rpp kim xi smt i ktsp

53
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah : SMK Islamiyah Adiwerna Mata Diklat : Kimia Kelas / Semester : XI / 3( Tiga ) Pertemuan ke : 1 ( satu ) dan 2 ( dua ) Alokasi Waktu :TM = 4 x 45 menit PS = - x 45 menit Nama Guru : Akmaliyah, S. Pd Standar Kompetensi : Memahami konsep materi larutan elektrolit dan elektrokimia. Kompetensi Dasar : Membedakan larutan elektrolit dan non elektrolit. Indikator : 1. Pengertian larutan sebagai campuran dari dua atau lebih zat yang homogen dideskripsikan dengan benar 2. Perbadaan larutan elektrolit dan non elektrolit berdasarkan sifat hantaran listriknya diamati dengan benar. 3. Ciri- ciri hantaran listrik dalam berbagai larutan disimpulkan berdasarkan hasil percobaan. NIlai Karakter : 1. Religius 2. Rasa ingin tahu 3. Cermat dan teliti 4. Jujur 5. Komunikatif I. Tujuan PEMBELAJARAN. A. Setelah selesai kegiatan PEMBELAJARAN siswa dapat mendifinisikan pengertian larutan. B. Setelah selesai kegiatan PEMBELAJARAN siswa dapat membedakan larutan berdasarkan daya hantar listrik. C. Setelah selesai PEMBELAJARAN siswa dapat mengelompokkan beberapa larutan kedalam larutan elektrolit dan non elektrolit. II. Materi PEMBELAJARAN. Larutan elektrolit dan non elektrolit. Larutan adalah campuran homogen antara zat terlarut dengan pelarut Zat-zat murni dan zat-zat yang berada dalam larutannya yang dapat menghantarkan listrik dinamakan elektrolit. Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Contoh : NaCl = natrium klorida CH 3 COOH = asam asetat NaOH = natrium hidroksida Larutan nonelektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik. Contoh : C 12 H 22 O 11 = glukosa CO(NH 2 ) 2 = urea C 2 H 5 OH = etanol Rpp spectrum kim xi~gsl 1

Upload: mandala-singa

Post on 13-Sep-2015

150 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

rpp

TRANSCRIPT

RENCANA PELAKSANAAN PEMELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah

: SMK Islamiyah AdiwernaMata Diklat

: Kimia

Kelas / Semester: XI / 3( Tiga )

Pertemuan ke

: 1 ( satu ) dan 2 ( dua )

Alokasi Waktu

:TM = 4 x 45 menit

PS = - x 45 menit

Nama Guru

: Akmaliyah, S. PdStandar Kompetensi: Memahami konsep materi larutan elektrolit dan elektrokimia.Kompetensi Dasar: Membedakan larutan elektrolit dan non elektrolit.

Indikator: 1. Pengertian larutan sebagai campuran dari dua atau lebih zat yang homogen dideskripsikan dengan benar

2. Perbadaan larutan elektrolit dan non elektrolit berdasarkan sifat hantaran listriknya diamati dengan benar.

3. Ciri- ciri hantaran listrik dalam berbagai larutan disimpulkan berdasarkan hasil percobaan.

NIlai Karakter: 1. Religius

2. Rasa ingin tahu

3. Cermat dan teliti

4. Jujur

5. Komunikatif

I. Tujuan PEMBELAJARAN.

A. Setelah selesai kegiatan PEMBELAJARAN siswa dapat mendifinisikan pengertian larutan.B. Setelah selesai kegiatan PEMBELAJARAN siswa dapat membedakan larutan berdasarkan daya hantar listrik.C. Setelah selesai PEMBELAJARAN siswa dapat mengelompokkan beberapa larutan kedalam larutan elektrolit dan non elektrolit.II. Materi PEMBELAJARAN.

Larutan elektrolit dan non elektrolit. Larutan adalah campuran homogen antara zat terlarut dengan pelarut

Zat-zat murni dan zat-zat yang berada dalam larutannya yang dapat menghantarkan listrik dinamakan elektrolit. Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik.

Contoh :

NaCl= natrium klorida

CH3COOH= asam asetat

NaOH= natrium hidroksida

Larutan nonelektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik.

Contoh : C12H22O11 = glukosa

CO(NH2)2= urea

C2H5OH = etanol

Larutan elektrolit dibedakan berdasarkan kekuatannya menjadi elektrolit kuat dan elektrolit lemah. Elektrolit kuat adalah senyawa yang mengalami penguraian 100% menjadi ion-ionnya dalam larutan.

Elektrolit lemah adalah larutan yang hanya larut sebagian dalam air atau sedikit terionisasi menjadi ion-ionnya

Tabel sifat-sifat larutan elektrolit dan non elektrolit

No.Jenis LarutanSifat dan Pengamatan LainContoh Senyawa

1.Elektrolit Kuat terionisasi sempurna

menghantarkan arus

listrik

lampu menyala terang

terdapat gelembung gasNaCl,

HCl,

NaOH, dan

H2SO4

2.Elektrolit Lemah teronisasi sebagian

menghantarkan arus listrik

lampu menyala redup

terdapat gelembung gasCH3COOH,

NH4OH,

HCN, dan

Al(OH)3

3.Nonelektrolit tidak terionisasi

tidak menghantarkan listrik

lampu tidak menyala

tidak terdapat gelembung gas C12H22O11,

C6H12O6,

CO(NH2)2,dan

C2H5OH

Berdasarkan jenis ikatan senyawanya, larutan elektrolit dapat dibedakan menjadi larutan elektrolit senyawa ionik dan larutan senyawa kovalen polar.

Contoh senyawa ionik adalah NaCl, KCl, dan MgCl2 Contoh senyawa kovalen polar adalah HCl, H2SO4, dan NaOH.

III. Metoda PEMBELAJARAN.

A. Ceramah / demonstrasiB. Tanya jawab

C. Penugasan

IV. Langkah langkah PEMBELAJARAN.

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dimuka, langkah langkah PEMBELAJARAN dirancang agar dapat diselesaikan dalam 2 ( satu ) kali tatap muka ( 2 x 2 x 45 menit ) dengan strategi PEMBELAJARAN sebagai berikut :Pertemuan 1 dan 2 :

NoKegiatanRincianWaktu (menit)

1.Kegiatan AwalPendahuluanSalam, Doa dan Presensi Guru menjelaskan indikator dan tujuan pembelajaran yang

harus dicapai siswa melalui pembelajaran hari ini.

Motivasi : dengan menunjukkan cara nelayan mencari ikan di sungai. Masalah :menanyakan pada siswa tentang kaitan antara larutan dan campuran. Mengkomunikasikan garis besar kompetensi dasar dan tujuan10

2.Kegiatan IntiKegiatan Inti

1. Pengorganisasian : Klasikal

2. Prosedur Pembelajaran:

Eksplorasi Menggali informasi tentang garis besar konsep larutan yang menimbulkan rasa ingin tahu siswa Menggali informasi tentang konsep larutan elektrolit dan non elektrolit yang menimbulkan rasa ingin membacaElaborasi

Menjawab pertanyaan yang diberikan secara cermat dan teliti mencermati soal-soal yang telah diberikanKonfirmasi

Membahas soal-soal yang telah diberikan secara komunikatif70

3.Kegiatan akhirPenutup

Memberikan tugas latihan soal dan tugas membaca untuk pertemuan berikutnya.10

V. Alat / Bahan / Sumber Belajar / Media PEMBELAJARAN.

A. Alat

: 1. Alat Uji elektrolit 2. Larutan kimia

B. Bahan

: 1. papan tulis C. Sumber belajar: 1. Buku kimia II PT. Erlangga Jakarta

2. Modul / LKS Terbitan MGMP Kimia Kab.Tegal

3. Buku Kimia II CV. Armico bandung

4. Buku Kimia II CV. Yudistira JakartaD. Media PEMBELAJARAN: DemonstrasiVI. Penilaian.

NASKAH SOAL :

Uraian :

1. Apa yang dimaksud dengan larutan elektrolit?

2. Apa yang dimaksud dengan larutan nonelektrolit?

3. Berikan tiga contoh yang termasuk larutan elektrolit!

4. Berikan tiga contoh yang termasuk larutan nonelektrolit!

5. Mengapa larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik?

Soal Pilihan Ganda:

1. Dibawah ini yang termasuk elektrolit lemah adalah larutan.

a. HF

b. HNO3c. KBr

d. KOH

e. H2SO42. Mana diantara larutan dibawah ini yang dengan alat uji elektrolit, lampu akan menyala paling terang?

a. HCl

b. C2H5OH

c. HF

d. CH3COOH

e. CO(NH2)23. Mana diantara larutan dibawah ini yang dengan alat uji elektrolit, lampu tidak akan menyala dan tidak timbul gelembung?

a. C2H5OH

b. H2SO4c. NaOH

d. HCOOH

e. CH3COOH

4. Mana diantara larutan dibawah ini yang dengan alat uji elektrolit, lampu akan menyala paling redup?

a. HCl

b. NaOH

c. HF

d. KBr

e. HNO35. Diketahui data eksperimen sebagai berikut:

larutanPengamatan

Nyala lampuGelembung Gas

1TerangAda

2Tidak menyalaTidak ada

3Tidak menyalaAda

4TerangAda

5Tidak menyalaTidak ada

Berdasarkan data eksperimen diatas yang merupakan larutan nonelektrolit adalah nomor.

a. 1 dan 2

b. 2 dan 5

c. 1 dan 3

d. 3 dan 4

e. 4 dan 5

KUNCI JAWABAN

Uraian:

1. Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik

2. Larutan nonelektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik

3. Larutan HCl, NaOH dan NaCl

4. Larutan Gula, Alkohol dan Urea

5. Karena larutan elektrolit dapat mengalami ionisasi menghasilkan kation dan anion.

Pilihan Ganda

1. A

2. A

3. A

4. C

5. B

NORMA PENILAIAN

Skor maksimal = 30

Nilai maksimal = 10

Nilai siswa = x 10

LKS (Lembar Kerja Siswa)Percobaan 1 : Menguji Larutan Elektrolit non Elektrolit :

I. Landasan Teori

Mengapa dilarang menggunakan alat-alat listrik pada saat tangan kita basah? Apakah air dapat menghantarkan listrik?

Larutan ada yang dapat menghantarkan listrik ada pula yang tidak dapat menghantarkan listrik. Apa penyebabnya?. Larutan adalah suatu campuran dua zat atau lebih yang sifatnya homogen. Daya hantar listrik dari larutan bergantung pada banyaknya ion dalam larutan. Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik disebut larutan elektrolit dan larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik disebut larutan non elekrolit. Bagaimana membedakan latutan elektrolit dan non-elektrolit dan kekuatan daya hantar larutan elektrolit? Cobalah lakukan percobaan berikut ini.

