laporan kasus penyakit kulit rsud arga makmur 2012-2013

22
LAPORAN KASUS PENYAKIT KULIT DI PELAYANAN KESEHATAN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ARGA MAKMUR KABUPATEN BENGKULU UTARA PERIODE 2012 – 2013 Disusun oleh : dr. Jasmen Sitilonga, M.Kes., SpKK

Upload: oktania-putri-kusnawan

Post on 25-Nov-2015

28 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

LAPORAN KASUS PENYAKIT KULIT

DI PELAYANAN KESEHATAN RAWAT JALAN

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ARGA MAKMUR

KABUPATEN BENGKULU UTARA

PERIODE 2012 2013

Disusun oleh :dr. Jasmen Sitilonga, M.Kes., SpKKRUMAH SAKIT UMUM DAERAH ARGA MAKMUR

ARGA MAKMUR BENGKULU UTARA

2014KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat, taufik dan hidayah-Nya penulisan laporan ini dapat diselesaikan. Laporan ini disusun sebagai laporanPenulis menyadari bahwa selesainya penulisan laporan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak baik berupa dukungan, kerja sama, buku-buku referensi serta hal lainnya. Oleh karena itu penulis berdoa mudah-mudahan segala bantuan yang telah diberikan selama ini akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda dari Tuhan Yang Maha Kuasa.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada keluarga yang tercinta, para sahabat sejawat dan teman-teman yang telah banyak membantu dalam proses penyelesaian laporan ini.Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun agar dapat memberikan yang lebih baik di kemudian hari. Akhir kata, mudah-mudahan laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan.

Arga Makmur, Maret 2014

Penulis

DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL.............................................................................................. KATA PENGANTAR.......................................................................................... DAFTAR ISI.......................................................................................................... BAB 1 PENDAHULUAN1.1.Latar Belakang....................................................................................... 1.2.Rumusan Masalah...................................................................................1.3Tujuan Umum.........................................................................................BAB 2 HASIL DAN PEMBAHASAN2.1Hasil Laporan Kasus.......................................................................... 2.2Pembahasan.......................................................................................2.2.1Gambaran Penyakit Kulit2.2.2Hubungan Penyakit Kulit dengan Berbagai Faktor.BAB 3 KESIMPULAN DAN SARAN3.1Kesimpulan.....................................................................................................3.2Saran.................................................................................................................DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................LAMPIRAN.BAB IPENDAHULUAN1.1. Latar Belakang

Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat strategis dalam mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, rumah sakit dituntut untuk memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar yang ditetapkan dan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Menurut Azwar (1996), pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa layanan yang sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk serta penyelenggaraannya sesuai standar dan kode etik profesi yang telah ditetapkan. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut, rumah sakit mengembangkan berbagai fasilitas (sarana, prasarana dan alat).Instalasi Rawat Jalan adalah salah satu unit pelayanan medis rumah sakit kepada seorang pasien untuk tujuan observasi diagnosis, pengobatan, rehabilitasi, dan pelayanan kesehatan lainnya, tanpa mengharuskan pasien tersebut dirawat inap. Instalasi Rawat Jalan mempunyai tugas dan fungsi menyediakan fasilitas terhadap penyelenggaraan kegiatan pelayanan Poliklinik Rawat Jalan dari berbagai disiplin ilmu kedokteran klinik. Rumah Sakit Umum daerah (RSUD) Arga Makmur Kabupaten Bengkulu Utara menyediakan berbagai unit pelayanan medis rawat jalan. Selain pelayanan poliklinik umum, RSUD Arga Makmur juga menyediakan beberapa instalasi pelayanan poliklinik spesialis, diantaranya Poliklinik Anak, Poliklinik Penyakit Dalam, Poliklinik Kandungan dan Kebidanan, Poliklinik Bedah, serta Poliklinik Kulit dan Kelamin.Indonesia merupakan negara tropis, ditambah higienitas yang kurang baik, infestasi jamur kulit cukup banyak. Dari hasil laporan rumah sakit Dr. Cipto Mangunkusumo/Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ( RSCM/ FKUI ) Bagian Mikologi Bagian Penyakit Kulit dan Kelamin pada tahun 1992 ditemukan 2500 penderita dari 19.000 jumlah pengunjung bagian tersebut seluruhnya. Ini berarti kurang lebih 13% penderita penyakit jamur kulit. Keadaan itu hampir sama dengan daerah-daerah lain di Indonesia. Demikian pula keadaan di rumah sakit Dr. Sutomo, Surabaya, dermatomikosis superfisialis masih merupakan penyakit kulit yang banyak ditemui. Keadaan polikilinik rumah sakit di kota-kota lain diperkirakan tidak banyak berbeda (Budimulja, 1983). Data dari RSUD Kabupaten Buleleng didapatkan penderita penyakit jamur yaitu pada tahun 2004 sebanyak 240 kasus, tahun 2005 sebanyak 390 kasus dan semester I tahun 2006 sebanyak 162 kasus.Berdasarkan uraian mengenai instalasi pelayanan rawat jalan pada RSUD Arga Makmur dan banyaknya hasil laporan mengenai penyakit kulit di beberapa rumah sakit di Indonesia, permasalahan tersebut menarik penulis untuk menulis laporan kasus dengan fokus gambaran penyakit kulit di Pelayanan Kesehatan Rawat Jalan/ Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD Arga Makmur selama periode 2012 -2013.

