Realisasi Belanja BLUD (Rp.53.117.798.657,-)

    SILPA BLUD Tahun Lalu Rp. 9.140.835.823,-

    TOTAL SILPA BLUD Rp.12.318.794.878

    5.5.1.2 Cadangan Piutang

    Saldo Cadangan Piutang diperoleh dari saldo akhir perhitungan piutang per 31

    Desember 2014 ,terdiri dari:

    Tabel 16

    DAFTAR CADANGAN PIUTANG RSUD KOTA BANDUNG

    PER 31 Desember 2014

    NO

    URAIAN

    Saldo Awal

    ( 2013)

    Penambahan

    Piutang

    ( Transaksi s.d

    31 Des 2014)

    Pengurang

    Piutang

    ( Pembayaran

    s.d 31 Des 2014)

    Saldo Akhir

    ( 31 Des 2014

    1 Askes Inhealth 4.064.342,- 4.064.342,-

    2 Askes

    Sosial/PNS

    332.211.000,- 40.830.000,- 372.348.500,- 692.500,-

    3 GAKINDA 1.211.472.867,- 3.917.439,- 5.459.941,- 1.209.930.365,-

    4 KONTRAK 212.776.634,- 925.328.875,- 784.484.919,- 353.620.590,-

    5 JAMKESMAS/

    JAMPERSAL

    4.302.727.423,- 268.512.813,- 4.319.291.920,- 251.948.316,-

    6 Pasien Umum 587.972.795,- 416.444.816,- 228.338.940,- 776.078.671,-

    7 BPJS 39.849.491.827 31.776.066.897 8.083.424.930,-

    JUMLAH 6.651.225.061,- 41.504.525.770,- 37.475.991.117,- 10.679.759.714,

    -

  • Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014

    46

    5.5.1.3 Cadangan Persediaan

    Saldo Cadangan Persediaan diperoleh dari saldo akhir Stok Persediaan sesuai

    Berita Acara Persediaan per31 desember 2014.

    Saldo Cadangan persediaan per 31 Desember sebesar Rp.2.487.715.201,-terdiri

    dari :

    Tabel 17

    CADANGAN PERSEDIAAN RSUD KOTA BANDUNG

    PER 31 Desember2014 :

    NO KETERANGAN SALDO TAHUN

    2013 PENAMBAHAN PENGURANGAN SALDO AKHIR

    1 ATK dan Cetakan 186.336.052 611.342.632,- 486.632.954,- 311.045.730,-

    2 Alat laundry 0 17.349.800,- 16.524.800,- 825.000,-

    3 Alat Listrik 20.323.938 17.446.440,- 15.400.224,- 22.370.154,-

    4

    Perlengkapan RS:Sanitair,kunci,Mekanikal,

    telepon

    15.999.380 207.836.333,- 178.256.993,- 45.578.720,-

    5 Bahan Kebersihan 65.161.983 49.189.580,- 64.817.573,- 49.533.990,-

    6 BBM 12.967.500 98.562.663,- 106.720.163,- 4.810.000,-

    7 Materai 11.304.000 2.580.000,- 8.724.000,-

    8 Obat-obatan,BHP Lab dan Radiologi,gas medis

    1.433.927.035 17.162.101.232,- 18.373.865.675,- 1.975.525.562,-

    9 Bahan Makanan 1.637.110 1.287.146.195,- 1.258.827.390,- 29.955.915,-

    10 Gas LPG 1.427.800 32.925.816,- 30.397.246,- 3.956.370,-

    1a Alat CSSD 51.684.087,- 16.294.327,- 35.389.760,-

    TOTAL 1.749.084.798 19.535.584.778,- 18.796.954.375,- 2.487.715.201,-

    5.1.1.4 Dana yang Harus disediakan Untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek

    Saldo dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang Jangka Pendek

    Sejumlah Rp.4.575.263.525,-terdiri dari saldo kewajiban jangka pendek APBD dari

    SP2D LS yang tidak cair pembayarannya Rp.4.650.000,- dan utang jangka pendek

    BLUD dari dokumen belanja BLUD yang belum dibayarkan per 31 Desember 2014

    Rp.4.570.613.525,-

  • Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014

    47

    5.5.2 Ekuitas Dana Investasi

    Ekuitas dana investasi sebesar Rp.122.985.704.542,- merupakan kekayaan

    yang dimiliki RSUD Kota Bandung yang berasal dari mutasi/penambahan aset tetap,

    penambahan aset tetap RSUD Kota Bandung baik yang terealisasi dari anggaran

    APBD maupun BLUD

    5.5.2.1 Diinvestasikan dalam Aset Tetap

    Saldo Ekuitas Dana Investasi-Diinvestasikan dalam aset tetap sebesar

    Rp.122.955.229.042,-merupakan saldo aset tetap RSUD Kota Bandung yang terdiri

    dari :

    Tanah Rp. 3.205.205.301,-

    Peralatan dan Mesin Rp.91.923.874.775,-

    Gedung dan Bangunan Rp.24.609.634.594,-

    Jalan,Irigasi dan Jaringan Rp. 2.877.103.612,-

    Aset Tetap Lainnya Rp. 261.185.760,-

    5.5.2.2 Diinvestasikan dalam Aset Lainnya

    Saldo Ekuitas Dana Investasi-Diinvestasikan dalam Aset Lainnya sebesar

    Rp.30.475.500,- merupakan nilai peralatan dan mesin: Alat kedokteran anak yang

    dinilai Rusak Berat/Proses Penghapusan sebesar Rp.770.000,-ditambah nilai asset

    tidak berwujud sebesar Rp.29.705.500,yang merupakan sistem operasional komputer

    (software).

  • Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014

    48

    BAB VI

    PENJELASAN ATAS INFORMASI INFORMASI NON KEUANGAN RSUD

    6.1 Tugas dan Fungsi RSUD Kota Bandung

    Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung yang selanjutnya disingkat dengan

    RSUD Kota Bandung adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan

    kegiatan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna dengan mengutamakan

    pengobatan dan pemulihan tanpa mengabaikan peningkatan kesehatan dan

    pencegahan penyakit yang dilaksanakan melalui penyediaan pelayanan rawat inap,

    rawat jalan, gawat darurat, tindakan medik, dan penunjang medik.

    Adapun Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi RSUD Kota Bandung berdasarkan

    Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 16 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan

    Susunan Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung, sebagai

    berikut:

    TUGAS

    Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung merupakan Lembaga Teknis

    Daerah Kota Bandung yang memberikan pelayanan kesehatan kepada

    masyarakat, mempunyai tugas :

    Melaksanakan upaya kesehatan dibidang pelayanan umum, upaya kesehatan

    secara berdayaguna dan berhasilguna dengan mengutamakan upaya

    penyembuhan, pemulihan yang dilaksanakan secara serasi, terpadu dengan

    upaya peningkatan serta pencegahan dan melaksanakan upaya rujukan.

    FUNGSI

    Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana tersebut diatas, RSUD Kota

    Bandung , mempunyai fungsi :

    1. penyelenggaraan pelayanan umum;

    2. pelaksanaan tugas teknis operasional bidang pelayanan umum yang meliputi

    keuangan, pelayanan medis dan keperawatan, penunjang medis serta program

    dan pemasaran;

    3. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan

    fungsinya.

  • Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014

    49

    6.2 STRUKTUR ORGANISASI RSUD KOTA BANDUNG

    Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 16 Tahun 2007 tentang

    Pembentukan dan Susunan Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung; RSUD

    Kota Bandung merupakan Lembaga Teknis Daerah Kota Bandung di bidang pelayanan

    kesehatan; RSUD dipimpin oleh seorang kepala dengan sebutan Direktur yang secara

    teknis fungsional bertanggungjawab kepada Walikota Bandung melalui Sekretaris Daerah

    Kota Bandung, dan secara teknis operasional dikoordinasikan dengan Dinas Kesehatan

    Kota Bandung. Adapun Susunan Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota

    Bandung berdasarkan Perda Nomor 16 Tahun 2007 sebagai berikut:

    Unsur Pimpinan : Direktur

    Pembantu Pimpinan, terdiri dari :

    a. Kepala Bagian Umum Keuangan, membawahkan :

    1) Ka.Sub.Bag. Umum dan Perlengkapan;

    2) Ka.Sub.Bag. Pengembangan SDM;

    3) Ka.Sub.Bag. Keuangan dan Anggaran.

    b. Kepala Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan, membawahkan :

    1) Ka.Seksi Pelayanan Medis;

    2) Ka.Seksi Pelayanan Keperawatan

    c. Kepala Bidang Penunjang Medis, membawahkan :

    1) Ka.Seksi Penunjang Diagnostik dan Terapi;

    2) Ka.Seksi Pemeliharaan dan Pemulasaraan.

    d. Kepala Bidang Program dan Pemasaran, membawahkan :

    1) Ka.Seksi Pengendalian Program;

    2) Ka.Seksi Mutu dan Pemasaran.

    Selain dibantu oleh kelompok struktural, Direktur dibantu pula oleh kelompok

    fungsional dan unsur pelaksana pelayanan, yang terdiri dari :

    a. Satuan Pengawas Intern;

    b. Komite Medik;

    c. Staff Medis Fungsional;

    d. Instalasi/Unit.

  • Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014

    50

    Catatan atas laporan keuangan ( CALK) yang merupakan salah satu bagian

    dari Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung Semester 1-Tahun 2014disusun

    dengan mengacu pada Permendagri Nomor 13 tentang Pedoman Pengelolaan

    Keuangan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar

    Akuntansi Pemerintahan ( SAP ) serta Permendagri Nomor 61 Tahun 2007 tentang

    Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah.

    Catatan Atas Laporan Keuangan ini mengungkapkan beberapa penjelasan

    terhadap Laporan Keuangan secara keseluruhan sehingga diharapkan dapat dengan

    mudah dibaca dan dipahami oleh pembaca secara luas, tidak terbatas hanya untuk

    pembaca tertentu ataupun hanya manajemen entitas pelaporan. Semoga dengan

    tersusunnya Catatan Atas laporan Keuangan ini dapat memberikan penjelasan dan

    informasi yang berguna sebagai media pertanggungjawaban serta sebagai upaya

    untuk lebih meningkatkan kinerja keuangan Lingkup RSUD Kota Bandung dan

    Lingkup Pemerintah Kota Bandung.

    PENGGUNA ANGGARAN

    DIREKTUR RSUD KOTA BANDUNG

    Dr.TAAT TAGORE D.RANGKUTI,MKK NIP:196210101990111003

    ☼ Penutup ☼

  • Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014

    51

  • Laporan Keuangan RSUD Kota Bandung– TA 2014 2014

    52