II. Tujuan

1.Menguji daya hantar listrik berbagai larutan dengan alat uji elektrolit

2.Menggolongkan beberapa macam larutan kedalam larutan asam dan basa atau netral dengan menggunakan indikator alam dan kertas lakmus

3.menentukan harga derajat keasaman beberapa macam larutan dengan menggunakan indikator universal/ pH meter

III.Alat dan Bahan:

Alat:

Gelas kimia 100 mL 6 buah

Baterai 1,5 V 4 buah

Lampu 6 volt 1 buah

Kabel listrik 50 cm

Botol semprot dan Tissu

Indikator alam

Kertas lakmus

indikator universal stick

pH meter

Bahan:

Beberapa macam Larutan

IV. Langkah Kerja

1. Siapkan 6 gelas kimia dan berilah no 1 s/d 6, kemudian isilah gelas kimia tersebut dengan larutan yang telah disediakan

2. Rangkailah alat uji elektrolit seperti gambar berikut.

Uji alat dengan melihat nyala lampu dengan menghubungkan kedua elektroda.

3. Uji daya hantar listrik larutan tersebut dengan alat penguji elektrolit seperti pada gambar. Amati gejala yang terjadi pada lampu dan elektroda, catat hasil pengamatan di dalam tabel pengamatan yang tersedia.

4. Ulangi percobaan seperti langkah no. 3 untuk larutan lainnya.

Perhatian : Kedua elektroda harus dicuci bersih dan dikeringkan dengan

tisu sebelum dicelupkan ke dalam larutan yang akan diuji.

V. Tabel Pengamatan

No.Larutan kePengamatan pada lampuPengamatan pada elektroda

1

2

3

4

5

VI. Pertanyaan:

A. Berdasarkan hasil pengamatan di atas jawablah pertanyaan berikut :

1. Apa tanda-tanda larutan menghantarkan arus listrik?

2. Larutan mana yang bersifat elektrolit dan non-elektrolit?

3. Apakah semua larutan elektrolit menunjukkan gejala yang sama pada percobaan ini? Jelaskan !

4. Mengapa larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik?

5.Menurut perkiraanmu apakah larutan sabun dan air jeruk dapat menghantarkan listrik?

Adiwerna , Juli 2015Kepala SMK Islamiyah Adiwerna

Guru Mapel Kimia

Drs.Joni Iskandar

AKMALIYAH, S. Pd

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah

: SMK Islamiyah AdiwernaMata Diklat

: KIMIA

Kelas/ Semester: XI/ 3Pertemuan ke

: 3, 4 , 5

Alokasi Waktu

:TM = 4 x 45 menit

PS = 2 x 45 menit

Nama Guru

: Akmaliyah, S. PdStandar Kompetensi : Memahami konsep materi larutan elektrolit dan non elektrolit.

Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi dan mengklasifikasi berbagai larutan Indikator:Konsep asam basa menurut Arrhenius dijelaskan dengan benar Penggolongan asam maupun basa berdasarkan rumus kimia dan kekuatan asamnya dijelaskan dengan benar Penentuan larutan asam-basa berdasar percobaan dilakukan dengan benar Penentuan konsentrasi ion H+ dan OH( dalam larutan asam dan basa dijelaskan dengan benar Penentuan harga derajat keasaman suatu larutan dijelaskan dengan benar Penentuan harga derajat keasaman suatu larutan berdasarkan percobaan dilakukan dengan benarNilai Karakter: -Religius

Rasa ingin tahu Cermat dan teliti

Komunikatif

I.TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah menyelesaikan kompetensi ini diharapkan siswa dapat :

1.menjelaskan kembali konsep asam basa menurut Arrhenius

2.menggolongkan larutan asam basa berdasarkan rumus kimia maupun kekuatan

asamnya

3.melakukan percobaan tentang penentuan larutan asam-basa dengan benar

4.menentukan konsentrasi ion H+ dan OH( dalam larutan asam dan basa

5.menentukan harga derajat keasaman suatu larutan asam basa

6.melakukan percobaan tentang penentuan harga derajat keasaman suatu larutan

asam basa

II.MATERI PEMBELAJARAN

Konsep asam - basa Arrhenius Penggolongan asam basa Konsentasi ion H+ dan OH( dalam larutan asam dan basa Derajat keasamanIII.METODE PEMBELAJARAN1. Model Pembelajaran

: CTL2. Pendekatan

: Konstruktivisme3. Metode Pembelajaran: Informasi, Diskusi, Eksperimen

4. Strategi Pembelajaran: inkuiriIV.SKENARIO PEMBELAJARAN

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dimuka, langkah langkah PEMBELAJARAN dirancang agar dapat diselesaikan dalam 3 ( tiga ) kali tatap muka ( 3 x 2 x 45 menit ) dengan strategi PEMBELAJARAN sebagai berikut :

Pertemuan ke 6:NoKegiatanWaktu (menit)

1.Kegiatan Awal

a. salam pembuka, doa dan presensi siswa

b. mengemukakan tujuan belajar

c. Apersepsi:

- mengingatkan tentang pengertian larutan elektrolit

Motivasi: menyajikan beberapa pertanyaan antara lain :

Sebutkan zat-zat yang termasuk kedalam larutan elektrolit Sebutkan contoh larutan elektrolitMasalah :

Bagaimana pengertian asam-basa menurut Arrhenius ? Bagaimana reaksi ionisasi asam-basa Arrhenius? Bagaimana penggolongan reaksi asam-basa berdasark rumus kimia dan kekuatan asamnya ? Bagaimana cara penentuan harga konsentrasi ion H+ dan OH( dalam larutan asam dan basa?15

2.Kegiatan Inti

1. Pengorganisasian : Klasikal (kelompok)

2. Prosedur Pembelajaran :

Eksplorasi :

Menggali kemampuan siswa tentang pengertian asam-basa menurut Arrhenius yang menimbulkan rasa ingin tahu siswa Menggali kemempuam siswa untuk dapat menuliskan reaksi ionisasi asam-basa Arrhenius secara komunikatif Menggali kemampuan siswa untuk dapat menggolongkan larutan asam basa berdasarkan rumus kimia dan kekuatan asamnya

Menggali informasi tentang cara penentuan konsentrasi ion H+ dan OH( dalam larutan asam dan basaElaborasi :

Menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di soal secara cermat dan teliti Mengkaji soal-soal yang telah diberikan Konfirmasi :

Latihan soal menentukan harga konsentrasi ion H+ dan OH( dalam larutan asam dan basa65

3.Kegiatan Akhir

Memberikan wacana tentang cara penentuan harga derajat keasaman suatu larutan melalui percobaan10

Pertemuan 7 dan 8:

NoKegiatanWaktu

(menit)

1.Kegiatan Awal

Guru menjelaskan indikator dan tujuan pembelajaran yang

harus dicapai siswa melalui pembelajaran hari ini secara

komunikatif. Prasyarat pengetahuan : penggolongan larutan elektrolit non

elektrolit, pengelompokan larutan asam basa, konsentrasi,

penentuan besarnya konsentrasi ion H+ dan OH( dalam larutan asam dan basa Motivasi : penggolongan larutan elektrolit non elektrolit, penggolongan larutan asam-basa dan penentuan harga derajat keasaman suatu larutan melalui pengamatan (percobaan ) sangat mendukung pemahaman teoritis Masalah : bagaimana cara penggolongan larutan elektrolit non elektrolit, penggolongan laruran asam-basa dan penentuan harga derajat keasaman suatu larutan melalui pengamatan (percobaan)

15

2.Kegiatan Inti

1. Pengorganisasian : Klasikal (kelompok)

2. Prosedur Pembelajaran :

Eksplorasi :

Menggali kemampuan siswa tentang kesiapan siswa

melakukan praktikum

Elaborasi :

mencermati LKS yang dibagikan guru melakukan percobaan dengan sungguh-sungguh mengamati dan menuliskan datan dalam LKS secara jujur menjawab pertanyaan pertanyaan yang ada dalam LKS

Konfirmasi :

Memeriksa hasil pengamatan yang diperoleh siswa secara cermat dan teliti65

3.Kegiatan Akhir

menyamakan persepsi dalam membuat laporan praktikum10

V.MEDIA dan SUMBER BELAJAR

Alat / Bahan / Sumber Belajar / Media PEMBELAJARAN.

A. Alat

: 1. gelas kimia.

4. larutan / air

2. alat timbang

3. pengaduk

B. Bahan

: 1. papan tulis

2. NaCl ( garam dapur )

C. Sumber belajar: 1. Buku kimia II PT. Erlangga Jakarta

2. Modul / LKS Terbitan MGMP Kimia Kab.Tegal

3. Buku Kimia II CV. Armico bandung

4. Buku Kimia II CV. Yudistira Jakarta

D. Media PEMBELAJARAN: Praktek / demonstarsi

VI.PENILAIAN1.Tekniik Penilaian: Tes Tulis

Tes unjuk kerja

2.Bentuk instrument: Uraian NASKAH SOAL :

1. Mengapa asam, basa dan garam bersifat elektrolit?

2. Sebutkan tiga contoh asam, basa dan garam 3. Bila kamu disengat lebah, serangga tersebut menginjeksikan asam formiat, HCOOH ke dalam tubuhmu. Tulis suatu reaksi yang menunjukkan bahwa asam formiat adalah suatu asam?

4. Bagaimana hubungan antara pH dengan kekuatan asam dan basa, pada konsentrasi yang sama?

5. Jelaskan bagaimana perubahan warna kertas lakmus biru dalam larutan asam, basa dan garam

6. Apa yang dimaksud dengan pH?

7. Apa yang dapat ditunjukkan oleh pH masing-masing larutan: air hujan 5,8; air soda 3,0; pembersih saluran 14 ; air sungai 8,9 ; air murni 7,0.

8. Asam lambung merupakan larutan HCl. Jika antasid digunakan, yang mana yang lebih memerlukan lebih banyak antasid, lambung dengan pH 1,5 atau pH 2,0?

9.Hitunglah pH dari larutan berikut: (a) HBr 0,100 M; ( b) LiOH 0,100 M dan c) KBr 0,100 M.

10.Hitung pH larutan yang mempunyai konsentrasi ion hidroksida sebagai berikut:

(a) 2,07 x 10-4 M; (b) 3,82 x 10-8 M; (c) 6,29 x 10-12 M.

KUNCI JAWABAN :

1.Asam, basa dan garam bersifat elektrolit karena dapat menghasilkan ion-ion dalam larutan. Akibatnya, larutan dapat menghantarkan arus listrik.2.

AsamAsam cuka, CH3COOH

Asam sulfat , H2SO4

Asam nitrat, HNO3

BasaAir sabun,NaOH

Air kapur, Ca(OH)2Kalium hidroksida, KOH

GaramGaram dapur, NaCl

Soda kue, Na2CO3Garam inggris, MgSO4

3. HCOOH HCOO( + H+; adanya ion H+ menunjukkan bahwa asam formiat adalah asam organik.

4. Makin rendah nilai pH, terjadi kenaikan sifat asam yang berarti makin kuat asam tersebut. Makin tinggi nilai pH, terjadi kenaikan sifat basa yang berarti makin kuat basa tersebut.

5.Kertas lakmus biru dalam larutan asam berubah menjadi warna merah, dalam larutan basa dan garam tidak berubah warna (tetap).

6. pH merupakan derajat keasaman larutan, yang dinyatakan oleh konsentrasi ion H+ suatu larutan.

7.Air hujan sedikit mengandung asam, air soda mengandung asam dalam jumlah yang sedang, pembersih saluran air adalah basa kuat, air laut adalah basa sedang dan air murni adalah netral.

8. pH 1,5 lebih bersifat asam dan memerlukan lebih banyak basa untuk menetralkannya.