1.2. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :1) Bagaimana gambaran penyakit kulit di Instalasi Rawat Jalan/ Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD Arga Makmur selama Periode 2012 2013.2) Apa faktor yang mungkin melatarbelakangi tingginya kasus penyakit kulit di Instalasi Rawat Jalan/ Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD Arga Makmur selama Periode 2012 2013.1.3. Tujuan Umum

Berdasarkan rumusan masalah laporan kasus ini, maka dapat dirumuskan tujuan pembuatan laporan kasus ini adalah

1) Mengetahui gambaran/ jenis penyakit kulit yang ada di Instalasi Rawat Jalan/ Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD Arga Makmur selama Periode 2012 2013.

2) Mengetahui faktor faktor yang melatarbelakangi tingginya kasus penyakit kulit di Instalasi Rawat Jalan/ Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD Arga Makmur selama Periode 2012 2013.BAB IIHASIL DAN PEMBAHASAN

2.1. Hasil Laporan Kasus Dari pengumpulan data yang telah dilakukan selama periode 2012 2013, diperoleh data sebagai berikut :Tabel 2.1. Distribusi Gambaran Penyakit Kulit Poliklinik Kulit & Kelamin RSUD Arga Makmur Tahun 2012

NoNama PenyakitJanFebMarAprMeiJunJulAgstSeptOktNovDesJumlah Satu tahun%

Satu Tahun

1Tinea corporis, cruris, capitis19610156143137529117,77%

2DKA33551533166418,01%

3Skabies11272321313265,08%

4Dermatitis Atopik314122231113244,69%

5ISK532136111234,49%

6Nevus41522222203,91%

7DKI3121123121173,32%

8Skin Tag3235211173,32%

9Veruca112113131142,73%

10Urtikaria11116211142,73%

11Melasma2212232142,73%

12Acne2132122132,54%

13Dermatitis Numularis211135132,54%

14PVC243211132,54%

15Keloid4113211132,54%

16Prurigo111312211132,54%

17Impetigo11222112122,34%

18Vitiligo31312101,95%

19Candidiasis14311101,95%

20Abses13111291,76%

21Eritema Mayor111131191,76%

22Pitriasis Alba3111391,76%

23Carbuncle321171,37%

24UGA211261,17%

25Drug Reaction1121161,17%

26Keratosis2240,78%

27Lepra11240,78%

28Impetigo Bulosa12140,78%

29Ulkus diabetikum21140,78%

30Varisela11240,78%

31Hypertropik2130,59%

32Selulitis11130,59%

33Onikomikosis11130,59%

34Herpes Zooster11130,59%

35Psoriasis330,59%

36Soft Tissue Tumor2130,59%

37Atheroma11130,59%

38HPI1120,39%

39Tb Kutis1120,39%

40Hordeoulum220,39%

41Combustio1120,39%

42Fix Drug Eruption1120,39%

43HSV110,20%

44Clavus110,20%

45Rubella110,20%

46Hemangioma110,20%

47Eritroderma110,20%

48Limpoma110,20%

49Pitriasis Rosea110,20%

50S4110,20%

51Onikolysis110,20%

52sypilis110,20%

53Cutaneus Larva110,20%

54PHN110,20%

55SJS110,20%

56Striae110,20%

57CVV110,20%

58Eritrasma110,20%

59SLE110,20%

60Hernia00,00%

61Alopesia00,00%

62Labioschisis00,00%

512100,00%

Tabel 2.1. menunjukkan bahwa jumlah penyakit kulit yang terdiagnosa di poliklinik kulit dan kelamin RSUD Arga Makmur pada periode tahun 2012 sebanyak 512 penyakit (100%), dan jumlah penyakit kulit terbanyak selama periode tersebut adalah tinea corporis/ cruris/ capitis yaitu sebanyak 91 penyakit (17,77%).