9. (a) 1,0 ; (b) 13,0 dan (c) 7,0

10.(a) 10,316 ; (b) 6,582; (c) 2,79NORMA PENILAIAN Skor maksimal = 10 Nilai siswa = x 10

Lembar Kerja Siswa :

Penggolongan larutan asam-basa

I.Landasan TeoriUntuk menguji sifat larutan asam dan basa dapat digunakan kertas lakmus merah dan biru. Lakmus merupakan indikator buatan yang harganya cukup mahal. Banyak bahan alam yang dapat digunakan sebagai indikator yaitu dari berbagai tumbuhan yang ada disekitar kita.Indikator ini cara membuatnyapun sangat mudah.

Pada percobaan ini akan dibuat indikator alam dari bunga-bungaan, daun dan kunyit, serta menentukan perubahan-perubahan warnanya di dalam asam, basa, dan garam.Uji pH larutan asam basa netral dengan indikator kol ungu!

pH : 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Contoh indikator alam dan perubahan warnanya.Bahan dan warna ekstrak bungaWarna dalam larutan

Asam ( contoh larutan H2SO4)Netral (contoh Larutan NaCl)Basa ( contoh Air kapur)

Mawar merahmerahMerahHijau

Bunga sepatumerahMerahHijau

KunirmerahMerahHijau

Kulit manggismerahMerahHijau

II. Tujuan : Mengidentifikasi larutan asam basa atau netral dengan indikator

alami dari tumbuhanIII.Alat dan Bahan yang digunakan Untuk PraktikumAlat:

Lumpang/alu Plat tetes

Pipet tetes

Labu erlenmeyer

Corong

Kertas saring,

BlenderBahan :

Air

Alkohol

Umbi kunyit,kol ungu

Bunga sepatu merah

Beberapa macam larutan

IV.Langkah Kerja:

1. Pembuatan Indikator.

1. Tumbuk satu macam kelopak bunga sampai halus. Tambahkan 5 mL alkohol.

2. Aduk campuran, diamkan sebentar kemudian pisahkan larutan ekstrak bunganya yang akan digunakan sebagai indikator.

3. Amati warna ekstrak bunga, kemudian catat pada tabel pengamatan dengan menggunakan pensil warna atau krayon yang sesuai.

4. Buat lagi indicator alam lainnya dengan cara yang sama.

2. Pengujian indikator alam dengan air ,larutan asam dan basa

1. Ambil 5 tetes larutan yang sudah dipersiapkan pada pelat tetes

2. Tambahkan masing-masing 2 atau 3 tetes indikator, aduk dan amati perubahan warna indikator tersebut.

3. Amati perubahan warna masing-masing indikator

4. Catat pada tabel pengamatan dengan menggunakan pensil warna /krayon yang sesuai.

V.Tabel Pengamatan :Bahan IndikatorWarna sebelum ditumbukWarna IndikatorPerubahan Warna Indikator Alam

Lart 1Lart 2Lart 3Lart 4Lart 5Lart 6

Bunga sepatu merah

KOL UNGU

KUNYIT

Percobaan ke 3 : Penentuan harga derajat keasaman (pH) I.Landasan Teori :

Apakah yang dimaksud dengan pH ? Pada dasarnya skala/tingkat keasaman suatu larutan bergantung pada konsentrasi ion H+ dalam larutan. Makin besar konsentrasi ion H+ makin asam larutan tersebut. Umumnya konsentrasi ion H+ sangat kecil, sehingga untuk menyederhanakan penulisan, seorang kimiawan dari Denmark bernama Sorrensen mengusulkan konsep pH untuk menyatakan konsentrasi ion H+. Nilai pH sama dengan negatif logaritma konsentrasi ion H+ dan secara matematika diungkapkan dengan persamaan: pH = -log [H+]

Analog dengan pH, konsentrasi ion OH- juga dapat dinyatakan dengan cara yang sama, yaitu pOH.

Selain itu, pH yang merupakan konsentrasi ion hidronium dalam larutan ditunjukkan dengan skala secara matematis dengan nomor 0 sampai 14. Skala pH merupakan suatu cara yang tepat untuk

menggambarkan konsentrasi ion-ion hidrogen dalam larutan yang bersifat asam, dan konsentrasi ion-ion hidroksida dalam larutan basa.

Skala pH dari 0 sampai 14 ditunjukkan pada Gambar berikut :

Warna yang ditunjukkan oleh indikator universal pada berbagai macam bahan.

Skala ini terbagi menjadi tiga daerah untuk beberapa larutan dengan pH yang berbeda. Bila larutan mempunyai pH tepat sama dengan 7, larutan tersebut dikatakan netral. Bila tidak, mungkin bersifat asam atau basa.

II. Tujuan : Menentukan pH beberapa macam larutan asam basa atau netral dengan

indikator universal atau pH meter

III.Alat dan Bahan Alat:

Gelas kimia

Indikator universal

pH meter

tissueBahan :

Beberapa macam larutan

IV.Langkah Kerja

1. Siapkan 5 gelas kimia dan berilah no 1 s/d 5, kemudian isilah gelas kimia tersebut dengan larutan yang telah disediakan

2. a.Celupkan satu buah indikator stick kedalam larutan 1, cocokkan warna larutan

dengan tabel, catat harga pH nya.

b.Ulangi dengan menggunakan pH meter, catat harga pHnya

3. Ulangi langkah 2a dan 2b untuk larutan selanjutnya, catat pengamatan anda

Perhatian : setiap kali akan menguji larutan,pergunakan kertas indikator baru dan

pH meter harus dicuci bersih dan dikeringkan dengantisu sebelum

dicelupkan ke dalam larutan yang akan diuji.

V. Tabel Pengamatan :Larutan keNilai pH dengan menggunakanSifat larutan

Indikator universal stickpH meterAsamBasa

1

2

3

4

5

Pertanyaan untuk percobaan 1 sampai 3 :

1. Dari percobaan ke 1, tentukan larutan mana yang merupakan larutan elektolit dan non-elektrolit, jelaskan alasannya?

2. Jelaskan apa penyebab larutan elektrolit dapat menghantar listrik!

3. Dari data pengamatan coba tentukan jenis ikatan pada senyawa pembentuk elektolit

kuat dan elektrolit lemah dan berikan contohnya !

4. Dari percobaan ke 2 dan 3 , larutan mana yang tergolong larutan asam, basa atau netral . Jelaskan mengapa demikian !5. Apa yang dapat anda simpulkan dari ketiga percobaan yang sudah anda lakukan !

Adiwerna , Juli 2015Kepala SMK Islamiyah Adiwerna

Guru Mapel Kimia

Drs.Joni Iskandar

AKMALIYAH, S. Pd

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah

: SMK Islamiyah AdiwernaMata Diklat

: Kimia

Kelas / Semester: XI / 3 ( Tiga )

Pertemuan ke

: 6, 7, dan 8Alokasi Waktu

:TM = 4 x 45 menit

PS = 2 x 45 menit

Nama Guru

: Akmaliyah, S. PdStandar Kompetensi: Memahami konsep larutan elektrolit dan elektrokimia

Kompetensi Dasar: Menggunakan satuan konsentrasi dalam membuat larutan.

Indikator:1.Pengertian konsentrasi sebagai daya larut atau kemampuan melarut suatu zat dalam suatu pelarut dideskripsikan dengan benar

2. Pengertian larutan jenuh/tidak jenuh dideskripsikan dengan benar

3.Menentukan satuan konsentrasi larutan sebagai perbandingan jumlah mol , massa atau volume.Nilai Karakter:- Religius

- Rasa ingin membaca

- Rasa ingin tahu

- Cermat dan teliti

- Percaya diri

I. Tujuan PEMBELAJARAN.

A. Setelah selesai kegiatan pembelajaran siswa dapat menjelaskan tentang konsentrasi larutan jenuh dan tak jenuh.

B. Setelah selesai kegiatan pembelajaran siswa dapat menghitung konsentrasi dengan satuan yang berbeda.

C. Setelah selesai kegiatan pembelajaran siswa dapat membuat larutan sesuai satuan konsentrasi yang diinginkan.

II. Materi PEMBELAJARAN.

Konsentrasi larutan.

III. Metoda PEMBELAJARAN.

A. Ceramah / demonstrasi

B. Tanya jawab

C. Penugasan

IV. Langkah langkah PEMBELAJARAN.

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dimuka, langkah langkah PEMBELAJARAN dirancang agar dapat diselesaikan dalam 3 ( tiga ) kali tatap muka ( 3 x 2 x 45 menit ) dengan strategi PEMBELAJARAN sebagai berikut :

Pertemuan ke 3:

No.KegiatanRincianWaktu (menit)

1.Kegiatan AwalPendahuluanSalam, Doa dan Presensi Guru menjelaskan indikator dan tujuan pembelajaran yang

harus dicapai siswa melalui pembelajaran hari ini. Prasyarat pengetahuan : pengertian larutan, konsentrasi,

konsep mol

Motivasi : satuan konsentrasi merupakan suatu hal yang harus dipahami dalam kompetensi larutan Masalah :menanyakan pada siswa tentang hal-hal yang berhubungan dengan konsentrasi larutan10

2.

Kegiatan IntiEksplorasi Menggali informasi tentang macam-macam satuan konsentrasi : M, m, X, yang menimbulkan rasa ingin membaca Menggali informasi tentang penentuan satuan- satuan konsentrasi : M, m, X

Elaborasi

Menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di soal secara cermat dan teliti Mengkaji soal-soal yang telah diberikan secara komunikatif mencermati LKS yang dibagikan guruKonfirmasi

Memberi pengarahan dan memperkenalkan beberapa macam

alat laboratorium serta fungsinya70

3.Kegiatan akhirPenutup

Memberikan tugas latihan soal dan persiapan praktikum untuk pertemuan berikutnya.10

Pertemuan ke 4 dan 5 : No.KegiatanRincianWaktu (menit)

1.Kegiatan AwalPendahuluan Guru menjelaskan indikator dan tujuan pembelajaran yang

harus dicapai siswa melalui pembelajaran hari ini. Prasyarat pengetahuan : pengertian larutan, konsentrasi,

konsep mol Motivasi : kemampuan dalam membuat konsentrasi larutan yang sesuai dengan tuntutan percobaan adalah mutlak diperlukan dalam melakukan percobaan di laboratorium Masalah : penentuan berbagai konsentrasi larutan sesuai dengan yang diinginkan apakah dapat dilakukan dengan benar10

2.Kegiatan IntiEksplorasi Menggali informasi tentang cara membuat konsentrasi larutan yang sesuai dengan kebutuhan di laboratorium yang menimbulkan rasa ingin tahu Menggali informasi tentang kesiapan siswa melakukan percobaan pembuatan larutan dengan konsentrasi tertentuElaborasi Melakukan percobaan sesuai dengan L K S mengamati dan menuliskan datan dalam LKS secara jujur menjawab pertanyaan pertanyaan yang ada dalam LKS dengan cermat, teliti dan percaya diriKonfirmasi Memeriksa hasil pengamatan yang diperoleh siswa

70

3.Kegiatan akhirPenutup menyamakan persepsi dalam membuat laporan praktikum10

V. Alat / Bahan / Sumber Belajar / Media PEMBELAJARAN.

A. Alat

: 1. gelas kimia.

4. larutan / air

2. alat timbang

3. pengaduk

B. Bahan

: 1. papan tulis

2. NaCl ( garam dapur )

C. Sumber belajar: 1. Buku kimia II PT. Erlangga Jakarta

2. Modul / LKS Terbitan MGMP Kimia Kab.Tegal

3. Buku Kimia II CV. Armico bandung

4. Buku Kimia II CV. Yudistira Jakarta

D. Media PEMBELAJARAN: Praktek / demonstarsi

VI. Penilaian.

NASKAH SOAL :

1.Apa yang dimaksud dengan :

a.konsentrasi

c. derajat ionisasi

b.larutan jenuh

2. Berapa gram KOH harus dilarutkan agar diperoleh larutan KOH dengan konsentrasi 0,5 M

sebanyak 250 ml? (Ar K = 39, H = 1, O = 16) ?

3.Tentukan molaritas larutan yang dibuat dengan cara mencampurkan 250 ml larutan H2SO4

0,2M dengan 750 ml larutan H2SO4 0,4M ?

4.Berapakah kemolalan larutan NaOH yang diperoleh dengan cara melarutkan krista l NaOH sebanyak 10 gr ke dalam air hingga volumenya 100 ml, diketahui mj larutan NaOH = 1,1 gr/ml, (Ar Na = 23, O = 16 dan H = 1)

KUNCI JAWABAN

1.a.konsentasi adalah perbandingan antara jumlah zat terlarut dengan pelarutnya atau

perbandingan antara jumlah zat terlarut dengan larutannya

b.larutan jenuh adalah suatu keadaan dimana zat terlarut masih dapat larut tetapi sudah

tidak dapat ditambah lagi

c.derajat ionisasi adalah perbandingan antara zat elektrolit yang terionisasi dengan zat

semula atau perbandingan mol zat yang mengion dengan mol zat yang dilarutkan

2.7 gram

3.0,35 M

4.2,5 m

NORMA PENILAIAN

Skor maksimal = 30

Nilai maksimal = 10

Nilai siswa = x 10

Kriteria Penilaian:

Kriteria Skor

Jawaban benar untuk masing-masing soal 2,5

Jawaban mendekati benar untuk masing -masing soal 2

Jawaban sedikit benar untuk masing-masing soal 1,5

Jawaban salah untuk masing-masing soal 0,5

Tidak menjawab10

8

6

2

0

Adiwerna , Juli 2015Kepala SMK Islamiyah Adiwerna

Guru Mapel Kimia

Drs.Joni Iskandar

AKMALIYAH, S. Pd

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah

: SMK Islamiyah AdiwernaMata Diklat

: Kimia

Kelas / Semester: XI / III ( tiga )

Pertemuan ke

: 9, dan 10Alokasi Waktu

TM = 4 x 45 menit

PS = - x 45 menit

Nama Guru

: Akmaliyah, S. PdStandar Kompetensi: Memahami konsep larutan elektrolit dan elektrokimia..

Kompetensi Dasar: Menerapkan konsep reaksi redoks dalam elektrokimia.Indikator:1. Terjadinya proses elektrokimia karena adanya energi yang dihasilkan pada reaksi spontan dijelaskan dengan benar

2. Pengertian sel elektrokimia sebagai peragkat alat percobaan untuk membangkitkan listrik melalui reaksi redoks yang spontan dideskripsikan dengan benar.3. Komposisi sel elektrokimia dideskripsikan dengan benar

Nilai Karakter

: 1. Religius

2. Rasa ingin tahu

3. Rasa ingin membaca

4. Cermat dan teliti

5. Jujur dan Percaya diriI. Tujuan PEMBELAJARAN.

A. Setelah selesai PEMBELAJARAN siswa dapat mendefinisikan pengertian elektrokimia.B. Setelah selesai kegiatan PEMBELAJARAN siswa dapat menjelaskan sel elektrokimia.C. Setelah selesai kegiatan PEMBELAJARAN siswa dapat membedakan elektrokimia dan sel elektrokimia.II. Materi PEMBELAJARAN.

Reaksi redoks dan elektrokimia. Konsep reaksi redoks Sel Volta Sel elektrolisis

Adalah sel elektrokimia yang mengubah energi listrik menjadi energi kimia.

Dalam sel elektrolisis terdapat 2 elektroda yaitu elektroda positif(anoda) dan elektroda negative (katoda). Di katoda terjadi reaksi reduksi dan di anoda terjadi reaksi oksidasiIII. Metoda PEMBELAJARAN.

A. Ceramah

B. Tanya jawab

C. PenugasanIV. Langkah langkah PEMBELAJARAN.

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dimuka, langkah langkah PEMBELAJARAN dirancang agar dapat diselesaikan dalam 3 ( tiga ) kali tatap muka ( 3 x 2 x 45 menit ) dengan strategi PEMBELAJARAN sebagai berikut :

Pertemuan ke 9:

NoKegiatanWaktu (menit)

1.Kegiatan Awal

a. salam pembuka,doa dan presensi siswa

b. mengemukakan tujuan belajar

c. Apersepsi:

- mengingatkan tentang konsep reaksi redoks

Motivasi: menyajikan beberapa pertanyaan antara lain :

Setengah reaksi oksidasi dan setengah reaksi reduksi Konsep tentang harga potensial redukdi Masalah :

Bagaimana mekanisme reaksi pada sel elektrokimia Bagaimana cara menuliskan reaksi sel/ notasi sel dari suatu sel elektrokimia ? Bagaimana cara menentukan besarnya harga E sel dari suatu sel elektrokimia secara teoritis maupun melalui pengamatan ? Contoh penggunaan sel elektrokimia dalam kehidupan sehari-hari15

2.Kegiatan Inti

1. Pengorganisasian : Klasikal

2. Prosedur Pembelajaran :

Eksplorasi :

Menggali kemampuan siswa tentang konep reaksi oksidasi-reduksi yang menimbulkan rasa ingin tahu Menggali kemempuam siswa tentang mekanisme reaksi pada sel elektrokimia yang menimbulkan rasa ingin membaca Menggali kemampuan siswa untuk menuliskan reksi sel/ notasi sel dari suatu sel elektrokimia

Menggali informasi tentang cara penentuan harga E sel dari suatu sel elektrokimia

Menggali informasi tentang sel elektrokimia dalam kehidupan sehari-hari

Elaborasi :

Menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan secara cermat dan teliti Mengkaji soal-soal yang telah diberikan secara komunikatifKonfirmasi :

Membahas soal-soal latihan yang berhubungan dengan sel elektrokimia secara komunikatif65

3.Kegiatan Akhir

Memberikan tugas rumah10

Pertemuan ke 10 dan 11:

NoKegiatanWaktu (menit)

1.Kegiatan Awal

a. salam pembuka, doa dan presensi siswa

b. mengemukakan tujuan percobaan

c. Apersepsi:

- mengingatkan kembali konsep sel elektrokimia

Motivasi: menyajikan beberapa pertanyaan tentang kesiapan siswa untuk melakukan percobaan

Masalah :

Pengamatan yang teliti akan menghasilkan data yang baik Pembacaan data dari voltmeter5

2.Kegiatan Inti

1. Pengorganisasian : kelompok

2. Prosedur Pembelajaran :

Eksplorasi :

Menggali kemampuan siswa dalam melakukan percobaan tentang sel elektrokimia (Sel Volta) yang menimbulkan rasa ingin membaca Menggali kemempuam siswa dalam mendapatkan data

Elaborasi :

Menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam LKS cermat dan teliti Mengkaji soal-soal yang telah diberikan Konfirmasi :

Meneliti data percobaan yang diperoleh siswa 75

3.Kegiatan Akhir

Menyamakan persepsi dalam membuat kesimpulan dan menulis laporan10

V. Alat / Bahan / Sumber Belajar / Media PEMBELAJARAN.

A. Alat

: 1. batu baterai

2. AccumulatorB. Bahan

: 1. papan tulis

2. kelengkapan pendukungC. Sumber belajar: 1. Buku kimia II PT. Erlangga Jakarta

2. Modul / LKS Terbitan MGMP Kimia Kab.Tegal

3. Buku Kimia II CV. Armico bandung

4. Buku Kimia II CV. Yudistira JakartaD. Media PEMBELAJARAN: demonstrasiVI. Penilaian.

1.Tekniik Penilaian: Tes Tulis

Tes unjuk kerja

2.Bentuk instrument: Pilihan ganda dan Uraian

Uji petik kerja prosedur dan produkNASKAH SOAL :

1. Sel Volta adalah suatu sistem dimana terjadi konversi :

a.energi listrik menjadi energi kimiab.energi kimia menjadi energi listrikc.energi listrik menjadi energi panasd.energi panas menjadi energi kimia2. Elektroda pada sel Volta adalah elektroda yang .

a.Mengalami reaksi oksidasi

b.Mengalami reaksi reduksi

c.Bermuatan negatif

d.Tidak bermuatan

3.Pada sel Volta : Fe + Cu2+ Fe2+ + CuEsel = 0,75 Volt

a.Pada katoda terdapat elektroda Cu dan larutan yang mengandung ion Cu2+

b.Pada katoda terdapat elektroda Cu dan larutan yang mengandung ion Fe2+c.Pada katoda terdapat elektroda Fe dan larutan yang mengandung ion Cu2+d.Pada katoda terdapat larutan yang mengandung ion-ion Cu2+ dan Fe2+ 4.Jika diketahui : Mg2+ + 2e Mg Eo = -2,37 Volt

Cl2 + 2e 2 ClEo = + 1,36 Volt

Maka potensial selnya adalah :

a.1,01 Volt

b.-1,01 Volt

c.-3,73 Volt

d.3,73 Volt5.Aki mempunyai elektroda Pb dan PbO2. Sewaktu aki memberikan arus listrik akan terjadi perubahan.

a.Pb menjadi PbSO4 dan PbO2b.Pb dan PbO2 menjadi PbSO4c.Pb menjadi PbO dan PbO2 menjadi Pb3O4d.Pb menjadi Pb3O4 dan PbO2 menjadi PbO

KUNCI JAWABAN :

1.a

2.b

3.a

4.d

5.b

NORMA PENILAIAN

Skor maksimal = 10 Nilai maksimal = 10

Nilai siswa = x 10

LKS (Lembar Kerja Siswa)

SEL VOLTA

I.Pendahuluan :

Sel Volta disebut juga sel Galvani, ditemukan pertama kali oleh Luigi Galvani. Dalam sel volta terjadi perubahan dari energi kimia (reaksi kimia) menjadi energi listrik.

Mengapa batu baterai dan aki dapat mengalirkan arus listrik? Rangkaian yang tersusun

pada saat keduanya mengalirkan arus listrik disebut Sel Volta. Pada suatu percobaan sel

Volta, kita dapat mengukur potensial sel yang diuji kemudian membandingkan hasil pengukuran berdasarkan perhitungan

II.Tujuan

Merangkai sel Volta untuk mengukur potensial sel yang terjadi pada suatu reaksi, dan

membandingkan hasil pengukuran berdasarkan hasil perhitungan.

III.Alat dan Bahan

Gelas kimia 100 mL

2 buah

Voltmeter

1 buah

Kabel dengan capit buaya

2buah

Kertas Ampelas

Kertas saring

Larutan CuSO4 0,1 M

Larutan MgSO4 0,1 M

Larutan ZnSO4 0,1 M

Logam seng

Logam tembaga

Pita magnesium

V.Cara Kerja

1. Masukkan 75 mL larutan CuSO4 0,1 M ke dalam gelas kimia I dan celupkan lempeng

logam tembaga sebagai elektroda ke dalam larutan tersebut.