Tabel 2.2. Distribusi Gambaran Penyakit Kulit Poliklinik Kulit & Kelamin RSUD Arga Makmur Tahun 2013

NoNama PenyakitJanFebMarAprMeiJunJulAgstSeptOktNovDesJumlah Satu Tahun%

Satu Tahun

1Tinea Corporis/ Cruris/Capitis10497796168527414,10%

2Skabies2739346113397,43%

3Urtikaria33415461222336,29%

4DKA (Dermatitis Kontak Alergi)11122233134326,10%

5Ptyriasis Versicolor (PVC)221113531193,62%

6Impetigo Krustosa2161251183,43%

7DKI (Dermatitis Kontak Iritan)5351211183,43%

8ISK41511121163,05%

9Pruritus213111142163,05%

10Veruca34111131152,86%

11Dermatitis Atopik215311132,48%

12Abses11721122,29%

13Acne vulgaris32313122,29%

14Drug Eruption141231122,29%

15CVV22313112,10%

16Candidiasis122131101,90%

17H. Zoster2413101,90%

18Nevus13213101,90%

19Condyloma Acuminata1321291,71%

20Hipertopik1411181,52%

21Limpoma1411181,52%

22Granuloma3112181,52%

23Ptyriasis rosea11111381,52%

24Eritema131271,33%

25HSV11111161,14%

26Insect Bite11111161,14%

27SLE (Systemic Lupus Erythematous)11350,95%

28Melasma31150,95%

29Skin Tag22150,95%

30Dermatitis Seboroik121150,95%

31HPI (Hyperpigmentasi Post Inflamasi)112150,95%

32Psoriasis111140,76%

33Ateroma2240,76%

34Keloid11130,57%

35UGA11130,57%

36Morbus Hansen2130,57%

37Cutaneous Larva Migran11130,57%

38Carbuncle11130,57%

39Alopesia11130,57%

40Trichomoniasis2130,57%

41Impetigo bulosa220,38%

42Dermatitis220,38%

43Miliaria1120,38%

44Combustio1120,38%

45Tinea Fasialis1120,38%

46Pompholix1120,38%

47Rubella1120,38%

48HPV (Human Papilloma Virus)1120,38%

49Stoma220,38%

50Ptyriasis Alba1120,38%

51Paranochia220,38%

52Keratosis1120,38%

53Hemangioma110,19%

54Ca nevus110,19%

55S4 (staphylococcal scalded skin syndrom)110,19%

56SJS (Steven Jhonson Syndrome)110,19%

57Hidrokel110,19%

58Furunkel110,19%

59Deep Mycosis110,19%

60Selulitis110,19%

61Onycomycosis110,19%

62Molluscum Contagiosum110,19%

63Bartolinitis110,19%

64Kista110,19%

65Tinea Pedis110,19%

66Tinea Manus110,19%

67Dermatitis Numularis110,19%

68Ulkus110,19%

69PHN (Post Herpetik Neuralgia)110,19%

525100,00%

Tabel 2.2. menunjukkan bahwa jumlah penyakit kulit yang terdiagnosa di poliklinik kulit dan kelamin RSUD Arga Makmur pada periode tahun 2013 sebanyak 525 penyakit (100%), dan jumlah penyakit kulit terbanyak selama periode tersebut adalah tinea corporis/ cruris/ capitis yaitu sebanyak 74 penyakit (14,10%).