2.Masukkan 75 mL larutan ZnSO4 0,1 M ke dalam gelas kimia II dan celupkan

Lempeng logam seng ke dalam larutan tersebut.

3. Hubungkan kedua larutan dengan memasang jembatan garam (caranya dengan

merendam kertas saring ke dalam larutan KCl 1,0 M, kemudian dicelupkan ujung yang satu ke dalam gelas kimia I dan ujung yang satunya ke gelas kimia II).

4. Pasangkan voltmeter di antara kedua lempeng logam dengan rangkaian seperti

pada gambar di bawah ini.

Amati hasil pengukuran voltmeter. Jika jarum voltmeter bergerak ke arah negatif, putuskan rangkaian dengan segera. Sebaliknya jika jarum voltmeter bergerak ke arah positif, catat hasilnya.

5. Hitung E sel dari sel Volta berdasarkan data dari literatur dan bandingkan dengan

Hasil pengamatan

6. Ulangi langkah 1 s.d 5 untuk larutan CuSO4 0,1 M dan MgSO4 0,1 M (logam yang

dicelupkan sesuaikan dengan larutannya).

Hasil Pengamatan

1. E sel hasil pengamatan yang tertera pada voltmeter untuk reaksi

Zn(s) + CuSO4(aq Cu(s) + ZnSO4( aq) adalah . Volt

E sel berdasar data literatur:

Cu2+ + 2e Cu

E = . . . . volt

Zn

Zn2+ + 2e E = . . . . volt

E = . . . . volt

2. E sel hasil pengamatan yang tertera pada voltmeter untuk reaksi

Mg(s) + CuSO4(aq) Cu(s) + MgSO4( aq) adalah . Volt

E sel berdasar data literatur:

Cu2+ + 2e Cu

E = . . . . volt

Mg

Mg2+ + 2e E = . . . . volt

E = . . . . volt

Pertanyaan

1.Apakah yang dimaksud dengan sel Volta itu ?

2. Tentukan reaksi yang terkadi di anoda dan katoda pada sel Volta!

3. Gambarkan rangkaian sel Volta lengkap dengan keterangannya!

4. Apa fungsi jembatan garam?

5. Apa yang harus dilakukan jika pada percobaan didapat potensial negatif?

Jawaban Soal dari percobaan :

1. Sel Volta disebut juga sel Galvani, ditemukan pertama kali oleh Luigi Galvani. Dalam sel volta terjadi perubahan dari energi kimia (reaksi kimia) menjadi energi listrik.

2. Reaksi yang terjadi di anode adalah reaksi oksidasi, reaksi yang terjadi di katode adalah reaksi reduksi.

3. Gambar skema di bawah

4. Jembatan garam berfungsi menyeimbangkan jumlah kation dan anion dalam larutan agar larutan tetap netral. Kenetralan larutan ini harus tetap di jaga agar proses transfer elektron dari anode ke katode dapat berjalan lancar dan memungkinkan terjadinya aliran elektron (arus listrik).

5. Tindakan yang harus dilakukan bilamana pada percobaan didapat Eo negatif, yaitu dengan merubah posisi logam yang semula pada kutub anode ( - ) diubah ke kutub katode ( + ).

Penilaian Praktikum

NOAspekSkor

1Melakukan kegiatan dengan prosedur yang benar3

2Memperoleh data percobaan5

3Membuat kesimpulan dengan benar2

Jumlah skor10

Adiwerna , Juli 2015Kepala SMK Islamiyah Adiwerna

Guru Mapel Kimia

Drs.Joni Iskandar

AKMALIYAH, S. Pd

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah

: SMK Islamiyah AdiwernaMata Diklat

: Kimia

Kelas / Semester: XI / III ( tiga )

Pertemuan ke

: 11, 12 dan 13Alokasi Waktu

:TM = 6 x 45 menit

PS = - x 45 menitNama Guru

: Akmaliyah, S. PdStandar Kompetensi: Mengidentifikasi factor factor yang mempengaruhi laju reaksi.

Kompetensi Dasar: Menentukan laju reaksi dan orde reaksi.

Indikator: 1.Definisi laju reaksi sebagai perubahan konsentrasi reaktan atau produk terhadap perubahan waktu dideskripsikan dengan benar

2. Pengertian tetapan laju reaksi sebagai perbandingan laju reaksi terhadap perubahan konsentrasi reaktan dideskripsikan dengan benar

3. Penentuan orde dan tetapan laju reaksi berdasarkan data konsentrasi reaktan dan laju reaksi dijelaskan dengan benar.

Nilai Karakter

1. Religius

2. Rasa ingin membaca

3. Rasa ingin tahu

4. Cermat dan teliti5. KomunikatifI. Tujuan PEMBELAJARAN.

A. Setelah selesai PEMBELAJARAN siswa dapat laju reaksi, tetapan laju dan hokum laju reaksi.

B. Setelah selesai kegiatan PEMBELAJARAN siswa dapat menentukan orde dan tetapan laju reaksi.

C. Setelah selesai kegiatan PEMBELAJARAN siswa dapat menghitung laju reaksi , tetapan laju reaksi dan orde reaksi.

II. Materi PEMBELAJARAN.

Pertemuan 16:

1. Pengertian laju reaksi

Laju reaksi yaitu ukuran jumlah perubahan zat yang terjadi dalam satuan waktu

2. Perhitungan harga laju reaksi

Laju reaksi dapat dirumuskan sebagai berikut.

Satuan untuk laju reaksi adalah mol Liter-1 per sekon-1 atau M sekon-1

Pertemuan 17 dan 18 :

Persamaan Laju Reaksi

Laju reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi pereaksi:

Untuk reaksi umum :

p A + q B r C + s D

Pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi dinyatakan dengan persamaan laju, dirumuskan

sebagai Laju reaksi (V) = k [A]m [B]n , ditentukan melalui eksperimen.dengan, k = tetapan laju, dipengaruhi suhu dan katalis (jika ada)

m = orde (tingkat) reaksi terhadap pereaksi A

n = orde (tingkat) reaksi terhadap pereaksi B

[A], [B] = konsentrasi dalam molaritasPangkat m dan n ditentukan dari data eksperimen

Orde Reaksi

Kenaikan suhu dan penggunaan katalis umumnya memperbesar harga k.

Menemukan orde reaksi merupakan salah satu cara memperkirakan sejauh mana konsentrasi zat pereaksi mempengaruhi laju reaksi tertentu.

Orde reaksi atau tingkat reaksi terhadap suatu komponen merupakan pangkat dari konsentrasi komponen tersebut dalam hukum laju.

Sebagai contoh, v = k [A]m [B]n, bila m=1 kita katakan bahwa reaksi tersebut adalah orde pertama terhadap A. Jika n=3, reaksi tersebut orde ketiga terhadap B.

Orde total adalah jumlah orde semua komponen dalam persamaan laju = n + m + ...

Pangkat m dan n ditentukan dari data eksperimen

Banyaknya mol zat terlarut dalam tiap liter larutan dinyatakan dalam molaritas.

III. Metoda PEMBELAJARAN.

A. Ceramah

B. Tanya jawab

C. Penugasan

IV. Langkah langkah PEMBELAJARAN.

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dimuka, langkah langkah PEMBELAJARAN dirancang agar dapat diselesaikan dalam 3 ( tiga ) kali tatap muka ( 3 x 4 x 45 menit ) dengan strategi PEMBELAJARAN sebagai berikut :

Pertemuan ke 16:

NoKegiatanWaktu (menit)

1Kegiatan AwalSalam, doa dan presensia. Prasyarat pengetahuan : Reaksi-reaksi kimia, konsentrasi larutanb. Motivasi : tanya jawab pengertian laju atau kecepatan dalam

kehidupan sehari-hari ? secara komunikatif c. Masalah :

Apakah reaksi-reaksi kimia memiliki laju yang sama, apa pengertian laju dalam reaksi kimia?

Bagaimana mengukur laju suatu reaksi?10

2Kegiatan Inti

Pengorganisasian : klasikal

Prosedur Pembelajaran:

Eksplorasi

Menggali informasi tentang pengertian laju reaksi yang menimbulkan rasa ingin membaca Menggali informasi tentang cara penulisan rumus laju reaksi yang menimbulkan rasa ingin tahu Menggali informasi tentang penentuan harga laju reaksi berdasarkan perubahan konsentrasi

Elaborasi

Menjawab soal dari LKS yang dibagikan guru secara cermat dan teliti Mengkaji contoh-contoh perhitungan laju reaksi dan berlatih menentukan harga laju reaksi secara komunikatifKonfirmasi : Diskusi kelas untuk menyamakan persepsi tentang pengertian laju reaksi dengan semangat dan tanggung jawab Latian soal perhitungan laju reaksi untuk merefleksi pemahaman konsep 70

3.Kegiatan Akhir

Memberikan tugas latihan soal dan tugas baca untuk pertemuan berikutnya10

Pertemuan ke 17 dan 18 :

No Kegiatan Waktu (menit)

1

2

Kegiatan Awal Salam, Doa dan presensi Prasyarat Pengetahuan : penggunaan alat-alat praltikum motivasi : tanya jawab pengertian laju atau kecepatan dalam kehidupan sehari-hari ? secara komunikatif Masalah : pengambilan data dan pembuatan grafik untuk mencari gradient secara jujur Pemberian informasi tujuan pembelajaran dan pembagian kelompok siswa yang menimbulkan rasa ingin membaca15

Kegiatan Inti

Eksplorasi

Mengkaji lembar kerja Penentuan Laju Reaksi berdasarkan Perubahan produk secara cermat dan teliti Mengerjakan langkah-langkah kerja pada LKS yaitu mengubah data tabel menjadi grafik dan menginterpretasikan data grafik menjadi suatu kesimpulan tentang pengertian laju reaksi secara cermat teliti dan jujurElaborasi Menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di dalam lembar kerja secara cermatKonfirmasi

Diskusi kelas untuk menyamakan persepsi tentang pengertian laju reaksi secara komunikatif Latian soal perhitungan laju reaksi untuk merefleksi pmahaman konsep

55

Kegiatan Akhir Merumuskan kesimpulan dan membuat laporan20

V. Alat / Bahan / Sumber Belajar / Media PEMBELAJARAN.

A. Alat

: -

B. Bahan

: 1. papan tulis

2. kelengkapan pendukung

C. Sumber belajar: 1. Buku kimia II PT. Erlangga Jakarta

2. Modul / LKS Terbitan MGMP Kimia Kab.Tegal

3. Buku Kimia II CV. Armico bandung

4. Buku Kimia II CV. Yudistira Jakarta

D. Media PEMBELAJARAN: -

VI. Penilaian.

Jenis tagihan

: Tes tertulis

Teknik

: Tes uji kompetensi

Bentuk instrument: Soal uraian Pertemuan 16:

NASKAH SOAL

1.a.Bagaimana definisi laju reaksi ?

b.untuk reaksi 2SO3(g) 2SO2(g) + O2(g)

tuliskan laju reaksi untuk masing-masing reaktan dan produk

c.bagaimana hubungan laju reaksi antara reaktan dan produk ?

2.Ke dalam ruang 1 liter dicampurkan p mol gas X dan q mol gas y. setelah t detik sebagian dari gas-gas tersebut bereaksi menghasilkan r gas Z, sesuai dengan persamaan :

X(g) + 3 Y(g) 2 Z(g)

a.nyatatakan laju reaksi untuk gas X, Y dan Z

b.bagaimana hubungan kaju reaksi Y dan Z ?

3.Laju reaksi 2A(g) + 2B(g) A2B2 (g) diikuti dengan mengukur perubahan konsentrasi A dalam interval waktu tertentu

Waktu[A]

0 detik10 detik20 deti0.2 mol /L0,17 mol/L0,15 mol/L

Tentukan laju reaksi gas A pada setiap waktu percobaan

Nyataka laju reaksi A2B2 untuk setiap interval waktu percobaan

KUNCI JAWABAN

1.a.Laju reaksi adalah jumlah perubahan zat yang terjadi dalam satuan waktu

b.vSO3 = [ SO3] ; vSO2 = +[ SO2] ; vO2 = + [ O2]

t

t

t

c.vSO3 = vSO2 = 2 vO22.

X(g) + 3 Y(g) 2 Z(g)

Sebanyak p mol dan gas X, q mol gas Y, memrbentuk r mol gas Z dalam kurun wakyu t detik

vX = p M vY = q M

vZ = + r M

t det t det

t det

vY = 3/2 vZ

3.Untuk selang waktu 0 sampai 10 detik , [A] = (0,2 - 0,17) = 0,03 = 0,003 mol/det

10 - 0 10

Untuk selang wakstu 10 sampai 20 detik , [A] = (0,17 0,15) = 0,02 = 0,002 mol/det

20 - 10 10

v A2B2 = + vA

untuk interval waktu 0 sampai 10 detik, v A2B2 = + 0,003 = + 0,0015 mol/det

untuk interval waktu 10 sampai 20 detik , v A2B2 = + 0,002 = + 0,001 m0l/detNORMA PENILAIAN Skor maksimal no 1 =10

Skor maksimal no 2 =10

Skor maksimal no 3 =10

Nilai

= jumlah skor : 3 Pertemuan 17 dan 18:

PENILAIAN

Jenis tagihan

: Tes tertulis

Teknik

: Tes uji kompetensi

Bentuk instrumen: Soal pilihan ganda dan uraian NASKAH SOAL

1.Untuk reaksi: A + B hasil ternyata:

- Bila konsentrasi awal A dinaikkan jadi dua kali, pada konsentrasi B tetap, laju reaksi empat

kali lebih besar.- Bila konsentrasi awal A dan B masing-masing dinaikkan dua kali, laju reaksi jadi delapan kali

lebih besar.

Bagaimana rumus laju reaksinya?2.Suatu reaksi mempunyai ungkapan laju reaksi v = k [P]2 [Q]. Bila konsentrasi masing-masing

pereaksi diperbesar 3 kali, berapakah peningkatan laju reaksinya?

3.Berapa orde reaksi dari reaksi P + Q R, jika diperoleh data:

EksperimenKonsentrasi molarLaju reaksi(M/s)

[P][Q]

11,2 x 10-23,2 x 10-21,4 x 10-1

26,0 x 10-31,6 x 10-23,5 x 10-2

31,2 x 10-21,6 x 10-27,0 x 10-2

4.Tentukan persamaan laju reaksi dan konstanta laju reaksi dari percobaan pada reaksi:

P + Q PQ, dan didapat data sebagai berikut.

Perc.Konsentrasi awal

(mol L-1)Laju pembentukan PQ

[P][Q]

1230,010

0,030

0,0300,020

0,020

0,0400,05

0,15

0,30

KUNCI JAWABAN

1.Reaksi: A + B hasil

Laju reaksi berbanding langsung dengan hasil perkalian konsentrasi zat yang bereaksi.

- Jika [B] tetap, maka penambahan [A] menyebabkan penambahan laju reaksi yang sebanding,

artinya jika [A] = 2, laju reaksi = 2 x lebih besar. v = 2m = 2, m = 1

maka laju v = k [A]

- Jika [A] = 2 , [B] = 2 ; laju reaksi = 8 x lebih besar . v = 21 x 2n = 8, n = 2

laju reaksi v = k [A] [B]22.laju reaksi v = k [P]2 [Q]

Jika [P] da [Q] diperbesar 3 x, maka v = 32 x 31 = 27

Jadi peningkatan laju reaksinya 27x

3.Orde reaksi terhadap P = 1

Orde reaksi terhadap Q = 1

Orde reaksi = 2

4.Orde reaksi terhadap P = 1

Orde reaksi terhadap Q = 1

Jadi persamaan laju reaksinya : v = k [P] [Q]

Dari data ke 1 , maka k = 250

NORMA PENILAIAN Skor maksimal no 1 =5

Skor maksimal no 2 =5

Skor maksimal no 3 =10Skor maksimal no 4 =10Nilai

= jumlah skor : 3

Adiwerna , Juli 2015Kepala SMK Islamiyah Adiwerna

Guru Mapel Kimia

Drs.H.M. BAMBANG RIYANTO, M.M

AKMALIYAH, S. Pd

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah

: SMK Islamiyah AdiwernaMata Diklat

: Kimia

Kelas / Semester: XI / III ( tiga )

Pertemuan ke

: 14 dan 15Alokasi Waktu

:TM = 4 x 45 menit

PS = - x 45 menit

Nama Guru

: Akmaliyah, S. PdStandar Kompetensi: Mengidentifikasi factor factor yang mempengaruhi laju reaksi.

Kompetensi Dasar: Menjelaskan factor factor yang mempengaruhi laju reaksi..

Indikator: 1.Pengertian laju reaksi dideskripsikan dengan jelas

2. Factor-factor yang mempengaruhi laju reaksi dideskripsikan secara jelas

3.Pengaruh berbagai macam factor terhadap laju reaksi dijelaskan dengan benar.

Nilai karakter

: 1. Religius

2. Rasa ingin tahu

3. Cermat dan teliti

4. Komunikatif

I. Tujuan PEMBELAJARAN.

A. Setelah selesai PEMBELAJARAN siswa dapat menjelaskan factor factor yang mempengaruhi laju reaksi.

B. Setelah selesai kegiatan PEMBELAJARAN siswa dapat menjelaskan pengaruh berbagai factor terhadap laju reaksi.

II. Materi PEMBELAJARAN.

Faktor factor yang mempengaruhi laju reaksi.

1.Teori Tumbukan

Tumbukan yang menghasilkan reaksi kita sebut tumbukan efektif.

Tumbukan itu dapat memutuskan ikatan dalam molekul pereaksi dan kemudian

membentuk ikatan baru yang menghasilkan molekul hasil reaksi.

Energi minimum yang harus dimiliki oleh partikel pereaksi sehingga menghasilkan

tumbukan efektif disebut energi pengaktifan (Ea = energi aktivasi).

2.Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Laju Reaksi

a.Konsentrasi

Bila konsentrasi pereaksi diperbesar dalam suatu reaksi, berarti kerapatannya

bertambah dan akan memperbanyak kemungkinan tabrakan sehingga akan

mempercepat laju reaksi.

b.Luas Permukaan Sentuhan

Luas bidang sentuh makin cepat bereaksi. Jadi makin halus ukuran kepingan zat

padat makin luas permukaannya. Makin kecil ukuran, makin luas permukaannya,

makin banyak tumbukan, makin cepat terjadinya reaksi.

c.Suhu

Laju reaksi kimia bertambah dengan naiknya suhu. Jika suhu dinaikkan, maka kalor

yang diberikan akan menambah energi kinetik partikel pereaksi. Sehingga

pergerakan partikel-partikel pereaksi makin cepat, makin cepat pergerakan partikel

akan menyebabkan terjadinya tumbukan antar zat pereaksi makin banyak, sehingga

reaksi makin cepat.

a. Katalis

Katalis adalah zat yang dapat meningkatkan laju reaksi tanpa dirinya mengalami

perubahan kimia secara permanen. Katalis dapat bekerja dengan membentuk

senyawa antara atau mengabsorpsi zat yang direaksikan.

Katalis menyebabkan energi pengaktifan reaksi lebih rendah

III. Metoda PEMBELAJARAN.

A. Ceramah

B. Tanya jawab

C. Penugasan IV. Langkah langkah PEMBELAJARAN.

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dimuka, langkah langkah PEMBELAJARAN dirancang agar dapat diselesaikan dalam 2 ( dua ) kali tatap muka ( 2 x 2 x 45 menit ) dengan strategi PEMBELAJARAN sebagai berikut :

Pertemuan ke 19 dan 20

NoKegiatanWaktu (menit)

1Kegiatan AwalSalam, Doa dan presensia. Prasyarat pengetahuan : konsep laju reaksi, konsentrasi larutan

b. Motivasi : tanya jawab tentang secara komunikatif Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi

c. Masalah :

Hal-hal apa sajakah yang dapat mempercepat laju suatu reaksi ?10

2Kegiatan Inti

Pengorganisasian : kelompok

Prosedur Pembelajaran:

Eksplorasi

Mengkaji lember kerja yang harus dikerjakan oleh setiap kelompok secara cermat dan teliti Melakukan percobaan sesuai dengan petunjuk dalam LKS secara tanggung jawabElaborasi

Menjawab pertanyaan yang ada di LKS dan membuat kesimpulan Mendiskusikan hasil percobaan dan persiapan membuat laporan secara komunikatifKonfirmasi : Presentasi perwakilan kelompok dan menyamakan persepsi dengan rasa percaya diri70

3.Kegiatan Akhir

Tes uji kompetensi secara individual 10

V. Alat / Bahan / Sumber Belajar / Media PEMBELAJARAN.

A. Alat

: 1. gelas kimia

4. gula batu

2. pengaduk

5. larutan / air

3. gula pasir

B. Bahan

: 1. papan tulis

2. kelengkapan pendukung

C. Sumber belajar: 1. Buku kimia II PT. Erlangga Jakarta

2. Modul / LKS Terbitan MGMP Kimia Kab.Tegal

3. Buku Kimia II CV. Armico bandung

4. Buku Kimia II CV. Yudistira Jakarta

D. Media PEMBELAJARAN: -

VI. Penilaian.

PENILAIAN

Jenis tagihan

: Tes tertulis

Teknik

: Tes uji kompetensi

Bentuk instrumen: Soal uraian NASKAH SOAL :

1. Data percobaan reaksi antara besi dan larutan asam klorida sebagai

berikut.

NoBesi 0,2 g[HCl]

1

2

3

4

5Serbuk

Serbuk

1 keping

1 keping

1 keping3 M

2 M

3 M

2 M

1 M

Apa yang dapat Anda simpulkan dari percobaan ini, dalam hal faktor yang mempengaruhi laju dan percobaan mana yang paling cepat.

2. Mengapa suhu dapat memepercepat laju reaksi?

3. Jelaskan karakteristik dari katalis pada suatu reaksi kimia!

4. Data hasil percobaan, untuk reaksi: A + B ? hasilPerc.Massa/bentuk zat AKonsentrasi B (mol. L-1)Waktu (detik)Suhu (0C)

1

2

3

4

55 g serbuk

5 g larutan

5 g padat

5 g larutan

5 g larutan0,1

0,1

0,1

0,2

0,12

3

5

1,5

1,525

25

25

30

35

Tentukan:

o Faktor yang mempengaruhi laju reaksi pada percobaan 1 dan 3.

o Laju reaksi percobaan 2 dan 5, bila suhu dinaikkan sebesar 100C.