2.2. Pembahasan2.2.1Gambaran Penyakit Kulit Dari 1037 penyakit kulit yang terdiagnosa di Instalasi Rawat Jalan/ Poliklinik Kulit & Kelamin RSUD Arga Makmur selama periode 2012 2013, sebagian besar merupakan penyakit Tinea Corporis/ Cruris/ Capitis hingga mencapai 165 kasus (tabel 2.1. dan tabel 2.2.). Disusul penyakit kulit terbanyak kedua dan ketiga yang terdiagnosa di Poliklinik ini adalah Dermatitis Kontak Alergi (DKA) yaitu sebanyak 73 kasus (14,11%) dan Skabies yang mencapai 65 kasus (12,44%).2.2.2Hubungan Penyakit Kulit dengan Berbagai Faktor

Dari berbagai macam penyakit jamur kulit, yang merupakan tipe infeksi superfisial dan kutan, maka dermatofitosis yang tersering ditemui di (15,91%). Penyakit jamur pada kulit merupakan salah satu penyakit rakyat yang masih banyak terdapat di Indonesia. Kurangnya pengetahuan mengenai kebersihan merupakan salah satu faktor yang menghambat dalam pemberantasannya (Budimulja, U. 1983). Dermatofitosis adalah golongan penyakit jamur superfisial yang disebabkan oleh jamur dermatofita, yakni Trichophyton spp, Microsporum spp, dan Epidermophyton spp. Penyakit ini menyerang jaringan yang mengandung zat tanduk (stratum korneum) yakni, seluruh anggota badan termasuk lipatan-lipatan tubuh (Tinea korporis, Tinea kruris, Tinea manus et pedis), rambut (Tinea kapitis), kuku (Tinea unguinum). Dermatofitosis ini terjadi oleh karena terjadi inokulasi jamur pada tempat yang terserang, biasanya pada tempat yang lembab dengan maserasi atau ada trauma sebelumnya. Higiene juga berperan untuk timbulnya penyakit ini (Harahap, M. 1998).

BAB IIIKESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil pengumpulan data kasus dan pembahasan laporan, dapat diambil kesimpulan dan saran sebagai berikut:

3.1.Kesimpulan

1) Dari 1037 penyakit kulit yang terdiagnosa di Instalasi Rawat Jalan/ P{oliklinik RSUD Arga Makmur selama periode 2012 2013, didapatkan: Tiena Corporis/ Cruris/ Capitis merupakan penyakit kulit terbanyak yang tercatat dengan persentase sebanyak 15,91%. Penyakit kulit terbanyak berikutnya adalah Dermatitis Kontak Alergi (DKA) dengan persentase sebesar 14,11% dan Skabies dengan persentase sebesar 12,44% 2) Kurangnya pengetahuan mengenai kebersihan dan higienitas individu diduga merupakan salah satu faktor yang menyebabkan banyaknya kasus pdermatofitosis dan menghambat dalam pemberantasannya 3.2.Saran

1) Dalam setiap kunjungan/ konsultasi pasien, hendaknya pengelola pelayanan kesehatan terutama dokter agar memberikan edukasi yang jelas mengenai penyakit, pengobatan dan pencegahannya, diantaranya;

Agar setiap orang bisa memperhatikan hygiene perorangan untuk mencegah terjadinya dermatofitosis

Sebaiknya penderita dermatofitosis berobat dengan tekun dan apabila dalam keluarga ada yang menderita tinea juga maka harus segera berobat untuk mencegah penularan ke anggota keluarga yang lain.

Sebaiknya penderita tinea jangan menggunakan berbagai macam obat, mencegah terjadinya resistensi obat. 2) Pembaca yang akan membuat laporan kasus atau melakukan penelitian sejenis lainnya, agar dapat mengambil jumlah kasus yang lebih banyak agar dapat ditemukan hubungan sebab-akibat pada hasil laporan atau penelitian.

DAFTAR PUSTAKA1. Budimulja,U. Sunoto. Dan Tjokronegoro, Arjatmo.: Penyakit Jamur. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,Jakarta (1983).2. Harahap, Marwali. : Ilmu Penyakit Kulit. Hipokrates, Jakarta (1998).3. Djuanda, Adhi. Dkk.: Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta (2002). 4. Etnawati, K. Dkk. : Perkembangan Pengobatan Penyakit Jamur Superfisial. Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada, Yogyakarta (1988). 5. Sjmsoe, Emmy. Dkk. : Penyakit Kulit Yang Umum Di Indonesia. PT Medical Multimedia Indonesia, Jakarta (2005).6. Olmsted RN. APIC Infection Control and Applied Epidemiology Principles and Practice. St. Louis Mosby: 1996.7. Kasansengari, Urip Suherman. Dkk.: Kumpulan Naskah Simposium Dermato- Mikologi. Bagian Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga/ RS Dr. Soetomo, Surabaya (1982).