KUNCI JAWABAN1. Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi pada percobaan tersebut adalah luas permukaan sentuhan zat pereaksi (Besi 0,2 g) dan konsentrasi HCl. Dari percobaan, Konsentrasi HCl paling besar dan besi dalam bentuk serbuk merupakan kondisi yang cepat untuk melakukan reaksi adalah percobaan nomor 1.

2. Menaikkan suhu berarti menambah energi, sehingga energi kinetik molekul-molekul akan membesar dan mengakibatkan laju reaksi semakin bertambah.

3. Katalis pada suatu reaksi kimia:

a.Menurunkan energi aktivasi reaksi tersebut.

b.Mempercepat pemutusan ikatan antara partikel-partikel dalam suatu zat pereaksi

c.Pada akhir reaksi ditemukan kembali dalam jumlah yang sama.

4. a. Pada percobaan 1 dan 3:

- konsentrasi B sama yaitu 0,1 mol.L-1- suhu sama (250C)

- perbedaan: bentuk zat A serbuk dan padatan

Berarti, faktor yang berpengaruh terhadap laju adalah luas permukaan sentuhan.

b. Pada percobaan 2 dan 5, jika suhunya dinaikkan 100C (250C menjadi 350C) maka dengan

konsentrasi yang sama (0,1) laju reaksi menjadi 2x (dari 3 detik menjadi 1,5 detik) atau

laju reaksi menjadi 2 x semula

NORMA PENILAIAN

Skor maksimal no 1 =10

Skor maksimal no 2 =10

Skor maksimal no 3 =10

Skor maksimal no 4 =10

Nilai

= jumlah skor : 4

LEMBAR KERJA SISWA (LKS)Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi

Tujuan : mempelajari faktor-faktor yang memprngaruhi laju reaksi

Alat dan Bahan:

Alat : gelas kimia, gelas ukur, stop watch, neraca, tabung reaksi

Bahan : larutan HCL 0,1M; 0,2M; 0,3M ,

Larutan Na2S2O3 0,1 M

Larutan FeCl3 0,1 M

Logam Mg

Batu pualam

Ampelas

Langkah Kerja

:

1.Pengaruh konsentrasi pada laju reaksi

1.ambil 2cm pita Mg bersihkan dengan ampelas

2.ambil tabung reaksi, kemudian isilah tabung tersebut dengan larutan HCl 0,1M sebanyak

3 ml.

3.masukkan pita Mg yang sudah bersih kedalam tabung reaksi tersebut, catat waktu yang diperlukan hingga pita Mg habis bereaksi

4.ulangi langkah kerja 1 s/d 3 untuk larutan HCl 0,2 M dan 0,3 M, catat pengamatan anda

Pita Mg

pita Mg

pita Mg

HCl 0,1M HCl 0,2 M

HCl 0,3 MLembar Pengamatan :

Percobaan keWaktu (detik)

1. Mg + HCl 0,1M

2. Mg + HCl 0,2 M

3. Mg + HCl 0,3 M

Pertanyaan :

1. Tuliskan persamaan reaksi dari percobaan diatas

2. bagaimana pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi ? jelaskan !

2.Pengaruh luas permukaan sentuhan terhadap laju reaksi

1.siapkan batu pualam padat dalam bentuk butiran sedang , butiran kecil dan serbuk masing-masing sebanyak 2 gram

2.siapkan tiga buah gelas kimia kecil, beri tanda dengan angka 1 s/d 3

3.

masukkan 1 butir pualam( 2 gr) sedang ke dalam tabung 1, kemudin tambahkan larutan

HCl 2M sebanyak 5 ml, amati reaksi yang terjadi dan cata waktu yang diperlukan hingga

batu pualam habis

4.ulang langkah kerja ke 2 dan 3 untuk 2 gram batu pualam butiran kecil dan batu pualam serbuk. Catat waktu yang diperlukan

1 butir sedang CaCO3

beberapa butir kecilCaCO3

Serbuk CaCO3

Massa 2 gr

Massa 2 gr

Massa 2 gr

5 ml Larutan HCl 2M

5 ml Larutan HCl 2M 5 ml Larutan HCl 2M

`Lembar Pengamatan :

Percobaan keWaktu (detik)

1. 1 butir sedang CaCO3 + HCl 2 M

2. beberapa butir kecilCaCO3 + HCl 2 M

3. Serbuk CaCO3 + HCl 2 M

Pertanyaan

1.bandingkan besar luas permukaan pualam pada percobaan diatas

2.bagaimana pengaruh luas permukaan sentuhan terhadap laju reaksi ? jelaskan !

3.Pengaruh suhu terhadap laju reaksi

1. Buat tanda hitam pada sehelai kertas putih dan tempatkan tabung reaksi

di atas tanda tersebut.

2. Ke dalam tabung reaksi tersebut masukkan 20 ml larutan natrium tiosulfat 0,2 M dan 20 ml larutan asam klorida 2 M. Ukur waktu yang diperlukan untuk mengaburkan tanda hitam tersebut.

3. Pada tabung reaksi masukkan 20 ml larutan natrium tiosulfat dan panaskan tabung dalam air mendidih selama 10 detik. Kemudian letakkan di atas tanda hitam tadi dan tambahkan 20 asam klorida, catat waktu yang diperlukan untuk mengaburkan tanda hitam tersebut.

4. Catat semua hasil yang diperoleh dan jelaskan20 ml Na2S2O3 0,2 M + 20 ml HCl 2 M

Tanda hitam diatas kertas

tanda hitam diatas kertas tidak kelihatanLembar Pengamatan :

Percobaan keWaktu (detik)

1. 20 ml Na2S2O3 0,2 M + 20 ml HCl 2 M

2. 20 ml Na2S2O3 0,2 M + 20 ml HCl 2 M dipanaskan

Pertanyaan

1.bandingkan perbedaan suhu pada percobaan diatas

2.bagaimana pengaruh perbedaan suhu terhadap laju reaksi ? jelaskan ! Adiwerna , Juli 2015Kepala SMK Islamiyah Adiwerna

Guru Mapel Kimia

Drs.Joni Iskandar

AKMALIYAH, S. Pd

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah

: SMK Islamiyah AdiwernaMata Diklat

: Kimia

Kelas / Semester: XI / III ( tiga )

Pertemuan ke

:16 dan 17Alokasi Waktu

:TM = 4 x 45 menit

PS = - x 45 menit

Nama Guru

: Akmaliyah, S. PdStandar Kompetensi: Menentukan perubahan entalpi berdasarkan konsep termokimia..

Kompetensi Dasar: Menjelaskan entalpi dan perubahan entalpi suatu reaksi.Indikator: 1. Pengertian entalpi sebagai juml;ah kalor yang masuk atau keluar dari system pada tekanan tetap dideskripsikan dengan benar

2. Pengertian perubahan entalpi dideskripsikan dengan benar

3.Perubahan entalpi reaksi yang dihitung sebagai selisih entalpi produk dan

reaktan dideskripsikan dengan benar.Nilai Karakter: 1. Religius

2. Rasa ingin tahu

3. Cermat dan teliti

4.Komunikatif

I. Tujuan PEMBELAJARAN.

A. Setelah selesai kegiatan PEMBELAJARAN siswa dapat menghitung besarnya H dengan kalor reaksi.B. Setelah selesai kegiatan PEMBELAJARAN siswa dapat menentukan H dengan Hf ( entalpi pembentukan standart )C. Setelah selesai PEMBELAJARAN siswa dapat menentukan H dengan energi ikatan.D. Setelah selesai pembelajaran siswa dapat menentukan H dengan menggunakan hokum Hess

II. Materi PEMBELAJARAN.

1. Materi Prasyarat

2. Pengertian energi

Energi adalah ukuran kapasitas atau kemampuan untuk melakukan kerja yang dimiliki oleh suatu zat dan dapat menyebabkan suatu proses terjadi

3. Hukum Kekekalan energi

Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan

Energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain

4. Macam-macam energi dan perubahan energi

Energi kinetik : energi pada benda yang bergerak

Energi potensial : energi karena ada perbedaan ketinggian

Energi mekanik : energi yang muncul pada saat energi potensial

berubah menjadi energi kinetik

A. Materi Pokok

1. Pengertian sistem dan lingkungan

Sistem: sesuatu yang menjadi pusat perhatian suatu proses

Lingkungan: segala sesuatu yang berada di sekitar sistem

2. Macam-macam sistem:

- Sistem tertutup:dapat mengalami pertukaran energy tetapi tidak

mengalami pertukaran materi dengan lingkungan

- Sistem terbuka:dapat mengalami pertukaran materi dan energi

dengan lingkungan

- Sistem terisolasi: tidak dapat mengalami pertukaran materi dan energy

dengan lingkungan

3. Pengertian entalpi

-Entalpi :adalah jumlah total dari semua bentuk energi yang

terkandung dalam zat

-Perubahan entalpi :adalah perubahan kalor yang terjadi pada suatu reaksi

kimia

4. Pengertian reaksi eksoterm dan endoterm

- Reaksi eksoterm :adalah reaksi yang menghasilkan panas

- Reaksi endoterm :adalah reaksi yang menyerap kalor

5. Grafik reaksi eksoterm dan endoterm

III. Metoda PEMBELAJARAN.

A. Ceramah / demonstrasi

B. Tanya jawab

C. Penugasan

IV. Langkah langkah PEMBELAJARAN.

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dimuka, langkah langkah PEMBELAJARAN dirancang agar dapat diselesaikan dalam 2 ( dua ) kali tatap muka ( 2 x 2 x 45 menit ) dengan strategi PEMBELAJARAN sebagai berikut :NoKegiatanAlokasi Waktu

1Kegiatan Awal (Pendahuluan) :Salam, doa dan Presensi siswa Prasyarat pengetahuan : pengertian energi dan hukum kekekalan energi Pemberian motivasi dengan tanya jawab tentang pengertian energi dalam kehidupan sehari-hari

Pemberian informasi tentang tujuan pembelajaran

10 menit

2Kegiatan inti :

a. Eksplorasi

Menggali pemahaman siswa tentang sistem dan lingkungan dari berbagai contoh proses yang diberikan

Menggali pemahaman siswa tentang system terisolasi, terbuka, dan tertutup yang menimbulkan rasa ingin tahu siswa Menggali pemahaman siswa tentang pengertian reaksi eksoterm dan endoterm

Menggali pemahaman siswa tentang persamaan termokimia dan diagram tingkat energi

b. Elaborasi

Siswa mendiskusikan tentang entalpi dan perubahan entalpi secara demokratif dan komunikatif Siswa mendiskusikan tentang entalpi pembentukan, entalpi penguraian, dan entalpi pembakaran

c. Konfirmasi

Siswa dibantu guru membuat kesimpulan bersama tentang materi pembelajaran

60 menit

3Kegiatan Akhir:

Siswa mengerjakan post test dengan cermat Siswa diberi tugas untuk membaca materi selanjutnya

20 menit

V. Alat / Bahan / Sumber Belajar / Media PEMBELAJARAN.

A. Alat

: kalori meter

A. Bahan

: 1. papan tulis

2. kelengkapan pendukung

B. Sumber belajar: 1. Buku kimia II PT. Erlangga Jakarta

2. Modul / LKS Terbitan MGMP Kimia Kab.Tegal

3. Buku Kimia II CV. Armico bandung

4. Buku Kimia II CV. Yudistira JakartaC. Media PEMBELAJARAN: Praktek / demonstrasi .VI. Penilaian.

Prosedur penilaian :

Teknik

: Tertulis

Bentuk

: Uraian

Alokasi waktu: 10 menit

Alat penilaian

NoIndikator Hasil BelajarIndikator SoalSoal

1Pengertian sistem dan lingkungan didefinisikan dengan benar. Setelah diberikan beberapa contoh proses, siswa dapat membedakan sistem dan lingkunganPerhatikan peristiwa berikut:

1. Refrigator dalam ruangan

2. Air dalam gelas

3. Menjemur baju

4. Penguapan air laut

5. Es dalam gelas

Dari peristiwa di atas, kelompokkan mana yang termasuk sistem dan lingkungan !

2Pengelompokan sistem ke dalam sistem tertutup, sistem terbuka dan sistem terisolasi dideskripsikan dengan benar.Diberikan beberapa contoh sistem, siswa dapat mengelompokkan sistem ke dalam sistem tertutup, sistem terbuka dan sistem terisolasiPerhatikan beberapa contoh sistem berikut:

1. Air panas dalam gelas terbuka

2. Air panas dalam termos

3. Air panas dalam botol tertutup

Dari peristiwa di atas mana yang merupakan sistem tertutup, sistem terbuka dan sistem terisolasi !

3Pengelompokan reaksi kimia dikelompokkan menjadi reaksi eksoterm dan endoterm berdasarkan panas yang dihasilkannya dideskripsikan dengan benar.Siswa dapat menjelaskan pengertian entalpi dan perubahan entalpiJelaskan pengertian dari:

a. Entalpi

b. Perubahan entalpi

4Pengertian entalpi (H) sebagai jumlah kalor yang masuk atau keluar dari sistem pada tekanan tetap dideskripsikan dengan benar.Diberikan beberapa contoh reaksi, siswa dapat mengelompokkan reaksi tersebut ke dalam reaksi eksoterm atau endotermDiketahui reaksi kimia :

b. H2O (l) H2O (g)

c. Fe (s) + S (s) FeS (s)

d. H2O (s) H2O (l)

Kelompokkan reaksi di atas ke dalam reaksi eksoterm dan endoterm.

5Pengertian perubahan entalpi ((H) dideskripsikan dengan benar Siswa dapat menjelaskan perubahan entalpi ((H) pada suatu reaksiDiketahui reaksi A B merupakan reaksi eksoterm, bagaimanakah tanda (H pada reaksi tersebut di atas !

Kunci Jawaban soal :

1. Yang termasuk sistem adalah 2 dan 5, sedangkan yang termasuk lingkungan adalah 1. 3, dan 4.

2. Dari peristiwa di atas, yang merupakan sistem tertutup adalah air panas dalam botol tertutup,sistem terbuka adalah air panas dalam gelas terbuka, dan sistem terisolasi adalah air panas dalam termos

3. a. Jumlah total dari semua bentuk energi dalam suatu zat disebut isi kalor zat atau entalpi (H).b. perubahan entalpi yang dinyatakan dengan H adalah perubahan isi kalor atau entalpi yang terjadi selama proses penambahan atau pelepasan kalor.

4. Yang termasuk reaksi eksoterm adalah a dan b dan reaksi endoterm adalah c.

5. H = H pereaksi (A) H reaktan (B) Pedoman Penskoran

No SoalSkor MaksimumSkor Perolehan

15

23

36

43

53

Total Skor20

Nilai =

Adiwerna , Juli 2015Kepala SMK Islamiyah Adiwerna

Guru Mapel Kimia

Drs.Joni Iskandar

AKMALIYAH, S. Pd

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah

: SMK Islamiyah AdiwernaMata Diklat

: Kimia

Kelas / Semester: XI / III ( tiga )

Pertemuan ke

: 18 ,19 dan 20Alokasi Waktu

:TM = 4 x 45 menit

PS = - x 45 menit

Nama Guru

: Akmaliyah, S. PdStandar Kompetensi: Menentukan perubahan entalpi berdasarkan konsep termokimia.Kompetensi Dasar: Menentukan perubahan entalpi reaksi.Indikator: Pengertian kalor pembakaran sebagai kalor yang dilepaskan jika 1 mol bahan baker dideskripsikan dengan benar.I. Tujuan PEMBELAJARAN.

A. Setelah selesai kegiatan pembelajaran siswa dapat mendefinisikan kalor pembakaran.B. Setelah selesai kegiatan pembelajaran siswa menentukan besarnya kalor pembakaran.II. Materi PEMBELAJARAN.

A. Materi Prasyarat

1. Pengertian perubahan entalpi standar (Ho)

2. Entalpi pembentukan,entalpi penguraian dan entalpi pembakaran

B.Materi Pokok

1. Kalor jenis dan kapasitas kalor

2. Kalorimetri

3. Hukum Hess : Kalor reaksi tidak bergantung pada lintasan tetapi hanya

ditentukan keadaan awal dan keadaan akhir

4. Perhitungan harga perubahan entalpi (H)

H =Hf (produk) - Hf(pereaksi)

5. Pengertian energi ikatan

Perhitungan H reaksi berdasarkan data energi ikatan

Ho = energi ikatan pereaksi yang putus - energi ikatan produk yang terbentu.III. Metoda PEMBELAJARAN.

A. Ceramah / demonstrasi

B. Tanya jawab

C. Penugasan

IV. Langkah langkah PEMBELAJARAN.

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dimuka, langkah langkah PEMBELAJARAN dirancang agar dapat diselesaikan dalam 2 ( dua ) kali tatap muka ( 2 x 2 x 45 menit ) dengan strategi PEMBELAJARAN sebagai berikut :Pertemuan 14 dan 15 :

NoKegiatanAlokasi Waktu

1Kegiatan Awal (Pendahuluan) :

Prasyarat pengetahuan : konsep reaksi kimia,konsep perubahan entalpi standar.

Pemberian motivasi dengan tanya jawab, pengertian entalpi pembentukan standart (HOf), entalpi penguraian standar (HOd), dan entalpi pembakaran standar (HOc)

Masalah : Bagaimana menuliskan persamaan reaksi ermokimia jika diketahui HOf , HOd, atau HOc

Pemberian informasi tentang tujuan pembelajaran dan pembagian kelompok siswa.

30 menit

2Kegiatan inti :

a. Eksplorasi Mengkaji lembar kerja penentuan H berdasar percobaan dengan alat kalorimeter

Mengerjakan langkah kerja pada LKS

b. Elaborasi

Presentasi hasil percobaan

Mengkaji contoh-contoh perhitungan H berdasarkan hasil percobaan.

Mengkaji contoh-contoh perhitungan H berdasarkan hukum Hess.

Mengkaji contoh-contoh perhitungan H berdasarkan Hf.

Mengkaji contoh-contoh perhitungan H berdasarkan energi ikatan.

c. Konfirmasi

Diskusi kelas untuk menyamakan persepsi dalam penghitungan H.

Latihan soal pengitungan H untuk merefleksi pemahaman konsep60 menit

45 menit

25 menit

3Kegiatan Akhir:

Siswa mengerjakan post test

Siswa diberi tugas untuk membaca materi selanjutnya

20 menit

V. Alat / Bahan / Sumber Belajar / Media PEMBELAJARAN.

A. Alat

: -B. Bahan

: 1. papan tulis

C. Sumber belajar: 1. Buku kimia II PT. Erlangga Jakarta

2. Modul / LKS Terbitan MGMP Kimia Kab.Tegal

3. Buku Kimia II CV. Armico bandung

4. Buku Kimia II CV. Yudistira JakartaD. Media PEMBELAJARAN: -

VI. Penilaian.

Prosedur penilaian :

Teknik

: Tes Tertulis, penugasan, dan nilai proses Bentuk

: Pilihan Ganda dan Uraian

Tes tulis Alokasi waktu: 15 menit

Alat penilaian

NoIndikator Hasil BelajarIndikator SoalSoal

1Perubahan entalpi reaksi berdasarkan percobaan dapat dihitung dengan benar.Siswa dapat menghitung perubahan entalpi reaksi berdasarkan data percobaanSebanyak 7,5 gram Kristal LiOH ditambahkan ke dalam calorimeter yang berisi 120 gram air. Setelah Kristal LiOH itu larut, ternyata suhu Kalorimeter beserta isinya naik dari 23,250 C menjadi 34,90C. Tentukanlah entalpi pelarutan LiOH dalam air ! Diketahui kalor jenis larutan = 4,2 J/gramoC, kapasitas kalorimeter 11,7 J/oC, Mr LiOH = 24

2Perubahan entalpi reaksi berdasarkan hukum Hess dapat dihitung dengan benar.Siswa dapat menghitung perubahan entalpi reaksi berdasarkan persamaan reaksi termokimia1. Diketahui :

MO2 + CO MO + CO2

H = - 20 kJ

M3O4 + CO 3 MO + CO2

H = +6 kJ

3 M2O3 + CO 2M3O4 CO2

H = - 12 kJ

Maka nilai H dalam kJ bagi reaksi,

2MO 2+ CO M2O3 + CO2

adalah .

a. 40

b. 28

c. 26

d. 18

e. + 18

3Perubahan entalpi reaksi berdasarkan selisih entalpi produk dan reaktan dapat dihitung dengan benar.Siswa dapat menghitung perubahan entalpi reaksi berdasarkan entalpi reaksiBila diketahui entalpi pembentukan gas C2H4 dan gas C2H6 berturut-urut adalah +51,8 kj dan -84,5 kj, berapakah besarnya panas yang dibebaskan pada reaksi berikut

C2H4(g) + H2(g) C2H6 (g)

4Perubahan entalpi reaksi berdasarkan data energi ikatan dapat dihitung dengan benar.Siswa dapat menghitung perubahan entalpi reaksi berdasarkan data energi ikatJika energy ikatan rata-rata dari :

C=C = 146 kkal/mol

C-C = 83 kkal/mol

C-H = 99 kkal/mol

C-Cl = 79 kkal/mol

H- Cl = 103 kkal/mol

Hitunglah H pada reaksi berikut :

H2C = CH2 + HCl CH3 CH2 Cl

a. 510 kkal

b. 72,8 kkal

c. 12 kkal

d. 12 kkal

e. 510 kkal

Kunci Jawaban soal :

1. - 20,4 kJ/mol

2. a

3. 136,3 kJ

4. c

Pedoman Penskoran

Nilai =No SoalSkor MaksimumSkor Perolehan

15

25

35

45

Total Skor20

Adiwerna , Juli 2015Kepala SMK Islamiyah Adiwerna

Guru Mapel Kimia

Drs.Joni Iskandar

AKMALIYAH, S. Pd

Zn(s) Zn2+ + 2e

Cu2+

Zn2+

Cu2+ (aq) + 2e Cu(s)

Larutan ZnCl2

Larutan CuSO4

KATODE

ANODE

Cu

Zn

Cl-

K+

KCl K+ + Cl-

PAGE Rpp spectrum kim xi~gsl 39

_1342890388.vsd

_1342929686.unknown

_1342890290.unknown